note ika
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 note ika
1/9
Julaika Siregar(06-53)
Preparasi Akses:
- Fase yang paling penting dari aspek teknik
perawatan akar.
- Merupakan kunci untuk membuka pintu bagi
keberhasilan tahap pembersihan,
pembentukan dan obturasi saluran akarnya.
Tujuan:
- Membuat akses yang lurus.
- Menghemat preparasi jaringan gigi.
- Membuka atap ruang pulpa.
Penentuan Panjang Kerja.
- Panjang Kerja: Panjang dari alat preparasi
yang masuk ke dalam saluran akar pada waktu
melakukan preparasi saluran akar.Menentukan panjang kerja dikurangi 1mm
panjang gigi sebenarnya, untuk menghindari:
- Rusaknya apical constriction (penyempitan
saluran akar di apical).
- Perforasi ke apical.
Cara melakukan DWP (Diagnostic Wire Photo)
- Masukkan jarum miller atau file nomor kecil
yang diberi stopper dengan guttap perca pada
batas panjang gigi rata-rata dikurangi 1-2 mm
lalu dilakukan foto R.
2. Pembersihan dan Pembentukan Saluran
Akar.
Pembersihan:
- Debridement: Pembuangan Iritan dari sistem
saluran akar.
- Tujuan: Membasmi habis iritan tersebut
walaupun dalam kenyataan praktisnya
hanyalah sebatas pengurangan yang signifikan
saja.
- Iritan: bakteri, produk samping bakteri,
jaringan nekrotik, debris organik, darah dan
kontaminan lain.
Pembentukan Saluran Akar:
- Membentuk saluran akar melebar secar a
kontinyu dari apeks ke arah korona.
- Pelebaran:
Saluran akar harus cukup besar untuk
melakukan debridement yang baik dan dapat
memanipulasi serta mengendalikan instrumendan meterial obturasi dengan baik tapi tidak
sampai melemahkan gigi serta meningkatkan
peluang terjadinya kesalahan prosedur.
- Ketirusan
Ketirusan hasil preparasi harus cukup
sehingga instrumen penguak dan pemampat
gutta perca dapat berpenetrasi cukup dalam.
3. Ekstirpasi Pulpa
Menggunakan jarum ekstirpasi.Bertujuan
untuk mengambil jaringan pulpa yang telah
nekrosis.
a. Outline Form Insisivus RA : bentuknya
trangular dengan alas sejajar insisal
b. Outline Form Kaninus RA : bentuknya oval /
bulat dengan arah insiso servikal
c. Outline Form Premolar RA : bentuknya ovalmemanjang seperti ginjal dengan arah bukal
palatal
d. Outline Form Premolar RB : bentuknya
bulat / oval
e. Outline Form Molar RA : bentuknya
triangular dengan alas sejajar bukal
f. Outline Form Molar RB : bentuknya
triangular dengan alas sejajar mesial
Saluran Akar Tunggal
- Preparasi dimulai dengan round bur no 2
atau 4 atau tapered fissure diamond bur
dengan arah tegak lurus pada permukaan
enamel sampai menembus jaringan dentin
dan diteruskan sampai atap pulpa terbuka
dengan kedalaman 3 mm.
- Setelah itu arah bur diubah menjadi sejajar
sumbu gigi sampai menembus ruang pulpa
sehingga ditemukan lubang saluran akar yang
terletak pada dasar ruang pulpa yang disebut
orifice.
- Gunakan tapered fissure no 2 atau 4 untuk
membentuk dinding cavity entrance divergen
ke arah oklusal atau insisal sampai jarum
miller dapat masuk dengan lurus, setelah
terasa tembus maka orifice dicari dengan
menggunakan jarum miller.
- Menghilangkan tanduk pulpa menggunakan
round diamond bur dengan gerakan menarikkeluar kavitas sehingga cavity entrance
-
7/28/2019 note ika
2/9
Julaika Siregar(06-53)
terbentuk dengan baik dan alat preparasi
dapat dimasukkan ke dalam saluran akar
dengan bebas. Masukkan jarum ektirpasi,
diputar searah jarum jam dan ditarik keluar,
diulang lagi sampai jaringan pulpa dicabut
Saluran Akar Ganda
- Pembutan cavity entrance menggunakan
round bur no1 atau tapered fissure diamond
bur pada tengah fossa di bagian oklusal atau
endo access.
- Setelah kedalaman preparasi mencapai
dentin, preparasi dilanjutkan menggunakan
fissure diamond bur sampai ditemukan orifice
ke 3 saluran akar.
- Pada gigi berakar ganda, bila atap pulpabelum terbuka maka cari orifice yang paling
besar terlebih dahulu, kemudian atap pulpa
diangkat dengan bur sesuai letak orifice.
- Menghilangkan tanduk pulpa menggunakan
round diamond bur dengan gerakan menarik
keluar kavitas, sehingga cavity entrance
terbentuk dengan baik dan alat preparasi
dapat dimasukkan ke dalam saluran akar
dengan bebas.
Teknik pembukaan atap pulpa
Isolasi daeerah kariesBuang jaringan karies dengan
ekskavator+irigasi NaOCl
Preparasi kavitas dengan round bur kecilsampai seluruh jaringan karies terangkat
Lebarkan kavitas dengan bentuk oval yangmeluas sebagian bukal dan palatal sampai
orifisi terlihat dengan jelas dan tidak adajaringan yang tertinggal.
Irigasi dngan larutan NaOcl 2,5%Keringkan dengan cotton pelletKriteria pembukaan atap pulpa yang benar
Orifisi dapat terlihat jelas Didapatkan suatu akses lurus untuk mempermudah masuknya instrumen padasaat melakukan preparasi saluran akar
Tidak mmbuang struktur jaringan yangsehat
Kriteria IAF yang benar:
File dapat masuk sesuai panjang kerjatanpa adanya hambatan(file terasa pas) dan
tdk longgar
Teknik mendapatkan MAF:
MAF adalah file terbesar yang dapat masuk
ke dalam saluran akar sesuai panjang kerja
MAF diperoleh sesuai dengan Iaf yg didaptsepanjang kerja
Dinaikkan nomor file diatas IAF sepanjangkerja sebanyak 3 nomor diatas IAF sehingga
didpatkan Maf
Dilakukan preparasi teknik step backMenaikkkna 3 nomor file diatas MAF dimana
setiap naik satu nomor dilakukan
pengurangan panjang kerja& selalu
direkapitulasi dgn nomor file MAF
sebelumnya dgn larutan NaOCl
Kriteria MAF yg baik:
File MAF dpt masuk sepanjang kerja tanpaadanya hambatan
Daerah saluran akar bebas dr jaringan pulpadengan terbentuknya salura akar yg konus
(dinding saluran akar halus)
Besar cone yg masuk harus sama denganMAF
Irigasi Saluran Akar
Tujuan :
Untuk mengeluarkan sisa jaringan nekrotik,serbuk dentin, dan kotoran-kotoran lainyang terdapat di saluran.
Menghilangkan debris dan smear layerMembunuh mikroorganisme
Syarat bhn irigasi:
Pelarut debris organik+anorganikPelumas alat endoAntibakteriBiokompatibelEkonomis
-
7/28/2019 note ika
3/9
Julaika Siregar(06-53)
Irigasi dilakukan setiap :
o Pergantian file pada saat preparasi saluran
akar
o Sterilisasi saluran akar
Bahan irigasi yang digunakan :
- H2O2 3%
- Aquadest steril
- NaOCl
Alat irigasi yang digunakan :
- Spuit 2,5 cc dengan jarum yg dibengkokan
dan ujungnya ditumpulkan
- Alat irigasi yang dipakai harus diberi tanda
untuk membedakan isi cairan irigasi yang
dipakai- Alat irigasi disimpan dalam botol tertutup
berisi alkohol 70% agar tetap terjaga
sterilisasinya
cara melakukan irigasi secara manual:
Isolasi daerah kerjaGunakan spuit dgn jarum yg kecil yg dpt
masuk ke dlam saluran akar& ujung jarum
dibengkokkan
Jarum dimasukkan ke dlm saluran akarsecara perlahan(kontakkan jarum ke saluran
akar) tetapi dgn menjaga agar orifisi tdk
tersumbat
Spuling larutan irigasi kedalam salurana akarsecara perlahan tanpa memerlukan tekanan
dan harus diperhatikan jgn sampai orifisi
tertutup sehingga cairan tdk dpt keluar
Cairan irigasi yg keluar ditampung dgncotton roll
Bahan irigasi yg dipakai: larutan NaOCl 2,5%
Alasan:
Efektif melarutkan jaringan pulpa padadidnding dentin
Memiliki sifatantimikroba,bakterisid,virusidal
Viskositas rendahDapat melarutkan debris pada daerah ygtdk dpt dijangkau jarum endodontik
Penggunaannya harus berhati2 krenabersifat korosif dan iritatif
Mudah diperoleh dan harganya murahMerupakan pelarut organik
Cara irigasi :
- Jarum irigasi dimasukkan kedalam saluran
akar. Jarum irigasi yang masuk kedalam
saluran akar tidak boleh terlalu besar sehingga
membuntu saluran akar yang akan
mengakibatan cairan irigasi yang
disemprotkan tidak mengalir keluar.
- Bahan irigasi disemprotkan secara perlahan-
lahan ke dalam saluran akar
- Bahan irigasi digunakan secara bergantian.
Bahan irigasi yang terakhir disemprotkan kedalam saluran akar harus aquadest steril.
- Menghisap cairan irigasi yang keluar dengan
cotton roll atau saliva ejector atau section.
Tidak boleh terkontaminasi dengan saliva.
- Setelah irigasi, saluran akar dikeringkan
dengan menggunakan paper point. Tidak
boleh pakai hembusan udara
LARUTAN IRIGASI YANG DIGUNAKAN DALAM
PERaWATAN SALURAN AKAR ANTARA LAIN
I.Golongan Halogena. Klorin (NaOCl)
Kelebihan
Bersifat oksidator dan dianggap palingefektif pada konsentrasi 5 %
Lubrikan, pelarut jaringan pulpa, pemutih Antiseptik yang kuat Memiliki efek antibakteri yang kuatKekurangannya
anorganik smear layer
kuler
b.Iodin
Efektifitas antimikroba sgt baik
-
7/28/2019 note ika
4/9
Julaika Siregar(06-53)
Tegangan permukaan rendah mampumembersihkan saluran akar
Toksisitas&kemampuan mengiritasi jaringanrelatif sgt rendah
Melepaskan elemen iodida utkmenghasilkan efektifitas bakterisid
iodofor, yang sering digunakan adalah
polypoxy 1,5% dan iodopac yang berisi iodin 5
%
Kelebihan
Efek antimikroba yang maksimal
Antiseptik yang kuat
Kekurangan
periradikuler
H2O2 3%: daya antiseptik&daya pembersih lbh
rendah dr NaOCl
2.Chelating Solution (gol.kelat)
Larutan yang biasa dipakai adalah bersifat
asam seperti EDTA, asam sitrat, asam laktat,
dan asam tanat
Mampu menyingkirkan smear layer ygtermineralisasi
Hanya dapat menyingkirkan bahananorganik oleh karena itu harus
dikombinasikan dengan larutan yg bersifat
proteolitik agar didpt hasil yg baik
Memakai 4 gugus asam asetat dlm ikataetilen diamin
Dapat melunakkan dentinSebagai pelumas dlm preparasi saluran akarKelebihan
smear layer
sempit
Kekurangan
anorganik smear layer
rendah
dipaparkan lebih dari satu menit (erosif)
IV. Isotonik Salin
Kelebihan
Sangat ringan untuk membersihkandebridement saluran akar
Tidak toksik terhadap jaringanBersifat lubrikasi dan mudah diterimajaringan
Kekurangan
antimikrobial
V. Chlorhexidine gluconate ( Minosep)
Kelebihan
terhadap bakteri
Jamur, dan dermatofit
-0,2 %
untuk mengontrol plak
sebagai irigasi karena efek antimikrobanya
yang luas dan bertahan lama dan
kemampuannya melekat pada dinding saluran
akar
Kekurangan
kehadiran komponen organik
karena tidak dapat melarutkan jaringan
nekrotik
-
7/28/2019 note ika
5/9
Julaika Siregar(06-53)
VI. MTAD ( MIXTURE OF A TETRACYCLINE AN
ACID AND DETERGENT)
bersifat asam (PH = 2,15)
meliputi kuman gram positif dan negatif,
aerob dan anaerob
membuang smear layer terutama debris
anorganik, dan jika dipaparkan pada dentin
dapat memperlebar pembukaan tubulus
dentinalis dan meningkatkan permeabilitas
permukaan dentin
Bahan Medikamen
Syarat bahan medikamen:
Memiliki sifat antibakteri Memiliki sifat anti inflamasi Mampu merangsang pembentukan
jaringan keras
Mengurangi rasa sakit Tidak mengiritasi jaringan periapikal dan
periapaeks
Mampu menyebar di dalam dentin Memiliki waktu kerja yang panjang Efektif di dalam pus dan debris organik Dapat larut Mudah digunakan Tidak merubah warna gigi dan jaringan
lunak
Tujuan Dressing:
Meningkatkan aktivitas antimikroba Menetralisir sisa preparasi menjd tdk aktif Mengontrol dan mengurangi nyeria. Kalsium hidroksida
Desinfektan,menyembuhkan radang
periapeks, menghancurkan jaringan nekrotik
Keuntungan:
Antibakterial kuat
Menghambat pertumbuhan bakteri pdsaluran akar& mengubah kandungan
biologis lipopolisakarida dan bakteri
Sterilisator sal.akar di antara kunjunganterutama pd nekrosis pilpa
Merangsang pembentukan jaringan kerasdidaerah yg mengalamikerusakan
Mengurangi respon inflamasiKerugian:
Kristal Ca(OH)2 setelah peletakkan Ca(OH)2yg bermigrasi ke tubulus dentin
Menghambat perlekatan gingivaKompound ini juga telah digunakan sebagaimedikamen saluran akar. Pengaruh
antiseptiknya mungkin berhubungan dengan
pH-nya yang tinggi dan pengaruh
melumerkan jaringan pulpa yang
nekrotik.Pasta kalsium hidroksida paling baik
digunakan sebagai suatu medikamen
intrasaluran bila ada penundaan yang terlalu
lama antar kunjungan karena bahan ini tetap
manjur selama berada dalam saluran
akar. (Walton dan Torabinejad, 1998)
b.Minyak Atsiri
Minyak Atsiri atau dikenal juga sebagai
minyak eteris, minyak esensial, minyak
terbang, serta minyak aromatic, adalah
kelompok besar minyak nabati yang
berwujud cairan kental pada suhu ruang
namun mudah menguap sehingga
memberikan aroma yang khas. Merupakan
desinfektan yang lemah. Misalnyaeugenol. (Walton dan Torabinejad, 1998)
Eugenol
kegunaan: mengurangi impuls saraf(analgetik)
Bahan ini adalah esens kimiawi minyak
cengkeh dan mempunyai hubungan dengan
fenol. Agak lebuh mengiritasi daripada minyak
cengkeh dan keduanya adalah suatu
antiseptic dan anodin. (Walton dan
Torabinejad, 1998) Bahan ini bersifatnya
sedatif
-
7/28/2019 note ika
6/9
Julaika Siregar(06-53)
dan pemakaian setelah pulpektomi, sebagai
bagian dari sealer saluran akar,
sebagai campuran dari tambalan sementara.
c.CHKM(chlorofenol chamfer menthol)
desinfeksi (60% chlorophenol,18% syenthetic
chamfer)
sifat mengiritasi kecil (15% glycerin,7%
menthol)
spektrum bakteri luas
Bahan ini terdiri dari dua bagian para-
klorofenol dan tiga bagian berkamfer. Bahan
ini memperoleh popularitas tingkat tinggi
sebagai medikamen saluran akar selam
satu abad. Kamfer berguna sebagai suatusarana dan suatupengencer serta
mengurangi efek mengiritasi yang dimiliki
para-klorofenol murni selain itu juga
memperpanjang efek antimicrobial. (Walton
dan Torabinejad, 1998).
memiliki kemampuan desinfeksi dan sifatmengiritasinya kecil dan mempunyai
spektrum anti bakteri yang luas dan semua
perawatan saluran akar gigi dan gigi
yang mempunyai kelainan apikal.
sifat mengiritasi lebih kecilMempunyai spectrum anti bakteri
luas dan efektif terhadap jamur.
Bahan utamanya Paraklorofenol.Mampu memusnahkan berbagai
mikroorganisme dalam saluran akar.
Kamfer sebagai sarana pengencer sertamengurangi efek mengiritasi dari
paraklorofenol murni. Selain itumemperpanjang efek antimicrobial.
Menthol mengurangi sifatiritasi clorophenol dan mengurangi rasa sakit.
Bahan ini memiliki kemampuan
desinfeksi dan sifat mengiritasi keil dan
mempunyai spectrum anti bakteri yang luas
dan digunakan dalam semua perawatan
saluran akar gigi yang mempunyai kelainan
apikal. (Walton dan Torabinejad, 1998)
d.Cresophene
Terdiri dari chlorofenol, hexachlorophene,thymol, dan dexamatasone yaitu sbagai
antiphlogisticum. Pemakaian terutama pada
gigi dengan permulaan periodontitis apikalis
akuta yang dapat terjadi misalnya pada
peristiwa over instrumentasi.
Dipakai pada gigi dengan periodontitisapikalis, tahap awal akibat instrumentasi
berlebih. (Walton dan Torabinejad, 1998)
e.TKF(Trikresol Formalin)
AntibakteriMenghilangkan jaringan nekrosisf. Formokresol (gol.aldehid)Bahan ini adalah kombinasi formalin dan
kresol dalam perbandingan 1:2 atau 1:1.
Formalin merupakan desinfektan kuat yang
bergabung dengan albumin membentuk
suatu substansi yang tidak dapat di larutkan
formokresol adalah suatu medikamen
bakterisidal yang tidak spesifik dan sangat
efektif terhadap organisme aerobik dan
anaerobik yang di temukan dalam saluran
akar. Bahan ini efektif untuk bakteri
aerob dan anaerob namun
dapatmenimbulkan efek nekrosis.
Penggunaannya pada
gigi non vital, mematikan saraf gigi dan
sebagai bahan fiksasi. Dan diindikasikan
pada perawatan pulpektomi. (Walton dan
Torabinejad, 1998)
Glutaraldehid
Minyak tanpa warna ini agak larut dalam airdan disamping itu mempunyai reaksi
yang agak asam. Obat ini merupakan
desinfeksi yang sangat kuat dan fiksatif.
Konsentrasi rendah dan tidak ada reaksi
inflamasi. (Walton dan Torabinejad, 1998)
g.Cresatin
antiseptik dan analgetik tdk mengiritasi jaringan pulpa
-
7/28/2019 note ika
7/9
Julaika Siregar(06-53)
metakresilaset=efek antimikrobial kecilsehigga digabungkan formokresol dengan
CHKM
Juga dikenal dengan metakresil asetat,bahan ini adalah suatu cairan jernih,
berminyak dan tidak mudah menguap.
Mempunyai sifat antiseptic danmeringankan rasa sakit. Efek antimicrobial
cresatin lebih kecil dari pada formokresol
atau paraklorofenol
berkamfer, obat ini juga tidak begitu
mengiritasi jaringan. Bahan ini
digunakan untuk semua perawatan saluran
akar gigi dan kelainan gigi apikal.
(Walton dan Torabinejad, 1998)
h. CMCP(Camphorated
paramonochlorophenol)
60% chlorophenol,40% chamfer,6% menthol,
Keuntungan:
Efek antibakteri,antiseptik__protein binding
of phenol dan gas chlor penetrasi ke tubulus
dentin
Kerugian:
Mudah menguap(Cuma bertahan beberapa
hari),konsentrasi besar menyebabkan iritasi
jaringan periapeks
Teknik pengisian saluran akar
Kondensasi lateral:
Adalah proses pengisian saluran akar yg
dilakukan dgn meletakkan bahan sealer ke
dalam saluran akar,memsukkan cone utamadan memadatkan ke dinding lateral dgn
menggunakan plugger kemudian di isi dengan
cone assesoris hingga saluran akar terisi
penuh.
Tahapan kerja:
Isolasi daerah kerjaIrigasi saluran akar dengan larutan NaOCl
2,5%
Keringkan saluran akar dengan paper point
Masukkan sealer ke dalam saluran akar dgnmenggunakan lentulospiral
Masukkan coen utamaMasukkan spreader ke dlm saluran akar
dengan gerakan ke dinding saluran akar
kemudian keluarkan spreader secara
perlaham.
Masukkan cone assesoris dan padatkankembali dgn spreader
Ulangi taap ini sampai saluran akar terisipenuh sampai cone assesoris tdk dpt masuk
lg
Potong kelebihan gutta percha dgninstrumen sampai1 mm dibawah CEJ
Tutup dgn cavit+kapasFoto obturasiBuka kapas+kavit,lining dgn GICTutup dgn tambalan sementaraAlasan memilih teknik kondensasi lateral:
Tdk sulit utk dilakukan&peralatannyasederhana
Mampu mengisi&meberikan kerapatan baik
Panjang kerjanya dapat dikontrolApabila dilakukan retreatment,mdh utk
dibongkar
Adaptasi ke dinding saluran akar baikStabilitas dimensinya baikDapat dibuatkan rongga sbg tempat pasakKriteria hasil pengisian saluran akar yg baik:
Evaluasi klinis
Rasa sakit(-)
Mobiliti(-)
Pembengkakan(-)
Evaluasi radiografis
Tdk ada radiolusen diantara bahan onturasi
Bahan obturasi harus memiliki densitas yg
sama dibagian koronal hingga bagian
apikal,adanya kontak rapat antara bahan dan
dinding saluran akar
-
7/28/2019 note ika
8/9
Julaika Siregar(06-53)
Bahan obturasi harus mencapai panjang
kerja&ujung dr bahan obturasi dipotong pada
daerah orifisi
Pengisian hermetis dan sesuai panjang kerja
Kriteria
Saluran akar siap menerima obturasi baik
dengan kondensasi lateral maupun vertikal,
saluran akar harus berbentuk corong ke arah
korona dan dalam ukuran cukup besar
sehingga instrument pemampat dan penguak
dapar masuk cukup dalam.
-
7/28/2019 note ika
9/9
Julaika Siregar(06-53)
Teknik Step Back
a. Yaitu teknik preparasi saluran akar yang
dilakukan pada saluran akar yang bengkok
dan sempit pada 1/3 apikal.
b. Tidak dapat digunakan jarum reamer
karena saluran akar bengkok sehingga
preparasi saluran akar harus dengan pull and
push motion, dan tidak dapat dengan gerakan
berputar.
c. Dapat menggunakan file tipe K-Flex atau
NiTi file yang lebih fleksibel atau lentur.
d. Preparasi saluran akar dengan jarum
dimulai dari nomer terkecil :
No. 15 s/d 25 = sesuai panjang kerja
File No. 25 = Master Apical File (MAF)No. 30 = panjang kerja 1 mm MAF
No. 35 = panjang kerja 2 mm MAF
No. 40 = panjang kerja 3 mm MAF
No. 45 = panjang kerja sama dengan no. 40
dst
e. Setiap pergantian jarum file perlu dilakukan
pengontrolan panjang kerja dengan file no.
25, untuk mencegah terjadinya penyumbatan
saluran akar karena serbuk dentin yang
terasah.
f. Preparasi selesai bila bagian dentin yang
terinfeksi telah terambil dan saluran akar
cukup lebar untuk dilakukan pengisian.
Preparasi saluran akar teknik step back
Teknik Balance Force
1. Menggunakan alat preparasi file tipe R- Flex
atau NiTi Flex
2. Menggunakan file no. 10 dengan gerakan
steam wending, yaitu file diputar searah
jarum jam diikuti gerakan setengah putaran
berlawanan jarum jam.
3. Preparasi sampai dengan no. 35 sesuai
panjang kerja.
4. Pada 2/3 koronal dilakukan preparasi
dengan Gates Glidden Drill (GGD)
GGD #2 = sepanjang 3 mm dari foramen apical
GGD #3 = sepanjang GGD #2 2 mmGGD #4 = sepanjang GGD #3 2 mm
GGD #5 = sepanjang GGD #4 2 mm
GGD #6 = sepanjang GGD #5 2 mm
5. Preparasi dilanjutkan dengan file no. 40 s/d
no.45
6. Dilakukan irigasi
7. Keuntungan balance force :
- Hasil preparasi dapat mempertahankan
bentuk semula
- Mencegah terjadinya ledge dan perforasi
- Mencegah pecahnya dinding saluran akar
- Mencegah terdorongnya kotoran keluar
apeks
Teknik Crown Down Presureless
a. Teknik disebut juga dengan teknik stepdown, merupakan modifikasi dari teknik step
back.
b. Diawali dengan file terbesar sx/Gates
Gliden Drill preparasi 1/3 koronal (19 mm).
c. Menghasilkan hasil yang serupa yakni
seperti corong yang lebar dengan apeks yang
kecil (tirus).
d. Bermanfaat pada saluran akar yang kecil
dan bengkok di molar RA dan RB.
e. Saluran akar sedapat mungkin dibersihkan
dengan baik sebelum instrument ditempatkan
di daerah apeks sehingga kemungkinan
terjadinya ekstruksi dentin ke jaringan
periapeks dapat dikurangi.
f. Menggunakan instrument nikel-titanium,
baik yang genggam maupun digerakkan
mesin.