olahraga in door

Upload: jovan-bimaa-pramana

Post on 02-Mar-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tantangan olahraga di era indutrialisasi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGManusia merupakan salah satu contoh makhluk hidup. Bergerak adalah ciri-ciri makhluk hidup, sehingga manusia mutlak melakukan pergerakan. Bentuk dan fungsi yang menunjang pergerakan ini akan disesuaikan dengan kebutuhannya. Pergerakan atau aktivitas fisik merupakan salah satu kebiasaan cara hidup seorang manusia, sebagai contoh adalah olahraga. Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup (Santosa Griwijoyo, 2007). Akhir-akhir ini perhatian masyarakat terhadap olahraga mulai tumbuh dan berkembang. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya orang melakukan latihan-latihan olahraga sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Namun demikian tujuan dari aktivitas olahraga ini adalah sama yaitu untuk mendapatkan kebugaran jasmani (Ujang Rohman, 1994). Manusia berkualitas tinggi diproyeksikan apabila semua aspek yang terdapat di dalam kualitas fisik dan kualitas non fisiknya dapat serasi dan seimbang sesuai kenutuhan hidup dan tugas-tugasnya (Soewito, 1993). Manusia juga bisa dikatakan berkualitas jika memiliki sumber daya manusia yang tinggi. Jaman sekarang tuntutan dalam setiap tugas kerja sangat besar. Tuntutan tersebut dapat terselesaikan jika setiap manusia memiliki sumber daya manusia yang tinggi. Olahraga sebagai aktivitas fisik sangat berperan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemanfaatan aktivitas fisik (OR) pada dasarnya memiliki tujuan kesegaran jasmani (Physical fitness), rekreasi, terapi, dan prestasi (Baley, 1989; Bouchard, 1990 dalam Sugiharto, 2000). Akan tetapi dalam berolahraga di jaman sekarang makin banyak mendapat tantangan terutama dari aktivitas lingkungan. Indonesia merupakan salah satu negara yang mulai berkembang dalam sektor industri. Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan akibat aktivitas industri, salah satunya yaitu pencemaran udara. Pencemaran udara akan mengakibatkan kualitas udara semakin memburuk. Keadaan seperti ini akan mengganggu aktivitas olahraga yang nota bene sangat membutuhkan udara yang bersih dan segar. Belum lagi pencemaran udara yang diakibatkan oleh asap kendaraan bermotor. Data dari WHO, penyebab dari pencemaran udara di DKI Jakarta saja sekitar 80% berasal dari sektor transportasi, dan 20% industri serta limbah domestik. Sedangkan emisi karbon akibat deforestasi dan degradasi hutan sebesar 20% (Erawan, 2009).

B. RUMUSAN MASALAHRumusan masalah pada makalah ini ditujukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :1. Apa pengertian dari industrialisasi?2. Hubungan dan dampak apa saja yang dapat mengganggu aktivitas fisik manusia terkait adanya industrialisasi?3. Bagaimana konsep pengembangan sumber daya manusia berkualitas?4. Bagaimana peranan olahraga indoor sebagai upaya penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di era industrialisasi?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan pada makalah ini ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah. Ada pun tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut :1. Memahami pengertian industrialisasi.2. Mengetahui hubungan dan dampak industrialisasi yang dapat mengganggu aktivitas fisik manusia.3. Memahami konsep pengembangan sumber daya manusia berkualitas.4. Memahami peranan olahraga indoor dalam sebagai upaya penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB IIPEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INDUSTRIALISASISejarah ekonomi dunia menunjukkan bahwa industrialisasi merupakan suatu proses interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi produksi, dan perdagangan antarnegara yang pada akhirnya sejarah dengan meningkatnya pendapatan masyarakat mendorong perubahan struktur ekonomi di banyak Negara dari yang berbasis pertanian menjadi industri (Dayinta, 2011). Dalam istilah ekonomi, industri mempunyai dua pengertian. Pertama, industri merupakan himpunan perusahaan-perusahaan sejenis, contoh industri kertas berarti himpunan perusahaan-perusahaan penghasil kertas. Kedua, industri adalah sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi (Dumairy,1996). Ketika satu negara telah mencapai tahapan dimana sektor industri sebagai leading sector maka dapat dikatakan negara tersebut sudah mengalami industrialisasi (Yustika, 2000). Dapat dikatakan bahwa industrialisasi sebagai transformasi struktural dalam suatu negara. Oleh sebab itu, proses industrialisasi dapat didefenisikan sebagai proses perubahan struktur ekonomi dimana terdapat kenaikan kontribusi sektor industri dalam permintaan konsumen, PDB, ekspor dan kesempatan kerja (Chenery,1986). Indonesia merupakan Negara yang belum memiliki proses industrialisasi yang matang. Indonesia masih merupakan salah satu negara pengadopsi hanya menjadi konsumen dan menjadi ladang pembuangan produk teknologi karena tingginya tingkat ketergantungan akan suplai berbagai jenis produk teknologi dan industri dari negara maju. Pada awal abad ke 21, industri manufaktur Indonesia diperkirakan akan berlipat tiga kali besarnya, asalkan tingkat investasi dalam modal pisik tinggi (Triyanto, 1995). Eko Arianto, (2009) dalam tulisannya mengemukakan bahawa alasan umum yang digunakan oleh negara-negara berkembang dalam mengadopsi teknologi (iptek) dan industri, searah dengan pemikiran Alfin Toffler maupun John Naisbitt yang meyebutkan bahwa untuk masuk dalam era globalisasi dalam ekonomi dan era informasi harus melewati gelombang agraris dan industrialis. Mengingat keadaan di era global dan industrial seperti ini, peranan sumber daya manusia sangat mutlak dibutuhkan. Peranan sumber daya manusia mendapat perhatian utama oleh pemerintah. Berbagai pengalaman menunjukkan, baik oleh negara berkembang lainnya, maupun negara-negara maju di kawasan Asia maupun belahan dunia lainnya, telah terbukti bahwa peranan SDM amat besar sumbangannya dalam mendukung eksistensi perokonomian suatu negara baik secara makro maupun secara mikro (Triyanto, 1995). B. HUBUNGAN DAN DAMPAK INDUSTRIALISASI TERHADAP AKTIVITAS FISIK MANUSIAProses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan sebuah jalur kegiatan untuk menigkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju atau taraf hidup yang lebih bermutu (Lincoln Arsyad, 1999). Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar proses industri dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia. Hal ini dapat kita lihat dari pesatnya perkembangan berbagai industri yang dibangun dalam rangka peningkatan pendapatan (devisa) negara dan pemenuhan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia (Eko Ariyanto, 2009). Gejala memanasnya bola bumi akibat efek rumah kaca (greenhouse effect) akibat menipisnya lapisan ozone, menciutnya luas hutan tropis, dan meluasnya gurun, serta melumernnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan Bumi dapat dijadikan sebagai indikasi dari terjadinya pencemaran lingkungan kerena penggunaan energi dan berbagai bahan kimia secara tidak seimbang (Toruan, dalam Jakob Oetama, 1990: 16 20 dalam Eko Ariyanto, 2009). Dampak negatif dari kegiatan industri adalah pencemaran udara, air dan pencemaran daratan. Pencemaran udara ini yang nantinya akan menjadi salah satu dampak negatif terhadap aktivitas fisik atau olahraga akibat kegiatan industri. Kualitas udara yang semakin memburuk akan membuat seseoarang yang sedang berolahraga akan merasa terganggu. Tentunya pihak industri tidak akan merasakan dampak yang diakibatkan, karena mereka tidak merasakan secara langsung kondisi udara di sekitar kawasan industri. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, mendefinisikan pencemaran udara (air pollution) adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Masuknya zat pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari laut; juga disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan rumah tangga. (Soedomo, 2001). Pencemaran udara seringkali tidak dapat ditangkap oleh panca indera, namun potensi bahayanya tetap ada. Apabila panca indera dapat menangkap bentuk pencemar udara, maka tentu bentuk pencemaran udara yang terjadi sangat mengerikan atau sudah sangat parah. (Wardana, 2001). Pencemaran udara secara signifikan memberikan gangguan terhadap kesehatan pekerja dalam pabrik, kesehatan masyarakat dan lingkungan. Gangguan kesehatan dapat berupa gangguan pernafasan, syaraf, peredaran darah dan bahkan kerusakan otak. (Sugiyana dan Wahyudi, 2008). Pada aktivitas fisik akan terjadi peningkatan konsumsi oksigen (O2) sampai 20 kali (Jansen, 1987 dalam Sugiharto, 2000), hal ini disebabkan meningkatnya kebutuhan ATP, sedangkan persediaan ATP yang ada di intraseluler sangat terbatas. Jika udara sekitar sebagai penyuplai oksigen sudah tercemar, maka udara yang terdapat dalam tubuh manusia juga sudah tercemar. Hal seperti ini yang akan menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan. Selain itu kandungan udara kotor yang terhirup dalam tubuh manusia akan menimbulkan radikal bebas. Industri berkewajiban dan bertanggungjawab untuk mengendalikan dan menanggulangi pencemaran yang diakibatkan industrinya (Ginting, 2007).

C. KONSEP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAAkhir-akhir ini pembicaraan tentang sumber daya manusia semakin terdengar. Hal ini tidak lepas dari kesadaran bersama bahwa manusia tidak hanya sebagai penikmat pembangunan. Disamping itu muncul juga kesadaran bahwa pembangunan tidak hanya bisa tergantung pada sumber daya alam. Teknologi sebagai sumber daya pembangunan yang lain memang menjadi penting pula belakangan ini. Namun perkembangan dan pemanfaatan teknologi itu sendiri sangat tergantung pada manusia. Pengalaman-pengalaman negara maju seperti Jerman, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, serta negara-negara industri baru. seperti Korea Selatan dan Taiwan menunjukkan bahwa pertumbuhan mereka sebagian mereka besar didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi (Faturrochman dan Ambar, 1992). Sumber daya yang berkualitas harus mencakup sumber daya manusia yang mampu menyerap informasi dan teknologi yang maju serta memiliki etos kerja dan mental bersaing yang sehat.Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan sumber daya manusia atau human resources development (HRD) secara makro adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Dan secara mikro, dalam arti di lingkungan suatu unit kerja (departemen atau lembaga-lembaga yang lain), maka sumber daya yang dimaksud adalah tenaga kerja, pegawai atau karyawan (employee).Acuan tertinggi mutu sumber daya manusia adalah SEHAT WHO yaitu sumber daya manusia yang Sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan. Sehat WHO adalah konsep sehat yang menjadi cita-cita, tujuan atau acuan pembinaan mutu sumber daya manusia yaitu sehat sempurna, sehat ideal atau sehat/ sejahtera paripurna, yang merupakan hal yang hampir mustahil untuk dapat dicapai (Santosa Griwijoyo, 2007).Selanjutnya, untuk mengisi pembangunan dalam kancah era global dan industrial saat ini, tingkat kesegaran jasmani yang baik dan kondisi mental yang baik sangat diperlukan (Harwanto, 1994). Dengan memiliki kondisi fisik yang baik sudah baarang tentu akan menunjang bahkan sangat membantu memperlancar dalam menyelesaikan tugas-tugas, sehingga apapun bentuk kegiatannya akan dapat diselesaikan dengan baik. D. PERANAN OLAHRAGA INDOOR SEBAGAI UPAYA PENYIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITASOlahraga indoor merupakan bentuk aktivitas fisik manusia yang dilakukan di dalam sebuah ruangan. Pada jaman sekarang mayoritas orang lebih memilih olahraga indoor dibandingkan olahraga outdoor. Hal ini dikarenakan keadaan lingkungan seperti halnya cuaca dan udara yang sudah tidak mendukung untuk melakukan olahraga outdoor. Seperti berita yang dilansir oleh National Geographic Indonesia, data dari Observatorim Mauna Loa di Hawaii menyebut kadar karbon dioksida (CO2) di Bumi menyentuh rekor baru di angka 399,72 parts per million (ppm). Padahal, menurut para pakar iklim, konsentrasi CO2haruslah di bawah 350 ppm agar bisa mempertahankan kenaikan suhu global di angka dua derajat Celsius. Hal semacam ini yang merupakan salah satu alasan mengapa sekarang mayoritas orang memilih olahraga indoor. Banyak sekali jenis olahraga indoor yang dapat menjadi aktifitas favorit manusia jaman sekarang, seperti futsal, bulu tangkis, bowling, renang, squash, tenis meja, bela diri dan lain-lain. Jenis-jenis olahraga tersebut sejatinya memiliki tujuan dasar yang sama, yaitu physical fitness. Dalam bahasa Indonesia fitness dapat diterjemahkan sebagai kesemaptaan, kesegaran jasmani atau kebugaran jasmani. Kesegaran jasmani mempunyai tingkat yang berlainan bagi setiap orang. Misalnya, kesegaran jasmani bagi ibu rumah tangga tidak sama dengan seorang ABRI ataupun olahragawan (Harwanto, 1994). Manusia tidak hanya berunsur jumlah, seperti terkesan daripengertian tentang penduduk, tetapi juga mutu, dan mutu ini tidak hanya ditentukan oleh aspek keterampilan atau kekuatan tenaga fisiknya, tetapi juga pendidikannya atau kadar pengetahuannya, pengalaman atau kematangannya, dan sikapnya atau nilai-nilai yang dimilikinya (Aryo Taryoto, 2010). Mutu manusia disini adalah sumber dayanya. Sumber daya manusia sangat berperan penting dalam pemenuhan setia pekerjaan, sedangkan kebugaran jasmani sangat mempengaruhi pengembangan mutu setiap individu. Apabila seseorang ingin mendapatkan hasil kerja yang baik, maka perlu didukung oleh tingkat kesegaran jasmani yang tinggi. Kebugaran jasmani yang tinggi dapat menunjang gairah kerja (Astrand and Rodhal, 1970 dalam Harwanto, 1994). Begitu pula bagi seorang atlet yang berprestasi kaliber dunia, tingkat kesegaran jasmani yang optimal harus dimiliki dan selalu dijaga. Dengan demikian, kebugaran jasmani sangat dibutuhkan dalam kualitas hidup manusia, karena dapat mengembangkan sumber daya manusia Indonesia, salah satu aspeknya adalah peningkatan kualitas manusia Indonesia (Harwanto, 1994).

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANPada awal abad ke 21, industri manufaktur Indonesia diperkirakan akan berlipat tiga kali besarnya, asalkan tingkat investasi dalam modal pisik tinggi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan sebuah jalur kegiatan untuk menigkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju atau taraf hidup yang lebih bermutu. Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar proses industri dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia. Pada jaman sekarang mayoritas orang lebih memilih olahraga indoor dibandingkan olahraga outdoor. Hal ini dikarenakan keadaan lingkungan seperti halnya cuaca dan udara yang sudah tidak mendukung untuk melakukan olahraga outdoor. Berolahraga atau latihan fisik yang teratur merupakan upaya meningkatkan tingkat kebugaran jasmani. Peningkatan sumber daya manusia sangat dipengaruhi tingkat kebugaran jasmani setiap individu. Jika tingkat kebugaran jasmani tinggi maka akan besar pengaruhnya terhadap kualitas manusia, sehingga akan menunjang bahjan sangat akan membantu memperlancar dalam menyelesaikan tugas-tugas menuju manusia Indonesia yang berkualitas.B. SARAN Sehubungan dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Peranan Olahraga Indoor Sebagai Langkah Penyiapan Sumber Daya Manusia Berkualitas, saran yang dapat dikemukakan adalah diharapkan agar setiap individu memahami dan berusaha untuk terus meningkatkan kebugaran jasmani sebagai langkah awal mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui olahrga atau aktivitas fisik indoor.

9