obat sistem saraf

30
OBAT SISTEM SARAF - Obat yg bekerja pada susunan saraf pusat, mempunyai efek luas , merangsang atau menghambat aktifitas SSP . - Beberapa obat mempunyai selektifitas yg jelas misal Analgesik antipiretik yg mempengaruhi pusat pengatur suhu dan pusat nyeri , anestesi umum dan hipnotik sedatif merupakan penghambat SSP bersifat umum sehingga dosis besar akan disertai koma

Upload: poltekes-tni-au

Post on 18-Dec-2014

754 views

Category:

Health & Medicine


15 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Obat sistem saraf

OBAT SISTEM SARAF

- Obat yg bekerja pada susunan saraf pusat, mempunyai efek luas , merangsang atau menghambat aktifitas SSP .

- Beberapa obat mempunyai selektifitas yg jelas misal Analgesik antipiretik yg mempengaruhi pusat pengatur suhu dan pusat nyeri , anestesi umum dan hipnotik sedatif merupakan penghambat SSP bersifat umum sehingga dosis besar akan disertai koma

Page 2: Obat sistem saraf

ANALGESIK

- Analgesik : senyawa yg dalam dosis terapi dapat meringankan atau menekan rasa nyeri, tanpa memiliki kerja anestesi umum

- Penggolongan :- Analgesik khasiat kuat : bekerja pada pusat/ hipoanalgetika

/kelompok opiat- Analgesik khasiat lemah sampai sedang : bekerja terutama pada

perifer dg sifat antipiretika ,antiinflamasi ,antireumatik

ANALGETIKA KUAT (HIPOANALGETIKA / OPIAT)

1. OPIUM- Didapat dari getah kapsula biji Papaver somniferum yg belum matang

mengandung alkaloid : morfin, narkotin, kodein, papaverin,tebain, narsein

- Dulu digunakan dalam bentuk tinktur untuk menenangkan usus diare

Page 3: Obat sistem saraf

2. MORFIN- Digunakan pada nyeri berat kronis, misal pada pasien tumor dan nyeri akut - Dosis : 5-20mg tiap 4-6 jam oral/iv/rectal

3. PETIDIN- Paling banyak digunakan , khasiat analgetika 5 kali lebih lemah dibanding morfin- Potensi ketergantungan kurang - Tidak memiliki efek spasmolitik- Lama kerja lebih singkat dibanding morfin   Oral/ IM,/SK :           Dewasa :           Dosis lazim 50–150 mg setiap 3-4 jam jika perlu,           Injeksi intravena lambat : dewasa 15–35 mg/jam.           Anak-anak oral/IM/SK :           1.1–1.8 mg/kg setiap 3–4 jam jika perlu. Untuk sebelum pembedahan : dosis

dewasa 50 – 100 mg IM/SK- Dosis : - Bentuk sediaan : ampul 50mg/ml

Page 4: Obat sistem saraf

- 4. LEVOMETADON- Berkhasiat 4 kali lebih kuat dan lebih lama dibanding morfin

5. FENTANIL- Analgetika yg mempunyai khasiat paling kuat(100 x morfin)- Dalam dosis tinggi menyebabkan depresi pernafasan atau

berhentinya pernafasan- Dosis : 1-3 ug /kg BB- Kemasan : Inj 50 ug/ml

Page 5: Obat sistem saraf

6. TRAMADOL (Tradosik, Tragesik)- Merupakan analgetika yg bekerja sedang sampai kuat, potensi 1/10 – 1/5

morfin- Senyawa ini tidak menekan pernafasan spt morfin dan bahaya

ketergantungan relatif rendah- Dosis : 50 -100 mg secara oral atau parenteral

ANALGETIKA LEMAH SAMPAI SEDANG- Disebut juga analgetika perifer atau kecil- Disamping analgetika juga menunjukkan kerja antipiretika, antiflogistika- Tidak mempunyai sifat2 psikotropika dan sifat sedasi spt hipnoanalgetika

sehingga pemakaiannya lebih luas dan banyak digunakan- Mekanisme kerja : menghambat sintesis prostaglandin yg berperan dalam

terjadinya nyeri,demam dan reaksi radang- Indikasi : nyeri ringan sampai sedang misal sakit kepala atau gigi,migrain,

demam,antiflogistik (untuk rematik yg disertai radang)- Efek samping : gangguan saluran cerna,pendarahan saluran cerna,retensi

natrium dan retensi air- Kontra indikasi : luka lambung usus ,diatesis hemoragis/sakit pendarahan

Page 6: Obat sistem saraf

TURUNAN ASAM SALISILAT Asam salisilat (jarang digunakan ) - Etenzamid Asam asetilsalisilat (aspirin) - Salasetamid Benzorilat - Diflusinat

ASAM ASETIL SALISILAT Merupakan bentuk ester asam asetat Dibanding asam salisilat, penerimaan tubuh lokal lebih baik dan kerja

analgetik,antipiretik dan antiflogistik lebih kuat Eliminasi melalui ginjal Dosis :1,5-3 g/hari pada nyeri dan demam 4

- 6 g/hari pada rematik Efek samping : keluhan pada lambung dan pendarahan mikro mukosa

lambung, retensi asam urat

Page 7: Obat sistem saraf

TURUNAN ANILIN – FENASETIN DAN PARASETAMOL kerja analgetik dan antipiretik baik tetapi kerja antiflogistik sangat

rendah Efek analgesik selain karena perifer juga komponen sentral ikut

berperan Fenasetin : metabolit ada yg membentuk senyawa nitroso yg

menimbulkan pembentukan methemoglobin pada bayi dan anak2 dibawah 6 tahun karena belum sempurnanya sistem enzim pereduksi

Pada anak dibawah 6 tahun sebaiknya diberikan parasetamol yang tidak membentuk methemoglobin sebagai pengganti fenasetin

Dosis tunggal : Fenasetin 250-500 mg, Parasetamol 500-1000 mg Toksisitas akut : - Fenasetin - keadaan terangsang, delirium, kejang2

- Parasetamol –kerja hepatotoksik,dosis besar nekrosis hati

Efek samping pemberian kronik Fenasetin : anemia hemolitik, kerusakan ginjal

Page 8: Obat sistem saraf

2.FENILBUTAZON Memiliki kerja analgesik, antipiretik,antiinflammasi

Sebagai garam natrium larut baik dan dapat digunakan oral maupun

penyuntikan , pemakaian oral diabsorbsi sempurna dan berikatan dgn

protein (98%), waktu paruh plasma 70 jam, eliminasi diginjal

Efek samping sering terjadi , sehingga hanya boleh digunakan pada

serangan pirai akut

Dosis untuk pirai akut 400-800 mg /hari selama 3 hari , maksimal 1 minggu

Interaksi :mengurangi efek antikoagulan Dikumarol, bahaya pendarahan

3. OKSIFENBUTAZON Merupakan metabolit pokok fenilbutazon, kerja dan efek berbeda sedikit

dibanding fenilbutazon

4. SULFINPIRAZON Terutama untuk antipirai serta profilaksis berulangnya infark jantung

Page 9: Obat sistem saraf

KOLKISIN Merupakan alkaloid Colchicum autumnale ,sejenis bunga leli Tidak memiliki efek analgesik, mempunyai sifat antiradang spesifik

terhadap penyakit pirai Kerja dengan menurunkan aktifitas fagositosis leukosit dan dengan

demikian memutuskan rangkaian reaksi yang menimbulkan pirai akut Merupakan obat terpilih untuk pengobatan pirai Dosis : akut 0,5-0,6mg/jam sampai gejala berkurang atau sampai gejala

toksik muncul(gangguan sal.cerna)

Page 10: Obat sistem saraf

URIN

Probenesi d KOLKHISIN

Sulfinpirazol

Inhibitor

Xantin

Oksidase

(Allopurinol)

ANTI

FLOGISTIK

PengendapanAsam urat

Autolisis Sel

FAGOSITOSIS

PH menurun

Gangguan membran Lisosom

Pengeluaran enzimLisosom kedalam

JaringanReaksi

Peradangan

Nyeri Lesi jaringan

HIPOXANTIN

XANTIN

ASAM URAT

Page 11: Obat sistem saraf

Contoh Lembar Persetujuan

PROBENESID

Meningkatkan eliminasi asam urat dalam urin dg menghambat reabsorbsi tubulus ginjal sehingga menurunkan asam urat darah

Diabsorbsi cepat pada pemakaian oral

Dosis : 0,5 g/hari pada minggu pertama, 1 g/hari pada minggu berikutnya ,setelah 1 bulan 2 g perhari

Untuk mencegah mengendapnya kristal asam urat dapat diberikan natrium hidrogenkarbonat atau kalium sitrat,dan banyak minum air

Efek samping : gangguan saluran cerna

SULFINPIRAZOL

Mempunyai kerja yg sama dgn Probenesid

Dosis : 200-600 mg perhari

Efek samping : gangguan saluran cerna ,lekopenia , trombopenia,eksantema/pemerahan kulit

Page 12: Obat sistem saraf

ANTI EMETIKA-Muntah terjadi karena :

- Impuls aferen dari saluran cerna bagian atas menuju pusat muntah

(medula oblongata)

- Rangsangan kemoreseptor pada medula oblongata

- Rangsang Vestibularis

Penyebab :

- penyakit pada lambung, kandung empedu, pankreatitis kronis, uremia,

koma hepatika, peningkatan tekanan di otak (tumor otak) ,infeksi akut.

- Merupakan gejala utama Kinetosis (penyakit perjalanan),

- muntah terjadi juga pada hamil muda – muntah pagi hari (vomitus

matunitus) atau muntah saat hamil yg tak dapat dihindari (hiperemesis

gravidarum)

Page 13: Obat sistem saraf

Akibat :

tergantung pada seringnya muntah.

Jika sering : gangguan metabolisme air dan elektrolit disertai alkalosis

hipokloremik,oliguria ( berkurangnya eskresi urin),eksikosis

(pengurangan cairan), naiknya suhu dan koma

Antiemetika :menekan rangsang muntah dan muntah itu sendiri

Page 14: Obat sistem saraf

Alkaloid tropan (Skopolamin dan Hiosiamin - Buscopan)

- Saat ini sudah terdesak senyawa sintetik, tetapi akhir2 ini pemakaian

mengarah pada sediaan transdermal untuk kinetosis

Anti histaminika H-1

terutama digunakan sebagai anti emetik yaitu Difenhidramin serta

turunannya : Dimenhidrinat /antimo serta Klorfenoksamin dan

Meklozin

- Dimenhidrinat digunakan untuk profilaksis dan penanganan

Kinetosis/mabuk perjalanan

Fenotiazin

Efek antiemetik karena hambatan pada reseptor dopamin

Karena efek samping bermacam2 ,tidak boleh utk wanita hamil kecuali

pada indikasi yg benar2 perlu

ex : Perfenazin

Page 15: Obat sistem saraf

Metoklopramid (Raclonit,Primperan) dan Domperidon(Vometa,Motilium)

- Bekerja anti emetik dengan memblok reseptor dopamin

- Pada kinetosis efek tidak cukup kuat

- Disamping sebagai anti emetika juga digunakan pada gangguan pengosongan lambung

Vitamin B-6

- Pada dosis 160 -600 mg perhari digunakan pada muntah saat hamil ,

efek masih diragukan

Page 16: Obat sistem saraf

ANTI KONVULSI / ANTI EPILEPSI- Epilepsi : penyakit kambuhan kronis yg ditandai datangnya serangan

karena naiknya keterangsangan neuron pusat, dengan demikian terjadi penurunan nilai ambang rangsang pada sistem motorik korteks

- Serangan ditandai reaksi motorik abnormal (kejang tonik klonik, tarikan otot, reaksi stereotipe) dan atau gangguan kesadaran atau hilangnya kesadaran

- Penyebab : kerusakan otak pada usia muda (terutama trauma pada saat kelahiran) , luka pada otak, tumor otak, ensefalitis,

intoksikasi juga karena faktor keturunan

- Anti epilepsi : menangani secara simptomatis berbagai jenis epilepsi

- Kerja yg diharapkan : - menaikkan nilai ambang kejang tapi tidak mempengaruhi rangsangan motorik normal,

- mempunyai kerja hipnotik /sedatif yg kecil, - pemakaian lama efek samping kecil

-Macam : - Barbiturat - Hidantoin/Fenitoin - Oksazolidindion - Suksinimida - Benzodiazepin - Sultiam- Karbamazepin - Asam Valproat - Hormon

Page 17: Obat sistem saraf

SENYAWA BARBITURAT

- Fenobarbital dan Metil Fenobarbital- Anti epileptik yg baik dengan sedikit efek tidur digunakan Fenobarbital

(Luminal) dan Metilfenobarbital- Indikasi utama : epilepsi mayor terutama epilepsi bangun tidur

(serangan grand mal pada atau setelah bangun tidur), serangan grandmall difus , status epileptikus yg resisten thd terapi

- Dosis : 0,1 – 0,4 g - Efek samping : efek sedasi

Desoksibarbiturat- Senyawa yg digunakan dalam kelompok ini : Primidon- Dalam organisme sebagian teroksidasi menjadi Fenobarbital- Dosis : 0,5 – 1,5 g- Efek samping : pusing ,nausea , muntah dan keadaan spt mabuk

Page 18: Obat sistem saraf

HIDANTOIN

Digunakan Difenilhidantoin / Fenitoin- Bekerja antikonvulsif kuat (berbeda dr barbiturat), mempunyai sifat

sedatif lemah - Dosis harian : 200 -300 mg- Efek samping : sering terjadi pertumbuhan gusi (gingivahiperplasia) ,

hipertrikosis/pertumbuhan rambut tubuh, reaksi alergi pada kulit, osteoporosis

- Interaksi : Kloramfenikol, turunan kumarin, isoniazida ,sultiam meninggikan kadar fenitoin dalam darah

SUKSINIMIDA- Hanya berkasiat pada epilepsi tipe petit mal , sedangkan gejala grand

mal akan lebih diperkuat- Dosis : Mesuksimida 0,6 – 1,2 g

Etoksuksimida 0,5 - 1,5 g

OKSAZOLIDINDION- Indikasi sama seperti Suksinimida, toksisitas suksinimida lebih kecil- Dosis harian : 0,9 -2,4 g

Page 19: Obat sistem saraf

BENZODIAZEPIN- Digunakan sebagai antiepileptika karena mempunyai kerja mencegah dan

menghilangkan kejang adalah terutama : - Diazepam (Valium, Stesolid )- Klonazepam (Rivotril) dan - Nitrazepam (Mogadon)

- Terutama digunakan pada epilepsi petit mal pada bayi dan anak2- Dosis : bayi 0,25-1 mg, Balita 0,5-3 mg, anak2 0,5-6 mg, dewasa 1-20 mg- Penggunaan Klonazepam pada bayi dan anak2 menyebabkan banyak

sekresi ludah dan hipersekresi paru

SULTIAM- Tidak menimbulkan kerja ikutan sedatif hipnotik- Dosis : 0,6 – 1,2 g sehari- Efek samping : parestesia , sakit kepala, mengantuk, gangguan nafas dan

saluran cerna

Page 20: Obat sistem saraf

- KARBAMAZEPIN-Terutama digunakan pada serangan psikomotor dan grand mal epilepsi-Karena ada induksi sendiri pada metabolismenya, pada penggunaan beberapa kali akan dieliminasi jauh lebih cepat-Dosis Harian : 0,6-1,2 g-Efek samping : tak ada nafsu makan, rangsang muntah,nausea ,sakit kepala,reaksi alergi,leukopenia

-ASAM VALPROAT-Berkhasiat pada grand mal epilepsi dan mioklonik-Dosis : 1,2 -1,8 g tiap hari-Efek samping : keluhan sal cerna , rambut rontok, gangguan pembekuan darah

kerusakan hati

-HORMON-Glukokortikoid dan Kortikotropin bermanfaat pada terapi Petit mal, untuk perlindungan terhadap serangan grand mal , diberikan bersama Barbiturat

Page 21: Obat sistem saraf

PSIKOTROPIK- Psikotropik : Obat yg bekerja pada atau mempengaruhi fungsi psikis ,kelakuan atau pengalaman -Berdasarkan penggunaan klinik dibagi menjadi 4 golongan :

- 1. Antipsikosis (Mayor Tranquilizer ,Neuroleptik)- 2. Antiansietas (Antineurosis,Minor Tranquilizer)- 3. Antidepresi- 4. Psikotogenik (Psikotomimetik,Psikodisleptik,Halusinogenik)

NEUROLEPTIK /ANTIPSIKOSIS

- Bermanfaat untuk terapi psikosis akut maupun kronik- Ciri obat Neuroleptik :

- Berefek antipsikosis berguna untuk mengatasi agresifitas, hiperaktifitas dan labilitas emosi (efek ini tak berhubungan langsung dg efek sedasi)

- Dosis besar tidak menimbulkan koma ataupun anestesi- Dapat timbulkan gejala ekstrapiramidal yg reversibel maupun

irreversibel- Tidak ada ketergantungan fisik maupun psikis

Page 22: Obat sistem saraf

ANTIPSIKOTIKKLORPROMAZIN (CPZ= Largactil) DAN DERIVAT FENOTIAZIN

Mempunyai efek antipsikosis terlepas dari efek sedasinya disertai efek acuh tak acuh terhadap rangsang dari lingkungan, pada pemakaian yg lama efek sedasi ditoleransi

Kepandaian pekerjaan tangan yg memerlukan kecekatan dan daya pemikiran berkurang

Klorpromazin menimbulkan efek menenangkan pada hewan buas Berbeda dg golongan barbiturat ,CPZ tidak mempunyai daya antikonvulsi CPZ dapat merelaksasi otot skelet yg dalam keadaan spastik Efek samping : batas keamanan cukup lebar sehingga obat ini cukup aman.

Dapat terjadi Ikterus,dermatitis, leukopenia. Efek samping neurologis pada dosis berlebihan ,semua turunan Fenotiazin sebabkan gejala ekstrapiramidal spt gejala Parkinsons

Indikasi : Skizofrenia gangguan psikosis. (ketegangan,hiperaktivitas,halusinasi,susah tidur,anoreksia, perhatian diri yg buruk,sifat menarik diri),daya ingat dan orientasi kurang)

Dosis : 10 mg 4 kali sehari, Rektal 60 mgsekali, IM 10 mg sekali maks 6x Fenotiazin lain : Perfenazin, Tioridazin, Flufenazin

Page 23: Obat sistem saraf

ANTIPSIKOSIS- HALOPERIDOL Menenangkan keadaan mania penderita psikosis yg tak dapat diberikan

Fenotiazin Efek mirip golongan fenotiazin, mempunyai efek antipsikotik yg kuat.

Menenangkan dan menyebabkan tidur pada orang yg mengalami eksitasi. Haloperidol dapat sebabkan pandangan kabur (Blurring Vision) Efek samping : reaksi ekstrapiramidal dgn insiden yg tinggi Indikasi utama : untuk psikosis Obat Antipsikosis lain : Dibenzoxazepin , Dibenzodiazepin (Klozapin)

Page 24: Obat sistem saraf

ANTI ANSIETAS Obat anti ansietas adalah obat yg secara umum memiliki sifat sedatif , yg

utama adalah golongan Benzodiazepin

BENZODIAZEPIN Benzodiazepin yg dianjurkan : Klordiazepoksid, Diazepam, Oksazepam,

Klorazepat, Lorazepam, Prazepam, Alprazolam, Halozepam Antiansietas Benzodiazepin yg digunakan meluas : Diazepam dan

klordiazepoksid Klordizepoksid selain bekerja sentral juga perifer pada susunan saraf

kolinergik dan adrenergik Efek samping : Depresi SSP (kantuk dan ataksia) Indikasi : derivat benzodiazepin digunakan untuk timbulkan sedasi,

menghilangkan rasa cemas, selain itu juga untuk hipnotik, antikonvulsi, pelemas otot dan induksi anestesi umum

Dosis : Klordiazepoksid :10-50 mg sehari dalam2-4 kali pemberian

Diazepam 2-20 mg sehari

Sediaan : Klordiazepoksid : tablet 5 dan 10 mg

Diazepam : tablet 2 dan 5 mg

Page 25: Obat sistem saraf

ANTIDEPRESI Senyawa yg mampu melakukan perbaikan pada gejala depresi

1. Antidepresi penghambat Mono Amin Oksidase (MAO)

- MAO dalam tubuh berfungsi dalam proses deaminasi oksidatif katekolamin di mitokondria . Dengan penghambatan MAO kadar epineprin,norepineprin dan 5 HT dalam otak naik, hal ini mungkin sebabkan stimulasi psikis

- Selain menghambat MAO , juga menghambat enzim2 lain sehingga mengganggu banyak metabolisme di hati, sehingga efek samping golongan ini besar, sekarang jarang digunakan

- Antidepresi golongan inhibitor MAO :

Isokarboksazid tablet 10 mg

Nialamid tablet 25 dan 100 mg

- Telah dikembangkan inhibitor MAO yg spesifik ( tidak menghambat enzim lain) untuk pengobatan depresi yaitu :

MOKLOBEMID (Aurorix-Roche)

Page 26: Obat sistem saraf

2. Antidepresan Trisiklik merupakan antidepresi klasik yg struktur kimianya trisiklik

- Obat yg digunakan : Imipramin dan Amitriptilin

- Banyak digunakan untuk mengurangi keadaan depresi terutama depresi endogen dengan perbaikan suasana perasaan (mood), aktivitas fisik bertambah, kewaspadaan mental, perbaikan nafsu makan, pola tidur yg lebih baik

- Berdasarkan rumus struktur dikembangkan turunan Antidepresan trisiklik :

Desipramin .Nortriptilin, Klomipramin, Doksepin, Opipramol, Trimipamin

3. Anti depresi lain : - Amoksapin - Maprotilin - Trazodon

- Fluoksetin - Bupropion - Nomifensin

- Mianserin - Garam litium (Litium Karbonat)

Page 27: Obat sistem saraf

PSIKOTOGENIK Disebut juga Psikotomimetik atau Psikodisleptik :

senyawa yg jika dikonsumsi menyebabkan keadaan mirip skizoprenia yaitu gangguan hubungan dengan lingkungan dan gangguan rasa ego serta terjadinya halusinasi (keadaan nyata dan ilusi tidak dapat dibedakan)

Psikotogenik tidak digunakan dalam terapi atau diagnosis tetapi hanya untuk maksud penelitian keadaan psikosis

Meskalin

Didapat dari sejenis tanaman kaktus di Amerika Utara dan Meksiko. Rumus menyerupai epineprin. Dosis 5 mg pada orang normal menyebabkan rasa takut, halusinasi visual, tremor, hiperrefleksia, dan peningkatan efek simpatis

Dietilamid Asam Lisergat (LSD 25 )

Dosis 20 – 100 mikrogram pada orang normal sebabkan gejala mirip pemberian Meskalin, ditambah euporia, atau disforia, depersonalisasi, perasaan curiga dan agresifitas.

Page 28: Obat sistem saraf

PERANGSANG SSP / ANALEPTIK / KONVULSAN Menstimulasi bagian sistem saraf pusat tertentu,terutama pusat pernafasan

dan pusat vasomotor dalam medula oblongata, pada dosis tinggi obat ini menyebabkan kejang

PENTETRAZOL (Cardiazol) : mempunyai kerja untuk membangunkan pada keracunan obat tidur,

pemakaian berbahaya karena dapat sebabkan kejang Obat ini cepat dieskresi , harus disuntikkan kadang2 dgn selang waktu

cepat Tidak memiliki kerja terhadap jantung

NIKETAMID Bekerja terutama pada pusat pernafasan, stimulasi pada pusat vasomotor

kurang menonjol

DOKSAPRAM Sifat mirip Niketamid, luas terapi sedikit lebih besar Pada keracunan dgn analgetik kuat Buprenorfin, doksapram digunakan

Doksapram sebagai antidot (0,5-1,5 mg IV lambat)

Page 29: Obat sistem saraf

METIL FENIDAT Perangsang SSP ringan yg efeknya lebih menonjol terhadap aktivitas

mental dibandingkan aktivitas motorik Pada dosis besar menimbulkan perangsangan SSP umumnya Sifat farmakologi mirip amfetamin , oleh karena itu banyak disalahgunakan

seperti amfetamin Indikasi : pengobatan depresi mental, pengobatan keracunan depresan

SSP Efek samping : insomnia, mual, iritabel,nyeri abdomen,sakit kepala,

meningkatnya denyut jantung

XANTIN Derivat xantin : Kafein , Teofilin , Teobromin , adalah alkaloid dalam

tumbuhan kopi ,teh, cacao, cola Dari dulu digunakan sebagai minuman dengan khasiat stimulan Khasiat : relaksasi otot polos(bronkus), merangsang SSP, otot jantung dan

sebagai diuresis. Secara klinis teobromin paling rendah efek farmakologisnya ,Teofilin paling tinggi

Page 30: Obat sistem saraf

Pada SSP : teofilin dan kafein merangsang kuat, teobromin kurang kuat/tidak aktif. Teofilin merangsang SSP lebih kuat dan

lebih berbahaya dibanding kafein. Orang minum kafein : tidak mengantuk, tidak lelah, daya pikir lebih cepat

dan lebih jernih tetapi kemampuan pekerjaan yang rapi , halus dan teliti berkurang

Efek samping : gugup, gelisah, insomnia, tremor, hiperestesia, kejang fokal, kejang umum

Indikasi : asma bronkial , Penyakit Paru Obstruktif Kronik (COPD), pada penanganan keracunan depresan SSP (jarang)