optimalisasi tumbuh kembang anak

7
93 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006 Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Menuju Anak yang Sehat dan Cerdas Melalui Permainan Soegeng Santoso *) *) Guru Besar Universitas Negeri Jakarta Opini Pendahuluan endidikan berlangsung sejak anak lahir bahkan secara tidak langsung proses pendidikan dimulai ketika anak masih berada dalam kandungan ibu. Pendidik yang pertama kali memberikan pengaruh terhadap anak adalah ibu dan bapak di lingkungan keluarga. Pendidik ini sangat menentukan proses pembentukan pribadi anak. Jadi pengaruh yang berasal dari orang tua itu merupakan pengaruh atau bimbingan yang utama. Oleh karena itu orang tua wajib memberikan teladan yang baik, positif dan bersifat mendidik. Pendidikan yang tidak langsung terhadap bayi dalam kandungan berwujud kedisiplinan, ketenangan, kesehatan, ketentraman, dan pemberian makanan yang bergizi bagi ibu yang hamil. Setelah lahir, orang tua wajib menyongsongnya dengan penuh kasih sayang dan perhatian yang optimal. Terdapat tiga sifat yang wajib dilakukan oleh pendidikan yaitu pembiasaan, keteladanan, dan pembelajaran (Fuad Hassan, 2004). Kalau ketiganya sudah dilaksanakan mudah-mudahan anak mampu tumbuh dan berkembang secara maksimal. Anak mempunyai sifat suka bergerak kalau tidak, berarti terdapat sesuatu yang tidak wajar, misalnya kecewa, sakit, capek dan, kurang gizi, tentu tidak kelihatan ceria. Anak yang tumbuh selalu dikaitkan dengan fisik. Misalnya tubuh kecil berubah menjadi besar, yang lemah menjadi kuat. Anak yang berkembang dikaitkan dengan psikis. Misalnya penakut menjadi pemberani, diam lalu menjadi banyak bicara, bertanya sesuatu atau periang. Anak mulai bertindak dengan pikiran dan perasaan yang tadinya secara spontanitas. Abstrak Pendidikan anak pada usia dini menentukan perkembangan kepribadian dan fisiknya di kemudian hari. Oleh karena itu untuk keseimbangan dan keutuhan perkembangan pribadi anak, perlu diperhatikan dan diberdayakan semua kemampuan yang dimilikinya. Dengan menunjuk pada berbagai teori psikologi, tulisan ini membahas bagaimana permainan dipergunakan secara optimal untuk membuat anak menjadi sehat, cerdas dan berhasil. Kata kunci: Anak usia dini, perkembangan kepribadian, permainan Early childhood education plays an important role in a character and physical development in the future. This article discusses how game can be utilized as an effective technique in developing all potentials possessed by the child to be healthy, intelligent and successful in his/her life. Referring to a number of psychological theories, the article emphasizes the urgent need to consider and develop multiple intelligence every body has. P

Upload: joko

Post on 06-Jun-2015

14.040 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Mendidik sesuai dengan potensiyang dimiliki sangat penting,sebab kesesuaian dalam mendidikanak akan mempengaruhiperkembangannya di masa yangakan datang.

TRANSCRIPT

Page 1: Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

93Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia DiniMenuju Anak yang Sehat dan Cerdas Melalui Permainan

Soegeng Santoso *)

*) Guru Besar Universitas Negeri Jakarta

Opini

Pendahuluan

endidikan berlangsung sejak anak lahirbahkan secara tidak langsung prosespendidikan dimulai ketika anak masihberada dalam kandungan ibu. Pendidik

yang pertama kali memberikan pengaruhterhadap anak adalah ibu dan bapak dilingkungan keluarga. Pendidik ini sangatmenentukan proses pembentukan pribadi anak.Jadi pengaruh yang berasal dari orang tua itumerupakan pengaruh atau bimbingan yangutama. Oleh karena itu orang tua wajibmemberikan teladan yang baik, positif danbersifat mendidik.

Pendidikan yang tidak langsung terhadapbayi dalam kandungan berwujud kedisiplinan,ketenangan, kesehatan, ketentraman, danpemberian makanan yang bergizi bagi ibu yang

hamil. Setelah lahir, orang tua wajibmenyongsongnya dengan penuh kasih sayangdan perhatian yang optimal. Terdapat tiga sifatyang wajib dilakukan oleh pendidikan yaitupembiasaan, keteladanan, dan pembelajaran(Fuad Hassan, 2004). Kalau ketiganya sudahdilaksanakan mudah-mudahan anak mamputumbuh dan berkembang secara maksimal.

Anak mempunyai sifat suka bergerak kalautidak, berarti terdapat sesuatu yang tidak wajar,misalnya kecewa, sakit, capek dan, kurang gizi,tentu tidak kelihatan ceria. Anak yang tumbuhselalu dikaitkan dengan fisik. Misalnya tubuhkecil berubah menjadi besar, yang lemah menjadikuat. Anak yang berkembang dikaitkan denganpsikis. Misalnya penakut menjadi pemberani,diam lalu menjadi banyak bicara, bertanyasesuatu atau periang. Anak mulai bertindakdengan pikiran dan perasaan yang tadinyasecara spontanitas.

Abstrak

Pendidikan anak pada usia dini menentukan perkembangan kepribadian dan fisiknya di kemudianhari. Oleh karena itu untuk keseimbangan dan keutuhan perkembangan pribadi anak, perlu diperhatikandan diberdayakan semua kemampuan yang dimilikinya. Dengan menunjuk pada berbagai teoripsikologi, tulisan ini membahas bagaimana permainan dipergunakan secara optimal untuk membuatanak menjadi sehat, cerdas dan berhasil.

Kata kunci: Anak usia dini, perkembangan kepribadian, permainan

Early childhood education plays an important role in a character and physical development in thefuture. This article discusses how game can be utilized as an effective technique in developing allpotentials possessed by the child to be healthy, intelligent and successful in his/her life. Referring toa number of psychological theories, the article emphasizes the urgent need to consider and developmultiple intelligence every body has.

PPPPP

Page 2: Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

94 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Optimalisasi Pertumbuhan danPerkembangan Anak

Menurut Elizabeth B. Hurlock (1978)pertumbuhan (growth) dan perkembangan(development) sebenarnya memiliki makna yangberbeda, tetapi antara keduanya tidak dapatdipisahkan. Pertumbuhan menunjukkan artiperubahan kuantitatif, pertambahan dalamukuran dan struktur. Sejalan denganpertumbuhan otak anak, dia memiliki kapasitasbelajar lebih besar untuk belajar, mengingat, danbernalar. Perkembangan dapat didefinisikansebagai kemajuan terurut berkesinambungan,perubahan-perubahan koheren (menyatu).Kemajuan artinya perubahan itu berlanjut kearah depan. Terurut dan koheren, artinyaterdapat relasi tertentu antara perubahan yangsedang terjadi dan apa yang dilalui atauberikutnya. Berkembang, yaitu menunjukkanperubahan kuantitatif dan kualitatif berikutnya(Elisabeth B. Hurlock, 1978).

Pertumbuhan dan perkembangan anakpada umumnya amat bergantung dari genetikdan pengasuhan ibunya masing-masing.Pengasuhan anak yang optimal akan sangatberpengaruh terhadap pertumbuhan danberkembangannya. Contoh sebagai berikut :

Pada tahun pertama, anak-anakkebanyakan telah mulai belajar berjalan. Jikapada usia dini ini dilatih berbagai kecakapanmotorik secara terus menerus makaperkembangan kemampuan anak akanberlangsung cepat.

Pada tahun kedua perkembangannya, anak-anak kebanyakan telah dapat atau setidaknyatelah belajar berjalan. Sebagian anak bahkantelah mampu berlari-lari dari halamannyasendiri menuju ke halaman tetangganya danmenelusuri lorong-lorong di sekitarnya. Merekaberlatih dengan berbagai kecakapan motorik,dan secara terus menerus ingin menunjukkanketerampilannya itu kepada orang tuanya danorang lain yang menyaksikannya.

Pada tahun ketiga, perilaku anak akantampak sedikit perubahan yang berbeda. Wataktantrumnya (merengek) belum sepenuhnyahilang, kemanjaan usia dua tahunan dapatberakhir pada tahun keempat, tetapi perilakusenang rewel kebanyakan telah ditinggalkan.Setiap minggu menghasilkan ungkapan kata-kata baru dan cara baru dalam memanjat,

melonjak dan meloncat. Anak-anak mulaimampu menguasai dan mengendalikan anggotabadannya guna melakukan sesuatu yang tidakbisa dilakukan sebelumnya. Kita dapat melihatperubahan tindakan anak pada saat usiamenginjak tahun prasekolah, dia belajarbagaimana menulis, mengambar, danbagaimana memainkan permainan denganberbagai alat permainan seperti bola, kelereng,dan sebagainya. Mereka juga membuat tentangketerampilan baru yang dapat dilakukan danpertumbuhan diri. Misalkan ada seorang anakberkata : “Saya sudah tidak lagi kecil, ya bukan?”Anak-anak ini memang benar. Mereka bukanlagi bayi kecil, masa bayi kecilnya sudah berlalu.

Pada usia empat tahun, mereka telahmenjadi lebih berpetualangan, mengeksplorasidunianya dengan senang, bangga, dan terusmenerus. Pada usia lima tahun, mereka adalahanak yang mampu mencukupi kebutuhannyasendiri, dalam arti telah mampu mengkoordinasimotorik dengan baik. Anak-anak pada usia inibahkan senang bertindak yang dapatmengejutkan orang tuanya atau pengasuhnyadengan perilaku yang mengkhawatirkan,misalnya sering menapaki anak tangga danbangunan-bangunan lain yang menanjakbahkan sembarangan objek yang dapat dinaiki.

Piaget menegaskan bahwa bentuk tertinggikecerdasan logis dapat ditelusuri hingga keasalnya ke dalam tubuh. Sebab mulai daripertama kehidupan, tubuh bayi dengan aktifmeneliti dunia dan membangun kerangka dasaryang berfungsi sebagai fondasi semua pikiranberikutnya. Kemampuan awal inimempersiapkan jalan untuk perkembanganberikutnya di tengah-tengah masa kanak-kanakketika anak-anak bisa secara internal mewakiliberbagai benda dari sudut pandang yangberbeda-beda.

Perawatan Kesehatan AnakUsia Dini

Perawatan kesehatan pada anak usia dini dapatdiawali dari pemberian makanan yang sehat.Dahulu Departemen Kesehatan membuat motoyang berbunyi “empat sehat lima sempurna”,karena waktu itu sebagian besar pendudukIndonesia belum makan kenyang, penuh gizidan lengkap dengan buah-buahan. SetelahIndonesia merdeka sebagian rakyat sudah

Page 3: Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

95Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

kecukupan bahkan ada yang kelebihan rejekiakibatnya makan tidak terkendali. Akhirnyamereka sakit antara lain jantung, hati, stroke dankelebihan gizi, kegemukan, lalu mereka ikutsenam untuk melangsingkan tubuh anjuranberolah raga (tiada hari tanpa olah raga,mengolahragakan masyarakat danmemasyarakatkan olah raga). Kecuali ituterdapat anjuran penganekaragaman makanan.Lalu muncul moto kesehatan yang baru berbunyi“gizi seimbang”, antara lain nasehatnya adalahmakan makanan yang bergizi dan bermacam-macam supaya seimbang antara protein, lemak,nabati, zat besi, makanan berserat, banyakmakan buah-buahan dan lain-lain.

Minum kopi, teh, cokelat ada yangmengkategorikan sebagai bahan kenikmatan.Lalu timbulanjuran minum-lah air mineral(air putih) antaralain aqua yangdinilai sebagaiminuman yangpaling aman danm e n y e h a t k a ntubuh. Semulad i r a s a k a njanggal mengapaair putih sajad i j u a l .Kenyataannya di masyarakat sekarang baik dikota besar maupun kota kecil air putih sudahmerupakan kebutuhan orang. Bahkan di desapun sudah dikonsumsi, biarpun dilingkungannya terdapat sumur. Di kota air putihdijual literan atau kalengan, di pegununganyang langka air dikirim dari kota.

Makanan yang diberikan kepada anak agardapat tumbuh dan berkembang secara optimalharuslah makan bergizi meliputi : (a) bahanmakanan pokok, (b) bahan makanan lauk pauk,(c) bahan makanan sayuran, (d) susu dan telur.Makanan ini diperlukan untuk memperolehkebutuhan zat gizi yang cukup untukkelangsungan hidup, pemulihan kesehatansesudah sakit, aktivitas, pertumbuhan danperkembangan anak. Pada usia dini anaksedang mengalami pertumbuhan danperkembangan yang pesat sehinggamemerlukan zat gizi dalam jumlah yang besar.Jika anak diberikan makanan yang bergizimereka akan sehat dan selanjutnya akan

bergerak, bermain, berwajah ceria, cakap dantersenyum, sehingga anak mampu tumbuh danberkembang secara optimal serta menjadi anakyang memiliki kepribadian utuh.

Mendidik AnakSesuai Potensi yang Dimiliki

Mendidik sesuai dengan potensi yang dimilikisangat penting, sebab kesesuaian dalammendidik anak akan mempengaruhiperkembangannya di masa yang akan datang.Konsep kesesuaian itu memiliki dua dimensiyaitu kesesuaian dengan umur dan kesesuaiandengan individu masing-masing.

Dari diri anakterdapat polaumum yangd i p r e d i k s im e n y a n g k u tperkembangandan perubahanyang terjadi padaanak selamasembilan tahunp e r m u l a a nkehidupannya.Perubahan initerjadi pada

seluruh area perkembangan fisik, emosional,sosial dan kognitif (Bredekamp, 1992). Atas dasaritulah dapat dikatakan bahwa anak akantumbuh dan berkembang secara optimal jikalingkungan memberikan suasana yang aman,menyenangkan dan penuh kasih sayangsehingga meningkatkan perkembangan fisik,emosional, sosial dan kognitifnya.

KecerdasanHoward Gardner dalam bukunya yang berjudulMultiple Intellegences (MI) menegaskan bahwakecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur: (1)kecerdasan logika matematika, (2) kecerdasanbahasa, (3) kecerdasan musikal, (4) kecerdasanvisual spasial, (5) kecerdasan kinestetik, (6)kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasanintrapersonal, dan (8) kecerdasan naturalis.Melalui konsepnya mengenai multipleintellegences atau kecerdasan jamak ini, Gardneringin mengoreksi keterbatasan cara berpikiryang konvensional mengenai kecerdasan,

Mendidik sesuai dengan potensiyang dimiliki sangat penting,

sebab kesesuaian dalam mendidikanak akan mempengaruhi

perkembangannya di masa yangakan datang.

Page 4: Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

96 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

dimana seolah-olah kecerdasan hanya terbataspada apa yang diukur oleh beberapa tesintelegensi yang sempit saja, atau sekedarmelihat prestasi yang ditampilkan seorang anakmelalui ulangan ataupun ujian di sekolahbelaka. Teori Gardner ini kemudiandikembangkan dan juga dilengkapi oleh paraahli lain, di antaranya adalah Daniel Golemanmelalui bukunya yang terkenal, EmotionalIntellegence atau Kecerdasan Emosional. ThomasAmstrong (Seven Kinds of Smart / 7 jeniskecerdasan ) juga mengembangkan MI yangmeliputi : (1) kecerdasan linguistic (mengolahkata), (2) kecerdasan logis matematis ( mengolahangka dan logika),(3) kecerdasanspatial ( berpikirdalam gambar), (4)kecerdasan musikal( m e n y e r a p ,menghargai danmenciptakan iramadan melodi), (5)k e c e r d a s a nk i n e s t e t i k(kecerdasan dalamdiri sendiri), (6) kecerdasan antar pribadi(kecerdasan dalam diri sendiri), (7) kecerdasanintra pribadi.

Dari kedelapan kecerdasan yangdikemukakan oleh Gardner di atas, Golemanmencoba memberi tekanan pada aspekkecerdasan interpersonal atau kecerdasanantarpribadi. Inti sari kecerdasan ini mencakupkemampuan untuk membedakan danmenanggapi dengan tepat suasana hati,temperamen, motivasi, dan hasrat keinginanorang lain. Namun, menurut Gardner,kecerdasan antarpribadi ini lebih menekankanpada aspek kognisi atau pemahaman, sementarafaktor emosi atau perasaan kurang diperhatikan.Padahal, menurut Goleman, faktor emosi inisangat penting dan memberikan suatu warnayang kaya dalam kecerdasan antarpribadi ini.

Selanjutnya Sternberg dan Salovey,sebagaimana diungkapkan oleh Goleman,disebutkan adanya lima wilayah kecerdasanpribadi dalam bentuk kecerdasan emosional.Lima wilayah tersebut adalah :1. Kemampuan mengendalikan emosi,

merupakan kemampuan seseorang dalammengenali perasaannya sendiri sewaktu

perasaan atau emosi itu muncul. Ini seringdikatakan sebagai dasar dari kecerdasanemosional.

2. Kemampuan mengelola emosi, merupakankemampuan seseorang untukmengendalikan perasaannya sendirisehingga tidak meledak dan akhirnya dapatmempengaruhi perilakunya secara salah.

3. Kemampuan memotivasi diri, adalahkemampuan memberikan semangat kepadadiri sendiri untuk melakukan sesuatu yangbaik dan bermanfaat.

4. Kemampuan mengenali emosi orang lain,adalah kemampuan untuk mengerti

perasaan dankebutuhan oranglain sehinggaorang lain akanmerasa senangdan dimengertip e r a s a a n n y a .Kemampuan inisering puladisebut sebagaik e m a m p u a nb e r e m p a t i ,m a m p u

menangkap pesan nonverbal dari oranglain.

5. Kemampuan membina hubungan, adalahkemampuan untuk mengelola emosi oranglain sehingga tercipta keterampilan sosialyang tinggi dan membuat pergaulanseseorang menjadi lebih luas. Anak-anakdengan kemampuan ini cenderungmempunyai banyak teman, pandai bergaul,dan menjadi lebih populer.Hal yang hampir senada juga dikemukakanoleh Robert Coles dalam bukunya yangberjudul The Moral Intellegence of Childrenbahwa di samping IQ (Intellegence Quotient)ada suatu jenis kecerdasan yang disebutsebagai kecerdasan moral yang jugamemegang peranan amat penting bagikesuksesan seseorang dalam hidupnya. Halini ditandai dengan kemampuan seoranganak untuk dapat menghargai dirinyasendiri dan orang lain, memahami perasaanterdalam orang di sekelilingnya, danmengikuti aturan yang berlaku, yangsemuanya ini merupakan kuncikeberhasilan bagi seorang anak di masadepan.

Permainan hendaknya mempunyainilai yang bermacam-macam

sehingga mengembangkan seluruhaspek kepribadian atau potensi

anak.

Page 5: Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

97Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

PermainanSalah satu sifat anak yang paling terlihat adalahsenang bermain, oleh karena itu jika anak tidakmau bermain tentu ada sebabnya. Mungkin iakecewa, marah, lapar, kurang gizi, sakit atausebab lain yang tidak diketahui pendidik.Berbagai permainan perlu disediakan baik untukperkembangan kemampuan motorik halus atauperkembangan motorik kasar. Permainan dapatdisediakan di kelas atau di luar kelas. Permainanhendaknya mempunyai nilai yang bermacam-macam sehingga mengembangkan seluruhaspek kepribadian atau potensi anak. Permainanyang berhubungan dengan kemampuan motorikhalus dapat dilakukan dalam ruangan, sedangperkembangan kemampuan motorik kasarbanyak dilakukan di luar ruangan. Hal inisesuai dengan pandangan Ki Hadjar Dewantara(Perguruan Taman Siswa) dan pandangan R.Tagore (Shantiniketan, India). Tujuannya adalahpotensi tadi dapat berkembang secara optimal,terampil mengenal cinta dan melestarikanlingkungan yang berwujud flora, fauna dan alamsecara menyeluruh.

Mendidik Anak Usia DiniAgar Cerdas

Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionaldinyatakan tentang anak usia dini adalah anakyang berusia 0 – 6 tahun, oleh karena itu padausia dini perlu diberi pendidikan, pembiasaan,dan keteladanan yang baik. Pada usia ini anaksuka meniru, seluruh aspek kepribadiannyaakan tumbuh dan berkembang secara alamiaholeh karena itu perlu rangsangan dari orang tuadan pendidik pada umumnya. Apalagi kalauanak itu kreatif, perlu mendapat dorongan.

Mendidik anak agar cerdas, kreatif danterampil harus dimulai sejak usia dini. Anakyang cerdas menurut Ki Hadjar Dewantara(1962) perlu diawali di Taman Anak (sekarangTaman Kanak-Kanak/masa wiraga) dengan : (a)permainan dan olah raga dengan nyanyiananak-anak dan tari, (b) nyanyian rakyat,menggambar corak dan warna, (c) cerita yangberwujud dongeng, mitologis dan historisdihubungkan dengan pelajaran bahasa danlagu, (d) pelajaran mengenal keadaan tempatkeliling (lingkungan) anak selaku persediaan

(persiapan) pelajaran ilmu alam, ilmu kodrat,ilmu bumi dan ilmu negeri (kemasyarakatan dankenasionalan). Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) sebaiknya telah memperkenalkanpendidikan pada abad ini yang berpandanganpada multikulturisme (Tilaar, 2004). Menurutpenulis pendidikan multikulturisme melaluipermainan misalnya, bermacam-macam adatdaerah di seluruh Indonesia dapat diberikanpada anak usia dini walaupun sifatnya sangatsederhana, praktis dan dapat dilakukan olehanak. Contohnya anak-anak mengenakanpakaian adat, mengenalkan berbagai nyanyiandaerah, menikmati macam-macam jenismakanan, adanya berbagai permainan, adatkebiasaan teman yang berasal dari daerah danperbedaan suku bangsa di Indonesia. Tentu sajapenyajiannya harus mudah, inovatif, menarikdan sesuai dengan perkembangan anak. Kalauhal ini ditanamkan pada anak secara terusmenerus anak akan melakukan sesuatuberdasarkan pembiasaan, belum pengertiansebab pendidikan itu akan berhasil melaluipembiasaan, keteladanan, dan pembelajaran(Fuad Hassan, 2004). Hal ini didukung olehpandangan M.J. Langeveld yang mengatakanbahwa proses pendidikan melalui pembiasaandan dengan tatap muka. Keteladanan daripendidik penting sekali, baik orang tua, gurudan pemimpin masyarakat (Trisentra System KiHadjar Dewantara, 1962).

Pembelajaran meliputi mendidik danmengajar yang dilakukan oleh guru. Jadi selainmencerdaskan manusia juga diimbangi denganpembentukan moral, sebab kemampuanintelektual menghasilkan kemakmuran yangmodernisasi sedang gerakan moral bertujuanmembangun komunitas yang cerdas danberadab. Untuk gerakan moral ini diperlukanagama dan kehidupan global (Tilaar, 2004).

Pada anak usia dini khususnya tamankanak-kanak diberikan pendidikan yangberkaitan dengan : (a) perkembangan daya ciptadan daya pikir, (b) pengembangan bahasa, (c)pengembangan perilaku dan keterampilan, (d)pengembangan jasmani dan, (e) pengembanganmoral, emosional, sosial, dan disiplin. Berbagaijenis pengembangan ini dibuat beberapa butirtema kegiatan berdasarkan Garis-Garis BesarProgram Kegiatan Belajar (GBPKB). Para gurudituntut kreatif dalam menyusun kegiatan(Soegeng, 2000).

Kegiatan ini tidak berbeda jauh denganpandangan Ghulam Farid Malik yang

Page 6: Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

98 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

mengatakan kegiatan pada Taman PenitipanAnak (TPA) :1. Umur 1 sampai 2 tahun, antara lain :

memanjat, mengerti beberapa kata,memberikan mainan, asyik bermain, minum,belajar menggunakan sendok, melemparbola, tahu nama keluarga, mencobameloncat dan bermain dengan air dan pasir.

2. Umur 3 sampai 4 tahun, antara lain: bermaindengan anak lain, bermain dengan jarinya,bermain bergiliran, menghitung bendasampai tiga benda, bermain mencocokgambar, menyebutkan umurnya dengan jari,mampu menyelesaikan puzzel sederhanadan memiliki humor.

3. Umur 5 sampai 6 tahun, antara lain :mengadu, bermain dengan makanannya,butuh pengakuan orang dewasa, senangmenolong, mengenal konsep waktu samar-samar, belajar menggunting, menempel danmenggambar.

4. Umur 7 sampai 8 tahun, antara lain : mulaimengeluh dan berdebat, kritis dengansaudaranya, menentang orang tuanya,mencari perhatian guru, mengulangibahasa kasar yang didengarnya danmemiliki humor.Dengan adanya jenis kegiatan yang

disenangi oleh anak tersebut maka permainanyang disediakan oleh sekolah perlu disesuaikan.Demikian pula pendidik yang yang memberikankegiatan wajib mengetahui dan mampumelaksanakannya.

Sejak tahun 1946 ketika MenteriPendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dijabatoleh Menteri Soewandi, Indonesia telah memilikidasar pendidikan dan pengajaran yangdijadikan pedoman bagi guru yang memuat sifat-sifat kemanusiaan dan kewarganegaraansebagai dasar pengajaran dan pendidikan yangberintikan Pancasila. Sifat yang diutamakansebagai dasar pendidikan adalah :1. Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha

Esa.2. Perasaan cinta kepada alam.3. Perasaan cinta kepada negara.4. Perasaan cinta dan hormat kepada ibu dan

bapak.5. Perasaan cinta kepada bangsa.

6. Perasaan berhak dan wajib ikut memajukannegaranya menurut pembawaan dankekuatannya.

7. Keyakinan bahwa orang menjadi bagianyang tidak terpisahkan dari keluarga danmasyarakat.

8. Keyakinan bahwa orang hidup dalammasyarakat harus tunduk pada tata tertib.

9. Keyakinan bahwa manusia itu samakaryanya, sebab itu berhubungan sesamaanggota masyarakat harus bersifat hormatmenghormati, berdasarkan rasa keadilandengan berpegang teguh atas karya dirisendiri.

10. Keyakinan bahwa negara memerlukanwarga negara yang rajin bekerja, tahu padakewajibannya, jujur dalam pikiran dantindakannya (Soegarda Poerbakawatja,1970).Jika diterapkan dengan baik, ketentuan itu

akan menghasilkan manusia yang utuh danberkepribadian.

Penutup

Anak sejak lahir telah memiliki potensi yangberbeda satu sama lain, oleh karena itu perludiberi dorongan, bimbingan dan pengaruhpositif agar dapat tumbuh dan berkembangsecara optimal. Dalam pemberian pengaruh inipendidik perlu mengetahui masa perkembangananak. Pengaruh yang diberikan kepada anaksebaiknya dihubungkan dengan berbagaikecerdasan yang dimiliki anak, supaya nantidapat menghasilkan manusia yangberkepribadian utuh. Anak adalah subyek yangharus diperhatikan, diberi kebebasan untuktumbuh dan kembang sendiri berdasarkan apaadanya, tugas pendidik adalah mempengaruhikarena itu perlu pembiasaan, keteladanan, danpembelajaran.

Pemberian kegiatan pada anak perludisesuaikan dengan kematangan danperkembangan anak, sehingga nanti dapatmenjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria.Beberapa pandangan di atas dapat dijadikanacuan untuk mendidik anak usia dini agarmenjadi anak yang sehat dan cerdas melaluibermain.

Page 7: Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

99Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006

Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Daftar Pustaka

Amstrong, Thomas. (2002). The seven kinds ofsmart. Jakarta. Gramedia

Cooles, Robert. (1997). The moral intellegence of chil-dren. New York : Random House, Inc.

Dewantara, Ki Hadjar . 1962. Karya Ki HadjarDewantara. Yogjakarta : Taman Siswa

Gardner, Howard. (1995). Multiple intellegences.New York : Basic Book Harper CollinsPubl. Inc.

Ghulam Farid Malik. (2002). Peranan daycare/tempat penitipan anak, sebagai pengantiorang tua disaat bekerja. Jakarta (Paper)

Goleman, Daniel. (1995). Emotional intellegence.New York : Bantam Books

Poerbakawatja, Soegarda. (1970). Pendidikandalam alam Indonesia Merdeka. Jakarta:Gunung Agung

Santoso, Soegeng . (2000). Problematika pendidikandan cara pemecahannya. Jakarta: Kteasi PenaGading

Tilaar, H.A. R. 2004. Multikulturalisme. Jakarta:Lembaga Manajemen Universitas NegeriJakarta

______. (2002). Pendidikan anak usia dini. Jakarta :Citra Pendidikan

______. (2002). Setiap anak cerdas (Panduanmembantu anak belajar dengan memanfaatkanmultiple Intellegence-nya diterjemahkan daridiscovering and encauraging your child’smultiple Intellegences). Jakarta: PT.Gramedia