ouchterlony (imuno)

Upload: tia-utami

Post on 24-Feb-2018

370 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Ouchterlony (Imuno)

    1/5

    Prinsip Percobaan

    Reaksi imunodifusi ganda adalah reaksi presipitasi dimana antibodi yang bertemu dengan

    antigen yang sesuai akan bereaksi dan membentuk presipitan. Presipitan yang terbentuk dapat

    diamati dengan kasat mata yaitu terbentuknya garis putih tipis pada agar. Metode imunodifusi

    ganda ini disebut juga metode Ouchterlony.

    Metodologi

    Lapisan gel agar dibuat pada cawan petri dengan cara menuangkan larutan agar panas 1 %

    dengan tebal ! mm dan dibiarkan dingin. "e dalam lapisan agar yang telah dingin tersebut

    dibuat lubang sumur dengan pola tertentu. Lalu secara aseptik# masing$masing sumur diisi

    dengan larutan serum anti difteri# difteri toksoid# serum anti tetanus# tetanus toksoid# aksin 1#

    aksin !# dan &. 'gar diinkubasi pada inkubator ()o* dan diamati hingga ! hari setelahnya.

    Data Pengamatan

    Pengamatan hari +abtu# 1! Oktober !,1( -1 hari setelah percobaan

    Gambar .... /asil Pengamatan +ehari +etelah

    0idak didapati adanya garis putih sama sekali

    Pengamatan hari Minggu# 1( Oktober !,1( -! hari setelah percobaan

    "eterangan

    '0+ 'nti$tetanus serum

    '2+ 'nti$diphteri serum

    00 0etanus to3oid

    20 2iphteri to3oid41 4aksin 1

    4! 4aksin !

    & 'nti$5 -tidak diketahui

  • 7/25/2019 Ouchterlony (Imuno)

    2/5

    Gambar... /asil Pengamatan Ouchtelony ! /ari +etelah Percobaan

    0idak didapati adanya garis putih sama sekali

    Pembahasan

    Pengujian imunologi dapat dilakukan secara in vivo dan in vitro. Pada pengujian secara in

    vivodiperlukan hewan uji dalam pelaksanaannya karena efek dilihat pada makhluk hidup

    secara langsung# sedangkan pada in vitro tidak diperlukan hewan uji. Pengujian secara in

    vitro lebih sederhana dan cepat dibanding in vivo# namun terdapat keterbatasan pada

    pengujian yaitu hanya dapat mengamati beberapa reaksi imun saja -misalnya reaksi syok

    anafilaktik tidak dapat dilakukan dengan in vitro.

    6ji imunologi secara in vitrodidasarkan pada aktiitas sel imun dan diproduksinya produk

    imun atau pengamatan terhadap manifestasi tingkat selular. Parameter yang dilakukan adalah

    pengamatan terhadap adanya interaksi antara antigen dan antibodi -produk imun. +alah satu

    pengujian secara in vitro adalah imunodifusi ganda -metode Ouchterlony. 7munodifusi ganda

    adalah metode deteksi dengan prinsip kesetimbangan antigen antibodi dimana akan terbentuk

    presipitan. Prinsip deteksinya adalah pengenalan spesifik antigen pada konsentrasi yang

    mendekati kejenuhan kapasitas antibodi yang mengenali antigen tersebut. Presipitasi terjadi

    jika konsentrasi antigen dan antibodi ekialen sehingga dapat terbentuk struktur besar

    -makromolekul yang menyebabkan kekeruhan.

    /asil yang dapat diamati pada agar adalah presipitan berwarna putih yang akan terbentuk

    apabila terjadi interaksi antara antigen dan antibodi. /al tersebut menunjukkan bahwa antigen

    dan antibodi sesuai -ikatan antibodi dan antigen adalah spesifik. 0erdapat beberapa

    kemungkinan pola presipitan pada agar yang terbentuk yaitu

    "eterangan

    '0+ 'nti$tetanus serum

    '2+ 'nti$diphteri serum

    00 0etanus to3oid

    20 2iphteri to3oid

    41 4aksin 1

    4! 4aksin !

    & 'nti$5 -tidak diketahui

  • 7/25/2019 Ouchterlony (Imuno)

    3/5

    Gambar.... Pola Presipitasi pada 'gar -Metode Ouchterlony

    8ulatan yang berwarna hijau menunjukkan antibodi# sedangkan bulatan hitam menunjukkan

    antigen. Pada gambar kiri ditunjukkan bahwa terdapat kesamaan antigen pada ! jenis antigen

    yang diuji karena presipitan yang terbentuk -garis lengkung seperti cermin satu sama lain

    dan terdapat pertemuan presipitan di tengah -pola tidak meruncing. 9ambar kiri tersebutmenunjukkan bahwa kedua antigen identik secara imunologi. Pada gambar tengah terdapat

    presipitan yang pada satu sisi lebih panjang dari yang lain sehingga terdapat ketimpangan

    panjang presipitan. /al ini menunjukkan bahwa antigen yang satu dengan yang lain memiliki

    kemiripan sebagian dan disebut identik parsial. +edangkan pada gambar kanan dapat

    disimpulkan bahwa kedua antigen tersebut tidak identik secara imunologi karena presipitan

    yang terbentuk saling menyilang satu sama lain dan titik pertemuannya runcing -tidak

    melengkung seperti pada gambar kiri.

    Pada percobaan digunakan antigen berupa 0etanus 0o3oid -00# 2iphtery 0o3oid -20#4aksin 1# dan 4aksin !. 0oksoid adalah toksin yang telah mengalami pelemahan secara kimia

    sehingga tetap bersifat antigenik -epitop tetap ada namun toksisitasnya sudah hilang. 4aksin

    merupakan mikroorganisme atau toksin penyebab infeksi yang telah dilemahkan dengan

    pemanasan atau dengan menggunakan bahan kimia tanpa menghilangkan sifat antigentiknya.

    4aksi dan toksoid masih mengandung epitop yang poten sebagai antigenik# oleh karena itu

    dengan penambahan antibodi akan terjadi reaksi antigen$antibodi yang spesifik. 2engan

    menggunakan metode Ouchterlony# aksin:toksoid yang diuji akan bereaksi secara spesifik

    dengan antibodi yang sesuai dan dapat diamati presipitannya.

    ;amun hasil percobaan tidak menunjukkan adanya presipitan sama sekali# hal ini mungkin

    disebabkan pemasukkan antigen dan antibodi yang dilakukan kurang baik dan mungkin saja

    terjadi kontaminasi pada saat pengerjaan sehingga hasil tidak dapat diamati. 0idak

    terdapatnya presipitan antara antibodi dengan 41 dan 4! dapat disebabkan oleh adanya

    kemungkinan aksin yang diteteskan ke dalam sumur tidak memiliki epitop yang dikenali

    oleh antibodi.

  • 7/25/2019 Ouchterlony (Imuno)

    4/5

    Gambar... /asil Ochterlony "elompok = +hift Rabu

    Pada gambar terbentuk presipitan antara sumur & dengan sumur 20 -gambar kiri dan sumur

    '2+ dengan sumur 20 -gambar kanan. 2engan hasil seperti itu dapat disimpulkan bahwa

    & dan '2+ merupakan antibodi yang sejenis atau identik karena keduanya dikenali oleh 20.

    /al ini menunjukkan bahwa pada & terdapat antibodi yang mengenali epitop antigen 20.

    Pada hasil pengamatan kelompok 1 shift

  • 7/25/2019 Ouchterlony (Imuno)

    5/5

    4aksin 1 dan aksin ! tidak dapat ditentukan jenis antigennya karena tidak terdapat presipitan

    antara antibodi '0+# '2+# maupun & dengan 41 dan 4!. Maka dapat disimpulkan bahwa

    aksin 41 dan 4! bukan merupakan aksin difteri ataupun tetanus.

    Daftar Pustakahttp::saddlebackmlt.wikispaces.com:7mmunology?Lect.?@?Objecties diakses 1A Oktober

    !,1( !,@>