ok autopsi 3

11

Upload: joni-miller

Post on 15-Apr-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

H

TRANSCRIPT

Page 1: Ok Autopsi 3
Page 2: Ok Autopsi 3

AUTOPSI

PENGERTIAN AUTOPSI : Autopsi berasal dari kata “auto” yang berarti sendiri dan “opsis” yang berarti melihat.

Makna yang sesungguhnya dari autopsi adalah suatu pemeriksaan atas jenazah, yang meliputi bagian luar dan dalam, oleh tenaga kesehatan yang berwenang dengan menggunakan cara-cara yang dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.JENIS AUTOPSI : Autopsi Anatomik (untuk kepentingan pendidikan). Autopsi Klinik (untuk kepentingan penyelidikan penyakit). Autopsi Forensik (untuk kepentingan penegakan hukum).

Page 3: Ok Autopsi 3

PEMINTA AUTOPSI : Penyidik (untuk polisi minimal AIPDA dan untuk polisi militer minimal PELDA).

KEWAJIBAN BAGI PEMINTA AUTOPSI : Memberitahu keluarga korban tentang maksud

dan tujuan dimintakannya AUTOPSI. (Jadi bukan minta izin sebab untuk otopsi forensik tidak diperlukan izin dari keluarga korban).

TEMPAT DIMANA DAPAT DIMINTAKAN AUTOPSI : Rumah sakit milik pemerintah. Rumah sakit militer / kepolisian. Rumah sakit milik swasta. Puskesmas.

Page 4: Ok Autopsi 3

POSISI KELUARGA KORBAN :

Memiliki hak untuk diberitahu oleh penyidik tentang rencana autopsi. Tidak punya hak untuk menolak autopsi. Jika keluarga berkeberatan maka penyidik wajib menerangkan sekali lagi tentang pentingnya autopsi serta sanksinya bagi siapa saja yang menghalang- halangi autopsi, yaitu Psl 222 KUHP. Jika tetap berkeberatan maka autopsi paksa tetap dapat dilaksanakan setelah 2 hari. Jika keluarga korban ternyata tidak ditemukan maka otopsi dilaksanakan setelah 2 hari.

Kesimpulannya : untuk autopsi Penyidik tidak perlu meminta izin kepada keluarga, melainkan cukup memberitahu saja.

Page 5: Ok Autopsi 3

PELAKSANAAN AUTOPSI

PRINSIP OTOPSI : Perlu dilaksanakan sesegera mungkin guna menghindari hilangnya data-data medik akibat proses pembusukan.

TEKNIS PELAKSANAAN AUTOPSI : Menunggu klarifikasi keluarga paling lama 2 hari. Jika keluarga keberatan maka dokter (dapat mewakili penyidik) untuk menjelaskan pentingnya autopsi. Jika tetap berkeberatan atau keluarga tidak ditemukan maka dapat melakukan autopsi sesudah 2 hari. Hendaknya penyidik hadir ditempat autopsi agar dapat saling bertukar informasi guna memperlancar proses autopsi dan penyidikan serta menciptakan rasa aman bagi dokter yang melakukan autopsi.

Page 6: Ok Autopsi 3

SARANA AUTOPSISARANA TEMPAT Ruang :

a. Kamar autopsi khusus.b. Kamar jenazah, gudang atau halaman dapat disulap

menjadi tempat autopsi apabila kamar otopsi khusus tidak tersedia di Rumah Sakit atau PuskesmasSARANA ALAT

Alat Otopsi :a. Pisau (bisa scalpel atau pisau dapur).b. Gergaji listrik (bisa gergaji besi).

c. Benang yang besar (bisa benar kasur).d. Jarum besar (bisa jarum kasur).e. Air yang cukup.f. Alat ukur (penggaris dan timbangan).

SARANA PENUNJANG Toksikologi. Bila sarana tsb tidak tersedia maka

Histopatologi. dokter wajib memberitahu penyidik agar Dll supaya dimintakan ke tempat lain.

Page 7: Ok Autopsi 3

PELAKSANAAN AUTOPSI

PRINSIP AUTOPSI : Perlu dilaksanakan sesegera mungkin guna menghindari hilangnya data-data medik akibat proses pembusukan jenazah.

TEKNIS PELAKSANAAN AUTOPSI : Menunggu klarifikasi keluarga paling lama 2 hari. Jika keluarga keberatan maka dokter (dapat mewakili penyidik) untuk menjelaskan lagi pentingnya otopsi. Jika tetap berkeberatan atau keluarga tidak ditemukan maka autopsi dapat melakukan sesudah 2 hari. Hendaknya penyidik hadir ditempat otopsi agar dapat saling tukar informasi guna memperlancar proses autopsi dan menciptakan rasa aman.

Page 8: Ok Autopsi 3

LANGKAH AUTOPSI

PEMERIKSAAN LUAR :Memeriksa seluruh bagian luar dari tubuh jenazah,

mulai dari ujung rambut sampai ujung jari kaki.

PEMERIKSAAN DALAM dengan cara :a. melakukan insisi (pengirisan) untuk membuka rongga kepala, leher, dada, perut dan panggul.b. mengeluarkan seluruh organ dalam tubuh.c. memeriksa seluruh organ tubuh satu-persatu.

d. mengembalikan seluruh organ ke tempat semula.e. menutup dan menjahit.

PEMERIKSAAN PENUNJANG, antara lain : a. melakukan pemeriksaan histopatologik.b. melakukan pemeriksaan toksikologik.c. melakukan pemeriksaan penunjang lainnya.

Page 9: Ok Autopsi 3

KEWAJIBAN PENYIDIK

Mengajukan permintaan otopsi secara TERTULIS. Mencari dan menghubungi keluarga korban untuk MEMBERITAHUKAN rencana penyidik meminta autopsi. Menjelaskan sekali lagi kepada keluarga korban yang kepada keluarga korban yang merasa berkeberatan atas rencana autopsi, termasuk menjelaskan adanya sanksi pidana bagi siapapun yang menghalang-halangi pelaksanaan autopsi. Hadir saat otopsi untuk memberikan tambahan informasi kepada dokter ataupun untuk menerima informasi penting dari dokter serta memberikan rasa aman. Menyita barangbukti (misalnya anak peluru) yang ditemukan waktu autopsi. Menerima jaringan yang perlu dimintakan pemeriksaan penunjang ke tempat lain. Menjelaskan tentang sanksi pidana Psl 224 KUHP bagi dokter yang tanpa alasan hukum menolak melakukan autopsi.

Page 10: Ok Autopsi 3

AUTOPSI JENAZAH YANG SUDAH DIKUBUR

Meskipun jenazah sudah dikubur (lama ataupun baru) maka autopsi atas jenazah tersebut tetap perlu karena :

a. bekas kekerasan pada jaringan lunak mungkin masih dapat dikenali.

b. bekas kekerasan pada tengkorak, tulang dan gigi akan dapat dikenali meskipun sudah lama terkubur.

c. racun-racun masih dapat ditemukan pada jaringan lunak, tulang, kuku, rambut, kafan, peti dan tanah. Sebelum autopsi harus dilakukan pembongkaran lebih dahulu. Faktor musim (penghujan atau kemarau) dapat dijadikan salah satu pertimbangan apakah pembongkaran harus segera dilaksanakan atau ditunda. Demi efisienis maka autopsi dapat dilaksanakan di tempat pembongkaran jenazah.

Page 11: Ok Autopsi 3