optimalisasi komunikasi, informasi dan edukasi (kie

43
i RANCANGAN AKTUALISASI OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) TENTANG PENTINGNYA KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (FE) BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS BATANG LUPAR KABUPATEN KAPUAS HULUDISUSUN OLEH : MELISKA NOVIA SARI, A.Md. Keb NIP. 19931122 202012 2 013 No. Absen : 23 BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

i

RANCANGAN AKTUALISASI

“OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) TENTANG

PENTINGNYA KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (FE) BAGI IBU HAMIL DI

PUSKESMAS BATANG LUPAR KABUPATEN KAPUAS HULU”

DISUSUN OLEH :

MELISKA NOVIA SARI, A.Md. Keb

NIP. 19931122 202012 2 013

No. Absen : 23

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2021

Page 2: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

v

Page 3: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

vi

Page 4: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

v

Page 5: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya

sehingga penulisan dan penyusunan "Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS) dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII Pemerintah

Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021" dapat terselesaikan dengan baik.

Penulisan Rancangan Aktualisasi ini dapat terlaksana dan terselesaikan

dengan baik karena kontribusi banyaknya pihak yang memberikan bimbingan, saran dan

motivasi. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Gubernur Provinsi Kalimantan Barat

2. Bupati Kabupaten Kapuas Hulu

3. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat

4. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Kapuas Hulu

5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu

6. Bapak Julius Jhony, A.Md. Kep selaku Kepala Puskesmas Batang Lupar Kabupaten

Kapuas Hulu sekaligus Mentor yang telah membantu dan membimbing dalam

rancangan aktualisasi

7. Bapak Uray Feriyuanda, S.STP.,M.Ec.Dev, selaku coach yang telah memberikan

pembinaan, membimbing, masukan dan pengarahan dalam pembuatan Rancangan

Aktualisasi.

8. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan

XXXII Tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu yang selalu memberikan bantuan,

motivasi dan semangat.

Penulisan Rancangan Aktualisasi ini tentunya masih belum sempurna. Untuk itu,

Penulis menerima saran dan kritik yang bermanfaat untuk perbaikan Rancangan

Aktualisasi kedepannya.

Putussibau, 01 Juli 2021

Penulis

Page 6: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. i

BERITA ACARA SEMINAR RA .................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................................v

DAFTAR TABEL ..........................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Ruang Lingkup .................................................................................................... 2

C. Tujuan ................................................................................................................. 3

D. Manfaat ............................................................................................................... 3

E. Tempat dan Waktu Kegiatan ............................................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................................ 5

A. Keadaan Umum ................................................................................................... 5

B. Visi, Misi, dan Tujuan ......................................................................................... 6

C. Nilai-Nilai Organisasi .......................................................................................... 7

D. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi ................................................................ 7

E. Uraian Tugas Bidan ............................................................................................. 9

BAB III NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN .......................11

A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN .....................................................................11

B. Kedudukan dan Peran ASN ................................................................................14

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................................17

A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Masalah ..............................................17

B. Keterkaitan Substansi .........................................................................................21

C. Rancangan Jadwal Kegiatan ...............................................................................30

D. Jadwal Konsultasi Mentor ..................................................................................32

E. Jadwal Konsultasi Coach ....................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 33

BIODATA .................................................................................................................. 35

Page 7: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 SDM Puskesmas Batang Lupar..............................................................6

Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL........................................................18

Tabel 4.2 Analisis Isu dengan Teknik USG .........................................................19

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi .........................................................................21

Tabel 4.4 Rancangan Jadwal Implementasi Aktualisasi......................................30

Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi Mentor ....................................................................31

Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi Coach .....................................................................32

Page 8: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Batang Lupar...................................8

Page 9: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia adalah keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang

terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang

berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh ( Proverawati, 2013).

Anemia salah satunya dapat disebabkan karena defisiensi zat besi. Anemia

defisiensi zat besi inilah yang sering terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil dikatakan

anemia bila kadar Hemoglobin <11 gr/dl (WHO, 2014). Berdasarkan data

Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi anemia ibu hamil meningkat dari

37,1% (2013) menjadi 48,9% (2018). Data Laporan Kesehatan Ibu dan Anak

Puskesmas Batang Lupar dari Januari-April 2021 tingkat prevalensi mencapai 28%

sedangkan sasaran ibu hamil dengan anemia di Kabupaten Kapuas Hulu hanya

20%. Data ini menunjukkan bahwa jumlah prevalensi Ibu hamil anemia di

Puskesmas Batang Lupar masih tinggi. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan

risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Peningkatan kebutuhan zat besi

ini dapat menyebabkan ibu hamil berisiko tinggi mengalami defisiensi besi.

Suplementasi besi dilakukan sebagai upaya pemenuhan zat besi dari makanan yang

masih kurang (Budiarni, 2012). Upaya pemerintah untuk mengurangi angka

kejadian anemia dalam kehamilan yaitu dengan menjalankan program Pelayanan

Antenatal Terpadu yang didalamnya termasuk pelayanan konseling masalah

pemberian tablet Fe dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan (Peraturan

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Sebagai seorang Bidan ASN

memberikan konseling merupakan salah satu tugas yang harus di laksanakan

sebagai pelayan publik.

Bidan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara juga dapat membentuk karakter

dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, professional dan

berintegritas dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya.

Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN adalah Profesi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

(PPPK) yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam

Page 10: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

2

suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk membentuk ASN

yang berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi

(ANEKA) maka dilaksanakan Pelatihan Dasar ( LATSAR ) berdasarkan Peraturan

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

B. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup penyusunan rancangan aktualisasi ini, antara lain:

1. Hal-hal yang melatarbelakangi adanya isu yang muncul di unit kerja

Puskesmas Batang Lupar, yaitu: Kurang Optimalnya Komunikasi,

Informasi dan Edukasi (KIE) Bagi Ibu Hamil dalam mengkonsumsi tablet

tambah darah di Puskesmas Batang Lupar

2. Dalam upaya menyelesaikan isu tersebut dibuatlah gagasan pemecahan isu

dengan melakukan Optimalisasi Komunikasi, Informasi Dan Edukasi

(KIE) Tentang Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Bagi Ibu

Hamil Di Puskesmas Batang Lupar menggunakan teknik USG (Urgency,

Seiousness, dan Growth)

3. Dalam penerapan Optimalisasi Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE)

Tentang Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Bagi Ibu Hamil

Di Puskesmas Batang Lupar ini harus berkaitan dengan nilai-nilai dasar

profesi PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta peran dan kedudukan

PNS yang meliputi: Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan

Pelayanan publik.

4. Upaya yang dilaksanakan meliputi beberapa kegiatan, antara lain:

a. Menyampaikan hasil telaah kepada pimpinan terkait rencana kegiatan

KIE Ibu Hamil

b. Menyusun jadwal rencana kegiatan

c. Membuat leaflet mengenai pentingnya minum tablet tambah darah

Page 11: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

3

d. Membuat soal pre test dan post test

e. Melaksanakan KIE pada ibu hamil mengenai pentingnya minum tablet

tambah darah pada masa kehamilan

f. Membuat laporan hasil kegiatanM

5. Pelaksanaan rancangan aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 6 Juli - 9

Agustus 2021

C. Tujuan

Peserta pelatihan dasar golongan II Angkatan XXXII diharapkan mampu

mengimplementasikan rencana aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai profesi

pegawai dalam keterkaitan mata pelatihan agenda 2 yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta

mata pelatihan agenda 3 yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole Of

Government (WOG) sehingga terwujudnya pelayanan dan penyelenggaraan

pemerintah yang Professional, Transparan, Efektif dan Efisien. Selain itu, peserta

Pelatihan Dasar mampu menganalisis manfaat dari kegiatan habituasi yang

dilaksanakan di Puskesmas sehingga visi, misi, tujuan Puskesmas dan penguatan

nilai-nilai organisasi Puskesmas.

D. Manfaat

Kegiatan aktualisasi memberikan manfaat bagi peserta pelatihan dasar untuk

membentuk karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, membangun

integritas, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme kebangsaan, serta

memperkuat profesionalisme di dalam diri peserta Pelatihan Dasar. Selain itu,

kegiatan aktualisasi bermanfaat bagi peserta dalam upaya memperkuat kompetensi

bidang yang dimiliki. Sedangkan bagi Puskesmas, kegiatan aktualisasi ini

diharapkan memberikan kontribusi bagi tercapainya visi, misi dan tujuan

puskesmas.

Page 12: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

4

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Rancangan aktualisasi akan diimplementasikan di Puskesmas Batang Lupar

dari tanggal 5 Juli - 9 Agustus 2021. Waktu Pelaksanaan Pelatihan Dasar terbagi

dalam 3 bagian antara lain :

a. Kegiatan On Class 1 pada tanggal 14 Juni s/d 3 Juli 2021, di Hotel Uncak

Lestari untuk pembekalan aktualisasi

b. Kegiatan Off Class dilaksanakan pada tanggal 5 Juli s/d 9 Agustus, di

Puskesmas Batang Lupar untuk pelaksanaan aktualisasi

c. On Class 2 pada tanggal 11 Agustus s/d 13 Agustus 2021, Hotel Uncak

Lestari untuk Laporan Aktualisasi

Page 13: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

5

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Organisasi

Berikut adalah profil Puskesmas Batang Lupar kabupaten Kapuas Hulu:

PROFIL PUSKESMAS

Nama Puskesmas : Puskesmas Batang Lupar

Alamat : Jl. Dwi Kora Lanjak, Dusun Sungai Malau,

Desa Sepandan Kec. Batang Lupar

Kab/Kota : Kapuas Hulu

No. Telp/Hp : 085248956695

Nomor Kode Puskesmas : P-6108210101

Jenjang Akreditasi : Utama

Kecamatan Batang Lupar dengan ibukota Lanjak terletak di bagian Barat

Kabupaten Kapuas Hulu. Akses dari Ibukota Kecamatan (Lanjak) menuju ke

Ibukota Kabupaten (Putussibau), dapat ditempuh dengan transportasi darat yang

dikenal dengan jalur jalan Lintas Utara Putussibau – Lanjak sepanjang 119 km

dengan jarak tempuh ± 3 jam perjalanan.

Kecamatan Batang Lupar secara administratif terdiri dari 10 Desa, 31 Dusun

dengan luas wilayah 1.355,9 km² atau sekitar 4,47 % dari Luas Kabupaten Kapuas

Hulu dengan jumlah penduduk sebanyak 5.493 jiwa. (Sumber : Data Kecamatan

Batang Lupar 2019). Puskesmas Batang Lupar terletak di Jalan Dwi Kora Lanjak,

Dusun Sungai Malau, Desa Sepandan, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten

Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat .

Page 14: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

6

Tabel 2.1 SDM PUSKESMAS BATANG LUPAR

NO Kategori Pendidikan Jumlah Keterangan

1 S1 Kedokteran 2 1 PNS, 1 Kontrak

2 S1 Kesehatan Masyarakat 2 1 NS, 1 Kontrak

3 S1 Keperawatan+Ners 2 1 NS, 1 Kontrak

4 S1 Apoteker 1 1 NS

5 S1 Gizi 1 1 NS

6 D3 Analis 2 1 PNS, 1 NS

7 D3 Farmasi 1 1 PNS

8 D3 Gizi 1 1 PNS

9 D3 Keperawatan 13 6 PNS, 1 NS, 2 Kontrak, 4 Magang

10 D3 Kebidanan 14 6 PNS, 1 NS, 2 Kontrak, 5 Magang

11 D3 Kesehatan lingkungan 2 1 PNS, 1 NS

12 D3 Akuntansi 1 1 Kontrak

13 D1 Kebidanan 1 1 PNS

14 SLTA 3 1 PNS, 2 Kontrak

Sumber data : Puskesmas Batang Lupar 2021

B. Visi Misi Organisasi

Visi Puskesmas adalah Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Batang Lupar

yang Sehat secara Mandiri dan Merata, dengan Misi:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersediannya upaya

kesehatan yang bermutu dan merata

3. Menciptannya tata kelola manajemen puskesmas yang baik dengan

didukung oleh aparatur kesehatan yang berdisiplin dan beretos kerja tinggi

Page 15: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

7

C. Nilai-nilai Organisasi Puskesmas Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Puskesmas Batang Lupar

mempunyai tata nilai dalam menjalankan misinya yaitu: “ARWANA”

1 Aktif : Petugas secara tanggap turut berperan dalam peningkatan

kualitas kesehatan

2 Resik : Petugas secara berkesinambungan menjaga kebersihan alat dan

lingkungan kerja agar tercipta lingkungan yang sehat untuk

pasien dan petugas

3 Wibawa : Petugas memberikan sikap yang professional dan santun

kepada pasien dan sesama rekan kerja dalam pelayanan

sehari-hari

4 Adil : Petugas memberikan pelayanan dengan ramah tanpa

membedakan status social pasien

5 Nyata : Petugas bekerja berdasarkan bukti dan pengamatan di

lapangan tidak berdasarkan asumsi

6 Aman : Petugas mengutamakan keselamatan pasien

D. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi puskesmas merupakan sebuah susunan berbagai

komponen atau unit kerja dalam sebuah organisasi yang ada di masyarakat.

Struktur organisasi puskesmas menunjukkan adanya pembagian tugas yang

terkait dalam organisasi. Struktur organisasi Puskesmas Batang Lupar

Kabupaten Kapuas Hulu:

Page 16: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

8

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Batang Lupar

Sumber data : Puskesmas Batang Lupar 2021

Page 17: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

9

2. Tugas Pokok dan Fungsi Bidan

Berdasarkan Permenpan RB No. 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional

Bidan, bidan bertugas memberikan pelayanan meliputi:

a. Pelayanan Kesehatan Ibu;

b. Pelayanan Kesehatan Anak;

c. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana;

d. Pelayanan Kebidanan Komunitas;

e. Mengelola Pelayanan Kebidanan;

f. Melaksanakan Program Pemerintah; dan

g. Melakukan Inovasi Pelayanan Kebidanan.

E. Uraian Tugas Bidan

Seorang Bidan tentunya memiliki rincian kegiatan yang sesuai dengan tugas

pokok jabatannya. Rincian kegiatan Bidan dalam Permenpan RB No. 36 Tahun

2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan sebagai berikut:

1. Melakukan Pengkajian pada ibu hamil fisiologis

2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan

3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan

4. Memfasilitasi inform choice atau informed consent

5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi

6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene

7. Memberikan vitamin pada asuhan kebidanan kasus fisiologis

8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil

9. Memberikan Konseling, informasi dan edukasi tentang kesehatan ibu pada

ibu/keluarga sesuai kebutuhan

10. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis

11. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis

12. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis

13. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis

14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas

Page 18: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

10

15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam smapai dengan hari ke tiga

pasca persalinan (KF 1)

16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF 2)

17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan (KF 3)

18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan

pendampingan

19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal

20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal

21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada bayi berat lahir rendah

(BBLR)

22. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan anak pada

individu/keluarga sesuai kebutuhan

23. Melakukan pelayanan keluarga berencana oral dan kondom

24. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi

perempuan dan KB pada individu dan keluarga sesuai kebutuhan

25. Melaksanakan pelayanan kebidanan di posyandu/posbindu/ kampung keluarga

berencana atau tempat lain sesuai penugasan.

Page 19: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

11

BAB III

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI

A. Nilai-Nilai Dasar ASN

Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014, yang dimaksud dengan Aparatur

Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan.

Dalam undang-undang tersebut tercantum tiga fungsi ASN yaitu pelaksana

kebijakan publik yang dibuat oleh Penyelenggara Pembina Kepegawaian sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan publik yang professional dan

berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebagai pelayan publik yang professional, diperlukan adanya pembekalan

kepada ASN dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan istilah

ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan

Anti Korupsi. Setiap nilai tersebut mengandung indikator-indikator yang dapat

diimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan di dunia kerja.

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan sebuah sikap pertanggungjawaban individu atau

kelompok berkaitan dengan sebuah pengelolaan kegiatan dengan tujuan bersama

oleh tanggung jawab dan dengan kewenangan serta perundang-undangan yang

berlaku demi menegakkan keterbukaan, integritas, dan mempertanggungjawabkan

kegiatan yang telah direncakan dan dijalankan demi kesejahteraan bersama

(Kartika, dkk. 2016). Menurut Penny Kusumastuti (2014:2), akuntabilitas adalah

bentuk kewajiban penyedia penyelenggaraan kegiatan publik untuk dapat

menjelaskan dan menjawab segala hal menyangkut langkah dari seluruh keputusan

dan proses yang dilakukan, serta pertanggungjawaban terhadap hasil kinerjanya.

Akuntabilitas terkait erat dengan instrument untuk kegiatan control terutama

dalam hal pencapaian pada pelayanan publik dan menyampaikannya secara

transparan kepada masyarakat (Afriyadi, 2008). Akuntabilitas publik yang harus

dilakukan oleh sector publik terdiri dari beberapa dimensi. Mardiasmo (2004:226)

Page 20: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

12

menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh sector

publik yaitu: akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum, akuntabilitas proses,

akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan. Nilai-nilai publik tersebut akan

tercapai jika didukung dengan beberapa indikator nilai dasar akuntabilitas

mencakup: tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan

kepentingan publik, adil, transparan, konsisten dan partisipatif.

2. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya

sedangkan dalam arti luas, Nasionalisme merupakan pandangan tntang rasa cinta

yang wajar terhadap bangsa dan Negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Kita

tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (Chauvinisme) tetapi

kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan

bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain (Latif, dkk. 2015). Berdasarkan Peraturan

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2015, nasionalisme

merupakan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme merupakan

pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus

menghormati bangsa lain. Nasionalisme merupsakan nilai yang sangat penting yang

harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Setiap pegawai ASN wajib memiliki

orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Prinsip

nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar

bangsa Indonesia senantiasa : Menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan

dan keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan

golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara,

bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa

rendah diri, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara

sesama manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama

manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa.

Page 21: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

13

3. Etika Publik

Etika menurut Bertens (2000) adalah seperangkat nilai-nilai dan norma-norma

moral yang menjadi pegangan dari seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur

tingkah lakunya. Etika pelayanan publik adalah suatu tata cara dalam melayani

publik dengan menggunakan kebiasaan yang mengandung nilai-nilai hidup dan

hukum atau norma yang mengatur tingkah laku manusia yang dianggap baik (Bisri

& Asmoro, 2019).

Dalam pelayanan publik, etika diartikan sebagai filsafat moral atau nilai dan

disebut juga kode etik atau aturan perilaku yang benar yang seharusnya dipatuhi

oleh pemberi pelayanan publik (Denhardt, 1998). Prinsip etika pelayanan publik

yang dikembangkan oleh Institute Joseph Son America yang dikutip oleh The

Liang Gie (2006), dapat digunakan sebagai rujukan dalam memberikan pelayanan,

antara lain: jujur, integritas, memegang janji, setia, adil, perhatian, hormat,

kewarganegaraan dan keunggulan.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi

pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran

baik atau buruk. Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu

adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (Yuniarsih &

Taufiq, 2015). Goetsch and Davis dalam Karaka (2016) berpendapat bahwa mutu

adalah “quality is a dinamic state assosiated with products services, people

prosseces and environment that meet or exceeds expectation”. Menurut definisi

yang dirumuskan tersebut, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan

dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahakn

melebihi harapan konsumen atau pengguna.

Komitmen mutu terdiri dari konsep efektifitas, efisiensi, inovatif dan

berorientasi mutu. Efektifitas adalah tingkat ketercapaian target yang telah

direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Konsep efisiensi

adalah tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana

pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumberdaya,

Page 22: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

14

penyalahgunaan alokasi penyalahgunaan prosedur dan mekanisme yang keluar

alur. Sementara inovatif dalam penyelenggaraan layanan pemerintah merupakan

suatu cara untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi guna meningkatkan

kepuasan publik atas layanan aparatur (Gusman, 2020). Berorientasi Mutu adalah

Berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk

kualitas pelayanan (LAN-RI,2015:7)

5. Anti Korupsi

Korupsi adalah perbuatan yang bersifat amoral, sifat dan keadaan yang busuk,

menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan

dalam jabatan karena pemberian, menyangkut factor ekonomi dan politik dan

penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan

jabatan (Puspito, dkk. 2011).

Berdasarkan penelitian terhadap poenerapan variabel praktik nilai dasar ASN,

praktik yang masih belum optimal dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan

public adalah praktik anti korupsi, etika public dan komitmen mutu. Kesadaran diri

anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan

keberadaannya sebagai manusia di muka bumi (Tim KPK, 2015).

Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bias

menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai dasar

anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, mandiri,

adil dan berani serta peduli (Tim KPK, 2015).

B. Peran dan Kedudukan

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN

yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Ada beberapa azas manajemen

ASN yaitu kepastian hukum, profesionalisme, proporsionalitas, keterpaduan,

delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif,

Page 23: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

15

persatuan, kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan (Fatimah &

Irawati, 2017).

Manajemen ASN selalu mengedepankan pengaturan pada pegawai agar selalu

ada sumberdaya ASN yang unggul dengan perkembangan zaman. Azas kesatuan

dan persatuan merupakan bagian dari penyelenggaraan dan kebijakan manajemen

ASN yang termuat dalam peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Manajemen ASN merupakan keseluruhan upaya

untuk meningkatkan profesionalisme penyelenggaraan tugas, efektifitas serta

efisiensi, kewajiban dan fungsi kepegawaian (Laksmi, 2014)

2. Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan

sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

pembangunan kebijakan, manajemen, program dan pelayanan publik (Suwarno &

Sejati, 2017). WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan

dan menghilangkan sekat-sekat sektor yang selama ini terbangun. Sebagai bentuk

kolaborasi, kerjasama antar instansi dalam menyelesaikan suatu masalah di

pelayanan public yang menekankan pelayanan yang terintegrasi sehingga prinsip

kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat dapat

diselesaikan dalam waktu yang singkat (Noor, 2020). Pendekatan WoG dapat

dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara

kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:

a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan

dampak;

2. Dialog atau pertukaran informasi;

3. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.

b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

1. Joint working, atau kolaborasi sementara;

Page 24: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

16

2. Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada

pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;

3. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai

mekanisme integratif.

c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

1. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu

besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;

2. Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;

merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.

3. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam barang

public maupun jasa public yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan

dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di pusat, daerah, dan lingkungan badan

usaha milik Negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD), dalam rangka

upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan

ketentuan perundang-undangan (Suriani, 2020). Berdasarkan Undang-undang

nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan public, dijelaskan bahwa kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,

barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggaraan

publik. Di dalam pelayanan publik terdapat beberapa nilai indikator yaitu

kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan

prasarana, kemudahan akses, disiplin/sapa/ramah, dan kenyamanan (Purwanto, dkk

2017). Selanjutnya, Nurmadi (2000:123) menyatakan ciri-ciri pelayanan publik

adalah sebagai berikut: tidak dapat memilih konsumen, peranannya dibatasi oleh

peraturan perundang-undangan, politik menginstitusionalkan konflik,

pertanggungjawaban yang kompleks, sangat sering diteliti, semua tindakan harus

mendapat justifikasi, tujuan dan output sulit diukur atau ditentukan.

Page 25: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

17

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya

1. Identifikasi Isu Aktual

Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan, atau isu dapat

juga dikatan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang sedang menjadi perhatian atau

pokok persoalan. Isu dapat berupa masalah, perubahan, peristiwa, situasi,

kebijakan, atau nilai yang tengah berlangsung ditengah kehidupan masyarakat. Isu

aktual berarti isu yang sedang terjadi atau sedang dalam proses, sedang hangat

dibicarakan di kalangan masyarakat.

Berdasarkan hasil komunikasi dengan mentor, isu-isu aktual yang dapat

ditemukan di Puskesmas Batang Lupar adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya Akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

2. Masih tingginya Kasus Ibu Hamil dengan Anemia

3. Masih tingginya kasus Ibu Hamil di Trimester 1 dengan KEK (Kekurangan

Energi Kronik)

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu

dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang menjadi prioritas

yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu

penetapan kriteria isu.

a. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi

dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak;

b. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya,

standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari

penyebab dan pemecahannya;

c. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup

orang banyak;

d. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patus dibahas sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab.

Page 26: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

18

Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1-5, yang

menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak

untuk segera dicari penyelesaiannya.

Tabel 4.1

Analisis Isu dengan Teknik APKL di Puskesmas Batang Lupar

No Isu Kriteria

Jumlah Ranking A P K L

1 Rendahnya Akseptor KB Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang 2 3 3 3 11 III

2 Masih tingginya Kasus Ibu

Hamil dengan Anemia 3 5 3 5 16 I

3

Masih tingginya kasus Ibu Hamil

di Trimester 1 dengan KEK

(Kekurangan Energi Kronik)

3 4 3 3 13 II

Keterangan Skala Nilai:

1 = Tidak Penting;

2 = Kurang Penting;

3 = Cukup Penting;

4 = Penting;

5 = Sangat Penting.

Berdasarkan tabel tersebut, bahwa yang menjadi prioritas dan ditetapkan

sebagai Isu Rancangan Aktualisasi serta yang akan dicarikan solusi pecehan

masalah yaitu “Masih tingginya Kasus Ibu Hamil dengan Anemia".

Mengacu pada hasil analisis APKL yang dipaparkan di atas, telah disepakati

bahwa yang menjadi isu prioritas yaitu masih tingginya kasus ibu hamil dengan

anemia.

2. Penetapan Isu Aktual

Dalam menentukan prioritas masalah, analisis USG juga digunakan sebagai

alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling proritas dengan menggunakan

kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut

identifikasi USG. Lebih jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut:

Page 27: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

19

a. Urgency: berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk

diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu, dan ditindaklanjuti dan

diselesaikan dengan skala penilaian 1-5,

b. Seriousness: mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat,

bias menimbulkan baru dan ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan skala

1-5, dan

c. Growth: berkaitan dengan kemungkinan berkembang menjadi buruk kalau

tidak diselesaikan, ditidaklanjuti dan diselesaikan dengan skala penilaian 1-

5.

Tabel 4.2

Analisis Isu dengan Teknik USG

No Penyebab Isu Prioritas

Jumlah Peringkat U S G

1 Kurangnya asupan makanan yang

bergizi pada ibu hamil 4 4 4 12 II

2 Kurang Optimalnya KIE Bagi Ibu

Hamil dalam mengkonsumsi

tablet tambah darah

4 5 4 13 I

3

Kurangnya dukungan keluarga

untuk mengingatkan ibu hamil

dalam mengonsumsi tablet tambah

darah

4 3 4 11 III

Dari analisis menggunakan teknik USG, maka didapatkan penyebab utama dari

isu adalah Kurang Optimalnya KIE Bagi Ibu Hamil dalam mengkonsumsi

tablet tambah darah di Puskesmas Batang Lupar.

Berdasarkan isu prioritas menggunakan APKL yang telah dipaparkan di atas,

yaitu “masih tingginya kasus ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Batang Lupar”

serta faktor penyebab dari isu prioritas berdasarkan analisis menggunakan USG

“Kurang Optimalnya KIE Bagi Ibu Hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah

darah”, maka dalam rangka untuk menyelesaikan isu tersebut, rancangan aktualisasi

ini kami beri judul “Optimalisasi Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Tentang

Page 28: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

20

Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Bagi Ibu Hamil Di Puskesmas

Batang Lupar”.

Berdasarkan judul di atas, maka Rancangan Aktualisasi kegiatan ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

A. Menyampaikan hasil telaah kepada pimpinan terkait rencana kegiatan KIE Ibu

Hamil

B. Menyusun jadwal rencana kegiatan

C. Membuat leaflet mengenai pentingnya minum tablet tambah darah

D. Membuat soal pre test dan post test

E. Melaksanakan KIE pada ibu hamil mengenai pentingnya minum tablet tambah

darah pada masa kehamilan

F. Membuat laporan hasil kegiatanMengevaluasi hasil kegiatan KIE dengan

melihat kartu kontrol minum tablet tambah

Page 29: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

21

B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

Penerapan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang

dilakukan di unit kerja tertera pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3

Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja Puskesmas Batang Lupar

Identifikasi Isu Masih tingginya Kasus Ibu Hamil dengan Anemia

Isu yang Diangkat

Kurang Optimalnya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Bagi Ibu Hamil

dalam mengkonsumsi tablet tambah darah

Gagasan Pemecahan Isu

Optimalisasi Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE) Tentang Pentingnya

Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Bagi Ibu Hamil Di Puskesmas Batang

Lupar

No Kegiatan Tahapan

Kegiatan

Output/

Hasil

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Menyampaikan

hasil telaah

1. Konsultasi

dengan pimpinan

Catatan

konsultasi

mengenai

Dalam menyampaikan hasil

telaah kepada pimpinan

terkait rencana kegiatan KIE

ini, Saya akan berkonsultasi

Dengan

menyampaikan

hasil telaah

kepada pimpinan,

Dengan

menyampaikan

hasil telaah

kepada

Page 30: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

22

kepada pimpinan

terkait rencana

kegiatan KIE Ibu

Hamil

Output:

1. Catatan hasil

Konsultasi

dengan

pimpinan

2. Foto Kegiatan

rencana

kegiatan

dan berkoordinasi dengan

pimpinan saya dengan

menjunjung tinggi etika,

sopan santun dan berperilaku

baik dengan mengutarakan

maksud dan tujuan (Etika

Publik: Sopan), (WOG:

Koordinasi).

saya ikut

berkontribusi

terhadap misi

organisasi yaitu

Melindungi

Kesehatan

Masyarakat

dengan menjamin

tersedianya upaya

kesehatan yang

bermutu dan

merata sebab

dalam menelaah

rencana kegiatan

aktualisasi dengan

pimpinan akan

bermanfaat dalam

meningkatkan

upaya kesehatan

di Puskesmas

Batang Lupar

(Misi 2)

pimpinan saya

ikut

berkontribusi

dalam

penguatan nilai

aktif dan

wibawa

2. Menyampaikan

rencana kegiatan

Tersampaika

n rencana

kegiatan

Saya akan menyampaikan

rencana kegiatan dengan

kepala puskesmas

(Akuntabilitas:

Transparan), (Manajemen

ASN: Keterbukaan)

3. Meminta

dukungan

pimpinan

Mendapat

dukungan

oleh

pimpinan

Saya akan meminta dukungan

pimpinan terkait rencana

kegiatan yang telah

disampaikan (Nasionalisme:

Tidak memaksakan

kehendak), (Pelayanan

Publik: Partisipatif)

4. Mendengarkan

penjelasan yang

diberikan

pimpinan

Telah

mendengarka

n penjelasan

yang

Saya akan mendengarkan

penjelasan yang diberikan

pimpinan (Anti Korupsi:

Disiplin)

Page 31: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

23

diberikan

pimpinan

5. Mencatat semua

pengarahan yang

diberikan

pimpinan

Tercatatnya

hasil arahan

dari pimpinan

Saya akan mencatat semua

pengarahan yang diberikan

pimpinan (Komitmen Mutu:

Efisien)

2 Menyusun jadwal

rencana kegiatan

Output:

1. Adanya

Jadwal dan

tempat

pelaksanaan

kegiatan

2. Foto Kegiatan

1. Membuat

usulan jadwal

dengan

pimpinan

1. Telah

membuat

usulan

jadwal

dengan

pimpinan

Dalam menyusun jadwal

rencana kegiatan,

Saya akan membuat usulan

dan koordinasi masalah

jadwal bersama pimpinan

dengan berperilaku baik dan

sopan (Etika Publik:

Sopan), (WOG: Koordinasi)

Dengan

menyusun jadwal

rencana kegiatan,

saya ikut

berkontribusi

dalam misi

organisasi yaitu

Melindungi

Kesehatan

Masyarakat

dengan menjamin

tersedianya upaya

kesehatan yang

bermutu dan

merata sebab

akan bermanfaat

dalam

meningkatkan

upaya kesehatan

di Puskesmas

Dengan

menyusun

rencana

kegiatan saya

ikut

berkontribusi

dalam

penguatan nilai

aktif dan

wibawa

2. Menentukan

tanggal dan

tempat Kegiatan

Tanggal dan

tempat

kegiatan telah

ditentukan

Saya akan menentukan

tanggal dan tempat yang

efisien bersama pimpinan

(Akuntabilitas: Kejelasan

Target),

(Komitmen mutu: Efisien),

(Pelayanan Publik: Efisien)

3. Meminta

persetujuan

Telah

diberikan

Saya akan meminta

persetujuan kepada pimpinan

terkait kesepakatan jadwal

Page 32: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

24

kepada

pimpinan

dukungan oleh

pimpinan

kegiatan (Nasionalisme:

Musyawarah), (Anti

Korupsi: Tanggung jawab),

(Manajemen ASN:

Akuntabilitas)

Batang Lupar

(Misi 2)

3 Membuat leaflet

mengenai

pentingnya

minum tablet

tambah darah

Output:

1. Leaflet tentang

pentingnya

mengkonsumsi

tablet tambah

darah bagi ibu

hamil

2. Foto kegiatan

1. Mencari

referensi bahan

materi leaflet

Refensi bahan

materi

ditemukan

Dalam membuat materi

dalam bentuk leaflet,

Saya akan mencari referensi

bahan materi leaflet (Etika

Publik: Cermat)

Dengan Membuat

leaflet yang

berisikan materi,

saya ikut

berkontribusi

dalam misi

organisasi yaitu

Melindungi

Kesehatan

Masyarakat

dengan menjamin

tersedianya upaya

kesehatan yang

bermutu dan

merata sebab

akan bermanfaat

dalam

meningkatkan

upaya kesehatan

di Puskesmas

Batang Lupar

(Misi 2)

Dengan

membuat materi

dalam bentuk

leaflet dan

menampilkan

video ilustrasi

saya ikut

berkontribusi

dalam

penguatan nilai

aktif dan

nyata.

2. Menyiapkan

alat dan bahan

Tersedianya

alat dan bahan

Saya akan menyiapkan alat

dan bahan untuk membuat

leaflet (Akuntabilitas:

Tanggung Jawab)

3. Melakukan

penyusunan

materi leaflet

pentingnya

konsumsi tablet

tambah darah

Tersusunnya

materi leaflet

Saya akan membuat media

leaflet dari hasil materi yang

didapat di internet mengenai

pentingnya mengkonsumsi

tablet tambah darah pada ibu

hamil (Manajemen ASN:

Profesionalitas), kemudian

saya melakukan penyusunan

materi dan mendesain leaflet

dibuat semenarik mungkin

(Komitmen Mutu: Inovasi), untuk bisa dipahami dan

dimengerti (Pelayanan

Publik: Efektif dan Efisien)

Page 33: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

25

4. Meminta

persetujuan

kepada

pimpinan

Telah disetujui

materi leaflet

Saya akan meminta

persetujuan dengan pimpinan

(Nasionalisme:

Menghormati Keputusan),

(WOG: Komunikasi)

5. Mencetak

leaflet yang

berisi materi

pentingnya

minum tablet

tambah darah

Tersedianya

leaflet

Saya akan mencetak leaflet

sendiri dari hasil leaflet yang

sudah saya buat dan saya

desain tanpa bantuan orang

lain (Anti Korupsi:

Mandiri)

4 Membuat soal pre

test dan post test

Output:

1. Adanya Soal

pre dan post

test

2. Foto kegiatan

1. Menyiapkan

alat dan bahan

Tersedianya

alat dan bahan

Dalam membuat soal pre dan

post test, saya akan

menyiapkan alat dan bahan

untuk membuat soal

(Akuntabilitas: Tanggung

Jawab)

Dengan membuat

soal pre test dan

post test, saya

ikut berkontribusi

misi organisasi

yaitu Melindungi

Kesehatan

Masyarakat

dengan menjamin

tersedianya upaya

kesehatan yang

bermutu dan

merata sebab

akan bermanfaat

dalam

meningkatkan

upaya kesehatan

Dengan

membuat soal

pre dan post

test, saya ikut

berkontribusi

dalam

penguatan nilai

aktif, wibawa,

adil

2. Membuat soal

pre test dan post

test

Soal pre test

dan post test

Saya akan membuat soal pre

dan post test sesuai dengan

materi yang diberikan (Anti

Korupsi: Mandiri),

(Manajemen ASN:

Profesionalitas)

3. Melakukan

konsultasi

dengan

pimpinan

Catatan

konsultasi

dengan

pimpinan

Saya akan mengkonsultasikan

dengan pimpinan dengan

berperilaku yag sopan (Etika

Publik: Kesopanan), (WoG:

Koordinasi)

Page 34: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

26

4. Meminta

persetujuan

pimpinan

Pimpinan

menyetujui

soal pre test

dan post test

Saya akan meminta

persetujuan dengan pimpinan

(Nasionalisme:

Musyawarah), (Pelayanan

Publik: Partisipatif)

di Puskesmas

Batang Lupar

(Misi 2)

5. Mencetak soal

pre test dan post

test

Tercetaknya

soal pre test

dan post test

Saya akan mencetak soal pre

dan post test sendiri

(Komitmen Mutu: Efisien)

5

Melaksanakan

KIE ibu hamil

mengenai

pentingnya

minum tablet

tambah darah

pada masa

kehamilan

Output:

1. Ibu hamil

paham tentang

pentingnya

mengkonsumsi

1. Menyiapkan

materi KIE

1. Tersediany

a materi

KIE

Dalam melaksanakan KIE ibu

hamil mengenai pentingnya

minum tablet tambah darah

pada masa kehamilan,

saya akan menyiapkan materi

KIE (Akuntabilitas:

Tanggung Jawab)

Dengan

melaksanakan

KIE ibu hamil

mengenai

pentingnya

minum tablet

tambah darah,

saya ikut

berkontribusi misi

organisasi yaitu

Melindungi

Kesehatan

Masyarakat

dengan menjamin

tersedianya upaya

kesehatan yang

bermutu dan

merata sebab

akan bermanfaat

dalam

Dengan

melaksanakan

KIE ibu hamil

mengenai

pentingnya

minum tablet

tambah darah

saya ikut

berkontribusi

dalam

penguatan nilai

aktif, wibawa,

adil, dan aman

2. Memberikan

leaflet pada ibu

hamil sebelum

KIE

Leaflet

dibagikan

pada ibu

hamil

Saya akan memberikan leaflet

pada ibu hamil sebelum KIE

(Anti Korupsi: Mandiri)

3. Memberikan

KIE pentingnya

minum tablet

tambah darah

Ibu hamil

paham

pentingnya

minum tablet

tambah darah

selama

kehamilan

Saya akan memberikan KIE

pentingnya minum tablet

tambah darah pada ibu hamil

(Etika Publik: Cermat),

(Manajemen ASN:

Profesionalitas)

Page 35: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

27

tablet tambah

darah

2. Foto kegiatan

4. Membuka sesi

diskusi

Evaluasi

pemahaman

ibu hamil

Saya akan membuka sesi

diskusi (Nasionalisme: Adil),

(Pelayanan Publik:

partisipatif),

(WOG: Komunikasi)

meningkatkan

upaya kesehatan

di Puskesmas

Batang Lupar

(Misi 2)

5. Melakukan pre

test dan post

test

Hasil

evaluasi KIE

Saya akan melakukan pre test

dan post test kepada ibu

hamil untuk mengetahui

tingkat pemahaman ibu hamil

(Komitmen Mutu:

Berorientasi Mutu)

6 Membuat laporan

hasil kegiatan

Output:

1. Tersedianya

Laporan hasil

kegiatan

2. Foto Kegiatan

1. Mengumpulkan

dokumen dan

dokumentasi

kegiatan

Tersedianya

dokumen dan

dokumentasi

kegiatan

Dalam membuat laporan hasil

kegiatan, saya akan

mengumpulkan semua

dokumen mulai pre test post

test, materi, dan dokumentasi

dari kegiatan (Akuntabilitas:

Tanggung Jawab)

Dengan membuat

laporan hasil

kegiatan, saya

ikut berkontribusi

misi organisasi

yaitu Melindungi

Kesehatan

Masyarakat

dengan menjamin

tersedianya upaya

kesehatan yang

bermutu dan

merata sebab

dalam membuat

laporan hasil

kegiatan akan

bermanfaat dalam

Dengan

membuat

laporan hasil

kegiatan, saya

ikut

berkontribusi

dalam

penguatan nilai

aktif, wibawa,

nyata

2. Merekapitulasi

data hasil pre

test dan post

test

Tersusunnya

data hasil

evaluasi

kegiatan

Saya akan membuat rekapan

hasil kegiatan

(Nasionalisme: Jujur)

Page 36: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

28

3. Menginput data

dan

menganalisa

data hasil

kegiatan

Data terinput

dan

teranalisa

Saya akan menginput data

hasil kegiatan pre test dan

post test ke Microsoft excel

untuk mempermudah dalam

menganalisa (Komitmen

mutu: Inovasi), (Anti

korupsi: kerja keras)

meningkatkan

upaya kesehatan

di Puskesmas

Batang Lupar

(Misi 2)

4. Menyusun

laporan

Tersusunnya

laporan

Saya akan menyusun

dokumen dan dokumentasi

sesuai dengan laporan yang

berlaku dimana sesuai dengan

tata naskah yang berurutan

(Etika Publik: cermat)

5. Mengeprint

laporan

Dokumen

dan

dokumentasi

Saya akan mencetak laporan

kegiatan sendiri tanpa

bantuan orang lain yang

sudah disusun dengan aturan

laporan yang berlaku (Anti

korupsi: Mandiri)

6. Menyampaikan

hasil kegiatan

kepada

pimpinan

Perbaikan

laporan, serta

masukan dan

saran

Saya akan menyampaikan

hasil kegiatan kepada

pimpinan sebagai bukti saya

telah melakukan kegiatan dan

melihat sejauh mana

peningkatan kepahaman ibu

Page 37: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

29

hamil setelah di KIE dengan

sopan (Etika publik:

Tanggung Jawab),

(Pelayanan Publik:

Transparan), (WoG:

Koordinasi)

7. Mengarsipkan

laporan

Saya akan

mengarsipkan/menggandakan

lapotan (Manajemen ASN:

Akuntabilitas)

Putussibau, Juli 2021

Page 38: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

30

A. Rancangan Jadwal Kegiatan

Tabel 4.4

Rancangan Jadwal Implementasi Aktualisasi

Nama Peserta Meliska Novia Sari, A.Md. Keb.

Instansi Puskesmas Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu

Tempat Aktualisasi Puskesmas Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu

No. Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Output

1

Menyampaikan hasil telaah

kepada pimpinan terkait

rencana kegiatan KIE Ibu

Hamil

6-8 Juli 2021

Catatan Konsultasi

Rencana kegiatan

aktualisasi

2 Menyusun jadwal rencana

kegiatan 7-8 Juli 2021

Jadwal dan tempat

pelaksanaan kegiatan

3

Membuat leaflet mengenai

pentingnya minum tablet

tambah darah 8-9 Juli 2021

Tersedianya media

pembelajaran berupa

leaflet mengenai

pentingnya minum

tablet tambah darah

4 Membuat soal pre test dan

post test 8-9 Juli 2021 Tersedianya lembar pre

dan post test

5

Melaksanakan KIE pada

ibu hamil mengenai

pentingnya minum tablet

tambah darah pada masa

kehamilan

10-29 Juli 2021

Terlaksananya kegiatan

KIE

6

Membuat laporan hasil

kegiatan 30 Juli-9 Agustus 2021 Laporan Kegiatan

Page 39: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE
Page 40: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE
Page 41: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

33

DAFTAR PUSTAKA

Apriyadi, Teguh. (2008) Konsep Tentang Akuntabilitas dan Implementasinya di

Indonesia. Pusat Data Depkominfo

Bertens, K. 2000. Etika. Seri Filsafat Atma Jaya:15. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama

Budiarni, W. 2012. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Motivasi dengan Kepatuhan

Konsumsi Tablet Besi Folat Pada Ibu Hamil. Program Studi Ilmu Gizi

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Skripsi.

Denhardt, Kathryn. 1998. The ethics of Public Services. Wesport, Connecticut

Greenwood Press

Fatimah & Irawati. 2017. MANAJEMEN ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Gafar, F.A. 2018. Analisis Implementasi Whole Of Government (WoG) Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negeri di Badan Pendidikan dan Pelatihan Jawa Timur.

Jurnal Manajemen Bisnis dan Inovasi. 5 (3): 151-158

Gusman. 2020. Komitmen Mutu Pelayanan. Palembang: Balai Diklat Keagamaan

Karaka, A. (2016) Komitmen Mutu Penyelenggaraan Pemerintah Negara Sebagai

Wujud Karakter Aparatur Sipil Negara. Makasar.

Kartika, A, dkk. (2016) Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Tahun 2016. Bali:

Universitas Udayana

Laksmi, N. 2005. Penyelenggaran Manajemen ASN Berdasarkan Sistem Merit

Menurut Pasal 51 Undang-Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil

Negara. Bali: Universitas Udayana

Latif, dkk. 2015: Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan .

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lukito, Penny Kusumastuti. (2014). Membumikan Transparansi dan Akuntabilitas

Kinerja Sektor Publik: Tantangan Demokrasi Ke Depan. PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, Jakarta

Mardiasmo. 2004. Akuntasi Sektor Publik (edisi kedua). Andi Yogyakarta

Noor, M. 2020. Konsep Whole Of Government dalam Pelayanan Publik

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2014 Tentang

Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Subur dan Ibu Hamil.

Page 42: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

34

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018

tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.

36 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan

Profil UPT. Puskesmas Batang Lupar, 2019. Kapuas Hulu Tahun 2019

Proverawati, A. 2013. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Purwanto, E. A, Tyastianti, D., Taufik, A, &Novianto, W. 2017. PELAYANAN

PUBLIK: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Adminitrasi

Negara Republik Indonesia.

Puspito, dkk. 2011. Pendidikan Anti Korupsi Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Rinaldi, R. 2012. Analisis Kualitas Pelayanan Publik. Palembang: Sekretariat

Daerah Sumatera Utara

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.

http://news.unair.ac.id/2019/10/23/hubungan-kuantitas-dan-keragaman-diet-

pada-ibu-hamil-dengan. Diakses Juni 2021

Sarman. 1995. Memaknai Kembali Nasionalisme

Suriani, A. 2020. Kualitas Pelayan Publik. Jakarta: Institut Ilmu Sosial dan

Manajemen STIAMI

Suwarno & Sejati. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

The Liang Gie. 2006. Etika Administrasi Pemerintahan. Jakarta: Universitas

Terbuka

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi: Modul

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I, II, dan III. Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil

Negara

WHO. 2014. Health for the World’s Adolescents: A Second Chance in the Second

Decade. Geneva, World Health Organization Departemen of

Noncommunicable disease surveillance. (2014).

Yuniarsih & Taufiq. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Page 43: OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE

35

BIODATA PENULIS

1. Nama : Meliska Novia Sari, A.Md. Keb

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Tempat/Tanggal Lahir : Putussibau, 22 November 1993

4. N I P : 19931122 202012 2 013

5. Pangkat / Gol. Ruang : Pengatur/ IIc

6. Status : Kawin

7. Agama : Kristen

8. Pendidikan : DIII Kebidanan

9. Jabatan : Bidan Terampil

10. Unit Kerja : Puskesmas Batang Lupar

11. Alamat Unit Kerja : Jl. Dwikora, Lanjak

12. Alamat Rumah : Jalan Gajah Mada, No.54 Putussibau

13. Nomor HP : 082256029373

14. E-mail : [email protected]