obat tradisional
TRANSCRIPT
TUGAS TERSTRUKTUR
OBAT TRADISIONAL UNTUK DISMENORE
Untuk Memenuhi Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan II
Dosen Pengampu :
Rahmi Setiyani, MN
Disusun Oleh Kelompok 3
1. Nurul Khasanah G1D008022
2. Chyntia Ines T G1D008041
3. Yeliska Ulis A. G1D0080
4. Hanung dwiya G1D0080
5. Mia Yuniar G1D0089
6. Annisya Fatwa G1D008105
7. Dria Sunu P G1D008
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk
memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh, pakaian, obat, pupuk,
parfum, dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Sehingga kekayaan alam
di sekitar manusia sebenarnya sedemikian rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya digali,
dimanfaatkan, atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan
menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah
kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan
ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya (Lusia, 2006).
Menurut Anne (2007) seperuh wanita di dunia mengalami dismenore. Beberapa tahun
yang lalu dismenore hanya dianggap sebagai penyakit yang berhubungan dengan psikis tapi,
dengan berkembangnya informasi dan pesatnya pengetahuan dismenore mulai mendapat
perhatian para ahli dan mendapat bahasan yang serius.
Banyak cara pengobatan untuk dismenore, salah satuya adalah dengan menggunakan
obat tradisional yang akan dibahas dalam makalah ini.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui definisi dismenore
2. Mengetahui macam-macam obat tradisional yang digunakan untuk mengobati dismenore.
3. Mengetahui bahan-bahan untuk membuat obat tradisional untuk dismenore.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Dismenore
Dismenore atau nyeri haid adalah keluhan yang sering dialami wanita pada
bagian perut bawah. dismenore atau nyeri haid merupakan penyakit yang sudah cukup
lama dikenal. Dismenore menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar
ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul
atau sebagai nyeri tumpul yang terus- menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat
sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam ( setelah 2 hari
akan menghilang ). Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau
diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah (Lusia. 2006).
Rasa yang tidak nyaman ini disebabkan oleh kontraksi otot perut yang intens saat
mengeluarkan darah. Kontraksi yang sangat intens ini kemudian menyebabkan otot
menegang. Ketegangan otot ini tidak hanya terjadi pada otot perut, tetapi juga otot-otot
penunjang otot perut yang terdapat di bagian punggung bawah, pinggang, panggul, paha
hingga betis. Gangguan dismenore atau nyeri haid ini sifatnya subyektif.
B. Obat tradisional untuk dismenore
1. Ubi jalar
Ubi jalar telah dikenal sebagai obat alternatif alami untuk terapi estrogen atau
dehydroepiandrosterone karena penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa ubi
jalar mengandung senyawa yang disebut diosgenin, yang dapat dikonversi menjadi
steroid yang berbeda, seperti estrogen. Untuk mendapatkan khasiatnya, ubi jalar bisa
dimakan langsung dalam bentuk ubi rebus atau diolah menjadi makanan lain. Ubi
jalar juga tersedia dalam bentuk bubuk dan pil di beberapa daerah
2. Ginjean ( Leonurus Sibiricus L )
Cara Membuat : 20 gr ginjean kering dan 10 gr corydalis ambigua ( yen hu so )
kering direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa ½ gelas. Saring, minum sehari
2 x ¾ gelas selama haid.
CATATAN : herba leonuri tidak beracun, pemakaian lama tidak ada efek samping.
Buahnya beracun, pemakaian 30 gr dapat menyebabkan keracunan dalam 4-6 jam.
Tanda keracunan akan timbul dalam 12-48 jam setelah total pemakaian sebanyak 60-
140 gr. Gejala keracunan buah : rasa lemah seluruh badan, kaki sukar digerakkan,
rasa kering dan sesak didada. Wanita hamil dilarang memakai tanaman obat ini.
3. Nama Tanaman : JARONG ( Achyranthes Aspera Linn )
Cara Membuat : 9-15 gr kering atau 30-60 gr segar direbus, minum.
4. Nama Tanaman : BARU CINA ( Artemisia Vulgaris Linn )
Cara Membuat : 10-30 gr herba direbus lalu diminum. EFEK SAMPING : 30%
pasien yang memakai rebusan daun artemisia argyl mempunyai keluhan mulut
kering, rasa tidak enak dilambung, mual, muntah, mencret, pusing dan hilang bila
memakai minyak daun artemisia argyl.
5. Nama Tanaman : JERUK NIPIS ( Citrus Aurantifolia, Swingle ).
Cara Membuat : 1 buah jeruk nipis, 1 ½ rimpang jahe sebesar ibu jari, 3 mata buah
asam yang sudah masak, 1 potong gula kelapa. Jeruk nipis diperas, ambil airnya, jahe
diparut. Semua bahan dicampur dan diberi ¾ gelas air masak, saring. Minum pada
hari pertama haid.
6. Nama Tanaman : KELAPA ( Cocos Nucifera, Linn )
Cara Membuat : 1 gelas air kelapa hijau dan 1 potong gula aren dicampur. Aduk
merata. Minum 2x sehari 1 gelas, pagi dan sore selama 3 hari.
7. Nama Tanaman : PEPAYA ( Carica Papaya, Linn )
Cara Membuat : 1 lembar daun pepaya, buah asam dan garam secukupnya. Daun
pepaya ditumbuk halus, campur dengan bahan lainnya sampai merata. Peras dan
saring. Minum air perasannya pada saat haid.
8. Nama Tanaman : TEMULAWAK ( Curcuma Xanthorrhiza, Roxb )
Cara Membuat : 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula kelapa dan
garam secukupnya. Temulawak diparut, rebus bersama bahan lainnya dengan 3 gelas
air sampai mendidih hingga tersisa 2 gelas. Minum 2x sehari 1 cangkir, pagi dan
sore.
9. Bubuk Kulit Kayu Manis
Bubuk Kulit Kayu Manis (0,5 - 2,5 gram)
Air Panas (1/2 gelas)
Pemakaian:
Seduh bubuk kayu manis menggunakan air panas. Minum ramuan ini 2 kali sehari
dengan dosis yang sama.
10. Mentimun Mentimun bagus untuk haid yang tidak teratur.
Giling halus 10 lembar daun cocor bebek, 5 jari labu air, 5 buah majakan, 1 buah
mentimun, 10 lembar daun dadap srep, 10 lembar daun sambaing colok, tambahkan
air garam secukupnya. Kemudian diusapkan ke perut, lalu balut. Lakukan dua kali
sehari.
11. Cengkeh
Cengkeh untuk Mengobati Sakit perut atau nyeri haid. Sediakan 5 butir cengkeh, 7
butir ketumbar, 10 gram kunyit, dan 5 gram biji pala. Setelah dicuci, rebus bahan
dengan 400 cc air hangat tersisa 200 cc. Saring, lalu minum air rebusan selagi
hangat.