optimalisasi komunikasi, informasi dan edukasi (kie
TRANSCRIPT
i
RANCANGAN AKTUALISASI
“OPTIMALISASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) TENTANG
PENTINGNYA KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (FE) BAGI IBU HAMIL DI
PUSKESMAS BATANG LUPAR KABUPATEN KAPUAS HULU”
DISUSUN OLEH :
MELISKA NOVIA SARI, A.Md. Keb
NIP. 19931122 202012 2 013
No. Absen : 23
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021
v
vi
v
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya
sehingga penulisan dan penyusunan "Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII Pemerintah
Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021" dapat terselesaikan dengan baik.
Penulisan Rancangan Aktualisasi ini dapat terlaksana dan terselesaikan
dengan baik karena kontribusi banyaknya pihak yang memberikan bimbingan, saran dan
motivasi. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Gubernur Provinsi Kalimantan Barat
2. Bupati Kabupaten Kapuas Hulu
3. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat
4. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Kapuas Hulu
5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu
6. Bapak Julius Jhony, A.Md. Kep selaku Kepala Puskesmas Batang Lupar Kabupaten
Kapuas Hulu sekaligus Mentor yang telah membantu dan membimbing dalam
rancangan aktualisasi
7. Bapak Uray Feriyuanda, S.STP.,M.Ec.Dev, selaku coach yang telah memberikan
pembinaan, membimbing, masukan dan pengarahan dalam pembuatan Rancangan
Aktualisasi.
8. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
XXXII Tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu yang selalu memberikan bantuan,
motivasi dan semangat.
Penulisan Rancangan Aktualisasi ini tentunya masih belum sempurna. Untuk itu,
Penulis menerima saran dan kritik yang bermanfaat untuk perbaikan Rancangan
Aktualisasi kedepannya.
Putussibau, 01 Juli 2021
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. i
BERITA ACARA SEMINAR RA .................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................................v
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Ruang Lingkup .................................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 3
D. Manfaat ............................................................................................................... 3
E. Tempat dan Waktu Kegiatan ............................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................................ 5
A. Keadaan Umum ................................................................................................... 5
B. Visi, Misi, dan Tujuan ......................................................................................... 6
C. Nilai-Nilai Organisasi .......................................................................................... 7
D. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi ................................................................ 7
E. Uraian Tugas Bidan ............................................................................................. 9
BAB III NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN .......................11
A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN .....................................................................11
B. Kedudukan dan Peran ASN ................................................................................14
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................................17
A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Masalah ..............................................17
B. Keterkaitan Substansi .........................................................................................21
C. Rancangan Jadwal Kegiatan ...............................................................................30
D. Jadwal Konsultasi Mentor ..................................................................................32
E. Jadwal Konsultasi Coach ....................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 33
BIODATA .................................................................................................................. 35
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 SDM Puskesmas Batang Lupar..............................................................6
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL........................................................18
Tabel 4.2 Analisis Isu dengan Teknik USG .........................................................19
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi .........................................................................21
Tabel 4.4 Rancangan Jadwal Implementasi Aktualisasi......................................30
Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi Mentor ....................................................................31
Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi Coach .....................................................................32
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Batang Lupar...................................8
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia adalah keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang
terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang
berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh ( Proverawati, 2013).
Anemia salah satunya dapat disebabkan karena defisiensi zat besi. Anemia
defisiensi zat besi inilah yang sering terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil dikatakan
anemia bila kadar Hemoglobin <11 gr/dl (WHO, 2014). Berdasarkan data
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi anemia ibu hamil meningkat dari
37,1% (2013) menjadi 48,9% (2018). Data Laporan Kesehatan Ibu dan Anak
Puskesmas Batang Lupar dari Januari-April 2021 tingkat prevalensi mencapai 28%
sedangkan sasaran ibu hamil dengan anemia di Kabupaten Kapuas Hulu hanya
20%. Data ini menunjukkan bahwa jumlah prevalensi Ibu hamil anemia di
Puskesmas Batang Lupar masih tinggi. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan
risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Peningkatan kebutuhan zat besi
ini dapat menyebabkan ibu hamil berisiko tinggi mengalami defisiensi besi.
Suplementasi besi dilakukan sebagai upaya pemenuhan zat besi dari makanan yang
masih kurang (Budiarni, 2012). Upaya pemerintah untuk mengurangi angka
kejadian anemia dalam kehamilan yaitu dengan menjalankan program Pelayanan
Antenatal Terpadu yang didalamnya termasuk pelayanan konseling masalah
pemberian tablet Fe dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan (Peraturan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Sebagai seorang Bidan ASN
memberikan konseling merupakan salah satu tugas yang harus di laksanakan
sebagai pelayan publik.
Bidan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara juga dapat membentuk karakter
dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, professional dan
berintegritas dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya.
Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN adalah Profesi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
2
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk membentuk ASN
yang berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) maka dilaksanakan Pelatihan Dasar ( LATSAR ) berdasarkan Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
B. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup penyusunan rancangan aktualisasi ini, antara lain:
1. Hal-hal yang melatarbelakangi adanya isu yang muncul di unit kerja
Puskesmas Batang Lupar, yaitu: Kurang Optimalnya Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) Bagi Ibu Hamil dalam mengkonsumsi tablet
tambah darah di Puskesmas Batang Lupar
2. Dalam upaya menyelesaikan isu tersebut dibuatlah gagasan pemecahan isu
dengan melakukan Optimalisasi Komunikasi, Informasi Dan Edukasi
(KIE) Tentang Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Bagi Ibu
Hamil Di Puskesmas Batang Lupar menggunakan teknik USG (Urgency,
Seiousness, dan Growth)
3. Dalam penerapan Optimalisasi Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE)
Tentang Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Bagi Ibu Hamil
Di Puskesmas Batang Lupar ini harus berkaitan dengan nilai-nilai dasar
profesi PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta peran dan kedudukan
PNS yang meliputi: Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan
Pelayanan publik.
4. Upaya yang dilaksanakan meliputi beberapa kegiatan, antara lain:
a. Menyampaikan hasil telaah kepada pimpinan terkait rencana kegiatan
KIE Ibu Hamil
b. Menyusun jadwal rencana kegiatan
c. Membuat leaflet mengenai pentingnya minum tablet tambah darah
3
d. Membuat soal pre test dan post test
e. Melaksanakan KIE pada ibu hamil mengenai pentingnya minum tablet
tambah darah pada masa kehamilan
f. Membuat laporan hasil kegiatanM
5. Pelaksanaan rancangan aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 6 Juli - 9
Agustus 2021
C. Tujuan
Peserta pelatihan dasar golongan II Angkatan XXXII diharapkan mampu
mengimplementasikan rencana aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai profesi
pegawai dalam keterkaitan mata pelatihan agenda 2 yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta
mata pelatihan agenda 3 yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole Of
Government (WOG) sehingga terwujudnya pelayanan dan penyelenggaraan
pemerintah yang Professional, Transparan, Efektif dan Efisien. Selain itu, peserta
Pelatihan Dasar mampu menganalisis manfaat dari kegiatan habituasi yang
dilaksanakan di Puskesmas sehingga visi, misi, tujuan Puskesmas dan penguatan
nilai-nilai organisasi Puskesmas.
D. Manfaat
Kegiatan aktualisasi memberikan manfaat bagi peserta pelatihan dasar untuk
membentuk karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, membangun
integritas, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme kebangsaan, serta
memperkuat profesionalisme di dalam diri peserta Pelatihan Dasar. Selain itu,
kegiatan aktualisasi bermanfaat bagi peserta dalam upaya memperkuat kompetensi
bidang yang dimiliki. Sedangkan bagi Puskesmas, kegiatan aktualisasi ini
diharapkan memberikan kontribusi bagi tercapainya visi, misi dan tujuan
puskesmas.
4
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Rancangan aktualisasi akan diimplementasikan di Puskesmas Batang Lupar
dari tanggal 5 Juli - 9 Agustus 2021. Waktu Pelaksanaan Pelatihan Dasar terbagi
dalam 3 bagian antara lain :
a. Kegiatan On Class 1 pada tanggal 14 Juni s/d 3 Juli 2021, di Hotel Uncak
Lestari untuk pembekalan aktualisasi
b. Kegiatan Off Class dilaksanakan pada tanggal 5 Juli s/d 9 Agustus, di
Puskesmas Batang Lupar untuk pelaksanaan aktualisasi
c. On Class 2 pada tanggal 11 Agustus s/d 13 Agustus 2021, Hotel Uncak
Lestari untuk Laporan Aktualisasi
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Organisasi
Berikut adalah profil Puskesmas Batang Lupar kabupaten Kapuas Hulu:
PROFIL PUSKESMAS
Nama Puskesmas : Puskesmas Batang Lupar
Alamat : Jl. Dwi Kora Lanjak, Dusun Sungai Malau,
Desa Sepandan Kec. Batang Lupar
Kab/Kota : Kapuas Hulu
No. Telp/Hp : 085248956695
Nomor Kode Puskesmas : P-6108210101
Jenjang Akreditasi : Utama
Kecamatan Batang Lupar dengan ibukota Lanjak terletak di bagian Barat
Kabupaten Kapuas Hulu. Akses dari Ibukota Kecamatan (Lanjak) menuju ke
Ibukota Kabupaten (Putussibau), dapat ditempuh dengan transportasi darat yang
dikenal dengan jalur jalan Lintas Utara Putussibau – Lanjak sepanjang 119 km
dengan jarak tempuh ± 3 jam perjalanan.
Kecamatan Batang Lupar secara administratif terdiri dari 10 Desa, 31 Dusun
dengan luas wilayah 1.355,9 km² atau sekitar 4,47 % dari Luas Kabupaten Kapuas
Hulu dengan jumlah penduduk sebanyak 5.493 jiwa. (Sumber : Data Kecamatan
Batang Lupar 2019). Puskesmas Batang Lupar terletak di Jalan Dwi Kora Lanjak,
Dusun Sungai Malau, Desa Sepandan, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten
Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat .
6
Tabel 2.1 SDM PUSKESMAS BATANG LUPAR
NO Kategori Pendidikan Jumlah Keterangan
1 S1 Kedokteran 2 1 PNS, 1 Kontrak
2 S1 Kesehatan Masyarakat 2 1 NS, 1 Kontrak
3 S1 Keperawatan+Ners 2 1 NS, 1 Kontrak
4 S1 Apoteker 1 1 NS
5 S1 Gizi 1 1 NS
6 D3 Analis 2 1 PNS, 1 NS
7 D3 Farmasi 1 1 PNS
8 D3 Gizi 1 1 PNS
9 D3 Keperawatan 13 6 PNS, 1 NS, 2 Kontrak, 4 Magang
10 D3 Kebidanan 14 6 PNS, 1 NS, 2 Kontrak, 5 Magang
11 D3 Kesehatan lingkungan 2 1 PNS, 1 NS
12 D3 Akuntansi 1 1 Kontrak
13 D1 Kebidanan 1 1 PNS
14 SLTA 3 1 PNS, 2 Kontrak
Sumber data : Puskesmas Batang Lupar 2021
B. Visi Misi Organisasi
Visi Puskesmas adalah Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Batang Lupar
yang Sehat secara Mandiri dan Merata, dengan Misi:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersediannya upaya
kesehatan yang bermutu dan merata
3. Menciptannya tata kelola manajemen puskesmas yang baik dengan
didukung oleh aparatur kesehatan yang berdisiplin dan beretos kerja tinggi
7
C. Nilai-nilai Organisasi Puskesmas Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Puskesmas Batang Lupar
mempunyai tata nilai dalam menjalankan misinya yaitu: “ARWANA”
1 Aktif : Petugas secara tanggap turut berperan dalam peningkatan
kualitas kesehatan
2 Resik : Petugas secara berkesinambungan menjaga kebersihan alat dan
lingkungan kerja agar tercipta lingkungan yang sehat untuk
pasien dan petugas
3 Wibawa : Petugas memberikan sikap yang professional dan santun
kepada pasien dan sesama rekan kerja dalam pelayanan
sehari-hari
4 Adil : Petugas memberikan pelayanan dengan ramah tanpa
membedakan status social pasien
5 Nyata : Petugas bekerja berdasarkan bukti dan pengamatan di
lapangan tidak berdasarkan asumsi
6 Aman : Petugas mengutamakan keselamatan pasien
D. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas merupakan sebuah susunan berbagai
komponen atau unit kerja dalam sebuah organisasi yang ada di masyarakat.
Struktur organisasi puskesmas menunjukkan adanya pembagian tugas yang
terkait dalam organisasi. Struktur organisasi Puskesmas Batang Lupar
Kabupaten Kapuas Hulu:
8
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Batang Lupar
Sumber data : Puskesmas Batang Lupar 2021
9
2. Tugas Pokok dan Fungsi Bidan
Berdasarkan Permenpan RB No. 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Bidan, bidan bertugas memberikan pelayanan meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Ibu;
b. Pelayanan Kesehatan Anak;
c. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana;
d. Pelayanan Kebidanan Komunitas;
e. Mengelola Pelayanan Kebidanan;
f. Melaksanakan Program Pemerintah; dan
g. Melakukan Inovasi Pelayanan Kebidanan.
E. Uraian Tugas Bidan
Seorang Bidan tentunya memiliki rincian kegiatan yang sesuai dengan tugas
pokok jabatannya. Rincian kegiatan Bidan dalam Permenpan RB No. 36 Tahun
2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan sebagai berikut:
1. Melakukan Pengkajian pada ibu hamil fisiologis
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan
4. Memfasilitasi inform choice atau informed consent
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene
7. Memberikan vitamin pada asuhan kebidanan kasus fisiologis
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil
9. Memberikan Konseling, informasi dan edukasi tentang kesehatan ibu pada
ibu/keluarga sesuai kebutuhan
10. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis
11. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis
12. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis
13. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas
10
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam smapai dengan hari ke tiga
pasca persalinan (KF 1)
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF 2)
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan (KF 3)
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada bayi berat lahir rendah
(BBLR)
22. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan anak pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan
23. Melakukan pelayanan keluarga berencana oral dan kondom
24. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi
perempuan dan KB pada individu dan keluarga sesuai kebutuhan
25. Melaksanakan pelayanan kebidanan di posyandu/posbindu/ kampung keluarga
berencana atau tempat lain sesuai penugasan.
11
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
A. Nilai-Nilai Dasar ASN
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014, yang dimaksud dengan Aparatur
Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan.
Dalam undang-undang tersebut tercantum tiga fungsi ASN yaitu pelaksana
kebijakan publik yang dibuat oleh Penyelenggara Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan publik yang professional dan
berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai pelayan publik yang professional, diperlukan adanya pembekalan
kepada ASN dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan istilah
ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi. Setiap nilai tersebut mengandung indikator-indikator yang dapat
diimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan di dunia kerja.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah sikap pertanggungjawaban individu atau
kelompok berkaitan dengan sebuah pengelolaan kegiatan dengan tujuan bersama
oleh tanggung jawab dan dengan kewenangan serta perundang-undangan yang
berlaku demi menegakkan keterbukaan, integritas, dan mempertanggungjawabkan
kegiatan yang telah direncakan dan dijalankan demi kesejahteraan bersama
(Kartika, dkk. 2016). Menurut Penny Kusumastuti (2014:2), akuntabilitas adalah
bentuk kewajiban penyedia penyelenggaraan kegiatan publik untuk dapat
menjelaskan dan menjawab segala hal menyangkut langkah dari seluruh keputusan
dan proses yang dilakukan, serta pertanggungjawaban terhadap hasil kinerjanya.
Akuntabilitas terkait erat dengan instrument untuk kegiatan control terutama
dalam hal pencapaian pada pelayanan publik dan menyampaikannya secara
transparan kepada masyarakat (Afriyadi, 2008). Akuntabilitas publik yang harus
dilakukan oleh sector publik terdiri dari beberapa dimensi. Mardiasmo (2004:226)
12
menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh sector
publik yaitu: akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan. Nilai-nilai publik tersebut akan
tercapai jika didukung dengan beberapa indikator nilai dasar akuntabilitas
mencakup: tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan
kepentingan publik, adil, transparan, konsisten dan partisipatif.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya
sedangkan dalam arti luas, Nasionalisme merupakan pandangan tntang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan Negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Kita
tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (Chauvinisme) tetapi
kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan
bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain (Latif, dkk. 2015). Berdasarkan Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2015, nasionalisme
merupakan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain. Nasionalisme merupsakan nilai yang sangat penting yang
harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Setiap pegawai ASN wajib memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa : Menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara,
bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa.
13
3. Etika Publik
Etika menurut Bertens (2000) adalah seperangkat nilai-nilai dan norma-norma
moral yang menjadi pegangan dari seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. Etika pelayanan publik adalah suatu tata cara dalam melayani
publik dengan menggunakan kebiasaan yang mengandung nilai-nilai hidup dan
hukum atau norma yang mengatur tingkah laku manusia yang dianggap baik (Bisri
& Asmoro, 2019).
Dalam pelayanan publik, etika diartikan sebagai filsafat moral atau nilai dan
disebut juga kode etik atau aturan perilaku yang benar yang seharusnya dipatuhi
oleh pemberi pelayanan publik (Denhardt, 1998). Prinsip etika pelayanan publik
yang dikembangkan oleh Institute Joseph Son America yang dikutip oleh The
Liang Gie (2006), dapat digunakan sebagai rujukan dalam memberikan pelayanan,
antara lain: jujur, integritas, memegang janji, setia, adil, perhatian, hormat,
kewarganegaraan dan keunggulan.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran
baik atau buruk. Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu
adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (Yuniarsih &
Taufiq, 2015). Goetsch and Davis dalam Karaka (2016) berpendapat bahwa mutu
adalah “quality is a dinamic state assosiated with products services, people
prosseces and environment that meet or exceeds expectation”. Menurut definisi
yang dirumuskan tersebut, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahakn
melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Komitmen mutu terdiri dari konsep efektifitas, efisiensi, inovatif dan
berorientasi mutu. Efektifitas adalah tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Konsep efisiensi
adalah tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumberdaya,
14
penyalahgunaan alokasi penyalahgunaan prosedur dan mekanisme yang keluar
alur. Sementara inovatif dalam penyelenggaraan layanan pemerintah merupakan
suatu cara untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi guna meningkatkan
kepuasan publik atas layanan aparatur (Gusman, 2020). Berorientasi Mutu adalah
Berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk
kualitas pelayanan (LAN-RI,2015:7)
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah perbuatan yang bersifat amoral, sifat dan keadaan yang busuk,
menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan
dalam jabatan karena pemberian, menyangkut factor ekonomi dan politik dan
penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan
jabatan (Puspito, dkk. 2011).
Berdasarkan penelitian terhadap poenerapan variabel praktik nilai dasar ASN,
praktik yang masih belum optimal dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan
public adalah praktik anti korupsi, etika public dan komitmen mutu. Kesadaran diri
anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan
keberadaannya sebagai manusia di muka bumi (Tim KPK, 2015).
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bias
menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai dasar
anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, mandiri,
adil dan berani serta peduli (Tim KPK, 2015).
B. Peran dan Kedudukan
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Ada beberapa azas manajemen
ASN yaitu kepastian hukum, profesionalisme, proporsionalitas, keterpaduan,
delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif,
15
persatuan, kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan (Fatimah &
Irawati, 2017).
Manajemen ASN selalu mengedepankan pengaturan pada pegawai agar selalu
ada sumberdaya ASN yang unggul dengan perkembangan zaman. Azas kesatuan
dan persatuan merupakan bagian dari penyelenggaraan dan kebijakan manajemen
ASN yang termuat dalam peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Manajemen ASN merupakan keseluruhan upaya
untuk meningkatkan profesionalisme penyelenggaraan tugas, efektifitas serta
efisiensi, kewajiban dan fungsi kepegawaian (Laksmi, 2014)
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen, program dan pelayanan publik (Suwarno &
Sejati, 2017). WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan
dan menghilangkan sekat-sekat sektor yang selama ini terbangun. Sebagai bentuk
kolaborasi, kerjasama antar instansi dalam menyelesaikan suatu masalah di
pelayanan public yang menekankan pelayanan yang terintegrasi sehingga prinsip
kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat dapat
diselesaikan dalam waktu yang singkat (Noor, 2020). Pendekatan WoG dapat
dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara
kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak;
2. Dialog atau pertukaran informasi;
3. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. Joint working, atau kolaborasi sementara;
16
2. Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;
3. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu
besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;
2. Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;
merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam barang
public maupun jasa public yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di pusat, daerah, dan lingkungan badan
usaha milik Negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD), dalam rangka
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan perundang-undangan (Suriani, 2020). Berdasarkan Undang-undang
nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan public, dijelaskan bahwa kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,
barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggaraan
publik. Di dalam pelayanan publik terdapat beberapa nilai indikator yaitu
kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan
prasarana, kemudahan akses, disiplin/sapa/ramah, dan kenyamanan (Purwanto, dkk
2017). Selanjutnya, Nurmadi (2000:123) menyatakan ciri-ciri pelayanan publik
adalah sebagai berikut: tidak dapat memilih konsumen, peranannya dibatasi oleh
peraturan perundang-undangan, politik menginstitusionalkan konflik,
pertanggungjawaban yang kompleks, sangat sering diteliti, semua tindakan harus
mendapat justifikasi, tujuan dan output sulit diukur atau ditentukan.
17
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya
1. Identifikasi Isu Aktual
Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan, atau isu dapat
juga dikatan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang sedang menjadi perhatian atau
pokok persoalan. Isu dapat berupa masalah, perubahan, peristiwa, situasi,
kebijakan, atau nilai yang tengah berlangsung ditengah kehidupan masyarakat. Isu
aktual berarti isu yang sedang terjadi atau sedang dalam proses, sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
Berdasarkan hasil komunikasi dengan mentor, isu-isu aktual yang dapat
ditemukan di Puskesmas Batang Lupar adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya Akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
2. Masih tingginya Kasus Ibu Hamil dengan Anemia
3. Masih tingginya kasus Ibu Hamil di Trimester 1 dengan KEK (Kekurangan
Energi Kronik)
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang menjadi prioritas
yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu
penetapan kriteria isu.
a. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi
dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak;
b. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya,
standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari
penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak;
d. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patus dibahas sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab.
18
Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1-5, yang
menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak
untuk segera dicari penyelesaiannya.
Tabel 4.1
Analisis Isu dengan Teknik APKL di Puskesmas Batang Lupar
No Isu Kriteria
Jumlah Ranking A P K L
1 Rendahnya Akseptor KB Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang 2 3 3 3 11 III
2 Masih tingginya Kasus Ibu
Hamil dengan Anemia 3 5 3 5 16 I
3
Masih tingginya kasus Ibu Hamil
di Trimester 1 dengan KEK
(Kekurangan Energi Kronik)
3 4 3 3 13 II
Keterangan Skala Nilai:
1 = Tidak Penting;
2 = Kurang Penting;
3 = Cukup Penting;
4 = Penting;
5 = Sangat Penting.
Berdasarkan tabel tersebut, bahwa yang menjadi prioritas dan ditetapkan
sebagai Isu Rancangan Aktualisasi serta yang akan dicarikan solusi pecehan
masalah yaitu “Masih tingginya Kasus Ibu Hamil dengan Anemia".
Mengacu pada hasil analisis APKL yang dipaparkan di atas, telah disepakati
bahwa yang menjadi isu prioritas yaitu masih tingginya kasus ibu hamil dengan
anemia.
2. Penetapan Isu Aktual
Dalam menentukan prioritas masalah, analisis USG juga digunakan sebagai
alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling proritas dengan menggunakan
kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut
identifikasi USG. Lebih jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut:
19
a. Urgency: berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk
diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu, dan ditindaklanjuti dan
diselesaikan dengan skala penilaian 1-5,
b. Seriousness: mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat,
bias menimbulkan baru dan ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan skala
1-5, dan
c. Growth: berkaitan dengan kemungkinan berkembang menjadi buruk kalau
tidak diselesaikan, ditidaklanjuti dan diselesaikan dengan skala penilaian 1-
5.
Tabel 4.2
Analisis Isu dengan Teknik USG
No Penyebab Isu Prioritas
Jumlah Peringkat U S G
1 Kurangnya asupan makanan yang
bergizi pada ibu hamil 4 4 4 12 II
2 Kurang Optimalnya KIE Bagi Ibu
Hamil dalam mengkonsumsi
tablet tambah darah
4 5 4 13 I
3
Kurangnya dukungan keluarga
untuk mengingatkan ibu hamil
dalam mengonsumsi tablet tambah
darah
4 3 4 11 III
Dari analisis menggunakan teknik USG, maka didapatkan penyebab utama dari
isu adalah Kurang Optimalnya KIE Bagi Ibu Hamil dalam mengkonsumsi
tablet tambah darah di Puskesmas Batang Lupar.
Berdasarkan isu prioritas menggunakan APKL yang telah dipaparkan di atas,
yaitu “masih tingginya kasus ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Batang Lupar”
serta faktor penyebab dari isu prioritas berdasarkan analisis menggunakan USG
“Kurang Optimalnya KIE Bagi Ibu Hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah
darah”, maka dalam rangka untuk menyelesaikan isu tersebut, rancangan aktualisasi
ini kami beri judul “Optimalisasi Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Tentang
20
Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Bagi Ibu Hamil Di Puskesmas
Batang Lupar”.
Berdasarkan judul di atas, maka Rancangan Aktualisasi kegiatan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
A. Menyampaikan hasil telaah kepada pimpinan terkait rencana kegiatan KIE Ibu
Hamil
B. Menyusun jadwal rencana kegiatan
C. Membuat leaflet mengenai pentingnya minum tablet tambah darah
D. Membuat soal pre test dan post test
E. Melaksanakan KIE pada ibu hamil mengenai pentingnya minum tablet tambah
darah pada masa kehamilan
F. Membuat laporan hasil kegiatanMengevaluasi hasil kegiatan KIE dengan
melihat kartu kontrol minum tablet tambah
21
B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
Penerapan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang
dilakukan di unit kerja tertera pada tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Puskesmas Batang Lupar
Identifikasi Isu Masih tingginya Kasus Ibu Hamil dengan Anemia
Isu yang Diangkat
Kurang Optimalnya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Bagi Ibu Hamil
dalam mengkonsumsi tablet tambah darah
Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE) Tentang Pentingnya
Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Bagi Ibu Hamil Di Puskesmas Batang
Lupar
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyampaikan
hasil telaah
1. Konsultasi
dengan pimpinan
Catatan
konsultasi
mengenai
Dalam menyampaikan hasil
telaah kepada pimpinan
terkait rencana kegiatan KIE
ini, Saya akan berkonsultasi
Dengan
menyampaikan
hasil telaah
kepada pimpinan,
Dengan
menyampaikan
hasil telaah
kepada
22
kepada pimpinan
terkait rencana
kegiatan KIE Ibu
Hamil
Output:
1. Catatan hasil
Konsultasi
dengan
pimpinan
2. Foto Kegiatan
rencana
kegiatan
dan berkoordinasi dengan
pimpinan saya dengan
menjunjung tinggi etika,
sopan santun dan berperilaku
baik dengan mengutarakan
maksud dan tujuan (Etika
Publik: Sopan), (WOG:
Koordinasi).
saya ikut
berkontribusi
terhadap misi
organisasi yaitu
Melindungi
Kesehatan
Masyarakat
dengan menjamin
tersedianya upaya
kesehatan yang
bermutu dan
merata sebab
dalam menelaah
rencana kegiatan
aktualisasi dengan
pimpinan akan
bermanfaat dalam
meningkatkan
upaya kesehatan
di Puskesmas
Batang Lupar
(Misi 2)
pimpinan saya
ikut
berkontribusi
dalam
penguatan nilai
aktif dan
wibawa
2. Menyampaikan
rencana kegiatan
Tersampaika
n rencana
kegiatan
Saya akan menyampaikan
rencana kegiatan dengan
kepala puskesmas
(Akuntabilitas:
Transparan), (Manajemen
ASN: Keterbukaan)
3. Meminta
dukungan
pimpinan
Mendapat
dukungan
oleh
pimpinan
Saya akan meminta dukungan
pimpinan terkait rencana
kegiatan yang telah
disampaikan (Nasionalisme:
Tidak memaksakan
kehendak), (Pelayanan
Publik: Partisipatif)
4. Mendengarkan
penjelasan yang
diberikan
pimpinan
Telah
mendengarka
n penjelasan
yang
Saya akan mendengarkan
penjelasan yang diberikan
pimpinan (Anti Korupsi:
Disiplin)
23
diberikan
pimpinan
5. Mencatat semua
pengarahan yang
diberikan
pimpinan
Tercatatnya
hasil arahan
dari pimpinan
Saya akan mencatat semua
pengarahan yang diberikan
pimpinan (Komitmen Mutu:
Efisien)
2 Menyusun jadwal
rencana kegiatan
Output:
1. Adanya
Jadwal dan
tempat
pelaksanaan
kegiatan
2. Foto Kegiatan
1. Membuat
usulan jadwal
dengan
pimpinan
1. Telah
membuat
usulan
jadwal
dengan
pimpinan
Dalam menyusun jadwal
rencana kegiatan,
Saya akan membuat usulan
dan koordinasi masalah
jadwal bersama pimpinan
dengan berperilaku baik dan
sopan (Etika Publik:
Sopan), (WOG: Koordinasi)
Dengan
menyusun jadwal
rencana kegiatan,
saya ikut
berkontribusi
dalam misi
organisasi yaitu
Melindungi
Kesehatan
Masyarakat
dengan menjamin
tersedianya upaya
kesehatan yang
bermutu dan
merata sebab
akan bermanfaat
dalam
meningkatkan
upaya kesehatan
di Puskesmas
Dengan
menyusun
rencana
kegiatan saya
ikut
berkontribusi
dalam
penguatan nilai
aktif dan
wibawa
2. Menentukan
tanggal dan
tempat Kegiatan
Tanggal dan
tempat
kegiatan telah
ditentukan
Saya akan menentukan
tanggal dan tempat yang
efisien bersama pimpinan
(Akuntabilitas: Kejelasan
Target),
(Komitmen mutu: Efisien),
(Pelayanan Publik: Efisien)
3. Meminta
persetujuan
Telah
diberikan
Saya akan meminta
persetujuan kepada pimpinan
terkait kesepakatan jadwal
24
kepada
pimpinan
dukungan oleh
pimpinan
kegiatan (Nasionalisme:
Musyawarah), (Anti
Korupsi: Tanggung jawab),
(Manajemen ASN:
Akuntabilitas)
Batang Lupar
(Misi 2)
3 Membuat leaflet
mengenai
pentingnya
minum tablet
tambah darah
Output:
1. Leaflet tentang
pentingnya
mengkonsumsi
tablet tambah
darah bagi ibu
hamil
2. Foto kegiatan
1. Mencari
referensi bahan
materi leaflet
Refensi bahan
materi
ditemukan
Dalam membuat materi
dalam bentuk leaflet,
Saya akan mencari referensi
bahan materi leaflet (Etika
Publik: Cermat)
Dengan Membuat
leaflet yang
berisikan materi,
saya ikut
berkontribusi
dalam misi
organisasi yaitu
Melindungi
Kesehatan
Masyarakat
dengan menjamin
tersedianya upaya
kesehatan yang
bermutu dan
merata sebab
akan bermanfaat
dalam
meningkatkan
upaya kesehatan
di Puskesmas
Batang Lupar
(Misi 2)
Dengan
membuat materi
dalam bentuk
leaflet dan
menampilkan
video ilustrasi
saya ikut
berkontribusi
dalam
penguatan nilai
aktif dan
nyata.
2. Menyiapkan
alat dan bahan
Tersedianya
alat dan bahan
Saya akan menyiapkan alat
dan bahan untuk membuat
leaflet (Akuntabilitas:
Tanggung Jawab)
3. Melakukan
penyusunan
materi leaflet
pentingnya
konsumsi tablet
tambah darah
Tersusunnya
materi leaflet
Saya akan membuat media
leaflet dari hasil materi yang
didapat di internet mengenai
pentingnya mengkonsumsi
tablet tambah darah pada ibu
hamil (Manajemen ASN:
Profesionalitas), kemudian
saya melakukan penyusunan
materi dan mendesain leaflet
dibuat semenarik mungkin
(Komitmen Mutu: Inovasi), untuk bisa dipahami dan
dimengerti (Pelayanan
Publik: Efektif dan Efisien)
25
4. Meminta
persetujuan
kepada
pimpinan
Telah disetujui
materi leaflet
Saya akan meminta
persetujuan dengan pimpinan
(Nasionalisme:
Menghormati Keputusan),
(WOG: Komunikasi)
5. Mencetak
leaflet yang
berisi materi
pentingnya
minum tablet
tambah darah
Tersedianya
leaflet
Saya akan mencetak leaflet
sendiri dari hasil leaflet yang
sudah saya buat dan saya
desain tanpa bantuan orang
lain (Anti Korupsi:
Mandiri)
4 Membuat soal pre
test dan post test
Output:
1. Adanya Soal
pre dan post
test
2. Foto kegiatan
1. Menyiapkan
alat dan bahan
Tersedianya
alat dan bahan
Dalam membuat soal pre dan
post test, saya akan
menyiapkan alat dan bahan
untuk membuat soal
(Akuntabilitas: Tanggung
Jawab)
Dengan membuat
soal pre test dan
post test, saya
ikut berkontribusi
misi organisasi
yaitu Melindungi
Kesehatan
Masyarakat
dengan menjamin
tersedianya upaya
kesehatan yang
bermutu dan
merata sebab
akan bermanfaat
dalam
meningkatkan
upaya kesehatan
Dengan
membuat soal
pre dan post
test, saya ikut
berkontribusi
dalam
penguatan nilai
aktif, wibawa,
adil
2. Membuat soal
pre test dan post
test
Soal pre test
dan post test
Saya akan membuat soal pre
dan post test sesuai dengan
materi yang diberikan (Anti
Korupsi: Mandiri),
(Manajemen ASN:
Profesionalitas)
3. Melakukan
konsultasi
dengan
pimpinan
Catatan
konsultasi
dengan
pimpinan
Saya akan mengkonsultasikan
dengan pimpinan dengan
berperilaku yag sopan (Etika
Publik: Kesopanan), (WoG:
Koordinasi)
26
4. Meminta
persetujuan
pimpinan
Pimpinan
menyetujui
soal pre test
dan post test
Saya akan meminta
persetujuan dengan pimpinan
(Nasionalisme:
Musyawarah), (Pelayanan
Publik: Partisipatif)
di Puskesmas
Batang Lupar
(Misi 2)
5. Mencetak soal
pre test dan post
test
Tercetaknya
soal pre test
dan post test
Saya akan mencetak soal pre
dan post test sendiri
(Komitmen Mutu: Efisien)
5
Melaksanakan
KIE ibu hamil
mengenai
pentingnya
minum tablet
tambah darah
pada masa
kehamilan
Output:
1. Ibu hamil
paham tentang
pentingnya
mengkonsumsi
1. Menyiapkan
materi KIE
1. Tersediany
a materi
KIE
Dalam melaksanakan KIE ibu
hamil mengenai pentingnya
minum tablet tambah darah
pada masa kehamilan,
saya akan menyiapkan materi
KIE (Akuntabilitas:
Tanggung Jawab)
Dengan
melaksanakan
KIE ibu hamil
mengenai
pentingnya
minum tablet
tambah darah,
saya ikut
berkontribusi misi
organisasi yaitu
Melindungi
Kesehatan
Masyarakat
dengan menjamin
tersedianya upaya
kesehatan yang
bermutu dan
merata sebab
akan bermanfaat
dalam
Dengan
melaksanakan
KIE ibu hamil
mengenai
pentingnya
minum tablet
tambah darah
saya ikut
berkontribusi
dalam
penguatan nilai
aktif, wibawa,
adil, dan aman
2. Memberikan
leaflet pada ibu
hamil sebelum
KIE
Leaflet
dibagikan
pada ibu
hamil
Saya akan memberikan leaflet
pada ibu hamil sebelum KIE
(Anti Korupsi: Mandiri)
3. Memberikan
KIE pentingnya
minum tablet
tambah darah
Ibu hamil
paham
pentingnya
minum tablet
tambah darah
selama
kehamilan
Saya akan memberikan KIE
pentingnya minum tablet
tambah darah pada ibu hamil
(Etika Publik: Cermat),
(Manajemen ASN:
Profesionalitas)
27
tablet tambah
darah
2. Foto kegiatan
4. Membuka sesi
diskusi
Evaluasi
pemahaman
ibu hamil
Saya akan membuka sesi
diskusi (Nasionalisme: Adil),
(Pelayanan Publik:
partisipatif),
(WOG: Komunikasi)
meningkatkan
upaya kesehatan
di Puskesmas
Batang Lupar
(Misi 2)
5. Melakukan pre
test dan post
test
Hasil
evaluasi KIE
Saya akan melakukan pre test
dan post test kepada ibu
hamil untuk mengetahui
tingkat pemahaman ibu hamil
(Komitmen Mutu:
Berorientasi Mutu)
6 Membuat laporan
hasil kegiatan
Output:
1. Tersedianya
Laporan hasil
kegiatan
2. Foto Kegiatan
1. Mengumpulkan
dokumen dan
dokumentasi
kegiatan
Tersedianya
dokumen dan
dokumentasi
kegiatan
Dalam membuat laporan hasil
kegiatan, saya akan
mengumpulkan semua
dokumen mulai pre test post
test, materi, dan dokumentasi
dari kegiatan (Akuntabilitas:
Tanggung Jawab)
Dengan membuat
laporan hasil
kegiatan, saya
ikut berkontribusi
misi organisasi
yaitu Melindungi
Kesehatan
Masyarakat
dengan menjamin
tersedianya upaya
kesehatan yang
bermutu dan
merata sebab
dalam membuat
laporan hasil
kegiatan akan
bermanfaat dalam
Dengan
membuat
laporan hasil
kegiatan, saya
ikut
berkontribusi
dalam
penguatan nilai
aktif, wibawa,
nyata
2. Merekapitulasi
data hasil pre
test dan post
test
Tersusunnya
data hasil
evaluasi
kegiatan
Saya akan membuat rekapan
hasil kegiatan
(Nasionalisme: Jujur)
28
3. Menginput data
dan
menganalisa
data hasil
kegiatan
Data terinput
dan
teranalisa
Saya akan menginput data
hasil kegiatan pre test dan
post test ke Microsoft excel
untuk mempermudah dalam
menganalisa (Komitmen
mutu: Inovasi), (Anti
korupsi: kerja keras)
meningkatkan
upaya kesehatan
di Puskesmas
Batang Lupar
(Misi 2)
4. Menyusun
laporan
Tersusunnya
laporan
Saya akan menyusun
dokumen dan dokumentasi
sesuai dengan laporan yang
berlaku dimana sesuai dengan
tata naskah yang berurutan
(Etika Publik: cermat)
5. Mengeprint
laporan
Dokumen
dan
dokumentasi
Saya akan mencetak laporan
kegiatan sendiri tanpa
bantuan orang lain yang
sudah disusun dengan aturan
laporan yang berlaku (Anti
korupsi: Mandiri)
6. Menyampaikan
hasil kegiatan
kepada
pimpinan
Perbaikan
laporan, serta
masukan dan
saran
Saya akan menyampaikan
hasil kegiatan kepada
pimpinan sebagai bukti saya
telah melakukan kegiatan dan
melihat sejauh mana
peningkatan kepahaman ibu
29
hamil setelah di KIE dengan
sopan (Etika publik:
Tanggung Jawab),
(Pelayanan Publik:
Transparan), (WoG:
Koordinasi)
7. Mengarsipkan
laporan
Saya akan
mengarsipkan/menggandakan
lapotan (Manajemen ASN:
Akuntabilitas)
Putussibau, Juli 2021
30
A. Rancangan Jadwal Kegiatan
Tabel 4.4
Rancangan Jadwal Implementasi Aktualisasi
Nama Peserta Meliska Novia Sari, A.Md. Keb.
Instansi Puskesmas Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu
Tempat Aktualisasi Puskesmas Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu
No. Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Output
1
Menyampaikan hasil telaah
kepada pimpinan terkait
rencana kegiatan KIE Ibu
Hamil
6-8 Juli 2021
Catatan Konsultasi
Rencana kegiatan
aktualisasi
2 Menyusun jadwal rencana
kegiatan 7-8 Juli 2021
Jadwal dan tempat
pelaksanaan kegiatan
3
Membuat leaflet mengenai
pentingnya minum tablet
tambah darah 8-9 Juli 2021
Tersedianya media
pembelajaran berupa
leaflet mengenai
pentingnya minum
tablet tambah darah
4 Membuat soal pre test dan
post test 8-9 Juli 2021 Tersedianya lembar pre
dan post test
5
Melaksanakan KIE pada
ibu hamil mengenai
pentingnya minum tablet
tambah darah pada masa
kehamilan
10-29 Juli 2021
Terlaksananya kegiatan
KIE
6
Membuat laporan hasil
kegiatan 30 Juli-9 Agustus 2021 Laporan Kegiatan
33
DAFTAR PUSTAKA
Apriyadi, Teguh. (2008) Konsep Tentang Akuntabilitas dan Implementasinya di
Indonesia. Pusat Data Depkominfo
Bertens, K. 2000. Etika. Seri Filsafat Atma Jaya:15. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Budiarni, W. 2012. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Motivasi dengan Kepatuhan
Konsumsi Tablet Besi Folat Pada Ibu Hamil. Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Skripsi.
Denhardt, Kathryn. 1998. The ethics of Public Services. Wesport, Connecticut
Greenwood Press
Fatimah & Irawati. 2017. MANAJEMEN ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Gafar, F.A. 2018. Analisis Implementasi Whole Of Government (WoG) Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri di Badan Pendidikan dan Pelatihan Jawa Timur.
Jurnal Manajemen Bisnis dan Inovasi. 5 (3): 151-158
Gusman. 2020. Komitmen Mutu Pelayanan. Palembang: Balai Diklat Keagamaan
Karaka, A. (2016) Komitmen Mutu Penyelenggaraan Pemerintah Negara Sebagai
Wujud Karakter Aparatur Sipil Negara. Makasar.
Kartika, A, dkk. (2016) Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Tahun 2016. Bali:
Universitas Udayana
Laksmi, N. 2005. Penyelenggaran Manajemen ASN Berdasarkan Sistem Merit
Menurut Pasal 51 Undang-Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara. Bali: Universitas Udayana
Latif, dkk. 2015: Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan .
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lukito, Penny Kusumastuti. (2014). Membumikan Transparansi dan Akuntabilitas
Kinerja Sektor Publik: Tantangan Demokrasi Ke Depan. PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta
Mardiasmo. 2004. Akuntasi Sektor Publik (edisi kedua). Andi Yogyakarta
Noor, M. 2020. Konsep Whole Of Government dalam Pelayanan Publik
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2014 Tentang
Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Subur dan Ibu Hamil.
34
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.
36 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan
Profil UPT. Puskesmas Batang Lupar, 2019. Kapuas Hulu Tahun 2019
Proverawati, A. 2013. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Purwanto, E. A, Tyastianti, D., Taufik, A, &Novianto, W. 2017. PELAYANAN
PUBLIK: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Adminitrasi
Negara Republik Indonesia.
Puspito, dkk. 2011. Pendidikan Anti Korupsi Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Rinaldi, R. 2012. Analisis Kualitas Pelayanan Publik. Palembang: Sekretariat
Daerah Sumatera Utara
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
http://news.unair.ac.id/2019/10/23/hubungan-kuantitas-dan-keragaman-diet-
pada-ibu-hamil-dengan. Diakses Juni 2021
Sarman. 1995. Memaknai Kembali Nasionalisme
Suriani, A. 2020. Kualitas Pelayan Publik. Jakarta: Institut Ilmu Sosial dan
Manajemen STIAMI
Suwarno & Sejati. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
The Liang Gie. 2006. Etika Administrasi Pemerintahan. Jakarta: Universitas
Terbuka
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I, II, dan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara
WHO. 2014. Health for the World’s Adolescents: A Second Chance in the Second
Decade. Geneva, World Health Organization Departemen of
Noncommunicable disease surveillance. (2014).
Yuniarsih & Taufiq. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
35
BIODATA PENULIS
1. Nama : Meliska Novia Sari, A.Md. Keb
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat/Tanggal Lahir : Putussibau, 22 November 1993
4. N I P : 19931122 202012 2 013
5. Pangkat / Gol. Ruang : Pengatur/ IIc
6. Status : Kawin
7. Agama : Kristen
8. Pendidikan : DIII Kebidanan
9. Jabatan : Bidan Terampil
10. Unit Kerja : Puskesmas Batang Lupar
11. Alamat Unit Kerja : Jl. Dwikora, Lanjak
12. Alamat Rumah : Jalan Gajah Mada, No.54 Putussibau
13. Nomor HP : 082256029373
14. E-mail : [email protected]