HERYADI

SETELAH memperton-tonkan jenazah Moa-mar Khadafi kepada khalayak umum selama

lima hari, NTC akhirnya me-makamkan mantan penguasa Libia itu di sebuah tempat rahasia di gurun, kemarin. Khadafi dimakamkan bersama dengan putranya, Mo’tassim, dan menteri pertahanannya, Abu Bakr Younis.

“Dia telah diambil tadi pagi dan sekarang telah dimakam-kan di gurun bersama dengan putranya,” ungkap komandan NTC Abdel Majid Mlegta.

Dia menambahkan, proses pemakaman Khadafi dilakukan dua utusan NTC yang sangat dipercaya.

Khadafi disalatkan ulama kepercayaannya, Khaled Tan-toush, yang juga tertangkap

bersamanya. Ikut dalam salat jenazah Khadafi, antara lain sepupu Khadafi yang pernah mengomandani Garda Rakyat, Mansour Dhao Ibrahim, dan Ahmed Ibrahim. Kedua sepupu Khadafi ini ditangkap bersama Khadafi saat iring-iringan me-reka dihajar serangan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di dekat Sirte.

Keputusan pemakaman ter-sebut sekaligus mengakhiri sejumlah perdebatan di tubuh NTC dan perundingan dengan suku-suku di Kota Sirte, kota kelahiran Khadafi .

Berakhir pula perselisihan dengan para pemimpin di Misrata yang menuntut im-balan atas kesediaan mereka menampung jasad Khadafi. Perdebatan berkepanjangan tersebut membuat pemaka-mannya tertunda sejak dia dibunuh di Sirte.

Seorang pejabat NTC meng-aku perundingan dengan suku Qadhadhfa, suku asal Khadafi , tidak menemui kesepakatan. Oleh karena itu, para pejabat NTC memutuskan untuk me-makamkan Khadafi di tempat rahasia dengan nisan tanpa nama. Ini akan memastikan makam Khadafi tidak menjadi tempat pemujaan.

Pemakaman dilakukan de-ngan hanya dihadiri empat orang yang telah disumpah dengan Alquran untuk tidak mengungkapkan lokasinya.

Se te lah Khadaf i , ser ta dua putranya, Khamis dan Mo’tassaim, tewas, pasukan NTC kini fokus untuk mem-buru putranya yang lain, Saif al-Islam. Saif diyakini berada di kawasan gurun terpencil di selatan Libia yang tidak dapat dijangkau pasukan NTC. “Dia berada di segitiga Niger dan

Aljazair. Dia mendapat paspor dari area Murzuq,” ujar se-orang pejabat lainnya.

PenyelidikanSecara terpisah, Ketua NTC

Mustafa Abdel Jalil meng-umumkan telah membentuk suatu komisi untuk menye-lidiki pembunuhan Khadafi. Seperti dilaporkan sebelum-nya, Khadafi tertangkap dalam keadaan hidup meski terluka parah.

Tayangan televisi menun-jukkan dia sempat disiksa para pendukung NTC hingga tewas. Di tubuhnya juga ditemukan luka tembak.

Penyiksaan tersebut mendo-rong badan hak asasi manusia PBB dan keluarga Khadafi mengusut kematiannya.

Abdel Jalil mengatakan pihaknya masih berpegang teguh pada pernyataan resmi

mereka bahwa Khadafi tewas ditembak pengawalnya sendiri meski pernyataan itu diragu-kan banyak pejabat NTC.

“Orang yang berniat mem-bunuhnya sebelum diadili adalah orang yang berperan aktif bersamanya,” ungkap Ab-del Jalil yang pernah menjadi menteri di era Khadafi .

Selain didesak untuk me-nyelidiki kematian Khadafi, penguasa sementara Libia juga menghadapi tekanan un-tuk menyelidiki pembantaian terhadap para pendukung Khadafi .

Human Rights Watch, badan pengawas hak asasi manusia yang berbasis di New York, me-laporkan bahwa 53 pendukung Khadafi ditemukan tewas de-ngan tangan terikat di sebuah hotel di Sirte. (Reuters/I-5)

heryadi@mediaindonesia.com

Khadafi Dimakamkan di Tempat Rahasia

Dewan Transisi Nasional (NTC) telah membentuk suatu komisi untuk menyelidiki pembunuhan Khadafi dan putranya.

PEMERINTAH Thailand ter-paksa menetapkan libur selama lima hari untuk memberi warga kesempatan menyelamatkan diri dari banjir yang mengepung Kota Bangkok. Libur pada 27-31 Oktober tersebut, menurut kabinet yang dipimpin Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, berlaku di Bangkok dan 20 provinsi lainnya.

Kemarin, Bandara Don Muang ditutup untuk semen-tara karena para calon penum-pang dan staf bandara tidak bisa mencapai lokasi akibat banjir. Bandara tersebut baru direncanakan dibuka kembali pada 1 November mendatang. Masalah serupa juga menimpa Bandara Suvarnabhumi. Ka-rena itu, pihak Thai Airways mengaku tengah mempertim-bangkan untuk menghentikan sejumlah jalur penerbangan. Di sisi lain, Distrik Don Muang, Lak Si, Sai Mai, dan daerah permukiman Muang Ake di bagian utara Bangkok semakin terendam banjir karena tanggul di Provinsi Pathum Thani jebol. Konsekuensinya seluruh warga di bagian utara Bangkok dipe-rintahkan untuk mengungsi.

Gubernur Bangkok Sukhum-bhand Paribatra menyatakan banjir akan semakin parah, besok. Air diperkirakan akan merendam Distrik Bang Phlad, sebelah barat Sungai Chao

Phraya. Di kawasan Bang Phlad terdapat sejumlah pusat perbe-lanjaan, universitas, dan rumah sakit.

Selama lebih dari sebulan, Thailand masih menghadapi banjir bandang terburuk dalam kurun 50 tahun. Pemerintah dan masyarakat juga terus berjuang mengatasi banjir. Apalagi pada akhir pekan lalu, permukaan air di Teluk Thailand kembali naik dan telah mempersulit u-paya pengaliran air dari daerah yang terendam.

Banjir besar di ‘Negeri Gajah Putih’ itu telah pula menyebab-kan penutupan tujuh kawasan industri di Provinsi Ayutthaya, Nonthaburi, dan Pathum Thani yang berbatasan dengan Bang-kok.

Kerugian akibat banjir di-laporkan mencapai US$3,2 miliar atau sekitar Rp27,2 tri-liun. Banjir juga menyebabkan kerusakan, memutus jaringan pasokan, dan sekitar 650 ribu warga kehilangan pekerjaan untuk sementara.

Kabinet mengumumkan pe-merintah siap menganggarkan dana sebesar 225 miliar baht atau sekitar US$7,3 miliar untuk subsidi rehabilitasi perumahan yang rusak akibat banjir. Sejak pertengahan Juli hingga seka-rang, korban meninggal akibat banjir tercatat sedikitnya 336 orang. (Drd/Reuters/AP/I-5)

REGU penyelamat berpacu dengan waktu untuk menemu-kan korban hidup di bawah reruntuhan bangunan, tiga hari setelah gempa bumi 7,2 pada skala Richter melanda Kota Van, Turki bagian tenggara.

Sejauh ini Badan Penanggu-langan Bencana Turki mengata-kan korban tewas telah menca-pai 366 orang dan 1.301 lainnya cedera. Jumlah itu diperkirakan bakal meningkat mengingat sebanyak 2.262 bangunan telah runtuh.

Guna menjangkau korban hidup dan merelokasi korban tewas, pemerintah Turki telah mengerahkan 145 ambulans dan 1.275 regu penyelamat dari 38 kota. Turut pula enam batalion serdadu dari berbagai kesatuan.

Upaya pencarian juga me-libatkan enam helikopter, termasuk empat helikopter

ambulans dan pesawat kargo C-130 yang mengangkut tenda, pangan, dan obat-obatan.

Deputi Perdana Menteri Tur-ki Besir Atalay mengatakan semua regu penyelamat telah tiba di titik-titik terparah di Provinsi Van, termasuk Kota Ercis. Di kota berpenduduk 100 ribu jiwa itu saja, menurut koresponden stasiun televisi Al Jazeera, sebanyak 700 orang telah dievakuasi hidup-hidup dari reruntuhan bangunan.

Mesut Ozan Yilmaz, 18, me-rupakan salah seorang korban yang dievakuasi dari reruntuh-an warung teh di Kota Ercis. Dia bertahan hidup meski berpuasa selama 32 jam. “Saya pikir ini adalah kiamat,” kata Yilmaz kepada CNN.

Remaja yang kini dirawat di sebuah rumah sakit itu meng-aku lolos dari maut setelah melompat ke kolong meja. “Ru-

angan di bawah sangat sempit. Orang-orang berjuang menda-patkan ruangan untuk bertahan hidup. Saya menaruh kepala saya di kaki jenazah seorang pria. Saya akan mati jika tidak berkeras hidup,” tuturnya.

Perdana Menteri Turki Recep

Tayyip Erdogan telah mene-rima tawaran bantuan dari lusinan negara, termasuk dari mantan sekutu Turki, Israel. Namun, secara resmi dia baru menerima bantuan dari Bul-garia, Azerbaijan, dan Iran. (Jer/AP/Reuters/I-3)

PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) menarik duta besarnya un-tuk Suriah, Robert Ford, karena ancaman keamanan. Washing-ton menuduh rezim berkuasa Suriah tengah mengampanye-kan permusuhan menentang ‘Negeri Paman Sam’.

Tak lama setelah itu, peme-rintah Suriah juga memerin-tahkan duta besarnya untuk Washington, Imad Moustapha, pulang. Saling perintah pemu-langan duta besar tersebut te-lah meningkatkan ketegangan hubungan diplomatik kedua negara.

Pejabat AS menjelaskan ada ancaman terhadap keselamatan nyawa Ford. Washington juga menuduh pemerintah Suriah gagal melaksanakan ketentuan internasional untuk melindungi duta besar asing.

Ford, yang telah kembali ke Washington dan meninggalkan Damaskus akhir pekan lalu, melontarkan kemarahan ke-pada pemerintah Suriah. Pasal-

nya Ford dituduh bersekongkol dengan demonstran untuk menentang Presiden Bashar al-Assad.

Ford telah melanggar larang-an diplomat pergi ke luar ibu kota Suriah. Bahkan dia secara rutin bertemu dan berbicara dengan sejumlah pemimpin oposisi yang menentang peme-rintah Assad. Tak hanya itu, dia kerap berkomunikasi dengan demonstran anti-Assad melalui Twitter dan Facebook.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan Ford memang di-minta kembali ke Washington. Tetapi wakilnya, Haynes Ma-honey, akan tetap di Damaskus untuk melanjutkan tugas-tugas

diplomatik pemerintah AS.“Dubes Robert Ford telah

kembali ke Washington dan hal itu sebagai bukti adanya ancaman terhadap keamanan dirinya di Suriah. Kami tidak dapat mengatakan kapan dia akan kembali ke Suriah. Ini tergantung situasi keamanan di lapangan,” jelas juru bicara Deplu AS, Mark Toner.

Dalam responsnya, Duta Besar Suriah Imad Moustapha juga meninggalkan Washing-ton.Juru bicara pihak Kedutaan Besar Suriah, Roua Shurbaji, mengatakan tidak ada langkah yang diambil pihak kedutaan-nya dan menolak mengomen-tari tuduhan pemerintah AS.

Sementara itu dalam pidato di Yordania, Minggu (23/10), Senator John McCain dari Par-tai Republik mengatakan ada permintaan dari kelompok oposisi Suriah agar AS dan sekutunya melakukan inter-vensi militer ke Suriah. (Drd/Guardian/I-2)

Thailand Tetapkan Libur Nasional

Lima Hari

Korban Tewas Gempa Turki

Capai 366 Orang

AS dan Suriah Saling Tarik Duta Besar

Dia kerap berkomunikasi

dengan demonstran anti-Assad melalui Twitter dan Facebook.”

LEDAKAN TANGKI: Warga membawa korban tewas yang ditemukan di dekat lokasi tangki yang terbakar akibat ledakan di pinggiran Kota Sirte, Libia, Selasa (25/10).

REUTERS/YOUSSEF BOUDLAL

12 RABU, 26 OKTOBER 2011INTERNASIONAL

ISTIRAHAT: Seorang pria tertidur, sedangkan pria lainnya duduk saat tim penyelamat tengah mencari korban yang masih hidup di antara reruntuhan gedung yang ambruk di Ercis, Turki, Senin (24/10).

AP/BURHAN OZBILICI