oleh : ana sari putri nim:14.204.100.19...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA STEPHEN PIT CORDER DALAM
PRAKTEK PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB SISWI KELAS IX
SMPIT BAITUSSALAM PRAMBANAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
Oleh :
Ana Sari Putri
NIM:14.204.100.19
TESIS
Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam
Program Studi Pendidikan Islam
Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab
YOGYAKARTA
2016
vii
MOTO
ةعربي لل غة ال تعليمىة و أحسن ربي ت لل جهادىأحسن "Sebaik – baik jihadku adalah untuk pendidikan dan sebaik – baik
pengajaranku adalah untuk bahasa Arab "
viii
Tesis ini kupersembahkan kepada
almamaterku
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
ix
Abstrak
Ana Sari Putri. 1420410019. Analisis Kesalahan Berbahasa Stephen Pit Corder
dalam Praktek Percakapan Berbahasa Arab Siswi Kelas IX SMPIT Baitussalam
Prambanan Tahun Ajaran 2015/2016. PPs UIN Sunan Kalijaga. 2016.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena sosial praktek berbahasa
Arab dalam percakapan harian siswi kelas IX SMPIT Baitussalam Prambanan
tahun ajaran 2015/2016. Pelaksanaan praktek berbahasa Arab yang terjadi di
kalangan siswi kelas IX sering kali diwarnai dengan berbagai bentuk kesalahan
berbahasa. Terjadinya kesalahan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kesalahan
serta menganalisis berbagai bentuk kesalahan yang terjadi dalam percakapan siswi
kelas IX SMPIT Baitussalam.
Penelitian ini menggunakan teori error analysis dan idiocyncratic dialect Stephen
Pit Corder. Teori error analysis mengacu kepada pembagian kategori kesalahan
berbahasa berdasarkan 4 aspek linguistik, yaitu : fonologi, morfologi, sintaksis
dan semantik. Adapun pada tahapan analisis idiocyncratic dialect, analisa
kesalahan dilakukan melalui 3 tahapan berdasarkan pada skema analisis Stephen
Pit Corder, yaitu keluar 1 yang menerangkan bahwa kalimat tersebut tidak
berkontribusi dialek idiosinkratik , keluar 2 dan 3 menerangkan bahwa kalimat
tersebut berkontribusi pada dialek idiosinkratik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field
research. Teknik sampling yang digunakan berupa proposionate stratified
random sampling. Proses identifikasi kesalahan berbahasa dilakukan melalui 5
langkah, yaitu : memilih korpus bahasa, mengenali kesalahan dalam korpus,
mengklasifikasikan kesalahan, menjelaskan kesalahan, dan mengevaluasi
kesalahan. Instrumen pengumpulan data menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa yang terjadi dalam
percakapan berbahasa Arab siswi kelas IX tersebar dalam 4 jenis kesalahan, yaitu
kesalahan dalam hal fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Kesalahan –
kesalahan tersebut cukup memberi dampak signifikan terhadap aspek ketrampilan
menulis serta berbicara siswi kelas IX. Tipe bahasa Arab yang diproduksi oleh
siswi kelas IX tergolong kategori idiosinkratik terbuka, karena sebagian besar dari
kesalahan yang terjadi dapat diketahui dengan jelas dan diperbaiki sesuai dengan
gramatikal bahasa Arab yang berlaku,
Kata Kunci : Analisis Kesalahan, Stephen Pit Corder, Dialek Idiosinkra
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22
Januari 1998.
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Keterangan
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
ba’ B Be ب
ta’ T Te ت
ṡa’ ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
a ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh kadan ha خ
Dal D De د
Żal Z zet (dengantitik di atas) ذ
ra’ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy esdan ye ش
ṣad ṣ es (dengan titik di bawah) ص
ḍad ḍ de (dengan titik dibawah) ض
ṭa ṭ te (dengan titik di bawah) ط
ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain ‘ koma terbaik diatas‘ ع
Gain G Ge غ
fa’ F Ef ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
xi
Nun N En ن
Wawu W We و
ha’ H Ha ه
Hamzah ' Apostrof ء
ya’ Y Ye ي
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
Ditulis muta’aqqidīn متعقدين
Ditulis ‘iddah عدة
C. Ta' Marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
Ditulis Hibah هبة
Ditulis Jizyah جزية
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap kedalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya,
kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
Ditulis karāmah al-auliyā كرامة األولياء
2. Bila ta' marbutah hidup atau dengan harkat fathah, kasrah, dan dammah,
ditulis t.
Ditulis zakātul fiṭri زكاة الفطر
xii
D. Vokal Pendek
Kasrah ditulis I
Fathah ditulis A
Dammah ditulis U
E. Vokal Panjang
fathah + alif Ditulis A
Ditulis Jāhiliyyah جاهلية
fathah + ya'mati Ditulis A
Ditulis yas’ā يسعى
kasrah + ya'mati Ditulis Ī
Ditulis Karīm كرمي
dammah + wawumati Ditulis U
Ditulis furūḍ فروض
F. VokalRangkap
fathah + ya' mati Ditulis Ai
Ditulis Bainakum بينكم
fathah + wawumati Ditulis Au
Ditulis Qaulun قول
xiii
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
Ditulis a'antum أأننتم
Ditulis u’idat أعدت
Ditulis la'insyakartum لنن شكرمت
H. Kata Sandang Alif + Lam
a. Bila diikuti Huruf Qamariyah
Ditulis al-Qura'ān القرآن
Ditulis al-Qiyās القياس
b. Bila diikuti Huruf Syamsiyah ditulis dengan menggandakan huruf
syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya.
'Ditulis as-Samā السماء
Ditulis asy-Syams الشمس
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis ẓawī al-furūḍ ذوي الفروض
Ditulis ahl as-sunnah أهل السنة
xiv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah Swt. yang telah
memberikan nikmah, hidayah serta anugerah yang tiada tara sehingga penulisan
tesis berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa Stephen Pit Corder dalam
Praktek Percakapan Berbahasa Arab Siswi Kelas IX SMPIT Baitussalam
Prambanan” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang diutus menjadi suri tauladan bagi
seluruh manusia dan rahmat bagi seluruh alam.
Penyusunan tesis ini dapat terselesaikan karena bantuan, motivasi dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan ucapan
terima kasih kepada:
1. Prof.Dr.Machasin,M.A. selaku Pgs.UIN Sunan Kalijaga yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di UIN
Sunan Kalijaga.
2. Prof.Norhaidi Hasan,M.A.M.Phil.Ph.D. selaku Direktur Program
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan kemudahan dan
kesempatan kepada penulis selama proses pendidikan.
3. Ro’fah ,BSW., MSW.,Ph.D. selaku koordinator pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga dan jajarannya, atas segala kemudahan kebijakan yang diberikan
kepada penulis untuk melancarkan persoalan administrasi perkuliahan.
4. Ahmad Rafiq, M.Ag., Ph.D., selaku sekretaris Program Studi Pendidikan
Islam Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xv
5. Dr.Maksudin. M.Ag. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, arahan dan koreksi
serta petunjuk kepada penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan
baik.
6. Para Bapak dan Ibu Dosen Program Pascasarjana Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab yang telah membagi ilmu dan membuka
cakrawala berpikir penulis selama proses perkuliahan.
7. Segenap civitas akademika UIN Sunan Kalijaga Program Pascasarjana
terutama Bapak Rahmanto M.Ag, selaku administrator Progam PI, dan
juga Bapak pimpinan beserta karyawan/karyawati Perpustakaan Program
Pascasarjana yang telah memberikan pelayanan dan kerjasama yang
maksimal selama proses studi.
8. Keluarga besar Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Baitussalam
Prambanan yang dipimpin oleh K.H. Abdul Hakim, Aka. atas kesediaan
dan bantuannya selama proses penelitian lapangan di lingkungan SMPIT
Baitussalam Prambanan.
9. Para pahlawan tanpa tanda jasa Sani Ayu Lestari, Faridatus Sholihah,
Wahdatul Waroiyah, Anggi Nur Cahyani, Madiha, Fista Titianingrum,
Zahrini Ghasani, Syaikha Dziyaul Haq, Fitri Rahayu, Nur Fitri, Dhariska
Nur Fauziyah, Bu Dian Ernawati, Bu Utami Ria, Bu Gita Anantari dan
rekan – rekan asatidz sekalian yang turut serta mendukung dalam
penulisan tesis ini.
xvi
10. Kedua orang tua Sarimin, S.Pd. dan Sulastri atas segala bimbingan, kasih
sayang, dan lantunan doa keduanya yang dipanjatkan dengan tiada putus-
putusnya, dan pengorbanannya untuk merawat dan mengasihi cucu-cucu
selama melaksanakan tugas dan perkuliahan serta penyusunan tesis ini,
juga atas doa dan bantuannya yang tiada terhingga.
11. Adik – adik yang menjadi kebanggaan orang tua, Ali Akbar Sari Putra
dan Aan Nurzeha Sari Putra semoga selalu diberi kelancaran dalam
belajar, berdakwah dan berkarya.
12. Sahabat seperjuangan kelas PBA A periode 2014 atas segenap
kebersamaan, persahabatan, kekeluargaan yang terjalin di antara kita.
13. Keluarga dekat, Sahabat dekat, dan teman-teman yang tidak mungkin
disebutkan satu persatu di sini, atas segala do’a dan dukungan yang
diberikan.
Demikian penulis haturkan jazākumullāh khairan katsīran. Semoga Allah
SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya atas kebaikan
yang telah diperbuat. Tentulah hasil penulisan tesis ini bukanlah hasil akhir yang
memuaskan, karena karya ini tiada lain kecuali merupakan proses pembelajaran
dari sebuah rihlah ‘ilmiyyah yang berkesinambungan. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya ini
dan kemajuan bidang pendidikan bahasa Arab.
xvii
Akhirnya, penulis berharap karya yang sederhana ini dapat memberikan
sumbangan yang cukup berharga dan bermanfaat bagi penulis sendiri dan
kemajuan pendidikan. Semoga Allah SWT meridhainya. Āmīn, Ya Rabbal
‘Ālamīn.
Yogyakarta, 10 Maret 2016
Penulis
Ana Sari Putri
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ......................................................... iii
PENGESAHAN DIREKTUR ..................................................................... iv
PERSETUJUAN TIM PENGUJI ............................................................... v
NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................... vi
HALAMAN MOTO ..................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. viii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. x
KATA PENGANTAR .................................................................................. xiv
DAFTAR ISI ................................................................................................. xviii
BAB I :PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 7
D. Kajian Pustaka ............................................................................. 8
E. Motode Penelitian ........................................................................ 11
F. Sistematika Pembahasan ............................................................. 17
BAB II :KONSEP ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DAN
DIALEK IDIOSINKRATIK STEPHEN PIT CORDER ....... 18
A. Analisis Kesalahan Berbahasa Stephen Pit Corder ....................... 18
1. Pengertian Kesalahan dan Analisis Kesalahan ..................... 19
2. Tujuan Analisis Kesalahan Berbahasa S.P.Corder ............... 25
xix
3. Metodologi Analisis Kesalahan Berbahasa S.P.Corder ........ 26
4. Karakteristik Kesalahan Berbahasa S.P.Corder .................... 33
B. Dialek Idiosinkratik ....................................................................... 35
1. Prosedur Identifikasi Kesalahan dalam Data Produksi
Dialek Idiosinkratik .............................................................. 42
2. Pengaruh Pembentukan Dialek Idiosinkratik Terhadap
Tahap Perkembangan Bahasa Pembelajar ........................... 44
BAB III :GAMBARAN UMUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ISLAM TERPADU BAITUSSALAM PRAMBANAN .......... 46
A. Sejarah Berdiri dan Letak Geografis ..................................... 46
B. Visi dan Misi .......................................................................... 49
C. Struktur Organisasi ................................................................ 50
D. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa ..................................... 59
E. Ekstrakurikuler ....................................................................... 63
F. Kurikulum .............................................................................. 64
G. Sarana dan Prasarana.............................................................. 66
H. Pembelajaran Bahasa Arab .................................................... 68
I. Deskripsi Praktik Berbahasa Arab Kelas IX .......................... 71
J. Problematika Linguistik yang Terjadi dalam Praktik Bahasa
Arab Siswi Kelas IX............................................................... 73
BAB IV : ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA ARAB SISWI
KELAS IX SMPIT BAITUSSALAM PRAMBANAN
PERSPEKTIF PENDEKATAN ANAKES STEPHEN PIT
CORDER ................................................................................... 75
A. Kesalahan Fonologi ................................................................ 76
B. Kesalahan Morfologi .............................................................. 101
C. Kesalahan Sintaksis ................................................................ 122
D. Kesalahan Semantik ............................................................... 145
xx
E. Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan Berbahasa ............... 158
BAB V : ANALISIS DIALEK IDIOSINKRATIK DALAM BAHASA
ARAB SISWI KELAS IX SMPIT BAITUSSALAM
PRAMBANAN TAHUN AJARAN 2015/2016 ........................ 168
A. Keluar 1 .................................................................................. 170
B. Keluar 2 (a) ............................................................................. 177
C. Keluar 2 (b)............................................................................. 195
D. Keluar 3 .................................................................................. 199
BAB VI : PENUTUP ................................................................................. 201
A. KESIMPULAN ........................................................................ 201
B. SARAN ..................................................................................... 205
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 206
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Para pakar pendidikan agama Islam telah menaruh perhatian besar pada
pengajaran dan pengembangan bahasa Arab. Berbagai lembaga pendidikan
berbasis Islam mulai dari sekolah dasar hingga sekolah tinggi bermunculan dan
mencoba mencanangkan program pembelajaran bahasa Arab aktif sebagai salah
satu program unggulannya. Sebagian besar dari lembaga pendidikan tersebut telah
menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi yang tercantum dalam peraturan
kelembagaan dan harus ditaati serta diterapkan oleh para pelajar bahasa dalam
percakapan sehari – hari. Lebih spesifik lagi, kini tidak sedikit lembaga
pendidikan yang menerapkan sistem boarding school dengan tujuan untuk
mempermudah proses pembelajaran bahasa aktif dan pembentukan lingkungan
berbahasa yang kondusif dan efektif.
Pembentukan lingkungan berbahasa Arab yang kondusif dan efektif serta
pembiasaan berbahasa Arab aktif tentunya membutuhkan proses yang lama dan
bertahap. Berbagai problematika yang muncul dalam pembelajaran bahasa Arab
merupakan sesuatu yang pasti untuk dihadapi dan harus ditemukan solusi yang
tepat guna menekan munculnya faktor-faktor penghambat dalam proses
pembelajaran bahasa Arab. Hal itu dikarenakan posisi bahasa Arab sebagai bahasa
kedua bagi para pelajar bahasa yang tengah menjalani proses belajar bahasa
dengan dihadapkan pada berbagai problem belajar bahasa baik dari segi linguistik
2
maupun non linguistik.1 Bagi non Arab, apalagi para pengguna bahasa latin,
masalah penulisan (al khat al „Arabiy wa al ashwat) atau “Arabic script and the
sound which do not exist in other languages” merupakan suatu masalah tersendiri
dalam proses belajar.2
Realita menunjukkan bahwa masih banyak lembaga pendidikan berbasis
Islam yang belum berhasil mewujudkan program bahasa Arab tersebut.3
Pencapaian pelaksanaan program baru sebatas perumusan perencanaan dan
penentuan strategi yang tepat untuk mencapai target – target akademik yang telah
ditetapkan. Berbagai kegiatan kebahasaan dicanangkan untuk melatih ketrampilan
dan mengembangkan kemampuan siswa dalam belajar berbahasa Arab aktif
seperti pemberian mufrodat (kosa kata), muhadatsah (percakapan tematik), pidato
berbahasa Arab, lomba – lomba bahasa dan sebagainya. Bahkan hampir semua
lembaga pendidikan Islam telah menjadikan pelajaran – pelajaran agama baik
yang berkaitan dengan linguistik maupun non linguistik sebagai bagian dari
pelajaran reguler yang pengajarannya menggunakan bahasa Arab. Namun, praktek
bahasa Arab yang diterapkan masih berupa formalitas pelaksanaan program dan
sebatas untuk memenuhi tuntutan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
bahasa.
1Syamsuddin Asyrofi. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, cet.ke-1 (Yogyakarta : Idea
Press, 2010), hlm.20. 2Nurcholish Madjid. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, cet.ke-3 (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2010),hlm.136 3Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa pelajar
maupun pengajar di beberapa lembaga pendidikan berbasis agama Islam di Yogyakarta dan
sekitarnya (di antaranya SMPIT Ihsanul Fikri, SMPIT Ibnu Abbas, SMPIT Abu Bakar, SMPIT
Nur Hidayah, Pon.Pes. Wahid Hasyim, Pon.Pes. Al Mukmin, Assalam, Mu‟alimat Yogyakarta)
3
Sekalipun demikian, ada juga beberapa lembaga pendidikan yang telah cukup
berhasil dalam mendorong dan memotivasi para pelajar untuk berbahasa Arab
secara aktif, sekalipun bahasa Arab yang diterapkan sebagian besar belum sesuai
dengan kaidah tatanan bahasa Arab yang benar. Hal itulah yang terjadi di SMPIT
Baitussalam Prambanan.4 Berbagai kesalahan dalam berbahasa mengiringi proses
belajar bahasa Arab para siswi kelas IX dari sekolah tersebut, seperti kesalahan
pada pelafalan bunyi, pemilihan kosa kata, penyusunan kalimat, penggunaan
istilah, dan sebagainya. Slamet menambahkan bahwa dalam berbahasa sering kali
ditemukan berbagai kesalahan penggunaan bahasa. Kesalahan berbahasa tersebut
seperti ketidakefektifan kalimat, pemilihan kata, kesalahan pemakaian tanda baca,
ketidaktepatan penulisan kata jadian dan gejala kontaminasi kata.5
Beberapa penyelidikan terkait kedwibahasaan juga menyimpulkan bahwa
dalam proses pembelajaran bahasa kedua akan ada suatu kecenderungan bahwa
unsur – unsur bahasa yang satu pindah ke bahasa yang lain, seperti leksikal,
morfo-sintaksis, fonem dan semantik. Hal ini disebut transfer (pemindahan) yang
merupakan gangguan (interferensi) dan bisa meliputi semua aspek bahasa seperti
ucapan, pembentukan morfo-sintaksis, semantik dan juga kultur.6
Menurut Soepomo kesalahan – kesalahan dalam proses praktek bahasa kedua
sering terjadi dikarenakan a). pengertian pelajar bahasa yang kacau, b).
4Berdasarkan pengalaman peneliti sendiri sebagai pengajar dan juga penanggung jawab
divisi bahasa di SMPIT Baitussalam Prambanan sejak tahun 2009 sampai sekarang 5Slamet. Problematika Berbahasa Indonesia dan Pembelajarannya. Cet. – 1 (Yogyakarta :
Graha Ilmu. 2014).Hlm.159 6Samsuri. Analisis Bahasa, cet.-7 (Jakarta : Spdodadi, 1987). Hlm. 46
4
interferensi, c). karena logika yang belum matang, d). karena analogi, e). karena
sikap sembrono.7
Kesalahan berbahasa merupakan penggunaan bahasa baik secara lisan maupun
tertulis yang menyimpang dari faktor – faktor penentu komunikasi atau
menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari tatanan kaidah
bahasa.8 Berbagai kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh pembelajar selama
dalam proses belajar tidak dapat dipandang sebagai kesalahan begitu saja, tetapi
harus dipandang sebagai suatu bagian dari strategi belajar. Usaha untuk membantu
tercapainya tujuan belajar bahasa pembelajar adalah dengan mengetahui sebab –
sebab dan cara mengatasi kesalahan – kesalahan berbahasa yang mereka lakukan
dengan jalan menganalisis berbagai hal yang berkaitan dengan kesalahan
berbahasa siswa.9
Telah banyak penelitian ataupun kajian ilmiah yang berkaitan dengan
kesalahan bahasa yang mencoba untuk menganalisis dan memberikan solusi
terbaik terhadap permasalahan yang ada. Namun, jenis kajian tersebut sering kali
diteliti dengan pendekatan linguistik perspektif nahwu, shorof, terjemah dan
sebagainya. Sekalipun masih berkaitan, pada penelitian ini peneliti mencoba untuk
melihat dan menganalisis problem yang ada ditinjau dari aspek sosiolinguistik.
Objek formal ini akan melihat bagaimana proses siswa pembelajar bahasa
mengenal kalimat – kalimat asing yang ada di sekitarnya untuk kemudian
dipelajari dan menemukan masalah kebahasaan yang terjadi di tengah – tengah
7Pranowo. Analisis Pengajaran Bahasa. (Yogyakarta : Gadjah Mada Univercity Press.1996).
Hlm. 57 8Nanik Setyawati. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia, cet.- 4 (Surakarta : Yuma
Pressindo, 2013). Hlm.13 9Pranowo. Analisis Pengajaran Bahasa ………Hlm. 51
5
proses pemerolehan bahasa. Aspek ini sekaligus menjadi unsur terpenting dalam
penelitian ini yang menekankan pada adanya prinsip kerja suatu pendekatan
sosiolinguistik.
Salah satu model analisis kesalahan berbahasa yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model analisis kesalahan berbahasa Stephen Pit Corder yang
menawarkan tiga langkah dalam metode analisisnya yaitu : a). tahap mengenal
kalimat – kalimat idiosinkratik, b). mendeskripsikan interlanguage (bahasa
antara) berdasarkan pasangan – pasangan kalimat yang baik dan jelek strukturnya,
c). penjelasan dari dua langkah sebelumnya.10
Peneliti merasa bahwa model
analisis yang ditawarkan oleh Corder merupakan metode yang tepat dan efektif
untuk menganalisis problem kebahasaan yang ada di SMPIT Baitussalam setelah
melalui proses membandingkan dan mengaitkan antara data di lapangan dengan 3
langkah yang telah disebutkan sebelumnya.
Analisis kesalahan berbahasa lebih menekankan pada aspek kreatif siswa
pelajar bahasa dan menempatkan siswa sebagai titik pusat pembelajaran bahasa
dan pembelajaran bahasa ke dua. Dalam literatur bahasa Inggris digunakan dua
istilah yang berbeda , yaitu mistake dan error. Pit Corder memaknai istilah yang
pertama sebagai bentuk kesalahan berbahasa yang terjadi secara tidak sistematis
dalam tutur seseorang, sedangkan yang kedua adalah bentuk kesalahan berbahasa
yang terjadi secara sistematis dalam tutur seseorang yang belajar bahasa. Dua tipe
kesalahan ini oleh Corder dihubungkan dengan teori bahasa Noam Chomsky yaitu
performansi dan kompetensi.
10
Ibid. Hlm. 54
6
Corder mengatakan “ that the learner is using a definite system of language at
every point in his development, although it is not …. That of the second
language….the learner‟s error‟s system are evidence of this system and are
them selves systematic ”.
Pada sisi lain, Corder juga mengusulkan penggunaan istilah transitional
competence atau kompetensi peralihan yang menunjuk pada sistem antara yang
dilakukan oleh siswa bahasa menuju ke bahasa yang dipelajari.11
SMPIT Baitussalam merupakan lembaga pendidikan berbasis Islam yang
mengedepankan dua program unggulan dalam meningkatkan mutu pendidikan
serta loyalitas terhadap agama Islam yaitu tahfidz (hafalan al qur‟an) dan bahasa.12
Dalam penelitian ini, bahasa menjadi objek material yang dipilih untuk diteliti
melalui pendekatan sosial bahasa. Bertolak pada kondisi lingkungan berbahasa
yang diterapkan oleh siswi kelas IX masih sangat sulit untuk terhindar dari
kesalahan - kesalahan berbahasa yang mewarnai praktek berbahasa di SMPIT
Baitussalam, maka menurut hemat peneliti sangatlah penting dan perlu adanya
sebuah penelitian berbasis analisis di lembaga ini untuk mengidentifikasi berbagai
kesalahan berbahasa Arab yang terjadi di kalangan para pembelajar bahasa Arab
di SMPIT Baitussalam untuk mendukung terwujudnya tujuan dan harapan
pembelajaran bahasa Arab di sekolah tersebut.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pembelajaran bahasa Arab terlebih lagi untuk pengampu mata pelajaran terkait
11
Jos Daniel Parera. Linguistic Edukasional (Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis
Kontrastif Antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa). (Erlangga : Jakarta. 1997).Hlm.143 12
Lihat buku administrasi kelembagaan SMPIT Baitussalam yang berkaitan dengan visi, misi,
tujuan serta program unggulan. Untuk bahasa tercantum dalam Tata Tertib Santri Pondok
Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Pulerejo, Bokoharjo, Sleman, Yogyakarta 55572 (
Bab VI Bahasa Pasal 11)
7
agar pembelajaran lebih terfokus dan terarah pada pemecahan masalah yang
dialami oleh siswi kelas IX dalam berlatih bahasa kedua selama ini. Dengan
demikian, akan tercipta suasana pembelajaran bahasa Arab aktif yang sesuai
dengan tatanan bahasa Arab yang benar sebagaimana yang dicita – citakan oleh
para penanggung jawab divisi bahasa di SMPIT Baitussalam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi titik
permasalahan dari penelitian ini adalah :
1. Apa saja jenis kesalahan berbahasa yang terjadi dalam praktek percakapan
berbahasa Arab siswi kelas IX SMPIT Baitussalam Prambanan tahun ajaran
2015/2016?
2. Bagaimana analisis kesalahan berbahasa dalam praktek percakapan berbahasa
Arab siswi kelas IX SMPIT Baitussalam Prambanan melalui pendekatan
anakes Stephen Pit Corder?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa dalam
praktek percakapan berbahasa Arab siswi kelas IX SMPIT Baitussalam serta
solusi yang ditawarkan untuk mengurangi terjadinya kesalahan berbahasa oleh
para siswi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi berbagai jenis kesalahan berbahasa Arab siswi kelas IX
SMPIT Baitussalam Prambanan tahun ajaran 2015/2016.
8
2. Menguraikan proses dan hasil analisis kesalahan berbahasa dalam praktek
bahasa Arab siswi kelas IX SMPIT Baitussalam dilihat dari perspektif analisis
Stephen Pit Corder.
3. Mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa
dalam praktek percakapan berbahasa Arab siswi kelas IX SMPIT Baitussalam
serta memberikan solusi untuk memperbaiki berbagai kesalahan berbahasa
Arab yang terjadi.
Adapun manfaat penelitian ini antara lain :
1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang fenomena praktek berbahasa yang diterapkan oleh para pelajar bahasa
kedua, khususnya pelajar bahasa Arab
2. Melalui hasil penelitian dapat memberikan informasi kepada ilmuwan atau
peneliti sehingga dapat memperluas wawasan dan sudut pandang dalam
mengkaji bahasa Arab
3. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan serta menambah
pembendaharaan referensi bagi khazanah keilmuan dunia pendidikan bahasa
Arab
D. Kajian Pustaka
Telah banyak penelitian linguistik yang mencoba merumuskan masalah
kebahasaan dari tinjauan metode pembelajaran, pendekatan gramatikal bahasa,
analisis isi teks bacaan dan sebagainya. Penelitian ini terinspirasi dari salah satu
9
disertasi yang disusun oleh Dr. Hisyam Zaini M.A. yang berjudul “Slang Santri
Kulliyatul Mu‟alimin Al Islamiyyah Pondok Modern Darussalam Gontor
Ponorogo.”
Penelitian yang ia lakukan terfokus pada proses pembentukan kosa kata slang
yang terjadi di kalangan santri Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.
Pembentukan kosa kata slang dipengaruhi oleh faktor hidup dan tinggal bersama
dalam lingkungan asrama dan jangka waktu yang cukup lama. Keadaan ini
berorientasi pada kemunculan bahasa Arab yang khas yang dipengaruhi bahasa
Indonesia. Pengaruh tersebut dapat dilihat pada penggunaan kosa kata, struktur
kata, dan struktur kalimat. Lebih dari itu, telah terjadi proses pembentukkan kata
yang mencakup Indonesianisasi kata – kata Arab dan Arabisasi kata – kata
Indonesia.13
Penelitian sosiolinguistik lainnya juga disusun oleh Ngatipan dalam tesisnya
yang berjudul “Intereferensi dalam Kemahiran Kalam dan Qiro‟ah Siswa MTs
Negeri Rongkop Gunung Kidul”. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bentuk
– bentuk interferensi pada kemahiran siswa dalam ketrampilan kalam dan qiro‟ah.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa bentuk interferensi yang paling sering
muncul adalah intereferensi pada bidang fonologi.14
Lain halnya dengan penelitian Fina Sa‟adah dalam tesis yang berjudul
Analisis Kesalahan Berbahasa Arab. Analisis yang ia lakukan terfokus pada
kesalahan – kesalahan penerapan Nahwu pada skripsi jurusan Pendidikan Bahasa
13
Lihat Hisyam Zaini, “Slang Santri Kulliyatul Mu‟alimin Al Islamiyyah Pondok Modern
Darussalam Gontor Ponorogo” (Disertasi), Program Doktor (S3) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2011 14
Ngatipan, “Intereferensi dalam Kemahiran Kalam dan Qiro‟ah Siswa MTs Negeri Rongkop
Gunung Kidul”(Tesis), Program Pasca Sarjana (S2) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta .2014
10
Arab (PBA) IAIN Walisongo periode wisuda 2007-2009. Penelitian dibatasi pada
aspek Nahwu dengan prosedur : a) identifikasi kesalahan, b) klasifikasi kesalahan,
c) penjelasan kesalahan dan d) identifikasi wilayah – wilayah kesulitan
pembelajaran Nahwu. Penelitian diambil berdasarkan 30 sampel skripsi maha
siswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIN Walisongo periode wisuda
2007-2009 yang disinyalir terdapat banyak kesalahan dilihat dari aspek
Nahwiyah.15
Karya lain yang berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Al
Muhadatsah „Al „Arabiyyah Al Yaumiyyah Santri Pondok Pesantren Darul Falah
Sukoharjo Ponorogo Jawa Timur ”disusun oleh Wahyu Hanafi Putra. Dalam
tesisnya ia meneliti tentang kesalahan berbahasa pada praktek Muhadatsah „Al
„Arabiyyah Al Yaumiyyah santri pondok pesantren Darul Falah Sukoharjo
Ponorogo Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa
Arab taksonomi siasat permukaan santri pondok pesantren Darul Falah meliputi
penghilangan, penambahan, salah formasi dan salah susun. Beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa Arab di pondok pesantren Darul
Falah adalah kurikulum, guru, pendekatan, pemilihan bahan ajar serta cara
pengajaran bahasa yang kurang tepat.16
Keempat penelitian di atas memiliki kesamaan dan juga perbedaan. Kesamaan
terletak pada objek material yang berupa praktek bahasa Arab serta fenomena
15
Fina Sa‟adah. “Analisis Kesalahan Berbahasa Arab ( kesalahan – kesalahan penerapan
Nahwu pada skripsi jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIN Walisongo periode wisuda
2007-2009)”(Tesis), Program Pasca Sarjana (S2) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta .2011 16
Wahyu Hanafi Putra. “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Al Muhadatsah „Al „Arabiyyah
Al Yaumiyyah Santri Pondok Pesantren Darul Falah Sukoharjo Ponorogo Jawa Timur ” (Tesis),
Program Pasca Sarjana (S2) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta .2015
11
yang terjadi di dalamnya, baik yang berupa bahasa slang, interferensi hingga
analisis kesalahan berbahasa yang sekaligus menjadi objek formal sebagai pisau
analisis pembeda antara satu penelitian dengan penelitian lainnya. Adapun peneliti
dalam penelitian ini menggunakan teori analisis kesalahan berbahasa Stephen Pit
Corder sebagai objek formalnya untuk mengkaji dan mengidentifikasi berbagai
bentuk kesalahan berbahasa yang terjadi pada siswi kelas IX SMPIT Baitussalam
Pulerejo Bokoharjo Prambanan Sleman tahun ajaran 2015/2016.
E. Metode Penelitian
1. Jenis dan Data Penelitian
Penelitian ini mengarah kepada penelitian lapangan (field research). Analisis
data berupa kesalahan berbahasa siswi perspektif teori Stephen Pit Corder
merupakan objek material dari penelitian ini, sedangkan teori Stephen Pit Corder
sebagai pisau analisisnya merupakan objek formal dari penelitian.
Data primer diperoleh peneliti dari lapangan dengan mengamati dan menulis
berbagai macam kata dan kalimat bahasa Arab yang diucapkan langsung oleh
siswi dalam percakapan sehari - hari dengan tema yang bermacam – macam, baik
tentang keluarga, sekolah, belajar, asrama, pengalaman dan sebagainya. Peneliti
merupakan guru bahasa Arab sekaligus penanggung jawab divisi bahasa di
sekolah tersebut. Keadaan ini memudahkan peneliti untuk memperoleh data lebih
lengkap dan valid di lapangan sehingga dapat teruji kevalidannya.
12
2. Desain Penelitian
a. Lokasi penelitian
Peneliti memilih SMPIT Baitussalam Prambanan Pulerejo Bokoharjo Sleman
Yogyakarta sebagai lokasi penelitian setelah melihat berbagai problematika
linguistik yang terjadi di kalangan para siswa siswi SMPIT Baitussalam
Prambanan. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk mengadakan suatu
analisis problematika bahasa, dalam hal ini yaitu analisis kesalahan berbahasa
Arab yang terjadi pada proses pemerolehan bahasa kedua oleh siswa siswi
SMPIT Baitussalam Prambanan.
b. Subjek penelitian
Untuk kemudahan proses analisis data, penelitian ini didukung dengan data
lapangan yang diperoleh peneliti dari beberapa informan dan warga sekolah
yang bekerja ataupun tinggal di SMPIT Baitussalam Prambanan, informan
tersebut antara lain kepala sekolah, guru pengampu mata pelajaran Bahasa
Arab, tim pengembangan bahasa sekolah, pegawai sekolah, siswa - siswi, dan
pembimbing asrama.
c. Objek penelitian
Peneliti memilih siswi kelas IX sebagai objek penelitian setelah melakukan
beberapa pertimbangan, dilihat dari tingkat kemampuan berbahasa,
pengalaman belajar bahasa dan kesadaran mereka untuk memperoleh bahasa
kedua yang jauh lebih baik dibandingkan dengan jenjang kelas yang lainnya.
Maka dengan menganalisis berbagai kesalahan berbahasa yang terjadi pada
siswi kelas IX, diharapkan nantinya dapat membantu memperbaiki kesalahan
13
dan mengurangi bahkan jika memungkinkan juga mencegah terjadinya
kesalahan lain di kemudian hari.
d. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling digunakan untuk proses pengambilan sampel dengan
memperhatikan karakter dari objek yang diteliti. Penelitian ini menggunakan
teknik proportionate stratified random sampling, yaitu teknik yang digunakan
jika populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen serta
berstrata secara proposional. Seluruh santriwati SMPIT Baitussalam
merupakan populasi pembelajar bahasa yang masing – masing jenjang
memiliki kemampuan berbahasa yang berbeda. Jika dibandingkan dengan
kelas VII dan VIII, kualitas berbahasa kelas IX jauh lebih baik dan lebih
proposional. Kesalahan berbahasa yang terjadi di kalangan kelas IX dapat
dikategorikan berdasarkan jenis kesalahan dan diperbaiki kembali sesuai
dengan tatanan gramatikal bahasa Arab. Adapun kesalahan berbahasa yang
terjadi di kelas VII dan VIII sangat beragam jenisnya dan masih membutuhkan
pembelajaran lebih intensif. Oleh karena itu, komunitas pembelajar bahasa
Arab kelas IX dan ragam kesalahan berbahasa yang terjadi di kalangan mereka
dapat dipertimbangkan untuk dijadikan sampel penelitian ini.
3. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik dengan merujuk pada
teori analisis kesalahan berbahasa Stephen Pit Corder. Teori ini menitikberatkan
masalah pada tiga proses sentral kesilapan yang terjadi pada siswi saat belajar
14
bahasa, yaitu proses transfer bahasa, analogi bahasa dan pengajaran bahasa itu
sendiri. Dari hasil identifikasi kesalahan melalui proses sentral tersebut dapat
diketahui faktor penyebab terjadinya kesalahan bahasa di kalangan siswi kelas IX
SMPIT Baitussalam. Dengan demikian, akan mempermudah peneliti dalam
memilah dan memilih kalimat – kalimat apa saja telah dapat dituturkan oleh siswi
dengan baik sesuai dengan struktur bahasa yang ada ataupun sebaliknya
(idiosyncratic dialect). Hasil analisis ini selanjutnya dapat digunakan untuk
mengetahui kesalahan – kesalahan bahasa yang ada yang berorientasi kepada
perbaikan dan peningkatan kualitas bahasa Arab siswi kelas IX SMPIT
Baitussalam.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data penelitian digunakan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai
tujuan tertentu.17
Jenis observasi yang digunakan oleh peneliti adalah
participant observation atau observasi langsung, di mana peneliti turut ambil
bagian dan berada di lokasi penelitian untuk mengamati secara langsung
berbagai kesalahan berbahasa Arab yang terjadi dalam percakapan siswi kelas
IX di keseharian mereka bersama siswi lainnya. Teknik observasi merupakan
17
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. Cet.ke-6 (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. 2014)
Hlm.152
15
langkah pertama yang dilakukan dari 5 tahapan analisis yang ditawarkan
Stephen Pit Corder. Observasi lapangan bertujuan untuk memperoleh sampel
korpus data kesalahan berbahasa Arab dengan menyesuaikan pada kaidah
tatanan bahasa Arab yang brlaku.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan. Tujuan dilakukan
wawancara untuk memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang,
kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan
sebagainya. 18
Jenis wawancara yang dipilih sebagai media pengumpulan data
adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu pertanyaan bersifat terbuka yang
dilakukan kepada kepala sekolah, guru, pegawai, dan siswi yang dianggap
mampu menjelaskan keadaan praktek bahasa Arab yang ada di SMPIT
Baitussalam secara bebas dan tidak terikat.19
Wawancara juga dilakukan
kepada beberapa siswi kelas IX terkait dengan pengalaman akademik mereka
khususnya yang berkaitan dengan pengembangan bahasa Arab di SMPIT
Baitussalam.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan proses pengumpulan data dengan memanfaatkan
sumber berupa dokumen dan rekaman. Lincoln dan Guba (1985) mengartikan
rekaman sebagai setiap tulisan ataupun pernyataan yang dipersiapkan oleh
atau untuk individu atau organisasi dengan tujuan membuktikan adanya suatu
peristiwa. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan untuk menggali
18
Syamsuddin, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Cet.ke – 3 (Bandung : Rosdakarya,
2009)Hlm.94 19
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran………… Hlm.158
16
data yang bersumber dari dokumen-dokumen sekolah antara lain buku - buku
panduan, visi-misi sekolah, kurikulum, dokumen divisi bahasa dan dokumen
tentang guru dan siswa. Selain itu, data korpus kesalahan berbahasa juga
merupakan dokumentasi primer yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian
ini.
5. Analisis Data
Bogdan & Biklen menjelaskan bahwa analisis data merupakan proses
pelacakan dan pngaturan secara sistematis data yang telah terkumpul untuk
meningkatkan pemahaman terhadap bahan – bahan tersebut agar dapat
dipresentasikan semuanya kepada orang lain.20
.
Langkah – langkah yang akan ditempuh oleh peneliti selama proses
pengumpulan data antara lain penyusunan lembar rangkuman kontak (contact
summary sheet), pembuatan kode – kode (pattern coding) dan pemberian memo.21
Penyusunan lembar rangkuman kontak dilakukan dengan mengelompokkan daftar
kosa kata ataupun kalimat yang diperoleh peneliti dari lapangan secara
menyeluruh untuk kemudian dipilah menjadi satuan – satuan tertentu berdasarkan
klaster atau kategori linguistik secara rinci dan terfokus pada masing – masing
aspek, antara lain aspek fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik (pattern
coding). Setelah proses pembuatan kode selesai, data yang telah diolah menjadi
20
Syamsuddin, Metode Penelitian Pendidikan…………..Hlm. 110 21
Ibid.Hlm.111
17
sintesis data kemudian disajikan dalam bentuk format sistematis sebagai
kesimpulan dan hasil akhir dari proses analisis data.
G. Sistematika Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang meliputi:
Bab I adalah pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, dan
metode penelitian.
Bab II menjelaskan secara mendasar teori analisis kesalahan berbahasa
Stephen Pit Corder yang digunakan dalam menganalisis problematika linguistik
yang ada di tengah – tengah proses pemerolehan bahasa Arab siswi kelas IX
SMPIT Baitussalam Prambanan. Teori anakes Corder mencakup idiosyncratic
dialect and error analysis.
Bab III membahas tentang gambaran umum lapangan, yaitu menjelaskan
tentang visi-misi sekolah, kurikulum, kondisi guru dan siswa, dan kondisi fisik
SMPIT Baitussalam.
Bab IV membahas tentang analisis berbagai macam bentuk kesalahan
berbahasa Arab siswi kelas IX SMPIT Baitussalam Prambanan
Bab V membahas tentang kalimat yang tergolong sebagai dialek idiosinkratik
dan mengidentifikasi beragam bentuk bahasa antara (interlaguage) baik yang
belum sesuai dengan keidah bahasa ataupun yang sudah sesuai
Bab VI merupakan penutup. Dalam bab ini akan diungkapkan kesimpulan dari
hasil penelitian dan saran-saran pengembangan penelit
201
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar merupakan suatu upaya untuk mendapatkan pengetahuan baru melalui
berbagai tahapan proses belajar seperti praktek, latihan, percobaan dan
sebagainya. Dalam prosesnya, seorang pembelajar bahasa asing akan sering
melakukan kesalahan sebagai bentuk tahapan dalam belajar berbahasa. Terjadinya
kesalahan dalam berbahasa menjadi suatu proses yang tidak bisa dihindari untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar dari bahasa sasaran. Dari uraian analisis
kesalahan berbahasa yang terjadi di kalangan pelajar bahasa siswi kelas IX
SMPIT Baitussalam, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Terjadi banyak kesalahan dalam praktek percakapan berbahasa Arab siswi
kelas IX SMPIT Baitussalam. Kesalahan percakapan bahasa Arab dapat
diklasifikasikan ke dalam 4 aspek bahasa, antara lain aspek fonologi,
morfologi, sintaksis dan semantik.
2. Berdasarkan pada kegiatan analisis kesalahan berbahasa dalam praktek
percakapan berbahasa Arab siswi kelas IX SMPIT Baitussalam Prambanan,
dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa yang terjadi tersebar ke dalam
4 aspek linguistik yang mengarah kepada pembentukan dialek idiosinkratik
terbuka. Adapun karakter kesalahan dari masing – masing aspek tersebut
antara lain :
202
a. Aspek fonologi, yang meliputi perubahan fonem )terutama pada huruf , ض
, ط خص, ث, dan ع ) penghilangan fonem (pada huruf م dan dan ,( ف
penambahan fonem ( ف)
b. Aspek morfologi, yang meliputi kesalahan derivasi (baik pada pola ṡulāṡī
mujarrad dan ṡulāṡī mazid) dan penggunaan dhamir (pronomina) dalam
fi‟il (meliputi fi‟il madhi ,fi‟il mudhari‟, fi‟il amr dan fi‟il nahyi)
c. Aspek sintaksis, yang meliputi kesalahan pada penggunaan fi‟il (verba)
dan tarkib (gramatikal). Kesalahan ini sering terjadi pada penggunaan kata
كي dan ركب, صنع, نظر, مات, كثت, حب
d. Aspek semantik, yang meliputi penggunaan kata ركب /rakiba/ (naik), عصن
/ṣana‟a/ (membuat), نظر /naẓara/ (melihat), مات /māta/ (mati), كقت /waqt/
(waktu), حب /ḥattā/ sampai, كي/kai/ (agar)
e. Sebagian besar ungkapan bahasa Arab yang tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Arab yang benar termasuk pada kategori dialek idiosinkratik
terbuka (overtly idiocyncratic), karena kesalahan bahasa tersebut masih
bisa ditafsirkan dan dikontekskan ke dalam bahasa Indonesia
203
3. Faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa dalam percakapan
siswi dapat dibedakan berdasarkan aspek akademik dan non akademik,
antara lain :
a. Faktor akademik yang meliputi : metode pengajaran kosa kata bahasa
Arab yang kurang maksimal, media pengajaran bahasa Arab yang masih
terbatas, perbedaan profesionalitas masing – masing pengajar bahasa Arab
dalam pembelajaran bahasa, dan kurangnya pendampingan serta evaluasi
pengembangan pembelajaran bahasa Arab oleh para pengampu bahasa
Arab
b. Faktor non akademik yang meliputi : keragaman latar belakang wilayah
asal siswi, keterbatasan wawasan dan pengetahuan siswi tentang bahasa,
lingkungan berbahasa yang kurang kondusif, kurangnya motivasi dan
kesadaran para siswi untuk berbahasa Arab yang baik dan benar
4. Solusi yang ditawarkan untuk mengurangi terjadinya kesalahan berbahasa di
kalangan siswi kelas IX :
a. Aspek fonologi :
Pengajar bahasa Arab harus mampu mengidentifikasi huruf – huruf apa
saja yang rentan terjadi kesalahan dalam pengucapannya
Perlunya perhatian khusus dari pengajar bahasa Arab terhadap
kesalahan dalam pengucapan secara fasih dan jelas
Perlu ada perbaikan metode pembelajaran kosa kata oleh pengampu
bahasa Arab
204
Penerapan ishlah di tempat merupakan evaluasi efektif untuk
mengurangi penyebaran kesalahan dalam pengucapan
b. Aspek morfologi :
Pengajar Shorof harus mampu mengenalkan jenis – jenis morfem serta
fungsinya masing – masing dalam kalimat
Pengajar harus mampu memastikan bahwa siswi dapat menguasai
morfem – morfem yang telah diajarkan serta mempraktekkannya
secara lisan maupun tulisan
Harus ada pendampingan dan pemantauan kualitas tata bahasa siswi
yang berhubungan dengan morfologi secara terus menerus serta
evaluasi bersama terhadap kesalahan yang ada
c. Aspek sintaksis :
Pengajar Nahwu harus mampu mengidentifikasi ragam kesalahan yang
berkaitan dengan gramatikal kalimat
Perlu adanya evaluasi bertahap terhadap kemampuan berbahasa peserta
didik, khususnya dalam hal gramatikal bahasa
Pengadaan program demonstrasi perbaikan bahasa yang salah secara
berkelanjutan merupakan metode yang efektif untuk menanggulangi
penyebaran kesalahan yang ada
d. Aspek semantik :
Pengajaran kosa kata bahasa Arab harus disertai dengan contoh
kalimat yang kontekstual dengan kosa kata yang diberikan
205
Pengajaran kosa kata bahasa Arab dapat dilakukan dengan
membandingkan dua kata yang sama atau lebih yang memiliki makna
yang berbeda dalam kalimat
Perlu adanya latihan membuat kalimat yang dilakukan secara terus
menerus, baik secara lisan maupun tulisan
B. Saran
1. Perlu adanya keteladanan dari para pengampu bahasa Arab untuk memberi
contoh berbahasa yang baik kepada para siswi, terlebih ketika berinteraksi
langsung dengan mereka dalam kegiatan pembelajaran bahasa Arab
2. Adanya kedisiplinan tertib berbahasa yang memiliki komitmen tinggi terhadap
sistem kelembagaan merupakan faktor pendukung sekaligus soft motivation
bagi siswa untuk selalu konsisten mempraktekkan bahasa Arab dalam
percakapan sehari – hari atas dasar kesadaran diri sendiri, bukan karena
paksaan
3. Perlu adanya pendampingan khusus dari tim pengajar bahasa Arab untuk
mengamati, menganalisis serta mengevaluasi setiap perkembangan yang
menunjukkan kemajuan bahasa Arab di kalangan siswi kelas IX
4. Perlu adanya pembenahan program kebahasaan yang bersifat goal oriented
dan tepat sasaran agar dapat memberikan peningkatan kemampuan berbahasa
yang positif dari siswi
206
DAFTAR PUSTAKA
Abu Faris ad-Daḥdaḥ, Syarh Alfiyah Ibnu Mālik, Riyaḍ : Obekan, 2007
Adenan,Ferry, “Error Analysis Dan Beberapa Masalah dalam Pengajaran Bahasa
Inggris Sebagai Bahasa Asing di Sekolah Menengah,” Jurnal
Kependidikan, No.1. Mei 1980, Vol.10
Ahmed, Zahoor Essentials of Arabic Grammar for Learning Quranic Language.
Pakistan : Darussalam, 2008
Ahya, Akhmad Sauqi, Makna dan Fungsi Afiks Derifasional dalam Bahasa Arab
dan Bahasa Indonesia, Malang : Madani, 2013
Al Jazim, Ali dan Musthafa Amin, Nahwu Al Wadhih jilid 1, Pakistan : Maktabah
Al Busyra. 2011
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran. Cet.ke-6, Bandung : PT.Remaja
Rosdakarya. 2014
Asyrofi, Syamsuddin. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Cet. Ke – 1,
Yogyakarta : Idea Press, 2010
Brown,Douglas, Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, terj. Noor Cholis
dan Avianto Pareanom, edisi ke – 5.California : Pearson Education. 2007
Chaer, Abdul, Morfologi Bahasa Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta. 2008
Chaer, Abdul, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, Cet. Ke- 5. Jakarta : PT.
Rineka Cipta. 2013
Chaer, Abdul, Sintaksis Bahasa Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta. 2009
Corder, S.P. Error Analysis and Interlanguage, New York : Oxford Univercity,
1981
207
Corder, S.P. Introducing Applied Linguistics. Cet. Ke – 5 (New Zealand : Penguin
Books.1982
Duktū Kamāl Muhammad Basyar. „Ilmu Al Lugah Al „Am Al Aṣwāt. aṭ ṭab‟ah as-
sābi‟ah, Dārul Ma‟ārif : 1980
Fuad Nu‟mah, Mulakhkhosh Qawā‟idu al-Lughoh al-Arabiyyah. Beirut :Dār ats-
Tsaqōfah al-Islāmiyah.
Hidayatullah, Moeh. Syarif. Cakrawala Linguistik Arab.Tangerang Selatan : Al
Kitabah.2010
Hornby,AS, Oxford Advanced Learner‟s Dictionary of Current English, New
York : Oxford University Press, 1995
Iwan, Made Indrawan Jendra, Sociolinguistics (The Study of Societies
Languages), Cet. Ke – 2 Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012
James, Carl. Error in Language Learning and Use, New York : Routledge.1939
Madjid, Nurcholish. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Cet. Ke – 3,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010
Munawwir, Achmad Warson, Al munawwir Kamus Indonesia Arab. Surabaya :
Pustaka Progressif,2007
Muslich, Masnur, Fonologi Bahasa Indonesia. Cet.ke – 1, Jakarta : Sinar Grafika
Offset. 2008
Ngatipan, “Intereferensi dalam Kemahiran Kalam dan Qiro‟ah Siswa MTs Negeri
Rongkop Gunung Kidul” Tesis, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014
Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,
Cetakan ke -5, Yogyakarta :BPFE, 2013
208
Nzama, Muzi V., Tesis : Error Analysis: A Study Of Errors Committed By Isizulu
Speaking Learners Of English In Selected Schools.
Parera, Jos Daniel. Linguistic Edukasional (Metodologi Pembelajaran Bahasa,
Analisis Kontrastif Antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa). Jakarta
: Erlangga, 1997
Pranowo, Analisis Pengajaran Bahasa. Yogyakarta : Gadjah Mada Univercity
Press, 1996
Putra, Wahyu Hanafi. “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Al Muhadatsah „Al
„Arabiyyah Al Yaumiyyah Santri Pondok Pesantren Darul Falah
Sukoharjo Ponorogo Jawa Timur ” Tesis. Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.2015
Ryding, Carin C.. A Modern Grammar of Modern Standard Arabic. Cambridge
Univercity Press : 2005
Sa‟adah, Fina. “Analisis Kesalahan Berbahasa Arab ( kesalahan – kesalahan
penerapan Nahwu pada skripsi jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
IAIN Walisongo periode wisuda 2007-2009)” Tesis, Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2011
Samsuri. Analisis Bahasa, cet.-7, Jakarta : Sapdodadi, 1987
Shini, Mahmud Ismail dkk, Al Arabiyyah Lin Nāsyi‟īn 2. Libanon : Beirut
Slamet. Problematika Berbahasa Indonesia dan Pembelajarannya. Cet. – 1,
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2014
Setyawati, Nanik. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia, cet.- 4, Surakarta :
Yuma Pressindo, 2013
Sumarsono, Sosiolinguistik. cet.ke- 7,Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2011
Suwandi, Sarwiji, Serbalinguistik, Cet. Ke – 1.Jawa Tengah : LPP UNS.2008
209
Syamsuddin, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Cet.ke – 3, Bandung :
Rosdakarya, 2009
Tarone, E, Interlanguage, Elsevier : 1994, Vol. 4
Tata Tertib Santri Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Pulerejo,
Bokoharjo, Sleman, Yogyakarta 55572 ( Bab VI Bahasa Pasal 11)
Tarigan, Djago.Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, Bandung : Angkasa,
2011
Wightwick Jane dan Mahmoud Gaatar, Arabic Verb and Essential of Grammar
(USA : McGraw Hill Companies,2008
Zaini, Hisyam. “Slang Santri Kulliyatul Mu‟alimin Al Islamiyyah Pondok
Modern Darussalam Gontor Ponorogo,” Disertasi Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga. 2011
Zulaeha, Ida, Dialektologi , Cet. Ke – 1.Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010 .
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Ana Sari Putri, S.Pd.I.
Tempat/tgl lahir : Sumbawa, 21 Agustus 1990
Alamat rumah : Potro, RT 22 RW 08 Kadilaju, Karang Nongko Klaten
Jawa Tengah 57483
Nama Ayah : Sarimin, S.Pd.
Nama Ibu : Sulastri
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SDN Gumul III , lulus tahun 2002
b. MTs Al Mukmin Ngruki, lulus 2005
c. KMI Gontor Putri I Ngawi, lulus 2009
d. Strata 1 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga, lulus tahun 2014
2. Pendidikan Non Formal
a. Lembimjar Neutron Yogyakarta (2002)
b. Daurah Tadribiyyah fi Ta’limi al qur’an di Pondok Modern Gontor
Putri 1 (2008)
c. Pelatihan Penulisan Makalah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga (2010)
d. Program Dana Penunjang Pendidikan bidang TIK Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga (2011)
e. DPP Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Qur’an (PKTQ) (2011)
f. Pelatihan Kurikulum 2013 kabupaten Sleman (2014)
C. Riwayat Pekerjaan
a. Pengajar TPA SDIT Baiturrahman (2009)
b. Guru Privat Bahasa Arab (2014)
c. Tenaga Ajar Bahasa Arab SMPIT Baitussalam (2009 – sampai
sekarang)
D. Piagam Penghargaan
a. Juara 3 Festival Kreasi Anak Muslim (2002)
b. Lomba Mading tingkat SLTP/MTs se-eks-karisidenan Surakarta
(2004)
c. Juara 3 Lomba Kaligrafi Porseni PMDG Putri 1(2006)
d. Kontingen Lomba Penggalang Penegak PMDG Putri 1 (2006)
e. Juara 2 Lomba Nahwu dan Shorof PMDG Putri 1(2006)
f. Juara 1 Lomba Menulis Karya Ilmiah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
(2011)
g. Juara 2 Lomba Artikel Berbahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga (2012)
h. Kontes Guru Ideal Tingkat Mahasiswa PTAI se-Indonesia di STAIN
Purwokerto (2013)
E. Pengalaman Organisasi
a. Anggota Penggerak Bahasa Pusat PMDG Putri 1 (2008)
b. Anggota SPBA UIN Sunan Kalijaga (2010)
c. Pembina Pramuka Perkemahan Wilayah Ukhuwah VI Purbalingga (2012)
d. Ketua Pengurus Asrama Putri SMPIT Baitussalam (2014)
e. Ketua Tim Divisi Bahasa SMPIT Baitussalam (2015)
F. Minat Keilmuan
a. Pendidikan Bahasa Arab
G. Karya Ilmiah
a. At Tahlil al Muhtawi ‘an Kitab Durusul Lughoh Al Arabiyah ‘ala Sharhi
Al Juz Al Awwal Lil Imam Zarkasyi wa Imam Syubani bi Hasbi
Nadzariyyati Hayyi’at Al Ma’ayir Al Wathaniyyah Attarbawiyyah (BSNP)
(2014)
b. Kilas Balik Sejarah Pendidikan Bahasa Arab (di Nusantara dan
Mancanegara) (2015)