obat skabies

Upload: riry-ambarsary

Post on 10-Jan-2016

68 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Obat skabies

TRANSCRIPT

Obat-obatAntiScabiesA. PERMETHRIN 5%Permethrin adalah insektisida (membunuh atau mengontrol serangga) yang pertamakali diedarkan pada tahun 1977. permethrin terdiri dari pyrethroid, merupakan sintetik kimiawi yang berasal dari tanaman chrysantenum yang mempunyai efektifitas untuk jangka lama.Sediaan :Pada terapi scabies,obatpilihan yang disarankan adalah scabimite cream dengan bahan aktifnya permethrin 5%. Nama dagang di indonesia Scabimite cream dari Galenium Pharmacia. Bentuk sediaan cream 5% x 10 g, 30 g. Disimpan dalam suhu 15-30 C.CaraKerja:Permethrin bekerja dengan menganggu polarisasi dinding sel saraf parasit yaitu melalui ikatan dengan natrium. Hal ini memperlambat repolarisasi sel dan akhirnya terjadi paralise parasit. Permethrin dimetabolisme dengan cepat dikulit, hasil metabolisme yang bersifat tidak aktif akan segera diekskresi melalui urin. Permethrin juga diabsorbsi setelah pengaplikasian secara topical, tetapi kulit juga merupakan sebuah tempat metabolisme dan konjugasi metabolit.Pengaplikasian 5% permethrin cream biasanya cukup untuk membuat hilang ektoparasit dan pengurangan dari symptom (biasanya pruritus).Pengaplikasian berulang dibutuhkan untuk mengobati penyakit scabies diantara komunitas orang.IndikasiPermethrin cream 5% digunakan untuk terapi investasi Sarcoptes Scabei.Kontra IndikasiHipersensitif terhadap permethrin,Piretroid sintesis atau pirethrin.CaraPemakaianPermethrin cream digunakan untuk sekali pemakaian. Oleskan permethrin cream merata pada seluruh bagian kulit mulai dari kepala sampai ke jari-jari kaki, terutama daerah belakang telinga, lipatan bokong dan sela-sela jari kaki. Lama pemakaian selama 8-14 jam. Dianjurkan pemakaian pada malam hari kemudian dicuci pada keesokan harinya.DosisdanPemberianDewasa dan Anak: Oleskan ELIMITE secara merata pada kulit mulai dari kepala sampai telapak kaki. Pada orang dewasascabies jarang dapat berinfestasi pada kulit kepala tetapi pada bayi dan orang tua dapat bermanifestasi pada garis batas rambut, leher, temporalis, dan dahi. Pada orang dewasa rata-rata membutuhkan 30 gram. Cream ini harus dibersihkan dengancaramandi setelah 8 sampai 14 jam pengobatan. Aplikasi ini secara umum kuratif.Pasien bisa merasa gatal setelah pengobatan. Tetapi tanda ini jarang sebagai tanda kegagalan pengobatan dan bukan indikasi dari retreatment. Penampakan kembali parasit setelah 14 hari setelah pengobatan mengindikasikan retreatment.Hindarkan cream ini dari mata, hidung, mulut, atau vagina. Jika terkena maka segera siram dengan air. Jika iritasi menetap hubungi dokter.Efek SampingPadapercobaan, secera umum timbul rasa terbakar dan tersengat yg ringan dan sementara setelah aplikasi pada 10% pasien. Gatal dilaporkan pada 7% pasien post aplikasi. Erythema, kram, dan bintik merah, dilaporkan pada 1 sampai 2% pasien. Efek samping ini bersifat sementara dan akan menghilang sendiriInteraksiObatTidak ada informasiPeringatanScabies kadang diikuti dengan adanya pruritus, edema dan eritema.Pengobatan dengan scabimite bisa secara sementara memperburuk kondisi ini.Keamanan dan keefektifan pada anak-anak berumur kurang dari 2 bulan belum diumumkan.Penggunaan selama kehamilan dan menyusui harus berdasarkan rekomendasi dokter.Informasi pada PasienPasien sebaiknya diberitahu bahwa gatal, rasa terbakar bisamuncul setelah pemakaian ELLIMITE. Pada percobaan klinis kira-kira 75% pasien yang diobati oleh ELIMITE yang mengalami pruritus sampai 2 minggu akan mengalami perbaikan pada minggu ke 4. Jika iritasi tetap terjadi sebaiknya berkonsultasi ke dokter. ELIMITITE mungkin dapat mengiritasi mata secara ringan. Pasien dianjurkan untuk tidak kontak dengan mata saat pemakaian dan jika terkena maka secara cepat dibilas dengan airKeuntunganAman dan efektif untuk digunakan dalam beberapa tingkat scabiesDiaplikasikan secara tunggal (sekali pemakaian)Non-neurotoxic scabicide.Carcinogenesis,Mutagenesis,Gangguan terhadap fertilitas :Enam bioassays carsinogen dievaluasi dengan permethrin, masing-masing tiga pada tikus sawah dan tikus rumah. Tidak ada kecenderungan tumor pada penilitian tikus besar. Tetap pada spesies yang spesifik menunjukkan peningkatan adenoma pulmoner, tumor jinak pada tikus rumah terkait dengan banyaknya insiden spontan, hal tersebut terlihat pada ketiga studi tikus. Pada salah satu study peningkatan insiden carsinoma sel alveolar pulmoner dan adenoma jinak liver hanya muncul pada tikus perempuan saat permethrin diberikan pada makanan mereka dengan konsentrasi 5000ppm. Assay mutagen yang memberikan korelasi dari hasil interpetasi data dari assay carsinogen menunjukkan hasil negatif. Permethrin tidak terbukti sebagai mutagen potensial dalam studi in vitro dan in vivo. Permethrin tidak mempunyai efek samping pada dosis 180mg/kg/hari pada tiga penilitian tikus.Resiko khususTidak ada penelitian yang secara spesifik dilakukan untuk pengujian keamanan permethrin pada neonatus, tetapi Welcome mengadakan penelitian secara spesifik tentang penggunaan permethrin pada anak-anak berumur dibawah 12 tahun.Ibu menyusuiPerhatian ditujukan pada ibu yang sedang menyusui apabila menggunakanpermethrin cream 5%, level dari permethrin dalam air susu setelah diaplikasikansecara topikal diketahui sangat rendah.Anak-anakPermethrin telah diketahui aman dan efektif bila digunakan pada anak-anak.Kehamilan : Efek TeratogenikKehamilan kategori B: Penelitian reproduksi telah dilakukan pada tikusrumah, tikus sawah, dan kelinci (200 sampai 400 mg/kg/hari oral) dan tidak menunjukkan gangguan fertilitas pada fetus karena permethrin. Tetapi tidak studi kontrol yang adekuat pada wanita hamil. Karena reproduksi pada hewan tidak selalu sama dg prediksi pada respon manusia,obatini sebaiknya hanya digunakan pada kehamilan atas alasan yg jelas.Walaupun tidak menunjukan toksisitas reproduksi pada hewan, permethrin diketahui dapat mencapai janin pada tikus. Karena tidak adanya penelitian tentang penggunaan permethrin pada wanita hamil, maka penggunaanya pada saat kehamilan hanya diperbolehkan menurut saran dokter.akan tetapi efek teratogenik tidak akan diantisipasi.Orang tuaTidak ada perhatian khusus yang diindikasikan.Efek toksisitas pada manusia :Pengobatan pada tempat-tempat lesi scabies biasanya menimbulkan sensasi rasa terbakar / panas dan perih, namun itu hanya bersifat sementara dalam waktu 12 jam akan hilang dan rasa gatalpun hilang. Penggunaan permethrin pada manusia aman pada anak-anak (mulai usia 2 bulan sampai dewasa), aman bagi ibu hamil dan menyusui karena tidak terakumulasi dalam tubuh. Dalam beberapa penelitian dan kasus yang ada penggunaan permethrin aman, pencetus cancer dan kecacatan pada bayi tidak pernah dilaporkan.B. CROTAMITON 10 %Sediaan :Nama generiknya adalah crotamiton 10 % sedangkan nama dagangnya adalahEurax. Cromation tersedia dalam bentuk cream atau lotion.Obatini hanya digunakan untuk pengobatan topikal. Disimpan dalam suhu 15-30 C, jauhkan dari panas dan sinar matahari secara langsung, hindarakan dari anak-anak.Carakerja:Cromation dapat membunuh tungau scabies dan juga dapat mengurangi rasa gatal pada kulit. Cromation sering gagal bila digunakan dalam pengobatan scabies. Cromation lebih sering digunakan untuk mengobati rasa gatal dikulit. Beberapa minggu setelah penggunaanobatantiscabies lain, bila masih dirasakan gatal pada kulit tidak berarti kuman masih hidup, ini artinya tubuh masih bereaksi dengan tungau yang sudah mati dan fesesnya. Penggunaan cromation secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.Carapemakaian :Sebelum menggunakan cromation, pasien harus mandi terlebih dahulu dan mengeringkan badannya. oleskan cromation cream secara merata pada seluruh permukaan kulit mulai dari dagu sampai ke bawah, pada lipatan-lipatan jari-jari tangan, jari-jari kaki, lipatan bokong (hati-hati penggunaan pada daerah genital). Kemudian oleskan cromation cream untuk kedua kalinya setelah 24 jam (tanpa membersihkan olesan cromation cream yang pertama). Kemudian setelah 48 jam, bersihkanobatdari kulit (pasien mandi dengan sabun). Cuci dan rendam dalam air panas pakaian-pakaian yang dipakai selama pengobatan, untuk menghindari terjadinya reinfeksi. Penggunaan cromation cream,hati-hati pada daerah kulit yang terkelupas, iritasi dan inflamasi karena bersifat iritatif, hati-hati juga terhadap penggunaan didekat mata dan mulut.Efek samping :Dapat timbul rasa panas seperti terbakar pada kulit, kemerahan dan iritasi pada kulit. Reaksi alergi yang serius untukobatini jarang terjadi, akan tetapi bila terjadi, reaksi alergi yang serius dapat timbul : rash, gatal, bengkak, pusing dan ganguan pernafasan.Kontra indikasi :Hipersensitifterhadap cromation.C. SULFUR OINTMENT (SULFUR PRECIPITATUM) 5% - 10%Sulfur digunakan dalam beberapa kondisi dan tersedia dalam bentuk ointment, cream, lotion dan sabun.Sulfur dalam bentuk ointment adalah sediaan yang biasanya dipakai untuk pengobatan scabies dan dermatitis seboroik.Carakerja:Sulfur dapat membunuh tungau scabies dewasa. Sebelum menggunakanobatini, pasien dianjurkan untuk mandi dengan sabun, kemudian mengeringkan badannya. Gunakan sulfur pada seluruh permukaan kulit, dari leher sampai kaki. Biarkan dalam waktu 24 jam. Setelah 24 jam bersihkan badan kemudian gunakanobatini lagi.Penggunaan :Sulfur adalahobatpilihan yang digunakan untuk membunuh kuman scabies pada bayi usia kurang dari 2 bulan, wanita hamil dan menyusui, karenaobatinirelatif lebih aman digunakan daripada jenisobatantiscabies yang lain.Obatini biasanya digunakan bila permethrin atauobat-obatyang lain tidak digunakan.Efek samping :Penggunaan sulfur relatif aman, efek samping yang kemungkinan dapat timbul adalah kulit menjadi kering.Perhatian :Sulfur bekerja cukup baik dalam terapi scabies dan harganya relatif tidak mahal, akan tetapi baunya tidak enak, lengket dan dapat mewarnai pakaian dan kadang-kadang menimbulkan iritasi.D. LINDANE 1%Isomer gamma dari hexachlorocyclohexena biasanya disebut gamma benzene hexachlorida, yang merupakan suatu misnomer, karena cincin benzene tidak ada dalam senyawa ini. Lindane merupakan suatu pediculosid dan scabisid yang efektif.Sediaan :Lindane tersedia dalam bentuk sampo, lotion atau cream.CaraKerja:Penelitian absorbsi perkutan yang menggunakan lindane dalam acetone menunjukan bahwa hamper 10% dari dosis yang digunakan pada lengan bawah dapat diabsorbsi, dan kemudian diekskresi didalam urine dalam waktu lebih dari 5 hari. Kadar serum setelah penggunaan lotion lindane secara maksimum mencapai 6 jam dan kemudian menurun dalam waktu paruh 24 jam. Setelah diabsorsi, lindane dikonsentrasi dalam jaringan lemak, termasuk didalam otak.CaraPemakaian :Kekhawatiran terjadinya toksisitas lindane, menyebabkan penyesuaincarapengobatan yang digunakan untuk scabies, anjuran yang terakhir adalah agar digunakan dalam satu kali pemakaian untuk seluruh tubuh mulai dari leher ke bawah, dibiarkan selama8 sampai12 jam, dan kemudian dibilas. Pasien sebaiknya diobati ulang hanya bila ada kutu-kutuyang hidupdan tidak dalam jangka waktu satu mingudari pengobatan awal.Peringatan :Banyak kontroversi yang muncul mengenai kemungkinan toksisitas sistemik pada lindane yang digunakan secara topical untuk tujuan medis. Kekhawatiran terhadap neurotoksisitas dan hematotoksisitas menyebabkan adanya peringatan-peringatan bahwa lindane sebaiknya digunakan secara hati-hati pada bayi, anak dan wanita hamil. Dewasa ini, lindane tidak boleh digunakan sebagai scabisid pada bayi-bayi premature dan pasien yang diketahui memiliki gangguan seizure. Resiko munculnya reaksi-reaksi sistemik yang tidak diinginkan pada lindane tampaknya hanya sedikit, asalkan digunakan dengan tepat dan sesuai dengan petunjuk yang dianjurkan pada orang dewasa. Namun mungkin terjadi iritasi lokal dan sebaiknya hindari kontak dengan mata dan mukosa membrane.E. BENZYL BENZOATEBenzyl benzoate efektif sebagai pediculosid dan scabisid. Umumnya agen ini telah digantikan oleh lindane. Mekanismekerjabenzyl benzoate masih belum diketahui. Walaupun secara relatif agen ini tampaknya non toxic setelah penggunaan secar topical, tidak ada penelitian tentang potensi toksisitas terhadap pengobatab scabies.F. IVERMECTINSediaan :Nama generiknya adalah ivermectin, nama dagangnya adalah mectizan, stromectol. Bentuk sediaan ivermectin, dosis tunggal 200 mcg/kg atau solusio topical 0,8%.Carakerja:Ivermectin digunakan untuk membunuh tungau scabies dan telurnya, akan tetapi efektifitasnya masih belum jelas. Data-data tentang penggunaan ivermectin untuk terapi scabies masih belum jelas. Pada kasus-kasus penderita scabies dengan gangguan imun/defisiensi imunologik (norwegian scabies), maka dapat digunakan ivermectin yang dikombinasikan dengan permetrin. Hal ini juga dapat digunakan pada pasien scabies dengan HIV. Bentuk sediaan ivermectin (pil) dapat digunakan pada orang-orang dengan scabies yang tidak menyukai terapi dengan topical cream atau lotion. Ivermectin juga menjadiobatpilihan utama pada orang-orang penderita scabies dengan keterbelakangan mental (down syndrom).Efek samping :Data-data yang tersedia belum lengkap tentang keamanan penggunaan ivermectin pada orang dewasa dan anak-anak. Efek samping yang dapat ditimbulkan pada penggunaan ivermectin, antara lain nyeri lambung, muntah dan peningkatan rash dan rasa gatal pada kulit, terutama pada 3 hari pertama penggunaan.

Infeksi streptokokus hemolitikusFaringitis / piodermi terbentuk kompleks imun bersirkulasi (sirculating immune complex) Timbul Antibodi (Ab) Ikatan antibody dan antigen (kompleks reaksi antigen antibody) Menarik leukosit dan trombosit Endapan komplemen di GBM Glomerulus terjadi inflamasi Proliferasi dan kerusakan glomerulus Inflamasi Terdeposisi di glomerulus ginjal GFR menurun Kerusakan kapiler generalisata Albuminuria , Hematuria Aldosteron meningkat Retensi Na+ dan H2O Edema & ECF meningkat Hipertensi

Patofisiologi GNA PS timbul setelah infeksi tertentu, terutama strain tertentu yaitu grup A streptokokus. Daerah infeksi biasanya saluran napas atas, termasuk telinga tengah, atau kulit. GNA PS berawal apabila host rentan yang terpapar kuman Streptokokus grup A strain nefritogenik bereaksi untuk membentuk antibodi terhadap antigen yang menyerang. GNA PS merupakan kelainan kompleks imun, namun mekanisme interaksi antara antigen dan antibodi tidak diketahui. Kompleks imun yang mengandung antigen streptokokus ini mengendap pada glomerulus. Ukuran komplek streptokokus-imunoglobulin adalah 15 nm (streptokokus 10 nm dan imunoglobulin 5 nm). Sedangkan ukuran pore membrana basalis pada anak dan dewasa adalah 2-3 nm dan 4-4,5 nm. Oleh karena itu GNA PS banyak terjadi pada anak-anak daripada dewasa. Kompleks antigen-antibodi terbentuk dalam aliran darah dan terkumpul dalam glomerulus. Akibat hal ini akan terjadi inflamasi pada glomerulus dan akan mengaktifkan sistem komplemen. GNA PS adalah suatu penyakit imunologik akibat reaksi antigen-antbodi yang terjadi dalam sirkulasi atau in situ dalam glomerulus. Proses inflamasi yang mengakibatkan terjadinya jejas renal dipicu oleh : a. Aktivitas plasminogen menjadi plasmin oleh streptokinase yang kemudian diikuti oleh aktivasi kaskade komplemen.b. Deposisi kompleks Ag-Ab yang telah terbentuk sebelumnya ke dalam glomerulus.c. Ab antistreptokokus yang telah terbentuk sebelumnya berikatan dengan molekul tiruan (molecule mimicy) dari protein renal yang menyerupai Ag Streptokokus (jaringan glomerulus yang normal yang bersifat autoantigen bereaksi dengan Ab dalam sirkulasi yang terbentuk sebelumnya untuk melawan Ag Streptokokus) Sistem imun humoral dan kaskade komplemen akan aktif bekerja apabila terdapat deposit subepitel C3 dan IgG dalam membran basal glomerulus. Kadar C3 dan C5 yang rendah dan kadar komplemen jalur klasik (C1q, C2 dan C4) yang normal menunjukkan bahwa aktivasi komplemen melalui jalur alternatif. Deposisi IgG terjadi pada fase berikutnya yang diduga oleh karena Ab bebas berikatan dengan komponen kapiler glomerulus, membran bassal atau terhadap Ag Streptokokus yang terperangkap dalam glomerulus. Aktivasi C3 glomerulus memici aktivasi monosit dan netrofil. Infiltrat inflamasi tersebut secara histologik terlihat sebagai glomerulonefritis eksudatif. Psoduksi sitokin oleh sel inflamasi memperparah jejas glomerulus. Hiperselularitas mesangium dipacu oleh proliferasi sel glomerulus akibat induks oleh mitogen lokal.3 Gejala GNA PS biasanya berlangsung singkat. Dengan berkhirnya serangan Ag Streptokokus, maka reaksi inflamasi akan mereda dan struktur glomerulus kembali normal. Semua bentuk GNA PS dimediasi oleh proses imunologis. Baik imunitas humoral maupun imunitas seluler. Imunitas seluler GNA PS dimediasi oleh pembentukan kompleks antigen-antibodi streptkokus yang bersifat nefritogenik dan imun kompleks yang bersirkulasi. Proses terjadinya adalah stretokokus yang bersifat nefritogenik memprodksi protein dengan antigen determinan khas. Antigen deteriminan ini memiliki afinitas spesifik terhadap glomerulus normal. Antigen ini kemudian akan berikatan pada glomerulus. Sekali berikatan antigen ini akan mengaktifkan komplemen secara lansung melalui interaksi dengan properdin. Komplemen yang telah teraktivasi ini akan menyebabkan timbul mediator inflamasi dan kemudian timbul inflamasi.Antigen nefritogenik lainnya adalah zymogen (nephritic strain-associated protein NSAP) dan nephritis plasmin binding protein (NAP1r). NSAP ini ditemukan pada biosi ginjal pasien dengan GNA PS dan tidak ditemukan pada bentuk lain GNA maupun demam rematik. NAP1r juga ditemukan pada biopsi renal awal pasien GNA PS. Setelah NAP1r ini berikatan dengan glomerulus dan menyebabkan pembentuk plasmin yang diaktivasi oleh streptokinase yang kemudian beikatan dengan NAP1r. Akibat ikatan ini membran basal glomerular menjadi rusak secara langsung. NAP1r juga akan mengaktivasi komponen melalui jalur alternatif dan menyebabkan terkumpulnya sel PMN dan makrofag dan terjadi inflamasi setempat.Mekanisme lainnya adalah kompleks nonimun, yang pertama adalah hipersensitifitas tipe lambat. Pertama, terjadi proliferasi pada endotel, hal ini akibat infiltrasi leukosit PMN dan monosit dan makrofag merupakan sel efektornya. Infiltrasi makrofag ini dimediasi oleh komplemen dan sel T helper.5 Kedua, adanya protein stretokokus M dan eksotoksin pirogenik yang bersifat superantigen. Hal ini menyebabkan aktivasi sel Tmasif dan pelepasan limfokin seperti IL1 dan IL6.5 Ketiga, IgG autologus akan bersifat antigenic dan menyebabkan pementukan cryoglobulin. Cryoglobulin,factor rematik akan menjadi superantigen.