note ika

Upload: dent-in-dentist

Post on 03-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 note ika

    1/9

    Julaika Siregar(06-53)

    Preparasi Akses:

    - Fase yang paling penting dari aspek teknik

    perawatan akar.

    - Merupakan kunci untuk membuka pintu bagi

    keberhasilan tahap pembersihan,

    pembentukan dan obturasi saluran akarnya.

    Tujuan:

    - Membuat akses yang lurus.

    - Menghemat preparasi jaringan gigi.

    - Membuka atap ruang pulpa.

    Penentuan Panjang Kerja.

    - Panjang Kerja: Panjang dari alat preparasi

    yang masuk ke dalam saluran akar pada waktu

    melakukan preparasi saluran akar.Menentukan panjang kerja dikurangi 1mm

    panjang gigi sebenarnya, untuk menghindari:

    - Rusaknya apical constriction (penyempitan

    saluran akar di apical).

    - Perforasi ke apical.

    Cara melakukan DWP (Diagnostic Wire Photo)

    - Masukkan jarum miller atau file nomor kecil

    yang diberi stopper dengan guttap perca pada

    batas panjang gigi rata-rata dikurangi 1-2 mm

    lalu dilakukan foto R.

    2. Pembersihan dan Pembentukan Saluran

    Akar.

    Pembersihan:

    - Debridement: Pembuangan Iritan dari sistem

    saluran akar.

    - Tujuan: Membasmi habis iritan tersebut

    walaupun dalam kenyataan praktisnya

    hanyalah sebatas pengurangan yang signifikan

    saja.

    - Iritan: bakteri, produk samping bakteri,

    jaringan nekrotik, debris organik, darah dan

    kontaminan lain.

    Pembentukan Saluran Akar:

    - Membentuk saluran akar melebar secar a

    kontinyu dari apeks ke arah korona.

    - Pelebaran:

    Saluran akar harus cukup besar untuk

    melakukan debridement yang baik dan dapat

    memanipulasi serta mengendalikan instrumendan meterial obturasi dengan baik tapi tidak

    sampai melemahkan gigi serta meningkatkan

    peluang terjadinya kesalahan prosedur.

    - Ketirusan

    Ketirusan hasil preparasi harus cukup

    sehingga instrumen penguak dan pemampat

    gutta perca dapat berpenetrasi cukup dalam.

    3. Ekstirpasi Pulpa

    Menggunakan jarum ekstirpasi.Bertujuan

    untuk mengambil jaringan pulpa yang telah

    nekrosis.

    a. Outline Form Insisivus RA : bentuknya

    trangular dengan alas sejajar insisal

    b. Outline Form Kaninus RA : bentuknya oval /

    bulat dengan arah insiso servikal

    c. Outline Form Premolar RA : bentuknya ovalmemanjang seperti ginjal dengan arah bukal

    palatal

    d. Outline Form Premolar RB : bentuknya

    bulat / oval

    e. Outline Form Molar RA : bentuknya

    triangular dengan alas sejajar bukal

    f. Outline Form Molar RB : bentuknya

    triangular dengan alas sejajar mesial

    Saluran Akar Tunggal

    - Preparasi dimulai dengan round bur no 2

    atau 4 atau tapered fissure diamond bur

    dengan arah tegak lurus pada permukaan

    enamel sampai menembus jaringan dentin

    dan diteruskan sampai atap pulpa terbuka

    dengan kedalaman 3 mm.

    - Setelah itu arah bur diubah menjadi sejajar

    sumbu gigi sampai menembus ruang pulpa

    sehingga ditemukan lubang saluran akar yang

    terletak pada dasar ruang pulpa yang disebut

    orifice.

    - Gunakan tapered fissure no 2 atau 4 untuk

    membentuk dinding cavity entrance divergen

    ke arah oklusal atau insisal sampai jarum

    miller dapat masuk dengan lurus, setelah

    terasa tembus maka orifice dicari dengan

    menggunakan jarum miller.

    - Menghilangkan tanduk pulpa menggunakan

    round diamond bur dengan gerakan menarikkeluar kavitas sehingga cavity entrance

  • 7/28/2019 note ika

    2/9

    Julaika Siregar(06-53)

    terbentuk dengan baik dan alat preparasi

    dapat dimasukkan ke dalam saluran akar

    dengan bebas. Masukkan jarum ektirpasi,

    diputar searah jarum jam dan ditarik keluar,

    diulang lagi sampai jaringan pulpa dicabut

    Saluran Akar Ganda

    - Pembutan cavity entrance menggunakan

    round bur no1 atau tapered fissure diamond

    bur pada tengah fossa di bagian oklusal atau

    endo access.

    - Setelah kedalaman preparasi mencapai

    dentin, preparasi dilanjutkan menggunakan

    fissure diamond bur sampai ditemukan orifice

    ke 3 saluran akar.

    - Pada gigi berakar ganda, bila atap pulpabelum terbuka maka cari orifice yang paling

    besar terlebih dahulu, kemudian atap pulpa

    diangkat dengan bur sesuai letak orifice.

    - Menghilangkan tanduk pulpa menggunakan

    round diamond bur dengan gerakan menarik

    keluar kavitas, sehingga cavity entrance

    terbentuk dengan baik dan alat preparasi

    dapat dimasukkan ke dalam saluran akar

    dengan bebas.

    Teknik pembukaan atap pulpa

    Isolasi daeerah kariesBuang jaringan karies dengan

    ekskavator+irigasi NaOCl

    Preparasi kavitas dengan round bur kecilsampai seluruh jaringan karies terangkat

    Lebarkan kavitas dengan bentuk oval yangmeluas sebagian bukal dan palatal sampai

    orifisi terlihat dengan jelas dan tidak adajaringan yang tertinggal.

    Irigasi dngan larutan NaOcl 2,5%Keringkan dengan cotton pelletKriteria pembukaan atap pulpa yang benar

    Orifisi dapat terlihat jelas Didapatkan suatu akses lurus untuk mempermudah masuknya instrumen padasaat melakukan preparasi saluran akar

    Tidak mmbuang struktur jaringan yangsehat

    Kriteria IAF yang benar:

    File dapat masuk sesuai panjang kerjatanpa adanya hambatan(file terasa pas) dan

    tdk longgar

    Teknik mendapatkan MAF:

    MAF adalah file terbesar yang dapat masuk

    ke dalam saluran akar sesuai panjang kerja

    MAF diperoleh sesuai dengan Iaf yg didaptsepanjang kerja

    Dinaikkan nomor file diatas IAF sepanjangkerja sebanyak 3 nomor diatas IAF sehingga

    didpatkan Maf

    Dilakukan preparasi teknik step backMenaikkkna 3 nomor file diatas MAF dimana

    setiap naik satu nomor dilakukan

    pengurangan panjang kerja& selalu

    direkapitulasi dgn nomor file MAF

    sebelumnya dgn larutan NaOCl

    Kriteria MAF yg baik:

    File MAF dpt masuk sepanjang kerja tanpaadanya hambatan

    Daerah saluran akar bebas dr jaringan pulpadengan terbentuknya salura akar yg konus

    (dinding saluran akar halus)

    Besar cone yg masuk harus sama denganMAF

    Irigasi Saluran Akar

    Tujuan :

    Untuk mengeluarkan sisa jaringan nekrotik,serbuk dentin, dan kotoran-kotoran lainyang terdapat di saluran.

    Menghilangkan debris dan smear layerMembunuh mikroorganisme

    Syarat bhn irigasi:

    Pelarut debris organik+anorganikPelumas alat endoAntibakteriBiokompatibelEkonomis

  • 7/28/2019 note ika

    3/9

    Julaika Siregar(06-53)

    Irigasi dilakukan setiap :

    o Pergantian file pada saat preparasi saluran

    akar

    o Sterilisasi saluran akar

    Bahan irigasi yang digunakan :

    - H2O2 3%

    - Aquadest steril

    - NaOCl

    Alat irigasi yang digunakan :

    - Spuit 2,5 cc dengan jarum yg dibengkokan

    dan ujungnya ditumpulkan

    - Alat irigasi yang dipakai harus diberi tanda

    untuk membedakan isi cairan irigasi yang

    dipakai- Alat irigasi disimpan dalam botol tertutup

    berisi alkohol 70% agar tetap terjaga

    sterilisasinya

    cara melakukan irigasi secara manual:

    Isolasi daerah kerjaGunakan spuit dgn jarum yg kecil yg dpt

    masuk ke dlam saluran akar& ujung jarum

    dibengkokkan

    Jarum dimasukkan ke dlm saluran akarsecara perlahan(kontakkan jarum ke saluran

    akar) tetapi dgn menjaga agar orifisi tdk

    tersumbat

    Spuling larutan irigasi kedalam salurana akarsecara perlahan tanpa memerlukan tekanan

    dan harus diperhatikan jgn sampai orifisi

    tertutup sehingga cairan tdk dpt keluar

    Cairan irigasi yg keluar ditampung dgncotton roll

    Bahan irigasi yg dipakai: larutan NaOCl 2,5%

    Alasan:

    Efektif melarutkan jaringan pulpa padadidnding dentin

    Memiliki sifatantimikroba,bakterisid,virusidal

    Viskositas rendahDapat melarutkan debris pada daerah ygtdk dpt dijangkau jarum endodontik

    Penggunaannya harus berhati2 krenabersifat korosif dan iritatif

    Mudah diperoleh dan harganya murahMerupakan pelarut organik

    Cara irigasi :

    - Jarum irigasi dimasukkan kedalam saluran

    akar. Jarum irigasi yang masuk kedalam

    saluran akar tidak boleh terlalu besar sehingga

    membuntu saluran akar yang akan

    mengakibatan cairan irigasi yang

    disemprotkan tidak mengalir keluar.

    - Bahan irigasi disemprotkan secara perlahan-

    lahan ke dalam saluran akar

    - Bahan irigasi digunakan secara bergantian.

    Bahan irigasi yang terakhir disemprotkan kedalam saluran akar harus aquadest steril.

    - Menghisap cairan irigasi yang keluar dengan

    cotton roll atau saliva ejector atau section.

    Tidak boleh terkontaminasi dengan saliva.

    - Setelah irigasi, saluran akar dikeringkan

    dengan menggunakan paper point. Tidak

    boleh pakai hembusan udara

    LARUTAN IRIGASI YANG DIGUNAKAN DALAM

    PERaWATAN SALURAN AKAR ANTARA LAIN

    I.Golongan Halogena. Klorin (NaOCl)

    Kelebihan

    Bersifat oksidator dan dianggap palingefektif pada konsentrasi 5 %

    Lubrikan, pelarut jaringan pulpa, pemutih Antiseptik yang kuat Memiliki efek antibakteri yang kuatKekurangannya

    anorganik smear layer

    kuler

    b.Iodin

    Efektifitas antimikroba sgt baik

  • 7/28/2019 note ika

    4/9

    Julaika Siregar(06-53)

    Tegangan permukaan rendah mampumembersihkan saluran akar

    Toksisitas&kemampuan mengiritasi jaringanrelatif sgt rendah

    Melepaskan elemen iodida utkmenghasilkan efektifitas bakterisid

    iodofor, yang sering digunakan adalah

    polypoxy 1,5% dan iodopac yang berisi iodin 5

    %

    Kelebihan

    Efek antimikroba yang maksimal

    Antiseptik yang kuat

    Kekurangan

    periradikuler

    H2O2 3%: daya antiseptik&daya pembersih lbh

    rendah dr NaOCl

    2.Chelating Solution (gol.kelat)

    Larutan yang biasa dipakai adalah bersifat

    asam seperti EDTA, asam sitrat, asam laktat,

    dan asam tanat

    Mampu menyingkirkan smear layer ygtermineralisasi

    Hanya dapat menyingkirkan bahananorganik oleh karena itu harus

    dikombinasikan dengan larutan yg bersifat

    proteolitik agar didpt hasil yg baik

    Memakai 4 gugus asam asetat dlm ikataetilen diamin

    Dapat melunakkan dentinSebagai pelumas dlm preparasi saluran akarKelebihan

    smear layer

    sempit

    Kekurangan

    anorganik smear layer

    rendah

    dipaparkan lebih dari satu menit (erosif)

    IV. Isotonik Salin

    Kelebihan

    Sangat ringan untuk membersihkandebridement saluran akar

    Tidak toksik terhadap jaringanBersifat lubrikasi dan mudah diterimajaringan

    Kekurangan

    antimikrobial

    V. Chlorhexidine gluconate ( Minosep)

    Kelebihan

    terhadap bakteri

    Jamur, dan dermatofit

    -0,2 %

    untuk mengontrol plak

    sebagai irigasi karena efek antimikrobanya

    yang luas dan bertahan lama dan

    kemampuannya melekat pada dinding saluran

    akar

    Kekurangan

    kehadiran komponen organik

    karena tidak dapat melarutkan jaringan

    nekrotik

  • 7/28/2019 note ika

    5/9

    Julaika Siregar(06-53)

    VI. MTAD ( MIXTURE OF A TETRACYCLINE AN

    ACID AND DETERGENT)

    bersifat asam (PH = 2,15)

    meliputi kuman gram positif dan negatif,

    aerob dan anaerob

    membuang smear layer terutama debris

    anorganik, dan jika dipaparkan pada dentin

    dapat memperlebar pembukaan tubulus

    dentinalis dan meningkatkan permeabilitas

    permukaan dentin

    Bahan Medikamen

    Syarat bahan medikamen:

    Memiliki sifat antibakteri Memiliki sifat anti inflamasi Mampu merangsang pembentukan

    jaringan keras

    Mengurangi rasa sakit Tidak mengiritasi jaringan periapikal dan

    periapaeks

    Mampu menyebar di dalam dentin Memiliki waktu kerja yang panjang Efektif di dalam pus dan debris organik Dapat larut Mudah digunakan Tidak merubah warna gigi dan jaringan

    lunak

    Tujuan Dressing:

    Meningkatkan aktivitas antimikroba Menetralisir sisa preparasi menjd tdk aktif Mengontrol dan mengurangi nyeria. Kalsium hidroksida

    Desinfektan,menyembuhkan radang

    periapeks, menghancurkan jaringan nekrotik

    Keuntungan:

    Antibakterial kuat

    Menghambat pertumbuhan bakteri pdsaluran akar& mengubah kandungan

    biologis lipopolisakarida dan bakteri

    Sterilisator sal.akar di antara kunjunganterutama pd nekrosis pilpa

    Merangsang pembentukan jaringan kerasdidaerah yg mengalamikerusakan

    Mengurangi respon inflamasiKerugian:

    Kristal Ca(OH)2 setelah peletakkan Ca(OH)2yg bermigrasi ke tubulus dentin

    Menghambat perlekatan gingivaKompound ini juga telah digunakan sebagaimedikamen saluran akar. Pengaruh

    antiseptiknya mungkin berhubungan dengan

    pH-nya yang tinggi dan pengaruh

    melumerkan jaringan pulpa yang

    nekrotik.Pasta kalsium hidroksida paling baik

    digunakan sebagai suatu medikamen

    intrasaluran bila ada penundaan yang terlalu

    lama antar kunjungan karena bahan ini tetap

    manjur selama berada dalam saluran

    akar. (Walton dan Torabinejad, 1998)

    b.Minyak Atsiri

    Minyak Atsiri atau dikenal juga sebagai

    minyak eteris, minyak esensial, minyak

    terbang, serta minyak aromatic, adalah

    kelompok besar minyak nabati yang

    berwujud cairan kental pada suhu ruang

    namun mudah menguap sehingga

    memberikan aroma yang khas. Merupakan

    desinfektan yang lemah. Misalnyaeugenol. (Walton dan Torabinejad, 1998)

    Eugenol

    kegunaan: mengurangi impuls saraf(analgetik)

    Bahan ini adalah esens kimiawi minyak

    cengkeh dan mempunyai hubungan dengan

    fenol. Agak lebuh mengiritasi daripada minyak

    cengkeh dan keduanya adalah suatu

    antiseptic dan anodin. (Walton dan

    Torabinejad, 1998) Bahan ini bersifatnya

    sedatif

  • 7/28/2019 note ika

    6/9

    Julaika Siregar(06-53)

    dan pemakaian setelah pulpektomi, sebagai

    bagian dari sealer saluran akar,

    sebagai campuran dari tambalan sementara.

    c.CHKM(chlorofenol chamfer menthol)

    desinfeksi (60% chlorophenol,18% syenthetic

    chamfer)

    sifat mengiritasi kecil (15% glycerin,7%

    menthol)

    spektrum bakteri luas

    Bahan ini terdiri dari dua bagian para-

    klorofenol dan tiga bagian berkamfer. Bahan

    ini memperoleh popularitas tingkat tinggi

    sebagai medikamen saluran akar selam

    satu abad. Kamfer berguna sebagai suatusarana dan suatupengencer serta

    mengurangi efek mengiritasi yang dimiliki

    para-klorofenol murni selain itu juga

    memperpanjang efek antimicrobial. (Walton

    dan Torabinejad, 1998).

    memiliki kemampuan desinfeksi dan sifatmengiritasinya kecil dan mempunyai

    spektrum anti bakteri yang luas dan semua

    perawatan saluran akar gigi dan gigi

    yang mempunyai kelainan apikal.

    sifat mengiritasi lebih kecilMempunyai spectrum anti bakteri

    luas dan efektif terhadap jamur.

    Bahan utamanya Paraklorofenol.Mampu memusnahkan berbagai

    mikroorganisme dalam saluran akar.

    Kamfer sebagai sarana pengencer sertamengurangi efek mengiritasi dari

    paraklorofenol murni. Selain itumemperpanjang efek antimicrobial.

    Menthol mengurangi sifatiritasi clorophenol dan mengurangi rasa sakit.

    Bahan ini memiliki kemampuan

    desinfeksi dan sifat mengiritasi keil dan

    mempunyai spectrum anti bakteri yang luas

    dan digunakan dalam semua perawatan

    saluran akar gigi yang mempunyai kelainan

    apikal. (Walton dan Torabinejad, 1998)

    d.Cresophene

    Terdiri dari chlorofenol, hexachlorophene,thymol, dan dexamatasone yaitu sbagai

    antiphlogisticum. Pemakaian terutama pada

    gigi dengan permulaan periodontitis apikalis

    akuta yang dapat terjadi misalnya pada

    peristiwa over instrumentasi.

    Dipakai pada gigi dengan periodontitisapikalis, tahap awal akibat instrumentasi

    berlebih. (Walton dan Torabinejad, 1998)

    e.TKF(Trikresol Formalin)

    AntibakteriMenghilangkan jaringan nekrosisf. Formokresol (gol.aldehid)Bahan ini adalah kombinasi formalin dan

    kresol dalam perbandingan 1:2 atau 1:1.

    Formalin merupakan desinfektan kuat yang

    bergabung dengan albumin membentuk

    suatu substansi yang tidak dapat di larutkan

    formokresol adalah suatu medikamen

    bakterisidal yang tidak spesifik dan sangat

    efektif terhadap organisme aerobik dan

    anaerobik yang di temukan dalam saluran

    akar. Bahan ini efektif untuk bakteri

    aerob dan anaerob namun

    dapatmenimbulkan efek nekrosis.

    Penggunaannya pada

    gigi non vital, mematikan saraf gigi dan

    sebagai bahan fiksasi. Dan diindikasikan

    pada perawatan pulpektomi. (Walton dan

    Torabinejad, 1998)

    Glutaraldehid

    Minyak tanpa warna ini agak larut dalam airdan disamping itu mempunyai reaksi

    yang agak asam. Obat ini merupakan

    desinfeksi yang sangat kuat dan fiksatif.

    Konsentrasi rendah dan tidak ada reaksi

    inflamasi. (Walton dan Torabinejad, 1998)

    g.Cresatin

    antiseptik dan analgetik tdk mengiritasi jaringan pulpa

  • 7/28/2019 note ika

    7/9

    Julaika Siregar(06-53)

    metakresilaset=efek antimikrobial kecilsehigga digabungkan formokresol dengan

    CHKM

    Juga dikenal dengan metakresil asetat,bahan ini adalah suatu cairan jernih,

    berminyak dan tidak mudah menguap.

    Mempunyai sifat antiseptic danmeringankan rasa sakit. Efek antimicrobial

    cresatin lebih kecil dari pada formokresol

    atau paraklorofenol

    berkamfer, obat ini juga tidak begitu

    mengiritasi jaringan. Bahan ini

    digunakan untuk semua perawatan saluran

    akar gigi dan kelainan gigi apikal.

    (Walton dan Torabinejad, 1998)

    h. CMCP(Camphorated

    paramonochlorophenol)

    60% chlorophenol,40% chamfer,6% menthol,

    Keuntungan:

    Efek antibakteri,antiseptik__protein binding

    of phenol dan gas chlor penetrasi ke tubulus

    dentin

    Kerugian:

    Mudah menguap(Cuma bertahan beberapa

    hari),konsentrasi besar menyebabkan iritasi

    jaringan periapeks

    Teknik pengisian saluran akar

    Kondensasi lateral:

    Adalah proses pengisian saluran akar yg

    dilakukan dgn meletakkan bahan sealer ke

    dalam saluran akar,memsukkan cone utamadan memadatkan ke dinding lateral dgn

    menggunakan plugger kemudian di isi dengan

    cone assesoris hingga saluran akar terisi

    penuh.

    Tahapan kerja:

    Isolasi daerah kerjaIrigasi saluran akar dengan larutan NaOCl

    2,5%

    Keringkan saluran akar dengan paper point

    Masukkan sealer ke dalam saluran akar dgnmenggunakan lentulospiral

    Masukkan coen utamaMasukkan spreader ke dlm saluran akar

    dengan gerakan ke dinding saluran akar

    kemudian keluarkan spreader secara

    perlaham.

    Masukkan cone assesoris dan padatkankembali dgn spreader

    Ulangi taap ini sampai saluran akar terisipenuh sampai cone assesoris tdk dpt masuk

    lg

    Potong kelebihan gutta percha dgninstrumen sampai1 mm dibawah CEJ

    Tutup dgn cavit+kapasFoto obturasiBuka kapas+kavit,lining dgn GICTutup dgn tambalan sementaraAlasan memilih teknik kondensasi lateral:

    Tdk sulit utk dilakukan&peralatannyasederhana

    Mampu mengisi&meberikan kerapatan baik

    Panjang kerjanya dapat dikontrolApabila dilakukan retreatment,mdh utk

    dibongkar

    Adaptasi ke dinding saluran akar baikStabilitas dimensinya baikDapat dibuatkan rongga sbg tempat pasakKriteria hasil pengisian saluran akar yg baik:

    Evaluasi klinis

    Rasa sakit(-)

    Mobiliti(-)

    Pembengkakan(-)

    Evaluasi radiografis

    Tdk ada radiolusen diantara bahan onturasi

    Bahan obturasi harus memiliki densitas yg

    sama dibagian koronal hingga bagian

    apikal,adanya kontak rapat antara bahan dan

    dinding saluran akar

  • 7/28/2019 note ika

    8/9

    Julaika Siregar(06-53)

    Bahan obturasi harus mencapai panjang

    kerja&ujung dr bahan obturasi dipotong pada

    daerah orifisi

    Pengisian hermetis dan sesuai panjang kerja

    Kriteria

    Saluran akar siap menerima obturasi baik

    dengan kondensasi lateral maupun vertikal,

    saluran akar harus berbentuk corong ke arah

    korona dan dalam ukuran cukup besar

    sehingga instrument pemampat dan penguak

    dapar masuk cukup dalam.

  • 7/28/2019 note ika

    9/9

    Julaika Siregar(06-53)

    Teknik Step Back

    a. Yaitu teknik preparasi saluran akar yang

    dilakukan pada saluran akar yang bengkok

    dan sempit pada 1/3 apikal.

    b. Tidak dapat digunakan jarum reamer

    karena saluran akar bengkok sehingga

    preparasi saluran akar harus dengan pull and

    push motion, dan tidak dapat dengan gerakan

    berputar.

    c. Dapat menggunakan file tipe K-Flex atau

    NiTi file yang lebih fleksibel atau lentur.

    d. Preparasi saluran akar dengan jarum

    dimulai dari nomer terkecil :

    No. 15 s/d 25 = sesuai panjang kerja

    File No. 25 = Master Apical File (MAF)No. 30 = panjang kerja 1 mm MAF

    No. 35 = panjang kerja 2 mm MAF

    No. 40 = panjang kerja 3 mm MAF

    No. 45 = panjang kerja sama dengan no. 40

    dst

    e. Setiap pergantian jarum file perlu dilakukan

    pengontrolan panjang kerja dengan file no.

    25, untuk mencegah terjadinya penyumbatan

    saluran akar karena serbuk dentin yang

    terasah.

    f. Preparasi selesai bila bagian dentin yang

    terinfeksi telah terambil dan saluran akar

    cukup lebar untuk dilakukan pengisian.

    Preparasi saluran akar teknik step back

    Teknik Balance Force

    1. Menggunakan alat preparasi file tipe R- Flex

    atau NiTi Flex

    2. Menggunakan file no. 10 dengan gerakan

    steam wending, yaitu file diputar searah

    jarum jam diikuti gerakan setengah putaran

    berlawanan jarum jam.

    3. Preparasi sampai dengan no. 35 sesuai

    panjang kerja.

    4. Pada 2/3 koronal dilakukan preparasi

    dengan Gates Glidden Drill (GGD)

    GGD #2 = sepanjang 3 mm dari foramen apical

    GGD #3 = sepanjang GGD #2 2 mmGGD #4 = sepanjang GGD #3 2 mm

    GGD #5 = sepanjang GGD #4 2 mm

    GGD #6 = sepanjang GGD #5 2 mm

    5. Preparasi dilanjutkan dengan file no. 40 s/d

    no.45

    6. Dilakukan irigasi

    7. Keuntungan balance force :

    - Hasil preparasi dapat mempertahankan

    bentuk semula

    - Mencegah terjadinya ledge dan perforasi

    - Mencegah pecahnya dinding saluran akar

    - Mencegah terdorongnya kotoran keluar

    apeks

    Teknik Crown Down Presureless

    a. Teknik disebut juga dengan teknik stepdown, merupakan modifikasi dari teknik step

    back.

    b. Diawali dengan file terbesar sx/Gates

    Gliden Drill preparasi 1/3 koronal (19 mm).

    c. Menghasilkan hasil yang serupa yakni

    seperti corong yang lebar dengan apeks yang

    kecil (tirus).

    d. Bermanfaat pada saluran akar yang kecil

    dan bengkok di molar RA dan RB.

    e. Saluran akar sedapat mungkin dibersihkan

    dengan baik sebelum instrument ditempatkan

    di daerah apeks sehingga kemungkinan

    terjadinya ekstruksi dentin ke jaringan

    periapeks dapat dikurangi.

    f. Menggunakan instrument nikel-titanium,

    baik yang genggam maupun digerakkan

    mesin.