oleh: staf ahli menteri ppn bidang hubungan kelembagaan...

21
1 Jakarta, 5 Juni 2013 Disampaikan pada Focus Group Disscussion (FGD) Perspektif Stakeholder terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan

Upload: others

Post on 01-May-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

1

Jakarta, 5 Juni 2013

Disampaikan pada Focus Group Disscussion (FGD) Perspektif Stakeholder terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan

Page 2: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

2

Analisis Situasional:

Kondisi Perencanaan dan Penganggaran 1

Tantangan: Sinergitas Perencanaan dan Penganggaran 2

Inisiatif Sinergitas: Mengoptimalkan Hasil Pembangunan 3

Tindak Lanjut: Membangun Komitmen bersama K/L 4

Page 3: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

Analisis Situasional:

Kondisi Perencanaan dan Penganggaran 1

Page 4: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

1.1 Fakta-Fakta

“Terputusnya rantai proses” antara perencanaan (Bappenas: Januari-Mei) dan

penganggaran (Kemen. Keuangan: Juni-Desember), sehingga terjadi

inkonsistensi antara perencanaan dan penganggaran

Ilustrasi inkonsistensi: terdapat 29,4% indikator kinerja prioritas RKP 2012 tidak

terpetakan dalam RKA K/L tahun 2012;

Ketidakselarasan antara siklus perencanaan pembangunan antara pusat dan

daerah, hal ini menyulitkan tercapainya sinergi pembangunan lintas sektor,

antarruang, antarwaktu, maupun antara pusat dan daerah

Ketidakharmonisan peraturan perundang-undangan yang mengatur (terkait

dengan) perencanaan dan penganggaran, antara lain: UU No 17/2003, UU No.

25/2004, UU 32, 33/2004, dan UU 27 Tahun 2009

Hasil kajian menemukan adanya keterlepas-kaitan antara proses perencanaan

dan penganggaran, hal ini menyebabkan kurang optimalnya efektivitas hasil

pembangunan nasional. Kondisi ini dapat ditengarai dengan adanya:

Page 5: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

1.2 Hasil Kajian Sinergitas Perencanaan dan Penganggaran

TUJUAN

SINERGITAS

PERENCANAAN

DAN

PENGANGGARAN

KONDISI UNTUK

MENCAPAI

SINERGITAS

PERENCANAAN

DAN

PENGANGGARAN

Key element : Kepastian dukungan anggaran pembangunan bagi

pelaksanaan prioritas pembangunan nasional yang bersifat

wajib untuk dilaksanakan;

Driver power : Pencapaian penggunaan anggaran (penyerapan)

yang tinggi dengan tingkat efektivitas yang fokus pada tujuan

pembangunan.

Key element : Adanya peraturan dan perundangan yang selaras

dan atau mengintegrasikan proses perencanaan dan

penganggaran dalam pembangunan;

Driver power: Keselarasan yang integratif antara siklus

perencanaan pusat dan daerah.

Page 6: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

Penetapan arah kebijakan dan

prioritas pembangunan

Rancangan awal

Penelaahan kesesuaian

RKP dengan

Renja K/L

Musrenbang (Prov dan Nasional)

Januari Mei

Penyampaian kapasitas fiskal

dan pagu indikatif

Penelaahan RKA K/L

Pembahasan Nota

Keuangan dan RAPBN

Penetapan alokasi belanja

dan pengesahan

dokumen anggaran

Februari November

Pembahasan dengan DPR RI

Oktober

Penerbitan DIPA

GAP # 1

GAP # 1:

Adanya potensi

ketidaksinkronan

antara perencanaan

(Bappenas) dan

penganggaran

(KemenKeu); GAP # 2

GAP # 2:

Bappenas “kehilangan jejak”

untuk menjaga konsistensi

perancanaan dan dukungan

anggaran;

GAP # 3:

Potensi

“penyimpangan” fokus

alokasi sumber daya

pembangunan

(indikator tidak

terpetakan)

GAP # 3

Juli

1.2 Deviasi Antara Perencanaan dan Penganggaran

Page 7: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

Tantangan: Sinergitas Perencanaan dan Penganggaran 2

Page 8: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

2.1 SINERGITAS : Tantangan dan Harapan

1. Kurangnya transparansi dalam

proses formulasi anggaran;

2. Ketidakjelasan hubungan antara

perencanaan kebijakan dan

anggaran;

3. Proses politik dalam perencanaan

pembangunan dan formulasi

kebijakan anggaran;

4. Keterbatasan informasi berkaitan

dengan :

a. Kinerja pemerintah dalam

kebijakan anggaran;

b. Akuntabilitas pengeluaran

pemerintah;

c. Efisiensi dalam pelaksanaan

anggaran;

5. Belanja K/L kurang berkualitas dan

tidak terkontrol;

Tantangan Saat Ini

1. Perlunya perbaikan pada proses

pengambilan Keputusan dalam

alokasi sumber daya (optimum

allocation):

a. Menumbuhkan kompetisi dalam

pendanaan kebijakan

b. Transparansi dan Akuntabilitas

yang lebih baik dalam alokasi

pendanaan

2. Perlu adanya kebijakan anggaran

yang kredibel dan berkelanjutan

(sustainable & credible budget) yang

akan menentukan kinerja optimal

ekonomi nasional.

3. Perlu adanya informasi kinerja dalam

kebijakan anggaran untuk mengontrol

jalannya pembangunan

Harapan Pencapaian

Catatan: Faktor-faktor di atas selaras dengan riset dilakukan oleh Blondal, JR, Hawkeswothdan, and H-D Choi (2009) atas “Sistem Penganggaran di Indonesia”, serta dipertegas kajian Lembaga Transparansi Anggaran/FITRA (2012) terkait “Disintegrasi antara sistem informasi rencana, anggaran dan realisasi”. 8

Page 9: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

Proses Politik

Penataan Birokrasi

Partisipasi Publik

SINERGITAS Perencanaan dan Penaganggaran

Legitimasi dan

Dukungan Politik

Akseptasi dan

Dukungan Publik

Integrasi dan

Keberlanjutan

Pembangunan

2.2 Prasyarat Sinergitas Perencanaan dan Penganggaran

Page 10: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

Inisiatif Sinergitas: Mengoptimalkan Hasil Pembangunan 3

Page 11: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

Proses Politik Legitimasi dan

Dukungan Politik

Inisiatif yang Harus Dilaksanakan :

1. Harmonisasi peraturan perundang-undangan;

2. Penataan mekanisme dan lingkup bahasan

perencanaan dan penganggaran;

3. Penyelarasan siklus perencanaan dan

penganggaran antara pusat dan daerah;

4. High level round-table discussion

3.1 Inisiatif Dalam Proses Politik

Page 12: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

Partisipasi Publik Akseptansi dan

Dukungan Publik

Inisiatif yang Harus Dilaksanakan :

1. Persepsi positif atas langkah strategis

sinergitas perencanaan dan penganggaran;

2. Partisipasi publik dalam proses perencanaan

dan penganggaran, serta

3. Pemantauan proses dan hasil pelaksanaan

pembangunan;

4. Forum konsultasi publik (OMS, PT, Asosiasi);

3.2 Inisiatif Dalam Partisipasi Publik

Page 13: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

Penataan

Birokrasi

Integrasi dan

Keberlanjutan

Pembangunan

Inisiatif yang Harus Dilaksanakan : 1. Tingkat direktif: pembahasan kabinet, untuk menjaga fokus dan optimalisasi

sumberdaya pembangunan melalui koordinasi program dan sinergi anggaran;

2. Tingkat strategik: a. Koordinasi Kemen. Keuangan, Kemen PPN/Bappenas, dalam perencanaan

dan penganggaran;

b. Koordinasi Kemen. PPN/Bappenas, Kemen Keu, dan Kemen Dalam Negeri,

dalam sinkronisasi siklus perencanaan dan penganggaran;

c. Koordinasi PPN/Bappenas, Kemen Keu, dan Kemen Kemen Koord., dalam

skenario sinergi pembangunan oleh lintas K/L dan Daerah

3. Tingkat taktikal: a. Koordinasi lintas K/L/D dalam pelaksanaan prioritas pembangunan nasional;

b. Restrukturisasi organisasi K/L strategik agar link & match dalam sinergitas

perencanaan dan penganggaran

4. Tingkat operasional: a. Penguatan kapasitas fungsi/lembaga perencana K/L/D;

b. Deployment JF Perencana pada K/L/D;

3.3 Inisiatif Dalam Penataan Birokrasi

Page 14: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

Dokumen Perencanaan

Pembangunan

1 Perencanaan

2 Penganggaran

3 Pelaksanaan

4 Pemantauan

(Monev)

5 Pelaporan

Integrasi

Perencanaan

dan

Penganggaran

APBN Non APBN

Pembangunan Nasional Untuk

Mencapai Tujuan Bernegara

(RPJPN, RPJMN, RKP)

Diperlukan

sinergi

perencanaan

dan

anggaran

Anggaran

Terpadu

Anggaran

Berbasis Akrual

Anggaran

Berbasis Kinerja

MTEF

APBN sebagai instrumen penganggaran harus disusun berdasarkan perencanaan

jangka panjang, menengah dan tahunan. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

APBN diperlukan sinergi antara perencanaan dan penganggaran.

3.4. Sistem Manajemen Pembangunan yang Terintegrasi

14

Page 15: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

3.5. Sinergi Perencanaan dan Penganggaran (Pusat & Daerah)

Pu

sat

Da

era

h

Penetapan arah

kebijakan dan prioritas

pembangunan

Penyusunan. kapasitas

fiskal

Pengusulan inisiatif baru

Penyampaian pagu indikatif *) dan rancangan

awal RKP

Penyusunan Renja K/L

Pertemuan Trilateral

(K/L dan Daerah)

MUSRENBANG (Provinsi dan Nasional)

Pembahasan Nota Keuangan dan RAPBN

Penyusunan dan Penelaahan RKA K/L

Pembahasan RUU APBN dan

Pemutakhiran RKP

Penetapan Alokasi

Belanja dan Pengesahan

Dokumen Anggaran

Kebijakan Prioritas Anggaran

Daerah

Penyusunan dan Penetapan RKPD

Penyusunan dan Penetapan RKP

Peny. Renja SKPD

Musrenbang (Desa, Kecamatan &

Kabupaten)

Penyusunan dan Penelaahan RKA SKPD

Pembahasan RAPBD

Pembahasan

Perda RAPBD

dan Pemutakhiran

RKPD

Penetapan Alokasi

Belanja dan Pengesahan

Dokumen Anggaran Daerah

Catatan:

*) Pagu indikatif memuat Belanja K/L, Belanja Transfer Daerah dan Subsidi

Garis penuh (solid line) menggambarkan urutan proses

Garis putus-putus (dotted line) menggambarkan referensi (mengacu)

Page 16: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

Tindak Lanjut: Membangun Komitmen bersama K/L 4

Page 17: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

PERENCANAAN MAKRO

PERENCANAAN SEKTORAL

(Keterkaitan antarwilayah)

Efektivitas kebijakan Spasial, lokasi dan tanah

* Regulasi

* Pendanaan

Prioritas

Kementerian/

Lembaga

PERENCANAAN REGIONAL

(Keterkaitan antarsektor)

Prioritas

Wilayah

Mobilisasi

Sumberdaya

Lokal

Efisiensi sumberdaya Kapasitas Kelembagaan

4.1 Lingkup Perencanaan dan Penganggaran Untuk Pembangunan

KESEJAHTERAAN, KEMANDIRIAN KEADILAN DAN KEMAKMURAN

RAKYAT

Page 18: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

4.2 Muatan Koordinasi Perencanaan dan Penganggaraan

RPJP, RPJMN, RKP

Target Nasional

Perencanaan Wilayah: Lintas Sektor

Perencanaan Wilayah: Lintas Sektor

Perencanaan Sektoral: Lintas Daerah

Perencanaan Sektoral: Lintas Daerah

Industri

Kesehatan

Perikanan Perdagangan

Pertanian

Infrastruktur

Pendidikan

Perumahan

Industri Perikanan Perdagangan

Pertanian

Infrastruktur

Pendidikan

Perumahan Kesehatan

Page 19: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

• Penguatan instrumen perencanaan pembangunan melalui koordinasi pada tingkat

direktif (tingkat tinggi) antara Kemen PPN/Bappenas, Kemen Keu, dan Kemenko

Perekonomian;

• Koordinasi tingkat strategik (lintas K/L/D untuk membangun integrasi, sinkronisasi,

dan sinergi baik antar-daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fugsi pemerintah

maupun antara pusat dan daerah

4.3 Koordinasi Inter-Organisasi pada Tingkat Direktif dan Strategik

BAPPENAS

Kemenko

Perekonomian

Kemen.

Keuangan

Kementerian

Sektoral

Kementerian

Dalam

Negeri

Pemerintah

Propinsi

Pemerintah

Kab/Kota

Page 20: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key

4.4 Masukan untuk Sinergi Perencanaan dan Penganggaran Kedepan Seperti apa?

1. Keinginan untuk membangun kesepahaman Kemen. Keu.

dan Kemen. PPN/Bappenas untuk mengintegrasikan proses

perencanaan dan penganggaran bentuknya seperti apa?

Masukan K/L sangat diperlukan.

2. Koordinasi 3 Kementerian: Kemen. Keuangan – Kemen.

PPN/Bappenas, dan Kemen. Dalam Negeri, untuk

mengintegrasikan siklus perencanaan pusat dan daerah

Usulan perwujudannya?

3. Koordinasi Kementerian/ Lembaga dengan Kemen.

Keuangan – Kemen. PPN/Bappenas, dan Kemen. Dalam

Negeri seperti apa?

4. Apakah perlu birokrasi ditata? Penataan birokrasi (struktur,

postur dan budaya kerja) Kementerian/ Lembaga yang selaras

dengan reformasi perencanaan dan penganggaran.

Page 21: Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan ...jdih.bappenas.go.id/data/...dan_PenganggaranTanggal...KONDISI UNTUK MENCAPAI SINERGITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Key