ohp

59
Lingkunga n Etika dan Akuntansi Kuliah ke 3

Upload: siipoetrykeong

Post on 26-Oct-2015

80 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

OHP, Etika Profesi Akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: OHP

Lingkungan Etika dan AkuntansiKuliah ke 3

Page 2: OHP

Topik Bahasan :• Ekspektasi masyarakat terhadap

bisnis dan akuntansi• Belajar dari masa lalu profesi

akuntansi : • Kasus Enron-AA• Kasus Worldcom.

Page 3: OHP

Ekspektasi masyarakat terhadap bisnis dan akuntansi

Tuntutan Shareholder dan Masyarakat

terhadap„ keberadaan bisnis dan profesi makin meningkat:

Page 4: OHP

Tuntutan Masyarakat• Stakeholder menghendaki agar

kegiatan bisnis menghargai nilai-nilai & kepentingan mereka

• Corporate directors diminta mengelola bisnis dgn etis

• Perusahaan diminta utk lebih bertanggung jawab, transparan, dan etis

Page 5: OHP

Tuntutan Masyarakat• Kinerja tidak lagi diukur dari “berapa �

yg diperoleh”, tetapi “bagaimana hasil tersebut dicapai secara etis”

Page 6: OHP

Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Perilaku Bisnis

• PHYSICAL==>Kualitas air dan udara, keamanan

• MORAL==>Kebutuhan akan kejujuran (fairness) dan keadilan (equity)

• Bad Judgment==>Kesalahan operasi, kompensasi eksekuitf

• Activist Shareholders ====>„ Shareholders etis, konsumen dan environmentalist

Page 7: OHP

Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Perilaku Bisnis

• Economic==z> Kelemahan, tekanan utk bertahan

• Competition==>Tekanan global• Financial Malfeasance==>Berbagai

skandal akuntansi dan keuangan• Governance Failures==>Pengakuan

thd arti penting good governance dan isu-isu etika

Page 8: OHP

Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Perilaku Bisnis

• Accountability==>Kebutuhan akan transparansi

• Synergy==>Publikasi, perubahan-perubahan yg berhasil

• Institutional Reinforcement===> Hukum/UU baru utk mereformasi praktik bisnis dan profesi

Page 9: OHP

Lalu harus Bagaimana??

Page 10: OHP

Harapan Baru Dalam Bisnis• Konsep Lama (Milton Friedman): “Laissez-

faire profitoriented” banyak menimbulkan �masalah

• Friedman mengatakan:“in a free-enterprise, private property system a

corporate executive…has [the] responsibility to make as much money as possible while conforming to the basic rules of society both in law and in ethical custom"“

[This is] the appropriate way to determine the allocation of scarce resources to alternative uses”

Page 11: OHP

PERUBAHAN PARADIGMA

• Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh �ketergantungan antara bisnis dan masyarakat

• Sukses ditentukan oleh keseimbangan antara laba dan kepentingan stakeholders

• Sukses perusahaan ditentukan oleh kerangka yang berorientasi pada stakeholder luas termasuk “apa yang diperoleh” dan “bagaimana memperolehnnya”

• Muncul = stakeholder accountability model

Page 12: OHP

GOVERNANCE & STAKEHOLDER ACCOUNTABILITYTREND BARU• Fiduciary responsibility difokuskan ke public• Legal liability bagi corporate directors• Penjelasan manajemen kpd

shareholder ttg kecukupan internal control

• Struktur governance diarahakan pada “bagaimana laba tertentu dihasilkan"

Page 13: OHP

Belajar Dari Masa Lalu Profesi Akuntansi

- Kasus Enron Corp- Kasus WordCom

Page 14: OHP

ARTHUR ANDERSON & ENRON

Kasus :

Page 15: OHP

Arthur Anderson (AA)-Enron

• AA= Kantor Akuntan Publik elit dunia (kelompok “big eight”)

• AA== Peringkat 1 (dari pendapatan)

Page 16: OHP

Peringkat Big Eight Dunia :No

Big Eight Pendapatan (jutaan $)

1. Arthur Anderson (AA) 1,200

2. Peat, Marwick, Mitchell (PMM) 1,000

3. Ernst & Whinney (EW) 809

4. Coopers and Lybrand (CL) 779

5. Price Waterhouse (PW) 645

6. Arthur Young (AY) 545

7. Deloitte Haskins and Sells (DHS) 528

8. Tauche Ross (TR) 513

(Sumber:Tuannakotta,2007:203)

Page 17: OHP

Arthur Anderson (AA)-Enron

• Awal abad ke-21 AA bubar akibat berbagai pelanggaran etika yang dilakukan oleh para akuntan dan pimpinan puncak AA saat memberikan jasa audit dan non-audit kepada klien.

• Kasus manipulasi dan rekayasa laporan keuangan di Enron tahun 2001 (klien andalan AA)

• Menyeret AA kepada kebangkrutan.

Page 18: OHP

Isu-Isu Etika AA-Enron• Kedekatan hubungan personel AA

dengan personel Enron.• Perekrutan personel AA oleh Enron.• Ruang lingkup jasa. Thn 2000, Enron

membayar fee jasa audit sekitar US $25 juta, jasa non-audit US $27 juta per tahun (rumors > US $ 100 juta/tahun).

Page 19: OHP

Isu-Isu Etika AA-Enron• AA bertindak selaku auditor

internal.Thn 1993,AA=auditor internal Enrondirekrut 40 pegawai Enron (termasuk wakil presiden internal audit)menjadi pegawai Enron

• Jasa akuntansi . Bentukan Struktur Special Purpose Entity (SPE) di Enron yang dijadikan entitas untuk merekayasa laba atau melakukan offset kerugian.

Page 20: OHP

Pertanyaan Diskusi Kasus :

• Identifikasi pelanggaran prinsip etika dan aturan etika apa saja yang dilanggar oleh AA dengan mengacu pedoman Kode Etik AICPA

Page 21: OHP

Tata Kelola Etis &Akuntabilitas

Materi Kuliah Ke 4

Page 22: OHP

Subpokok Bahasan :• Good Governance• Pengembangan Program Etika

Page 23: OHP

Stakeholder Analysis• Perusahaan adalah bagian dari

suprasystem.• Sebagai sistem terbuka, perusahaan

saling berinteraksi dengan semua pihak terkait (stakeholders)

• Keberadaan perusahaan bersifat saling mempengaruhi dengan semua stakeholders.

• Pentingnya proses pengambilan keputusan berdasarkan stakeholder analysis

Page 24: OHP

Definisi Good Corporate Governance (GCG) :

• prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholders khususnya, dan stakeholders pada umumnya (Cadburry Report ,1992)

Page 25: OHP

Good Corporate Governance (GCG) :

• dimaksudkan pengaturan kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham, dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu.

Page 26: OHP

Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia :• diartikan = tata kelola perusahaan • “GCG” didefinisikan sebagai suatu

pola hubungan, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan (BOD, BOC, RUPS) guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku.

Page 27: OHP

Good Corporate Governance (simpulan), merupakan :1. Suatu struktur yang mengatur pola

hubungan harmonis tentang peran dewan komisaris, Direksi, Pemegang Saham dan Para Stakeholder lainnya.

2. Suatu sistem pengecekan dan perimbangan kewenangan atas pengendalian perusahaan yang dapat membatasi munculnya dua peluang: pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan aset perusahaan.

Page 28: OHP

Good Corporate Governance (simpulan), merupakan :

• Suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian, berikut pengukuran kinerjanya.

Page 29: OHP

Aspek penting dari GCG : Adanya keseimbangan hubungan

antara organ-organ perusahaan di antaranya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris, dan direksi. Keseimbangan ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan struktur kelembagaan dan mekanisme operasional ketiga organ perusahaan tersebut (keseimbangan internal)

Page 30: OHP

Aspek penting dari GCG : • Adanya pemenuhan tanggung jawab

perusahaan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh stakeholder. Meliputi hal-hal yang terkait dengan pengaturan hubungan antara perusahaan dengan stakeholders (keseimbangan eksternal). Misalnya : pertanggungjawaban kepada para pemegang saham dan stakeholders lainnya.

Page 31: OHP

Aspek penting dari GCG : • Adanya hak-hak pemegang saham

untuk mendapat informasi yang tepat dan benar pada waktu yang diperlukan mengenai perusahaan. Kemudian hak berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai perkembangan strategis dan perubahan mendasar atas perusahaan serta ikut menikmati keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam pertumbuhannya.

Page 32: OHP

Aspek penting dari GCG : • Adanya perlakuan yang sama

terhadap para pemegang saham, terutama pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing melalui keterbukaan informasi yang material dan relevan serta melarang penyampaian informasi untuk pihak sendiri yang bisa menguntungkan orang dalam (insider information for insider trading).

Page 33: OHP

Prinsip Utama Corporate Governance 1. Fairness (Kewajaran)2. Transparency (Keterbukaan

Informasi)3. Accountability (Dapat

Dipertanggungjawabkan)4. Responsibility

(Pertanggungjawaban)

Page 34: OHP

1. Fairness (Kewajaran)• perlakuan yang adil dan setara di

dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.

• adanya kejelasan hak-hak pemodal, sistem hukum dan penegakan peraturan untuk melindungi hak-hak investor - khususnya pemegang saham minoritas - dari berbagai bentuk kecurangan.mis : insider trading, fraud,KKN, dll

Page 35: OHP

2. Transparency • keterbukaan informasi, baik dalam

proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.

• Perusahaan mempublikasikan informasi keuangan serta informasi lainnya yang material dan berdampak signifikan pada kinerja perusahaan secara akurat dan tepat waktu.

• Investor harus dapat mengakses informasi penting perusahaan secara mudah pada saat diperlukan

Page 36: OHP

3. Accountability• Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi,

struktur, sistem dan pertangungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

• ada kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab antara pemegang saham, dewan komisaris, serta direksi.

• Contoh : praktik audit internal yang efektif.

Page 37: OHP

4. Responsibility• Pertanggungjawaban perusahaan

adalah kesesuaian (patuh) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.

• Peraturan yang berkaitan dengan masalah pajak, hubungan industrial, perlindungan lingkungan hidup, kesehatan/ keselamatan kerja, standar penggajian, dan persaingan yang sehat.

Page 38: OHP

5 Aspek GCG (OECD)1) Hak-hak pemegang saham dan fungsi

kepemilikan2) Perlakuan setara terhadap seluruh

pemegang saham3) Peran stakeholders dalam corporate

governance4) Disklosur dan transparansi5) Tanggung jawab Pengurus

Perusahaan (Corporate Boards)

Page 39: OHP

1). Hak-hak pemegang saham dan fungsi kepemilikan• Hak-hak pemegang saham harus

dilindungi dan difasilitasi.

2) Perlakuan setara terhadap seluruh pemegang saham :

Seluruh pemegang saham termasuk pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing harus diperlakukan setara. Seluruh pemegang saham harus diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan perhatian bila hak-haknya dilanggar.

Page 40: OHP

3). Peran stakeholders dalam corporate governance

• Hak-hak para pemangku kepentingan (stakeholders) harus diakui sesuai peraturan perundangan yang berlaku, dan kerjasama aktif antara perusahaan dan para stakeholders harus dikembangkan dalam upaya bersama menciptakan kekayaan, pekerjaan, dan keberlanjutan perusahaan.

Page 41: OHP

4). Disclosures dan transparansi:

• Disclosures atau pengungkapan yang tepat waktu dan akurat mengenai segala aspek material perusahaan, termasuk situasi keuangan, kinerja, kepemilikan, dan governance perusahaan.

Page 42: OHP

5) Tanggung jawab Pengurus Perusahaan (Corporate Boards):

• Pengawasan Komisaris terhadap pengelolaan perusahaan oleh Direksi harus berjalan efektif, disertai adanya tuntutan strategik terhadap manajemen, serta akuntabilitas dan loyalitas Direksi dan Komisaris terhadap perusahaan dan pemegang saham.

•  

Page 43: OHP

Jatuh-nya Enron

Kasus

Page 44: OHP

Skandal keuangan Enron menguncang AS dengan akibat yang mencengangkan• Enron Corp.,Perusahaan raksasa

energi masih bertengger di peringkat 7 dalam Fortune 500 (daftar perusahaan terkaya versi majalah Fortune) tahun 2000.

• Omset bisnisnya pada tahun 2000 tercatat sekitar US$ 100 miliar, kurang lebih sama dengan total pendapatan kotor negeri sebesar Indonesia pada tahun yang sama.

Page 45: OHP

Kasus Enron :• harga saham Enron pun mencapai

puncaknya, yaitu US$ 90 perlembarnya pada Agustus 2000

• pertengahan tahun 2001 nilai pasar Enron (jumlah lembar saham dikalikan harganya) masih berkisar US$ 60 miliar, atau dua kali lipat anggaran belanja Indonesia kala itu.

Page 46: OHP

Kasus Enron :• Dipandang sukses menyulap diri dari

sekedar perusahaan pipanisasi gas alam di negara bagian Texas pada tahun 1985 menjadi raksasa global dalam beberapa tahun terakhir.

• Membeli perusahaan air minum di Inggris;membangun pembangkit listrik swasta di India.

• Konsep bisnis yang visioner dan futuristik membuat Enron menjadi bluechip di lantai bursa Wall Street. Harga sahamnya pun terus meroket

Page 47: OHP

Kasus Enron :• Akhir tahun 1999, Enron meluncurkan

Enron Online yang dianggap akan mengubah wajah bisnis energi masa depan,

• memanfaatkan internet, divisi e-commerce itu membeli gas, air minum, dan tenaga listrik dari produsen dan menjualnya kepada pelanggan atau distributor besar.

Page 48: OHP

Kasus Enron :• memperluas wilayah bisnisnya dengan

membangun jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi serta bertekad menjual bandwidth jaringan itu seperti dia menjual gas dan listrik

• memasuki bisnis jasa video-on-demand, menjual tayangan video kepada pelanggan via sambungan internet kecepatan tinggi.

Page 49: OHP

• Pada Oktober 2001, Enron melaporkan kerugian ratusan juta dolar pada kwartal itu.Akibatnya milyaran dolar investasi para pemegang saham menguap hampir seketika.

• Sangat mengejutkan, karena Enron hampir selalu membawa berita gembira ke lantai bursa dengan selama empat tahun berturut-turut melaporkan keuntungan.

Page 50: OHP

• Kabar buruk itu membanting harga saham Enron dari sekitar US$ 30 menjadi sekitar US$ 10 perlembar, hanya dalam hitungan hari.

• Securities Exchange Commission (SEC), badan Pengawas pasar Modal AS mencium ada yang tidak beres dan mulai menggelar penyidikan.

Page 51: OHP

• tanggal 8 November 2001 Enron mengakui bahwa keuntungannya selama ini adalah fiksi belaka.

• Enron merevisi laporan keuangan lima tahun terakhir dan membukukan kerugian sebesar US$ 586 juta serta tambahan catatan hutang sebesar US$ 2,5 miliar.

• Pada Februari 2002 Komite kongres mengundang aktor utama di Enron yaitu Kenneth L. Lay, Presiden Komisaris sekaligus CEO Enron.

Page 52: OHP

Hasil temuan :• Sejak akhir tahun 2000, ketika harga

saham Enron di posisi puncak, para eksekutif menjual saham yang mereka miliki dengan total nilai US$ 1,1 miliar.

• Selama empat tahun terakhir, Kenneth sendiri diperkirakan meraup untung US$ 205 juta dari penjualan sahamnya.

• Dalam kurun waktu yang sama dia membujuk karyawan dan para investornya untuk membeli saham Enron, antara lain dengan iming-iming laporan keuangan yang menjanjikan, padahal palsu

Page 53: OHP

Hasil temuan :• pada 26 September 2001 (ketika harga

saham jatuh menjadi US$ 2,5 per lembar) Ken Lay masih mencoba menghibur karyawannya untuk tidak menjual saham,

• sebaliknya membujuk mereka untuk membeli lagi saham perusahaan.

• Dalam e-mail yang dikirimkan kepada para karyawan yang risau, dia mengatakan perusahaan dalam kondisi sehat secara keuangan dan bahwa harga saham Enron “luar biasa murah” dalam posisi itu.

Page 54: OHP

Hasil temuan: beberapa pekan kemudian, Enron

melaporkan kerugian yang bermuara pada kebangkrutannya. Para karyawan tidak bisa menjual saham mereka sampai semuanya sudah terlambat: “Enron kehilangan nilai sama sekali”.

Page 55: OHP

Analisis Kasus Enron :• Kegagalan dewan direksi untuk

melindungi kepentingan para pemegang saham Enron (fiduciary failure)

• Dewan Direksi Enron telah menyalah gunakan kepercayaan para pemegang saham, al :- menjalankan praktik akuntansi beresiko tinggi

Page 56: OHP

Kasus Enron :- melaksanakan banyak transaksi yang sarat dengan benturan kepentingan- menjalankan praktik transaksi off-balance sheet yg sangat ekstensif- menetapkan konpensasi eksekutif yang sangat berlebihan.

Page 57: OHP

Ken Lay • Ken Lay was convicted of fraud, lying to

Enron shareholders and other securities law violations. He appealed his conviction but died of a heart attack before the appeal was heard. His conviction was overturned since he was not able to complete his appeal. Civil suits against his estate continue.

© 2002-2007

Page 58: OHP

Buruknya praktik tata kelola perusahaan besar :

• Enron• Tyco• Adelphia• Global Crossing• WorldCom

• Mempengaruhi perekonomian AS & dunia

• Dikeluarkan Undang-Undang SOX

Page 59: OHP

Sarbanes-Oxley Act of 2002• Penataan kembali akuntansi

Perusahaan publik• Tata kelola perusahaan• Perlindungan terhadap investorAcuan awal dalam menjabarkan dan

menegakkan GCG di AS, negara lain (termasuk Indonesia)