oleh : prof. dr. maria sw sumardjono , sh., mcl., mpa

13
PENYEMPURNAAN UU NOMOR 5 TAHUN 1960 PENYEMPURNAAN UU NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA : PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA : Mengapa dan Bagaimana? Mengapa dan Bagaimana? Oleh: Oleh: Prof. Dr. Maria SW Sumardjono, SH., MCL., Prof. Dr. Maria SW Sumardjono, SH., MCL., MPA MPA Presentasi untuk RDPU dengan Komisi II DPR RI Jakarta, 12 Oktober 2011

Upload: heidi

Post on 11-Jan-2016

122 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENYEMPURNAAN UU NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA : Mengapa dan Bagaimana?. Oleh : Prof. Dr. Maria SW Sumardjono , SH., MCL., MPA. Presentasi untuk RDPU dengan Komisi II DPR RI Jakarta, 12 Oktober 2011. PENYEMPURNAAN UU NOMOR 5 TAHUN 1960 - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

PENYEMPURNAAN UU NOMOR 5 TAHUN 1960 PENYEMPURNAAN UU NOMOR 5 TAHUN 1960

TENTANG TENTANG

PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA :PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA :

Mengapa dan Bagaimana?Mengapa dan Bagaimana?

Oleh:Oleh:

Prof. Dr. Maria SW Sumardjono, SH., MCL., MPAProf. Dr. Maria SW Sumardjono, SH., MCL., MPA

Presentasi untuk RDPU dengan Komisi II DPR RIJakarta, 12 Oktober 2011

Page 2: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

2

PENYEMPURNAAN UU NOMOR 5 TAHUN 1960 PENYEMPURNAAN UU NOMOR 5 TAHUN 1960

TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA :AGRARIA :

Mengapa dan Bagaimana?Mengapa dan Bagaimana?

TAP MPR RI NO. IX/MPR/2001TAP MPR RI NO. IX/MPR/2001 KEPPRES NO. 34 TAHUN 2003KEPPRES NO. 34 TAHUN 2003 TAP MPR RI No. V/MPR/2003TAP MPR RI No. V/MPR/2003

Arah Kebijakan Pembaruan AgrariaArah Kebijakan Pembaruan Agraria

a.a. Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan agraria dalam rangka perundang-undangan yang berkaitan dengan agraria dalam rangka sinkronisasi kebijakan antarsektorsinkronisasi kebijakan antarsektor demi terwujudnya demi terwujudnya peraturan peraturan perundang-undangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip PA dan perundang-undangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip PA dan PSDAPSDA..

b.b. Menyelenggarakan pendataan pertanahan melalui inventarisasi dan Menyelenggarakan pendataan pertanahan melalui inventarisasi dan registrasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah registrasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah secara komprehensif dan sistematis dalam rangka pelaksanaan secara komprehensif dan sistematis dalam rangka pelaksanaan landreform.landreform.

TAP MPR RI NO. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan TAP MPR RI NO. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya AlamPengelolaan Sumber Daya Alam

Reposisi UUPAReposisi UUPA

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 3: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

3

c. Melaksanakan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah (landreform) yang berkeadilan dengan memperhatikan kepemilikan tanah untuk rakyat.

d. Menyelesaikan konflik-konflik yang berkenaan dengan SDAgr yang timbul selama ini sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang guna menjamin terlaksananya penegakan hukum dengan didasarkan atas prinsip-prinsip PA dan PSDA.

e. Memperkuat kelembagaan dan kewenangannya dalam rangka mengemban pelaksanaan PA dan menyelesaikan konflik-konflik SDAgr yang terjadi.

f. Mengupayakan dengan sungguh-sungguh pembiayaan dalam melaksanakan program PA dan penyelesaian konflik-konflik SDAgr yang terjadi.

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 4: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

4

Keppres No. 34 Tahun 2003 tentangKeppres No. 34 Tahun 2003 tentang

Kebijakan Nasional di Bidang PertanahanKebijakan Nasional di Bidang Pertanahan

Pasal 1 huruf (a) :

Dalam rangka mewujudkan konsepsi, kebijakan dan sistem pertanahan nasional yang utuh dan terpadu, serta pelaksanaan Tap MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Badan Pertanahan Nasional melakukan langkah-langkah percepatan:a. Penyusunan Rancangan Undang-Undang Penyempurnaan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria dan Rancangan Undang-Undang tentang Hak Atas Tanah serta peraturan perundang-undangan lainnya di bidang pertanahan.

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 5: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

5

Tap MPR No. V/MPR/2003 tentang Saran Kepada Presiden dan DPR Bagi Pelaksanaan Reformasi Agraria

Antara lain:

“menyelesaikan berbagai konflik dan permasalahan di bidang agraria secara proporsional dan adil, mulai dari persoalan hukum sampai implementasinya di lapangan dan bersama-sama DPR membahas Undang-Undang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang akan berfungsi sebagai UU Pokok dan membentuk lembaga atau institusi independen lain untuk menyusun kelembagaan dan mekanisme penyelesaian konflik agraria dan sumber daya alam guna menyelesaikan sengketa agraria dan sumber daya alam agar memenuhi rasa keadilan kelompok petani, nelayan, masyarakat adat, dan rakyat umumnya sehingga berbagai konflik dan kekerasan dapat dicegah dan ditanggulangi.”

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 6: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

6

KEDUDUKAN UUPAKEDUDUKAN UUPA

DASAR-DASAR DAN KETENTUAN POKOK UUPA(FALSAFAH, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP)

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SEKTORAL:PERTAMBANGAN, KEHUTANAN, SUMBER DAYA AIR, DLL

UUPA berfungsi sebagai platform atau payung

PASAL 33 AYAT (3) UUD 1945

das SOLLEN

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 7: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

7

Ruang lingkup pengaturan UUPA sejatinya meliputi bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Komposisi/struktur UUPA memuat 67 pasal: 58 pasal + 9 pasal ketentuan konversi terdiri dari:a. Pasal-pasal yang memuat dasar dan ketentuan pokok: 10 pasal.b. Pasal-pasal yang mengatur tentang tanah: 53 pasal.*)c. Pasal-pasal yang mengatur di luar a dan b: 4 pasal Degradasi UUPA karena disejajarkan dengan UU Sektoral. Penerbitan berbagai peraturan perundang-undangan sektoral didorong oleh semangat pragmatis, yakni untuk mengakomodasi investasi dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi (“pembangunanisme”). Falsafah, tujuan dan prinsip-prinsip dari UUPA tidak diakomodasi dalam UU Sektoral.

*) Pada saat penerbitan UUPA, masalah berkenaan dengan sumberdaya agraria selain tanah belum merupakan hal yang strategis; masalah berkenaan

dengan penanaman modal dan konflik penguasaan serta pemanfaatan sumberdaya agraria belum diantisipasi

UUPA*5/60

UU Kehut5/67; 41/99

UU Pertamb11/67;22/2001

UU PENGAIRAN/SD AIR11/74; 7/2004 Dll

das SEIN

Pasal 33 ayat (3) UUD 1945

KEDUDUKAN UUPA

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 8: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

8

DISHARMONI ATAU INKONSISTENSI ANTAR UU SEKTORAL

Orientasi Eksploitasi atau konservasi

Keberpihakan Pro-rakyat atau pro kapital

Pengelolaan dan implementasinya

Sentralistik/desentralistik, sikap terhadap pluralisme hukum.Implementasinya: sektoral, koordinasi, orientasi produksi

Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)

Gender, pengakuan Masyarakat Hukum Adat [MHA], penyelesaian sengketa

Pengaturan good governance Partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas

Hubungan orang dengan sumber daya alam

Hak atau ijin

Hubungan Negara dengan sumber daya alam

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 9: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

9

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SUMBERDAYA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SUMBERDAYA AGRARIA (UU SEKTORAL) YANG ADAAGRARIA (UU SEKTORAL) YANG ADA

UU sektoral yang diterbitkan pada awal tahun 70an tidak konsisten, bahkan saling bertentangan menyangkut isu/substansi tertentu.

Dari segi normatif

dampak ketidakkonsistenan UU sektoral adalah:

1. Kelangkaan dan kemunduran kualitas dan kuantitas SDA;2. Ketimpangan struktur penguasaan/pemilikan, peruntukan, penggunaan, dan pemanfaatan SDA;3. Timbulnya berbagai konflik dan sengketa dalam penguasaan/pemilikan, dan pemanfaatan SDA. (antar sektor, antara sektor dengan MHA, antara investor dengan MHA, antar investor terkait hak/ijin pemanfaatan SDA)

Dari segi empiris

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 10: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

10

PENYEMPURNAAN UUPA PENYEMPURNAAN UUPA

PASAL 33 AYAT (3)UUD 1945

UNDANG-UNDANG TERKAIT SDAgrMempertahankan falsafah dan tujuan UUPA; penajaman

prinsip-prinsip UUPA, dan penyelarasannya dengan prinsip-prinsip dalam TAP MPR No. IX/MPR/2001.

Obyek yang diatur: bumi, air, ruang udara dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya (harmonisasi pengaturan SDA/hukum,

di bidang SDA, sebagai sistem)

PENGATURAN LEBIH LANJUTPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DI BIDANG SDAgr(tanah, hutan, tambang, air, kelautan, dll.)

(Sub-sistem)

Alternatif I:Reposisi UUPA

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 11: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

11

PENYEMPURNAAN UUPA PENYEMPURNAAN UUPA

PASAL 33 AYAT (3)UUD 1945

Alternatif II: Penyempurnaan Hukum Tanah Nasional

Penyempuranaan UUPA: •Penyempurnaan hukum tanah nasional•Obyek pengaturan: tanah•Melengkapi pengaturan•Memperjelas penafsiran

•Penyempurnaan UUPA sebagai sub-sistem pengaturan terkait SD Agraria

Penyempuranaan UUPA: •Penyempurnaan hukum tanah nasional•Obyek pengaturan: tanah•Melengkapi pengaturan•Memperjelas penafsiran

•Penyempurnaan UUPA sebagai sub-sistem pengaturan terkait SD Agraria

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 12: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

12

PENYEMPURNAAN UUPA :PENYEMPURNAAN UUPA :Diantara Dua PilihanDiantara Dua Pilihan

Alternatif I : Penyempurnaan Hukum Tanah Nasional

Alternatif II : Reposisi UUPA

Memperkuat UUPA, melengkapi peraturannya, memperjelas penafsirannya.UUPA yang disempurnakan merupakan sub-sistem pengaturan di bidang SD Agraria

Mengembalikan kedudukan UUPA yang disempurnakan sebagai perwujudan “hukum (di bidang SD Agraria) sebagai sistem”

Obyek yang diatur

Tanah Bumi, air, ruang udara, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

Ciri Sektoral (tetap melanggengkan sektoralisme)

Lintas sektor (harmonisasi peraturan perundang-undangan sektoral)

Substansi Pengelolaan tanah dan pengaturan tentang hubungan hukum dan perbuatan hukum terkait tanah

Mengatur hal-hal yang bersifat pokok/prinsip dalam penguasaan dan pemanfaatan SD Agraria

Pendekatan Pragmatis (jangka pendek) Idealis (jangka panjang)

Pertimbangan politis

Tarik ulur antar sektor relatif rendah Memerlukan take and give dari semua sektor (tarik ulur relatif tinggi)

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011

Page 13: Oleh : Prof. Dr. Maria SW  Sumardjono , SH., MCL., MPA

13

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Jakarta, 12 Oktober 2011Jakarta, 12 Oktober 2011

Maria SW Sumardjono_Jakarta Oktober 2011