laporan kegiatan training of trainer (tot) bagi kader …janmabali.com/report/9totphbs.pdf · ......

21
1 LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader PHBS “PERUBAHAN PRILAKU HIDUP SEHAT DENGAN 5 PILAR STBM” PELAGA 10 – 11 JUNI 2013 Oleh: I GDE SUARJA GEDE YASA UTAMA KERJASAMA JANMA, PT. TIRTA INVESTAMA MAMBAL PUSKESMAS PLAGA, PETANG 2013

Upload: dokien

Post on 05-Mar-2018

294 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

1

LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader PHBS

“PERUBAHAN PRILAKU HIDUP SEHAT DENGAN 5 PILAR STBM”

PELAGA 10 – 11 JUNI 2013

Oleh: I GDE SUARJA

GEDE YASA UTAMA

KERJASAMA JANMA, PT. TIRTA INVESTAMA MAMBAL

PUSKESMAS PLAGA, PETANG 2013

Page 2: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

2

I. PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Desa Pelaga secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Petang, Kabupaten

Badung dan memiliki 9 (sembilan banjar/dusun). Desa ini memiliki luas wilayah 3545,20

ha, dan merupakan wilayah dataran tinggi dengan kondisi lahan pegunungan /perbukitan.

Banjar Bukian dan Br. Kiadan termasuk wilayah Desa Pelaga terletak di hulu DAS

Ayung yang merupakan resapan sumber air bagi penduduk Kabupaten Badung dan

sekitarnya, dimana kondisi lingkungan dan sekitarnya belum terkelola dengan baik serta

masih kurangnya tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang air sehingga

perubahan prilaku higienitas yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mereka

masih belum optimal.

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi

sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM). Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah semua

perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang

ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan

aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Oleh karenanya pemahaman

tentang PHBS ini bagi masyarakat menjadi sangat esensial bagi kehidupan masyarakat dan

lingkungannya. Selain itu, peran dari para kader/motivator desa sangat diperlukan guna

mempromosikan dan memberikan pembinaan secara berkesinambungan kepada

masyarkat.

Memperhatikan pentingnya gerakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi rumah

tangga dan lingkungan maka perlu dilatih kader-kader kesehatan yang ada di desa agar

secara berkesinambungan mampu berperan secara akif dalam memberikan pemahaman

dan pendampingan kepada masyarakat terkait dengan gerakan Prilaku Hidup Bersih dan

Sehat dalam kehidupan rumah tangga.

Atas dasar pemikiran tersebut, maka kegiatan Training of Trainer (ToT) bagi

kader- kader PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa Pelaga ini dilaksanakan,

dengan melibatkan para kader dari dua wilayah Br. Kiadan & Bukian, pemerintah dan

pihak-pihak lain yang mempunyai kepedulian terhadap upaya perubahan prilaku terhadap

Page 3: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

3

hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan pendekatan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat (STBM):

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan

2. Cuci tangan pakai sabun (CTPS)

3. Gunakan air bersih

4. Pengelolaan sampah rumah tangga

5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga

1.2. Tujuan dan keluaran Adapun tujuan dari kegiatan ToT yaitu :

• Adanya peningkatan pemahaman dan perubahan prilaku para kader terkait 5

pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

• Adanya kemauan kader dalam melakukan pendampingan kepada masyarakat

terhadap 5 pilar STBM

Sedangkan keluaran yang dicapai antara lain:

Peserta training lebih percaya diri dan meningkat kapasitasnya dalam

memfasilitasi pendampingan PHBS dengan 5 Pilar STBM

Adanya rencana tindak lanjut para kader untuk melakukan pendampingan

prilaku higenitas kepada masyarakat di 2 banjar, sesuai dengan 5 pilar STBM

(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan training (TOT) PHBS, dilakukan selama 2 hari, mulai 10-11 Juni 2013,

bertempat di Kantor BPP Pelaga, Petang, Kab. Badung. Adapun jadwal kegiatan training

sebagaimana terlampir (Lampiran 1)

1.5. Peserta dan Narasumber Peserta yang terlibat dalam kegiatan training adalah para kader higenitas dari Banjar

Bukian dan Kiadan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, dengan jumlah peserta

sebanyak 20 orang, semuanya perempuan. Sedangkan untuk narasumber dan fasilitator

selama pelaksanaan training dibantu oleh tim dari Puskesma Pelaga (Bagian Kesehatan

Lingkungan), Janma dan tim dari Aqua Mambal. Nama peserta, narasumber dan fasilitator

training dapat dilihat dalam lampiran (Lampiran 2)

Page 4: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

4

1.6. Metode Kegiatan training dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan berbagai pendekatan

yang dikombinasikan, mulai dari presentasi materi dari narasumber, diskusi kelompok dan

praktek langsung untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) serta pemilahan sampah organik

dan non organik. Dengan pendekatan seperti ini, peserta dapat secara aktif untuk berbagai

pengalaman dan pengetahuan terkait dengan materi yang dibicarakan.

1.7. Pelaksana kegiatan Kegiatan training diselenggarakan secara kolaboratif antara JANMA, PT. Tirta Investama

(Aqua Mambal) dan Puskesmas Pelaga, Kec. Petang , Badung.

Page 5: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

5

II. PROSES PELAKSANAN

2.1. Pengantar dan Pembukaan Mengawali pelaksanaan training,

Koordinator program JANMA (Gde Suarja),

menyampaikan pengantar mengenai latar

belakang dan tujuan dari kegiatan TOT PHBS

ini dilaksanakan. Dalam pengantarnya,

Koordinator Janma menyampaikan bahwa

terwujudnya keluarga yang sehat merupakan

bagian integral yang tidak terpisahkan dalam

sebuah proses terwujudnya taraf hidup keluarga

dan masyarakat yang sejahtera. Demikian juga dengan kelanjutan pembangunan bangsa,

keluarga merupakan unit terkecil dalam sebuah sistem pembangunan sekaligus menjadi

pondasi ketahanan bangsa. Maka dari itu, perhatian kepada kesehatan keluarga harus terus

diperhatikan bersama yang dikelola secara terpadu, bersama-sama dan diselenggarakan

secara terus-menerus, dengan cara meningkatkan kesadaran dan motivasi untuk

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Selanjutnya, acara pembukaan kegiatan training dilakukan secara resmi oleh

Kepala Desa Pelaga yang diwakili oleh Kaur Bidang Kesra (Bapak Ketut Sugik). Dalam

sambutannya, Pemerintah Desa Pelaga menyambut baik dilaksanakannya kegiatan

Training of Trainer (TOT) bagi kader PHBS yang melibatkan dua Banjar di wilayah Desa

Pelaga yaitu Banjar Kiadan dan Bukian. Secara khusus Pemdes Pelaga menyampaikan

terima kasih kepada penyelenggara yang telah memperhatikan warga Pelaga, khususnya di

bidang kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Pada kesempatan tersebut. Pemdes Pelaga juga berharap agar para kader yang

mendapat pelatihan bisa secara aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

tentang cara hidup sehat di lingkungan keluarga dan masyarakat di lingkungan banjar

masing-masing. Dengan demikian, Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ini bisa dipraktikan

oleh semua masyarakat Desa Pelaga.

Page 6: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

6

2.2. Perkenalan dan Harapan Peserta Guna membangun suasana yang lebih

akrab diantara peserta dan narsumber mapun

fasilitator, dilakukan sesi perkenalan, yang

difasiilitasi oleh Ibu Yeni Wiharja. Proses

perkenalan dilakukan secara singkat dengan

menyebutkan nama dan asal peserta maupun

narasumber.

Sesi selanjutnya dilanjutkan dengan

penyampaian harapan peserta dalam mengikuti

training. Prosesnya dilakukan dengan membagikan kertas metaplan kepada masing-masing

peserta untuk menuliskan “Apa harapan dan keinginan peserta mengikuti kegiatan TOT

(Training of Trainer) kader PHBS ?”. Semua harapan peserta tersebut, selanjutnya di

temple di dinding dan dikelompokkan (“clustering”) sesuai dengan isu/thema masing-

masing.

Dari 20 peserta yang mengikuti kegiatan ini, ternyata harapan mereka beragam.

Namun secara umum sebagian besar peserta lebih fokus ingin mendalami dan

mempraktekkan PHBS dan 5 Pilar STBM agar bisa hidup sehat dan bersih di lingkungan

rumah tangga dan lingkungannya.

Adapun harapan peserta tersebut, dikelompokkan kedalam 3 isu utama, antara lain:

1. Bisa mempraktikan serta mendapatkan Hidup Lebih Bersih dan Sehat.

2. Lebih sering mendapatkan training-training kesehatan di wilayah Pelaga

3. Semoga dapat diberikan bantuan fasilitas air bersih, agar bisa hidup lebih bersih

dan sehat.

2.3. Pengenalan Materi PHBS Sesi pengenalan tentang Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) disampaikan oleh

narasumber dari Puskesmas Pelaga (Bapak Gusti Ngurah Darmawijaya). Beberapa poin

penting yang disampaikan oleh narasumber terkait dengan Prilaku Sehat, antara lain :

(i) Bagaimana kesehatan manusia itu terbentuk dan ditentukan oleh prilaku atau

kebiasaan yang dilakukan oleh manusia setiap harinya.

Page 7: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

7

(ii) Pengertian PHBS (Pilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan manfaat PHBS dalam

peranannya memajukan kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Secara

sederhana dijelaskan tentang PHBS sebagai perilaku seseorang menyangkut

kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat

dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, sakit perut, DBD, dll.. Salah satu faktor

yang mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan.

Sedangkan manfaat rumah tangga dan masyarakat melakukan PBHS antara lain:

Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat

Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat

Masyarakat akan mampu mewujudkan lingkungan yang sehat

Mampu mencegah dan menaggulangi penyakit dan masalah kesehatan

Biaya untuk kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain

(iii) Indikator rumah tangga sehat yang harus dicapai oleh tiap-tiap rumah tangga

sebagai dasar untuk melakukan penilaian sejauhmana prilaku masyarakat terhadap

hidup sehat dan bersih. Ada 10 indikator penting, antara lain :

Pertolongan persalinan oleh nakes

Balita diberi ASI ekslusif

Menimbang Balita setiap bulan

Menguunakan air bersih

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Menggunakan jamban sehat

Pemberantasan jentik

Makan buah dan sayur setiap hari

Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Tidak merokok di dalam rumah

2.4. Pendalaman Materi STBM Setelah pengenalan materi PHBS, sesi berikutnya dilanjutkan dengan pendalaman

tentang konsep STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), yang difsilitasi oleh Ibu Yeni

Wiharja. Hal ini dilakukan untuk menanyakan dan mendalami kebiasaan-kebiasaan

masyarakat terkait dengan 5 pilar STBM, yaitu: (i) Stop Buang Air Besar Sembarangan;

Page 8: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

8

(ii) Cuci tangan pakai sabun (CTPS); (iii) Gunakan air bersih; (iv) Pengelolaan sampah

rumah tangga ; (v) Pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Untuk memperdalam materi ini,

narasumber membahas ke lima pilar STBM

menjadi 2 sesi. Sesi pertama, fokus pembahasan

mengenai pilar 1, 2 dan 3 yaitu: Stop Buang Air

Besar Sembarangan (STOP BABS), Cuci

Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan Pengolahan

Makanan dan Minum Rumah Tangga.

Mengapa perlu Stop Buang Air Besar

Sembarangan (STOP BABS) ?

Dijelaskan oleh narasumber, kotoran manusia merupakan media sebagai tempat

berkembangnya bibit penyakit menular (seperti kuman/bakteri, virus dan cacing, dll).

Apabila hal tersebut dibuang di sembarang tempat, seperti di kebun, kolam, sungai, dll

maka bibit penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan, dan akhirnya akan masuk

dalam tubuh manusia, dan berisiko menimbulkan penyakit bagi manusia. Bahkan bisa

menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.

Stop buang air besar sembarangan (STOP BABS) akan memberikan manfaat, sebagai

berikut:

(i) Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau

(ii) Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minum atau

air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll

(iii) Tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebarluaskan bibit

penyakit, sehingga dapat mencegah penyakit menular

2.5. Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Mengapa perlu CTPS? Pertanyaan ini disampaikan narasumber untuk

mendalami materi ini. Dijelaskan bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata tidak

selalu menjadi perilaku yang biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya.

Dari aspek kesehatan masyarakat, khususnya pola penyebaran penyakit menular,

sebenarnya cukup banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasan atau perilaku

higienes dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS), seperti penyakit diare, typhus perut,

Page 9: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

9

cacingan, flu burung dll. Oleh karenya, sangat

penting adanya upaya promosi kesehatan terkait

dengan peningkatan cuci tangan tersebut secara

terus menerus kepada masyarakat, sama halnya

dengan perilaku Stop buang air besar

sembarangan.

Minimal ada tiga manfaat penting yang

diperoleh jika melakukan cuci tangan pakai

sabun, antara lain:

a. membunuh kuman penyakit yang ada ditangan

b. mencegah penularan penyakit, seperti disentr, flu burung, flu babi, typhus, dll

c. tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman

Untuk memperdalam materi CTPS ini, dilanjutkan dengan praktek secara langsung oleh

peserta. Sebelumnya, narasumber memberikan penjelasan tentang tahapan yang harus

dilakukan untuk praktek cuci tangan pakai sabun, antara lain (i) membasahi tangan anda

dengan air, (ii) gunakan sabun yang aman untuk kulit agar tidak menyebabkan iritasi, (iii)

cuci tangan di air yang mengalir, (iv) bilas tangan dan keringkan dengan lap yang bersih.

Setelah itu para peserta langsung melakukan praktek cuci tangan pakai sabun (CTPS) di

air keran yang mengalir.

2.6. Diskusi Kelompok Terkait Materi PHBS dan STBM Setelah sesi pengenalan materi PHBS, pilar STBM dan praktek CTPS, dilanjutkan

dengan diskusi kelompok untuk mengidentikasi masalah-masalah dala prilaku hidup sehat

yang diterapkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari1. Peserta dibagi menjadi 3

kelompok, dan setiap kelompok diminta untuk mengambil kartu undian yang berisi tugas

harus mereka identifikasi bersama di masing-masing kelompok. Adapun tugas yang

diminta, antara lain :

• Kelompok 1: mengidentifikasi prilaku-prilaku sehat yang dapat diterapkan

di kehidupan sehari-hari sebanyak-banyaknya

• Kelompok 2: mengidentifikasi cara-cara apa saja yang dapat dilakukan

untuk menuju kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Page 10: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

10

• Kelompok 3: mengidentifikasi penyakit-penyakit yang bisa ditimbulkan

akibat lingkungan tidak sehat.

Masing-masing kelompok diberikan waktu sekitar 20 menit untuk mendiskusikan tugas

yang harus dikerjakan. Hasil diskusi kelompok, selanjutnya dipresentasikan secara pleno

untuk di share dengan kelompok lain dan sekaligus mendapat masukan dari narasumber.

Dengan proses ini, masing-masing kelompok diberikan diberikan kesempatan untuk

memberikan koreksi dan masukan sehingga

suasana diskusi berjalan sangat hidup dan seluruh

peserta tampak akrab satu dengan lainnya.

Berikut hasil identifikasi masalah yang

dirumuskan oleh masing-masing kelompok

tersebut, antara lain :

a. Prilaku Hidup Sehat sehari-hari yang

diidentifikasi oleh kelompok 1 yaitu :

Cuci tangan menggunakan sabun

sebelum makan

Buang sampah pada tempatnya

dan jangan sembarangan

Memasak air sebelum diminum

Jangan merokok di dalam ruangan

Membersihkan lingkungan setiap

hari

b. Bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan di masing-masing rumah tangga

yang diidentifikasi oleh kelompok 2 yaitu :

Sampah dibuang pada tempatnya

Menyediakan tempat pembuangan limbah cair

Tidak ada air yang tergenang di halaman rumah

Membasmi jentik nyamuk

Membuka ventilasi rumah

Membersihkan rumah setiap hari

Menutup tempat-tempat yang menyimpan air

Page 11: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

11

c. Penyakit-penyakit yang dapat timbul akibat lingkungan tidak bersih dan

penyebabnya yang diidentifikasi oleh kelompok 3 yaitu :

Diare : Air yang tidak direbus

Muntaber : Makanan kurang higenis

Gatal-gatal : Baju yang kotor

Sakit perut : Minum air tidak dimasak terlebih dahulu

2.7. Pendalaman Materi tentang Pengelolaan Sampah

Sesi hari kedua, diawali dengan review pemahaman materi hari pertama oleh

peserta. Dilanjutkan dengan pendalaman materi STBM khususnya terkait pilar 4 dan 5

tentang pengelolaan sampah rumah tangga, oleh Ibu Yeni Wiharja. Narasumber

memberikan pemahaman tentang sampah dan contoh-contoh bahaya sampah bagi

kehidupan manusia apabila tidak dikelola dengan baik. Pengertian sampah yang dimaksud

adalah limbah yang bersifat padat, terdiri dari bahan yang bisa membusuk (organik) dan

tidak bisa membusuk (anorganik) yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan harus

dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat. Bagaimana Pengelolaan

Sampah harus dilakukan oleh masyarakat? Dijelaskan untuk mengelola sampah dengan

baik, ada 3 R yang perlu dilakukan, yaitu :

(i) Reduce, yang berarti upaya pengelolaan sampah dengan cara mengurangi volume

sampah itu sendiri. Cara ini sifatnya lebih mengarah pada pendekatan pencegahan.

Misalnya jika membeli sayuran, pilihlah sayuran yang sesedikit mungkin dibuang,

kalau ambil makanan jangan berlebihan, sehingga akan mengurangi makanan yang

menjadi sampah

(ii) Reuse yang berarti mengidentifikasi jenis sampah yang dapat digunakan ulang.

Aartinya cara menggunakan kembali sampah yang ada, untuk keperluan yang sama

atau fungsinya yang sama. Misalnya botol sirop digunakan kembali untuk botol

sirop, atau untuk botol kecap. Tentunya proses ini harus dilakukan dengan baik,

seperti mencuci dengan benar dan bersih.

(iii)Recycle mencari sampah-sampah yang dapat di daur ulang dan berguna untuk

kehidupan kita.

Page 12: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

12

Lebih lanjut, narasumber memberikan

penekanan pemahaman tentang Recycle,

dimana apabila kita berhasil melakukan

pemilahan sampah dan mengidentifikasi

sampah-sampah yang bisa kita daur ulang

maka hasilnya akan bisa digunakan dalam

menunjang kehidupan sehari-hari. Misalnya

sampah organik jika diolah dengan baik, akan

dapat digunakan sebagai pupuk

kompos/organik untuk menyuburkan tanaman

dan pohon yang kita pelihara. Demikian pula sampah non organik (sampah plastic), jika

dipilah dan dimanfaatkan maka hasilnya bisa diolah menjadi barang-barang kerajinan yang

memiki nilai ekonomis, untuk menambah penghasilan ekonomi RT. Ada beberapa contoh

gambar tentang hasil-hasil barang kerajinan yang berhasil dibuat dari plastik-plastik bekas

yang diolah dengan kreatifitas dan dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomis,

yang disampaikan narasumber untuk diketahui dan dipahami oleh peserta.

2.7. Praktek Pemilahan Sampah Rumah Tangga

Untuk mengetahui sejauhmana peserta

memahami mana sampah organik dan non

organik, dilakukan praktek pemilihan sampah

secara langsung. Bahan baku sampah dibawa

oleh peserta dari rumah masing-masing, sesuai.

tugas yang diminta oleh narasumber di hari

sebelumnya. meminta peserta membawa

sampah dari rumah masing-masing sebanyak 1

tas kecil.

Page 13: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

13

Pelaksanaan praktek dilakukan dengan membagi peserta ke dalam 3 kelompok, dan

masing-masing kelompok diminta menggabungkan semua sampah rumah tangga yang

mereka bawa kemudian dipilah secara bersama-sama, antara sampah organik dan sampah

non organik (plastik). Dari hasil praktek, terlihat bahwa pengetahuan peserta tentang

pemilahan sampah sudah cukup baik, dimana mereka telah mampu bagaimana memilah

sampah yang organik dan non organic secara benar.

2.8. Pengenalan Materi tentang Manfaat Air Bagi Kesehatan Air merupakan kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,

mandi, cuci, dan keperluan lainnya. Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting

dalam aspek kesehatan masyarakat, dimana air dapat menjadi sumber dan tempat

berkembangnya bibit penyakit. Banyak penyakit yang terkait dengan air, baik air kotor dan

bahkan juga air yang bersih secara fisik, seperti diare, demam berdarah, dll. Oleh

karenanya air yang diminum dalam kehidupan sehari-hari harus memenuhi syarat

kesehatan baik secara fisik, biologi dan kimiawi. Untuk itulah, penting dipahami oleh

masyarakat akan manfaat air bagi kesehatan

manusia. Air yang bersih dan sehat, akan

memberi manfaat bagi kesehatan masyarakat,

seperti terhindar dari gangguan penyakit diare,

cholera, disentri, thypus, penyakit kulit, dll.

Disamping dari aspek penyakit, air juga

sangat penting untuk aspek kebersihan diri,

atau hygienitas perorangan.

Menyadari pentingnya isu tersebut,

dalam kegiatan TOT ini, tim dari PT. Tirta Investama (Aqua Mambal), secara khusus

memberikan penjelasan kepada para kader kesehatan, tentang manfaat air bagi kesehatan

tubuh. Beberapa hal penting yang dijelaskan oleh narasumber, antara lain:

Manfaat air minum bagi tubuh manusia

Bagaimana air berfungsi dalam mekanisme kerja organ-organ penting dalam tubuh

manusia seperti (Jantung, Darah, Ginjal)

Page 14: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

14

Manfaat zat mineral bagi tubuh manusia

Penjelasan tentang dehidrasi dan bahaya yang ditimbulkan bagi kesehatan.

Sesi berikutnya setelah presentansi, dilanjutkan dengan tanya jawab untuk memberikan

kesempatan kepada para peserta mendalami isu yang dibahas. Ada 3 orang peserta yang

memberikan pertanyaan, antara lain :

1) Ibu Wartini dari Banjar Kiadan : Apakah semua Air Mengandung Mineral? Dan

bagaimana bila air itu direbus apakah mineral yang terkadung tidak hilang?

2) Ibu Supariani dari Banjar Bukian: Bagaimana cara mengetahui kandungan mineral

dalam air minum?

3) Ibu Sudarmi dari Banjar Kiadan: Apakah semua air minum dalam kemasan itu

sehat dan layak dikonsumsi?

Dari ketiga penanya tersebut, narasumber dari Aqua memberikan penjelasan sbb:

a. Untuk pertanyaan pertama : sesungguhnya semua air yang berasal dari mata air itu

pasti mengandung mineral, hanya saja kadar mineral yang terkandung dalam air

tersebut berbeda-beda tergantung dari daerah dan tempat sumber mata airnya. Dan

apabila air dimasak dan direbus, mineralnya akan menguap jika pada saat merebus

air, panci air dibiarkan terbuka. Untuk itu, disarankan pada saat merebus air

sebaiknya panci air ditutup rapat, agar kandungan mineral dalam air yang direbus

tidak hilang menguap.

b. Untuk mengetahui kadar mineral dalam air jelas harus dilakukan uji lab/ test

menggunakan alat khusus tidak bisa dilihat langsung.

c. Untuk pertanyaan ketiga, pihak aqua tidak berani mengatakan apakah semua Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang ada, layak diminum atau tidak, karena

pihak aqua tidak mempunyai data tentang AMDK dari merek lain. Tapi untuk air

Aqua. PT. Tirta Investama menjamin kualitas air AMDK yang diproduksi, sangat

layak untuk diminum.

Page 15: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

15

2.9. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Sesi terakhir kegiatan training, setelah

penyampaian materi dari narasumber dan

praktek langsung oleh peserta, dilanjutkan

dengan diskusi untuk menyusun kegiatan aksi

apa yang akan dilakukan para kader di masing-

masing wilayah banjar mereka pasca pelatihan.

Untuk menyusun rencana kerja, ini narasumber

membagi peserta ke dalam 2 kelompok sesuai

dengan asalh banjar masing-masing yaitu

Kelompok Kader Banjar Bukian dan Kiadan.

Lebih lanjut, narasumber memandu masing-masing kelompok untuk merencanakan

gagasan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di wilayah banjar masing-masing,

berkaitan dengan pelaksanaan PHBS dan 5 pilar STBM, sebagai tindak dari kegiatan TOT

ini. Adapun rencana tindak lanjut kelompok Kader Banjar Bukian dan Kiadan, secara

lengkap dapat dilihat dalam lampiran 3.

Page 16: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

16

III. PENUTUP Kegiatan Training of Trainer (TOT) PHBS bagi Kader Kesehatan yang

berlangsung selama 2 hari, secara umum dapat berjalan lancar dan sesuai dengan harapan

peserta dan semua pihak. Dari hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan training, ada beberapa

hal yang dapat disimpulkan, antara lain :

1. Kegiatan training PHBS ini mendapat respon positif dari para peserta. Hal tersebut

dapat dilihat dari keaktifan para peserta untuk hadir selama dua hari pelaksanaan

training dan secara aktif serta antusias melakukan tanya jawab dan share

pengalaman, sampai diskusi kelompok menyusun rencana tindak lanjut.

2. Perwakilan dari masing-masing kelompok, mewakili peserta memberikan kesan

dan pesan cukup baik selama proses pelaksanaan training. Peserta menyampaikan

terima kasih pada pihak penyelenggara yang telah memperhatikan para kader dan

lingkungan mereka dengan memberikan pengetahuan tambahan mengenai aspek

sanitasi dan hygienitas bagi kader-kader kesehatan desa (PKK dan Posyandu) di

banjar Bukian dan Kiadan.

3. Penilaian peserta terhadap proses dan fasilitasi oleh narasumber dan fasilitator

selama training juga cukup baik. Pandangan ini disampaikan ketika narasumber

membagikan kertas untuk menilai semua aspek selama proses training, mulai dari

panitia penyelenggara, narasumber, materi dan metode yang digunakan selama

training. Secara keseluruhan, peserta memberikan pendapat, bahwa kegiatan training

sudah berjalan dengan baik.

Usai penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh masing-masing kelompok Banjar

Bukian dan Kiadan, secara resmi kegiatan Training of Trainer (TOT) PHBS bagi Kader

Kesehatan Desa Pelaga ditutup oleh Field Officer Program WASH Janma (Gede Yasa

Utama), diakhiri dengan acara Photo bersama peserta training.

Page 17: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

17

LAMPIRAN Lampiran 1 : Jadwal kegiatan

Tanggal 10 Juni 2013 :

Waktu Jenis Kegiatan Narasumber Fasilitator

08.30-09.00

09.00-09.15

09.15-09.30

09.30-10.00

10.00-10.15

10.15-11.00

11-00-12.00

12.00-12.30

12.30-13.00

13.00

Registrasi Peserta

Pembukaan Acara Secara Resmi oleh Kades Pelaga

Perkenalan diri sekaligus memberikan kesempatan peserta untuk menyatakan harapan.

Penyampaian Materi PHBS

Coffee Break

Penyampaian Materi dan diskusi tentang STBM Pilar 1, 2 dan 3

Focus Group Discussion tentang Pilar 1, 2 dan 3 STBM

Lunch Break

Evaluasi Peserta

Selesai

Gst. Ngrh. Darmawijaya (Puskesmas)

Yeni (Janma) Gst. Ngrh. Darmawijaya (Puskesmas) Yeni (Janma)

Yeni (Janma)

Nanik (Janma)

Gde Suarja (Janma)

Yeni (Janma)

Gd. Yasa Utama (Janma)

Gd. Yasa Utama (Janma)

Gd. Yasa Utama (Janma)

Gd. Yasa Utama (Janma)

Page 18: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

18

Selasa , 11 Juni 2013

Waktu Jenis Kegiatan Narasumber Fasilitator

08.30-09.00

09.00-09.30

09.30-10.00

10.00-10.15

10.15-11.00

11-00-12.00

12.00-12.30

12.30-13.00

13.00-14.00

Registrasi Peserta Review materi hari pertama Penyampaian Materi dan Praktik Pemilahan sampah rumah tangga Coffe Break Penyampaian Materi dan diskusi tentang STBM Pilar 5 STBM (Pengolahan sampah cair rumah tangga) Penyampaian materi tentang pengelolaan dan manfaat air untuk kesehatan Lunch Break Fokus Group Diskusi tentang STBM Pilar 4 dan 5 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Penutupan acara training

Yeni (Janma) Gst. Ngrh Darmawijaya (Puskesmas) Yeni (Janma) Yeni (Janma) Yeni (Janma) TIM AQUA MAMBAL Yeni (Janma) Yeni (Janma)

Nanik (Janma) Gd. Yasa Utama (Janma) Gd. Yasa Utama (Janma) Gd. Yasa Utama (Janma) Gd. Yasa Utama (Janma) Ibu Dayu Tiwi Gd. Yasa Utama (Janma) Gd. Yasa Utama (Janma) Gd. Yasa Utama (Janma) Gd. Yasa Utama (Janma)

Page 19: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

19

i

Lampiran 2. Nama-nama Peserta, Narasumber dan Fasilitator Training

No Nama Instansi/ Banjar Jabatan

1 Ni Putu Puspadaniati Bukian Peserta

2 Ni Made Suteni Bukian Peserta

3 Ni Ketut Wirati Bukian Peserta

4 Ni Made Taman Bukian Peserta

5 Ni Wayan Wirki Bukian Peserta

6 Ayu Juniari Bukian Peserta

7 Ni Made Saguarini Bukian Peserta

8 Ni Wayan Tini Bukian Peserta

9 Ni Luh Putu Suariani Bukian Peserta

10 Ni Ketut Suryani Bukian Peserta

11 Nym. Lenen Windu Kiadan Peserta

12 Ni Made Suriani Kiadan Peserta

13 Ni Kadek Mariyem Kiadan Peserta

14 Ni Ketut Latriningsih Kiadan Peserta

15 NI Nym Renes Kiadan Peserta

16 Ni Nym Sudani Kiadan Peserta

17 Ni Wayan Wartini Kiadan Peserta

18 Ni Wayan Mordin Kiadan Peserta

19 Ni Luh Emi Eliasari Kiadan Peserta

20 Ni Luh Eni Pertiwi Kiadan Peserta

21 Gst. Ngrh. Gede Darmawijaya Puskesmas Pelaga Narasumber

22 Yeni Wihardja Janma Narasumber

Page 20: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

20

23 Gde Suarja Janma Fasilitator

24 Gd. Yasa Utama Janma Fasilitator

25 Dzulfikar Ali .S. Janma Panitia

26 Ni Luh Putu Aryani Janma Panitia

Lampiran 3 : Rencana Tindak Lanjut TOT Kader PHBS Bukian dan Kiadan

(i) RTL Kader Kesehatan Bukian

No. Kegiatan Waktu Target Penanggung Jawab

1. Promosi Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS)

Dilakukan tiap bulan saat kegiatan Posyandu (Tiap Tanggal 15)

Ibu, Bayi dan Balita

Kader Kesehatan Bukian dan Klian Dinas

2. Penyuluhan Air Bersih Masyarakat Bukian

Janma Dan Aqua

(ii) RTL Kader Kesehatan Kiadan

No. Kegiatan Waktu Target Penanggung Jawab

1. Promosi Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS)

Dilakukan tiap bulan saat kegiatan Posyandu (Tiap Tanggal 23)

Ibu, Bayi dan Balita

Kader Kesehatan Kiadan dan Klian Dinas, Janma

2. Membuat tempat Pengelolaan dan pengolahan sampah rumah tangga

Dilakukan sosialisasi saat acara arisan

Ibu-ibu dasawisma

Kader Kesehatan, Janma

3. Mempromosikan cara pengolahan air minum dan makanan sehat

Saat acara sangkep dan musyawarah banjar

Masyarakat Kiadan

Dinas, Janma dan Aqua

Page 21: LAPORAN KEGIATAN Training of Trainer (TOT) Bagi Kader …janmabali.com/report/9TOTPHBS.pdf · ... peran dari para kader/motivator ... aktif memberikan pembinaan kepada warga masyarakat

21