organisasi manajemen

15
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada kami sehingga dapat kami menyelesaikan makalah “Struktur Organisasi Kesehatan Pusat”. Atas terselesaikannya tugas ini tidak lepas dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dr. Priwisono Adi selaku direktur AKBID WIJAYA KUSUMA MALANG. 2. Elizabeth Soetarini, SST. M.Pd selaku pembimbing mata kuliah organisasi manajemen. 3. Orang tua kami yang senantiasa mendukung dan mendo’akan kami. 4. Serta teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah Struktur Organisasi Pusat. Kami selaku penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kami berharap dengan terselesaikannya tugas ini dapat menambah pengetahuan untuk kemajuan kualitas pelayanan kebidanan di masa akan datang. Amin.. Malang,01 Oktober 2011

Upload: anindhita-putri-dwi-octavia

Post on 01-Nov-2014

78 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

struktur organisasi kesehatan pusat

TRANSCRIPT

Page 1: organisasi manajemen

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya yang

telah diberikan kepada kami sehingga dapat kami menyelesaikan makalah “Struktur

Organisasi Kesehatan Pusat”.

Atas terselesaikannya tugas ini tidak lepas dari berbagai pihak, untuk itu kami

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Priwisono Adi selaku direktur AKBID WIJAYA KUSUMA MALANG.

2. Elizabeth Soetarini, SST. M.Pd selaku pembimbing mata kuliah organisasi

manajemen.

3. Orang tua kami yang senantiasa mendukung dan mendo’akan kami.

4. Serta teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah Struktur

Organisasi Pusat.

Kami selaku penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kami berharap dengan

terselesaikannya tugas ini dapat menambah pengetahuan untuk kemajuan kualitas pelayanan

kebidanan di masa akan datang. Amin..

Malang,01 Oktober 2011

Penyusun,

Page 2: organisasi manajemen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 101 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor

47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, perlu

ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan;

1.2 Rumusan Masalah

1.2. 1 Bagaimanakah struktur organisasi kesehatan pusat?

1.3. 1 Bagaimanakah tugas dan fungsi dari masing – masing organisasi?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Agar mahasiswa mengetahui tentang struktur organisasi kesehatan pusat

1.3.2 Tujuan Khusus

Agar mahasiswa mengetahui mengenai struktur organisasi kesehatan pusat dan

tugas dari masing – masing jabatan.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Masyarakat

Agar mahasiswa mengetahui tentang struktur organisasi kesehatan pusat.

1.4.2 Bagi institusi

Menambah kepustakaan pada perpus Akbid Wijaya Kusuma Malang.

1.4.3 Bagi penulis

Menambah pengetahuan penulis mengenai struktur organisasi kesehatan pusat.

1.4.4 Bagi pembaca

Menambah pengetahuan mengenai struktur organisasi kesehatan pusat.

Page 3: organisasi manajemen

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tugas dan wewenang kementrian RI

Kementerian Kesehatan RI mempunyai tugas membantu Presiden dalam

menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan:

Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang

kesehatan;

2. Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya.

5. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan

fungsinya kepada Presiden;

Dalam menyelenggarakan fungsi, Kementerian Kesehatan RI mempunyai kewenangan :

1. Penetapan kebijakan nasional di bidang kesehatan untuk mendukung pembangunan

secara makro;

2. Penetapan pedoman untuk menetukan standar pelayanan minimal yang wajib

dilaksanakan oleh kabupaten/Kota di bidang Kesehatan;

3. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang kesehatan;

4. Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga

profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidang kesehatan;

5. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi

pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi di bidang kesehatan;

6. Pengaturan penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan atas

nama Negara di bidang kesehatan;

7. Penetapan standar pemberian izin oleh daerah di bidang kesehatan;

8. Penanggulangan wabah dan bencana yang berskala nasional di bidang kesehatan;

9. Penetapan kebijakan sistem informasi nasional di bidang kesehatan;

10. Penetapan persyaratan kualifikasi usaha jasa di bidang kesehatan;

11. Penyelesaian perselisihan antar Propinsi di bidang kesehatan;

12. Penetapan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian

ibu, bayi, dan anak;

13. Penetapan kebijakan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat;

Page 4: organisasi manajemen

14. Penetapan pedoman standar pendidikan dan pendayagunaan tenaga kesehatan;

15. Penetapan pedoman pembiayaan pelayanan kesehatan;

16. Penetapan pedoman penapisan, pengembangan dan penerapan teknologi kesehatan

dan standar etika penelitian kesehatan;

17. Penetapan standar nilai gizi dan pedoman sertifikasi teknologi kesehatan dan gizi;

18. Penetapan standar akreditasi sarana dan prasarana kesehatan;

19. Surveilans epidemiologi serta pengaturan pemberantasan dan penenggulangan wabah,

penyakit menular dan kejadian luar biasa;

20. Penyediaan obat esensial tertentu dan obat untuk pelayanan kesehatan dasar sangat

essential (buffer stock nasional);

21. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku yaitu :

a. Penempatan dan pemindahan tenaga kesehatan tertentu;

b. Pemberian izin dan pembinaan produksi dan distribusi alat kesehatan.

B. Tugas dan Wewenang Sekretariat Jendral

Sekretaris Jenderal adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. Sekretariat Jenderal dipimpin oleh

Sekretaris Jenderal. Sekretariat jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit

organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi :

1. Koordinasi kegiatan Kementerian Kesehatan

2. Koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Kesehatan

3. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,

kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip, dan dokumentasi Kementerian

Kesehatan

4. Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan

hubungan masyarakat

5. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;

6. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara

7. Dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Kesehatan.

Page 5: organisasi manajemen

C. Tugas dan Wewenang Inspektorat Jenderal

Inspektorat jenderal (disingkat Itjen) adalah unsur pengawas pada kementerian yang

mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan

kementeriannya. Inspektorat jenderal dipimpin oleh seorang Inspektur jenderal.

Tugas dan fungsi itjen bervariasi antar kementerian. Namun pada umumnya, inspektorat

jenderal menyelenggarakan fungsi :

1. Pengawasan dan pemeriksaan atas pelaksanaan kegiatan administrasi umum,

keuangan, dan kinerja.

2. Pelaporan hasil pengawasan dan pemeriksaan, serta pemberian usulan tindak lanjut

temuan pengawasan dan pemeriksaan.

3. Pemantauan dan evaluasi atas tindak lanjut temuan pengawasan dan pemeriksaan.

4. Serta pengembangan dan penyempurnaan sistem pengawasan. Pengawasan tersebut

dilakukan terhadap semua pelaksanaan tugas unsur kementerian agar dapat berjalan

sesuai dengan rencana dan berdasarkan kebijakan menteri dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, baik yang bersifat rutin maupun tugas pembangunan.

D. Tugas dan Wewenang Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Tugas pokok :

Sekretariat direktorat jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis

administrasi kepada semua unsur di lingkungan direktorat jenderal.

Fungsi :

a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;

b. Pengelolaan data dan informasi;

c. Penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, jabatan fungsional, dan hubungan

masyarakat;

d. Pengelolaan urusan keuangan;

e. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata persuratan, kearsipan, gaji, rumah tangga, dan

perlengkapan; dan

f. Evaluasi dan penyusunan laporan.

Page 6: organisasi manajemen

E. Tugas dan Wewenang Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan

Fungsi:

1. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran

2. Pengelolaan data dan informasi

3. Penyiapan bahan urusan hukum, penataan organisasi, jabatan fungsional dan

hubungan masyarakat

4. Pengelolaan urusan keuangan

5. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata persuratan, kearsipan, gaji, rumah tangga, dan

perlengkapan

6. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.

F. Tugas dan Wewenang Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Tugas:

Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, dan penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bina

kesehatan anak.

Fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang bina kelangsungan hidup bayi, bina

kelangsungan hidup anak balita dan pra sekolah, bina kewaspadaan penanganan balita

berisiko, bina kualitas hidup anak usia sekolah dan remaja, serta bina perlindungan

kesehatan anak;

2. Pelaksanaan kegiatan di bidang bina kelangsungan hidup bayi, bina kelangsungan

hidup anak balita dan pra sekolah, bina kewaspadaan penanganan balita berisiko, bina

kualitas hidup anak usia sekolah dan remaja, serta bina perlindungan kesehatan anak;

3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina

kelangsungan hidup bayi, bina kelangsungan hidup anak balita dan pra sekolah, bina

kewaspadaan penanganan balita berisiko, bina kualitas hidup anak usia sekolah dan

remaja, serta bina perlindungan kesehatan anak;

4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis di bidang bina kelangsungan hidup bayi, bina

kelangsungan hidup anak balita dan pra sekolah, bina kewaspadaan penanganan balita

berisiko, bina kualitas hidup anak usia sekolah dan remaja, serta bina perlindungan

kesehatan anak;

Page 7: organisasi manajemen

5. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan di bidang bina kelangsungan

hidup bayi, bina kelangsungan hidup anak balita dan pra sekolah, bina kewaspadaan

penanganan balita berisiko, bina kualitas hidup anak usia sekolah dan remaja, serta

bina perlindungan kesehatan anak; dan

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

G. Tugas dan Wewenang Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas merumuskan

serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan kefarmasian

dan alat kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian

dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan kefarmasian

dan alat kesehatan

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan kefarmasian dan alat

kesehatan

e. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

H. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

penelitian dan pengembangan kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan

kesehatan

b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan

c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan

kesehatan

d. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Page 8: organisasi manajemen

I. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai

tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan dan pemberdayaan

sumber daya manusia kesehatan

b. Pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan

c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan

sumber daya manusia kesehatan

d. Pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan.

Page 9: organisasi manajemen

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kementerian Kesehatan terdiri atas :

a. Sekretariat Jenderal

b. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

c. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

d. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

e. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

f. Inspektorat Jenderal

g. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

h. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

i. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi

j. Staf Ahli Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat

k. Staf Ahli Bidang Perlindungan Faktor Risiko Kesehatan

l. Staf Ahli Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi

m. Staf Ahli Bidang Mediko Legal

n. Pusat Data dan Informasi

o. Pusat Kerja Sama Luar Negeri

p. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan

q. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan

r. Pusat Komunikasi Publik;

s. Pusat Promosi Kesehatan

t. Pusat Inteligensia Kesehatan

u. Pusat Kesehatan Haji.

3.2 Saran

Dari makalah ini kami menyadari banyak kesalahan dan kekurangan sehingga kami

mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya agar

dapat digunakan bahan ajar untuk perkuliahan khususnya mahasiswi Akademi

Kebidanan Wijaya Kusuma Malang.

Page 10: organisasi manajemen

“Struktur Organisasi Kesehatan Pusat”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Management Organisasi

Dosen Pembimbing : Elizabeth Soetarino, SST, M.Pd

Disusun Oleh:

Abir Chasanah

Alif Wahyu Novita

Andi Novira Yusuf

Anindhita Putri D.O

Debora Rensi

Deti pritamti M.

Dewi Puji Astuti

Dhevi One R.

Dian Indah T.

Elvira Chandra

AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG