optimalisasi pemasaran produk giro wadi ah

110
OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADIAH DALAM MENARIK MINAT NASABAH PADA BANK BRI SYARIAH KCP SERPONG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : RIZKY SETIADY NIM : 11170530000009 KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442H/2021M

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI’AH

DALAM MENARIK MINAT NASABAH PADA BANK BRI

SYARIAH KCP SERPONG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

RIZKY SETIADY

NIM : 11170530000009

KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442H/2021M

Page 2: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH
Page 3: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH
Page 4: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH
Page 5: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

i

ABSTRAK

RIZKY SETIADY, NIM: 11170530000009, “Optimalisasi

Pemasaran Produk Giro Wadi’ah Dalam Menarik Minat

Nasabah Pada Bank BRI Syariah KCP Serpong”, Dosen

Pembimbing Dr. Wahyu Prasetyawan, M.A

BRI Syariah KCP Serpong merupakan salah satu Lembaga

perbankan syariah yang memiliki porduk giro wadi’ah. Produk

giro wadi’ah yaitu giro yang dijalankan berdasarkan akad

wadi’ah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika

pemiliknya menghendaki. Meski produk giro wadi’ah bermanfaat

untuk nasabah namun masih banyak yang belum berminat untuk

membuka rekening produk giro wadi’ah. Masalah inilah yang

menjadi tantangan besar bagi BRI Syariah KCP Serpong untuk

memasarkan produk giro wadi’ah lebih baik lagi.

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana

strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan oleh

Bank BRI Syariah KCP Serpong dan bagaimana optimalisasi

pemasaran produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah

pada Bank BRI Syariah KCP Serpong.

Penelitian ini memakai Bauran Pemasaran (Marketing mix)

yang merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara

terpadu. Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri

dari empat P yaitu Product, Price, Place, Promotion. Sementara

Boom dan Bitner menambahkan dalam analisis dari konsep

bauran pemasaran terdapat tambahan tiga P yaitu People, Phsycal

Eviden, Process jika digabungkan menjadi 7P.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)

yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dalam

pengumpulan data dengan cara wawancara, dokumentasi. Dan

dalam penelitian ini diawali melalui proses observasi,

mengumpulkan data berdasarkan wawancara dan fakta

dilapangan yang kemudian di dokumentasikan guna melengkapi

dan memberikan informasi dalam proses penelitian.

Hasil dari penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa Bank

BRI Syariah KCP Serpong ini menggunakan Bauran Pemasaran

(Marketing mix), yang dilakukan dengan menggunakan konsep

7P yang sesuai dengan kebutuhan bank.

Kata Kunci : Optimalisasi, Bauran Pemasaran, Konsep 7P

Page 6: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan Judul “Optimalisasi Pemasaran

Produk Giro Wadi’ah Dalam Menarik Minat Nasabah Pada

Bank BRI Syariah KCP Serpong” dapat terselesaikan dengan

baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Proses penyusunan skripsi ini juga tidak terlepas dari

do’a, bimbingan, bantuan, dukungan dan motivasi dari orang-

orang yang terbaik yang ada disekeliling penulis, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, M.A. Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta beserta jajarannya.

3. Dr. Siti Napsiyah S.Ag., MSW Wakil Dekan Bidang

Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum, Drs. Cecep Castrawijaya,

M.A Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

4. Drs. Sugiharto, MA., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Dakwah dan Amirudin, M.Si selaku

Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah.

Page 7: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

iii

5. Bapak Dr. Wahyu Prasetyawan, MA selaku dosen

pembimbing saya dalam penulisan dan penyusunan

skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing,

mengoreksi, menyemangati serta mengarahkan Saya

dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqosah baik Ketua

Sidang, Penguji I/II, Sekretaris dan Dosen Pembimbing.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, terutama dosen-dosen di Program Studi

Manajemen Dakwah yang telah memberikan ilmu dan

nasihatnya bagi penulis.

8. Orang tua saya Ayah Captain Musta’in dan Mama Ani

Kusrena Mulyani yang selalu mendoakan, memberi

semangat, dukungan serta inspirasi ketika penulis merasa

Lelah dan jenuh dalam penulis skripsi

9. Adik kandung saya Auli Chandra Arum dan Dzikri Nur

Cahya yang mendoakan dan menyemangati saya.

10. Keluarga BRI Syariah KCP Serpong dan seluruh staff

yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang sudah

memberikan izin, bantuan, dukungan dan saran kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Aidha Nurfathiha Zulkarnaen, S.Pd, Muhammad Fakhri

Yusuf Zulkarnaen, S.Sos, dan Muhammad Rizky Irawan

yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan motivasi

dalam menyelesaikan skripsi.

12. Khairiah Afriza, S.Sos, Guntur Putra Pratama. Raja

Ahmad Arifin, Fuzah Fazriah S.Sos, Annisa Nur Safitri.

Page 8: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

iv

Terimakasih telah mendoakan, berbagi pengalaman,

berbagi ilmu, memberikan dukungan, memberi nasehat

dan memberi semangat kepada penulis selama ini.

13. Semua pihak yang telah membantu namun tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk sekecil

apapun doa yang telah diberikan

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan, untuk itu penulis perlu kritik dan saran yang

membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata,

penulis mengucapkan terimakasih atas kebaikan dan ketulusan

dari beberapa pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi

ini, semoga mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT dan

dihitung sebagai amal ibadah Aamiin Yaarabbaal’alamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 6 April 2021

Rizky Setiady

Page 9: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .....................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7

D. Tinjauan Pustaka ................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian ........................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ......................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI .................................................... 16

A. Pengertian Optimalisasi ...................................................... 16

B. Elemen Permasalahan Optimalisasi .................................... 17

C. Strategi Pemasaran.............................................................. 18

D. Bauran Pemasaran .............................................................. 19

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah

Menabung ........................................................................... 23

F. Giro Wadi’ah ...................................................................... 24

BAB III GAMBARAN UMUM................................................. 34

A. Sejarah Bank Bank Rakyat Indonesia Syariah ................... 34

B. VISI dan MISI BRI Syariah ............................................... 35

C. Produk-produk Bank BRI Syariah di KCP Serpong........... 36

D. Budaya Kerja Bank BRI Syariah KCP Serpong ................. 39

E. Gambaran Kerja Organisasi Bank BRI Syariah KCP

Serpong ............................................................................... 40

Page 10: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

vi

F. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Serpong ........ 46

BAB IV DATA DAN TEMUAN ............................................... 47

A. Produk dan Syarat Pembukaan Giro Wadi’ah Pada Bank

BRI Syariah KCP Serpong ................................................. 47

B. Pemasaran Produk Giro Wadi’ah BRI Syariah KCP

Serpong ............................................................................... 49

C. Data Perkembangan Nasabah Produk Giro Wadi’ah pada

Bank BRI Syariah KCP Serpong ....................................... 58

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................... 60

A. Strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan

oleh BRI Syariah KCP Serpong ......................................... 60

B. Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadi’ah Dalam

Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRI Syariah KCP

Serpong ............................................................................... 74

BAB VI PENUTUP .................................................................... 78

A. Kesimpulan ......................................................................... 78

B. Saran ................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 80

LAMPIRAN ................................................................................ 83

Page 11: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Al- Wadi’ah Yad Amanah....................................... 27

Gambar 4. 1 Brosur Giro Wadi'ah ............................................... 52

Gambar 5. 1 Brosur Giro Wadi'ah ............................................... 64

Gambar 5. 2 Kegiatan Sosialisasi ................................................ 65

Gambar 5. 3 Kegiatan Sosialisasi Masyarakat ............................. 68

Gambar 5. 4 Kegiatan Sosialisasi Bencana .................................. 69

Page 12: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Data Perkembangan Nasabah...................................... 58

Page 13: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Skema Al-wadiah Yad Dhamanah ............................. 28

Bagan 3. 1 Struktur Bank BRI Syariah KCP Serpong ................. 46

Page 14: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Surat Bimbingan Skripsi ....................................... 91

Lampiran 1. 2 Surat Penelitian Skripsi ........................................ 91

Lampiran 1. 3 Surat Izin Penelitian.............................................. 94

Page 15: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Optimalisasi merupakan kegiatan pemberdayaan atau

memfungsikan setinggi-tingginya dari sesuatu, baik itu

bersifat jasa (tidak kasat mata) atau produk, sehingga oleh

kegiatan tersebut mampu memberikan hasil yang maksimal.

Namun dalam hal ini proses atau kegiatan tersebut lebih

menitikberatkan kepada proses pemasarannya.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

harus dilakukan oleh para pelaku usaha dalam upaya

mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan agar

lebih berkembang dan mendapatkan laba yang diinginkan.

Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam merealisasikan

tujuannya tergantung kepada aktivitas yang dilakukan

perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran.

Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa

keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk

memasarkan produknya. Dalam melakukan pemasaran, Bank

memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai.

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka bank perlu1 :

1. Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan nasabah.

1Kasmir, Manajemen perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Ed.

Revisi 9, hal. 172

Page 16: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

2

2. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang di

tawarkan di bandingkan dengan produk pesaing.

3. Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan

keamanan terhadap produknya.

4. Memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan

nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan.

5. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon

nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan.

6. Berusaha menarik konsumen untuk menjadikan nasabah

bank.

7. Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama

dan berusaha mencari nasabah yang baru baik dari segi

jumlah maupun kualitas nasabah.

Di Indonesia terdapat dua sistem perbankan, yakni

perbankan konvensional dan perbankan syariah. Perbankan

konvensional ialah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan

jasa lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan

prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan. Perbankan

syariah ialah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah. Syariah merupakan sebuah jalan

yang telah Allah SWT berikan (aturan) kepada ummat

manusia, sumber hukum syariah berasal dari Al-Qur’an dan

Hadist. Perkembangan awal perbankan syariah di negara-

negara Islam di dunia seperti Pakistan, Mesir, Siprus, Kwait,

Bahrain, Uni Emirats Arab dan Malaysia berpengaruh ke

Indonesia. Sehingga pada tahun 1990 Majelis Ulama

Page 17: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

3

Indonesia (MUI) membuat Musyawarah Nasional dan

menghasilkan amanat Munas IV MUI untuk membuat tim

dalam upaya pembentukan Bank Syariah di Indonesia.2

Hingga saat perkembangan perbankan syariah di Indonesia

pasca reformasi adalah diperkenankannya konversi cabang

bank umum konvensional menjadi bank syariah.3

Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008

menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha

syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara

dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya4.

Bank BRI Syariah merupakan salah satu dari banyaknya

bank-bank syariah yang berkembang pada saat ini. Bank BRI

Syariah didirikan pada tanggal 17 November 2008 dengan

nama PT Bank BRI Syariah dan seluruh kegiatan dilakukan

berdasarkan prinsip syariah dengan niat untuk menghadirkan

bisnis keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip

luhur perbankan syariah.

Bank BRI Syariah berkomitmen untuk memberikan

produk serta layanan terbaik yang menentramkan, BRI

Syariah terus tumbuh secara positif. BRI Syariah fokus

membidik berbagai segmen di masyarakat. Untuk bertahan di

tengah persaingan yang ada, maka Bank BRI Syariah telah

2M.Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktik, (Jakarta:Gema

Insan dan Tazkia Cendikia, 2007) hal. 25 3 M.Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktik, (Jakarta:Gema

Insan dan Tazkia Cendikia, 2007) hal. 27 4Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana, 2011, hlm. 32

Page 18: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

4

menyusun produk-produk sebagai suatu konsep perencanaan

strategi dan mendirikan 1 Kantor Pusat, 57 Kantor Cabang,

215 Kantor Cabang Pembantu, 10 Kantor Kas, 12 Unit

Mikro Syariah, 2.209 Kantor Layanan Syariah.5 Dengan kata

lain bahwa Bank BRI Syariah telah aktif melakukan ekspansi

dan membuka jaringannya, serta berupaya menetapkan

strategi yang tepat untuk menghimpun dana dari masyarakat.

Salah satu cabang Bank BRI Syariah terletak di BRI

Syariah KCP Serpong. BRI Syariah KCP Serpong

menawarkan berbagai macam produk kepada nasabah sesuai

dengan kebutuhannya salah satunya adalah produk giro

wadi’ah. Produk giro wadi’ah merupakan produk jangka

panjang yang di tujukan untuk PT, Yayasan, CV dan Masjid

untuk memenuhi kebutuhan dan persediaan dana di masa

depan, dengan kata lain saat ini Bank BRI Syariah telah

berupaya memposisikan diri sebagai financial planner bagi

nasabahnya.6

Pada tahun 2020 Bank BRI Syariah telah bergabung

dengan Bank Mandiri Syariah dan BNI Syariah menjadi

Bank Syariah Indonesia. Namun dalam pengambilan data

dalam penelitian ini masih bernama BRI Syariah sehingga

dalam penelitian ini akan tetap disebut BRI Syariah.

Giro wadi’ah dilaksanakan dengan akad wadi’ah yakni

titipan yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai

5Upperline, Media Korporasi Indonesia, profile detail, BRI Syariah

6Wawancara dengan Ibu Anitha Indah Permata Dinny selaku Funding

Relation Officer di bank BRI Syariah kcp serpong pada tgl 17 agustus 2020

Page 19: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

5

dengan kehendak pemiliknya. Dalam hal ini, nasabah

bertindak sebagai si penitip yang memberikan hak kepada

Bank BRI Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan

uang atau barang titipannya.

Dengan demikian, prinsip dasar wadi’ah adalah amanah,

Wadi’ah pada dasarnya merupakan akad tabarru, (tolong

menolong), bukan akad tijir. Hukum dan Dalil Wadi’ah Al-

Qur’an, An-Nisa 58:

يأمركمالل إن واالمأن أنسالى بيهأهلهاوإذاحكمتم إلتىتؤد

إو ال تحكمىابالعد ايعظكملل به وعم سميعابصيراكانإو الل

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu

menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya

dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara

manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-

baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

Mendengar lagi Maha Melihat.”7

Produk giro wadi’ah didesain sedemikian rupa untuk

mempermudah para nasabah namun pada kenyataannya

masih banyak masyarakat yang belum memahami dari

konsep giro wadi’ah, sehingga masih sedikit minat

masyarakat menggunakan giro wadi’ah pada Bank BRI

Syariah KCP Serpong. Terhitung pertahun 2020 jumlah

nasabah pengguna giro wadi’ah pada BRI Syariah KCP

Serpong hanya sebanyak 33 rekening. Hal ini menunjukkan

7https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-58 di ambil pada tgl 28 Agustus

2020, 19.30.

Page 20: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

6

belum optimalnya strategi pemasaran produk giro wadi’ah

pada Bank BRI KCP Serpong.

Dari uraian masalah diatas, maka penulis tertarik untuk

meneliti lebih dalam mengenai optimalisasi pemasaran

produk giro wadi’ah pada BRI Syariah KCP Serpong untuk

memasarkan produk giro wadi’ah dengan judul

“OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO

WADI’AH DALAM MENARIK MINAT NASABAH

PADA BANK BRI SYARIAH KCP SERPONG”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan yang

akan di teliti, maka penulis membatasi permasalahan

hanya menekankan pada optimalisasi pemasaran

produkgiro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada

bank BRI Syariah KCP Serpong.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang penulis

lakukan maka dapat dirumuskan permasalahannya pada

penelitian ini adalah:

a. Bagaimana strategi pemasaran produk giro wadi’ah

yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Serpong?

b. Bagaimana optimalisasi pemasaran produk giro

wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada Bank

BRI Syariah KCP Serpong ?

Page 21: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini

memliki tujuan sebagai berikut:

a. Mengetahui strategi pemasaran produk giro wadi’ah

yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Serpong

b. Mengetahui cara optimalisasi pemasaran produk

giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada

BRI Syariah KCP Serpong.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Akademis

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah

dan memperkaya ilmu pengetahuan dan dapat

dijadikan bahan kajian pustaka bagi peminat jurusan

Manajemen Dakwah, khususnya Manajemen

Lembaga Keuangan Syariah serta dapat menjadi

referensi dan tambahan literatur bagi peneliti

selanjutnya.

b. Secara Praktis

Manfaat penelitian ini secara praktis adalah untuk

menggambarkan optimalisasi pemasaran produk

giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada

bank BRI Syariah KCP Serpong dalam menarik

minat nasabah dan penelitian ini di harapkan

memberikan informasi kepada masyarakat

khususnya yang beragama islam untuk

menggunakan produk-produk bank syariah.

Page 22: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

8

D. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan telaah yang telah penulis lakukan terhadap

beberapa penelitian terdahulu ditemukan masalah yang

hampir sama, akan tetapi dalam pembahasan dan objek yang

berbeda.

Adapun penelitian yang digunakan sebagai bahan telaah

pustaka diantaranya:

1. Skripsi Laila Khoirotun Nisa, IAIN Ponorogo, “Analisis

strategi pemasaran dalam optimalisasi produk

TabunganKu di BRI Syariah KCP Magetan”. Penelitian

tersebut memberikan hasil bahwa TabunganKu

memberikan dampak yang positif bagi nasabah karena

TabunganKu memiliki tujuan untuk mengedukasi

masyarakat agar gemar menabung dengan persyaratan

yang mudah dan pembukaan rekening Ku cukup Rp.

20.000.8

2. Skripsi Muhammad Ainur Rifqi, IAIN Salatiga, “Strategi

pemasaran dan perkembangan produk wadi’ah di bank

Syariah Mandiri KCP Gubug Semarang”. Penelitian

tersebut memberikan hasil yang membuat masyarakat

mengetahui dan berminat untuk mengambil produk

wadi’ah.9

8Laila Khoirotun Nisa Skripsi Sarjana: “Analisis strategi pemasaran

dalam optimalisasi produk Ku di BRI Syariah KCP Magetan” (IAIN Ponorogo

2020), hal. 04. 9Muhammad Ainur Rifqi Skripsi Sarjana: “Strategi pemasaran dan

perkembangan produk wadi’ah di bank syariah mandiri KCP Gudug

semarang” (IAIN Salatiga), hal.02.

Page 23: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

9

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan

metodologi kualitatif dengan menganalisa masalah

secara deskriptif tentang sistem Optimalisasi pemasaran

produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada

BRI Syariah KCP Serpong.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan penemuan yang tidak dapat diperoleh

dengan menggunakan prosedur statistik atau cara

kuantitatif lainnya (pengukuran)10

. Untuk memahami

istilah penelitian kualitatif, maka diperlukan suatu teori.

Menurut Bodgan dan Taylor, metode kualitatif diartikan

sebagai prosedur penelitian yang dapat menghasilkan

data deskriptif dari pengamat dalam bahas tertulis atau

lisan11

.

Dengan dipilihnya metode kualitatif ini, penulis

berharap dapat memperoleh data yang lengkap dan

akurat. Dari perspektif sifat representasi data, penulis

menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian

yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan

tidak menguji hipotesis atau hasil12

. Selain itu, penelitian

kualitatif dipilih karena metode kualitatif dapat

10

Anslem Staurus dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif.

(Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset,2007), hlm.11. 11

Lexi J Moelang, Metodologi Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2000), Cet 2, hal. 24. 12

Jalaludin Rahmat, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 24.

Page 24: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

10

memberikan detail yang lebih kompleks dibalik

fenomena yang sulit dipahami dan diketahui.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BRI Syariah KCP

Serpong yang beralamat di Komplek Pertokoan Alam

Sutera, Ruko jalur sutera Kav.29 N0.3 Pakualam,

Serpong Utara, Tangerang Selatan 1531. Waktu

penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai

selesai.

3. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari data

hasil observasi dan wawancara peneliti dengan pihak

BRI Syariah KCP Serpong. Penulis mewawancarai

tiga pihak bank diantaranya Ibu Anitha Indah Permata

Dinny, S.T pselaku Funding Relation Officer (FRO),

Bapak Chabib Ahyaro selaku pimpinan Kantor

Cabang Pembantu (KCP), Ibu Fitria Syaraazkha

selaku Customer Service.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari

catatan, buku, majalah berupa laporan keuangan

publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel,

buku-buku sebagai teori, majalah dan lain

sebagainya13

. Data ini biasanya digunakan untuk

melengkapi data primer, mengingat bahwa data

13

Wiratna Sujarweni. Metodologi Penelitian, hlm. 74.

Page 25: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

11

primer dapat di katakan sebagai data praktek yang ada

secara langsung dalam praktek di lapangan atau ada

di lapangan karena penerapan suatu teori14

.

Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data

sekunder adalah studi kepustakaan dengan cara

mengunjungi beberapa perpustakaan guna mendapatkan

data dari berbagai macam sumber dan studi literasi dari

ejournal dan situs resmi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang berkenan dengan

judul penelitian penulis menggunakan jenis

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

Merupakan suatu metode mengkaji data-data

yang diperoleh dari buku-buku, bahan-bahan

referensi, artikel, brosur dan bahan bacaan lainnya

yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini15

.

b. Wawancara

Wawancara (Interview) adalah percakapan

langsung yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan

maksud tertentu. Yaitu pewawancara (yang

mengajukan pertanyaan) dan yang diwawancarai

(yang memberikan jawaban) atas pertanyaan itu16

.

14

P. Joko Subagyo. Metode Penelitian Dalam Teri Dan Praktik,

hlm.88. 15

Cholid Narbuko dan Abu Ahmad, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2002), hlm.70. 16

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarta), hal. 135.

Page 26: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

12

Wawancara digunakan untuk mendapatkan data

tentang strategi pemasaran produk dalam

meningkatkan nasabah giro wadi’ah di Bank BRI

Syariah KCP Serpong. Dalam hal ini peneliti akan

melakukan wawancarai dengan Bapak Chabib

Ahyaro (Kepala cabang pembantu BRI Syariah KCP

Serpong), Fitria Syaraazkha selaku (Customer

Service), Ibu Anitha Indah Permata Dinny (Funding

Relation Officer). Berdasarkan penelitian mengenai

Optimalisasi pemasaran produkgiro wadi’ah dalam

menarik minat nasabah pada bank BRI Syariah KCP

Serpong maka pihak bank menyarankan penulis untuk

mewawancarai tiga narasumber yang sudah

ditetapkan oleh pihak bank, tiga narasumber tersebut

mewakili bagian terkait pemasaran produk giro

wadi’ah diBRI Syariah KCP Serpong.

c. Observasi

Observasi berarti pengamatan dan pencatatan

sistematis terhadap fenomena yang di selidiki17

.

Untuk mencari informasi dan mengumpulkan data

yang di perlukan penulis mendatangi langsung kantor

BRI Syariah KCP Serpong. Observasi yang di amati

yaitu Optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah

dalam menarik minat nasabah pada BRI Syariah KCP

Serpong.

17

Sutisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offiset,

1992), hal. 132.

Page 27: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

13

d. Dokumentasi

Dokumentasi berupa data tertulis yang

mendukung keterangan dan penjelasan serta

pemikiran tetangfenomena yang akual. Dokumentasi

dalam penelitian ini berupa profil-profil produk-

produk BRI Syariah.

5. Teknik Analisa Data

Metode analisis data ini menggunakan Teknik

kualitatif deskriptif yang bertujuan menggambarkan

secara sistematis mengenai apa yang terjadi di lapangan

kemudian melakukan analisis dari hasil temuan tersebut

dengan menyesuaikan antara temuan dan teori18

.

Penulisan menguraikan dan memberikan gambaran

mengenai semua data yang diperoleh kemudian

membuat analisis komparatif sesuai rumusan masalah

dan tujuan penelitian. Dalam penerapannya, Teknik ini

digunakan untuk menganalisa data tentang fakta konkrit

optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam

menarik minat nasabah pada BRI Syariah KCP Serpong.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi Latar Belakang, Masalah, Pembahasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian

dan Sistematika Penelitian.

18

H.M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV Pustaka

Setia, 2005),hlm 89.

Page 28: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

14

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan

penulisan ini dan teori-teori ini berguna untuk

menjelaskan masalah secara jelas.

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Berisi tentang Sejarah BRI Syariah, Visi dan Misi

BRI Syariah, Produk-produk BRI Syariah, Budaya

kerja BRI Syariah, Tugas-tugas karyawan BRI

Syariah dan Struktur Organisasi BRI Syariah.

BAB IV : DATADAN TEMUAN

Berisi tentang temuan yang penulis temukan pada

penelitian tentang Produk dan syarat pembukaan

giro wadi’ah pada bank BRI Syariah, Pemasaran

produk giro wadi’ah dan data perkembangan

nasabah produk giro wadi’ah pada bank BRI

Syariah KCP Serpong.

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang pemaparan hasil penelitian tentang

Strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang

dilakukan oleh BRI Syariah KCP Serpong dan

Optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam

menarik minat nasabah pada bank BRI Syariah KCP

Serpong.

BAB VI : PENUTUP

Pada bab ini terdiri dari dua bagian kritik dan saran.

Dalam bagian pertama akan disimpulkan hasil

analisis yang akan di lakukan pada bab V.

Page 29: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

15

Sedangkan bagian kedua berisikan saran-saran

perbaikan yang mungkin bermanfaat bagi penulis

maupun peneliti selanjutnya.

Page 30: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Optimalisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimal adalah

terbaik, tertinggi dan paling menguntungkan. Optimalisasi

adalah upaya pengoptimalan yang artinya proses, cara dan

perbuatan yang menjadikan paling baik.19

Optimalisasi

merupakan proses pencarian solusi yang bisa dicapai jika

tujuan pengoptimalan adalah memaksimalkan keuntungan

atau tidak selalu biaya yang paling kecil yang bisa ditekan

jika tujuan pengoptimalan adalah meminimalisir biaya.20

Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran

dimana semua kebutuhan dapat dipenuhi dari kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan. Menurut Winardi (Ali, 2014)

optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya

tujuan jika dipandang dari sudut usaha.

Berdasarkan pengertian diatas maka pengertian

optimalisasi adalah suatu pekerjaan untuk mendapatkan

keuntungan tanpa adanya pengurangan kualitas pekerjaan,

sehingga dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme

dalam pekerjaan. Selain itu optimalisasi adalah proses

menemukan solusi terbaik, tidak selamanya berpatokan pada

19

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,

Kamus Besar Indonesia Pengertian Optimalisasi, (Jakarta: Balai Pustaka,

1995), hal. 705. 20

Hotniar Siringoringo, Pemrograman Linier: Seri Teknik Riset

Operasi, (Yogyakarta:Graha Ilmu,2005),hal.4.

Page 31: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

17

kuntungan yang paling tinggi namun memaksimalkan

keuntungan dan meminimalisir biaya.21

B. Elemen Permasalahan Optimalisasi

Terdapat dua elemen permasalahan optimalisasi yang

harus diidentifikasi, yaitu :22

1. Tujuan

Sasaran dari optimalisasi dapat berupa

memaksimalkan atau meminimalisir. Maksimalkan

artinya apabila tujuan optimalisasi berhubungan dengan

kuntungan, penerimaan dan sejenisnya. Sedangkan

meminimalisir artinya apabila tujuan optimalisasi

berhubungan dengan biaya, waktu, jarak dan sejenisnya.

Penentuan tersebut harus disesuaikan dengan apa yang

akan dimaksimalkan atau diminimalisir.

2. Alternatif Keputusan

Alternatif keputusan adalah kegiatan untuk

mencapai sebuah tujuan. Pengambilan alternatif

keputusan juga tidak terlepas dari beberapa pilihan atau

pertimbangan yang sudah dipikirkan dengan matang.

Optimalisasi sangat diperlukan dalam berbagai aktivitas

terlebih lagi optimalisasi yang berkaitan dengan jasa

pelayanan kepada masyarakat. Komponen standar pelayanan

21

Hotniar Siringoringo, Pemograman Linear: Seri Teknik Riset

Operasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hal. 4. 22

Krisna Amelia Yuniar, Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan Efektifitas

Amil Zakat terhadap Peningkatan Perolehan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) di

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tulungagung, (Tulungagung: Skripsi

Tidak Diterbitkan, 2017), hal. 17.

Page 32: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

18

sebagai bentuk pengoptimalisasi adalah dasar hukum,

persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, jangka waktu

penyelesaian, biaya/tarif, produk pelayanan, sarana,

prasarana dan/atau fasilitas, kompetensi pelaksana,

pengawasan internal, penanganan pengaduan, saran dan

masukan, jumlah pelaksanan, jaminan pelayanan yang

memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan

standar pelayanan, jaminan keamanan dan keselamatan

pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa

aman, bebas dari bahaya dan risiko keraguan, serta evaluasi

kinerja pelaksanan.23

C. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh,

terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan

panduan tentang yang akad dijalankan untuk dapat

tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata

lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan, sasaran,

kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha

pemasaran perusahaan dari waktu kewaktu. Pada masing-

masing tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama

sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi

lingkungan dan keadaan 17 pesaing yang selalu berubah.

Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting

untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya dan bidang

pemasaran khususnya. Di samping itu strategi pemasaran

23

http://bkd.jogjaprov.go.id/detail/optimalisasi-pelayanan-publik/295,

diakses pada tanggal 08 Mei 2021 pukul 11.14.

Page 33: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

19

yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai

dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut

(Assauri, 2004;167-168)

D. Bauran Pemasaran

Strategi perusahaan berfokus pada misi perusahaan,

bauran pemasaran dan alokasi-alokasi sumber daya.

Kemudian strategi berfokus pada cara berkompetisi dalam

suatu industri atau sub kelompok strategis dan bagaimana

mencapai keunggulan bersaing. Pada tingkat fungsional,

rencana dan kebijakan yang hendak dijalankan (dengan

marketing, manufaktur, personalia dan sebagainya)

dirancang untuk mengimplementasikan strategi korporasi

dan bisnis agar perusahaan dapat bersaing.

Bauran Pemasaran (Marketing mix) merupakan kegiatan

pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan

ini dilakukan secara bersamaaan di antara elemen-elemen

yang ada di dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen

tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari

elemen lainnya.

Penggunaan bauran pemasaran di dunia perbankan

dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep sesuai

dengan kebutuhan bank. Dalam praktiknya konsep bauran

pemasaran terdiri dari bauran pemasaran produk barang

maupun jasa. Khusus untuk produk yang berbentuk barang

jasa diperlakukan konsep yang sedikit berbeda dengan

produk barang.

Page 34: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

20

Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri

dari empat P yaitu Product, Price, Place, Promotion.

Sementara itu, Boom dan Bitner menambah dalam analisis

jasa, bauran pemasaran di samping empat P seperti yang

dikemukakan di atas, terdapat tambahan tiga P, yaitu People,

Phsycal Eviden dan Process. Dari penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa secara keseluruhan pengguna konsep

bauran pemasaran untuk produk jasa jika digabungkan

menjadi 7P. Berikut 7P di atas serta penjelasannya (Kasmir,

2008: 223).

a. Produk (product)

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah

program pemasaran. Produk dapat berupa barang dan

jasa. Pengertian barang adalah suatu produk fisik yang

berwujud dan dapat diberikan pada pembeli serta

melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke

pembeli. Sedangkan pengertian jasa menurut Philip

Kotler adalah setiap tindakan atau untuk kerja yang

ditawarkan oleh salah satu pihak yang secara prinsip

intangible dan tidak menyebabkan perpindahan

kepemilikan apapun.

b. Harga (price)

Harga merupakan pengorbanan ekonomis untuk

memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu

faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan

untuk melakukan transaksi atau tidak. Harga dikatakan

mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu

Page 35: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

21

tidaklah harus selalu sama, karena tergantung dari

persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan

kehidupan dan kondisi individu. Strategi penentuan

harga sangat signifikan dalam pemberian value (nilai)

kepada konsumen dan mempengaruhi gambaran produk,

serta keputusan konsumen untuk membeli. Pada

prinsipnya, penetapan harga harus disesuaikan dengan

strategi perusahaan secara keseluruhan dalam

menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah

untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

c. Promosi (promotion)

Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan

informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain

dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan

perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan

mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli

sasaran dan masyarakat melalui media-media yang

disebut dengan media massa seperti koran, majalah,

tabloid, radio, televisi dan direct mail.

Menurut Lupiyoadi (2006), perangkat promosi

mencakup: Aktivitas periklanan, Penjualan perorangan,

Promosi penjualan. Hubungan masyarakat, Informasi

dari mulut ke mulut, Pemasaran langsung dan publikasi.

d. Lokasi/tempat (place)

Lokasi atau saluran distribusi adalah tempat atau

wadah untuk menyampaikan jasa kepada pasar sasaran

adalah dua kunci area keputusan. Hal ini memiliki

Page 36: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

22

relevansi yang besar karena jasa tidak bisa disimpan

serta diproduksi dan dikonsumsi di tempat yang sama.

Distribusi jasa terdiri atas :

1) Lokasi dan Saluran distribusi produk dari

perusahaan.

2) Saluran distribusi. Maksudnya adalah penyampaian

jasa juga dapat melalui organisasi maupun orang

lain.

e. Orang (people)

Dalam hubungan ini orang berfungsi sebagai

penyedia berupa aktivitas, manfaat atau kepuasan yang

ditawarkan untuk dijual. Oleh sebab itu orang/pegawai

merupakan salah satu kunci penting keberhasilan

perusahaan jasa yang langsung memberikan kesan dalam

penyampaian jasa. Untuk mencapai kualitas terbaik

maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya

pekerjaan mereka, yaitu memberikan pelanggan

kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.

Jadi “orang” yang dimaksud disini adalah

penyedia jasa atau pegawai perusahaan. Untuk mencapai

kualitas penyedia jasa, perusahaan dapat memberikan

berbagai dukungan seperti: pelatihan, dukungan

manajemen dan komunikasi interaktif internal, program

perencanaan SDM yang tepat dan efektif serta

mengembangkan budaya jasa. Selain itu membangun

layanan konsumen juga tidak kalah penting.

Page 37: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

23

f. Proses (Process)

Proses adalah kegiatan yang menunjukkan

bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen

selama melakukan pembelian barang. Proses merupakan

gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas

prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan

hal-hal rutin dua cara yaitu: 1) Kompleksitas

(complexity) 2) Keragaman dimana jasa disampaikan

kepada konsumen. Proses dapat dibedakan dalam

(devergence) (Lupiyoadi,2006).

g. Bukti Fisik (Physical Evidence)

Bukti fisik disini merupakan bukti jasa yang telah

diciptakan yakni berupa bukti transaksi yang terjadi

antara perusahaan asuransi dengan perusahaan

kontraktor sebagai konsumen (Lupiyoadi, 2006: 74)

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah

Menabung

a. Keamanan, artinya menyimpan uang di bank lebih aman

dari pada di rumah

b. Pelayanan, artinya mutu pelayanan merupakan salah satu

faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan bank.

Karena bank tidak akan tumbuh dan makmur dengan

mengorbankan mutu pelayanannya, maka dari itu

pelayanan merupakan salah satu kekayan bank.

c. Kepercayaan, merupakan urat nadi bagi kelancaran

kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai

Page 38: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

24

intermediary service. Karena menciptakan kepercayaan

masyarakat terhadap bank merupakan suatu hal yang

sangat penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan

lain pihak.

d. Kualitas produk, merupakan keunikan yang ada dalam

produk tersebut untuk mempengaruhi minat nasabah

dalam menabung.

e. Bagi hasil, merupakan imbalan yang di berikan oleh bank

kepada penyimpannya. Maka dengan itu akan mendorong

masyarakatuntuk menghemat pengeluaran konsumsinya.24

F. Giro Wadi’ah

Giro adalah Simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau

akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran

lainnya, atau dengan perintah pemindah bukuan.25

Giro

adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap

saat dengan menguunakan cek/bilyet giro, sarana perintah

pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan.26

Wadi’ah merupakan akad penitipan barang atau uang

antara pihak yang memiliki barang/uang dengan pihak yang

diberi kepercayaan bertujuan untuk keselamatan, keamanan,

24

Dhinar Dwi Lestari, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah

Menabung IB Amanah Bank Jateng Syariah, Semarang: Universitas Islam

Negeri Walisongo, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2016. 25

Wiroso, Produk Perbankan Syariah (Dilengkapi UU Perbankan

Syariah & Kodefikasi Produk Bank Indonesia), (Jakarta:LPEE Usakti,2009),

hal.477-481. 26

Rico Elhando Badri,Strategi Pengelolaan Dana Produk Giro

Wadi’ah Pada Bukopin Syariah,(UIN Jakarta 2010).hal. 19.

Page 39: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

25

serta keutuhan barang/uang tersebut.27

Al-wadi’ah dapat

diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak kepihak lain,

baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan

dikembalikan kapan saja sipemilik menghendaki.28

Giro wadi’ah adalah giro yang dijalankan berdasarkan

akad wadi’ah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat

diambil jika pemiliknya menghendaki. Dengan demikian,

pemilik dana tidak boleh saling menjanjikan untuk

memberikan imbalan atas penggunaan atau pemanfaatan

dana atau barang titipan tersebut.29

Giro wadi’ah (current account) adalah produk rekening

tabungan giro dengan akad wadi’ah yang tertuang dalam

Dewan Syariah Nasional (DSN) Fatwa Nomor 01/DSN-

MUI/IV/2000.30

Dalam Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah disebutkan bahwa

giro adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau akad

lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat.31

Adapun Ketentuan umum giro berdasarkan wadi’ah,

sebagai berikut:

27

Sunarto Zulkifli,Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah,

(Jakarta: Zikrul Hakim 2007),hal.34. 28

Muhamad Syafi’ai Antonio,Bank Syariah dari Teori

Keprakti,(Jakarta: Gema Insani, 2017)hal.85. 29

Adiwarman A Karim,Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),hal. 352. 30

Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2012), hal. 45-46. 31

Ahmad Dahlan, Bank Syariah: Teoritik, Praktik, Kritik, (Yogyakarta:

Teras, 2012), hal. 139.

Page 40: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

26

a. Bersifat titipan.

b. Titipan bisa diambil kapan saja (on call).

c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam

bentuk pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari

pihak bank.32

Prinsip wadi’ah diterapkan sebagai produk giro wadi’ah

biasanya diartikan sebagai simpanan dana pihak ketiga baik

rupiah maupun mata uang asing (valas) berdasarkan prinsip

wadi’ah (bersifat titipan) yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, surat

perintah pembayaran lainnya atau dengan cara

pemindahbukuan atau penarikan lainnya yang tidak

bertentangan dengan ketentuan dan tidak dipersyaratkan

imbalan kecuali dalam bentuk pemberian sukarela.33

1. Rukun dan Syarat wadi’ah

a. Rukun wadi’ah

1) Orang yang menitipkan (muwaddi)

2) Orang yang dititipi barang (wadii)

b. Syarat wadi’ah

1) Pihak yang berakad

Cakap hukum dansuka rela (ridho), tidak dalam

keadaan dipaksa/terpaksa dibawah tekanan.

32

Wahyu Syarvina,Peranan Dana Pihak Ketiga dalam Kegiatan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah pada Bank Syariah,(At-Tawassuth,Vol.III, No.

1,2018:554-578),hal.561-562. 33

Sulaeman Jajuli,Produk Pendanaan Bank

Syari’ah,(Yogyakarta:Deepublish 2015)hal.79.

Page 41: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

27

2) Obyek yang ditetapkan merupakan milik mutlak si

penitip

3) Sighot

Jelas yang dititipkan dantidak mengandung

persyaratan-persyaratan lain.34

Pada pelaksanaannya, wadi’ah terdiri dari dua jenis,

yakni:

a. Wadi’ah yad amanah.

Wadi’ah yad amanah adalah akad penitipan

barang/uang dimana pihak pertama penerima titipan

tidak diperkenankan menggunakan barang/uang yang

dititipkan dan tidak bertanggungjawab atas kerusakan/

kehilangan barang titipan karena bukan akibat kelalaian

dari si penerima titipan.

Gambar 2. 1 Al- Wadi’ah Yad Amanah

b. Wadi’ah yad dhamanah

Wadi’ah yad dhamanah adalah akad penitipan

barang/ uang dimana pihak penerima titipan dapat

memanfaatkan barang/ uang titipan dan harus

bertanggung jawab apabila terjadi kehilangan atau

kerusakan barang/ uang titipan. Semua manfaat dan

34

Institut Bankir Indonesia,Konsep,Produk dan Implementasi

Operasional Bank Syariah,(Jakarta: Djambatan 2015). hal. 59-60.

Page 42: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

28

keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan

barang/uang tersebut menjadi hak penerima titipan. Pada

prinsip transaksi ini, pihak yang menitipkan barang/uang

tidak perlu mengeluarkan biaya bahkan pihak yang

menitipkan barang/uang dapat memperoleh bonus atau

hadiah.

Prinsip wadi’ah yad dhamanah ini sudah ada sejak

zaman Nabi, yang diriwayatkan dari Abu Rafi’ bahwa

Rasulullah Saw pernah meminta seseorang untuk

meminjamkannya seekor unta. Maka diberinya unta

qurban (berumur sekitar dua tahun). Setelah selang

beberapa waktu, Rasulullah Saw memerintahkan Abu

Rafi’ untuk mengembalikan unta tersebut kepada

pemiliknya, tetapi Abu Rafi’ kembali kepada Rasulullah

Saw seraya berkata, “Wahai Rasulullah, unta yang

sepadan tidak kami temukan, yang ada hanya unta yang

lebih besar dan berumur empat tahun.” Lalu Rasulullah

Saw berkata, “Berikanlah itu, karena sesungguhnya

Bagan 2. 1 Skema Al-wadiah Yad Dhamanah

Page 43: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

29

sebaik-baik kamu adalah yang terbaik ketika

membayar.” (HR. Muslim)

2. Karakteristik giro wadi’ah

Karakteristik dari giro wadi’ah antara lain:

1. Harus dikembalikan utuh seperti semula sehingga

tidak boleh overdarft.

2. Dapat dikenakan biaya titipan.

3. Dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan

barang titipan misalnya menetapkan saldo minimum.

4. Penarikan giro wadi’ah dilakukan dengan cek dan

bilyet giro sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Jenis dan kelompok rekening sesuai dengan ketentuan

yang berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan

syariah.

6. Dana wadi’ah hanya dapat digunakan seizin penitip

3. Fasilitas Giro Wadi’ah

Beberapa fasilitas giro wadi’ah yang disediakan

bank untuk nasabah, antara lain:

1. Buku cek

2. Bilyet giro

3. Kartu ATM

4. Fasilitas pembayaran

5. Traveller’s cheques

6. Wesel bank

7. Wesel penukaran

8. Kliring dan lainnya.

Page 44: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

30

Dalam pengaplikasian ada giro wadi’ah yang

memberikan bonus dan ada giro wadi’ah yang tidak

memberikan bonus. Pada kasus pertama, giro wadi’ah

memberikan bonus karena bank menggunakan dana

simpanan giro ini untuk tujuan produktif dan

menghasilkan keuntungan, sehingga bank dapat

memberikan bonus kepada nasabah deposan. Pada kasus

kedua, giro wadi’ah tidak memberikan bonus karena

bank hanya menggunakan dana simpanan giro ini untuk

menyeimbangkan kebutuhan likuiditas bank dan

transaksi jangka pendek atas tanggung jawab bank yang

tidak menghasilkan keuntungan riil.

Simpanan giro (current account) di Bank Syariah

tidak selalu menggunakan prinsip wadi’ah yad

dhamanah, tetapi secara konsep bisa menggunakan

prinsip wadi’ah yad amanah dan prinsip qardh.

Simpanan giro menggunakan prinsip wadi’ah yad

amanah karena pada dasarnya giro dapat dianggap

sebagai suatu kepercayaan dari nasabah kepada bank

guna menjaga dan mengamankan aset atau dananya.

Dengan prinsip ini nasabah tidak menerima imbalan

apapun dari bank karena aset atau dana yang dititipkan

tidak akan dimanfaatkan untuk tujuan apapun, namun

bank boleh membebankan biaya administrasi penitipan.

Selain itu, simpanan giro dapat menggunakan prinsip

qardh ketika dimana bank dianggap sebagai penerima

pinjaman tanpa bunga dari nasabah deposan. Bank dapat

Page 45: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

31

memanfaatkan dana pinjaman untuk kegiatan produktif

(mencari keuntungan) dan nasabah deposan akan

dijamin mendapatkan dananya secara penuh apabila

nasabah sewaktu-waktu ingin menariknya. Bank juga

boleh memberikan imbalan kepada nasabah selama hal

ini tidak disyaratkan di awal perjanjian. Biasanya

simpanan giro seperti ini banyak diterapkan di negara

Iran35

Perhitungan bonus tabungan wadi’ah sama halnya

dengan perhitungan bonus untuk girowadi’ah. Namun

pada umumnya bank syariah memberikan bonus untuk

tabungan lebih tinggi dibandingkan dengan bonus untuk

giro wadi’ah. Hal ini disebabkan karena stabilitas dana

giro lebih labil dibanding dengan tabungan, sehingga

bonusnya lebih kecil.36

Adapun ketentuan umum dari

wadi’ah adalah sebagai berikut:

a. Wadi’ah merupakan yang bersifat titipan murni yang

harus dijaga dan dikembalikan setiap saat (on call)

sesuai kehendak si penitip.

b. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana atau

pemanfaatan barang menjadi milik atau tanggungan

bank.

c. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada si

pemilik harta selama tidak disyaratkan dimuka.37

35

Ascarya,Akad dan Produk Bank Syariah, (Depok:Rajawali Pers). 36

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 79. 37

Lutfi Zahro Fawziah,Pengaruh Pendapatan Bank, Wadi’ah dan Giro

Wadih terdapat Bonus Wadih yang ada pada Bank Syariah Mandiri,(Skripsi

IAIN Tulunggagung 2017), hal.37.

Page 46: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

32

4. Landasan Hukum Wadi’ah

Landasan syariah dan ketentuan tentang sertifikat

wadi’ah bank Indonesiadiatur dalam fatwa dewan

syariah nasional nomor 36/DSNMUI/X/2002 tentang

sertifikat wadi’ah bank Indonesia tanggal 23 oktober

2002, dimana dalam fatwa tersebut sebagau landasan

syariah (himpunan fatwa, edisi kedua, hal 233-236)

adalah sebagai berikut:

a. Al-Quran

1. Landasan Hukum dari Al Quran: a. Firman Allah

SWT QS An -Nisa ayat 58:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu

menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan

dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran

yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

2. Firman Allah SWT, QS Al Baqarah ayat 283:

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah

tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh

seorang penulis, maka hendaklah ada barang

tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan

tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang

Page 47: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

33

lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan

amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa

kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para

saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa

yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia

adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

b. Al- Hadist

1. Dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah Saw bersabda,

“Tunaikanlah amanah (titipan) kepada yang berhak

menerimanya dan janganlah membalas khianat

kepada orang yang telah mengkhianatimu.”(HR.

Abu Dawud, atTirmidzi dan al-Hakim)

2. Dari Ibnu Umar R.A, bahwasanya Rasulullah Saw

bersabda, “Tiada kesempurnaan iman bagi setiap

orang yang tidak beramanah, tiada shalat bagi yang

tidak bersuci.”(HR. Ath-Thabarani).

Page 48: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

34

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Bank Bank Rakyat Indonesia Syariah

Sejarah pendirian PT Bank BRI Syariah Tbk tidak lepas

dari akuisisi yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember

2007. Setelah mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia

melalui surat no. 10/67/Kep.GBI/ DPG/2008 pada 16

Oktober 2008 BRI Syariah resmi beroperasi pada 17

November 2008 dengan nama PT Bank BRI Syariah dan

seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah

Islam. Pada 19 Desember 2008, Unit Usaha Syariah PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melebur ke dalam PT Bank

BRI Syariah. Proses spin off tersebut berlaku efektif pada

tanggal 1 Januari 2009 dengan penandatanganan yang

dilakukan oleh Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Ventje Rahardjo selaku

Direktur Utama PT Bank BRI Syariah.

BRI Syariah melihat potensi besar pada segmen

perbankan syariah. Dengan niat untuk menghadirkan bisnis

keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip luhur

perbankan syariah, Bank berkomitmen untuk produk serta

layanan terbaik yang menenteramkan, BRI Syariah terus

tumbuh secara positif. BRI Syariah fokus membidik berbagai

segmen di masyarakat. Basis nasabah yang terbentuk secara

luas di seluruh penjuru Indonesia menunjukkan bahwa BRI

Page 49: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

35

Syariah memiliki kapabilitas tinggi sebagai bank ritel

modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai

kebutuhan nasabah.

BRI Syariah terus mengasah diri dalam menghadirkan

yang terbaik bagi nasabah dan seluruh pemangku

kepentingan. BRI Syariah juga senantiasa memastikan

terpenuhinya prinsip- prinsip syariah serta Undang-Undang

yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, BRI Syariah

dapat terus melaju menjadi bank syariah terdepan dengan

jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Pada

tahun 2018, BRI Syariah mengambil langkah lebih pasti lagi

dengan melaksanakan Initial Public Offering pada tanggal 9

Mei 2018 di Bursa Efek Indonesia. IPO ini menjadikan BRI

Syariah sebagai anak usaha BUMN di bidang syariah yang

pertama melaksanakan penawaran umum saham perdana.38

B. VISI dan MISI BRI Syariah

1. Visi Bank Rakyat Indonesia Syariah yaitu:

“Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam

layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan

jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.”

2. Misi Bank Rakyat Indonesia Syariah yaitu:

a) Memahami keragaman individu dan

mengakomodasi beragam kebutuhan finansial

nasabah.

38

Bank Rakyat Indonesia Syariah, profil perusahaan, http://www.BRI

Syariah.co.id

Page 50: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

36

b) Menyediakan produk dan layanan yang

mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah.

c) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai

sarana kapan pun dan dimana pun.

d) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan

kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman

pikiran.

C. Produk-produk Bank BRI Syariah di KCP Serpong

1. Produk penghimpun dana (funding)

Bank tidak memberikan imbalan berupa bunga atas

dasar dana yang disimpan oleh nasabah didalam Bank.

Imbalannya diberikan atas dasar prinsip bagi hasil.

Produk-produk penghimpun dana meliputi:

a. Faedah BRI Syariah

Produk simpanan dari BRI Syariah untuk nasabah

perorangan yang menginginkan kemudahan

transaksi keuangan sehari-hari.

b. Faedah Haji BRI Syariah

Merupakan produk simpanan yang menggunakan

akad Bagi Hasil sesuai prinsip syariah Khusus bagi

calon Haji yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).

c. Faedah Impian BRI Syariah

Produk simpanan berjangka dari BRI Syariah untuk

nasabah perorangan yang dirancang untuk

Page 51: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

37

mewujudkan impian nasabahnya (kurban,

pendidikan, liburan, belanja) dengan terencana.

d. Simpanan Faedah BRI Syariah

Merupakan simpanan dana pihak ketiga dengan

akad Mudharabah dimana nasabah sebagai pemilik

dana dan bank sebagai pengelola dana, dengan

pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak

berdasarkan nisbah dan jangka waktu yang

disepakati.

e. Simpanan Pelajar (SIMPEL) BRI Syariah

untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh

bank-bank di Indonesia dengan persyaratan mudah

dan sederhana serta fitur yang menarik.

f. Giro Faedah Mudharabah BRI Syariah

Merupakan simpanan investasi dana nasabah pada

BRI Syariah dengan menggunakan akad

Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya dapat

dilakukan sesuai kesepakatan dengan menggunakan

cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran

lainnya, atau dengan pemindah buku.

g. Deposito BRI Syariah

Merupakan produk simpanan berjangka

menggunakan Akad Bagi Hasil sesuai prinsip

syariah bagi nasabah perorangan maupun

perusahaan yang memberikan keuntungan optimal.

Page 52: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

38

h. Giro Faedah Wadi’ah BRI Syariah

Produk simpanan dari BRI Syariah bagi nasabah

perorangan maupun perusahaan untuk kemudahan

transaksi bisnis sehari-hari dimana penarikan dana

menggunakan cek & bilyet giro.39

2. Produk penyaluran dana (lending)

Adapun produk penyaluran dana yang ditawarkan

oleh Bank BRI Syariah KCP Serpong berikut :

a. Gadai BRI Syariah iB

Gadai BRI Syariah iB hadir untuk memberikan

solusi memperoleh dana tunai untuk memenuhi

kebutuhan dana mendesak ataupun untuk keperluan

modal usaha dengan proses cepat, mudah, aman dan

sesuai syariah untuk ketentraman anda. Manfaat:

pilihan tepat, penuh manfaat serta lebih berkah

karena pembiayaan sesuai syariah.

b. KKB BRI Syariah iB

Pembiayaan Kendaraan Bermotor menggunakan

prinsip jual beli (murabahah), adalah akad jual beli

barang dengan menyatakan harga perolehan dan

keuntungan (margin) yang disepakati oleh nasabah

dan Bank.

c. KPR BRI Syariah iB

Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada

perorangan untuk memenuhi sebagian atau

keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan

39

Browser produk di Bank BRI Syariah kcp Serpong,19 Agustus 2020

Page 53: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

39

menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dimana

pembayarannya secara angsuran dengan jumlah

angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar

setiap bulan.

d. KMG BRI Syariah iB

Salah satu produk untuk memenuhi kebutuhan

karyawan khususnya karyawan dari perusahaan

yang bekerjasama dengan PT Bank BRI Syariah

dalam Program Kesejahteraan Karyawan (EmBP),

dimana produk ini dipergunakan untuk berbagai

keperluan karyawan Program Kesejahteraan

Karyawan (EmBP).40

D. Budaya Kerja Bank BRI Syariah KCP Serpong

1. Profesional

Kesungguhan dalam melakukan tugas sesuai dengan

teknis dan etika yang telah ditentukan.

2. Antusias

Semangat atau dorongan untuk berperan aktif dan

mendalam pada setiap aktifitas kerja.

3. Penghargaan terhadap SDM

Menempatkan dan menghargai karyawan sebagai modal

utama perusahaan dengan menjalankan upaya-upaya

yang optimal mulai dari perencanaan, perekrutan,

pengembangan dan pemberdayaan SDM yang

berkualitas, serta memperlakukannya baik sebagai

40

Anitha,Funding Relation Officer Bank BRI Syariah KCP Serpong,

wawancara, BSD,30 November 2020

Page 54: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

40

individu maupun kelompok berdasarkan azas saling

percaya, terbuka, adil dan menghargai.

4. Tawakal

Optimisme yang diawali dengan doa yang sungguh-

sungguh, dimanifestasikan dengan upaya yang sungguh-

sungguh dan diakhiri dengan keikhlasan atas hasil yang

dicapai.

5. Integritas

Kesesuaian antara kata dan perbuatan dalam menerapkan

etika kerja, nilai-nilai, kebijakan dan peraturan

organisasi secara konsisten sehingga memegang teguh

etika profesi dan bisnis, meskipun dalam keadaan yang

sulit untuk melakukannya.

6. Berorientasi Bisnis

Tanggapan terdapat perubahan dan peluang, selalu

berpikir dan berbuat untuk menghasilkan nilai tambahan

dalam pekerjaannya.

7. Keputusan Pelanggan

Memiliki kesadaran, sikap serta Tindakan yang

bertujuan memuaskan pelanggan eksternal dan internal

dilingkupan perusahaan.

E. Gambaran Kerja Organisasi Bank BRI Syariah KCP

Serpong

Berikut adalah uraian pembagian tugas masing-masing

jabatan di BRI Syariah KCP Serpong :

1. Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab Pimpinan

Kantor Cabang Pembantu adalah sebagai berikut :

Page 55: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

41

Merencanakan, mengkoordinir seluruh kegiatan

kantor cabang pembantu yang meliputi kegiatan

pemasaran dan operasional untuk menjamin tercapainya

target yang ditetapkan secara efektif dan efisien untuk

Bank.

2. Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab Branch

Operation Supervior adalah berikut :

Mengkoordinir pelaksanaan operasional bank untuk

mendukung pertumbuhan bisnis dengan cara

memberikan service dan layanan yang terbaik sehingga

transaksi dari nasabah di kantor cabang pembantu dapat

diselesaikan dengan baik.

3. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Customer Service

adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan kepada nasabah dalam

memberi informasi produk.

b. Membantu nasabah dalam melakukan proses

pembukaan rekening tabungan dan deposito.

c. Membantu nasabah dalam melakukan proses

penutupan rekening tabungan.

d. Memberikan informasi saldo simpanan nasabah.

e. Menerima berkas pengajuan pembiayaan dari calon

debitur.

f. Menyediakan materai untuk akad pembiayaan

maupun bilyet deposito dan bertanggung jawab atas

pengelolaannya.

Page 56: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

42

g. Bertanggung jawab atas penomeran surat keluar, surat

masuk dan memo internal dan bertanggung jawab

atas pengarsipannya.

h. Menyimpan berkas tabungan dan deposito.

i. Memberikan pelayanan informasi perbankan lainnya

kepada nasabah, terutama dalam menangani

permasalahan transaksi nasabah.

4. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Teller adalah

sebagai berikut :

a. Menerima setoran dari nasabah baik tunai ataupun

non tunai, kemudian memposting di sistem computer

bank.

b. Melakukan pembayaran tunai kepada nasabah yang

berfungsikan tunai di konter bank dan melakukan

postingan di sistem computer bank.

c. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian jumlah kas

yang ada disistem dengan kas yang ada di

terminalnya.

5. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Account officer

adalah sebagai berikut :

a. Funding

1) Mencari atau menghubungi nasabah potensial.

2) Memberikan informasi seperti brosur dan

menjelaskan perkembangan hasil usaha perusahaan

kepada nasabah.

Page 57: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

43

b. Lending

1) Bertanggung jawab dalam upaya menyalurkan

dana bank dalam bentuk pembiayaan yang

diberikan kepada masyarakat yang dinilai

produktif.

2) Mencari nasabah potensial yang layak diberikan

fasilitas pembiayaan.

3) Melakukan Analisa untuk menentukan layak

tidaknya pengajuan pembiayaan dari masyarakat.

4) Bertanggung jawab atas kelancaran pengembalian

dana yang telah disalurkan.

5) Penangihan, pengawasan dan pembinaan terhadap

nasabah yang telah memperoleh fasilitas

pembiayaan dari bank.

6. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Micro Unit Head

adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pelayanan dan pembinaan kepada

peminjam.

b. Menyusun rencana pembiayaan.

c. Menerima berkas pengajuan pembiayaan.

d. Melakukan analisis pembiayaan mengajukan berkas

pembiayaan hasil analis kepada komisi pembiayaan.

e. Melakukan administrasi pembiayaan.

f. Melakukan pembinaan anggota pembiayaan agar

tidak macet.

g. Membuat laporan perkembangan pembiayaan.

h. Membuat akad pembiayaan.

Page 58: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

44

7. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Micro Accoun

Officer adalah sebagai berikut :

a. Menawarkan dan menjual produk kepada nasabah

yang ada dengan sebaik-baiknya.

b. Bertangung jawab secara langsung kepada usaha

terhadap hasil kinerja dan pencapaian target simpanan

(DPK).

c. Melakukan kegiatan pemasaran untuk dana pihak

ketiga (DPK).

d. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya dan Cros

Selling kepada nasabah untuk mencapai tingkat

kepuasan pelayanan nasabah.

e. Membuat rencana kunjungan kepada nasabah dalam

rangka mencapai dana simpanan atau DPK

f. Menjaga hubungan yang baik (relationship) kepada

nasabah agar dana simpanannya tidak keluar.

g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai perintah

atasan guna mununjang kegiatan bisnis bank.

8. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Security adalah

sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab menjaga dan mengendalikan

keamanan lingkungan kantor dari segala bentuk

kejahatan, ancaman keamanan atau yang membuat

keonaran lingkungan kantor.

b. Bertanggung jawab menjaga dan memelihara semua

asset yang ada di lingkungan kantor dari ancaman

kejahatan.

Page 59: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

45

c. Bertanggung jawab melindungi karyawan, nasabah

dan tamu dari ancaman gangguan keamanan atau

kejahatan.

d. Membantu karyawan kantor BRI Syariah KCP

Serpong melayani customer di saat jam kantor.

e. Memelihara dan menjaga kebersihan serta ketertiban

lingkungan.

f. Mengatur parkiran kendaraan dan mempersilahkan

nasabah yang datang.

g. Membantu mengontrol dan mematikan semua

peralatan kantor, lampu, AC, atau semua peralatan

yang menggunakan listrik saat karyawan selesai

bekerja.

h. Bertanggung jawaab mengunci semua pintu saat jam

kantor selesai dan membukakan kembali saat jam

kerja akan dimulai.

i. Menyerahkan semua kunci kepada penanggung

jawab.

9. Tugas, wewenang dan tanggung jawab PRAMUBAKTI

adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab menjaga kerberhasilan

lingkungan dan merawat alat-alat kantor dan Gedung

kantor.

b. Melayani perintah yang menjadi kebutuhan kantor

dan karyawan.

c. Menyediakan minum untuk tamu dan semua

karyawan kantor.

Page 60: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

46

d. Membantu mengoperasikan mesin foto copy jika

dibutuhkan.41

F. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Serpong

41

Tugas-tugas karyawan Bank BRI Syariah KCP Serpong

Bagan 3. 1 Struktur Bank BRI Syariah KCP Serpong

Page 61: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

47

BAB IV

DATA DAN TEMUAN

A. Produk dan Syarat Pembukaan Giro Wadi’ah Pada

Bank BRI Syariah KCP Serpong

Giro Wadi’ah merupakan salah satu produk simpanan

dari Bank BRI Syariah untuk nasabah ataupun perusahaan

yang menampung dana dengan menggunakan akad Wadi’ah.

Giro ini adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah yang

tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, atau dengan pemindah

bukuan.

Hal ini sesuai dengan teori dari Adiwarman, 2014 dalam

bukunya mengatakan “Giro wadi’ah adalah giro yang

dijalankan berdasarkan akad wadi’ah, yakni titipan murni

yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki.

Dengan demikian, pemilik dana tidak boleh saling

menjanjikan untuk memberikan imbalan atas penggunaan

atau pemanfaatan dana atau barang titipan tersebut.

Teori tersebut sesuai dengan pendapat Ibu Fitria

Syaraazkha selaku Customer Service BRI Syariah Kantor

Cabang Pembantu Serpong “Produk simpanan yang

menggunakan akad Wadi’ah yad dhamanah dari BRI Syariah

bagi nasabah perorangan maupun perusahaan untuk

Page 62: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

48

kemudahan transaksi bisnis sehari-hari dimana penarikan

dana menggunakan cek dan bilyet giro”.42

Persyaratan dan karakteristik dalam pembukaan produk giro

wadi’ah :

1. Syarat pembukaan Giro BRI Syariah

a. Perorangan:

KTP Elektronik, NIK yang sudah terdaftar di Dukcapil,

NPWP.

b. Perusahaan:

KTP Elektronik, Akte Pendirian, Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP), Surat Persetujuan Pengurus,

NPWP perusahaan & pengurus.

2. Karakteristik Giro BRI Syariah

a. Setoran awal minimum Rp. 2.500.000,- (perorangan)

dan Rp. 5.000.000,- (perusahaan).

b. Saldo minimum Rp. 50.000,- (perorangan) dan Rp.

50.000,- (perusahaan).

c. Biaya administrasi bulanan untuk perorangan

Rp.10.000,- dan untuk perusahaan Rp.10.000,-

d. Biaya tutup rekening Rp. 25.000,-

e. Biaya administrasi buku cek/BG Rp. 125.000,-

42

Hasil wawancara pribadi dengan Fitria Syaraazkha sebagai Customer

Service BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Serpong, 27 Januari 2021

Page 63: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

49

B. Pemasaran Produk Giro Wadi’ah BRI Syariah KCP

Serpong

Persaingan dalam dunia perbankan semakin ketat begitu

juga dengan persaingan antar perbankan syariah. Dalam

mempertahankan kelangsungan hidup suatu usaha

dibutuhkan strategi pemasaran yang efisien dan sesuai, untuk

itu pemasaran menjadi suatu hal yang terpenting dalam

menjalankan suatu usaha, sehingga tujuan-tujuan dari usaha

tersebut dapat tercapai. Pemasaran juga harus didukung oleh

kerja sama yang baik dari setiap komponen perusahaan

tersebut. Hal inilah yang juga dilakukan oleh BRI Syariah

dalam memasarkan produknya khususnya produk giro

wadi’ah.

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI Syariah

pada produk giro wadi’ah yaitu dengan menggunakan bauran

pemasaran (marketing mix) dengan rincian sebagai berikut :43

1. Produk (Product)

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah

program pemasaran. Produk dapat berupa barang dan

jasa. Pengertian barang adalah suatu produk fisik yang

berwujud dan dapat diberikan pada pembeli serta

melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke

pembeli.Dalam hal ini semua produk yang dimiliki BRI

Syariah akan dipasarkan secara merata termasuk produk

giro wadi’ah.

43

Hasil wawancara dengan ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai

marketing bagian Funding BRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021.

Page 64: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

50

2. Harga (Price)

Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan dan pendapatan bagi

perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga

merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya

(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikan atas penggunaan suatu

barang atau jasa. Penerapan strategi harga pemasaran

produk dari segi harga dapat dilihat dari pengembalian

modal atau bagi hasil, sistem bagi hasil adalah suatu

sistem yang meliputi tata cara bagi hasil usaha antara

penyedia dana dan pengelola dana, Adapun bagi hasil

yang diterapkan oleh Bank BRI Syariah KCP Serpong

adalah sistem bagi hasil yang tidak dijanjikan diawal.

Untuk pembukaan rekening giro Wadi’ah

perorangan sebesar Rp. 2.500.000 dan untuk Perusahaan

sebesar Rp. 5.000.000 dengan biaya administrasi sebesar

Rp. 10.000.

3. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan cara langsung dan tidak

langsung untuk mempengaruhi konsumen agar lebih

suka membeli dan konsumen percaya dan pada akhirnya

timbul keinginan yang mendorong untuk melakukan

pembelian suatu produk barang tertentu.

Dalam menghadapi persaingan BRI Syariah KCP

Serpong juga melakukan promosi dimana pada dasarnya

kegiatan promosi yang dilakukan BRI Syariah KCP

Page 65: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

51

Serpong ini sama dengan kegiatan promosi pada produk

dan jasa Lembaga keuangan lainnya.

Promosi disini BRI Syariah menggunakan bauran

pemasaran yang meliputi :

a. Iklan

Iklan merupakan kombinasi non individu dengan

sejumlah biaya melaui berbagai media yang

dilakukan oleh perusahaan. Adapun media yang

digunakan BRI Syariah KCP Serpong adalah dengan

menyebarkan brosur, memasang spanduk, media

elektronik dan menjadikan sponsor pada event-event

tertentu.

Page 66: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

52

Gambar 4. 1 Brosur Giro Wadi'ah

b. Penjualan Pribadi (personal selling)

Penjualan pribadi adalah komunikasi langsung (tatap

muka) antara penjual dan pembeli guna

memperkenalkan suatu produk kepada calon

nnasabah dan membentuk pemahaman pelanggan

terhadap produk tersebut sehingga calon nasabah

akan mencoba dan membelinya.44

Dalam mempromosikan produk Giro Wadi’ah BRI

Syariah KCP Serpong dengan personal selling

menurut Ibu Fitria Syaraazkha selaku Customer

Service BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu

44

Amstrong, Gary % Philip Kkotler, 2002, “Dasar-dasar Pemasaran,

jilid I, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan”, Jakarta:

Penerbit Prehalindo.

Page 67: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

53

Serpong “yang dilakukan dengan tatap muka atau

kontak langsung dengan nasabah yang biasa disebut

dengan kegiatan canvasing. Kegiatan canvasing ini

tidak hanya membantu dalam mempromosikan

produk Giro Wadi’ah tetapi juga berguna untuk

menjalin hubungan yang baik antar pihak BRI

Syariah KCP Serpong dengan nasabahnya. Personal

selling dapat dilakukan oleh seluruh pegawai mulai

dari pimpinan, back office, teller, customer service,

satpam bahkan office boy.”45

Personal Selling yang dilakukan adalah dengan cara

mengujungi yayasan, sekolah maupun beberapa

perusahaan. Tidak hanya itu seluruh pegawai BRI

Syariah KCP Serpong rutin mengunjungi nasabah

guna membangun relasi dan menjalin kedekatan

sehingga nasabah tidak ragu untuk menawarkan

produk yang dimiliki BRI Syariah kepada

masyarakat yang belum menggunakan jasa layanan

perbankan BRI Syariah.

c. Promosi penjualan

BRI Syariah KCP Serpong menjalin kerjasama

dengan berbagai rekanan yang bermanfaat dalam

promosi, beberapa rekanan yang melakukan

kerjasama dengan pihak BRI Syariah untuk menarik

calon nasabah ataupun nasabah BRI Syariah KCP

45

Hasil wawancara pribadi dengan Fitria Syaraazkha sebagai Customer

Service BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Serpong, 27 Januari 2021.

Page 68: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

54

Serpong memberikan diskon administrasi ataupun

mendapat bonus lain seperti kalender, tumblr, jam

dinding, payung dan lain-lain. Dengan adanya

promosi tersebut BRI Syariah KCP Serpong

berharap dapat menarik nasabah untuk

menggunakan produk Giro Wadi’ah.

d. Publitas

Kegiatan publitas ini selain untuk memancing calon

nasabah juga sebagai alat yang dapat meningkatkan

pamor BRI Syariah KCP Serpong yakni sebagai

wujud bukti BRI Syariah kepada nasabah dan

lingkungan sekitar, tidak hanya sebagai sarana

promosi tetapi juga sebagai kepedulian sosial

perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

Misalnya dengan pameran, sponsorship, door to

door atau grebek pasar dan mendatangi mereka satu

persatu, mendekatkan diri langsung ke calon

nasabah.

4. Tempat (Place)

Lokasi Bank BRI Syariah KCP Serpong yang

beralamat di Komplek Pertokoan Alam Sutera, Ruko

jalur sutera Kav.29 N0.3 Pakualam, Serpong Utara,

Tangerang Selatan 1531. Menurut ibu Anitta Indah

Permata Dinny sebagai marketing bagian Funding “BRI

Syariah diliat dari segi geografis letak BRI Syariah KCP

Serpong berada di tengah-tengah wilayah Alam Sutera

BSD sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat dengan

Page 69: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

55

menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan

umum.”46

Dapat dilihat pada aspek ini BRI Syariah sangat

strategis dalam melaukan produk pemasaran keberbagai

tempat instansi yang akan dituju dalam mencapai target

yang ditentukan oleh pihak Bank BRI Syariah ini

sendiri.

5. Orang (People)

Dalam melakukan pemasaran produk-produk BRI

Syariah, karyawan sebelumnya sudah diikuti pelatihan

dan pendidikan yang sudah difasilitasi oleh kantor pusat

BRI Syariah guna melahirkan karyawan yang unggul

dan berwawasan luas. Selain itu karyawan sudah

mempunyai bagian masing-masing tugas yang berbeda,

tetapi dalam hal ini karyawan mempunyai tugas yang

sama yaitu sebagai marketing. Setiap karyawan harus

bisa menjawab dan juga bisa mempengaruhi presepsi

masyarakat apabila ada nasabah yang menanyakan

tentang produk-produk yang dimiliki oleh Bank BRI

Syariah KCP Serpong. Dan juga karyawan BRI Syariah

KCP Serpong sangat mengedepankan budaya

perusahaan.

6. Proses (Process)

Proses merupakan mekanisme atau prosedur dari

BRI Syariah KCP Serpong kepada calon nasabah

46

Hasil wawancara dengan ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai

marketing bagian FundingBRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021.

Page 70: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

56

ataupun nasabah untuk dapat menggunakan produk Giro

Wadi’ah.

Dalam hal ini BRI Syariah KCP Serpong juga

menawarkan jasa sistem jemput bola, sistem ini

merupakan upaya untuk mempermudah nasabah dalam

menabung maupun melakukan penarikan tabungan.

Berikut beberapa persyartan dan ketentuan untuk

menggunakan produk giro wadi’ah :

a. Pribadi atau Individu

1) Nasabah harus memiliki KTP yang sudah

terdaftar di Dukcapil

2) NPWP

3) Nasabah mengisi formulir

4) Nasabah membayar setoran awal sebesar Rp.

2.500.000

5) Nasabah membayar penerbitan kartu ATM

sebesar Rp. 10.000

b. Perusahaan atau Non Individu

1) KTP dari pengurus badan usaha

2) Fotocopy anggaran dasar

3) Akta pendirian

4) Fotocopy TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

5) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

6) Surat persetujuan Pengurus

7) NPWP perusahaan dan pengurus

8) Nasabah mengisi formulir

Page 71: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

57

9) Nasabah membayar setoran awal sebesar Rp.

5.000.000

7. Bukti Fisik (Physical Evindce)

Bukti fisik merupakan sesuatu hal yang dapat

mempengaruhi keputusan nasabah untuk membeli

ataupun menggunakan produk jasa yang ditawarkan.

Untuk meningkatan pelayanan nasabah yang menjadi

perhatian Bank BRI Syariah KCP Serpong untuk

memudahkan transaksi nasabah pada produk Giro

Wadi’ah BRI Syariah KCP Serpong memiliki berbagai

fasilitas pelayanan, diantaranya transaksi tunai, BRIS

Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit, e-

Banking yaitu sebagai BRIS Mobile Bangking, penyalur

zakat, infaq dan sedekah dan lainnya. Pelayanan yang

memuaskan nasabah akan menjadi promosi yang efektif

bagi bank BRI Syariah karena nasabah tersebut dapat

menyampaikan kepada keluarga, kerabat, teman dan

orang lain mengenai pelayanan unggul yang diberikan

oleh pihak bank BRI Syariah KCP Serpong.

Page 72: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

58

C. Data Perkembangan Nasabah Produk Giro Wadi’ah pada

Bank BRI Syariah KCP Serpong

Pada tahun 2016 sampai 2017 jumlah nasabah di Bank

BRI Syariah KCP Serpong meningkat 1 nasabah menjadi 3

nasabah ditahun 2017, dikarenakan meningkatnya promosi

pemasaran produk giro wadi’ah dengan cara menyebarkan

brosur produk giro wadi’ah ke sekolah-sekolah islam,

yayasan dan perusahaan. Ditahun 2018 jumlah nasabah terus

meningkat pesat sampai 12 nasabah tetapi ditahun 2019

jumlah nasabah turun dengan sangat dratis hal ini

dikarenakan kurangnya sumber daya manusia dan kurangnya

sosialisasi mengenai produk giro wadi’ah yang dilakukan

BRI Syariah KCP Serpong.

Tabel 4. 1 Data Perkembangan Nasabah

Tahun Nasabah Jumlah

Nasabah

2016 2 Sekolah 2

2017 3 Perusahaan 3

2018 3 Yayasan

9 Perusahaan

12

2019 3 Yayasan

2 Perusahaan

5

2020 9 Perusahaan

1 Yayasan

1 Individu

11

Jumlah 23 Perusahaan

7 Yayasan

2 Sekolah

1 Individu

33

Page 73: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

59

Proses terjadinya jumlah nasabah mengalami naik turun

menurut ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai marketing

bagian Funding BRI Syariah mengatakan bahwa “terjadinya

proses naik turun pada data tersebut terjadi karena, adanya

aspek internal dalam melakukan pemasaran yang belum

maksimal sehingga menghasilkan jumlah data yang berubah-

ubah setiap tahunnya.”47

47

Hasil wawancara dengan ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai

marketing bagian FundingBRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021.

Page 74: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

60

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan

oleh BRI Syariah KCP Serpong

Persaingan dalam dunia perbankan semakin ketat begitu

juga dengan persaingan antar perbankan syariah. Dalam

mempertahankan kelangsungan hidup suatu usaha

dibutuhkan strategi pemasaran yang efisien dan sesuai, untuk

itu pemasaran menjadi suatu hal yang terpenting dalam

menjalankan suatu usaha sehingga tujuan-tujuan dari usaha

tersebut dapat tercapai. Pemasaran juga harus didukung oleh

kerja sama yang baik dari setiap komponen perusahaan

tersebut. Hal inilah yang juga dilakukan oleh BRI Syariah

dalam memasarkan produknya khususnya produk giro

wadi’ah.

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI Syariah

pada produk giro wadi’ah yaitu dengan menggunakan bauran

pemasaran (marketing mix) dengan rincian sebagai berikut:

1. Produk (Product)

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah

program pemasaran. Produk dapat berupa barang dan

jasa. Pengertian barang adalah suatu produk fisik yang

berwujud dan dapat diberikan pada pembeli serta

melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke

pembeli.

Page 75: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

61

Dalam kaitannya dengan produk giro, bank BRI

Syariah menerapkan prinsip wadi’ah yad dhamanah

yakni nasabah bertindak sebagai penitip yang

memberikan hak kepada bank BRI Syariah untuk

menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang

titipannya, sedangkan bank BRI Syariah bertindak

sebagai pihak yang dititipi yang disertai hak untuk

mengelola titipan dengan tanpa mempunyai kewajiban

memberikan bagi hasil dari keuntungan pengelolaan

dana tersebut. Namun demikian, bank BRI Syariah

diperkenankan memberikan insentif berupa bonus

dengan catatan tidak disyaratkan sebelumnya.

Dalam kaitannya dengan produk giro wadi’ah bank

BRI Syariah menerapkan prinsip wadi’ah, yakni nasabah

bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada

bank syariah untuk menggunakan dan memanfaatkan

uang atau barang titipannya, sedangkan bank syariah

bertindak sebagai pihak yang dititipi disertai hak untuk

mengelola dana titipan tanpa mempunyai kewajiban

memberikan bagi hasil dari keuntungan pengelolaan

dana tersebut. Pada bank BRI Syariah sendiri yang

membedakan dengan bank syariah lain yaitu tidak

adanya sistem pick up service. Pada pick up service yaitu

salah satu keunggulan yang memudahkan nasabah untuk

menabung tanpa harus datang langsung ke lokasi bank

tersebut. Oleh karena itu, BRI Syariah menjadi salah

Page 76: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

62

satu unggulan bank bagi parah nasabah pada produk giro

wadi’ah itu sendiri.

Dengan demikian dapat disimpulkan dari penjelasan

di atas bahwa dana wadi’ah dapat digunakan oleh bank

untuk kegiatan komersial dengan syarat bank harus

menjamin pembayaran kembali nominal dana tersebut

dan keuntungan atau kerugian dari penyalur dana

menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedangkan

pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak

menanggung kerugian. Bank BRI Syariah dimungkinkan

memberikan bonus kepada pemillik dana sebagai suatu

insentif untuk menarik dana nasabah tapi tidak boleh

diperjanjikan di awal. Kemudian BRI Syariah menjadi

salah satu bank unggulan yang sering digunakan para

nasabah dalam produk giro wadi’ah yang memudahkan

nasabah untuk menabung dengan cara pick up service

yang diberikan BRI Syariah kepada para nasabahnya.

2. Harga (Price)

Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan dan pendapatan bagi

perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga

merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya

(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikan atas penggunaan suatu

barang atau jasa. Penerapan strategi harga pemasaran

produk dari segi harga dapat dilihat dari pengembalian

modal atau bagi hasil, sistem bagi hasil adalah suatu

Page 77: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

63

sistem yang meliputi tata cara bagi hasil usaha antara

penyedia dana dan pengelola dana.

Strategi bank BRI Syariah KCP Serpong dalam

menentukan biaya administrasi pada produk giro

wadi’ah sangat kompetitif. Bank BRI Syariah KCP

Serpong memiliki biaya administrasi yang sangat

terjangkau khususnya untuk kalangan masyarakat

bawah. Karena persaingan dunia perbankan khususnya

perbankan syariah cukup tinggi dan merupakan suatu

trend. Seperti pada produk giro wadi’ah dengan setoran

awal perorangan sebesar Rp. 2.500.000 dan untuk

Perusahaan sebesar Rp. 5.000.000 dengan biaya

administrasi sebesar Rp. 10.000.48

Minimal setoran awal perorangan dan perusahaan

ini sudah termasuk yang murah dan dapat bersaing

dengan bank pada umumnya.

3. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan cara langsung dan tidak

langsung untuk mempengaruhi konsumen agar lebih

suka membeli dan konsumen percaya dan pada akhirnya

timbul keinginan yang mendorong untuk melakukan

pembelian suatu produk barang tertentu.

Dalam menghadapi persaingan BRI Syariah KCP

Serpong juga melakukan promosi dimana pada dasarnya

kegiatan promosi yang dilakukan BRI Syariah KCP

48

Hasil wawancara dengan ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai

marketing bagian FundingBRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021.

Page 78: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

64

Serpong ini sama dengan kegiatan promosi pada produk

dan jasa Lembaga keuangan lainnya.

Promosi disini BRI Syariah menggunakan bauran

pemasaran yang meliputi:

a. Periklanan (Advertising)

Iklan merupakan kombinasi non individu

dengan sejumlah biaya melaui berbagai media yang

dilakukan oleh perusahaan. Adapun media yang

digunakan BRI Syariah KCP Serpong adalah

dengan menyebarkan brosur, memasang spanduk,

media elektronik dan menjadikan sponsor pada

event-event tertentu. Adapun contoh media iklan

yang BRI gunakan yaitu sebagai berikut:

Gambar 5. 1 Brosur Giro Wadi'ah

Page 79: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

65

b. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Penjualan pribadi adalah komunikasi langsung

(tatap muka) antara penjual dan pembeli guna

memperkenalkan suatu produk kepada calon

nasabah dan membentuk pemahaman pelanggan

terhadap produk tersebut sehingga calon nasabah

akan mencoba dan membelinya.

Dalam mempromosikan produk Giro Wadi’ah

BRI Syariah KCP Serpong dengan personal selling

menurut Ibu Fitria Syaraazkha selaku Customer

Service BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu

Serpong “yang dilakukan dengan tatap muka atau

kontak langsung dengan nasabah yang biasa disebut

dengan kegiatan canvasing”. Kegiatan canvasing ini

tidak hanya membantu dalam mempromosikan

Gambar 5. 2 Kegiatan Sosialisasi

Page 80: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

66

produk Giro Wadi’ah tetapi juga berguna untuk

menjalin hubungan yang baik antar pihak BRI

Syariah KCP Serpong dengan nasabahnya. Personal

selling dapat dilakukan oleh seluruh pegawai mulai

dari pimpinan, back office, teller, customer service,

satpam bahkan office boy.49

Personal Selling yang dilakukan adalah dengan

cara mengujungi yayasan, sekolah maupun beberapa

perusahaan. Tidak hanya itu seluruh pegawai BRI

Syariah KCP Serpong rutin mengunjungi nasabah

guna membangun relasi dan menjalin kedekatan

sehingga nasabah tidak ragu untuk menawarkan

produk yang dimiliki BRI Syariah kepada

masyarakat yang belum menggunakan jasa layanan

perbankan BRI Syariah. Dalam hal berikut

segmentasi yang BRI lakukan untuk mewujudkan

pencapaian target yang dituju dalam produk giro

wadi’ah yang ada didalamnya serta segmentasi ini

dilakukan pada saat sosialisasi atau event yang BRI

Syariah lakukan untuk memasarkan produk giro

wadi’ah.

Pada penjabaran di atas penulis menyimpulkan

pada aspek ini yaitu personal selling merupakan suatu

komunikasi langsung terhadap nasabah yang

digunakan untuk memudahkan pemasaran produk giro

49

Hasil wawancara dengan ibu Fitria Syaraazkha selaku Customer

ServiceBRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021.

Page 81: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

67

wadi’ah serta menjalin hubungan terhadap nasabah

agar terjadinya suatu kepercayaan antara pihak bank

dengan nasabah. Dengan kata lain pada aspek yang

sudah BRI Syariah lakukan dengan menjalankan

beberapa segmentasi sudah berjalan cukup baik dan

lebih efektif.

c. Promosi penjualan (Sales promotion)

BRI Syariah KCP Serpong menjalin kerjasama

dengan berbagai rekanan yang bermanfaat dalam

promosi, beberapa rekanan yang melakukan

kerjasama dengan pihak BRI Syariah untuk menarik

calon nasabah ataupun nasabah BRI Syariah KCP

Serpong memberikan diskon administrasi ataupun

mendapat bonus lain seperti kalender, tumblr, jam

dinding, payung dan lain-lain. Dengan adanya

promosi tersebut BRI Syariah KCP Serpong

berharap dapat menarik nasabah untuk

menggunakan produk Giro Wadi’ah.

d. Publisitas (Publicity)

Publisitas adalah upaya yang dilakukan oleh

suatu perusahaan agar bisa terlihat lebih dipercaya

dan produknya bisa terus diingat oleh masyarakat

luas. Kegiatan publitas ini selain untuk memancing

calon nasabah juga sebagai alat yang dapat

meningkatkan pamor BRI Syariah KCP Serpong

yakni sebagai wujud bukti BRI Syariah kepada

nasabah dan lingkungan sekitar, tidak hanya sebagai

Page 82: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

68

sarana promosi tetapi juga sebagai kepedulian sosial

perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

Misalnya dengan pameran, sponsorship, bantuan

dana, door to door atau grebek pasar dan

mendatangi mereka satu persatu, mendekatkan diri

langsung ke calon nasabah.

Pada aspek pubilitas yang BRI Syariah lakukan

dalam rangka meningkatkan pencapaian produk giro

wadi’ah dan menaikan pamor BRI Syariah KCP

Serpong sendiri melakukan sebuah kegiatan sosial

seperti bantuan dana masyarakat yang membuthkan

ketika mendapat musibah. Pada upaya tersebut dapat

mempengaruhi masyarakat agar lebih percaya

bahwa BRI Syariah tidak hanya mencari profit

belaka, melainkan instansi tersebut juga perduli

terhadap lingkungan sosial masyarakat.

Gambar 5. 3 Kegiatan Sosialisasi Masyarakat

Page 83: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

69

4. Tempat (Place)

Lokasi Bank BRI Syariah KCP Serpong yang

beralamat di Komplek Pertokoan Alam Sutera, Ruko

jalur sutera Kav.29 N0.3 Pakualam, Serpong Utara,

Tangerang Selatan 1531. Menurut ibu Anitta Indah

Permata Dinny sebagai marketing bagian Funding “BRI

Syariah Diliat dari segi geografis letak BRI Syariah KCP

Serpong berada di tengah-tengah wilayah Alam Sutera

BSD sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat dengan

menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan

umum.50

Dapat dilihat pada aspek ini BRI Syariah sangat

strategis dalam melaukan produk pemasaran keberbagai

50

Hasil wawancara dengan ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai

marketing bagian FundingBRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021

Gambar 5. 4 Kegiatan Sosialisasi Bencana

Page 84: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

70

tempat instansi yang akan dituju dalam mencapai target

yang ditentukan oleh pihak Bank BRI Syariah ini

sendiri.

5. Orang (People)

Dalam melakukan pemasaran produk-produk BRI

Syariah KCP Serpong, karyawan sebelumnya sudah

diikuti pelatihan dan pendidikan yang sudah difasilitasi

oleh kantor pusat BRI Syariah guna melahirkan

karyawan yang unggul dan berwawasan luas. Selain itu

karyawan sudah mempunyai bagian masing-masing

tugas yang berbeda, tetapi dalam hal ini karyawan

mempunyai tugas yang sama yaitu sebagai marketing.

Setiap karyawan harus bisa menjawab dan juga bisa

mempengaruhi presepsi masyarakat apabila ada nasabah

yang menanyakan tentang produk-produk yang dimiliki

oleh Bank BRI Syariah KCP Serpong. Dan juga

karyawan BRI Syariah KCP Serpong sangat

mengedepankan budaya perusahaan.

Pelatihan yang dilakukan untuk memfalisitasi

karyawan BRI Syariah agar melahirkan karyawan yang

unggul dan berwawasan luas mempunyai sebuah

kualifikasi yang dapat menyatakan bahwa anggota yang

ikut pelatihan dinyatakan lulus yaitu menurut hasil

wawancara dengan Bapak Chabib Ahyaro selaku

Pimpinan Kantor Cabang Pembantu BRI Syariah KCP

Serpong “setiap karyawan yang yang akan melakukan

pemasaran pada setiap produk, harus melakukan

Page 85: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

71

pelatihan yang diadakan oleh BRI Syariah yang

diharuskan mengikut acara pelatihan dari awal sampai

selesai dan mempunyai hasil nilai baik dalam mengikut

pelatihan tersebut dari ujian yang diikuti pada pelatihan

tersebut. Nilai tersebut dilihat dari cara karyawan

berpartisipasi dengan baik pada pelatihan tersebut dari

awal sampai akhir dengan aspek utama pada penilaian

pelatihan tersebut melihat dari karakter karyawan

memahami pembelajaran dalam memasarkan produk dan

mempelajari mempengaruhi persepsi nasabah, serta

dapat bekerja sama dengan baik dari sebuah tim. Apabila

karyawan yang tidak memenuhi syarat pada aspek utama

tersebut, harus mengikuti pelatihan ulang agar karyawan

tersebut boleh menjalankan tugasnya untuk memasarkan

produk kepada masyarakat.”51

6. Proses (Process)

Proses merupakan mekanisme atau prosedur dari

BRI Syariah KCP Serpong kepada calon nasabah

ataupun nasabah untuk dapat menggunakan produk Giro

Wadi’ah.

Dalam hal ini BRI Syariah KCP Serpong juga

menawarkan jasa sistem jemput bola, sistem ini

merupakan upaya untuk mempermudah nasabah dalam

menabung maupun melakukan penarikan tabungan.

51

Hasil wawancara dengan Bapak Chabib Ahyaro sebagai Pimpinan

Kantor Cabang PembantuBRI Syariah pada tanggal 29 Mei 2021

Page 86: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

72

Berikut beberapa persyartan dan ketentuan untuk

menggunakan produk giro wadi’ah :

a. Pribadi atau Individu

b. Nasabah harus memiliki KTP yang sudah terdaftar di

Dukcapil

c. NPWP

d. Nasabah mengisi formulir

e. Nasabah membayar setoran awal sebesar Rp.

2.500.000

f. Nasabah membayar penerbitan kartu ATM sebesar

Rp. 10.000

g. Perusahaan atau Non Individu

h. KTP dari pengurus badan usaha

i. Fotocopy anggaran dasar

j. Akta pendirian

k. Fotocopy TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

l. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

m. Surat persetujuan Pengurus

n. NPWP perusahaan dan pengurus

o. Nasabah mengisi formulir

p. Nasabah membayar setoran awal sebesar Rp.

5.000.000

7. Bukti Fisik (Physical Evindce)

Bukti fisik merupakan sesuatu hal yang dapat

mempengaruhi keputusan nasabah untuk membeli

ataupun menggunakan produk jasa yang ditawarkan.

Untuk meningkatan pelayanan nasabah yang menjadi

Page 87: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

73

perhatian Bank BRI Syariah KCP Serpong untuk

memudahkan transaksi nasabah pada produk Giro

Wadi’ah BRI Syariah KCP Serpong memiliki berbagai

fasilitas pelayanan, diantaranya transaksi tunai, BRIS

Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit, e-

Banking yaitu sebagai BRIS Mobile Bangking, penyalur

zakat, infaq dan sedekah dan lainnya. Pelayanan yang

memuaskan nasabah akan menjadi promosi yang efektif

bagi bank BRI Syariah karena nasabah tersebut dapat

menyampaikan kepada keluarga, kerabat, teman dan

orang lain mengenai pelayanan unggul yang diberikan

oleh pihak bank BRI Syariah KCP Serpong.

BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Serpong

sudah terdapat standar pelayanan yaitu memberikan

layanan fasilitas yang terbaik kepada para nasabahnya

dalam melakukan transaksi antara lain :

a. Ruang tunggu yang nyaman, kemudian tersedia

televisi apabila nasabah yang ingin melakukan

transaksi jumlah antreannya terlalu banyak, supaya

tidak jenuh BRI Syariah memfasilitasi dengan

televisi, koran, majalah jadi nasabah bisa menunggu

sambil menonton televisi dan sebagainya.

b. Slip setoran, slip penarikan dan slip angsuran apabila

nasabah ingin melakuan transaksi.

c. Tersedia nomer antrean nasabah, kamar mandi dan

Mushola.

Page 88: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

74

B. Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadi’ah Dalam

Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRI Syariah KCP

Serpong

Optimalisasi merupakan proses pencarian solusi yang

bisa dicapai jikatujuan pengoptimalan adalah

memaksimumkan keuntungan atau tidak selalu biaya yang

paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan

adalah meminimumkan biaya.

Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran

dimana semua kebutuhan dapat dipenuhi dari kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan. Menurut Winardi (Ali, 2014)

optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya

tujuan jika dipandang dari sudut usaha. Dalam optimalisasi

terdapat dua elemen permasalahan optimalisasi yang harus

diidentifikasi dalam menarik minat nasabah, yaitu:

1. Tujuan

Untuk mencapai tujuan optimalisasi pemasaran, BRI

Syariah berusaha untuk meminimalisir biaya, waktu,

jarak dan sejenisnya. Dalam hal ini BRI Syariah

berusaha meminimalisir waktu dengan tidak melakukan

pameran, sponsorship, door to door atau grebek pasar

dan mendatangi mereka satu persatu, mendekatkan diri

langsung ke calon nasabah. Hal ini dilakukan karena

situasi yang tengah melanda dunia yaitu pandemi

COVID-19 sehingga tidak memungkinkan untuk

melakukan hal tersebut. Pandemi yang tengah melanda

saat ini berdampak pada penghasilan masyarakat dan

Page 89: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

75

juga keuntungan BRI Syariah, oleh sebab itu BRI

Syariah saat ini juga meminimalisir pengeluaran

pembiayaan dengan harapan mendapatkan keuntungan

yang maksimal.

2. Alternatif Keputusan

Dalam situasi sulit ini pihak BRI Syariah berusaha

mencari alternatif lain dalam memasarkan produk giro

wadi’ah. Kegiatan promosi yang biasa dilakukan dengan

tatap muka kini dialihkan dengan promosi melalui

telemarketing maupun aplikasi whatsapp.

Cara alternatif menggunakan telemarketing serta

aplikasi whatsapp merupakan cara alternatif yang sangat

signifikan disaat kondisi saat ini. Karena banyak sekali

lembaga atau instansi yang masih belum beroperasi

secara offline. Dengan cara seperti ini adalah salah satu

cara yang dapat menanggulangi instansi yang masih

beroperasi kerja secara WFH (Work Form Home).

Pada penjabaran diatas penulis dapat menyimpulkan

bahwa cara yang dilakukan oleh BRI Syariah merupakan

cara alternatif yang cukup baik disaat kondisi seperti ini.

Karena jika hanya melakukan cara menjemput bola atau

datang langsung ke instansi yang ingin dipasarkan BRI

Syariah tidak akan mencapai target yang di tetapkannya.

Oleh karena itu, penulis setuju terhadap BRI Syariah

mengenai cara alternatif yang harus dilakukan untuk

memasarkan produk giro wadi’ah tersebut untuk

mencapai target yang diinginkan.

Page 90: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

76

Dalam menarik minat nasabah agar membuka

rekening giro wadi’ah di Bank BRI Syariah KCP

Serpong, produk ini memiliki keistimewaan dan

keuntungan diantaranya dalam wawancara dengan Ibu

Anitha Indah Permata Dinny, S.Tp selaku Funding

Relation Officer (FRO) di Bank BRI Syariah KCP

Serpong “Salah satu keistimewaan produk giro wadi’ah

itu mendapatkan fasilitas CMS (Cash Management

System) yang diperuntukkan untuk nasabah perusahaan/

yayasan. Keuntungannya antara lain: dapat bertransaksi

di seluruh jaringan Kantor Cabang BRI Syariah secara

online, cek dan bilyet giro sebagai media penarikan,

mendapatkan bonus sesuai kebijakan Bank, pemotongan

zakat secara otomatis dari bonus yang diterima, dapat

diberikan layanan e-channel berupa Cash Management

System (CMS) yang dapat mempermudah nasabah

perusahan dalam hal pengelolaan cek rekening koran,

transfer, akses e-banking, asuransi gratis dan sistem

keuangan yang aman dan terjamin.

Cash Management System (CMS) juga merupakan

pilihan yang tepat untuk pengusaha yang membutuhkan

pengelolaan keuangan yang terkendali dan tentunya

mudah digunakan dalam pengelola sebuah bisnis,

Layanan CMS dari bank BRI Syariah ini tentunya dapat

memberikan banyak keuntungan dan kemudahan, Selain

mencegah kemungkinan kebocoran keuangan dan telat

melunasi tagihan, layanan ini juga dapat membantu

Page 91: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

77

perusahaan untuk melakukan transaksi secara otomatis

serta real time.

Menurut penulis penjabaran yang terpapar di atas

terlihat bahwa cara yang telah dilakukan BRI Syariah

dalam menarik minat nasabah masih belum Optimal,

karena pelaksanaan yang dilakukan Bank BRI syariah

dalam melakukan pemasaran masih kurangnya sumber

daya manusia. Maksudnya yaitu, keseimbangan dalam

melakukan pemasaran masih belum seimbang dan

pelaksanaanya belum cukup optimal. Seharusnya BRI

Syariah KCP Serpong harus mempunyai cara alternatif

dalam menarik minat nasabah selain melakukan

telemarketing atau via whatsapp. Karena jika sumber

daya manusianya masih belum bisa ditanggulangi

walaupun menggunakan cara altenatif seperti tersebut

masih belum optimal dalam memaksimalkan waktu

untuk menarik nasabah supaya nasabah tertarik dalam

menggunakan produk Giro Wadi’ah pada Bank BRI

Syariah KCP Serpong.

Page 92: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

78

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan pembahasan optimalisasi pemasaran

produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada

bank BRI Syariah KCP Serpong, penulis menyimpulkan :

1) Strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan

oleh BRI Syariah KCP Serpong menggunakan Bauran

pemasaran(marketing mix)7P (Product, Price,

Promotion, Place, People, Process, Physical Evindce)

sehingga dengan strategi pemasaran tersebut dapat

mengoptimalkan pemasaran pada bank BRI Syariah

KCP Serpong.

2) Optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam

menarik minat nasabah pada bank BRI Syariah KCP

Serpong masih belum Optimal, karena pelaksanaan yang

dilakukan Bank BRI Syariah dalam melakukan

pemasaran masih kurangnya sumber daya manusia.

Maksudnya yaitu, keseimbangan dalam melakukan

pemasaran masih belum seimbang dan pelaksanaanya

belum cukup optimal.

B. Saran

Penelitian yang telah penulis lakukan pada Bank BRI

Syariah KCP Jakarta Serpong dengan tema “Optimalisasi

pemasaran produkgiro wadi’ah dalam menarik minat

nasabah pada bank BRI Syariah KCP Serpong” ini, maka

Page 93: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

79

penulis ingin memberikan beberapa saran kepada pihak

terkait, yaitu diantaranya :

1) Pihak Bank BRI Syariah KCP Serpong harus lebih

meningkatkan SDM supaya bisa memaksimalkan

keseimbangan dalam melakukan pemasaran agar bisa

meningkatkan minat nasabah pada khususnya produk

giro wadi’ah.

2) Pihak Bank BRI Syariah KCP Serpong khususnya pada

produk giro wadi’ah dapat meningkatkan kualitas dan

fasilitas yang sudah ada.

Page 94: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

80

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Gary &Philip Kkotler. 2002, “Dasar-dasar

Pemasaran, jilid I, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan

Benyamin Molan”, Jakarta: Penerbit Prehalindo

Anslem Staurus dan Juliet Corbin. 2007. Dasar-dasar Penelitian

Kualitatif. Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset.

Ascarya,Akad dan Produk Bank Syariah, (Depok:Rajawali Pers)

Bank Rakyat Indonesia Syariah, profil perusahaan,

http://www.BRI Syariah.co.id

Browser produk di Bank BRI Syariah kcp Serpong,19

Agustus 2020

Cholid Narbuko dan Abu Ahmad. 2002. Metode Penelitian.

Jakarta:Bumi Aksara.

Dhinar Dwi Lestari. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Nasabah Menabung IB Amanah Bank Jateng Syariah,

Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam.

H.M. Subana. 2005.Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Hotniar Siringoringo. 2005.Pemograman Linear: Seri Teknik

Riset Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

http://bkd.jogjaprov.go.id/detail/optimalisasi-pelayanan-

publik/295, diakses pada tanggal 08 Mei 2021 pukul

11.14.

Page 95: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

81

https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-58 di ambil pada tgl 28 Agustus

2020, 19.30

Institut Bankir Indonesia. 2015.Konsep,Produk dan Implementasi

Operasional Bank Syariah.Jakarta: Djambatan.

Ismail. 2013.Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.

Jalaludin Rahmat. 2000. Metodologi Penelitian Komunikasi.

Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Kasmir, 2010.Manajemen perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.

Krisna Amelia Yuniar. 2017. Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan

Efektifitas Amil Zakat terhadap Peningkatan Perolehan

Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) di Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Tulungagung,

Laila Khoirotun Nisa 2020. “Analisis strategi pemasaran dalam

optimalisasi produk Ku di BRI Syariah KCP Magetan”.

IAIN Ponorogo.

Lexi J Moelang. 2000.Metodologi Kualitatif, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya).

Lutfi Zahr Fawziah, 2017. Pengaruh Pendapatan Bank,

Wadi’ah dan Giro Wadih terdapat Bonus Wadih yang ada

pada Bank Syariah Mandiri. Skripsi IAIN Tulunggagung.

M.Syafi’I Antonio. 2007.Bank Syariah dari teori ke praktik.

Jakarta: Gema Insan dan Tazkia Cendikia.

Muhammad Ainur Rifqi Skripsi Sarjana: “Strategi pemasaran

dan perkembangan produk wadi’ah di bank syariah

mandiri KCP Gudug semarang” (IAIN Salatiga).

Page 96: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

82

P. Joko Subagyo. 2010Metode Penelitian Dalam Teri Dan

Praktik

Rico Elhando Badri. 2010. Strategi Pengelolaan Dana Produk

Giro Wadi’ah Pada Bukopin Syariah. UIN Jakarta 2010.

Sulaeman Jajuli. 2015 Produk Pendanaan Bank Syari’ah.

Yogyakarta:Deepublish.

Sutisno Hadi. 1992. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi

Offiset.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, 1995.Kamus Besar Indonesia Pengertian

Optimalisasi. Jakarta: Balai Pustaka.

Upperline, Media Korporasi Indonesia, profile detail, BRI

Syariah

Wahyu Syarvina. ,Peranan Dana Pihak Ketiga dalam Kegiatan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Bank Syariah.

At-Tawassuth,Vol.III, No. 1,2018:554-578.

Wiroso. 2009. Produk Perbankan Syariah (Dilengkapi UU

Perbankan Syariah & Kodefikasi Produk Bank Indonesia).

Jakarta:LPEE Usakti.

Page 97: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

83

TEKS WAWANCARA I

Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data

tentang “Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadiah

Dalam Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRISyariah

KCP Jakarta Serpong”

Hasil penelitian ini akan di analisis dalam penyusunan skripsi

untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sosial di Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Nama : Chabib Ahyaro

Jabatan : Pimpinan Kantor Cabang Pembantu

Tanggal Wawancara :27 Januari 2021

Tempat :BRI Syariah KCP Jakarta Serpong

1. Bagaimana proses pemasaran produk Giro wadi’ah yang

dilakukan oleh bank BRI Syariah KCP Serpong dalam

menarik minat nasabah ?

Jawaban :

Pemasaran yang kita lakukan melalui Payroll dan

Deposito karena kalau buat Payroll nasabah harus punya

tabungan penampungan giro, kalau Deposito itu harus

wajib membuat tabungan giro.

2. Apakah optimalisasi pemasaran yang sudah dilakukan

mampu menarik minat nasabah untuk memilih produk

Giro wadi’ah ?

Jawaban :

Ya karena kita melakukan mengoptimalisasikan

pemasaran melalui pendekatan terutama pada perusahaan

Page 98: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

84

baru, ke yayasan, khususnya yayasan islam karna

kebanyakan yayasan islam itu masih menggunakan giro di

bank konvensional jadi kita mengarahkan si nasabah biar

berahli ke syariah di karenakan yayasan tersebut

berlandasakan islam makanya kita melakukan pendekatan

itu agar yayasan tersebut beralih khususnya yayasan panti

asuhan. Kita juga menawarkan ke sekolah-sekolah

khususnya sekolah islam, gironya itu digunakan untuk

menampung iuaran sekolah dan bisa juga untuk payroll

guru-gurunya.

3. Faktor – faktor apa saja yang membuat nasabah tertarik

dalam membuka rekening produk Giro wadi’ah ?

Jawaban :

Tidak adanya riba, seluruh produk sesuai syariah, Sistem

bagi hasil (tetapi tidak dijanjikan diawal), Pelayanan

produk, Kualitas Produk Kepraktisan nasabah dalam

menggunakan produk khususmya giro wadiah dan adanya

promosi dari pihak bank.

Jakarta, 27 Januari 2021

Chabib Ahyaro

PINCAPEM

Page 99: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

85

TEKS WAWANCARA II

Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data

tentang “Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadiah

Dalam Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRISyariah

KCP Jakarta Serpong”

Hasil penelitian ini akan di analisis dalam penyusunan skripsi

untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sosial di Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Nama : Anitha Indah Permata Dinny

Jabatan : Funding Relation Officer

Tanggal Wawancara :27 Januari 2021

Tempat :BRI Syariah KCP Jakarta Serpong

1. Apakah aspek-aspek yang paling dominan dalam

meningkatkan minat nasabah ?

Jawaban :

Aspek yang paling dominan dari kita adalah memberikan

penawaran kepada nasabah melalui payroll, deposito, dan

kerjasama misalnya dengan sekolahan, perusahaan, dan

yayasan. Kalau payroll harus memiliki giro, giro itu nanti buat

penampungan dananya yang akan ditransfer ke rekening para

karyawannya sebagai gajian. Kalau untuk sekolah biasanya

gironya itu digunakan untuk penampungan pembayaran

sekolah tetapi bisa juga untuk gajinya guru-guru. Untuk

deposito dan untuk PT itu wajib buka giro, nah dari situ cara

meningkatkan nasabah untuk membuka rekening baru giro

wadiah.

2. Keuntungan apa yang diperoleh oleh nasabah pada produk

Giro wadi’ah ?

Page 100: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

86

Jawaban :

Keuntungannya antara lain: dapat bertransaksi di seluruh

jaringan Kantor Cabang BRI Syariah secara online, cek dan

bilyet giro sebagai media penarikan, mendapatkan bonus

sesuai kebijakan Bank, pemotongan zakat secara otomatis dari

bonus yang diterima, dapat diberikan layanan e-channel

berupa Cash Management System (CMS) yang dapat

mempermudah nasabah dalam hal pengelolaan cek rekening

koran, transfer, dan bertransaksi lainnya

3. Bagaimana upaya bank BRI Syariah KCP Serpong dalam

meningkatkan Efisiensi, Produksi dan Distribusi pada produk

Giro wadi’ah dalam meningkatkan minat nasabah ?

Jawaban :

Upaya bank BRI Syariah KCP Serpong dalam meningkatkan

Efisiensi dengan melakukan penawaran proposal melalui

email atau secara langsung melalui nasabah atau melakukan

penawaran melalui telpon. Upaya bank BRI Syraiah KCP

Serpong dalam meningkatkan Produksi pada produk giro

wadiah dalam meningkatkan nasabah dengan cara follow up

nasabah yang sudah dikasih proposal. Untuk meningkatkan

Distribusi pada produk giro wadiah di BRI Syariah KCP

Serpong dengan Open Booth ke PT, Yayasan, Sekolah ataupun

Bazar.

4. Konsep apa yang dipakai oleh bank BRI Syariah KCP Serpong

dalam meningkatkan minat nasabah pada produk Giro

wadi’ah?

Jawaban :

Konsep yang di lakukan oleh pihak bank BRI Syariah KCP

Serpong dengan cara melakukan telfon, mengirim proposal,

selalu follow up.

Page 101: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

87

5. Apa keistimewaan produk Giro wadi’ah dibandingkan dengan

produk giro lainnya ?

Jawaban :

Salah satu keistimewaan produk giro wadiah itu mendapatkan

fasilitas CMS (Cash Management System) yang diperuntukkan

untuk nasabah perusahaan/ yayasan.

6. Bagaimana cara bank BRI Syariah KCP Serpong

mempengaruhi nasabah dalam penjualan produk Giro

wadi’ah?

Jawaban :

Kita dalam mempengaruhi nasabah itu dengan cara kerja sama

melalui Payroll, VE, Deposito

7. Upaya apa yang dilakukan bank BRI Syariah KCP Serpong

dalam mempertahankan nasabah setelah berhasil memasarkan

produk Giro wadi’ah ?

Jawaban :

Upaya kita untuk mempertahankan nasabah giro wadiah itu

dengan cara mengoptimalkan pelayanan kenasabah seperti fast

respon kenasabah jika nasabah ada kendala dalam hal rekening

koran jadi kita harus selalu ada untuk nasbah.

Jakarta, 27 Januari 2021

Anitha Indah Permata Dinny

Funding Relation Officer

Page 102: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

88

TEKS WAWANCARA III

Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data

tentang “Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadiah

Dalam Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRISyariah

KCP Jakarta Serpong”

Hasil penelitian ini akan di analisis dalam penyusunan skripsi

untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sosial di Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Nama : Fitria Syaraazkha

Jabatan : Customer Service

Tanggal Wawancara :27 Januari 2021

Tempat :BRI Syariah KCP Jakarta Serpong

1. Apa yang saudara/saudari ketahui tentang produk Giro

wadi’ah?

Jawaban :

Giro wadiah adalah rekening penampungan dana nasabah

yang melalui akad wadiah.

2. Jelaskan perihal proses membuka rekening produk Giro

wadi’ah perorangan dan perusahaan ?

Jawaban :

Untuk persyaratan membuka rekening Giro Wadiah (Individu)

ialah:

Persyaratan:

KTP Elektronik

Nik sudah terdaftar di Dukcapil.

Filturnya:

Setor awal (Individu) Rp 2,500.000,-

Page 103: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

89

Setor minimum selanjutnya Rp 50,000,-

Minimum saldo mengendap Rp 500,000,-

Media pelaporan rekening / Rekening Koran Rp 2,000 /

Lembar

Media penarikan rekening Individu: Cek/Bilyet giro,

Internet Banking

Fasilitas E-Chanel: BRIS Online, CMS, Internet Banking

Biayanya:

Biaya penerbitan kartu ATM platinum (Individu) Rp

10,000,-

Biaya admin bulanan kartu ATM platinum Gratis

Biaya admin bulanan rekening Rp 10,000/Bulan

Biaya di bawah saldo minimum Rp 20,000/Bulan

Biaya rekening Dorman ( Saldo rekening di bawah saldo

minimum & 6 bulan tidak bertransaksi) Rp 5,000/bulan

Biaya penggantian kartu ATM Rp 15,000

Biaya penutupan rekening Rp 25,000

Benefitnya (mendapatkan bonus)

Persyaratan membuka rekening Giro Wadiah (Non Individu)

ialah:

Persyaratan:

E-KTP yang masih berlaku dari pengurus badan usaha /

kuasanya.

Foto copy anggaran dasar & Perubahannya sekurangnya

perubahan terakhir.

Akte pendirian terakhir (jika ada), serta pengesahan Dep

kehakiman (jika belum ada pengesahan maka harus ada

Page 104: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

90

surat keterangan dari notaris bahwa sedang dalam proses

pengesahaan.

Foto copy TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Surat Persetujuan Pengurus

NPWP Perusahaan & Pengurus

Fiturnya:

Setoran awal Rp 5,000,000,-

Saldo minimum selanjutnya Rp 50,000,-

Saldo mengendep Rp 500,000,-

Rekening koran Rp 2000 / Lembar

Media Penarikan: Cek / Bilyet Giro, Kartu ATM (Oprasional)

Fasilitas: CMS

Untuk biaya sama dengan yang Individu, Benefit

(Mendapatkan Bonus)

Jakarta, 27 Januari 2021

Fitria Syaraazkha

Custumer Service

Page 105: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

91

LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 1. 2 Surat Penelitian Skripsi

Page 106: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

92

Page 107: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

93

Page 108: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

94

Lampiran 1. 3 Surat Izin Penelitian

Page 109: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

95

Lampiran 1.4 Dokumentasi Wawancara

Page 110: OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI AH

96

(Sumber hasil dokumentasi penulis)

Gambar :Wawancara dengan Bapak Chabib Ahyaro selaku

Pimpinan Kantor Cabang Pembantu BRI Syariah KCP

Serpong, Ibu Anitha Indah Permata Dinny selaku

Funding Relation Officer dan Ibu Fitria Syaraazkha

selaku Custumer Service.