observasi pedagang es kelapa

27
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Karakteristik sektor informal yaitu bentuknya tidak terorganisir, kebanyakan usaha sendiri, cara kerja tidak teratur, biaya dari diri sendiri atau sumber tak resmi, dapatlah diketahui betapa banyaknya jumlah anggota masyarakat memilih tipe usaha ini, karena mudah dijadikan sebagai lapangan kerja bagi masyarakat strata ekonomi rendah yang banyak terdapat di negara kita terutama pada kota besar maupun kecil. Kemampuan sektor informal dalam menampung tenaga kerja didukung oleh faktor-faktor yang ada. Faktor utama adalah sifat dari sektor ini yang tidak memerlukan persyaratan dan tingkat keterampilan, sektor modal kerja, pendidikan ataupun sarana yang dipergunakan semuanya serba sederhana dan mudah dijangkau oleh semua anggota masyarakat atau mereka yang belum memiliki pekerjaan dapat terlibat didalamnya. Selama ini banyak pekerja sektor informal di daerah ini belum mendapat perlindungan dan jaminan hidup layak saat dalam bekerja. Ketika mengalami kecelakaan saat bekerja, si pekerja informal menanggung sendiri biaya berobat. Keselamatan raga maupun jiwa mereka tak ada yang menjamin. Perkembangan pedagang kali lima dari waktu kewaktu sangat pesat jumlahnya, karena pedagang kaki lima dapat lebih mudah untuk dijumpai konsumennnya dari pada pedagang resmi yang kebanyakan bertempat tetap. Situasi tempat dan keramaian dapat

Upload: melda-pandiangan

Post on 27-Oct-2015

853 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Karakteristik sektor informal yaitu bentuknya tidak terorganisir, kebanyakan usaha sendiri, cara kerja tidak teratur, biaya dari diri sendiri atau sumber tak resmi, dapatlah diketahui betapa banyaknya jumlah anggota masyarakat memilih tipe usaha ini, karena mudah dijadikan sebagai lapangan kerja bagi masyarakat strata ekonomi rendah yang banyak terdapat di negara kita terutama pada kota besar maupun kecil.Kemampuan sektor informal dalam menampung tenaga kerja didukung oleh faktor-faktor yang ada. Faktor utama adalah sifat dari sektor ini yang tidak memerlukan persyaratan dan tingkat keterampilan, sektor modal kerja, pendidikan ataupun sarana yang dipergunakan semuanya serba sederhana dan mudah dijangkau oleh semua anggota masyarakat atau mereka yang belum memiliki pekerjaan dapat terlibat didalamnya. Selama ini banyak pekerja sektor informal di daerah ini belum mendapat perlindungan dan jaminan hidup layak saat dalam bekerja. Ketika mengalami kecelakaan saat bekerja, si pekerja informal menanggung sendiri biaya berobat. Keselamatan raga maupun jiwa mereka tak ada yang menjamin.Perkembangan pedagang kali lima dari waktu kewaktu sangat pesat jumlahnya, karena pedagang kaki lima dapat lebih mudah untuk dijumpai konsumennnya dari pada pedagang resmi yang kebanyakan bertempat tetap. Situasi tempat dan keramaian dapat dimanfaatkan untuk mencari rejeki halal sebagai pedagang kaki lima, misalnya makanan dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki dapat dipakai sebagai salah satu modal untuk mencari ataupun menambah penghasilan. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa sektor informal pedagang kaki lima mempunyai peranan yang sangat besar untuk meningkatkan perekonomian terutama masyarakat ekonomi lemah dan sektor ini juga menyerap tenaga kerja yang mempunyai keahlian yang relatif minim.B. RUMUSAN MASALAHBagaimanakah penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada pedagang kaki lima khususnya pada penjual es kelapa muda?C. TUJUANAdapun tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada PKL khususnya penjual es kelapa. 

TRANSCRIPT

Page 1: Observasi Pedagang Es Kelapa

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Karakteristik sektor informal yaitu bentuknya tidak terorganisir, kebanyakan usaha

sendiri, cara kerja tidak teratur, biaya dari diri sendiri atau sumber tak resmi, dapatlah

diketahui betapa banyaknya jumlah anggota masyarakat memilih tipe usaha ini, karena

mudah dijadikan sebagai lapangan kerja bagi masyarakat strata ekonomi rendah yang banyak

terdapat di negara kita terutama pada kota besar maupun kecil.

Kemampuan sektor informal dalam menampung tenaga kerja didukung oleh faktor-

faktor yang ada. Faktor utama adalah sifat dari sektor ini yang tidak memerlukan persyaratan

dan tingkat keterampilan, sektor modal kerja, pendidikan ataupun sarana yang dipergunakan

semuanya serba sederhana dan mudah dijangkau oleh semua anggota masyarakat atau mereka

yang belum memiliki pekerjaan dapat terlibat didalamnya. Selama ini banyak pekerja sektor

informal di daerah ini belum mendapat perlindungan dan jaminan hidup layak saat dalam

bekerja. Ketika mengalami kecelakaan saat bekerja, si pekerja informal menanggung sendiri

biaya berobat. Keselamatan raga maupun jiwa mereka tak ada yang menjamin.

Perkembangan pedagang kali lima dari waktu kewaktu sangat pesat jumlahnya,

karena pedagang kaki lima dapat lebih mudah untuk dijumpai konsumennnya dari pada

pedagang resmi yang kebanyakan bertempat tetap. Situasi tempat dan keramaian dapat

dimanfaatkan untuk mencari rejeki halal sebagai pedagang kaki lima, misalnya makanan

dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki dapat dipakai sebagai salah satu modal

untuk mencari ataupun menambah penghasilan. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa

sektor informal pedagang kaki lima mempunyai peranan yang sangat besar untuk

meningkatkan perekonomian terutama masyarakat ekonomi lemah dan sektor ini juga

menyerap tenaga kerja yang mempunyai keahlian yang relatif minim.

B.     RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada pedagang kaki lima

khususnya pada penjual es kelapa muda?

C.    TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui penerapan kesehatan dan

keselamatan kerja pada PKL khususnya penjual es kelapa.

Page 2: Observasi Pedagang Es Kelapa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    GAMBARAN LOKASI

PKL khususnya penjual es kelapa muda ini terletak di pinggiran  Jl. Jamin Ginting,

tepat di dekat lampu merah Simpang Pos.

1.      SEJARAH PENDIRIAN

Kios es kelapa muda ini didirikan oleh Ibu Minar (50 tahun). Usaha ini digelutinya

sejak tahun 2011, awal didirikannya kios ini diawali atas dasar coba-coba. Akan tetapi beliau

melihat adanya peluang yang akan memberikan untung yang lumayan, akhirnya beliau

kemudian melanjutkan usahanya tersebut sampai sekarang. Apalagi lokasi kiosnya sangat

strategis karena terletak di pinggiran jalan Jamin Ginting dan tepat di depan Simpang Pos

Medan.

2.      JUMLAH TENAGA KERJA

Mulai dari awal dirintisnya hingga sekarang ibu Minar bekerja di kios tersebut

bersama anaknya serta  gerobaknya yang berukuran tak cukup dua meter, belasan gelas

khusus, seperangkat kursi plastik ala kadarnya, puluhan kelapa muda, es batu, cairan gula

merah, dan beberapa kaleng susu kental manis, ia pun memulai bisnisnya dengan semangat

dan sejumput harapan, semoga dagangannya laris.

Berjualan dari jam 8 pagi hingga jam 10 malam. Ia menjual es kelapa mudanya

dengan  harga pergelas 3.000 rupiah. Dipotong biaya bahan baku. Beliau tidak mengaji tenga

kerja karena, beliau berpikir untung yang didapatkan tidak terlalu banyak. Sehingga beliau

memutuskan untuk berkerja hanya dengan dibantu oleh anak-anaknya.

3.      PROSES PRODUKSI

Awal produksi pembuatan es kelapa muda dimulai dengan pembelian kelapa muda,

apabila ada pelanggan yang singgah, maka beliau akan membelah buah kelapa tersebut

dengan parang, kemudian mengeroknya dengan tutup botol. Setelah itu, hasil kerokan di

masukkan ke dalam gelas kemudian ditambahkan es batu, susu dan gula merah untuk

menambah rasa manis dan tambahkan air kelapa untuk memberi rasa yang lebih nikmat

.

No Kegiatan Potensi Hazardz Upaya

Page 3: Observasi Pedagang Es Kelapa

Pencegahan

1 Saat membelah kelapa Luka/teriris/terpotong Pakai sarung

tangan

Kaki keram karena

lama jongkok

Pakai tempat duduk

agar kaki tidak

tertindis

Sakit punggung Pakai tempat duduk

agar posisi 

ergonomis

2 Saat berjualan Panas Kipas angin

Debu dan polusi

dari kendaraan

Pakai masker

Pengambilan es

batu dengan tangan

Mengambil dengan

sendok

Kontaminasi bahan

jualan dengan

semut, kecoa dan

lalat serta asap-asap

kendaraan yang

lewat

Menutup jualan

dengan kain bersih

ataupun penutup

lain yang bias

menghindarkan

minuman dari

kontaminasi semut,

kecoa ataupun lalat

serta polusi yang

dihasilkan

kendaraan yang

lewat

B.     TINJAUAN UMUM

a.      Tinjauan umum tentang buah kelapa muda

1.      Pengertian kelapa muda

Kelapa muda adalah salah satu produk kelapa yang bernilai ekonomi tinggi, karena

mengandung nilai gizi yang tinggi dan sangat baik untuk kesehatan manusia. Di negaranegara

tropis, seperti India dan Bangladesh dilaporkan bahwa sepertiga produksi buah kelapanya

digunakan untuk konsumsi kelapa muda, terutama air kelapa untuk minuman sehat. Buah

Page 4: Observasi Pedagang Es Kelapa

kelapa yang dipanen untuk kelapa muda adalah yang berumur 7 - 8 bulan, bahkan pada saat

suhu udara yang sangat tinggi di Bangladesh, konsumsi kelapa muda meningkat terutama

untuk air kelapa sebagai pengganti air tubuh yang hilang, yaitu buah kelapa yang berumur 6 -

6,5 bulan. Buah kelapa pada umur ini belum membentuk daging buah, sehingga yang

dikonsumsi memang hanya air kelapanya, bahkan kadar sukrosa masih sangat rendah.

Berbeda dengan buah kelapa tua yang pemanfaatannya sangat beranekaragam, daging

buah kelapa muda umur 7 - 8 bulan umumnya hanya terbatas sebagai bahan baku untuk

minuman es kelapa. Sedangkan air kelapa muda dikonsumsi langsung sebagai minuman segar

bersama dengan daging buahnya atau dicampur buah-buahan segar lainnya. Komponen

daging buah dan air kelapa terkandung potensi gizi yang cukup baik.

b.      Tinjauan Umum Tentang Pembuatan Es Kelapa Muda

Dalam pembuatan es kelapa muda ada beberapa bahan yang harus disiapkan yaitu

1.      Daging kelapa muda

Daging kelapa muda yang rasanya gurih, mengandung lemak sekitar 5,59 - 7,86%,

protein 1,29 - 1,701%, abu 0,51 - 2,64, karbohidrat 3,39 - 6,67%, serat pangan 2,25 - 3,53%

dan air 85,26 - 87,24% .

Jika dibandingkan dengan produk tanaman hortikultura, maka kadar air, lemak dan

protein daging buah kelapa muda mendekati komposisi buah alpukat, yakni kadar air 84,3%,

lemak 6,5% dan protein 0,9%. Mungkin dengan kemiripan ini, sehingga mengkonsumsi

kelapa muda sering ditambah dengan gula merah, sama dengan kebiasaan konsumen yang

mengkonsumsi buah alpukat. Untuk mengetahui mutu lemak dapat dilihat dari susunan asam

lemaknya. Sedangkan untuk mengetahui mutu protein dapat dilihat dari susunan asam amino.

2.      Air kelapa muda

Air kelapa muda bila diminum segar rasanya manis karena mengandung total gula

5,6%, selain itu memiliki sejumlah makro dan mikromineral, juga mengandung vitamin dan

protein meskipun dalam jumlah yang kecil. Kandungan protein air kelapa muda meskipun

hanya 0,1%, tetapi ARG (12,75%), ALA (2,41%), CYS (1,17%), dan SER (0,91%),

merupakan 4 jenis asam amino yang lebih tinggi dibanding yang terkandung pada protein

susu sapi. Selanjutnya dari 12 jenis asam amino pada air kelapa, 7 di antaranya adalah

esensial, yaitu : ARG, LEU, LYS, TYR, HIS, PHE dan CYS. Sedangkan GLU adalah jenis

asam amino tertinggi dan seperti yang dijelaskan pada nilai gizi daging buah kelapa muda,

GLU (14,50%) juga yang paling tinggi dimana asam amino tersebut merupakan nutrisi

penting untuk otak. Komposisi mineral berturutturut dari yang paling tinggi adalah Kalium

Page 5: Observasi Pedagang Es Kelapa

(7,300 mg/l), Chlorida (1,830 mg/l), Kalsium (994 mg/l), Nitrogen (432 mg/l), Magnesium

(262 mg/l) dan Fosfor (186 mg/l). Selain itu mengandung sejumlah vitamin, di antaranya

vitamin C (2,2 - 3,4 mg/100 ml).

Manfaat kelapa muda untuk kesehatan yaitu Air kelapa muda (tender coconut water)

secara teknis merupakan cairan endosperm, kaya nutrisi dan alami. Minuman air kelapa muda

dapat mengatasi masyarakat di daerah tropis dalam menghadapi pengaruh udara panas.

Berikut ini sejumlah sifat dan khasiat dari air kelapa muda dalam mengatasi berbagai jenis

penyakit, diantaranya : 1) Baik sebagai makanan bayi yang menderita gangguan yang

berhubungan dengan usus, 2) Mencegah dehidrasi, 3) Mengandung senyawa organik yang

memiliki sifat-sifat pertumbuhan, 4) Menjaga tubuh tetap dingin, 5) Mencegah tubuh dari

biang keringat, yang dapat menyebabkan cacar air, campak dan lain-lain, 6) Dapat

membunuh cacing dalam usus, 7) Adanya sifat garam albumen membuat air kelapa muda

sebagai minuman baik untuk kasus kolera, 8) Merupakan minuman tonik yang terbaik untuk

orang sakit dan manula, 9) Perawatan bagi orang yang kekurangan nutrisi, 10) Diuretic, 11)

Efektif dalam perawatan ginjal dan batu ginjal, 12) Dapat disuntik melalui urat nadi pada

keadaan darurat (sebagai infus), 13) Sebagai substitusi plasma darah yang steril, tidak

menghasilkan panas, tidak merusak sel darah merah dan siap diterima tubuh, 14) Membantu

penyerapan yang cepat terhadap obat dan membuat konsentrasi puncak dalam darah menjadi

lebih mudah karena adanya efek elektrolitik, 15) Pencegah infeksi saluran air kencing dan

menghilangkan pengaruh mineral yang bersifat racun.

Mengingat peranan gizi daging dan air kelapa sangat beragam untuk membantu

memenuhi kebutuhan gizi dan juga memiliki banyak khasiat, maka perlu penanganan khusus

untuk buah kelapa muda, sehingga lebih banyak konsumen yang mengkonsumsi buah kelapa

muda, dibanding buah-buahan impor yang banyak beredar di Indonesia.

3.      Gula merah

Gula merah atau gula Jawa biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang

dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti

kelapa, aren, dan siwalan. Bunga (mayang) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang

dipres dengan dua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga

menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga

menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak. Setelah proses pembengkakan

berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan

biasanya ditampung dengan timba yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang

ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan

Page 6: Observasi Pedagang Es Kelapa

dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-

mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar

dipakai sebagai bahan baku kecap manis. Gula merah digunakan sebagai pemanis pada es

kelapa muda.

4.      Gula pasir/tebu

Gula tebu kebanyakan dipasarkan dalam bentuk gula kristal curah. Pertama tama

bahan mentah dihancurkan dan diperas, sarinya dikumpulkan dan disaring, cairan yang

terbentuk kemudian ditambahkan bahan tambahan (biasanya menggunakan kalsium oksida)

untuk menghilangkan ketidakkemurnian, campuran tersebut kemudian diputihkan dengan

belerang dioksida. Campuran yang terbentuk kemudian dididihkan, endapan dan sampah

yang mengambang kemudian dapat dipisahkan. Setelah cukup murni, cairan didinginkan dan

dikristalkan (biasanya sambil diaduk) untuk memproduksi gula yang dapat dituang ke

cetakan. Sebuah mesin sentrifugal juga dapat digunakan pada proses kristalisasi. Gula ini

digunakan sebagai penambah rasa manis pada makanan.

5.      Susu kental maniz

Susu kental, atau lebih umum susu kental manis, adalah susu sapi yang airnya

dihilangkan dan ditambahkan gula, sehingga menghasilkan susu yang sangat kental dan dapat

bertahan selama satu tahun bila tidak dibuka. Susu kental manis sering ditambahkan pada

hidangan penutup, pada umumnya kue. Di Rusia, susu kental manis dikenal sebagai

"cгущёнка" (sguschyonka). susu kental manis ini umumnya tidak cocok untuk bayi atau

anak-anak karena sudah ditambahkan gula dan lemak pada kandungan susu telah dikurangi.

Susu kental manis ini biasanya ditambahkan sebagai pewarna dan penambah rasa

manis pada es kelapa, khususnya pada susu coklat.

6.      Es batu kristal

Es batu Kristal merupakan es batu yang berbentuk Kristal yang dicampurkan pada es

kelapa untuk untuk memberi efek rasa dingin pada minuman tersebut. Agar pelanggan yang

mengkonsumsi merasa segar kembali.

Dalam pembuatan es kelapa muda, digunakan beberapa alat yaitu:

1.      Parang

Digunakan untuk membelah kelapa yang akan dikeruk isinya

2.      Tutup botol

Digunakan untuk mengeruk isi kelapa muda

Page 7: Observasi Pedagang Es Kelapa

3.      Gelas

Digunakan sebagai wadah atau tempat penyimpanan daging kelapa muda yang

telah dikeruk.

4.      Sendok

Digunakan untuk mengaduk es kelapa muda yang telah dibuat.

c.       Tinjauan Umum Tentang Cara Pembuatan Es Kelapa Muda

Cara pembuatan es kelapa muda yaitu:

  Bahan :

      2 buah kelapa muda

Air kelapa muda dari 2 buah kelapa muda

      Susu kental manis

      Gula merah dan gula pasir/tebu

      Es batu

  Cara Membuat :

a.       Keruk daging buah kelapa dengan sendok atau dengan serutan buah

b.      Campur daging buah kelapa, air kelapa,susu kental manis  dan gula merah yang

telah dikeruk

c.       Tambahan es batu saat dihidangkan

d.      Tinjauan Umum Tentang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

1.      Pengertian Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6),

mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang

sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan

lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

Menurut Mangkunegara (2002, p.170), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja

adalah:

a.       Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:

1.      Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang

diperhitungkan keamanannya.

2.       Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak

3.       Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

b.      Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:

Page 8: Observasi Pedagang Es Kelapa

1.       Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

2.       Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan

penerangan.

Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja :

Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga.

Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau

perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan

atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi

kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa

cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan

dan atau mengadakan pengawasan yang ketat.

Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan

yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian

secara cermat dilakukan atau tidak.

2.      Determinan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

  Determinan kesehatan kerja mencakup:

1.      Beban kerja

Beban kerja merupakan beban yang ditanggung oleh para pekerja. Beban kerja terdiri

dua yaitu;

a.       beban fisik, contoh pada kuli bangunan

b.      beban mental dan sosial, contoh pada pegawai perusahaan.

2.      Beban tambahan

Beban yang diterima pekerja akibat lingkungan yang mengganggu pekerja.ada lima

faktor  beban tambahan yaitu;

a.       faktor fisik, contoh pencahayaan yang kurang, suhu udara yang terlalu tinggi atau terlalu

rendah, kebisingan, dan sebagainya.

b.      faktor kimia, bahan-bahan kimia. Contoh: bau gas, uap atau asap, debu, dan sebagainya.

c.       faktor biologi, binatang atau hewan dan tumbuhan yang menyebabkan pandangan tidak

enak. Contoh: nyamuk, lalat, taman yang tidak teratur dan sebagainya.

d.      faktor fisiologis, peralatan kerja yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh pekerja.f

e.       faktor sosial-psikologis, suasana kerja yang tidak harmonis. Contoh: gossip, cemburu,

dan sebagainya.

Page 9: Observasi Pedagang Es Kelapa

3.      Kemampuan Kerja

Kemampuan kerja merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan.

Kemampuan kerja setiap pekerja bebeda. Kemampuan kerja ditentukan umur, gizi,

keturunan, dan sebagainya.

Page 10: Observasi Pedagang Es Kelapa

BAB III

PEMBAHASAN

A.    Pengetahuan Tentang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Dari hasil penelitian yang telah saya lakukan, saya mendapatkan bahwa penjual es

kelapa muda yang terletak di pinggiran jalan Jamin Ginting tidak mempunyai pengetahuan

tentang kesehatan dan keselamatan kerja.

B.     Kondisi Lingkungan Kerja

1.      Potensial Bahaya Lingkungan Fisik

Di kios es kelapa muda tersebut sudah ada pencahayaan yang akan membantu pak

hasan dalam bekerja, tetapi cahayanya tidak terlalu terang sehingga agak menyulitkan beliau

saat membelah kelapa pada saat malam hari. Agar menghindari bahaya supaya tangannya

tidak terkena parang saat membelah buah kelapa pada malam hari maka harusnya

pencahayaannya ditambah.

Ibu Minar juga rentan terkena bising karena kiosnya terletak dipinggir jalan raya yang

setiap harinya dilewati oleh berpuluh-puluh kendaraan dari arah manapun yang dapat akan

dapat mengganggu ketenangan kerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan

komunikasi bahkan kebisingan yang serius dapat mengakibatkan kematian. Semakin lama

telinga mendengar kebisingan, makin buruk pula dampak yang diakibatkannya, diantaranya

adalah pendengaran dapat semakin berkurang. Oleh karena itu sebaiknya beliau memakai

penutup telinga untuk mengurangi efek dari bising tersebut.

Untuk menghindari agar rambut dan sejenisnya tidak jatuh pada es kelapa, maka

sebaiknya beliau memakai penutup kepala, celemek agar baju yang dipakai tidak ikut kotor

serta memakai pakaian pendek untuk menghindari agar pakaian tidak tercelup pada minuman

yang dibuat.

2.      Potensial Bahaya Lingkungan Kimia

Karena kios es kelapa muda ini terletak di pinggiran jalan maka debu dan polusi asap

kendaraan sangat rentan pada tubuh sang penjual. Partikel debu akan berada di udara dalam

waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang layang di udara kemudian masuk ke dalam

tubuh manusia melalui pernafasan. Selain dapat membahayakan terhadap kesehatan juga

dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan dapat mengadakan berbagai reaksi kimia

sehingga komposisi debu di udara menjadi partikel yang sangat rumit karena merupakan

campuran dari berbagai bahan dengan ukuran dan bentuk yang relatif berbeda beda. Oleh

Page 11: Observasi Pedagang Es Kelapa

karena itu, untuk meminimalisir dampak debu dan polusi udara maka sebaiknya bu Minar

memperbaiki struktur bangunan kios agar lebih tertutup atau dengan memakai masker.

3.      Potensial Bahaya Lingkungan Biologis

Di kios es kelapa muda tersebut rentan terhadap binatang-binatang kecil seperti

semut, kecoa dan lalat yang juga dapat membawa bibit penyakit pada tubuh manusia.

Sebaiknya pak hasan rutin mensterilkan tempat-tempat yang rawan didatangi binatang-

binatang kecil tersebut serta memakai alas kaki untuk menghindari mikroorganisme yang ada

di tanah tempat sekitar beliau berjualan.

4.      Potensial Bahaya Lingkungan Fisiologis

Sebaiknya ibu Minar memperhatikan posisinya pada saat bekerja, misalnya posisi

yang baik dan ergonomis pada saat membelah kelapa dan proses pembuatan es kelapa

tersebut untuk menghindari rasa lelah. Dan sebaiknya beliau memperhatikan jam kerjanya.

Karena berdasarkan pengakuannya, ibu Minar mulai bekerja pada pukul 8 pagi sampai

dengan pukul 10 malam.

5.      Potensial Bahaya Lingkungan Psikologis

Dalam usaha kios ini, bu Minar mengaku sering dilanda kecemasan. Beliau takut jika

dagangannya tidak laku. Beliau juga sering dilanda stress apabila penghasilan atau

pemasukannya lebih sedikit dibandingkan dengan pengeluarannya.

C.    Penggunaan Alat Pelindung Diri

Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, penjual tidak memakai alat

pelindung diri. Sebaiknya beliau memakai tutup kepala untuk mencegah rambutnya jatuh

pada es kelapa yang dibuat, masker untuk menghindari debu dan polusi dari jalan raya,

sarung tangan saat membuat es kelapa serta memakai kain pada saat membelah kelapa untuk

menghindari lecet pada tangan.

D.    Pencegahan/Pengendalian Kecelakaan Kerja

a.      Dari Lingkungan Fisik

Penerangan yang cukup dan diatur dengan baik juga akan membantu menciptakan

lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat memelihara kegairahan

kerja. Telah kita ketahui hampir semua pelaksanaan pekerjaan melibatkan fungsi mata,

dimana sering kita temui jenis pekerjaan yang memerlukan tingkat penerangan tertentu agar

tenaga kerja dapat dengan jelas mengamati obyek yang sedang dikerjakan. Intensitas

penerangan yang sesuai dengan jenis pekerjaannnya jelas akan dapat meningkatkan

produktivitas kerja.

Page 12: Observasi Pedagang Es Kelapa

b.      Dari Lingkungan Kimia

Debu dan polusi yang berada disekitar kios dapat diminimalisir dengan pemakaian

masker oleh penjual es kelapa.

Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari

kandungan senyawa kimianya tergantung dari kondisi mengemudi, jenis mesin, alat

pengendali emisi bahan bakar, suhu operasi dan faktor lain yang semuanya ini membuat pola

emisi menjadi rumit.

Jenis bahan bakar pencemar yang dikeluarkan oleh mesin dengan bahan bakar bensin

maupun bahan bakar solar sebenarnya sama saja, hanya berbeda proporsinya karena

perbedaan cara operasi mesin. Secara visual selalu terlihat asap dari knalpot kendaraan

bermotor dengan bahan bakar solar, yang umumnya tidak terlihat pada kendaraan bermotor

dengan bahan bakar bensin.

Walaupun gas buang kendaraan bermotor terutama terdiri dari senyawa yang tidak

berbahaya seperti nitrogen, karbon dioksida dan upa air, tetapi didalamnya terkandung juga

senyawa lain dengan jumlah yang cukup be sar yang dapat membahayakan gas buang

membahayakan kesehatan maupun lingkungan. Bahan pencemar yang terutama terdapat

didalam gas buang buang kendaraan bermotor adalah karbon monoksida (CO), berbagai

senyawa hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu

termasuk timbel (PB). Bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbel organik,

dilepaskan keudara karena adanya penguapan dari sistem bahan bakar. Lalu lintas kendaraan

bermotor, juga dapat meningkatkan kadar partikular debu yang berasal dari permukaan jalan,

komponen ban dan rem.

Setelah berada di udara, beberapa senyawa yang terkandung dalam gas buang

kendaraan bermotor dapat berubah karena terjadinya suatu reaksi, misalnya dengan sinar

matahari dan uap air, atau juga antara senyawa-senyawa tersebut satu sama lain.

Proses reaksi tersebut ada yang berlangsung cepat dan terjadi saat itu juga di

lingkungan jalan raya, dan adapula yang berlangsung dengan lambat. Reaksi kimia di

atmosfer kadangkala berlangsung dalam sua tu rantai reaksi yang panjang dan rumit, dan

menghasilkan produk akhir yang dapat lebih aktif atau lebih lemah dibandingkan senyawa

aslinya. Sebagai contoh, adanya reaksi di udara yang mengubah nitrogen monoksida (NO)

yang terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor menjadi nitrogen dioksida (NO2 )

yang lebih reaktif, dan reaksi kimia antara berbagai oksida nitrogen dengan senyawa

hidrokarbon yang menghasilkan ozon dan oksida lain, yang dapat menyebabkan asap awan

Page 13: Observasi Pedagang Es Kelapa

fotokimi (photochemical smog). Pembentukan smog ini kadang tidak terjadi di tempat asal

sumber (kota), tetapi dapat terbentuk di pinggiran kota. Jarak pembentukan smog ini

tergantung pada kondisi reaksi dan kecepatan angin.

Pengaruh bahan pencemar yang dapat menyebabkan meningkatnya resiko atau

penyakit atau kondisi medik lainnya pada seseorang ataupun kelompok orang. Pengaruh ini

tidak dibatasi hanya pada pengaruhnya terhadap penyakit yang dapat dibuktikan secara klinik

saja, tetapi juga pada pengaruh yang pada suatu mungkin juga dipengaruhi faktor lainnya

seperti umur misalnya. Telah banyak bukti bahwa anak-anak dan para lanjut usia merupakan

kelompok yang mempunyai resiko tinggi di dalam peristiwa pencemaran udara. Anak-anak

lebih peka terhadap infeksi saluran pernafasan dibandingkan dengan orang dewasa, dan

fungsi paru-paru nya juga berbeda. Para usia lanjut masuk di dalam kategori kelompok resiko

tinggi karena penyesuaian kapasitas dan fungsi paru-paru menurun, dan pertahanan

imunitasnya melemah. Karena kapasitas paru-paru dari penderita penyakit jantung dan paru-

paru juga rendah, kelompok ini juga sangat peka terhadap pencemaran udara.

Berdasarkan sifat kimia dan perilakunya di lingkungan, dampak bahan pencemar yang

terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor digolongkan sebagai berikut :

1.      Bahan-bahan pencemar yang terutama mengganggu saluran pernafasan. Yang termasuk

dalam golongan ini adalah oksida sulfur, partikulat, oksida nitrogen, ozon dan oksida lainnya.

2.      Bahan-bahan pencemar yang menimbulkan pengaruh racun sistemik, seperti hidrokarbon

monoksida dan timbel/timah hitam.

3.      Bahan-bahan pencemar yang dicurigai menimbulkan kanker seperti hidrokarbon.

4.      Kondisi yang mengganggu kenyamanan seperti kebisingan, debu jalanan, dll.

c.       Dari Lingkungan Biologis

Kecoa merupakan Merupakan vektor pembawa penyakit seperti : diare, keracunan

makanan akibat bakteri Staphylococcus sp., dll serta merupakan Indikator kurang baiknya

sanitasi di tempat tersebut.

Semut merupakan binatang kecil yang selalu meninggalkan jejak berupa feromon

yang merupakan alat petunjuk bagi semut lain untuk mengikuti jejak rekannya. Semut sangat

tertarik dengan makanan yang aromatik dan manis. Menyukai tempat-tempat yang lembab

dan sarang biasanya terdapat pada celah dekat sumber makanan baik yang berupa cairan

maupun padat.

Beberapa species semut dapat menggigit dan menyengat, keberadaannya mengganggu

kehidupan manusia, serta menimbulkan pemandangan atau dekorasi ruangan menjadi tidak

sedap dipandang.

Page 14: Observasi Pedagang Es Kelapa

Lalat merupakan binatang kecil yang aktif hanya di siang hari, sedangkan pada malam

hari mereka akan beristirahat di tempat-tempat : tanaman, pagar, langit-langit, kabel listrik

dan sudut bangunan. Lokasi istirahatnya tidak jauh dari lokasi mereka mencari makanan.

Biasanya 1 – 3 meter di atas permukaan tanah.

Sesuai dengan bentuk mulutnya lalat hanya makan dalam bentuk cairan atau makanan

basah dengan cara menghisap. Air merupakan sesuatu yang vital bagi kehidupan lalat, karena

tanpa air lalat hanya dapat hidup tidak lebih dari 48 jam, lalat sangat menyukai berbagai

macam sayuran dan buah-buahan, daging segar, ikan, sisa makanan, sampah, kotoran

manusia dan kotoran binatang serta ingkai dimana umumnya lalat dapat meletakkan telurnya.

Masalah yang dapat ditimbulkan yaitu merupakan vektor pembawa penyakit seperti :

thypoid, demam dan kolera. Mengkontaminasi makanan dan minuman., keberadaannya

mengganggu kehidupan manusia.

d.      Lingkungan Fisiologis

Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha menyerasikan pekerjaan dan

lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan

efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin.

Beban fisik yang dibenarkan umumnya tidak melebihi 30-40% kemampuan

maksimum seorang pekerja dalam waktu 8 jam sehari. Untuk mengukur kemampuan kerja

maksimum digunakan pengukuran denyut nadi yang diusahakan tidak melebihi 30-40 kali per

menit di atas denyut nadi sebelum bekerja. Di Indonesia beban fisik untuk mengangkat dan

mengangkut yang dilakukan seorang pekerja dianjurkan agar tidak melebihi dari 40 kg setiap

kali mengangkat atau mengangkut.

Sikap pekerjaan harus selalu diupayakan agar merupakan sikap ergonomik. Sikap

yang tidak alamiah harus dihindari dan jika hal ini tidak mungkin dilaksanakan harus

diusahakan agar beban statis menjadi sekecil-kecilnya. Untuk membantu tercapainya sikap

tubuh yang ergonomik sering diperlukan pula tempat duduk dan meja kerja yang kriterianya

disesuaikan dengan ukuran anthropometri pekerja.

e.       Lingkungan Psikologis

Untuk meningkatkan pendapatannya, pak hasan harus menjaga kebersihan kiosnya

agar pelanggan tertarik untuk singgah. Serta meningkatkan promosi agar pendapatan lebih

meningkat lagi.

Page 15: Observasi Pedagang Es Kelapa

f.       Fasilitas Kesehatan

Selama bekerja di kios tersebut, bu Minar dan anaknya tidak pernah mengalami

penyakit yang serius. Mereka kebanyakan mengalami rasa pegal dan kelelahan saat bekerja

karena waktu bekerja mereka sekitar 15 jam/hari tanpa ada yang menggantikan.

Page 16: Observasi Pedagang Es Kelapa

BAB IV

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa lingkungan

yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja pada:

a.       Lingkungan fisik yaitu pencahayaan yang tidak terlalu terang sehingga agak menyulitkan

beliau saat membelah kelapa pada saat malam hari. Agar menghindari bahaya supaya

tangannya tidak terkena parang saat membelah buah kelapa pada malam hari maka harusnya

pencahayaannya ditambah. Selain itu beliau juga rentan terkena bising karena kiosnya

terletak dipinggir jalan raya yang setiap harinya dilewati oleh berpuluh-puluh kendaraan dari

arah manapun yang dapat akan dapat mengganggu ketenangan kerja, merusak pendengaran,

dan menimbulkan kesalahan komunikasi. Oleh karena itu sebaiknya beliau memakai penutup

telinga untuk mengurangi efek dari bising tersebut. Untuk menghindari agar rambut dan

sejenisnya tidak jatuh pada es kelapa, maka sebaiknya beliau memakai penutup kepala,

celemek agar baju yang dipakai tidak ikut kotor serta memakai pakaian pendek untuk

menghindari agar pakaian tidak tercelup pada minuman yang dibuat.

b.      Lingkungan kimia yaitu Karena kios es kelapa muda ini terletak di pinggiran jalan maka

debu dan polusi asap kendaraan sangat rentan pada tubuh sang penjual. Oleh karena itu,

untuk meminimalisir dampak debu dan polusi udara maka sebaiknya pak hasan memperbaiki

struktur bangunan kios agar lebih tertutup atau dengan memakai masker.

c.       Lingkungan biologi yaitu di kios es kelapa muda tersebut rentan terhadap binatang-

binatang kecil seperti semut, kecoa dan lalat yang juga dapat membawa bibit penyakit pada

tubuh manusia. Sebaiknya pak hasan rutin mensterilkan tempat-tempat yang rawan didatangi

binatang-binatang kecil tersebut.

d.      Lingkungan fisiologis yaitu Sebaiknya ibu Minar memperhatikan posisinya pada saat

bekerja, misalnya posisi yang baik dan ergonomis pada saat membelah kelapa dan proses

pembuatan es kelapa tersebut untuk menghindari rasa lelah. Dan sebaiknya beliau

memperhatikan jam kerjanya. Karena berdasarkan pengakuannya, ibu Minar mulai bekerja

pada pukul 8 pagi sampai dengan pukul 10 malam.

e.       Lingkungan psikologis yaitu sering dilanda kecemasan. Beliau takut jika dagangannya

tidak laku. Beliau juga sering dilanda stress apabila penghasilan atau pemasukannya lebih

sedikit dibandingkan dengan pengeluarannya.

Page 17: Observasi Pedagang Es Kelapa

Mengenai pengetahuan tentang K3, beliau tidak mengetahui apa itu K3 dan sama sekali

belum menerapkannya.

B.     SARAN

Meskipun usaha ini tergolong kecil, tetapi itu bukan merupakan alasan bagi pemilik

kios untuk tidak menerapkan K3 pada usahanya. Dan pemilik usaha setidaknya mengetahui

sedikit tentang masalah K3.

Page 18: Observasi Pedagang Es Kelapa

DAFTAR PUSTAKA

         Bennefond, A., Harman, M., Hakola, T., Sallinen, M., Kandolin, I., dan Virkkala, J. (2006).

Interaction of age with shift-related sleep-wakefulness, sleepiness, performance and social

life, experimental aging research, 32, 185-208.

         http://makalahkesehatankerja.info/pelayanan-kesehatan-kerja-di-indonesia/

         http://ajago.blogspot.com/2007/12/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-di.html

         Silalahi, B. N.B.S., dan Silallahi, R. B. (1991). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

         Suardi R. (2005). Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, Penerbit PPM,

Jakarta.

         Suma’mur P. K. (1993). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, Haji Masagung,

Jakarta.

         file:///J:/pengertian-keehatan-dan-keselamatan.html

         file:///J:/resep-es-kelapa-muda.html