oae

26
LOGO OAE OTO ACOUSTIC EMISSION

Upload: anonymous-a2nxiq5

Post on 02-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

OAE

TRANSCRIPT

Page 1: OAE

LOGO

OAEOTO ACOUSTIC

EMISSION

Page 2: OAE

LOGO

• Keterlambatan bicara merupakan manifestasi dari berbagai kelainan seperti gangguan pendengaran, retardasi mental, developmental language delay , afasia, autisme, cerebral palsy

• Untuk mengetahui penyebab gangguan bicara pada anak terlebih dahulu harus dipastikan bahwa pendengaran anak tidak mengalami gangguan.

Page 3: OAE

LOGO

• Gangguan pendengaran atau tuli sejak lahir akan menyebabkan gangguan perkembangan bicara, bahasa, kognitif dan kemampuan akademik.

• Bila gangguan pendengaran dan ketulian terlambat diketahui tentu hambatan yang akan dihadapi akan lebih besar lagi

Page 4: OAE

LOGO

Jenis-jenis pemeriksaan pendengaran yang direkomendasikan oleh  American Academy of Pediatrics adalah

• Pemeriksaan yang disesuaikan dengan umur anak,

• Anak harus merasa nyaman terhadap situasi pemeriksaan,

• Pemeriksaan harus dilakukan pada tempat yang cukup sunyi dengan gangguan visual dan audio yang minimal.

JENIS PEMERIKSAAN PENDENGARAN

Page 5: OAE

LOGO

Uji pendengaran dalam rangka deteksi dini gangguan pendengaran yang sudah lazim sesuai rekomendasi JCIH (The Joint Commitee on Infant Hearing ) tahun 2000 adalah :

Pemeriksaan OAE (Otoacoustic Emission)Pemeriksaan AABR (Automated Auditory

Brainstem Response).

Page 6: OAE

LOGO

Page 7: OAE

LOGOPRINSIP DASAR PEMERIKSAAN PENDENGARAN PADA BAYI DAN ANAK

Pemeriksaan pendengaran pada bayi dan anak

harus dapat menentukan :Jenis gangguan pendengaran (sensorineural,

konduktif, campur)Derajat gangguan pendengaran (ringan

sampai sangat berat) Lokasi kelainan (telinga luar, tengah, dalam,

koklea, retrokoklea) Ambang pendengaran dengan frekuensi

spesifik 

Page 8: OAE

LOGOMenurut American Joint Committee on Infant Hearing Statement (1994) pada bayi usia 0– 28 hari beberapa faktor berikut ini harus dicurigai terhadap kemungkinan gangguan pendengaran :

FAKTOR RISIKO TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN/ KETULIAN

Riwayat keluarga dengan tuli kongenital (sejak lahir)

Infeksi pranatal : TORCH ( Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, Herpes )

Kelainan anatomi pada kepala – leher

Sindrom yg berhubungan dgn tuli kongenital

Berat badan lahir rendah (BBLR) 

Meningitis bakterialis 

Hiperbilirubinemia (bayi kuning) yang memerlukan transfusi

Asfiksia berat (lahir tidak menangis)

Pemberian obat ototoksik  

Mempergunakan alat bantu napas /ventilasi mekanik lebih dari 5 hari (ICU)

Page 9: OAE

LOGO

• Bila dijumpai 1 faktor risiko terdapat kemungkinan mengalami gangguan pendengaran 10,1 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki faktor risiko.

• Kemungkinan terjadinya ketulian meningkat menjadi 63 kali bila terdapat 3 faktor risiko.

• Namun beberapa penelitian melaporkan bahwa dari sejumlah bayi yang mengalami ketulian hanya sekitar 40 - 50 % saja yang memiliki faktor risiko.

Page 10: OAE

LOGO

OAE merupakan respon akustik nada rendah terhadap stimulus bunyi dari luar yang tiba di sel sel rambut luar (outer hair cells/ OHC’s ) kokleaKerusakan yang terjadi pada sel-sel rambut luar, misalnya akibat infeksi virus,obat obat ototoksik, kurangnya aliran darah yang menuju koklea menyebabkan OHC’s tidak dapat memproduksi OAE

OTOACOUSTIC EMISSION (OAE)

Page 11: OAE

LOGO

• OAE adalah suatu teknik pemeriksaan koklea yang relatif baru, berdasarkan prinsip elektrofisiologik yang obyektif, cepat, mudah, otomatis, non invasif, dengan sensitivitas mendekati 100%.

Page 12: OAE

LOGO

• Pemeriksaan OAE dapat dilakukan di ruang biasa yang cukup tenang sehingga tidak memerlukan ruang kedap suara (sound proof room).

• Juga tidak memerlukan obat penenang (sedatif) asalkan bayi/ anak tidak terlalu banyak bergerak.

Page 13: OAE

LOGO

•Dipengaruhi oleh bising lingkungan

•Kondisi telinga luar dan tengah

• Kegagalannya pada 24 jam pertama kelahiran cukup tinggi

• Harga alat relatif mahal

KEKURANGAN OAE

Page 14: OAE

LOGOPRINSIP PEMERIKSAAN OAE

Prinsip pemeriksaan OAE adalah mengukur emisi yang dikeluarkan oleh telinga saat suara menstimulasi koklea. Teknik ini sensitif untuk mengetahui kerusakan pada rambut luar koklea, dapat pula digunakan untuk memeriksa telinga tengah dan OAE dalam

Page 15: OAE

LOGOCARA KERJA OAE

Stimulus bunyi

Membran timpani bergetar

Bunyi mencapai sel rambut luar koklea

Sel rambut luar koklea merespon

memancarkan emisi akustik Emisi akustik

akan dipantulkan ke arah luar echo

menuju telinga tengah & liang

telinga

Emisi akustik yang tiba di liang telinga akan di rekam oleh

probe

Hasil rekaman

akan muncul pada mesin

OAE

Page 16: OAE

LOGO

• OAE tidak muncul pada hilang nya pendengaran lebih dari 30-40 dB.

• Pemeriksaan OAE dapat menentukan penilaian klinik telinga perifer/jalur preneural, namun tidak dapat memeriksa adanya gangguan saraf pendengaran atau respon otak/jalur neural terhadap suara.

• OAE dipengaruhi oleh verniks kaseosa, debris, dan kondisi telinga tengah (cavum tympani).

Page 17: OAE

LOGO

1. Ukuran probe yang tepat merupakan langkah yang paling penting untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat. Probe yang tepat akan memberikan signal yang kuat pada telinga bayi dan mengurangi hasil “false positive”

CARA PEMERIKSAAN OAE

Page 18: OAE

LOGO

2.Pastikan lingkungan sekitar dalam keadaan tenang dan akan lebih baik jika bayi dalam keadaan tidur.

CARA PEMERIKSAAN OAE

Page 19: OAE

LOGO

3. Telinga bayi yang baru lahir sering terisi oleh debris. Sebelum memasukkan probe ke dalam telinga, lakukan pemijatan pada telinga luar sekitar 10-15 detik. Tarik telinga luar ke arah atas dan keluar dengan perlahan untuk membantu membuka liang telinga

CARA PEMERIKSAAN OAE

Page 20: OAE

LOGO

4.Gunakan tekanan yang cukup untuk memasukkan probe ke dalam liang telinga sampai cukup jauh sehingga probe dapat melekat dengan baik pada liang telinga

CARA PEMERIKSAAN OAE

Page 21: OAE

LOGO

5.Lepaskan daun telinga setelah probe di letakkan pada liang telinga, hal ini akan membuat probe melekat dengan erat pada liang telinga

CARA PEMERIKSAAN OAE

Page 22: OAE

LOGOLakukan pemijatan selama beberapa detik pada telinga luar dan tarik daun telinga secara perlahan untuk membuka liang

telinga

Lakukan penekanan yang cukup untuk memasukkan probe dengan baik

Letakkan probe cukup jauh ke dalam liang telinga untuk membuat probe melekat pada liang

telinga Jangan meletakkan probe terlalu jauh ke dalam

liang telinga karena dapat melukai liang telinga

Letakkan tangan pada bayi untuk mencegah bayi menggeliat dan

menenangkan bayi ketika meletakkan probe

Page 23: OAE

LOGO

Jangan meletakkan probe hanya pada bagian luar telinga

Gunakan tekanan yang cukup untuk membuat probe melekat pada liang telinga

Bentuk probe telah di buat agar tidak melukai telinga bayi

Jangan memegang probe ketika sedang melakukan pemeriksaan

Jangan meletakkan alat OAE dan kabel OAE pada tubuh bayi

Page 24: OAE

LOGO

• Kriteria hasil pemeriksaan yaitu pass atau refer 

• Jika terdapat gelombang OAE maka bayi dapat melewati tes OAE ( pass), berarti bayi tersebut tidak mengalami gangguan pendengaran.

• Jika tidak ditemukan gelombang OAEberarti ada gangguan pendengaran (refer ), maka harus dilakukan tes lanjutan

Page 25: OAE

LOGOHasil pemeriksaan disajikan berdasarkan ketentuan pass  – refer criteria

• Pass : bila terdapat gelombang OAE dan• Refer : bila tidak ditemukan gelombang

OAE

Page 26: OAE

LOGO

Bayi baru lahir (usia >24 jam & sebelum keluar RS)

PASS OAE REFER

FAKTOR

RESIKO

- +

Tidak perlu tindak lanjut

Pemantauan speech development

Pemantauan audiologi Tiap 6 bulan selama 3 tahun

3 BulanEvaluasi otoskopi

TimpanometriDPOAEAABR

PASS

REFER

Audiologic AssessmentABR Click + tone burst

500 HzASSR

Habilitasi Usia

<6bulan

ALUR SKRINING PENDENGARAN BAYI DI INDONESIA TAHUN 2006