osmosis

8
OSMOSIS Membran semipermeabel adalah membran yang permeable terhadap air tapi tidak terhadap zat terlarut. Osmosis digambarkan sebagai aliran air melalui membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi air yang lebih tinggi (konsentrasi zat terlarut lebih rendah) ke area yang konsentrasi airnya lebih rendah (konsentrasi zat terlarut lebih tinggi). Makin besar konsentrasi zat terlarut, makin rendah konsentrasi air. Osmosis bergantung kepada konsentrasi zat terlarut dibandingkan konsentrasi zat kimia terlarut. Air merupakan molekul polar yang kecil yang berdifusi melalui membran sel dengan sangat cepat. Karena sifat polarnya air itu tidak dapat menembus daerah dengan lipid yang bersifat nonpolar pada membran sel. Protein membran yang disebut aquaporins membentuk kanal yang dapat dilalui oleh air. Konsentrasi dari aquaporins bervariasi tergantung tipe jaringan. Penting untuk mengetahui bahwa derajat konsentrasi air akan berkurang dengan penambahan zat terlarut tergantung jumlah dari partikel zat terlarut yang ditambahkan. Sebagai contoh 1 mol glukosa akan mengurangi konsentrasi air kurang lebih sama dengan 1 mol larutan asam amino/ 1 mol urea. Molekul yang terionisasi mengurangi proporsi konsentrasi air dalam total jumlah ion yang dibentuk. Maka dari itu, 1 mol larutan Na + /Cl - menghasilkan 1 mol larutan Na + ditambah 1 mol larutan Cl - . Maka dari itu pada dasarnya terdapat 2 mol larutan. 2 gelas kimia yang dipisahkan oleh membran dialisis tidak dapat berkembang jauh. Perpindahan air dari bagian satu ke bagian yang lain akan meningkatkan jumlah air pada bagian kedua. Apabila batas dari gelas kimia tidak dapat diperluas, tekanan pada gelas kimia kedua akan meningkat, hal ini akan mencegah pemasukan air lebih lanjut. Jumlah tekanan yang dibutuhkan di gelas kimia kedua untuk mencegah masuknya air lebih lanjut dari gelas pertama

Upload: jefri-kurniawan

Post on 25-Nov-2015

62 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

osmosis

TRANSCRIPT

OSMOSISMembran semipermeabel adalah membran yang permeable terhadap air tapi tidak terhadap zat terlarut. Osmosis digambarkan sebagai aliran air melalui membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi air yang lebih tinggi (konsentrasi zat terlarut lebih rendah) ke area yang konsentrasi airnya lebih rendah (konsentrasi zat terlarut lebih tinggi). Makin besar konsentrasi zat terlarut, makin rendah konsentrasi air. Osmosis bergantung kepada konsentrasi zat terlarut dibandingkan konsentrasi zat kimia terlarut. Air merupakan molekul polar yang kecil yang berdifusi melalui membran sel dengan sangat cepat. Karena sifat polarnya air itu tidak dapat menembus daerah dengan lipid yang bersifat nonpolar pada membran sel. Protein membran yang disebut aquaporins membentuk kanal yang dapat dilalui oleh air. Konsentrasi dari aquaporins bervariasi tergantung tipe jaringan.Penting untuk mengetahui bahwa derajat konsentrasi air akan berkurang dengan penambahan zat terlarut tergantung jumlah dari partikel zat terlarut yang ditambahkan. Sebagai contoh 1 mol glukosa akan mengurangi konsentrasi air kurang lebih sama dengan 1 mol larutan asam amino/ 1 mol urea. Molekul yang terionisasi mengurangi proporsi konsentrasi air dalam total jumlah ion yang dibentuk. Maka dari itu, 1 mol larutan Na+/Cl- menghasilkan 1 mol larutan Na+ ditambah 1 mol larutan Cl-. Maka dari itu pada dasarnya terdapat 2 mol larutan. 2 gelas kimia yang dipisahkan oleh membran dialisis tidak dapat berkembang jauh. Perpindahan air dari bagian satu ke bagian yang lain akan meningkatkan jumlah air pada bagian kedua. Apabila batas dari gelas kimia tidak dapat diperluas, tekanan pada gelas kimia kedua akan meningkat, hal ini akan mencegah pemasukan air lebih lanjut. Jumlah tekanan yang dibutuhkan di gelas kimia kedua untuk mencegah masuknya air lebih lanjut dari gelas pertama disebut tekanan osmotik. Tekanan osmotik adalah karakteristik lain yang bergantung pada konsentrasi air pada larutan.Apabila larutan yang ada di gelas kimia memiliki konsentrasi yang sama dengan zat terlarut yang ada sisi lain dari membran, maka kedua larutan ini disebut isotonic (iso=sama). Ketika dua larutan dibandingkan dan salah satunya memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah, larutan tersebut disebut hipotonik (hipo=kurang). Sedangkan larutan yang konsentrasinya lebih tinggi disebut hipertonik (hiper=lebih). Hal ini penting saat kita membicarakan mengenai sel. Apabila suatu sel bersifat hipertonik terhadap medium disekitarnya, air akan mengalir ke dalam sel untuk mengencerkan larutan yang bersifat hipertonik. Apabila terlalu banyak air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan sel pecah.I. LANGKAH KERJA1. klik Experiment yang ada di bagian atas layar dan kemudian pilih osmosis. Layar baru akan muncul. 2. Ambil 20 MWCO membran dan tempatkan diantara 2 gelas kimia3. Atur konsentrasi Na+/Cl- pada gelas kimia yang ada disebelah kiri menjadi 9 mM kemudian klik Dispense.4. Isilah gelas kimia yang ada disebelah kanan dengan Deionized Water dan klik Dispense.5. Atur waktu selama 60 menit6. Klik Start dan biarkan percobaan berjalan. Perhatikan indicator Pressure yang ada di atas masing-masing gelas kimia.7. Ketika waktu sudah selesai, klik Record Data. Rekamlah data di Chart 3 seperti yang tertera pada lembar kerja hal 9.8. Klik Flush dibawah kedua gelas kimia untuk mengosongkannya.9. Kembalikan membran ke tempat semula.10. Ulangi percobaan dengan menggunakan 3 membran yang tersisa. Jangan lupa untuk merekam semua data, membersihkan gelas kimia sebelum memulai percobaan yang baru.

II. HASILHasil Osmosis (Tekanan dalam mmHg)Zat terlarutMembran (MWCO)

2050100200

Na+/Cl-306000

Albumin153153153153

Glukosa1531531530

III. PERTANYAAN 1. Apakah Anda mengamati perubahan tekanan selama percobaan ini? Jika ya, pada gelas dan membran yang mana ?Iya,a. Pada Na+/Cl-a. Gelas: kirib. Membran : 20 MWCOb. Pada Albumina. Gelas : kirib. Membran : 20 MWCO, 50 MWCO, 100 MWCO, 200 MWCOc. Pada Glukosaa. Gelas : kirib. Membran : 20 MWCO, 50 MWCO, 100 MWCO Mengapa ?Karena terdapat perbedaan konsentrasi, tekanan dan ketebalan membran2. Apakah Na+/Cl- berdifusi dari gelas kiri ke kanan ?, Jika ya, membran yang mana ?Ya, membran yang 20 MWCO

Mengapa ?Karena terjadi perbedaan konsentrasi antara Na+/Cl- dan air. Dimana konsentrasi Na+/Cl- lebih tinggi dibandingkan dengan air. Sehingga mengakibatkan terjadinya osmosis dari beker kiri ke kanan.

3. Jelaskan hubungan antara konsentrasi zat terlarut dan tekanan osmotik ?Semakin besar konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan maka tekanan osmotik juga tinggi. Sebaliknya Semakin kecil konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan maka tekanan osmotik juga kecil

4. Apakah difusi mempengaruhi tekanan osmotik yang akan dihasilkan ?Iya, mempengaruhi

5. Apakah tekanan akan dihasilkan jika konsentrasi zat terlarut sama di kedua sisi membran ?Tidak dihasilkan tekanan

Mengapa atau mengapa tidak ?Karena pada keadaan tersebut tidak terjadi proses difusi. Hal ini disebabkan karena konsentrasi kedua zat terlarut sama besarnya. Sehingga tidak menimbulkan perbedaan tekanan di kedua sisi membran

6. Apakah tekanan akan dihasilkan jika Anda memiliki glukosa 9 mM pada satu sisi membran 200 MWCO dan NaCl 9 mM pada sisi lain ? Jika ya, larutan mana yang menghasilkan tekanan?Tidak dihasilkan tekanan

7. Apakah tekanan akan dihasilkan jika Anda memiliki albumin 9 mM pada satu sisi membran 200 MWCO dan NaCl 9 mM pada sisi lain ? Jika ya, larutan mana yang menghasilkan tekanan?Iya, dihasilkan. Larutan yang menghasilkan tekanan ialah albumin sebesar 153 mmHg

Sumber :1. (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/sifat-koligatif-dan-koloid/tekanan-osmotik/) diunduh pada tanggal 07 Maret 2014 pukul 17.00 WIB2. Penuntun praktikum fisiologi, 2014, Physioex 8 Ex 1 Cell Transport Mechanisms and Permeability.

LAMPIRAN

Gambar 1. Hasil osmosis pada Na+/Cl-

Gambar 2. Hasil osmosis pada Albumin

Gambar 3. Hasil osmosis pada Glukosa