ohis
TRANSCRIPT
![Page 1: OHIS](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110317/55cf9ae3550346d033a3e1a4/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis / Rancangan Penelitian
Jenis penelitian adalah Explanatory research (penelitian penjelasan),
karena penelitian ini menjelaskan hubungan variabel bebas dan variabel terikat
dengan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survey, melalui wawancara dengan menggunakan
kuesioner18 .
Rancangan penelitian merupakan studi belah lintang (Cross Sectional)
karena variabel bebas dan variabel terikat diteliti dan diambil pada waktu yang
bersamaan18 .
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi penelitian adalah semua siswa kelas IV (50) dan V (46) SDN
Karangroto 04 sebanyak 96 siswa. Penelitian mencakup keseluruhan populasi
dengan pertimbangan bahwa anak IV dan V sudah kooperatif.
2. Sampel
Seluruh anggota populasi diteliti semua, tetapi dari 96 siswa SDN
Karangroto 04 yang diteliti, ada 1 siswa yang sakit dan 1 siswa keluar, sehingga
total siswa yang diteliti adalah 94 siswa.
C. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel
a. Variabel Bebas
1) Frekuensi menggosok gigi
2) Cara menggosok gigi
3) Bentuk sikat gigi
b. Variabel Terikat
![Page 2: OHIS](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110317/55cf9ae3550346d033a3e1a4/html5/thumbnails/2.jpg)
Status kebersihan gigi dan mulut.
2. Definisi Operasional
a. 1) Frekuensi menggosok gigi
Adalah banyak sedikitnya atau berapa kali menggosok gigi dalam 1 hari.
Menggosok gigi ini dilakukan untuk menghilangkan sisa makanan dan
plak pada permukaan gigi dan gusi.
Diukur dengan cara mengajukan pertanyaan tentang frekuensi menggosok
gigi dalam 1 hari, sehingga diperoleh jawaban tentang frekuensi
menggosok gigi.
Skala data : Rasio
2) Cara menggosok gigi
Adalah suatu urutan dalam membersihkan gigi agar semua per mukaan
menjadi bersih.
Diukur dengan cara mengamati siswa dalam mempraktekkan cara
menggosok gigi. Terdapat 13 pernyataan tentang cara menggosok gigi.
Jika pernyataan “dilakukan” diberi skor 1
Jika pernyataan “tidak dilakukan” diberi skor 0
Sehingga diperoleh total skor cara menggosok gigi.
Skala data : Interval
3) Bentuk sikat gigi
Adalah gambaran suatu ciri tertentu dari suatu sikat gigi yang diketahui
seseorang sebagai salah satu pedoman untuk menentukan pilihan atau
benda. Bentuk tangkai sikat gigi ini harus lurus agar mudah dipegang,
bulu sikat gigi juga harus lurus dan lembut agar dapat menghasilkan
tekanan yang sama serta dapat menjangkau semua permukaan gigi secara
bersamaan dan ukuran ujung kepala sikat mengecil seperti pohon natal.
Diukur dengan cara mengajukan 6 pertanyaan tentang bentuk sikat gigi.
Untuk soal nomor 1– 5 diisi sendiri oleh peneliti dengan cara mengamati
sikat gigi yang dibawa siswa, sedangkan untuk soal nomor 6 diisi oleh
responden.
Jika jawaban benar diberi skor 1
![Page 3: OHIS](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110317/55cf9ae3550346d033a3e1a4/html5/thumbnails/3.jpg)
Jika jawaban salah diberi skor 0
Sehingga diperoleh skor bentuk sikat gigi.
Skala data : Interval
b. Status kebersihan gigi dan mulut
Adalah Indeks kebersihan gigi dan mulut yang diukur dengan OHI-S
merupakan indeks gabungan antara Debris Indeks (DI) dan Calculus Indeks
(CI) :
OHI-S = IndeksCalculusndeksIDebris
Skala data : Rasio
D. Metode Pengumpulan Data
1. Instrumen
a. Kuesioner
Daftar pertanyaan yang berisi tentang identitas responden, frekuensi
menggosok gigi, cara menggosok gigi, bentuk sikat gigi dan status
kebersihan gigi dan mulut (OHI-S).
b. Sonde
Alat untuk memeriksa kebersihan gigi dan mulut
c. Kaca mulut
Untuk melihat keadaan di dalam mulut.
d. Nier bekken / bengkok
Untuk tempat alat - alat pemeriksaan.
e. Pinset dental
Untuk membersihkan gigi dengan kapas
2. Cara pengumpulan data
a. Data primer
![Page 4: OHIS](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110317/55cf9ae3550346d033a3e1a4/html5/thumbnails/4.jpg)
Data primer yang didapat dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara
:
1) Wawancara dengan responden dengan menggunakan kuesioner dan
observasi, meliputi : frekuensi menggosok gigi, cara menggosok gigi,
bentuk sikat gigi, identitas siswa.
2) Pengukuran status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S)
b. Data sekunder
Data sekunder sebagai data pendukung diperoleh dari Kepala Sekolah
dan guru SDN Karangroto 04, meliputi : kondisi geografis tempat penelitian,
presensi siswa.
E. Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
Meliputi koreksi dan kontrol data frekuensi menggosok gigi, cara
menggosok gigi, bentuk sikat gigi dan status kebersihan gigi dan mulut
b. Skoring
1) Frekuensi menggosok gigi
Dilakukan dengan mengisi pertanyaan tentang frekuensi menggosok
gigi dalam sehari.
Frekuensi mengggosok gigi kemudian dikategorikan menjadi :
Jika frekuensi menggosok gigi dalam sehari
1. ≥ 2 : baik
2. < 2 : tidak baik
2) Cara menggosok gigi
Dilakukan dengan memberi skor 1 bila pernyataan tersebut dilakukan
dan skor 0 bila pernyataan tidak dilakukan pada 13 pernyataan tentang
cara menggosok gigi.
Dilakukan dengan observasi langsung siswa dalam mempraktekkan cara
menggosok gigi.
Cara menggosok gigi kemudian dikategorikan menjadi :
![Page 5: OHIS](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110317/55cf9ae3550346d033a3e1a4/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Baik apabila pernyataan dilakukan 80% - 100% (11 – 13 pernyataan dilakukan)
2. Cukup apabila pernyataan dilakukan antara 65% - 79% (9 – 10 pernyataan dilakukan)
3. Kurang apabila pernyataan dilakukan < 65%19 (0 – 8 pernyataan dilakukan)
3) Bentuk sikat gigi
Dilakukan dengan memberi skor 1 bila jawaban benar dan skor 0 bila
jawaban salah pada 6 pertanyaan tentang bentuk sikat gigi.
Data ini diperoleh dengan kuesioner.
Bentuk sikat gigi kemudian di kategorikan menjadi :
1. Semua jawaban benar : baik
2. < 5 jawaban benar : kurang baik
4) Status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S)
Dengan memeriksa gigi penentu dan menghitung Debris Indeks (DI)
dan Calculus Indeks (CI).
Rumus Debris Indeks (DI) :
DI = diperiksayangGigiJumlah
DebrisNilaiJumlah
Kriteria DI = 0,0 – 0,6 (Baik)
0,7 - 1,8 (Sedang)
1,9 - 3,0 (Buruk) 3
Rumus Calculus Indeks (CI) :
CI = diperiksayangGigiJumlah
CalculusNilaiJumlah
Kriteria CI = 0,0 – 0,6 (Baik)
0,7 - 1,8 (Sedang)
1,9 - 3,0 (Buruk) 3
![Page 6: OHIS](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110317/55cf9ae3550346d033a3e1a4/html5/thumbnails/6.jpg)
Rumus OHI - S :
OHI – S = Debris Index (DI) + Calculus Index (CI)
OHI – S menurut WHO : 0,0 - 1,2 (Baik)
1,3 - 3,0 (Sedang)
3,1 -6,0 (Buruk) 3
c. Tabulating
Pemilihan, pengelompokan dan penataan data frekuensi menggosok gigi, cara
menggosok gigi, bentuk sikat gigi dan OHI-S dalam tabel.
2. Analisis data
a. Analisis deskriptif
Untuk mendiskripsikan semua variabel sebagai bahan informasi dengan
membuat tabel distribusi frekuensi. Analisis dalam penelitian adalah analisis
univariat menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel18 .
b. Analisis inferensial
Analisis inferensial menggunakan analisis bivariat, dilakukan terhadap
variabel frekuensi menggosok gigi, cara menggosok gigi, bentuk sikat gigi
dengan status kebersihan gigi dan mulut
. Sebelum uji hipotesis dilakukan uji kenormalan dengan uji Kolmogorov
Smirnov untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Bila data
berdistribusi normal dilakukan uji korelasi Pearson Product Moment dan bila
tidak normal digunakan uji korelasi Rank Spearman
F. Jadwal Penelitian
Pengajuan judul dan bimbingan
proposal
30 Februari – 1 Mei 2007
![Page 7: OHIS](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022110317/55cf9ae3550346d033a3e1a4/html5/thumbnails/7.jpg)
Seminar proposal
Revisi proposal
Penelitian
Ujian skripsi
Revisi skripsi
Pengumpulan artikel dan skripsi
Akhir April – Mei 2007
Mei 2007
Mei – Juli 2007
Akhir Juli – Agustus 2007
Agustus 2007
Akhir Agustus 2007