oleh: atun iswariiswari.staff.gunadarma.ac.id/.../files/63784/09.+sistem+biaya+tak… · beberapa...

12
Oleh: Atun Iswari

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Oleh: Atun Iswari

  • • Sistem harga pokok taksiran adalah salah satusistem harga pokok yang ditentukan di mukauntuk mengolah produk atau jasa tertentudengan jalan menentukan besarnya biaya bahanbaku (raw material cost), biaya tenaga kerjalangsung (direct labor cost) dan biaya overhead pabrik (factory overhead) yang diperlukan untukmengolah produk atau jasa tersebut di waktuyang akan datang.

    • Harga pokok taksiran yang sudah ditentukanakan dipakai sebagai dasar untuk :a. Mencatat harga pokok produk atau jasa ke

    dalam rekening buku besar.b. Membandingkan biaya taksiran dengan biaya

    yang sesungguhnya terjadi, serta menentukanbesarnya selisih yang timbul.

  • • Dapat mengurangi atau menekan biaya adminstrasi. Penggunaan beberapa dokumen dasar pada sistem inidapat dikurangi dan perhitungan harga pokok ataujasa dapat dengan cepat diadakan, sehungga dapatmengurangi besarnya biaya administrasi.

    • Dapat menyediakan informasi untuk pengambilankeputusan. Manajemen memerlukan informasi biayauntuk pengambilan keputusan tentang produk ataujasa sebelum diolah, dan pemakaian harga pokoktaksiran menyediakan informasi kepada manajemenuntuk pengambilan keputusan tersebut.

    • Mengantar ke pemakaian sistem harga pokokstandar. Sistem harga pokok taksiran merupakantransisi dari pemakaian sistem harga pokoksesungguhnya menuju pemakaian sistem harga pokokstandar.

  • • Harga pokok taksiran yang ditentukan kurang teliti baru dapatdikoreksi pada akhir periodesetelah selisih biaya dihitung dandialokasikan.

    • Timbulnya selisih biaya yang besardapat mengakibatkan pengambilankeputusan yang keliru, karenapengambilan keputusan dilakukansebelum produk atau jasa tersebutdiolah.

  • • Taksiran biaya bahan baku meliputi taksiran kuantitassetiap jenis bahan baku yang diperlukan untuk mengolahsetiap satuan produk tertentu dan taksiran harga setiapjenis bahan baku yang diperlukan terebut. Apabila didalam pengolahan timbul sisa bahan (scrap) yang mempunyai nilai, maka sisa bahan tersebut diperlakukansebagai pengurang taksiran biaya bahan baku.

    • Dasar penentuan yang digunakan dalam menentukantaksiran kuantitas bahan baku adalah : (a) spesifikasiteknis dari produk yang akan diolah, (b) pilot runs, (c) catatan prestasi masa lalu, (d) rata-rata pemakaianbahan baku dari produk yang telah selesai, dsb.

    • Faktor-faktor yang dapat dipakai sebagai dasarpenentuan taksiran harga bahan baku dapat berasal daribeberapa sumber seperti : (a) kontrak pembelian bahanjangka panjang, (b) daftar harga dari suplier, (c) trend dan prediksi harga pasar dan sebagainya.

  • Besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung dipengaruhioleh sistem pengupahan yang berlaku di perusahaan:

    • Bila menggunakan sistem upah perpotong (buah) produkyang dihasilkan, besarnya taksiran biaya tenaga kerjalangsung dapat diperoleh dari penentuan taksiran upahperpotong yang akan digunakan untuk waktu yang akandatang.

    • Bila sistem yang digunakan perusahaan sistem upah per jam kerja langsung, besarnya taksiran biaya tenaga kerjalangsung dapat ditentukan dengan menaksir waktu yang diperlukan untuk mengolah satu satuan produk danmenaksir besarnya tarif biaya tenaga kerja langsungperjam yang akan berlaku untuk waktu yang akan datang.

    • Untuk perusahaan ygang menggunakan sistem upah tenagakerja langsung atas dasar upah tetap per bulan, makabesarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung ditentukandengan menjumlah total biaya tenaga kerja langsung dalamsatu periode dibagi volume produksi yang ditaksir(direncanakan) akan dihasilkan dalam periode tersebut

  • Dimulai dengan menaksir besarnya setiapelemen biaya overhead pabrik dalam

    periode tertentu yang dikelompokkan pula atas dasar tingkat variabilitas biaya ( biaya tetap dan biaya variabel ). Untukmenentukan biaya taksiran setiap buah

    produk yang dihasilkan maka jumlahtaksiran BOP tersebut dibagi dengantaksiran kapasitas yang akan dipakai

    sebagai dasar pembebanan BOP.

  • • Metode harga pokok proses (process cost method).

    Karakteristiknya adalah bentuk produk yang sifatnya homogen tanpa dipengaruhi olehspesifikasi yang diminta oleh pembeli. Padametode ini besarnya harga pokok taksiranditentukan pada awal periode untuk setiap produkyang dihasilkan, sedangkan apabila produkdiproses melalui beberapa departemen makabesarnya harga pokok taksiran ditentukan untuksetiap departemen dimana produk tersebutdiproduksi.

  • Metode harga pokok pesanan (job cost method).

    Produk yang dihasilkan tergantung darispesifikasi dari pemesan. Besarnya harga

    pokok taksiran untuk setiap pesanan belumdapat ditentukan pada awal periode akan

    tetapi harus dihitung pada saat akanmemnerima pesanan tertentu yang sekaligus

    harga pokok taksiran tersebut dapatdipakai manajemen untuk memutuskan

    ditolak atau diterimanya pesanan tersebut. Besarnya harga pokok taksiran pada metodeini dipengaruhi oleh spesifikasi produk yang

    dipesan dan faktor-faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan.

  • 1. Harga pokok taksiran disusun untuk dimasukkankedalam sistem akuntansi perusahaan

    2. Rekening persediaan bahan baku, biaya gaji dan upah,serta rekening BOP didebit dan dikredit sebesarharga pokok atau biaya yang sesungguhnya.

    3. Rekening barang dalam proses untuk biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrikdibebani (didebit) dengan biaya yang sesungguhnyadinikmati. Rekening ini dikredit atas produk yangselesai atau produk dalam proses pada akhir periodesebesar harga pokok taksiran.

    4. Rekening persediaan produk selesai didebit sebesarharga pokok taksiran aas produk selesai dan dikreditsebesar sebesar harga pokok taksiran atas produkselesai yang dijual.

  • 5. Rekening harga pokok penjualan didebit sebesarharga pokok taksiran atas produk selesai yangdijual

    6. Pada akhir periode harga pokok produk dalamproses dipindahkan dari setiap rekening barangdalam proses ke dalam rekening persedian produkdalam proses sebesar harga pokok taksirannya.

    7. Pada akhir periode dihitung selisih biaya yangtimbul, dengan jalan membandingkan jumlah debitsetiap rekening barang dalam proses (menunjukkanbiaya sesungguhnya) dengan sebelah kreditrekening barang dalam proses yang sama(menunjukkan harga pokok taksiran), sertamemindahkan selisih biaya ke dalam rekening selisihbiaya.

    8. Setelah rekening selisih biaya dihitung, selanjutnyaselisih tersebut dialokasikan kembali ke dalamrekening harga pokok penjualan, persediaan produkselesai, dan rekening persediaan produk dalamproses.