oj< -...

30
< OTORITAS JASA KEUANGAN SALIN AN KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: KEP-7/NB.1/2018 TENTANG PENGESAHAN ATAS PETURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK DKI DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Menimbang : a. bahwa Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank DKI sebagaimana terakhir ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi PT Bk DKI selaku Pendiri Dana Pensiun Bank DKI nomor 8 Tahun 2013 tanggal 30 Januari 2013 telah memperoleh pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-292/NB.1/2013 tanggal 23 Mei 2013 tentang Pengesahan Atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank DKI; b. bahwa Peraturan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam huruf a telah diubah berdasarkan Keputusan Direksi PT Bank DKI selu Pendiri Dana Pensiun Bank DKI nomor 18/KEP-DIR/X/2017 tanggal 20 Oktober 2017 tentg Peraturan Dana Pensiun Bank DKI; c. bahwa dengan surat nomor 228/DIR/GSM/X/2017 tangg 20 Oktober 2017 hal Permohonan Pengesah Perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pemberi Kea dan surat terakhir nomor 27/Dapen.BDKI/I/2018 tanggal 9 Januari 2018 mengenai Penyampaian Kelengkapan Dokumen, Direksi PT Bank DKI selaku Pendiri Dana Pensiun Bank DKI telah mengajukan permohonan pengesahan atas perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank DKI; d. bahwa permohonan pengesan perubahan Peraturan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam huruf c telah memenuhi persyaratan berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Da Pensiun dan peraturan pelaksanaannya; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dal huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d tersebut di atas, dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tentang Pengesah atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank DKI. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 37, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3477); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keugan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111 dan TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kea (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3507); 4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 13/POJK.05/2016 tentang Tata Cara Permohonan Pengesan Pembentukan Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Pengesahan Atas Perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pemberi Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 38, Tambahan Lemban Negara Republik Indonesia Nomor 5852); 5. Keputusan Presiden Nomor 87/P Tahun 2017 Tanggal 18 Juli 2017 tentang Pengangkatan dalam Keanggotaan Dewan Komisioner OJK;

Upload: ngoduong

Post on 10-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

��

OJ< OTORITAS

JASA

KEUANGAN

S AL I N A N KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR: KEP-7 /NB.1/2018

TENTANG

PENGESAHAN ATAS PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK DKI

DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

Menimbang : a. bahwa Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank DKI sebagaimana terakhir ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi PT Bank DKI selaku Pendiri Dana Pensiun Bank DKI nomor 8 Tahun 2013 tanggal 30 Januari 2013 telah memperoleh pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-292/NB.1/2013 tanggal 23 Mei 2013 tentang Pengesahan Atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank DKI;

b. bahwa Peraturan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam huruf atelah diubah berdasarkan Keputusan Direksi PT Bank DKI selakuPendiri Dana Pensiun Bank DKI nomor 18/KEP-DIR/X/2017 tanggal 20Oktober 2017 ten tang Peraturan Dana Pensiun Bank DKI;

c. bahwa dengan surat nomor 228/DIR/GSM/X/2017 tanggal 20 Oktober2017 hal Permohonan Pengesahan Perubahan Peraturan Dana Pensiundari Dana Pensiun Pemberi Kerja dan surat terakhir nomor27/Dapen.BDKI/I/2018 tanggal 9 Januari 2018 mengenaiPenyampaian Kelengkapan Dokumen, Direksi PT Bank DKI selakuPendiri Dana Pensiun Bank DKI telah mengajukan permohonanpengesahan atas perubahan Peraturan Dana Pensiun dari DanaPensiun Bank DKI;

d. bahwa permohonan pengesahan perubahan Peraturan Dana Pensiunsebagaimana dimaksud dalam huruf c telah memenuhi persyaratanberdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang DanaPensiun dan peraturan pelaksanaannya;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hurufa, huruf b, huruf c dan huruf d terse but di atas, dipandang perlu untukmenetapkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangantentang Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana PensiunBank DKI.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 37,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3477);

2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas JasaKeuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor111 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tentang Dana PensiunPemberi Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3507);

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 13/POJK.05/2016 tentangTata Cara Permohonan Pengesahan Pembentukan Dana PensiunPemberi Kerja dan Pengesahan Atas Perubahan Peraturan DanaPensiun dari Dana Pensiun Pemberi Kerja (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2016 Nomor 38, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5852);

5. Keputusan Presiden Nomor 87 /P Tahun 2017 Tanggal 18 Juli 2017tentang Pengangkatan dalam Keanggotaan Dewan Komisioner OJK;

Page 2: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Menetapkan PERTAMA

KEDUA KETIGA KEEMPAT

- 2 -

6. Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor33/KDK.02/2017 Tentang Pendelegasian Wewenang Dewan KomisionerOtoritas Jasa Keuangan;7. Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan NomorKEP-45/D.02/2017 Ten tang Pendelegasian Wewenang KegiatanOperasional Otoritas J asa Keuangan.MEMUTUSKAN

KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGESAHAN ATAS PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK DKI. Mengesahkan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank DKI, berkedudukan di Jakarta, yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi PT Bank DKI selaku Pendiri Dana Pensiun Bank DKI nomor 18/KEP­DIR/X/2017 tanggal 20 Oktober 2017 ten tang Peraturan Dana Pensiun Bank DKI. Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-292/NB.1/2013 tanggal 23 Mei 2013 tentang Pengesahan Atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank DKI, dinyatakan tidak berlaku. Apabila di kemudian hari diketahui terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan;2. Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank II;3. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank IA;4. Direktur Kelembagaan dan Produk Industri Keuangan Non Bank;5. Direksi PT Bank DKI selaku Pendiri Dana Pensiun Bank DKI.

a.n.Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Januari 2018 DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN DEPUTI KOMISIONER PENGAWAS IKNB I Salinan ini sesuai dengan aslinya, Kepala Bagian Administrasi Bidang Pengawasan Sektor IKNB ttd,-

H�:3:ma ANGGAR B. NURAINI

Page 3: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

BANK�DKI

Kantor Pusat JI. Suryopranoto No. 8

. --'"'"""'"'··----a .. www•-™---'"'""'--'· Jakarta Pusat 10130

j O""l''\D<·ri,... J�§A KICUI\N1"'�f'J � Telp. (62-21)80655555(Hunting)

1 hJn.K h.� r.. u.:. n. ,Jt'M � Fax. (62-21) 80655500

! f.'': 1':KTOfV\T KELEMBAGAAN DAN INfORMASB iKNB f �- . ·--�· .. t

>

, TElAH DiCATAT DA!.Ai'1 BUKU DAfT!-uR UMUM �' 6

DIREKSI 1 NDMOR l

t� .°'1. 0062S. Off� I TAi,1GG!\L : � �Q1\�� 'lot! ··--:,�-.��-�����:r:;u.:...t.R;'Y)ll-�· .. _,� .. ��T _'!#_,..

KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK OKI

SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN BANK OKI

Nomor 18/KEP-DIR/X/2017

Tentang

PERATURAN DANA PENSIUN BANK OKI

� i

Oireksi PT. Bank OKI,

Menimbang

Mengingat

a. Bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan Peserta dan Pihak Yang Berhakdi hari tua perlu dilakukan perubahan Peraturan Dana Pensiun Bank DKINomor 08 T ahun 2013 tanggal 30 Januari 2013 khususnya pad apemberian kenaikan Manfaat Pensiun;

b. Bahwa perubahan Peraturan Dana Pensiun Bank OKI telah mendapatpersetujuan dalam Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa PT.Bank OKI tanggal 22 September 2017;

c. Bahwa agar maksud tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,maka perlu ditetapkan dengan Keputusan Direksi.

1. Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun;

2. Peraturan Pernerintah Nomor 76 tahun 1992 tentang Dana PensiunPemberi Kerja dan peraturan pelaksanaannya;

3. Akta Nomor 4 tanggal 06 Mei 1999 yang dibuat oleh dan di hadapan HarunKamil,SH, Notaris di Jakarta tentang Pendirian PT.Bank OKI dan telahmendapatkan pengesahan Otoritas Jasa Keuangan Kehakiman RepublikIndonesia Nomor C.8270.HT.01.01. T ahun 1888 tanggal 7 Mei 1999;

1

;()

__; l www.bankdki.co.id ( t www.bankdkisyariah.co.id

Page 4: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Mem perhatikan

Menetapkan

4. Akta Nomor 21 tanggal 12 September 2008 yang dibuat oleh dan dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH Notaris di Jakarta tentangPernyataan Keputusan Rapat PT. Bank OKI yang telah mendapatpersetujuan Otoritas Jasa Keuangan Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia Nomor AHU-79636.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 29Oktober 2008;

5. Akta Nomor 84 tanggal 27 Desember 2010 yang dibuat oleh dan dihadapan

Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH Notaris di Jakarta tentang Serita AcaraRapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank OKI;

6. Akta Nomor 23 Tanggal 16 April 2012 yang dibuat oleh dan dihadapan Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, SH Notaris di Jakarta tentang Serita AcaraRapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank OKI;

7. Akta Nomor 18 Tanggal 25 Januari 2013 yang dibuat oleh dan dihadapanAshoya Ratam,SH,MKn di Jakarta tentang Serita Acara Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa PT Bank OKI;

8. Perjanjian Kerja Bersarna antara PT.Bank OKI dengan Serikat KaryawanPT.Bank OKI Nomor : 153/PHIJSK-PK/PKB/X/2016 tanggal 03 Oktober2016;

9. Keputusan Direksi PT.Bank OKI Nomor 08 Tahun 2013 tanggal 30 Januari2013 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank OKI.

Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT.Bank OKI tanggal 22 September 2017.

MEMUTUSKAN

: PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK OKI.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal1

ARTI ISTILAH

Dalam Peraturan Dana Pensiun ini, yang dimaksud dengan:

1. Undang-undang Dana Pensiun adalah Undang-undang Nomor 11 T ahun 1992 tentang DanaPensiun.

2. Otoritas Jasa Keuangan adalah Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud pada Undang­Undang Nomor 21 T ahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

3. Bank adalah PT. Bank OKI;

4. Pendiri adalah Bank;

2

%

��r

Page 5: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

5. Pemberi Kerja adalah Pendiri;

6. Dana Pensiun adalah Dana Pensiun Bank DKI;

7. Peraturan Dana Pensiun adalah Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank OKI yangmenjadi dasar penyelenggaraan program Pensiun;

8. Pengurus adalah Pengurus Dana Pensiun;

9. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas Dana Pensiun;

10. Penerima Titipan adalah Bank Umum yang menyelenggarakan jasa penitipan sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang tentang Perbankan;

11. Manfaat Pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada Peserta pada saat dandengan cara yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun ini;

12. Manfaat Lain adalah pembayaran manfaat selain Manfaat Pensiun yang dapat dilakukan olehDana Pensiun dan diatur dalam Peraturan Dana Pensiun;

13. Pensiun Ditunda adalah hak atas Manfaat Pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja sebelummencapai Usia Pensiun Normal yang ditunda pembayarannya sampai pada saat Peserta pensiunsesuai dengan Peraturan Dana Pensiun.

14. luran adalah uang yang dibayarkan oleh Karyawan dan Pendiri;

15. Karyawan adalah Karyawan Bank yang telah diangkat sesuai dengan Peraturan KepegawaianBank;

16. Peserta adalah Karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan Dana Pensiundan telah terdaftar pada Dana Pensiun;

17. Pensiunan adalah Peserta yang telah menerima pembayaran Manfaat Pensiun sesuai dengan

Peraturan Dana Pensiun;

18. Pihak Yang Berhak adalah Janda/Duda, Anak atau Pihak Yang Ditunjuk;

19. Janda/Duda adalah lsteri/Suami yang sah dari Peserta atau Pensiunan yang meninggal duniadan telah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta menjalani pensiun atau meninggal duniaatau berhenti bekerja;

20. Anak adalah semua Anak Peserta yang sah menurut hukum yang telah terdaftar pada DanaPensiun sebelum Peserta menjalani pensiun atau meninggal dunia atau berhenti bekerja;

21. Pihak Yang Ditunjuk adalah seseorang yang ditunjuk oleh Peserta dalam hal Peserta tidakmenikah dan tidak mempunyai Anak dan telah terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Pesertamenjalani pensiun atau meninggal dunia atau berhenti bekerja;

22. lmbalan Kerja adalah Penghasilan tetap yang diperoleh Karyawan;

23. Penghasilan Dasar Pensiun, selanjutnya disingkat PhDP yang digunakan sebagai dasar untukmenetapkan besarnya luran dan Manfaat Pensiun adalah prosentase imbalan kerja berdasarkantingkatan karyawan;

24. Masa Kerja adalah Masa Kerja Peserta yang diperhitungkan sebagai Masa Kerja untukpenentuan besarnya Manfaat Pensiun;

25. Cacat adalah Cacat total dan tetap, yang dinyatakan oleh dokter yang ditunjuk/disetujui olehPemberi Kerja yang menyebabkan Karyawan tidak mampu lagi melakukan pekerjaan yang layakdiperoleh sesuai dengan pendidikan, keahlian, keterampilan dan pengalamannya.

3

_;�If

Page 6: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Pasal2

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

(1) Dana Pensiun ini menjalankan kegiatannya dengan nama Dana Pensiun Bank DK!, disingkatDAPEN BANK DK! selanjutnya disebut Dana Pensiun dan berkedudukan di Jakarta.

(2) Dana Pensiun didirikan di Jakarta, dan dapat mempunyai Cabang/Perwakilan di tempat laindengan persetujuan Pendiri, tanpa mengurangi Perizinan untuk itu dari pihak yang berwenang.

Pasal3

TANGGAL PEMBENTUKAN DAN JANGKA WAKTU

( 1) Dana Pensiun ini dibentuk pad a tanggal 14 April 1993 untuk jangka waktu yang tidak ditentukanlam any a.

(2) Dana Pensiun Bank OKI merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun dan KesejahteraanBank OKI yang d1bentuk berdasarkan akte Notaris Azhar Alia. SH Nomor: 92 tanggal 24 April1984 di Jakarta yang disesuaikan dengan Undang-undang Dana Pensiun dan peraturanpelaksanaannya dengan Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah OKI Jakarta Nomor144 Tahun 1993 tanggal 30 Desember 1993 dan telah disahkan berdasarkan KeputusanMenteri Keuangan Nomor KEP-015/KM.17/1994 tanggal 21 Januari 1994, sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Keputusan Direksi PT. Bank OKI Nomor 126 Tahun 2008 tanggal 22 September 2008 yang telah disahkan oleh Menteli Keuangan Nomor KEP-140/KM.10/2009tanggal 2 Juni 2009.

Pasal4

AZA S

Dana Pensiun berdasarkan Pancasila sebagai landasan ldiil dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan l<onstitusionil.

Pasal5

MAKSUD DAN TUJUAN

Dana Pensiun didirikan dengan maksud menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang bertujuan memberikan jaminan kesinambungan penghasilan bagi Peserta dan keluarganya setelah pensiun, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun ini.

BAB II

PENDi Ri

Pasal6

NAMA PENDIRI

Pendiri Dana Pensiun adalah PT. BANK OKI yang didirikan berdasarkan Anggaran Dasar yang dituangkan dalam Akta tertanggal 6 Mei 1999 Nomor 4 yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kami!, SH dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan keputusannya No. 8270.HT.01.01 tahun 1999 tanggal 7 Mei 1999 serta telah diumumkan dalam

4

r

.--->

l/f

Page 7: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Tambahan Berita Negara tanggal 4 Juni 1999 Nomor 45 sebagaimana telah diubah dengan Akta Nomor 21 tanggal 12 September 2008 yang dibuat oleh dan <li hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH Notaris di Jakarta tentang Pemyataan Keputusan Rapat PT. Bank DKJ yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-79636.AH.01.02 T ahun 2008 tanggal 29 Oktober 2008.

Pendiri berkewajiban

(1) Membayar luran;

(2) Memungut luran dari Peserta;

Pasal 7

KEWAJIBAN PENDIRI

(3) Menyetorkan seluruh luran Peserta dan Juran Pemberi Kerja yang menjadi kewajibannyakepada Dana Pensiun;

(4) Membayar bunga atas hutang luran yang belum disetor setelah tanggal jatuh tempo;

(5) Melaporkan secara tertulis setiap perubahan anggota Pengurus dan anggota Dewan Pengawaskepada Otoritas Jasa Keuangan;

(6) Memberikan data/dokumen, keterangan dan informasi lain, yang berkaitan dengan PesertaDana Pensiun.

(7) Menyampaikan perubahan Arahan lnvestasi kepada Otoritas Jasa Keuangan, selambat­lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal perubahan.

Pasal8

HAK DAN WEWENANG PENDIRI

Pendiri berhak dan berwenang:

(1) Menetapkan dan memberlakukan Peraturan Dana Pensiun, beserta perubahannya.

(2) Mengangkat dan memberhentikan Pengurus dan Dewan Pengawas.

(3) Menunjuk dan mengubah penunjukan Penerima Titipan.

(4) Menetapkan dan mengubah Arahan lnvestasi dengan berpedoman pada Undang-undang DanaPensiun dan peraturan pelaksanaannya.

(5) Mengesahkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran (RAPP).

(6) Menetapkan besarnya honorarium bagi Pengurus dan Dewan Pengawas.

(7) Menetapkan uang penghargaan bagi Pengurus dan Dewan Pengawas yang telah mengakhirimasa j abatannya.

(8) Mengesahkan laporan pertanggungjawaban tahunan Pengurus dan Dewan Pengawas.

5

��

� µI

Page 8: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Pasal9

TANGGUNG JAWAB PENDIRI

Pendiri bertanggung jawab atas kecukupan dana untuk memenuhi kewajiban membayar Manfaat Pensiun kepada Peserta dan Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiun sesuai Peraturan Dana Pensiun.

BAB Ill

PENGURUS

Pasal 10

PENUNJUKAN, KEANGGOTAAN DAN MASA JABATAN PENGURUS

(1) Dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun, Pendiri mengangkat Pengurus dengan memenuhipersyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundangan di bidang Dana Pensiun.

(2) Pengangkatan Pengurus ditetapkan dengan Surat Keputusan Pendiri.

(3) Pengurus berjumlah minimal 2 (dua) orang, salah satu sebagai Direktur Utama dan anggotalainnya sebagai Direktur.

(4) Untuk dapat diangkat sebagai Pengurus harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Sekurang-kurangnya berijazah Strata 1 (81) atau sederajat.b. Berusia tidak lebih dari 60 tahun pada saat diangkat sebagai Pengurus;c. Memiliki kejujuran, integritas, kemampuan, dan berkelakuan baik dengan memperhatikan

Peraturan perundang-undangan yang berlaku;d. Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman mengenai Dana Pensiun;e. Antara Pengurus tidak ada hubungan keluarga sampai derajat ketiga, baik kebawah

maupun ke samping;f. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela di bidang perekonomian dan atau dihukum

karena terbukti me!akukan tindak pidana di bidang perekonomian;g. Lulus Sertifikasi yang diselenggarakan oleh instansinembaga berwenang;h. Memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui penilaian kemampuan dan

kepatutan.

(5) Pengurus diangkat untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan setelah masa jabatanberakhir anggota Pengurus yang bersangkutan dapat diperpanjang paling lama untuk satu kalimasa j abatan berikutnya.

(6) Anggota Pengurus dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secaratertulis kepada Pendiri, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.

(7) Apabila karena sebab apapun terjadi lowongan anggota Pengurus, Pendiri wajib mengangkatanggota Pengurus untuk mengisi lowongan tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 6 (bulan)sejak terjadi lowongan anggota Pengurus dimaksud untuk mengisi sisa masa jabatan yangmasih tersisa dari anggota Pengurus yang digantikannya.

(8) Selama Pendiri belum menunjuk anggota Pengurus sebagaimaia dimaksud ayat (7) makatugas dan fungsi dari jabatan Pengurus yang lowong dapat dirangkap oleh anggota Pengurusyang ada, untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan.

6

t'_)f r

Page 9: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

(9) Jabatan anggota Pengurus berakhir apabila:

a. masa jabatan berakhir; ataub. meninggal dunia; atauc. mengundurkan diri; ataud. diberhentikan oleh Pendiri; ataue. dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atauf. Dana Pensiun bubar.

(10) Setiap perubahan anggota Pengurus wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuanganselambat- lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum berlakunya perubahan.

(11) Anggota Pengurus tidak dapat merangkap jabatan sebagai anggota Pengurus Dana Pensiunlain atau anggota Direksi Pemberi Kerja atau Direksi/jabatan eksekutif pada perusahaan lain.

Pasal 11

KEWAJIBAN PENGURUS

(1) Pengurus atau pegawai yang membidangi investasi wajib memiliki kemampuan yang memadaidi bidang investasi dan/atau manajemen risiko serta wajib memenuhi syarat keberlanjutanpaling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka waktu 1 (satu) tahun

(2) Pengurus wajib menyusun rencana investasi tahunan berdasarkan Arahan lnvestasi yangditetapkan Pendiri, yang paling sedikit memuat:

a. rencana komposisi jenis investasi;b. perkiraan tingkat hasil investasi untuk masing-masing jenis investasi; danc. pertimbangan yang mendasari rencana komposisi jenis investasi

(3) Mengerora Dana Pensiun dengan mengutamakan kepentingan Peserta/Pensiunan dan PihakYang Berhak atas Manfaat Pensiun.

(4) Menginvestasikan kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan Arahan lnvestasi yang ditetapkanPendiri.

(5) Memelihara buku, catatan dan dokumen yang diperlukan dalam rangka pengelolaan DanaPensiun.

(6) Bertindak teliti, trampil, bijaksana dan cermat dalam melaksanakan tanggung jawabnyamengelola Dana Pensiun.

(7) Merahasiakan keterangan pribadi yang menyangkut masing-masing Peserta.

(8) Menyampaikan kepada Pendiri :a. Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik selambat-lambatnya 4 (empat)

bulan setelah tahun buku.b. Laporan lnvestasi semesteran selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah akhir semester.c. Hasil pemeriksaan Akuntan Publik atas Laporan lnvestasi selambat-lambatnya 4 (empat)

bulan setelah akhir tahun buku.

(9) Memperlihatkan buku, catatan dan dokumen serta memberikan keterangan yang diperlukankepada Otoritas Jasa Keuangan da!am rangka pemeriksaan yang dilakukan terhadap DanaPensiun.

7

� \ _; /t

Page 10: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

(10) Pengurus wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuanganmenurut jenis,bentuk,susunan dan jangka waktu yang ditetapkan berdasarkan ketentuanperundang-undangan di bidang Dana Pensiun.

( 11) Menyampaikan kepada Peserta :a. Neraca dan perhitungan hasil usaha menurut bentuk, susunan dan waktu yang ditetapkan

Otoritas Jasa Keuangan.b. Kartu Peserta;c. Setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun.d. Ringkasan laporan lnvestasi dan hasil pemeriksaan Akuntan Publik atas Laporan lnvestasi

selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sete!ah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.e. Ringkasan hasil evaluasi Dewan Pengawas terhadap kinerja lnvestasi Dana Pensiun

selambat-lambatny,a 2 {dua) bulan setelah menerima hasil evaluasi Dewan Pengawas.f. Hal-ha! yang timbul dalam rangka kepesertaan dalam bentuk dan waktu yang ditetapkan

Otoritas Jasa Keuangan.

(12) Menyampaikan kepada Dewan Pengawas:

a. Laporan lnvestasi semesteran selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah akhir semester.b. Hasil pemeriksaan Akuntan publik alas Laporan lnvestasi selambat-lambatnya 5 (lima) bulan

setelah akhir tahun buku.

(13) Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan apabila Pendiri tidak membayar luran selama3 (tiga) bulan berturut-turut.

(14) Mengumumkan pengesahan Otoritas Jasa Keuangan atas Peraturan Dana Pensiun danperubahannya dengan menempatkannya dalam Serita Negara Republik Indonesia.

(15) Menyampaikan kepada Pendir.i Rencana Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran (RAPP)setelah Dewan Pengawas memberikan pendapat, selambat-lambatnya setiap akhir bulanNovember untuk mendapatkan persetujuan Pendiri.

( 16) Menyusun tata cara bagi Peserta untuk menyampaikan pendapat dan saran mengenaiperkembangan portofolio investasi berikut hasilnya kepada Pendiri, Dewan Pengawas danPengurus.

(17) Bersama Dewan Pengawas mernbicarakan secara berkala mengenai pendapat dan saran dariPeserta atas perkembangan portofolio investasi berikut hasilnya.

(18) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pendiri setiap tahun di pada akhir masajabatannya.

Pasal 12

HAK DAN WEWENANG PENGURUS

(1) Dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun, Pengurus dapat mengadakan perjanjian kerjasamadengan pihak ketiga.

(2) Pengurus membuat perjanjian penitipan kekayaan Dana Pensiun dengan Penerima Titipan.

(3) Pengurus melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama Dana Pensiun serta mewakili DanaPensiun di dalam dan di luar pengadilan.

8

% 1 _; /I-

Page 11: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

(4) Pengurus berwenang untuk menyusun organisasi Dana Pensiun serta mengangkat danmemberhentikan Pegawai Dana Pensiun, menetapkan gaji I penghasilannya dan dibebankansebagai biaya Dana Pensiun.

(5) Anggota Pengurus memperoleh honorarium yang besarnya ditetapkan oleh Pendiri dandibebankan sebagai biaya Dana Pensiun.

(6) Pengurus berhak meminta data dan keterangan lainnya mengenai kepesertaan kepadaPemberi Kerja dan Peserta.

(7) Pengurus dapat mengusulkan diadakannya tambahan atau perubahan Peraturan DanaPensiun. Keputusan atas tambahan atau perubahan dimaksud ditetapkan oleh Pendiri.

(8) Pengurus berhak mendapatkan uang penghargaan masa bakti yang diberikan pada akhir masajabatan.

Pasal 13

TANGGUNG JAWAB PENGURUS

(1) Pengurus bertanggung jawab atas pelaksanaan Peraturan Dana Pensiun dan pengelolaanDana Pensiun sesuai dengan Undang-Undang Dana Pensiun dan Peraturan Pelaksanaannya.

(2) Dalam melakukan tugasnya Pengurus bertanggung jawab kepada Pendiri.

(3) Pengurus, baik masing-masing atau bersama-sama, bertanggung jawab secara pribadi atassegala kerugian yang timbul pada kekayaan Dana Pensiun akibat tindakan Pengurus yangmelanggar atau melalaikan tugas dan/atau kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalamPeraturan Dana Pensiun, Undang-undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya sertawajib mengembalikan kepada Dana Pensiun segala kenikmatan yang diperoleh atas atau darikekayaan Dana Pensiun secara melawan hukum.

(4) Suatu pembayaran Manfaat Pensiun yang dilakukan oleh Pengurus dengan itikad baik,membebaskan Pengurus dari tanggung jawabnya.

Pasal 14

RAPAT PENGURUS

(1) Pengurus wajib mengadakan rapat sekurang- kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.

(2) Panggilan untuk rapat Pengurus harus dilakukan secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga)hari sebelum rapat diadakan dengan menyebutkan waktu dan tempat rapat serta keterangansingkat tentang hal-hal yang akan dibicarakan.

(3) Rapat Pengurus dipimpin oleh Direktur Utama atau apabila Direktur Utama berhalangan hadir,maka rapat dipimpin oleh salah secrang Direktur.

(4) Rapat Pengurus sah apabila mencapai kuorum.

(5) Rapat Pengurus mencapai kuorum, apabila dihadiri minimal oleh lebih dari setengah jumlahanggota Pengurus.

(6) Hasil rapat Pengurus harus dituangkan dalam notulen yang wajib ditandatangani oleh Pimpinanrapat dan oleh seorang Direktur yang khusus ditunjuk oleh rapat untuk maksud itu.

9

��,h

Page 12: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

BABIV

DEWAN PENGAWAS

Pasal 15

PENUNJUKAN, KEANGGOTAAN DAN MASA JABATAN

DEWAN PENGAWAS

(1) Dalam rangka pengawasan pengelolaan Dana Pensiun oleh Pengurus, Pendiri mengangkatDewan Pengawas.

(2) Pengangkatan Dewan Pengawas ditetapkan dengan Surat Keputusan Pendiri.

(3) Anggota Dewan Pengawas terdiri dari wakil Pemberi Kerja dan wakil Peserta dalam jumlahyang sama yang terdiri

a. 2 (dua) orang wakil Pemberi Kerja, yaitu Direksi dan atau Pejabat Bank.b. 2 (dua) orang wakil dari Peserta, yaitu :

- Seorang wakil dari Karyawan.Seorang wakil dari Pensiunan.

(4) Dewan Pengawas diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan setelah masa jabatantersebut berakhir, anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan dapat diangkat kembali untuksatu kali masa jabatan berikutnya.

(5) Untuk dapat diangkat sebagai Dewan Pengawas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Sekurang-kurangnya berijazah Strata 1 (S1) atau sederajat.b. Memiliki kejujuran, integritas, kemampuan, dan berkelakuan baik dengan memperhatikan

Peraturan perundang-undangan yang berlaku.c. Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman mengenai Dana Pensiun.d. Antara Dewan Pengawas tidak ada hubungan keluarga sampai derajat ketiga, baik

kebawah maupun ke samping.e. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela di bidang perekonomian dan atau dihukum

karena terbukti melakukan tindak pidana dibidang perekonomian .

(6) Anggota Dewan Pengawas dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukansecara tertulis kepada Pendiri selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.

(7) Apabila karena sebab apapun terjadi lowongan anggota Dewan Pengawas, Pendiri wajibmengangkat anggota Dewan Pengawas untuk mengisi lowongan tersebut selambat- lambatnyadalam waktu 30 (tigapuluh) hari sejak terjadi lowongan anggota Dewan Pengawas dimaksud.

(8) Jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir apabila :

a. Masa jabatan berakhir; ataub. Meninggal dunia; atauc. Mengundurkan diri; ataud. Diberhentikan oleh Pendiri; ataue. Dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atauf. Wakil Peserta yang bersangkutan berhenti bekerja bukan karena pensiun; ataug. Status badan hukum Dana Pensiun berakhir.

(9) Setiap perubahan anggota Dewan Pengawas wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuanganselambat- lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal perubahan

(10) Direksi dari Pemberi Kerja tidak dapat ditunjuk sebagai wakil Peserta dalam Dewan Pengawas.

10

1 � t �l�

Page 13: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Pasal 16

KEWAJIBAN DEWAN PENGAWAS

(1) Melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun yang dilakukan oleh Pengurus.

(2) Menyarnpaikan �aporan tertulis atas hasil pengawasannya kepada Pendiri .selambat-lambatnya6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir, dan salinannya diumumkan kepada Peserta.

(3) Bersama Pengurus, membicarakan secara berkala mengenai pendapat dan saran dari Pesertaatas perkembangan portofolio investasi berikut hasilnya.

(4) Dewan Pengawas wajib mengevaluasi kinerja investasi Dana Pensiun paling sedikit 2 (dua)kali untuk 1 tahun buku.

(5) Dewan Pengawas wajib menyampaikan laporan evaluasi kinerja investasi Dana Pensiunsemesteran kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhirsemester.

Pasal 17

HAK DAN WEWENANG DEWAN PENGAWAS

( 1) Dewan Pengawas menunjuk Aktuaris dan Akuntan Publik.

(2) Anggota Dewan Pengawas, masing-masing atau bersama-sama berhak memasuki gedung­gedung, kantor-kantor dan halaman-halaman yang dipergunakan oleh Dana Pensiun, danberhak untuk memeriksa buku-buku dan dokumen-dokumen serta kekayaan Dana Pensiun.

(3) Memberikan pendapat alas Rencana Kerja serla Anggaran Belanja dan Pendapatan (RAPP)yang diajukan o1eh Pengurus kepada Pendiri.

(4) Dewan Pengawas berhak meminta keterangan kepada Pengurus yang berkenaan denganDana Pensiun.

(5) Anggota Dewan Pengawas menerima honorarium yang besarnya ditetapkan oleh Pendiri dandibebankan sebagai biaya Dana Pensiun.

(6) Dewan Pengawas dapat mengusulkan kepada Pendiri untuk memberhentikan anggotaPengurus apabila anggota Pengurus melakukan tindakan yang bertentangan dengan tujuanDana Pensiun atau melalaikan kewajiban dan tanggungjawabnya.

(7) Dewan Pengawas dapat menyampaikan saran-saran dan pertimbangan kepada Pendirimengenai hal-hal yang memerlukan persetujuan dan atau pengesahan Pendiri.

(8) Dewan Pengawas berhak mendapatkan uang penghargaan masa bakti yang diberikan padaakhir masajabatan.

Pasal18

TANGGUNG JAWAB DEWAN PENGAWAS

Dalam melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun, Dewan Pengawas bertanggung jawab kepada Pendiri.

11

� l/f

Page 14: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Pasal 19

RAPAT DEWAN PENGAWAS

(1) Dewan Pengawas wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu tahun.

(2) Panggilan untuk rapat Dewan Pengawas harus dilakukan oleh Ketua Dewan Pengawasdengan surat resmi selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan denganmenyebutkan waktu dan tempat rapat serta keterangan singkat tentang hal-hal yang akandibicarakan.

(3) Rapat Dewan Pengawas dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas atau apabila KetuaDewan Pengawas berhalangan hadir maka rapat dipimpin oleh salah seorang anggota DewanPengawas yang ditunjuk oleh Ketua Dewan Pengawas.

(4) Rapat Dewan Pengawas hanya sah apabila mencapai kuorum, yaitu apabila dihadiri oleh lebihdari setengah jumlah anggota Dewan Pengawas.

(5) Dalam hal rapat Dewan Pengawas tidak mencapai kuorum, maka rapat tersebut ditunda 7(tujuh) hari setelah tanggal rapat pertama itu dan rapat kedua ini dapat mengambil keputusan­keputusan yang sah dan mengikat, apabila jumlah yang hadir minimal setengah dari jumlahanggota Dewan Pengawas.

(6) Keputusan rapat Dewan Pengawas diambil berdasarkan musyawarah dan apabila dengancara demikian tidak diperoleh kesepakatan, maka keputusan diambil berdasarkan suaraterbanyak dari suara yang dikeluarkan dengan sah, dan setiap anggota Dewan Pengawasberhak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

(7) Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan diambiloleh rapat, berdasarkan keputusan Pimpinan rapat.

(8) Hasil rapat Dewan Pengawas harus dituangkan dalam notulen yang wajib ditandatangani olehKetua rapat dan oleh seorang anggota Dewan Pengawas yang khusus ditunjuk oleh rapatuntuk maksud itu.

(9) Keputusan-keputusan Dewan Pengawas dapat pula diambil tanpa menyelenggarakan rapatDewan Pengawas dengan catatan semua anggota Dewan Pengawas telah diberitahukansecara tertulis tentang masalah yang bersangkutan dan lebih dari setengah jumlah anggotaDewan Pengawas menyetujui usul tersebut secara tertulis.

BABV

KEKAYAAN DANA PENSIUN

Pasal20

(1) Kekayaan awal Dana Pensiun berasal dari bagian kekayaan bersih Yayasan Dana Pensiundan Kesejahteraan Bank Pernbangunan Daerah OKI Jakarta.

(2) Sumber Kekayaan Dana Pensiun dihimpun dari :

a. luran Pemberi Kerja;b. luran Peserta;c. Hasil lnvestasi;d. Pengalihan dana dari Dana Pensiun lain.

(3) Kekayaan Dana Pensiun terpisah dari kekayaan Pemberi Kerja.

12

¥

_J ) 1-

Page 15: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

(4) Kekayaan Dana Pensiun dikembangkan sesuai Arahan lnvestasi yang digariskan Pendiri.

(5) Kekayaan Dana Pensiun tidak dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman atau dipinjamkandalam bentuk apapun kecuali dalam bentuk investasi yang diperkenankan peraturanperundangan di bidang Dana Pensiun.

BABVI

PENERIMA TITIPAN

Pasal 21

PENERIMA TITIPAN

(1) Penerima Titipan ditunjuk oleh Pendiri dengan surat penunjukan.

(2) Pelaksanaan penggunaan jasa Penerima Titipan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)sesuai dengan perjanjian yang dibuat antara Pengurus dan Penerima Titipan.

(3) Perjanjian penitipan kekayaan Dana Pensiun dibuat antara Pengurus dan Penerima Titipansekurang-kurangnya mernuat ketentuan sebagai berikut :a. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Penerima Titipan,b. Biaya Penerima Titipan dibebankan kepada Dana Pensiun,c. Pernyataan Penerima Titipan untuk memberikan informasi dan menyediakan buku,

catatan dan dokumen yang berkenaan dengan kekayaan Dana Pensiun yang dititipkandalam rangka perneriksaan, baik yang dilakukan untuk Otoritas Jasa Keuangan, atau olehAkuntan Publik dan atau Aktuaris yang ditunjuk Otoritas Jasa Keuangan atau oleh DewanPengawas maupun oleh Auditor yang ditunjuk oleh Dewan Pengawas.

(4) Perubahan perjanjian penitipan dan/atau perubahan penujukan Penerima Titipan wajibdilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerjasebelum berlakunya perubahan.

(5) Kekayaan Dana Pensiun yang dititipkan pada Penerima Titipan hanya dapat ditarik ataudialihkan atas perintah Pengurus.

BAB VII

KEPESERTAAN

Pasal 22

SYARAT PESERTA

(1) Setiap Karyawan menjadi Peserta apabila telah berusia minimal 18 (delapan belas) tahun,atau telah menikah dan telah mempunyai Masa Kerja, sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun,serta telah diangkat menjadi Karyawan tetap sebelum tanggal 02 Juni 2009.

(2) Kepesertaan dimulai pada tanggal Karyawan terdaftar pada Dana Pensiun sebagai Pesertadan berakhir setelah Peserta :- meninggal dunia; atau- berhenti bekerja dengan mengalihkan dananya ke Dana Pensiun lain; atau- berhenti bekerja dengan masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun.

13

� I �1�

Page 16: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

(3) Seorang Peserta tidak dapat mengundurkan diri sebagai Peserta atau menuntut haknya dariDana Pensiun apabila masih memenuhi syarat kepesertaan sesuai dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku.

(4) Untuk menjadi Peserta, Karyawan wajib mendaftarkan diri dan menyatakan kesediaannyauntuk dipotong gajinya guna membayar luran kepada Dana Pensiun.

(5) Kedudukan sebagai Peserta diberitahukan oleh Dana Pensiun, dan kepada yangbersangkutan diberikan 1 (satu) eksemplar Peraturan Dana Pensiun beserta perubahan­perubahan bilamana ada.

(6) Sebagai tanda bukti kepesertaan, kepada Peserta yang bersangkutan diberikan Kartu T and aPeserta.

Pasal 23

MASA KERJA

(1) Masa Kerja yang dipergunakan dalam menghitung besarnya Manfaat Pensiun adalah MasaKerja Peserta pada Pemberi Kerja dan Masa Kerja diluar Pemberi Kerja yang diakui olehPemberi Kerja dalam hal ada dana yang dibawa.

(2) Dalam hal Karyawan pindahan dari Dana Pensiun lain dapat dilakukan penyesuaian MasaKerja sebagai berikut :

a. apabila dana yang dibawa dari Dana Pensiun lain lebih kecil dari persyaratan danamenurut Peraturan Dana Pensiun ini, maka selisihnya menjadi beban Pemberi Kerja;

b. apabila dana yang dibawa dari Dana Pensiun lain lebih besar, maka selisihnyadiperhitungkan sebagai tambahan Masa Kerja.

(3) Dal am hal Karyawan pindah dari Pemberi Kerja lain dengan tidak disertai dana maka tidak ada Masa Kerja yang diakui.

(4) Perhitungan Masa Kerja pada Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,adalah Masa Kerja sejak menjadi calon Pegawai Bank sampai dengan masa kepesertaanberakhir sebagaimana dimaksud pasal 22 ayat {2).

(5) Masa Kerja dihitung dalam satuan tahun dan bulan. Jika dalam perhitungan terdapat satuanhari dilakukan pembulatan ke atas menjadi satuan bulan penuh.

Pasal 24

JURAN

(1) Setiap Peserta wajib membayar luran Peserta sebesar 5 % (lima perseratus) dari PenghasilanDasar Pensiun setiap bulannya.

(2) Kewajiban membayar luran Peserta tersebut dalam ayat (1) di atas dihentikan terhitung sejakbulan berikutnya setelah

a. Berhent1 bekerja sebagai Karyawan, ataub. Karyawan meninggal dunia.

(3) Pemberi Kerja wajib membayar luran dan besarnya ditetapkan berdasarkan perhitunganaktuaria, yang terdiri dari luran normal dan luran tambahan.

14

,., r \ . {

-" !'

Page 17: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

(4) Pemberi Kerja wajib menyetor seluruh luran Peserta yang dipungutnya dan luran PemberiKerja kepada Dana Pensiun setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 15 (lima belas) bulanberikutnya.

(5) luran Pemberi Kerja yang belum disetor setelah melampaui 2,5 (dua setengah) bulan sejakjatuh tempo, dinyatakan

a. sebagai hutang Pemberi Kerja yang dapat segera ditagih dan dikenakan bunga yang layakyaitu bunga deposito berjangka 3 (tiga) bulan pada Bank Pemerintah yang palingmenguntungkan bagi Peserta, yang dihitung sejak hari pertama dari bulan sebagaimanadimaksud dalam ayat (4);

b. sebagai piutang Dana Pensiun yang memiliki hak utama.

Pasal25

USIA PENSIUN

(1) Usia Pensiun Normal adalah 56 (lima puluh enam) tahun.

(2) Usia Pensiun Dipercepat adalah 46 (empat puluh enam) tahun.

( 1) Peserta berhak atas :

a. Manfaat Pensiun Normal, atau

PasaJ26

HAKPESERTA

b. Manfaat Pensiun Dipercepat, atauc. Manfaat Pensiun Cacat, ataud. Manfaat Pensiun Oitunda

(2) Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Normal, berhak atas ManfaatPensiun Normal.

(3) Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Dipercepat, tetapi belummencapai Usia Pensiun Normal, berhak atas Manfaat Pensiun Dipercepat.

( 4) Peserta yang berhenti bekerja karena Caoat, berhak atas Manfaat Pensiun Caoat.

(5) Peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai Usia Pensiun Diperoepat dan telahmempunyai masa kepesertaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, berhak atas PensiunDitunda.

(6) Peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai Usia Pensiun Diperoepat dan memiliki MasaKerja kurang dari 3 (tiga) tahun, kepadanya dibayarkan secara sekaligus jumlah luran Pesertasendirf ditambah bunga yang fayak, yaitu bunga deposito berjangka waktu 3 (tiga) bufan padaBank Pemerintah yang paling menguntungkan bagi Peserta.

Pasal 27

KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA

(1) Kewajiban Peserta:

a. menandatangani kartu tanda Peserta;b. memberikan data kepesertaan yang diperlukan oleh Pengurus;

15

��It

Page 18: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

c. melalui Pemberi Kerja, mendaftarkan isteri/suami/Anak serta melaporkannya setiap terjadiperubahan susunan keluarga;

d. mentaati Peraturan Dana Pensiun.

(2) T anggung jawab Peserta :

a. bertanggung jawab atas kebenaran data atau keterangan yang diberikan kepada PemberiKerja/Dana Pensiun, dalam rangka administrasi kepesertaan;

b. bertanggung jawab atas hal-hal yang disepakati dalam Peraturan Dana Pensiun.

Pasal 28

PENDAFTARAN PESERTA

(1) Karyawan yang telah memenuhi persyaratan kepesertaan sebagaimana dimaksud dalampasal 22 ayat (1) wajib mengisi formu/ir pendaftaran Peserta dan menyampaikan kepada DanaPensiun, melalui Pemberi Kerja, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak diterimanyaformulir tersebut.

(2) Setiap Peserta diberikan Kartu Peserta sebagaimana bukti kepesertaanya yang disampaikanoleh Pengurus selambat-lambatnya 30 (Tigapuluh} hari sejak formulir pendaftaran kepesertaanditerima.

(3) Kartu Peserta berlaku sampai dengan berakhimya masa kepesertaannya dalam Dana Pensiunsebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat (2).

(4) Setiap terjadi perubahan susunan keluarga, Peserta wajib memberitahukan secara tertuliskepada Dana Pensiun, melalui Pemberi Kerja.

(5) Bentuk dan isi formulir pendaftaran dan kartu Peserta ditetapkan oleh Pengurus.

(6) Pemberi Kerja wajib menyampaikan kepada Dana Pensiun daftar Peserta secara berkalaselambat-lambatnya setiap 1 (satu) tahun dan setiap saat bila terjadi perubahan, denganmenggunakan formulir daftar Peserta.

(7) Setiap Peserta harus memberikan keterangan susunan keluarganya kepada Dana Pensiun,melalui Pemberi Kerja.

(8) Bentuk formulir pendaftaran sebagaimana dimaksud ayat (1), (2), dan ayat (3) Kartu Pesertasebggaimana dimaksud dalam ayat (5) ditetapkan oleh Pengurus.

Pasal 29

TATA CARA PENDAFTARAN PIHAK YANG BERHAK

(1) Keterangan susunan keluarga sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (7), harusdisampaikan oleh Peserta dengan mengisi formulir daftar susunan keluarga, yang dilakukansecara bersamaan dengan pendaftaran kepesertaannya.

(2) Susunan keluarga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas isteri/suami dan Anakyang sah dan terdaftar di Bank.

(3) Dalam hal tidak ada isteri/suami dan Anak yang sah dan terdaftar pada Pemberi Kerja sebagaipewaris utama, maka Peserta dapat menunjuk pihak lain sebagai Pihak Yang Ditunjuk atasManfaat Pensiun.

(4) lsteri/suami atau Anak yang sah dan terdaftar pada Pemberi Kerja dari Peserta sebagaimanadimaksud dalam ayat (2), atau Pihak Yang Ditunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)

16

i' l __: !�

Page 19: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

yang telah didaftarkan pada Dana Pensiun merupakan Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiun dalam hal Peserta meninggal dunia.

(5) Dalam hal hubungan perkawinan Peserta atau Pensiunan dengan isteri/suami yang telahterdaftar dalam Dana Pensiun terputus, maka isteri/suami dimaksud hapus dari daftar susunankeluarga Peserta sebagai Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiun.

(6) Pengurus wajib mencatat segala pendaftaran dan perubahan susunan keluarga dari Pesertasegera setelah diterimanya formulir pendaftaran dan perubahan dari Peserta.

(7) Akibat yang timbul karena kelalaian Peserta, atau apabila terdapat ketidak benaran dalammemberikan keterangan yang diperlukan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Peserta yangbersang kutan.

(8) Bentuk formulir sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) ditetapkan oleh Pengurus.

BAB VIII PENGHASILAN DASAR PENSIUN (PhDP)

PasaJ 30 PENGHASILAN DASAR PENSIUN {Ph DP)

(1) Besarnya Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) adalah sebagai berikut:

No. Tingkatan Karyawan Besaran PhDP

1. Senior Vice President 65% x lmbalan Kerja 2. Vice President 65% x lmbalan Kerja 3. Assistant Vice President 65% x lmbalan Kerja 4. Senior Manaaer 65% x lmbalan Kerja 5. Manaaer 75% x lmbalan Kerja 6. Assistant Manaqer 80% x f mbafan Keria 7. Supervisor 90% x lmbalan Kerja 8. Assistant Supervisor 85% x lmbalan Kerja 9. Senior Clerk 85% x lmbalan Keria 10. Junior Clerk 85% x lmbalan Keria 11. Non Clerk 85% x lmbalan Kerja

(2) Dalam hal terjadi perubahan kenaikan tingkatan karywan, maka Penghasilan Dasar Pensiun(PhDP) yang digunakan adalah jumlah yang tertinggi antara PhDP saat kenaikan tingkatankaryawan dengan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) sebelumnya.

BAB IX MANFAAT PENSIUN

Pasal 31 MANFAAT PENSIUN NORMAL

Besarnya Manfaat Pensiun Normal (MPN) dihitung dengan rumus: MPN = 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun.

17

��f

Page 20: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Pasal 32

MANFAAT PENSIUN DIPERCEPAT

Besarnya Manfaat Pensiun Dipercepat (MPD) dihitung berdasarkan rumus : MPD = (F x MK 1 x PhDP) +(NS x F x MK 2 x PhDP).

F = Faktor Penghargaan per tahun masa kerja sebesar 2,5%. MK 1 = Masa Kerja sampai dengan tanggal 02 Juni 2009. MK 2 = Masa Kerja terhitung setelah tanggal 02 Juni 2009 NS = Nilai Sekarang PhDP = Penghasilan Dasar Pensiun terakhir

Pasal 33

MANFAAT PENSIUN CACAT

(1) Besarnya Manfaat Pensiun Cacat (MPC) dihitung dengan menggunakan rumus:MPC = Nilai Sekarang x 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun

(2) Masa Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diakui/dihitung seolah-olah Pesertamencapai Usia Pensiun Normal.

Pasal 34

PENSIUN DITUNDA

(1) Besarnya hak atas Pensiun Ditunda (PD) dihitung dengan rumus:PD= Nilai Sekarang x 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun.

(2) Pensiun Ditunda dibayarkan sekurang-kurangnya apabila Peserta mencapai Usia PensiunDipercepat.

(3) Berdasarkan pilihan Peserta, hak atas Pensiun Ditunda dapat :a. tetap dibayarkan oleh Dana Pensiun; ataub. dialihkan kepada Dana Pensiun Pemberi Kerja lain; atauc. dialihkan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan;dengan ketentuan Peserta masih hidup dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah berhentibekerja.

(4) Dalam hal Peserta mernilih hak atas Pensiun Ditunda dialihkan ke Dana Pensiun Pemberi Kerjalain atau dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan, hak atas dana yang dialihkan adalahNilai dari Pensiun Ditunda pada saat pengalihan.

Pasal 35

MANFAAT PENSIUN JANDA/DUDA DAN ANAK

(1) Dalam hal Peserta/Pensiunan meninggal dunia, maka Janda/Duda berhak atas ManfaatPensiun Janda/Duda.

(2) Dalam hal Janda/Duda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meninggal dunia, atauJanda/Duda kawin lagi, maka Manfaat Pensiun dibayarkan kepada Anak.

(3) Manfaat Pensiun Anak wajib dibayarkan sampai Anak mencapai usia 21 (dua puluh satu)tahun.

18

,_)ff

Page 21: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

(4) T anpa mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), maka pembayaranManfaat Pensiun Anak dibayarkan sampai dengan Anak berusia 25 ( dua puluh lima) tahundengan ketentuan

-Masih berstatus sekolah; dan

-Belum pernah menikah; dan

-Tidak mempunyai penghasilan.

Pasal 36

BESARNYA MANFAAT PENSIUN JANDA/DUDA ATAU ANAK

(1) Dalam hal Peserta meninggal dunia setelah mencapai Usia Pensiun Dipercepat, makaJanda/Duda berhak atas Manfaat Pensiun sebesar 80% yang dihitung berdasarkan perhitunganketentuan Pasal 32.

(2) Dalam hal Peserta meninggal dunia sebelum mencapai Usia Pensiun Dipercepat, makaManfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Janda/Duda sebesar 80 % dari Manfaat Pensiunyang dihitung berdasarkan ketentuan Pasal 34.

(3) Dalam hal Pensiunan meninggal dunia, maka Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepadaJanda/Duda atau Anak sebesar 80% dari Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Pensiunan.

(4) Dalam hal Peserta meninggal dunia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) MasaKerja yang diakui adalah Masa Kerja seolah-olah Peserta mencapai Usia Pensiun Normal.

(5) Tanpa mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), (2) dan (3) pasal iniManfaat Pensiun Janda/Duda atau Anak dari Peserta atau Pensiunan, selama 12 (dua belas)bulan pertama ditetapkan sebesar 100 % (seratus perseratus) dari hak atas Manfaat PensiunPeserta atau Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan yang meninggal dunia.

(6) Besarnya Manfaat Pensiun Anak sama dengan besarnya Manfaat Pensiun Janda/Duda.

Pasal 37

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN SECARA SEKALIGUS

(1) Dalam hal besarnya Manfaat Pensiun sama dengan besarnya Manfaat Pensiun yang dapatdibayarkan secara sekaligus sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, makaberdasarkan pilihan Peserta atau Janda/Duda atau Anak, nilai sekarang dari Manfaat Pensiundapat dibayarkan secara sekaligus.

(2) Dalam hal Peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia Pensiun Dipercepat makaberdasarkan pilihan Peserta atau Janda/Duda atau Anak, nilai sekarang dari Manfaat Pensiundapat dibayarkan secara sekaligus.

(3) Berdasarkan pilihan Peserta pada saat Peserta pensiun atau bagi Janda/ Duda atau Anak padasaat Peserta meninggal dunia, dapat menerima pembayaran secara sekaligus sebanyak­banyaknya 20% (dua puluh perseratus) dari nilai sekarang dari Manfaat Pensiun.

(4) Dalam ha! Peserta meninggal dunia dan tidak mempunyai Janda/Duda atau Anak, maka nilaisekarang dari hak alas Manfaat Pensiun dibayarkan secara sekaligus kepada Pihak YangDitunjuk.

(5) Dalam hal pembayaran Manfaat Pensiun kepada Peserta/Pensiunan, Janda/Duda atau Anaktel ah berakhir, dan ternyata jumlah seluruh Manfaat Pensiun yang telah dibayarkan kurang darijumlah akumulasi luran Peserta beserta hasil pengembangannya sampai pada saat dimulainya

19

·\ j� r/1

--�

Page 22: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

pembayaran Manfaat Pensiun, maka selisih jumlah tersebut wajib dibayarkan sekaligus kepada ahli wans yang sah dari Peserta dan terdaftar di Bank OKI.

(6) Peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan memiliki MasaKerja kurang dari 3 (tiga) tahun, kepadanya dibayarkan secara sekaligus jumlah luran Pesertasendiri ditambah bunga yang layak, yaitu bunga deposito berjangka waktu 3 {tiga) bulan padaBank Pemerintah yang paling menguntungkan bagi Peserta.

(7) Dalam hal Nilai Sekarang dari hak atas Pensiun Ditunda dari Peserta berhenti bekerja kurangatau sama dengan dari batas minimum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku dibidang Dana Pensiun, hak atas Pensiun Ditunda tersebut dapat dibayarkan sekaliguspada saat karyawan berhenti bekerja.

(8) Pembayaran Manfaat Pensiun secara sekaligus diluar ketentuan sebagaimana ayat (1) dan (2)dapat dilakukan apabila Peserta, Janda/Duda atau Anak :a. dalam kondisi sakit parah dan mengalami kesulitan keuangan yang didukung dengan

dokumen yang membuktikannya;b. merupakan warga negara Indonesia yang berpindah warga negara; atauc. merupakan warga negara asing yang telah berakhir masa kerjanya dan tidak bekerja lagi di

Indonesia.

Pasal 38

MAKSIMUM MANFAAT PENSIUN

Besarnya Manfaat Pensiun bagi Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Pasal 32 dan Pasal 33 ditetapkan maksimum 80% (delapan puluh perseratus) dari Penghasilan Dasar Pensiun.

Pasal 39

MINIMUM MANFAAT PENSIUN

(1) Besarnya Manfaat Pensiun bagi Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Pasal 32, danPasal 33 ditetapkan minimum sebesar Rp.450.000,- (Empat ratus lirna puluh ribu rupiah).

(2) Manfaat Pensiun sebagairnana dirnaksud dalam ayat (1) dibayarkan untuk:

a. Pensiun Normal;b. Pensiun Dipercepat;c. Pensiun Cacat;d. Pensiun Janda/Duda dan Anak.

Pasal40

NILAI SEKARANG

Nilai Sekarang sebagairnana dirnaksud dalarn Peraturan Dana Pensiun ini, ditetapkan oleh Aktuaris dengan menggunakan asumsi aktuaria yang sama pada perhitungan aktuaria terakhir.

20

k r l /i� It

Page 23: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

BABX

MULAI DAN BERAKHIRNYA PEMBAYARAN

MANFAAT PENSIUN

Pasal 41 MANFAAT PENSIUN NORMAL, MANFAAT PENSIUN DIPERCEPAT,

PENSIUN OITUNDA DAN MANFAAT PENSIUN CACAT

(1) Manfaat Pensiun Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau Manfaat Pensiun Cacat mulaidibayarkan sejak Peserta pensiun.

(2) Pensiun Ditunda mulai dibayarkan sejak Peserta mencapai Usia Pensiun Dipercepat atausetelahnya berdasarkan pilihan Peserta.

(3) Pembayaran Manfaat Pensiun berakhir pada akhir bulan Pensiunan meninggal dunia.

Pasal 42 MANFAAT PENSIUN JANDA/DUDA

(1) Manfaat Pensiun Janda/Duda mulai dibayarkan setelah Peserta/Pensiunan meninggal dunia.

(2) Pembayaran Manfaat Pensiun Janda/Duda berakhir pada akhir bulan Janda/Duda meninggaldunia atau kawin lagi.

Pasal 43 MANFAAT PENSIUN ANAK

(1) Manfaat Pensiun Anak mulai dibayarkan sejak Peserta/Pensiunan meninggal dunia dan tidakmempunyai Janda/Duda atau Janda/Duda meninggal dunia, atau Janda/Duda kawin lagi.

(2) Pembayaran Manfaat Pensiun Anak berakhir pada akhir bulan Anak meninggal dunia atautidak mernenuhr persyaratan sebagairnana dirnaksud dalarn Pasal 35 ayat (3), ayat (4).

Pasal 44 TATA CARA PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

(1) Dana Pensiun wajib rnenerbitkan surat Keputusan mengenai hak atas Manfaat Pensiunselambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah menerima surat pemberitahuan dari PemberiKerja tentang pernberhentian Karyawan.

(2) Dana Pensiun wajib rnenerbitkan surat keputusan mengenai hak atas Manfaat PensiunJanda/Duda selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah menerima pemberitahuan tentangkematian Peserta/Pensiunan dan Janda/Duda harus menunjukkan:

Surat keterangan kematian yang dibuat oleh instansi yang berwenang; Foto copy identitas Janda/Duda; Foto copy bukti susunan keluarga yang disahkan oleh Pejabat yang berwenang. Fotocopy Surat Nikah Janda/Duda dengan Peserta.

(3) Dana Pensiun wajib rnenerbitkan surat keputusan mengenai hak atas Manfaat Pensiun Anakselambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sefelah:

21

d', �I _y �

Page 24: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

d. Menerima pemberitahuan tentang kematian Peserta/Pensiunan dan atau Janda/Duda dariPeserta dan Anak dengan menunjukkan

Surat keterangan kematian yang dibuat oleh instansi yang berwenang. Foto copy identitas dan Anak. Foto copy bukti susunan keluarga yang disahkan oleh Pejabat yang berwenang.

b. Menerima Japoran pernikahan Janda/Duda atau Anak dengan menunjukkan :Surat keterangan pernikahan dari Pejabat yang berwenang. Foto copy identitas Anak. Foto copy bukti susunan keluarga yang disahkan oleh Pejabat yang berwenang.

(4) Dana Pensiun wajib menerbitkan surat keputusan mengenai hak atas Manfaat Pensiun Pesertakepada Pihak Yang Ditunjuk selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah menerimapemberitahuan tentang kematian Peserta, dan Pihak Yang Ditunjuk harus menunjukkan:

Surat keterangan kematian yang dibuat oleh instansi yang berwenang; Surat pernyataan penunjukkan sebagai Pihak Yang Ditunjuk untuk menerima Manfaat Pensiun Peserta; Foto copy identitas Pihak Yang Ditunjuk untuk menerima Manfaat Pensiun Peserta.

(5) Pembayaran Manfaat Pensiun dibayarkan secara tunai di kantor Dana Pensiun pada jam kerjaatau dibayarkan langsung oleh Pengurus dengan memindah-bukukan ke dalam rekeningPeserta atau Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiun, pada tanggal 25 setiap bulannya.

Pasal 45

DANA TIDAK AKTIF

(1) Pengurus wajib memisahkan dana yang dikategorikan sebagai dana tidak aktif.

(2) Sebelum melakukan pemisahan dana tidak aktif Pengurus wajib melakukan upaya untukmembayarkan Manfaat Pensiun kepada Peserta sejak Peserta memasuki usia Pensiun Normalpaling lama 1 (satu) T ahun.

(3) Apabila sampai dengan berakhirnya jangka waktu 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud pad aayat (1) belum melakukan pernbayaran Manfaat Pensiun yang disebabkan oleha. Peserta tidak diketahui keberadaannya ; ataub. Peserta tidak memillki Pihak yang Berhak atau memiliki namun tidak diketahui

keberadaannya,Manfaat Pensiun tersebut dikategorikan sebagai dana tidak aktif

(4) Apabila sampai 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak pemisahan dana tersebuttetap tidak terjadi pembayaran Manfaat Pensiun maka Pengurus wajib menyerahkan danatidak aktif tersebut kepada Balai Harta Peninggalan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(5) Dalam ha! Pengurus menyerahkan dana tersebut kepada Balai Harta Peninggalansebagaimana dimaksud pada ayat (4) maka Peserta atau Pihak yang berhak atas danatersebut meminta pembayaran kepada Balai Harta Peninggalan.

22

/

� t;r

Page 25: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Pasal 46

KENAIKAN MANFAAT PENSIUN

(1) Terhitung sejak bulan Januari 2005 setiap 2 tahun pada bulan yang sama, penerima ManfaatPensiun (Pensiunan, Janda/Duda atau Anak) dinaikkan sebesar 5% dari Manfaat Pensiun yangditerima bulan sebelumnya.

(2) Bagi Penerima Manfaat Pensiun Bulanan (Pensiunan, Janda/Duda dan Anak} sampai denganbulan Desember 2016 diberikan kenaikan sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuksetiap peserta perbulannya, terhitung sejak September 2017 berdasarkan Pernyataan KeputusanDiluar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank OKI yang ditandatangani padatanggal 22 September 2017.

(3) Pembayaran kenaikan Manfaat Pensiun sebagaimana tersebut dalam ayat (2) dan selisih akibatkenaikan Manfaat Pensiun akan dibayarkan setelah Peraturan Dana Pensiun Bank OKI disahkanOtoritas Jasa Keuangan.

Pasal 47

MANFAAT LAIN

(1) Pemberian Manfaat lain berupa Dana Manfaat Tambahan hanya diberikan kepada Pensiunan,Janda/Duda atau Anak yang menerima Manfaat Pensiun secara berkala tiap bulan. Manfaat Laindibayarkan satu tahun sekali sebesar 1 (satu) kali Manfaat Pensiun Bulanan.

(2) Dana Manfaat Tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibayarkan paling lambat 14(empat belas) hari sebelum Hari Raya ldul Fitri dan dibayarkan tersendiri dari Manfaat Pensiunbulanannya.

(3) luran atas dana tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya berasal dari iuranpemberi kerja yang besarnya di tentukan berdasarkan perhitungan Aktuaria.

Pasal48

PAJAK ATAS MANFAAT PENSIUN DAN MANFAAT LAIN

(1) Pajak Penghasilan atas Manfaat Pensiun dan Manfaat Lain dibayar atas beban Dana Pensiun.

(2) Dana Pensiun wajib menyetorkan pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)kepada Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara.

Pasal49

PEMINDAHAN HAK-HAK ATAS MANFAAT PENSIUN

(1) Hak atas setiap Manfaat Pensiun tidak dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman dan tidakdapat dialihkan maupun disita.

(2) Semua transaksi yang mengakibatkan penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaranManfaat Pensiun sebelum jatuh tempo atau menjaminkan Manfaat Pensiun yang diperoleh dariDana Pensiun, dinyatakan batal berdasarkan Undang-Undang Dana Pensiun.

23

�{

Page 26: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Pasal 50

PENETAPAN USIA DAN TANGGAL LAHIR

(1) T anggal kelahiran atau usia Peserta untuk menetapkan hak atas Manfaat Pensiun ditentukanatas dasar tanggal kelahiran yang disebutkan dalam surat pengangkatan sebagai Pegawaimenurut bukti-bukti yang sah.

(2) T anggal kelahiran atau usia Janda/Duda dan Anak ditentukan atas dasar tanggal kelahiran yangterdaftar pada Dana Pensiun menurut bukti-bukti yang sah.

Pasal 51

TAHUN BUKU

T ahun Buku Dana Pensiun dimulai pada tanggal 1 Januari sampai dengan tanggaJ 31 Desember tahun yang sama.

Pasal 52

RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

(1) Pengurus wajib mengajukan Rencana Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran kepada Pendiritiap tahun selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum berakhir T ahun Anggaran yangbersangkutan.

(2) Rencana Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran harus sudah di setujui oleh Pendiriselambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum dimulainya T ahun Anggaran yangbersang kutan.

(3) Apabila setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini dilampaui,Pendiri befum memberikan persetujuan, maka Rencana Anggaran Pendapatan danPengeluaran dianggap telah disetujui Pendiri.

Pasal 53

LAPORAN KEUANGAN DAN TAHUNAN

(1) Pengurus wajib membuat laporan keuangan Dana Pensiun untuk setiap tahun anggaran yangbersangkutan selambat lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah tahun anggaranberakhir.

(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini diaudit oleh akuntan publikyang ditunjuk dan harus selesai diaudit selambat-lambatnya 2 {dua) bulan setelah laporankeuangan tersebut diterima dari Pengurus.

(3) Dal am keperluan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini Pengurus wajib menyerahkanlaporan keuangan dimaksud serta memperlihatkan dokumen-dokumen pendukungnya danmemberikan penjelasan yang diperlukan kepada Akuntan Publik.

(4) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasaJ ini, yang telah diaudit olehAkuntan Publik disampaikan oleh Pengurus kepada Pendiri melalui Dewan Pengawasselambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah diterima dari Akuntan Publik.

(5) Pendiri dalam waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah menerima hasil sebagaimanadimaksud pada ayat (4) pasal ini harus sudah memberikan keputusan. Apabila setelah jangka

24

j1 __; 1; t

Page 27: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

waktu tersebut dilampaui Pendiri belum memberikan keputusan maka laporan dimaksud dianggap tel ah diterima oleh Pendiri.

(6) Setelah laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) pasal ini mendapat pengesahan dariPendiri, Pengurus wajib menyampaikan pada Otoritas Jasa Keuangan.

(7) Penerimaan atas laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) pasal ini memberikanpembebasan sepenuhnya kepada Dewan Pengawas dan Pengurus dari tanggung jawab atassegala tindakan/perbuatan hukum dalam tahun anggaran yang lampau, tanpa mengurangitanggung jawab Pengurus sebagaimana dimaksud dalam dalam Pasal 13 ayat (3) PeraturanDana Pensiun ini.

(8) Pengurus wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Pendiri selambat-lambatnya 6 (enam)bulan setelah tahun buku berakhir.

Pasal54

BIAVA PENYELENGGARAAN DANA PENSIUN

(1) Biaya yang menjadi beban Dana Pensiun adalah:

A. Biaya lnvestasi :1. Biaya Pengurusan lnvestasi.2. Biaya Penitipan.3. Biaya Selisih Kurs.4. Biaya Penagihan lnvestasi.5. Biaya Penghapusan lnvestasi.6. Biaya Transaksi Surat Berharga.7. Biaya Manajer lnvestasi.

B. Biaya Operasional terdiri dari :

a. Biaya Personalia :1. Gaji Karyawan Dana Pensiun.;2. Tunjangan Transport Karyawan Dana Pensiun.3. Tunjangan Pengobatan Karyawan Dana Pensiun.

4. Tunjangan Natura Karyawan Dana Pensiun.5. Honorarium Dewan Pengawas dan Pengurus.6. Perjalanan Dinas.7. Tunjangan Pakaian Dinas.8. Cuti.9. THR (Tunjangan Hari Raya).10. Seminar, Workshop, Pendidikan dan Latihan.11. Tunjangan Kesejahteraan.12. Lembur.13. Penghargaan masa bakti Pengurus dan Dewan Pengawas.14. Penghargaan masa kerja Karyawan Dana Pensiun15. Rekrutmen.16. Biaya Pesangon atau uang jasa Gerih payah).17. Biaya penggantian rawat inap.18. luran BPJS Ketenagakerjaan.19. luran BPJS Kesehatan20. Tunjangan luran Pensiun Karyawan Dana Pensiun.

25

�t ?}�

Page 28: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

21. Bantuan cacat22. Uang duka23. Tunjangan Jabatan karyawan Dana Pensiun24. Tunjangan Perusahaan25. Tunjangan Kerja

b. Biaya Administrasi, Biaya Kantor dan Biaya Umum:

1. Biaya Rapat dan jamuan tamu.2. Biaya Representasi3. Biaya Alat tulis dan barang cetakan4. Biaya Pemeliharaan dan perbaikan kantor5. Biaya Pemeliharaan dan perbaikan kendaraan6. Biaya Pemeliharaan dan perbaikan inventaris7. Biaya Listrik, air, telepon, faksimili, telex dan internet8. Biaya Fotocopy9. Biaya Materai dan perangko10. Biaya Surat kabar/majalah11. Biaya luran12. Biaya Pungutan Otoritas Jasa Keuangan13. Biaya Sewa14. Biaya Bahan Bakar Kendaraan (BBM)15. Biaya Administrasi Bank16. Biaya Asuransi Kendaraan17. Biaya Asuransi Gedung18. Biaya Keamanan dan Kebersihan19. Biaya Bantuan Sosial.20. Biaya Sosialisasi, Transportasi dan lnformasi kepada peserta dan pensiunan21. Biaya Rekreasi dan Olahraga22. Biaya Rumah T angga Dana Pensiun Bank OKI

c. Biaya Penyusutan dan Amortisasi :

1. Biaya Penyusutan perangkat komputer2. Biaya Penyusutan peralatan kantor3. Biaya Penyusutan Kendaraan4. Biaya Penyusutan Gedung.

d. Biaya Jasa Pihak ketiga :

1. Biaya Akuntan Publik2. Biaya Aktuaris3. Biaya Konsultan4. Biaya Notaris5. Biaya Pengacara6. Biaya Penilai

e. Biaya Non Operasional :Pajak-pajak:

1. Pajak Manfaat Pensiun2. Penghasilan3. Pajak Pertambahan Nilai

26

;' __;�,,

Page 29: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

4. Pajak Bumi dan Bangunan5. Bea Perolehan Hak atas T anah dan Bangunan;6. Pajak Kendaraan operasional;7. Pajak Fiskal;

(2) Biaya-biaya tersebut dalam ayat 1 Pasal ini dibuatkan anggaran setiap tahunnya danrealisasinya harus seijin Pendiri sesuai batasan kewenangan.

(3) Dalam hal terjadi pembubaran Dana Pensiun, biaya pembubaran dan likuidasi dibebankanpada Dana Pensiun.

(4) Tata cara pengeluaran biaya-biaya tersebut dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturantersendiri oleh Pengurus.

Pasal 55

PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

(1) Pembubaran dan Penyelesaian Dana Pensiun dapat dilakukan dalam hal :a. Pendiri bubarb. Otoritas Jasa Keuangan berpendapat bahwa Dana Pensiun tidak dapat memenuhi

kewajibannya kepada Peserta, Pensiunan dan Pihak Lain Yang Berhak atas ManfaatPensiun, atau terhentinya luran Pernberi Kerja dinilai dapat mernbahayakan keadaankeuangan Dana Pensiun.

(2) Pembubaran dan Penyelesaian Dana Pensiun dapat dilakukan berdasarkan permintaanPendiri kepada Otoritas Jasa Keuangan.

(3) Tata cara pembubaran dan Penyelesaian tunduk pada ketentuan Undang-Undang DanaPensiun dan Peraturan pelaksanaannya.

(4) Sebelum Proses Pembubaran dan Penyelesaian selesai, Pemberi Kerja tetap bertanggungjawab atas Juran yang terhutang sampai pada saat Dana Pensiun di bubarkan sesuaiketentuan Pendanaan dan Solvabilitas yang di tetapkan Otoritas Jasa Keuangan.

(5) Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada Pemberi Kerja dilarang.

Pasal56

PERUBAHAN PERA TURAN DANA PENSIUN

(1) Perubahan Peraturan Dana Pensiun hanya dapat dilakukan oleh Pendiri dan harus mendapatpengesahan Otoritas Jasa Keuangan.

(2) Tata cara perubahan Peraturan Dana Pensiun ini dan prosedur untuk mendapatkanpengesahan Otoritas Jasa Keuangan tunduk kepada ketentuan Undang-Undang DanaPensiun dan Peraturan pelaksanaannya.

(3) Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi Manfaat Pensiun yang menjadihak Peserta yang diperoleh selama kepesertaanya sampai pada saat pengesahan OtoritasJasa Keuangan.

27

��t

Page 30: OJ< - dapenbankdki.or.iddapenbankdki.or.id/wp-content/uploads/2018/10/00025-2018-Bank-DKI.pdfoj< otoritas jasa keuangan salin an keputusan dewan komisioner otoritas jasa keuangan nomor:

Pasal 57

KETENTUAN LAIN-LAIN

(1) Pegawai yang diangkat sebagai Direksi PT. Bank OKI, diberhentikan dengan hak pensiunsesuai dengan Peraturan ini.

(2) Ketentuan dalam ayat (1) pasal ini berlaku pula bagi Pegawai yang pada saat Peraturan DanaPensiun ini disahkan, menjabat sebagai Direksi PT. Bank OKI.

(3) Hak Pensiun Ditunda sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 atas permintaan Peserta dapatdialihkan oleh Pengurus kepada Dana Pensiun lain yang dipilih Peserta, yang harus dilakukandalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak permintaan Peserta diajukan.

(4) Dalarn hal terdapat perselisihan diantara para Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiunmeninggal dunia, rnaka perselisihan tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan, danapabila cara tersebut tidak berhasil, maka akan diselesaikan melalui Pengadilan.

(5) Pembayaran yang dilakukan secara sekaligus sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 37menjadi tanggung jawab Pengurus, yang pembayarannya dilakukan di kantor Dana Pensiunpada jam-jam kerja, atau dilakukan dengan memindah bukukan ke dalam rekening Bank milikPeserta, menurut ketentuan dan syarat yang ditetapkan oleh Dana Pensiun.

Pasal 58

KETENTUAN PENUTUP

(1) Dengan berlakunya Peraturan Dana Pensiun ini, maka Keputusan Direksi PT. Bank OKINomor : 08 T ahun 2013 tanggal 30 Januari 2013 tentang Peraturan Dana Pensiun dari DanaPensiun Bank OKI dinyatakan tidak berlaku lagi.

(2) Hal-ha! yang bersifat teknis dan atau administratif dalam rangka pelaksanaan Peraturan DanaPensiun dan atau peraturan perundangan di bidang Dana Pensiun ditetapkan lebih lanjut olehPendiri dan/atau Dewan Pengawas dan/atau Pengurus, baik secara bersama - sama maupunsendiri - sendiri sesuai dengan lingkup bidang tugas dan kewenangan rnasing - masing.

(3) Peraturan Dana Pensiun ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan oleh Otoritas JasaKeuangan.

Ditetapkan Pada tanggal

28

: Jakarta

2 0 OCT 2J17

Sigit Prastowo Direktur Keuangan