objek vi

14
OBJEK VI PEMERIKSAAN KEHAMILAN Tujuan : Mengetahui cara pemeriksaan kehamilan dan prinsip kerja test-pack Mengetahui cara pemeriksaan kehamilan dengan reaksi galimainini Menentukan adanya beta HCG pada urine wanita hamil yang diperiksa secara biologis Tinjauan pustaka Uji kehamilan yang paling sering ditemui adalah dengan pemeriksaan urin. Kadar minimal beta hCG dalam urin untuk menghasilkan hasil yang positif berkisar antara 20-100 mlU/mL (meskipun pada test pack mengatakan mempunyai batas minimal 5 mlU/mL). Padahal, sampai 5 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir, kadar beta hCG dalam urin kadang masih dibawah 20 mlU/mL (meskipun pada beberapa wanita 4 minggu setelah hari pertama menstruari terakhir sudah lebih dari ratusan mlU/mL). Hormone Gonadotropin Chronik (HCG) merupakan hormon glikorotein yang unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. Sebelum immunoassay tersedia pada tahun1960-an uji-uji kehamilan menggunakan bioassay yang memerlukan hewan seperti kelinci, tikus dan katak untuk membuktikan adanya HCG dalam serum atau urine.

Upload: ndh-azwendah

Post on 24-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: OBJEK VI

OBJEK VI

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Tujuan :

Mengetahui cara pemeriksaan kehamilan dan prinsip kerja test-pack

Mengetahui cara pemeriksaan kehamilan dengan reaksi galimainini

Menentukan adanya beta HCG pada urine wanita hamil yang diperiksa secara biologis

Tinjauan pustaka

Uji kehamilan yang paling sering ditemui adalah dengan pemeriksaan urin. Kadar

minimal beta hCG dalam urin untuk menghasilkan hasil yang positif berkisar antara 20-100

mlU/mL (meskipun pada test pack mengatakan mempunyai batas minimal 5 mlU/mL). Padahal,

sampai 5 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir, kadar beta hCG dalam urin kadang

masih dibawah 20 mlU/mL (meskipun pada beberapa wanita 4 minggu setelah hari pertama

menstruari terakhir sudah lebih dari ratusan mlU/mL).

Hormone Gonadotropin Chronik (HCG) merupakan hormon glikorotein yang unik untuk

plasenta yang sedang tumbuh. Sebelum immunoassay tersedia pada tahun1960-an uji-uji

kehamilan menggunakan bioassay yang memerlukan hewan seperti kelinci, tikus dan katak untuk

membuktikan adanya HCG dalam serum atau urine. Dewasa ini tes tersebut telah diganti dengan

tes imunologik yang menggunakan antibody terhadap HCG . HCG memiliki dua berkas genetic

yaitu CGA dan CGB. Hormon hCG adalah hormon glikoprotein dari keluarga gonadoprotein

yang awalnya disintesis oleh embrio manusia, dan kemudian dilanjutkan oleh

syncytiotrophoblast (bagian dari plasenta) selama masa kehamilan. Keduanya merupakan sekresi

steroid dari ovarium untuk kestabilan kandungan.

Fungsi dari hCG yaitu berinteraksi dengan reseptor LHCG dan mempromosikan

pemeliharaan korpus luteum selama awal kehamilan, sehingga menyebabkan ia mensekresikan

hormon progresteron. Progresteron memperkaya rahim dengan tebal lapisan dari pembuluh darah

dan kapiler sehingga dapat menopang pertumbuhan janin. Karena sangat negativ dengan

sendirinya, hCG dapat mengusir sel-sel kekebalan ibu, melindungi janin selama trimester

Page 2: OBJEK VI

pertama. Dihipotesiskan juga bahwa hCG bisa merupakan link plasenta untuk pengembangan

immunotolerance ibu lokal. Sebagai contoh, hCG diperlakukan sel endometrium menginduksi

peningkatan apoptosis sel T (pembubaran sel-T). Karena kemiripannya dengan LH. hCG juga

dapat digunakan secara klinis untuk menginduksi ovulasi dalam ovarium serta testosteron

produksi ditestis.

Ada beberapa cara yang digunakan untuk uji kehamilan pada saat ini, berbagai macam reaksi

antara lain:

Reaksi dari hogben

Menggunakan kodok afrika selatan yaitu  xenovus laevis dimana suntikkan 2 cc urin wanita

hamil. Reaksi positif ditandai dengan keluarnya telur dalam waktu 12-24 jam.

Reaksi dari consulof

Menggunakan kodok berwarna yaitu rana exculentayang seelumnya telah diamil kelenjar

hypohysenya lebih dahulu sehingga warna kodok memucat. Kemudian disuntikkan 2,5 cc urin

wanita hamil. Hasil positif bila warna kodok berubah menjadi coklat.

Reaksi dari Friedman

Menggunakan kelinci betina yang telah 3 minggu di asingkan sehingga tidak berhubungan

dengan kelinci jantan, dimana disuntikkan 5 cc urin wanita hamil intravena pada vena telinga

kelinci selama 2 hari berturut-turut. Setelah 2 jam dilakukan laparotomi, diambil ovarium dan

diperiksa. Hasil psitif bila ditemukan korpus rubra dan lutea.

Reaksi galli mainini

Menggunakan kodok jantan yaitu buffo vulgaris dimana disuntikkan 5 cc urin wanita hamil pada

bagian bawah kulit perut kodok. Hasil positif ditandai dengan adanya sperma pada air kemih

kodok yang telah didiamkan selama 3 jam.

Page 3: OBJEK VI

Reaksi Aschim Zondek

Menggunakan 5 ekor tikus betina imatur, pada hari kelima diadakan operasi pada tikus yang

telah disuntik dengan urin wanita hamil tersebut. Operasi dititikberatkan pada perubahan

ovarium tikus putih. Hasil positif jika terdapat korpus rubrum.

Test Pack

Test pack merupakan alat uji kehamilan yang sangat simple dan dapat dilakukan dirumah.

Bentuk test pack ini ada dua macam yaitu strip dan compact. Bentuk strip harus dicelupkan

kedalam urin yang telah ditampung pada sebuah wadah atau disentuhkan pada saat buang air

kecil. Sedangkan bentuk compact yaitu dengan meneteskan urin langsung pada bagian tertentu

dari alatnya. Alat uji kehamilan ini memiliki dua buah garis. Garis yang pertama mengisyaratkan

test dilakukan dengan benar, yang biasa disebut dengan garis kontrol. Garis tersebut akan tampak

bila test pack mendapatkan cukup urin untuk diuji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil

test, yang merupakan bagian alat yang memiliki antibody yang bereaksi dengan hCG dan dapat

berubah warna apabila hormon ini terdeteksi.

Alat tes kehamilan sebenarnya hanya terdiri dari membran yang telah dilapisi dengan antibodi

anti hCG pada daerah tesnya (capture/test line) seperti gambar dibawah ini.    

Ini berarti pada daerah itu hanya akan membentuk garis warna apabila ada hCG dalam urin

sampel. hCG adalah hormon yang sangat spesifik ada dalam urin ibu hamil. Hormon ini

meningkat kira-kira 1 minggu setelah konsepsi atau pembuahan. Bicara tentang seberapa banyak

yang dapat dideteksi, WHO telah menetapkan semua alat tes kehamilan harus dapat mendeteksi

hCG dengan konsentrasi 25 ng/mL (25 x 10^-9 gram/mL).

Page 4: OBJEK VI

Test kehamilan Plano-test

Tes ini menggunakan urin pagi wanita hamil dengan mereaksikan kit neo planotest duoclon.

Dengan melihat ada atau tidaknya aglutinasi saat pencampuran. Hasil positif ditandai dengan

adanya aglutinasi.

Alat dan Bahan

Alat:o Handscoon

o pipet tetes

o stop-wacth

o testpack

o bakerglass

o mikroskop

o kaca objek

o jarum sunitk

Bahan:

o Urine ibu hamil ( 3 bulan )

o Katak jantan

Cara Kerja

A. Test kehamilan Metode Galli Manini

o Ambil seekor katak , pegang erat-erat tapi jangan terlalu kencang

o Cubit daerah punggung belakang atau perut bagian bawah sampai kulitnya tertarik

keatas

o Suntikkan urine ibu hamil sebanyak 3cc denggan jarum suntik/spuit

o Lepaskan katak tersebut, biarkan di air, ikatlah salah satu kakinya dengan tali

raffia, diamkan selama 30 menit

Page 5: OBJEK VI

o Setelah 30 menit ambil kataknya, rangsang bagian kloakanya, menggunakan pipet

dengan cara diputar-putar secara perlahan sampai urine nya keluar, kemudian di

pipet

o Teteskan urine tersebut di objek glass dan tutup dengan cover glass

o Amati sperma katak tadi dengan mikroskop (perbesaran 10 x) apabila tidak

terdapat sperma katak yang bentuknya seperti cabe merah, ambil kembali urine

katak 30 menit kemudian dengan cara seperti diaatas

o Bila dalam urine katak terlihat adanya sperma maka urine pasien tersebut positif

mengandung HCG dan dapat dikatakan hamil

B. Test kehamilan menggunakan test-pack

o Letakkan urin pagi ibu hamil dalam wadah yang bersih

o Celupkan strip kedalam urine sesuai dengan tanda panah batas garis maksimum

selama 30-60 detik

o Angkat strip, tunggu 1-3 menit, baca hasilnya

o Jika muncul 2 garis, hasilnya positif hamil

o Jika muncul 1 garis hasilnya negative ( tidak hamil )

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Page 6: OBJEK VI
Page 7: OBJEK VI

Pembahasan

Pada praktikum pemeriksaan kehamilan, metode yang digunakan yaitu test kehamilan

dengan metode Galli manini dan test kehamilan menggunakan test-pack.untuk pemeriksaan uji

kehamilan ini digunakan urin ibu hamil kurang dari 3 bulan, karena pada waktu tersebut kadar

HCG didalam urine tinggi, Hormone Gonadotropin Chronik (HCG) sendiri merupakan hormon

glikorotein yang unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. Metode alat test pack ini akan

bereaksi jika didalam urin wanita hamil ada hCG, dan tanda pada uji ini menunjukkan dua garis.

Yang artinya wanita ini hamil. Pada wanita hamil akan terdeteksi kadar hCG yang cukup tinggi

dalam urinenya (sedikitnya akan mencapai 25 mlU/ml). Pada garis yang pertama mengisyaratkan

bahwa tes dilakukan dengan benar, yang biasa disebut dengan garis kontrol. Garis kontrol akan

tampak bila test pack mendapatkan cukup air seni untuk diuji. Sementara garis kedua

menunjukkan hasil tes, yang merupakan bagian alat yang memiliki antibodi yang bereaksi

dengan hCG dan dapat berubah warna bila hormon ini terdeteksi

Pada tes kehamilan dengan metode Galli manini ini prinsipnya ialah, HCG yang terdapat

pada urine wanita hamil bila disuntikkan pada kodok jantan seetalah diinkubasi 30-60 meniit ,

akan merangsang system reproduksi katak jantan sehingga mengeluarkan sperma, adapun

sperma yang dikeluarkan ooleh katak jantan ini berbentuk seperti cabe merah. Dalam percobaan

ini digunakan hewan kodok (Bufo sp.) sebagai media pembuktian ada atau tidaknya hormon

choriogonadotropin dalam urin wanita hamil. Penggunaan kodok sebagai media, karena pada

amfibia pengaruh hormon ini dapat menyebabkan ovulasi/ spermatogenesis dalam beberapa jam.

Kodok yang digunakan adalah kodok jantan karena dengan ditambahkan hormon

choriogonadotropin lebih dapat menyebabkan spermatogenesis dengan cepat sehingga dapat

dengan cepat pula diketahui adanya hormon choriogonadotropin dalam urin wanita hamil. Ini

ditandai dengan lebih banyaknya sperma kodok jantan dan pergerakannya juga lebih aktif. Pada

perlakuan ini, diambil 3cc urine ibu hamil dengan menggunakan spuit, lalu disuntikkan pada

bagian bawah kulit perut kodok. Ini dilakukan karena pada bagian tersebut cairan urin yang

disuntikkan dapat langsung menuju testis kodok sehingga lebih cepat terjadi spermatogenesis.

Page 8: OBJEK VI

Akan tetapi setelah disuntikkan urine ibu hamil dan didiamkan selama 30 menit ketika

dirangsang bagian kloakanya kodok tidak mengeluarkan urine sehingga kami tidak bisa

mengamati sperma kodok tersebut dengan mikroskop, jika dilihat dari faktor urine, urine yang

kami gunakan mengandung HCG ditandai dengan hasil yang positif pada pemeriksaan

menggunakan test-pack, kodok yang kami gunakan adalah kodok jantan, yang meurut teori

ditandai dengan ukuran kodok yang lebih kecil, suara yang lebih nyaring, dan bagian telapak

kaki yang lebih tebal. Kesalahan yang mungkin terjadi yang menyebabkan kodok tidak

mengeluarkan urin ketika kloakanya dirangsang ialah pada saat penyuntikan urine atau Kodok

jantan yang digunakan masih terlalu muda atau belum mencapai kematangan seksualnya.

Kesimpulan

o Hormone Gonadotropin Chronik (HCG) merupakan hormon glikorotein yang unik untuk

plasenta yang sedang tumbuh

o Metode pemeriksaan kehamilan yang digunakan pada praktikum ini ialah metode galli

manini, dan tes kehamilan menggunakan test-pack, Alat uji kehamilan ini memiliki dua

buah garis. Garis yang pertama mengisyaratkan test dilakukan dengan benar, yang biasa

disebut dengan garis kontrol. Garis tersebut akan tampak bila test pack mendapatkan

cukup urin untuk diuji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil test, yang merupakan

Page 9: OBJEK VI

bagian alat yang memiliki antibody yang bereaksi dengan hCG dan dapat berubah warna

apabila hormon ini terdeteksi.

o Pada pemeriksaan kehamilan menggunakan metode galli manini kodok tidak

mengeluarkan urine setelah kloakanya dirangsang, sehingga tidak bisa mengamati sperma

dengan mikroskop

Daftar pustaka

Anonim. 1989. Serologi. Jakarta : Pendidikan Tenaga Kesehatan RI.

 Ibrahim. Zr. Christina.S. 1971. Perawatan Kebidanan I. Jakarta : Bhratara.

 Muhayat, Ali. 1998. Pengaruh Hormon Terhadap Fase Kehamilan. Bandung: Surya Aditama Media.

 Sacher, Ronald A. Richard, A.Mc Pherson.2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edisi 2. Jakarta : EGC.

Page 10: OBJEK VI

http://mitsukoraynzz.wordpress.com/2011/12/11/pemeriksaan-kehamilan-2/

LAPORAN PRAKTIKUM

IMUNOLOGI

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Page 11: OBJEK VI

Oleh :

Azwendah (1001023)

Tanggal praktikum : 28 November 2013

Dosen:, NOFRI HENDRI SANDI, M.farm, Apt

Asdos:

Ulfa Tharohmah

Thahriani C

Program Studi S1

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

Yayasan Universitas Riau

PEKANBARU

2013