oleh abdi kemal damanta - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/58430/20/skripsi tanpa bab...

49
REVIEW DESIGN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK INSTALASI RAWAT JALAN RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK ( Skripsi ) Oleh Abdi Kemal Damanta FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 04-Nov-2019

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

REVIEW DESIGN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK INSTALASIRAWAT JALAN RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK

( Skripsi )

Oleh

Abdi Kemal Damanta

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

ABSTRAK

REVIEW DESIGN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK INSTALASIRAWAT JALAN RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK

Oleh

ABDI KEMAL DAMANTA

Review design proyek adalah kegiatan merekayasa perencanaan bangunansehingga didapatkan perbandingan biaya material masing-masing. Tahapan dalamReview Design meliputi tahap pengumpulan data, penentuan metodologi, tahapanalisis & pemodelan, desain & rekomendasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau biaya bagian struktural daribangunan rawat jalan seperti yang direncanakan dan membandingkannya denganpilihan lain dari bahan konstruksi. Dalam studi ini, peninjauan hanya fokus padapekerjaan struktural karena merupakan biaya terbesar dari keseluruhan biayaproyek.

Dari penelitian ditemukan bahwa material yang ada yaitu beton bertulangmemiliki biaya lebih rendah Rp12.029.919.096,05 dibandingkan bahan baja dankomposit yang menghasilkan biaya Rp20.732.428.550,38

Kata kunci : review design, konstruksi, biaya, beton bertulang, baja komposit

ABSTRACT

DESIGN REVIEW OF THE STRUCTURAL WORKS OF THEOUTPATIENT BUILDING RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK

By

ABDI KEMAL DAMANTA

Review of project design is a part of building planning to achieve a lowerconstruction cost. The stages of the Design Review include the stages of datacollection, methodology choices, analysis and modeling, as well as design andrecommendations.

The purpose of this study is to review the cost of the structural parts of theoutpatient building Dr. H. Abdul Moeloek general hospital as it is planned andcompare it with another choice of construction material. In this study, the reviewonly focus on the structural works since they are the largest cost of the overallproject cost. The planned material for the building is reinforced concrete. Thealternative reviewed was steel material for the collumns and steel-concretecomposite for beam and floorslabs.

From the research it was found that the existing material of reinforced concretehas a lower cost of Rp12,029,919,096.05 than steel and composite materials thatof Rp. Rp20,732,428,550.38.

Keyword : design review, construction, cost, reinforced concrete, steel-concretecomposite

REVIEW DESIGN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK INSTALASIRAWAT JALAN RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK

Oleh

ABDI KEMAL DAMANTA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung

Fakultas Teknik

Universitas Lampung

Bandar Lampung

2019

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Raya, Bandar Lampung pada

tanggal 11 April 1996, sebagai anak ketiga dari tiga

bersaudara, dari pasangan Bapak Dasrial dan Ibu Maya

Zuraida.

Penulis memulai Jenjang pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi

diselesaikan pada tahun 2002, Sekolah Dasar (SD) Kartika II-5 Bandar Lampung

diselesaikan pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1

Bandarl Lampung diselesaikan pada tahun 2011, dan Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 10 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2014.

Pada Tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Teknik Universitas

Lampung Program Studi S1 Teknik Sipil melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswi penulis aktif

dalam organisasi kemahasiswaan diantaranya pernah menjadi anggota pada

bidang Penelitian dan Pengembangan di Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil

(HIMATEKS) pada periode 2015-2016 dan 2016-2017. Selama menjadi

mahasiswa penulispun pernah menjadi asisten dosen pada pratikum Ilmu Ukur

Tanah dan Teknologi Bahan.

Penulis melaksanakan Kerja Praktek (KP) pada Proyek Pembangunan Bendungan

Way Sekampung selama 3 bulan dengan PT. Pembangunan Perumahan (Persero)

Tbk sebagai subcontractor. Setelah melakukan Kerja Praktek penulis

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tugu Papak Kecamatan

Semaka, Kabupaten Tanggamus selama 40 hari pada periode Januari – Maret

2018.

Persembahan

Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik. Ku persembahkan skripsi ini untuk :

Kedua Bapak dan Ibu, serta kedua Kakakku yang telah memberi dukungan moral

maupun materi, serta senantiasa mendoakanku untuk meraih kesuksesan. Semoga

Allah SWT senantiasa memberikan keluarga kita, keselamatan dan kebahagiaan

dunia dan akhirat.

Semua guru-guruku dan dosen-dosenku yang telah mengajarkan banyak hal,

semoga Allah membalas segala kebaikan atas ilmu yang diajarkan.

Sahabat-sahabatku, yang tiada hentinya memberikan motivasi dan selalu ada

disaat suka maupun duka.

Rekan seperjuangan, teman-teman Teknik Sipil angkatan 2014, yang telah

memberikan bantuan dan motivasinya selama masa perkuliahan, semoga

silaturahmi kita bisa selalu terjaga.

Untuk almamater tercinta Universitas Lampung.

Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan

Hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Review Design terhadap Pekerjaan Struktur Proyek Instalasi Rawat Jalan

RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Universitas

Lampung.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang

baik dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi ini juga tidak lepas

dari bimbingan dan bantuan serta petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu

Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Lampung;

2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung;

3. Ibu Dr. Ika Kustiani, S.T., M.Eng.Sc selaku Dosen Pembimbing Utama, yang

telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran,

dan ide-ide dan saran selama penyusunan skripsi ini;

4. Bapak Fikri Alami, S.T., M.Sc. M.Phil selaku Dosen Pembimbing Kedua,

atas kesediaan memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penyelesaian

ini;

5. Bapak Amril Ma’ruf Siregar, S.T., M.T selaku Dosen Penguji, yang telah

memberikan kritikan dan masukan dalam penyempurnaan skripsi;

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan

Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung;

7. Teristimewa untuk orang tuaku tercinta, Bapak Dasrial dan Ibu Maya Zuraida

yang sangat sabar dalam do’anya, memberikan kasih sayang, pengorbanan,

dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Jurusan

Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung;

8. Kedua kakakku, Damanta Manthovani dan Thareh Kemal Damanta atas doa,

dukungan dan canda tawa selama ini;

9. Febri Zahara yang memberi semnagat, doa, kasih dan inspirasi;

10. Sahabat Alfimart, Sahabat Campur Aduk, dan Sahabat Reborn Camping

yang telah memberikan do’a dan motivasi, berbagi suka maupun duka selama

masa ini;

11. Teman-teman dan saudara–saudaraku Teknik Sipil angkatan 2014, yang

berjuang bersama serta berbagi kenangan, pengalaman, dan membuat kesan

yang tak terlupakan, terimakasih untuk kebersamaan kita;

12. Kakak tingkat serta Adik tingkat Teknik Sipil terimakasih atas motivasi dan

segala bantuan selama ini;

13. Semua pihak yang telah membantu tanpa pamrih yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, semoga kita semua berhasil dalam menggapai harapan

dan cita-cita;

Apabila terdapat kekurangan dalam penulisan maupun pada penyusunan, maka

peneliti selalu membuka sumbang saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya

membangun dalam menyempurnakan penyajian skripsi ini. Semoga karya

sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, Juni 2019

Abdi Kemal Damanta

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

I. PENDAHULAN ................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang............................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah.................................................................... 3

1.3. Pembatasan Masalah................................................................... 3

1.4. Tujuan Peneltian ......................................................................... 4

1.5. Manfaat Penelitian...................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 5

2.1. Uraian Umum ............................................................................. 5

2.2. Review Design ............................................................................ 5

2.3. Material Struktur ........................................................................ 6

2.4. Perekayasaan Struktur ................................................................ 12

III. METODE PENELITIAN.................................................................. 18

3.1. Uraian ......................................................................................... 18

3.2. Jenis Penelitian ........................................................................... 18

3.3. Tempat Penelitian ....................................................................... 19

3.4. Proses Penelitian......................................................................... 20

IV. PEMBAHASAN ................................................................................. 28

4.1 Latar Belakang Proyek................................................................... 28

4.2 Data Proyek.................................................................................... 29

4.3 Data Administrasi .......................................................................... 29

4.4 Struktur Organisasi Proyek ............................................................ 30

4.5 Studi Review Design ...................................................................... 31

4.6 Review Design untuk Pekerjaan Struktur....................................... 33

V. PENUTUP........................................................................................... 44

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 44

5.2 Saran .............................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Informasi Teknis Proyek.................................................................. 35

Tabel 4.2 Alternatif Desain .............................................................................. 36

Tabel 4.3 Angka Harga Satuan Pekerjaan RSUD Dr. H. Abdul Moelok

(eksisting) ........................................................................................ 38

Tabel 4.4 Rekapitulasi Pekerjaan Struktur RSUD Dr. H. Abdul Moelok

(eksisting) ........................................................................................ 38

Tabel 4.5 Angka Harga Satuan Pekerjaan RSUD Dr. H. Abdul Moelok

(alternatif) ........................................................................................ 40

Tabel 4.6 Rekapitulasi Pekerjaan Struktur RSUD Dr. H. Abdul Moelok

(alternatif) ........................................................................................ 41

Tabel 4.7 Perbandingan Biaya Eksisting vs Alternatif .................................... 42

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Peta Lokasi Studi......................................................................... 20

Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian .............................................................. 27

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Gedung

RSUD Dr. H. Abdul Moelok..................................................... 31

Gambar 4.2 Tahap Studi Review Design.......................................................... 32

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemilihan desain dan bahan dalam perencanaan proyek merupakan hal yang

sangat penting, karena akan menunjukkan kualitas bangunan proyek tersebut.

Hal ini juga akan berpengaruh pada besarnya Rencana Anggaran Biaya (RAB)

bila penilaian terhadap kewajaran harga konstruksi, analisis pemilihan tipe atau

jenis konstruksi dan perhitungan desain tidak efisien.

Review design proyek adalah kegiatan mengkaji ulang dari perencanaan

bangunan yang sudah ada tanpa mengurangi fungsi struktur maupun maupun

arsitektur bangunan sehingga didapatkan biaya pelaksanaan yang lebih murah,

dan waktu pelaksanaan yang dapat dipercepat. Review design dilakukan oleh

pihak terkait terhadap proyek sebelum melaksanakan sebuah pekerjaan.

Rekayasa nilai juga dilakukan olehkonsultan perencana dalam menemukan tipe

struktur, bahan, serta bentuk bangunan yangakan dituangkan ke dalam sebuah

desain bangunan secara utuh.

Program review design hanya mengusulkan perubahan-perubahan di dalam

desain atau persyaratan-persyaratan rancana. pertanggungjawaban untuk

desain terhadap rencana dan untuk itu perencana harus memutuskan apakah

2

akan menerima atau mengimplementasikan perubahan-perubahan yang

diajukan atau menolaknya dengan argumentasi yang sah.

Pada penelitian ini, analisis review design dilakukan setelah perencanaan

proyek. Analisis review design dilakukan pada pekerjaan struktural karena

memiliki biaya dan bobot pekerjaan yang besar.

Konstruksi gedung yang dijadikan referensi ialah proyek pembangunan rumah

sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang dibangun dengan menggunakan

menggunakan beton mutu K 250 untuk semua item pekerjaan struktur beton

bertulangnya. Review design dilakukan pada pekerjaan kolom, balok, dan pelat

lantai dari semua pekerjaan struktur tersebut karena pada item ini mempunyai

nilai atau bobot yang sangat besar daripada item pekerjaan yang lainnya, hal

itu disebabkan penggunaan beberapa materialnya yang dirasakan penulis

kurang begitu efektif dan efisien sehingga menyebabkan pemborosan terhadap

cost yang dikeluarkan.

Dengan pertimbangan-pertimbangan diatas maka akan diadakan penelitian

dengan penganalisisan review design pada proyek pembangunan Instalasi

Rawat Jalan RSUD. Dr. H. Abdul Muluk. Maka dengan dilakukan penelitian

dengan penganalisaan review design, diharapkan nanti terdapat cost saving

penghematan biaya dari biaya pekerjaan struktur secara keseluruhan.

3

1.2. Perumusan Masalah

Penggunaan bahan atau material penyusun konstruksi yang berbeda terhadap

biaya dan metode konstruksi agar dapat memilih yang paling efisien. Sehingga

diperlukan penelaahan ulang dengan material alternatif yang lain guna

didapatkan nilai yang lebih optimal. Berdasarkan penjelasan diatas muncul

permasalahan yang menarik untuk diteliti yaitu bagaimana pengaruh

perekayasaan segmen struktur bangunan yang dalam hal ini adalah segmen

struktur pondasi, balok, dan kolom terhadap biaya total proyek pembangunan

Instalasi Rawat Jalan RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek setelah dilakukan review

design dengan didasarkan atas aplikasi software ETABS 2015.

1.3. Pembatasan Masalah

Penelitian dilakukan setelah tahap perencanaan, maka asumsi-asumsi yang

dipakai dalam analisis review design adalah asumsi-asumsi pada saat

perencanaan. Batasan masalah yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Analisis review design dilakukan pada segmen bangunan struktural yaitu

pada struktur balok, kolom, dan pelat dengan melakukan modifikasi dari

rencana awal struktur balok dengan baja dan komposit (baja dan beton).

2. Review design bangunan gedung mengikuti SNI 2847-2013 untuk beton dan

SNI 1729-2015 untuk baja dengan program aplikasi ETABS 2015.

3. Analisis review design dilakukan sebatas perbandingan biaya material dan

metode kerja konstruksi.

4

1.4. Tujuan Penelitian

1. Membandingkan harga-harga bahan pada pengaplikasian review design

terhadap segmen struktur yaitu balok, kolom, dan pelat lantai.

2. Mengkaji ulang rencana biaya konstruksi pembangunan Instalasi Rawat

Jalan RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek.

3. Mengetahui seberapa besar efisiensi nilai yang didapat dalam perencanaan

biaya total proyek setelah dilakukan review design.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berupa informasi

mengenai perencanaan pada struktur kolom, balok, dan pelat lantai secara

cepat, dan akurat dengan menggunakan bantuan program ETABS 2015.

Program tersebut dapat membantu dalam mempercepat proses simulasi,

analisis, dan desain yang sebelumnya dilakukan dengan manual serta cukup

memakan waktu, dan kurang terjamin ketelitiannya serta dapat memberikan

manfaat sebagai masukan bagi pemerintah daerah (PEMDA) dan calon investor

untuk penghematan biaya rencana pembangunan Instalasi Rawat Jalan RSUD.

Dr. H. Abdul Moeloek.

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Umum

Khususnya bagi masyarakat kota Bandar Lampung dan untuk masyarakat

Propinsi Lampung pada umumnya, proyek pembangunan Instalasi Rawat Jalan

RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek, bukan hanya sebagai salah satu pendukung

sarana dan fasilitas yang begitu besar dan megah saja akan tetapi sekaligus

menjadi ikon perkembangan dalam dunia kesehatan.

Pembangunan gedung yang dalam pelaksanaannya membutuhkan biaya

Rp. 31.851.327.000,- memang dirasakan penulis adalah nilai yang sangat besar

mengingat gedung ini nantinya difungsikan sebagai fasilitas pelayanan medis,

sehingga menjadi suatu ide pemikiran untuk dilakukan penganalisaan terkait

masalah biaya pembangunan gedung tersebut dengan cara review design.

2.2 Review Design

Review design dalam memiliki arti sebagai tinjauan desain. Umumnya hasil

review design tersebut berujung pada tahap redesign. Langkah pengkajian ini

perlu dilaksanakan pada proyek dan sangat berguna jika dilaksanakan di dalam

pelaksanaan proyek. Namun sangat perlu diperhatikan bagian atau faktor

tertentu dalam melaksanakan review design tersebut untuk mencegahterjadinya

dampak yang tidak diinginkan.

6

Review design dan langkah pengkajian ulang dilakukan untuk mendapat

kegunaan yang lebih baik bagi semua pihak termasuk kontraktor. Perlu

diketahui bahwa pengkajian ulang tersebut bias menjadi kompleksitisan dari sisi

desain. Suatu proyek mempunyai tingkat kesulitan masing-masing bahwa

proyek konstruksi memiliki kompleksitas yang tertinggi. Semakin rumit, maka

akan semakin tinggi resiko desain yang terjadi di proyek. Oleh karena itu harus

waspada dalam melakukan kegiatan ini, sehingga review design dan redesign

akan sangat baik dilakukan sebelum maupun sesudah pelaksanaan proyek untuk

dapat mengurangi resiko di dalam proyek.

2.3 Material Struktur

1. Beton Bertulang

Beton adalah material adukan dari pasir, kerikil ataupun batu pecah, dengan

semen dan air. Walaupun mempunyai kuat tekan yang besar, akan tetapi

struktur beton mempunyai kekuatan tarik yang rendah sehingga akan sangat

mudah retak bahkan hancur saat ada tegangan tarik akibat pembebanan,

penyusutan, hingga perubahan temperatur.

Untuk meningkatkan kuat tarik pada beton, maka dipakai tulangan baja pada

bagian dalam beton yang mampu memberikan kekuatan tarik yang tak

dimiliki beton. Material ini lalu dinamakan dengan konstruksi beton

bertulang.

7

a. Kelebihan beton bertulang

1) Meskipun material beton lemah terhadap beban tarik, kekuatan

tekan yang dimiliki oleh beton bertulang lebih tinggi daripada

material konstruksi lainnya. Ditambah menggunakan tulangan baja

untuk mengatasi masalah pada kuat tarik membuat konstruksi beton

bertulang lebih kokoh dan cenderung memiliki kekuatan yang lebih

daripada material konstruksi lainnya.

2) Konstruksi beton bertulang menjadi pemakaian umum dikarenakan

daya tahan yang sangat baik terhadap air dan juga api. Terutama

ketika terjadi kebakaran dan juga banjir, konstruksi beton yang keras

mampu melindungi tulangan pada beton bertulang dari api dan air

sehingga umumnya kerusakan terjadi pada bagian luar saja.

3) Daripada material lainnya, konstruksi beton bertulang juga unggul

dalam hal perawatan. Tidak hanya mudah dan praktis, harga instalasi

dari konstruksi beton bertulang juga relatif lebih rendah

menjadikannya termasuk konstruksi yang umum digunakan

pada rumah-rumah modern yang memprioritaskan kemudahan

dalam hal perbaikan.

4) Material beton bertulang juga memiliki durabilitas yang tinggi.

Material ini dikenal akan ketahanannya dan lebih awet daripada

dengan bahan lain. Umumnya struktur beton bertulang mampu

digunakan dalam jangka waktu yang lama. Terutama, bahan kimia

pada semen dalam beton justru membuat akan semakin membatu

(kuat) seiring bertambahnya usia dari konstruksi beton.

8

5) Pada faktor desain, fleksibilitas dalam instalasi konstruksi beton

bertulang memungkinnya untuk dirancang sesuai dengan estetika

desain yang diinginkan pada bangunan. Selain sebagai bahan

struktural, olah pembentukan beton bertulang juga bisa digunakan

untuk mengeksplorasi bentuk dari rumah atau bangunan.

6) Dari factor biaya konstruksi, pembangunan dengan beton bertulang

yang dibuat dari bahan-bahan lokal seperti pasir, kerikil, air dan

bahan lainnya menjadikan konstruksi beton bertulang lebih hemat

biaya. Tidak hanya biaya konstruksi pembuatan dan pemasangan

bahan beton bertulang lebih mudah dan cukup dengan tenaga

berkeahlian rendah juga menjadikan biaya pengerjaan juga cukup

lebih rendah.

b. Kelemahan beton bertulang

1) Ketahan terhadap beban tarik yang sangat rendah karenanya

diperlukan penggunaan tulangan tarik.

2) Waktu pengerjaan beton bertulang lebih lama.

3) Kualitas beton bertulang relatif tergantung terhadap kualifikasi para

pembuatnya

4) Dibutuhkan bekisting penahan pada saat pengecoran beton agar

tetap di tempatnya sampai beton tersebut mengeras. Berat

konstruksi sendiri sangat besar (2,4 t/m3), oleh karena itu

konstruksi harus memiliki penampang yang besar.

9

5) Dibutuhkannya penampang sementara untuk menjaga sehingga

bekisting tetap berada pada tempatnya sampai beton mengeras dan

cukup kuat untuk menahan beratnya sendiri.

6) Harga bekisting cukup mahal sampai sepertiga atau dua pertiga dari

keseluruhan harga sebuah struktur beton.

7) Rendahnya kuat berat dari beton membuat beton bertulang menjadi

berat. Ini akan mempengaruhi terhadap struktur-struktur yang

panjang dimana berat beban mati beton yang besar akan sangat

mempengaruhi momen lentur.

8) Bermacam-macam sifat-sifat beton dan kandungan campuran serta

pengadukannya.

9) Proses instalasi dan perawatan beton tidak bisa dikendalikan

dengan ketepatan maksimal, berbeda dengan proses produksi

material struktur lain.

2. Baja

Konstruksi baja adalah struktur yang mencakup dari kombinasi terorganisir

dari baja struktural yang diatur dan dirancang khusus untuk memenuhi

kebutuhan arsitektur dan fungsi pemakai. Jenis bahan ini banyak

dibutuhkan dalam proyek konstruksi berskala menengah dan besar oleh

kegunaan fitur baja itu sendiri.

konstruksi baja mencakup sub-struktural atau bagian dalam sebuah

bangunan yang terbuat dari baja struktural. Baja konstruksi adalah bahan

10

struktur baja yang dibentuk dengan kadar dan komposisi kimia tertentu

sesuai dengan spesifikasi pada proyek tersebut.

Komposisi utama dari baja konstruksi adalah besi dan karbon. logam

campuran, dan beberapa komposisi kimia khusus juga ditambahkan pada

besi dan karbon untuk menambah kekuatan dan ketahanan.

Baja konstruksi dibuat dari canai panas atau canai dingin atau dibentuk

dengan pengelasan antara plat datar atau plat tekuk, tergantung pada

spesifikasi yang berlaku pada setiap konstruksi.

a. Kelebihan baja

1) Hemat biaya

Pembuatan menjadi lebih murah, sedikit perawatan dibandingkan

dengan metode bangunan tradisional lainnya. Selain itu, kebanyakan

dari semua konstruksi baja dapat didaurulang menjadi bentuk baja

baru tanpa mengurangi fisik bahannya.

2) Pemasangan cepat

Ketepatan dimensi komponen baja mempercepat tahap pemasangan

dan memungkinkan pemantauan menggunakan manajemen dengan

perangkat lunak untuk menyelesaikan instalasi dengan lebih cepat.

3) Kesehatan dan keselamatan

Konstruksi baja dibentuk di pabrik dan dicetak dengan cepat di

lokasi konstruksi oleh tenaga terampil menjadikan struktur baja tetap

aman. Pengamatan di bidang industri secara terus-menerus

menunjukkan bahwa konstruksi baja merupakan solusi paling aman

11

serta tidak menyebabkan pencemaran debu atau kebisingan dalam

proses instalasi konstruksi baja, hal ini karena pembentukannya yang

dilakukan di pabrik.

4) Fleksibilitas

Pemfungsian terbaru, kondisi struktural, perluasan secara vertikal

mudah untuk dilakukan di masa yang akan datang dan dapat diubah

sesuai keinginan pemilik yang tidak bisa dilakukan oleh sistem

pemasangan yang lainnya.

b. Kekurangan baja

1) Membutuhkan Biaya yang besar

Konstruksi gedung menggunakan strutkur baja membutuhkan

anggaran yang tidak sedikit. Begitu pula dalam hal perawatan dan

perlindungannya. Dari awal, baja sangat lemah terhadap udara

dan air yang dapat membuat korosi sehingga perlu dicat secara

berkala. Karena merupakan pengalir panas yang baik, baja bisa

membuat terjadinya kebakaran pada material-material di

sekitarnya.

2) Memiliki Kelemahan Pada Tekuk

Baja sangat lemah mengalami tekuk (buckling) karena elemen

tekannya bekerja secara langsung. Jadi walaupun kekuatan yang

dimilikinya sangat tinggi, baja bukanlah bahan yang bagus untuk

pembuatan kolom. Sebab dibutuhkan bahan tambahan yang

berguna untuk menopang baja agar tidak mengalami buckling

yang dapat membahayakan penghuni di atasnya.

12

3) Lemah Pada Pembenan Siklis

Sebagai material konstruksi, baja mempunyai kerentanan

terhadap beban siklis yang mengenainya. Kekuatan baja lama-

kelamaan akan mengalami penurunan secara drastis apabila

dikenai beban tersebut terus-menerus. Untuk mengatasi dampak

dari beban siklis, baja perlu dirancang sedemikian rupa untuk

mengurangi kekuatannya setiap kali akan timbul beban siklis.

4) Berisiko Terjadinya Keruntuhan Material

Baja dapat kehilangan sifat ductile pada kondisi tertentu. Hal ini

dapat membuat timbulnya keruntuhan di suatu konstruksi yang

memiliki konsentrasi tegangan yang tinggi. Hal-hal yang dapat

meningkatkan risiko keruntuhan konstruksi pada baja yaitu jenis

beban fatik dan suhu udara yang rendah.

2.4 Perekayasaan Struktur

1. Kolom

Kolom merupakan bentang tekan vertikal dari bentuk struktur yang

memikul beban dari balok. Kolom adalah kesatuan elemen struktur tekan

yang sangat berpengaruh dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada

suatu kolom merupakan lokasi kritis yang bias membuat runtuhnya

(collapse) lantai yang terkait dan juga runtuh total (total collapse) seluruh

struktur.

13

SNI 2847-2013 mendefinisikan kolom merupakan rangka struktur

bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal

dengan bagian tinggi yang tidak ditopang setidaknya tiga kali dimensi

lateral terkecil.

2. Balok

Balok adalah rangka struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan

pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat

horizontal bangunan akan beban-beban. Ketika suatu gelagar balok bentang

praktis menahan pembebanan yang meyebabkan timbulnya momen lentur

akan terjadi deformasi (regangan) lentur di dalam balok tersebut.

Regangan-regangan balok tersebut menyebabkan terjadinya tegangan yang

harus ditahan oleh balok, tegangan tekan di sebelah atas dan tegangan tarik

dibagian bawah. Hingga konsistensi terjamin, batang balok yang merupakan

bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat untuk menahan tegangan

tekan dan tarik tersebut karena tegangan baja diinstalasikan di daerah

tegangan tarik bekerja, di dekat serat terbawah, agar secara teoritis balok

disebut sebagai bertulangan baja tarik saja (Dipohusodo,1996).

Agar menjadi konduktor gaya yang baik di dalam balok, maka di daerah

momen lapangan dan momen tumpuan maksimum dianjurkan supaya antara

batang tulangan utama tidak melebihi 150 mm. Ketika momen di suatu

dimensi menurun, jarak batas ini bisa digandakan menjadi 300 mm.

karenanya, dalam sebuah penopang balok persegi setidaknya harus terdapat

14

empat batang tulangan dipasang pada tiap sudut penampang, batang-batang

disudut ini dan yang membentang sepanjang balok dilingkari oleh sengkang.

a. Persyaratan Balok (SNI 2847-2013)

1) Lebar badan balok setidaknya diambil lebih dari 1/50 kali bentang

bersih. Tinggi balok harus diseleksi sedemikian rupa hingga dengan

lebar badan yang dipilih.

2) Pada semua jenis tulangan baja, diameter (diameter pengenal)

tulangan baja untuk balok tidak boleh diambil kurang dari 12 mm.

Sebisa mungkin harus terhindar dari pemasangan tulangan balok

dalam lebih dari 2 lapis, kecuali pada keadaan-keadaan khusus.

3) Pembebanan tarik harus didistribusi merata didaerah tarik

maksimum dari penampang.

4) Pada balok-balok yang lebih tinggi dari 90 cm pada bidang-bidang

sampingnya harus dipasang tulangan samping dengan luas minimum

10% dari luas tulangan tarik pokok. Diameter tulangan baja tersebut

setidaknya diambil lebih dari dari 8 mm pada jenis baja lunak dan 6

mm pada jenis baja keras.

5) Pada balok senantiasa harus dipasang sengkang. Jarak sengkang

setidaknya diambil kurang dari 30 cm, sedangkan di bagian balok

sengkang-sengkang bekerja sebagai tulangan geser. Atau jarak

sengkang tersebut setidaknya diambil kurang dari 2/3 dari tinggi

balok. Diameter tulangan sengkang setidaknya diambil lebih dari 6

mm pada jenis baja lunak dan 5 mm pada jenis baja keras.

15

b. Klasifikasi Balok

Berdasarkan material balok terbagi dari beberapa jenis, yaitu :

1) Balok baja

Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok bisa

penampang oleh balok induk (girder), kolom, atau dinding penopang

beban.Balok induk, balok, kolom baja konstruksi difungsikan untuk

membangun dimensi bermacam-macam struktur mencakup

bangunan satu lantai sampai gedung pencakar langit.

Karena baja konstruksi susah dikerjakan di tempat (on-site) sehingga

harus dipotong, dibentuk, dan dilubangi dalam pabrik sesuai

spesifikasi disain. Hasilnya merupakan struktur dimensi struktural

yang cukup mudah dan murah. Baja konstruksi dibiarkan terbuka

pada struktur tahan api yang tidak terjaga, tapi karena baja dapat

kehilangan kekuatan secara drastis karena api, lapisan tahan api

difungsikan agar mencapai kualifikasi sebagai struktur anti api.

Balok baja berbentuk wide-flange (W) yang praktis secara

konstruksi telah menggantikan bentuk klasik I-beam (S).

2) Balok beton

Pelat beton yang dituang on-site diklasifikasikan menurut dimensi

dan bentuk cetakannya.

16

3) Balok komposit

Balok komposit adalah rangka konstruksi yang terbuat dari dua

bahan atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk

satu kesatuan sehingga menghasilkan jenis gabungan yang terbaik.

Biasanya balok komposit merupakan balok baja yang menahan slab

beton.

3. Pelat Lantai

Pelat lantai merupakan rangka yang tidak terdapat di atas tanah langsung,

merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat

yang lain. Plat lantai ditopang oleh balok-balok yang bergantung pada

kolom-kolom bangunan. Tebal pelat lantai difaktorkan oleh :

a. Besar lendutan yang dimau

b. Lebar dimensi atau jarak antara balok-balok pendukung

c. Bahan konstruksi dan plat lantai

Plat lantai harus dispesifikasikan: kaku, rata, lurus dan waterpass (terdapat

ketinggian yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk

berpijak kaki. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus

didukung, besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara

balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari plat lantai.

Pada pelat lantai hanya dipeengaruhi adanya beban konsisten (penghuni,

perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja secara tetap

17

dalam waktu lama. Daripada itu pembebanan tak terduga seperti gempa,

angin, getaran, tidak dipengaruhi yang memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Sebagai pembatas bagian bawah dan bagian atas.

b. Sebagai tempat berdiri orang di lantai atas.

c. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah.

d. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah.

e. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.

.

18

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Uraian

Secara garis besar metodologi yang diterapkan pada review design Instalasi

Rawat Jalan RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek, adalah :

1. Pengumpulan data dan metode perhitungan awal pada fase atau tahapan

(informasi, kreatif, analisa, pengembangan, rekomendasi dan

implementasi.)

2. Pengolahan data yang ada dengan modifikasi perhitungan yang akan

dibahas.

3. Analisis perencanaan penggunaan bahan, dimensi, dan biaya yang

diterapkan pada pengoperasian komputer sebagai alat bantu tanpa merubah

mutu dan penampilan suatu proyek.

3.2. Jenis Penelitian

Untuk memecahkan dan membahas permasalahan yang terjadi peneliti

menggunakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian studi kasus.

Metode deskriptif merupakan suatu cara dalam mengamati status sekelompok

individu, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang ( Natsir, 2003 ).

19

Tujuan dari pengamatan deskriptif ini adalah untuk menyatakan deskripsi,

visualisasi atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Studi kasus

atau pengamatan studi kasus merupakan pengamatan tentang status subjek

penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan

personalitas (Maxfield, 1930). Subjek penelitian dapat saja manusia, grup,

perusahaan, maupun masyarakat. Tujuan studi kasus merupakan agar

memberikan visualisasi secara lengkap tentang latar belakang, sifat-sifat

karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang

selanjutnya dari sikap-sikap di atas akan dikemukakan suatu hal yang bersifat

umum. Output dari pengamatan kasus merupakan suatu deskripsi dari

keberagaman kasus yang tipikal dari individu, kelompok, lembaga dan

sebagainya.

3.3. Tempat Penelitian

Studi kasus review design dilakukan pada pembangunan Instalasi Rawat Jalan

RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek yang bertempat di Jl. Dr. Rivai No.06,

Penengahan, Tj. Karang Pusat, Kota Bandar Lampung.

20

Gambar 3.1. Peta Lokasi Studi

3.4. Proses Penelitian

Langkah-langkah dan hal-hal perlu dilakukan dalam proses penelitian,

diantaranya :

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan adalah suatu tahap dimana peneliti mencari atau

mengumpulkan data-data mengenai proyek terutama masalah spesifikasi

proyeknya, yang dilakukan baik pada konsultan, kontraktor maupun pada

dinas/instansi terkait yang menangani semua kegiatan konstruksi. Ketika

sudah mempunyai data proyek kemudian pengamat melakukan peninjauan

21

ke lokasi proyek untuk mendapatkan gambaran umum kondisi lapangan.

Selain itu peneliti juga melakukan studi pustaka baik melalui buku-buku

pustaka, internet, peraturan-peraturan Departemen Pekerjaan Umum (DPU)

dan peraturan-peraturan lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan

referensi dan tambahan pengetahuan.

2. Tahap pengumpulan data

Dalam menghitung dan membuat desain serta anggaran biaya digunakan

program komputer, seperti program ETABS 2015 dan Program Excel. Data

yang diperlukan dalam pengamatan ini adalah data sekunder, yaitu data-data

teknis dari proyek, seperti gambar CAD, Rencana Anggaran Biaya (RAB).

dibutuhkan data-data opsional yang bisa dijadikan masukan dan pustaka

dalam melakukan analisis review design, diantaranya data mengenai daftar

harga survey material, pekerja, dan peralatan yang didapatkan di lapangan,

data tentang perihal-perihal bangunan gedung dari Departemen Pekerjaan

Umum dan data-data lainnya yang dapat dijadikan referensi dalam

menganalisis review design.

3. Tahap Analisis Data

Dari data-data yang telah dikumpulkan dilakukan analisis review design

untuk menghasilkan adanya suatu pengurangan biaya atau saving cost.

Analisis review design dilakukan tiga tahap, yaitu :

a. Tahapan Informasi

Pada tahap awal ini dilakukan upaya-upaya untuk mendapatkan

informasi sebanyak-sebanyaknya yang relevan dengan obyek studi yang

22

akan dievaluasi, dimana data dan informasi tersebut diolah menurut

kebutuhan pada tahap selanjutnya. Informasi umum yang diperlukan

pada tahap informasi antara lain adalah :

1) Nama proyek

2) Lokasi proyek

3) Pemilik proyek

4) Nilai proyek

5) Luas bangunan

6) Spesifikasi teknis obyek studi.

Langkah-langkah penunjang yang biasa diterapkan dalam tahap

informasi adalah sebagai berikut :

1) Pengulangan desain informasi

Adalah pelaksanaan mengumpulkan semua data yang terkait dalam

segala aspek penelitian obyek studi. Adapun yang termasuk didalam

obyek studi, yaitu :

a) Gambar-gambar perencanaan

b) Spesifikasi biaya

c) Perkiraan biaya

d) Pendekatan desain

e) Perhitungan desain/ konstruksi

f) Data -data kondisi setempat

g) Jadwal kegiatan, dan lain-lain.

23

Dalam proses evaluasi selanjutnya, data informasi tersebut dapat

dijadikan kumpulan data yang dibutuhkan dan disusun dalam suatu

deskripsi permasalahan dan tujuan penghematannya.

2) Analisis harga

Agar dapat mengetahui obyek studi dan tingkat kadar estimasi target

penghematan biaya didapat dengan membuat struktur biaya dari

keseluruhan elemen obyek studi yang memperlihatkan dengan jelas

bagian dan elemen yang ada sebagai sasaran studi tersebut.

3) Pemilihan elemen dengan potensi penghematan optimum

Dari struktur dan perkiraan target penghematan biaya tersebut, maka

dapat dipilih elemen – elemen obyek studi yang mempunyai potensi

penghematan optimum dengan metoda perbandingan (rasio) antara

biaya asal dan target biaya, dan perhatian diutamakan kepada rasio

yang menyolok. Cara ini dikenal dengan Cost Matrix Model yang

menguraikan rasio cost dengan worth, presentasi pembagian

pekerjaan (bobot).

b. Pola Kreatif

Didalam review design, pola kreatif adalah faktor penting dalam

mengembangkan ide-ide untuk membuat alternatif-alternatif dari elemen

yang masih memenuhi fungsi tersebut, kemudian disusun secara

sistematis. Alternatif-alternatif tersebut dapat ditinjau dari berbagai

aspek, diantaranya :

1) Bahan atau material

24

Pemunculan penggunaan alternatif bahan dikarenakan semakin

banyaknya jenis bahan bangunan yang diproduksi dengan kriteria

mempunyai fungsi yang sama. Seiring dengan berkembangnya

kemajuan teknologi jenis bahan yang mempunyai fungsi yang sama

dapat dibuat atau dicetak dengan mutu dan kualitas yang hampir sama

juga. Hanya karena memiliki merk atau lisensi yang berbeda, maka

harga bahan tersebut menjadi berbeda. Dengan demikian, maka

pemilihan alternatif bahan dapat dilakukan dalam analisis review

design. Pemilihan material dengan mutu, kualitas dan kegunaan yang

mirip dengan rencana awal tapi dengan harga lebih rendah dapat

dilakukan

2) Cara atau metode pelaksanaan pekerjaan

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan pastinya mempunyai cara atau

metode sendiri-sendiri. Pada zaman dulu cara menyelesaikan suatu

pekerjaan hanya mengandalkan tenaga manusia dengan alat-alat

sederhana, sehingga waktu penyelesaian pekerjaan dapat

membutuhkan waktu yang cukup lama. Seiring dengan kemajuan

teknologi, kini muncul alat-alat bantu yang lebih canggih dalam

menyelesaikan pekerjaan. Sebagai contoh, adanya alat-alat berat

seperti dozer, excavator, crane dan lain-lain yang dapat membantu

dalam menyelesaikan pekerjaan konstruksi bangunan, sehingga

pekerjaan dapat cepat selesai. Dengan demikian dapat dilihat, bahwa

suatu pekerjaan konsrtuksi bangunan yang dikerjakan dengan tenaga

manusia dan alat-alat sederhana akan membutuhkan waktu yang lama

25

dibandingkan dengan dikerjakan menggunakan alat-alat yang lebih

modern. Oleh karena itu analisis review design dalam hal metode

pelaksanaan dapat dilakukan, karena semakin pendek waktu yang

dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan, semakin kecil pula biaya

yang dikeluarkan. Jadi, nantinya dapat dipilih alternatif metode

pekerjaan mana yang dapat membuat pekerjaan cepat selesai dari

jadwal yang sudah direncanakan.

3) Waktu pelaksanaan pekerjaan

Setiap pekerjaan dalam suatu proyek pastinya sudah mempunyai

jadwal (schedule) pelaksanaan dalam perencanaan time schedule.

Terkadang dengan bobot pekerjaan yang tetap, waktu pelaksanaan

pekerjaan dapat dikurangi, asalkan pekerjaan tersebut tidak terdapat

dalam jalur kritis.Banyak cara yang dilakukan untuk mewujudkan hal

tersebut, diantaranya dengan mengganti metode pelaksanaan,

menambah jumlah tenaga kerja dan lain-lain.

Dengan demikian, alternatif pengurangan waktu pelaksanaan dalam

analisis review design bisa didapatkan bersamaan dengan pemilihan

alternatif cara atau metode pelaksanaan pekerjaan.

c. Tahapan Analisis

Tujuan tahapan ini adalah :

1) Mengadakan evaluasi, mengajukan kritik dan menguji alteratif yang

muncul selama tahapan spekulatif

2) Memperkirakan nilai uang untuk setiap alternatif.

26

3) Menentukan alternatif yang akan memberikan kemampuan yang

paling besar untuk penghematan biaya. Pilihan yang muncul diolah,

selanjutnya eksekusikan eliminasi ide-ide yang kurang praktis dan

menilai ide kreatifitas tersebutdari segi keuntungan dan kelemahannya

dengan mencari kemampuan dalam pengurangan harga untuk setiap

ide yang dievaluasi.

d. Hasil Analisis

Hasil analisis ini dibagi 2 (dua) tahap, yaitu :

1) Tahap Pengembangan

Mempersiapkan rekomendasi yang telah dilengkapi informasi dan

perhitungannya secara tertulis dari alternatif yang dipilih dengan

mempertimbangkan pelaksanaan secara teknis dan ekonomis.

Langkah-langkah tahapan pengembangan adalah sebagai berikut :

a) Membuat konsep/ desain untuk dibandingkan satu sama lain.

b) Membandingkan konsep semula dengan desain usulan/ alternatif.

c) Memberikan rekomendasi setiap apa yang terlibat di dalamnya.

2) Tahapan Rekomendasi

Memberikan rekomendasi yang dapat berupa presentasi secara tertulis

atau lisan dari alternatif yang sudah dipilih dalam usulan pada review

design untuk ditujukan kepada semua pihak, baik pemilik, perencana

maupun pelaksana. Pada tahap rekomendasi bisa juga berisi pilihan

evaluasi yang direkomendasikan beserta dasar pertimbangan.

27

Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian

Mulai

Selesai

Rekomendasi terbaik

Optimalisasi terbaik

Pengumpulan Data:

Data teknis (CAD & RAB)

Data pendukung (AHS & SNI)

Analisis SAP & RAB

Perhitungan perbandingan desain :

1. Struktur balok

2. Struktur kolom

3. Struktur pelat

Perbandingan nilai dari perubahan desain

pekerjaan dilihat dari segi biaya

review design dilakukan pada pekerjaan struktur

44

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil review design untuk pembangunan Gedung RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek , dapat diambil beberapa kesimpulan:

1. Review design diterapkan berdasarkan item pekerjaan yang mempunyai

bobot/nilai cukup besar dan signifikan, mulai dari pekerjaan kolom, balok,

pelat lantai dan item lainnya, yang berpengaruh sangat besar terhadap biaya

total keseluruhan proyek.

2. Berdasarkan hasil Review design untuk item struktur kolom yaitu dengan

cara mengganti dan membandingkan penggunaan material kolom yaitu

kolom beton bertulang diganti kolom baja H-beam menghasilkan nilai

sebesar Rp9.381.270.739,18 maka mengalami kenaikan biaya sebesar 49%.

3. Berdasarkan hasil Review design untuk item struktur balok, dengan cara

mengganti material balok yaitu balok beton bertulang diganti balok baja WF

menghasilkan nilai sebesar Rp7.658.369.867,04 maka mengalami kenaikan

biaya sebesar 41%.

45

4. Berdasarkan hasil Review design untuk item struktur pelat lantai yaitu pelat

lantai beton bertulang diganti pelat lantai komposit menghasilkan nilai

sebesar Rp631.530.424,96 maka mengalami penghematan (saving) sebesar

0,8%

5. Setelah dilakukan Review design dari ketiga item pekerjaan baik item

kolom, balok, dan pelat lantai lebih mahal dari beton bertulang sebesar

31.025.232.540,53 sehingga dapat disimpulkan pemilihan sistem struktur

yang ada sudah yang paing efisien.

6. Dari segi biaya konstruksi, baja lebih mahal akan tetapi pelaksanaan dan

metode konstruksi lebih cepat jadi total keseluruhan biaya belum tentu lebih

mahal.

7. Sebagai media penunjang Review design dapat dipakai software ETABS

2015 untuk mere-desain perencanaan struktur dengan didasarkan data

pendukung yang biasa digunakan dalam proyek pembangunan suatu

gedung.

46

5.2 Saran

Berdasarkan analisis maka dapat disampaikan beberapa hal yang sebaiknya

dilakukan dalam kaitannya usaha perekayasaan nilai pembangunan suatu

gedung yang bertemakan optimasi diantaranya yaitu:

1. Review design lebih baik dilakukan sebelum pelaksanaan proyek

2. Dalam usaha perekayasaan Review design sebaiknya dilakukan untuk

semua item pembangunan gedung yang mempunyai bobot biaya yang

besar, sehingga dihasilkan penghematan yang optimal.

3. Diharapkan akan adanya penelitian lanjutan mengenai struktur Gedung

RSUD Dr. H. Abdul Moelok, dan metode palaksanaan pembangunannya.

DAFTAR PUSTAKA

SNI 2847. 2013. Badan Standarisasi Nasional. Persyaratan Beton Struktural

untuk Bangunan Gedung. Jakarta.

SNI 1729. 2015. Badan Standarisasi Nasional. Spesifikasi untuk Bangunan

Gedung Baja Struktural. Jakarta.

Kementrian PU NO 222/KPTS/CK. 1991. Pedoman Operasional penyelanggaran

Gedung Negara. Jakarta.

Suharto, Iman Ir. 1999. Manajemen Proyek. Jakarta.

Hardiyatmo, H.C. 2001. Teknik Fondasi II. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ibrahim, Bachtiar H. 1994. Rencana dan Estimate Real Of Cost. Bumi Aksara.

Jakarta.

Kusuma, Gideon H, Ir. M.Eng. 1993, Desain Struktur Beton Bertulang di Daerah

Rawah Gempa, Erlangga. Jakarta.

Dipohusodo, Istimawan. 1996. Struktur beton bertulang. Depertemen Pekerjaan

Umum. Bandung.

Redaksi Bumi Aksara. Analisa Upah dan Bahan (Analisis BOW). 2009. PT Bumi

Aksara. Jakarta.

Barrie dan Paulson. 1995. Manajemen Konstruksi Profesional. Erlangga. Jakarta.

Ervianto, Wulfram I. 2005.Manajemen Proyek Konstruksi. Andi. Yogyakarta.

Purbo, Hartono. 1998. Tekno Ekonomi Bangunan Bertingkat Banyak. Djambatan.

Jakarta.