osaka training report

57
Laporan Training Pengemasan Produk Makanan Minuman, Handycraft, dan Furniture di Osaka – Jepang Osaka 19-28 Juni 2012 Biro Kerjasama Luar Negeri

Upload: annas-ahmad

Post on 14-Dec-2014

2.635 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Laporan workshop UKM di Osaka

TRANSCRIPT

Page 1: Osaka training report

Laporan

Training Pengemasan Produk Makanan Minuman, Handycraft, dan

Furniture di Osaka – Jepang

Osaka 19-28 Juni 2012

Biro Kerjasama Luar NegeriProvinsi Jawa Timur

Page 2: Osaka training report

A. Pendahuluan

Luas daratan Jepang 378.000 km2 bandingkan dengan luas daratan

Indonesia 2.027.087 km2

Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.

Profil Jepang

a. Geografi. Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47 prefektur di

Jepang dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu: Hokkaido, Tohoku, Kanto,

Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa.

b. Pemerintahan. Jepang merupakan Negara constitutional monarchy dimana

kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Kedudukan Kaisar hanya sebagai simbol

negara dan persatuan bagi seluruh rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi

pemerintahan terletak pada Perdana Menteri (PM).

c. Demografi. Populasi Jepang sekitar 127.3 juta jiwa, Jepang merupakan

negara yang penduduknya berumur panjang. Pertambahan penduduk di

Jepang sangat rendah bahkan dibilang tetap, karena jumlah kematian dan

kelahiran hampir sama.

d. Infrastruktur. Kota besar satu dengan yang lain disambungkan dengan

jalan tol. Kereta juga merupakan transportasi utama di Jepang. Bandara

terbesar untuk domestik adalah Haneda Airport, sedangkan untuk

penerbangan internasional antara lain Narita International Airport, Kansai

International Airport and Chūbu Centrair International Airport. Pelabuhan

terbesarnya adalah Nagoya Port.

e. Ekonomi. Pada tahun 2011 Jepang merupakan negara No. 3 ekonomi

terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan China dari segi nominal GDP

(data World Bank). Tetapi diperkirakan akan dikejar oleh Negara India,

Brazil, Rusia, dan Indonesia dalam 30-50 tahun kedepan. (data IMF

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_past_and_future_GDP_(no

minal) )

Page 3: Osaka training report

Pelatihan UKM Propinsi Jawa Timur

Tujuan

1. Mempelajari kemasan dan teknologi packaging pada produk makanan,

minuman, kerajinan, dan furniture

2. Mempelajari manajemen, riset dan development UKM

3. Mempelajari export – import produk makanan, trend, serta regulasi

khususnya pasar Jepang

4. Melakukan market intelegence terhadap produk yang beredar di pasar

Jepang

5. Melakukan networking kepada lembaga-lembaga export import yang

ada di Jepang

6. Melakukan networking dengan sesama UKM di Negara Jepang

7. Melakukan promosi dan peluang memasarkan produk UKM Jawa Timur

di Jepang

Pelaksanaan

1. Tanggal Pelaksanaan Training : 19-28 Juni 2012

2. Peserta : 4 Orang dari Biro Kerjasama, 2 orang dari Disperindag, 1

orang dari Perusahaan Pemerintah dibawah Dinas Kesehatan Prov insi

Jawa Timur, dan 7 orang dari UKM di Jawa Timur.

B. Informasi Pasar

1. Produk Makanan Minuman Segar

Pengemasan

Untuk packing makanan di Jepang sangat dipikirkan bagaimana tampak mata

semanis dan semenarik mungkin, yang akan juga memberikan image

pembeli apa yang dilihat bagus, pasti rasa juga akan enak. Produsen

makanan banyak menggunakan jasa konsultan design pakaging untuk

membuat gambar bahwa isi produk itu benar-benar bisa menarik pembeli,

dan menggunakan jasa ini pasti tidak murah.

Page 4: Osaka training report

Konsultan pun akan memberikan penjajakan beberapa kali, kepada

konsumen akan design yang sudah dibuat, dan akan melakukan questioner

dan merevisi beberapa kali hingga bagaimana benar-benar menarik

konsumen.

Packing harus diperhatikan:

penampilan gambar

apa isi kandungan produk ( komposisi )

berapa takarannya(berat)

expire date

asal produk ( jika impor)

nama & alamat importir

kelebihan/kekhasan produk

Produk UKM di kemas dengan desain yang menarik dikerjakan secara

professional

Konsumen di Jepang akan sangat puas dan merasa aman dengan informasi

yang details mengenai produk yang akan dibeli. Konsumen Jepang

memikirkan segala sesuatu yang dimakan/masuk kedalam mulut harus yang

Page 5: Osaka training report

terbaik/ tidak mau asal kenyang. Dan terlebih lagi efek dari segi kesehatan

juga mereka pikirkan. Karena yang masuk kedalam mulut itu, merupakan

jendela dari berbagai penyakit.

Harga

Untuk menentukan harga, sangat ditentukan oleh mutu produk dan

bagaimana tampilan produk tersebut. Karena bagi sebagian konsumen

Jepang kalau dia membeli suatu produk dengan harga mahal , itu akan

menaikkan pride/harga diri mereka sendiri.

Sebagai contoh : sayuran ketimun/wortel yang dipajang dengan bentuk yang

lurus secara rata baik panjang maupun diameter, tampak mata sempurna

dan manis, diberi harga mahal, yang akan membeli pasti ibu-ibu muda /

konsumen yang memperhatikan pride/harga diri.

Sayuran okura di pasar jepang yang dipasok dari negara tropis seperti

Indonesia

Sedangkan ketimun yang sedikit bengkok, panjang tidak rata, diameter besar

kecil,(seolah-olah barang reject ) akan diberi harga jauh lebih murah, dan

konsumen yang mengambil biasanya ibu-ibu yang sudah tua atau orang

Page 6: Osaka training report

asing. Karena pemikiran konsumen dengan membeli harga murah ini, nanti

kalau dimasak pasti dipotong, jika diolah pasti rasanya sama.

Sebagian penjual di Jepang saat ini berprinsip, bagaimana menjual dengan

harga murah tapi produk bagus. Harga di Jepang sangat kompetitif dan jenis

barang baru terus bermunculan. Untuk itu seller di Jepang dituntut berpikir

lebih inovatif dan kreatif.

Seperti contoh : selama ini wortel yang dipajang/dijual hanya buahnya saja,

bisa diberi variasi dengan menyisakan tangkai dan daunnya , yang

memberikan image baru dipetik dan terlihat lebih fresh.

Regulasi

Barang yang masuk di Jepang harus mengikuti regulasi yang berlaku saat itu,

dan regulasi di Jepang juga mengalami perubahan. Sebagai contoh untuk

penggunaan pestisida, pemerintah selalu melakukan pembaharuan dari

jumlah item/nama pestisida ataupun takaran dari item tsb. Dan batas limit

takaran yang digunakan juga ada pembatasan tersendiri.

Hasil analisa laboratory untuk kandungan residu yang tersisa dalam produk

harus dilakukan dahulu, sebelum barang tersebut di ekspor/dijual. Karena

setiap negara mempunyai batasan limit yang berbeda, sebaiknya hasil

analisa laboratory dilakukan di negara yang dituju. Di Jepang analisa produk

pada awal kedatangan dilakukan oleh customer clearance, jika ada yang

masih mencurigakan, maka pihak customer clearance

memerintahkan importir untuk analisa ulang lagi, pada waktu analisa ulang

ini pihak importir bisa menunjuk jasa laboratory pihak swasta ataupun dari

pemerintah, yang mana biaya analisa tersebut ditanggung oleh importir.

Sebagai contoh : ada laboratory pemerintah hanya sanggup menganalisa

kandungan residu hanya 200 item. Sedangkan regulasi yang terbaru sampai

sejumlah 300 item. Untuk itu importir harus mencari laboratory swasta yang

bisa menganalisa sejumlah item yang dengan regulasi baru.

Page 7: Osaka training report

Untuk menganalisa kandungan residu ini tidak murah, jadi biasanya importer

sudah menyarankan produsen kalau bisa sebelum di ekspor, kirim sample

terlebih dahulu ataupun jika ada hasil analisa yang sudah pernah dilakukan di

negara setempat juga harus disertakan guna cross-check .

Untuk diketahui, saat ini ada laboratory swasta di Surabaya, yang sudah

ditunjuk oleh importir Jepang, karena mampu memenuhi standard dan

regulasi Jepang baik untuk produk makanan fresh maupun olahan.

PT.Angler Bio Chem Lab.( direktur : Bpk.Suwidji Wongso)

Plaza Graha Famili C-25, Surabaya , Tel.(031)-7344111

Http:// www.anglerlab.com

E-mail : [email protected]

Rasa

Rata-rata makanan di Jepang, mendekati rasa alaminya/fresh, hanya

menggunakan 5 rasa.(acuan istilah : sa-shi-su-se-so )

Sa = sato, gula/manis

Shi= shio, garam/asin

Su= suu, cuka (acar2-an)

Se= sake, (penyedap rasa , bisa dari kaldu dsb.)

So= shoyu, kecap2-an (ada asin, rasa kedelai, wijen dsb.)

Page 8: Osaka training report

Masyarakat Jepang saat ini tertarik mencoba berbagai jenis makanan,

termasuk produk dari negara tropis seperti Indonesia

Tapi dengan berkembangnya trend/booming saat ini, orang Jepang sudah

mulai

menggemari rasa spicy/pedas dan aneka bumbu. Terutama dikalangan

generasi muda, karena mereka sudah banyak mengunjungi banyak negara,

terutama dari Asia Tenggara, saat ini lidah mereka sudah mulai familiar

dengan rasa pedas, padahal anak2 kecil di Jepang awalnya sangatlah takut

dengan rasa pedas. Dan restoran dengan menjual menu-menu dengan rasa

etnis sudah mulai dipenuhi oleh konsumen anak-anak muda. Serta menu

makanan di Jepang juga mulai ada variasi dengan memberikan rasa

cabe/pedas.

Trend ( 4 musim )

Menu makan orang Jepang selalu mengikuti perubahan 4 musim.

Haru= musim Semi, pada bulan 3,4,5

( mengacu rasa soft, berbunga-bunga,sakura ramen )

Natsu= musim Panas , pada bulan 6,7,8

Page 9: Osaka training report

( mengacu rasa segar, mie dingin/hiyashi chuka,okura,edamame)

Aki = musim Gugur ,pada bulan 9,10,11

( mengacu rasa hangat, mie ramen , yakiniku )

Fuyu= musim Dingin,pada bulan 12,1,2

( menu yang direbus, seperti :oden ,shabu-shabu )

Jika kita hendak mengekspor makanan ke Jepang, kita harus melihat bahwa

apakah produk kita itu sesuai dengan musim tersebut. Sebagai contoh : jika

saat ini Jepang memasuki musim panas, maka makanan ataupun sayur apa

yang banyak dikonsumsi pada musim panas ini.

Sayur okura, edamame adalah banyak dikonsumsi pada musim panas, yang

berlangsung pada bulan 6, 7, 8. Untuk itu kita harus sudah mempersiapkan

shipment pada bulan 5, 6, dan 7. Kalau shipment pada bulan 5, 6, 7 maka

persiapan tanam dilahan harus ditarik mundur lagi dari umur panen tanaman

tsb. Seperti okura, dari tanam hingga panen butuh waktu 45 hari, dari panen

pertama sampai selesai selama 2 bulan. Jadi kita harus siap tanam January-

February.

Bukan berarti selain bulan 6, 7, dan 8 orang Jepang tidak makan sayur okura,

tetapi volumenya tidak sebesar pada musim panas, jadi momentum jual pada

peak season, harus menjadi perhatian lebih.

Page 10: Osaka training report

Berbagai jenis sayur mayur sangat disukai oleh pasar Jepang

Logistic

Bagi importir Jepang , mereka harus mengetahui jalur dari hulu-hilir dari

produk yang hendak dipasarkan. Tidak hanya sekedar membeli produk.

1. Bagaimana produk itu ditanam? Apa nama pupuk, pestisida, berapa

takaran yang digunakan dan waktu semprot.

2. Bagaimana prosesnya? Perlakuan setelah panen, diangkut dengan apa,

jarak berapa jauh, berapa lama waktu dari panen hingga packing.

3. Bagaimana shipment ? Schedule, dan sarana pengangkutan yang

digunakan dari gudang hingga sampai di tangan importir.

Untuk produk segar, diperlukan waktu secepat mungkin, mulai dari panen

hingga

sampai ditangan end-user, karena sayuran segar tidak akan bertahan lama.

Pemantauan logistic untuk produk sayuran segar memang membutuhkan

penanganan lebih cepat dan banyak dibandingkan produk

olahan(beku/kering).

Page 11: Osaka training report

2. Produk Makanan Minuman Olahan

Pengemasan

Keunggulan lain dari produk yang ada di jepang adalah ada di kemasan.

Kemasannya cenderung kecil-kecil dan terlihat menarik. Jenis kemasan ada

yang satu macam dalam satu kemasan, dan ada juga yang "individual", yaitu

dikemas sendiri-sendiri per item lalu dikemas ulang dengan plastik luar yang

lebih besar dengan item yang sama dalam satu plastik. Ada juga kemasan

individual, lalu dikemas campur dengan item lain. Untuk memperindah

tampilan, ada juga yang bungkus luarnya memakai kertas beraneka macam,

hingga nampak seperti bungkus kado yang cantik. Contoh terlampir foto.

Jenis plastik yang mereka pakai hampir sama dengan yang kita pakai,

diantaranya yaitu PP, OPP, PE, OPP (lebih bening).

Kemasan berbahan baku alami seperti kayu dan bambu dibuat agar produk

nampak unik dan ramah lingkungan

Dan jenis kertas yang di pakai, biasanya yang ramah lingkungan, dan mudah

didaur ulang. Dengan jenis kemasan yang dobel-dobel ini sebenarnya bisa

mendongkrak penjualan, namun tetap saja terkesan lebih mahal jika kita

bandingkan dengan harga di Indonesia.

Harga

Page 12: Osaka training report

Penentuan harga untuk pasar jepang harus kompetitif, karena ketatnya

saingan dengan beberapa negara, diantaranya dari malaysia, taiwan, tailand,

cina, dan pilipina. Mereka menawarkan harga yang sangat murah hingga bisa

masuk. Hal lain yang harus kita perhatikan adalah, kita mencoba masuk

dengan menawarkan hal baru, atau sesuatu yang berbeda dengan

memanfaatkan potensi alam yang ada. Populasi masyarakat Jepang yang

lumayan tinggi ini merupakan pasar yang potensial, maka harus kita cari

jalan agar bisa menembusnya.

Regulasi

Regulasi yang berlaku di Jepang sangat ketat. Sebelum produk dipasarkan,

atau lebih tepatnya masuk pasar Jepang, diperlukan. Uji laboratorium untuk

mengetahui kandungan bahan yang kita pakai, dengan biaya sekitar 20000

yen per item bahan baku.

Dari Uji laboratorium itu dapat diketahui kandungan yang diperbolehkan dan

yang tidak diperbolehkan di Jepang, diantaranya yang berhubungan dengan :

bahan pewarna

kandungan bakteri

kandungan obat / bahan kimia lain

alergen

Standart kualitas mengacu pada HACCP (hazard analysis and critical control

point. Sertifikasi dari badan berstandar internasional lain juga bisa menjadi

acuan, seperti ISO.

Rasa

Rasa mengikuti tren yg lagi booming. Jepang kaya akan rasa dan variasi

makanan. Rasa gurih, pedas, wasabi, manis, bahkan ada juga dengan rasa

kecut baik yang original dari bahannya seperti manisan mangga, ataupun

rasa buatan seperti rasa buah plum. Namun demikian, terbuka kesempatan

jika kita menawarkan rasa khusus dari negara kita.

Page 13: Osaka training report

UKM di Jepang kreatif dengan memberikan pertunjukan baik tradisional

maupun teknologi untuk memikat calon pembeli

Trend

Seperti yang kita ketahui bahwa Jepang adalah negara sub tropis dengan 4

musim. Jadi tren makanan yang ada di Jepang salah satunya bisa berdasar

pada musim yang sedang berlangsung. Tapi pada dasarnya, snack olahan ini

lebih fleksibel dan tidak terlalu spesifik, tidak terlalu cepat berganti tren

mengikuti musim yang sedang berlangsung seperti : makanan segar, buah

dan sayur. Snack olahan lebih bisa diterima di sepanjang tahun, semua

musim di Jepang.

Pasar Makanan Minuman sebagai hadiah merupakan trend dan sudah

menjadi siklus tahunan di Jepang

Logistik

Page 14: Osaka training report

Untuk menembus pasar jepang tidaklah mudah. Standarisasi yang tinggi

harus diikuti. Dimulai dari pengecekan ke laboratorium karantina pusat yang

ada di Tokyo untuk mengetahui kandungan zat yang ada, dan mengevaluasi

zat apa saja yang diperbolehkan dan yang tidak boleh diedarkan di jepang.

Setelah produk tesebut lolos dari sertifikasi karantina pusat, barulah importir

boleh mendatangkan barang tersebut. Setelah barang datang, akan

dilakukan test ulang secara random oleh karantina. Jika hasilnya sesuai

dengan uji lab yang sudah lolos, barang boleh didistribusikan.

Pendistribusian bisa dilakukan ke seluruh wilayah jepang. Ada semacam

dinas kesehatan daerah yang juga bertugas untuk memantau distribusi

barang di wilayah masing-masing, dan menjaga keamanan makanan. Tugas

mereka melakukan sampling ke toko-toko lalu melakukan uji lab, dan

melaporkan hasilnya ke karantina pusat. Jika ditemukan hal yang melanggar,

maka barang tesebut akan ditarik dari pasaran dan menjadi tanggung jawab

importir yang bersangkutan.

Pengecekan ini bisa dilakukan hingga 800 kali selama setahun. Sebagai

negara subtropis dengan 4 musim, juga memiliki karateristik tesendiri. Jenis

makanan lain bisa jadi harus dikirim sesuai musimnya, seperti buah dan

sayur. Jadi harus pintar mengatur pengiriman. Namun untuk makanan ringan

ini relatif fleksibel dan laku sepanjang tahun.

3. Produk Furniture dan Handicraft

Tujuan :

Mencari informasi atas jenis produk furnture dan handicraft yang dijual dan

diterima oleh masyarakat Jepang, baik design, ukuran, kwalitas dan

harganya,

Tempat :

Pusat Furniture dan handicraft di Osala ,khususnya di Jl, Orange dan

sekitarnya.

Page 15: Osaka training report

Profile Produk Furniture dan Handicraft yang dibutuhkan dan diminati oleh

masyarakat di Osaka ( Jepang )

Kualitas :

Kwalitas produk yang dipajang di beberapa toko yang kami kunjungi,

menawarkan kwalitas yang terbaik , baik kwalitas kayu, finishing, konsstruksi

maupun kekeringan kayu, pada intinya profuk yang dijual dan masuk ke

jepang haruslah memiliki standar produk yang berkwalitas .

Beberapa toko atau showroom furniture tidak mengirim langsung ats barang

yang dipilih konsumen. Mereka akan mengirim 4-7 hari setelah costomer

memilih barang yang sesuai di showroom , barang yang ada diswhooroom

yanya untuk didisplay , mereka akan mengirim barang yang ada digudang

saja, hal ini berarti konsumen akan mendapat atau menerima barang yang

sama dengan barang yang dipilih, karena di jepang sudah didukung oleh

standarisasi kwalitas produk barang yang dikirim harus sama dengan yang

dishowroom.

Hal ini masih berbeda dengan dinegara kita , dimana konsument

mengiginkan barang yan g mereka pilih harus segera dikirim, bahkan

mereaka tidak mengiginkan barang yang dari gudang. Karena mereka masih

ragu apabila mendapatkan barang yang diterima berbeda dengan barang

yang dipilih ketika mereka melihat di toko atau diswooroom.

Design

Sebuah produk furniture akan mudah diterima konsumen apabila produk

tersebut sesuai dengan selera (life style) masyuarakat, budaya dan karakter

masyarakatnya, untuk itu di Jepang furniture yang ditawarkan haruslah

mempunyai bentuk minimalis, sim;le, berukuran kecil karena tempat tinggal

mereka rata rata kecil, compack atau multi fungsi,modern sesuai dengan

perkembangan dan kemajuan jepang sendiri sebagai kota modern.

Harga

Page 16: Osaka training report

Harga adalah bagian strategi untuk berssaing , namun merka sangat concern

terhadap pelayanan (servis ) yang meliputi, standarisasi kwalitaas produk,

guarantee dan pengirman, artinya harga harus sesuai dengan harapan

konsumen terhadap mutu dan pelayan daripada sebuah toko, namun

belakang ini karena kondisi ekonomi negara jepang mengalami masah yang

sulit, mereka mengiginkan kwalitas yang tetap namun harga yang murah.

Tempat

Tempat showwroom furniture lebih mudah ditemukan di Osa. Karena akan

memudahkan konsumen untuk mencari atau meihat produk furniture yang

mereka inginkan , sekaligus memberikan keuntungan bagi penjual untuk

menawarkan pruduknya secara kompetitif, akan tetapi antara satu toko

dengan toko yang yang tidak menjual produk yang sama desingnya. Mereka

mempunyai desing dan ciri atau motif sendiri, Setiap toko selalu memberi

informasi tentang produk mereka dengan deatil, tentang designernya,

peruntukanya, fungsi, value addednya, dan pilihan warna ,

Kesimpulan bidang furniture dan handycraft

Jepang adalah negara yang sangat care / peduli dengan kesehatan dan

keamanan penduduknya, oleh karena itu setiap produk memiliki standarisasi

kwalitas pruduk, dan karena masyarakat jepang adalah masyarakat yg

berpendidikan tinggi, mereka sangat kritis terhadap nilai sebuah barang

untuk itu mereka akan membaca dan mempelajari produk itu dari informasi

sebuath toko atas barang yang mereka tawarkan, baik desing , kwalitas, dsb,

Untuk hal yang paling berpengaruh bagi sebuah produsen furniture, mereka

harus membuat barng yang tidak besar, compact ( multi fungsi ) dan ringan

karena pada umumnya rumah penduduk di Jepang sangat kecil dan semple,

namun harus sesuai dengan Life stile mereka yang modern , dan bermerk.

C. Network dan Lembaga Export-Import Internasional

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka

Peserta UKM dari Jawa Timur melaporkan kedatangan pada Kedutaan

Jenderal Indonesia di Osaka dan diterima langsung oleh bapak Ibnu Hadi

Page 17: Osaka training report

(konsul jenderal) dan bidang perdagangan mereka merasa sangat senang

dengan kedatangan peserta UKM dan memberikan informasi dan akan

membantu pedagangan karena antara Jawa Timur dan Osaka sudah menjadi

Sister city.

Berdasarkan Keputusan Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Kobe

(sekarang Osaka) No. SK/KJRI/09/88 tentang Organisasi dan tata kerja

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kobe (sekarang Osaka) Wilayah KJRI –

Osaka meliputi wilayah Kansai, Chugoku, Shikoku, ditambah prefektur Fukui.

Adapun perincian wilayah tersebut adalah sbb:

1. Wilayah Kansai: Meliputi prefektur Hyogo, Osaka, Kyoto, Nara, Shiga,

dan   Wakayama.

2. Wilayah Chugoku: Meliputi prefektur Okayama, Tottori, Shimane,

Hiroshima, dan Yamaguchi.

3. Wilayah Shikoku: Meliputi prefektur Ehime, Tokushima, Kochi, dan

Kagawa.

4. Ditambah dengan prefektur Fukui dan Mie.

Osaka Prefecture Goverment

Peserta UKM dari Jawa timur diterima oleh pejabat hubungan kerjasama

luarnegri dan stafnya menyambut dengan gembira dan mendukung program-

program yang di bawa oleh masing-masing peserta.

Pertemuan di kantor pemerintahan Osaka, Sebagai bentuk kerjasama dan

komitment sister provice dari Jawa Timur

Page 18: Osaka training report

Mereka memberikan informasi beberapa item perdagangan yang dibutuhkan

oleh jepang dengan memberi komentar dan masukkan pada masing-masing

peserta.

PREX (Pasific Resource Exchange Center)

Misi adalah untuk terus menjadi sangat diperlukan organisasi untuk negara

berkembang dan KANSAI, sebuah perusahaan publik yang didirikan pada

tahun 1990, mengintegrasikan konsensus di antara, pemerintah industri

Kansai dan akademisi. Ini upaya untuk mempromosikan pertukaran

internasional melalui sumber daya manusia-proyek pembangunan dan

kegiatan mereka di negara berkembang.

Visi adalah untuk menjadi pemain yang sangat diperlukan untuk negara

berkembang dan Kansai. Tujuan untuk membangun diri sebagai entitas

utama integral bidang manajemen menengah pelatihan, merupakan

persyaratan penting untuk kemajuan ekonomi bagi negara berkembang.

juga bercita-cita untuk menjadi pemain kunci dalam mempromosikan

kemandirian dan pengembangan masyarakat setempat dari wilayah Kansai.

Page 19: Osaka training report

PREX memaparkan pasar Jepang sangat antusias terhadap produk-produk

kesehatan dan kecantikan.

Pacific Resource Exchange Center (PREX) didirikan di Osaka pada bulan April

1990 berkat kerjasama dan konsensus di antara sektor industri, akademis

dan masyarakat di daerah Kansai. Tujuan adalah terutama untuk membantu

mengembangkan sumber daya manusia untuk meningkatkan pembangunan

negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik. Tujuan lain dari PREX

adalah untuk menghidupkan pertukaran manusia internasional bersama di

daerah Kansai dan memperdalam saling pengertian melalui kegiatan kami

untuk pengembangan sumber daya manusia. Kansai adalah dasar bagi

perusahaan yang baik. Juga patut dicatat adalah kenyataan bahwa banyak

perusahaan-perusahaan relatif kecil namun membuat bisnis yang sangat

baik. Ini adalah salah satu alasan mengapa wilayah Kansai menarik banyak

perhatian dari negara berkembang.

Negara Jepang telah membantu selama ini dalam 20 tahun terakhir melebihi

131 negara / kawasan dan mendorong eksekutif manajemen menengah yang

kita berikan prioritas telah berjumlah lebih dari 13.000 secara total. Dunia ini

Page 20: Osaka training report

berubah dengan cepat, didorong oleh kemajuan teknologi di bidang-bidang

seperti teknologi informasi dan bioteknologi. Namun, apapun keadaan,

pentingnya pembangunan sumber daya manusia tidak akan pernah berubah

untuk pengembangan negara.

Ada harapan besar terhadap kegiatan masa depan kita dari negara-negara

Asia Pasifik berkembang. Untuk memenuhi harapan tersebut, kami berusaha

untuk mengembangkan kurikulum baru sesuai dengan waktu dan terus

berkembang.

Materi Export Import Produk Makanan

Dalam Seminar di Prex peserta UKM dari Jawa Timur mengambil keuntungan

dari fitur sosial dan ekonomi khusus di wilayah Kansai untuk membuat

program yang berpusat pada tema-tema manajemen perusahaan,

pengembangan usaha kecil dan menengah, promosi ekonomi pasar, promosi

ekspor, pemasaran, lingkungan, promosi daerah, promosi pariwisata,

administrator Pemerintah dll dan manajer perusahaan dari seluruh negara

berpartisipasi dalam seminar ini. Upaya ini juga menciptakan kesempatan

bagi peserta untuk bersentuhan dengan tradisi dan kebudayaan Jepang.

Pak Benny memberikan souvenir setelah melihat laboratorium badan

pengawas makanan di Osaka

Page 21: Osaka training report

ITPC (Indonesian Trade Promotion Center Osaka)

ITPC Osaka sebagai lembaga perwakilan Kementerian Perdagangan Republik

Indonesia merupakan lembaga non-profit yang beroperasi di bawah naungan

Konsulat Jenderal Republik Indonesia bertujuan untuk membantu

menjembatani hubungan dagang antara Indonesia dan Jepang.

Bentuk bantuan yang diberikan ITPC Osaka dalam menjembatani hubungan

dagang tersebut direalisasikan dalam format layanan jasa berupa pemberian

informasi mengenai peluang bisnis di Jepang kepada para eksportir Indonesia

dan sebaliknya pemberian informasi mengenai potensi produk ekspor

Indonesia kepada importir Jepang.

Bentuk dukungan lainnya adalah menyediakan media promosi produk ekspor

Indonesia antara lain dengan memfasilitasi pengusaha Indonesia untuk

berpartisipasi dalam kegiatan promosi dagang (pameran) berskala

international yang diselenggarakan di Jepang, menyediakan permanent

display room bagi produk ekspor Indonesia di kantor ITPC Osaka,

menyediakan situs ITPC Osaka yang dapat dimanfaatkan oleh para

pengusaha Indonesia dan Jepang sebagai sumber informasi dan juga

memfasilitasi berbagai kegiatan trade mission, business matching, dan

lainnya.

Page 22: Osaka training report

Kunjungan ke ITPC dan mendapatkan pemaparan langsung dari direktur ITPC

Osaka

Sesuai dengan Rencana Strategi Kementerian Perdagangan Periode 2010-

2014, Dalam rangka mewujudkan Visi “Perdagangan Sebagai Sektor

Penggerak Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi serta Pencipta

Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan”, maka misi Kementerian

Perdagangan adalah:

1. Meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas.

2. Menguatkan pasar dalam negeri.

3. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi

nasional.

Dalam hal ini ITPC Osaka berperan aktif mengemban Misi No.1 yaitu

meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas.

Mempertimbangkan perkiraan kondisi perekonomian global dan domestik,

serta mempertimbangkan target pertumbuhan PDB nasional yang telah

ditetapkan, maka target pertumbuhan tahunan ekspor nonmigas yang ingin

dicapai sebesar 7- 8,5 persen di tahun 2010, dan menjadi 14,5- 15,5 di tahun

2014

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 10/M-DAG/PER/3/2010

tanggal 4 Maret 2010, ITPC mempunyai tugas melakukan pelaksanaan teknis

kegiatan promosi perdagangan di luar negeri dalam rangka peningkatan

ekspor komoditi barang dan jasa di luar minyak dan gas bumi melalui

pengembangan pasar dan promosi perdagangan di luar negeri yang meliputi

penetrasi pasar, pelayanan informasi pasar, promosi,market intelligence dan

pelayanan kepada dunia usaha.

Adapun fungsi ITPC adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pemasaran komoditi ekspor Indonesia di luar negeri;

b. Memberikan informasi pemasaran komoditi ekspor Indonesia

Page 23: Osaka training report

c. Melakukan usaha-usaha terjadinya kerjasama antara pengusaha

Indonesia dengan pengusaha di wilayah kerjanya;

d. Membantu pengusaha Indonesia dalam memasarkan barang-

barangnya di wilayah kerjanya;

e. Melakukan usaha-usaha peningkatan kegiatan promosi; dan

f. Melakukan usaha kegiatan penerobosan pasar.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya ITPC melakukan:

a. Penetrasi Pasar, melalui:

1. Penyelenggaraan kontak bisnis

2. Pembinaan dan pengembangan jejaring bisnis, dan

3. Penanganan Inquiry

b. Pelayanan informasi pasar, melalui:

1. Pelaksanaan market intelligence;

2. Penyediaan analisa pasar

3. Penyediaan market brief

4. Penyediaan hasil market survey

5. Penyediaan data importir dan eksportir, dan

6. Pengembangan data base eskpor nasional

c. Promosi ekspor, melalui:

1. Partisipasi dalam pameran dagang internasional;

2. Partisipasi dalam penyelenggaraaan promosi dagang lainnya atau

pameran dagang khusus (in-store promotion, Indonesian Day, bekerja

sama dengan Chamber of Commerce setempat);

3. Dukungan terhadap promosi pameran dagang yang diselenggarakan di

Indonesia;

Page 24: Osaka training report

4. Penyelenggaraan kegiatan Misi Dagang dan penerimaan Misi

Pembelian;

5. Penyelenggaraan Misi Pemasaran (Marketing Mission);

6. Penyelenggaraan Permanent Trade Display (PTD); dan

7. Penyelenggaraan promosi catalog (display catalogue)

d. Pelayanan kepada dunia usaha, melalui:

1. Advokasi bisnis;

2. Konsultasi bisnis kepada eksportir dan importir di negara akreditasi;

dan

3. Bantuan negosiasi kepada eksportir

e. Pelaksanaan Intelijen Bisnis;

Sebagai penutup, kami berharap para pengusaha Indonesia dan Jepang dapat

memanfaatkan keberadaan ITPC Osaka dalam pengembangan usahanya

sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perdagangan kedua

negara.

MOBIO (Monodzukuri Business Information-center Osaka)

MOBIO terletak di Aramoto Kita distrik Higashi Osaka City, didirikan untuk

mempromosikan inovasi dan kemitraan antara produsen industri kecil dan

menengah di Higashi Osaka, kota dengan konsentrasi tinggi manufaktur

perusahaan yang memiliki tingkat lanjutan keahlian teknis. Osaka Prefectural

Pemerintah Manufaktur Dukungan Divisi dan badan-badan administratif dan

layanan lainnya memainkan peran penting dalam kegiatan seperti halnya

koordinator berpengalaman, bekerja untuk memperluas peluang bisnis baru

dengan menyatukan orang dan teknologi. Sebagai pusat kemitraan umum

yang sesuai, saat ini sedang mengembangkan berbagai jenis pendekatan

dukungan untuk industri di Prefektur Osaka. Dukungan untuk produsen kecil

dan menengah

Page 25: Osaka training report

Pemerintah dan sektor NPO telah menyiapkan One Stop Service Center untuk

mendukung pengembangan teknologi baru dan produk, dan budidaya pasar.

Lembaga yang bernaung adalah Organisasi bagi Usaha Kecil & Menengah

dan Inovasi Daerah, Jepang (SMRJ), Kinki Cabang Osaka Prefectural

Government Dagang dan Industri, Kantor Promosi Departemen Perdagangan,

Industri dan Tenaga Kerja Divisi Manufaktur Dukungan Osaka Industri

Promosi Organisasi (OIPO), Higashiosaka Kantor Higashiosaka Industri Pusat

Promosi (Higashiosaka Kota UKM * Promosi Association (HSPA), Higashiosaka

Kota Ekonomi Sub Dinas-cabang), Higashiosaka Kamar Dagang dan Industri,

Promosi Bisnis dan Departemen Produksi Dukungan Higashi Osaka Organisasi

Wilayah Revitalisasi (nirlaba) * UKM = kecil dan menengah

Mobio memberikan sarana display produk UKM di Osaka

Jasa Utama

Pameran Tetap - memberikan ruang sampai 200 stan, ini adalah salah satu

fasilitas tersebut terbesar di Jepang. One stop Layanan Konsultasi -

Page 26: Osaka training report

Menyediakan berbagai layanan konsultasi, One Stop Service Center

menyediakan berbagai layanan konsultasi melalui badan-badan administratif

dan dukungan serta koordinator teknis individu Inkubasi Kamar - 12 kamar

yang didedikasikan untuk inkubasi teknis. Layanan Kolaborasi Bisnis-

Academia dan Konsultasi - Kantor konsultasi memiliki hubungan dengan 16

universitas dan satu sekolah tinggi teknis. Pengembangan Pelatihan Layanan

Sumber Daya - Membantu dengan in-house pengembangan personil

termasuk bimbingan dalam cara untuk lulus pengetahuan teknis dari satu

generasi pekerja ke berikutnya.

JETRO (Japan External Trade Organization )

JETRO melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan memperbaiki iklim

usaha. Yaitu dengan melakukan survei tentang kendala dalam dunia usaha

yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia

dan menyampaikan hasilnya kepada instansi pemerintah terkait di Indonesia.

Diantaranya adalah yang berkaitan dengan masalah Hak atas Kekayaan

Intelektual (HaKI), JETRO membentuk wadah pertemuan untuk membahas

dan memecahkan permasalahan HKI melalui tukar-menukar informasi dan

pembahasan usul-usul perbaikan antar anggota, penyelenggaraan seminar

untuk aparat bea cukai dan kepolisian dalam rangka penanggulangan produk

tiruan dan lain-lain.

JETRO telah membentuk Business Support Desk (BSD) yang bertujuan untuk

mengadakan temu usaha antara perusahaan Jepang dan perusahaan PMA

Jepang dengan perusahaan Indonesia. Melalui kerjasama dengan KADIN yang

merupakan kelompok ekonomi terbesar di Indonesia, JETRO menyediakan

informasi tentang mitra dagang atau mitra investasi.

Page 27: Osaka training report

Pemaparan bisnis makanan, minuman, handycraft, dan furniture oleh direktur

Jetro

JETRO mengumpulkan informasi dan menganalisa hal-hal yang berkaitan

dengan perkembangan ekonomi, industri, sistem dan peraturan di Indonesia,

serta menyediakan informasi seperti “Ikhtisar kondisi ekonomi Indonesia”,

“Perkembangan ekonomi, investasi dan perdagangan Indonesia”, dan

berbagai macam informasi lainnya.

Peserta UKM Jawa Timur mendapat kan informasi kebutuhan import jepang

dari beberapa Negara terhadap makanan dan furniture dari tahun 2000-2005

sehingga mendapatkan informasi kebutuhan tahunan masyarakat Jepang.

Informasi ini dapat juga di dapatkan di Jakarta dengan alamat sebagai berikut

:

JETRO INDONESIA

Alamat: Summitmas 1, lantai 6

Jl. Jend Sudirman Kav 61-62 Jakarta 12190

Tel: 62-21-5200264 (Hunting)

Fax: 62-21-5200261

E-mail:   [email protected]

Hari dan Jam Kerja: Senin - Jumat, 08:30 - 16:30 WIB

Hari Libur: Sabtu, Minggu, hari besar, dan 29 Des. – 3 Jan. tutup.*

D. Peluang dan Tantangan

Page 28: Osaka training report

1. Peluang Produk Makanan dan Minuman

Pangsa pasar yang besar , sekitar 120 juta populasi, dengan

pendapatan rata2 Rp 20.000.000 sampai Rp 30.000.000

Peluang mamin sebagai produk konsumsi sehari-hari sangat besar

Trend healthy food ( makanan sehat ) sangat gencar di jepang

Komentar masyarakat jepang dengan produk2 makanan indonesia

notabene lumayan baik.

2. Tantangan Produk Makanan dan Minuman

Menemukan produk yang tepat dan sesuai dengan pasar jepang

Memproduksi produk yang sesuai dengan standar dan regulasi jepang

Mendesain kemasan yang kreatif dan inovatif

Menjaga keseimbangan kualitas dari produk kita

Menciptakan produk yang memiliki kompetitives dan bersaing

Lebih dari 600 produk baru masuk pasar Jepang dan mengakibatkan

persaingan yang sangat kompetitif disisi kualitas dan harga

3. Peluang produk Furnture dan Handycraft di Jepang.

Page 29: Osaka training report

Menurut data tahun 2009, Jepang melakukan import furniture dari Indonesia

menempati urutan ke 4, dengan prosentase 5,6% dari total import furniture

Jepang, setelah China, Vietnam, dan Thailand. China sendiri memiliki pasar

sebanyak 51,2% di Jepang.

Sementara sudah kita ketahui hasil KTT Bumi, mewajibkan China untuk

mengurangi emisi gas buangnya yang mengakibatkan berkurangnya jam

kerja bahkan terpaksa menutup pabrik – pabriknya. Ini menjadikan salah satu

peluang Indonesia di Jepang.

Untuk pasar Handycraft masih terbuka lebar, Jepang memiliki budaya

memberikan Gift pada momen tertentu seperti Mothers day, Fathers day, dan

beberapa kegiatan lainnya. Tema, desain dan waktu perlu diperhatikan untuk

menyesuaikan selera pasar di Jepang. Semakin unique, multi fungsi, menarik,

dan desain terbaru, akan memiliki peluang yang besar di pasar Jepang.

4. Tantangan produk Furniture dan Handycraft.

Jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin menurun di Jepang, sehingga

mengakibatkan pertumbuhan sector property dan konstruksi yang menurun,

ini juga mempengaruhi pasar Furniture dan handycraft, yang mana di sisi

lain, jumlah penduduk yang berusia lanjut semakin bertambah, sehingga

perlu dipikirkan desain produk dan kegunaannya. Sebagai contoh orang yang

berusia lanjut sangat tidak suka dengan furniture yang berat, karena

kemampuan fisiknya yang terbatas.

Demikian pula untuk produk Craft, mereka lebih senang produk natural yang

mempunyai fungsi lainnya bukan hanya sekedar hiasan saja. Ini disebabkan

oleh budaya dan kapasitas tempat tinggal mereka yang terbatas.

a. Kualitas produk level A

Kualitas produk benar - benar harus premium, contoh gambar

berikut :

Page 30: Osaka training report

Gambar diatas menunjukkan desain furniture yang multi fungsi,

dan minimalis karena tempat yang terbatas.

b. Kuantitas produk

Dari segi kuantitas, pengusaha di Jepang sangat berhati – hati

dalam melakukan order, testing market selalu diperlukan, dan

setelah itu selalu mengikuti perkembangan desain dan trend. Hal

ini berbeda dengan produk makanan minuman yang memiliki

peluang sangat luas.

c. Peningkatan kualitas UKM

Budaya perusahaan

Disiplin yang tinggi perlu di contoh oleh UKM di Jawa Timur

apabila ingin bersaing di pasar global, dari beberapa

perusahaan yang kami kunjungi memberikan inspirasi yang

luar biasa, dari sistim produksi, dan quality control yang

benar – benar diperhatikan.

R&D

Research and Development, benar – benar sangat

diperhatikan.

Page 31: Osaka training report

Suatu contoh salah satu perusahaan UKM jepang yang kami

kunjungi sudah berdiri sejak tahun 1958 dan sampai

sekarang masih tetap eksis berkat R&D yang dilaksanakan

sangat komprehenship untuk selalu mengikuti

perkembangan pasar dan trend. Hal ini patut di contoh bagi

UKM di Jawa Timur agar bisa tetap bertahan.

SOP

Standard Operation Procedure sangat diperhatikan, masing –

masing bagian sudah ada tanggung jawabnya masing –

masing dan merupakan suatu keharusan yang mutlak.

Dengan ini output yang dihasilkna juga akan menjadi

standard tidak akan berubah.

Manajemen kualitas

Manajemen Kualitas menjadi tanggung jawab seluruhnya,

dari atasan sampai dengan petugas kebersihan mempunyai

tanggung jawab yang sama. Tanggung jawab yang

menyeluruh merupakan kewajiban dari produsen apabila

terjadi sesuatu dari produk outputnya.

Suatu contoh, apabila diketahui produk yang dihasilkannya

mengandung unsur yang berbahaya atau berakibat

membahayakan penggunanya, dan hal ini disahkan oleh

pemerintah, maka perusahaan tersebut wajib menarik semua

hasil produksinya yang telah beredar di pasaran. Akibat yang

besar bisa menimbulkan dampak yang luar biasa bagi

perusahaan tersebut, maka dari itu mereka sangat komitmen

menjaga manajemen kualitasnya.

d. Harga kompetitif

Harga yang kompetitif sangat diperhatikan. Suatu contoh dari hasil

survey kami dibeberapa took baik dikota, kawasan wisata,

supermarket, ataupun tempat lainnya, produk yang sama atau

sejenis memiliki harga yang sama.

Page 32: Osaka training report

Mereka sudah mengukur keuntungan yang direncanakan.

Apabila produk tersebut memiliki harga yang berbeda bisa

dipastikan ada nilai tambah lainnya yang dimiliki.

e. Regulasi

Pemerintah Jepang sangat konsen dalam regulasi UKM di Jepang.

Hal ini patut diteladani dan bisa di adopsi oleh pemerintah Jawa

Timur dalam melakukan pembinaan UKMnya. Hampir semua yang

telah dilakukan oleh pemerintah Osaka juga sudah ada di

pemerintah Jawa Timur, yang membedakan hanya sistim informasi

dan penyampaiannya kepada UKM.

f. Desain

Jepang merupakan salah satu trend setter desain dan mode dunia,

life style sudah merupakan salah satu dari bagian kehidupan, maka

life cycle produk juga pendek. Perlu diperhatikan oleh pengusaha

UKM di Jawa Timur apabila ingin masuk ke pasar Jepang secara

berkelanjutan.

E. Regulasi pemerintah dan Program Provinsi

Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan Jawa Timur - Jepang selama kurun waktu 2008-

2012 senantiasa menunjukkan surplus bagi Jawa Timur. Surplus pada tahun

2011 merupakan surplus yang tertinggi bagi Jawa Timur (US$ 2.498,08 juta).

Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Neraca Perdagangan Jawa Timur - JepangTahun 2008 – 2012*)

Nilai: US $ juta

TAHUN EKSPOR IMPOR SURPL / DEFISIT

2008 2009

1.724,61 1.942,16

680,37 541,06

1.044,24 1.401,16

Page 33: Osaka training report

2010 2.546,20 944,94 1.601,26 2011 3.405,20 907,12 2.498,08 2012*) 1.008,44 377,99 630,45

*) Data s.d April 2012

Ekspor

Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbesar bagi Jawa Timur. Selama

periode 2008 – 2012 ekspor non migas Jawa Timur ke Jepang

pertumbuhannya cenderung fluktuatif, dengan rata-rata pertumbuhan

10,51% per tahun. Sedangkan rata-rata sharenya terhadap total ekspor Jawa

Timur adalah 18,63% per tahun. Selengkapnya dapat dilihat pada table di

bawah ini :

Perkembangan Ekspor Jawa Timur ke JepangTahun 2008 – 2012*)

Nilai : US $ jutaTAHUN TOTAL EKS

JATIM EKS KE JEPANG

PERTUMB (%)

SHARE (%)

2008 11.099,35 1.724,61 -19,33 15,54 2009 10.382,01 1.942,16 12,81 18,71 2010 13.805,53 2.546,20 31,10 18,44 2011 17.401,23 3.405,20 47,01 19,57 2012*) 4.824,60 1.008,44 -19,03 20,90

*) Data s.d April 2012 Pertumbuhan dr periode yg sama th 2011

Adapun 10 komoditi utama non migas Jawa Timur yang diekspor ke Jepang

adalah: Pengolahan Tembaga, Timah dll; Pulp dan Kertas; Pengolahan Kayu;

Alat-alat listrik; Besi Baja, Mesin-2 dan Otomotif; Udang; Pengolahan Karet;

Makanan dan minuman; Tekstil; dan Kimia dasar.

Selama periode tahun 2008 hingga tahun 2011 Jepang selalu bertahan

diposisi ke –1, dan pada periode Januari – April tahun 2012 tetap bertahan

diposisi ke-1 diikuti USA dan RRC.

Page 34: Osaka training report

Impor

Selama kurun waktu 2008-2012 realisasi impor Jawa Timur dari Jepang

pertumbuhan nilainya juga fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhan 29,75%

per tahun. Adapun Share terhadap total impor Jawa Timur rata-rata 6,89%

pertahun. Berikut adalah perkembangan impor Jawa Timur dari Jepang Tahun

2008 – 2012 :

Realisasi Impor Jawa Timur dari JepangTahun 2008-2012*)

Nilai :US$juta

TAHUN TOTAL IMPOR JATIM (US$ juta)

IMPOR DARI JEPANG(US$ juta)

PERTUMB.(%)

SHARE (%)

2008 11.623,28 680,37 58,28 7,572009 7.728,46 541,05 - 20,48 7,00 2010 12.373,05 944,94 74,65 7,642011 16.778,03 907,12 3,96 5,412012*) 5.640,61 377,99 41,10 6,70

*) Data s.d April 2012 Pertumbuhan dr periode yg sama th 2011

Komoditi impor Jawa Timur dari Jepang, 10 komoditi utamanya adalah Besi

baja, Mesin2 dan Otomotif; Pengolahan Karet; Elektronika; Pengolahan

Tembaga, Timah dll ; Kimia Dasar; Plastik; Alat-2 OR, Musik, Pendidikan dan

Mainan; Tekstil; Alat-alat Listrik ; dan Ikan tongkol.

Pada tahun 2006 dan 2007 turun diurutan ke 7, tahun 2008 dan tahun 2009

berada diurutan ke -6, tahun 2010 naik diposisi ke-5, tahun 2011 naik

diurutan ke-3, dan pada Januari-April tahun 2012 naik diposisi ke-2 setelah

RRC.

Pengembangan Potensi UKM di Jawa Timur

Menurut Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, definisi

industri kecil dan menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki

hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan bersih,

Page 35: Osaka training report

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp. 200

juta.

Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik, klasifikasi industry dibedakan

menjadi:

1. Industri rumah tangga, yaitu industry dengan jumlah tenaga kerja

antara 1-4 orang.

2. Industri kecil, yaitu industry dengan jumlah tenaga kerja antara 5-19

orang.

3. Industri sedang, yaitu industry dengan jumlah tenaga kerja antara 20-

99 orang.

4. Industri besar, yaitu industry dengan jumlah tenaga kerja lebih dari

100 orang.

Provinsi Jawa Timur selama ini dikenal cukup kaya akan produk-produk

Industri Kecil (IKM) yang tersebar pada beberapa daerah kabupaten/kota di

Jawa Timur. Hal ini sangat membantu dalam perekonomian, karena IKM

cukup banyak memberi kontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah.

Selain itu, IKM pada umumnya juga cukup besar dalam menyerap tenaga

kerja. Dengan tumbuhnya IKM di tengah-tengah masyarakat menjadi salah

satu solusi dalam mengatasi besarnya angka pengangguran dan kemiskinan.

Kegiatan IKM di Jawa Timur mempunyai potensi yang prospek untuk

dikembangkan menjadi produk industri unggulan non migas. Dalam

menyongsong era pasar global, maka eksistensi industri dapat ditingkatkan

kualitas dan kuantitas produknya melalui berbagai penanganan desain,

diversifikasi produk, metode kerja, manajemen, pemasaran dan kemasan.

Meskipun produk yang dihasilkan berkualitas dan akses pemasaran sudah

dibuka namun tampilannya tidak menarik maka produk tidak akan laku jual.

Apalagi untuk masuk pasar internasional, kualitas barang maupun kemasan

perlu diperhatikan.

Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pangan memiliki peranan strategis dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk pangan dalam rangka

Page 36: Osaka training report

menunjang pertumbuhan, kecerdasan dan kesehatan masyarakat, namun

sub sekor ini masih menghadapi berbagai persoalan utama yang berkaitan

dengan kualitas produk, proses dan kemasan sesuai dengan tuntutan

masyarakat akan keamanan keselamatan dan kesehatan konsumen

Kemasan produk tidak lagi sekedar wadah, namun mampu memenuhi fungsi

lainnya seperti memberikan perlindungan bagi produk yang dikemas dan

memberikan berbagai informasi tentang produk yang dikemas kepada

konsumen. Dengan demikian kemasan memiliki peran strategis dalam

pemasaran produk maupun menjaga mutu serta peningkatan nilai tambah

produk dan keamanan dalam pendistribusian. Dalam konteks ini, IKM Pangan

perlu terus diperkuat agar dapat tumbuh dan berkembang lebih dinamis,

produktif dan berdaya saing. Untuk itu peran para pembina baik pemerintah

maupun swasta amat diperlukan guna memperkuat IKM Pangan agar dapat

semakin kuat eksis memenuhi preferensi konsumen baik di pasar dalam

negeri maupun ekspor.

Program Pemerintah

Pemerintah adalah bagian yang cukup penting dalam perkembangan suatu

industri karena segala peraturan dan kebijakan perindustrian ditetapkan dan

dilaksanakan oleh pemerintah beserta aparat-aparatnya. Pemerintahan yang

stabil mampu membantu perkembangan industri baik dalam segi keamanan

dan kemudahan prosedur bagi pengusaha dalam melaksanakan seluruh

rangkaian produksi seperti kebijaksanaan pemerintah dalam membantu

memperoleh bahan baku, modal dan teknologi.

Selain itu kebijaksanaan dalam melindungi dan membantu pemasaran

produk industri kecil menengah juga sangat mempengaruhi perkembangan

industri kecil menengah, oleh sebab itu pemerintah sudah sepatutnya ikut

serta dalam membantu pengembangan potensi IKM dari segi strategi

pemasaran.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat strategi

pemasaran salah satunya adalah dengan desain produk dan kemasan yang

menarik serta dapat mempertahankan keawetan hasil produk, dengan tujuan

Page 37: Osaka training report

untuk meningkatkan daya saing suatu produk. Pemerintah perlu turut

campur dalam pengembangan desain kemasan, karena IKM belum dapat

mengembangkan secara maksimal, desain produk dan kemasan masih

terlampau sederhana dan kurang adanya kreativitas. Hal ini tentu juga terkait

dengan keterbatasan SDM dan teknologi yang dimiliki. Jawa Timur memiliki

potensi besar dalam menghasilkan produk makanan dan minuman, dibanding

dengan industri kreatif lainnya, industri makanan dan minuman mendapat

peluang yang sangat besar untuk terus berkembang, bahkan pada saat krisis

ekonomi sekarang sekalipun, industri ini mampu bertahan.

Berikut adalah fungsi dari pengemasan:

a. Kemasan selain sebagai pelindung produk bisa berfungsi : marketing dan

informasi terhadap produk yang kita turunkan di pasar.

b. Kemasan memiliki potensi sangat besar, namun Potensi ini masih belum

dioptimalkan terutama oleh produsen dari industri kecil dan menengah,

sehingga kualitas desain kemasan makanan dari industri kecil menengah

ini tidak banyak yang memiliki daya saing. Kemasan hanya memenuhi

kebutuhan konsumen tetapi kurang berhasil membangkitkan keinginan

membeli lewat Desain Kemasan

c. Kemasan harus memberikan informasi yang jelas seperti: tanggal

pengiriman, tujuan, jumlah dan detail lain yang dipersyaratkan oleh

hukum negara sasaran

d. Kemasan harus memperhatikan segmentasi pasar :Desain kemasan harus

memperhatikan product life-cycle ( konsep promosi, transportasi, isi,

penyimpanan, kadaluarsa & pendisplayan )

e. Kemasan memiliki potensi yang besar untuk mendongkrak penjualan

produk bila dirancang untuk menghasilkan daya tarik pada konsumen.

Kemasan juga menjadi media beriklan yang efisien

f. Pengolahan tipografi untuk menampilkan BrandName menjadi indentitas

yang kuat karena posisinya sebagai elemen baca sekaligus elemen rupa

g. Konsumen mengenali produk dari olah tipografi

h. Pengolahan tipografi untuk menampilkan BrandName menjadi indentitas

yang kuat karena posisinya sebagai elemen baca sekaligus elemen rupa

i. Konsumen mengenali produk dari olah tipografi

Page 38: Osaka training report

Guna lebih meningkatkan peranan dan daya saing, pemerintah dalam hal ini

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Provinsi Jawa Timur

memprioritaskan pada kegiatan pembuatan desain produk komoditi

unggulan di Jawa Timur bagi industri kecil dan menengah yang bekerjasama

dengan perguruan tinggi maupun konsultan bidang desain sehingga dapat

menghasilkan produk unggulan yang dapat memenuhi kebutuhan dalam

negeri maupun ekspor.

Maksud dan tujuan dari kegiatan pembuatan desain produk berbasis budaya

pada komoditi unggulan di Jawa Timur dimaksudkan untuk memberikan

bantuan kepada IKM berupa desain produk melalui kerjasama dengan tenaga

ahli di bidang desain, yang diharapkan bisa meningkatkan daya saing

(kompetitif advantage) hasil produksi industri unggulan di Jawa Timur serta

memperluas pemasaran dalam negeri dan mengantisipasi perdagangan

global melalui produk komoditi unggulan. Berikut adalah unit kerja di

lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur yang

menangani IKM:

Unit Pelaksana Teknis Industri Makanan, Minuman dan Kemasan

(UPTI Mamin dan Kemasan)

Tujuan:

Meningkatkan kualitas desain, kemasan dan pembuatan kemasan

Meningkatkan tampilan produk mamin melalui packaging dan identitas

merek, logo serta etiket.

Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pelaku usaha

mamin melalui kegiatan pelatihan.

Meningkatkan kualitas, produktifitas, efisiensi serta pertumbuhan IKM

mamin.

Bentuk layanan:

Page 39: Osaka training report

Konsultasi desain, pembuatan logo/ merk dan desain ulang kemasan

(redesain)

Pembuatan kemasan fleksibel (aluminium foil, poly etilen, poly

propilyn, nylon, metalize) untuk kemasan kantong, stand up pouch,

sachet, mesin vakum.

Pembuatan kardus karton (proses UV, spot UV, pengeplongan, slitter,

slotter, sticing)

Pelatihan teknologi makanan, minuman dan kemasan bagi IKM.

Memberi informasi SNI, TDI, IUI, SIUP, TDP, PIRT, MD, ML, Barcode dan

sertifikasi halal bagi Industri kecil makanan dan minuman.

Alamat : Jl. Raya Trosobo Km 20, Taman – Sidoarjo

Telp/ fax: (031) 7884056

Email : [email protected]

Pusat Pelayanan Standardisasi Hak Kekayaan Intelektual dan Desain

Produk Industri (PPSH & DPI)

Tujuan:

Membantu IKM dalam bidang pengembangan Standardisasi HKI dan

desain Produk Industri.

Membantu IKM dalam meningkatkan kompetitif usaha melalui

penerapan standar dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual.

Bentuk Layanan:

1. Identifikasi desain produk industri pada IKM meliputi:

b. Kerajinan : perlengkapan rumah tangga, cinderamata dan dekorasi

c. Furniture: logam, bambu, rotan, rotan sintetik, kayu, multi material

d. Fashion: produk olahan kulit hewani, alas kaki, batik, dll.

Page 40: Osaka training report

2. Konsultasi pengembangan desain produk industri

dengan tenaga ahli dari ITSDC (Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Design Centre) dalam hal:

a. Meningkatkan Kompetensi desain di kalangan IKM Jawa Timur

b. Meningkatkan daya saing produk IKM Jawa Timur melalui

peningkatan SQCD (Standard, Quality, Cost Delivery atau standar

mutu dan biaya angkut)

c. Meningkatkan peran IKM dari “pembuat” menjadi “pengembang”

dan “pemasar” untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi kreatif

d. Membuka peluang pemasaran lebih luas dengan website dalam

program “Virtual Showcare Produk Unggulan Jawa Timur”

e. Membuat bank desain yang dapat digunakan oleh seluruh IKM Jawa

Timur

f. Meningkatkan kesadaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)

untuk masyarakat IKM di Jawa Timur

3. Pendampingan an bimbingan langsung pada IKM di

lokasi sentra hingga IKM mampu menciptakan prototype atau contoh

produk dengan desain-desain baru

4. Monitoring dan evaluasi hasil pendampingan

Alamat: Jl. Siwalan Kerto Utara II/42 Surabaya

Telp/ Fax: (031) 8499837/ (031) 8432417

F. Rekomendasi

Setelah melakukan serangkaian kegiatan training di Osaka, ada beberapa

rekomendasi yang perlu disampaikan, yaitu :

Masukan untuk program training UKM

Page 41: Osaka training report

Training ke Jepang untuk pengembangan UKM di Jawa Timur ini

perlu dilanjutkan karena sangat bermanfaat bagi perkembangan

UKM di Jawa Timur sehingga bisa menembus pasar di Jepang.

Konsep training untuk pengembangan UKM ke Jepang pada

tahun yang akan datang adalah 90% teori dan praktek di

lapangan, dan 10% adaalah promosi produk UKM.

Selain ke Jepang, training seperti ini juga perlu dilaksanakan ke

negara Amerika Latin dan Afrika Selatan (Brazil, Uruguai, dan

Mexico). Program ini meliputi 80% teori dan praktek, dan 20%

promosi produk UKM.

Program training yang akan datang harus lebih fokus pada satu

bidang misalnya makanan, furniture, handycraft, atau bidang

lainnnya sehingga semua kegiatan selama training yang

dilaksanakan lebih mengena pada sasaran.

Training yang akan datang diharapkan mampu untuk

meningkatkan kemampuan UKM dalam hal alih teknologi dengan

melakukan kunjungan ke industri yang setara.

Peserta training pada tahun-tahun mendatang diharapkan

memberi support kepada UKM lainnya dengan membawa sampel

produk dari beberapa UKM lain yang sebidang sehingga

semakin banyak produk UKM yang ditawarkan ke pasar Jepang.

Perlu diadakan kegiatan pertemuan dengan para pengusaha

Jepang untuk membahas point penting yang harus dipersiapkan

sehingga produk UKM di Jawa Timur bisa masuk ke pasar Jepang.

Kegiatan ini bisa difasilitasi oleh ITPC.

Rekomendasi untuk UKM Jawa Timur

Untuk menembus pasar Jepang disarankan untuk meningkatkan

mutu desaign packaging serta mutu produk UKM.

Perlu dilakukan pelatihan untuk mensosialisasikan hasil training

kepada pelaku UKM di Kabupaten/Kota se Jawa Timur yang

difasilitasi oleh SKPD terkait guna mengetahui hal-hal yang perlu

diperhatikan antara lain standar operasional produksi,

Page 42: Osaka training report

packaging, dan regulasi sehingga produk UKM Jawa Timur bisa

menembus pasar Jepang.

Rekomendasi untuk Pemerintah

Perlu dilakukan monitoring secara berkala mengenai

keberhasilan sosialisasi hasil training bagi pelaku UKM di Jawa

Timur.

Lampiran Foto-Foto

Page 43: Osaka training report
Page 44: Osaka training report
Page 45: Osaka training report
Page 46: Osaka training report

Informasi Penting

Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya

Jl. Sumatera 93,

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Phone : (62-31) 503-0008

Fax : (62-31) 503-0007

Konsulat Jenderal Republik Indonesia

Konsul Jenderal : Ibnu Hadi

Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21,

Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 542-0081,

Japan

Page 47: Osaka training report

Phone : (81-6) 6252-9826

Fax : (81-6) 6252-9872

Email : [email protected]

Website : www.indonesia-osaka.org

Osaka Prefectural Government

Asian Bussiness Promotion Manager

1-14-16 Nanko Kita, Suminoe-ku Osaka, 559-8555, Japan

PIC : Toshiro Kozutsumi

PREX

International House,Osaka, 2nd Floor,

Uehommachi 8-2-6, Tennoji-ku, Osaka, 543-0001, Japan

Tel: 81-6-6779-2850Fax: 81-6-6779-2840E-mail: [email protected]

ITPC Osaka

ITM 4–J–8, Asia and Pacific Trade Center

2–1–10 Nanko Kita, Suminoe-Ku, Osaka 559-0034 Japan

Telp 06-6615-5350

JETRO OSAKA

Nakanoshima Mitsui Bldg. 5F, 3-3-3,

Nakanoshima, kita-ku, Osaka 530-0005

TEL: 06-6447-2308

MOBIO OSAKA

Monodzukuri Business Information-center Osaka

4-17, Aramoto Kita, Higashi Osaka City, Osaka, 577-0011 Japan

TEL: +81-(0)6-6748-1011