nul opi
TRANSCRIPT
NEVUS UNIUS LATERIS
PENDAHULUAN
Nevus unius lateris adalah suatu bentuk nevus epidermis yang terdapat pada satu sisi
tubuh, berbentuk linear, putus-putus seperti pita atau bercak-bercak.(1,2,3,4) Nevus epidermal
linear cenderung kelihatan pada saat baru lahir dan remaja, walaupun lesi congenital
cenderung tak berkembang signifikan, lesi itu setelah dan bisa berkembang pada saat masa
kanak-kanak, dan ukuran nya tidak bertambah lagi pada masa puberitas, walaupun bisa
timbul infeksi sekunder.(1,2)
Nevus epidermis terjadi pada 1 dari 1000 kelahiran hidup. Sekitar 80% lesi kelihatan
pada umur satu tahun, dengan berkembang sampai umur 14 tahun. Prevalensi pada anak-anak
sekitar 0.1-0.5%, serta wanita dan pria sama.(1,2)
Gambaran klinisnya berupa lesi verukosa berwarna merah muda, abu-abu kotor, atau
coklat tersusun dalam bentuk bercak, dapat disertai dengan pertandukan atau komedo.
Gambaran longitudinal pada ekstremitas, transversal pada batang tubuh dan tidak pernah
melampaui garis tengah tubuh.(1,4)
Pengobatan topikal dapat diberikan preparat yang berisi asam salisil, asam laktat, atau
asam retinoid mengurangi unsur keratotic sampai taraf tertentu tetapi memerlukan aplikasi
yang gigih.(2) Luka kosmetik boleh diberikan terapi sistemik retinoid. Pengobatan eksisi
menyeluruh pada nevus epidermal di daerah bagian dalam dermis seperlunya untuk
mencegah adanya relaps.(1,2,3,4)
DEFINISI
Nevus Unius Lateris adalah suatu bentuk nevus epidermis yang terdapat pada satu sisi tubuh,
berbentuk linear, putus-putus seperti pita atau bercak-bercak.(1,2,3,4)
SINONIM
Naevus verrucosus, Verrucosus epidermal naevus.(1,2,3)
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 1
EPIDEMIOLOGI
Nevus epidermis terjadi pada 1 dari 1000 kelahiran hidup. Sekitar 80% lesi kelihatan
pada umur satu tahun, dengan berkembang sampai umur 14 tahun. Prevalensi pada anak-anak
sekitar 0.1-0.5%, dan wanita dan pria sama.(1,2)
ETIOLOGI
Adanya kesamaan histology antara epidermolitik verrucosus epidermal naevi dan
ichthyosiform bulosa autosomal dominat eritroderna (BIE) yang memunculkan klon sel
dengan mengekspresikan mutasi di salah satu gen BIE KRTI dan KRT10. Hal ini berikatan
oleh mutasi yang di KRT10 dan KRT1 di naevi tersebut tetapi tidak dalam posisi normal
yang berdekatan kulit dan limfosit dari seorang wanita dengan nevus verrucosus epidermis
yang putranya memiliki BIE.(1,2)
PATOGENESIS
Penyebab dan patogenesis ILVEN (Inflammatory linier nevus epidermal verrucous)
tidak diketahui. ILVEN diduga terkait dengan upregulation interleukin 1, interleukin 6, tumor
necrosis factor-[alpha], dan intercellular adhesion molecule 1. Infeksi dapat menjadi pemicu
peradangan klonal di kedua ILVEN. Susunan linear mungkin mencerminkan somatik
mosaicism untuk gen. Epidermal verrucous Nevi mewakili proliferasi keratinosit atau epitel
adneksa yang muncul dari sel pluripoten di lapisan germinal ektoderm embrio.(1,5)
Sotiriadis et al. mengusulkan bahwa ILVEN mungkin bentuk psoriasis linier. Tapi,
ketahanan terhadap pengobatan standar, dan pruritus yang parah, dapat membantu untuk
membedakannya klinis dari psoriasis. Pasien dengan ILVEN rentan terhadap psoriasis atau
memiliki riwayat keluarga itu. Sebuah biopsi kulit mungkin diperlukan untuk membedakan
ILVEN dari psoriasis.(1,5)
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 2
GAMBARAN KLINIS
Lesi verukosa berwarna merah muda, abu-abu kotor, atau coklat tersusun dalam
bentuk bercak, dapat disertai dengan pertandukan atau komedo. Gambaran longitudinal pada
ekstremitas, transversal pada batang tubuh dan tidak pernah melampaui garis tengah tubuh.(1,4)
Distribusi yang dari luas suatu verrucosus epidermal nevus dimasukkan membuat
sistematik epidermal nevus. Varian nevus meliputi nevus unius lateris, epidermal nevi
membagi-bagikan pada one-half body, dan ichthyosis hystrix, epidermal nevi membagi-
bagikan dari dua belah pihak. Biasanya, nevi yang diatur menerima suatu bentuk wujud garis
melintang seperti batang / belalai dan bentuk wujud linier pada otot/anggota badan.(1,4)
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
Epidermis hiperplastik terutama stratum korneum dan malphigi. Juga dijumpai
hyperkeratosis, akantosis, dan papillomatosis.(1,2,3,4)
DIAGNOSIS
Epidermolitik dan non epidermolitik verrucosus epidermal naevi kadang-kadang tidak
dapat dibedakan kecuali dari pemeriksaan histologi. Adanya proses inflamasi, persentasi
kelahiran, gambaran lesi kecoklatan atau abu-abu dengan tonjolan kasar dari tipe-tipe
epidermal naevus. Anamnesa dan pemeriksaan klinis merupakan hal yang penting dan bisa
memberikan kompleksitas nevus unius lateris yaitu penjalarannya separuh bagian tubuh
dengan bentuk susunan panjang pada lengan, tungkai dan anggota tubuh lainnya.(1,2,3,4)
DIAGNOSIS BANDING
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 3
Diagnosis banding dari nevus unius lateris adalah :
1. Liken striatus
2. Linear darier desease
3. Linear parokeratosis
4. Linear liken planus
5. Linear psoriasis
PENATALAKSANAAN
Pengobatan topikal jarang sembuh dan terbatas pada tempat untuk perawatan
verrucosus epidermal nevus. Preparat yang berisi asam salisil, asam laktat, atau asam retinoid
mengurangi unsur keratotic sampai taraf tertentu tetapi memerlukan aplikasi yang gigih. (2)
Luka kosmetik boleh diberikan terapi sistemik retinoid. Pasien dan carer harus memahami
pengobatan atau terapi bahwa pengobatannya tidak kuratif dan kondisinya bias terjadi relaps
jika pengobatannya di stop.(2) Eksisi menyeluruh pada nevus epidermal pada daerah bagian
dalam dermis seperlunya untuk mencegah timbulnya lagi.(1,2,3,4)
Bentuk operasi pengangkatan atau penghancuran direncanakan, bukti histologist dari
sifat lesi diperlukan. Prosedur minimal parut seperti kuratase dan kauter dan pencukuran
kecil, jinak, kubah dan berbentuk lesi siram dengan kulit memadai dan mencegah
pembentukan bekas luka tidak menyenangkan.(1,2,3) Ablasi Laser, Electrofulguration,
Cryotherapi, dapat menghancurkan sebahagian atau seluruh lesi.(1)
PROGNOSIS
Prognosis untuk nevus unius lateris adalah baik, jika dilakukan eksisi menyeluruh.
Namun pasien mengeluh bahwa mereka merasa nyeri dan dapat mengiritasi serta menjadi
meradang. Dan beberapa pasien mengeluh bahwa tidak enak dipandang jika menggunakan
pakaian.(1,2)
LAPORAN KASUS
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 4
Telah datang seorang pasien perempuan yang bernama Maria Magdalena Sihotang,
umur 14 tahun, suku batak, agama Kristen protestan, datang ke poliklinik kulit dan kelamin
RSU Dr. Pirngadi Medan tanggal 24 juli 2013 dengan keluhan utama bercak-bercak putih dan
bersisik tanpa disertai rasa gatal disekitar lutut dan paha kiri dengan tekstur memanjang sejak
± 1 tahun yang lalu. Awalnya bercak-bercak putih dan bersisik tidak disertai rasa gatal timbul
di lutut kiri os ± 1 tahun ini kemudian bercak putih mulai menyebar dan memanjang hingga
ke paha kiri os. Sekitar ± 1 bulan yang lalu, os pernah ke klinik umum untuk mengobati
penyakitnya dan dokter memberikan obat pil kepada os namun os lupa nama obatnya. Karena
tidak ada perubahan, os memutuskan datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSU Dr.
Pirngadi Medan.
Dari anamnesis riwayat penyakit keluarga tidak dijumpai. Riwayat penyakit terdahulu
tidak dijumpai. Riwayat pemakaian obat pil ± 1 bulan yang lalu tetapi os lupa nama obatnya.
Dari pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum dan status gizi baik. Pada
pemeriksaan dermatologis dijumpai ruam berupa makula hipopigmentasi, papul
hiperpigmentasi, verokosus linear pada Regio genu anterior et posterior, Regio patellaris,
Regio femoralis.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik maka diagnosis banding pada pasien ini
adalah Nevus unius lateris, liken striatus, linear psoriasis. Diagnosa sementara adalah Nevus
unius lateris.
Penatalaksaan pada pasien ini terdiri dari penatalaksanaan umum dan khusus.
Penatalaksanaan umum berupa edukasi pada pasien seperti menghindari trauma fisik, serta
menghindari kontak dengan bahan-bahan yang bersifat iritan. Penatalaksanaan khusus
diberikan obat topikal berupa primecolimus cream 1% (Elidel) dan asam salisilat 5% yang
dioleskan pada daerah lesi 2X sehari.
Prognosis pada pasien ini adalah baik apabila dilakukan tindakan bedah dengan cara
eksisi.
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 5
DISKUSI
Diagnosis nevus lateris pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik. Dari anamnesis dijumpai keluhan utama bercak-bercak putih dan bersisik
tanpa disertai rasa gatal di sekitar lutut dan paha kiri dengan tekstur memanjang sejak ± 1
tahun yang lalu. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa bentuk klinis
dari nevus unius lateris adalah nevus unius lateris adalah suatu bentuk nevus epidermis yang
terdapat pada satu sisi tubuh, berbentuk linear, putus-putus seperti pita atau bercak-bercak
Dari pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umun dan status gizi baik. Pada
pemeriksaan dermatologis dijumpai ruam macula hipopigmentasi, papul hyperkeratosis,
verukosus linear pada Regio patellaris, Regio femoralis lateralis, Regio genu anterior et
posterior. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa terdapat gambaran
longitudinal pada ekstremitas, transversal pada batang tubuh dan tidak pernah melampaui
garis tengah tubuh.
Berdasarkan anamnesa dan gejala klinis maka diagnosis banding pada kasus ini
adalah nevus unius lateris, liken striatus, linear psoriasis. Hal ini sesuai dengan kepustakaan
yang menyebutkan bahwa diagnosis banding dari Nevus unius lateris adalah liken striatus,
linear darier desease, linear parokeratosis, linear liken planus, linear psoriasis. Diagnosa
sementara pada pasien ini adalah Nevus Unius Lateris.
Penatalaksaan pada pasien ini terdiri dari penatalaksanaan umum dan khusus.
Penatalaksanaan umum berupa edukasi pada pasien seperti menghindari trauma fisik, serta
menghindari kontak dengan bahan-bahan yang bersifat iritan. Penatalaksanaan khusus
diberikan obat topikal berupa primecolimus cream 1% (Elidel) dan asam salisilat 5% yang
dioleskan pada daerah lesi 2X sehari. Hal ini sesuai dengan kepustakaan dapat diberikan
preparat yang berisi asam salisil, asam laktat, atau asam retinoid mengurangi unsur keratotic
sampai taraf tertentu tetapi memerlukan aplikasi yang gigih. Luka kosmetik boleh diberikan
terapi sistemik retinoid.
Prognosis dari pasien ini adalah baik. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang
menjelaskan tentang prognosis Nevus Unius Lateris baik, apabila prognosis untuk nevus
unius lateris adalah baik, jika dilakukan eksisi menyeluruh.
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 6
GAMBAR
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 7
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 8
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 9
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 10
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 11
RUJUKAN
1. Wolff Klaus,dkk. Epidermal and Appendageal Tumors. Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine, 7 edition, volume 1 & 2. New York : Mc. Graw Hill Medical.
Section 21. 118-10.2010. Hal 1057-1058
2. Tony Burns,dkk. Naevi and other development defects. Rook’s txsbook of
dermatology. Eight edition.2010.Volume 1-4.Wiley:Elack Well Chapter
18.5.2010.Hal.245
3. Marks, Ronald.Benign Tumors,Moles,Birthmarks and Cyst.Roxburgh’s Common Skin
Deseases.17th edition.2003.London:Hodder Headline Group, Chapter
12.2003.Hal.185
4. Siregar R.S, Prof. Dr. Sp. KK.Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Penerbit Buku
Kedokteran EGC . Jakarta : 2004 Hal :207-211
5. Tayyebi,Naser, Meibodi, Yalda Nahidi, and Zari Javidi. Epidermolytic
Hyperkeratosis In Inflammatory Linear Verrucous Epidermal Nevus. Indian J
Dermatol. 2011 May-Jun; 56(3): 309–312.
Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK“Nevus Unius Lateris” Page 12