oleh mohammad azis 2210 030 045 tauruski syaifullah anwar...
TRANSCRIPT
Sensor tegangan Pada tugas akhir ini menggunakan 1 buah sensor tegangan.
Sensor tegangan tersebut digunakan untuk mengukur besar tegangan beban pada line. Rangkaian sensor tegangan ini menggunakan resistor pembagi tegangan. Fungsi resistor ini untuk menurunkan tegangan dari tegangan sumber menjadi tegangan yang dikehendaki
.
Sensor Arus
Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti kaiadah penggunaan transformator sebagai sensor arus (Current transformer). Trafo yang digunakan adalah trafo bekas pemakaian radio yang difungsikan sebagai trafo arus (current transformer). Untuk menjadikannya menjadi current transformer, maka pada salah satu sisi pada trafo tersebut dibelitkan oleh kawat email yang dialiri listrik menuju beban maka trafo CT tersebut akan terinduksi oleh arus yang mengalir pada beban sehingga akan menimbulkan tegangan pada trafo CT sisi sekunder tersebut
Perancangan Zero Crossing Detector Rangkaian ini berfungsi untuk mendeteksi perbedaan sudut
fasa yang mengalir ke beban Perbedaan sudut phasa diubah menjadi bentuk tegangan DC yang apabila beda phasa kecil maka tegangan output yang menghasilkan juga kecil, sedangkan semakin besar beda phasa maka output tegangan DC yang dihasilkan juga semakin besar. Perubahan range tegangan ini berkisar antara ± 0V – 5V DC.
Dalam pembuatan tugas akhir ini menggunakan perangkat
lunak Arduino IDE. Perangkat lunak sangat dibutuhkan dalam pemrograman AVR (Atmega8) untuk aktifasi relay dan membaca data sensor besar nilai beban pemakaian energi listrik yang digunakan serta integrasi antar mikrokontroler dengan komunikasi serial RS-485.
Untuk HMI yang digunakan pada sistem aktifasi relay secara
terpusat oleh PC menggunakan software Visual Basic 6.0 , adapun
rancangan visualisasinya terdiri dari tombol on dan off pada tiap
lantai disertai dengan besar nilai pemakaian energi listrik. Indikator
pemakaian energi listrik yang tertera pada PC adalah besar
tegangan, arus, dan beda fasa serta besar daya yang digunakan yang
hanya terdapat pada gedung lantai dasar
HMI pada Visual Basic 6.0
Pengujian secara keseluruhan dilakukan dengan merangkaiakan secara
keseluruhan rangkaian hardware dan software membentuk suatu sistem yang terintegrasi. Pengujian meliputi aktifasi on – off relay yang dikontrol melalui PC dan pembacaan data sensor oleh mikrokontroler yang kemudian divisualisasikan pada PC melalui software visual basic 6.0 dengan pemrograman pada lampiran.
Pada miniatur Panel Litrik terdapat 6 buah relay 12 Volt DC, masing – masing relay terhubung pada beban secara terpisah dengan satu sumber 220 Volt. Relay pertama terhubung dengan beban yang akan dimonitoring besar pemakaian energi listrik yakni solder, kipas angin dan lampu TL sedangkan sisanya terhubung dengan beban yang tidak dimonitoring yakni lampu bolam, hanya sebagai indikator yang menandakan bahwa aktifasi on – off relay bekerja
Apabila tombol off pada tampilan visualisasi monitoring ditekan, maka relay akan memutuskan aliran listrik 220 Volt pada beban.
Pada visualisasi monitoring menunjukkan tombol on ketika aktif jendela gedung akan berwarna putih yang terlihat
Pada gambar berikut ini
sehingga Beban lampu pada miniatur panel listrik akan menyala ketika tombol on ditekan
Visualisasi monitoring beban pemakaian energi listrik terdapat besar nilai tegangan, arus, phi dan daya yang dapat dimonitoring dengan hasil olah pemrograman pada lampiran dengan menggunakan beban yang telah ditentukan sebelumnya Pada gambar dibawah ini menunjukkan monitoring ketika sistem terhubung dengan sumber AC 220 Volt tanpa menggunakan beban.
Gambar 4.12 HMI Monitoring Pemakaian Energi Beban Maksimum yakni Lampu TL pada Visual Basic 6.0
Dari hasil monitoring tersebut dilakukan analisa secara manual yakni sebaagai berikut :
P = 223,78 x 0,04411 x Cos 3,6
= 9.8709358 x 0,99
= 9.772226442 watt
Ono Kupat Di Campur Santen
Menawi Lepat
Nyuwun ngapunten