oftalmia simpatika dr.rosalia, sp.m.docx

Upload: sa3opontjoe

Post on 04-Feb-2018

562 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Oftalmia Simpatika dr.Rosalia, Sp.M.docx

    1/4

    Dhina Amalia Putri

    01.207.5467

    OFTALMIA SIMPATIKA

    A. DEFINISI

    Oftalmia simpatika adalah uveitis granulomatosa bilateral yang jarang terjadi, dimana terjadi

    peradangan di mata kedua setelah mata yang pertama mengalami kerusakan akibat trauma

    tembus atau setelah pembedahan.

    Oftalmia simpatika biasanya timbul 10 hari sampai beberapa tahun setelah trauma mata

    tembus di daerah corpus ciliare, atau setelah kemasukan benda asing. 90% kasus terjadi

    dalam 1 tahun trauma. Walaupun sangat jarang terjadi, Oftalmia impatika juga bisa timbul

    setelah bedah intraokuler tanpa komplikasi terhadap katarak atau glaukoma.

    eabad yang lalu, jumlah kasus Oftalmia impatika ditemukan sekitar !% dari semua kasus.

    "ada perang dunia # dan ## sangat jarang terdapat kasus. "ada 19$0an, 1! dari 1000 kasus

    trauma tembus dilaporkan berlanjut menjadi Oftalmia impatika. "ada !001, di #nggris dan

    #rlandia dilaporkan & kasus Oftalmia impatika dari 1.000.000 kasus trauma tembus dan

    bedah. 'engan demikian Oftalmia impatika merupakan kasus yang sangat jarang terjadi .

    Oftalmia impatika sudah dikenal sejak (ippocrates sekitar !000 tahun yang lalu. )eferensi

    pertama mengenai Oftalmia impatika ialah pernyataan sbb* +ata kanan, bila terkena

    penyakit, sering menyakiti mata sebelah kiri-. "ada abad ke1, /artisch menulis dalam

    bukunya etbook of Ophtalmology, bah2a setelah cedera pada satu mata, maka mata yang

    lainnya yang baik, menjadi terkena bahaya. #stilah Oftalmia impatika dicetuskan olehWilliam ac3en4ie pada 1$50. 'ia mempresentasikan kasus trauma tembus pada satu

    mata dengan perkembangan peradangan pada mata sebelahnya dalam & minggu sampai 1

    tahun. "ada 1906, 7rnest 8uchs menggambarkan temuan mikroskopik klasik pada Oftalmia

    impatika. ejak itu penyakit ini menjadi mudah diketahui.

    . ETIOLO!I

    "enyebabnya tidak diketahui, namun penyakit ini sepertinya berkaitan dengan

    hipersensitivitas terhadap beberapa unsur dari selsel berpigmen di uvea.

    'iduga cedera terhadap satu mata menyebabkan tubuh menimbulkan respon peradanganautoimun terhadap bagian tertentu dari mata. edera menyebabkan jaringan tertentu dari

    mata kontak dengan aliran darah sehingga merangsang sistem imun, yang secara normal

    seharusnya tidak kontak dengan aliran darah. #ni kemudian menyebabkan tubuh

    menghasilkan antigen yang menimbulkan munculnya reaksi autoimun yang seharusnya tidak

    terjadi.

    ". PATOFISIOLO!I

  • 7/21/2019 Oftalmia Simpatika dr.Rosalia, Sp.M.docx

    2/4

    "ada oftalmia simpatika, diperkirakan terjadi hipersensitivitas tipe lambat terhadap struktur

    struktur yang mengandung melanin. 'iperkirakan juga adanya peran virus, tapi belum ada

    bukti yang meyakinkan yang mendukung.

    'iduga terjadi suatu gangguan:cedera, infeksi atau hal lain, yang mengubah struktur

    berpigmen di mata, kulit dan rambut sedemikian rupa sehingga tercetus hipersensitivitas tipelambat terhadap struktur tersebut. /arubaru ini ditemukan adanya bahan larut dari segmen

    luar lapisan fotoreseptor renia ;antigen retina< yang mungkin menjadi autoantigennya.

    D. DIA!NOSIS

    "ada Oftalmia impatika, mata yang trauma mulamula meradang dan kemudian mata yg

    tidak cedera atau +yang bersimpatik- kemudian ikut meradang setelah ! minggu atau bisa

    bertahuntahun.

    =ejala terdini biasanya adalah gangguan tajam penglihatan. "asien mengeluh tentang

    fotofobia, kemerahan. >ika ada ri2ayat trauma, cari parut tempat masuk ke mata.

    idak ada pemeriksaan atau tes apapun yang bisa memastikan seseorang mengalami Oftalmia

    impatika. ?kan tetapi, adanya trauma tembus atau pembedahan pada salah satu mata yang

    dilakukan pasien sebelumnya ditambah dengan adanya tandatanda peradangan pada kedua

    mata, dapat meningkatkan kemungkinan untuk mendiagnosis terjadinya Oftalmia impatika.

    'engan slit lamp atau kaca pembesar tampak +mutton fat- atau keratitis presipitat dan

    kilauan dalam kamera anterior kedua mata. "ada iris bisa terdapat nodul infiltrasi, sinekia

    anterior perifer, neovaskularisasi iris, oklusi pupil, katarak, ablasi retina eksudatif dan

    papilitis. elsel vitreus dan eksudat putihkekuningan di lapis dalam dari retina ;nodul'alen8uchs< tampak di segmen posterior.

    "enyakit dapat berkembang menjadi iridosiklitis berat disertai nyeri dan fotofobia. 'apat

    terjadi papiledema dan glaukoma sekunder. "enyakit ini mungkin disertai vitiligo

    ;depigmentasi bebercak di kulit< dan poliosis ;uban< bulu mata.

    "otongan histologik mata yang mengalami trauma pada oftalmia simpatika mungkin

    memperlihatkan sebukan uniform sebagian besar uvea oleh limfosit, sel epiteloid dan sel

    raksasa. )etina di atasnya biasanya utuh, tetapi dapat terjadi tonjolan sarangsarang sel

    epiteloid melalui epitel pigmen retina sehingga terbentuk nodusnodus 'alen 8uchs.

    "eradangan mungkin menghancurkan arsitektur seluruh uvea sehingga bola mata menciut dan

    atrofi.

  • 7/21/2019 Oftalmia Simpatika dr.Rosalia, Sp.M.docx

    3/4

  • 7/21/2019 Oftalmia Simpatika dr.Rosalia, Sp.M.docx

    4/4

    impatika. /iasanya diberikan dengan dosis tinggi, dan setelah proses peradangan terkendali,

    dosis kemudian diturunkan perlahanlahan. "emberian kortikosteroid harus diperhatikan

    dosisnya dan ditentukan apakah dapat digunakan untuk jangka 2aktu lama. 3ontrol perlu

    dilakukan dengan steroid selama & bulan setelah proses tenang.

    &. Obat Imunosupresif lain.

    >ika kortikosteroid tidak efektif dan memberikan efek samping yang lebih merugikan, terapi

    mungkin dapat diganti dengan beberapa jenis obat seperti antimetabolites dan cell inhibitor.

    ?nti metabolites adalah sekelompok obat anti kanker yang menghambat sel bertumbuh dan

    membelah diri. Obatobat jenis ini termasuk ?4athioprine dan ethotreate. ethotreate

    menghambat metabolisme sel dan dengan demikian menghambat pertumbuhan sel.

    cell inhibitor menghambat selsel limfosit yang berperan dalam proses imunologik.

    yclosporin adalah obat imunosupresan kuat yang bekerja dengan menghambat dan

    menurunkan aktivitas dari sistem imun tubuh

    !. P#O!NOSIS

    anpa pengobatan, penyakit ini sangat serius dan terus berkembang 2alaupun perlahan,

    namun pasti berakhir dengan kebutaan bilateral total setelah beberapa bulan atau tahun. /ila

    ditangani dengan cepat dan tepat, pasien akan memiliki kesempatan untuk memelihara

    penglihatan yang efektif.