-
5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan
1/9
1
OPTIMASI JARING PADA PENGUKURAN ORDE-3 MENGGUNAKAN PERATAAN
PARAMETER
Yeni Arsih Sriani, Mokhamad Nur Cahyadi
Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS
Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia
Email:[email protected]
Abstrak
Orde-3 merupakan tingkatan dari klasifikasi jaring setelah Orde-1 dan Orde-2 pada Kerangka DasarKadastral Nasional (KDKN) dan merupakan hasil perapatan dari orde sebelumnya yaitu Orde-2 yang
menggunakan Teknologi GPS . Dalam survei GPS strategi pengolahan data merupakan langkah terakhiruntuk mencapai hasil maksimal dalam pengukuran. Pada umumnya untuk mencapai hasil denganketelitian yang baik pada pengukuran diberikan ukuran lebih, salah satu metode untuk perhitunganukuran lebih yaitu menggunakan metode hitung perataan kuadrat terkecil dengan perataan parameter.
Ada beberapa metode perataan jaring yang dapat dilakukan pada hasil survei dengan GPS ini antara
lain perataan jaring terikat (Constrained Network Adjustment) dan perataan jaring bebas(FreeNetwork Adjustment). Perataan jaring terikat ini sering kali mengabaikan kesalahan yang terjadi padatitik ikat yang digunakan, atau di asumsikan bahwa titik ikat tidak mempunyai kesalahan.
Penelitian ini akan menganalisis hasil optimasi jaring menggunakan hitungan perataan parameter
yaitu dengan perataan jaring bebas dan terikat. Pada perataan jaring terikat ini dilakukan perhitunganbaik dengan mengabaikan kesalahan titik ikat dan memperhitungkan kesalahan dari titik ikat yangdigunakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa desain dengan jumlah loop terbanyak tidakmenjamin memperoleh ketelitian yang baik, desain terbaik terdapat pada desain VI. Hasil uji statistik (F-test) dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa 60% dari 10 desain terjadi perbedaan yang
signifikan antara perataan jaring bebas dan perataan jaring terikat. Sedangkan hasil uji statistik antarahasil Contrained Network Adjustment tanpa memperhitungkan standar deviasi titik ikat dan denganmemperhitungkan standar deviasi titik ikat tidak terjadi perbedaan yang signifikan dengan tingkat
kepercayaan 95%.
Kata Kunci : Orde-3, Perataan Jaring Bebas, Perataan Jaring Terikat, Standar Deviasi Titik Ikat UjiStatistik
PENDAHULUAN
Latar BelakangSurvei GPS sangat banyak digunakan dalam
berbagai bidang salah satunya adalah untukpenentuan posisi pada jaring kontrol GeodesiNasional (JKGN) baik pada orde 0,1,2, dan 3.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhiketetelitan dalam penentuan posisi GPS antara
lain; ketelitian data, strategi pengamatan,geometri pengamatan, dan strategi pengolahan
data. Strategi pengolahan data merupakanlangkah yang paling akhir apabila pengukurantelah dilakukan, untuk memperoleh hasil yangmaksimal.
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai
hasil pengukuran orde-3 untuk strategipengolahan datanya agar dapat mencapai hasil
yang maksimal. Untuk memperoleh ketelitianyang baik pada pengukuran tersebut diberikanukuran lebih, yaitu pengukuran yang melebihi
jumlah minimum dari pengukuran yangdiperlukan. Sehingga pada penelitian ini
mengkaji pada strategi pengolahan datapengukuran orde-3 dengan mengoptimalkan
jaring pengukuran dan memanfaatkan ukuranlebih yang dimiliki menggunakan Metodehitungan perataan parameter.
Ada beberapa metode perataan yang seringdigunakan yaitu peratataan jaring terikat
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan
2/9
2
(Constrained Network Adjustment) dan perataanjaring bebas (Constrained Network Adjustment).
Pada Constrained Network Adjustment iniseringkali kita mengasumsikan bahwa titik ikatmerupakan titik yang tidak mempunyaikesalahan. Akan tetapi sebenarnya titik ikat ini
bukan merupakan titik yang sempurna danmempunyai kesalahan dari pengukuransebelumnya dan seharusnya diikutsertakandalam hitungan perataan. Pada penelitian iniakan dilakukan optimasi jaring dengan perataan
parameter baik pada jaring terikat maupun jaring
bebas. Constrained Network Adjustment inidilakukan dengan memperhitungkan dan tidak
memperhitungkan standar deviasi titik ikat.
Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang muncul dari latar
belakang diatas setelah dilakukan perataanjaringan antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk jaring orde-3 yangmencapai hasil optimal?
2. Bagaimana pengaruh Titik ikat danStandar deviasinya dalam perhitungan
perataan jaringan?3. Analisa perbedaan hasil perataan jaring
bebas dan terikat .
Batasan Permasalahan
Adapun batasan masalah yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data pengukuran orde-3dilaksanakan oleh Kantor Wilayah BPN
Provinsi Kalimantan Selatan di KotaBanjarmasin.
2. Jumlah titik orde-3 Kota Banjarmasinsebanyak 44 titik dan 2 titik ikat orde-2dan sebanyak 131 baseline.
3. Metode perhitungan yang akan digunakanpada pengolahan data penelitian ini adalah
metode perataan parameter menurut
(Wolf,1981)4. Dalam penelitian ini akan dilakukan
perhitungan perataan jaring bebas danperataan jaring terikat baik dengan
memperhitungkan dan tanpamemperhitungkan ketelitian titik ikatyang digunakan.
5 Software yang digunakan untukperhitungan adalah Matlab 7.11
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari penelitian iniadalah untuk menghasilkan desain jaring yangoptimal dan mengetahui pengaruh kesalahan
titik ikat pada hasil akhir perhitungan.
METODOLOGI PENELITIAN
Data
Data yang digunakan dalam penelitian iniadalah data hasil pengukuran kerangka kontrol
horisontal orde-3 beserta titik ikat yangdigunakan, yang telah dilaksanakan oleh petugas
ukur BPN Kantor Wilayah Propinsi KalimantanSelatan kota Banjarmasin. Sebanyak 44 titik
orde-3, 2 titik ikat dan 131 baseline.
Gambar 1 Geometri Jaring GPS Orde-3
Kota Banjarmasin
Keterangan Gambar:
: Titik Orde-3
: Titik Ikat Orde 2
: Pengamatan Baseline
: Pengamatan dua kali
(Common Baseline)
Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitianini antara lain:
1.
Perangkat Lunak (Software)a. Sistem operasi Windows XPProfesional
b. Microsoft Word 2007 untukpenulisan laporan
c. Matlab 7.11 Untuk perhitunganperataan parameter
-
5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan
3/9
3
d. Software Spektrum SOKKIA untukmembuka data pengukuran orde-3.
Pengolahan DataPada tahap ini merupakan tahap pengolahan
dari data yang telah diperoleh. Berikut tahapan
pengolahan data tersebut:
Tanpa Memperhitungkan
Standar Deviasi Titik Ikat
Hasi dan
Kesimpulan
Data Hasil
Pengukuran
Orde-3
Perataan Jaring Bebas Perataan Jaring Terikat
Memperhitungkan Standar
Deviasi Titik Ikat
Kontrol Kualitas dan
Uji Statistik
Analisa
Variatif Bentuk
Geometri Jaring
Gambar 1 Diagram Pengolahan Data dan Tahap Akhir
Penjelasan:Secara garis besar pengolahan data dari diagram
di atas adalah:1. Variatif Geometri Jaring
Variatif Geometri Jaring Pada tahap ini
dilakukan pendesainan bentuk jaringan,sebanyak 10 desain jaringan. Variatif
bentuk ini didasarkan pada perbedaanpada jumlah loop dan jumlah commonbaselinedalam jaringan. Pada penelitian
ini terdapat 5 bentuk dengan jumlahloop yang berbeda(Desain I- V) dan
bentuk selanjutnya (Desain VI-X)memiliki jumlah loop yang sama dengan
Desain I-V hanya berbeda jumlahcommon baselinenya.
2. Perataan JaringanPerataan Jaringan ini dilakukan denganmetode perataan parameter baik pada
jaring bebas maupun pada jaring terikat.
Pada perataan jaring terikat denganmemperhitungkan Standar Deviasi Titik
Ikat bobot titik ikat tersebut diperolehdari rumus (Wolf,1981).
Berikut Rumus penentuan nilaivariansi pada 2 titik kontrol:
(1)
Dengan asumsi
bahwa
= = = Sehingga,
(2)
3. Uji StatistikSetelah diperoleh hasil dari perataan
maka dilakukan uji statistik untukmengetahui apakah perbedaan dari hasil
ketiga hitungan ini signifikan atau tidak.
Uji statistik yang digunakan yaitu ujistatistik F-test dengan = 0.05.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Berdasarkan Jumlah Baseline dan
Loop Dalam JaringanAnalisa tahap ini mengenai pengaruh jumlah
baseline dan loop pada jaringan, yang telahterbentuk.
Tabel 1 Jumlah baseline dan loop jaringan
Untuk mempermudah analisa digunakangrafik di bawah ini:
No Desain Jumlah
Loop
Jumlah
Baseline1. Jaring I 42 107
2. Jaring II 30 78
3. Jaring III 27 76
4. Jaring IV 28 74
5. Jaring V 45 110
6. Jaring VI 43 119
7. Jaring VII 30 92
8. Jaring VIII 27 93
9. Jaring IX 28 77
10. Jaring X 45 124
-
5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan
4/9
4
Gambar 2 Grafik Hubungan Desain Jaring
Dengan Nilai Standar Deviasi Total
Pada hitungan Constrained NetworkAdjustment tanpa memperhitungkan standardeviasi titik ikat dan dengan memperhitungkanstandar deviasi titik ikat, terjadi penyimpangan.Secara teori menrut (abidin,2000) Jaring yang
memiliki jumlah loop terbanyak akanmenghasilkan ketelitian yang baik yaitu DesainJaring X. Pada hasil hitungan di atas hasilketelitian yang paling baik terdapat pada desainVI. Hal ini menunjukkan bahwa pada hitungan
perataan jaring terikat ketelitian yang baik dapatdicapai tidak hanya bergantung pada banyaknya
jumlah loop.Terjadi perbedaan antara hasil perataan
jaring terikat dan bebas, pada jaring bebas
desain terbaik terdapat pada Desain X. Darigrafik di atas dapat dilihat pada Desain VII yang
memiliki ketelitian yang lebih baik dari padaDesain VI. Secara teori seharusnya Desain VImemiliki ketelitian yang lebih baik dari Desain
VII karena memiliki jumlah baseline dan loopyang lebih banyak.Hal ini dapat terjadi karena
pada perataan jaring bebas ini mengabaikankeberadaan titik ikat dan kesalahan yangterdapat pada jaring juga besar.
Dari ketiga model perataan jaringan diatasmenunjukkan bahwa ketelitian yang baik dapat
diperoleh apabila didukung dengan ketelitianyang baik pada masing-masing baseline yang
ada pada jaringan tersebut. Apabila ada salahsatu baseline yang mengandung kesalahan makaakan memperburuk ketelitian pada jaring
tersebut karena terjadi perambatan kesalahan(error propagation). Hasil yang diperoleh dari
ketiga jenis perataan dengan jumlah baseline danloop yang sama menghasil ketelitian yang
berbeda-beda, jaring yang memiliki ketelitian
paling baik dihasilkan pada hitunganConstrained Network Adjustment tanpa
memperhitungkan standar deviasi titik ikat.
Analisa Penambahan Common Baseline
Jumlah common baseline juga dapat
mempengaruhi ketelitian, semakin banyakcommon baseline pada suatu jaring GPSsemakin meningkatkan ketelitian.
Pada gambar 3 dapat terlihat bahwa terjadipeningkatan ketelitian seiring denganpenambahan common baseline pada suatu
jaringan. Dengan adanya penambahan jumlahcommon baseline pada suatu jaringan akan
meningkatkan ketelitian, pada penelitian inidihasilkan bahwa penambahan common baseline
yang lebih banyak akan menurunkan nilaistandar deviasi dengan arti bahwa ketelitian
semakin baik. Hal ini terjadi pada ketigahitungan yang dilakukan baik pada perataan
jaring bebas maupun terikat. Penambahan
common baseline dapat meningkatkan ketelitianyang ada apabila di dukung oleh ketelitian yang
baik pada baseline-nya agar tidak memperburuk
ketelitian yang ada.
Gambar 3 Grafik Penambahan Common
Baseline Pada Constrained NetworkAdjustment
Tanpa Memperhitungkan Standar Deviasi Titik
Ikat
Analisa Pengaruh Titik Ikat dan
Distribusinya Dalam Hitungan PerataanKetelitian titik orde-3 pada hitungan
Constrained Network Adjustment dapat dilihat
pada grafik di lampiran yang memperlihatkankecenderungan bahwa ketelitian titik yang
berada di dekat titik ikat mempunyai ketelitianyang relatif lebih baik. Untuk itu distribusi titik
-
5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan
5/9
5
tetap/ikat ini sangat berpengaruh pada ketelitiantitik yang menjadi parameter. Pada penelitian ini
hanya memiliki 2 titik ikat yang digunakandalam pengukuran dan distribusinya tidakmerata pada seluruh jaringan. Sehinggamenyebabkan ketelitian titik orde-3 yang
letaknya jauh memiliki ketelitian yang relatiflebih buruk.
Jaring pada hitungan perataan jaring bebasmemiliki standar deviasi yang cukup besar,
besarnya nilai ini berasal dari kesalahan padamasing-masing baseline yang terdapat pada
jaring ini terlalu besar. Pada perataan Jaringsetelah dilakukan perhitungan dengan
menyertakan kedua titik ikat standar deviasinyasemakin kecil.
Untuk mendapat ketelitian yang baik padatitik parameter dengan perataan jaring terikat
baik tanpa memperhitungkan standar deviasititik ikat maupun dengan memperhitungkanstandar deviasi titik ikat harusnya menggunakan
titik ikat yang letaknya merata pada seluruhjaringan.
Analisa Pengaruh Standar Deviasi Titik Ikat
Terhadap parameter titik orde-3
Perhitungan pada Constrained NetworkAdjustment dengan memperhitungkan standardeviasi titik ikat ini menghasilkan nilai standar
deviasi yang lebih besar dibanding dengan
pehitungan tanpa memperhitungkan standardeviasi titik ikat. Pola dari grafik 1 dan grafik 2
pada lampiran secara garis besar pola yangditunjukkan grafik antar keduanya memiliki pola
yang sama. Akan tetapi sebenarnya kenaikanstandar deviasi yang diperoleh dari perhitungan
jaring terikat keduanya ini memiliki nilai yangberbeda pada setiap titiknya sehingga pola nilaistandar deviasinya tidak sejajar (grafik 4 pada
lampiran). Kecenderungan bahwa titik parameteryang berada di dekat titik ikat ini mengalami
perubahan standar deviasi yang lebih besar dari
hitungan tanpa memperhitungkan standardeviasi titik ikat. Hal ini disebabkan oleh standardeviasi pada titik ikat yang di ikutsertakansehingga terjadi perambatan kesalahan.
Analisa Pengaruh Standar Deviasi Titik Ikat
Terhadap Koordinat Titik Ikat Orde-2
Terjadi perubahan nilai standar deviasi padatitik ikat pada hitungan dengan
memperhitungkan standar deviasi titik ikat.Nilai standar deviasi yang semula X = Y = Z=0,0074 m setelah dilakukan perhitungan menjadiseperti pada tabel 2.
Tabel 2 Nilai Standar Deviasi Titik Orde-2 PadaHitungan Constrained Network Adjustment
Dengan Memperhitungkan Standar Deviasi Titik
Ikat.
Desain JaringNilai Standar DeviasiTitik Orde-2 (meter)
Jaring I 0,386
Jaring II 0,540
Jaring III 0,558
Jaring IV 0,541
Jaring V 0,505
Jaring VI 0,362
Jaring VII 0,495
Jaring VIII 0,479
Jaring IX 0,527
Jaring X 0,490
Pada tabel 2 menunjukkan perubahan nilaistandar deviasi pada titik ikat, dan kedua titik
ikat ini memiliki perubahan yang sama pada satudesain. Hal ini di sebabkan standar deviasi awalyang dimiliki berdasarkan akurasi 10 ppmadalah sama. Besar kecilnya perubahan nilaistandar deviasi ini dipengaruhi oleh bentuk
geometri jaring pada masing-masing desain.Perubahan ini menyebabkan titik ikat
tersebut mengalami pergeseran dari koordinatawal.
Gambar 4 Grafik Pergeseran koordinat dari
koordinat awal pada titik ikat 17041 dan
17044
Analisa Model Perataan Parameter
-
5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan
6/9
6
Faktor penentu ketelitian yang diperolehantara Constrained Network Adjustment tanpa
memperhitungkan standar deviasi titik ikatmemberikan hasil yang berbeda. Perbedaanhasil perhitungan keduanya terletak pada bentukmatriks desain persamaan pada hitung perataan
parameternya.Pada perataan jaring terikat dengan
memperhitungkan standar deviasi titik ikatterdapat penambahan bobot pengamatan serta
parameter yang menyebabkan keseluruhanstandar deviasi total ini pada hitungan ini
menjadi lebih besar (nilai pada matriks variankovarian (A
TP A)
-1 menjadi lebih besar).
Uji Statistik
Secara statistik berdasarkan uji dengan F-test pada hasil Constrained Network Adjustment
antara tanpa dan dengan memperhitungkanstandar deviasi titik ikat tidak terjadi perbedaanyang signifikan pada titik parameternya dengan
tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan ujistatistik antara hasil perataan jaring terikat dan
perataan jaring bebas terdapat beberapa desain
terjadi perbedaan yang sisnifikan, hal ini karenapada Free Network Adjustment kesalahan yang
terkandung pada baseline masing-masing jaringmemiliki kesalahan yang besar dan bervariasi.
PENUTUP
KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat dibuat
adalah:a. Desain geometri jaringan yang
mempunyai nilai SoF terkecil tidakselalu menghasilkan ketelitian yang
baik ketika pengukuran telahdilakukan. Hal ini dipengaruhi olehdistribusi titik ikat serta perambatan
kesalahan standar deviasi titik ikattersebut.
b. Penambahan jumlah baseline, loop,dan common baseline pada suatu
jaring akan memberikan hasilterbaik apabila didukung olehketelitian yang baik pada masing-
masing baseline.c. Dari hasil pengamatan elips
kesalahan absolut pada hasilhitungan perataan jaringan dapat
disimpulkan bahwa padapengukuran orde-3 ini terjadi
kesalahan sistematik. Titik yangmempunyai kesalahan terbesarterdapat pada titik 1701041.
d. Dari 10 desain jaring yang telahdibentuk, diperoleh hasil terbaikterdapat pada Desain VI dengan 42loop 119 baseline sedangkan hasilyang paling optimal terdapat padaDesain I dengan 42 loop 107
baseline.
e. Pada uji statistik F-test pada FreeNetwork Adjustment terhadap
Constrained Network Adjustmentdengan tingkat kepercayaan 95%
terdapat 60% dari 10 desain terdapatperbedaan yang signifikan.
f. Sedangkan uji F-test padaConstraint Network AdjustmentTanpa memperhitungkan standar
deviasi titik ikat terhadapConstrained Networik Adjustmentdengan memperhitungkan standar
deviasi titik ikat menunjukkkanbahwa tidak terjadi perbedaa yang
signifikan.
Saran
Saran yang dapat kami sampaikan antara
lain :a. Sebaiknya sebelum melakukan
perataan jaringan, kesalahansistematik harus dihilangkan terlebih
dahulu dan data yang digunakanadalah row data dari hasil
pengkuran.b. Perlu adanya penelitian serupa
dengan titik ikat yang lebih dari dua
serta nilai standar deviasi masing-masing titik ikat yang berbeda.
c. Perhitungan Constrained NetworkAdjustment untuk keperluan yangsangat teliti sebaiknya menyertakannilai standar deviasi titik ikat dalam
perhitungannya.
-
5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan
7/9
1
DAFTAR PUSTAKAAbidin, HZ.2002. Survei dengan GPS. Pradnya
Paramita.BandungCahyadi, M. Nur.2006. Pengaruh Geometri
Jaringan Horizontal Terhadap BesarnyaKetelitian Pada Survai GPS. Jurnal
Teknik GeomatikaITSHandoko,Eko Yuli.2001. Optimasi Kerangka
Dasar. Teknik GeodesiITBMaula Y dan Kamil.2000. Strategy For
Designing Geodetic GPS Networks With
High Reliability And Accuracy. GeodesyAnd Photogrametry EngineeringDepartemet, Karadeniz Technical
University.TurkeyMikhail.M.E.1981. Analysis And Adjustment Of
Survey Measurement. Van NostrantReihnhold Company. New York, UnitedStates Of America
Muhamadi, Mansur dan Ira Mutiara.
2002.Hitung Perataan I. Teknik GeodesiInstitut Teknologi Sepuluh Nopember.Surabaya
Nugroho,Widyo.1979. Perataan Jaring
Segitiga. Departemen Geodesi-FTSP ITBBandung
Wolf, P.R and Ghilani, C.D.1981.Adjustment
Computation Statistic And Least Squarest
in Surveying and GIS. Canada. John
Wiley&Sons.
LAMPIRAN
1.Tabel Pengaruh Penambahan CommonBaseline
2.Grafik Hasil Perhitungan Free Network
Adjustment
3.Grafik Hasil PerhitunganConstrained
Network Adjustment Tanpa Standar
Deviasi Titik Ikat
-
5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan
8/9
9
4.Grafik Hasil PerhitunganConstrained
Network Adjustment Dengan Standar
Deviasi Titik Ikat
3. Hasil Uji Statistik
a. Tabel Hasil Uji F-test ConstrainedAdjustment Network Tanpa
Memperhitungkan Standar Deviasi Titik
Ikat Dengan Free Network Adjustment
( Metode Two-Tail ed Test, = 0,05)
NamaDesain
R hitung Keterangan
Desain I 11,909 Di Tolak
Desain II 1,946 Di Tolak
Desain III 2,562 Di TolakDesain IV 1,086 Di Terima
Desain V 0,845 Di Terima
Desain VI 12,879 Di Tolak
DesainVII 2,567 Di Tolak
DesainVIII 2,353 Di Tolak
Desain IX 1,021 Di Terima
DesainX 1,109 Di Terima
R tabel, F 45 43 0.025= 1,66,
Rhitug R tabel, maka Ditolak(Terjadi perbedaan yang signifikan)
Rhitug R tabel, maka Diterima(Tidak terjadi perbedaan yangsignifikan).
b. Tabel Hasil Uji F-test ConstrainedAdjustment Network Dengan Standar
Memperhitungkan Standar Deviasi Titik
Ikat Dengan Free Network Adjustment
( Metode Two-Tail ed Test, = 0,05)
Nama
Desain
R hitung Keterangan
Desain I 9,989 Di Tolak
Desain II 1,725 Di Tolak
Desain III 2,284 Di Tolak
Desain IV 1,043 Di Terima
Desain V 0,778 Di Terima
Desain VI 9,540 Di Tolak
DesainVII 2,187 Di Tolak
DesainVIII 2,113 Di Tolak
Desain IX 0,982 Di Terima
DesainX 0,965 Di Terima
R tabel, F 45 45 0.025=1,8
Rhitung R tabel, maka Ditolak(Terjadi perbedaan yang signifikan).
Rhitug R tabel, maka Diterima(Tidak terjadi perbedaan yang
signifikan).
c. Tabel Hasil Uji F-test ConstrainedAdjustment Network Tanpa
Memperhitungkan Standar Deviasi Titik
Ikat Dengan Memperhitungkan StandarDeviasi Titik Ikat ( Metode Two-Tailed
Test, = 0.05)
Nama
DesainR hitung Keterangan
Desain I 1,192 Diterima
-
5/24/2018 Optimasi Jaring Pada Pengukuran Orde-3 Menggunakan Perataan
9/9
10
Desain II 1,128 Diterima
Desain III 1,122 Diterima
Desain IV 1,042 Diterima
Desain V 1,087 Diterima
Desain VI 1,350 Diterima
DesainVII 1,174 Diterima
DesainVIII 1,114 Diterima
Desain IX 1,040 Diterima
DesainX 1,148 Diterima
R tabel, F 45 43 0.025=1,66
Rhitung R tabel, maka Ditolak(Terjadi perbedaan yang signifikan).
Rhitug R tabel, maka Diterima(Tidak terjadi perbedaan yangsignifikan).