otoritas jasa keuangan republik indonesia peraturan … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan ....

99
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Upload: dangdien

Post on 19-May-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

OTORITAS JASA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /POJK.05/2017

TENTANG

PENDANAAN DANA PENSIUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Page 2: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan jaminan

terpeliharanya kesinambungan penghasilan peserta pada

saat pensiun atau pihak yang berhak apabila peserta

meninggal dunia, pendanaan program pensiun perlu

diselenggarakan berdasarkan prinsip kehati-hatian;

I. UMUM

Berdasarkan Undang-

Undang nomor 11 Tahun 1992

tentang Dana Pensiun (UU

Dana Pensiun),

penyelenggaraan program

pensiun dilakukan melalui

suatu sistem pemupukan dana

atau sistem pendanaan.

Dengan demikian, Dana

Pensiun sebagai penyelenggara

program pensiun perlu untuk

menjaga ketersediaan dananya

demi memenuhi kewajibannya

kepada peserta atau pihak

yang berhak.

Ketentuan yang ada saat

b. bahwa dengan diperkenankannya dana pensiun untuk

menyelenggarakan program yang menyelenggarakan atau

memberikan manfaat lain kepada peserta dana pensiun

perlu diatur ketentuan mengenai pendanaan program

tersebut;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pendanaan

Dana Pensiun;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana

Pensiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Page 3: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

1992 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3477);

ini mensyaratkan Pendiri

untuk menjaga agar Dana

Pensiun berada dalam keadaan

Dana Terpenuhi (fully funded).

Untuk mencapai kondisi

tersebut, Pemberi Kerja

memiliki kewajiban untuk

membayar iuran ke dana

pensiun. Ketentuan mengenai

pendanaan bagi DPPK

dituangkan dalam Keputusan

Menteri Keuangan Nomor

510/KMK.06/2002 tentang

Pendanaan dan Solvabilitas

DPPK (KMK 510) sebagaimana

telah diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 21/PMK.010/2012

tentang Perubahan Kedua atas

KMK 510 (selanjutnya disebut

: 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas

Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5253);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tentang

Dana Pensiun Pemberi Kerja (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1992 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3507);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 1992 tentang

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 127, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3508);

Page 4: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

KMK 510 dan perubahannya).

Selama beberapa tahun

terakhir, terdapat perubahan

yang signifikan atas

lingkungan eksternal Dana

Pensiun yang mempengaruhi

kondisi pendanaan dana

pensiun secara umum. Salah

satu perubahan penting dalam

periode tersebut adalah tren

pengalihan pengelolaan DPPK

PPMP ke DPLK. Dalam 5 (lima)

tahun terakhir, banyak DPPK

PPMP yang bubar kemudian

mengalihkan program pensiun

bagi karyawannya ke DPLK.

Perubahan lain yang

membawa dampak terhadap

pendanaan Dana Pensiun

Page 5: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

adalah terbitnya Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan (POJK)

Nomor 5/POJK.05/2017

tentang Iuran, Manfaat

Pensiun, dan Manfaat Lain

yang Diselenggarakan oleh

Dana Pensiun (POJK 5). POJK

tersebut memperkenankan

Dana Pensiun untuk

menyelenggarakan program

yang menyediakan Manfaat

Lain. Hingga saat ini,

mekanisme pendanaan

program Manfaat Lain

dimaksud belum diatur.

Hal lain yang diatur dalam

POJK 5 yang terkait dengan

pendanaan adalah adanya

berbagai skema baru mengenai

Page 6: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

iuran (misalnya iuran sukarela

peserta) dan diperkenankannya

pembayaran Manfaat Pensiun

berkala oleh Dana Pensiun

yang menyelenggarakan PPIP.

Hal-hal tersebut mendorong

diperlukannya penyempurnaan

terhadap KMK 510 dan

perubahannya yang sekaligus

mengkonversi peraturan

tersebut menjadi Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan.

Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan ini memuat

pengaturan mengenai

pendanaan DPPK baik PPMP

maupun PPIP yang mencakup

kualitas pendanaan, Iuran

Minimum, dan Iuran Sukarela

Page 7: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Peserta; pendanaan DPLK yang

mencakup pendanaan program

pensiun individu dan

pendanaan program pensiun

ketenagakerjaan; pendanaan

dalam kondisi khusus; dan

kewajiban penyusunan laporan

aktuaris.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PENDANAAN DANA PENSIUN.

II. PASAL DEMI PASAL

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Cukup jelas.

Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, yang

dimaksud dengan:

Page 8: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

1. Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan

menjalankan program yang menjanjikan manfaat

pensiun sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, termasuk

Dana Pensiun yang menyelenggarakan seluruh atau

sebagian usahanya dengan prinsip syariah.

2. Dana Pensiun Pemberi Kerja yang selanjutnya disebut

DPPK adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang

atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku

pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun

manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi

kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya

sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban

terhadap pemberi kerja sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana

Pensiun, termasuk Dana Pensiun.

3. Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang selanjutnya

disingkat DPLK adalah Dana Pensiun yang dibentuk

oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk

Page 9: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi

perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri

yang terpisah dari DPPK bagi karyawan bank atau

perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor

11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

4. Peraturan Dana Pensiun yang selanjutnya disingkat

PDP adalah peraturan yang berisi ketentuan yang

menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor

11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

5. Program Pensiun Manfaat Pasti yang selanjutnya

disingkat PPMP adalah program pensiun yang

manfaatnya ditetapkan dalam PDP atau program

pensiun lain yang bukan merupakan program pensiun

iuran pasti sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

6. Program Pensiun Iuran Pasti yang selanjutnya disingkat

PPIP adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan

Page 10: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

dalam PDP dan seluruh iuran serta hasil

pengembangannya dibukukan pada rekening

masingmasing Peserta sebagai Manfaat Pensiun

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor

11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

7. Program Manfaat Lain adalah program yang

menyelenggarakan atau memberikan manfaat lain yang

diselenggarakan oleh Dana Pensiun.

8. Pendiri adalah :

a. orang atau badan yang membentuk Dana Pensiun

Pemberi Kerja; atau

b. bank atau perusahaan asuransi jiwa yang

membentuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

9. Pemberi Kerja adalah Pendiri atau mitra Pendiri yang

mempekerjakan karyawan sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang

Dana Pensiun.

10. Peserta adalah setiap orang yang memenuhi

Page 11: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

persyaratan Peraturan Dana Pensiun sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun

1992 tentang Dana Pensiun.

11. Manfaat Pensiun adalah pembayaran sejumlah uang

secara berkala atau secara sekaligus yang dibayarkan

kepada Peserta pada saat dan dengan cara yang

ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.

12. Manfaat Lain adalah pembayaran manfaat selain

Manfaat Pensiun yang dapat dilakukan oleh Dana

Pensiun dan diatur dalam Peraturan Dana Pensiun.

13. Kekayaan Untuk Pendanaan adalah kekayaan Dana

Pensiun yang diperhitungkan untuk menentukan

kualitas pendanaan Dana Pensiun.

14. Liabilitas Solvabilitas adalah kewajiban Dana Pensiun

yang dihitung berdasarkan anggapan bahwa Dana

Pensiun dibubarkan pada tanggal perhitungan aktuaria.

15. Nilai Kini Aktuarial adalah kewajiban Dana Pensiun

yang dihitung berdasarkan anggapan bahwa Dana

Page 12: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Pensiun terus berlangsung sampai dipenuhinya seluruh

kewajiban kepada peserta dan pihak yang berhak.

16. Defisit adalah kekurangan Kekayaan Untuk Pendanaan

dari Nilai Kini Aktuarial.

17. Kekurangan Solvabilitas adalah kekurangan Kekayaan

Untuk Pendanaan dari Liabilitas Solvabilitas.

18. Rasio Pendanaan adalah hasil bagi Kekayaan Untuk

Pendanaan dengan Nilai Kini Aktuarial.

19. Rasio Solvabilitas adalah hasil bagi Kekayaan Untuk

Pendanaan dengan Liabilitas Solvabilitas.

20. Dana Terpenuhi adalah keadaan Dana Pensiun yang

Kekayaan Untuk Pendanaannya tidak kurang dari Nilai

Kini Aktuarialnya.

21. Iuran Minimum adalah iuran yang wajib disetor ke

DPPK dalam rangka pendanaan program pensiun.

22. Iuran Sukarela Peserta adalah tambahan iuran yang

berasal dari peserta DPPK dalam rangka meningkatkan

manfaat pensiun selain manfaat pensiun yang telah

Page 13: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

ditetapkan dalam PDP.

23. Iuran Normal adalah iuran yang diperlukan dalam satu

tahun untuk mendanai bagian dari nilai sekarang

Manfaat Pensiun dan/atau Manfaat Lain yang

dialokasikan pada tahun yang bersangkutan yang

dihitung berdasarkan jumlah yang lebih besar di antara

jumlah iuran Peserta yang ditetapkan dalam Peraturan

Dana Pensiun, dan bagian dari nilai sekarang Manfaat

Pensiun dan/atau Manfaat Lain yang dialokasikan pada

tahun yang bersangkutan, sesuai dengan metode

perhitungan aktuaria yang dipergunakan.

24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dalam

rangka melunasi Defisit.

25. Aktuaris adalah aktuaris publik yang bekerja pada

perusahaan konsultan aktuaria yang telah memperoleh

Surat Tanda Terdaftar dari Otoritas Jasa Keuangan.

26. Laporan Aktuaris Berkala adalah laporan aktuaris yang

disampaikan secara berkala kepada Otoritas Jasa

Page 14: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Keuangan, bukan dalam rangka pengesahan

pembentukan Dana Pensiun atau perubahan PDP.

BAB II

TANGGUNG JAWAB PENDIRI DAN PEMBERI KERJA DPPK

Pasal 2

(1) Pendiri bertanggung jawab untuk menjaga agar DPPK

berada dalam keadaan Dana Terpenuhi, atau dalam hal

keadaan tersebut belum tercapai, bertanggung jawab

agar DPPK secara bertahap mencapai keadaan Dana

Terpenuhi.

Cukup jelas.

(2) Pemberi Kerja wajib membayar Iuran Normal dan Iuran

Tambahan, apabila ada, yang menjadi tanggung

jawabnya dan menyetorkan seluruh iuran, baik yang

berasal dari Pemberi Kerja maupun dari Peserta, ke

DPPK.

Cukup jelas.

(3) Pemberi Kerja bertanggung jawab agar iuran

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disetorkan ke DPPK

Bagi DPPK PPMP, iuran

ditetapkan dalam pernyataan

Page 15: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

sesuai dengan jumlah dan waktu yang ditetapkan dalam

PDP atau pernyataan Aktuaris.

Aktuaris, sedangkan bagi DPPK

PPIP, iuran ditetapkan dalam

PDP.

BAB III

PENDANAAN DPPK YANG MENYELENGGARAKAN PPMP

Bagian Kesatu

Kualitas Pendanaan DPPK yang Menyelenggarakan PPMP

Pasal 3

(1) Pengurus wajib melaporkan kualitas pendanaan Dana

Pensiun secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Yang dimaksud dengan

kualitas pendanaan pada

ketentuan ini adalah kualitas

pendanaan penyelenggaraan

PPMP.

(2) Kualitas pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi keadaan-keadaan sebagai berikut:

a. tingkat pertama, yaitu apabila Dana Pensiun berada

Cukup jelas.

Page 16: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

dalam keadaan Dana Terpenuhi;

b. tingkat kedua, yaitu apabila Kekayaan Untuk

Pendanaan kurang dari Nilai Kini Aktuarial dan tidak

kurang dari Liabilitas Solvabilitas; dan

c. tingkat ketiga, yaitu apabila Kekayaan Untuk

Pendanaan kurang dari Liabilitas Solvabilitas.

Pasal 4 Cukup jelas.

(1) Kualitas pendanaan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 ayat (1) dinilai berdasarkan perhitungan

aktuaria.

(2) Perhitungan aktuaria sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), harus dilakukan dengan menentukan:

a. Nilai Kini Aktuarial; dan

b. Liabilitas Solvabilitas.

(3) Liabilitas Solvabilitas sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf b dihitung berdasarkan jumlah yang lebih

Page 17: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

besar antara himpunan iuran Peserta beserta hasil

pengembangannya, dan nilai sekarang Manfaat Pensiun

yang dihitung berdasarkan asumsi bahwa Peserta

berhenti bekerja pada tanggal perhitungan aktuaria dan

seluruhnya telah memiliki hak atas dana.

(4) Nilai Kini Aktuarial sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf a dihitung berdasarkan jumlah yang lebih

besar antara Liabilitas Solvabilitas dan bagian dari nilai

sekarang Manfaat Pensiun yang dialokasikan pada

masa sebelum tanggal perhitungan aktuaria menurut

metode perhitungan aktuaria yang digunakan untuk

menentukan Iuran Normal.

Pasal 5

(1) Dalam rangka penetapan kualitas pendanaan, aktuaris

harus menetapkan besar Kekayaan Untuk Pendanaan.

Cukup jelas.

(2) Kekayaan Untuk Pendanaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dihitung dari aset neto dikurangi dengan:

huruf a

Cukup jelas.

Page 18: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

a. kekayaan dalam sengketa di pengadilan, atau yang

dikuasai atau disita oleh pihak yang berwenang;

b. iuran, baik sebagian atau seluruhnya, yang pada

tanggal perhitungan aktuaria belum disetor ke Dana

Pensiun lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal jatuh

temponya;

c. jenis kekayaan yang dikategorikan sebagai piutang

lain-lain dan aset lain-lain;

d. investasi yang penempatannya tidak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan mengenai investasi

Dana Pensiun.

huruf b

Cukup jelas.

huruf c

Cukup jelas.

huruf d

Implementasi dari ketentuan

ini misalnya:

1) Pelanggaran atas batasan

maksimum per pihak

Dalam ketentuan mengenai

investasi Dana Pensiun,

batasan investasi per pihak

adalah maksimum sebesar

20% (dua puluh per seratus)

Page 19: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

dari total investasi. Apabila

Dana Pensiun memiliki

investasi pada pihak

tertentu sebesar 25% (dua

puluh lima per seratus) dari

total investasi, maka

kelebihan sebesar 5% (lima

per seratus) tidak

diperhitungkan sebagai

Kekayaan Untuk

Pendanaan.

2) Pelanggaran atas kriteria

investasi

Salah satu kriteria investasi

Dana Pensiun pada obligasi

adalah obligasi tersebut

harus memiliki peringkat

minimum investment grade.

Apabila Dana Pensiun

Page 20: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

memiliki investasi obligasi

dengan peringkat idBB,

maka investasi tersebut

tidak diperhitungkan

sebagai Kekayaan Untuk

Pendanaan.

Pasal 6

(1) Aset neto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)

diperoleh dari laporan keuangan yang diaudit per

tanggal perhitungan aktuaria apabila laporan aktuaris

disusun dalam rangka:

a. Laporan Aktuaris Berkala;

b. pembubaran Dana Pensiun;

c. perubahan PDP yang mengakibatkan perubahan

dalam hal pendanaan dan/atau Manfaat Pensiun.

huruf a

Cukup jelas.

huruf b

Cukup jelas.

huruf c

Contoh perubahan PDP yang

mengakibatkan perubahan

Page 21: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

dalam hal pendanaan

dan/atau Manfaat Pensiun,

antara lain perubahan PDP

yang berkaitan dengan

penggabungan atau pemisahan

Dana Pensiun, pengakhiran

kelompok peserta yang

ditetapkan dalam PDP, atau

pengakhiran Mitra Pendiri.

(2) Dalam hal tidak ada laporan keuangan yang diaudit per

tanggal perhitungan aktuaria sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. aset neto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat

(2) dapat diperoleh dari laporan keuangan Dana

Pensiun yang ditandatangani oleh Pengurus apabila

laporan aktuaris disusun dalam rangka perubahan

PDP selain tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf c; dan

b. Aktuaris harus meyakini data pada laporan keuangan

Cukup jelas.

Page 22: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

yang digunakan dan melakukan validasi atas

komponen perhitungan Kekayaan Untuk Pendanaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).

(3) Kekayaan Untuk Pendanaan dalam rangka pengesahan

pembentukan Dana Pensiun ditetapkan nihil atau

dihitung sebesar dana tunai yang dialihkan ke Dana

Pensiun sebagaimana ditetapkan oleh Pendiri.

Cukup jelas.

Bagian Kedua

Surplus dan Defisit

Pasal 7 Cukup jelas.

(1) Dengan membandingkan kewajiban sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) terhadap Kekayaan

Untuk Pendanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

5, Aktuaris harus menetapkan Surplus atau Defisit.

(2) Defisit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

dipisahkan menjadi:

a. bagian dari Defisit yang diperhitungkan sebagai

Kekurangan Solvabilitas; dan

Page 23: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

b. bagian dari Defisit di luar yang telah diperhitungkan

sebagai Kekurangan Solvabilitas.

Pasal 8 Cukup jelas.

(1) Masing-masing bagian dari Defisit sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) harus dilunasi dengan

luran Tambahan dalam jangka waktu paling lama:

a. 36 (tiga puluh enam) bulan, untuk Defisit yang

diperhitungkan sebagai Kekurangan Solvabilitas; atau

b. 180 (seratus delapan puluh) bulan, untuk Defisit di

luar yang telah diperhitungkan sebagai Kekurangan

Solvabilitas.

(2) Dalam hal pelunasan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan secara sekaligus, pembayaran luran

Tambahan ditetapkan sebesar bagian Defisit yang harus

dilunasi dan harus dilakukan dalam jangka waktu 3

(tiga) bulan sejak :

a. diterimanya Laporan Aktuaris Berkala yang memuat

hal pelunasan defisit secara sekaligus oleh Otoritas

Page 24: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Jasa Keuangan; atau

b. disahkannya PDP oleh Otoritas Jasa Keuangan.

(3) Dalam hal pelunasan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan secara sekaligus, Kekayaan Untuk

Pendanaan dalam rangka perhitungan Defisit

memperhitungkan seluruh iuran jatuh tempo.

(4) Dalam hal penyetoran luran Tambahan secara sekaligus

melewati jangka waktu sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), luran Tambahan tersebut harus dikenakan

bunga yang dihitung sejak tanggal perhitungan

aktuaria.

(5) Dalam hal pelunasan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan secara bulanan, besar luran Tambahan

setiap bulan dihitung sedemikian rupa sehingga nilai

sekarang dari rangkaian luran Tambahan bulanan yang

akan dilakukan dalam periode pengangsuran sama

dengan besar bagian Defisit yang bersangkutan.

(6) Otoritas Jasa Keuangan dapat memperkenankan

Page 25: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

perpanjangan jangka waktu pelunasan Defisit yang

diperhitungkan sebagai Kekurangan Solvabilitas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a

menjadi paling lama 5 (lima) tahun apabila Pemberi

Kerja berada dalam kondisi keuangan yang buruk dan

mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban sesuai

dengan ketentuan pada ayat (1).

Pasal 9 Cukup jelas.

Dalam hal perhitungan aktuaria baru menunjukkan bahwa

nilai sekarang dari sisa rangkaian Iuran Tambahan

bulanan yang ditetapkan dalam pernyataan Aktuaris

sebelumnya lebih kecil daripada Defisit yang bersesuaian

yang ditetapkan pada tanggal perhitungan aktuaria, maka

selisihnya dilunasi dengan Iuran Tambahan baru yang

pelunasannya diatur sesuai dengan ketentuan dalam Pasal

8 ayat (5).

Pasal 10 Cukup jelas.

(1) Dalam hal perhitungan aktuaria baru menunjukkan

Page 26: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

bahwa nilai sekarang dari sisa rangkaian luran

Tambahan untuk bagian Defisit tertentu lebih besar

daripada bagian Defisit yang bersesuaian menurut

perhitungan aktuaria baru yang ditetapkan pada

tanggal perhitungan aktuaria, maka bagian Defisit yang

bersesuaian dapat dilunasi dengan luran Tambahan

baru.

(2) Dalam hal luran Tambahan baru untuk melunasi

bagian Defisit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan secara sekaligus, maka pelunasan luran

Tambahan baru tersebut diatur sesuai dengan

ketentuan dalam Pasal 8 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4).

(3) Dalam hal luran Tambahan baru untuk melunasi

bagian Defisit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan secara bulanan, maka luran Tambahan

bulanan baru dihitung sedemikian rupa sehingga nilai

sekarang rangkaian luran Tambahan bulanan baru

tersebut sama dengan bagian Defisit yang bersangkutan

dan memenuhi ketentuan sebagai berikut:

Page 27: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

a. luran Tambahan bulanan baru sama atau lebih besar

daripada luran Tambahan bulanan sebelumnya,

dengan masa pelunasan lebih pendek dari sisa

periode pelunasan yang telah ditetapkan dalam

laporan aktuaris sebelumnya; atau

b. luran Tambahan bulanan baru lebih kecil daripada

luran Tambahan bulanan sebelumnya, dengan masa

pelunasan sama dengan sisa periode pelunasan yang

telah ditetapkan dalam laporan aktuaris sebelumnya.

(4) Dalam hal terdapat perubahan asumsi aktuaria dan

atau metode perhitungan aktuaria yang mengakibatkan

penurunan Defisit atau kenaikan Surplus, maka

laporan aktuaris harus menetapkan luran Tambahan

bulanan yang paling sedikit sama dengan luran

Tambahan bulanan pada laporan aktuaris sebelumnya.

(5) Dalam hal terdapat perubahan asumsi aktuaria dan/

atau metode perhitungan aktuaria yang mengakibatkan

kenaikan Defisit atau penurunan Surplus, maka

laporan aktuaris berlaku efektif sejak tanggal

Page 28: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

perhitungan aktuaria.

Pasal 11

(1) Dalam hal Pemberi Kerja tidak dapat melakukan

penyetoran Iuran Tambahan secara sekaligus

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), dalam

jangka waktu yang telah ditetapkan, maka Pemberi

Kerja harus melakukan pembayaran iuran Tambahan

bulanan yang cukup untuk menutupi kebutuhan

pendanaan minimum yang dituangkan dalam

pernyataan Aktuaris.

Cukup jelas.

(2) Keterlambatan penyetoran Iuran Tambahan bulanan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikenakan

bunga atau sanksi (ta’zir) berupa denda yang dihitung

sejak tanggal perhitungan aktuaria.

Sanksi (ta’zir) berupa denda

berlaku bagi Dana Pensiun

yang menyelenggarakan

program pensiun berdasarkan

prinsip syariah.

Pasal 12 Cukup jelas.

Dalam Iuran Tambahan bulanan terkandung beban

tambahan sebagai akibat pelunasan Defisit secara bulanan

Page 29: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

dan beban tambahan tersebut merupakan bagian tak

terpisahkan dari Iuran Tambahan bulanan dimaksud.

Pasal 13 Cukup jelas.

(1) Dalam hal laporan Aktuaris menunjukkan adanya

Surplus, sisa luran Tambahan bulanan yang belum

jatuh tempo pada tanggal perhitungan aktuaria baru

dihapus.

(2) Surplus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

digunakan untuk:

a. melunasi piutang iuran baik Iuran Normal Pemberi

Kerja maupun Iuran Tambahan;

b. membayar Iuran Normal Pemberi Kerja jatuh tempo

untuk periode setelah tanggal perhitungan aktuaria;

dan/atau

c. membantu pendanaan Pemberi Kerja lain, dalam hal

Dana Pensiun memiliki Mitra Pendiri dengan sistem

non-sharing pension cost.

(3) Dalam hal Surplus melebihi jumlah yang lebih besar

Page 30: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

antara:

a. 20% (dua puluh per seratus) dari Nilai Kini Aktuarial;

dan

b. bagian luran Normal Pemberi Kerja ditambah l0%

(sepuluh per seratus) dari Nilai Kini Aktuarial;

kelebihan Surplus dimaksud wajib diperhitungkan

sebagai Iuran Normal Pemberi Kerja.

(4) Dalam hal terdapat perubahan asumsi aktuaria dan

atau metode perhitungan aktuaria yang mengakibatkan

adanya Surplus atau kenaikan Surplus, Surplus atau

kenaikan Surplus dimaksud tidak dapat diperhitungkan

sebagai luran Normal Pemberi Kerja.

(5) Dalam hal terdapat perubahan asumsi aktuaria dan

atau metode perhitungan aktuaria yang mengakibatkan

penurunan Surplus, maka Surplus dimaksud tetap

dapat diperhitungkan sebagai luran Normal Pemberi

Kerja.

Bagian Ketiga

Page 31: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Iuran Minimum

Pasal 14 Cukup jelas.

(1) Pemberi Kerja wajib menyetor Iuran Minimum ke Dana

Pensiun yang terdiri dari:

a. Iuran Normal; dan

b. Iuran Tambahan, dalam hal terdapat Defisit.

(2) Iuran Tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b dapat terdiri dari:

a. Iuran Tambahan dalam rangka melunasi defisit masa

kerja lalu yang diperhitungkan sebagai Kekurangan

Solvabilitas; dan/atau

b. Iuran Tambahan dalam rangka melunasi defisit masa

kerja lalu di luar yang telah diperhitungkan sebagai

Kekurangan Solvabilitas.

Pasal 15 Cukup jelas.

(1) Besar Iuran Normal yang wajib dibayarkan sampai akhir

tahun buku pertama setelah tanggal perhitungan

Page 32: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

aktuaria ditetapkan dengan salah satu cara sebagai

berikut:

a. berdasarkan nilai nominal; atau

b. berdasarkan persentase dari penghasilan dasar

pensiun.

(2) Besar Iuran Normal yang menjadi tanggung jawab

Pemberi Kerja per bulan ditetapkan sebagai berikut:

a. 1/12 (seperdua belas) dari nilai nominal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a; atau

b. persentase sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b dikalikan penghasilan dasar pensiun per

bulan.

(3) Dalam hal terdapat Iuran Normal yang menjadi

tanggung jawab Peserta per bulan, besar iuran

dimaksud dihitung berdasarkan ketentuan dalam PDP.

(4) Besar Iuran Normal yang harus dibayarkan untuk

tahun sesudah tahun buku sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dihitung berdasarkan persentase dari

Page 33: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

penghasilan dasar pensiun sebagaimana ditetapkan

dalam pernyataan Aktuaris.

Pasal 16 Cukup jelas.

(1) Iuran yang menjadi tanggung jawab Pemberi Kerja yang

ditetapkan dalam Laporan Aktuaris Berkala atau dalam

rangka pengesahan perubahan PDP dibayarkan

terhitung sejak tanggal perhitungan aktuaria.

(2) Iuran yang menjadi tanggung jawab Pemberi Kerja yang

ditetapkan dalam laporan Aktuaris yang disusun dalam

rangka pengesahan pembentukan Dana Pensiun

dibayarkan terhitung sejak tanggal pengesahan

dimaksud.

(3) Awal masa pelunasan atas Defisit yang ditetapkan

dalam laporan Aktuaris yang disusun dalam rangka

pengesahan pembentukan Dana Pensiun dimulai sejak

tanggal pengesahan.

(4) Sebelum pernyataan Aktuaris dalam Laporan Aktuaris

Berkala ditandatangani, iuran Pemberi Kerja kepada

Page 34: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Dana Pensiun dibayarkan sebesar jumlah iuran Pemberi

Kerja yang ditetapkan di dalam pernyataan Aktuaris

sebelumnya.

(5) Sebelum pengesahan perubahan PDP disahkan, iuran

Pemberi Kerja kepada Dana Pensiun dibayarkan sebesar

jumlah iuran Pemberi Kerja yang ditetapkan di dalam

pernyataan Aktuaris sebelumnya.

Pasal 17 Cukup jelas.

(1) Dalam hal jumlah iuran Pemberi Kerja berdasarkan

pernyataan Aktuaris yang baru lebih besar daripada

jumlah iuran Pemberi Kerja yang ditetapkan dalam

pernyataan Aktuaris sebelumnya, kekurangan iuran

yang terjadi harus dilunasi dalam tahun buku yang

bersangkutan.

(2) Dalam hal kekurangan iuran tidak dilunasi dalam

tahun yang bersangkutan atau laporan Aktuaris

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan melewati

tahun buku yang bersangkutan, maka penyetoran iuran

Page 35: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

harus dikenakan bunga atau sanksi (ta’zir) berupa

denda yang dihitung sejak tanggal perhitungan

aktuaria.

(3) Dalam hal jumlah iuran Pemberi Kerja berdasarkan

pernyataan Aktuaris yang baru lebih kecil daripada

jumlah iuran Pemberi Kerja yang ditetapkan dalam

pernyataan Aktuaris sebelumnya, kelebihan iuran yang

terjadi harus diperhitungkan sebagai iuran Pemberi

Kerja berikutnya.

(4) Dalam hal terjadi kelebihan iuran sebagaimana

dimaksud pada ayat (3), Pemberi Kerja dilarang

membayar iuran ke Dana Pensiun sampai seluruh

kelebihan iuran dimaksud habis diperhitungkan sebagai

iuran Pemberi Kerja.

Bagian Keempat

Iuran Sukarela Peserta

Pasal 18

(1) Dalam hal Peserta ingin meningkatkan besar Manfaat Cukup jelas.

Page 36: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Pensiun yang akan diperolehnya selain Manfaat Pensiun

yang dijanjikan sesuai rumus di dalam PDP, Peserta

dapat menambah iuran dalam bentuk Iuran Sukarela

Peserta.

(2) Iuran Sukarela Peserta sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) didasarkan pada pernyataan tertulis Peserta

yang berisi paling sedikit:

a. besar iuran; dan

b. frekuensi pembayaran iuran.

Cukup jelas.

(3) Pernyataan tertulis Peserta sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) harus disampaikan kepada Pemberi Kerja

dan Pengurus.

Cukup jelas.

(4) Iuran Sukarela Peserta sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) berlaku efektif paling lambat 1 (satu) bulan

sejak pernyataan tertulis Peserta sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) diterima oleh Pengurus.

Cukup jelas.

(5) Pengurus menetapkan mekanisme penyampaian

pernyataan tertulis Peserta sebagaimana dimaksud

Mekanisme yang ditetapkan

oleh Pengurus antara lain

Page 37: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

pada ayat (2) dan perubahannya. periode minimum berlakunya

pernyataan tertulis Peserta

sebelum dimungkinkannya

perubahan atas pernyataan

tersebut.

Pasal 19 Cukup jelas.

(1) Iuran Sukarela Peserta sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 18 ayat (1) dibayarkan kepada Dana Pensiun

melalui Pemberi Kerja.

(2) Dalam hal terdapat Iuran Sukarela Peserta, Pemberi

Kerja:

a. merupakan wajib pungut Iuran Sukarela Peserta; dan

b. wajib menyetorkan Iuran Sukarela Peserta ke DPPK.

(3) Pemberi Kerja wajib menyetor Iuran Sukarela Peserta ke

Dana Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

Page 38: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Pasal 20

(1) PDP harus memuat mekanisme penentuan besar hasil

pengembangan dana Iuran Sukarela Peserta.

(2) Dalam rangka pengelolaan Iuran Sukarela Peserta, PDP

dapat memuat pengaturan mengenai:

a. pemisahan pengelolaan kekayaan Dana Pensiun yang

bersumber dari Iuran Sukarela Peserta;

b. hak Peserta untuk menentukan jenis atau paket

investasi dana Iuran Sukarela Peserta; dan/atau

c. biaya yang dibebankan kepada Peserta dalam rangka

pengelolaan dana Iuran Sukarela Peserta.

huruf a

Dana Iuran Sukarela Peserta

dapat dikelola bersamaan

dengan atau terpisah dari

pengelolaan kekayaan Dana

Pensiun yang bersumber dari

Iuran Minimum dan sumber

kekayaan Dana Pensiun

lainnya.

huruf b

Pengelolaan Iuran Sukarela

Peserta dapat dilakukan seperti

pengelolaan DPLK, dimana

Peserta dapat menentukan

Page 39: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

jenis atau paket investasi.

huruf c

Biaya pengelolaan dana Iuran

Sukarela Peserta merupakan

biaya yang dibebankan pada

dana Iuran Sukarela Peserta.

(3) Dana Pensiun wajib membukukan Iuran Sukarela

Peserta secara terpisah dari pembukuan iuran Peserta

yang merupakan bagian dari Iuran Minimum.

Peserta dapat dibebani

pembayaran Iuran Minimum

berupa Iuran Normal

sebagaimana yang telah

dituangkan dalam PDP. Dalam

hal terdapat Iuran Sukarela

Peserta, Dana Pensiun wajib

memisahkan pembukuan

untuk Iuran Normal Peserta

dan Iuran Sukarela Peserta.

(4) Dana Pensiun wajib menyampaikan informasi mengenai Cukup jelas.

Page 40: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

akumulasi Iuran Sukarela Peserta dan hasil

pengembangannya kepada Peserta paling sedikit setiap

3 (tiga) bulan.

BAB IV

PENDANAAN DPPK YANG MENYELENGGARAKAN PPIP

Bagian Kesatu

Kualitas Pendanaan DPPK yang Menyelenggarakan PPIP

Pasal 21 Cukup jelas.

(1) DPPK yang menyelenggarakan PPIP berada dalam

keadaan Dana Terpenuhi apabila iuran bulanan yang

jatuh tempo telah disetorkan kepada Dana Pensiun.

(2) Iuran bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah jumlah iuran untuk seluruh Peserta, baik yang

berasal dari Pemberi Kerja maupun Peserta,

sebagaimana ditetapkan dalam PDP.

Bagian Kedua

Page 41: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Iuran Minimum

Pasal 22 Cukup jelas.

(1) Besar Iuran Minimum, baik yang berasal dari Pemberi

Kerja maupun Peserta ditetapkan dalam PDP.

(2) Iuran Minimum yang berasal dari Peserta sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk Iuran Sukarela

Peserta.

(3) Pemberi Kerja wajib menyetor Iuran Minimum, baik

yang berasal dari Pemberi Kerja maupun Peserta, ke

Dana Pensiun setiap bulan paling lambat tanggal 15

bulan berikutnya.

(4) Dalam hal iuran Pemberi Kerja berasal dari presentase

tertentu dari keuntungan yang diperoleh Pemberi Kerja,

iuran dapat disetorkan ke Dana Pensiun setiap tahun.

(5) Iuran Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) wajib disetor kepada Dana Pensiun paling lambat

120 (seratus dua puluh) hari sejak berakhirnya tahun

buku Pemberi Kerja.

Page 42: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Bagian Ketiga

Iuran Sukarela Peserta

Pasal 23

(1) Dalam hal Peserta ingin menambah iurannya sendiri

dalam rangka meningkatkan pertumbuhan akumulasi

dananya, Peserta dapat menambah iuran dalam bentuk

Iuran Sukarela Peserta.

Cukup jelas.

(2) Iuran Sukarela Peserta sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) didasarkan pada pernyataan tertulis Peserta

yang berisi paling sedikit:

a. besar iuran; dan

b. frekuensi pembayaran iuran.

Cukup jelas.

(3) Pernyataan tertulis Peserta sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) harus disampaikan kepada Pemberi Kerja

dan Pengurus.

Cukup jelas.

(4) Iuran Sukarela Peserta sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) berlaku efektif paling lambat 1 (satu) bulan

Cukup jelas.

Page 43: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

sejak pernyataan tertulis Peserta sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) diterima oleh Pengurus.

(5) Pengurus menetapkan mekanisme penyampaian

pernyataan tertulis Peserta sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dan perubahannya.

Mekanisme yang ditetapkan

oleh Pengurus antara lain

periode minimum berlakunya

pernyataan tertulis Peserta

sebelum dimungkinkannya

perubahan atas pernyataan

tersebut.

Pasal 24 Cukup jelas.

(1) Iuran Sukarela Peserta sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 23 ayat (1) dibayarkan kepada Dana Pensiun

melalui Pemberi Kerja.

(2) Dalam hal terdapat Iuran Sukarela Peserta, Pemberi

Kerja:

a. merupakan wajib pungut Iuran Sukarela Peserta; dan

b. wajib menyetorkan iuran sukarela Peserta ke DPPK.

(3) Pemberi Kerja wajib menyetor iuran sukarela Peserta ke

Page 44: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Dana Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

Pasal 25

(1) PDP harus memuat mekanisme penentuan besar hasil

pengembangan dana Iuran Sukarela Peserta.

Cukup jelas.

(2) PDP dapat menetapkan biaya yang dibebankan kepada

Peserta dalam rangka pengelolaan dana Iuran Sukarela

Peserta.

Biaya pengelolaan dana Iuran

Sukarela Peserta merupakan

biaya yang dibebankan pada

dana Iuran Sukarela Peserta.

BAB V

PENDANAAN DPLK

Pasal 26 Cukup jelas.

(1) Dalam rangka pendanaan program pensiun, Pemberi

Kerja dapat membayar iuran kepada DPLK untuk dan

Page 45: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

atas nama karyawan.

(2) Dalam hal Pemberi Kerja membayar iuran sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Pemberi Kerja wajib

menyatakan secara tertulis kewajibannya untuk

membayar seluruh iuran secara tunai.

(3) Pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) paling sedikit memuat ketentuan mengenai:

a. besarnya iuran;dan

b. saat jatuh tempo iuran.

(4) Perubahan pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) yang menyebabkan penurunan besarnya

iuran tidak dapat berlaku surut.

(5) Pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) dan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat

(4), disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan serta

diumumkan kepada karyawan yang berhak.

Pasal 27 Cukup jelas.

Page 46: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

DPLK wajib memiliki pernyataan tertulis sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 26 ayat (3) dan perubahannya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (4).

Pasal 28 Cukup jelas.

Dalam hal Pemberi Kerja membayar iuran kepada Dana

Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1),

Pemberi Kerja wajib membayarkan iuran tersebut kepada

Dana Pensiun sesuai dengan pernyataan tertulis

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (3).

Pasal 29 Cukup jelas.

(1) Peserta dapat membayar iuran kepada DPLK, dengan

cara:

a. disetorkan langsung oleh Peserta ke Dana Pensiun;

atau

b. disetorkan melalui Pemberi Kerja.

(2) Dalam hal Peserta membayar iuran kepada DPLK secara

langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,

Page 47: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

besarnya iuran ditetapkan dalam surat pernyataan.

(3) Dalam hal Peserta membayar iuran kepada DPLK

melalui Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b, besarnya iuran Peserta dan saat jatuh

tempo iuran Peserta wajib dituangkan dalam

pernyataan tertulis Pemberi Kerja sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 26 ayat (3).

(4) Pemberi Kerja wajib menyetorkan iuran Peserta

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Dana

Pensiun sesuai pernyataan tertulis Pemberi Kerja

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (3).

BAB VI

PENDANAAN PROGRAM MANFAAT LAIN

Pasal 30

Dalam hal Dana Pensiun menyelenggarakan Program

Manfaat Lain, pendanaan Program Manfaat Lain

merupakan tanggung jawab dari:

huruf a

Cukup jelas.

Page 48: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

a. Pemberi Kerja bagi DPPK; atau

b. Pemberi Kerja dan/ atau Peserta bagi DPLK.

huruf b

Pada prinsipnya, pendanaan

Program Manfaat Lain

merupakan tanggung jawab

Pemberi Kerja, kecuali program

tersebut diselenggarakan bagi

pekerja mandiri.

Pasal 31

(1) Dalam hal Dana Pensiun menyelenggarakan Program

Manfaat Lain, PDP harus memuat skema pendanaan

Program Manfaat Lain.

Skema pendanaan Program

Manfaat Lain dapat memiliki

karakteristik PPIP atau PPMP.

(2) Dalam hal DPPK menyelenggarakan Program Manfaat

Lain, Pengurus wajib menghitung dan melaporkan

kecukupan dana Program Manfaat Lain secara berkala

kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Cukup jelas.

(3) Dalam hal Program Manfaat Lain sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) memiliki karakteristik PPIP,

Page 49: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

kecukupan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dinilai berdasarkan iuran yang disetor ke Dana Pensiun.

(4) Dalam hal Program Manfaat Lain sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) memiliki karakteristik PPMP,

kecukupan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dinilai berdasarkan perhitungan aktuaria dengan

membandingkan antara:

a. nilai sekarang kekayaan Program Manfaat Lain; dan

b. nilai sekarang potensi pembayaran Manfaat Lain.

(5) Dengan melakukan perhitungan kecukupan dana

Program Manfaat Lain sebagaimana dimaksud pada

ayat (4), Aktuaris harus menetapkan kelebihan atau

kekurangan pendanaan Program Manfaat Lain.

Kelebihan pendanaan Program

Manfaat Lain terjadi apabila

nilai sekarang kekayaan

Program manfaat Lain lebih

besar dari nilai sekarang

potensi pembayaran Manfaat

Lain.

Kekurangan pendanaan

Program Manfaat Lain terjadi

Page 50: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

apabila nilai sekarang

kekayaan Program manfaat

Lain kurang dari nilai sekarang

potensi pembayaran Manfaat

Lain.

(6) Pemberi Kerja wajib melunasi kekurangan pendanaan

Program Manfaat Lain sesuai pernyataan Aktuaris.

Cukup jelas.

(7) Kelebihan pendanaan Program Manfaat Lain dapat

digunakan untuk:

a. melunasi piutang iuran Program Manfaat Lain;

dan/atau

b. membayar iuran Program Manfaat Lain untuk periode

setelah tanggal perhitungan aktuaria.

Cukup jelas.

(8) Dalam hal terdapat perubahan asumsi aktuaria dan/

atau metode perhitungan aktuaria yang mengakibatkan

adanya kelebihan pendanaan Program Manfaat Lain,

kenaikan kelebihan pendanaan Program Manfaat Lain,

atau penurunan kekurangan pendanaan Program

Cukup jelas.

Page 51: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Manfaat Lain, iuran Program Manfaat Lain yang wajib

disetor ke Dana Pensiun paling sedikit sebesar iuran

yang ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria

sebelumnya.

Pasal 32

(1) Sumber dana bagi DPPK dan DPLK yang

menyelenggarakan atau memberikan Manfaat Lain

kepada Peserta yaitu:

a. iuran Pemberi Kerja;

b. iuran Peserta; dan/atau

c. persentase tertentu dari hasil pengembangan program

pensiun.

Cukup jelas.

(2) Iuran dalam rangka pendanaan Program Manfaat Lain

yang diselenggarakan oleh DPPK ditetapkan dalam PDP

atau pernyataan Aktuaris.

Dalam hal Program Manfaat

Lain menyerupai sifat PPIP,

iuran ditetapkan dalam PDP.

Dalam hal Program Manfaat

Lain menyerupai sifat PPMP,

iuran ditetapkan dalam

Page 52: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

pernyataan Aktuaris.

(3) Iuran Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b dibayarkan kepada DPPK melalui Pemberi

Kerja.

Cukup jelas.

(4) Dalam hal terdapat iuran Peserta sebagaimana

dimaksud pada ayat (3), Pemberi Kerja:

a. merupakan wajib pungut iuran Peserta; dan

b. wajib menyetorkan iuran Peserta ke DPPK.

Cukup jelas.

(5) Frekuensi dan waktu pembayaran iuran Program

Manfaat Lain yang diselenggarakan oleh DPPK

ditetapkan dalam PDP.

Cukup jelas.

(6) Pemberi Kerja wajib menyetor iuran Program Manfaat

Lain yang diselenggarakan oleh DPPK, baik yang berasal

dari Pemberi Kerja maupun Peserta, ke Dana Pensiun

sesuai dengan iuran yang ditetapkan dalam PDP atau

pernyataan Aktuaris.

Cukup jelas.

Pasal 33 Cukup jelas.

Page 53: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

(1) Tanggung jawab Pemberi Kerja dan/atau Peserta bagi

DPLK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf b,

dituangkan dalam pernyataan tertulis.

(2) Pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) paling sedikit memuat ketentuan mengenai:

a. besarnya iuran; dan

b. saat jatuh tempo iuran.

(3) Perubahan pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) yang menyebabkan penurunan besarnya

iuran tidak dapat berlaku surut.

(4) Pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat

(3), yang disusun oleh Pemberi Kerja disampaikan

kepada Otoritas Jasa Keuangan serta diumumkan

kepada karyawan yang berhak.

Pasal 34 Cukup jelas.

(1) Dalam hal Pemberi Kerja membayar iuran kepada DPLK

Page 54: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf a,

Pemberi Kerja wajib membayarkan iuran tersebut

kepada Dana Pensiun sesuai dengan pernyataan

tertulis.

(2) Pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) paling sedikit memuat ketentuan mengenai:

a. besarnya iuran;dan

b. saat jatuh tempo iuran.

(3) Perubahan pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) yang menyebabkan penurunan besarnya

iuran tidak dapat berlaku surut.

(4) Pernyataan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat

(3), disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan serta

diumumkan kepada karyawan yang berhak.

Pasal 35 Cukup jelas.

DPLK wajib memiliki pernyataan tertulis sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) dan perubahannya

Page 55: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (3).

Pasal 36 Cukup jelas.

(1) Peserta dapat membayar iuran Program Manfaat Lain

kepada DPLK, dengan cara:

a. disetorkan langsung oleh Peserta ke Dana Pensiun;

atau

b. disetorkan melalui Pemberi Kerja.

(2) Dalam hal Peserta membayar iuran kepada DPLK secara

langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,

besarnya iuran ditetapkan dalam surat pernyataan.

(3) Dalam hal Peserta membayar iuran kepada DPLK

melalui Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b, besarnya iuran Peserta dan saat jatuh

tempo iuran Peserta wajib dituangkan dalam

pernyataan tertulis Pemberi Kerja sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2).

(4) Pemberi Kerja wajib menyetorkan iuran Peserta

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada DPLK

Page 56: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

sesuai pernyataan tertulis Pemberi Kerja sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2).

Pasal 37 Cukup jelas.

Dana Pensiun wajib mengelola, mengadministrasikan, dan

membukukan Program Manfaat Lain secara terpisah dari

pengelolaan, pengadministrasian, dan pembukuan program

pensiun.

BAB VII

PENDANAAN DANA PENSIUN DALAM KONDISI KHUSUS

Bagian Kesatu

Pengalihan ke Dana Pensiun Lain

Pasal 38 Cukup jelas.

(1) Dalam hal DPPK yang menyelenggarakan PPMP

memiliki Kekurangan Solvabilitas, maka pengalihan

dana ke Dana Pensiun lain hanya dapat dilaksanakan

apabila keadaan berikut terpenuhi:

Page 57: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

a. pengalihan ke Dana Pensiun lain diperkenankan oleh

ketentuan perundang-undangan di bidang Dana

Pensiun; dan

b. dalam hal laporan Aktuaris berikutnya menunjukkan

Rasio Pendanaan berkurang sebagai akibat terjadinya

pengalihan dana ke Dana Pensiun lain, Pemberi Kerja

wajib membayar Iuran Tambahan secara sekaligus

untuk mempertahankan Rasio Pendanaan seperti

sebelum terjadi pembayaran dimaksud.

(2) Kewajiban membayar Iuran Tambahan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak diperlukan dalam

hal laporan Aktuaris berikutnya menunjukan Dana

Pensiun tidak memiliki Kekurangan Solvabilitas.

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

berlaku dalam hal pengalihan dana disebabkan oleh

pengakhiran Mitra Pendiri atau pemisahan Dana

Pensiun.

Bagian Kedua

Page 58: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Pengakhiran Mitra Pendiri DPPK yang menyelenggarakan

PPMP

Pasal 39 Cukup jelas.

(1) Dalam hal terdapat pengakhiran mitra pendiri, maka

besarnya dana yang merupakan hak dari Peserta mitra

pendiri dimaksud ditetapkan oleh Aktuaris dengan

mempertimbangkan Rasio Solvabilitas DPPK dan

kewajiban Pemberi Kerja yang sudah jatuh tempo

kepada Dana Pensiun.

(2) Apabila mitra pendiri sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) masih mempunyai kewajiban kepada Peserta, mitra

pendiri dimaksud tetap harus menyelesaikan

kewajibannya kepada Peserta.

(3) Pembayaran Manfaat Pensiun, bagi pensiunan,

janda/duda, anak dari mitra pendiri sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat dilanjutkan pada Dana

Pensiun yang menerima pengalihan atau dibelikan

anuitas pada perusahaan asuransi jiwa.

Page 59: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Bagian Ketiga

Perubahan Program Pensiun

Pasal 40 Cukup jelas.

(1) Dalam hal terdapat perubahan program pensiun dari

PPMP menjadi PPIP, maka kewajiban Pemberi Kerja

kepada Peserta sampai dengan tanggal perubahan

program pensiun adalah paling sedikit sebesar Liabilitas

Solvabilitasnya.

(2) Dalam hal Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) masih memiliki kewajiban untuk memenuhi

Kekurangan Solvabilitas dan/atau utang iuran kepada

Dana Pensiun, maka Pemberi Kerja dimaksud wajib

memenuhi kewajiban tersebut secara sekaligus.

(3) Berdasarkan permintaan Pendiri, Otoritas Jasa

Keuangan dapat memperkenankan pemenuhan

kewajiban Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) secara bulanan sampai paling lama 3 (tiga)

tahun apabila Pemberi Kerja tidak mampu memenuhi

Page 60: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

kewajibannya secara sekaligus.

(4) Besar iuran bulanan dalam rangka pemenuhan

kewajiban Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dihitung oleh Aktuaris.

(5) Dalam hal Dana Pensiun sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) mempunyai kelebihan kekayaan atas kewajiban,

kelebihan kekayaan tersebut diperhitungkan sebagai:

a. tambahan pada rekening awal Peserta; dan/ atau

b. iuran Pemberi Kerja berikutnya.

Bagian Keempat

Pembubaran DPPK yang menyelenggarakan PPMP

Pasal 41 Cukup jelas.

(1) Penetapan Kekayaan Untuk Pendanaan bagi Dana

Pensiun yang bubar dihitung berdasarkan nilai likuidasi

dari kekayaan Dana Pensiun yang ditetapkan oleh

akuntan publik.

(2) Pembagian kekayaan Dana Pensiun bagi Peserta,

Page 61: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

pensiunan, janda/ duda, dan anak ditetapkan oleh

Aktuaris dan dibagi secara prorata sesuai Liabilitas

Solvabilitasnya.

(3) Pemberi Kerja wajib membayar Iuran Minimum sampai

dengan tanggal pembubaran Dana Pensiun yang

ditetapkan dalam keputusan Otoritas Jasa Keuangan.

Bagian Kelima

Penggabungan dan Pemisahan DPPK yang

menyelenggarakan PPMP

Pasal 42 Cukup jelas.

(1) Pemberi Kerja yang menerima penggabungan wajib

bertanggung jawab atas Iuran Minimum yang harus

disetor sebelum penggabungan.

(2) Dalam hal DPPK yang akan melakukan penggabungan

memiliki Kekurangan Solvabilitas, Pemberi Kerja wajib

melunasi Kekurangan Solvabilitas tersebut secara

sekaligus sebelum terjadi penggabungan.

Page 62: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

(3) Berdasarkan permintaan Pemberi Kerja, Otoritas Jasa

Keuangan dapat memperkenankan pelunasan

Kekurangan Solvabilitas Pemberi Kerja sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) secara bulanan sampai paling

lama 3 (tiga) tahun apabila Pemberi Kerja tidak mampu

memenuhi kewajibannya secara sekaligus.

Pasal 43 Cukup jelas.

(1) Pemberi Kerja yang melakukan pemisahan wajib

bertanggung jawab atas Iuran Minimum yang harus

disetor sebelum pemisahan.

(2) Dalam hal DPPK yang akan melakukan pemisahan

memiliki Kekurangan Solvabilitas, Pemberi Kerja wajib

melunasi Kekurangan Solvabilitas tersebut secara

sekaligus sebelum terjadi pemisahan.

(3) Berdasarkan permintaan Pemberi Kerja, Otoritas Jasa

Keuangan dapat memperkenankan pelunasan

Kekurangan Solvabilitas Pemberi Kerja sebagaimana

Page 63: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

dimaksud pada ayat (2) secara bulanan sampai paling

lama 3 (tiga) tahun apabila Pemberi Kerja tidak mampu

memenuhi kewajibannya secara sekaligus.

BAB VIII

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

Bagian Kesatu

Pembayaran Manfaat Pensiun Sekaligus

Pasal 44 Cukup jelas.

(1) Dalam hal Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP

memiliki Kekurangan Solvabilitas, maka pembayaran

Manfaat Pensiun sekaligus hanya dapat dilaksanakan

apabila pembayaran Manfaat Pensiun sekaligus

diperkenankan oleh ketentuan perundang-undangan di

bidang Dana Pensiun.

(2) Dalam hal laporan Aktuaris berikutnya menunjukkan

Rasio Pendanaan berkurang sebagai akibat pembayaran

Manfaat Pensiun sekaligus sebagaimana dimaksud pada

Page 64: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

ayat (1), Pemberi Kerja wajib membayar Iuran

Tambahan secara sekaligus untuk mempertahankan

Rasio Pendanaan seperti sebelum terjadi pembayaran

dimaksud.

(3) Kewajiban membayar Iuran Tambahan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) tidak diperlukan dalam hal

laporan Aktuaris berikutnya menunjukan Dana Pensiun

tidak memiliki Kekurangan Solvabilitas.

Bagian Kedua

Pembayaran Manfaat Pensiun Berkala PPIP

Pasal 45

(1) Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPIP dapat

membayarkan Manfaat Pensiun secara berkala kepada

Peserta dan janda/duda atau anak.

Cukup jelas.

(2) Mekanisme pembayaran Manfaat Pensiun secara

berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

dalam PDP.

Contoh mekanisme

pembayaran Manfaat Pensiun

secara berkala antara lain

pembayaran Manfaat Pensiun

Page 65: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

dengan nilai tetap setiap bulan

selama periode pembayaran,

pembayaran Manfaat Pensiun

dengan nilai meningkat selama

periode pembayaran, dan

pembayaran dengan metode

unit pricing.

(3) Pelaksanaan pembayaran Manfaat Pensiun secara

berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

dilaksanakan atas persetujuan Peserta, janda/duda

atau anak sebelum pembayaran Manfaat Pensiun

pertama kali dilakukan.

Keputusan pembayaran

Manfaat Pensiun secara

berkala sebelum pembayaran

Manfaat Pensiun pertama kali

dilakukan. Hal ini mengandung

arti bahwa apabila dalam

periode pembayaran Manfaat

Pensiun secara berkala Peserta

meninggal dunia, pembayaran

tersebut dilanjutkan sesuai

dengan periode yang dipilih

oleh Peserta.

Page 66: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

(4) Persetujuan Peserta, janda/duda atau anak

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib dilakukan

secara tertulis yang memuat paling sedikit:

a. mekanisme pembayaran Manfaat Pensiun yang

dipilih Peserta, janda/duda atau anak;

b. periode pembayaran Manfaat Pensiun secara berkala;

dan

c. pernyataan bahwa Peserta, janda/duda atau anak

menyadari risiko dari pembayaran Manfaat Pensiun

secara berkala.

Cukup jelas.

(5) Dalam hal pembayaran Manfaat Pensiun secara berkala

berakhir, dan dana cadangan untuk pembelian anuitas

seumur hidup tidak mencukupi, dana cadangan

tersebut dapat dibayarkan secara sekaligus kepada

Peserta, janda/duda atau anak.

Contoh kondisi dimana dana

cadangan untuk pembelian

anuitas seumur hidup tidak

mencukupi antara lain dana

tersebut tidak cukup untuk

membeli anuitas seumur hidup

yang ada di pasaran.

BAB IX

Page 67: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

LAPORAN AKTUARIS

Bagian Kesatu

Kewajiban Penyusunan Laporan Aktuaris

Pasal 46 Cukup jelas.

(1) DPPK yang menyelenggarakan PPMP, Dana Pensiun

yang menyelenggarakan PPIP dan melakukan

pembayaran manfaat pensiun secara berkala

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1), dan

DPPK yang menyelenggarakan Program Manfaat Lain

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) wajib

menyusun dan menyampaikan laporan Aktuaris kepada

Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan dalam

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.

(2) Kewajiban menyusun dan menyampaikan laporan

Aktuaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

berlaku bagi DPPK yang menyelenggarakan Program

Manfaat Lain dengan skema pendanaan iuran pasti.

Pasal 47

Page 68: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

(1) Dalam hal isi laporan Aktuaris tidak sesuai dengan

ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini

yang menyebabkan terjadinya informasi yang salah

terhadap kewajiban Pemberi Kerja untuk mendanai

program pensiun, Otoritas Jasa Keuangan dapat

memerintahkan Pengurus menyampaikan laporan

Aktuaris baru.

(2) Tanggal perhitungan aktuaria yang digunakan dalam

laporan Aktuaris baru sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

(3) Dalam hal Aktuaris yang sama tidak dapat atau tidak

bersedia membuat laporan Aktuaris baru yang sesuai

dengan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan ini, dewan pengawas dilarang menunjuk

Aktuaris tersebut untuk menyusun laporan Aktuaris

untuk periode berikutnya.

(4) Dalam rangka penyusunan laporan Aktuaris, dewan

pengawas dilarang menunjuk Aktuaris yang telah

dinyatakan oleh asosiasi Aktuaris melanggar standar

Page 69: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

praktik aktuaria untuk Dana Pensiun yang berlaku di

Indonesia.

Bagian Kedua

Laporan Aktuaris DPPK PPMP

Pasal 48 Cukup jelas.

(1) DPPK yang menyelenggarakan PPMP sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) wajib melakukan

valuasi aktuaria paling sedikit:

a. 1 (satu) tahun sekali bagi DPPK yang sudah tidak

menerima Peserta baru; atau

b. 3 (tiga) tahun sekali bagi DPPK yang masih menerima

Peserta baru.

Dasar penentuan apakah DPPK

sudah tidak atau masih

menerima Peserta baru adalah

ketentuan dalam PDP.

(2) Laporan Aktuaris dalam rangka valuasi aktuaria

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

memuat:

a. pernyataan Aktuaris;

Page 70: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

b. tanggal perhitungan aktuaria yang dilaporkan dan

tanggal perhitungan aktuaria sebelumnya;

c. tujuan penyusunan laporan Aktuaris;

d. ringkasan PDP dan perubahan yang terjadi pada PDP

sejak tanggal perhitungan aktuaria sebelumnya;

e. ringkasan jumlah Peserta dan jumlah pihak yang

berhak beserta perubahan yang terjadi sejak tanggal

perhitungan aktuaria sebelumnya;

f. metode perhitungan aktuaria yang digunakan disertai

penjelasan mengenai pemilihan metode tersebut;

g. asumsi aktuaria yang digunakan dalam perhitungan

kewajiban dan perubahan dari yang digunakan dalam

perhitungan aktuaria sebelumnya disertai dengan

penjelasan mengenai pemilihan dan perubahan

asumsi tersebut;

h. nilai Kekayaan Untuk Pendanaan;

i. analisis perubahan Surplus atau Defisit;

Page 71: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

j. hasil perhitungan aktuaria secara keseluruhan, baik

per tanggal perhitungan aktuaria yang dilaporkan

maupun sebelumnya;

k. nama dan alamat Aktuaris dan penjelasan apakah

Aktuaris yang bersangkutan juga menandatangani

pernyataan Aktuaris dalam laporan Aktuaris

sebelumnya; dan

l. proyeksi Nilai Kini Aktuarial semesteran minimum 3

(tiga) tahun pertama.

Pasal 49 Cukup jelas.

(1) Tanggal perhitungan aktuaria untuk laporan Aktuaris

yang disusun dalam rangka permohonan pengesahan

pembentukan Dana Pensiun adalah tanggal pernyataan

tertulis Pendiri tentang Pembentukan Dana Pensiun.

(2) Tanggal perhitungan aktuaria untuk laporan aktuaris

yang disusun dalam rangka pembubaran Dana Pensiun

adalah tanggal efektif pembubaran Dana Pensiun.

(3) Tanggal perhitungan aktuaria untuk laporan Aktuaris

Page 72: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

yang disusun dalam rangka permohonan pengesahan

perubahan PDP yang berkaitan dengan pendanaan,

paling lama 3 (tiga) bulan sebelum tanggal permohonan

perubahan PDP.

(4) Tanggal perhitungan aktuaria dalam rangka Laporan

Aktuaris Berkala adalah per tanggal 31 Desember.

Pasal 50

(1) Dalam hal hasil perhitungan aktuaria menunjukkan

bahwa Dana Pensiun mempunyai kualitas pendanaan

tingkat tiga, Dana Pensiun wajib melakukan valuasi

aktuaria berikutnya paling lambat untuk posisi 1 (satu)

tahun sejak tanggal valuasi aktuaria dilakukan.

Cukup jelas.

(2) Dalam hal perhitungan aktuaria sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan untuk posisi setelah tanggal 30

Juni, valuasi aktuaria berikutnya dapat dilakukan

paling lambat pada akhir tahun buku berikutnya.

Sebagai contoh:

Apabila Dana Pensiun

melakukan valuasi aktuaria

dalam rangka perubahan PDP

per tanggal 1 Agustus 2017

dan hasil valuasi aktuaria

Page 73: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

tersebut menunjukkan Dana

Pensiun memiliki kualitas

pendanaan tingkat tiga, maka

Dana Pensiun wajib

melakukan valuasi aktuaria

kembali paling lambat untuk

posisi per 31 Desember 2018.

Pasal 51 Cukup jelas.

(1) Pernyataan Aktuaris sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 48 ayat (2) huruf a harus memuat:

a. pernyataan bahwa data yang diterima Aktuaris,

sepanjang pengetahuannya, lengkap dan dapat

dipertanggung jawabkan untuk maksud penyusunan

laporan Aktuaris, dan untuk itu telah dilakukan

pengujian guna menilai keandalannya;

b. pernyataan bahwa laporan Aktuaris dimaksud:

1) memenuhi ketentuan dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku di bidang Dana Pensiun;

Page 74: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

2) telah memenuhi ketentuan Pemberi Kerja;

3) telah disusun berdasarkan PDP; dan

4) telah disusun berdasarkan standar praktik

aktuaria yang berlaku di Indonesia;

c. penegasan mengenai Nilai Kini Aktuarial, Liabilitas

Solvabilitas, Kekayaan Untuk Pendanaan, Surplus

atau Defisit, Rasio Solvabilitas, Rasio Pendanaan dan

kualitas pendanaan;

d. penegasan mengenai:

1) besar luran Normal yang harus dibayarkan sampai

akhir tahun buku pertama setelah tanggal

perhitungan aktuaria serta diperinci untuk bagian

yang harus dibayarkan Peserta dan Pemberi Kerja;

2) persentase luran Normal terhadap penghasilan

dasar pensiun untuk tahun sesudah tahun buku

sebagaimana dimaksud pada angka 1), sampai saat

penyampaian laporan Aktuaris berikutnya;

Page 75: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

3) bagian dari luran Normal yang pemenuhannya

menjadi tanggung jawab Pemberi Kerja yang dapat

dibayar dari Surplus yang terjadi beserta periode

penggunaannya;

e. penegasan mengenai besar luran Tambahan bulanan

beserta periode pembayarannya.

(2) Dalam hal Dana Pensiun mempunyai mitra pendiri, dan

Pemberi Kerja tidak bermaksud menanggung

pembiayaan program pensiun secara merata (sharing

pension cost), pernyataan Aktuaris harus memuat

penegasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

c, huruf d, dan huruf e untuk masing-masing Pemberi

Kerja.

(3) Pernyataan Aktuaris yang disusun dalam rangka

pengesahan perubahan PDP atau pengalihan

kepesertaan harus memuat informasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, dan huruf e

untuk keadaan sebelum dan sesudah berlakunya

perubahan tersebut.

Page 76: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Pasal 52 Cukup jelas.

(1) Laporan Aktuaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal

48 ayat (2) harus dilengkapi dengan pernyataan Pendiri

yang ditandatangani Pendiri.

(2) Pernyataan Pendiri sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus memuat:

a. pernyataan bahwa data dan PDP yang disampaikan

kepada Aktuaris lengkap dan benar;

b. pernyataan bahwa Pendiri sanggup membayar iuran

sesuai dengan pendanaan minimum yang dituangkan

dalam pernyataan Aktuaris; dan

c. pernyataan bahwa Pendiri bermaksud menggunakan

Surplus yang terjadi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 13 ayat (1) untuk mengurangi Iuran Normal

Pemberi Kerja, dalam hal terdapat Surplus.

(3) Dalam hal Dana Pensiun memiliki mitra pendiri,

laporan Aktuaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal

48 ayat (2) harus dilengkapi dengan pernyataan

Page 77: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b untuk

masing-masing mitra pendiri yang ditandatangani oleh

mitra pendiri.

(4) Dalam hal Dana Pensiun memiliki mitra pendiri, dan

Pemberi Kerja bermaksud menanggung pembiayaan

program pensiun secara merata (sharing pension cost),

pernyataan Pendiri sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf c harus memuat penegasan penggunaan

Surplus yang mewakili pernyataan seluruh Pemberi

Kerja.

(5) Dalam hal Dana Pensiun memiliki mitra pendiri, dan

Pemberi Kerja tidak bermaksud menanggung

pembiayaan program pensiun secara merata (non-

sharing pension cost), pernyataan Pendiri sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf c harus memuat

penegasan penggunaan Surplus untuk masing-masing

Pemberi Kerja yang mengalami Surplus.

(6) Dalam hal Dana Pensiun memiliki mitra pendiri dan

tidak menanggung pembiayaan program pensiun secara

Page 78: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

merata (non-sharing pension cost), Dana Pensiun dapat

melakukan pengalihan sebagian atau seluruh Surplus

(sharing asset) antar Pemberi Kerja dengan ketentuan

Pemberi Kerja yang melakukan pengalihan sebagian

atau seluruh Surplus (sharing asset) harus tetap

menjaga kondisi Dana Terpenuhi.

Bagian Ketiga

Laporan Aktuaris bagi Dana Pensiun PPIP yang Melakukan

Pembayaran Manfaat Pensiun Berkala

Pasal 53 Cukup jelas.

(1) Dana Pensiun PPIP yang melakukan pembayaran

Manfaat Pensiun secara berkala sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 46 ayat (1) wajib melakukan valuasi

aktuaria paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.

(2) Laporan Aktuaris dalam rangka valuasi aktuaria

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pertama kali

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada saat

pengajuan perubahan PDP dalam rangka pelaksanaan

Page 79: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

pembayaran Manfaat Pensiun secara berkala.

(3) Laporan Aktuaris dalam rangka valuasi aktuaria

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat

paling sedikit:

a. pernyataan Aktuaris;

b. tanggal perhitungan aktuaria yang dilaporkan dan

tanggal perhitungan aktuaria sebelumnya;

c. tujuan penyusunan laporan Aktuaris;

d. ringkasan PDP, termasuk mekanisme pembayaran

dan usia pensiun normal;

e. ringkasan jumlah Peserta, janda/duda, dan anak

yang memilih pembayaran manfaat pensiun berkala;

f. tingkat bunga yang digunakan;

g. proyeksi cash flow;

h. analisis actuarial gain or loss;

i. analisis hasil investasi dan biaya;

j. tabel konversi; dan

Page 80: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

k. kesimpulan dan saran.

(4) Pernyataan Aktuaris sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) huruf a harus memuat:

a. pernyataan bahwa data yang diterima Aktuaris,

sepanjang pengetahuannya, lengkap dan dapat

dipertanggungjawabkan untuk maksud penyusunan

laporan Aktuaris, dan untuk itu telah dilakukan

pengujian guna menilai keandalannya; dan

b. pernyataan bahwa laporan Aktuaris dimaksud:

1) memenuhi ketentuan dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku di bidang Dana Pensiun;

2) telah memenuhi ketentuan Pemberi Kerja;

3) telah disusun berdasarkan PDP; dan

4) telah disusun berdasarkan standar praktik

aktuaria yang berlaku di Indonesia.

Bagian Keempat

Page 81: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Laporan Aktuaris bagi DPPK yang Menyelenggarakan

Program Manfaat Lain

Pasal 54

(1) DPPK yang menyelenggarakan Program Manfaat Lain

dengan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1)

wajib melakukan valuasi aktuaria.

(2) Laporan Aktuaris dalam rangka valuasi aktuaria

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pertama kali

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada saat

pengajuan perubahan PDP dalam rangka pelaksanaan

Program Manfaat Lain.

(3) Laporan Aktuaris dalam rangka valuasi aktuaria

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit

memuat:

a. pernyataan Aktuaris;

b. tanggal perhitungan aktuaria yang dilaporkan dan

tanggal perhitungan aktuaria sebelumnya;

Page 82: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

c. tujuan penyusunan laporan Aktuaris;

d. ringkasan PDP dan perubahan yang terjadi pada

PDP sejak tanggal perhitungan aktuaria

sebelumnya;

e. ringkasan jumlah Peserta dan jumlah pihak yang

berhak atas Manfaat Lain beserta perubahan yang

terjadi sejak tanggal perhitungan aktuaria

sebelumnya;

f. metode perhitungan aktuaria yang digunakan

disertai penjelasan mengenai pemilihan metode

tersebut;

g. asumsi aktuaria yang digunakan dalam perhitungan

kewajiban dan perubahan dari yang digunakan

dalam perhitungan aktuaria sebelumnya disertai

dengan penjelasan mengenai pemilihan dan

perubahan asumsi tersebut;

h. nilai sekarang kekayaan Program Manfaat Lain;

i. analisis nilai sekarang potensi pembayaran Manfaat

Page 83: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Lain;

j. hasil perhitungan aktuaria secara keseluruhan, baik

per tanggal perhitungan aktuaria yang dilaporkan

maupun sebelumnya;

k. analisis perubahan kecukupan dana Program

Manfaat Lain;

l. nama dan alamat Aktuaris dan penjelasan apakah

Aktuaris yang bersangkutan juga menandatangani

pernyataan Aktuaris dalam laporan Aktuaris

sebelumnya; dan

m. proyeksi nilai sekarang potensi pembayaran Manfaat

Lain semesteran minimum 3 (tiga) tahun pertama.

Pasal 55

(1) Tanggal perhitungan aktuaria untuk laporan Aktuaris

yang disusun dalam rangka permohonan pengesahan

perubahan PDP yang berkaitan dengan pendanaan

Program Manfaat Lain, paling lama 3 (tiga) bulan

sebelum tanggal permohonan perubahan PDP.

Page 84: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

(2) Tanggal perhitungan aktuaria dalam rangka Laporan

Aktuaris Berkala adalah per tanggal 31 Desember.

Pasal 56 Cukup jelas.

(1) Pernyataan Aktuaris sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 55 ayat (3) huruf a harus memuat:

a. pernyataan bahwa data yang diterima Aktuaris,

sepanjang pengetahuannya, lengkap dan dapat

dipertanggung jawabkan untuk maksud penyusunan

laporan Aktuaris, dan untuk itu telah dilakukan

pengujian guna menilai keandalannya;

b. pernyataan bahwa laporan Aktuaris dimaksud:

1) memenuhi ketentuan dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku di bidang Dana Pensiun;

2) telah memenuhi ketentuan Pemberi Kerja;

3) telah disusun berdasarkan PDP; dan

4) telah disusun berdasarkan standar praktik

aktuaria yang berlaku di Indonesia;

Page 85: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

c. penegasan mengenai nilai sekarang kekayaan

Program Manfaat Lain, nilai sekarang potensi

pembayaran Manfaat Lain, dan kecukupan dana

Program Manfaat Lain; dan

d. penegasan mengenai besar iuran yang dibutuhkan

dalam rangka penyelenggaraan Program Manfaat

Lain.

(2) Dalam hal DPPK mempunyai mitra pendiri, dan Pemberi

Kerja tidak bermaksud menanggung pembiayaan

program pensiun secara merata (sharing pension cost),

pernyataan Aktuaris harus memuat penegasan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf

d untuk masing-masing Pemberi Kerja.

(3) Pernyataan Aktuaris yang disusun dalam rangka

pengesahan perubahan PDP atau pengalihan

kepesertaan harus memuat informasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d untuk

keadaan sebelum dan sesudah berlakunya perubahan

tersebut.

Page 86: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Pasal 57 Cukup jelas.

(1) Laporan Aktuaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal

55 ayat (3) harus dilengkapi dengan pernyataan Pendiri

yang ditandatangani Pendiri.

(2) Pernyataan Pendiri sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus memuat:

a. pernyataan bahwa data dan PDP yang disampaikan

kepada Aktuaris lengkap dan benar;

b. pernyataan bahwa Pendiri sanggup membayar iuran

sesuai dengan pendanaan minimum yang dituangkan

dalam pernyataan Aktuaris; dan

c. pernyataan bahwa Pendiri bermaksud menggunakan

kelebihan pendanaan Program Manfaat Lain yang

terjadi untuk mengurangi iuran Program Manfaat

Lain, dalam hal terdapat kelebihan pendanaan

Program Manfaat Lain.

(3) Dalam hal DPPK memiliki mitra pendiri, laporan

Aktuaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat

Page 87: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

(3) harus dilengkapi dengan pernyataan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf b untuk masing-masing

mitra pendiri yang ditandatangani oleh mitra pendiri.

(4) Dalam hal DPPK memiliki mitra pendiri, dan Pemberi

Kerja bermaksud menanggung pembiayaan program

pensiun secara merata (sharing pension cost),

pernyataan Pendiri sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf c harus memuat penegasan penggunaan

kelebihan pendanaan Program Manfaat Lain yang

mewakili pernyataan seluruh Pemberi Kerja.

(5) Dalam hal DPPK memiliki mitra pendiri, dan Pemberi

Kerja tidak bermaksud menanggung pembiayaan

program pensiun secara merata (non-sharing pension

cost), pernyataan Pendiri sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf c harus memuat penegasan penggunaan

kelebihan pendanaan Program Manfaat Lain untuk

masing-masing Pemberi Kerja yang mengalami

kelebihan pendanaan Program Manfaat Lain.

(6) Dalam hal DPPK memiliki mitra pendiri dan tidak

Page 88: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

menanggung pembiayaan program pensiun secara

merata (non-sharing pension cost), Dana Pensiun dapat

melakukan pengalihan sebagian atau seluruh kelebihan

pendanaan Program Manfaat Lain (sharing asset) antar

Pemberi Kerja dengan ketentuan Pemberi Kerja yang

melakukan pengalihan sebagian atau seluruh kelebihan

pendanaan Program Manfaat Lain (sharing asset) harus

tetap menjaga kecukupan pendanaan Program Manfaat

Lain.

Pasal 58

Standar praktik aktuaria yang berlaku di Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) huruf b

angka 4), Pasal 53 ayat (4) huruf b angka 4), dan Pasal 56

ayat (1) huruf b angka 4) merupakan standar praktik

aktuaria yang ditetapkan oleh asosiasi Aktuaris yang diakui

oleh Kementerian Keuangan.

Bagian Kelima

Pelaporan Aktuaris

Page 89: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Pasal 59

(1) Setiap laporan Aktuaris yang dijadikan dasar dalam

penetapan iuran Pemberi Kerja disampaikan kepada

Otoritas Jasa Keuangan.

(2) Penyampaian laporan Aktuaris sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) harus laporan asli dan disertai dengan

data elektronik yang sama dengan data pada laporan

Aktuaris tersebut.

(3) Laporan Aktuaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan dalam bentuk hasil cetak komputer

(hardcopy) kepada:

Otoritas Jasa Keuangan

u.p. Direktur Pengawasan Dana Pensiun dan BPJS

Ketenagakerjaan

Gedung Menara Merdeka, Lantai 22

Jl. Budi Kemuliaan I No.2

Jakarta Pusat – 10110

Page 90: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

(4) Penyampaian laporan Aktuaris sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) juga disampaikan kepada Otoritas Jasa

Keuangan secara online melalui sistem jaringan

komunikasi data Otoritas Jasa Keuangan.

(5) Dalam hal:

a. sistem jaringan komunikasi data Otoritas Jasa

Keuangan belum tersedia; atau

b. Otoritas Jasa Keuangan mengalami gangguan teknis

pada sistem jaringan komunikasi data Otoritas Jasa

Keuangan;

laporan Aktuaris sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

disampaikan dalam bentuk softcopy secara offline.

(6) Dalam hal Otoritas Jasa Keuangan mengalami

gangguan teknis pada sistem jaringan komunikasi data

Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud pada

ayat (5) huruf b, Otoritas Jasa Keuangan

mengumumkan melalui situs web Otoritas Jasa

Keuangan pada hari yang sama saat terjadinya

Page 91: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

gangguan teknis.

(7) Penyampaian laporan Aktuaris sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dilakukan dengan salah satu cara sebagai

berikut:

a. diserahkan langsung ke kantor Otoritas Jasa

Keuangan;

b. dikirim melalui kantor pos secara tercatat; atau

c. dikirim melalui perusahaan jasa pengiriman/titipan.

(8) Dalam hal terdapat perubahan alamat kantor Otoritas

Jasa Keuangan untuk penyampaian laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Otoritas Jasa

Keuangan akan menyampaikan pemberitahuan

mengenai perubahan alamat melalui surat atau

pengumuman melalui situs web Otoritas Jasa

Keuangan.

Pasal 60

(1) Laporan Aktuaris Berkala wajib disampaikan kepada

Otoritas Jasa Keuangan paling lambat tanggal 31 Mei

Page 92: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

tahun berikutnya.

(2) Apabila batas waktu terakhir penyampaian laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah hari libur,

batas akhir penyampaian laporan adalah hari kerja

pertama setelah batas waktu terakhir dimaksud.

(3) Dana Pensiun dinyatakan telah menyampaikan Laporan

Aktuaris Berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. untuk penyampaian dalam bentuk hasil cetak

computer (hardcopy) sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 59 ayat (3), dibuktikan dengan:

1) surat tanda terima dari Otoritas Jasa Keuangan,

apabila laporan diserahkan langsung ke kantor

Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 59 ayat (7) huruf a; atau

2) tanda terima pengiriman dari kantor pos atau

perusahaan jasa pengiriman/titipan, apabila

laporan dikirim melalui kantor pos atau

Page 93: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

perusahaan jasa pengiriman/titipan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (7)

huruf b dan huruf c; atau

(4) untuk penyampaian secara online melalui sistem

jaringan komunikasi data Otoritas Jasa Keuangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4),

dibuktikan dengan tanda terima dari Otoritas Jasa

Keuangan.

(5) Penyampaian laporan Aktuaris dalam rangka

pengesahan pembentukan Dana Pensiun atau

pengesahan perubahan PDP menjadi dasar dalam

penetapan kewajiban penyampaian laporan aktuaris

berikutnya.

BAB X

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 61

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 2 ayat (2), Pasal

Page 94: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

3 ayat (1), Pasal 13 ayat (3), Pasal 14 ayat (1), Pasal 15

ayat (1), Pasal 17 ayat (4), Pasal 19 ayat (2) dan ayat (3),

Pasal 20 ayat (3) dan ayat (4), Pasal 22 ayat (3) dan ayat

(5), Pasal 24 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 26 ayat (2),

Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29 ayat (3) dan ayat (4), Pasal

31 ayat (2), ayat (6) dan ayat (8), Pasal 32 ayat (4) dan

ayat (6), Pasal 34 ayat (1), Pasal 35, Pasal 36 ayat (3)

dan ayat (4), Pasal 37, Pasal 38 ayat (1), Pasal 40 ayat

(2), Pasal 41 ayat (3), Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2),

Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 44 ayat (2), Pasal 45

ayat (3) dan ayat (4), Pasal 46 ayat (1), Pasal 48 ayat (1),

Pasal 50 ayat (1), Pasal 53 ayat (1) dan ayat (3), Pasal 54

ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini

dikenakan sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pelaksanaan penilaian kembali kemampuan dan

kepatutan; dan/atau

c. pembubaran Dana Pensiun.

(2) Sanksi administratif berupa peringatan tertulis

Page 95: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat

diberikan paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut

dengan masa berlaku paling lama masing-masing 1

(satu) bulan, yaitu:

a. peringatan pertama;

b. peringatan kedua; dan

c. peringatan ketiga.

(3) Dana Pensiun yang melanggar ketentuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) namun pelanggaran tersebut

telah diselesaikan, tetap dikenakan sanksi peringatan

pertama yang berakhir dengan sendirinya.

(4) Dalam hal sampai dengan berakhirnya jangka waktu

peringatan ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf c, Dana Pensiun tidak juga memenuhi ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengurus, dewan

pengawas, dan/atau pelaksana tugas pengurus

dikenakan penilaian kembali kemampuan dan

kepatutan.

Page 96: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

Pasal 62

Dalam hal Dana Pensiun mendapatkan sanksi administratif

berupa peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 61 ayat (1) huruf a secara kumulatif sebanyak 5 (lima)

kali atau lebih dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, Otoritas

Jasa Keuangan dapat meminta pengurus, dewan pengawas,

dan/atau pelaksana tugas pengurus untuk mengikuti

penilaian kembali kemampuan dan kepatutan.

Pasal 63

(1) Dalam hal pelanggaran atas Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan ini dinilai membahayakan kepentingan

Peserta dan/atau pihak yang berhak, Otoritas Jasa

Keuangan dapat mengenakan sanksi berupa

pembubaran Dana Pensiun sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 61 ayat (1) huruf c.

(2) Pengenaan sanksi pembubaran Dana Pensiun

Page 97: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan

tanpa didahului pengenaan sanksi lainnya.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 64

Pada saat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai

berlaku, ketentuan mengenai pendanaan dan solvabilitas

Dana Pensiun tunduk pada Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan ini.

Pasal 65

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku pada

tanggal diundangkan.

Ditetapkan di Jakarta

Page 98: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017

Batang Tubuh POJK Penjelasan POJK

pada tanggal 2017

KETUA DEWAN KOMISIONER

OTORITAS JASA KEUANGAN

WIMBOH SANTOSO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR

Page 99: OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN … · perhitungan aktuaria yang dipergunakan . 24. Iuran Tambahan adalah iuran yang disetor dal am rangka melunasi Defisit . 25

versi 10 Oktober 2017