optimasi aset dan integritas fasilitas produksi migas

68
1

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

1

Page 2: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

CAll For PAPerJurnal IaFMI EdIsI 8

Pengajuan makalah: 1 s/d 30 Juni 2018melalui email ke:

[email protected]

OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS

fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

1. Isi makalah dibuat dengan kategori sebagai berikut: a. Ringkasan Thesis / Skripsi S1/S2/S3, min 500 kata, maks

1500 kata atau maksimum 5 halaman termasuk gambar.b. Paparan / Analisa / Review Teknologi/Metoda/Teori/

Aturan yang diterapkan dalam sebuah proyek/program yang sudah atau sedang dilaksanakan di Indonesia, min 1000 kata, maks 2500 kata atau maksimum 8 halaman termasuk gambar

c. Paparan / Analisa / Review atas teknologi/Metoda/Teori/Aturan baru yang belum diterapkan di Indonesia (mungkin sudah diterapkan di luar negeri), min 1000 kata, maks 2500 kata atau maksimum 8 halaman termasuk gambar

2. Persyaratan jumlah kata di atas dihitung dalam ukuran kertas A4 dengan margin standar dengan font Calibri ukuran 12 point dan spasi exact 17 point. Format paper dapat didownload di link berikut: http://www.iafmi.or.id/iafmijoo348/index.php/downloads/catagory/6-jurnal-iafmi

3. Tema makalah adalah “Optimasi Aset dan Integritas Fasilitas Produksi Migas”.

4. Makalah dapat dibuat sendiri atau secara berkelompok.5. Makalah harus asli, bukan plagiat. Jika makalah pernah

dipublikasikan dalam media (apapun), maka harus dicantumkan nama media tersebut beserta tanggal dan edisi pemuatan.

6. Aturan dasar penulisan karya ilmiah standar harus diterapkan. Referensi yang dikutip harus disebutkan dengan jelas.

7. Disertakan Pasfoto dan Ringkasan Biografi penulis dengan paparan minimal latar belakang akademis, pekerjaan dan keahlian, dibuat maksimum 100 kata

8. Makalah harus dibuat dalam format Word9. Setiap makalah yang berhasil lolos seleksi dan dimuat dalam Jurnal akan mendapat imbalan dari IAFMI.

TeMA

TErbIT agusTus

2018

Page 3: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

3

Selamat datang dalam Forum Fasilitas Produksi Migas 2018.

Forum ini digagas oleh SKK Migas dan dalam prosesnya SKK Migas menggandeng Ikatan Ahli Fasilitas Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI) sebagai asosisasi profesi ahli fasilitas produksi di industri migas di Indonesia. Tema yang diusung adalah “Optimasi Desain, Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi MIGAS” karena harga minyak dunia saat ini masih tetap menuntut efisiensi dan optimasi dalam day-to-day operation, baik dari fase perencanaan hingga fase operasi. Penyelenggaraan Forum ini dimaksudkan sebagai wadah untuk membahas permasalahan, lessons learned, dan berbagi best practices dalam 3 (tiga) sub bagian : Proyek, Desain dan Teknologi, dan Pemeliharaan Fasilitas. Forum akan dilaksanakan selama 3 hari yang terdiri dari diskusi panel di hari pertama, breakout session di hari kedua, dan business forum di hari ketiga. Selain itu forum ini juga menghadirkan eksibisi dari industri penyedia barang dan jasa migas seperti pipa, katup, rotating machinery, dan fasilitas subsea. Harapan kami penyelenggaraan forum ini dapat menghasilkan rumusan hasil pembahasan atas permasalahan-permasalahan yang mengemuka sebagai bahan rekomendasi bagi para pemangku kepentingan terutama para pembuat kebijakan industri hulu migas di pemerintahan.

Dalam forum ini kami Panitia mengundang KPPIP sebagai single point of contact koordinasi dan penyediaan proyek infrastruktur prioritas dan strategis nasional dalam diskusi panel Project dengan sub-tema Sinergi Proyek Hulu Migas dan Industri Hilir untuk dapat memberikan pandangan atas strategi optimasi pengembangan lapangan migas Indonesia saat ini sejalan dengan arah pengembangan lapangan ke arah timur Indonesia yang lebih challenging. Selain itu forum ini juga mengundang industri hilir dan industri lain diluar migas dalam diskusi panel Maintenance untuk dapat memberikan point of view baru diluar industri migas, lesson learned dan best practices dalam manajemen unplanned shutdown.

Salam,

Ketua Panitia Forum Fasilitas Produksi Migas 2018G. Daru P. Dewanto

Kata Pengantar KETua PanITIa

Page 4: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

4

Assalaamu’alaikum wrwb.

Efisiensi dan optimasi menjadi kata kunci dalam menghadapi peluang industri migas khususnya di fasilitas produksi migas pada tahuntahun mendatang. Optimasi Desain, Strategi Kontrak, Eksekusi Proyek, Pengoperasioan dan Pemeliharaan, seluruhnya harus diarahkan pada kata kunci tadi. Dalam rangka menangkap peluang dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada untuk menggali upaya terobosan melakukan Efisiensi dan Optimasi di atas, IAFMI yang didukung penuh oleh SKK MIGAS bermaksud mengadakan acara Konferensi dan Pameran Forum Fasilitas Produksi MIGAS 2018.

Dengan harapan, seluruh elemen pemangku kepentingan industri ini dapat turut berperan aktif mengambil bagian.

Wassalaamu’alaikum wrwb.

Rudianto RimbonoKetua Umum IAFMI

Kata PengantarKETua IaFMI

Page 5: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

5

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera bagi kita semua

 Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat bertemu Bapak dan Ibu para profesional industri migas pada acara “Forum Fasilitas Produksi Migas 2018”.

  Di tahun 2018, kita mendapatkan tantangan untuk mengejar target lifting yang lebih tinggi, yaitu 800 ribu barel per hari.

Hal ini kembali memberikan challenge kepada industri hulu migas. Apa yang harus kita lakukan untuk mengejar gap sebesar 40 ribu barrel per hari?

Bagaimana cara kita mengantisipasi kondisi lapangan migas yang mayoritas sudah mature?

Jangankan untuk meningkatkan angka produksi, bahkan untuk menahan laju penurunan produksi saja kita sudah mengerahkan segala macam upaya.

Jawaban yang kita perlukan adalah terobosan baru.

Baik terobosan baru dalam aspek teknologi, maupun terobosan baru dalam efisiensi dan optimasi.

  Forum ini diselenggarakan SKK Migas bersama-sama dengan Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Migas Indonesia (IAFMI) untuk mengembangkan diskusi ilmiah dan sharing knowledge eksekusi proyek dan pemeliharaan fasilitas produksi migas dengan tujuan akhir untuk menggali upaya terobosan baru dalam melakukan Efisiensi dan Optimasi dalam day-to-day operation bisnis ini.  

Kontribusi seluruh pihak dibutuhkan berdasarkan kapasitas dan kompetensinya.

  SKK Migas akan senantiasa mendorong usaha-usaha yang dapat mengoptimalkan eksekusi proyek dan kinerja pemeliharaan yang baik dalam rangka mencapai target lifting produksi yang telah disepakati bersama.  

Semoga dalam forum ini dapat dirumuskan terobosan-terobosan baru yang applicable untuk menjawab tantangan industri hulu dalam mencapai target yang ditetapkan pemerintah.

 

Wassalamuaikum Wr. Wb.

 

Kepala SKK Migas

Amien Sunaryadi

Kata Pengantar KEPala sKK Migas

Page 6: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS
Page 7: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

7

Keseimbangan baru harga minyak dunia saat ini mendorong efisiensi di semua lini pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya minyak bumi dan gas. Kabar menggembirakan di awal tahun 2018 menunjukkan trend naiknya harga minyak dunia adalah hal yang harus disikapi dengan bijaksana. Efisiensi dan optimasi harus tetap menjadi kata kunci dalam day-to-day operation bisnis ini, mulai dari fase perencanaan hingga fase operasi. Dalam rangka menangkap peluang dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada dalam menghadapi kondisi di atas, IAFMI yang didukung penuh oleh SKK MIGAS mengadakan acara Konferensi dan Pameran Forum Fasilitas Produksi MIGAS 2018.

Forum Fasilitas Produksi Migas 2018 ini dihadiri oleh para praktisi, pelaku bisnis dari berbagai pemangku kepentingan dunia Migas yaitu institusi pemerintah (Kemenko Kemaritiman, Kementerian ESDM, SKK Migas), para perusahaan hulu migas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), para perusahaan hilir migas (perusahaan Kilang Minyak, Kilang LNG, Transporter Migas), Konsultan Engineering, Kontraktor EPC, Kontraktor Penyedia Barang dan Jasa.

Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk Konferensi , Pameran dan Business Forum. Tema yang diangkat tahun ini adalah “Optimasi Desain, Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi MIGAS”. Efisiensi dimulai dengan penerapan optimasi mulai dari fase desain (kelayakan desain/FEED, fit for purpose design, pemilihan teknologi), fase proyek (penentuan strategi kontrak, project execution and constructability), dan fase operasi (minimizing unplanned shutdown, sparing philosophy, optimasi downtime dan waktu ramp up yang lebih cepat).

• Pada hari pertama menghadirkan Key Note Speakers dan para panelis dari para penentu kebijakan dan pelaku utama industri migas untuk membahas permasalahan, pandangan dan lessons learned, dan berbagi best practices.

• Pada hari kedua diselenggarakan Diskusi Panel yang terbagi dalam 3 (tiga) fokus diskusi yaitu; Proyek, Desain dan Teknologi, serta Pemeliharaan.

• Pada hari ketiga diselenggarakan Business Forum yang membahas arah dan kebijakan terkait Sinergi Industri Nasional dengan Proyek-Proyek Migas.

SeKilaS Forum FaSilitaS ProduKsI MIgas 2018

Page 8: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

8

Forum ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan mengenai permasalahan-permasalahan yang mengemuka dan menjadi rekomendasi bagi para pemangku kepentingan terutama para pembuat kebijakan industri hulu migas di pemerintahan.

Selain Konferensi, ditampilkan juga pameran perkembangan aplikasi keilmuan dan teknologi fasilitas permukaan migas termasuk di dalamnya pipa, rotating machinery, fasilitas subsea, dan sebagainya dari para penyedia barang dan jasa migas, serta pola pembiayaan dan penjaminan oleh Perbankan dan Asuransi Nasional. Selain aplikasi teknologi baru, pameran juga mengutamakan material dan peralatan pabrikan lokal dengan semangat untuk turut mendukung pengutamaan produk dalam negeri melalui pemberian kesempatan industri dalam negeri untuk berpartisipasi lebih banyak dalam proyek-proyek migas.

Acara pameran juga akan memberikan ruang bagi seluruh pelaku industri MIGAS (terutama penyedia barang, peralatan pabrikan local, perbankan dan asuransi nasional) untuk dapat mempromosikan dan mengenalkan diri guna membuka peluang yang lebih lebar untuk terlibat dan mendukung kegiatan MIGAS nasional.

Dengan adanya konferensi, pameran dan business forum ini diharapkan terjadi transfer pengetahuan dan pengalaman di antara proyek-proyek MIGAS, termasuk juga dari Industri Hilir MIGAS. Hasil konferensi dan pameran ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi seluruh kalangan baik itu Pemerintah, KKKS, maupun industri penunjang kegiatan usaha Hulu MIGAS dalam mengoptimalkan seluruh sumber daya dan aspek dalam menjalankan bisnis proses yang pada akhirnya dapat menumbuhkan keandalan operasi dan bisnis.

Page 9: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

9

1. KOnFeRenSIKonferensi dan Pameran Forum Fasilitas Produksi MIGAS 2018 diselenggarakan di Yogyakarta selama 3 (tiga) hari, tanggal 25, 26, dan 27 April 2018. Tidak kurang dari 38 pembicara dan sekitar 350 peserta dari seluruh pelaku industri migas hulu dan hilir menghadiri event ini.

Dalam acara ini dihadirkan Key Note Speaker dan para Panelis yang akan memaparkan pandangan, lessons learned, maupun best practice terkait isu-isu Desain dan Teknologi, Manajemen Proyek, dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi. Panel-panel diskusi di lakukan di break out room sesuai dengan tiga kategori utama: Proyek, Desain dan Teknologi, dan Pemeliharaan Fasilitas

Acara akan ditutup dengan pemaparan Rekomendasi serta Business Forum bersama Kementrian Perindustrian, Kemenko Maritim, Kementrian ESDM, SKK Migas, dan para pelaku Industri Nasional dengan Tema “Peluang dan Kebijakan bagi Industri Nasional dalam Menunjang Kegiatan Produksi Migas yang Makin Kompetitif”

Key Note Speaker dan Panelis untuk acara ini adalah sebagai berikut :

1. Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM

2. Amien Sunaryadi, Kepala SKK Migas

3. Direktur Utama PT Pertamina (Persero)

4. Ridwan Djamaluddin, Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur - Kemenko Kemaritiman

5. Ditjen ILMATE Kemenperin

6. Soerjaningsih, D irektur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM

7. Fatar A. Yani, Deputi Operasi SKK Migas

8. Direktur Komite Percepatan Proyek Infrastruktur

9. PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk.

10. PT. Badak NGL

11. GMF Aero Asia

12. SKK Migas, KKKS

13. Konsultan

14. Industri lainnya

ForMaT acara

Page 10: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

10

Berikut adalah gambaran susunan acara.

Rabu, 25 April 2018

Pembukaan

Key Note Speaker:

o Wakil Menteri ESDM

o Direktur Utama PT. Pertamina (Persero)

Diskusi Panel 1 : Proyek

Tema: Sinergi Proyek Hulu Migas dan Industri Hilir

• SKK Migas

• Komite Percepatan Proyek Infrastruktur Prioritas (KPPIP)

• PT Chandra Arsi Petrochemical, Tbk

Diskusi Panel 2 : Maintenance

Tema: Permasalahan Unplanned Shutdown dari Perspektif Industri Hulu, Hilir dan Industri Lain

• SKK Migas

• PT Badak NGL

• GMF AeroAsia

Kamis, 26 April 2018

Diskusi Panel Room 1 – Maintenance

Sub tema: o Optimalisasi Plant Maintenance dan kaitannya dengan Unplanned Shutdown

o Operational / Sparing Philosophy untuk meminalkan Unplanned Shutdown

o Strategi Penyediaan Spare Parts / Units Untuk Mendukung Kehandalan Fasilitas Produksi

Page 11: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

11

Diskusi Panel Room 2 – Proyek Fasilitas Produksi

Sub tema: o Fit for Purpose Design from Life Cycle Cost Perspective

o Optimum Project Contracting Strategy for on time delivery

o Execution and Constructability Lessons Learned

Diskusi Panel Room 2 – Disain dan TeknologiSub tema:

o Standard FEED Quality

o Teknologi Fasilitas Produksi (Rotating Machinary)

o Teknologi Fasilitas Produksi (Deep Water)

o Integrated Operation Decision Support Centre

Jumat, 27 April 2018

Business Forum dengan Kemenko Kemaritiman, Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, dan Praktisi Industri Nasional dengan Tema “Peluang dan Kebijakan bagi Industri Nasional dalam Menunjang Kegiatan Proyek Migas yang Makin Kompetitif”

• Kebijakan untuk meningkatkan daya saing Industri Nasional - Kemenko Kemaritiman• Pemberdayaan Industri lokal untuk Menunjang Migas - Kemenperin (Ditjen ILMATE)• Kebijakan untuk meningkatkan daya saing Industri Nasional - Kemenko Kemaritiman• Deregulasi sektor Migas dan upaya percepatan Proyek Migas - Kementerian ESDM• Prospek dan Peluang Proyek Migas satu dekade kedepan - SKK Migas• Peluang Sinergi Proyek Hulu Migas dengan Industri Nasional - KKKS• Laporan dan Rekomendasi• Penutupan

Catatan: Pada masing-masing Break-out session dan saat Lunch terdapat presentasi perkembangan teknologi oleh para vendor.

Page 12: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

12

2. PAMeRAnSelain Konferensi, akan ditampilkan juga Pameran perkembangan aplikasi keilmuan dan teknologi fasilitas permukaan migas termasuk di dalamnya rotating machinery, subsea technology dan sebagainya dari para penyedia barang dan jasa migas. Selain aplikasi teknologi baru juga diutamakan material dan peralatan pabrikan dalam negeri dengan semangat untuk turut mendukung pengutamaan produk dalam negeri melalui pemberian kesempatan industri dalam negeri untuk berpartisipasi lebih banyak dalam proyek-proyek migas.

Acara pameran juga akan memberikan ruang bagi seluruh pelaku industri migas (terutama penyedia material dan peralatan pabrikan dalam negeri) untuk dapat mempromosikan dan mengenalkan diri guna membuka peluang yang lebih lebar untuk terlibat dalam kegiatan usaha migas. Dengan acara ini diharapkan terjadi transfer pengetahuan dan pengalaman di antara mereka yang sudah terlibat dalam proyek-proyek hulu dan hilir miga. Hasil konferensi dan pameran ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi seluruh kalangan baik Pemerintah, KKKS, maupun industri penunjang migas hulu maupun hilir dalam mengoptimalkan seluruh sumber daya dan aspek dalam menjalankan industrinya.

Page 13: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

13

1. KeynOTe SPeAKeR

Arcandra Tahar Wakil Menteri ESDM

Arcandra Tahar adalah  Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia. Beliau merupakan lulusan dari jurusan Teknik Mesin ITB. Setelah lulus dari ITB, beliau melanjutkan pendidikan S2 di A&M University Amerika Texas. Selanjutnya, beliau melanjutkan pendidikan S3 di Texas A&M Univeristy Ocean Engineering (Doctor of Philosophy).

ProFil materi dan PEMbIcara

Page 14: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

14

2. PeMBIcARA PAnel

PANEL 1: Sinergi Proyek Hulu Migas Dan Industri Hilir

Amien Sunaryadi Kepala SKK MIGAS

Amien Sunaryadi dilantik sebagai Kepala SKK Migas pada 21 November 2014. Sebelum menjadi Kepala SKK Migas, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (2003-2007), Senior Governance and Anti-Corruption Officer Bank Dunia (2007-2012), Fraud Investigation & Dispute Services di Ernst & Young Indonesia (2012-2014). Lahir pada tahun 1960, ia berhasil mendapatkan gelar dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan College of Business Administration, Georgia State University, Atlanta. Beliau memulai karirnya dengan bekerja sebagai pegawai

negeri di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Triharyo SoesiloDirektur Sektor Energi dan Ketenagalistrikkan - Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)

Triharyo Soesilo atau biasa dipanggil Hengki adalah alumni jurusan Teknik Kimia dan masuk tahun 1977. Hengki lulus dari ITB pada tahun 1981 dan kemudian mengambil Master Of Chemical Engineering di University of Arizona. Selama hampir 30 tahun, Hengki meniti karier di PT Rekayasa Industri (Rekind) dari seorang insinyur ahli Proses, sampai menjadi Direktur utama selama 6 tahun dari 2004 sd 2010.

Page 15: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

15

Helmilus MoesaTechnical Advisor - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Helmilus Moesa adalah Plant General Manager di PT. Chandra Asri Petrochemical. Sejak 1987, ibeliau memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang Operasi, Process Technology & Business development industri Petrokimia. Sebelum 2014, ia pernah bekerja sebagai General Manager Process technology, General Manager Operation di PT. Chandra Asri. Dia juga pernah menjabat sebagai Chairman of Regional Olefin Producer Technical Committee. Helmilus Moesa mendapatkan gelar Insinyur Teknik Kimia dari Universitas Gadjah Mada.

Keseimbangan baru harga minyak dunia saat ini mendorong efisiensi di semua lini pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya minyak bumi dan gas. Kabar menggembirakan di awal tahun 2018 yang menunjukkan trend naiknya harga minyak dunia adalah hal yang harus disikapi dengan bijaksana. Efisiensi dan optimasi harus tetap menjadi kata kunci dalam day-to-day operation bisnis ini, mulai dari fase perencanaan hingga fase operasi.

Tema utama forum adalah “Optimasi Desain, Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi Migas”. Dan sub-tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “Sinergi Proyek Hulu Migas dan Industri Hilir”. Sub-tema ini dilatarbelakangi oleh arah gerak pengembangan lapangan ke timur Indonesia (deepwater offshore) yang memiliki development challenges yang lebih besar yang perlu diimbangi dengan sinergi antara seluruh stakeholders di hulu dan hilir yang lebih baik dari sebelumnya agar nilai manfaat dapat segera diperoleh dan multiplier effect yang dihasilkan lebih besar.

Dengan masuknya Proyek pengembangan Masela dan Pengembangan Tangguh Train 3 ke dalam proyek pengembangan lapangan gas prioritas, maka alangkah baiknya jika produk yang dihasilkan tidak berhenti hanya sampai LNG akan tetapi sampai dengan produk petrokimia berbasis gas sehingga bisa memberikan added value lebih dan multiplier effect kepada masyarakat sekitar. Untuk mewujudkan integrated project seperti ini dibutuhkan kerjasama dan komunikasi yang transparan, komitmen jangka panjang dari seluruh stakeholders hulu dan hilir serta mengesampingkan ego sektoral masing-masing.

Page 16: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

16

Panel 2 : Permasalahan Unplanned Shutdown dari Perspektif Industri Hulu, Hilir dan Industri lain

Fatar yani A.Deputi Operasi SKK Migas

Fatar Yani A. adalah Deputi Operasi SKK Migas yang mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun di area HSE, Process Engineering dan Operations activities mencakup upstream, LNG serat downstream businesses. Sebelum menjadi Deputi Operasi SKK Migas beliau merupakan HEAD Global Operations Readiness & Strategic Assurance Front End Petronas Carigali SB.

Gitut yuliaskar Director & COO PT Badak NGL

Lulus Teknik Fisika (1990) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Bergabung dengan Badak LNG pada tahun 1990. Tiga posisi terakhir sebagai Senior Manager Human Resources & Development (2011), Senior Manager Procurement & Contract (2012), Vice President Business Support of PT Badak NGL (2015). Diangkat sebagai Direktur & COO Badak LNG pada Februari 2018.

Page 17: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

17

Ferdinan SinagaGM Reliability Engineering & Services PT GMF AeroAsia

Ferdinan Sinaga merupakan alumni Teknik Fisika ITB tahun 1994. Setelah mendapatkan gelar sarjana teknik, Ferdinan Sinaga berkarir di PT GMF AeroAsia sampai sekarang. Beliau memperoleh gelar Master of Engineering (by Research) dari School of Electrical Engineering & Telecommunications, University of New South Wales, Sydney pada tahun 2005.

Unplanned Shutdown menjadi isu yang cukup menjadi perhatian di kalangan industri hulu dan hilir migas juga di beberapa industri lain seperti GMF AeroAsia. Selain dampak kehilangan kesempatan beroperasi dan biaya untuk penanganannya, kejadian unplanned juga berpotensi membahayakan bagi manusia dan lingkungan.

Tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “Permasalahan Unplanned Shutdown dari Perspektif Industri Hulu, Hilir dan Industri lain”.

Beberapa hal yang akan disampaikan oleh narasumber diantaranya:

1. Prinsip dasar dan manajemen pemeliharaan yang diterapkan di perusahaan.

2. Strategi untuk mengelola planned maintenance/planned downtime sebagai upaya meminimasi kejadian unplanned shutdown/unplanned downtime di Perusahaan.

3. Toleransi tingkat/jumlah unplanned shutdown/unplanned downtime yang dapat diterima di perusahaannya dan best practices unplanned shutdown/unplanned downtime di industri sejenis.

4. Konsep/philosophy yang diterapkan untuk menjaga reliability dan integrity fasilitas/equipment yang diterapkan di perusahaan seperti sparing philosopy, backup system dan inspeksi.

Upaya mitigasi untuk mengurangi dampak jika unplanned shutdown tersebut tejadi seperti menjamin ketersediaan spare part untuk memastikan fasilitas dapat beroperasi sesegaera mungkin.

Page 18: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

18

Breakout Room 1 – Maintenance (Ruang Sonokeling)Session 1 - Optimalisasi Plant Maintenance dan kaitannya dengan Unplanned Shutdown

Dody Widyantoro Engineering Service Manager BP Berau Ltd.

Dody Widiantoro lulusan teknik mesin UI tahun 1995 dan master di ITB dengan spesialisasi Predictive Maintenance berdasarkan sinyal vibrasi, dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di industri minyak dan gas. Saat ini menjabat sebagai Engineering Service Manager di BP Indonesia.

Bagya SugihartanaDirektur Produksi PT Pupuk Kalimantan Timur

Bagya Sugihartana merupakan lulusan Teknik Mesin dari Universitas Gajah Mada tahun 1987 dan Magister Manajemen di Universitas Tridinanti Palembang (2006), dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri fertilizer plant. Saat ini menjabat sebagai direktur produksi PT Pupuk Kaltim. Dibawah kepemimpinannya PT Pupuk Kaltim mendapatkan penghargaan industri hijau level 5 dari Kementrian Lingkungan Hidup.

Page 19: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

19

Bramantyo Prakoso General Manager Maintenance - PT. Chevron Pacific Indonesia

Bramantyo Prakoso merupakan lulusan teknik Perminyakan Universtitas Trisakti tahun 1986. Beliau bepengalaman hampir 30 tahun di bidang oil & gas bersama PT CPI. Saat ini beliau adalah General Manager Maintenance - PT. Chevron Pacific Indonesia.

Tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “Optimalisasi Plant Maintenance dan Kaitannya dengan Unplanned Shutdown”. Strategi pemeliharaan yang diterapkan secara tertib dan konsisten pada prinsipnya dapat menjaga ketersediaan dan keandalan fasilitas produksi pada level yang telah ditargetkan berdasarkan hasil kajian. Apabila dilakukan optimalisasi lebih lanjut terhadap strategi yang sudah berjalan, maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas metode pemeliharaan yang diterapkan dan meningkatkan unjuk kerja fasilitas produksi, Sejalan dengan hal tersebut, optimalisasi diharapkan pula dapat mengefisiensikan penggunaan sumber daya yang dibutuhkan, baik itu man power maupun material.

Peningkatan-peningkatan dalam hal metode dan performa seperti tersebut di atas pada akhirnya diharapkan dapat menekan terjadinya kegagalan operasi fasilitas produksi, atau minimal dapat lebih awal mendeteksi anomali potensi gangguan dan ditindaklanjuti dengan metode penanganan yang efektif, serta lebih cepat dalam mengidentifikasi akar penyebab permasalahan untuk dapat secara efektif dan efisien menentukan mitigasi yang dibutuhkan.

Dari diskusi ini akan dibahas mengenai strategi pemeliharaan yang telah diterapkan, optimalisasi yang dapat/telah dilakukan, dampak yang timbul di semua aspek akibat optimalisasi yang telah dilakukan dan pengaruh yang signifikan terhadap faktor unplanned shutdown.

Page 20: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

20

Session 2 - Operational / Sparing Philosophy untuk meminimumkan Unplanned Shut Down

Hilman ThobaroniMaintenance & Reliability Engineering Manager ConocoPhillips Grissik Ltd.

Hilman Thobarony merupakan lulusan teknik mesin Institut Teknologi Bandung tahun 1984, dengan Pengalaman lebih dari 30 tahun di industri oil and gas terutama di bidang Rotating Equipment dan Reliability Engineer. Saat ini menjabat sebagai Maintenance & Reliability Engineering Manager di ConocoPhillips Grissik Ltd.

Rismal AdriansyahOperation Manager Block B Eastern Hu. Medco E&P Natuna

Rismal Adriansyah adalah Lulusan sarjana mesin UI yang sudah berkiprah selama 27 tahun didunia industri Migas, dimana 11 tahun pengalaman proyek-proyek EPC Migas diperusahaan Tripatra dan 16 tahun pengalaman di operasi, maintenance, asset development dan proyek-proyek di Gulf – Conoco – Medco Natuna. Telah berkiprah dalam berbagai fungsi dan selama 6 tahun terakhir memegang posisi senior manajerial di operasi, asset dan proyek di Conoco - Medco Natuna. Bidang kompetensi di strategy, organisasi, pengembangan lapangan dan proyek, HSE dan Operability dan Maintenability.

Page 21: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

21

yedi Rahmat SupriyadiHead of Maintenance Dept. PT Pertamina Hulu Mahakam

Yedi Rahmat Supiyadi merupakan lulusan Teknik Mesin ITB tahun 2000, mempunyai pengalaman lebih dari 15 tahun di bagian maintenance. Sat ini beliau adalah Head of Maintenance Dept. di PT Pertamina Hulu Mahakam.

Tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “Operational / Sparing Philosophy untuk Meminimumkan Unplanned Shutdown”. Operational philosophy menjabarkan bagaimana rencana kita mengoperasikan equipment, dan memberikan panduan tentang langkah-langkah yang harus diterapkan dalam menjalankan plant. Pendefinisian dan penerapan operational philosophy yang tepat akan memberikan hasil pada pencapaian tingkat reliability di level yang tinggi, dengan kata lain potensi terjadinya unplanned shutdown dapat ditekan menjadi seminimal mungkin.

Pendekatan sparing philosophy menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka mencapai target tingkat reliability yang tinggi tersebut. Perumusan konsep dan penerapan yang tepat terkait metode standby unit, hot/cold spare, spinning reserve, sistem interlocked, dan metode sejenisnya, serta didukung dengan melakukan evaluasi dan adjusment secara berkala terhadap filosofi yang telah dijalankan tersebut diharapkan dapat mencapai tingkat pengoperasian plant yang handal.

Dari diskusi ini akan dibahas mengenai operational/sparing philosophy pada perusahaannya, metode-metode yg diterapkan dan improvement yg telah dilakukan, serta menjelaskan adakah dampak signifikan terhadap frekuensi unplanned shutdown yang terjadi.

Page 22: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

22

Session 3 - Strategi Penyediaan Spare Parts/Units untuk Mendukung Kehandalan Fasilitas Produksi

Achmad RiadKepala Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas

Achmad Riad merupakan Insinyur Perminyakan lulusan Universitas Trisakti tahun 1994. Mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun mulai dari badan penelitian pemerintah (BPPT), industri Oil & Gas dan pertambangan. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas.

Ferry Sardjana Pjs Senior Manager Supply Chain Management Petronas Carigali

Indonesia Ltd.

Professional qualified, Certified on International Procurement Certification – The Chartered Institute Purchasing & Supply (CIPS) from UK and Certified Supply Chain Professional (CSCP) from APICS – The Association for Operations Management, Certified as Assessor Competency from BNSP & Certified Competence as Procurement and Asset Management Manager from LSP Hulu-Migas by over 17 years of progressive experience in Supply Chain Management, Material Management, Inventory Management, Procurement Management & Logistic / Warehouse Management in Oil & Gas Industry/International Affairs Industry and in managerial/supervisory level

Page 23: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

23

Robi yasin Manajer SF Asset 5 PT Pertamina EP

Robi Yasin merupakan lulusan Teknik Elektro ITB tahun 2002, dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di area maintenance. Saat ini beliau menjabat sebagai Manager SF Asset 5 PT Pertamina EP.

Tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “Strategi Penyediaan Spare Parts/Units untuk Mendukung Kehandalan Fasilitas Produksi”. Perusahaan akan berpotensi menanggung kerugian cukup besar apabila terjadi kerusakan fasilitas produksi, sementara spare part tidak tersedia di gudang ataupun tidak ada spare unit. Untuk menghindari kejadian tersebut, dibutuhkan strategi yang tepat untuk mengendalikan dan mengelola persediaan spare part/unit.

Pengendalian spare part/unit sangat penting dalam hal penentuan keputusan apakah suatu part atau spare unit diperlukan atau tidak, termasuk perlu atau tidaknya melakukan penyimpanan part, kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan, kriteria spesifikasi dan kuantitas yang dipesan, tingkat kualitas dan jaminan mutu spare part/unit yang diperlukan, dan sebagainya. Dengan adanya strategi penyediaan spare part/unit yang komprehensif dan penerapan strategi yang tepat, diharapkan dapat menjaga ketersediaan dan keandalan fasilitas produksi pada level yang telah ditetapkan.

Dari diskusi ini akan dibahas mengenai strategi penyediaan spare part/unit, metode penerapannya, optimalisasi yang dapat diterapkan, dan kaitannya dengan keandalan fasilitas produksi.

Page 24: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

24

Breakout Room 2 – Project (Ruang Mahogani)Session 1 - execution and constructability lessons learned

Hayun BudimanHead Offshore Facility Ketapang Petronas Carigali Indonesia

Hayun Budiman, seorang lulusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang, mempunyai pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang EPCI oil & gas offshore project brown field maupun green field. Saat ini menjabat sebagai Head Offshore Facility Ketapang (Acting PM Petronas Bukit Tua)

Sri Inayati Surface Facilities Advisor Matindok Gas Development

PT Pertamina EP

Sri Inayati, seorang lulusan Teknik Kimia ITB, mempunyai pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang LNG plant dan project. Saat ini menjabat sebagai Surface Facilities Advisor di Matindok Gas Development Project PT Pertamina EP.

Page 25: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

25

Wayan Mega Budiarta Field Manager Oil Field and Marine Operations ConocoPhillips Grisik Ltd.

Wayan Mega Budiarta, lulusan Tenik Sipil ITB yang sudah mempunyai pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang project management untuk oil & gas baik onshore maupun offshore facilities, saat ini menjabat sebagai Field Manager Oil Field and Marine Operation Conoco Phillips Grissik Ltd.

Fase eksekusi merupakan tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang sudah ditetapkan di dalam rencana. Dalam pelaksanaan tahapan ini, dimungkinkan terjadinya perubahan dan update perencanaan yang dapat berpengaruh misalnya pada biaya, tata waktu pelaksanaan proyek, ketersediaaan sumberdaya, dan risiko lain yang mungkin muncul.

Adanya perubahan dan update dari perencanaan proyek, analisa proses pemilihan skenario mitigasi, penentuan skenario yang dipilih, pelaksanaan eksekusi skenario yang dipilih, hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan skenario tersebut, dampak pelaksanaan skenario tersebut, dan masukan untuk proyek mendatang.

Terjadinya perubahan dan update dari suatu rencana proyek, akan berdampak pada constraint proyek yang telah ditetapkan. Dalam diskusi panel diharapkan dapat memberikan gambaran terkait parameter-parameter yang diprioritaskan dalam pengambilan keputusan untuk mengaplikasikan skenario mitigasi terhadap suatu kejadian pada proyek.

Page 26: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

26

Session 2 - How to Manage Projects to Mitigate low Oil Price and Tough competition

Rob nibbelke General Manager Front End Engineering and LNG Development, Shell Projects & Technology

Rob Nibbelke, seorang PhD Chemical Engineering dari Eindhoven University of Technology, mempunyai pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang gas processing plant, terutama LNG Plant. Saat ini menjabat sebagai General Manager LNG Development - Shell.

nolan l. MackayBP Mad Dog Phase 2 FPU Construction Manager

Nolan Mckay, seorang lulusan Civil Engineering - University of Saskatchewan (Canada), dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang project, terutama deepwater floating and fixed offshore oil & gas production and drilling facilities. Saat ini menjabat sebagai Construction Manager Mad Dog 2 - BP America.

Page 27: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

27

Dari tinjauan sisi pemasok minyak dan gas, keseimbangan baru harga minyak dunia saat ini menuntut efisiensi di semua lini produksi minyak dan gas untuk mengejar pengurangan biaya produksi, menurunkan jasa operasi, dan biaya maintenance yang lebih rendah. Kondisi terkini dari pasokan dan permintaan minyak pada awal 2018 dipengaruhi oleh faktor negatif-harga minyak & gas yang relatif turun dan faktor positif-tren pemulihan harga yang mencapai kesetimbangan baru pasar, serta pemulihan harga harus disikapi dengan bijak. Optimasi desain dan rencana eksekusi serta efisiensi biaya dan waktu harus tetap menjadi kata kunci dalam operasional industri ini, mulai dari tahap perencanaan hingga tahap operasi.

Karakteristik dan kerangka kerja proyek, mengeksplorasi strategi untuk menghadapi harga minyak yang rendah dan persaingan ketat, menganalisis risiko proyek, dan elaborasi bagaimana membangun sebuah proyek berkelanjutan melalui strategi yang terintegrasi.

Dalam panel diskusi diantara para ahli industri minyak dan gas, akan dibahas solusi dalam mengatasi kesulitan pengelolaan proyek pada setiap fase dan selama siklus proyek. Termasuk di dalamnya akan ada berbagi pengalaman yang berguna tentang bagaimana mengelola proyek dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kegagalan proyek di saat kondisi harga minyak yang rendah dan persaingan yang cukup ketat. Hal ini juga diharapkan untuk membawa ide-ide baru untuk meningkatkan kinerja manajemen proyek dan inovasi untuk mencapai pengelolaan proyek yang tepat waktu dan biaya yang efisien.

Page 28: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

28

Session 3 - Optimum Project contracting Strategy for cost efficient and schedule advantaged

Ade Mashedi Project Interface Manager ENI Muara Bakau

Ade Mashedi, seorang lulusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro, mempunyai pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang project, saat ini menjabat sebagai Project Interface Manager ENI Muara Bakau.

Radian Hosen Sr. Vice President of Project Management PT. Rekayasa Industri

Radian Hosen, seorang lulusan Teknik Kimia ITB, dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang EPC project, saat ini menjabat sebagai Senior Vice President of Project Management - PT Rekayasa Industri

Page 29: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

29

Situasi industri hulu migas saat ini menuntut penerapan strategi pengelolaan proyek yang cost-efficient, schedule-advantaged, dan kualitas. Hal-hal yang seringkali menjadi perhatian utama dalam pengelolaan proyek yang harus diperbaiki antara lain aspek project control, construction management, dan contracting strategy. Ketiga hal tersebut menjadi faktor penentu dalam mewujudkan pengembangan lapangan dengan cost-efficient secara berkesinambungan.

Dalam diskusi akan dibahas pemaparan tentang contracting strategy yang paling sesuai diterapkan dalam masing-masing kondisi proyek pembangunan fasilitas produksi. Pemaparan dapat juga menyampaikan analisis alasan pemilihan strategi kontrak, risiko masing-masing contracting strategy dan monitoring pelaksanaan kontrak.

Contracting strategy yang dipilih akan berpengaruh terhadap stakeholder yang terlibat dalam suatu proyek misalnya kontraktor, vendor penyedia barang & jasa, engineering company, fabricator, dan regulator. Transfer risiko akan terjadi di antara masing-masing stakeholder sesuai dengan contracting strategy yang dipakai, dalam diskusi diharapkan dapat menjelaskan secara singkat identifikasi, evaluasi dan mitigasi risiko yang perlu dilaksanakan untuk mencapai target proyek cost-efficient dan schedule-advantaged.

Page 30: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

30

Breakout Room 3 - Design & Technology (Ruang Kenari)Session 1 - Production Facility Technology (Rotating Machinary)

Stefano Filipello Sales Leader OOP/LNG Indonesia, Baker Hughes a GE Company

Stefano Filipello lulusan Mechanical Engineer dari Politecnico di Torino, Italia dan Master Degree, Mechanical Engineering dari Politecnico di Torino, Italian dan University of Liverpool, UK. Memiliki pengalaman 10 tahun di industri manufaktur dan Energi. Memiliki keahlian di bidang sales & marketing, saat ini menjabat sebagai Sales Leader OOP/LNG Indonesia di Bakerhughes a GE Company.

Ben Gunn Oil and Gas Area Manager Solar Turbines

Ben telah menghabiskan 14 tahun terakhir bekerja dengan turbo machinery di seluruh dunia dan saat ini bekerja untuk Solar Turbines untuk pengembangan bisnis Oil & Gas di Indonesia. Selama kariernya ia telah bekerja dalam beragam peran termasuk field service, after market sales, applications engineering dan business development. Beliau memiliki gelar Sarjana Teknik Elektro dari RMIT University dan hampir menyelesaikan Master of Energy dari The University of Queensland. Selama empat tahun terakhir ia telah terlibat dalam beberapa proyek hulu minyak dan gas dan memimpin pengembangan perjanjian strategis antara Solar Turbines dan SKK Migas.

Page 31: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

31

Tema yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah “ Production Facility Technology (Rotating Machine)”. Rotating engine, turbomachinery, adalah peralatan yang sangat penting dari operasi suatu plant dan harus dioperasikan dengan andal dan efisien setiap saat. Namun, dengan kondisi operasi yang terus menerus, tekanan tinggi dan lingkungan yang keras, kemungkinan kegagalan peralatan masih dapat terjadi kapan saja. Oleh karena itu, faktor desain peralatan, metode operasi dan strategi pemeliharaan yang baik adalah kunci untuk mendapatkan ketersediaan dan keandalan yang tinggi.

Dalam diskusi kali ini diharapkan untuk memberikan pengetahuan teknis dan wawasan berharga tentang desain & teknologi terbaru, metode dan pemeliharaan operasi yang efektif. Selain itu, pembicara juga dapat memberikan inovasi upgrade yang telah dilakukan agar peralatan memiliki kinerja yang tinggi namun tetap efisien dalam pengoperasiannya.

Page 32: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

32

Session 2 - Production Facility Technology (Deepwater)

Bobby Weliyanto Project Manager Jangkrik Complex Phase 2 Project ENI Muara Bakau

Bobby Weliyanto Lulusan Teknik Kelautan ITB dan Master Degree Ocean and Naval Architectural Engineering dari Memorial University of Newfoundland, St. John’s, Canada. Memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang minyak dan gas terutama pada offshore facility. Dengan keahlian mulai dari feasibility study hingga detail engineering dan operation, beliau saat ini menjabat sebagai Project Manager di ENI Muara Bakau untuk proyek Jangkrik Complex 2nd phase.

With 10 subsea smart wells field architecture in deep water, more than 50 subsea structures-6000tons equipment, over 200km rigid subsea pipeline & flexible flowlines and 48,000 tons Floating Production Unit, Jangkrik Complex Project have overcome significant technical and non-technical challenges including achieving earlier start-up & ramping up. This presentation will showcase the success execution and application of deep water technology in Jangkrik Complex Development

Page 33: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

33

Session 3 - Integrated Operation Decision Support centre

Ahmad Dewantoro Team Leader Maintenance Equipment Reliability - IODSC, PT CPI

Ahmad Dewantoro lulusan teknik Elektro dari UI dan Master Degree Electrical Engineering dari University of Tulsa, US, dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di industri minyak dan gas terutama sebagai facility engineer. Saat ini menjabat sebagai Team Leader Maintenance Equipment Reliability – IODSC untuk PT Chevron Pacific Indonesia.

Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) adalah tempat kolaborasi yang terintegrasi, lintas fungsi, dan sebagai center of excellence yang mendukung produksi dan optimisasi operasi. IODSC mulai di implementasikan di PT Chevron Pacific Indonesia pada bulan Juni 2016 yang merupakan gabungan dari beberapa Decision Support Center (DSC) yang sudah ada sebelumnya.

Salah satu fungsi di dalam IODSC adalah Surface Facility Optimization Equipment Reliability, fungsi ini melakukan diagnosa secara online pada peralatan kritikal, memberikan identifikasi secara dini, dan rekomendasi kepada team operasi/pemeliharaan untuk pencegahan kerusakan peralatan yang katastropik. Kemampuan melakukan diagnosa secara dini dan online ini dibantu dengan menggunakan teknologi yang dinamakan “Smart Condition Monitoring and Modelling”. Sejak diimplentasikan tahun 2016 sampai dengan sekarang pada kurang lebih 124 peralatan kritikal, fungsi ini sudah memberikan nilai tambah berupa kenaikan kehandalan peralatan dan penurunan kehilangan minyak yang diakibatkan oleh matinya peralatan yang tidak terencana. Perkiraan nilai tambah yang sudah didapatkan sejak implementasi adalah sekitar $ 2.8 MM.

Page 34: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

34

Session 4 - Standard FeeD Quality

Thomas Gunawan Project Director Jambaran Tiung Biru PT. Rekayasa Industri

Thomas Gunawan lulusan teknik kimia dari Universitas Gajah Mada, dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di EPC Contractor. Beliau saat ini menjabat sebagai Project Director untuk proyek Jambaran Tiung Biru pada PT Rekayasa Industri.

Arief Susanto Director PT Synergy Engineering

Arief memiliki pengalaman 25 tahun di bidang industry Oil & Gas, mulai dari desain konseptual, Front End Engineering Design (FEED) hingga detailed design. Fokusnya dalam 15 tahun terakhir adalah dalam studi konseptual dan front-end, meliputi field development, process / safety engineering, facilities engineering, konstruksi dan instalasi, cost estimation, scheduling dan cost-benefit analyses. Arief telah memimpin berbagai project untuk konseptual dan front-end, baik di dalam maupun luar negeri.

Page 35: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

35

Ghulam Aziz Project Manager Bison, Iguana and Gajah Puteri Development Project Premier Oil Natura Sea BV

Ghulam Aziz lulusan teknik mesin dari Universitas gajah Mada, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di proyek minyak dan gas. Saat ini menjabat sebagai project manager untuk Premier Oil South Natuna BV.

Dengan tekanan harga minyak yang rendah, ditambah dengan jadwal proyek yang sering dipersingkat dan juga penurunan biaya engineering, pembuatan design FEED dengan kualitas tinggi menjadi tantangan untuk semua pelaku Engineering. Pembicara akan membahas tantangan-tantangan yang sekarang dihadapi oleh pelaku Engineering, mulai dari definisi dan tujuan FEED itu sendiri, tipe kontrak yang digunakan untuk penunjukan FEED, ketidakpastian data teknis dalam pelaksanan pekerjaan, dampak dari spesifikasi Operator, peningkatan local content dll, dengan tujuan menyeimbangkan 3 faktor utama dalam pembuatan design FEED, yaitu harga, jadwal dan kualitas.

Kualitas FEED sangat mempengaruhi biaya dan jadwal EPC. Sedangkan spesifikasi yang ditetapkan dalam FEED akan sangat mempengaruhi pencapaian TKDN oleh Kontraktor EPC. Bagaimana memilih Konsultan Perencana FEED, penetapan syarat tingkat kematangan setiap dokumen FEED, dan penetapan syarat spesifikasi yang memperhatikan ketersedian peralatan dan material lokal menjadi kunci untuk mencapai FEED yang berkualitas.

Page 36: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

36

Business Forum: Peluang dan Kebijakan bagi Industri Nasional dalam Menunjang Kegiatan Proyek Migas yang Makin Kompetitif

Ridwan DjamaluddinDeputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur - Kementerian Koordinator Bidang Kearitiman Republik Indonesia

Ridwan Djamaluddin, lulusan Teknik Geologi ITB, mempunyai pengalaman sebagai birokrat selama lebih dari 25 tahun, mengembangkan teknologi Penginderaan Jauh, Sistem Peringatan Dini Tsunami, dan memegang rekor MURI untuk ekspedisi laut dalam. Saat ini menjabat sebagai Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia

Doddy RahadiDirektur Industri Logam - Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian

SoerjaningsihDirektur Teknik dan Lingkungan Migas - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Page 37: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

37

Arief Setiawan HandokoSekretaris SKK Migas

Arief Setiawan Handoko merupakan lulusan Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Master of Business Administration, Case Western Reserve University, Cleveland. Beliau mempunyai pengalaman bertahun-tahun di berbagai bidang, lintas fungsion-al dan berbagai bidang industri di bidang keuangan dan akun-tansi termasuk pelaporan perusahaan, audit, akuntansi industri minyak bumi, pemodelan dan perencanaan keuangan dan bisnis, pelaporan internal dan eksternal. Sebelum menduduki jabatan

sekarang sebagai Sekretaris SKK Migas, beliau pernah berkarir di BPK dan ConocoPhillips Indo-nesia sebagai Vice President of SCM.

Keseimbangan baru harga minyak dunia saat ini mendorong efisiensi di semua lini pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya minyak bumi dan gas. Kabar menggembirakan di awal tahun 2018 yang menunjukkan trend naiknya harga minyak dunia adalah hal yang harus disikapi dengan bijaksana. Efisiensi dan optimasi harus tetap menjadi kata kunci dalam day-to-day operation bisnis ini, mulai dari fase perencanaan hingga fase operasi.

Tema utama yang diangkat adalah “Optimasi Desain, Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi Migas”. Efisiensi dimulai dengan penerapan optimasi mulai dari fase desain (kelayakan desain/FEED, fit for purpose design, pemilihan teknologi), fase proyek (penentuan strategi kontrak, project execution and constructablity), dan fase operasi (minimizing unplanned shutdown, sparing philosophy, optimasi downtime dan waktu ramp-up yang lebih cepat).

Tema yang diangkat dalam Business Forum ini adalah “Peluang dan Kebijakan bagi Industri Nasional dalam Menunjang Kegiatan Proyek Migas yang Makin Kompetitif”. Di tengah situasi pasar bebas regional saat ini dan membanjirnya komoditas dari luar negeri, para pelaku industri nasional harus bersiap untuk dapat menjadi pemain utama dalam menyediakan material dan jasa bagi -Proyek Migas di Indonesia. Untuk dapat bersaing dengan industri asing, dibutuhkan upaya dan kerja keras para pemain Industri Nasional untuk mengurangi kesenjangan dari sisi kualitas dan harga,, dan di sisi lain dibutuhkan dukungan dari Pemerintah Indonesia melalui kebijakan bagi industri pionir nasional yang mendukung usaha kegiatan Proyek Migas.

Business Forum ini akan menjadi acara puncak dari keseluruhan rangkaian acara Forum Fasilitas Produksi Migas 2018 pada tanggal 27 April 2018. Acara akan berlangsung selama 2.5 jam (150 menit) dengan pemateri dari 4 (empat) narasumber dan akan dipandu oleh seorang moderator. Tiap pemateri

Page 38: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

38

susunan acara

Hari / Tanggal Jam Acara/Kegiatan narasumber Moderator

Rabu / 25 April

2018

7:30 8:00 Pendaftaran Peserta    

8:00 8:05 Safety Briefing    

8:05 8:10 Menyanyikan lagu Indonesia Raya    

8:10 8:20 Laporan Ketua PanitiaG. Daru P. Dewanto - Manager Senior Manajemen Proyek SKK Migas

 

8:20 8:30 Sambutan Ketua Umum IAFMI

Rudianto Rimbono - Ketua Umum IAFMI  

8:30 9:00 Sambutan dan Pembukaan Amien Sunaryadi - Kepala SKK Migas  

9:00 9:30- Coffee Break dan Photo Session - Tour Expo

   

9:30 10:15 Keynote Speech-1Arcandra Tahar (Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral)

 

10:15 11:00 Keynote Speech-2 Direktur Utama PT Pertamina (Persero)  

11:00 12:45 Makan Siang (Ishoma)    

12:45 15:00Panel-1 (Project): Sinergi Proyek Hulu Migas dan Industri Hilir

1. Amien Sunaryadi - Kepala SKK Migas 2. Triharyo Soesilo - Direktur KPPIP 3. Helmilus Moesa - Technical Advisor PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Luky Yusgiantoro SKK Migas

15:00 15:15 Coffee Break    

15:15 17:00

Panel-2 (Maintenance): Permasalahan Unplanned Shutdown dari Perspektif Industri Hulu, Hilir dan Industri Lain

1. Fatar Yani Abdurrahman - Deputi Operasi SKK Migas 2. Gitut Yuliaskar - Director & COO PT Badak NGL 3. Ferdinan Sinaga - GM Reliability Engineering & Services GMF AeroAsia

PD Supriyadi BP Berau Ltd

Page 39: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

39

Hari / Tanggal Jam Acara/Kegiatan narasumber Moderator

Panel Discussion - Maintenance (Break Out Room 1) - Ruang Sonokeling

Kamis / 26 April 2018

8:00 9:30

Session 1 - Optimalisasi Plant Maintenance dan kaitannya dengan Un-planned Shutdown

1. Dody Widyantoro - Engineering Service Manager BP Berau Ltd. 2. Bagya Sugihartana - Direktur Produksi PT Pupuk Kaltim 3. Bramantyo Prakoso - GM Maintenance PT CPI

A Farid Baidjuri SKK Migas

9:30 10:00 Technology Update PT. Control Systems Arena Para Nusa  

10:00 10:15 Coffee Break    

10:15 11:45

Session 2 - Operational / Sparing Philosophy untuk meminimumkan Unplanned S/D

1. Hilman Thobarony - Mainte-nance & Reliability Engineering Manager ConocoPhillips Grissik Ltd. 2. Rismal Adriansyah - Operations Manager Block B Eastern Hub Medco E&P Natuna Ltd. 3. Yedi Rahmat Supriyadi - Head of Maintenance Dept. PT Pertamina Hulu Mahakam

Anggiat Sihotang Premier Oil Natuna

Sea B.V

11:45 13:00 Istirahat    

13:00 14:30

Session 3 - Strategi Penyediaan Spare Parts/Units untuk mendukung kehandalan fasilitas produksi

1. Ahmad Riad - Kepala Divisi Pen-gelolaan Aset SKK Migas 2. Ferry Sarjana - Pjs Senior Man-ager Supply Chain Management Petronas Carigali Indonesia Ltd. 3. Robi Yasin - Manajer SF Asset 5 PT Pertamina EP

Azumar Ridwan PT CPI

14:30 15:00 Technology Update Bank Negara Indonesia  

15:00 15:30Session 4 - Conclusion & Recommendation (Wrap up session)

Aswandi - SKK Migas, IAFMI  

Page 40: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

40

Hari / Tanggal Jam Acara/Kegiatan narasumber Moderator

Panel Discussion - Project (Break Out Room 2) - Ruang Mahogani

Kamis / 26 April 2018

8:00 9:30Session 1 - Execution and Constructability Lessons Learned

1. Hayun Budiman - Head Offshore Facility Ketapang Petronas Carigali Indonesia 2. Sri Inayati - Surface Facility Advisor Matindok Gas Development Project PT Pertamina EP 3. Wayan Mega Budiarta - Field Manager Oil Field and Marine Operations ConocoPhillips Grisik Ltd.

Ardiansyah SKK Migas

9:30 10:00 Technology Update PT Imeco Inter Sarana  

10:00 10:15 Coffee Break    

10:15 11:45

Session 2 - How to Manage Projects to Mitigate Low Oil Price and Tough Competi-tion

1. Rob Nibbelke - General Man-ager Front End Engineering and LNG Development, Shell Projects & Technology 2. Nolan Mackay - BP Mad Dog Phase 2 FPU Construction Manager

Poki Satari Medco E&P Natuna Ltd.

11:45 13:00 Istirahat    

13:00 14:30

Session 3 - Optimum Project Contracting Strategy for cost efficient and schedule advantaged

1. Ade Mashedi - Project Inter-face Manager ENI Muara Bakau 2. Radian Hosen - Sr. Vice Presi-dent of Project Management PT. Rekayasa Industri

Ruhimat PT Pertamina

Hulu Mahakam

14:30 15:00 Technology Update PT Yokogawa Indonesia  

15:00 15:30Session 4 - Conclusion & Recommendation (Wrap up session)

Asyhad -SKK Migas, IAFMI  

Page 41: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

41

Hari / Tanggal Jam Acara/Kegiatan narasumber Moderator

Panel Discussion - Design & Technology (Break Out Room 3) - Ruang Kenari

Kamis / 26 April 2018

8:00 8:40Session 1 - Production Fa-cility Technology (Rotating Machinary)

1. Stefano Filipello - Sales Leader OOP/LNG Indonesia, Baker Hughes a GE Company 2. Ben Gunn - Area Manager Oil and Gas, Solar Turbine

Agung A Putranto

SKK Migas

8:40 9:10 Technology Update PT Mipcon Prima Industri  

9:10 10:00 Session 2 - Production Facil-ity Technology (Deepwater)

Bobby Weliyanto - Project Man-ager Jangkrik Complex Phase 2 Project ENI Muara Bakau

Benny Sianturi SKK Migas

10:00 10:15 Coffee Break    

10:15 10:45 Technology Update IHS Markit (Petropro)  

10:45 11:25Session 3 - Integrated Operation Decision Support Centre

Ahmad Dewantoro - Team Leader Maintenance Equipment Reliability - IODSC PT CPI

Doyo Suwono SKK Migas

11:25 13:00 Istirahat    

13:00 15:30

Session 4 - Standard FEED Quality 1. Subsurface Condition 2. Contract Type of Project Execution 3. Level of Engineering (ma-jor/minor) 4. Market condition 5. Local content 6. Consideration using own materials

1. Thomas Gunawan - Project Director Jambaran Tiung Biru PT. Rekayasa Industri 2. Arief Susanto - Director PT Synergy Engineering 3. Ghulam Aziz - Project Manager Bison, Iguana and Gajah Puteri Development Project Premier Oil Natuna Sea BV

Taufik Aditiyawarman

PT Pertamina EP

15:30 16:00Session 5 - Conclusion & Recommendation (Wrap up session)

Freddy Simanjuntak - SKK Migas, IAFMI  

Page 42: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

42

Hari / Tanggal Jam Acara/Kegiatan narasumber Moderator

Business Forum

Jum’at / 27 April

2018

8:00 10:30

Business Forum “Peluang dan Kebijakan bagi Industri Nasional dalam Menunjang Kegiatan Proyek Migas yang Makin Kompetitif” - Kebijakan untuk meningkatkan daya saing Industri Nasional - Pemberdayaan industri lokal untuk menunjang proyek migas - Deregulasi sektor Migas dan upaya percepatan Proyek Migas - Prospek dan peluang Proyek Migas 1 dekade kedepan

1. Ridwan Djamaluddin - Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya) 2. Doddy Rahadi - Direktur Industri Logam Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian 3. Soerjaningsih - Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi 4. Arief Setiawan Handoko - Sekretaris SKK Migas

Rinto Pudyantoro SKK Migas

10:30 11:00 Kesimpulan dan Rekomendasi

Agoes Sapto - Kepala Divisi MPPF SKK Migas dan Rudianto Rimbono - Ketua Umum IAFMI

 

11:00 11:20 Penutupan Arief Setiawan Handoko - Sek-retaris SKK Migas  

Page 43: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

43

laY ouT VEnuE

Generated with ExhibitCore Event Planner | exhibitcore.com

Generated with ExhibitCore Event Planner | exhibitcore.com

Page 44: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

44

susunan PanITIaDewan Pembina Arcandra Tahar Wakil Menteri ESDM

Amien Sunaryadi Kepala SKK Migas

Dewan Penasihat Fatar Yani Abdurrahman Deputi Operasi SKK Migas

Agoes Sapto Rahardjo Kepala Divisi MPPF SKK Migas

Syamsu Alam Direktur Hulu PT Pertamina (Persero)

Rudianto Rimbono Ketua Umum IAFMI

Taufik Aditiyawarman Sekjen IAFMI

Jamsaton Nababan PT Pertamina EP Cepu

Qomaruzzaman Direktur PT Rekayasa Industri

Joseph Pangalila Presiden Direktur PT Tripatra

Ketua Panitia G Daru P Dewanto Manajer Senior Manajemen Proyek SKK Migas

Steering Committee (SC) Tomy W Poerwanto Manajer Senior PFO SKK Migas

G Daru P Dewanto Manajer Senior Manajemen Proyek SKK Migas

Asyhad SKK Migas

Aswandi SKK Migas

Dwi Nuraini Siregar SKK Migas

Desi A. Mahdi Ketua Bidang 1 IAFMI

Organizing Committee (OC)

Ketua OC Edwin Badrusomad Direktur Eksekutif IAFMI

Bendahara Iwan Gunawan Bendahara IAFMI

Ketua OC Materi I Gede Dian Aryana SKK Migas

Sekretariat Materi Dwi Nuraini Siregar SKK Migas

Yuwono Endro SKK Migas

Wirawan Aditya S SKK Migas

Conference Rossupanji Pribadi SKK Migas

Arif Khozin SKK Migas

Samsul Hadi SaputroJenary Bayu Tetha

SKK MigasSKK Migas

Panel Maintenance Aswandi SKK Migas

Gagas Ardi Markari SKK Migas

Army Brillianto SKK Migas

Fachmi Basyar SKK Migas

Aristo Delmayuzar SKK Migas

Agung Adi Putranto SKK Migas

Panel Project Asyhad SKK Migas

Page 45: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

45KOnTAK | IAFMIGandaria 8 Office Tower, Lantai 5Jl, Sultan Iskandar Muda Kebayoran Lama 

Jakarta 12240Telp. +62 21 29036664email: [email protected]:  www.iafmi.or.id

FFPM 2018 HP : 0812 8899 4655email : [email protected]

Ari Sulistiyono SKK Migas

Pangrukti Pinilih SKK Migas

Elfan Yusridha SKK Migas

Nuli R Widodo SKK Migas

Muh. Arifuddin Budiman SKK Migas

Panel Design & Technology

Freddy Simanjuntak SKK Migas

Rega Kristian SKK Migas

Ajeng Salindri W SKK Migas

Adi Nugroho SKK Migas

Jatmiko Danukusumo SKK Migas

Doyo Suwono SKK Migas

Business Forum Desi A. Mahdi Ketua Bidang 1 IAFMI

Candra Harry Satya IAFMI

Farhan IAFMI

Ketua OC Acara Surya Budi Ariyadi IAFMI

Venue Autie Minati P IAFMI

Exhibition Wahyu IAFMI

Registration Kun Riana Sari IAFMI

Publikasi Wiwin Lukman F IAFMI

Perlengkapan Rosiska Alwin IAFMI

Ketua Tim Sponsorship Gede Pramona IAFMI

Kunto Purbono IAFMI

Sari Amelia IAFMI

Arnold S. Layuk IAFMI

Ketua Tim Humas Ryan B. Wurjantoro SKK Migas

Liputan & Dokumentasi

Slamet NuryadinSuhendra AtmajaMuhammad Norman

SKK MigasSKK MigasSKK Migas

Protokoler & MC Transportasi

Erry PrihandryGyzelda DisantyErnawatiySharah AnzeliaAutie Minati P

SKK MigasSKK MigasSKK MigasSKK MigasIAFMI

Page 46: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

46

IAFMI, kepanjangan dari Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia, dideklarasikan pada tanggal 20 Juni 2013 di Bandung. Pada tanggal 5 Desember 2013, diselenggarakan kongres pertama di Jakarta yang dihadiri sekitar 200 orang. Pada kongres tersebut, berhasil mengesahkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Susunan Pengurus, dan Program Kerja.

Kongres Ke-2 diselenggarakan tanggal 17 Desember 2016 di Aula PERTAMINA EP Jakarta. Pada Kongres Ke-2 ini terpilih Ketua Umum IAFMI periode 2016-2017 Rudianto Rimbono.

Berikut adalah tujuan dan Misi dibentuknya IAFMI:

1. Membangun dan mengembangkan jaringan, kompetensi, dan profesionalisme tenaga ahli fasilitas produksi hulu minyak dan gas bumi.

2. Memfasilitasi kemajuan teknologi untuk peningkatan kualitas, tingkat persaingan dan kestabilan industri hulu minyak dan gas bumi.

3. Memberdayakan potensi sumber daya pendukung dalam negeri bagi industri minyak dan gas bumi.

4. Membangun pusat ilmu dan pengetahuan dalam bidang fasilitas produksi hulu minyak dan gas bumi,

5. Memberikan masukan kepada para pemangku kepentingan berkaitan dengan kebijakan bidang fasilitas produksi hulu.

Bulan Desember 2016, Kongres IAFMI kedua telah sukses menghasilkan beberapa Ketetapan Kongres. 

1. Penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga IAFMI

2. Garis Besar Rencana Kerja 2016 - 2019

3. Secara Musyawarah memilih Ketua Umum IAFMI 2016-2019, Ir. Rudianto Rimbono.

Pada tanggal 8 April 2017, susunan Pengurus IAFMI 2016-2019 resmi dilantik, dilanjutkan dengan Rapat Kerja Pengurus. Hadir pada pelantikan tersebut Kepala SKKMIGAS sebagai anggota kehormatan IAFMI.

sEKIlas IaFMI

Page 47: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

47

PROFIl PROGRAM IAFMIIAFMI (Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia) dideklarasikan dengan tujuan untuk memperkuat kontribusi organisasi profesi di bidang hulu migas, serta untuk membangun dan mengembangkan jaringan, kompetensi dan profesionalisme tenaga ahli di bidang fasilitas produksi hulu minyak dan gas bumi, termasuk mendorong pembangunan sumber daya pendukung di wilayah operasi migas, demi kemajuan industri migas di tanah air.

Mengawali kiprahnya di tahun 2013, IAFMI telah membukukan berbagai kegiatan berupa Jurnal IAFMI, Expert Sharing, Kajian teknologi dan kebijakan, pelatihan sumberdaya pendukung di daerah operasi migas baru, CEO Talk, Penyusunan Draft RSKKNI, Pembahasan Peta Gempa Nasional, Joint Convention HAGI, IAFMI, IAGI, IATMI, dan menjadi pembicara aktif di berbagai Conference, seminar dan diskusi.

Berikut ini ringkasan program IAFMI periode 2017-2019 dengan harapan para anggota, Mitra dan Profesional IAFMI dapat berpartisipasi untuk mensukseskan program ini. Partisipasi aktif dapat berbentuk kepesertaan, kerjasama sponsorship, narasumber, penulis, maupun kepanitiaan. Silakan hubungi [email protected] untuk informasi lebih lanjut atau menyampaikan komitmen partisipasi.

Jurnal IAFMI bertujuan membangun knowledge database yang kedepannya diharapkan dapat menjadi referensi utama ilmu dan teknologi dibidang fasilitas produksi migas di Indonesia serta mendorong para profesional dibidang fasilitas produksi minyak untuk menerbitkan karya dan pemikirannya sehingga kompetisi dan keahlian para professional nasional terangkat ke permukaan dunia industri migas. Jurnal Jurnal yang sudah di terbitkan oleh IAFMI diantaranya:

Edisi 1 Membangun Infrastruktur Migas Nasional.

Edisi 2 Marginal Field Development

Edisi 3 Menuju indonesia Timur Membangun Hingga ke Laut Dalam

Edisi 4 Membangun Standar Keahlian Kompetensi Nasional Indonesia

Edisi 5 Desain Fasilitas Produksi Spesifikasi Indonesia

Edisi 6 Desain dan Konstruksi Pipeline

Edisi 7 Process and Production Engineering Breakthrough

Page 48: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

48

CEO Talk merupakan salah satu program IAFMI yang dirancang untuk membangun sinergi pemikiran antara elemen pelaku utama industri fasilitas produksi Migas yaitu SKK Migas, KKKS, Kontraktor EPCI, Vendor, dan Perbankan. IAFMI melihat bahwa semua elemen pelaku industri ini sesungguhnya memiliki tujuan yang sama yaitu kemandirian nasional yang berdiri di atas kompetensi, kapasitas dan kemampuan nasional. CEO Talk dirancang untuk para pimpinan dan manajemen perusahaan, lembaga, institusi yang bergerak di bidang fasilitas produksi migas.

Expert Sharing dilaksanakan untuk membangun dan mengembangkan jaringan, kompetensi, dan profesionalisme tenaga ahli fasilitas produksi hulu minyak dan gas bumi. Expert Sharing juga menjadi bagian dari usaha IAFMI untuk mendorong dan memperkenalkan industri yang dituju kepada anggota IAFMI yang adalah para pemakai jasa atau produksi industri yang dikunjungi. Beberapa diantara Expert sharing yang pernah dilakukan oleh IAFMI.

1. IAFMI – KMI Expert Sharing (Jakarta, 21 February 2015) “LNG INDONESIA Bisnis & Komersial”

2. IAFMI – KAlORINDO (Jakarta, 9 Mei 2015) “Analisis Dan Eksperimental Sistem Proteksi Dan Kontrol Pembangkit listrik Orc Air Panas Geothermal Dieng”

3. IAFMI – BNSP – lSP (Jakarta, 13 Februari 2016) “Sertifikasi Profesi”

4. IAFMI – ORI Polytech Composite (Cikarang, 9 Apr 2016) “Non Carbon Steel Material for Offshore Hydrocarbone Service”

5. IAFMI – Gunanusa yard (Cilegon, 28 Mei 2016) “Manajemen Fase Konstruksi” dan “Desain Struktur Platform Offshore” serta kunjungan Industri Krakatau Steel serta KS POSCO

6. IAFMI – KHI (Cilegon, 20 Agustus 2016) “Proses Produksi dan Teknologi KHI”

7. IAFMI – Duraquipt – (Jakarta, 15 Oktober 2016) “Teknologi Pompa” dan kunjungan industri Fabrikasi ke Mutiara Global

8. IAFMI – Alphacon Valfindo dan TRK di Serang, Kunjungan Industri Valve Nasional.

Page 49: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

49

Pengembangan Sumberdaya Pendukung di Lokasi Operasi Migas dilakukan selama Januari hingga April 2016. IAFMI memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan, sertifikasi BNSP dan wisuda welder untuk 40 orang peserta lokal di kabupatan Banggai sebagai upaya IAFMI dalam melakukan Pengembangan sumberdaya pendukung di lokasi operasi migas. Gagasan pengembangan welder di wilayah industri migas baru ini didorong oleh pengalaman akan kebutuhan dukungan welder lokal bagi industri migas. Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah merupakan daerah industri migas yang terbilang baru dan berada di Indonesia wilayah tengah dan timur.

Dari 40 orang peserta pelatihan, 20 orang lulus dengan level 2 G dan 10 orang lulus dengan level 3G. Program ini merupakan hasil dari amanat IAFMI Charity Golf Gathering 2015, dan dilaksanakan IAFMI bersama Pertamina EP, Rekayasa Industri, Wijaya Karya, Gunanusa, Titis Sampurna Inspection, dan Inlastek UP45. Wisuda para welder diselenggarakan bulan April 2016, disaksikan langsung oleh Kepala SKK Migas, Direktur Utama Pertamina EP, Direktur Utama Rekayasa Industri, dan Direktur Operasional Wijaya Karya. Program kemudian dilanjutkan bersama Wijaya Karya dengan program Sertifikasi Welder oleh BNSP.

Kedepan Program pengembangan sumberdaya pendukung ini akan dikembangkan lebih luas, tidak hanya welder namun juga Fitter, Rigger, Inspektur Pengelasan, dan lain lain. Pola penanganan program akan dilakukan dengan kerjasama perusahaan K3S, Kontraktor, dan Institusi yang berkaitan, serta dukungan sponsor ataupun dana CSR.

Kajian Teknologi pada periode 2016-2019, IAFMI memperkuat bidang Kajian Teknologi dan Ilmu Pengetahuan untuk mengahadapi tantangan Industri Migas dengan tuntutan lebih efisiens dan lebih kompetitif. Kajian teknologi yang dilaksanakan fokus terhadap eksplorasi terobosan optimisasai desain, konstruksi dan operasi fasilitas produksi agar mampu bergerak maksimal dalam situasi seperti saat ini. IAFMI bertekad membangun jaringan antar institusi untuk bersama sama melakukan eksplorasi peluang pengembangan teknologi efisien melalui kajian, seminar serta riset yang dapat dibiayai bersama untuk kepentingan bersama.

Joint Convention HAGI, IAGI, IAFMI, IATMI merupakan kerjasama IAFMI dengan HAGI, IAGI dan IATMI dalam penyelenggaraan Joint convention yang berupa konferensi serta rangkaian kompetisi. Pada tahun 2015, telah dilaksanakan Joint Convention Balikpapan (JCB) yang dihadiri lebih dari 600 peserta. IAFMI mengirimkan 19 makalah dan menghadirkan booth IAFMI pada acara JCB tersebut. Pada tahun 2017, Joint Convention dilaksanakan di Malang pada tanggal 25 – 28 September 2017 dengan tema “Natural Resources and Infrastructure Development for National Sovereignty” .

Page 50: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

50

IAFMI juga mendorong Standarisasi melalui Standar Kompetensi Keahlian (RSKKNI) untuk beberapa bidang keahlian oleh BNSP serta Standarisasi beberapa disiplin keilmuan dan terapan melalui SNI. Sebagai langkah awal, IAFMI telah melakukan rapat dengan Subdit Standarisasi Ditjen Migas yang merupakan kementrian teknis untuk penyusunan RSKKNI bidang Migas. Kemudian diikuti dengan Expert Sharing dengan topik “Sertifikasi Profesi” yang menghadirkan pembicara dari BNSP dan LSP Migas. Langkah berikut yang dilakukan IAFMI adalah menerbitkan jurnal IAFMI dengan topik “Membangun Standar Keahlian Kompetensi Nasional Indonesia”. Melalui penerbitan jurnal ini, berhasil dikumpulkan empat rancangan RSKKNI yang kedepan dapat dijadikan sebagai bahan. Keempat bahan tersebut adalah:

• Draft usulan kompetensi kerja dibidang Pipeline

• Draft Usulan kompetensi kerja dibidang Struktur

• Draft usulan RSKKNI untuk Process Engineer

• Draft RSKKNI untuk Risk Based Inspection

Untuk SNI, IAFMI telah mendorong diterbitkannya Peta Gempa untuk bangunan offshore.

IAFMI Charity Golf Gathering adalah turnamen golf yang dilaksanakan IAFMI sebagai ajang komunikasi para professional dan stakeholder industri fasilitas produksi migas untuk mengembangkan jaringan dan membangun sinergi di bidang industri fasilitas produksi hulu migas di Indonesia.

Turnamen golf IAFMI pertama dan kedua telah sukses melahirkan program sinergi IAFMI dengan beberapa perusahaan untuk mencetak 40 orang welder baru di kabupatan Banggai Sulawesi Tengah. Program kini bergulir dengan beberapa permintaan program serupa dari beberapa K3S di beberapa wilayah operasi di Indonesia.

Penggalangan dana pada turnamen golf IAFMI ketiga diarahkan untuk melanjutkan program Pencetakan dan Sertifikasi Welder baru ditambah program Welding Inspector lokal. Meskipun industri migas masih dilanda tantangan, tidak menyurutkan komitmen IAFMI untuk terus berdiri paling depan mendukung industri migas.

Page 51: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

51

Forum Fasilitas Produksi Migas 2018 merupakan event nasional hasil kerjasama SKK Migas dengan IAFMI. Event dihadiri oleh para praktisi, pelaku bisnis dari berbagai pemangku kepentingan dunia Migas yaitu institusi pemerintah (Kemenko Kemaritiman, Kementerian ESDM, SKK Migas), para perusahaan hulu migas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), para perusahaan hilir migas (perusahaan Kilang Minyak, Kilang LNG, Transporter Migas), Konsultan Engineering, Kontraktor EPC, KontraktorPenyedia Barang dan Jasa.

Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari dalam bentuk Konferensi , Pameran dan Business Forum. Melalui Konferensi, Forum ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan mengenai permasalahan-permasalahan yang mengemuka dan menjadi rekomendasi bagi para pemangku kepentingan terutama para pembuat kebijakan industri hulu migas di pemerintahan. Selain itu ditampilkan juga pameran perkembangan aplikasi keilmuan dan teknologi fasilitas permukaan migas termasuk di dalamnya pipa, rotating machinery, fasilitas subsea, dan sebagainya dari para penyedia barang dan jasa migas, serta pola pembiayaan oleh Perbankan Nasional. Selain aplikasi teknologi baru, pameran juga mengutamakan material dan peralatan pabrikan lokal dengan semangat untuk turut mendukung pengutamaan produk dalam negeri melalui pemberian kesempatan industri dalam negeri untuk berpartisipasi lebih banyak dalam proyek-proyek migas.

Dengan adanya konferensi, pameran dan business forum ini diharapkan terjadi transfer pengetahuan dan pengalaman di antara proyek-proyek MIGAS, termasuk juga dari Industri Hilir MIGAS. Hasil konferensi dan pameran ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi seluruh kalangan baik itu Pemerintah, KKKS, maupun industri penunjang kegiatan usaha Hulu MIGAS dalam mengoptimalkan seluruh sumber daya dan aspek dalam menjalankan bisnis proses yang pada akhirnya dapat menumbuhkan keandalan operasi dan bisnis.

Page 52: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

52

Indonesia berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang kokohUntuk merevitalisasi industri manufaktur, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat implementasi 4IR. Inisiatif Making Indonesia 4.0 ini memberikan potensi besar untuk melipatgandakan produktifitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan daya saing global dan mengangkat pangsa pasar ekspor global. Ekspor yang lebih tinggi akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, sehingga konsumsi domestik menjadi lebih kuat dan Indonesia dapat menjadi salah satu dari 10 besar ekonomi dunia.

Menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia berdasarkan PDBIndonesia berencana untuk menjadi salah satu dari 10 kekuatan ekonomi terbesar di dunia berdasarkan PDB pada tahun 2030. Sejauh ini Indonesia telah merasakan pertumbuhan ekonomi yang sehat, dengan PDB yang terus menanjak sebanyak 11 tingkat, dari posisi 27 di tahun 2000 sampai posisi 16 di tahun 2016, berkat konsumsi dan investasi domestik yang kuat. Ke depan, Indonesia akan menggali potensi ekspor netto-nya sebagai pendorong ekonomi, dengan memperbaiki produktifitas dan penerapan inovasi dalam industri.

Menggandakan rasio produktifitas-terhadap-biayaUntuk meningkatkan daya saing di pasar global, Indonesia harus berfokus pada penggandaan output dari biaya dasar buruh saat ini, sehingga dihasilkan produktifitas dan profitabilitas yang

3

Indonesia berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang kokohUntuk merevitalisasi industri manufaktur, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat imple-mentasi 4IR. Inisiatif Making Indonesia 4.0 ini memberikan potensi besar untuk melipatgan-dakan produktifitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan daya saing global dan mengangkat pangsa pasar ekspor global. Ekspor yang lebih tinggi akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, sehingga konsumsi domestik menjadi lebih kuat dan Indonesia dapat menjadi salah satu dari 10 besar ekonomi dunia.

Menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia berdasarkan PDBIndonesia berencana untuk menjadi salah satu dari 10 kekuatan ekonomi terbesar di dunia berdasarkan PDB pada tahun 2030. Sejauh ini Indonesia telah merasakan pertumbuhan ekonomi yang sehat, dengan PDB yang terus menanjak sebanyak 11 tingkat, dari posisi 27 di tahun 2000 sampai posisi 16 di tahun 2016, berkat konsumsi dan investasi domestik yang kuat. Ke depan, Indonesia akan menggali potensi ekspor netto-nya sebagai pendorong ekonomi, dengan memperbaiki produktifitas dan penerapan inovasi dalam industri.

Menggandakan rasio produktifitas-terhadap-biayaUntuk meningkatkan daya saing di pasar global, Indonesia harus berfokus pada penggandaan output dari biaya dasar buruh saat ini, sehingga dihasilkan produktifitas dan profitabilitas yang berdaya saing. Situasi kondusif ini akan mendorong pelaku industri untuk menginvestasikan kembali keuntungan yang mereka peroleh ke dalam bentuk aset produktif, sehingga mencip-takan siklus ekonomi yang bermanfaat.

Mendorong ekspor netto menjadi 10 persen dari PDBIndonesia pernah menjadi salah satu negara dengan ekspor netto tertinggi di ASEAN. Namun, keunggulan tersebut terlihat menurun dalam kurun waktu terakhir dengan berkurangnya angka ekspor netto (sebagai persentase PDB) dari 10 persen di tahun 2000 menjadi 1 persen di tahun 2016. Dengan inisiatif Making Indonesia 4.0, Indonesia berkeinginan untuk mengangkat pangsa pasar ekspor globalnya, untuk mewujudkan lebih banyak lapangan pekerjaan dan meraih kembali kejayaan ekspor netto, melalui pencapaian ekspor netto 10 persen dari PDB pada tahun 2030.

Menganggarkan 2 persen dari PDB untuk penelitian dan pengembanganAktivitas penelitian, pengembangan, desain dan inovasi diperlukan untuk meningkatkan kemampuan suatu bangsa dalam penguasaan teknologi. Melalui Making Indonesia 4.0, Indonesia berkomitmen agar porsi penelitian, pengembangan, desain dan inovasi dapat mencapai 2 persen dari PDB untuk mendorong inisiatif penguasaan dan pengembangan teknologi di masa datang.

10% net export contribution to

GDP

Top 10 global economyNationalAspiration:

2x productivity-cost ratio

2% R&D spending to GDP

MakingIndonesia

4.0

MaKIng IndonEsIa 4.0

Page 53: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

53

berdaya saing. Situasi kondusif ini akan mendorong pelaku industri untuk menginvestasikan kembali keuntungan yang mereka peroleh ke dalam bentuk aset produktif, sehingga menciptakan siklus ekonomi yang bermanfaat.

Mendorong ekspor netto menjadi 10 persen dari PDBIndonesia pernah menjadi salah satu negara dengan ekspor netto tertinggi di ASEAN. Namun, keunggulan tersebut terlihat menurun dalam kurun waktu terakhir dengan berkurangnya angka ekspor netto (sebagai persentase PDB) dari 10 persen di tahun 2000 menjadi 1 persen di tahun 2016. Dengan inisiatif Making Indonesia 4.0, Indonesia berkeinginan untuk mengangkat pangsa pasar ekspor globalnya, untuk mewujudkan lebih banyak lapangan pekerjaan dan meraih kembali kejayaan ekspor netto, melalui pencapaian ekspor netto 10 persen dari PDB pada tahun 2030.

Menganggarkan 2 persen dari PDB untuk penelitian dan pengembanganAktivitas penelitian, pengembangan, desain dan inovasi diperlukan untuk meningkatkan kemampuan suatu bangsa dalam penguasaan teknologi. Melalui Making Indonesia 4.0, Indonesia berkomitmen agar porsi penelitian, pengembangan, desain dan inovasi dapat mencapai 2 persen dari PDB untuk mendorong inisiatif penguasaan dan pengembangan teknologi di masa datang.

Indonesia akan membangun lima sektor manufaktur dengan daya saing regional4IR mencakup beragam teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), wearables, robotika canggih, dan 3D printing. Indonesia akan berfokus pada lima sektor

utama untuk penerapan awal dari teknologi ini, yaitu (i) makanan dan minuman, (ii) tekstil dan pakaian, (iii) otomotif, (iv) kimia, dan (v) elektonik. Sektor ini dipilih menjadi fokus setelah melalui evaluasi dampak ekonomi dan kriteria kelayakan implementasi yang mencakup ukuran PDB, perdagangan, potensi dampak terhadap industri lain, besaran investasi, dan kecepatan penetrasi pasar. Indonesia akan mengevaluasi strategi dari setiap fokus sektor setiap tiga sampai empat tahun untuk meninjau kemajuannya dan mengatasi tantangan pelaksanaannya.

4

Indonesia akan membangun lima sektor manufaktur dengan daya saing regional

4IR mencakup beragam teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), wearables, robotika canggih, dan 3D printing. Indonesia akan berfokus pada lima sektor utama untuk penerapan awal dari teknologi ini, yaitu (i) makanan dan minuman, (ii) tekstil dan pakaian, (iii) otomotif, (iv) kimia, dan (v) elektonik. Sektor ini dipilih menjadi fokus setelah melalui evaluasi dampak ekonomi dan kriteria kelayakan implementasi yang mencakup ukuran PDB, perda-gangan, potensi dampak terhadap industri lain, besaran investasi, dan kecepatan penetrasi pasar. Indonesia akan mengevaluasi strategi dari setiap fokus sektor setiap tiga sampai empat tahun untuk meninjau kemajuannya dan mengatasi tantangan pelaksanaannya.

Pada tahun 2016, sektor ini mengkontribusikan 29 persen dari PDB manufaktur, 24 persen ekspor manufaktur, dan menyerap 33 persen tenaga kerja sektor manufaktur. Jika dibandingkan dengan negara lain, sektor makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena didukung oleh sumber daya pertanian yang berlimpah dan permintaan domestik yang besar.

Strategi untuk makanan dan minuman 4.0 diantaranya: (1) Mendorong produktifitas di sektor hulu yaitu pertanian, peter-nakan, dan perikanan, melalui penerapan dan investasi teknologi canggih seperti sistem monitoring otomatis dan autopilot drones. (2) Karena lebih dari 80% tenaga kerja di industri ini bekerja di UMKM, termasuk petani dan produsen skala kecil, Indonesia akan membantu UMKM di sepanjang rantai nilai untuk mengadopsi teknologi yang dapat menin-gkatkan hasil produksi dan pangsa pasar mereka. (3) Berkomitmen untuk berinvestasi pada produk makanan kemasan untuk menangkap seluruh permintaan domestik di masa datang seiring dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen. (4) Meningkatkan ekspor dengan memanfaatkan akses terhadap sumber daya pertanian dan skala ekonomi domestik.

Makanan dan minuman: Membangun industri F&B powerhouse di ASEAN

Highly productive agricultural sector and predictable yield

1

Regional F&Bexport hub

4

2

Leading packaged food producer

Strong SME support along the value chain

3

TOWARDS 2030

Food andbeverage

4.0

Food andbeverage Chemical

Textile andapparel

Automotive

Electronics

The five sectors account for:• 60% of manufacturing GDP• 65% of manufacturing exports• 60% of manufacturing workers

IOT

AI(Logical Layer)

(ConnectivityLayer)

1

2

3

4

Page 54: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

54

Makanan dan minuman: Membangun industri F&B powerhouse di ASeAn

Pada tahun 2016, sektor ini mengkontribusikan 29 persen dari PDB manufaktur, 24 persen ekspor manufaktur, dan menyerap 33 persen tenaga kerja sektor manufaktur. Jika dibandingkan dengan negara lain, sektor makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena didukung oleh sumber daya pertanian yang berlimpah dan permintaan domestik yang besar.

Strategi untuk makanan dan minuman 4.0 diantaranya: (1) Mendorong produktifitas di sektor hulu yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan, melalui penerapan dan investasi teknologi canggih seperti sistem monitoring otomatis dan autopilot drones. (2) Karena lebih dari 80% tenaga kerja di industri ini bekerja di UMKM, termasuk petani dan produsen skala kecil, Indonesia akan membantu UMKM di sepanjang rantai nilai untuk mengadopsi teknologi yang dapat meningkatkan hasil produksi dan pangsa pasar mereka. (3) Berkomitmen untuk berinvestasi pada produk makanan kemasan untuk menangkap seluruh permintaan domestik di masa datang seiring dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen. (4) Meningkatkan ekspor dengan memanfaatkan akses terhadap sumber daya pertanian dan skala ekonomi domestic

Tekstil dan pakaian: Menuju produsen functional clothing terkemuka

Pada tahun 2016, sektor ini mengkontribusikan 7 persen dari PDB manufaktur, 15 persen dari ekspor manufaktur, dan 20 persen dari tenaga kerja manufaktur. Secara historis, sektor ini merupakan kontributor ekspor manufaktur terbesar kedua di Indonesia. Adopsi 4IR di sektor ini akan membuat Indonesia mampu mempertahankan dan meningkatkan daya saingnya di pangsa pasar global.

Strategi tekstil dan pakaian 4.0 termasuk: (1) Meningkatkan ke- mampuan di sektor hulu, fokus pada produksi serat kimiawi dan bahan pakaian dengan biaya yang lebih rendah dan berkualitas tinggi untuk meningkatkan daya saing di pasar global. (2) Meningkatkan produktifitas manufaktur dan buruh melalui penerapan teknologi, optimalisasi lokasi pabrik serta peningkatan

4

Indonesia akan membangun lima sektor manufaktur dengan daya saing regional

4IR mencakup beragam teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), wearables, robotika canggih, dan 3D printing. Indonesia akan berfokus pada lima sektor utama untuk penerapan awal dari teknologi ini, yaitu (i) makanan dan minuman, (ii) tekstil dan pakaian, (iii) otomotif, (iv) kimia, dan (v) elektonik. Sektor ini dipilih menjadi fokus setelah melalui evaluasi dampak ekonomi dan kriteria kelayakan implementasi yang mencakup ukuran PDB, perda-gangan, potensi dampak terhadap industri lain, besaran investasi, dan kecepatan penetrasi pasar. Indonesia akan mengevaluasi strategi dari setiap fokus sektor setiap tiga sampai empat tahun untuk meninjau kemajuannya dan mengatasi tantangan pelaksanaannya.

Pada tahun 2016, sektor ini mengkontribusikan 29 persen dari PDB manufaktur, 24 persen ekspor manufaktur, dan menyerap 33 persen tenaga kerja sektor manufaktur. Jika dibandingkan dengan negara lain, sektor makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena didukung oleh sumber daya pertanian yang berlimpah dan permintaan domestik yang besar.

Strategi untuk makanan dan minuman 4.0 diantaranya: (1) Mendorong produktifitas di sektor hulu yaitu pertanian, peter-nakan, dan perikanan, melalui penerapan dan investasi teknologi canggih seperti sistem monitoring otomatis dan autopilot drones. (2) Karena lebih dari 80% tenaga kerja di industri ini bekerja di UMKM, termasuk petani dan produsen skala kecil, Indonesia akan membantu UMKM di sepanjang rantai nilai untuk mengadopsi teknologi yang dapat menin-gkatkan hasil produksi dan pangsa pasar mereka. (3) Berkomitmen untuk berinvestasi pada produk makanan kemasan untuk menangkap seluruh permintaan domestik di masa datang seiring dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen. (4) Meningkatkan ekspor dengan memanfaatkan akses terhadap sumber daya pertanian dan skala ekonomi domestik.

Makanan dan minuman: Membangun industri F&B powerhouse di ASEAN

Highly productive agricultural sector and predictable yield

1

Regional F&Bexport hub

4

2

Leading packaged food producer

Strong SME support along the value chain

3

TOWARDS 2030

Food andbeverage

4.0

Food andbeverage Chemical

Textile andapparel

Automotive

Electronics

The five sectors account for:• 60% of manufacturing GDP• 65% of manufacturing exports• 60% of manufacturing workers

IOT

AI(Logical Layer)

(ConnectivityLayer)

1

2

3

4

Page 55: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

55

ketrampilan. Lebih lanjut, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pergeseran permintaan dari pakaian dasar (basic clothing) menjadi pakaian fungsional, seperti baju olahraga, Indonesia harus mampu untuk (3) membangun kemampuan produksi functional clothing dan (4) meningkatkan skala ekonomi untuk memenuhi permintaan functional clothing yang terus berkembang, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Otomotif: Menjadi pemain terkemuka dalam ekspor Ice dan eVDidukung pasar domestik serta investasi yang kuat dari berbagai perusahaan otomotif terkemuka, Indonesia ingin menjadi produsen mobil terbesar di ASEAN. Indonesia saat ini sudah menjadi eksportir otomotif kedua terbesar di wilayah ini, walaupun produksi kendaraan masih tergantung impor bahan baku mentah (logam dan kimia) maupun komponen elektronik penting lainnya. Selain itu, seiring penetrasi kendaraan listrik (EV) dunia yang diperkirakan akan meningkat tajam pada tahun 2020, Indonesia akan fokus dalam mendukung pengembangan EV.

Strategi otomotif 4.0 termasuk: Menaikkan produksi lokal, dalam hal (1) volume dan (2) efisiensi produksi bahan baku dan komponen penting melalui adopsi teknologi dan pengembangan infrastruktur, seperti pembangunan zona industri terpadu dan platform logistik yang lebih efisien. (3) Bekerjasama dengan perusahaan OEM dunia untuk meningkatkan ekspor, dengan fokus pada multi-purpose vehicles (MPV),

5

Pada tahun 2016, sektor ini mengkontribusikan 7 persen dari PDB manufaktur, 15 persen dari ekspor manufaktur, dan 20 persen dari tenaga kerja manufaktur. Secara historis, sektor ini merupakan kontributor ekspor manufaktur terbesar kedua di Indonesia. Adopsi 4IR di sektor ini akan membuat Indonesia mampu mempertahankan dan mening-katkan daya saingnya di pangsa pasar global.Strategi tekstil dan pakaian 4.0 termasuk: (1) Meningkatkan ke- mampuan di sektor hulu, fokus pada produksi serat kimiawi dan bahan pakaian dengan biaya yang lebih rendah dan berkualitas tinggi untuk meningkatkan daya saing di pasar global. (2) Meningkatkan produktifitas manufaktur dan buruh melalui penerapan teknologi, optimalisasi lokasi pabrik serta pening-katan ketrampilan. Lebih lanjut, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pergeseran permintaan dari pakaian dasar (basic clothing) menjadi pakaian fungsional, seperti baju olahraga, Indonesia harus mampu untuk (3) membangun kemampuan produksi functional clothing dan (4) meningkatkan skala ekonomi untuk memenuhi permintaan functional clothing yang terus berkembang, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Didukung pasar domestik serta investasi yang kuat dari berbagai perusahaan otomotif terkemuka, Indonesia ingin menjadi produsen mobil terbesar di ASEAN. Indonesia saat ini sudah menjadi eksportir otomotif kedua terbesar di wilayah ini, walaupun produksi kendaraan masih tergantung impor bahan baku mentah (logam dan kimia) maupun komponen elektronik penting lainnya. Selain itu, seiring penetrasi kendaraan listrik (EV) dunia yang diperkirakan akan meningkat tajam pada tahun 2020, Indonesia akan fokus dalam mendukung pengembangan EV.Strategi otomotif 4.0 termasuk: Menaikkan produksi lokal, dalam

hal (1) volume dan (2) efisiensi produksi bahan baku dan komponen penting melalui adopsi teknologi dan pengembangan infrastruktur, seperti pembangunan zona industri terpadu dan platform logistik yang lebih efisien. (3) Bekerjasama dengan perusahaan OEM dunia untuk meningkatkan ekspor, dengan fokus pada multi-purpose vehicles (MPV), kendaraan murah ramah lingkungan, dan sport utility vehicles (SUV). (4) Membangun ekosistem untuk industri EV, dimulai dengan kemampuan manufaktur sepeda motor listrik, kemudian mengembangkan kemampuan mobil listrik berdasarkan adopsi EV yang tak terelakkan di masa mendatang.

Tekstil dan pakaian: Menuju produsen functional clothing terkemuka

Otomotif: Menjadi pemain terkemuka dalam ekspor ICE dan EV

Building upstream capabilities in high-quality materials

1

Scaling up to meet demand from both domestic and export markets

4

2

Leader in functional clothing production and innovation

Improved cost-com-petitiveness through increased labor pro-ductivity and e�ective industrial zoning

3

TOWARDS 2030

Textile and apparel

4.0

Self-su�icient local production of raw materials and key components

1

Regional leader in EV production

4

2

Leading automotive export hub

Optimized sectoral productivity along the value chain

3

TOWARDS 2030

Automotive 4.0

1

2

34

1 2

3

4

5

Pada tahun 2016, sektor ini mengkontribusikan 7 persen dari PDB manufaktur, 15 persen dari ekspor manufaktur, dan 20 persen dari tenaga kerja manufaktur. Secara historis, sektor ini merupakan kontributor ekspor manufaktur terbesar kedua di Indonesia. Adopsi 4IR di sektor ini akan membuat Indonesia mampu mempertahankan dan mening-katkan daya saingnya di pangsa pasar global.Strategi tekstil dan pakaian 4.0 termasuk: (1) Meningkatkan ke- mampuan di sektor hulu, fokus pada produksi serat kimiawi dan bahan pakaian dengan biaya yang lebih rendah dan berkualitas tinggi untuk meningkatkan daya saing di pasar global. (2) Meningkatkan produktifitas manufaktur dan buruh melalui penerapan teknologi, optimalisasi lokasi pabrik serta pening-katan ketrampilan. Lebih lanjut, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pergeseran permintaan dari pakaian dasar (basic clothing) menjadi pakaian fungsional, seperti baju olahraga, Indonesia harus mampu untuk (3) membangun kemampuan produksi functional clothing dan (4) meningkatkan skala ekonomi untuk memenuhi permintaan functional clothing yang terus berkembang, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Didukung pasar domestik serta investasi yang kuat dari berbagai perusahaan otomotif terkemuka, Indonesia ingin menjadi produsen mobil terbesar di ASEAN. Indonesia saat ini sudah menjadi eksportir otomotif kedua terbesar di wilayah ini, walaupun produksi kendaraan masih tergantung impor bahan baku mentah (logam dan kimia) maupun komponen elektronik penting lainnya. Selain itu, seiring penetrasi kendaraan listrik (EV) dunia yang diperkirakan akan meningkat tajam pada tahun 2020, Indonesia akan fokus dalam mendukung pengembangan EV.Strategi otomotif 4.0 termasuk: Menaikkan produksi lokal, dalam

hal (1) volume dan (2) efisiensi produksi bahan baku dan komponen penting melalui adopsi teknologi dan pengembangan infrastruktur, seperti pembangunan zona industri terpadu dan platform logistik yang lebih efisien. (3) Bekerjasama dengan perusahaan OEM dunia untuk meningkatkan ekspor, dengan fokus pada multi-purpose vehicles (MPV), kendaraan murah ramah lingkungan, dan sport utility vehicles (SUV). (4) Membangun ekosistem untuk industri EV, dimulai dengan kemampuan manufaktur sepeda motor listrik, kemudian mengembangkan kemampuan mobil listrik berdasarkan adopsi EV yang tak terelakkan di masa mendatang.

Tekstil dan pakaian: Menuju produsen functional clothing terkemuka

Otomotif: Menjadi pemain terkemuka dalam ekspor ICE dan EV

Building upstream capabilities in high-quality materials

1

Scaling up to meet demand from both domestic and export markets

4

2

Leader in functional clothing production and innovation

Improved cost-com-petitiveness through increased labor pro-ductivity and e�ective industrial zoning

3

TOWARDS 2030

Textile and apparel

4.0

Self-su�icient local production of raw materials and key components

1

Regional leader in EV production

4

2

Leading automotive export hub

Optimized sectoral productivity along the value chain

3

TOWARDS 2030

Automotive 4.0

1

2

34

1 2

3

4

Page 56: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

56

kendaraan murah ramah lingkungan, dan sport utility vehicles (SUV). (4) Membangun ekosistem untuk industri EV, dimulai dengan kemampuan manufaktur sepeda motor listrik, kemudian mengembangkan kemampuan mobil listrik berdasarkan adopsi EV yang tak terelakkan di masa mendatang.

Kimia: Menjadi pemain terkemuka di industri biokimiaSektor industri kimia adalah dasar dari industri manufaktur karena produknya digunakan secara luas oleh sektor manufaktur lainnya, seperti elektronika, farmasi, dan otomotif.Perkuatan sektor industri kimia sangat penting untuk dapat membangun industri manufaktur yang dapat bersaing secara global. Indonesia saat ini masih berada pada tahap pengimpor bahan kimia dasar, namun ingin memperluas kapasitas dan membangun kemampuannya untuk menjadi

net eksportir dan produsen bahan kimia spesialis. Indonesia akan memakai sumber daya pertaniannya yang melimpah sebagai salah satu modal untuk membangun keunggulan produksi produk biokimia yang berdaya saing.

Strategi industri kimia 4.0 termasuk: (1) Mendorong pembangunan kapasitas pasokan petrokimia dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor. (2) Membangun industri kimia dengan biaya kompetitif dengan memanfaatkan sumber daya migas dan optimalisasi lokasi zona industri, termasuk pembangunan lokasi produksi kimia yang lebih dekat dengan lokasi ekstraksi gas alam. Selain itu, mengadopsi teknologi 4IR dan mempercepat kegiatan penelitian dan pengembangan untuk (3) mendorong produktifitas dan (4) mengembangkan kemampuan produksi kimia generasi berikut dalam produksi biofuel dan bioplastik.

elektronik: Mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik Industri elektronik Indonesia masih berkembang dan bergantung pada impor komponen dan

6

Sektor industri kimia adalah dasar dari industri manufaktur karena produknya digunakan secara luas oleh sektor manufaktur lainnya, seperti elektronika, farmasi, dan otomotif.Perkuatan sektor industri kimia sangat penting untuk dapat membangun industri manufaktur yang dapat bersaing secara global. Indonesia saat ini masih berada pada tahap pengimpor bahan kimia dasar, namun ingin memperluas kapasitas dan membangun kemampuannya untuk menjadi net eksportir dan produsen bahan kimia spesialis. Indonesia akan memakai sumber daya pertaniannya yang melimpah sebagai salah satu modal untuk membangun keunggulan produksi produk biokimia yang berdaya saing. Strategi industri kimia 4.0 termasuk: (1) Mendorong pembangunan kapasitas pasokan petro-kimia dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor. (2) Membangun industri kimia dengan biaya kompetitif dengan memanfaatkan sumber daya migas dan optimalisasi lokasi zona industri, termasuk pembangunan lokasi produksi kimia yang lebih dekat dengan lokasi ekstraksi gas alam. Selain itu, mengadopsi teknologi 4IR dan mempercepat kegiatan penelitian dan pengembangan untuk (3) mendorong produktifitas dan (4) mengembangkan kemampuan produksi kimia generasi berikut dalam produksi biofuel dan bioplastik.

Industri elektronik Indonesia masih berkembang dan bergantung pada impor komponen dan produksi lokal dari pemain-pemain global. Produksi lokal masih terkonsentrasi pada perakitan sederhana dan belum banyak terlibat dalam proses yang bernilai tambah. Strategi elektronik 4.0 adalah: (1) Menarik pemain global ter- kemuka dengan paket insentif yang menarik dan (2) mengem-bangkan kemampuan dalam memproduksi komponen elektro- nik bernilai tambah. (3) Mengem- bangkan kemampuan tenaga kerja dalam negeri melalui pelatihan intensif dan menarik tenaga kerja asing di bidang tertentu yang

dibutuhkan dan (4) mengembangkan pelaku industri unggulan dalam negeri yang berkompeten untuk mendorong inovasi lanjutan dan mempercepat transfer teknologi.

Kimia: Menjadi pemain terkemuka di industri biokimia

Elektronik: Mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik

Enhanced basic chemical production

1

Leading biochem-ical manufacturer

4

2

Improved productivity across the value chain

Optimized use of raw materials and industrial zoning

3

TOWARDS 2030

Chemical 4.0

Attracting leading global manufacturers

1

Highly capable domestic cham-pions

4

2

Highly skilled and innovative workforce

Advanced manufac-turing capabilities beyond assembly

3

TOWARDS 2030

Electronics 4.0

12

3 4

1

2

3

4

Page 57: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

57

produksi lokal dari pemain-pemain global. Produksi lokal masih terkonsentrasi pada perakitan sederhana dan belum banyak terlibat dalam proses yang bernilai tambah.

Strategi elektronik 4.0 adalah: (1) Menarik pemain global ter- kemuka dengan paket insentif yang menarik dan (2) mengembangkan kemampuan dalam memproduksi komponen elektro- nik bernilai tambah. (3) Mengem- bangkan kemampuan tenaga kerja dalam negeri melalui pelatihan intensif dan menarik tenaga kerja asing di

bidang tertentu yang dibutuhkan dan (4) mengembangkan pelaku industri unggulan dalam negeri yang berkompeten untuk mendorong inovasi lanjutan dan mempercepat transfer teknologi.

Indonesia akan mendorong 10 prioritas nasional dalam inisiatif “Making Indonesia 4.0” Hampir seluruh sektor manufaktur Indonesia menghadapi tantangan yang serupa, mulai dari ketersediaan bahan baku domestik hingga kebijakan industri. Beberapa faktor yang menghambat industri Indonesia seringkali bersifat lintas sektoral. Oleh karenanya, Making Indonesia 4.0 memuat 10 inisiatif nasional yang bersifat lintas sektoral untuk mempercepat perkembangan industri manufaktur di Indonesia.

1. Perbaikan alur aliran barang dan material

Indonesia bergantung pada impor bahan baku maupun komponen bernilai tinggi, khususnya di sektor kimia, logam dasar, otomotif, dan elektronik. Indonesia akan memperkuat produksi lokal pada sektor hulu dan menengah melalui peningkatan kapasitas produksi dan percepatan adopsi teknologi. Indonesia akan mengembangkan rancangan jangka panjang untuk perbaikan alur aliran barang dan material secara nasional dan menyusun strategi sumber material.

6

Sektor industri kimia adalah dasar dari industri manufaktur karena produknya digunakan secara luas oleh sektor manufaktur lainnya, seperti elektronika, farmasi, dan otomotif.Perkuatan sektor industri kimia sangat penting untuk dapat membangun industri manufaktur yang dapat bersaing secara global. Indonesia saat ini masih berada pada tahap pengimpor bahan kimia dasar, namun ingin memperluas kapasitas dan membangun kemampuannya untuk menjadi net eksportir dan produsen bahan kimia spesialis. Indonesia akan memakai sumber daya pertaniannya yang melimpah sebagai salah satu modal untuk membangun keunggulan produksi produk biokimia yang berdaya saing. Strategi industri kimia 4.0 termasuk: (1) Mendorong pembangunan kapasitas pasokan petro-kimia dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor. (2) Membangun industri kimia dengan biaya kompetitif dengan memanfaatkan sumber daya migas dan optimalisasi lokasi zona industri, termasuk pembangunan lokasi produksi kimia yang lebih dekat dengan lokasi ekstraksi gas alam. Selain itu, mengadopsi teknologi 4IR dan mempercepat kegiatan penelitian dan pengembangan untuk (3) mendorong produktifitas dan (4) mengembangkan kemampuan produksi kimia generasi berikut dalam produksi biofuel dan bioplastik.

Industri elektronik Indonesia masih berkembang dan bergantung pada impor komponen dan produksi lokal dari pemain-pemain global. Produksi lokal masih terkonsentrasi pada perakitan sederhana dan belum banyak terlibat dalam proses yang bernilai tambah. Strategi elektronik 4.0 adalah: (1) Menarik pemain global ter- kemuka dengan paket insentif yang menarik dan (2) mengem-bangkan kemampuan dalam memproduksi komponen elektro- nik bernilai tambah. (3) Mengem- bangkan kemampuan tenaga kerja dalam negeri melalui pelatihan intensif dan menarik tenaga kerja asing di bidang tertentu yang

dibutuhkan dan (4) mengembangkan pelaku industri unggulan dalam negeri yang berkompeten untuk mendorong inovasi lanjutan dan mempercepat transfer teknologi.

Kimia: Menjadi pemain terkemuka di industri biokimia

Elektronik: Mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik

Enhanced basic chemical production

1

Leading biochem-ical manufacturer

4

2

Improved productivity across the value chain

Optimized use of raw materials and industrial zoning

3

TOWARDS 2030

Chemical 4.0

Attracting leading global manufacturers

1

Highly capable domestic cham-pions

4

2

Highly skilled and innovative workforce

Advanced manufac-turing capabilities beyond assembly

3

TOWARDS 2030

Electronics 4.0

12

3 4

1

2

3

4

Page 58: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

58

2. Desain ulang zona industri

Indonesia telah membangun beberapa zona industri di penjuru negeri. Indonesia akan mengoptimalkan kebijakan zona-zona industri ini termasuk menyelaraskan peta jalan sektor sektor yang menjadi fokus dalam Making Indonesia 4.0 secara geografis, serta peta jalan untuk transportasi dan infrastruktur. Untuk mengoptimalkan penggunaan lahan, Indonesia akan mengevaluasi zona-zona industri yang ada dan akan membangun satu peta jalan zona industri yang komprehensif dan lintas industri.

3. Mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability)

Komunitas global telah menyuarakan kekhawatiran terkait keberlanjutan di berbagai sektor. Indonesia melihat tantangan keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun kemampuan keberlanjutan berbasis teknologi bersih, EV, biokimia, dan energi terbarukan. Oleh karenanya, Indonesia akan berusaha memenuhi persyaratan keberlanjutan di masa mendatang, mengidentifikasi aplikasi teknologi dan peluang pertumbuhan ramah lingkungan, serta mempromosikan lingkungan yang kondusif (termasuk peraturan, pajak dan subsidi) untuk investasi yang ramah lingkungan.

4. Memberdayakan UMKM

Hampir 70 persen tenaga kerja Indonesia bekerja untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha UMKM dengan membangun platform e-commerce untuk UMKM, petani dan pengrajin, membangun sentra sentra teknologi (technology bank) dalam rangka meningkatkan akses UMKM terhadap akuisisi teknologi, dan memberikan dukungan mentoring untuk mendorong inovasi.

5. Membangun infrastruktur digital nasional

Untuk mendukung Peta Jalan Making Indonesia 4.0, Indonesia akan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan digital capabilities dengan kerjasama pemerintah, publik dan swasta untuk dapat berinvestasi di teknologi digital seperti cloud, data center, security management dan infrastruktur broadband. Indonesia juga akan menyelaraskan standar digital, sesuai dengan norma-norma global, untuk mendorong kolaborasi antar pelaku industri sehingga dapat mempercepat transformasi digital.

Page 59: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

59

6. Menarik minat investasi asing

Indonesia perlu melibatkan lebih banyak pelaku industri manufaktur terkemuka untuk menutup kesenjangan teknologi dan mendorong transfer teknologi ke perusahaan lokal. Untuk meningkatkan FDI, Indonesia akan secara aktif melibatkan perusahaan manufaktur global, memilih 100 perusahaan manufaktur teratas dunia sebagai kandidat utama dan menawarkan insentif yang menarik, dan berdialog dengan pemerintah asing untuk kolaborasi tingkat nasional.

7. Peningkatan kualitas SDM

SDM adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0. Indonesia berencana untuk merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada STEAM (Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics), menyelaraskan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan industri di masa mendatang. Indonesia akan bekerja sama dengan pelaku industri dan pemerintah asing untuk meningkatkan kualitas sekolah kejuruan, sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersediaan SDM dalam mempercepat transfer kemampuan.

8. Pembangunan ekosistem inovasi

Ekosistem inovasi adalah hal yang penting untuk memastikan keberhasilan Making Indonesia 4.0. Pemerintah Indonesia akan mengembangkan cetak biru pusat inovasi nasional, mempersiapkan percontohan pusat inovasi dan mengoptimalkan regulasi terkait, termasuk diantaranya yaitu perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan insentif fiskal untuk mempercepat kolaborasi lintas sektor diantara pelaku usaha swasta/BUMN dengan universitas.

9. Insentif untuk investasi teknologi

Insentif memiliki potensi untuk menggerakkan inovasi dan adopsi teknologi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia akan mendesain ulang rencana insentif adopsi teknologi, seperti subsidi, potongan pajak perusahaan, dan pengecualian bea pajak impor bagi perusahaan yang berkomitmen untuk menerapkan teknologi 4IR. Selain itu, Indonesia akan meluncurkan dana investasi negara untuk dukungan pendanaan tambahan bagi kegiatan investasi dan inovasi di bidang teknologi canggih.

Page 60: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

60

10. Harmonisasi aturan dan kebijakan

Indonesia berkomitmen melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing industri dan memastikan kordinasi pembuat kebijakan yang erat antara kementerian dan lembaga terkait dengan pemerintah daerah.

Dampak ekonomi dan pembukaan peluang kerja di luar industri manufaktur “Making Indonesia 4.0” membawa dampak ekonomi dan peluang kerja positif1

Implementasi Making Indonesia 4.0 yang sukses diperkirakan akan mendorong pertumbuhan PDB riil sebesar 1-2 persen per tahun, sehingga pertumbuhan PDB per tahun akan naik dari baseline sebesar 5 persen sampai 6-7 persen pada periode 2018-2030, di mana industri manufaktur berkontribusi sebesar 21-26 persen PDB pada tahun 2030. Pertumbuhan PDB ini digerakkan oleh kenaikan signifikan pada ekspor netto, di mana Indonesia diperkirakan akan mencapai 5-10 persen rasio ekspor netto-terhadap-PDB pada tahun 2030. Selain kenaikan pada produktifitas, Making Indonesia 4.0 menjanjikan pembukaan lapangan pekerjaan sebanyak 7-19 juta, baik di sektor manufaktur maupun non-manufaktur, pada tahun 2030 sebagai akibat dari permintaan ekspor yang lebih besar.

Komitmen yang diharapkan dalam implementasi “Making Indonesia 4.0”

Dengan adanya manfaat nyata, Indonesia berkomitmen untuk mengimplementasikan Making Indonesia 4.0 dan menjadikannya sebagai agenda nasional. Pada semester pertama 2018, Indonesia akan mulai menyusun satuan tugas untuk lima fokus sektor (makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektronik) dan 10 prioritas lintas sektor. Setiap satuan tugas akan memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas. Pada semester kedua 2018, satuan tugas ini akan menyusun rencana utama, merinci rencana aksi, dan mulai menjalankan setiap inisiatif serta berkoordinasi dengan satu sama lain untuk memastikan agar implementasi Making Indonesia 4.0 dapat berjalan dengan lancar.

Sumber: Kementrian Perindustrian Republik Indonesia

1. Untuk kisaran angka, angka rendah mengasumsikan skenario konservatif sementara angka tinggi mengasumsikan skenario aspirasional

Page 61: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

61PT ASURANSI TUGU PRATAMA INDONESIA, Tbk

a Member of PERTAMINA

Surpassing another prominent milestone of excellent international recognition, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Tbk is now committed to furtherly rise above limits and continuously leading the general insurance industry in Indonesia. Consistently delivering excellent service to their valuable clients and stakeholders, Tugu is driven to be a respected company in global general insurance industry.

Page 62: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

62

Page 63: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

63

Page 64: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

64INVESTINGIN THE FUTURE

www.medcoenergi.com

Lebih dari tiga dekade, kami mengembangkan usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi berdampingan dengan Pemerintah, Masyarakat, serta organisasi pengembangan lainnya.

Kami terus berupaya untuk membina hubungan yang berkelanjutan dengan berdedikasi terhadap perlindungan dan pelestarian lingkungan serta implementasi program pemberdayaan masyarakat yang efektif dan berkesinambungan.

Page 65: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

65

TEcHnologY UPDATe PreSeNTATIoN

PT Mipcon Prima Industri, Member of MIPCON Group of Companies

IHS Markit

BNI

PT. Yokogawa Indonesia

PT. Control Systems Arena Para Nusa

PT Imeco Inter Sarana

Page 66: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS

66

1. SKK Migas

2. GMF AeroAsia

3. GMF AeroAsia

4. PT Geoservices

5. PT KSB Indonesia

6. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

7. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

8. PT KHI Pipes Industries

9. TECHNICS STEEL - YAHENTAMA

10. Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA)

11. PT Imeco Inter Sarana

12. PT Semanggi Teknik

13.

14. Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI)

15. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Tbk.

16. Petrotekno

17. PT Daun Biru Engineering

18. Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI)

19. PT Sky Tech Indonesia

20. PPPTMGB “LEMIGAS”

21. PT Kotaminyak Internusa

22. PT Teknologi Rekayasa Katup.

23. PT Teknologi Rekayasa Katup.

24. PT Mipcon Prima Industri

25. PT Mipcon Prima Industri

lIsT PEsErTa PaMEran (SeSUAI Nomor BooTh)

Page 67: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS
Page 68: OPTIMASI ASeT dAn InTegrITAS fASIlITAS PrOdukSI MIgAS