optimalisasi penjadwalan proyek pada · pdf fileriset operasi diartikan sebagai peralatan...

79
1 OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KHUSUS (LABORATORIUM) STASIUN KARANTINA IKAN KELAS 1 TANJUNG MAS SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Disusun Oleh : Nama : Aryo Andri Nugroho NIM : 4150403538 Prodi : Matematika S1 Jurusan : Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

Upload: doanthu

Post on 01-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

1

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA

PEMBANGUNAN GEDUNG KHUSUS (LABORATORIUM)

STASIUN KARANTINA IKAN KELAS 1 TANJUNG MAS

SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Disusun Oleh :

Nama : Aryo Andri Nugroho

NIM : 4150403538

Prodi : Matematika S1

Jurusan : Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2007

Page 2: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

2

ABSTRAKAryo Andri Nugroho. 4150403538. Optimalisasi Penjadwalan Proyek

Pada Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas1 Tanjung Mas Semarang. Skripsi Program Studi Matematika Jurusan MatematikaFMIPA Universitas Negeri Semarang.

Bagian terpenting dalam keberhasilan pengembangan penerapan risetoperasi adalah kemajuan yang terjadi dalam bidang teknologi, khususnyakomputer. Dengan teknologi komputer dapat digunakan sebagai alat bantu untukmenyelesaikan permasalahan matematika supaya menjadi lebih mudahpenyelesaiannya. Dalam mengestimasi waktu dan biaya dalam sebuah proyekmaka diperlukan optimalisasi yang biasanya dilakukan untuk mengoptimalkansumber daya yang ada serta meminimalkan kendala namun tetap mendapatkanhasil yang optimal.

Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana cara menentukanlintasan kritis dan nilai optimum pada penjadwalan proyek gedung stasiunkarantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan metodePERT-CPM dan bagaimana cara menentukan lintasan kritis dan nilai optimumpada penjadwalan proyek dengan program Excel. Tujuan dari penelitian ini untukmengetahui cara menentukan lintasan kritis dengan menggunakan metode PERT-CPM pada penjadwalan proyek pembangunan gedung stasiun karantina ikan kelas1 Tanjung Mas Semarang dan untuk mengetahui penggunaan program Exceldalam menentukan lintasan kritis.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data time shedule dari PTMUNICA PRATAMA GROUP yang menangani pembangunan gedung khusus(laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikankelas 1 Tanjung Mas Semarang. Dari data tersebut dapat dihitung lintasankritisnya dengan menggunakan metode PERT-CPM dan program Excel. Padametode PERT-CPM tahap-tahap penyelesaiannya yaitu menyusun rencanakegiatan, menyusun network, menentukan perhitungan maju dan mundur,menentukan perhitungan kelonggaran waktu dan pada Program Excel tahap-tahappenyelesaiannya yaitu menyusun rencana kegiatan, menyusun network, menyusunmodel matematika dan mengaplikasikan model matematika tersebut ke dalamprogram Excel.

Hasil perhitungan penjadwalan proyek pembangunan gedung stasiunkarantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan Metode PERT-CPM danExcel membutuhkan waktu 144 hari dengan biaya Rp.606.360.753,00 sedangkanperhitungan yang dilakukan PT MUNICA PRATAMA GROUP membutuhkanwaktu 150 hari dengan biaya Rp.616.634.000,00 sehingga dapat menghematwaktu 6 hari dan biaya sebesar Rp.10.273.247,00.

Saran untuk PT MUNICA PRATAMA GROUP adalah agarmempertimbangkan untuk menggunakan Metode PERT-CPM dan Excel dalammembuat penjadwalan proyek agar lebih menghemat waktu dan biaya dan untukpeneliti lain disarankan agar sejelas mungkin dalam membuat daftar rencanakegiatan, network, model matematika dan mengaplikasikannya dalam Excel.

Page 3: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat

matematika menjadi sangat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak lepas dari

peranan matematika. Tidak dapat dipungkiri bahwa matematika telah menjadi

elemen dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hampir

dapat dipastikan bahwa setiap bagian dari ilmu dan teknologi baik dalam

unsur kajian umum ilmu murni maupun terapannya memerlukan peranan

matematika sebagai ilmu bantunya.

Salah satu bagian dari matematika terapan adalah program linear (linear

programing) yang merupakan suatu model dari penelitian operasional (Riset

Operasi/Operation Research) yang digunakan untuk memecahkan masalah

optimasi. Permasalahan optimasi merupakan permasalahan yang hampir

dijumpai di semua aspel kehidupan. Suatu bentuk khusus dari permasalahan

optimasi adalah Linier Programing atau program linier sehingga program

linear ini telah banyak digunakan dalam bidang industri, transportasi,

perdagangan dan sebagainya, pendekatan riset operasi merupakan metode

ilmiah yang secara khusus proses ini memulai dengan mengamati dan

merumuskan masalah dan kemudian membangun suatu model ilmiah (yang

khas matematis) yang berusaha untuk mengabstraksikan inti dari persoalan

yang sebenarnya (Hiller, 1990:5).

Riset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan

ilmu pengetahuan, matematika dan logika dalam rangka memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan

tersebut dapat dipecahkan secara optimal (Subagyo, dkk, 1999:3).

Riset operasi dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan yang

optimal dalam penyusunan model dari sistem-sistem, baik deterministik

maupun probabilistik yang berasal dari kehidupan nyata (Aminudin, 2005:5).

1

Page 4: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

4

Program linear adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan

pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara beberapa aktivitas yang

bersaing dengan cara yang terbaik yang mungkin dilakukan (Dimyati dan

Dimyati, 1999:17).

Salah satu bagian dari program linear yang saat ini sedang marak

digunakan dan dikembangkan oleh orang-orang adalah teori analisis tentang

jaringan (network). Network bisa digunakan untuk menggambarkan interrelasi

di antara elemen-elemen proyek atau memperlihatkan seluruh kegiatan

(aktivitas) yang terdapat di dalam proyek serta logika kebergantungannya satu

sama lain (Dimyati dan Dimyati, 1999:176). Berkaitan dengan masalah proyek

ini maka keberhasilan pelaksanaan suatu proyek tepat pada waktunya adalah

tujuan yang penting baik bagi pemilik maupun kontraktor. Keterlambatan

adalah sebuah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena akan sangat

merugikan kedua belah pihak baik dari segi waktu maupun biaya.

Bagian terpenting dalam keberhasilan pengembangan penerapan riset

operasi adalah kemajuan yang terjadi dalam bidang teknologi, khususnya

komputer. Perkembangan teknologi komputer yang cukup pesat telah

merambah ke hampir semua sektor kehidupan manusia dan dapat pula

digunakan sebagai salah satu alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan-

permasalahan matematika sehingga permasalahan yang sebelumnya sulit atau

bahkan tidak dapat dipecahkan karena perhitungannya yang rumit menjadi

lebih mudah penyelesaiannya.

Di era globalisasi yang semakin pesat seperti sekarang ini semua sektor

perekonomian dituntut untuk bersikap profesional, salah satunya adalah sektor

ekspor-impor. Maka dari itu pemerintah membangun gedung khusus

(laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan

kelas 1 yang bertempat di pelabuhan Tanjung Mas Semarang yang bertujuan

untuk menyeleksi kualitas ikan yang unggul dan nantinya ikan tersebut akan

di ekspor ke mancanegara. Rencana pembangunan gedung khusus

(laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan

Page 5: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

5

kelas 1 terdiri dari 2 lantai yang dimulai dari bulan juni sampai desember

2004.

Pada pembangunan sebuah gedung perlu adanya penanganan manajemen

penjadwalan kerja yang baik, karena itu perlu ditangani dengan perhitungan

yang cermat dan teliti. Suatu proyek dikatakan baik jika penyelesaian proyek

tersebut efisien ditinjau dari segi waktu, biaya dan mempertinggi efisien kerja

baik manusia maupun alat (Badri, 1997:14). Untuk mengestimasi waktu dan

biaya dalam sebuah proyek maka diperlukan optimalisasi. Optimalisasi

biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada serta

meminimalkan kendala namun tetap mendapatkan hasil yang optimal.

Pada ilmu riset operasi peneliti tertarik pada permasalahan penjadwalan

proyek. Dalam hal ini penjadwalan proyek yang akan dibahas tentang mencari

lintasan kritis, sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek tersebut

diselesaikan. Berawal dari inilah, peneliti tertarik mempelajari masalah

penjadwalan proyek tentang penyelesaian optimum pada pembangunan

gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan

menggunakan metode PERT-CPM dan menggunakan Excel sebagai simulasi

untuk menyelesaikan permasalahan yang memuat variabel banyak. Dengan

menggunakan aplikasi program Excel, penyelesaian cenderung lebih cepat dan

tingkat kesalahan kecil. Dengan demikian, dapat dilihat hasilnya dan langsung

menganalisis hasil tersebut sesuai permasalahan yang dihadapi.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti

meliputi :

1. Bagaimana cara menentukan lintasan kritis dan nilai optimum pada

penjadwalan proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun

karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan

metode PERT-CPM?

2. Bagaimana menentukan lintasan kritis dan nilai optimum pada

penjadwalan proyek dengan menggunakan program Excel?

C. Penegasan Istilah

Page 6: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

6

1. Program Excel

Program Excel merupakan salah satu software komputer yang

beroperasi pada sistem windows. Program Excel dapat digunakan untuk

menyelesaikan masalah yang dapat dimodelkan dalam bentuk linear.

2. PERT-CPM

PERT (Program Evaluation and Review Technique) dirancang

untuk membantu dalam perencanaan dan pengendalian sehingga tidak

langsung terlibat dalam optimasi (Dimyati dan Dimyati, 1999:175)

CPM (Critical Path Method) dirancang untuk mengusahakan

optimalisasi biaya total untuk jangka waktu penyelesaian yang bisa dicapai

(Subagyo, 1999:120).

3. Lintasan Kritis

lintasan kritis adalah jalur atau jalan yang dilintasi atau dilalui

yang paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu pekerjaan. Dengan

kata lain lintasan kritis adalah lintasan yang paling menentukan

penyelesaian proyek secara keseluruhan (Badri, 1997:23).

Jalur kritis adalah serangkaian aktifitas yang saling berurutan dari

awal hingga akhir proyek yang jika salah satu atau lebih aktifitasnya

terlambat, akan menyebabkan keterlambatan proyek secara langsung

(jurnal riset operasi).

D. Batasan Masalah

Penjadwalan proyek yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah tentang

pengoptimalan waktu dan biaya pembangunan gedung khusus (laboratorium)

stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

a. Mengetahui cara menentukan lintasan kritis dengan menggunakan

metode PERT-CPM pada penjadwalan proyek pembangunan gedung

stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang.

b. Mengetahui penggunaan program Excel dalam menentukan lintasan

kritis.

Page 7: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

7

2. Manfaat

a. Bagi Mahasiswa

1) Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang

penjadwalan proyek dengan aplikasinya yaitu program Excel.

2) Diharapkan dapat mempraktekkan penjadwalan proyek di lapangan

atau dunia nyata.

b. Bagi Pengembang Kontrak

1) Diharapkan dapat memberikan masukan bagi kontaktor sebagai

pertimbangan anggaran yang tersedia supaya lebih efektif dan

efisien.

2) Diharapkan dapat memberikan pertimbangan waktu sehingga

dalam melakukan penyelesaian proyek dapat diketahui pada

kegiatan mana yang harus bekerja keras agar jadwal dapat

terpenuhi.

F. Sistematika Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian

pokok, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

Bagian awal skripsi memuat:

a. Halaman sampul

b. Halaman judul

c. Abstrak

d. Lembar pengesahan

e. Motto dan persembahan

f. Kata pengantar

g. Daftar isi

Bagian isi

a. Bab I : Pendahuluan

Mengemukakan tentang latar belakang masalah,

permasalahan, penegasan istilah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi

b. Bab II : Landasan Teori

Page 8: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

8

Berisi uraian teoritis atau teori-teori yang mendasari

pemecahan tentang masalah-masalah yang berhubungan

dengan judul skripsi

c. Bab III : Metode penelitian

Berisi tentang metode-metode yang digunakan dalam

penelitian yang meliputi menemukan masalah,

merumuskan masalah, studi literatur, metode

pengumpulan data, analisis data dan penarikan

kesimpulan.

d. Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan

Berisi semua hasil penelitian dan pembahasan mengenai

penjadwalan proyek pembangunan gedung khusus

(laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas

Semarang

e. bab V : Penutup

Bab ini berisi tentang simpulan dan saran-saran yang

diberikan peneliti berdasarkan simpulan yang diambil

Bagian akhir

Bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang

mendukung skripsi.

Page 9: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Riset Operasi

Riset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan

ilmu pengetahuan, matematika dan logika dalam rangka memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari sehingga akhirnya permasalahan

tersebut dapat dipecahkan secara optimal ( Subagyo, dkk, 1993 : 4 ).

Sebagai alat suatu pemecahan masalah riset operasi harus dipandang

sebagai ilmu dan seni, aspek ilmu terletak pada penggunaan teknik-teknik dan

algoritma-algoritma matematika untuk memecahkan persoalan yang dihadapi,

sedangkan sebagai seni ialah karena keberhasilannya dari solusi matematis ini

sangat bergantung pada kreativitas dan kemampuan seseorang sebagai

penganalisa dalam pengambilan keputusan ( Dimyati dan Dimyati, 1999 : 3 )

Riset operasi merupakan suatu metode untuk memecahkan masalah

optimal. Bahasan mengenai riset operasi ini mencakup dynamic programing,

analisis jaringan, rantai markov, program linier, teori permainan dan lain-lain.

Menurut Dimyati dan Dimyati (1999:4), jika riset operasi akan digunakan

untuk memecahkan suatu permasalahan, maka dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut.

1. Memformulasikan persoalan, definisikan persoalan lengkap dengan

spesifikasi tujuan dan bagian-bagian atau sistem yang bersangkutan.

2. Mengobservasi sistem, kumpulan data untuk mengestimasi besaran

parameter yang berpengaruh terhadap persoalan yang dihadapi, estimasi

ini digunakan untuk membangun dan mengevaluasi model matematis dari

persoalan.

3. Memformulasikan model matematis dari persoalan yang dihadapi, dalam

hal ini model matematis dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan

linier.

9

Page 10: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

10

4. Mengevaluasi model dan penggunaannya untuk prediksi, untuk

mengevaluasi apakah langkah pada no.3 telah menggambarkan keadaan

nyata secara akurat atau belum.

5. Mengimplementasikan hasil studi, menerjemahkan hasil perhitungan

dalam bahasa sehari-hari.

Untuk membangun model dalam riset operasi, perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut.

3. Jangan membangun model yang rumit jika dapat dibut model yang

sederhana.

4. Jangan mengubah permasalahan agar cocok dengan tehnik atau metode

yang digunakan.

5. Proses deduksi harus dilakukan dengan baik.

6. Proses validasi terhadap model harus dilakukan sebelum model tersebut

diimplementasikan.

7. Jangan memaksakan untuk menjawab suatu pertanyaan (permasalahan)

tertentu dari suatu model yang tidak dirancang untuk menjawab

pertanyaan itu.

8. Suatu model mempunyai karakteristik tertentu, sehingga jangan terlalu

menjual model yang dikembangkan. Suatu model seringkali menghasilkan

suatu kesimpulan yang sederhana dan menarik.

9. Suatu model yang dikembangkan memerlukan data yang baik.

B. Program Linier

Linear programing merupakan suatu model umum yang dapat digunakan

dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara

optimal (Subagyo, dkk, 1999:9).

Program linier merupakan suatu model dari riset operasi yang merupakan

bentuk khusus dari permasalahan optimasi. Permasalahan optimasi meliputi

pemaksimuman atau peminimuman suatu fungsi tujuan yang dibatasi oleh

berbagai kendala keterbatasan sumber daya dan kendala persyaratan-

persyaratan tertentu yang harus dipenuhi (Ericson dan Hall, 1986:29). Contoh

Page 11: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

11

untuk permasalahan yang dimaksimumkan adalah masalah keuntungan

sedangkan contoh untuk permasalahan yang diminimumkan adalah masalah

biaya, sediaan, dan lain-lain. Kendala-kendala yang sering dijumpai adalah

keterbatasan bahan mentah, tenaga kerja dan sebagainya. Kendala-kendala ini

dapat diekspresikan dalam bentuk sejumlah persamaan atau pertidaksamaan

linier dalam variabel atau peubahnya. Jadi fungsi yang akan dioptimumkan

merupakan suatu penyelesaian atau solusi layak yang mempunyai nilai fungsi

tujuan yang dikehendaki. Nilai yang dikehendaki dapat berupa nilai terbesar

yaitu fungsi tujuan berupa nilai maksimum sedangkan nilai terkecil yaitu

fungsi tujuan berupa nilai minimum.

Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan-

persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara aktivitas yang

bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin dilakukan (Dimyati dan

Dimyati, 1999:17). Penerapan dari program linier banyak digunakan pada

bidang industri, perdagangan, transportasi, tehnik dan sebagainya.

Program linier menggunakan model matematis untuk menjelaskan

persoalan yang dihadapinya. Sifat “linier” disini berarti bahwa seluruh fungsi

matematis dalam model ini merupakan fungsi linier, sedangkan kata

“program” merupakan sinonim untuk perencanaan. Dengan demikian program

linier adalah perencanaan aktifitas-aktifitas untuk memperoleh suatu hasil

yang optimum , yaitu suatu hasil yang mencapai tujuan terbaik diantara

seluruh alternatif yang fisibel (Dimyati dan Dimyati, 1999:17).

Menurut Suyitno (1997:2) pemecahan masalah program linear melalui

tahap-tahap sebagai berikut.

1. Memahami masalah dibidang yang bersangkutan.

2. Menyusun model matematika.

3. Menyelesaikan model matematika.

4. Menafsirkan jawaban model menjadi jawaban atas masalah yang nyata.

Karakteristik-karakteristik yang biasanya digunakan dalam persoalan

program linier, yaitu sebagai berikut.

Page 12: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

12

a. Variabel keputusan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap

keputusan-keputusan yang akan dibuat atau berarti pula sebagai kumpulan

variabel yang akan dicari untuk ditentukan nilainya.

b. Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan

dioptimumkan. Fungsi tujuan merupakan pernyataan matematika yang

menyatakan hubungan Z (nilai fungsi tujuan) dengan jumlah dari perkalian

semua koefisien fungsi tujuan.

c. Pembatas merupakan kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa

menentukan harga-harga variabel keputusan secara sembarang. Koefisien

dari variabel keputusan pada pembatas disebut koefisien teknis sedangkan

bilangan yang ada disisi kanan setiap pembatas disebut ruas kanan

pembatas.

d. Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel

keputusannya diasumsikan hanya berharga nonnegatif atau variabel

keputusan tersebut boleh berharga positif atau negatif (tidak terbatas dalam

tanda).

Tidak semua masalah optimasi dapat diselesaikan dengan metode linier.

Beberapa prinsip utama yang mendasari penggunaan metode program linier

adalah sebagai berikut.

1. Adanya sasaran dalam metode matematika masalah program linier berupa

fungsi tujuan yang akan dicarai nilai optimumnya (maksimum/minimum).

2. Adanya keterbatasan sumberdaya dapat berupa waktu, tenaga kerja, biaya,

bahan dan sebagaianya. Sumberdaya yang terbatas disebut kendala atau

pembatas.

3. Masalah harus dapat dituangkan dalam bahasa matematika yang disebut

model matematika. Model matematika dalam program linier memuat

fungsi tujuan dan kendala. Fungsi tujuan harus berupa fungsi linier dan

kendala berupa pertidaksamaan atau persamaan linier.

4. Antar variabel yang membentuk fuingsi tujuan dan kendala ada

keterkaiatan, artinya perubahan pada suatu peubah akan mempengaruhi

nilai peubah yang lain.

Page 13: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

13

Menurut Suyitno (1997:4) model matematika merupakan ungkapan suatu

masalah dalam bahasa matematika, sedangkan menurut Dimyati dan Dimyati

(1993:3) model matematika adalah pengggambaran dunia nyata melalui

simbol-simbol matematis.

Petunjuk untuk menyusun model matematika adalah sebagai berikut.

1. Menetukan tipe dari masalah (maksimasi atau minimasi).

2. Mendefinisikan variabel keputusan. Koefisien kontribusi digunakan untuk

menentukan tipe masalah dan untuk membantu mengidentifikasikan

variabel keputusan.

3. Merumuskan fungsi tujuan. Sesudah menentukan tipe masalah dan

variabel keputusan dilanjutkan dengan mengkombinasikan informasi ke

rumusan fungsi tujuan.

4. Merumuskan kendala. Dalam tahap ini ada 2 pendekatan dasar, yaitu:

a. pendekatan ruas kanan merupakan besar maksimum dari sumber

daya yang tersedia dalam masalah maksimum maupun minimum dari

sumber daya yang tersedia dalam masalah yang minimum;

b. pendekatan ruas kiri, merupakan koefisien teknis dari daftar dalam

tabel atau baris-baris. Meletakkan semua nilai sebagai koefisien teknis

dan daftarnya dalam baris dan kolom.

5. Persyaratan nonnegatif

Menurut Suyitno (1997:9) model matematika dalam program linier

dirumuskan sebagai berikut.

Fungsi tujuan

takonscccxcxcxcZ nnn tan,,,, 212211 KK+++=

Harus memenuhi fungsi kendala :

Page 14: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

14

mibaxaxaatau

baxaxaatau

baxaxa

iinii

iinii

imii

,,3,2,1,2211

2211

2211

KK

K

K

=≤+++

=+++

≥+++

C. Network

Tim riset operasi mengembangkan sistem pengambilan keputusan yang

didasarkan pada optimasi dengan menggunakan metode jaringan kerja (Hiller,

1990:335). Jaringan kerja (model network) adalah suatu diagram yang

digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah matematika yang cukup

rumit agar menjadi lebih sederhana dan mudah diamati. Masalah-masalah

yang dapat diatasi dengan network antara lain masalah penjadwalan (network

planing), masalah transportasi, masalah penugasan, masalah penggantian

peralatan, dan masalah lintasan terpendek. Network planning pada prinsipnya

adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan atau variabel

yang digambarkan atau divisualisasikan dalam diagram network. Dengan

demikian dapat dikemukakan bagian-bagian pekerjaan yang harus

didahulukan, bila perlu dilembur atau tambah biaya.

Contoh network dapat dilihat pada gambar 1.

2 6

1 3 5 8

Initial Terminal

event event

Gambar 1. Network suatu kegiatan

4 7

Page 15: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

15

Menurut Dipohusodo (1996:245) langkah-langkah dalam menggambar

jaringan kerja adalah sebagai berikut.

1. Lukislah anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan dan garis putus

untuk dummy.

2. Dalam menggambarkan anak panah, usahakan adanya bagian yang

mendatar untuk tempat keterangan kegiatan dan kurun waktu.

3. Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah, sedangkan kurun waktu di

bawahnya.

4. Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang.

5. Kecuali untuk hal yang khusus, panjang anak panah tidak ada kaitannya

dengan lamanya kurun waktu.

6. Peristiwa/kejadian dilukiskan sebagai lingkaran dengan nomor yang

bersangkutan jika mungkin berada di dalamnya.

7. Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.

Menurut Dimyati dan Dimyati (1999:177) dalam menggambarkan suatu

network digunakan simbol sebagai berikut:

Anak panah = arrow (arc), menyatakan sebuah kegiatan atau

aktivitas. Kegiatan di sini didefinisikan sebagai hal yang

memerlukan duration (jangka waktu tertentu). Baik panjang

maupun kemiringan anak panah ini sama sekali tidak

mempunyai arti, jadi tidak selalu menggunakan skala. Kepala

anak panah menjadi pedoman arah tiap aktivitas, yang

menunjukkan bahwa suatu aktivitas dimulai dari permulaan dan

berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan.

Lingkaran kecil = node, menyatakan sebuah kejadian atau

peristiwa atau event. Kejadian (event) di sini didefinisikan

sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan.

Anak panah terputus-putus, menyatakan kegiatan / aktivitas

semu atau dummy. Dummy di sini berguna untuk membatasi

mulainya aktivitas. Seperti halnya aktivitas biasa, panjang dan

Page 16: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

16

B

kemiringan dummy ini juga tidak berarti apa-apa sehingga tidak

perlu menggunakan skala, hanya pada dummy tidak mempunyai

duration (jangka waktu tertentu).

(anak panah tebal) merupakan kegiatan pada lintasan kritis.

Dalam penggunaannya, simbol-simbol ini digunakan dengan mengikuti

aturan-aturan sebagai berikut.

1. Di antara dua kejadian (event) yang sama, hanya boleh digambarkan satu

anak panah.

2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor

kejadian

3. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian

bernomor tinggi.

4. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian

(initial event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian

(terminal event).

Adapun logika kebergantungan kegiatan-kegiatan itu dinyatakan sebagai

berikut.

1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat

dimulai, maka hubungan antara kedua kegiatan tersebut dapat di lihat pada

gambar 2.

1 2 3

Gambar 2. Kegiatan A merupakan pendahulu kegiatan B

Kegiatan A bisa juga ditulis (1,2) dan kegiatan B(2,3)

2. Jika kegiatan C,D dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai,

maka dapat di lihat pada gambar 3.

A

Page 17: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

17

F

E

M

N

1

2 4 5

3

Gambar 3. Kegiatan C, D dan E merupakan pendahulu kegiatan F

3. Jika kegiatan G dan H harus dimulai sebelum kegiatan I dan J maka dapat

di lihat pada gambar 4.

2 5

4

3 6

Gambar 4. Kegiatan G dan H merupakan pendahulu kegiatan I dan J

4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai,

tetapi N sudah dapat dimulai bila kegiatan L sudah selesai, maka dapat di

lihat pada gambar 5.

2 5 7

3 4 6

Gambar 5. Kegiatan L merupakan pendahulu kegiatan M dan N

Fungsi dummy di atas adalah memindahkan seketika itu juga (sesuai

dengan arah panah) keterangan tentang selesainya kegiatan L dari

lingkungan kejadian no. 4 ke lingkungan kejadian no. 5.

5. Jika kegiatan P,Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang

sama, maka kita tidak boleh menggambarkannya seperti pada gambar 6.

JH

GI

CD

K

L

Page 18: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

18

Q

Q

31 32

Gambar 6. Gambar yang salah bila kegiatan P, Q dan R mulai dan

selesai pada kejadian yang sama

Untuk membedakan ketiga kegiatan itu, maka masing-masing harus

digambarkan dummy seperti pada gambar 7.

32

31 34

33

atau

32

31 34

33

Gambar 7. Kegiatan P, Q dan R mulai dan selesai pada kejadian

yang sama

Kegiatan P = (31,32) P = (32,34)

Q = (31,34) atau Q = (31,34)

R = (31,33) R = (33,34)

Dalam hal ini tidak menjadi soal di mana saja diletakkannya dummy

tersebut, pada permulaan ataupun pada akhir kegiatan-kegiatan tersebut.

D. Penentuan Waktu

Setelah network suatu proyek dapat digambarkan, langkah berikutnya

adalah mengestimasi waktu masing-masing aktivitas, dan menganalisis

seluruh diagram network untuk menentukan waktu terjadinya masing-masing

kejadian (event).

R

P

R

Q

P

R

P

Page 19: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

19

Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu ini, akan kita dapatkan satu

atau beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada network tersebut

yang menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini

disebut lintasan kritis. Di samping lintasan kritis ini terdapat lintasan-lintasan

lain yang mempunyai jangka waktu yang lebih pendek daripada lintasan kritis.

Dengan demikian, maka lintasan yang tidak kritis ini mempunyai waktu untuk

bisa terlambat yang dinamakan float.

Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada

sebuah network dan ini dipakai pada waktu penggunaan network dalam

praktek atau digunakan pada waktu mengerjakan penentuan jumlah material,

peralatan, dan tenaga kerja. Float ini terbagi atas dua jenis, yaitu total float

dan free float (Dimyati dan Dimyati, 1999:180).

Untuk memudahkan perhitungan waktu digunakan notasi-notasi sebagai

berikut.

TE : earliest event occurance time, yaitu saat tercepat terjadinya

kejadian/event.

TL : latest event occurance time, yaitu saat paling lambat terjadinya

kejadian.

ES : earliest activity start time, yaitu saat tercepat dimulainya

kegiatan/aktifitas.

EF : earliest activity finish time, yaitu saat tercepat diselesaikannya kegiatan.

LS : latest activity start time, yaitu saat paling lambat dimulainya kegiatan.

LF : latest activity finish time, yaitu saat paling lambat diselesaikannya

kegiatan.

t : activity duration time, yaitu waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan

(biasanya dinyatakan dalam hari).

S : total slack/total float.

SF : free slack/free float.

1. Asumsi dan cara perhitungan waktu

Page 20: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

20

Dalam melakukan perhitungan penentuan waktu ini digunakan tiga

buah asumsi dasar, yaitu sebagai berikut.

a. Proyek hanya memiliki satu initial event dan satu terminal event.

b. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol

c. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah TL = TE untuk

event ini.

Adapun perhitungan yang harus dilakukan terdiri atas dua cara, yaitu

cara perhitungan maju (forward computation) dan perhitungan mundur

(backward computation). Pada perhitungan maju, perhitungan bergerak

mulai dari initial event menuju terminal event maksudnya ialah

menghitung saat yang paling tercepat terjadinya events dan saat paling

cepat dimulainya serta diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TE, ES dan

EF).

Pada perhitungan mundur, perhitungan bergerak dari terminal event

menuju ke initial event. Tujuannya ialah untuk menghitung saat paling

lambat terjadinya events dan saat paling lambat dimulainya dan

diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL, LS, dan LF). Dengan selesainya

kedua perhitungan ini, barulah float dapat dihitung. Untuk melakukan

perhitungan maju dan perhitungan mundur ini, lingkaran kejadian (event)

dibagi atas tiga bagian seperti pada gambar 8.

a

b c

Gambar 8. Lingkaran kejadian

Keterangan :

a = ruang untuk nomor event

Page 21: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

21

b = ruang untuk menunjukkan saat paling cepat terjadinya event (TE),

yang merupakan hasil perhitungan maju.

c = ruang untuk menunjukkan saat paling lambat terjadinya event (TL),

yang merupakan hasil perhitungan mundur.

2. Perhitungan maju

Ada tiga langkah yang harus dilakukan pada perhitungan maju, yaitu

sebagai berikut.

a. Saat tercepat terjadinya initial event ditentukan pada hari ke nol

sehingga untuk initial event berlaku TE=0 (Asumsi ini tidak benar

untuk proyek yang berhubungan dengan proyek-proyek lain).

b. Kalau initial event terjadi pada hari yang ke-nol, maka dapat di lihat

pada gambar 9.

i (i,j) j

0

Gambar 9. Mulainya kejadian pada hari yang ke-nol

0)(),( == jji TEES

),(),(),( jijiji tESEF +=

),(),( jiji tTE +=

c. Event yang menggabungkan beberapa aktivitas (merge event), dapat di

lihat pada gambar 10.

)( ,1 jiEF

)( ,2 jiEF

)( ,3 jiEF

Gambar 10. Kejadian yang menggabungkan beberapa aktivitas

Page 22: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

22

d. Sebuah event hanya dapat terjadi jika aktivitas-aktivitas yang

mendahuluinya telah diselesaikan. Maka saat paling cepat terjadinya

sebuah event sama dengan nilai terbesar dari saat tercepat untuk

menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang berakhir pada event tersebut.

),...,max( )(),(),()( ,21 jnijijij EFEFEFTE = .

3. Perhitungan Mundur

Seperti halnya pada perhitungan maju, pada perhitungan mundur ini

pun terdapat tiga langkah, yaitu sebagai berikut.

a. Pada terminal event berlaku TL=TE.

b. Saat paling lambat untuk memulai suatu aktivitas sama dengan saat

paling lambat untuk menyelesaikan aktivitas itu dikurangi dengan

duration aktivitas tersebut, dapat di lihat pada gambar 11.

i (i,j) jTE TL

Gambar 11. Saat paling lambat untuk memulai dan saat paling

lambat untuk menyelesaikan suatu aktivitas

tLFLS −=

TLLF ji =),( di mana TL=TE, maka

),()(),( jijji tTLLS −=

c. Event yang “mengeluarkan” beberapa aktivitas (burst event), dapat di

lihat pada gambar 12.

),( 1jiLS

i),( 2jiLS

` ),( 3jiLS

Gambar 12. Kejadian yang mengeluarkan beberapa aktivitas

Page 23: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

23

Setiap aktivitas hanya dapat dimulai apabila event yang

mendahuluinya telah terjadi. Oleh karena itu, saat paling lambat terjadinya

sebuah event sama dengan nilai terkecil dari saat-saat paling lambat untuk

memulai aktivitas-aktivitas yang berpangkal pada event tersebut.

)....,min( ),(,,(),,()( 21 njijijii LSLSLSTL = .

E. Lintasan Kritis

Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu, akan di dapatkan satu atau

beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada network tersebut yang

menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini disebut

lintasan kritis (Dimyati dan Dimyati, 1999:180).

Lintasan kritis adalah jalur atau jalan yang dilintasi atau dilalui yang

paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu pekerjaan. Dengan kata lain

lintasan kritis adalah lintasan yang paling menentukan penyelesaian proyek

secara keseluruhan (Badri, 1997:23).

Untuk menentukan lintasan kritis diperlukan langkah-langkah sebagai

berikut.

a. Perhitungan Maju (forward computation).

Pada perhitungan maju, perhitungan bergerak mulai dari initial event

menuju ke terminal event. Tujuannya ialah menghitung saat yang paling

cepat terjadinya event dan saat paling cepat dimulainya serta

diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TE, ES, dan EF).

b. Perhitungan Mundur (backward computation).

Pada perhitungan mundur, perhitungan bergerak dari terminal event

menuju ke initial event. Tujuannya ialah untuk menghitung saat paling

lambat terjadinya event dan saat paling lambat dimulainya dan

diselesaikannya aktivitas-aktivitas (TL, LS, dan LF).

c. Perhitungan kelonggaran waktu (float atau slack)

Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada

sebuah jaringan kerja, ini dapat dipakai pada waktu penggunaan jaringan

kerja dalam praktek dan memungkinkan digunakan pada waktu

Page 24: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

24

mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan dan tenaga kerja. Float

ini terbagi atas dua jenis yaitu total float dan free float.

Total Float (kelembanan suatu kegiatan) adalah jumlah waktu di mana

waktu penyelesaian suatu kegiatan dapat diundur tanpa mempengaruhi

saat paling cepat dari penyelesaiaan proyek secara keseluruhan. Karena

itu, total float dihitung dengan cara mencari selisih antara saat paling

lambat dimulainya aktivitas dengan saat paling cepat dimulainya aktivitas.

Float memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada

kegiatan (LS-ES), atau dapat pula dengan mencari selisih antara saat

paling lambat diselesaikannya kegiatan dan saat paling cepat

diselesaikannya kegiatan (LF-EF). Dalam hal ini cukup dipilih salah satu

saja.

Jika akan menggunakan persamaan S=LS-ES , maka total float

kegiatan (i,j) adalah S(ij) =LS(ij) – ES(ij). Dari perhitungan mundur diketahui

bahwa LS(i,j) =TL(ij)-t(ij) , sedangkan dari perhitungan maju ES(i,j) = TE(i) .

Maka S(i,j) = TL(j)-t(i,j) - TE(i). Jika menggunakan persamaan S = LF-EF ,

maka total float kegiatan (i,j) adalah S(i,j) = LF(i,j)- EF(i,j) . Dari

perhitungan maju diketahui bahwa EF(i,j) = TE(i,j) +t(i,j) , sedangkan dari

perhitungan mundur LF(i,j) = TL(i,j) , maka S(i,j) = TL(j) -TE(i) –T(i,j).

Free float adalah jumlah waktu dimana penyelesaian suatu kegiatan

dapat diukur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dimulainya kegiatan

yang lain atau saat paling cepat terjadinya kejadian lain pada jaringan

kerja. Free float kegiatan (i,j) dihitung dengan cara mencari selisih antara

saat tercepat terjadinya kejadian diujung kegiatan dengan saat tercepat

diselesaikannya kegiatan (i,j) tersebut.

Atau SF(i,j)=TE(i,j)-EF(i,j). Dari perhitungan maju diperoleh EF(i,j)=TE(i)+t(i,j),

maka SF(i,j)=TE(j)-TE(i)-t(i,j) (Dimyati, 1999:187).

Page 25: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

25

F. Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan

Kelas 1 Tanjung Mas Semarang.

Pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas

1 Tanjung Mas Semarang bertujuan untuk menentukan kualitas ikan yang

akan di ekspor-impor. Pada pembangunan sebelumnya hanya berupa

bangunan berupa kantor untuk administrasi, oleh karena untuk menjamin mutu

dan kualitas ikan yang akan di ekspor-impor maka pemerintah membangun

gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas

Semarang.

Proyek pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina

ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang merupakan pembangunan gedung

bertingkat dengan 2 lantai. PT MUNICA PRATAMA GROUP

memperhitungkan pembangunan memerlukan waktu 150 hari dengan biaya

Rp.616.634.000,00 (Enam ratus enam belas juta enam ratus tiga puluh empat

ribu rupiah). Pada perhitungannya PT MUNICA PRATAMA GROUP

menggunakan Kurva S Schedule.

Pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas

1 Tanjung Mas Semarang meliputi berbagai macam kegiatan diantaranya yaitu

pada lantai 1 meliputi 57 kegiatan dan pada lantai 2 meliputi 58 kegiatan. Pada

pembangunan ini membutuhkan tenaga kerja rata-rata 50 orang diantaranya

yaitu 20 pekerja dengan upah Rp.24.850,00 per hari, 10 tukang kayu dengan

upah Rp.35.000,00 per hari, seorang kepala tukang kayu dengan upah

Rp.39.850,00 per hari, 16 tukang batu dengan upah Rp.35.000,00 per hari,

seorang kepala tukang batu dengan upah Rp.39.850,00 per hari dan 2 mandor

dengan upah Rp.35.000,00 per hari.

G. Program Excel

Penyelesaian masalah linier dengan banyak variabel akan lebih mudah

dengan menggunakan program komputer. Dalam hal ini program komputer

yang akan di gunakan untuk menyelesaikan masalah yang akan dikaji adalah

program Excel. Prinsip kerja utama dari program Excel adalah memasukan

Page 26: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

26

data sebagai rumusan permasalahan yang terdiri dari optimasi dari fungsi

maksimal atau minimal dan fungsi kendala. Rumusan yang dimaksud dalam

hal ini adalah bentuk matematika yang berupa fungsi linear.

Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang meliputi jawaban fungsi

tujuan dan jawaban fungsi kendala serta jawaban analisis sensitivitas kita

menggunakan solver yang ada pada salah satu menu Excel dengan cara klik

menu Tools lalu pilih solver. Jika pada menu Tools belum ada solvernya, kita

bisa menginstal solver yang ada dalam Microsoft Excel lewat CD Microsoft

Office XP.

Sebelum memasuki solver, langkah pertama yang harus dilakukan adalah

mendefinisikan dan memilih variabel keputusan, kendala dan fungsi tujuan

dari suatu masalah. Setelah langkah pertama dilakukan, masukkan data fungsi

tujuan, kendala dan variabel keputusan dalam Excel (Yulianto, 2005:5).

H. Aplikasi Program Excel

Penyelesaian masalah program linear dengan banyak variabel akan lebih

mudah dengan menggunakan komputer. Perhitungan yang akan dilakukan

disini menggunakan program Excel (lihat Sitinjak, 2006). Untuk menentukan

nilai optimal suatu program linear dengan Excel dilakukan dengan beberapa

tahapan yaitu.

1. Menentukan model program linear atau model matematika berdasarkan

data.

2. Menentukan formulasi program untuk Excel.

Cara untuk mengoperasikan program Excel melalui windows pertama

kalinya pilih klik kemudian pilih program dan arahkan pada Micosoft

Excel dan diklik seperti gambar 13 berikut.

Page 27: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

27

Gambar 13.Tampilan Windows

Pada layar akan muncul tampilan Excel yang siap untuk tempat

mengetikkan formulasi seperti gambar 14 berikut.

Page 28: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

28

Gambar 14. Tampilan Excel

Selanjutnya Excel siap mengerjakan kasus program linear. Sebagai

contoh permasalahan seperti pada gambar 15 berikut.

8

a 16 d 5 g 10

6 h

b 14 f

Gambar 15. Network

Untuk menghitung TE dan TL pada setiap simpul di jaringan proyek

diatas dengan menggunakan Excel terlebih dahulu dibuat model program

linear atau model matematikanya dengan X1 menyatakan sebagai kejadian

c

6

e4

1

2

3

4

5

6

6

Page 29: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

29

pada node1, X2 menyatakan kejadian pada node 2 dan seterusnya sampai pada

X6 menyatakan sebagai node 6 seperti berikut.

Minimumkan : Z = X1+X2+X3+X4+X5+X6

Kendala X2 – X1 16

X3 – X1 14

X4 – X2 8

X5 – X2 5

X5 – X3 4

X6 – X3 6

X6 – X4 10

X1, X2, X3, X4, X5, X6 0

Xj : TE pada simpul j

Berdasarkan model matematika tersebut diatas, maka pada worksheet Excel

diinput data dengan format pada gambar 16 sebagai berikut.

Gambar 16. Operasi Awal Dalam Excel

Page 30: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

30

Nilai Z pada model matematika ditunjukkan pada sel B13, sedangkan

nilai Xj sebagai variabel keputusan ditunjukkan pada sel B4 sampai dengan sel

B9. Nilai ruas kiri dari setiap kendala ditunjukkan pada sel E4 sampai dengan

sel E11 dan nilai ruas kanan ditunjukkan pada sel F4 sampai dengan sel F11.

Sel E4 diisi dengan rumus : =B5-B4

Sel E5 diisi dengan rumus : =B6-B4

Sel E6 diisi dengan rumus : =B7-B5

Sel E7 diisi dengan rumus : =B8-B5

Sel E8 diisi dengan rumus : =B8-B6

Sel E9 diisi dengan rumus : =B9-B6

Sel E10 diisi dengan rumus : =B9-B7

Sel E11 diisi dengan rumus : =B9-B8

Setelah dihitung nilai TE pada seluruh simpul maka selanjutnya

dilakukan perhitungan TL pada seluruh simpul yang ada di jaringan tersebut,

yaitu.

Sel G4 diisi dengan rumus : +B4 (pada simpul awal TE = TL)

Sel G5 diisi dengan rumus : =min(G8-F7;G7-F6)

Sel G6 diisi dengan rumus : =min(G9-F9;G8-F8)

Sel G7 diisi dengan rumus : +G9-F10

Sel G8 diisi dengan rumus : +G9-F11

Sel G9 diisi dengan rumus : +B9 (pada simpul akhir TE = TL)

Setelah semua data dan formula dimasukkan, kemudian klik Tools dan klik

solver seperti pada gambar 17 berikut.

Page 31: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

31

Gambar 17. Tampilan Menu Solver

Kemudian klik Option seperti pada gambar 18 berikut.

Gambar 18. Option pada Solver

Kemudian klik OK, klik solve, kemudian klik Ok seperti pada gambar

19 berikut.

Page 32: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

32

Gambar 19. Hasil dari solve

Untuk mencari lintasan kritis pada jaringan proyek, indikator yang

sangat tepat untuk mengetahuinya yaitu menggunakkan variabel slack atau

kesenjangan waktu aktivitas dengan rumus Sij = TLj – TEi – tij. Aktivitas-

aktivitas kritis ditunjukkan dengan nilai 0 pada Sij. Berikut hasil perhitungan

kesenjangan waktu setiap aktivitas dengan menggunakan Excel pada gambar

20.

Page 33: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

33

Gambar 20. Hasil Perhitungan Sij

Jadi lintasan kritis dari proyek diatas dapat digambarkan seperti gambar

21.

Gambar 21. Lintasan Kritis

c

15

e4

1

2

3

4

5

6

6

8

h

16a

f

g10

5d

14b

Page 34: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut :

A. Menemukan Masalah

Dalam tahap ini dicari sumber pustaka dan dipilih bagian dari sumber pustaka

sehingga memunculkan ide yang akan dikaji sebagai suatu masalah.

B. Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah diperlukan agar permasalahan yang dikaji dalam

penelitian jelas sehingga mempermudah pemecahan masalah. Berdasarkan ide

yang diperoleh, dirumuskan masalah optimalisasi penjadwalan proyek pada

pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1

Tanjung Mas Semarang dengan perhitungan maju, perhitungan mundur,

perhitungan kelonggaran waktu dan Excel.

C. Studi Literatur dan Studi Kasus

Studi literatur adalah mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan jaringan

dan lintasan kritis serta program linier, kemudian menerapkannya pada data

hasil penelitian. Studi kasus dilakukan penulis dengan mengambil data

sekunder pada pembangunan gedung khusus (laboratorium) dan sarana

prasarana lingkungan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas di

PT MUNICA PRATAMA GROUP.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data, penulis menggunakan

data sekunder yaitu data yang sudah ada yang diperoleh langsung dari PT

MUNICA PRATAMA GROUP yaitu berupa data pembangunan gedung

khusus (laboratorium) dan sarana prasarana lingkungan gedung stasiun

karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas.

Page 35: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

35

E. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai

berikut.

10. Secara teoritis yaitu perhitungan dengan menggunakan metode PERT-

CPM, dengan berdasarkan data pembangunan.

11. Secara laboratorium yaitu perhitungan dengan menggunakan program

Excel.

F. Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir dalam metode penelitian adalah penarikan

kesimpulan yang diperoleh dari hasil langkah pemecahan masalah.

Page 36: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada penelitian ini akan ditentukan lintasan kritis dalam penjadwalan

Proyek Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan

Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan metode PERT-CPM dan Excel.

Dalam penggunaan Excel terlebih dahulu dibuat model program linearnya

yang meliputi fungsi tujuan dan fungsi kendala.

Berdasarkan data time schedule, rencana anggaran biaya dan gambar

gedung yang diperoleh dari PT MUNICA PRATAMA GROUP dalam

pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1

Tanjung Mas Semarang akan disusun daftar rencana kegiatan yang disajikan

dalam tabel 1 pada lampiran 3 dan gambar network yang disajikan dalam

lampiran 8. Selain itu juga akan disusun rumusan data Pembangunan Gedung

Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas

Semarang dalam bentuk model matematika yang disajikan dalam lampiran 4.

Dari model matematika tersebut akan dilakukan perhitungan dan

penentuan lintasan kritis dari Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium)

Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan

metode PERT-CPM dan bantuan Excel. Pembangunan Gedung Khusus

(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang ini

meliputi berbagai macam kegiatan diantaranya yaitu pada lantai 1 meliputi 57

kegiatan dan pada lantai 2 meliputi 58 kegiatan.

Berdasarkan tabel diketahui bahwa pembangunan tersebut melibatkan

berbagai macam kegiatan membangun yang sering disebut aktivitas. Aktivitas

Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1

Tanjung Mas Semarang sangat banyak, jika dijabarkan seluruhnya akan

membuat model menjadi rumit. Untuk mempermudah dan mengefektifkan

pengawasan suatu aktivitas, maka masing-masing aktivitas disusun daftar

rencana kegiatan serta disusun gambar networknya. Hal ini dilakukan dalam

Page 37: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

37

rangka menyusun suatu model dari permasalahan konkret. Model dibuat

sesederhana mungkin tetapi harus dapat mewakili suatu permasalahan

konkret. Semua kegiatan yang akan dilakukan perlu diketahui waktu masing-

masing dan syarat kegiatan tersebut dapat dilakukan.

1. Analisis Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Khusus

(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang

dengan Metode PERT-CPM.

Untuk menentukan lintasan kritis dengan menggunakan metode

PERT-CPM mempunyai beberapa langkah, yaitu sebagai berikut.

a. Menyusun tabel daftar rencana kegiatan pembangunan gedung khusus

(laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

berdasarkan data time schedule yang disajikan dalam lampiran 3.

b. Menyusun sebuah network berdasarkan daftar rencana kegiatan

pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan

kelas 1 Tanjung Mas Semarang yang disajikan dalam lampiran 8.

c. Menentukan perhitungan maju yang disajikan dalam lampiran 5.

d. Menentukan perhitungan mundur yang disajikan dalam lampiran 6.

e. Menentukan perhitungan kelonggaran waktu yang disajikan dalam

lampiran 7.

2. Analisis Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Khusus

(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang

dengan Menggunakan Excel.

Untuk menentukan lintasan kritis dalam penjadwalan Proyek

pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan

Kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan Excel dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut.

a. Menyusun tabel daftar rencana kegiatan pembangunan gedung khusus

(laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

berdasarkan data time schedule yang disajikan dalam lampiran 3.

Page 38: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

38

b. Menyusun sebuah network berdasarkan daftar rencana kegiatan

pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan

kelas 1 Tanjung Mas Semarang yang disajikan dalam lampiran 8.

c. Menyusun model matematika dari permasalahan yang ada meliputi

fungsi tujuan dan fungsi kendala yang disajikan dalam lampiran 4.

d. Mengaplikasikan model matematika ke dalam Excel.

e. Membaca hasil perhitungan pembangunan gedung khusus

(laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

yang disajikan dalam lampiran 10.

Dari hasil perhitungan Excel diperoleh lintasan kritis yang sama

dengan menggunakan metode PERT-CPM. Lintasan kritis dari proyek

pembangunan gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1

Tanjung Mas Semarang adalah sebagai berikut.

a. Proyek Pembangunan Gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun

Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang selesai pada waktu 24

minggu atau 144 hari diketahui dari nilai akhir ET dan LT. Untuk

lintasan kritis yang dilalui dapat dilihat pada Sij yang bernilai 0 karena

menunjukkan tidak ada kelonggaran waktu.

Salah satu lintasan kritis yang diperoleh dari Excel adalah sebagai

berikut.

X1 = A B

X2 = B C

X6 = C G

X13 = O Q

X19 = U Y

X32 = G1 M1

X62 = L2 T2

X90 = M3 X3

X156 = Y5 Q6

X169 = E7 F7

Page 39: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

39

Adapun yang dimaksud lintasan kritis pada proyek pembangunan

gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung

Mas semarang adalah sebagai berikut.

a) X1 yaitu pekerjaan pembongkaran bangunan lama yang

dilaksanakan dalam waktu 1 minggu.

b) X2 yaitu pekerjaan bowplank. Dilaksanakan pada minggu ke 5 dan

diselesaikan dalam waktu 1 minggu.

c) X6 yaitu pekerjaan kolom 20/40. Diselesaikan setelah minggu ke 5

atau setelah pekerjaan bowplank dan harus selesai dalam waktu 3

minggu.

d) X13 yaitu pekerjaan balok anak 20/40. Dilaksanakan setelah

minggu ke 8 atau setelah pekerjaan kolom 20/40 selesai dan harus

selesai dalam waktu 3 minggu.

e) X19 yaitu pekerjaan kolom 20/30 pada lantai 2. Dilaksanakan

setelah minggu ke 11 atau setelah pekerjaan balok anak 20/40

selesai dan harus selesai dalam waktu 2 minggu.

f) X32 yaitu pekerjaan plesteran 1pc:3ps pada lantai 2 (tahap 1).

Dilaksanakan setelah minggu ke 13 atau setelah pekerjaan kolom

20/30 pada lantai 2 selesai dan harus selesai dalam waktu 3

minggu.

g) X62 yaitu pekerjaan gording bengkirai (tahap 1). Dilaksanakan

setelah minggu ke 16 atau setelah pekerjaan plesteran 1pc:3ps

pada lantai 2 (tahap 1) selesai dan harus selesai dalam waktu 2

minggu.

h) X90 yaitu pekerjaan list plafond gypsum. Dilaksanakan setelah

minggu ke 18 atau setelah pekerjaan gording bengkirai (tahap 1)

selesai dan harus selesai dalam waktu 5 minggu.

i) X156 yaitu pekerjaan tangga kayu (tahap 2). Dilaksanakan setelah

minggu ke 23 atau setelah pekerjaan list plafond gypsum selesai

dan harus selesai dalam waktu 2 minggu.

Page 40: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

40

j) X169 yaitu pekerjaan penangkal petir (tahap 2). Dilaksanakan

setelah minggu ke 25 atau setelah pekerjaan tangga kayu (tahap 2)

selesai dan harus selesai dalam waktu 2 minggu.

b. ET dan LT menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk memulai dan

menyelesaikan suatu aktivitas, misal A bernilai 0 karena A baru mulai

aktivitas, B bernilai 1 karena B telah melakukan aktivitas yaitu

aktivitas pembongkaran bangunan lama (X1) dan seterusnya. Akhir

aktivitas menunjukkan lamanya waktu penyelesaian dalam proyek

tersebut, yaitu ditunjukkan F7 dengan nilai 24 yang nilai ET sama

dengan nilai LT.

c. Nilai slack pada lintasan kritis bernilai nol sedangkan pada bukan

lintasan kritis dapat bernilai tidak nol. Hal ini menunjukkan adanya

kelonggaran waktu pada aktivitas yang bukan lintasan kritis yang tidak

mengakibatkan mundurnya penyelesaian proyek secara keseluruhan.

B. Pembahasan

1. Analisis Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Khusus

(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas semarang

oleh PT MUNICA PRATAMA GROUP.

Hasil analisis penjadwalan proyek pembangunan gedung khusus

(laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang yang

dilakukan oleh PT MUNICA PRATAMA GROUP berdasarkan data time

schedule diperoleh keterangan bahwa penyelesaian proyek pembangunan

gedung khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas

Semarang memerlukan waktu 150 hari yang dimulai tanggal 26 Juni dan

selesai pada tanggal 12 Desember 2007. Kita juga mengetahui prestasi

mingguan dari setiap aktivitas pada proyek tersebut. Biaya total proyek

tersebut adalah Rp. 616.634.000,00 (Enam ratus enam belas juta enam

ratus tiga puluh empat ribu rupiah).

Page 41: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

41

2. Analisis Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Khusus

(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang

dengan menggunakan Metode PERT-CPM dan Excel.

Dengan menggunakan metode PERT-CPM dan Excel lintasan

kritis atau waktu penyelesaian proyek tersebut adalah 24 minggu / 144

hari. Lintasan kritis di tampilkan dalam lampiran 9. Jika dibandingkan

antara hasil perhitungan yang dilakukan oleh PT MUNICA PRATAMA

GROUP dengan perhitungan menggunakan metode PERT-CPM dan

Excel, diperoleh hasil yang lebih menguntungkan dengan menggunakan

metode PERT-CPM dan Excel. Hal ini akan memberikan keuntungan dari

segi waktu penyelesaian proyek akan lebih cepat 6 hari, akibatnya total

biaya dapat di hemat. Penghematan yang nampak dari tenaga kerja yaitu

biaya pada tenaga kerja yang dibayarkan. Dengan tenaga kerja rata-rata 50

orang diantaranya yaitu 20 pekerja dengan upah Rp. 24.850,00 per hari,

10 tukang kayu dengan upah Rp.35.000,00 per hari, seorang kepala tukang

kayu dengan upah Rp.39.850,00 per hari,16 tukang batu dengan upah

Rp.35.000,00 per hari, seorang kepala tukang batu dengan upah

Rp.39.850.00,00 per hari dan 2 mandor dengan upah Rp.35.000,00 per

hari maka biaya yang dikeluarkan dalam proyek pembangunan gedung

khusus (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas

Semarang dengan metode PERT-CPM dan Excel adalah sebagai berikut.

a. Biaya pembangunan jumlah (A+B) adalah Rp.560.577.048,00.

b. Dengan metode PERT-CPM dan Excel diperoleh penghematan tenaga

kerja yaitu.

a) 20 pekerja x Rp.24.850,00 x 6 hari = Rp.2.982.000,00

b) 10 tukang kayu x Rp.35.000,00 x 6 hari = Rp.2.100.000,00

c) 1 kepala tukang kayu x Rp.39.850,00 x 6 hari = Rp.239.000,00

d) 16 tukang batu x Rp.35.000,00 x 6 hari = Rp.3.360.000,00

e) 1 kepala tukang batu x Rp.39.850,00 x 6 hari = Rp.239.000,00

f) 2 mandor x Rp.35.000,00 x 6 hari = Rp.420.000,00

Page 42: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

42

c. Dengan metode PERT-CPM dan Excel diperoleh penghematan tenaga

kerja dari biaya pembangunan secara keseluruhan menjadi

Rp.560.577.048,00–

(Rp.2.982.000,00+Rp.2.100.000,00+Rp.239.000,00+Rp.3.360.000,00

+Rp.239.000,00+Rp.420.000,00) = Rp.551.237.048,00

d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% dari nilai pembangunan adalah

10% x Rp.551.237.048,00 = Rp.55.123.705,00

e. Total Biaya pembangunannya yaitu Rp.551.237.048,00 +

Rp.55.123.705,00 = Rp.606.360.753,00

Jadi penghematan biaya pembangunan yang dapat peroleh adalah

Rp.616.634.000,00 – Rp.606.360.753,00 = Rp.10.273.247,00.

Page 43: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

43

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa simpulan

sebagai berikut.

1. Dalam mencari lintasan kritis dengan menggunakan metode PERT-CPM

mempunyai beberapa langkah yaitu pertama membuat tabel rencana

kegiatan, kedua membuat network, ketiga menghitung maju dan mundur

dan terakhir menghitung kelonggaran waktu. Lintasan kritis yang

diperoleh yaitu (X1) pekerjaan pembongkaran bangunan lama, (X2)

pekerjaan bouplank, (X6) pekerjaan kolom 20/40, X13 yaitu pekerjaan

balok anak 20/40, (X19) pekerjaan kolom 20/30 pada lantai 2, (X32)

pekerjaan plesteran 1pc:3ps pada lantai 2 (tahap 1), (X62) pekerjaan

gording bengkirai (tahap 1), (X90) pekerjaan list plafond gypsum, (X156)

pekerjaan tangga kayu (tahap 2), (X169) pekerjaan penangkal petir (tahap

2). Hasil perhitungan dengan menggunakan metode PERT-CPM

membutuhkan waktu 144 hari dengan biaya Rp.606.360.753,00.

2. Langkah mencari lintasan kritis dalam Excel yaitu pertama membuat tabel

rencana kegiatan, kedua membuat network, ketiga membuat model

matamatika dan terakhir mengaplikasikan model matematika tersebut ke

dalam Excel dengan cara Solver. Lintasan kritis yang diperoleh dari Excel

sama dengan metode PERT-CPM yaitu (X1) pekerjaan pembongkaran

bangunan lama, (X2) pekerjaan bouplank, (X6) pekerjaan kolom 20/40,

X13 yaitu pekerjaan balok anak 20/40, (X19) pekerjaan kolom 20/30 pada

lantai 2, (X32) pekerjaan plesteran 1pc:3ps pada lantai 2 (tahap 1), (X62)

pekerjaan gording bengkirai (tahap 1), (X90) pekerjaan list plafond

gypsum, (X156) pekerjaan tangga kayu (tahap 2), (X169) pekerjaan

penangkal petir (tahap 2). Hasil perhitungan dengan Excel sama dengan

metode PERT-CPM yaitu membutuhkan waktu 144 hari / 24 minggu

dengan biaya Rp.606.360.753,00 sedangkan perhitungan yang dilakukan

Page 44: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

44

PT MUNICA PRATAMA GROUP membutuhkan waktu 150 hari dengan

biaya Rp.616.634.000,00 sehingga dapat menghemat waktu 6 hari dan

biaya sebesar Rp.10.273.247,00.

B. Saran

1. Dalam membuat daftar rencana kegiatan dan network supaya dibuat

sejelas mungkin sehingga tidak menyebabkan terjadinya kesalahan dalam

membuat model matematika dan dalam mengaplikasikan model

matematika ke dalam Excel harus teliti dan lengkap agar semua syarat

yang diinginkan dapat dipenuhi.

2. Dengan hasil penelitian ini disarankan PT MUNICA PRATAMA GROUP

mempertimbangkan untuk menggunakan Metode PERT-CPM dan Excel

dalam membuat penjadwalan proyek sehingga dapat lebih menghemat

waktu dan biaya.

3. Untuk penyusunan network supaya penentuan lintasan kritisnya dapat

optimal maka diperlukan penggunaan program Excel sebagai alat bantu

dalam perhitungannya.

Page 45: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

45

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga.

Badri, S. 1997. Dasar-dasar Network Planing. Jakarta : PT Rika Cipta.Dimyati, T dan Dimyati, A. 1999. Operation Research Model-model

Pengambilan Keputusan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Yogyakarta : PT.Kanisius.

Erikson, W.J and Hall, O. 1986. Model-Model Komputer Bagi Bisnis Anda.Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.

Yugi, A.A. 2005. Manajemen Proyek Penjadwalan Pembangunan Gedung (KasusPembangunan Gedung Asrama Diklat Depag Semarang). JurusanMatematika Universitas Negeri Semarang. Tidak diterbitkan.

Hiller, F.S. 1990. Pengantar Riset Operasi. Jakarta : Erlangga.Sitinjak, T.JR. 2006. RISET OPERASI Untuk Pengambilan Keputusan Manajerial

dengan Aplikasi Excel. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Yulianto, H.D dan Sutapa, N.I. 2005. Riset Operasi dengan Excel. Yogyakarta :ANDI.

Suyitno, H. 1997. Program Linear. Semarang: FMIPA IKIP Semarang.

Subagyo, P, Asri, M, Handoko, T.H. 1999. Dasar-dasar Operation Research.Yogyakarta : Edisi kedua BPFE.

Taha, H. A. 1999. Riset Operasi Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara.

Page 46: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

46

Lampiran 3

Tabel 1 Daftar Rencana Kegiatan Pembangunan Gedung Khusus

(Laboratorium) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Semarang

No Nama Kegiatan Aktivitas Aktivitas Yang Mendahului WaktuMinggu

1. Pembongkaran Bangunan Lama X1 - 12. Bouplank X2 X1 13. Lantai Kerja X3 X1 34. Pondasi Plat Lajur X4 X1 35. Urugan Pasir Bawah Pondasi X5 X2 36. Kolom 20/40 X6 X2 37. Pasangan Aanstamping X7 X2 38. Pasangan Batu Belah 1pc:3kp:10ps X8 X2 39. Sloof 20/30 X9 X2 310. Sloof 15/20 X10 X3,X4 211. Instalasi Air Kotor Lt.1 (Tahap1) X11 X3,X4 212. Balok Induk 20/45 X12 X5,X6 313. Balok Anak 20/40 X13 X5,X6 314. Plat Lantai X14 X5,X6 315. Instalasi Air Kotor Lt.2 (Tahap1) X15 X5,X6 116. Pas Batu Bata 1pc:3ps Lt.2 X16 X12,X13,X15 317. Pasangan Batu Bata 1pc:3kp:10ps Lt.2 X17 X12,X13,X15 318. Balok 15/20 X18 X12,X13,X15 119. Kolom 20/30 Lt.2 X19 X12,X13,X15 220. Kolom 15/15 Lt.2 X20 X18 221. Balok Latar 15/20 Lt.2 X21 X18 222. Ringbalk 20/30 X22 X18 223. Ringbalk 15/20 X23 X18 224. Kusen Bengkirai Lt.2 (Tahap 1) X24 X18 125. Kaca Bening 5mm (Tahap 1) X25 X18 126. Angkur Lt.2 X26 X18 127. Pas Batu Bata 1pc:3ps Lt.1 X27 X19,X24,X25,X26 328. Pasangan Batu Bata 1pc:3kp:10ps Lt.1 X28 X19,X24,X25,X26 329. Kusen Bengkirai Lt.1 X29 X19,X24,X25,X26 230. Septictank & Peresapan KM X30 X19,X24,X25,X26 231. Septictank & Peresapan Lab X31 X19,X24,X25,X26 232. Plesteran 1pc:3ps Lt.2 (Tahap 1) X32 X19,X24,X25,X26 333. Plesteran 1pc:3kp:10ps Lt.2 (Tahap 1) X33 X19,X24,X25,X26 334. Plat Tritisan Lt.2 (Tahap 1) X34 X19,X24,X25,X26 335. Kolom 15/15 Meja Beton (Tahap 1) X35 X19,X24,X25,X26 236. Meja Beton Lab (Tahap 1) X36 X19,X24,X25,X26 237. Konsol Beton X37 X19,X24,X25,X26 238. Instalasi Air Bersih Lt.2 (Tahap 1) X38 X19,X24,X25,X26 139. Kolom 15/15 Lt.1 X39 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 240. Balok Latar 15/20 X40 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 241. Daun Pintu Double Teakwood Lapis

alumunium (Tahap 1)X41 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 1

42. Angkur Lt.1 X42 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 143. Instalasi Air Bersih Lt.1 (Tahap 1) X43 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 244. Spooring Sudut Lt.2 (Tahap 1) X44 X16,X17,X20,X21,X22,X23,X38 245. Plesteren 1pc:3ps Lt.1 X45 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 446. Plesteren 1pc:3kp:10ps Lt.1 (Tahap 1) X46 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 447. Plat Tritisan Lt.1 X47 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 348. Instalasi Titik Lampu Lt.1 (Tahap 1) X48 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 2

Page 47: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

47

49. Instalasi Stop Kontak Lt.1 (Tahap 2) X49 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 250. Daun Pintu Panil Karper (Tahap 1) X50 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 251. Daun Pintu Double Teakwood Rangka

Bengkirai (Tahap 1)X51 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 3

52. Instalasi Titik Lampu Lt.2 (Tahap 1) X52 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 253. Instalasi Stop Kontak Lt.2 (Tahap 2) X53 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 254. Rangka Atap Baja Ringan (Tahap 1) X54 X29,X30,X31,X35,X36,X37,X41,X42 355. Box Panel Lt.1 X55 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 156. Pintu Besi (Tahap 1) X56 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 257. Plesteran Epoxy Meja Lab (Tahap 1) X57 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 158. Box Panel Lt.2 X58 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 159. Dinding Partisi Gypsum (Tahap 1) X59 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 360. Dinding Partisi Kaca (Tahap1) X60 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 361. Wastafel (Tahap 1) X61 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 162. Gording Bengkirai (Tahap 1) X62 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 263. Usuk Reng Bengkirai

(Tahap 1)X63 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 2

64. Pas Genteng Glasur (Tahap 1) X64 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 365. Pas Alumunium Foil Genteng

(Tahap 1)X65 X27,X28,X32,X33,X34,X39,X40,X43,X44 2

66. Urugan Pasir Bawah Lantai (Tahap 1) X66 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 267. Spooring Sudut Lt.1 (Tahap 1) X67 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 268. Kusen Alumunium Lt.1 (Tahap 1) X68 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 369. Kaca Biru Bening 6mm Lt.1 (Tahap 1) X69 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 370. Lantai Floor Epoxy Lab (Tahap 1) X70 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 371. Kol Sudut ½ Lingkaran Lab (Tahap 1) X71 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 372. Kusen Alumunium Lt.2 (Tahap 1) X72 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 373. Daun Pintu Kaca Rangka Alumunium

(Tahap 1)X73 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 2

74. Kaca Biru Bening 6mm Lt.2 (Tahap 1) X74 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 375. Tangga Kayu (Tahap 1) X75 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 376. Pasang Bubungan Genteng Glasur

(Tahap 1)X76 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 2

77. Pasang Listplank 3/20 KayuBemgkirai (Tahap 1)

X77 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 2

78. Pasang Kisi-kisi Atap Kayu Bengkirai(Tahap 1)

X78 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 1

79. Pasang Fuler 3/20 cm Kayu Bengkirai(Tahap 1)

X79 X48,X49,X50,X52,X53,X55,X58,X61 1

80. Lantai Rabat Bawah Keramik (Tahap1) X80 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 281. Lantai Keramik 40x40 (Tahap 1) X81 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 282. Teralis Jendela Lt.1 (Tahap 1) X82 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 283. Closet Jongkok X83 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 184. Kran (Tahap 1) X84 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 185. Tempat Sabun X85 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 186. Pek Plafond Gypsum 9mm X86 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 387. Pek List Profit Gypsum X87 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 388. Teralis Jendela Lt.2 (Tahap 2) X88 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 289. Pek Plafond Gypsum X89 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 590. Pek List Plafond Gypsum X90 X47,X51,X54,X56,X62,X63,X65,X78,X79 591. Lampu TL 2x20 watt Lt.2 (Tahap 1) X91 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76

,X77,X83,X84,X851

92. Lampu SL 40 watt (Tahap 1) X92 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

1

93. Downlight+Reflektor Lt.1 (Tahap 1) X93 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

1

94. Engsel Pintu Lt.1 (Tahap 1) X94 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

1

95. Lampu TL 2x20 watt Lt.2 (Tahap 1) X95 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76 1

Page 48: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

48

,X77,X83,X84,X8596. Downlight+Reflektor Lt.2 (Tahap 1) X96 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76

,X77,X83,X84,X851

97. Engsel Pintu Lt.2 (Tahap 1) X97 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

1

98. Kran Lt.2 (Tahap 1) X98 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

1

99. Penangkal Petir (Tahap 1) X99 X45,X46,X59,X60,X64,X66,X67,X73,X76,X77,X83,X84,X85

1

100. Urugan Pasir Bawah Lantai (Tahap 2) X100 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

1

101. Plesteran 1pc:3kp:10ps Lt.1 (Tahap 2) X101 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

5

102. Instalansi Titik Lampu Lt.1 (tahap 2) X102 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

2

103. Instalansi Stop Kontak Lt.1 (Tahap 2) X103 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

2

104. Cat Tembok Dalam Lt.1 X104 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

6

105. Teakoil X105 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

3

106. Plesteran 1pc:3ps Lt.2 (Tahap 2) X106 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

2

107. Plesteran 1pc:3kp:10ps Lt.2 (Tahap 2) X107 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

2

108. Plat Tritisan Lt.2 (Tahap 2) X108 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

3

109. Kolom 15/15 Meja Beton (Tahap 2) X109 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

3

110. Meja Beton Lab (Tahap 2) X110 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

3

111. Rangka Atap Baja Ringan (Tahap 2) X111 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

2

112. Gording Bengkirai (Tahap 2) X112 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

2

113. Usuk Reng Bengkirai (Tahap 2) X113 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

2

114. Pasang alumunium Foil Genteng(Tahap 2)

X114 X68,X69,X70,X71,X72,X74,X75,X80,X81,X82,X88,X91,X92,X93,X94,X95,X96,X97,X98,X99

2

115. Lantai Rabat Bawah Keramik(Tahap 2)

X115 X86,X87,X100 3

116. Cat Plafond Lt.1 X116 X86,X87,X100 3117. Spooring Sudut Lt.2 (Tahap 2) X117 X86,X87,X100 1118. Pasang Genteng Glasur X118 X86,X87,X100 2119. Pasang Bubungan Genteng Glasur X119 X86,X87,X100 2

Page 49: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

49

120. Pas Listplank 3/20 cm Kayu Bengkirai(Tahap 2)

X120 X86,X87,X100 2

121. Spooring Sudut Lt.1 (Tahap 2) X121 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

4

122. Lantai Keramik 40x40 (Tahap 2) X122 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

2

123. Kusen Alumunium Lt.1 (Tahap 2) X123 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

3

124. Daun Pintu Panil Karper (Tahap 2) X124 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

2

125. Daun Pintu Double Teakwood RangkaBengkirai (Tahap 2)

X125 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

2

126. Daun Pintu Double Teakwood LapisAlumunium (Tahap 2)

X126 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

2

127. Kunci Tanam 2xPutar Lt.1 X127 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

1

128. Kunci KM/WC X128 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

1

129. Engsel Pintu Lt.1 (Tahap 2) X129 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

1

130. Gerendel Pintu Lt.1 X130 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

1

131. Teralis Jendela Lt.1 (Tahap 2) X131 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

1

132. Kol Sudut ½ Lingkaran Lab (Tahap 2) X132 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

2

133. Kusen Alumunium Lt.2 (Tahap 2) X133 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

2

134. Cat Tembok Dalam Lt.2 X134 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

2

135. Cat Tembok Luar Lt.2 X135 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

2

136. Cat Plafond Lt.2 X136 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

2

137. Pasangan Kisi-kisi Kayu Bengkirai(Tahap 2)

X137 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

1

138. Pasangan Fuler 3/20 cm KayuBengkirai (Tahap 2)

X138 X102,X103,X106,X107,X111,X112,X113,X114,X117

1

139. Lampu TL 2x20 watt Lt.1 (Tahap 2) X139 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

2

140. Lampu SL 40 watt (Tahap 2) X140 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

2

141. Downlight+Reflektor Lt.1 (Tahap 2) X141 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

2

142. Pintu Besi (Tahap 2) X142 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

2

143. Pintu Besi Samping X143 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

2

144. Cat Tembok Luar Lt.1 X144 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

3

145. Instalasi Air Bersih Lt.1 (Tahap 2) X145 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

2

146. Instalasi Air Kotor Lt.1 (Tahap 2) X146 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X1 2

Page 50: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

50

19,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

147. Lantai floor Epoxy Lab (Tahap 2) X147 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

148. Plesteran Epoxy Meja Lab (Tahap 2) X148 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

149. Instalasi Titik Lampu Lt.2 (Tahap 2) X149 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

150. Instalasi Stop Kontak Lt.2 (Tahap 2) X150 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

151. Lampu TL 2x20 watt Lt.2 (tahap 2) X151 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

152. Downlight+Reflektor Lt.2 (Tahap 2) X152 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

153. Daun Pintu Kaca Rangka Alumunium(Tahap 2)

X153 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

154. Kaca Biru Bening 6mm Lt.2 (Tahap 2) X154 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

155. Dinding Partisi Gypsum (Tahap 2) X155 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

2

156. Tangga Kayu (Tahap 2) X156 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

2

157. Kunci Tanam 2xPutar Lt.2 (Tahap 2) X157 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

158. Engsel Pintu Lt.2 (Tahap 2) X158 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

159. Gerendel Pintu Lt.2 (Tahap 2) X159 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

160. Teralis Jendela Lt.2 (Tahap 2) X160 X89,X90,X105,X108,X109,X110,X118,X119,X120,X127,X128,X129,X130,X131,X137,X138

1

161. Kaca Biru Bening 6mm Lt.1 (Tahap 2) X161 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

2

162. Kran Lt.1 (Tahap 2) X162 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

1

163. Dinding Partisi Kaca (Tahap 2) X163 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

1

164. Kaca Bening 5mm (Tahap 2) X164 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

1

165. Instalasi Air Bersih Lt.2 (Tahap 2) X165 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132, 1

Page 51: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

51

X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

166. Instalasi Air Kotor Lt.2 (Tahap 2) X166 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

1

167. Kran Lt.2 (Tahap 2) X167 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

1

168. Wastafel (Tahap 2) X168 X115,X116,X122,X124,X125,X126,X132,X133,X134,X135,X136,X147,X148,X149,X150,X151,X152,X153,X154,X157,X158,X159,X160

1

169. Penangkal Petir (Tahap 2) X169 X101,X123,X139,X140,X141,X142,X143,X145,X146,X155,X156,X162,X163,X164,X165,X166,X167,X168

2

170. Dummy 1 - X4 0171. Dummy 2 - X3 0172. Dummy 3 - X2 0173. Dummy 4 - X6 0174. Dummy 5 - X5 0175. Dummy 6 - X11 0176. Dummy 7 - X10 0177. Dummy 8 - X9 0178. Dummy 9 - X8 0179. Dummy 10 - X7 0180. Dummy 11 - X15 0181. Dummy 12 - X13 0182. Dummy 13 - X12 0183. Dummy 14 - X19 0184. Dummy 15 - X17 0185. Dummy 16 - X16 0186. Dummy 17 - X26 0187. Dummy 18 - X25 0188. Dummy 19 - X24 0189. Dummy 20 - X23 0190. Dummy 21 - X22 0191. Dummy 22 - X21 0192. Dummy 23 - X20 0193. Dummy 24 - X37 0194. Dummy 25 - X36 0195. Dummy 26 - X35 0196. Dummy 27 - X34 0197. Dummy 28 - X33 0198. Dummy 29 - X32 0199. Dummy 30 - X31 0200. Dummy 31 - X30 0201. Dummy 32 - X29 0202. Dummy 33 - X38 0203. Dummy 34 - X28 0204. Dummy 35 - X27 0205. Dummy 36 - X44 0206. Dummy 37 - X43 0207. Dummy 38 - X42 0208. Dummy 39 - X41 0209. Dummy 40 - X40 0210. Dummy 41 - X39 0

Page 52: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

52

211. Dummy 42 - X54 0212. Dummy 43 - X53 0213. Dummy 44 - X52 0214. Dummy 45 - X51 0215. Dummy 46 - X50 0216. Dummy 47 - X49 0217. Dummy 48 - X48 0218. Dummy 49 - X47 0219. Dummy 50 - X46 0220. Dummy 51 - X45 0221. Dummy 52 - X65 0222. Dummy 53 - X64 0223. Dummy 54 - X63 0224. Dummy 55 - X62 0225. Dummy 56 - X61 0226. Dummy 57 - X60 0227. Dummy 58 - X59 0228. Dummy 59 - X58 0229. Dummy 60 - X56 0230. Dummy 61 - X55 0231. Dummy 62 - X79 0232. Dummy 63 - X78 0233. Dummy 64 - X77 0234. Dummy 65 - X76 0235. Dummy 66 - X75 0236. Dummy 67 - X74 0237. Dummy 68 - X73 0238. Dummy 69 - X72 0239. Dummy 70 - X71 0240. Dummy 71 - X70 0241. Dummy 72 - X69 0242. Dummy 73 - X68 0243. Dummy 74 - X67 0244. Dummy 75 - X66 0245. Dummy 76 - X90 0246. Dummy 77 - X89 0247. Dummy 78 - X88 0248. Dummy 79 - X87 0249. Dummy 80 - X86 0250. Dummy 81 - X85 0251. Dummy 82 - X84 0252. Dummy 83 - X83 0253. Dummy 84 - X82 0254. Dummy 85 - X81 0255. Dummy 86 - X80 0256. Dummy 87 - X99 0257. Dummy 88 - X98 0258. Dummy 89 - X97 0259. Dummy 90 - X96 0260. Dummy 91 - X95 0261. Dummy 92 - X94 0262. Dummy 93 - X93 0263. Dummy 94 - X92 0264. Dummy 95 - X91 0265. Dummy 96 - X114 0266. Dummy 97 - X113 0267. Dummy 98 - X112 0268. Dummy 99 - X111 0269. Dummy 100 - X110 0

Page 53: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

53

270. Dummy 101 - X109 0271. Dummy 102 - X108 0272. Dummy 103 - X107 0273. Dummy 104 - X106 0274. Dummy 105 - X105 0275. Dummy 106 - X103 0276. Dummy 107 - X102 0277. Dummy 108 - X101 0278. Dummy 109 - X100 0279. Dummy 110 - X120 0280. Dummy 111 - X119 0281. Dummy 112 - X118 0282. Dummy 113 - X117 0283. Dummy 114 - X116 0284. Dummy 115 - X115 0285. Dummy 116 - X138 0286. Dummy 117 - X137 0287. Dummy 118 - X136 0288. Dummy 119 - X135 0289. Dummy 120 - X134 0290. Dummy 121 - X133 0291. Dummy 122 - X132 0292. Dummy 123 - X131 0293. Dummy 124 - X130 0294. Dummy 125 - X129 0295. Dummy 126 - X128 0296. Dummy 127 - X127 0297. Dummy 128 - X126 0298. Dummy 129 - X125 0299. Dummy 130 - X124 0300. Dummy 131 - X123 0301. Dummy 132 - X122 0302. Dummy 133 - X160 0303. Dummy 134 - X159 0304. Dummy 135 - X158 0305. Dummy 136 - X157 0306. Dummy 137 - X156 0307. Dummy 138 - X155 0308. Dummy 139 - X154 0309. Dummy 140 - X153 0310. Dummy 141 - X152 0311. Dummy 142 - X151 0312. Dummy 143 - X150 0313. Dummy 144 - X149 0314. Dummy 145 - X148 0315. Dummy 146 - X147 0316. Dummy 147 - X146 0317. Dummy 148 - X145 0318. Dummy 149 - X143 0319. Dummy 150 - X142 0320. Dummy 151 - X141 0321. Dummy 152 - X140 0322. Dummy 153 - X139 0323. Dummy 154 - X168 0324. Dummy 155 - X167 0325. Dummy 156 - X166 0326. Dummy 157 - X165 0327. Dummy 158 - X164 0

Page 54: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

54

328. Dummy 159 - X163 0329. Dummy 160 - X162 0330. Dummy 161 - X161 0331. Dummy 162 - X121 0332. Dummy 163 - X104 0333. Dummy 164 - X57 0334. Dummy 165 - X14 0335. Dummy 166 - X144 0

Page 55: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

55

Lampiran 4

Model Matematika dari pembangunan gedung Khusus (Laboratorium) Stasiun

karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang.

Fungsi tujuan yaitu mencari jalur terpanjang

Mininimumkan : Z = A+B+C+D+E+F+G+H+I+J+K+L+M+N+O+P+Q+R+S+T+

U+V+W+X+Y+Z+A1+B1+C1+D1+E1+F1+G1+H1+I1+J1

+K1+L1+M1+N1+O1+P1+Q1+R1+S1+T1+U1+V1+W1+X

1+Y1+Z1+A2+B2+C2+D2+E2+F2+G2+H2+I2+J2+K2+L2

+M2+N2+O2+P2+Q2+R2+S2+T2+U2+V2+W2+X2+Y2+Z

2+A3+B3+C3+D3+E3+F3+G3+H3+I3+J3+K3+L3+M3+N3

+O3+P3+Q3+R3+S3+T3+U3+V3+W3+X3+Y3+Z3+A4+B

4+C4+D4+E4+F4+G4+H4+I4+J4+K4+L4+M4+N4+O4+P4

+Q4+R4+S4+T4+U4+V4+W4+X4+Y4+Z4+A5+B5+C5+D

5+E5+F5+G5+H5+I5+J5+K5+L5+M5+N5+O5+P5+Q5+R5

+S5+T5+U5+V5+W5+X5+Y5+Z5+A6+B6+C6+D6+E6+F6

+G6+H6+I6+J6+K6+L6+M6+N6+O6+P6+Q6+R6+S6+T6+

U6+V6+W6+X6+Y6+Z6+A7+B7+C7+D7+E7+F7

Fungsi kendala yaitu aktivitas yang melalui tiap-tiap lintasan, serta nonnegatif.

1. B – A ≥ 12. C – B ≥ 13. D – B ≥ 34. E – B ≥ 35. F – C ≥ 36. G – C ≥ 37. H – C ≥ 08. L – D ≥ 09. L – E ≥ 010. O – F ≥ 011. O – G ≥ 012. I – H ≥ 313. J – H ≥ 314. K – H ≥ 315. M – L ≥ 216. N – L ≥ 217. P – O ≥ 318. Q – O ≥ 319. R – O ≥ 3

20. S – I ≥ 021. S – J ≥ 022. S – K ≥ 023. S – M ≥ 024. S – N ≥ 025. U – P ≥ 026. U – Q ≥ 027. T – S ≥ 128. U – T ≥ 029. V – U ≥ 330. W – U ≥ 331. X – U ≥ 132. Y – U ≥ 233. B1 – X ≥ 234. C1 – X ≥ 235. D1 – X ≥ 136. Z – X ≥ 237. A – X ≥ 238. E1 – X ≥ 1

39. F1 – X ≥ 140. G1 – Y ≥ 041. G – D ≥ 042. G1 – E1 ≥ 043. G1 – F1 ≥ 044. T1 – V1 ≥ 045. T1 – W ≥ 046. T1 – Z ≥ 047. T1 – A1 ≥ 048. T1 – B1 ≥ 049. T1 – C1 ≥ 050. H1 – G1 ≥ 351. I1 – G1 ≥ 352. J1 – G1 ≥ 253. K1 – G1 ≥ 254. L1 – G1 ≥ 255. M1 – G1 ≥ 256. N1 – G1 ≥ 357. O1 – G1 ≥ 3

Page 56: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

56

58. P1 – G1 ≥ 259. Q1 – G1 ≥ 260. R1 – G1 ≥ 261. S1 – G1 ≥ 162. T1 – S1 ≥ 063. A2 – J1 ≥ 064. A2 – K2 ≥ 065. A2 – L1 ≥ 066. A2 – P1 ≥ 067. A2 – Q1 ≥ 068. A2 – R1 ≥ 069. U1 – T1 ≥ 270. V1 – T1 ≥ 271. W1 – T1 ≥ 172. X1 – T1 ≥ 173. Y1 – T1 ≥ 274. Z1 – T1 ≥ 275. B2 – A2 ≥ 476. C2 – A2 ≥ 477. D2 – A2 ≥ 378. E2 – A2 ≥ 279. F2 – A2 ≥ 280. G2 – A2 ≥ 281. H2 – A2 ≥ 382. I2 – A2 ≥ 283. J2 – A2 ≥ 284. K2 – A2 ≥ 385. L2 – H1 ≥ 086. L2 – I1 ≥ 087. L2 – M1 ≥ 088. L2 – N1 ≥ 089. L2 – O1 ≥ 090. L2 – Y1 ≥ 091. L2 – Z1 ≥ 092. L2 – U1 ≥ 093. L2 – V1 ≥ 094. A2 – X1 ≥ 095. A2 – W1 ≥ 096. M2 – L2 ≥ 197. N2 – L2 ≥ 298. O2 – L2 ≥ 199. P2 – L2 ≥ 1100. Q2 – L2 ≥ 3101. R2 – L2 ≥ 3102. S2 – L2 ≥ 1103. T2 – L2 ≥ 2

104. U2 – L2 ≥ 2105. V2 L2 ≥ 3106. W2 – L2 ≥ 2107. X2 – E2 ≥ 0108. X2 – F2 ≥ 0109. X2 – G2 ≥ 0110. X2 – I2 ≥ 0111. X2 – J2 ≥ 0112. X2 – M2 ≥ 0113. X2 – P2 ≥ 0114. X2 – S2 ≥ 0115. Y2 – X2 ≥ 0116. Z2 – X2 ≥ 2117. A3 – X2 ≥ 3118. B3 – X2 ≥ 3119. C3 – X2 ≥ 3120. D3 – X2 ≥ 3121. E3 – X2 ≥ 3122. F3 – X2 ≥ 2123. G3 – X2 ≥ 3124. H3 – X2 ≥ 3125. I3 – X2 ≥ 2126. J3 - X2 ≥ 2127. K3 – X2 ≥ 1128. L3 – X2 ≥ 1129. M3 – H2 ≥ 0130. M3 – K2 ≥ 0131. M3 – D2 ≥ 0132. M3 – N2 ≥ 0133. M3 – T2 ≥ 0134. M3 – U2 ≥ 0135. M3 – W2 ≥ 0136. M3 – K3 ≥ 0137. M3 – L3 ≥ 0138. N3 – M3 ≥ 2139. O3 – M3 ≥ 2140. P3 – M3 ≥ 2141. Q3 – M3 ≥ 1142. R3 – M3 ≥ 1143. S3 – M3 ≥ 1144. T3 – M3 ≥ 3145. U3 – M3 ≥ 3146. V3 – M3 ≥ 2147. W3 – M3 ≥ 5148. X3 – M3 ≥ 5149. Y3 – B2 ≥ 0

150. Y3 – C2 ≥ 0151. Y3 – Y2 ≥ 0152. Y3– Z2 ≥ 0153. Y3 – F3 ≥ 0154. Y3 – Q2 ≥ 0155. Y3 – R2 ≥ 0156. Y3 – V2 ≥ 0157. Y3 – I3 ≥ 0158. Y3 – J3 ≥ 0159. Y3 – Q3 ≥ 0160. Y3 – R3 ≥ 0161. Y3 – S3 ≥ 0162. Z3 – Y3 ≥ 1163. A4 – Y3 ≥ 1164. B4 – Y3 ≥ 1165. C4 – Y3 ≥ 1166. D4 – Y3 ≥ 1167. E4 – Y3 ≥ 1168. F4 – Y3 ≥ 1169. G4 – Y3 ≥ 1170. H4 – Y3 ≥ 1171. I4 – A3 ≥ 0172. I4 – B3 ≥ 0173. I4 – C3 ≥ 0174. I4 – G3 ≥ 0175. I4 – H3 ≥ 0176. I4 – N3 ≥ 0177. I4 – O3 ≥ 0178. I4 – P3 ≥ 0179. I4 – D3 ≥ 0180. I4 – E3 ≥ 0181. I4 – V3 ≥ 0182. I4 – Z3 ≥ 0183. I4 – A4 ≥ 0184. I4 – B4 ≥ 0185. I4 – C4 ≥ 0186. I4 – D4 ≥ 0187. I4 – E4 ≥ 0188. I4 – F4 ≥ 0189. I4 – G4 ≥ 0190. I4 – H4 ≥ 0191. J4 – I4 ≥ 1192. K4 – I4 ≥ 5193. L4 – I4 ≥ 2194. M4 – I4 ≥ 2195. N4 – I4 ≥ 6

Page 57: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

57

196. O4 – I4 ≥ 3197. P4 – I4 ≥ 2198. Q4 – I4 ≥ 2199. R4 – I4 ≥ 3200. S4 – I4 ≥ 3201. T4 – I4 ≥ 3202. U4 – I4 ≥ 2203. V4 – I4 ≥ 2204. W4 – I4 ≥ 2205. X4 – I4 ≥ 2206. Y4 – I3 ≥ 0207. Y4 – U3 ≥ 0208. Y4 – J4 ≥ 0209. Z4 – Y4 ≥ 3210. A5 – Y4 ≥ 3211. B5 – Y4 ≥ 1212. C5 – Y4 ≥ 2213. D5 – Y4 ≥ 2214. E5 – Y4 ≥ 2215. F5 – U4 ≥ 0216. F5 – V4 ≥ 0217. F5 – W4 ≥ 0218. F5 – X4 ≥ 0219. F5 – L4 ≥ 0220. F5 – M4 ≥ 0221. F5 – P4 ≥ 0222. F5 – Q4 ≥ 0223. F5 – B5 ≥ 0224. G5 – F5 ≥ 4225. H5 – F5 ≥ 2226. I5 – F5 ≥ 3227. J5 – F5 ≥ 2228. K5 – F5 ≥ 2229. L5 – F5 ≥ 2230. M5 – F5 ≥ 1231. N5 – F5 ≥ 1232. O5 – F5 ≥ 1233. P5 – F5 ≥ 1234. Q5 – F5 ≥ 1235. R5 – F5 ≥ 2236. S5 – F5 ≥ 2237. T5 – F5 ≥ 2238. U5 – F5 ≥ 2

239. V5 – F5 ≥ 2240. W5 – F5 ≥ 1241. X5 – F5 ≥ 1242. Y5 – W3 ≥ 0243. Y5 – X3 ≥ 0244. Y5 – O4 ≥ 0245. Y5 – R4 ≥ 0246. Y5 – S4 ≥ 0247. Y5 – I4 ≥ 0248. Y5 – C5 ≥ 0249. Y5 – D5 ≥ 0250. Y5 – E5 ≥ 0251. Y5 – M5 ≥ 0252. Y5 – N5 ≥ 0253. Y5 – O5 ≥ 0254. Y5 – P5 ≥ 0255. Y5 – Q5 ≥ 0256. Y5 – W5 ≥ 0257. Y5 – X5 ≥ 0258. Z5 – Y5 ≥ 2259. A6 – Y5 ≥ 2260. B6 – Y5 ≥ 2261. C6 – Y5 ≥ 2262. D6 – Y5 ≥ 2263. E6 – Y5 ≥ 3264. F6 – Y5 ≥ 2265. G6 – Y5 ≥ 2266. H6 – Y5 ≥ 1267. I6 – Y5 ≥ 1268. J6 – Y5 ≥ 1269. K6 – Y5 ≥ 1270. L6 – Y5 ≥ 1271. M6 – Y5 ≥ 1272. N6 – Y5 ≥ 1273. O6 – Y5 ≥ 1274. P6 – Y5 ≥ 2275. Q6 – Y5 ≥ 2276. R6 – Y5 ≥ 1277. S6 – Y5 ≥ 1278. T6 – Y5 ≥ 1

279. U6 – Y5 ≥ 1280. V6 – Z4 ≥ 0281. V6 – A5 ≥ 0282. V6 – H5 ≥ 0283. V6 – J5 ≥ 0284. V6 – K5 ≥ 0285. V6 – L5 ≥ 0286. V6 – R5 ≥ 0287. V6 – S5 ≥ 0288. V6 – T5 ≥ 0289. V6 – U5 ≥ 0290. V6 – V5 ≥ 0291. V6 – H6 ≥ 0292. V6 – I6 ≥ 0293. V6 – J6 ≥ 0294. V6 – K6 ≥ 0295. V6 – L6 ≥ 0296. V6 – M6 ≥ 0297. V6 – N6 ≥ 0298. V6 – O6 ≥ 0299. V6 – R6 ≥ 0300. V6 – S6 ≥ 0301. V6 – T6 ≥ 0302. V6 – U6 ≥ 0303. W6 – V6 ≥ 2304. X6 – V6 ≥ 1305. Z6 – V6 ≥ 1306. A7 – V6 ≥ 1307. B7 – V6 ≥ 1308. C7 – V6 ≥ 1309. D7 – V6 ≥ 1310. E7 – K4 ≥ 0311. E7 – Z5 ≥ 0312. E7 – A6 ≥ 0313. E7 – B6 ≥ 0314. E7 – C6 ≥ 0315. E7 – D6 ≥ 0316. E7 – F6 ≥ 0317. E7 – G6 ≥ 0318. E7 – I5 ≥ 0

Page 58: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

58

319. E7 – P6 ≥ 0320. E7 – Q6 ≥ 0321. E7 – X6 ≥ 0322. E7 – Y6 ≥ 0323. E7 – Z6 ≥ 0324. E7 – A7 ≥ 0325. E7 – B7 ≥ 0326. E7 – C7 ≥ 0327. E7 – D7 ≥ 0328. F7 – E7 ≥ 2

Page 59: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

59

Lampiran 5

Tabel 2 Perhitungan Maju

No Kejadian Kejadian Sebelumnya Waktu Paling Awal +Waktu Kegiatan

Maksimum = WaktuPaling Awal

1 A - 0 02 B A 0+1 13 C B 1+1 24 D B 1+3 45 E B 1+3 46 F C 2+3 57 G C 2+3 58 H C 2+0 29 I H 2+3 510 J H 2+3 511 K H 2+3 512 L E

D4+04+0

0

13 M L 4+2 614 N L 4+2 615 O F

G5+05+0

5

16 P O 5+3 817 Q O 5+3 818 R O 5+3 8

19 S

IJKMN

5+05+05+06+06+0

6

20 T S 6+1 7

21 UPQT

8+08+08+0

8

22 V U 8+3 1123 W U 8+3 1124 X U 8+1 925 Y U 8+2 1026 Z X 9+2 1127 A1 X 9+2 1128 B1 X 9+2 1129 C1 X 9+2 1130 D1 X 9+1 1031 E1 X 9+1 1032 F1 X 9+1 10

33 G1D1E1

10+010+0 10

Page 60: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

60

F1 10+034 H1 G1 10+3 1335 I1 G1 10+3 1336 J1 G1 10+2 1237 K1 G1 10+2 1238 L1 G1 10+2 1239 M1 G1 10+3 1340 N1 G1 10+3 1341 O1 G1 10+3 1342 P1 G1 10+2 1243 Q1 G1 10+2 1244 R1 G1 10+2 1245 S1 G1 10+1 11

46 T1

VWZ

A1B1C1S1

11+011+011+011+011+011+011+0

11

47 U1 T1 11+2 1348 V1 T1 11+2 1349 W1 T1 11+1 1250 X1 T1 11+1 1251 Y1 T1 11+2 1352 Z1 T1 11+2 13

53 A2

J1K1L1P1Q1R1W1X1

12+012+012+012+012+012+012+012+0

12

54 B2 A2 12+4 1655 C2 A2 12+4 1656 D2 A2 12+3 1557 E2 A2 12+2 1458 F2 A2 12+2 1459 G2 A2 12+2 1460 H2 A2 12+3 1561 I2 A2 12+2 1462 J2 A2 12+2 1463 K2 A2 12+3 15

64 L2

H1I1

M1N1O1

13+013+013+013+013+0 13

Page 61: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

61

U1V1Y1Z1

13+013+013+013+0

65 M2 L2 13+1 1466 N2 L2 13+2 1567 O2 L2 13+1 1468 P2 L2 13+1 1469 Q2 L2 13+3 1670 R2 L2 13+3 1671 S2 L2 13+1 1472 T2 L2 13+2 1573 U2 L2 13+2 1574 V2 L2 13+3 1675 W2 L2 13+2 15

76 X2

E2F2G2I2J2M2P2S2

14+014+014+014+014+014+014+014+0

14

77 Y2 X2 14+2 1678 Z2 X2 14+2 1679 A3 X2 14+3 1780 B3 X2 14+3 1781 C3 X2 14+3 1782 D3 X2 14+3 1783 E3 X2 14+3 1784 F3 X2 14+2 1685 G3 X2 14+3 1786 H3 X2 14+3 1787 I3 X2 14+2 1688 J3 X2 14+2 1689 K3 X2 14+1 1590 L3 X2 14+1 15

91 M3

D2H2K2N2T2W2Z2K3L3

15+015+015+015+015+015+015+015+015+0

15

92 N3 M3 15+2 1793 O3 M3 15+2 1794 P3 M3 15+2 17

Page 62: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

62

95 Q3 M3 15+1 1696 R3 M3 15+1 1697 S3 M3 15+1 1698 T3 M3 15+3 1899 U3 M3 15+3 18

100 V3 M3 15+2 17101 W3 M3 15+5 20102 X3 M3 15+5 20

103 Y3

B2C2Q2R2V2Y2Z2F3I3J3Q3R3S3

16+016+016+016+016+016+016+016+016+016+016+016+016+0

16

104 Z3 Y3 16+1 17105 A4 Y3 16+1 17106 B4 Y3 16+1 17107 C4 Y3 16+1 17108 D4 Y3 16+1 17109 E4 Y3 16+1 17110 F4 Y3 16+1 17111 G4 Y3 16+1 17112 H4 Y3 16+1 17

113 I4

A3B3C3D3E3G3H3N3O3P3V3Z3A4B4C4D4E4F4G4H4

17+017+017+017+017+017+017+017+017+017+017+017+017+017+017+017+017+017+017+017+0

17

Page 63: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

63

114 J4 I4 17+1 18115 K4 I4 17+5 22116 L4 I4 17+2 19117 M4 I4 17+2 19118 N4 I4 17+6 23119 O4 I4 17+3 20120 P4 I4 17+2 19121 Q4 I4 17+2 19122 R4 I4 17+3 20123 S4 I4 17+3 20124 T4 I4 17+3 20125 U4 I4 17+2 19126 V4 I4 17+2 19127 W4 I4 17+2 19128 X4 I4 17+2 19

129 Y4U3T3J4

18+018+018+0

18

130 Z4 Y4 18+3 21131 A5 Y4 18+3 21132 B5 Y4 18+1 19133 C5 Y4 18+2 20134 D5 Y4 18+2 20135 E5 Y4 18+2 20

136 F5

U4V4W4X4L4M4P4Q4B5

19+019+019+019+019+019+019+019+019+0

19

137 G5 F5 19+4 23138 H5 F5 19+2 21139 I5 F5 19+3 22140 J5 F5 19+2 21141 K5 F5 19+2 21142 L5 F5 19+2 21143 M5 F5 19+1 20144 N5 F5 19+1 20145 O5 F5 19+1 20146 P5 F5 19+1 20147 Q5 F5 19+1 20148 R5 F5 19+2 21149 S5 F5 19+2 21150 T5 F5 19+2 21151 U5 F5 19+2 21152 V5 F5 19+2 21

Page 64: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

64

153 W5 F5 19+1 20154 X5 F5 19+1 20

155 Y5

W3X3O4R4S4T4C5D5E5M5N5O5P5Q5

20+020+020+020+020+020+020+020+020+020+020+020+020+020+0

20

156 Z5 Y5 20+2 22157 A6 Y5 20+2 22158 B6 Y5 20+2 22159 C6 Y5 20+2 22160 D6 Y5 20+2 22161 E6 Y5 20+3 23162 F6 Y5 20+2 22163 G6 Y5 20+2 22164 H6 Y5 20+1 21165 I6 Y5 20+1 21166 J6 Y5 20+1 21167 K6 Y5 20+1 21168 L6 Y5 20+1 21169 M6 Y5 20+1 21170 N6 Y5 20+1 21171 O6 Y5 20+1 21172 P6 Y5 20+2 22173 Q6 Y5 20+2 22174 R6 Y5 20+1 21175 S6 Y5 20+1 21176 T6 Y5 20+1 21177 U6 Y5 20+1 21

178 V6

R6S6T6U6R5S5T5U5V5J5K5

21+021+021+021+021+021+021+021+021+021+021+0 21

Page 65: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

65

L5H5A5Z4H6I6J6K6L6M6N6O6

21+021+021+021+021+021+021+021+021+021+021+021+0

179 W6 V6 21+2 23180 X6 V6 21+1 22181 Y6 V6 21+1 22182 Z6 V6 21+1 22183 A7 V6 21+1 22184 B7 V6 21+1 22185 C7 V6 21+1 22186 D7 V6 21+1 22

187 E7

K4I5Z5A6B6C6D6F6G6P6Q6X6Y6Z6A7B7C7D7

22+022+022+022+022+022+022+022+022+022+022+022+022+022+022+022+022+022+0

22

189 F7

RO2N4G5E6W6E7

8+014+023+023+023+023+022+2

24

Page 66: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

66

Lampiran 6

Tabel 3 Perhitungan Mundur

No Kejadian Kejadian sesudahnya Waktu Paling Lambat– Waktu Kegiatan

Minimum = WaktuPaling Lambat

1 F7 - 24 242 E7 F7 24-2 223 D7 D7 22-0 224 C7 D7 22-0 225 B7 D7 22-0 226 A7 D7 22-0 227 Z6 D7 22-0 228 Y6 D7 22-0 229 X6 D7 22-0 22

10 W6 F7 24-0 24

11 V6

X6Y6Z6A7B7C7D7

22-122-122-122-122-122-122-1

21

12 U6 V6 21-0 2113 T6 V6 21-0 2114 S6 V6 21-0 2115 R6 V6 21-0 2116 Q6 E7 22-0 2217 P6 E7 22-0 2218 O6 V6 21-0 2119 N6 V6 21-0 2120 M6 V6 21-0 2121 L6 V6 21-0 2122 K6 V6 21-0 2123 J6 V6 21-0 2124 I6 V6 21-0 2125 H6 V6 21-0 2126 G6 E7 22-0 2227 F6 E7 22-0 2228 E6 F7 24-0 2429 D6 E7 22-0 2230 C6 E7 22-0 2231 B6 E7 22-0 2232 A6 E7 22-0 2233 Z5 E7 22-0 22

Z5A6B6C6

22-222-222-222-2

Page 67: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

67

34 Y5

D6E6F6G6H6I6J6K6L6M6N6O6P6Q6R6S6T6U6

22-224-322-222-221-121-121-121-121-121-121-121-122-222-221-121-121-121-1

20

35 X5 Y5 20-0 2036 W5 Y5 20-0 2037 V5 V6 21-0 2138 U5 V6 21-0 2139 T5 V6 21-0 2140 S5 V6 21-0 2141 R5 V6 21-0 2142 Q5 Y5 20-0 2043 P5 Y5 20-0 2044 O5 Y5 20-0 2045 N5 Y5 20-0 2046 M5 Y5 20-0 2047 L5 V6 21-0 2148 K5 V6 21-0 2149 J5 V6 21-0 2150 I5 E7 22-0 2251 H5 V6 21-0 2152 G5 F7 24-0 24

53 F5

G5H5I5J5K5L5M5N5O5P5Q5R5S5T5

24-421-222-321-221-221-220-120-120-120-120-121-221-221-2

19

Page 68: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

68

U5V5W5X5

21-221-220-120-1

54 E5 Y5 20-0 2055 D5 Y5 20-0 2056 C5 Y5 20-0 2057 B5 F5 19-0 1958 A5 V6 21-0 2159 Z4 V6 21-0 21

60 Y4

Z4A5B5C5D5E5

21-321-319-120-220-220-2

18

61 X4 F5 19-0 1962 W4 F5 19-0 1963 V4 F5 19-0 1964 U4 F5 19-0 1965 T4 Y5 20-0 2066 S4 Y5 20-0 2067 R4 Y5 20-0 2068 Q4 F5 19-0 1969 P4 F5 19-0 1970 O4 Y5 20-0 2071 N4 F7 24-0 2472 M4 F5 19-0 1973 L4 F5 19-0 1974 K4 E7 22-0 2275 J4 Y4 18-0 18

76 I4

J4K4L4M4N4O4P4Q4R4S4T4U4V4W4X4

18-122-519-219-224-620-319-219-220-320-320-319-219-219-219-2

17

77 H4 I4 17-0 1778 G4 I4 17-0 1779 F4 I4 17-0 17

Page 69: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

69

80 E4 I4 17-0 1781 D4 I4 17-0 1782 C4 I4 17-0 1783 B4 I4 17-0 1784 A4 I4 17-0 1785 Z3 I4 17-0 17

86 Y3

Z3A4B4C4D4E4F4G4H4

17-117-117-117-117-117-117-117-117-1

16

87 X3 Y5 20-0 2088 W3 Y5 20-0 2089 V3 I4 17-3 1790 U3 Y4 18-0 1891 T3 Y4 18-0 1892 S3 Y3 16-0 1693 R3 Y3 16-0 1694 Q3 Y3 16-0 1695 P3 I4 17-0 1796 O3 I4 17-0 1797 N3 I4 17-0 17

98 M3

N3O3P3Q3R3S3T3U3V3W3X3

17-217-217-216-116-116-118-318-317-220-520-5

15

99 L3 M3 15-0 15100 K3 M3 15-0 15101 J3 Y 16-0 16102 I3 Y3 16-0 16103 H3 I4 17-0 17104 G3 I4 17-0 17105 F3 Y3 16-0 16106 E3 I4 17-0 17107 D3 I4 17-0 17108 C3 I4 17-0 17109 B3 I4 17-0 17110 A3 I4 17-0 17

Page 70: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

70

111 Z2 Y3 16-0 16112 Y2 Y3 16-0 16

113 X2

Y2Z2A3B3C3D3E3F3G3H3I3J3K3L3

16-216-217-317-317-317-317-316-217-317-316-216-215-115-1

14

114 W2 M3 15-0 15115 V2 Y3 16-0 16116 U2 M3 15-0 15117 T2 M3 15-0 15118 S2 X2 14-0 14119 R2 Y3 16-0 16120 Q2 Y3 16-0 16121 P2 X2 14-0 14122 O2 F7 24-0 24123 N2 M3 15-0 15124 M2 X2 14-0 14

125 L2

M2N2O2P2Q2R2S2T2U2V2W2

14-115-224-114-116-316-314-115-215-216-315-2

13

126 K2 M3 15-0 15127 J2 X2 14-0 14128 I2 X2 14-0 14129 H2 M3 15-0 15130 G2 X2 14-0 14131 F2 X2 14-0 14132 E2 X2 14-0 14133 D2 M3 15-0 15134 C2 Y3 16-0 16135 B2 Y3 16-0 16

B2 16-4

Page 71: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

71

136 A2

C2D2E2F2G2H2I2J2K2

16-415-314-214-214-215-314-214-215-3

12

137 Z1 L2 13-0 13138 Y1 L2 13-0 13139 X1 A2 12-0 12140 W1 A2 12-0 12141 V1 L2 13-0 13142 U1 L2 13-0 13

143 T1

U1V1W1X1Y1Z1

13-213-212-112-113-213-2

11

144 S1 T1 11-0 11145 R1 A2 12-0 12146 Q1 A2 12-0 12147 P1 A2 12-0 12148 O1 L2 13-0 13149 N1 L2 13-0 13150 M1 L2 13-0 13151 L1 A2 12-0 12152 K1 A2 12-0 12153 J1 A2 12-0 12154 I1 L2 13-0 13155 H1 L2 13-0 13

156 G1

H1I1J1K1L1M1N1O1P1Q1R1S1

13-313-312-212-212-213-313-313-312-212-212-211-1

10

157 F1 G1 10-0 10158 E1 G1 10-0 10159 D1 G1 10-0 10160 C1 T1 11-0 11

Page 72: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

72

161 B1 T1 11-0 11162 A1 T1 11-0 11163 Z T1 11-0 11164 Y G1 10-0 10

165 X

ZA1B1C1D1E1F1

11-211-211-211-210-110-110-1

9

166 W T1 11-0 11167 V T1 11-0 11

168 UVWXY

11-311-39-1

10-2

8

169 T U 8-0170 S T 8-1171 R F7 24-0172 Q U 8-0173 P U 8-0

174 ORQP

8-38-3

24-35

175 N S 7-0 7176 M S 7-0 7177 L S 7-0 7178 K S 7-0 7179 J S 7-0 7180 I S 7-0 7

181 HIJK

7-37-37-3

4

182 G O 5-0183 F O 5-0184 E L 5-0185 D L 5-0

186 CFGH

5-35-34-0

2

187 BCDE

2-15-35-3

1

189 A B 1-1 0

Page 73: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

73

Lampiran 7

Tabel 4. Perhitungan Kelonggaran Waktu

Aktivitas Duration Paling Cepat Paling Lambat Total Float Free Float(I,j) Mulai Selesai Mulai Selesai S SF

ES EF LS LF(A,B) 1 0 1 0 1 1-0-1=0 1-0-1=0(B,C) 1 1 2 1 2 2-1-1=0 2-1-1=0(B,D) 3 1 4 1 5 5-1-3=1 4-1-3=0(B,E) 3 1 4 1 5 5-1-3=1 4-1-3=0(C,F) 3 2 5 2 5 5-2-3=0 5-2-3=0(C,G) 3 2 5 2 5 5-2-3=0 5-2-3=0(C,H) 0 2 2 2 4 4-2-0=2 2-2-0=0(D,L) 0 4 4 5 5 5-4-0=1 4-4-0=0(E,L) 0 4 4 5 5 5-4-0=1 4-4-0=0(F,O) 0 5 5 5 5 5-5-0=0 5-5-0=0(G,O) 0 5 5 5 5 5-5-0=0 5-5-0=0(H,I) 3 2 5 4 7 7-2-3=2 5-2-3=0(H,J) 3 2 5 4 7 7-2-3=2 5-2-3=0(H,K) 3 2 5 4 7 7-2-3=2 5-2-3=0(L,M) 2 4 6 5 7 7-4-2=1 6-4-2=0(L,N) 2 4 6 5 7 7-4-2=1 6-4-2=0(O,P) 3 5 8 5 8 8-5-3=0 8-5-3=0(O.Q) 3 5 8 5 8 8-5-3=0 8-5-3=0(O,R) 3 5 8 5 24 24-5-3=16 8-5-3=0(I,S) 0 5 6 7 7 7-5-0=2 6-5-0=1(J,S) 0 5 6 7 7 7-5-0=2 6-5-0=1(K,S) 0 5 6 7 7 7-5-0=2 6-5-0=1(M,S) 0 6 6 7 7 7-6-0=1 6-6-0=0(N,S) 0 6 6 7 7 7-6-0=1 6-6-0=0(P,U) 0 8 8 8 8 8-8-0=0 8-8-0=0(Q,U) 0 8 8 8 8 8-8-0=0 8-8-0=0(S,T) 1 6 7 7 8 8-6-1=1 7-6-1=0(T,U) 0 7 8 8 8 8-7-0=1 8-7-0=1(U,V) 3 8 11 8 11 11-8-3=0 11-8-3=0(U,W) 3 8 11 8 11 11-8-3=0 11-8-3=0(U,X) 1 8 9 8 9 9-8-1=0 9-8-1=0(U,Y) 2 8 10 8 10 10-8-2=0 10-8-2=0(X,B1) 2 9 11 9 11 11-9-2=0 11-9-2=0(X,C1) 2 9 11 9 11 11-9-2=0 11-9-2=0(X,D1) 1 9 10 9 10 10-9-1=0 10-9-1=0(X,Z) 2 9 11 9 11 11-9-2=0 11-9-2=0

(X,A1) 2 9 11 9 11 11-9-2=0 11-9-2=0(X,E1) 1 9 10 9 10 10-9-1=0 10-9-1=0(X,F1) 1 9 10 9 10 10-9-1=0 10-9-1=0(Y,G1) 0 10 10 10 10 10-10-0=0 10-10-0=0

(D1,G1) 0 10 10 10 10 10-10-0=0 10-10-0=0

( )jit ,

Page 74: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

74

(E1,G1) 0 10 10 10 10 10-10-0=0 10-10-0=0(F1,G1) 0 10 10 10 10 10-10-0=0 10-10-0=0(V,T1) 0 11 11 11 11 11-11-0=0 11-11-0=0(W,T1) 0 11 11 11 11 11-11-0=0 11-11-0=0(Z,T1) 0 11 11 11 11 11-11-0=0 11-11-0=0

(A1,T1) 0 11 11 11 11 11-11-0=0 11-11-0=0(B1,T1) 0 11 11 11 11 11-11-0=0 11-11-0=0(C1,T1) 0 11 11 11 11 11-11-0=0 11-11-0=0(G1,H1) 3 10 13 10 13 13-10-3=0 13-10-3=0(G1,I1) 3 10 13 10 13 13-10-3=0 13-10-3=0(G1,J1) 2 10 12 10 12 12-10-2=0 12-10-2=0(G1,K1) 2 10 12 10 12 12-10-2=0 12-10-2=0(G1,L1) 2 10 12 10 12 12-10-2=0 12-10-2=0(G1,M1) 3 10 13 10 13 13-10-3=0 13-10-3=0(G1,N1) 3 10 13 10 13 13-10-3=0 13-10-3=0(G1,O1) 3 10 13 10 13 13-10-3=0 13-10-3=0(G1,P1) 2 10 12 10 12 12-10-2=0 12-10-2=0(G1,Q1) 2 10 12 10 12 12-10-2=0 12-10-2=0(G1,R1) 2 10 12 10 12 12-10-2=0 12-10-2=0(G1,S1) 1 10 11 10 11 11-10-1=0 11-10-1=0(S1,T1) 0 11 11 11 11 11-11-0=0 11-11-=0(J1,A2) 0 12 12 12 12 12-12-0=0 12-12-0=0(K1,A2) 0 12 12 12 12 12-12-0=0 12-12-0=0(L1,A2) 0 12 12 12 12 12-12-0=0 12-12-0=0(P1,A2) 0 12 12 12 12 12-12-0=0 12-12-0=0(Q1,A2) 0 12 12 12 12 12-12-0=0 12-12-0=0(R1,A2) 0 12 12 12 12 12-12-0=0 12-12-0=0(T1,U1) 2 11 13 11 13 13-11-2=0 13-11-2=0(T1,V1) 2 11 13 11 13 13-11-2=0 13-11-2=0(T1,W1) 1 11 12 11 12 12-11-1=0 12-11-1=0(T1,X1) 1 11 12 11 12 12-11-1=0 12-11-1=0(T1,Y1) 2 11 13 11 13 13-11-2=0 13-11-2=0(T1,Z1) 2 11 13 11 13 13-11-2=0 13-11-2=0(A2,B2) 4 12 16 12 16 16-12-4=0 16-12-4=0(A2,C2) 4 12 16 12 16 16-12-4=0 16-12-4=0(A2,D2) 3 12 15 12 15 15-12-3=0 15-12-3=0(A2,E2) 2 12 14 12 14 14-12-2=0 14-12-2=0(A2,F2) 2 12 14 12 14 14-12-2=0 14-12-2=0(A2,G2) 2 12 14 12 14 14-12-2=0 14-12-2=0(A2,H2) 3 12 15 12 15 15-12-3=0 15-12-3=0(A2,I2) 2 12 14 12 14 14-12-2=0 14-12-2=0(A2,J2) 2 12 14 12 14 14-12-2=0 14-12-2=0(A2,K2) 3 12 15 12 15 15-12-3=0 15-12-3=0(H1,L2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(I1,L2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(M1,L2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(N1,L2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(O1,L2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(Y1,L2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(Z1,L2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0

Page 75: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

75

(U1,L2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(V1,L2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(X1,A2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(W1,A2) 0 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(L2,M2) 1 13 13 13 13 13-13-0=0 13-13-0=0(L2,N2) 2 12 12 12 12 12-12-0=0 12-12-0=0(L2,O2) 1 13 14 13 24 24-13-1=10 14-13-1=0(L2,P2) 1 13 14 13 14 14-13-1=0 14-13-1=0(L2,Q2) 3 13 16 13 16 16-13-3=0 16-13-3=0(L2,R2) 3 13 16 13 16 16-13-3=0 16-13-3=0(L2,S2) 1 13 14 13 14 14-13-1=0 14-13-1=0(L2,T2) 2 13 15 13 15 15-13-2=0 15-13-2=0(L2,U2) 2 13 15 13 15 15-13-2=0 15-13-2=0(L2.V2) 3 13 16 13 16 16-13-3=0 16-13-3=0(L2,W2) 2 13 15 13 15 15-13-2=0 15-13-2=0(E2,X2) 0 14 14 14 14 14-14-0=0 14-14-0=0(F2,X2) 0 14 14 14 14 14-14-0=0 14-14-0=0(G2,X2) 0 14 14 14 14 14-14-0=0 14-14-0=0(I2,X2) 0 14 14 14 14 14-14-0=0 14-14-0=0(J2,X2) 0 14 14 14 14 14-14-0=0 14-14-0=0(M2,X2) 0 14 14 14 14 14-14-0=0 14-14-0=0P2,X2() 0 14 14 14 14 14-14-0=0 14-14-0=0(S2,X2) 0 14 14 14 14 14-14-0=0 14-14-0=0(X2,Y2) 2 14 16 14 16 16-14-2=0 16-14-2=0(X2,Z2) 2 14 16 14 16 16-14-2=0 16-14-2=0(X2.A3) 3 14 17 14 17 17-14-3=0 17-14-3=0(X2,B3) 3 14 17 14 17 17-14-3=0 17-14-3=0(X2,C3) 3 14 17 14 17 17-14-3=0 17-14-3=0(X2,D3) 3 14 17 14 17 17-14-3=0 17-14-3=0(X2,E3) 3 14 17 14 17 17-14-3=0 17-14-3=0(X2,F3) 2 14 16 14 16 16-14-2=0 16-14-2=0(X2,G3) 3 14 17 14 17 17-14-3=0 17-14-3=0(X2,H3) 3 14 17 14 17 17-14-3=0 17-14-3=0(X2,I3) 2 14 16 14 16 16-14-2=0 16-14-2=0(X2,J3) 2 14 16 14 16 16-14-2=0 16-14-2=0(X2,K3) 1 14 15 14 15 15-14-1=0 15-14-1=0(X2,L3) 1 14 15 14 15 15-14-1=0 15-14-1=0(H2,M3) 0 15 15 15 15 15-15-0=0 15-15-0=0(K2,M3) 0 15 15 15 15 15-15-0=0 15-15-0=0(D2,M3) 0 15 15 15 15 15-15-0=0 15-15-0=0(N2,M3) 0 15 15 15 15 15-15-0=0 15-15-0=0(T2,M3) 0 15 15 15 15 15-15-0=0 15-15-0=0(U2,M3) 0 15 15 15 15 15-15-0=0 15-15-0=0(W2,M3) 0 15 15 15 15 15-15-0=0 15-15-0=0(K3,M3) 0 15 15 15 15 15-15-0=0 15-15-0=0(L3,M3) 0 15 15 15 15 15-15-0=0 15-15-0=0(M3,N3) 2 15 17 15 17 17-15-2=0 17-15-2=0(M3,O3) 2 15 17 15 17 17-15-2=0 17-15-2=0(M3,P3) 2 15 17 15 17 17-15-2=0 17-15-2=0(M3,Q3) 1 15 16 15 16 16-15-1=0 16-15-1=0

Page 76: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

76

(M3,R3) 1 15 16 15 16 16-15-1=0 16-15-1=0(M3,S3) 1 15 16 15 16 16-15-1=0 16-15-1=0(M3,T3) 3 15 18 15 18 18-15-3=0 18-15-3=0(M3,U3) 3 15 18 15 18 18-15-3=0 18-15-3=0(M3,V3) 2 15 17 15 17 17-15-2=0 17-15-2=0(M3,W3) 5 15 20 15 20 20-15-5=0 20-15-5=0(M3,X3) 5 15 20 15 20 20-15-5=0 20-15-5=0(B2,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(C2,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(Y2,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(Z2,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(F3,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(Q2,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(R2,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(V2,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(I3,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(J3,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(Q3,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(R3,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(S3,Y3) 0 16 16 16 16 16-16-0=0 16-16-0=0(Y3,Z3) 1 16 17 16 17 17-16-1=0 17-16-1=0(Y3,A4) 1 16 17 16 17 17-16-1=0 17-16-1=0(Y3,B4) 1 16 17 16 17 17-16-1=0 17-16-1=0(Y3,C4) 1 16 17 16 17 17-16-1=0 17-16-1=0(Y3,D4) 1 16 17 16 17 17-16-1=0 17-16-1=0(Y3,E4) 1 16 17 16 17 17-16-1=0 17-16-1=0(Y3,F4) 1 16 17 16 17 17-16-1=0 17-16-1=0(Y3,G4) 1 16 17 16 17 17-16-1=0 17-16-1=0(Y3,H4) 1 16 17 16 17 17-16-1=0 17-16-1=0(A3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(B3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(C3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(G3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(H3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(N3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(O3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(P3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(D3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(E3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(V3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(Z3,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(A4,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(B4,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(C4,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(D4,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(E4,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(F4,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(G4,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(H4,I4) 0 17 17 17 17 17-17-0=0 17-17-0=0(I4,J4) 1 17 18 17 18 18-17-1=0 18-17-1=0

Page 77: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

77

(I4,K4) 5 17 22 17 22 22-17-5=0 22-17-5=0(I4,L4) 2 17 19 17 19 19-17-2=0 19-17-2=0(I4,M4) 2 17 19 17 19 19-17-2=0 19-17-2=0(I4,N4) 6 17 23 17 24 24-17-6=1 23-17-6=0(I4,O4) 3 17 20 17 20 20-17-3=0 20-17-3=0(I4,P4) 2 17 19 17 19 19-17-2=0 19-17-2=0(I4,Q4) 2 17 19 17 19 19-17-2=0 19-17-2=0(I4,R4) 3 17 20 17 20 20-17-3=0 20-17-3=0(I4,S4) 3 17 20 17 20 20-17-3=0 20-17-3=0(I4,T4) 3 17 20 17 20 20-17-3=0 20-17-3=0(I4,U4) 2 17 19 17 19 19-17-2=0 19-17-2=0(I4,V4) 2 17 19 17 19 19-17-2=0 19-17-2=0(I4,W4) 2 17 19 17 19 19-17-2=0 19-17-2=0(I4,X4) 2 17 19 17 19 19-17-2=0 19-17-2=0(T3,Y4) 0 18 18 18 18 18-18-0=0 18-18-0=0(U3,Y4) 0 18 18 18 18 18-18-0=0 18-18-0=0(J4,Y4) 0 18 18 18 18 18-18-0=0 18-18-0=0(Y4,Z4) 3 18 21 18 21 21-18-3=0 21-18-3=0(Y4,A5) 3 18 21 18 21 21-18-3=0 21-18-3=0(Y4,B5) 1 18 19 18 19 19-18-1=0 19-18-1=0(Y4,C5) 2 18 20 18 20 20-18-2=0 20-18-2=0(Y4,D5) 2 18 20 18 20 20-18-2=0 20-18-2=0(Y4,E5) 2 18 20 18 20 20-18-2=0 20-18-2=0(U4,F5) 0 19 19 19 19 19-19-0=0 19-19-0=0(V4,F5) 0 19 19 19 19 19-19-0=0 19-19-0=0(W4,F5) 0 19 19 19 19 19-19-0=0 19-19-0=0(X4,F5) 0 19 19 19 19 19-19-0=0 19-19-0=0(L4,F5) 0 19 19 19 19 19-19-0=0 19-19-0=0(M4,F5) 0 19 19 19 19 19-19-0=0 19-19-0=0(P4,F5) 0 19 19 19 19 19-19-0=0 19-19-0=0(Q4,F5) 0 19 19 19 19 19-19-0=0 19-19-0=0(B5,F5) 0 19 19 19 19 19-19-0=0 19-19-0=0(F5,G5) 4 19 23 19 24 24-19-5=0 23-19-4=0(F5,H5) 2 19 21 19 21 21-19-2=0 21-19-2=0(F5,I5) 3 19 22 19 22 22-19-3=0 22-19-3=0(F5,J5) 2 19 21 19 21 21-19-2=0 21-19-2=0(F5,K5) 2 19 21 19 21 21-19-2=0 21-19-2=0(F5,L5) 2 19 21 19 21 21-19-2=0 21-19-2=0(F5,M5) 1 19 20 19 20 20-19-1=0 20-19-1=0(F5,N5) 1 19 20 19 20 20-19-1=0 20-19-1=0(F5,O5) 1 19 20 19 20 20-19-1=0 20-19-1=0(F5,P5) 1 19 20 19 20 20-19-1=0 20-19-1=0(F5,Q5) 1 19 20 19 20 20-19-1=0 20-19-1=0(F5,R5) 2 19 21 19 21 21-19-2=0 21-19-2=0(F5,S5) 2 19 21 19 21 21-19-2=0 21-19-2=0(F5,T5) 2 19 21 19 21 21-19-2=0 21-19-2=0(F5,U5) 2 19 21 19 21 21-19-2=0 21-19-2=0(F5,V5) 2 19 21 19 21 21-19-2=0 21-19-2=0(F5,W5) 1 19 20 19 20 20-19-1=0 20-19-1=0(F5,X5) 1 19 20 19 20 20-19-1=0 20-19-1=0

Page 78: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

78

(W3,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(X3,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(O4,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(R4,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(S4,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(T4,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(C5,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(D5,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(E5,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(M5,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(N5,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(O5,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(P5,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(Q5,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(W5,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(X5,Y5) 0 20 20 20 20 20-20-0=0 20-20-0=0(Y5,Z5) 2 20 22 20 22 22-20-2=0 22-20-2=0(Y5,A6) 2 20 22 20 22 22-20-2=0 22-20-2=0(Y5,B6) 2 20 22 20 22 22-20-2=0 22-20-2=0(Y5,C6) 2 20 22 20 22 22-20-2=0 22-20-2=0(Y5,D6) 2 20 22 20 22 22-20-2=0 22-20-2=0(Y5,E6) 3 20 23 20 24 24-20-3=1 23-20-3=0(Y5,F6) 2 20 22 20 22 22-20-2=0 22-20-2=0(Y5,G6) 2 20 22 20 22 22-20-2=0 22-20-2=0(Y5,H6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,I6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,J6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,K6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,L6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,M6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,N6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,O6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,P6) 2 20 22 20 22 22-20-2=0 22-20-2=0(Y5,Q6) 2 20 22 20 22 22-20-2=0 22-20-2=0(Y5,R6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,S6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,T6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Y5,U6) 1 20 21 20 21 21-20-1=0 21-20-1=0(Z4,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(A5,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(H5,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(J5,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(K5,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(L5,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(R5,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(S5,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(T5,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(U5,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(V5,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(H6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0

Page 79: OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK PADA · PDF fileRiset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ... (laboratorium) stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang

79

(I6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(J6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(K6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(L6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(M6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(N6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(O6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(R6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(S6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(T6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(U6,V6) 0 21 21 21 21 21-21-0=0 21-21-0=0(V6,W6) 2 21 23 21 24 24-21-2=1 23-21-2=0(V6,X6) 1 21 22 21 22 22-21-1=0 22-21-1=0(V6,Y6) 1 21 22 21 22 22-21-1=0 22-21-1=0(V6,Z6) 1 21 22 21 22 22-21-1=0 22-21-1=0(V6,A7) 1 21 22 21 22 22-21-1=0 22-21-1=0(V6,B7) 1 21 22 21 22 22-21-1=0 22-21-1=0(V6,C7) 1 21 22 21 22 22-21-1=0 22-21-1=0(V6,D7) 1 21 22 21 22 22-21-1=0 22-21-1=0(K4,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(Z5,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(A6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(B6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(C6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(D6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(F6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(G6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(I5,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(P6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(Q6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(X6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(Y6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(Z6,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(A7,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(B7,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(C7,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(D7,E7) 0 22 22 22 22 22-22-0=0 22-22-0=0(E7,F7) 2 22 24 22 24 24-22-2=0 24-22-2=0