ò a edisi mei 2015 adalah pengeluaran yang lebih besar ... keuangan.pdf · sehingga semua...
TRANSCRIPT
Beberapa Kesalahan Mengelola Keuangan
Orang pintar belajar dari kesalahan mereka. Orang
bijak belajar dari kesalahan orang lain. Orang
bodoh tidak pernah belajar
Sebagai seorang yang telah bekerja dan memiliki
penghasilan, pastinya anda juga memiliki target-target
yang akan dicapai. Pencapaian target yang maksimal
juga didukung oleh perencanaan keuangan yang kuat.
Namun, tidak semua perencanaan keuangan
menghasilkan target yang maksimal dikarenakan ada
kesalahan-kesalahan yang dimiliki oleh seseorang.
Sehingga semua perencanaan yang sudah maksimal,
tidak dapat direalisasikan karena perencanaan
keuangan yang salah.
Berikut ini ada beberapa kesalahan dalam mengelola
keuangan yang menyebabkan anda gagal dalam
mencapai target, diantaranya:
1. Tidak memiliki komitmen yang kuat
Pencapaian Target yang kuat memerlukan sebuah
pengorbanan untuk menunda kesenangan saat ini
dengan harapan mendapatkan kesenangan yang
lebih besar dikemudian hari. Agar memiliki uang
untuk kedepannya, kita harus mampu menyisihkan
sebagian dari pendapatan kita. Banyak orang gagal
menyisihkan pendapatan mereka. Alasan jamak
adalah pengeluaran yang lebih besar dari
pendapatan. Sebenarnya mereka gagal bukan karena
pendapatan yang kurang, akan tetapi karena tidak
memiliki komitmen untuk mengatur pengeluaran
tadi. Ingat, pengeluaran tidak akan ada batasnya jika
mau memenuhi semua keinginan. Akan tetapi
pengeluaran akan menjadi sangat terbatas jika hanya
memenuhi ‘apa yang dibutuhkan saja’. Agar bisa
menyisihkan sebagian pendapatan, kita harus
mampu melakukan ‘pengorbanan’ seperti menahan
beli handphone baru selama yang lama masih
berfungsi baik. Membeli sepatu local ketimbang
sepatu merek luar negeri. Mengganti satu pak rokok
sehari dengan sebutir permen. Mengganti jajan
diluar dengan makan bekal dari rumah. Banyak cara
untuk memastikan pendapatan bulanan masih tetap
bersisa untuk disisihkan. Anda pasti bisa menyisihkan
10-30% pendapatan saat ini. Syaratnya hanya satu,
komitmen yang kuat untuk melakukan pengorbanan.
2. Berbelanja tanpa ada prioritas
Belanja tanpa ada prioritas pasti akan menguras
habis uang di kantong Anda. Apalagi untuk Anda
yang suka shopping. Melihat barang bagus sedikit
pasti selalu ingin membeli. Padahal barang tersebut
bukanlah prioritas utama yang termasuk dalam
kebutuhan primer. Sangat disayangkan jika hal ini
benar-benar terjadi kepada Anda. Jadi, setiap Anda
mendapatkan gaji, belilah barang yang sudah masuk
dalam daftar anggaran Anda. Dan pastikan
mendahulukan kebutuhan primer Anda, jangan
mendahulukan kebutuhan sekunder.
3. Tidak merencanakan pengelolan uang untuk masa
depan
Mengelola uang untuk masa depan ini sangat
penting juga. Karena ini sedikit banyak untuk
tabungan masa depan kita. Menabung tidak cukup
dengan kepandaian saja. Jadi, setelah gajian dan
membuat anggaran yang sudah ada prioritasnya,
jangan lupa menyisakan beberapa persen dari gaji
Anda untuk di tabung. Anda bisa menabung di
lembaga keuangan, seperti CU Pancur Kasih, dengan
produk-produk simpanan CU yang ditawarkan.
4. Menyepelekan hutang
Segeralah lunasi hutang Anda jika memiliki hutang.
Karena, menunda-nunda membayar hutang
bukanlah cara yang tepat untuk bisa mengatur
keuangan. Segera lunasi hutang Anda saat sudah ada
uang. Karena jika ditunda akan membuat anda
semakin setres dengan jumlah angsuran + bunga
yang semakin menumpuk. Menyepelekan hutang
juga membuat track record nama baik anda menjadi
tercoreng. Hal ini akan berakibat hilangnya
kepercayaan lembaga-lembaga keuangan.
5. Telat Memulai
Perencanaan keuangan untuk menyisihkan uang
membutuhkan ‘waktu’ agar bisa bertumbuh seperti
yang diinginkan supaya target tercapai. Seperti
halnya waktu yang dibutuhkan menunggu bibit
mangga yang ditanam tumbuh menjadi besar dan
berbuah lebat. Penyisihan uang paling tepat mulai
dilakukan di waktu muda. Karena ketika memulai
disaat muda, kita punya banyak waktu membiarkan
tabungan tadi bertumbuh besar seiring waktu. Ketika
menabung saat muda, apabila kita melakukan
“JATIKU” EDISI MEI 2015
Jatiku berasal dari bahasa Dayak Kanayatn yakni Ja’atiku yang berarti “menurut kata hatiku”. jatiku kemudian dijadikan
sebagai nama buletin cu pancur kasih. nama ini diusulkan oleh seorang anggota awal, anggota aktif, dan selalu mendukung CU
Pancur Kasih yakni bapak Irens Gedo Gama.
kesalahan, masih banyak waktu menunggu untuk
merubahnya kembali, dan juga banyak kesempatan
untuk memperbaikinya. Beda halnya dengan
menabung di waktu tua. Sisa waktu yang tabungan
semakin terbatas, sementara ekspektasi imbal hasil
akan lebih kecil dibandingkan menabung saat muda,
karena tipe tabungan yang cocok adalah yang
memiliki risiko lebih kecil.
“MaRiSa Cake, Bakery and Ice
Cream” Pemilik: Hendrikus Sudarmin
Anggota CU Pancur kasih Tp. Sei Raya Dalam
“MaRiSa Cake and Bakery” memiliki semboyan “BAGI
YANG MENGUTAMAKAN RASA”. Hendrik yakin bahwa
bagi pelanggan yang mengutamakan rasa pasti akan
mampir dan datang kembali ke toko rotinya di jalan Sei
Raya Dalam.
Pelanggan toko roti MaRiSa setiap hari semakin
bertambah. Selain dari pelanggan banyak juga reseller-
reseller yang tertarik untuk menjual kembali produk
rotinya. Oleh sebab itu, Hendrik tidak tanggung-
tanggung, Ia kemudian meluncurkan program
Marketing baru. Ia memberikan potongan harga 50% di
siang hari dimulai dari pukul 06.00 - 19.59 WIB
dengan jumlah minimal traksaksi Rp. 100.000,berlaku
untuk semua jenis roti manis, donut, dan cake potong,
MaRiSa cake juga memberikan potongan harga 50%
pada malam harinya, dimulai pukul 20.00 -22.00 WIB
untuk semua jenis roti manis dan cake potong. “Kita
sekarang pegang prinsip kita tidak akan menurunkan
kualitas. Kita hanya bisa memperkecil keuntungan saja”,
katanya saat menceritakan berani memberikan
potongan harga 50% untuk setiap rotinya.
Menjadi pengusaha roti memerlukan modal yang cukup
besar. Oleh sebab itu, Hendrik mempercayakan modal
usahanya kepada CU Pancur Kasih. Dengan
mendapatkan modal usaha, ia bisa menyewa,
merenovasi tempat kontrakannya menjadi tempat yang
memadai, penambahan peraltan fasilitas dengan
membelian alat-alat produksi yang bagus (Oven, Mixer,
dan Divider) dan mampu untuk memiliki karyawan
sebanyak 5 orang. Hendrik sudah bergabung menjadi
anggota CU Pancur Kasih sejak tahun 2013 lalu.
Meskipun masih tergolong muda menjadi anggota,
tetapi Hendrik merupakan anggota aktif dalam Koperasi
Kredit . Keterlibatan CU Pancur Kasih benar-benar
dirasakan manfaatnya. “Dulu hanya coba-coba, baru
saat ini saja yang besar”, ujarnya. Selain itu perubahan
lain yang dirasakannya adalah mampu untuk
meningkatkan omzet. Dari segi nilai nomial tidak
seberapa tetapi dari segi produktifitas tinggi yang
dikaitkan dengan penjualan.
Ia berpesan kepada anggota yang lain, sebagai
anggota yang baik dan aktif ia mengatakan, “kita
harus mengutamakan angsuran dulu. Jadi prinsip
harus mengutamakan kewajiban kita terlebih
dahulu”.
Barage CU Malangkah Repo!!