nomor : lkin 02/pw31/6/2017 tanggal : 6 januari 2017tabel 3.9 capaian blud yang kinerjanya...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun
2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan
Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, BPKP adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berperan dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional, melaksanakan pembinaan
penyelenggaraan SPIP oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, serta
mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
Pembangunan Nasional.
Sebagai implementasi atas amanah tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
melakukan kegiatan audit, evaluasi, reviu, investigasi, bimbingan teknis, dan asistensi
kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, termasuk BUMD/BLUD.
Kegiatan pengawasan tersebut dilaksanakan dengan empat fokus pengawasan, yaitu:
(i) Pengawasan atas Pembangunan Program Prioritas Nasional; (ii) Peningkatan
Ruang Fiskal; (iii) Pengamanan Aset Negara/Daerah; dan (iv) Peningkatan
Governance System diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga kepada
para stakeholders serta memberikan keyakinan yang memadai atas kualitas
akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan negara/daerah dan
penyelenggaraan SPIP pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah serta
mendorong peningkatan kualitas tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas
KKN.
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Halaman | i
2016
L K I Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo ini disusun berdasarkan
P
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada
Rencana Strategis 2015 – 2019 serta Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo Tahun 2016. Penyusunan Laporan Kinerja ini dimaksudkan sebagai media
pertanggungjawaban atas capaian kinerja dari sasaran yang telah ditetapkan dalam
Rencana Kinerja tersebut. Laporan ini secara garis besar berisikan informasi mengenai
rencana kinerja dan capaian kinerja tahun 2016, analisis keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja.
Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan strategis,
khususnya dalam peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara/daerah, serta
pembangunan di Provinsi Gorontalo.
Gorontalo, 6 Januari 2016
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Halaman | ii
2015
L A K I P
Halaman | iii Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii DAFTAR TABEL .......................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... v RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................... vi
BAB I: PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 1 A. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Perwakilan ...................................... 1 B. Aspek Strategis Organisasi .......................................................................... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ................................................... 4 D. Struktur Organisasi ...................................................................................... 7 E. Sistematika Penyajian .................................................................................. 8
BAB II: PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………………………... 9 A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ................................................................... 9
1. Pernyataan Visi ...................................................................................... 9 2. Pernyataan Misi ...................................................................................... 12 3. Tujuan Strategis ...................................................................................... 16 4. Indikator Kinerja Utama............................................................................ 16 5. Sasaran Program ……………………………………………………………. 17 6. Program dan Kegiatan ............................................................................ 19
B. Perjanjian Kinerja 2016 ................................................................................ 22 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2016 ………………. ........................... 23
BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………………….. 25 A. Kerangka Pengukuran Kinerja........................................................................25 B. Capaian Kinerja ……..................................................................................... 26 C. Realisasi Anggaran……................................................................................. 44
BAB IV: PENUTUP ..................................................................................................... 46 LAMPIRAN: Lampiran 1 Capaian Kinerja Outcome Tahun 2016 Lampiran 2 Perbandingan Capaian Kinerja Outcome Tahun 2015 dan 2016 Lampiran 3 Capaian Kinerja Output Tahun 2016 Lampiran 4 Perbandingan Capaian Kinerja Output Tahun 2015 Dan 2016 Lampiran 5 Register Rekomendasi Terpilih Tahun 2016
2015
L A K I P
Halaman | iv Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Target Kinerja Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tabel 2.2 Tabel Target Kinerja Sasaran Kegiatan (Output)
Tabel 2.3 Tabel Target Output per Bidang
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Tabel 3.1 Ikhtisar Capaian Kinerja Outcome Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tahun 2016
Tabel 3.2 Ikhtisar Capaian Kinerja Output Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tahun 2016
Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Penugasan per Fokus Pengawasan (PKPT)
Tabel 3.4 Realisasi Penugasan Per Bidang (Non-PKPT)
Tabel 3.5 Capaian Sasaran Progam 1
Tabel 3.6 Capaian Sasaran Program 2
Tabel 3.7 Capaian Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota pada Provinsi
Gorontalo
Tabel 3.8 Capaian BUMD yang Kinerjanya Berpredikat Baik
Tabel 3.9 Capaian BLUD yang Kinerjanya Berpredikat Baik
Tabel 3.10 Level Kapabilitas APIP Tahun 2015
Tabel 3.11 Level Kapabilitas APIP Tahun 2016
Tabel 3.12 Capaian Sasaran Program 3
Tabel 3.13 Capaian Sasaran Program 4
Tabel 3.14 Realisasi Anggaran per Program
Tabel 3.15 Realisasi Anggaran per Jenis Belanja
2015
L A K I P
Halaman | v Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Gambar 1.2 Sistematika Laporan
Gambar 2.1 Penyusunan Target Output Perwakilan
2016
L K I P
Halaman | vi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Ringkasan Eksekutif
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun
2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan
Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, BPKP memasuki babak baru dimana ditegaskan bahwa peran
BPKP adalah sebagai auditor Presiden yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden, bertugas untuk melakukan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan
Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada seluruh Instansi Pemerintah,
serta pengembangan alat kendali Presiden dan Wakil Presiden. Dengan babak baru
tersebut BPKP telah membenahi diri dengan mengadakan reposisi dan revitalisasi
yang diawali dengan merumuskan visi, misi, dan strategi yang baru dan dilanjutkan
dengan penyesuaian program dan kegiatan.
Dengan paradigma baru ini, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo berusaha
memberikan perbaikan dan nilai tambah bagi penyelenggaraan pemerintahan dan
membantu pemerintah di wilayah Provinsi Gorontalo untuk mencapai tujuannya. Hal
tersebut dilakukan melalui pemberian jasa assurance dan consulting.
Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP
disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Dalam pelaporan
kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan
analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke
depan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPKP, di samping merupakan pertanggungjawaban
kinerja BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2016, juga
mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa
perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang
2016
L K I P
Halaman | vii Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja,
dan pencapaian sasaran organisasi.
Sampai dengan 31 Desember Tahun 2016, capaian kinerja sasaran program dan
sasaran kegiatan beserta sumber daya pendukung yang menjadi tanggung jawab
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Capaian empat sasaran program yang diindikasikan oleh dua belas indikator
kinerja utama yang menjadi tanggung jawab Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
memperlihatkan kinerja sasaran program satu mencapai 122,78%, sasaran
program dua mencapai 33,15%, sasaran program tiga mencapai 125%, dan
sasaran program empat mencapai 111,44%.
b. Capaian dua belas Indikator Kinerja Utama adalah IKU 1 Tercapai 121,69%, IKU 2
Tercapai 80%, IKU 3 Tercapai 166,67%, IKU 4 Tercapai 100%, IKU 5 Tercapai
0%, IKU 6 Tercapai 32,06%, IKU 7 Tercapai 0%, IKU 8 Tercapai 100%, IKU 9
Tercapai 100%, IKU 10 Tercapai 100%, IKU 11 Tercapai 200%, dan IKU 12
Tercapai 111,4%
c. Capaian sasaran kegiatan/output yang diindikasikan oleh 5 indikator kinerja
memperlihatkan capaian sasaran kegiatan satu (IKK 1.1.a.1) mencapai kinerja
98,99%, sasaran kegiatan dua (IKK 1.1.a.2) mencapai kinerja 100%, sasaran
kegiatan tiga (IKK 1.1.a.3) mencapai kinerja 100%, sasaran kegiatan empat (IKK
2.1.a.1) mencapai 100% dan sasaran kegiatan lima (IKK 2.1.b.1) mencapai 100%.
d. Penyerapan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sampai dengan 31
Desember 2016 sebesar Rp13.490.252.750 atau 94,48% dari anggaran tahun
2106 sebesar Rp14.278.568.000,00.
e. Realisasi penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2016 sebanyak 15.751 Orang Hari (OH)
atau mencapai 82,05 % dari potensi OH sebanyak 19.197 OH.
Pencapaian kinerja Output BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo belum seluruhnya
dapat mencapai 100% sampai dengan akhir tahun 2016, hal ini dikarenakan 1 (satu)
sasaran Rencana Strategis tidak dapat dilaksanakan, karena tidak adanya
permintaan dari stakeholder untuk sasaran Rencana strategis tersebut, yaitu
penugasan Hambatan Kelancaran Pembangunan dan Penyesuaian Harga.
2016
L K I P
Halaman | 1 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BAB I PENDAHULUAN
A. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan lembaga
pemerintah non-kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pengawasan intern pemerintah dan dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, yaitu berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden
Republik Indonesia.
BPKP memiliki 33 perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya
adalah Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo yang merupakan perwakilan dengan
klasifikasi Tipe B setingkat eselon II berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/306/M.PAN-
RB/2/2013 tentang Peningkatan Eselon 8 (delapan) Perwakilan BPKP serta
Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perwakilan BPKP.
1. Kedudukan
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo adalah Instansi Vertikal BPKP di daerah
Gorontalo yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP.
2. Tugas Pokok
Sesuai dengan Pasal 2 dan 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP). BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.
Dan berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014, Perwakilan
BPKP mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
2016
L K I P
Halaman | 2 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
c. melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan
atau atas permintaan Kepala Daerah;
d. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
e. melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
menyelenggarakan fungsi:
1) perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan
yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara
berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;
2) pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan
akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan
nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya
dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan
usaha dan badan lainnya yang di dalamnya terdapat kepentingan
keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/
daerah;
3) pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan
aset negara/daerah;
4) pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian
intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan
program/ kebijakan pemerintah yang strategis;
5) pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus
2016
L K I P
Halaman | 3 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah,
audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian
keterangan ahli,dan upaya pencegahan korupsi;
6) pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern
terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan
nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah
lainnya;
7) pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah
pusat;
8) pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi
penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah;
9) pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah
sesuai peraturan perundang-undangan;
10) pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi
jabatan fungsional auditor;
11) pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di
bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;
12) pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi
hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;
13) pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
di BPKP; dan
14) pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan
rumah tangga.
2016
L K I P
Halaman | 4 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
B. Aspek Strategis Organisasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan merupakan Lembaga Non
Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional, berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.
Peningkatan Kinerja Pelaksanaan Tugas BPKP sejalan dengan Implementasi
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana
Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9
Tahun 2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka
Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, sebagai bagian integral dari BPKP
sepenuhnya mendukung BPKP dalam menjalankan peran strategisnya yaitu
sebagai “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional di Wilayah Gorontalo”.
Dukungan terhadap peran BPKP tersebut diberikan dalam bentuk upaya yang
sungguh-sungguh untuk membantu terwujudnya aparatur pemerintah yang
bersih dan terselenggaranya manajemen pelaksanaan pembangunan di wilayah
Provinsi Gorontalo melalui:
1. Pengawalan Pembangunan Program Prioritas Nasional,
2. Peningkatan Ruang Fiskal,
3. Pengamanan Aset, dan
4. Governance System.
C. Kegiatan dan Produk Layanan Organisasi Kegiatan dan layanan produk organisasi yang diberikan pada pemerintahan se-
wilayah Provinsi Gorontalo adalah mendorong Pemda-Pemda dan instansi
vertikal untuk menyusun rencana aksi dalam rangka menyelesaikan temuan-
temuan BPK RI, maupun permasalahan-permasalahan lain yang dapat
2016
L K I P
Halaman | 5 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
mempengaruhi opini laporan keuangan di masa akan datang. Dalam rangka
Penerapan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, dan
Permendagri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemenrintah Daerah, serta untuk
meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan Pemda, pada tahun 2016
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo secara proaktif telah bekerja sama dengan
Pemda dalam upaya menuju opini WTP. Upaya tersebut telah menjadi prioritas
penugasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo karena pada LKPD Tahun 2014
seluruh Pemda, yakni tujuh Pemda telah memperoleh opini WTP dari BPK RI.
Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pengawasan selalu dilakukan
reviu dan melakukan pembelajaran dari proses pengawasan yang berlangsung di
negara-negara lain (best practices benchmarking) melalui studi literatur maupun
studi ke organisasi internal audit negara yang bersangkutan. Dengan perbaikan
yang terus-menerus tersebut, diharapkan BPKP dapat menjadi pembina yang
lebih kompeten bagi aparat pengawasan pemerintah lainnya.
Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional pengawasan BPKP
diarahkan pada kerangka penilaian Internal Audit Capability Model dengan target
minimal kapabilitas pada Level 3 pada tahun 2019, dengan karakteristik sebagai
berikut:
1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa assurance dan
consulting diarahkan menuju kepada peran sebagai penggerak perubahan
(Service and Role of Internal Audit Element).
2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun pegawai yang
profesional, meningkatkan koordinasi serta meningkatkan kompetensi dan
kerjasama tim (People Management Element).
3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategi pengawasan berfokus pada
kebutuhan shareholder dan stakeholder dengan memperhatikan fokus
prioritas dan risiko. Memperbaiki metodologi pengawasan berdasarkan
perbaikan proses internal maupun praktek-praktek terbaik pengawasan
(Professional Practices Element).
4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik organisasi maupun
individu, melalui SIM HP dan New IPMS untuk kepentingan manajemen hasil
pengawasan maupun untuk manajemen sumber daya pengawasan
(Performance Management and Accountability Element).
2016
L K I P
Halaman | 6 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya dalam
melakukan pengawasan lintas sektor dan menjadi mitra pemerintah dalam
tindak lanjut perbaikan manajemen hasil pemeriksaan BPK RI. Sementara itu,
hasil pengawasan BPKP berupa rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan
Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dalam rangka
mewujudkan hubungan yang harmonis dan efektif dengan mitra kerja
(Organizational Relationship and Culture Element).
6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden, BPKP melakukan
pengawasan secara independen dengan kewenangan dan kekuasaan
mandiri walaupun sebatas kegiatan lintas sektoral. BPKP aktif untuk
melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian intern
dalam memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan dan mendorong
tercapainya tujuan organisasi (Governance Structure Element).
Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan intern BPKP senantiasa
dilakukan dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk
memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat tercapai. Penerapan sistem
pengendalian intern diarahkan pada penyelenggaraan yang efektif dengan
kerangka penilaian kematangan implementasi SPIP. Maturitas penyelenggaraan
SPIP ditargetkan berada padal level 3, dengan karakteristik bahwa BPKP telah
menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk semua kegiatan pokok
BPKP, sebagai media pengendalian (control design). Kebijakan dan prosedur
atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa kegiatan operasional
telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara konsisten.
2016
L K I P
Halaman | 7 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Gambar 1.1: Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
D. Struktur Organisasi Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo termasuk
dalam perwakilan BPKP tipe B dengan struktur organisasi terdiri atas:
1. Kepala Perwakilan;
2. Bagian Tata Usaha; dan
3. Kelompok Jabatan Fungsional.
KepalaPerwakilan
KelompokJabatan
Fungsional
BagianTataUsaha
SubBagianKeuangan
SubbagianKepegawaian&
Umum
2016
L K I P
Halaman | 8 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BAB 4
BAB 3
BAB 1
BAB 2
Gambar 1.2: Sistematika Penyajian LAKIP
E. Sistematika Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini menginformasikan
pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo selama periode 1
Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016. Penyajian LAKIP 2016 dapat diilustrasikan
dalam bagan berikut:
Penetapan Kinerja 2016
Rencana Strategis 2015-2019
Perencanaan & Perjaniian Kinerja
Capaian Kinerja 2016 Analisis Capaian Kinerja
Penutup
1. Ringkasan capaian 2. Hambatan/kendala dalam pencapaian sasaran
Pendahuluan
Realisasi Keuangan
2016
L K I P
Halaman | 9 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BAB II
A. Rencana Strategis 2015 - 2019 Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada hasil, dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada, atau yang mungkin
timbul. Rencana strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo mencakup visi,
misi, tujuan, dan sasaran.
Merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan
merekonstruksi Indikator Kinerja Utama.
Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP secara nasional,
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo telah menetapkan Rencana Strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Periode 2015-2019 pada 21 Desember
2015 dengan Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Nomor
LSTRA-156/PW31/6/2015 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo Tahun 2015-2019. Renstra tersebut mengacu pada Renstra BPKP
Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPKP No. 2 Tahun
2015.
1. PERNYATAAN VISI Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan pegawai hingga
pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo menetapkan suatu
komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan yaitu:
Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Gorontalo
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
“ ”
2016
L K I P
Halaman | 10 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten
dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional.
Sebagai gambaran yang diimpikan tahun 2019 atau setelahnya, visi BPKP
diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai BPKP di semua tingkatan untuk
melaksanakan tugasnya.
Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna secara khusus agar dapat
membangun persepsi yang sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP,
diantaranya:
Ø Sebagai Auditor Pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga
Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung
fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance melalui
suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas.
BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah bertanggung jawab
langsung kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sebagai Auditor Internal
Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan
prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua
instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah
daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari
proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak
bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan
prinsip independensi.
Ø Sebagai auditor berkelas dunia, BPKP harus menunjukan aspek yang
berkualitas, di antaranya aspek profesionalisme sumber daya manusia
(SDM), aspek kewenangan dan kapabilitas organisasi, dan aspek leverage
rekomendasi hasil pengawasan.
SDM BPKP harus memiliki kompetensi minimal dalam bidang pengawasan,
diarahkan menjadi personel yang lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan
dan sasaran strategis BPKP. Kompetensi yang memungkinkan kemahiran
profesional dalam pelaksanaan pengawasan intern, berdasarkan standard
operating procedure (SOP) yang berlaku dan memperhatikan standar audit
2016
L K I P
Halaman | 11 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
dari AAIPI atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan
kualitas proses pelaksanaan pengawasan.
Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas di kementerian,
lembaga dan pemerintah daerah diwujudkan dalam pemberian kualitas yang
independen dan obyektif atas pengendalian intern yang diterapkan dalam
sertifikasi profesi pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan
kapasitas yang memadai dalam melakukan koordinasi dan kerjasama tim,
paham atas budaya organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di
BPKP.
Kualitas informasi assurance dan rekomendasi strategis yang diberikan
auditor BPKP harus sedemikian rupa sehingga mempunyai daya ungkit
(leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan
dan program pembangunan.
Ø Untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan, terdapat dua ruang lingkup utama: Pertama, terkait dengan
fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua,
terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi
penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan
BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada
pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat
luas.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sebagai penjabaran Visi BPKP yaitu
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi
Pembangunan Nasional Tahun 2015 − 2019. Hal tersebut dapat dilihat dari
adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda prioritas
Pembangunan Nasional (NAWACITA) antara lain agenda kedua yang isinya
adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup
yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan
fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang mengerucut
sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam Membangun
Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya.
2016
L K I P
Halaman | 12 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
2.PERNYATAAN MISI Visi yang telah ditetapkan merupakan kesepakatan yang harus dilaksanakan
oleh seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Berdasarkan visi yang
telah ditetapkan, dirumuskan misi-misi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
sebagai berikut :
Penetapan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Misi Kesatu, yaitu: “Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan
Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo”
Misi ini mengandung dua hal, yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP.
Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola
pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.
a. Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
dalam misi ini akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan
rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah
• Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo
1st
• Membina secara efektif penyelenggaraan sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di wilayah Provinsi Gorontalo 2nd
• Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Gorontalo 3rd
2016
L K I P
Halaman | 13 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan
stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber
daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.
Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun
2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi
pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala KLPK melalui
jasa assurance dan consultancy.. Jasa assurance mencakup pemberian
informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para
mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud
rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK
sebagai mitra kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut
sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai melalui
informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas
pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah
dan sasaran pembangunan nasional. BPKP harus berperan aktif dalam
memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang
memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan
risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN
2015 − 2019.
Jasa assurance dan consultancy dilaksanakan dengan mengacu kepada PP
60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi
Presiden Nomor 9 tahun 2014. PP 60/2008 memberi batasan pengawasan
intern sebagai seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan
tata kepemerintahan yang baik.
b. Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan
Efektif
Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah
yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi.Pengawasan intern
2016
L K I P
Halaman | 14 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara
partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat
struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam
menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan
pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup
terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan
serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui
sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan
kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk
menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan,
alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan pembangunan atau
menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan
dimaksud.Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan
akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan
korporasi yang bersih dan efektif.
Misi Kedua, yaitu: “Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo”
Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam
rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan
pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat
memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti
dengan pelaporan keuangan yang andal, penanganan aset yang aman dan taat
terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008,
sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan
mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Pada periode 2015 – 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk
meningkatkan maturitas SPIP di tingkat Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Korporasi (KLPK) bahkan hingga tingkat program (prioritas)
pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung
jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP sebagai
pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP
diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan
tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal
2016
L K I P
Halaman | 15 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan
manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan
dan pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan
kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan
kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi
kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan
personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan
pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan
implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK (Kementerian/Lembaga/
Pemda/Koroporasi).
Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung
dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan
korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik
antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan
untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan
(pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber
daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal
ini Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya
adalah bentuk lanjutan dari pengawasan melekat.
Misi Ketiga, yaitu: “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Provinsi Gorontalo”
Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan
setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk
menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya
pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan
peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk
mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan
kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
2016
L K I P
Halaman | 16 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
3. TUJUAN STRATEGIS Penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam
jangka waktu satu sampai lima tahun dituangkan dalam tujuan strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.
Tujuan akan menjadi arah perjalanan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dan
perbaikan-perbaikan yang diinginkan sesuai dengan tugas dan fungsi Perwakilan
BPKP Provinsi Gorontalo.
Pembentukan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo bertujuan agar pelaksanaan
tugas pengawasan yang diamanahkan kepada BPKP dapat berjalan lebih efisien
dan efektif guna mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
serta lebih meningkatkan pelayanan kebutuhan para pemangku kepentingan
akan penguatan akuntabilitas laporan keuangan dan implementasi SPIP di
wilayah Provinsi Gorontalo.
Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
1) Peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan
nasional yang bersih dan efektif;
2) Peningkatan efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP);
3) Peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten.
4. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Kinerja Utama (IKU) BPKP merupakan indikator kinerja yang berada
pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama
BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP.
IKU BPKP merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis
BPKP. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking
yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan
peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking
yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan
indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis,
2016
L K I P
Halaman | 17 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. IKU digunakan untuk
mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan
diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output)
Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, Indikator Kinerja Utama
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo untuk tahun 2015-2019 sebagaimana
termuat dalam Peraturan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Nomor
LSTRA-156/PW31/5/2015 tanggal 21 Desember 2015 tentang Rencana Strategis
BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern
pengelolaan program nasional
2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi
3. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak
hukum
4. Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)
5. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
6. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina
7. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
8. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
9. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
10. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)
11. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
12. Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan (skala likert 1-10)
5. SASARAN PROGRAM Pengelolaan pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut ditentukan oleh
pengelolaan pencapaian sasaran strategis, sasaran program dan sasaran
kegiatan.Kemampuan pengelolaan pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut
ditentukan oleh kualitas pengukuran kinerja sasaran strategis, sasaran program
dan sasaran kegiatan. Pengukuran kinerja merupakan langkah penting yang
harus dilakukan oleh BPKP untuk dapat mengetahui sejauh mana rencana dalam
Renstra BPKP berhasil dicapai. Faktor-faktor mana yang berkontribusi dalam
menghambat capaian kinerja, sekaligus dapat ditemukan akar permasalahan
2016
L K I P
Halaman | 18 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
tidak tercapainya suatu rencana. Lingkup pengukuran kinerja meliputi
pengukuran kinerja sasaran strategis, kinerja program dan kinerja kegiatan.
Tabel 2.1. Target Kinerja Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Outcome
Satuan Target
1 Perbaikan pengelolaan program
prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan
negara/korporasi
Perbaikan
tatakelola,
manajemen risiko,
dan pengendalian
intern pengelolaan
program nasional
% 45
Persentase tindak
lanjut rekomendasi
tata kelola,
manajemen risiko
dan pengendalian
intern pengelolaan
korporasi
% 100
Penyerahan hasil
pengawasan
keinvestigasian
kepada aparat
penegak hukum
% 60
2 Meningkatnya kualitas
penerapan SPIP
Pemda/korporasi
Maturitas SPIP
Pemerintah
Propinsi (level 3)
% 100
Maturitas SPIP
Pemerintah
Kabupaten/kota
(level 3)
% 10
Persentase BUMD
yang kinerjanya
minimal berpredikat
% 52
2016
L K I P
Halaman | 19 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Outcome
Satuan Target
baik dari BUMD
yang dibina
Presentase BLUD
yang kinerjanya
minimal baik dari
BLUD yang dibina
% 58
3 Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern Pemda
Kapabilitas APIP
Pemerintah
Provinsi (Level 3)
% 100
Kapabilitas APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota(Le
vel 3)
% 16,67
Kapabilitas APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota(Le
vel 2)
% 66,67
Kapabilitas APIP
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(Level 1)
% 16,67
4 Meningkatnya kualitas
pelayanan dukungan teknis
dalam pengawasan BPKP
Persepsi kepuasan
layanan
ketatausahaan
(skala likert 1-10)
skala 7
6. PROGRAM DAN KEGIATAN Program merupakan kumpulan kegiatan untuk menjalankan misi dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang targetnya ditetapkan setiap tahun
selama kurun waktu periode renstra yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam
suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) dan merupakan bagian integral
2016
L K I P
Halaman | 20 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
dalam proses perencanaan strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk
mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja serta lebih menjamin
suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh.
Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan
kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian, kegiatan
merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari
pencapaian tujuan yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi organisasi.
Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu rencana strategis yang
diarahkan untuk mencapai tujuan dan visi organisasi, dan berdimensi waktu tidak
lebih dari satu tahun.
Sasaran program pengawasan BPKP diharapkan dapat dicapai terlaksananya
kegiatan- kegiatan utama pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara, keuangan daerah dan pembangunan nasional; pembinaan
penyelenggaraan SPIP serta pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern
pemerintah. Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan tersebut terlihat seperti
pada Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2. Tabel Target Kinerja Sasaran Kegiatan (Output)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan Target
2016
1 Tersedianya informasi
hasil pengawasan pada
Perwakilan BPKP
Rekomendasi Hasil
Pengawasan Pengawasan
Rekomendasi 99
Rekomendasi Perbaikan
Penyelenggaraan SPIP
Rekomendasi 25
Rekomendasi Pembinaan
Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemda
Rekomendasi 2
2 Tersedianya dukungan
manajemen dan
pelaksanaan tugas
teknis lainnya dalam
mencapai kepuasan
layanan
Laporan Dukungan
Manajemen Perwakilan
BPKP
Lap 80
2016
L K I P
Halaman | 21 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan Target
2016
3 Termanfaatkannya aset
secara optimal dalam
mencapai kepuasan
layanan pegawai
Tersedianya sarana dan
prasarana BPKP
Unit 5
Berdasarkan Bidang Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, target
output pengawasan sebesar 126 rekomendasi dapat dijelaskan sebagai berikut
Tabel 2.3. Tabel Target Output per Bidang
Target output di atas berdasarkan target rekomendasi strategis yang sudah
ditetapkan oleh rendal pada masing-masing kedeputian. Perwakilan BPKP
Provinsi Gorontalo berfungsi melakukan kegiatan pengawasan di daerah sebagai
dukungan kepada rendal untuk mencapai target tersebut. Jumlah output di atas
akan berubah setiap tahun yang dijalani sesuai dengan target masing-masing
rendal.
Target Kinerja Jumlah Rekomendasi Strategis
Bidang
IPP 37 APD 44 AN 22 INVEST 21 P3A 2 TOTAL 126
2016
L K I P
Halaman | 22 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
GAMBAR 2.1 PENYUSUNAN TARGET OUTPUT PERWAKILAN
Bidang IPP
DEPUTI 1
DEPUTI V
DEPUTI III
DEPUTI 1I
DEPUTI 1V
Bidang APD
Bidang AN
Bidang Invest
∑ Direktorat pemberi tugas x target output ke PWK
Target Output PWK
8 dit x 2 output = 16 0utput pwk
Persentase ∑ Pemda yang intensitas pembinaannnya prediktable 65% dari 18 pemda=12 pemda
Penugasan per korporasi
Penugasan per kasus
Perubahan atas desain penghitungan output perwakilan ini per tahun dijelaskan
dalam Renja Tahunan.
Untuk mendukung ketercapaian sasaran program pengawasan, dilakukan
dengan kegiatan dukungan pengawasan.
B. Perjanjian Kinerja 2016 1. KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN PEMBINAAN TAHUN 2016 Kegiatan Pengawasan BPKP tahun 2016 didasarkan pada kebijakan di bidang
pengawasan dan pembinaan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),
RPJMN, Renstra serta Renja 2016.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, kegiatan pengawasan yang
mencakup tugas BPKP mencakup:
2016
L K I P
Halaman | 23 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
a. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan atas
kegiatan tertentu, yang meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral,
kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, serta kegiatan lainnya
berdasarkan penugasan presiden.
b. Pembinaan penyelenggaraan SPIP, meliputi penyusunan pedoman teknis
penyelenggaraan SPIP, sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, pembimbingan
dan konsultasi, serta peningkatan kompetensi APIP.
Kebijakan pengawasan BPKP juga mengacu kepada:
a. RPJM 2015 - 2019 serta RKP 2016;
b. Direktif Presiden;
c. Hasil Analisis Lingkungan Strategis;
d. Isu strategis yang menjadi perhatian pemerintah untuk kepentingan BPKP;
e. Rencana Strategis (Renstra) BPKP 2015 - 2019.
2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016 Sesuai dokumen perjanjian kinerja tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo mendukung tercapainya dua sasaran program Deputi/Sekretariat
Utama dengan tujuh indikator kinerja. Untuk itu, Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo bertanggung jawab untuk mencapai dua sasaran program dan tiga
sasaran kegiatan dengan dua indikator kinerja program dan tujuh indikator kinerja
kegiatan sebagaimana disajikan pada Tabel 2.4.
2016
L K I P
Halaman | 24 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tabel 2.4
Perjanjian Kinerja Tahun 2016
2016
L K I P
Halaman | 25 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Kerangka Pengukuran Kinerja
Dalam rangka penyusunan laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo tahun
2016 dilakukan pengumpulan data kinerja yang melibatkan seluruh unit kerja di
lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Data kinerja yang dikumpulkan
berupa target dan realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo beserta uraian
rinci kinerja, target, dan realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber
daya manusia, serta informasi lain yang terkait dengan kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Gorontalo tahun 2016. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk
memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang
berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa
meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi dan efektivitas.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja
yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo Tahun 2016. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase
pencapaian target indikator kinerja terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Rumus bagi IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja
lebih tinggi dari nilai target yang ditetapkan.
Persentase Pencapaian Kinerja = Realisasi x 100%
Rencana
2. IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih kecil
dari nilai target yang ditetapkan, yaitu IKU kapabilitas APIP K/L/Pemda level 1
dilakukan dengan menggunakaan rumus:
Persentase Pencapaian Kinerja = Rencana – (Realisasi – Rencana) x 100%
Rencana
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator
kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala
pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat
pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan
program/kegiatan di masa yang akan datang.
2016
L K I P
Halaman | 26 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan-pembandingan antara realisasi
kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan dengan realisasi
tahun lalu dan pembandingan lain yang diperlukan.
Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara
membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi penggunaan sumber daya
baik dana dan sumber daya manusia, yang dalam hal ini direpresentasikan dengan
Orang/Hari (OH). Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian kinerja lebih tinggi
dari pada capaian penggunaan sumber daya, baik dana maupun OH. Analisis efisiensi
dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.
B. Capaian Kinerja
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP,
kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta penggunaan dana,
berikut disajikan akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo tahun 2016.
1. Ikhtisar Kinerja
Laporan kinerja tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo ini merupakan
akuntabilitas kinerja tahun pertama dalam periode Renstra 2015-2019 BPKP. Dalam
renstra periode 2015-2019. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, realisasi
pencapaian Indikator Kinerja Outcome dan Output tahun 2016 Perwakilan BPKP
Provinsi Gorontalo secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Ikhtisar Capaian Kinerja Outcome
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2016
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1 2 3 4 5 6=5/4 Sasaran Program 1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas Nasional
% 45 54,76 121,69
2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi
% 100 80 80
3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum
% 60 100 166,67
2016
L K I P
Halaman | 27 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tabel 3.2 Ikhtisar Capaian Kinerja Output
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan
Target Realisasi Capaian
(%) 2016 1 2 3 4 5 6=5/4
1
Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP
Rekomendasi Hasil Pengawasan
Rekomendasi 99 98 98,99 %
Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP
Rekomendasi 25 25 100,00%
Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Rekomendasi 2 2 100,00%
2
Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Lap 80 80 100,00%
3
Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan pegawai
Tersedianya sarana dan prasarana BPKP
Unit 5 5 100,00%
Sasaran Program 2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/ Korporasi 4 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level
3) % 100 100 100
5 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
% 10 16,67 166,70
6 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 52 16,67 32,06
7 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
% 58 0 0
Sasaran Program 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 8 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 3) % 100 100 100
9 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
% 16,67 16,67 100
10 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)
% 66,67 83,33 100
11 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 16,67 0 200
Sasaran Program 4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP 12 Persepsi Kepuasan Layanan Kesestamaan Likert 7 7.8 111,44
2016
L K I P
Halaman | 28 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Jumlah realisasi kegiatan pengawasan tahun 2016 sebanyak 374 penugasan atau
296,83% dari target tahun 2016 sebanyak 126 penugasan pengawasan. Realisasi
kegiatan pengawasan tersebut terdiri dari 125 penugasan pengawasan (PKPT-KF-1)
yang diprogramkan dan 249 penugasan pengawasan diluar yang diprogramkan (Non-
PKPT-KF3). Adapun rencana dan realisasi penugasan pengawasan yang
diprogramkan terdapat dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Penugasan per Fokus Pengawasan (PKPT)
Jumlah PP Capaian
(%) No. Bidang Rencana Realisasi 1 2 3 4 5
1 Pengawalan Program Prioritas Pembangunan Nasional 48 48 100%
2 Peningkatan Ruang Fiskal 4 4 100% 3 Pengamanan Aset 18 17 94,44% 4 Perbaikan Governance System 56 56 100%
Jumlah 126 125 99,21%
Sedangkan penugasan pengawasan diluar PKPT (Non PKPT) dapat dilihat pada Tabel
3.4 sebagai berikut.
Tabel 3.4 Realisasi Penugasan Per Bidang (Non-PKPT)
No. Bidang Realisasi PP Non PKPT
1 2 3 1 Bidang Instansi Pemerintah Pusat 66 2 Bidang APD 99 3 Bidang Akuntan Negara 23 4 Bidang Investigasi 40 5 Bidang Program, Pelaporan dan Pembinaan APIP 21
Jumlah 249
2. Evaluasi Kinerja
a. Kinerja Pengawasan
Realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran strategis berdasarkan tujuan dan
sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dalam menjalankan
2016
L K I P
Halaman | 29 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
fungsi utamanya sebagai auditor intern pemerintah dapat diuraikan sebagai
berikut :
SASARAN PROGRAM 1 PERBAIKAN PENGELOLAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL DAN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA/KORPORASI
Pencapaian sasaran strategis “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” diukur dengan
menggunakan tiga Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu Perbaikan Tata Kelola,
Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas
Nasional, Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko
dan pengendalian intern pengelolaan korporasi dan Penyerahan hasil
pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum.
Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan
Program Prioritas Nasional dihitung berdasarkan Jumlah perbaikan hasil tindak
lanjut dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran/rencana tindak terpilih.
Untuk Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi perhitungan didasarkan pada Jumlah
perbaikan hasil tindak lanjut dibandingkan temuan/saran evaluasi/audit kinerja
pada BUMD dan BLUD. Sedangkan untuk melihat kinerja IKU Penyerahan hasil
pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum dinilai dengan
Jumlah laporan yang diserahkan ke APH/K/L Pemerintah Daerah/Korporasi
dibandingkan dengan jumlah permintaan penugasan.
Pencapaian sasaran program 1 didukung dengan dana sebesar
Rp1.750.237.590,00 atau 90,83% dari anggaran sebesar Rp1.926.986.000,00
dan SDM sebanyak 8060 OH, atau 85,71% dari rencana sebanyak 9404 OH.
Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran
strategis 1 telah efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran
strategis sebesar 122,78% lebih tinggi dibandingkan capaian penggunaan dana
sebesar 90,83% dan penggunaan OH sebesar 85,71%.
Uraian capaian kinerja yang ditunjukkan oleh capaian IKU disajikan pada Tabel
3.5 berikut.
2016
L K I P
Halaman | 30 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tabel 3.5 Capaian Sasaran Progam 1
INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 SASARAN PROGRAM 1 PERBAIKAN TATA KELOLA, MANAJEMEN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN
PENGELOLAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
Untuk Indikator Kinerja Utama satu pada Sasaran Program Satu yaitu Perbaikan
Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program
Prioritas Nasional, dari total 126 rekomendasi terpilih terdapat 69 rekomendasi
yang telah ditindaklanjuti atau sebesar 54,76%. Dengan demikian dari target IKU
1 sebesar 45% dan realisasi 54,76% maka pencapaian IKU 1 adalah sebesar
121,69%.
Hasil ini diperoleh dari rekomendasi terpilih pada Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo yang telah ditindaklanjuti oleh stakeholder. Adapun rekomendasi
terpilih yang telah ditindaklanjuti antara lain sebagai berikut :
• Audit Laporan Keuangan Proyek CCDP IFAD LOAN No 1-880-ID, Pada
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara.
Rekomendasi yang diberikan kepada Stakeholder adalah melakukan
koordinasi dengan PLN sektor Gorontalo untuk melakukan pemasangan
travo di lokasi pabrik es dan melakukan pemeriksaan ulang terhadap
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7=6/5 1
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas Nasional
% 45 54,76 121,69
2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi
% 100 80 80
3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum
% 60 100 166,67
Capaian Sasaran Program 1
(IKU 1 + IKU 2 + IKU 3)/3 121,68% + 80% + 166,67%
122,78%
2016
L K I P
Halaman | 31 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
kekuatan struktur bangunan serta menginstruksikan penyedia barang/jasa
untuk melakukan pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku.
• Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Boalemo Tahun 2015
Rekomendasi yang diberikan kepada Stakeholder adalah melakukan
sosialisasi mengenai tata cara penatausahaan keuangan dengan
menggunakan program aplikasi SIMDA Keuangan berbasis akrual,
menyampaikan data-data yang diperlukan dan menyusun Laporan
Keuangan masing-masing SKPD, dan melakukan penginputan data aset
tetap atas realisasi belanja modal tahun 2015
• Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah Pada Kabupaten Boalemo
Rekomendasi yang diberikan kepada stakeholder adalah menyusun
prosedur operasi standar perusahaan terkait dengan kegiatan operasional
perusahaan dan kegiatan pendukungnya serta Menyusun sistem
pengendalian intern yang efektif, sekurang-kurangnya memenuhi kriteria
terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat, terselenggaranya penilaian
risiko, terselenggaranya aktivitas pengendalian; terselenggaranya sistem
informasi dan komunikasi, terselenggaranya kegiatan pemantauan
pengendalian.
• Rekomendasi Strategis Pada Bidang Investigasi
Perlu dilakukan perbaikan kualitas tata pemerintahan dengan meningkatkan
kepatuhan terhadap enam prinsip tata pemerintahan yang baik, yaitu
transparansi, partisipasi, akuntabilitas, keadilan (fairness), efisiensi, dan
efektifitas, untuk pelayanan publik upaya perbaikan/peningkatan kualitas
pelayanan publik melalui pelaksanaan koordinasi supervisi dan pencegahan
korupsi, dan perlu ditingkatkan pewujudan iklim bagi kepemerintahan yang
baik dan bersih dilaksanakan melalui strategi preventif, strategi represif, dan
solusi kesisteman.
• Peningkatan Kapabilitas APIP
Rekomendasi yang diberikan kepada stakeholder adalah perlunya sosialisasi
mengenai internal audit charter kepada seluruh auditan agar Inspektorat
dapat melakukan pengawasan sesuai dengan kewenangannya, sosialisasi
ini dilakukan melalui kepala daerah agar seluruh auditan mematuhinya.
2016
L K I P
Halaman | 32 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 SASARAN PROGRAM 1 PERSENTASE TINDAK LANJUT REKOMENDASI TATA KELOLA, MANAJEMEN
RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN PENGELOLAAN KORPORASI
Untuk Indikator Kinerja Utama dua pada Sasaran Program Satu yaitu Persentase
tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian
intern pengelolaan korporasi, dari total 20 rekomendasi terpilih terdapat 16
rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau sebesar 80%. Dengan demikian dari
target IKU 2 sebesar 100% dan realisasi 80% maka pencapaian IKU 2 adalah
sebesar 80%.
Adapun Rekomendasi untuk Koporasi yang tekah ditindaklanjuti adalah
sebagai berikut:
• Evaluasi Kinerja RSUD Toto Kabila
Rekomendasi yang diberikan kepada stakeholder adalah menyusun metode
pengumpulan data serta melakukan rekonsiliasi secara berkala atas
beberapa sumber data sebelum digunakan untuk proses evaluasi SPM dan
Meningkatkan peran dan layanan SPI dalam membantu pencapaian tujuan
RSUD.
• Evaluasi Kinerja BLUD RSUD Pohuwato
Rekomendasi yang diberikan kepada stakeholder adalah melakukan
pengujian uji atas limbah cair secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku
dan melaksanakan survei kepuasan pelanggan pada beberapa pelayanan
agar dapat mengukur mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
• Evaluasi Kinerja BLUD MM Dunda
Rekomendasi yang diberikan kepada stakeholder adalah meningkatkan
kapasitas SPI agar dapat menjalani tugas pokok dan funsgi sesuai ketentuan
berlaku dan melakukan penilaian risiko secara menyeluruh dalam
pengelolaan Rumah Sakit.
• Rekomendasi terkait kinerja PDAM adalah sebagai berikut:
− Melakukan efisiensi yang maksimal sehingga dapat menekan biaya
operasi dengan tetap meningkatkan pendapatan;
− Meningkatkan efektivitas penagihan pelanggan agar jumlah piutang tidak
semakin meningkat melebihi meningkatnya jumlah penjualan per hari;
− Menetapkan dan menerapkan kebijakan manajemen aset untuk
pelaksanaan pengelolaan aset secara optimal dalam rangka peningkatan
pendapatan;
2016
L K I P
Halaman | 33 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
− Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan cara memperluas
jaringan dan melakukan kegiatan operasional bisnis yang efektif, efisien
dan ekonomis sehingga dapat memperoleh laba setiap tahun;
− Meningkatkan konsumsi air domestik hingga mencapai ≥ 30 m3 per
pelanggan rumah tangga per bulan berdasarkan kriteria penilaian
BPPSPAM dengan cara mensosialisasikan penggunaan air bersih yang
berasal dari PDAM untuk kebutuhan sehari-hari;
− Meningkatkan efisiensi pada sistem distribusi air ke pelanggan dengan
cara mengganti water meter yang rusak, melakukan kalibrasi water meter
secara berkala, memasang water meter induk dan melakukan perawatan
berkala terhadap pipa-pipa pelanggan.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 SASARAN PROGRAM 1 PENYERAHAN HASIL PENGAWASAN KEINVESTIGASIAN KEPADA APARAT
PENEGAK HUKUM
Untuk Indikator Kinerja Utama tiga pada Sasaran Program Satu yaitu
Penyerahan Hasi Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum,
dari total 11 jumlah permintaan penugasan di luar Pemberian Keterangan Ahli
seluruh laporannya telah diserahkan kepada Aparat Penegak Hukum. Dengan
demikian dari target IKU 3 pada Sasaran Program 1 sebesar 60% dan realisasi
100% maka pencapaian IKU 3 pada Sasaran Program 1 adalah sebesar
166,67%.
Audit dalam rangka Perhitungan Kerugian Negara atas permintaan Kejaksaan:
(1) Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus
Dugaan Penyimpangan pada Pelksanaan Pekerjaan Tanggul Pemecah
Ombak Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Mananggu
Kabupaten Boalemo Tahun Anggaran 2013.
(2) Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan
Tindak Pidana Korupsi Pekerjaan Pembangunan 3 (tiga) Ruas Jalan : Ruas
Jalan Tangga Barito, Ruas Jalan Bongo Nol-Bongo I (AC-BC), dan Ruas
Jalan Akses Pelabuhan Tilamuta pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Boalemo Tahun Anggaran 2014.
(3) Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana Desa (DD) Tahap I
2016
L K I P
Halaman | 34 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
pada Desa Mootayu Kecamatan Bone Raya Kabupaten Bone Bolango
Tahun Anggaran 2015.
(4) Audit PKKN atas Kasus Dugaan Penyimpangan/Penyalahgunaan Dana
PNPM-MP3KI pada Pekerjaan Tambatan Perahu di Desa Dulupi Kabupaten
Boalemo Tahun Anggaran 2014.
(5) Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas
Pengelolaan Dana Penyertaan Modal oleh Pemerintah Kabupaten Bone
Bolango pada BUMD PT Bone Bolango Cemerlang Tahun Anggaran 2012
sampai dengan tahun 2014.
(6) Audit PKKN atas Kasus Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Dana PNPM
Mandiri Perdesaan atas Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan
(SPKP) pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bongomeme
Kabupaten Gorontalo Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2014.
(7) Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan
Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Kapal Penangkap Ikan 15 GT dan 7 GT
pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara Tahun
Anggaran 2012.
Audit dalam rangka Perhitungan Kerugian Negara atas permintaan Kepolisian:
(1) Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas
Dugaan Tindak Pidana Korupsi terhadap Pelaksanaan
Penerimaan/Pemungutan atas Pengelolaan Retribusi Parkir Kota Gorontalo
Tahun 2015.
(2) Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan
Penyimpangan Dana PNPM-MP3KI pada Pekerjaan Jalan dan Jembatan di
Desa Tangga Barito dan Desa Tabongo Kecamatan Dulupi Kabupaten
Boalemo Tahun Anggaran 2014.
SASARAN PROGRAM 2 MENINGKATNYA KUALITAS PENERAPAN SPIP PADA PEMERINTAH
DAERAH/ KORPORASI
Pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada
Pemerintah Daerah/Korporasi” diukur dengan menggunakan empat IKU, yaitu
“Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)”, “Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3)”,.
2016
L K I P
Halaman | 35 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tingkat maturitas SPIP merupakan kerangka kerja yang menunjukkan
karakteristik dasar kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan
berkelanjutan serta dapat digunakan sebagai instrumen evaluatif dan panduan
generik peningkatan efektivitas SPIP. Semakin tinggi level maturitas
penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, diharapkan akan semakin baik kualitas
pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi.
Demikian pula Sistem Pengendalian Intern pada sektor korporasi.
Capaian kinerja sasaran srategis "Meningkatnya maturitas SPIP" diukur dengan
menggunakan empat IKU, yaitu "Maturitas SPIP K/L (level 3)", "Maturitas SPIP
Pemerintah Provinsi (level 3)", "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(level 3)", "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dibina", dan “Persentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat
baik dari BLUD yang dibina” dengan ikhtisar sebagai berikut.
Tabel 3.6 Capaian Sasaran Program 2
No Sasaran Program
Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%) 1 2 3 4 5 6 7=6/5 1 Meningkatnya
Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/ Korporasi
Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)
% 100 100 100
2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
%
10 16,67 166,70
3 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
%
52 16,67 32,06
4 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
%
58 0 0
Capaian Sasaran Program 2
(IKU 1 + IKU 2 + IKU 3 + IKU 4)/4 (100% + 166,70% + 32,06%+ 0)/4
74,69%
Pencapaian sasaran program 2 didukung dengan dana sebesar
Rp379,460,921.00 atau 92,41% dari anggaran sebesar Rp410.646.000,00 dan
SDM sebanyak 1.748 OH, atau 85,73% dari rencana sebanyak 2.039 OH.
2016
L K I P
Halaman | 36 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran
strategis 2 belum efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran
strategis sebesar 74,69% lebih rendah daripada capaian penggunaan dana
sebesar 92,41% dan penggunaan OH sebesar 85,73%. Kondisi ini disebabkan
rancangan kegiatan belum sepenuhnya mendukung pencapaian target
pembinaan SPIP sehingga tingkat maturitas SPIP pada Pemda dan Korporasi
mitra kerja BPKP belum mencapai target level 3. Uraian capaian kinerja yang
ditunjukkan oleh capaian IKU disajikan sebagai berikut.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 SASARAN PROGRAM 2 MATURITAS SPIP PEMERINTAH PROPINSI (LEVEL 3)
IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)" mencerminkan kualitas
penyelenggaraan SPIP Pemerintah Provinsi Gorontalo yang diharapkan berada
pada level 3. Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas
penyelenggaraan SPIP yang semakin baik.
Pada tahun 2016, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah mencapai tingkat
maturitas SPIP level 3. Dengan demikian, capaian kinerja sasaran strategis
"Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)" adalah 100% dari target sebesar
100%.
Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan level maturitas SPIP Pemda
antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan penilaian maturitas SPIP pada Pemerintah Provinsi Gorontalo
dan memberikan bimtek untuk peningkatan level maturitas SPIP;
2. Menyusun strategi peningkatan level maturitas untuk digunakan oleh K/L/P
dalam meningkatkan level maturitas SPIP;
3. Membentuk satgas koordinasi SPIP untuk mengkoordinasikan pelaksanaan
penugasan peningkatan level maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Gorontalo.
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 SASARAN PROGRAM 2 MATURITAS SPIP PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA (LEVEL 3)
IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" mencerminkan
kualitas penyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota yang
diharapkan berada pada level 3. Sebagaimana maturitas Pemerintah Provinsi,
maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota diukur menggunakan skala 0-5.
2016
L K I P
Halaman | 37 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP
yang semakin baik. Target level maturitas SPIP Pemerintahan Kabupaten/Kota
(Level 3) pada tahun 2016 adalah 10% dari 6 jumlah Kabupaten/Kota yang
menjadi mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.
Sampai dengan tahun 2016, dari 6 pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi
mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, hanya satu yang mencapai
tingkat maturitas SPIP level 3 dengan catatan yaitu Pemerintah Kabupaten
Gorontalo dengan nilai maturitas sebesar 2,94. Dengan demikian, capaian
kinerja sasaran strategis "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)"
adalah 16,67% dari target sebesar 10%.
Berikut tabel capaian Maturitas SPIP Kabupaten/Kota pada Perwakilan BPKP
Provinsi Gorontalo Tahun 2016.
Tabel 3.7
Capaian Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota pada Provinsi Gorontalo
No Pemerintah Daerah Skor Tahun 2016
Target Tahun 2019
1 Kota Gorontalo 2,73 3,00 2 Kabupaten Gorontalo 2,94 3,00 3 Kabupaten Bone Bolango 1,42 3,00 4 Kabupaten Gorontalo Utara 1,80 ** 3,00 5 Kabupaten Boalemo 1,42 3,00 6 Kabupaten Pohuwato 2,33 3,00
** Penilaian Tahun 2015
INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 SASARAN PROGRAM 2 PERSENTASE BUMD YANG KINERJANYA MINIMAL BERPREDIKAT BAIK DARI
BUMD YANG DIBINA)
BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan
ekonomi daerah. Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo melakukan pengawasan
terhadap BUMD di wilayah Provinsi Gorontalo dalam rangka meningkatkan
kinerja agar BUMD berperan optimal sebagai salah satu pemicu kesejahteraan
masyarakat di daerah.
IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina" diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang kinerjanya minimal
2016
L K I P
Halaman | 38 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
berpredikat baik dibandingkan dengan jumlah BUMD kinerjanya dievaluasi oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.
Realisasi IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dibina" sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 16,67% atau
mencapai 32,06% dari target sebesar 52%. Realisasi tersebut merupakan BUMD
yang kinerjanya minimal berpredikat baik sebanyak 1 BUMD dari 6 BUMD yang
dievaluasi.
Berikut tabel capaian BUMD yang Kinerjanya Berpredikat Baik pada Perwakilan
BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2016.
Tabel 3.8 Capaian BUMD yang Kinerjanya Berpredikat Baik
PDAM
Kota/Kabupaten BPPSPAM Ket KEPMENDAGRI Ket
Kota Gorontalo 3,600 Sehat 62,31 Baik
Kab. Gorontalo 2,800 Kurang Sehat 54,93 Cukup
Kab. Bone Bolango 2,815 Sehat 42,24 Kurang
Kab. Boalemo 2,430 Kurang Sehat 50,50 Cukup
Kab. Pohuwato 2,845 Sehat 54,07 Cukup PERUSAHAAN DAERAH LAINNYA
NAMA PERUSHAAN
DAERAH NILAI KETERANGAN
PT Boalemo Idaman Gorontalo 51,50 Kurang
INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 SASARAN PROGRAM 2
PERSENTASE BLUD YANG KINERJANYA MINIMAL BERPREDIKAT BAIK DARI BLUD YANG DIBINA)
BLUD dibentuk dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa
mengutamakan mencari keuntungan, namun tetap memperhatikan efisiensi dan
produktivitas sehingga wajib menerapkan praktik bisnis yang sehat. Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan Rumah
Sakit yang didirikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus berbentuk Unit
Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, dengan
pengelolaan berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan
2016
L K I P
Halaman | 39 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu, Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo melakukan pengawasan terhadap BLUD dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan dan kinerja BLUD.
IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina"
diukur dengan menghitung jumlah BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat
baik dibandingkan dengan jumlah BLUD yang dibina oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Gorontalo.
Realisasi IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang
dibina" sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 0% atau mencapai 0%
dibandingkan dengan target sebesar 58%. Realisasi tersebut merupakan hasil
dari 3 BLUD yang dibina.
Berikut tabel capaian BLUD yang Kinerjanya Berpredikat Baik pada Perwakilan
BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2016.
Tabel 3.9
Capaian BLUD yang Kinerjanya Berpredikat Baik
No Nama Rumah Sakit
Tingkat Kinerja
Aspek Keuangan
Aspek Pelayanan Skor
Predikat Tingkat
Kesehatan RSD
1 2 3 4 5 6 1 RSUD Toto Kabila 15,7 43,02 58,72 Sedang 2 RSUD Bumi Panua 19,05 43,70 62,75 Sedang
3 RSUD M.M. Dunda Limboto 19,15 43,78 62,93 sedang
SASARAN PROGRAM 3 MENINGKATNYA KAPABILITAS PENGAWASAN INTERN PEMDA
Dalam rangka mewujudkan sistem pengelolaan keuangan negara yang lebih
akuntabel, Pemerintah telah mengamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) supaya seluruh tingkat pimpinan Kementerian/Lembaga/ Pemerintah
Daerah (K/L/D) menyelenggarakan kegiatan pengendalian atas keseluruhan
kegiatan di instansi masing-masing. Penyelenggaraan kegiatan pada suatu
instansi pemerintah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai
dengan pertanggungjawaban harus dilaksanakan secara tertib, terkendali, serta
efisien dan efektif. Salah satu unsur yang diperlukan untuk mendapatkan sistem
2016
L K I P
Halaman | 40 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
pengendalian yang memadai adalah memperkuat peran Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) yang efektif sebagaimana telah diamanatkan dalam
Pasal 11 PP Nomor 60 Tahun 2008, yaitu:
a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan kehematan, efisiensi,
dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi
pemerintah;
b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah, dan
c. Memberikan masukan yang dapat memelihara dan meningkatkan kualitas tata
kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.
Selanjutnya untuk mendorong percepatan peningkatan kualitas tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya tersebut, Pemerintah di dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019
secara khusus telah memasukkan peningkatan kapabilitas APIP sebagai bagian
dari agenda pembangunan. Hal ini dipertegas kembali oleh Presiden RI Bapak
Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern dengan tema
Peningkatan Kapabilitas APIP tanggal 13 Mei 2015 di Jakarta. Salah satu
perintah Presiden adalah agar kapabilitas APIP di setiap K/L/D pada akhir tahun
2019 berada pada Level 3 (Integrated), jika dinilai dengan menggunakan Internal
Audit Capability Model (IACM) yang dikembangkan oleh The Institute of Internal
Auditor (IIA) tahun 2009.
Sebagaimana diketahui dalam kerangka IACM kapabilitas pengawasan intern
dikelompokkan menjadi lima tingkatan, yaitu Level 1 (Initial), Level 2
(Infrastructure), Level 3 (Integrated), Level 4 (Managed), dan Level 5
(Optimazing). Seiring dengan pelaksanaan program dimaksud, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Grand
Design Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Tahun
2015-2019 ( Peraturan Kepala BPKP Nomor 6 Tahun 2015) disertai Pedoman
Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP ( Peraturan Kepala BPKP Nomor 16 Tahun
2015) untuk dipergunakan oleh seluruh unit APIP di Indonesia, yang mencakup
Pedoman Teknis Penilaian Kapabilitas APIP Secara Mandiri (Self Assessment),
Pedoman Teknis Penjaminan Kualitas Penilaian Kapabilitas APIP (Quality
Assurance), Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Secara Mandiri (Self
Improvement), dan Pedoman Teknis Pemantauan Peningkatan Kapabilitas APIP.
2016
L K I P
Halaman | 41 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Perkembangan Level Kapabilitas APIP di wilayah Provinsi Gorontalo pada Tahun
2015 dan 2016 nampak dalam tabel berikut :
Tabel 3.10 Level Kapabilitas APIP Tahun 2015
Tabel 3.11 Level Kapabilitas APIP Tahun 2016
Peningkatan level kapabilitas di tahun 2016 tidak luput dari upaya APIP di
seluruh wilayah Provinsi Gorontalo dalam memenuhi Infrastruktur Kapabilitas
yang dipersyaratkan serta internalisasinya secara terus menerus. Perwakilan
BPKP Provinsi Gorontalo sebagai Instansi Pembina APIP di wilayah Provinsi
Gorontalo berupaya mendorong peningkatan kapabilitas APIP di wilayah Provinsi
Gorontalo melalui berbagai kegiatan, antara lain :
- Quality Assurance dalam peningkatan kapabilitas APIP
- Bimtek Evaluasi SOP di lingkungan APIP se-Provinsi Gorontalo
- Quality Assurance dalam penyusunan RTP SPIP
No Inspektorat Level Tiap Elemen Level APIP I II III IV V VI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 ProvinsiGorontalo 2 2 2 2 2 2 2 2 Kota Gorontalo 2 2 2 2 2 2 2 3 Kabupaten Gorontalo 2 2 1 2 2 1 2 dengan catatan
4 Kabupaten Boalemo 2 2 1 2 2 2 2 dengan catatan
5 Kabupaten Pohuwato 1 1 1 2 1 1 1
6 Kabupaten Bone Bolango 1 2 1 2 1 2 2 dengan catatan
7 Kabupaten Gorontalo Utara 1 1 1 1 1 1 1
No Inspektorat Level Tiap Elemen Level APIP I II III IV V VI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 ProvinsiGorontalo 3 3 2 2 3 2 3 dengan catatan 2 Kota Gorontalo 3 2 2 3 3 2 3 dengan catatan 3 Kabupaten Gorontalo 2 3 2 2 3 2 2
4 Kabupaten Boalemo 2 2 2 2 2 2 2
5 Kabupaten Pohuwato
2 2 1 2 2 1 2 dengan catatan
6 Kabupaten Bone Bolango
1 2 1 2 1 2 2 dengan catatan
7 Kabupaten Gorontalo Utara
1 2 2 2 1 1 2 dengan catatan
2016
L K I P
Halaman | 42 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
- Bimtek Audit Kinerja
- Bimtek Audit Investigasi
Hasil assessment Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2016 terhadap 7
APIP menunjukkan sebanyak 1 APIP Provinsi atau 100% APIP telah berada
pada level 3 (Integerated) dengan target 100% yang artinya capaian IKU 1 pada
sasaran program 3 adalah 100%. Untuk Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota
menuju level 3 terealisasi 16,67% dari target 16,67%, dengan capaian 100%
untuk IKU 2 pada sasaran program 3. Pada IKU 3 yaitu Kapabilitas APIP Menuju
Level 2 terelisasi sebanyak 83,33% dari target 66,67% APIP Kabupaten/Kota
dengan capaian maksimal 100% dari target. Sedangkan untuk IKU 4 realisasi 0%
dari target 16,67% dengan capaian 200% dengan menggunakan rumus
minimize.
Berikut tabel Sasaran Program 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemda.
Tabel 3.12 Capaian Sasaran Program 3
No Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6 7=6/5 1 Meningkatnya
kapabilitas pengawasan intern Pemda
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 100 100 100
2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
% 16.67 16.67 100
3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)
% 66.67 83.33 100
4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
%
16.67 0 200
Capaian Sasaran Program 3
(IKU 1 + IKU 2 + IKU 3 + IKU 4)/4 (100% + 100% + 100%+ 200)/4 125%
Pencapaian sasaran program 3 didukung dengan dana sebesar
Rp75.660.510.00 atau 94,57% dari anggaran sebesar Rp80.003.000,00 dan
SDM sebanyak 354 OH, atau 86,98% dari rencana sebanyak 407 OH.
Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran
strategis 3 telah efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran
2016
L K I P
Halaman | 43 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
strategis sebesar 125% lebih tinggi dibandingkan capaian penggunaan dana
sebesar 94,57% dan penggunaan OH sebesar 86,98%.
b. Kinerja Dukungan Pengawasan
Realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran strategis berdasarkan tujuan dan
sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dalam mendukung
berjalannya fungsi utamanya sebagai auditor intern pemerintah dapat diuraikan
sebagai berikut
SASARAN PROGRAM 4 MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN DUKUNGAN TEKNIS DALAM
PENGAWASAN BPKP
Sasaran program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam
pengawasan Perwaklan BPKP Provinsi Gorontalo diukur dengan IKU berupa
“Persepsi kepuasan layanan kesestamaan” meliputi empat layanan yaitu
kepegawaian, keuangan, keprolapan serta umum. Persepsi kepuasan terhadap
suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan,
dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau
ketidakpuasan diperoleh melalui survei dengan menyebarkan kuesioner kepada
para penerima layanan dalam hal ini pegawai dari seluruh unit kerja di lingkungan
Perwaklan BPKP Provinsi Gorontalo dan dihitung menggunakan metode skala likert
1-10.
Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan kesestamaan” sebesar 7,8 skala likert
atau mencapai 111,44% dari target tahun 2016 sebesar 7 skala likert. Capaian
tersebut merupakan rata-rata capaian persepsi kepuasan pada empat layanan
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13 Capaian Sasaran Program 4
No Layanan Skor Persepsi Target Capaian
(%) 1 Kepegawaian 7.73 7 110.38 2 Keuangan 8.25 7 117.89 3 Prolap 7.58 7 108.30 4 Umum 7.64 7 109.17
Rata-rata 7.80 7 111.44
2016
L K I P
Halaman | 44 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Capaian IKU “Persepsi kepuasan layanan kesestamaan” menyerap dana sebesar
Rp11.284.894.280,00 atau 95,14% dari anggaran sebesar Rp11.860.933.000,00,
dan SDM sebanyak 5.589 OH atau 76,07% dari rencana sebanyak 7.347 OH.
Dari sisi penggunaan dana dan sumber daya manusia (OH), IKU “Persepsi
kepuasan layanan kesestamaan” telah dicapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian IKU sebesar 111,44% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian penggunaan dana sebesar 95,14% dan capaian OH sebesar
76,07%
C. REALISASI ANGGARAN
Untuk mencapai sasaran strategis, sasaran hasil (outcome), maupun sasaran
keluaran (output) yang telah ditetapkan, dibutuhkan input berupa sumber daya
salah satunya dana. Hal ini adalah salah satu perwujudan dari anggaran berbasis
kinerja.
Realisasi anggaran yang disajikan pada Tabel 3.14 di bawah ini merupakan
realisasi sesuai dengan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Perwakilan BPKP
Provinsi Gorontalo tahun 2016. Selisih jumlah realisasi anggaran dalam sub bab
Realisasi Anggaran ini dengan realisasi dana yang dijelaskan di dalam lampiran
merupakan akibat dari pembulatan di dalam Sistem Informasi Manajemen
Monitoring dan Evaluasi Realisasi Kinerja Tahunan (SIM Monev RKT).
1. Realisasi Anggaran per Program
Tabel 3.14
Realisasi Anggaran per Program
No. Nama Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1 Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan Penyelenggaraan SPIP
2.417.635.000 2.205.358.467
91,22
2
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan BPKP
10.964.642.000 10.429.856.663
95,12
3 Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
546.291.000 510.875.120 93,52
4 Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana
350.000.000 344.162.500 98,33
JUMLAH 14.278.568.000 13.490.252.750 94,48
2016
L K I P
Halaman | 45 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Dari tabel 3.14 dapat diketahui bahwa total realisasi anggaran Perwakilan
BPKP Provinsi Gorontalo adalah sebesar Rp13.490.252.750 atau 94,48%
dari anggaran sebesar Rp14.278.568.000,00. Hal ini menunjukkan
penyerapan anggaran di Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sangat baik.
2. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja
Tabel 3.15
Realisasi Anggaran per Jenis Belanja
No. Kode
Belanja
Jenis Belanja
(DIPA)
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1 51 Pegawai 9.021.094.000 8.946.273.814 99,17
2 52 Barang 4.907.474.000 4.199.816.436 85,58
3 53 Modal 350.000.000 344.162.500 98,33
JUMLAH 14.278.568.000 13.490.252.750 94,48
Dari tabel 3.15 dapat diketahui bahwa belanja pegawai memiliki penyerapan
paling baik pada angka 99,17%, diikuti belanja modal 98,33%, dan terakhir
belanja barang dengan angka 85,58%.
2016
L K I P
Halaman | 46 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
BAB IV
aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, di
samping merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Gorontalo dalam mencapai sasaran program dan IKU tahun 2016, juga
mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Realisasi kinerja
BPKP tahun 2015 tercermin dari pencapaian sasaran strategis sebagai berikut:
Tabel 4.1
Capaian Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
Tahun 2016
No Sasaran Program Capaian IKU
1 Sasaran Program 1 IKU 1 Tercapai 121,69%
IKU 2 Tercapai 80%
IKU 3 Tercapai 166,67%
2 Sasaran Program 2 IKU 4 Tercapai 100%
IKU 5 Tercapai 0%
IKU 6 Tercapai 32,06%
IKU 7 Tercapai 0%
3 Sasaran Program 3 IKU 8 Tercapai 100%
IKU 9 Tercapai 100%
IKU 10 Tercapai 100%
IKU 11 Tercapai 200%
4 Sasaran Program 4 IKU 12 Tercapai 111,4%
Uraian ringkas hasil pengukuran dari delapan IKU tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Sasaran Program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi”, diukur berdasarkan IKU sebagai
berikut:
PENUTUP
2016
L K I P
Halaman | 47 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
a. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Program Prioritas Nasional dengan realisasi 54,76% dari
target 45% sehingga memperoleh capaian 121,69%.
b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi dengan realisasi 80% dari target
100% sehingga memperoleh capaian 80%.
c. Penyerahan Hasi Pengawasan Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak
Hukum dengan realisasi 100% dari target 60% sehingga memperoleh
capaian 166,67%
2. Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah
Daerah/Korporasi” diukur berdasarkan empat IKU sebagai berikut:
a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3), tercapai 100%.
b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), belum tercapai.
c. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina, dengan realisasi 16,67% dari target 52% sehingga
memperoleh capaian 32,06%.
d. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina,
belum tercapai. 3. Sasaran Program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda”
diukur berdasarkan empat IKU sebagai berikut:
a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3), tercapai 100%.
b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), dengan
realisasi 16,67% dari target 16,67% sehingga memperoleh capaian
32,06%.
c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2), dengan
realisasi 83,33% dari target 66,67% sehingga memperoleh capaian
100%.
d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1), dengan
realisasi 0% dari target 16,67% sehingga memperoleh capaian 200%.
4. Sasaran Program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam
pengawasan Perwaklan BPKP Provinsi Gorontalo” diukur berdasarkan IKU
“Persepsi kepuasan layanan kesestamaan” dengan realisasi 111,4%.
Disadari sepenuhnya bahwa pencapaian sasaran strategis memerlukan upaya dan
kerja keras yang berkesinambungan. Kendala pencapaian sasaran strategis dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
2016
L K I P
Halaman | 48 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
1. Pedoman Evaluasi Maturitas SPIP pada Pemda masih dalam proses
penyempurnaan.
2. Peningkatan level maturitas SPIP dan kapabilitas APIP menjadi level 3 tidak
dapat dicapai dalam waktu singkat.
3. Kurangnya koordinasi secara efektif dengan Pemda.
4. Belum dirasakan manfaat nyata dari SPIP dan Kapabilitas APIP oleh Pemda.
5. Kurangnya komitmen pimpinan mitra kerja dalam menindaklanjuti rekomendasi
yang disampaikan oleh BPKP.
Langkah-langkah yang direncanakan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja
antara lain adalah:
1. Meningkatkan koordinasi dan sinergi pengawasan dengan APIP mitra kerja
untuk mendorong peningkatan kapabilitas APIP.
2. Meningkatkan/mengembangkan kompetensi SDM BPKP.
3. Memantau dan mendorong instansi yang dievaluasi untuk menetapkan
kebijakan sesuai dengan rekomendasi yang disarankan.
4. Melaksanakan diklat/sosialisasi/workshop penyelenggaraan SPIP dan
Kapabilitas APIP bagi Pemerintah Daerah.
5. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP dan
Kapabilitas APIP.
6. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Daerah untuk percepatan
peningkatan kapabilitas APIP serta implementasi dan internalisasi
penyelenggaraan SPIP menuju level 3 secara integral dalam kegiatan instansi,
sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi.
Lampiran1
Page1of1
Penggunaan Dana
Penggunaan SDM/OH
Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %Efisien/
Tidak EfisienEfisien/
Tidak Efisien1 2 3 4 5 6=5/4 7 8 9=8/7 10 11 12=11/10 13 14
1,926,986.00 1,750,237.59 90.83% 9404 8060 85.71 Efisien Efisien1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian
Intern Pengelolaan Program Prioritas Nasional%
45 54.76 121.69
2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi
%100 80 80
3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum
%60 100 166.67
410,646.00 379,460.92 92.41% 2039 1748 85.73 Tidak Efisien Tidak Efisien4 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) % 100 100 1005 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 10 16.67 166.706 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik % 0 0 07 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya
berpredikat minimal A%
0 0 0
8 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
%52 16.67 32.06
9 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
%58 0 0
80,003.00 75,660.51 94.57% 407 354 86.98 Efisien Efisien10 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 100 100 10011 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 16.67 16.67 10012 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 0 0 013 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 66.67 83.33 10014 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0 0 015 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 16.67 0 200
11,860,933.00 11,284,894.28 95.14% 7347 5589 76.07 Efisien Efisien16 Persepsi Kepuasan Layanan Kesestamaan Likert 1
- 107 7.80 111.44
SDM (OH)
CAPAIANKINERJAOUTCOMETAHUN2016PERWAKILANBPKPPROVINSIGORONTALO
Keuangan
Sasaran Program 15. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP
Sasaran Program 8. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/ Korporasi
Sasaran Program 9. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
No Indikator Kinerja Utama Satuan
Sasaran Program 1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
TargetCapaian
(%)Realisasi
Lampiran2
Page1of1
Tahun2015
Tahun2016
Naik/Turun
Tahun2015
Tahun2016
Naik/Turun
1 Perbaikantatakelola,manajemenrisiko,danpengendalianinternpengelolaanprogramnasional
% - 45 NA - 54.76N/A
2 Persentasetindaklanjutrekomendasitatakelola,manajemenrisikodanpengendalianinternpengelolaankorporasi
% - 100 NA - 80N/A
3 Penyerahanhasilpengawasankeinvestigasiankepadaaparatpenegakhukum
% - 60 NA - 100 N/A
1MaturitasSPIPPemerintahPropinsi(level3) % - 100 NA - 100
N/A
2 MaturitasSPIPPemerintahKabupaten/kota(level3) % - 10 NA - 0 N/A
3PersentaseBUMN/anakperusahaandenganskorGCGbaik
% - 0 NA - 0N/A
4PersentaseBUMN/anakperusahaanyangkinerjanyaberpredikatminimalA
% - 0 NA - 0N/A
5PersentaseBUMDyangkinerjanyaminimalberpredikatbaikdariBUMDyangdibina
% - 52 NA -N/A
6PresentaseBLUDyangkinerjanyaminimalbaikdariBLUDyangdibina
% - 58 NA -N/A
1KapabilitasAPIPPemerintahProvinsi(Level3) % - 100 NA - 100
N/A
2 KapabilitasAPIPPemerintahKabupaten/Kota(Level3) % - 16.67 NA - 16.67 N/A3 KapabilitasAPIPPemerintahProvinsi(Level2) % - 0 NA - 0 N/A4 KapabilitasAPIPPemerintahKabupaten/Kota(Level2) % - 66.67 NA - 83.33 N/A5 KapabilitasAPIPPemerintahProvinsi(Level1) % - 0 NA - 0 N/A6 KapabilitasAPIPPemerintahKabupaten/Kota(Level1) % - 16.67 NA - 0 N/A
4 MeningkatnyakualitaspelayanandukunganteknisdalampengawasanBPKP
1 Persepsikepuasanlayananketatausahaan(skalalikert1-10)
Skala - 7 NA - 7.8N/A
PERBANDINGANCAPAIANKINERJAOUTCOMETAHUN2015DAN2016PERWAKILANBPKPPROVINSIGORONTALO
2
3 MeningkatnyakapabilitaspengawasaninternPemda
1
No
Perbaikanpengelolaanprogramprioritasnasionaldanpengelolaankeuangannegara/korporasi
MeningkatnyakualitaspenerapanSPIPPemda/korporasi
Rencana RealisasiSatuanIndikatorKinerjaProgramSasaranProgram
Lampiran3
Page1of1
Target2016 Anggaran Realisasi %
2 3 4 5 6=5/4 7 8 9=8/7Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekomendasi 99 98 98.99% 1,926,986 1,750,238 90.83%
Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP
Rekomendasi 25 25 100.00% 410,646 379,461 92.41%
Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Rekomendasi 2 2 100.00% 80,003 75,661 94.57%
2
Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Lap 80 80 100.00% 546,291 510,875 93.52%
3
Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan pegawai
Tersedianya sarana dan prasarana BPKP Unit 5 5 100.00% 350,000 344,163 98.33%
CAPAIANKINERJAOUTPUTTAHUN2016PERWAKILANBPKPPROVINSIGORONTALO
Keuangan
1
Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP
Realisasi Capaian (%)
1
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan
Lampiran4
Page1of1
2015 2016 Naik/Turun 2015 2016 Naik/
Turun2 3 2 3 3 2 3 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan Rekomendasi 92 99 Naik 90 98 NaikRekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 2 25 Naik 2 25 Naik
Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Rekomendasi 2 2 Naik 2 2 Naik
2Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Lap 60 80 Naik 60 80 Naik
3 Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai kepuasan layanan pegawai
Tersedianya sarana dan prasarana BPKP Unit - 5 N/A - 5 N/A
PERBANDINGANCAPAIANKINERJAOUTPUTTAHUN2015DAN2016PERWAKILANBPKPPROVINSIGORONTALO
1
1 Tersedianya informasi hasil pengawasan pada Perwakilan BPKP
Rencana RealisasiSasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan
Lampiran5
Page1of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
Kepada Kepala Dinas Kesehatan Prov. Gorontalo agar berkoordinasi dengan TimKoordinasi Pusat dan Provinsi untuk menyelaraskan jadwal dan anggaran dankegiatan surveilans air pra dan pasca proyek sesuai dengan kondisi pelaksanaandan penyelesaian proyek yang melebihi tahun anggaran
LAID-65/PW31/2/2016 ST-171/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS II Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2015
0
Kepada Kepala Dinas Provinsi Gorontalo agar menginstruksikan kepada PPK danbendaharaProgram Pamsimas II di lingkungan dinas kesehatan Provinsi Gorontalo untukmelengkapiadministrasi pertanggungjawaban keuangan serta memberikan sanksi sesuaiketentuan yangberlaku
LAID-65/PW31/2/2016 ST-171/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS II Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2016
0
Kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan agar Berkoordinasi dengan PLNsektor Gorontalountuk melakukan pemasangan travo dilokasipabrik es
LAI-69/PW31/2/2016 ST-110/PW31/2/2016 Audit Laporan Keuangan Proyek CCDP IFAD LOAN No 1-880-ID, Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara
1
Kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan agar Melakukan pemeriksaan ulangterhadap kekuatan struktur bangunan serta menginstruksikan penyedia barang/jasauntuk melakukan pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku
LAI-69/PW31/2/2016 ST-110/PW31/2/2016 Audit Laporan Keuangan Proyek CCDP IFAD LOAN No 1-880-ID, Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara
1
berkoordinasi dengan Satker Provinsi untuk menegur Tim Fasilitator MasyarakatDesa TanjungKarang, Pilohulata dan Iloheluma
LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara
0
menginstruksikan BP-SPAMS masing-masing desa penerima Program PAMSIMASuntuk segera melengkapi rencana kerja yang diperlukan.
LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara
0
berkoordinasi dengan Satker Provinsi untuk menegur Tim Fasilitator Masyarakat LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara
0
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar mengenakan sanksisesuai ketentuan yang berlaku kepada TFM dan Fasilitator Kabupaten atas kurangmaksimalnya pengawasan dan bimbingan secara teknis dan administratif untukmenyelesaikan kegiatan sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan
LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2015
0
Kepala Satker Pamsimas Kabupaten Bone Bolango kami merekomendasikan agarmenginstruksikan KKM Desa tersebut di atas bersama dengan BPSPAMS yangtelah ditunjuk untuk melengkapi dokumen hasil uji laboratorium kualitas air (paska)dan melakukan perbaikan dan pemeliharaan kualitas dan kuantitas sistempenyediaan air minum.
LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2016
0
Kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agarmengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Tim FasilitatorMasyarakat dan Fasilitator Kabupaten atas kurang maksimalnya pendampingandan pengawasan program Pamsimas II
LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2017
0
TLNo
I.03
I.03
IKK Rekomendasi Terpilih
I.01
I.02
IPP
Lampiran5
Page2of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
I.04 Terhadap permasalahan tersebut kami rekomendasikan kepada Bupati agarmenginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo untuk:(1) Memerintahkan kepada para Kepala Puskesmas di Kabupaten Gorontalo agarmengajukan klaim dana non kapitasi tidak lebih dari tanggal 10 setiap bulannya;(2) Memerintahkan kepada para Kepala Puskesmas agar segera mengajukan klaimnon kapitasi atas pelayanan tahun 2015 tersebut.(3) Membayarkan dana non kapitasi yang belum dibayarkan kepada Puskesmasterkait;(4) Melakukan rekonsiliasi penerimaan dana non kapitasi yang telah diterima direkening penampungan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dengan BPJSKesehatan Cabang Gorontalo.
LAI-79/PW31/2/2016 ST-208/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Gorontalo
0
kepada Kepala Kantor Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Boalemomelalui PJOK agar menginstruksikan Pelaksana Kegiatan Desa Batu Kramat untukmenyetorkan biaya penyuluhan esehatan sebesar Rp2.027.000,00 ke kasKelompok Kerja (Pokja) di UPK
LAI-89/PW31/2/2016 ST-258/PW31/2/2016 Audit Dukungan Atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Grant TF 14769 Kabupaten Boalemo TA 2015
0
kepada Kepala Kantor Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Boalemomelalui PJOK agar menginstruksikan Pelaksana Kegiatan Desa Tangkobu untukmenyetorkan biaya pelatihan kader BKB sebesar Rp1.150.000,00 ke kas KelompokKerja (Pokja) di UPK.
LAI-89/PW31/2/2016 ST-258/PW31/2/2016 Audit Dukungan Atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Grant TF 14769 Kabupaten Boalemo TA 2016
0
kepada Kepala Kantor Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Boalemomelalui PJOK agar menginstruksikan ketua UPK Mananggu menyetorkan biayakonsumsi sebesar Rp1.000.000,00 Tersebut ke kas UPK dan memberikan sanksisesuai ketentuan kepada Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten supayamelaksanakan tugasnya sesuai PTO
LAI-89/PW31/2/2016 ST-258/PW31/2/2016 Audit Dukungan Atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Grant TF 14769 Kabupaten Boalemo TA 2017
0
Terhadap permasalahan tersebut, kepada Kepala Badan PemberdayaanMasyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Gorontalo selaku KuasaPengguna Anggaran kami merekomendasikan agar : (1) memerintahkan kepadaUPK Kecamatan Bongomeme dan PK Desa Tobumela untukmempertanggungjawabkan pengeluaran dana masing-masing sebesarRp6.630.000,00 dan Rp2.994.700,00 serta mengadministrasikan buktipertanggungjawaban dengan baik.
LAI-90/PW31/2/2016 ST-256/PW31/2/2016 Audit Dukungan Atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Grant TF 14769 Kabupaten Gorontalo TA 2015
0
(2) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada FasilitatorKecamatan Bongomeme atas kurang optimalnya dalam melakukan pendampingan.
LAI-90/PW31/2/2016 ST-256/PW31/2/2016 Audit Dukungan Atas Laporan Keuangan PNPM Generasi Grant TF 14769 Kabupaten Gorontalo TA 2016
0
I.14 Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan Prioritas Pembangunan Nasional B06 Tahun 2016 Per 30 Juni 2016 di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo
LPM-134/PW31/2/2016 ST-456/PW31/2/2016 Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan Prioritas Pembangunan Nasional B06 Tahun 2016 Per 30 Juni 2016 di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo
0
I.08
I.10
IPP
Lampiran5
Page3of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
I.15 Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Terhadap Pengawasan Program dan Kegiatan Prioritas Nasional Tahun 2016 (B06) pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Gorontalo
LPM-135/PW31/2/2016 ST-454/PW31/2/2016 Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Terhadap Pengawasan Program dan Kegiatan Prioritas Nasional Tahun 2016 (B06) pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Gorontalo
0
1. menginstruksikan KKM Desa Tanjung Karang, Pilohulata dan Iloheluma untuk segera menyelesaikan pekerjaannya
LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara
0
2. berkoordinasi dengan Satker Provinsi untuk menegur Tim Fasilitator Masyarakat Desa TanjungKarang, Pilohulata dan Iloheluma
LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara
0
3. menginstruksikan BP-SPAMS masing-masing desa penerima Program PAMSIMAS untuk segera melengkapi rencana kerja yang diperlukan.
LAI-74/PW31/2/2016 ST-173/PW31/2/2016 Audit Atas Laporan Keuangan PAMSIMAS Tahun Anggaran 31 Desember 2015 pada Dinas PU Kab. Gorontalo Utara
0
1. memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada fasilitator masyarakat sesuai dengan prinsip dan ketentuan yang berlaku
LAI-75/PW31/2/2016 ST-176/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Gorontalo (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2015
0
2. memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada fasilitator masyarakat sesuai dengan prinsip dan ketentuan yang berlaku
LAI-75/PW31/2/2016 ST-176/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Gorontalo (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2016
0
1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada TFM dan Fasilitator Kabupaten atas kurang maksimalnya pengawasan dan bimbingan secara teknis dan administratif untuk menyelesaikan kegiatan sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan;
LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2015
0
2. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar menginstruksikan kepada Koordinator KKM dan Ketua Satlak Desa Poduwoma untuk segera menyelesaikan pekerjaan fisiknya
LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2016
0
3. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar menginstruksikan Kepala Satker Pamsimas Kabupaten Bone Bolango dan KKM untuk segera melakukan Serah Terima Hasil Pekerjaan.
LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2017
0
4. Kepala Satker Pamsimas Kabupaten Bone Bolango kami merekomendasikan agar menginstruksikan KKM Desa tersebut di atas bersama dengan BPSPAMS yang telah ditunjuk untuk melengkapi dokumen hasil uji laboratorium kualitas air (paska) dan melakukan perbaikan dan pemeliharaan kualitas dan kuantitas sistem penyediaan air minum.
LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2018
0
5. Kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Tim Fasilitator Masyarakat dan Fasilitator Kabupaten atas kurang maksimalnya pendampingan dan pengawasan program Pamsimas II;
LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2019
0
I.16
I.17
I.18
IPP
Lampiran5
Page4of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
6. Kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone Bolango agar menginstruksikan Fasilitator Masyarakat untuk membimbing KKM dalam melengkapi kekurangan dokumen administratif program Pamsimas II Tahun Anggaran 2015.
LAI-78/PW31/2/2016 ST-169/PW31/2/2016 Audit atas Laporan Keuangan Program PAMSIMAS II Kabupaten Bone Bolango (Loan IBRD No.8259-ID) untuk Tahun Anggaran yang berakhir 31 Desember 2020
0
1. Terhadap permasalahan tersebut kami rekomendasikan kepada Bupati agar menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo untuk:
(1) Memerintahkan kepada para Kepala Puskesmas di Kabupaten Gorontalo agar mengajukan klaim dana non kapitasi tidak lebih dari tanggal 10 setiap bulannya;
(2) Memerintahkan kepada para Kepala Puskesmas agar segera mengajukan klaim non kapitasi atas pelayanan tahun 2015 tersebut.
(3) Membayarkan dana non kapitasi yang belum dibayarkan kepada Puskesmas terkait;
(4) Melakukan rekonsiliasi penerimaan dana non kapitasi yang telah diterima di rekening penampungan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dengan BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo.
LAK-79/PW31/2/2016 ST-208/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Gorontalo
0
2. Terhadap permasalahan tersebut kami rekomendasikan kepada Bupati agar menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo untuk:
(1)Memerintahkan tim pengendali JKN memutakhirkan jumlah peserta PBI APBN, APBD I setiap bulan, sesuai data peserta dari SK. Kementerian Sosial, SK. Gubernur Gorontalo serta SK Bupati Gorontalo dan perubahannya;
(2)Memerintahkan Forum Kemitraan BPJS Kesehatan Tingkat Kabupaten Gorontalo tidak hanya membahas kepesertaan PBI APBD I Kabupaten Gorontalo saja, tetapi juga kepesertaan PBI APBN, sehingga seluruh kepesertaan PBI yang dilayani kesehatannya di wilayah Kabupaten Gorontalo dapat diketahui secara lengkap dan mutakhir.
(3)Melakukan rekonsiliasi data peserta PBI APBN, PBI APBD I, dan PBI APBD I dengan Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo dan BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo.
LAK-79/PW31/2/2016 ST-208/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Gorontalo
0
3. Terhadap permasalahan tersebut kami merekomendasikan kepada Bupati agar menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo untuk melaporkan PBF tersebut atas ketidaksanggupannya dalam merealisasikan pesanan obat kepada Kementerian Kesehatan untuk dapat dikenakan sanksi.
LAK-79/PW31/2/2016 ST-208/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Gorontalo
0
I.18
I.19
Rekomendasi pengawasan perwakilan
BPKP
IPP
Lampiran5
Page5of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
1. Kepada Bupati Bone Bolango agar mengistruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango untuk memerintahkan Tim Monev JKN memutakhirkan jumlah peseta PBI APBN, APBD I dan II setiap bulan, sesuai data peserta dari SK Menteri Sosial, SK Gubernur Gorontalo serta SK Bupati Bone Bolango dan perubahannya dari BPJS Cabang Gorontalo
LAK-80/PW31/2/2016 ST-202/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Bone Bolango
0
2. Forum Kemitraan BPJS Kesehatan Tingkat Kabupaten Bone Bolango untuk membahas kepesertaan PBI APBN dan APBD I Provinsi Gorontalo, sehingga basis data seluruh kepesertaan PBI yang dilayani kesehatannya di wilayah Kabupaten Bone Bolango dapat diketahui secara lengkap dan up to date
LAK-80/PW31/2/2016 ST-202/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Bone Bolango
0
3. Kepada Bupati Bone Bolango agar mengistruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Boalngo untuk bersurat kepada Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo dan memberikan tembusan data jumlah kepesertaan PBI baik APBN dan APBN II yang didaftarkan ke FKTP dan hasil pertemuan Forum Kemitraan maupun Berita Acara Hasil Rekonsiliasi Data Peserta ke Dinas Kesehatan maupun Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bone Bolango secara lengkap setiap bulan.
LAK-80/PW31/2/2016 ST-202/PW31/2/2016 Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Untuk FKTP Tahun 2015 pada Kabupaten Bone Bolango
0
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo untuk melaporkan PBF tersebutatas ketidaksanggupannya dalam merealisasikan pesanan obat melalui e-catalogatau e-purchasing kepada Kementerian Kesehatan dan Kepala LKPP untuk dapatdikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
LAK-229/PW31/2/2016 ST-621/PW31/2/2016 Audit Kinerja Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di DTPK pada Kabupaten Boalemo Tahun 2015
0
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo agar menginstruksikanPuskesmas Sari Tani dan Mananggu melaporkan obat yang kadaluarsa disertaidengan Berita Acara permohonan pemusnahan obat kadaluarsa.
LAK-229/PW31/2/2016 ST-621/PW31/2/2016 Audit Kinerja Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di DTPK pada Kabupaten Boalemo Tahun 2016
0
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato agar:1. Mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pengadaandi Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato;2. Mengupayakan proses pengadaan obat dan BHP yang lebih cepat untuk mengisikekurangan obat yang dibutuhkan Puskesmas yang belum dapat dipenuhi olehInstalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato agar tidak terjadikehabisan obat (stock out) di Puskesmas.
LAK-227/PW31/2/2016 ST-617/PW31/2/2016 Audit Kinerja Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di DTPK pada Kabupaten Pohuwato Tahun 2015
0
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato agar menginstruksikan petugasyang mendata desa dan kelurahan Siaga Aktif untuk melengkapi datapendukungnya sesuai ketentuan dan melengkapinya dengan Surat Penetapan dariBupati atau Kepala Desa.
LAK-227/PW31/2/2016 ST-617/PW31/2/2016 Audit Kinerja Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di DTPK pada Kabupaten Pohuwato Tahun 2016
0
I.23 1. Kepada Bupati Pohuwato melalui Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pohuwato agarmenginstruksikan KPA tersebut untuk mempertanggungjawabkan terjadinyaketidakwajaran harga sebesar Rp34.586.400,00 dan menyetorkannya ke KasDaerah.
LAK-240/PW31/2/2016 ST-609/PW31/2/2016 Audit Kinerja Atas Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) Tahun 2015 pada Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo
0
Kepala BPKAD melakukan sosialisasi mengenai tata cara penatausahaankeuangan dengan menggunakan program aplikasi SIMDA Keuangan berbasisakrualSeluruh SKPD untuk menyampaikan data-data yang diperlukan dan menyusunLaporan Keuangan masing-masing SKPD
I.24 LBA-6/PW31/3/2016 tgl 28 Januari 2016
ST-22/PW31/3/21016
I.20
I.22
Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Boalemo Tahun 2015
1
Rekomendasi pengawasan perwakilan
BPKP
APD
IPP
I.21
Lampiran5
Page6of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
Seluruh SKPD agar melakukan penginputan data aset tetap atas realisasi belanjamodal tahun 2015Kepala BPKAD melakukan sosialisasi mengenai tata cara penatausahaankeuangan dengan menggunakan program aplikasi SIMDA Keuangan berbasisakrualSeluruh SKPD untuk menyampaikan data-data yang diperlukan dan menyusunLaporan Keuangan masing-masing SKPDSeluruh SKPD agar melakukan penginputan data aset tetap atas realisasi belanjamodal tahun 2015Seluruh SKPD untuk menyampaikan data-data yang diperlukan untuk selanjutnyadilakukan pengakuan melalui jurnal penyesuaian/koreksiSeluruh SKPD untuk menyusun Laporan Keuangan masing-masing SKPDDinas Pendidikan Boalemo agar menyelesaikan penginputan data aset tetap tahun2015 sehingga daftar aset tetap Kabupaten Boalemo per 31 Desember 2015 dapatditerbitkan sebagai pendukung dalam laporan keuanganSeluruh Kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah kabupaten Pohuwato untukmemerintahkan pengurus barang dan bagian akuntansi agar segera menyelesaikanpenginputan data aset tetapSeluruh Kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah kabupaten Pohuwato untukmemerintahkan PPK-SKPD masing-masing untuk menyusun Laporan KeuanganTahun 2015Memerintahkan Kepala Desa membuat laporan penyaluran dan realisasipenggunaan dana desa tahun 2015Kepala BPKAD agar melakukan penyempurnaan penyajian Laporan KeuanganPemerintah Daerah Kabupaten Boalemo Tahun 2015 dengan terlebih dahulumelakukan penyelesaian penginputan data aset dan perhitungan penyusutannyaKepala Dinas Pendidikan agar menyelesaikan penginputan data aset tetap tahun2015, data aset tetap BOS, data aset tetap PRODIRA dan data aset tetap Bansoske dalam Aplikasi SIMDA BMDKepala Bidang Akuntansi untuk mempercepat penginputan data jurnal koreksiKepala Bidang Pendapatan untuk membuat dokumen pendukung atas PADsehingga bidang akuntansi bisa melakukan jurnal koreksiKepala Bidang Akuntansi untuk mempercepat penginputan dan melakukan postingdata belanjaKepala Bidang Aset untuk segera melakukan rekonsiliasi aset tetap per SKPDdengan Kepala Bidang Akuntansi
I.30 Kepala BKAD melakukan sosialisasi mengenai tata cara penatausahaan keuangandengan menggunakan program aplikasi SIMDA Keuangan berbasis akrual
LBA-51/PW31/3/2016 tgl 13 April 2016
ST-148/PW31/3/2016 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015
1
I.31 Seluruh SKPD agar melakukan penginputan data aset tetap pada aplikasi SIMDABMD agar nilai akumulasi penyusutan sampai dengan tahun 2014, bebanpenyusutan tahun 2015, dan akumulasi penyusutan sampai dengan tahun 2015dapat dihitung
LBA-51/PW31/3/2016 tgl 13 April 2017
ST-148/PW31/3/2017 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015
1
I.32 Seluruh SKPD agar melakukan penginputan data aset tetap atas realisasi belanjamodal tahun 2015 sehingga daftar aset tetap per 31 Desember 2015 dapatditerbitkan sebagai pendukung dalam laporan keuangan
LBA-51/PW31/3/2016 tgl 13 April 2018
ST-148/PW31/3/2018 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015
1
1
Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Boalemo Tahun 2015
I.24 LBA-6/PW31/3/2016 tgl 28 Januari 2016
ST-22/PW31/3/21016
I.25 LBA-30/PW31/3/2016 tgl 14 Maret 2016
ST-130/PW31/3/2016
Asistensi Penyusunan LKPD Kota Gorontalo Tahun 2015
Asistensi Penyusunan LKPD Kota Gorontalo Tahun 2015
1
Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Boalemo Tahun 2015
1
1
Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Pohuwato Tahun 2015
1
Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Boalemo Tahun 2015
Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Bome Bolango Tahun 2015
1
Rekomendasi pengawasan perwakilan
BPKP
I.29 LBA-46/PW31/3/2016 tgl 11 April 2016
ST-156/PW31/3/2016
APD
I.27 LBA-48/PW31/3/2016 tgl 11 April 2016
ST-188/PW31/3/2016
I.28 LBA-47/PW31/3/2016 tgl 11 April 2016
ST-198/PW31/3/2016
I.26 LBA-32/PW31/3/2016 tgl 10 Maret 2016
ST-128/PW31/3/2016
Lampiran5
Page7of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
Kepala Bidang Akuntansi untuk mempercepat penginputan data jurnal koreksi Asistensi Penyusunan LKPD Kab. Gorontalo Utara Tahun 2015
Kepala Bidang Pendapatan untuk membuat dokumen pendukung atas PADsehingga bidang akuntansi bisa melakukan jurnal koreksi
Asistensi Penyusunan LKPD Kab. Gorontalo Utara Tahun 2015
Kepala Bidang Akuntansi untuk entry data dana kapitasi dan untuk meneliti kembalitransaksi di DPPKAD serta melakukan posting jurnal
Asistensi Penyusunan LKPD Kab. Gorontalo Utara Tahun 2015
Kepala Bidang Aset untuk segera melakukan rekonsiliasi aset tetap per SKPDdengan Kepala Bidang Akuntansi
Asistensi Penyusunan LKPD Kab. Gorontalo Utara Tahun 2015
Kepala Bidang Akuntansi untuk mempercepat penginputan data jurnal koreksiKepala Bidang Akuntansi untuk mempercepat penginputan dan melakukan postingdata belanjaKepala Bidang Pendapatan untuk membuat dokumen pendukung atas PADsehingga bidang akuntansi bisa melakukan jurnal koreksiKepala Bidang Aset untuk segera melakukan rekonsiliasi aset tetap per SKPDdengan Kepala Bidang AkuntansiSeluruh Kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah kabupaten Gorontalo untuk memerintahkan PPK-SKPD masing-masing untuk menyusun Laporan Keuangan Tahun 2015Para Kepala Desa agar membuat laporan penyaluran dan realisasi penggunaandana desa tahun 2015
I.36 Seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo agar melakukanpenginputan data aset tetap atas realisasi belanja modal semester I tahun 2016sebagai pendukung dalam penerbitan Laporan Keuangan Semester I Tahun 2016
LBA-142/PW31/3/2016 tgl 19 Agustus 2016
ST-494/PW31/3/2016 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015
1
I.37 Kepala DKAD untuk melakukan sosialisasi tata cara penatausahaan keuangandengan menggunakan program aplikasi Simda Keuangan berbasis akrualkhususnya tata cara menginput pengajuan SPP kepada seluruh operator SimdaKeuangan (menurut jenis tagihan) di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalosehingga tidak terjadi kesalahan pengakuan Aset Tetap dan KDP-nya
LBA-142/PW31/3/2016 tgl 19 Agustus 2017
ST-494/PW31/3/2017 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2016
1
I.38 Kepala DKAD untuk melakukan pencatatan/penatausahaan secara tertib atastransaksi Persediaan, Piutang PKB, Pendapatan Diterima Dimuka denganmenggunakan program aplikasi atau secara manual yang dapat menyajikan datasecara up to date
LBA-142/PW31/3/2016 tgl 19 Agustus 2018
ST-494/PW31/3/2018 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2017
1
I.39 Kepala DKAD untuk memerintahkan Kuasa Bendahara Umum Daerah melakukanrekonsiliasi atas selisih antara buku besar pembantu bank dengan saldo padaRekening Koran Bank sebesar Rp70.512.916.666,00 sehingga posisi saldo kas per30 Juni 2016 sesuai dengan angka yang sebenarnya
LBA-142/PW31/3/2016 tgl 19 Agustus 2019
ST-494/PW31/3/2019 Asistensi Penyusunan LKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2018
1
I.40 Membuat Peraturan Bupati Bone Bolango yang mengatur tentang prosedur pendataan potensi, penetapan jumlah pajak terutang, tata cara pembayaran oleh wajib pajak, serta tata cara penagihannya.
LEV-149/PW31/3/2016tanggal
7 September 2016
ST-417/PW31/3/2016 Pengawasan atas Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) Pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango
1
I.41 Menginstruksikan Kepala DPPKAD Kabupaten Bone Bolango dan Kepala SKPD terkait lainnya yang mengelola PAD untuk:a. Melakukan pendataan secara menyeluruh atas wajib pajak, obyek pajak, wajib retribusi dan obyek retribusi baik di perkotaan maupun di tingkat kecamatan dan desa;b. Menyusun database berbasis sistem informasi agar pengelolaan PAD dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam menambah ruang fiskal untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah;c.Melaksanakan penetapan pemungutan pajak hotel/kos-kosan sesuai dengan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati yang berlaku.
LEV-149/PW31/3/2016tanggal
7 September 2017
ST-417/PW31/3/2017 Pengawasan atas Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) Pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango
1
1
Asistensi Penyusunan LKPD Kabupaten Bome Bolango Tahun 2015
1
LBA-58/PW31/3/2016 tgl 19 April 2016
ST-194/PW31/3/2016 Asistensi Penyusunan LKPD Kab Gorontalo Tahun 2015
1
LBA-37/PW31/3/2016 tgl 18 Maret 2016
ST-126/PW31/3/2016
I.34 LBA-31/PW31/3/2016 tgl 14 Maret 2016
ST-150/PW31/3/2016
I.35
I.33
APD
Lampiran5
Page8of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
I.42 Menginstruksikan Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bone Bolango untuk:a. Menyusun data potensi retribusi pasar dengan memperhatikan antara lain jumlah pedagang/penjual, luasan lahan yang digunakan, tenda yang digunakan, jumlah kios, dan pengenaan retribusi pasar sesuai tarif yang ada;b. Melakukan pemungutan retribusi pasar secara optimal dengan memperhatikan antara lain jumlah pedagang/penjual, luasan lahan yang digunakan, tenda yang digunakan, jumlah kios, dan pengenaan retribusi pasar sesuai tarif yang berlaku
LEV-149/PW31/3/2016tanggal
7 September 2018
ST-417/PW31/3/2018 Pengawasan atas Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) Pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango
1
I.43 Menata pengelolaan keuangan lebih akuntabel dengan memperhatikan ketaatan kepada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), kecukupan pengungkapan (Adequate Disclosure), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas penerapan sistem pengendalian intern
1
I.44 Mendorong pemerintah daerah meningkatkan PAD untuk meningkatkan derajat desentralisasi dan kemandirian keuangan daerahnya melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan asli daerah
1
I.45 Melakukan langkah-langkah perbaikan atas permasalahan-permasalahan yang diungkapkan pada Hasil Audit BPK-RI Perwakilan Provinsi Gorontalo sebagaimana tertuang pada Buku II tentang Hasil Audit atas Sistem Pengendalian Intern dan Buku III tentang Hasil Audit atas Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-undangan
1
Membuat Peraturan Bupati Gorontalo Utara yang mengatur tentang prosedur pendataan potensi, penetapan jumlah pajak terutang, tata cara pembayaran oleh wajib pajak, serta tata cara penagihannya
1
Menginstruksikan Kepala DPPKAD Kabupaten Gorontalo Utara dan Kepala SKPD terkait lainnya yang mengelola PAD untuk:a. Melakukan pendataan secara menyeluruh atas wajib pajak, obyek pajak, wajib retribusi dan obyek retribusi baik di perkotaan maupun di tingkat kecamatan dan desa;b.Melaksanakan penetapan, pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dengan mengacu pada Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati yang berkaitan dengan pajak daerah dan retribusi daerah yang didahului dengan pelaksanaan pengawasan lapangan;
1
Menginstruksikan Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo Utara untuk:a. Melakukan sosialisasi kepada seluruh pedagang/penjual yang menggunakan sarana/fasilitas pasar tentang peraturan yang menjadi dasar pemungutan retribusi pasar dan tata cara pemungutannya;b. Menyusun data potensi retribusi pasar dengan memperhatikan antara lain jumlah pedagang/penjual, luasan lahan yang digunakan, tenda yang digunakan, jumlah kios, dan pengenaan retribusi pasar sesuai tarif yang ada;
1
Kepada Bupati/Walikota agar meningkatkan capaian kinerjanya terhadap IKK yang capaian kinerjanya memperoleh prestasi Rendah
1
Kepada Bupati/Walikota agar meningkatkan capaian kinerjanya terhadap Aspek Administrasi Umum IKK yang dilaksanakan SKPD dengan prestasi Rendah
1
Menyusun prosedur operasi standar perusahaan terkait dengan kegiatanoperasional perusahaan dan kegiatan pendukungnya;
1
Menyusun sistem pengendalian intern yang efektif, sekurang-kurangnya memenuhikriteria terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat, terselenggaranyapenilaian risiko, terselenggaranya aktivitas pengendalian; terselenggaranya sisteminformasi dan komunikasi, terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian
0.5
a. Menyusun database yang akurat berdasarkan hasil pendataan lapangan sesuai dengan jumlah pedagang yang sebenarnya pada masing-masing pasar di wilayah Kabupaten Pohuwato
0
ST-627/PW31/3/2016tanggal 30 September 2016
Kompilasi LKPD TA 2015 Seluruh Provinsi Gorontalo Seluruh Pemda di Gorontalo
I.46
AN
Pengawasan atas Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara TA 2015 & 2016
Kompilasi EKPPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015
LEV-150/PW31/4/2016 tanggal 7 September 2016
ST-470/PW31/4/2016 tanggal 1 Agustus 2016
Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah Pada Kabupaten Boalemo
I.48
I.47 LHE-185/PW31/3/2016tanggal
19 Oktober 2016
LAP-174/PW31/3/2016tanggal
28 September 2016
ST-598/PW31/3/2016tanggal
20 September 2016
ST-464/PW31/3/2016Tanggal 29 Juli 2016
LHE-202/PW31/3/2016tanggal
28/10/2016
ST-596/PW31/3/2016
LEV-173/PW31/3/2016tanggal
22 September 2016
APD
Evaluasi atas Program Lintas Sektoral Program Pemberdayaan Pasar Tradisional (Pasar Rakyat) Pohuwato
APDRekomendasi pengawasan perwakilan
BPKP Nawacita
II.01
Lampiran5
Page9of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
b. Menyusun dan menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Kelola pasar yang dapat mendukung terwujudnya pasar tradisional sebagai penggerak roda perekonomian daerah
0
c. Memerintahkan mandor pasar untuk memungut retribusi pasar kepada seluruh pedagang/penjual yang menggunakan sarana/fasilitas di pasar yang masih mempunyai tanggungan kewajiban membayar retribusi pasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku
0
Menyusun Regulasi berupa Standar Operating Prosedur (SOP), Strategi pengembangan KSD dan Indikator Kinerja pelaksanaan KSD
1
Membentuk Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) dan Badan Kerja Sama Daerah yang bertugas untuk melakukan koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi kerja sama dengan mitra usaha
1
Menyusun metode pengumpulan data serta melakukan rekonsiliasi secara berkala atas beberapa sumber data sebelum digunakan untuk proses evaluasi SPM
0.5
Meningkatkan peran dan layanan SPI dalam membantu pencapaian tujuan RSUD 0.5melakukan pengujian uji atas limbah cair secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku
1
melaksanakan survei kepuasan pelanggan pada beberapa pelayanan agar dapat mengukur mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
1
Meningkatkan kapasitas SPI agar dapat menjalani tugas pokok dan funsgi sesuai ketentuan berlaku
1
Melakukan penilaian risiko secara menyeluruh dalam pengelolaan Rumah Sakit 1Meningkatkan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi 1Melaksanakan pemantauan kinerja Rumah Sakit 1Meningkatkan keandalan data informasi serta ketepatan penyampaian informasi 1Menyusun SOP atau pedoman penilaian risiko untuk mengidentifikasi risiko ataskegiatan utama pada seluruh unit kerja, dan selanjutnya untuk mengkomunikasikandan menerapkan SOP tersebut serta melakukan pemutakhiran daftar risiko secaraterus menerus
0
Menyusun SOP atau pedoman menyangkut analisis risiko dan mengkomunikasikanpedoman penilaian risiko, menyusun RTP atas risiko yang telah diidentifikasi,melakukan analisis risiko pada seluruh unit kerja, serta melakukan evaluasi secaraberkala terhadap penerapan RTP dan pemutakhiran rencana tindak pengendaliansecara terus menerus
0
Menyusun SOP atau pedoman penilaian risiko untuk mengidentifikasi risiko ataskegiatan utama pada seluruh unit kerja, dan selanjutnya untuk mengkomunikasikandan menerapkan SOP tersebut serta melakukan pemutakhiran daftar risiko secaraterus menerus
0
Menyusun SOP atau pedoman menyangkut analisis risiko dan mengkomunikasikanpedoman penilaian risiko, menyusun RTP atas risiko yang telah diidentifikasi,melakukan analisis risiko pada seluruh unit kerja, serta melakukan evaluasi secaraberkala terhadap penerapan RTP dan pemutakhiran rencana tindak pengendaliansecara terus menerus
0
Menyusun SOP atau pedoman penilaian risiko untuk mengidentifikasi risiko ataskegiatan utama pada seluruh unit kerja, dan selanjutnya untuk mengkomunikasikandan menerapkan SOP tersebut serta melakukan pemutakhiran daftar risiko secaraterus menerus
0LAP-82/PW31/3/2016 tgl 8 Juni 2016
ST-37/PW31/3/2016
III.01 LAP-51/PW31/3/2016 tgl 15 April 2016
ST-184/PW31/3/2016
III.02 LAP-53/PW31/3/2016 tgl 19 April 2016
ST-182/PW31/3/2016
LHE-202/PW31/3/2016tanggal
28/10/2016
ST-596/PW31/3/2016
II.02 LHE - 186/PW31/3/2016tanggal
20 Oktober 2016
ST-600/PW31/3/2016tanggal
21 September 2016
Evaluasi atas Program Lintas Sektoral Program Pemberdayaan Pasar Tradisional (Pasar Rakyat) Pohuwato
Pengawasan Intern Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah atas Pengelolaan Kerjasama Daerah (KSD) pada Pemerintah Kab. Gorontalo Utara
Evaluasi Kinerja RSUD Toto KabilaLEV-98/PW31/4/2016
LEV-125/PW31/4/2016
LEV-103/PW31/4/2016 ST-289/PW31/4/2016
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Boalemo
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kabupaten Pohuwato Tahun 2016
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016
Evaluasi Kinerja BLUD RSUD Pohuwato
Evaluasi Kinerja BLUD MM Dunda
APD
AN II.03
II.04
II.05
Rekomendasi pengawasan perwakilan
BPKP Nawacita
ST-285/PW31/4/2016
ST-287/PW31/4/2016
II.01
Rekomendasi Perbaikan
Penyelanggaraan SPIP
APD
III.03
Lampiran5
Page10of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
Menyusun SOP atau pedoman menyangkut analisis risiko dan mengkomunikasikanpedoman penilaian risiko, menyusun RTP atas risiko yang telah diidentifikasi,melakukan analisis risiko pada seluruh unit kerja, serta melakukan evaluasi secaraberkala terhadap penerapan RTP dan pemutakhiran rencana tindak pengendaliansecara terus menerus
0
Menyusun SOP atau pedoman penilaian risiko untuk mengidentifikasi risiko ataskegiatan utama pada seluruh unit kerja, dan selanjutnya untuk mengkomunikasikandan menerapkan SOP tersebut serta melakukan pemutakhiran daftar risiko secaraterus menerus
0
Menyusun SOP atau pedoman menyangkut analisis risiko dan mengkomunikasikanpedoman penilaian risiko, menyusun RTP atas risiko yang telah diidentifikasi,melakukan analisis risiko pada seluruh unit kerja, serta melakukan evaluasi secaraberkala terhadap penerapan RTP dan pemutakhiran rencana tindak pengendaliansecara terus menerus
0
Menyusun SOP atau pedoman penilaian risiko untuk mengidentifikasi risiko ataskegiatan utama pada seluruh unit kerja, dan selanjutnya untuk mengkomunikasikandan menerapkan SOP tersebut serta melakukan pemutakhiran daftar risiko secaraterus menerus
0
Menyusun SOP atau pedoman menyangkut analisis risiko dan mengkomunikasikanpedoman penilaian risiko, menyusun RTP atas risiko yang telah diidentifikasi,melakukan analisis risiko pada seluruh unit kerja, serta melakukan evaluasi secaraberkala terhadap penerapan RTP dan pemutakhiran rencana tindak pengendaliansecara terus menerus
0
Menginstruksikan Kepala Bappeda Kabupaten Pohuwatountuk melakukan perbaikan atas penetapan target capaian yang tidak konsisten dalam dokumen perencanaan (RPJMD dan Renstra SKPD)
1
Menginstruksikan Tim Penyusun RPJMD untuk lebih teliti dan cermat dalam melakukan verifikasi data atas penetapan capaian target indikator kinerja program dan penetapan satuan dalam dokumen rancangan Renstra SKPD
1
III.07 Menginstruksikan agar temuan pemeriksaan BPK RI segera ditindaklanjuti dengan menjalankan rencana aksi yang sedang dalam proses
LBA-187/PW31/3/2016tanggal
11 Oktober 2016
ST-407/PW31/3/2016tanggal 21 Juni 2016
Asistensi Penyusunan Rencana Aksi atas Hasil Audit BPK RI terhadap LKPD Pemerintah Kabupaten Bone Bolango Tahun 2015
1
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo untuk mendorong masing-masingkabupaten membuat program peningkatan pemakaian pupuk pola berimbangspesifik lokasi dengan menggunakan pupuk organik yang disinergikan programpupuk bersubsidi
1
Disarankan kepada kepada PT Pupuk Kaltim untuk menginstruksikan Distributorpengecer tersebut untuk memberikan teguran dan pembinaan kepada parapengecer yang tidak membuat buku Penyaluran Pupuk ke Petani (F6) dengan tertib
0.5
Melakukan koordinasi lebih intensif kepada pihak Pemerintah Provinsi Gorontaloterkait penggantian atas tanah dan bangunan yang terkena relokasi pembangunankanal serta melakukan penghapusan atas tanah dan bangunan tersebut dari daftaraset tetap
1
Melakukan koordinasi ke Perum Bulog Pusat untuk melengkapi data aset tetapyang sudah ada di neraca maupun yang berada di luar neraca
1
kepada Direktur RSUD dr. Hasri Ainun Habibie agar mempersiapkan RSUDmenjadi BLUD dengan melengkapi persyaratan teknis, subtantif dan administrasiserta merekrut tenaga administrasi yang memahami akuntansi sesuai denganketersediaan dana
LBA-191/PW31/4/2016 tanggal 25 Oktober 2016
ST-642/PW31/4/2016 tanggal 7 Oktober 2016
Asistensi Bimtek PTK BLUD RSUD dr. Hasri Ainun Habibie
1
LAP-82/PW31/3/2016 tgl 8 Juni 2016
ST-37/PW31/3/2016
AN LRA-144/PW31/4/2016 tanggal 2 September 2016
ST-513/PW31/4/2016 tanggal 15/08/2016
LHM -223/PW31/4/2016 tanggal 17/11/2016
ST-733/PW31/4/2016, tanggal 7 November 2016
LAP-75/PW31/3/2016 tgl 21 Juni 2016
ST-228/PW31/3/2016
III.05 LAP-76/PW31/3/2016 tgl 21 Juni 2016
ST-210/PW31/3/2016
III.06 LBA – 148/PW31/3/2016tanggal
7 September 2016
ST-527/PW31/3/2016tanggal
19 Agustus 2016
Penilaian Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016
Penilaian Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Pemerintah Kota Gorontalo Tahun 2016
Asistensi Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Pohuwato
Reviu Ketahanan pangan tahun 2015 dan semester I tahun 2016 pada Pupuk Kalimantan Timur
Review Hasil Inventarisasi dan Clearence Aset Tetap Perum Bulog
III.08
III.09
Rekomendasi Perbaikan
Penyelanggaraan SPIP
III.04
APD
III.03
Lampiran5
Page11of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
kepada Direktur BLUD RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe agar menginstruksikan BidangPerencanaan untuk merumuskan sasaran dan target kinerja produk unggulanrumah sakit sebagai penjabaran dari misi “Meningkatkan Produk Unggulan RumahSakit” dan berkoordinasi dengan bagian dan bidang yang terkait untuk segeramenyelesaikan draft RSB tersebut
LBA-189/PW31/4/2016 tanggal 24/10/2016
ST-592/PW31/4/2016 tanggal 19 September 2016
Asistensi Bimbingan Teknis RSB Pada BLUD RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe
1
Melaksanakan penyediaan layanan pemulasaraan jenazah guna memenuhikebutuhan SPM secara keseluruhan.
0.5
Menggunakan metode komputerisasi dalam kegiatan adminstrasi pencatatan. 0.5III.11 Kepada Direktur BLUD RSUD Toto Kabila kami sarankan untuk menginstruksikan
Kepala Sub Bagian Perencanaan agar mempercepat penyelesaian evaluasicapaian indikator kinerja semester satu Tahun 2016 dan mempercepatpenyusunan penyelesaian prognosa keuangan untuk tahun tahun 2016 denganberkoordinasi dengan bagian dan bidang yang terkait
LBA-194/PW31/4/2016 tanggal 26 Oktober 2016
ST-644/PW31/4/2016 tanggal 7 Oktober 2016
Bimtek Penyusunan RBA RSUD Toto Kabila
0.5
Inspektorat agar aktif memberikan jasa advis (advisory service) LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2016
ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2016
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo
0.5
Perlunya sosialisasi mengenai internal audit charter kepada seluruh auditan agar Inspektorat dapat melakukan pengawasan sesuai dengan kewenangannya. Sosialisasi ini dilakukan melalui kepala daerah agar seluruh auditan mematuhinya
LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2017
ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2017
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo
1
Inspektorat agar menyusunan kebijakan sistem rotasi internal LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2018
ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2018
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo
1
Inspektorat agar menyusun Pedoman Pola Hubungan LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2019
ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2019
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo
1
Untuk pengendalian mutu pengawasan, Inspektorat harus memiliki standar kendali mutu agar pelaksanaan pengawasan sesuai standar audit AAIPI
LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2020
ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2020
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo
1
Agar berkoordinasi dengan AAIPI wilayah Provinsi Gorontalo untuk pelaksanaan telaah sejawat yang diharapkan dilakukan setiap 3 tahun sekali. Disamping itu agar melaksanakan kegiatan Quality Assurance and Improvement Program (QAIP) secara berkala dalam lingkup internal inspektorat Kabupaten Gorontalo minimal setiap tahun. Metode pengukuran internal QAIP agar mengacu kepada pedoman telaah sejawat AAIPI
LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2021
ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2021
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo
0.5
Sebagai ringkasan atas hasil pengawasan selama periode tertentu, Inspektorat agar membuat Laporan Ikhtisar Hasil Pengawasan yang disampaikan kepada Kepala Daerah minimal setiap 6 bulan sekali
LHP-154/PW31/6/2016tanggal 9 September 2022
ST-433/PW31/6/2016tanggal 18 Juli 2022
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Gorontalo
1
Menyusun dan mendokumentasikan PKA, KKA, dan LHA sesuai dengan pedoman kendali mutu APIP
LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2024
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2024
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
Membuat kebijakan organisasi yang mendukung pengoptimalan tim audit LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2025
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2025
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
Membuat kebijakan untuk perolehan gelar sertifikasi profesi (contoh: CFE) bagi pegawai
LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2027
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2027
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
0.5
Membuat kebijakan pemberian penghargaan bagi tim/personal yang berhasil menerapkan perilaku yang diharapkan
LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2028
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2028
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
Menginformasikan mengenai risiko dan pengendaliannya kepada Kepala Daerah LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2030
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2030
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
Merancang laporan hasil kegiatan pengawasan intern untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan para pemangku kepentingan yang utama secara tepat waktu dan berkala
LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2032
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2032
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
AN
Asistensi Evaluasi SPM RSUD Toto Kabila
III.10
LBA-160/PW31/4/2016 tanggal 15 September
2016
ST-568/PW31/4/2016 tanggal 5 September 2016
IV.01
IV.02
P3APIP
Rekomendasi Perbaikan
Penyelanggaraan SPIP
Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas
APIP
Lampiran5
Page12of12
Uraian Bidwas No Uraian Ref ST Judul ST1 2 3 4 5 6 7 8 8
TLNoIKK Rekomendasi Terpilih
Menyusun laporan ikhtisar hasil pengawasan kepada Kepala Daerah secara berkala
LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2033
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2033
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
Mendokumentasikan Sistem Manajemen Kinerja dalam pengelolaan kegiatan pengawasan intern, yang mencakup: identifikasi data kinerja yang harus dikumpulkan, frekuensi pengumpulan data, siapa yang bertanggung jawab untuk pengumpulan data, pengendalian mutu data, siapa yang menghasilkan laporan data kinerja, dan siapa yang menerima laporan
LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2034
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2034
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
0.5
Menyusun peta kompetensi pegawai LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2036
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2036
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
Membuat analisis beban kerja pegawai LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2037
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2037
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
Menyusun laporan realisasi diklat secara berkala LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2038
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2038
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
Membangun kebijakan dan prosedur dalam rangka berkomunikasi, berinteraksi, dan melaporkan kepada jajaran pimpinan K/L/Pemda yang bertugas mengawasi APIP
LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2039
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2039
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
0.5
Melakukan pertemuan secara berkala dengan jajaran pimpinan K/L/Pemda dalam rangka meningkatkan kepedulian organisasi terhadap tata kelola, penilaian risiko, pengawasan internal, dan pentingnya lingkungan pengendalian yang kuat serta mendokumentasikan setiap pertemuan tersebut
LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2040
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2040
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
Melakukan reviu atas Internal Audit Charter sesuai peran dan layanan level 3 APIP LHP-153/PW31/6/2016tanggal 9 September 2041
ST-429/PW31/6/2016tanggal 15 Juli 2041
QA Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kota Gorontalo
1
IV.02
P3APIPRekomendasi Pembinaan Kapabilitas
APIP