oksigen terlarut

Upload: aswal-harianto

Post on 09-Mar-2016

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

as

TRANSCRIPT

OKSIGEN TERLARUT Hari / Tanggal: Senin, 14 Desember 2015Pratikum: 02

A. TUJUANUntuk mengetahui kandungan oksigen terlarut di dalam sampel

B. PRINSIPOksigen di dalam sampel akan mengoksidasi MnO2 yang ditambahkan ke dalam larutan pada kedalaman alkalis, sehingga terjadi endapan MnO2, dengan Penambahan H2SO4 dan KI maka akan di bebaskan iodine yang ekuivalen di analisa secara iodometri.Reaksi:MnO2 + 2 KOH Mn(OH)2 + K2SO4 Mn(OH)2 + O2 MnO2 + H2OMnO2 + 2 H2OMn(OH)2 + I2 + 2 KOHI2 + 2 Na2S2O3 2 NaI + Na2S4O6

C. TEORI DASAROksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfet atau udara. Oksigen terlarut sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (oksigen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisa kualitas air.Analisa oksigen terlarut dapat ditentukan dengan 2 macam cara, yaitu :1. METODE WINKLERPrinsipnya adalah menggnakan titrasi iodometri sampel yang akan di analisa terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan KI NaOH. Sehingga akan terjadi endapan MnO2. Dengan penambahan H2SO4 atau HCl maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen tersebut. Iodium yang bebas ini selanjutnya dititrasi dengan larutan standar natriun thiosulfat (Na2S2O3) dan menggunakan indikator larutan amilum (kanji) KelemahanDalam menganalisa oksigen terlarut (DO) adalah dimana dengan cara winkler penambahan indikator amilum harus dilakukan pada saat mendekati titik khir titrasi agar amilum tidak membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar bereaksi untuk kembali ke senyawa kembali KelebihanDalam menganalis aoksigen terlarut (DO) adalah dimana dengan cara titrasi berdasarkan metode winkler lebih analitis, teliti, akurat apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter, hal ini perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri, ialah penentuan titik akhir titrasinya.2. METODE ELEKTROKIMIACara penentuan oksigen terlarut dengan metode elektrokimia adalah cara langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe okigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalam larutan elektrolit. Secara keseluruhannya, elektroda ini di lapisin dengan membran plastik yang bersifat semi permiabel terhadap oksigen.

D. ALAT DAN BAHAN1. Alat : Erlenmeyer tutup asah Erlenmeyer Buret Pipet gondok2. Reagen : MnSO4 Alkali iodide aziza Amilum 0,5% KI murni H2SO4 Na2S2O3 0,025 N KIO3 0,025 N3. Bahan : Air Kran

E. PROSEDUR KERJAa) Pembakuan Na2S2O3 dengan KIO31. Larutkan 0,4458 KIO3 erlenmeyer2. Pipet 10ml larutan KIO3 masukan dalam erlenmeyer 3. Ditambahkan 2gr KI murni4. Tambahkan 5ml H2SO4 4 N kemudian tutup dengan plastik5. Titrasi dengan larutan Na2S2O3 sampai warna kuning jerami6. Tambahkan indikator amilum 0,5% 1ml dan teruskan titrasi sampai warna biru tepat hilang7. Hitung normalitas Na2S2O3b) DO (Dissolved Oxygen)1. Masukan sampel kedalam botol winkler (erlenmeyer tutup asah) tutup.2. Tambahkan 1ml MnSO4 di bawah permukaan cairan3. Tambahkan 1ml alkali iodide aziza4. Botol ditutup kembali dengan hati-hati , kemudian di kocok dengan membolak balik botol beberapa kali kemudian biarkan 10 menit5. Bila proses pengendapan sudah sempurna, maka bagian larutan yang jernih dikeluarkan dari botol 100ml dan pindahkan ke Erlrnmeyer 500ml6. Tambahkan 2ml H2SO4 pekat pada sisa larutan yang mengendap dalam botol tutup asah, kemudian botol segera ditutup7. Botol digoyangkan dengan hati-hati sampai semua endapan larut, seluruh isi botol dituangkan secara kuantitatif ke dalam erlenmeyer 500ml di atas.8. Iodine yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, kemudian dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,025 N sampai warna kuning muda9. Tambahkan indikator amylum 0,5% 1ml, kemudian lanjutkan itrasi sampai warna biru tepat hilang.10. Hitung kadar DO

F. SKEMA KERJA

G. PERHITUNGANH. KESIMPULAN