optimasi jaring pada pengukuran orde-3 menggunakan perataan

Upload: rendi-adi-febrian

Post on 14-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan

    1/9

    1

    OPTIMASI JARING PADA PENGUKURAN ORDE-3 MENGGUNAKAN PERATAAN

    PARAMETER

    Yeni Arsih Sriani, Mokhamad Nur Cahyadi

    Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS

    Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia

    Email:[email protected]

    Abstrak

    Orde-3 merupakan tingkatan dari klasifikasi jaring setelah Orde-1 dan Orde-2 pada Kerangka DasarKadastral Nasional (KDKN) dan merupakan hasil perapatan dari orde sebelumnya yaitu Orde-2 yang

    menggunakan Teknologi GPS . Dalam survei GPS strategi pengolahan data merupakan langkah terakhiruntuk mencapai hasil maksimal dalam pengukuran. Pada umumnya untuk mencapai hasil denganketelitian yang baik pada pengukuran diberikan ukuran lebih, salah satu metode untuk perhitunganukuran lebih yaitu menggunakan metode hitung perataan kuadrat terkecil dengan perataan parameter.

    Ada beberapa metode perataan jaring yang dapat dilakukan pada hasil survei dengan GPS ini antara

    lain perataan jaring terikat (Constrained Network Adjustment) dan perataan jaring bebas(FreeNetwork Adjustment). Perataan jaring terikat ini sering kali mengabaikan kesalahan yang terjadi padatitik ikat yang digunakan, atau di asumsikan bahwa titik ikat tidak mempunyai kesalahan.

    Penelitian ini akan menganalisis hasil optimasi jaring menggunakan hitungan perataan parameter

    yaitu dengan perataan jaring bebas dan terikat. Pada perataan jaring terikat ini dilakukan perhitunganbaik dengan mengabaikan kesalahan titik ikat dan memperhitungkan kesalahan dari titik ikat yangdigunakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa desain dengan jumlah loop terbanyak tidakmenjamin memperoleh ketelitian yang baik, desain terbaik terdapat pada desain VI. Hasil uji statistik (F-test) dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa 60% dari 10 desain terjadi perbedaan yang

    signifikan antara perataan jaring bebas dan perataan jaring terikat. Sedangkan hasil uji statistik antarahasil Contrained Network Adjustment tanpa memperhitungkan standar deviasi titik ikat dan denganmemperhitungkan standar deviasi titik ikat tidak terjadi perbedaan yang signifikan dengan tingkat

    kepercayaan 95%.

    Kata Kunci : Orde-3, Perataan Jaring Bebas, Perataan Jaring Terikat, Standar Deviasi Titik Ikat UjiStatistik

    PENDAHULUAN

    Latar BelakangSurvei GPS sangat banyak digunakan dalam

    berbagai bidang salah satunya adalah untukpenentuan posisi pada jaring kontrol GeodesiNasional (JKGN) baik pada orde 0,1,2, dan 3.

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhiketetelitan dalam penentuan posisi GPS antara

    lain; ketelitian data, strategi pengamatan,geometri pengamatan, dan strategi pengolahan

    data. Strategi pengolahan data merupakanlangkah yang paling akhir apabila pengukurantelah dilakukan, untuk memperoleh hasil yangmaksimal.

    Pada penelitian ini akan dibahas mengenai

    hasil pengukuran orde-3 untuk strategipengolahan datanya agar dapat mencapai hasil

    yang maksimal. Untuk memperoleh ketelitianyang baik pada pengukuran tersebut diberikanukuran lebih, yaitu pengukuran yang melebihi

    jumlah minimum dari pengukuran yangdiperlukan. Sehingga pada penelitian ini

    mengkaji pada strategi pengolahan datapengukuran orde-3 dengan mengoptimalkan

    jaring pengukuran dan memanfaatkan ukuranlebih yang dimiliki menggunakan Metodehitungan perataan parameter.

    Ada beberapa metode perataan yang seringdigunakan yaitu peratataan jaring terikat

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan

    2/9

    2

    (Constrained Network Adjustment) dan perataanjaring bebas (Constrained Network Adjustment).

    Pada Constrained Network Adjustment iniseringkali kita mengasumsikan bahwa titik ikatmerupakan titik yang tidak mempunyaikesalahan. Akan tetapi sebenarnya titik ikat ini

    bukan merupakan titik yang sempurna danmempunyai kesalahan dari pengukuransebelumnya dan seharusnya diikutsertakandalam hitungan perataan. Pada penelitian iniakan dilakukan optimasi jaring dengan perataan

    parameter baik pada jaring terikat maupun jaring

    bebas. Constrained Network Adjustment inidilakukan dengan memperhitungkan dan tidak

    memperhitungkan standar deviasi titik ikat.

    Rumusan Masalah

    Perumusan masalah yang muncul dari latar

    belakang diatas setelah dilakukan perataanjaringan antara lain sebagai berikut:

    1. Bagaimana bentuk jaring orde-3 yangmencapai hasil optimal?

    2. Bagaimana pengaruh Titik ikat danStandar deviasinya dalam perhitungan

    perataan jaringan?3. Analisa perbedaan hasil perataan jaring

    bebas dan terikat .

    Batasan Permasalahan

    Adapun batasan masalah yang diajukan

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah data pengukuran orde-3dilaksanakan oleh Kantor Wilayah BPN

    Provinsi Kalimantan Selatan di KotaBanjarmasin.

    2. Jumlah titik orde-3 Kota Banjarmasinsebanyak 44 titik dan 2 titik ikat orde-2dan sebanyak 131 baseline.

    3. Metode perhitungan yang akan digunakanpada pengolahan data penelitian ini adalah

    metode perataan parameter menurut

    (Wolf,1981)4. Dalam penelitian ini akan dilakukan

    perhitungan perataan jaring bebas danperataan jaring terikat baik dengan

    memperhitungkan dan tanpamemperhitungkan ketelitian titik ikatyang digunakan.

    5 Software yang digunakan untukperhitungan adalah Matlab 7.11

    Maksud dan Tujuan

    Maksud dan Tujuan dari penelitian iniadalah untuk menghasilkan desain jaring yangoptimal dan mengetahui pengaruh kesalahan

    titik ikat pada hasil akhir perhitungan.

    METODOLOGI PENELITIAN

    Data

    Data yang digunakan dalam penelitian iniadalah data hasil pengukuran kerangka kontrol

    horisontal orde-3 beserta titik ikat yangdigunakan, yang telah dilaksanakan oleh petugas

    ukur BPN Kantor Wilayah Propinsi KalimantanSelatan kota Banjarmasin. Sebanyak 44 titik

    orde-3, 2 titik ikat dan 131 baseline.

    Gambar 1 Geometri Jaring GPS Orde-3

    Kota Banjarmasin

    Keterangan Gambar:

    : Titik Orde-3

    : Titik Ikat Orde 2

    : Pengamatan Baseline

    : Pengamatan dua kali

    (Common Baseline)

    Peralatan

    Peralatan yang digunakan dalam penelitianini antara lain:

    1.

    Perangkat Lunak (Software)a. Sistem operasi Windows XPProfesional

    b. Microsoft Word 2007 untukpenulisan laporan

    c. Matlab 7.11 Untuk perhitunganperataan parameter

  • 5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan

    3/9

    3

    d. Software Spektrum SOKKIA untukmembuka data pengukuran orde-3.

    Pengolahan DataPada tahap ini merupakan tahap pengolahan

    dari data yang telah diperoleh. Berikut tahapan

    pengolahan data tersebut:

    Tanpa Memperhitungkan

    Standar Deviasi Titik Ikat

    Hasi dan

    Kesimpulan

    Data Hasil

    Pengukuran

    Orde-3

    Perataan Jaring Bebas Perataan Jaring Terikat

    Memperhitungkan Standar

    Deviasi Titik Ikat

    Kontrol Kualitas dan

    Uji Statistik

    Analisa

    Variatif Bentuk

    Geometri Jaring

    Gambar 1 Diagram Pengolahan Data dan Tahap Akhir

    Penjelasan:Secara garis besar pengolahan data dari diagram

    di atas adalah:1. Variatif Geometri Jaring

    Variatif Geometri Jaring Pada tahap ini

    dilakukan pendesainan bentuk jaringan,sebanyak 10 desain jaringan. Variatif

    bentuk ini didasarkan pada perbedaanpada jumlah loop dan jumlah commonbaselinedalam jaringan. Pada penelitian

    ini terdapat 5 bentuk dengan jumlahloop yang berbeda(Desain I- V) dan

    bentuk selanjutnya (Desain VI-X)memiliki jumlah loop yang sama dengan

    Desain I-V hanya berbeda jumlahcommon baselinenya.

    2. Perataan JaringanPerataan Jaringan ini dilakukan denganmetode perataan parameter baik pada

    jaring bebas maupun pada jaring terikat.

    Pada perataan jaring terikat denganmemperhitungkan Standar Deviasi Titik

    Ikat bobot titik ikat tersebut diperolehdari rumus (Wolf,1981).

    Berikut Rumus penentuan nilaivariansi pada 2 titik kontrol:

    (1)

    Dengan asumsi

    bahwa

    = = = Sehingga,

    (2)

    3. Uji StatistikSetelah diperoleh hasil dari perataan

    maka dilakukan uji statistik untukmengetahui apakah perbedaan dari hasil

    ketiga hitungan ini signifikan atau tidak.

    Uji statistik yang digunakan yaitu ujistatistik F-test dengan = 0.05.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Analisa Berdasarkan Jumlah Baseline dan

    Loop Dalam JaringanAnalisa tahap ini mengenai pengaruh jumlah

    baseline dan loop pada jaringan, yang telahterbentuk.

    Tabel 1 Jumlah baseline dan loop jaringan

    Untuk mempermudah analisa digunakangrafik di bawah ini:

    No Desain Jumlah

    Loop

    Jumlah

    Baseline1. Jaring I 42 107

    2. Jaring II 30 78

    3. Jaring III 27 76

    4. Jaring IV 28 74

    5. Jaring V 45 110

    6. Jaring VI 43 119

    7. Jaring VII 30 92

    8. Jaring VIII 27 93

    9. Jaring IX 28 77

    10. Jaring X 45 124

  • 5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan

    4/9

    4

    Gambar 2 Grafik Hubungan Desain Jaring

    Dengan Nilai Standar Deviasi Total

    Pada hitungan Constrained NetworkAdjustment tanpa memperhitungkan standardeviasi titik ikat dan dengan memperhitungkanstandar deviasi titik ikat, terjadi penyimpangan.Secara teori menrut (abidin,2000) Jaring yang

    memiliki jumlah loop terbanyak akanmenghasilkan ketelitian yang baik yaitu DesainJaring X. Pada hasil hitungan di atas hasilketelitian yang paling baik terdapat pada desainVI. Hal ini menunjukkan bahwa pada hitungan

    perataan jaring terikat ketelitian yang baik dapatdicapai tidak hanya bergantung pada banyaknya

    jumlah loop.Terjadi perbedaan antara hasil perataan

    jaring terikat dan bebas, pada jaring bebas

    desain terbaik terdapat pada Desain X. Darigrafik di atas dapat dilihat pada Desain VII yang

    memiliki ketelitian yang lebih baik dari padaDesain VI. Secara teori seharusnya Desain VImemiliki ketelitian yang lebih baik dari Desain

    VII karena memiliki jumlah baseline dan loopyang lebih banyak.Hal ini dapat terjadi karena

    pada perataan jaring bebas ini mengabaikankeberadaan titik ikat dan kesalahan yangterdapat pada jaring juga besar.

    Dari ketiga model perataan jaringan diatasmenunjukkan bahwa ketelitian yang baik dapat

    diperoleh apabila didukung dengan ketelitianyang baik pada masing-masing baseline yang

    ada pada jaringan tersebut. Apabila ada salahsatu baseline yang mengandung kesalahan makaakan memperburuk ketelitian pada jaring

    tersebut karena terjadi perambatan kesalahan(error propagation). Hasil yang diperoleh dari

    ketiga jenis perataan dengan jumlah baseline danloop yang sama menghasil ketelitian yang

    berbeda-beda, jaring yang memiliki ketelitian

    paling baik dihasilkan pada hitunganConstrained Network Adjustment tanpa

    memperhitungkan standar deviasi titik ikat.

    Analisa Penambahan Common Baseline

    Jumlah common baseline juga dapat

    mempengaruhi ketelitian, semakin banyakcommon baseline pada suatu jaring GPSsemakin meningkatkan ketelitian.

    Pada gambar 3 dapat terlihat bahwa terjadipeningkatan ketelitian seiring denganpenambahan common baseline pada suatu

    jaringan. Dengan adanya penambahan jumlahcommon baseline pada suatu jaringan akan

    meningkatkan ketelitian, pada penelitian inidihasilkan bahwa penambahan common baseline

    yang lebih banyak akan menurunkan nilaistandar deviasi dengan arti bahwa ketelitian

    semakin baik. Hal ini terjadi pada ketigahitungan yang dilakukan baik pada perataan

    jaring bebas maupun terikat. Penambahan

    common baseline dapat meningkatkan ketelitianyang ada apabila di dukung oleh ketelitian yang

    baik pada baseline-nya agar tidak memperburuk

    ketelitian yang ada.

    Gambar 3 Grafik Penambahan Common

    Baseline Pada Constrained NetworkAdjustment

    Tanpa Memperhitungkan Standar Deviasi Titik

    Ikat

    Analisa Pengaruh Titik Ikat dan

    Distribusinya Dalam Hitungan PerataanKetelitian titik orde-3 pada hitungan

    Constrained Network Adjustment dapat dilihat

    pada grafik di lampiran yang memperlihatkankecenderungan bahwa ketelitian titik yang

    berada di dekat titik ikat mempunyai ketelitianyang relatif lebih baik. Untuk itu distribusi titik

  • 5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan

    5/9

    5

    tetap/ikat ini sangat berpengaruh pada ketelitiantitik yang menjadi parameter. Pada penelitian ini

    hanya memiliki 2 titik ikat yang digunakandalam pengukuran dan distribusinya tidakmerata pada seluruh jaringan. Sehinggamenyebabkan ketelitian titik orde-3 yang

    letaknya jauh memiliki ketelitian yang relatiflebih buruk.

    Jaring pada hitungan perataan jaring bebasmemiliki standar deviasi yang cukup besar,

    besarnya nilai ini berasal dari kesalahan padamasing-masing baseline yang terdapat pada

    jaring ini terlalu besar. Pada perataan Jaringsetelah dilakukan perhitungan dengan

    menyertakan kedua titik ikat standar deviasinyasemakin kecil.

    Untuk mendapat ketelitian yang baik padatitik parameter dengan perataan jaring terikat

    baik tanpa memperhitungkan standar deviasititik ikat maupun dengan memperhitungkanstandar deviasi titik ikat harusnya menggunakan

    titik ikat yang letaknya merata pada seluruhjaringan.

    Analisa Pengaruh Standar Deviasi Titik Ikat

    Terhadap parameter titik orde-3

    Perhitungan pada Constrained NetworkAdjustment dengan memperhitungkan standardeviasi titik ikat ini menghasilkan nilai standar

    deviasi yang lebih besar dibanding dengan

    pehitungan tanpa memperhitungkan standardeviasi titik ikat. Pola dari grafik 1 dan grafik 2

    pada lampiran secara garis besar pola yangditunjukkan grafik antar keduanya memiliki pola

    yang sama. Akan tetapi sebenarnya kenaikanstandar deviasi yang diperoleh dari perhitungan

    jaring terikat keduanya ini memiliki nilai yangberbeda pada setiap titiknya sehingga pola nilaistandar deviasinya tidak sejajar (grafik 4 pada

    lampiran). Kecenderungan bahwa titik parameteryang berada di dekat titik ikat ini mengalami

    perubahan standar deviasi yang lebih besar dari

    hitungan tanpa memperhitungkan standardeviasi titik ikat. Hal ini disebabkan oleh standardeviasi pada titik ikat yang di ikutsertakansehingga terjadi perambatan kesalahan.

    Analisa Pengaruh Standar Deviasi Titik Ikat

    Terhadap Koordinat Titik Ikat Orde-2

    Terjadi perubahan nilai standar deviasi padatitik ikat pada hitungan dengan

    memperhitungkan standar deviasi titik ikat.Nilai standar deviasi yang semula X = Y = Z=0,0074 m setelah dilakukan perhitungan menjadiseperti pada tabel 2.

    Tabel 2 Nilai Standar Deviasi Titik Orde-2 PadaHitungan Constrained Network Adjustment

    Dengan Memperhitungkan Standar Deviasi Titik

    Ikat.

    Desain JaringNilai Standar DeviasiTitik Orde-2 (meter)

    Jaring I 0,386

    Jaring II 0,540

    Jaring III 0,558

    Jaring IV 0,541

    Jaring V 0,505

    Jaring VI 0,362

    Jaring VII 0,495

    Jaring VIII 0,479

    Jaring IX 0,527

    Jaring X 0,490

    Pada tabel 2 menunjukkan perubahan nilaistandar deviasi pada titik ikat, dan kedua titik

    ikat ini memiliki perubahan yang sama pada satudesain. Hal ini di sebabkan standar deviasi awalyang dimiliki berdasarkan akurasi 10 ppmadalah sama. Besar kecilnya perubahan nilaistandar deviasi ini dipengaruhi oleh bentuk

    geometri jaring pada masing-masing desain.Perubahan ini menyebabkan titik ikat

    tersebut mengalami pergeseran dari koordinatawal.

    Gambar 4 Grafik Pergeseran koordinat dari

    koordinat awal pada titik ikat 17041 dan

    17044

    Analisa Model Perataan Parameter

  • 5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan

    6/9

    6

    Faktor penentu ketelitian yang diperolehantara Constrained Network Adjustment tanpa

    memperhitungkan standar deviasi titik ikatmemberikan hasil yang berbeda. Perbedaanhasil perhitungan keduanya terletak pada bentukmatriks desain persamaan pada hitung perataan

    parameternya.Pada perataan jaring terikat dengan

    memperhitungkan standar deviasi titik ikatterdapat penambahan bobot pengamatan serta

    parameter yang menyebabkan keseluruhanstandar deviasi total ini pada hitungan ini

    menjadi lebih besar (nilai pada matriks variankovarian (A

    TP A)

    -1 menjadi lebih besar).

    Uji Statistik

    Secara statistik berdasarkan uji dengan F-test pada hasil Constrained Network Adjustment

    antara tanpa dan dengan memperhitungkanstandar deviasi titik ikat tidak terjadi perbedaanyang signifikan pada titik parameternya dengan

    tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan ujistatistik antara hasil perataan jaring terikat dan

    perataan jaring bebas terdapat beberapa desain

    terjadi perbedaan yang sisnifikan, hal ini karenapada Free Network Adjustment kesalahan yang

    terkandung pada baseline masing-masing jaringmemiliki kesalahan yang besar dan bervariasi.

    PENUTUP

    KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat dibuat

    adalah:a. Desain geometri jaringan yang

    mempunyai nilai SoF terkecil tidakselalu menghasilkan ketelitian yang

    baik ketika pengukuran telahdilakukan. Hal ini dipengaruhi olehdistribusi titik ikat serta perambatan

    kesalahan standar deviasi titik ikattersebut.

    b. Penambahan jumlah baseline, loop,dan common baseline pada suatu

    jaring akan memberikan hasilterbaik apabila didukung olehketelitian yang baik pada masing-

    masing baseline.c. Dari hasil pengamatan elips

    kesalahan absolut pada hasilhitungan perataan jaringan dapat

    disimpulkan bahwa padapengukuran orde-3 ini terjadi

    kesalahan sistematik. Titik yangmempunyai kesalahan terbesarterdapat pada titik 1701041.

    d. Dari 10 desain jaring yang telahdibentuk, diperoleh hasil terbaikterdapat pada Desain VI dengan 42loop 119 baseline sedangkan hasilyang paling optimal terdapat padaDesain I dengan 42 loop 107

    baseline.

    e. Pada uji statistik F-test pada FreeNetwork Adjustment terhadap

    Constrained Network Adjustmentdengan tingkat kepercayaan 95%

    terdapat 60% dari 10 desain terdapatperbedaan yang signifikan.

    f. Sedangkan uji F-test padaConstraint Network AdjustmentTanpa memperhitungkan standar

    deviasi titik ikat terhadapConstrained Networik Adjustmentdengan memperhitungkan standar

    deviasi titik ikat menunjukkkanbahwa tidak terjadi perbedaa yang

    signifikan.

    Saran

    Saran yang dapat kami sampaikan antara

    lain :a. Sebaiknya sebelum melakukan

    perataan jaringan, kesalahansistematik harus dihilangkan terlebih

    dahulu dan data yang digunakanadalah row data dari hasil

    pengkuran.b. Perlu adanya penelitian serupa

    dengan titik ikat yang lebih dari dua

    serta nilai standar deviasi masing-masing titik ikat yang berbeda.

    c. Perhitungan Constrained NetworkAdjustment untuk keperluan yangsangat teliti sebaiknya menyertakannilai standar deviasi titik ikat dalam

    perhitungannya.

  • 5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan

    7/9

    1

    DAFTAR PUSTAKAAbidin, HZ.2002. Survei dengan GPS. Pradnya

    Paramita.BandungCahyadi, M. Nur.2006. Pengaruh Geometri

    Jaringan Horizontal Terhadap BesarnyaKetelitian Pada Survai GPS. Jurnal

    Teknik GeomatikaITSHandoko,Eko Yuli.2001. Optimasi Kerangka

    Dasar. Teknik GeodesiITBMaula Y dan Kamil.2000. Strategy For

    Designing Geodetic GPS Networks With

    High Reliability And Accuracy. GeodesyAnd Photogrametry EngineeringDepartemet, Karadeniz Technical

    University.TurkeyMikhail.M.E.1981. Analysis And Adjustment Of

    Survey Measurement. Van NostrantReihnhold Company. New York, UnitedStates Of America

    Muhamadi, Mansur dan Ira Mutiara.

    2002.Hitung Perataan I. Teknik GeodesiInstitut Teknologi Sepuluh Nopember.Surabaya

    Nugroho,Widyo.1979. Perataan Jaring

    Segitiga. Departemen Geodesi-FTSP ITBBandung

    Wolf, P.R and Ghilani, C.D.1981.Adjustment

    Computation Statistic And Least Squarest

    in Surveying and GIS. Canada. John

    Wiley&Sons.

    LAMPIRAN

    1.Tabel Pengaruh Penambahan CommonBaseline

    2.Grafik Hasil Perhitungan Free Network

    Adjustment

    3.Grafik Hasil PerhitunganConstrained

    Network Adjustment Tanpa Standar

    Deviasi Titik Ikat

  • 5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan

    8/9

    9

    4.Grafik Hasil PerhitunganConstrained

    Network Adjustment Dengan Standar

    Deviasi Titik Ikat

    3. Hasil Uji Statistik

    a. Tabel Hasil Uji F-test ConstrainedAdjustment Network Tanpa

    Memperhitungkan Standar Deviasi Titik

    Ikat Dengan Free Network Adjustment

    ( Metode Two-Tail ed Test, = 0,05)

    NamaDesain

    R hitung Keterangan

    Desain I 11,909 Di Tolak

    Desain II 1,946 Di Tolak

    Desain III 2,562 Di TolakDesain IV 1,086 Di Terima

    Desain V 0,845 Di Terima

    Desain VI 12,879 Di Tolak

    DesainVII 2,567 Di Tolak

    DesainVIII 2,353 Di Tolak

    Desain IX 1,021 Di Terima

    DesainX 1,109 Di Terima

    R tabel, F 45 43 0.025= 1,66,

    Rhitug R tabel, maka Ditolak(Terjadi perbedaan yang signifikan)

    Rhitug R tabel, maka Diterima(Tidak terjadi perbedaan yangsignifikan).

    b. Tabel Hasil Uji F-test ConstrainedAdjustment Network Dengan Standar

    Memperhitungkan Standar Deviasi Titik

    Ikat Dengan Free Network Adjustment

    ( Metode Two-Tail ed Test, = 0,05)

    Nama

    Desain

    R hitung Keterangan

    Desain I 9,989 Di Tolak

    Desain II 1,725 Di Tolak

    Desain III 2,284 Di Tolak

    Desain IV 1,043 Di Terima

    Desain V 0,778 Di Terima

    Desain VI 9,540 Di Tolak

    DesainVII 2,187 Di Tolak

    DesainVIII 2,113 Di Tolak

    Desain IX 0,982 Di Terima

    DesainX 0,965 Di Terima

    R tabel, F 45 45 0.025=1,8

    Rhitung R tabel, maka Ditolak(Terjadi perbedaan yang signifikan).

    Rhitug R tabel, maka Diterima(Tidak terjadi perbedaan yang

    signifikan).

    c. Tabel Hasil Uji F-test ConstrainedAdjustment Network Tanpa

    Memperhitungkan Standar Deviasi Titik

    Ikat Dengan Memperhitungkan StandarDeviasi Titik Ikat ( Metode Two-Tailed

    Test, = 0.05)

    Nama

    DesainR hitung Keterangan

    Desain I 1,192 Diterima

  • 5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan

    9/9

    10

    Desain II 1,128 Diterima

    Desain III 1,122 Diterima

    Desain IV 1,042 Diterima

    Desain V 1,087 Diterima

    Desain VI 1,350 Diterima

    DesainVII 1,174 Diterima

    DesainVIII 1,114 Diterima

    Desain IX 1,040 Diterima

    DesainX 1,148 Diterima

    R tabel, F 45 43 0.025=1,66

    Rhitung R tabel, maka Ditolak(Terjadi perbedaan yang signifikan).

    Rhitug R tabel, maka Diterima(Tidak terjadi perbedaan yangsignifikan).