novel janji langit

11
A. Identitas Buku Judul : JANJI LANGIT Penulis : Aishworo AnG Editor : Abu Firly Bassam Taqiy Cover & Perwajahan Isi: KibarCreation Cetakan : 1 Tebal Halaman : 333 hlm. Ukuran Kertas : 14 x 21 cm², ISBN. Tahun Terbit : 2010 Penerbit : HIKAM PUSTAKA, Perum Satria Nusantara No.12 Bantul, Jogjakarta. B. Sinopsis JANJI LANGIT “ZARATHUSTRA, Musa, Isa, atau Muhammmad adalah orang-orang yang pikirannya sudah tidak waras. Mereka itu orang jahat yang telah memasukkan manusia dalam penjara gelap bernama agama.” “Ya, Tuhan memang ada. Tuhan ada dalam imajinasi liar orang-orang sinting. Jika Tuhan ada dan membawa keselamatan, mengapa Tuhan tidak menyelamatkan ibuku ketika diperkosa, dibunuh, kemudian

Upload: maman03

Post on 25-Oct-2015

98 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

janji langit

TRANSCRIPT

Page 1: Novel Janji Langit

A. Identitas Buku

Judul : JANJI LANGIT

Penulis : Aishworo AnG

Editor : Abu Firly Bassam Taqiy

Cover & Perwajahan Isi: KibarCreation

Cetakan : 1

Tebal Halaman : 333 hlm.

Ukuran Kertas : 14 x 21 cm², ISBN.

Tahun Terbit : 2010

Penerbit : HIKAM PUSTAKA, Perum Satria Nusantara No.12 Bantul, Jogjakarta.

B. Sinopsis

JANJI LANGIT

“ZARATHUSTRA, Musa, Isa, atau Muhammmad adalah orang-orang yang pikirannya

sudah tidak waras. Mereka itu orang jahat yang telah memasukkan manusia dalam penjara

gelap bernama agama.” “Ya, Tuhan memang ada. Tuhan ada dalam imajinasi liar orang-orang

sinting. Jika Tuhan ada dan membawa keselamatan, mengapa Tuhan tidak menyelamatkan

ibuku ketika diperkosa, dibunuh, kemudian dibuang ke sungai seperti sampah….” Itulah yang

dikatakan seorang pemuda yang seluruh tubuhnya dihiasi oleh tato sebut saja namanya Acet.

Sepenggal pernyataan yang membuat siapa saja yang mendengarkan akan naik darah, terlebih

bagi orang yang sangat kuat imannya. Namun tidak dengan Bejo tokoh utama dalam novel ini

yang juga menihilkan Tuhan. Karena kelakuan mereka yang kafir, mereka diberikan hukumam

oleh Tuhan. Mereka dikejar-kejar oleh rentenir hingga nyawa mereka hampir melayang. Disaat

Page 2: Novel Janji Langit

seperti ini Tuhan memberiak mereka pertolongan untuk membuka hati mereka. Akan tetapi

hanya Bejo lah yang dibukakan hatinya. Setelah itu Bejo kembali ke kampung halamannya

untuk mencari Tuhan dan berjanji akan membawakan Tuhan kepada sahabatnya Acet. Setelah

kembali ke kampung halamannya ia memulai mencari Tuhan dengan cara masuk di UMY. Tanpa

bekal ilmu sedikitpun ia mengikuti tes, walaupun ia tidak bisa membaca Al quran ia diterima di

UMY. Setelah di UMY ia mulai mendapat sedikit ilmu tentang agam yang enuntunnya ke jalan

Allah. Di Muhammadiyah ia bertemu dengan gadis keturunan Jerman namanya Anisa Hinke.

Bejo sangat bersyukur mempunyai sahabat sebaik Hinke, disaat ia sedih dan dalam masalah

Hinke selalu mendukung dan membangkitkan semangatnya lagi. Hinke seperti menjadi guru

bagi Bejo yang akan menuntutnya kejalan mencari Tuhan. Disaat ia sudah mulai menemuka

Tuhan, cobaan datang menghampirinya. Hinke dikeluarkan dari kampus karena ia dituduh telah

mencuri HP-Salma dan memperlihatkan tubuh indahnya tanpa busana. Semua itu memang

fitnah karena Hinke adalah seorang muslimah sejati, jangankan untuk membuka busanya,

membuka jilbabnya saja ia tidak pernah berani. Semua itu fitnah dari sahabtnya karean

dibutakan cinta yaitu Salma. Setelah dikeluarkannya Hinke dari UMY, Bejo merasa tidak

bergairah lagi belajar karena dia sedih melihat wanita seperti Hinke yang memiliki kemampuan

yang tinggi harus putus kuliah. Kemuadian dengan hati yang berat demi, dia berani mengarang

cerita dengan menyebut dirinya sebagai pelaku semua itu. Setelah itu Hinke bisa menikmati

bangku kuliah lagi tapi Bejo harus keluar dari sana. Bejo merasa sedih karena harus

meninggalkan banyak kenangan indah di Muhammadiyah. Setalah merasa yakin ia kembali lagi

ke kota pahlawan itu untuk menepati janjinya. Tepatnya di jembatan Merah Bejo dan Acet

berjanji untuk bertemu lagi. Tapi setelah sampai disana dia tidak menemukan seorang pun

termasuk Acet hingga berhari-hari samapi persedian uangnya habis. Setelah keputus asaan

menemui jalannya ia pu kembali pulang. Namun tiba-tiba Acet muncul di depannya dengan

penampilan yang jauh berbeda dari yang dulu. Acet pun membawa Bejo kerumah barunya dan

di rumah itu Bejo memulai menunaikan janjinya, tapi ternyata Acet masih seperti dulu. Segala

sesuatu telah disampaikan Bejo untuk meyakinkannya, tapi hatinya sudah terlalu hitam untuk

menerima hidayah dari Tuhan. Pada akhirnya Acet menemukan Tuhan disaat peluru menembus

dadanya. Acet meninggal ditangan kekasih lamanya yaitu Elisa. Diakhir hayatnya Acet berkata

Page 3: Novel Janji Langit

kalu dia telah menemukan tuhan yang di cari-cari oleh Bejo. Dan kesedihan yang mendalam

menjadi akhir cerita antara Acet, Bejo dan Elisa didalam menuai janji langit.

C. Unsur-unsur Intrinsik Novel

1. Tema : Perjalanan mencari Tuhan. (“aku mau mencari Tuhan.”…”pasti aku

akan kembali . Aku akan kembali membawa tuhan untukmu.”….hal 25)

- Menurut Moeliena (1990:921),Tema adalah pokok pikiran, dasar

cerita (dipercakapkan) yang dipakai sebagai dasar mengarang dan

mengubah sajak.

- Menurut Stanton (1965:4),Tema merupakan ide sentral atau pokok

dalam karya.

2. Penokohan : Menurut Panuti Sudjiman(1988:16), Tokoh merupakan individu

rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai

peristiwa dalam cerita. Dan Stanto(1965:17),Yang dimaksud dengan

tokoh utama ialah tokoh yang aktif pada setiap peristiwa, sedangkan

tokoh utama dalam peristiwa tertentu .

a. Acet : - Kafir (“mereka mengarang adanya Tuhan…..hal 1-25)

- Kasar(“Dasar wanita keras kepala! Sudah kubilang gugurkan saja..hal 8)

b. Bejo : - Kasar (“ku sumpal mulutnya dank u cabut pisau dipinggangku….hal 11)

- Pentaubat (“ aku mau mencari Tuhan…hal 25-332)

- Pekerja Keras (“seperti hari sebelumnya,,.Nyaris tanpa istirahat 74)

- Baik hati (“Ah sudahlah, aku tidak minta apa-apa….80-332)

- Pemberani (“kita ke bukit Pitulang…. Hal 254-288)

c. Elisa : - Pencinta (“aku sangat mencintai Kak Acet. Inilah wujud

kecintaanku..329)

d. Hinke : - Baik hati (“apalah arti sebuah permata dibanding persahabatan.80-82)

- Motivator (“ lihat dirimu….dirimulah jawabanya..90-160)

- Muslimah (“tak mau bersentuhan dengan bukamuhrimnya..80-182)

e. Warsono : - Pekerja keras (“dia seorang pekerja keras…32-38)

Page 4: Novel Janji Langit

- Taat beribadah (“penghormatannya tinggi pada sholat berjamaah..32)

-Penyabar (“cukup berapapun rupiah orang menghargainya…32)

f. Bu Bidan : Baik hati (“aku melihat ketulusan dalam persahabatan u..23-16)

g. Keluarga Bu Bidan : Baik Hati (“pintu rumah selalu terbuka untuk mu…302-311)

h. Fatima Mae : Motivator(“…kamu masih muda. Aku yakin kesempatan ini..37-38)

i. Wahyu : Perhatian(“bangun sahabatku mari mengerjakan shalat…64-65)

j. Bram : - Pendengki (“hay bajingan, jangan engkau dekat,,, 171-232)

- Sirik (“… Besok tanggal 17 Suro Malikat Kazdar akan datang…233)

k. Salma : jahat(“tega menzholimin sahat sendiri..232)

l. Penguji : Kejam (“ulangi!” perintahnya kejam…49)

m. Syaikh Muhyuddin : Berwibawa (“….seluruh yang ada ditubuhnya memancarkan

khariama luar biasa...106-108)

n. Syaikh Hasyim Asy’ari : Kejam (“Anak muda tak bergununa! Tak tahu malu

menanyakan masalah remeh begitu padanya…111)

o. Tukijo : Pemimpin yang baik (“Dia tak akan sudi makan sebelum anak buahnya

lebih dulu menyentuh hidangannya..134)

p. Aprilia Bekti : Pintar (“seorang gadis cantik yang berilian..134)

r. Anisa Rahmawati : Amanah (“…tak ada sedikitpun niat untuk menyelewengkan

uang organisasi…134)

s. Johan Pangestu : Cerdas (“…Dia amat peka terhadap masalah sosial, politik, dan

pemikiran kontenporer…135)

t. Yarudin : Fundamentalis (...Yarudin tumbuh menjadi pemuda yang

fundamentalis...160)

u. Suwahyudi : Pekerja keras (“…dia rela menempuh jarak tak kurang dari 90

kiloketer pulang pergi..135)

Page 5: Novel Janji Langit

v. Nanang : Dingin hati (“..pemuda bermata dingin yang selalu antusias….135)

w. Yuliana : Cantik (“…senyum seindah bunga krisan, seanggun bunga anggrek..135)

x. Aiswhoro Ang : Sederhana (“…, tampilannya sederhan..137)

y. Hanuan Hadar : Pembual (“…Tujuh biadari cantik mendatangiku. Mereka adalah

putrid dari surge..239-240)

3. Alur/Plot : Menurut Morjorie Boulton( 1975 : 45),Plot adalah pengorganisasian

dalam novel atau penentu struktur novel. (Aminuddin, 1987:83),Plot

adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa,

sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam

suatu cerita.

- Maju : “keluarlah cari makanan.” Ketika aku kembali,…12-332)

- Mundur : “jauh sekali aku melintasi lorong,,,aku membuka mata…105-113)

4. Latar/Setting : Menurut Nadjid (2003:25) latar ialah penempatan waktu dan

tempat beserta lingkungannya dalam prosa fiksi. Menurut pendapat

Aminuddin (1987:67), yang dimaksud dengan setting/latar adalah latar

peristiwa dalam karya fiksi baik berupa tempat, waktu maupun

peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis

a. Waktu : - Pagi hari (“menjelang matahari merekah…33)

- Malam hari ( bagi Elisa mala mini mungkin….8)

- Siang hari (menjelang siang Acet….17)

- Senja (“matahari ahmpir tenggelam…menciptakan lautan jingga…208)

b. Tempat : - kamar bekas gudang.

- jalan raya

- rumah Bejo

- masjid

- kampus

- area parker

Page 6: Novel Janji Langit

- kantin

- Bunder Rest Area

- Bukit Naga

- Gua Halimun

- rumah Bu Bidan

- Jembatan Merah

- rumah Acet

c. Suasana : - Tegang (“dalam ruangan ujian in, aku terperangkap ketakutan…40-59)

- Sedih (“air mataku yang hanya,,,,kupeluk jasad sahabatku…330-331)

- Bahagia (“ wulan kamu lihat sepasang camar yang bahagia…94-96)

- Pilu (“Bejo kita harus akhiri hubungan kita….97-101)

- Sunyi (“ diluar keadaan benar-benar sepi…11)

5. Sudut Pandang : Cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang

dipaparkannya disebut sudut pandang, atau biasa diistilahkan dengan

point of view (Aminuddin, 1987:90). Lebih lanjut Atar Semi (1988:57-

58) menegaskan bahwa titik kisah merupakan posisi dan penempatan

pengarang dalam ceritanya. Ia membedakan titik kisah menjadi

empat jenis yang meliputi : (1) pengarang sebagai tokoh, (2)

pengarang sebagai tokoh sampingan, (3) pengarang sebagai orang

ketiga, (4) pengarang sebagai pemain dan narrator.

Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama (“mengapa kamu katakan begitu,

Cet?” tanyaku pelan…1-332). Dan orang pertama serba tahu (Acet

adalah seorang yatim piatu. Dia melalui masa kecilnya dengan sangat

mengerikan….2-331).

6. Gaya Bahasa : Dalam karya sastra, istilah gaya bahasa mengandung pengertian

cara seorang pengarang menyampaikan gagasannya dengan

menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis serta mampu

menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya

intelektual dan emosi pembaca. Aminuddin (1991:72). Wiyanto

Page 7: Novel Janji Langit

(dalam Komara, 2010) mengatakan bahwa gaya bahasa adalah cara

menyampaikan pikiran dan perasaan.

Gaya Bahasa : gaya bahasa dalam novel ini menggunakan bahasa yang formal

dengan sedikit bahasa daerah dan bahasa asing di dalamnya namun

semua itu penuh dengan makna dan mudah dimengerti oleh

pembaca karena disediakan catatan kaki.(“…orang-orang yang

pikirannya sudah tidak wara….1-332)

7. Amanat : Amanat yang terdapat dalam karya sastra tertuang secara implisit.

Secara implisit yaitu jika jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan

dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir,Sudjiman

(1986:35).

Amanat : - Kita harus yakin dengan adanya Tuhan, jika tidak maka kita tidak

tidak lebih dari orang kafir yang mudah dipengaruhi setan.

- Tidak ada kata terlambat untuk kita mencari Tuhan. Selama kita

masih punya keyakinan akan adanya Tuhan maka kiat pasti akan

menemukannya.

- Jauhilah perbuatan syirik karena syirik merupakan suatu

perbuatan yang paling dibenci Allah (Tuhan Yang Maha Esa).