o x o - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_c0151_0608893_chapter3.pdf · 36 3.2...

19
35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Dalam metodologi penelitian ditemukan cara-cara bagaimana objek penelitian hendak diketahui dan diamati sehingga menghasilkan data yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen atau disebut juga eksperimen semu. Desain penelitian kuasi eksperimen yang digunakan adalah The one group pretest postest (tes awal - tes akhir kelompok tunggal ) dalam desain ini tidak menggunakan kelas kontrol. Penelitian ini mengadakan tes awal sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir sesudah diberikan perlakuan. (Sugiono, 110 : 2009 ). Desain penelitian Keterangan: O 1 : Prates (sebelum diberi perlakuan) X : Menerima perlakuan O 2 : Postes (sesudah diberi perlakuan) O 1 X O 2

Upload: others

Post on 18-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

35

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Dalam

metodologi penelitian ditemukan cara-cara bagaimana objek penelitian hendak

diketahui dan diamati sehingga menghasilkan data yang tepat sesuai dengan

tujuan penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

eksperimen atau disebut juga eksperimen semu.

Desain penelitian kuasi eksperimen yang digunakan adalah The one group

pretest postest (tes awal - tes akhir kelompok tunggal ) dalam desain ini tidak

menggunakan kelas kontrol. Penelitian ini mengadakan tes awal sebelum

diberikan perlakuan dan tes akhir sesudah diberikan perlakuan. (Sugiono, 110 :

2009 ).

Desain penelitian

Keterangan:

O1 : Prates (sebelum diberi perlakuan)

X : Menerima perlakuan

O2 : Postes (sesudah diberi perlakuan)

O1 X O2

36

3.2 Teknik Penelitian

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam setiap penelitian, disamping penggunaan metode yang tepat,

diperlukan juga kemampuan memilih dan menyusun teknik dan alat pengumpulan

data yang relevan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap objektivitas hasil

penelitian sehingga memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara tepat

dan akurat.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1) Prates

Prates ialah teknik pengumpulan data sebelum proses belajar-mengajar

berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa

memahami mengenai menulis karangan narasi,.

2) Postes

Postes ialah teknik pengumpulan data setelah proses belajar-mengajar

berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui adakah peningkatan keterampilan

menulis karangan narasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

3.2.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah tahap-tahap pengumpulan data dilakukan, selanjutnya penulis

menentukan dan melaksanakan tahap-tahap pengelohan data. Tahap-tahap

pengolahan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini terdiri atas:

1) menghitung skor karangan siswa dengan rumus:

����� = ∑ �� �����∑�� �� � 100% = ⋯

37

2) melakukan uji reabilitas antar penimbang untuk skor prates dan postes. Hal ini

dilakukan untuk menghindari subjektifitas dalam melakukan penilaian.

Rumus yang digunakan untuk mencari uji realibilitas antarpenimbang adalah

sebagai berikut.

(∑�)�

��=

���∑dt� =∑(∑�)�

�−

(∑�)�

��

���∑dt�� =(∑ �!)

�−

(∑�)�

��

���"�∑x� = ∑x� −(∑�)�

��

����∑x��� = ���"�∑x� − ���∑dt� − ���∑dt��

Ptt = ($ −$��)

$ Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukan ke dalam format

ANAVA Realibilitas antarpenimbang dilakukan dengan menggunakan rumus

Setelah itu , nilai tersebut dilihat dalam tabel Gilford sebagai berikut.

< dari 0,20 = tidak ada korelasi

0.20 – 0,40 = korelasi rendah

0,40 – 0,60 = korelasi sedang

0,60 – 0,80 = korelasi tinggi

0,80 – 0,99 = korelasi tinggi sekali

1,00 = korelasi sempurna

(Kurniasih, dalam Nuril Nur alif 2009: 36)

38

3) untuk menentukan teknik statistik yang akan dipakai penulis terlebih dahulu

menguji normalitas prates dan postes.

Adapun prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. membuat daftar distribusi mean

b. membuat daftar frekuensi observasi dan ekspektasi skor tes awal dan tes

akhir untuk menentukan nilai X2. Adapun rumus yang digunakan adalah:

%2= ∑('�−(�)2

(� ( subana, 2005 :124)

c. menentukan derajat kebebasan (dk)

d. menentukan nilai X dari tabel

e. menentukan normalisasi distribusi data

4) melakukan uji signifikansi, dengan langkah-langkah sebagai berikut;

a. membuat tabel persiapan uji perbedaan rata-rata pertambahan

b. mencari mean deviasi dengan rumus: Md = ∑ )� (subana, 2005:131)

c. mencari nilai t dengan rumus, t = *+

,∑-�. (∑-)�// (/.0) (subana, 2005:132)

d. menentukan derajat kebebasan (dk)

e. menentukan nilai t dari tabel dengan taraf signifikan 5% atau taraf

kepercayaan 95%

f. melakukan uji signifikan dengan ketentuan sebagai berikut.

� jika thitung

ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor

dan skor postes.

� jika thitung

diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor

skor postes

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerja

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto,1998 :151)

Penggunaan instrumen penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan

penelitian yang dilakukan. Macam Penelitian

instrumen yaitu instrumen perlakuan dan instrumen tes.

3.3.1 Instrumen perlakuan

Instrumen perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

pembelajaran, yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana

pelaksanaan pembelajaran ini disusun berdasarkan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum sekolah serta indikator dari

capaian pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk lebih jelasnya penulis akan

hitung ttabel, maka hipotesis nol terima atau hipotesis kerja

ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor

postes.

hitung ttabel, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja

diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor

postes.

trumen Penelitian

adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto,1998 :151).

Penggunaan instrumen penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan

penelitian yang dilakukan. Macam Penelitian ini menggunakan dua macam

instrumen yaitu instrumen perlakuan dan instrumen tes.

3.3.1 Instrumen perlakuan

Instrumen perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

pembelajaran, yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana

pelaksanaan pembelajaran ini disusun berdasarkan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum sekolah serta indikator dari

capaian pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk lebih jelasnya penulis akan

39

, maka hipotesis nol terima atau hipotesis kerja

ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor prates

, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja

diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor prates dan

adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

annya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

Penggunaan instrumen penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan

ini menggunakan dua macam

Instrumen perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

pembelajaran, yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana

pelaksanaan pembelajaran ini disusun berdasarkan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum sekolah serta indikator dari

capaian pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk lebih jelasnya penulis akan

40

membaginya dalam dua tahap pembelajaran yaitu; persiapan pembelajaran dan

pelaksanaan pembelajaran.

a. Persiapan Pembelajaran

Pada tahap persiapan pembelajaran ini, penulis merancang tujuan

pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik cerita

permulaan diskusi (discussion starter story). Persiapan pembelajaran yang penulis

lakukan meliputi : 1) perumusan kompetensi dasar, 2) perumusan indikator, 3)

pemilihan bahan, 4) penentuan urutan bahan, 5) penentuan alokasi waktu, dan 6)

penyusunan rencana pembelajaran. Uraian keenam persiapan pembelajaran

tersebut dapat dilihat berikut ini.

1) Perumusan Kompetensi Dasar

Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan oleh siswa yang

mencakup pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Sedangkan kompetensi dasar

merupakan kompetensi minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh

lulusan atau kompetensi minimal yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan

oleh siswa dari standar kompetensi untuk suatu mata pelajaran.

Berdasarkan dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah yang penulis

jadikan objek penelitian ini, salah satu kompetensi dasar yang tercantum dalam

kurikulum tersebut adalah Menulis karangan narasi.

41

2) Perumusan Indikator

Indikator pembelajaran merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam suatu

kegiatan. Setiap rencana pembelajaran terlebih dahulu harus menetapkan arah

pembelajaran. Dalam pembelajaran kali ini indikatornya meliputi:

a. Siswa mampu memahami pengertian dari karangan narasi.

b. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri dari karangan narasi.

c. Siswa dapat menunjukkan unsur-unsur pembangun karangan narasi.

d. Siswa dapat menulis lanjutan karangan narasi yang belum diselesaikan

uraiannya

e. Siswa dapat menyunting karangan narasi yang ditulis teman.

3) Pemilihan Bahan

Bahan yang dipilih penulis disesuaikan dengan indikator yang dibuat.

Bahan tersebut diambil dari buku paket Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP.

Selain itu, penulis juga menggunakan buku yang mendukung pada teori-teori yang

dipakai.

4) Penentuan Urutan Bahan

Semua bahan yang dipilih tidak mungkin diajarkan semuanya secara

sekaligus. Oleh karena itu, untuk itu penulis harus menentukan bahan

pembelajaran. Penentuan urutan bahan ini, sebenarnya jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan berikut.

a. Apa yang harus diajarkan terlebih dahulu?

42

b. Apa yang harus diajarkan selanjutnya?

c. Berapa banyak yang harus diajarkan dalam satu waktu tertentu?

Berdasarkan ketentuan di atas, penulis mengurutkan bahan pembelajaran

yang akan diajarkan dengan rincian sebagai berikut.

a. Pengertian karangan narasi

b. Ciri-ciri karangan narasi

c. Unsur-unsur karangan narasi

d. Jenis-jenis karangan narasi

e. Pengertian teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story).

f. Langkah-langkah teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter

story).

5) Penentuan Alokasi Waktu

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah masing-masing empat

kali pertemuan, delapan jam pelajaran dengan rincian sebagai berikut.

a. Pertemuan pertama : memerlukan waktu selama 2 x 45 menit yang

digunakan untuk prates,

b. Pertemuan kedua : memerlukan waktu selama 2 x 45 menit yang

digunakan untuk memberikan bahan pembelajaran berkaitan dengan

menulis karangan narasi,

c. Pertemuan ketiga : memerlukan waktu selama 2 x 45 menit yang

digunakan untuk berlatih menulis karangaan narasi dengan menggunakan

teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story),

43

d. Pertemuan keempat : memerlukan waktu selama 2 x 45 menit yang

digunakan untuk postes.

6) Penyusunan Rencana Pembelajaran

Persiapan lain yang penulis lakukan sebelum melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas adalah menyusun rencana pembelajaran. Rencana

pembelajaran telah disusun oleh penulis dapat dilihat pada lampiran.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap persiapan pembelajaran ini, penulis merancang tujuan

pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik cerita

permulaan diskusi (discussion starter story). Persiapan pembelajaran yang

penulis lakukan meliputi:

1) Kegiatan Awal

Perkenalan pada awal kegiatan, penulis lakukan seperlunya karena siswa

sudah mengenal penulis sebagai guru praktikan ketika melaksanakan program

latihan profesi. Termasuk dalam kegiatan perkenalan ini penulis menanyakan

kehadiran siswa (presensi). secara sekilas penulis menjelaskan maksud dan tujuan

diadakannya penelitian. Tak lupa juga penulis meminta bantuan, pengertian, dan

kerja samanya agar siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan sungguh-

sungguh sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.

Kegiatan penulis setelah perkenalan yaitu mengadakan prates. Penulis

membagikan soal beserta lembaran kertas untuk mengarang. Sebelum memulai

44

mengarang, penulis terlebih dahulu memberikan beberapa petunjuk yang

berkaitan dengan penulisan identitas diri pada lembar jawaban (nama, nomor

absen), dan batas waktu kegiatan.

2) Kegiatan inti

Penulis terlebih dahulu mengkondisikan serta mengkoordinasikan kelas agar

siswa memperhatikan dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses belajar

mengajar, kemudian guru memberikan informasi singkat kepada siswa apa saja

yang harus dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

Mengawali kegiatan pembelajaran, penulis lebih mengaktifkan siswa untuk

merumuskan sendiri pengertian, ciri-ciri, dan unsur-unsur karangan narasi.

Selama penulis menerangkan siswa hanya menyimak dan memperhatikan. Penulis

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak

dipahami.

Kegiatan selanjutnya, siswa menyimak uraian guru tentang teknik cerita

permulaan diskusi (discussion starter story). Kemudian siswa berkelompok

mendiskusikan teks karangan narasi yang belum diselesaikan uraiannya yang

telah dipersiapkan penulis. pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-

langkah dalam teknik cerita pemula diskusi seperti yang telah penulis sampaikan

pada bab sebelumnya. Kegiatan inti ini berlangsung selama dua kali pertemuan

dengan alokasi waktu 4 x 40 menit. Satu pertemuan untuk memberikan bahan

pembelajaran dengan alokasi waktu 2 x 45 menit dan pertemuan berikutnya

dengan alokasi waktu 2 x 45 menit untuk menuliskan karangan narasi yang

45

belum diselesaikan uraian ceritanya dengan menggunakan teknik cerita permulaan

diskusi.

3) Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup ini, siswa di bawah bimbingan penulis meninjau

kembali apa yang telah mereka pelajari. Kemudian penulis memberikan

kesempatan bertanya kepada siswa yang belum memahami materi pembelajaran.

Setelah itu penulis mengadakan postes dengan menggunakan soal yang sama

dengan soal prates.

3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang penulis gunakan terdiri atas:

1) Lembar Tes

Tes digunakan untuk mengumpulkan lembar karangan narasi siswa dari

kelas yang dijadikan penelitian oleh penulis. Dalam hal ini tes diberikan kepada

siswa untuk mengetahui perkembangan siswa dalam menulis karangan narasi

dengan menggunakan teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story).

Kisi-kisi tes menulis karangan narasi tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah

ini.

Kisi-kisi Tes Menulis Karangan Narasi No Masalah Tujuan Indikator Aspek yang

diukur 1 Apakah siswa kelas

VII 7 SMP Negeri 2 Cimahi mampu menulis Karangan

Mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VII- 7 yang diberikan

46

narasi sebelum menggunakan teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story)

pembelajaran sebelum menggunakan teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story)

teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story)

Tes menulis karangan narasi sebelum dan sesudah menggunakan teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story)

2 Apakah siswa kelas VII 7 SMP Negeri 2 Cimahi mampu menulis karangan narasi sesudah menggunakan teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story)

Mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VII- 7 yang diberikan pembelajaran sesudah menggunakan teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story)

3 Apakah ada perbedaan yang berarti antara kemampuan menulis karangan narasi sebelum dan sesudah menggunakan teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story)

Mendeskripsikan tingkat perbedaan kompetensi menulis karangan narasi sebelum dan sesudah menggunakan teknik cerita permulaan diskusi (discussion starter story)

Adapun lembar tes yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Skor

Nama : ________________

Kelas : ________________

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Selesaikanlah uraian karangan narasi yang belum selesai berdasarkan hasil

diskusi yang kalian lakukan !.

skor

47

Rejeki Nomplok

Pada hari senin, jam pelajaran berakhir pukul 12.50. langit nampak

mendung, angin mulai bertiup kencang. Bergegas aku ke luar kelas diikuti

Resky, Demmi, dan Nesta. Kami berlari-larian menuju gerbang sekolah.

“Lewat jalan biasa saja?” tanya Resky begitu kami keluar gerbang

“ Lewat SMP Yadika saja, ya? Jawabku

Akhirnya kami sepakat menempuh perjalanan pulang lewat SMP Yadika

dengan berjalan kaki. Baru beberapa langkah, hujan mulai turun semakin lama

semakin deras, akhirnya kami memutuskan untuk berteduh begitu berada di

depan warung Bu Oneh yang letaknya persis di samping SMP Yadika.

Baju kami basah kuyup, begitu juga tas dan sepatu. Kami meminta izin

kepada pemilik warung untuk ikut berteduh. Di bawah tenda plastik kami berdiri

berjejer, ada 4 orang siswa SMP Yadika yang sudah lebih dulu berteduh di sana.

Di antara kami, berteduh pula seorang ibu muda, dia tampak kedinginan sama

seperti kami, tas plastik yang dijinjingnya didekapnya erat.

Tak lama kemudian, muncul seorang lelaki mengendarai sepeda motor,

hujan masih turun deras sekali. Rupanya lelaki itu yang menjemput ibu muda

yang sama berteduh dengan kami. Berlindung di bawah jas hujan yang dibawa

pengendara motor itu, ibu muda itu pun meninggalkan warung Bu Oneh.

Sesaat setelah motor berlalu, kulihat sebuah dompet berwarna coklat

tergeletak tepat di samping motor terparkir tadi. Aku melirik Demmi yang berdiri

disampingku. Rupanya Demmi melihat pula dompet itu. Ku lirik Resky, rupanya

Sesaat setelah motor berlalu, kulihat sebuah dompet berwarna coklat

tergeletak tepat di samping motor terparkir tadi. Aku melirik Demmi yang berdiri

disampingku. Rupanya Demmi melihat pula dompet itu. Ku lirik Resky, rupanya

dia juga tahu. Dengan isyarat mata, kami memutuskan untuk segera pergi dari

situ. Demmi melompat ke luar, Resky menarik tangan Nesta, aku mengikuti

sambil berjongkok memungut dompet itu dan lari sekencang-kencangnya. Lewat

sudut mata ku lihat anak-anak SMP Yadika menatap kami.

48

2) Pedoman Penilaian

Penilian hasil tes menulis dilakukan dengan sistem pemberian nilai pada

setiap aspek dalam karangan selain itu juga digunakan skala 1-5 untuk setiap

bagian aspek. Supaya lebih jelas dapat dilihat pada berikut.

Format Penilaian

Aspek Penilaian Rentang Skor Perolehan Skor

1. Pengakhiran Karangan

a. Kesesuaian

pengakhiran karangan

dengan tema

b. Kualitas pengakhiran

karangan

2. Teknik karangan

a. Pengembangan

paragraf

b. Hubungan antar

paragraf

1-5

1-5

1-5

1-5

Sesampainya di rumahku,. Kami langsung masuk ke dalam kamar dan tak

lupa menguncinya, sambil berbisik-bisik membicarakan pengalaman tadi dan

sepakat untuk membuka isi dompet itu. Ternyata isi dompet ada sebuah HP Nokia

berwarna Silver, uang lima juta rupiah dan KTP........................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

...............................................................................

49

3. Bahasa karangan

a. Ejaan

b. Diksi

1-5

1-5

Jumlah Skor 30

Deskripsi skala penilaian karangan narasi adalah sebagai berikut.

1. Pengakhiran Karangan

a. Kesesuaian pengakhiran karangan dengan tema

5 = seluruh pengakhiran karangan sesuai dengan tema

4 = pengakhiran karangan sesuai dengan tema walaupun ada hal-hal yang

tidak perlu dimasukkan ke dalam karangan

3 = sebagian pengakhiran karangan tidak ada hubungannya dengan tema

2 = banyak sekali pengakhiran karangan yang tidak ada hubungannya dengan

tema

1 = hampir semua pengakhiran karangan menyimpang dari tema

b. Kualitas pengakhiran karangan

5 = pengakhiran karangan betul-betul berbobot

4 = pengakhiran karangan bagus meskipun kurang berbobot

3 = pengakhiran karangan cukup bagus meskipun ada hal-hal yang kurang

tepat

2 = pengakhiran karangan dangkal dan tidak berbobot

1 = pengakhiran karangan sangat dangkal

50

2. Teknik karangan

a. Pengembangan paragraf

5 = semua paragraf memenuhi kriteria dan lengkap

4 = ada beberapa paragraf kurang dikembangkan

3 = jumlah paragraf yang dikembangkan hampir sama dengan jumlah paragraf

yang tidak dikembangkan

2 = hamir semua paragraf kurang dikembaangkan

1 = selain tidak dikembangkan, paragraph tidak memenuhi syarat

b. Hubungan antar paragraf

5 = paragraf berikutnya merupakan kelanjutan dari paragraf sebelumnya

dengan kata penghubung yang tepat sehingga karangan berkembang

dengan harmonis dan enak dibaca.

4 = hubungan antarparagraf sudah baik, hanya terganggu oleh kata

penghubung yang tidak diperlukan

3 = ada beberapa paragraf yang tidak ada hubungannya dengan paragraf

berikutnya

2 = banyak paragraf yang tidak saling berhubungan

1 = semua paragraf dalam karangan tidak saling berhubungan

3. Bahasa karangan

a. Ejaan

51

5 = tidak terdapat kesalahan ejaan (sempurna)

4 = terdapat sedikit kesalahan ejaan

3 = terdapat kesalahan ejaan yang tidak bersifat konstan

2 = banyak terdapat kesalahan ejaan dan bersifat konstan

1 = banyak sekali kesalahan ejaan yang mencerminkan ketidaktahuan dan

ketidakpedulian.

b. Diksi

5 = penggunaan kata/istilah sesuai dengan konteks dan bervariasi

4 = penggunaan kata/istilah sesuai dengan konteks, namun tidak bervariasi

3 = penggunaan kata/istilah kurang tepat tetapi tidak mengganggu pemahaman

2 = penggunaan kata/istilah tidak tepat dan mengganggu pemahaman

1 = banyak kata/istilah yang tidak tepat dan penggunaannya tidak sesuai

dengan dengan konteks.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Dalam penelitian, populasi dibedakan ke dalam dua jenis yaitu populasi

umum dan populasi target. Populasi umum adalah orang-orang, lembaga,

organisasi, atau benda-benda yang menjadi sasaran penelitian secara umum.

Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan penelitian.

Populasi umum dari penelitian ini adalah siswa SMP di Cimahi. Populasi target

yang penulis ambil adalah siswa kelas VII SMPN 2 Cimahi. Jumlah populasi

target yang akan penulis teliti sekitar 430 orang. Dengan rincian jumlah kelas VII

52

di SMPN 2 Cimahi sebanyak 10 kelas, jumlah siswa setiap kelas berkisar antara

40-43 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah variabel yang akan diteliti atau diamati oleh peneliti yang

merupakan bagian dari populasi (Arikunto, 1993:119). Sampel yang secara nyata

akan diteliti harus representatif dalam arti mewakili populasi baik dalam

karekteristik maupun jumlahnya.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau random. Penulis

menggunakan cara pengambilan sampel secara acak karena siswa memiliki

kemampuan yang homogenitas dalam menulis karangan narasi. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VII 7 di SMPN 2 Cimahi sebanyak

35 orang.

53