ojk kredit
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 OJK kredit
1/3
(/) (/en/)
Contact (contact)
(/)
Perbankan
REGULASI PERBANKAN
Bagian ini memaparkan regulasi terkait aktivitas perbankan. Di dalamnya mencakup regulasi pokok,
seperti undang-undang terkait Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan undang-undang yang menjadi
dasar hukum segala macam aktivitas di dunia perbankan, di antaranya transfer dana, lalu lintas devisa,
dan sistem nilai tukar.
Judul Berkas
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15 40 DKMP
(dl.php?i=1341&f=1)
Disertai:
FAQ [PDF] (http://www.ojk.go.id/Files/regulasi/perbankan/se-bi/2013/faq_se_154013.pdf)
Surat Edaran ini menginduk pada PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan PBI
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pokok-pokok
pengaturan dalam SE adalah sebagai berikut:
1. Loan to Value (LTV)/Financing to Value (FTV) berlaku untuk :
Kredit/Pembiayaan Pemilikan Properti (KPP/KPP iB), meliputi KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB,
at Edaran Bank Indonesia Nomor 15/40/DKMP | OJK http://www.ojk.go.id/surat-edaran-bank-indonesia-nomor-15-40-dkmp
3 27/10/2015 13:10
-
7/23/2019 OJK kredit
2/3
KPRukan/KPRukan iB, dan KPRuko/KPRuko iB; dan
Kredit/Pembiayaan Konsumsi Beragun Properti (KKBP/KKBP iB).
2. Pengaturan mengenai LTV atau FTV dikecualikan terhadap KPP atau KPP iB dalam rangka
pelaksanaan Program Perumahan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. LTV dan FTV ditetapkan paling tinggi sebagaimana tersaji dalam tabel.
4. Penentuan urutan fasilitas kredit/pembiayaan dalam perhitungan LTV/FTV harus memperhitungkan
seluruh fasilitas KPP/KPP iB dan KKBP/KKBP iB yang telah diterima debitur/nasabah di bank yang sama
maupun bank lainnya.
5. Dalam hal perjanjian KPP/KPP iB antara Bank dan debitur/nasabah mengikat lebih dari 1 (satu) unit
Properti pada saat bersamaan dan/atau beberapa perjanjian KPP/KPP iB terhadap beberapa Properti
yang dilakukan pada tanggal yang sama, Bank wajib menetapkan urutan fasilitas kredit/pembiayaan
berdasarkan urutan nilai agunan dimulai dari nilai agunan yang paling rendah.
6. Pengaturan atas hal-hal yang harus dipenuhi Bank dalam rangka melaksanakan pengaturan
LTV/FTV, antara lain persyaratan dokumen, perlakuan debitur suami dan istri, dan penerapan prinsip
kehati-hatian berupa pengaturan top up kredit atau pembiayaan baru berdasarkan Properti yang masih
menjadi agunan dari fasilitas KPP iB sebelumnya.
7. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian fasilitas KPP/KPP iB jika Properti yang dijadikan
agunan belum tersedia secara utuh dimana fasilitas tersebut hanya dapat diberikan untuk fasilitas
KPP/KPP iB pertama dan harus memenuhi persyaratan lainnya dalam rangka prinsip kehati-hatian.
8. Pengaturan minimum down payment (DP) untuk kredit/pembiayaan kendaraan bermotor yaitu 25%
untuk kendaraan bermotor roda dua, 30% untuk kendaraan bermotor roda tiga atau lebih untuk
keperluan non produktif, dan 20% untuk kendaraan bermotor roda tiga atau lebih untuk keperluan
produktif.
9. Penerapan prinsip kehati-hatian berupa larangan pemberian kredit/pembiayaan untuk uang muka
atau down payment.
at Edaran Bank Indonesia Nomor 15/40/DKMP | OJK http://www.ojk.go.id/surat-edaran-bank-indonesia-nomor-15-40-dkmp
3 27/10/2015 13:10
-
7/23/2019 OJK kredit
3/3
(contact) (link)
(https://www.facebook.com
/ojkindonesia)
(https://twitter.com/OJKINDONESIA)
(http://id.linkedin.com
/company/otoritas-jasa-keuangan)
(http://www.flickr.com
/photos/ojkindonesia)
(http://paper.li
/OJKINDONESIA/1388730019)
(https://flipboard.com
/section/ojk-indonesia-blBZ47)
(http://www.youtube.com
/otoritasjasakeuangan)
Copyright 2013 All Rights Reserved | Disclaimer (disclaimer)
at Edaran Bank Indonesia Nomor 15/40/DKMP | OJK http://www.ojk.go.id/surat-edaran-bank-indonesia-nomor-15-40-dkmp
3 27/10/2015 13:10