nomor /b tahun2016 tentang tatacarapembagian … · tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber...
TRANSCRIPT
BUPATI MUSIBANYUASIN
PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN
NOMOR /b TAHUN 2016
TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP
DESA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN TABUN ANGGARAN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MARA ESA
BUPATI MUSI BANYUASIN
Menimbang
Mengingat
a. bahwa berdasarkan Pasal 96 ayat (4) Peraturan
Pemerintah Nomor 47 tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, ketentuan mengenai tata cara
pengalokasian Alokasi Dana Desa diatur dengan
Peraturan Bupati;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Bupati Musi Banyuasin Tentang Pengalokasian Dana
Desa APBNKabupaten Musi Banyuasin tahun 2016;
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di
Sumatera Selatan (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1821);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 17, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor4286);
3. Undang"Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
1
6 Tahun
Republik
Lembaran
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dengan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4438);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2011, tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor
1821);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
2014, tentang Desa (Lembaran Negara
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Negara Nomor 5495);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi Undang~Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 24, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5657);
2
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2005 ten tang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4593);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan Daerah KabupatenjKota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Noinor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pe1aksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Be1anja
Negara (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5694);
3
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Kelurahan;
Republik Indonesia
Monografi Desa dan
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 113 Tahun 2014 Tentang PengeIoIaan Keungan
Desa;
18. PeraturaIi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 No. 2036);
19. Peraturan Menteri KeuangaIi Republik Indonesia Nomor
49 / PMK.07 / 2016 tentang Tata Cara Pengalokasian,
PenyaIuaran, Penggunaan, Pemantauan dan. Evaluasi
Dana Desa
20. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 4
Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Tata Kerja
Organisasi Pemerintah Desa (Lembar Daearah Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 2007 Nomor 4);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 5
Tahun 2007 ten tang Pedoman penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (Lembar Daearah
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2007 Nomor 5);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.Nomor 2
Tahun 2008 ten tang Kewenangan Pemerintahan
kabupaten Musi Banyuasin (Lembar Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 2008 Nomor 2);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 1
Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin tahun
Anggaran 2016 (Lembar Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2016 Nomor 01);
4
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN TENTANG TATA
CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA
SETIAP DESA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN
ANGGARAN 2016
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Musi Banyuasin.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin.
4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi
Banyuasin yang selanjutnya disingkat BPMPDadalah lembaga teknis daerah
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pemberdayaan masyarakat
dan pemerintahan desa yang meliputi penguatan kelembagaan dan
pengembangan partisipasi masyarakat, pemberdayaan adat dan
pengembangan sosial budaya masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi
masyarakat, pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna,
fasilitasi pemerintahan desa serta melaksanakan ketatausahaan Badan.
5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin adalah salah satu perangkat daerah yang mempunyai tugas
pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan
teknis operasional di bidang pengelolaan pendapatan dan keuangan yang
meliputi perencanaan pengendalian operasional, pendapatan, anggaran,
perbendaharaan dan akuntansi serta melaksanakan ketatausahaan dinas.
6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah
Kabupaten Musi Banyuasin.
7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
5
8. Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumiah penduduk
yang mempunyai organisasi pemerintah terendah Iangsung dibawah camat
dan tidak berhak menyelenggarakan pemerintahan sendiri.
9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.
11. Perangkat Desa adalah Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yang
terdiri atas Sekretariat Desa (Kaur Keuangan dan Kaur Umum) dan
pelaksana teknis lapangan (kepala seksi sesuai dengan kebutuhan
maksimal 5 orang) serta unsur kewilayahan (kepala dusun).
12. Sekretaris Desa adalah Perangkat Desa yang bertugas membantu Kepala
Desa dalam bidang tertib administrasi pemerintahan dan pembangunan
serta pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.
13. Pegawai Negeri Sipil, selanjutnya disingkat PNSadalah mereka yang setelah
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan, diangkat o1ehpejabat yang berwenang dan diserahi tugas-tugas
dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara Iainnya yang
ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji
menurut peraturan perundang-undangan.
14. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang merupakan
perwujudan dernokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai
un sur penyelenggara pemerintahan desa;
15. Lembaga Kemasyarakatan, atau yang disebut dengan nama lain adalah
Iembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat
seperti Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)/ Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,. yang selanjutnya disingkat
APBD,adalah suatu rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang
dibahas dan disetujui oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah.
6
17. Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk
melaksanakan fungsi bendahara umum daerah.
18. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat
Musrenbangdes adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan
secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak yang
berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan
terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di
Desa selama 5 (lima)dan 1 (satu) tahun.
19. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban desa tersebut.
20. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung-
jawaban dan pengawasan keuangan desa.
21. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya disebut
PTPKD adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk
melaksanakan pengelolaan keuangan desa.
22. Bendahara Desa adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa
untuk menerima, menytmpan, menyetorkan, menatausahakan,
membayarkan dan mempertanggungjawabkan keuangan desa dalam rangka
pelaksanaan APBDesa.
23. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disebut APBDesa
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
24. Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah
Kabupaten untuk Desa yang bersumber dari bagian dana penerimaan pajak
daerah, retribusi daerah dan dana keuangan pusat dan daerah yang
diterima oleh Kabupaten setelah dikurangi belanja pegawai.
25. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat
RPJMDesa adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun
yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan
desa, kebijakan umum dan program, dan program Satuan KeIja Perangkat
Daerah (SKPD), lintas SKPD dan program prioritas kewilayahan disertai
dengan rencana keIja.7
26. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKPDesa
adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan
penjabaran dari RPJMDesa yang memuat rancangan kerangka ekonomi
desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang
dimutakhirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan
pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan
RPJMDesa.
27. Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa yang selanjutnya
disingkat (DURKP-Desa) adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan
pembangunan Desa yang menggunakan dana yang sudah je1as sumbernya
baik dari APBN,APBD (Provinsi, Kabupaten) APBDesa, Swadaya masyarakat
dan Kerjasama dengan Pihak Ketiga.
28. Kelompok Kerja Kabupaten yang mempunyai tugas memberikan arah
kebijakan pengelolaan, pengendalian, sosialisasi, verifikasi, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Alokasi Dana Desa.
29. Kelompok Kerja Kecamatan adalah Tim yang me1akukan penelitian
kelengkapan dokumen rencana kegiatan Alokasi Dana DesajKelurahan,
pengendalian, monitoring, dan evaluasi diwilayahnya.
30. Kelompok Kerja DesajKelurahan adalah suatu Tim yang dibentuk untuk
penge101aanpe1aksanaan Alokasi Dana DesajKe1urahan.
31. Penanggungjawab Administrasi Kegiatan selanjutnya disingkat PJAKadalah
bagian dari susunan Tim Pengelola Tingkat Desa yang diwewenangkan
kepada Sekretaris Desa.
32~ Penanggung Jawab Keuangan Kegiatan PJKK adalah bagian dari susunan
Tim Pengelola Tingkat DesajKelurahan yang diwewenangkan kepada
Bendaharawan DesajKaur Keuangan Kaur Lainnya.
33. Tim Pe1aksana kegiatan selanjutnya disingkat TPK adalah Tim yang
melaksanakan kegiatan pembangunan sarana prasarana dan pemberdayaan
ekonomi produktif masyarakat yang dibiayai dari Alokasi Dana
DesajKelurahan, yang dalam pelaksanaan tugasnya didampingi oleh
fasilitator Desaj Kelurahan.
34. Sketsa desa adalah gambaran desa secara kasarjumum mengenai keadaan
sumber daya fisik (alam dan buatan) yang digunakan sebagai alat untuk
menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan keadaan sumber8
daya pembangunan dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah.
Hasilnya berupa masalah sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan
keamanan.
35. Kalender musim adalah alat untuk mengetahui masa-masa kritis dalam
kehidupan masyarakat, yaitu saat-saat dirasakannya masalah-masalah
yang menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar dan terjadi cukup parah
dan berulang-ulang.
36. Bagan kelembagaan adalah suatu gambaran keadaan peran (manfaat)
lembaga-lembaga di desa baik lembaga formal maupun lembaga non formal
bagi masyarakat.
Pasa12
Peraturan Bupati ini menetapkan Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di
Kabupaten Musi BanyUasin Tahun Anggaran 2016 sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati Musi Banyuasin ini.
Pasal3
Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
Anggaran 2016 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dihitung dengan cara:
a W = (0,25 * Zll + (0,35 * Z21+ (0,10 * Z31+ (0,30 * Z41Keterangan:W = Dana Desa setiap DesaZI = rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total
penduduk Desakabupaten/kota yang bersangkutan22 = rasio jumlah penduduk miskinDesa setiap terhadap total
penduduk miskin Desakabupaten/kota yangbersangkutan
Z3 = rasio luas wilayahDesa setiap terhadap luas wilayahDesakabupaten/kota yang bersangkutan
Z4 = rasio IKGsetiap Desa terhadap totallKGDesakabupaten/kota yang bersangkutan
b. Data jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a bersumber dari kementerian yang
berwenang dan/ atau lembaga yang menyeleggarakan urusan pemerintahan
di bidang statistik.
9
Pasa14
Indeks tingkat kesulitan geografis setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 mengacu pada indeks kesulitan geografis yang di tetapkan oleh Menteri
Keuangan.
Pasal5
(1)Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemindahbukuan dari dari
Rekening Kas Dmum Daerah ke Rekening Kas Umum Desa.
(2)Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas
Umum Desa dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari keIja setelah Dana
Desa diterima di Rekening Kas Umum Daerah.
(3)Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap:
a. tahap I pada bulan April- Juli sebesar 60% (enam puluh perseratus);
b. tahap II pada bulan Agustus - Oktober sebesar 40% (empat puluh
perseratus) .
(4)Penyaluran Dana Desa tahap I dilakukan setelah Kepala Desa
menyampaikan-:
a. APBDesa paling lambat bulan Maret; dan
b. laporan realisasi penggunaan Dana Desa semester sebelumnya.
(5)Penyaluran Dana Desa tahap II dilakukan setelah Kepala Desa
menyampaikan laporan realisasi pengunaan Dana Desa Tahap I,.
(6)Rincian Dana Desa yang diterima Desa setiap tahun dianggarkan dalam
APBDesa.
10
Pasa16
(1) Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat yang meliputi Bidang penyelenggaraan
pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain:
a. penetapan dan penegasan batas Desa;
b. pendataan Desa;
c. penyusunan tata ruang Desa;
d. penyelenggaraan musyawarah Desa;
e. pengelolaan informasi Desa;
f. penyelenggaraan perencanaan Desa;
g. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;
h. penyelenggaraan kerjasama antar Desa;
i. pengadaan sarana dan prasarana kantor Desa; dan
j. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
(2) Bidang pelaksanaan pembangunan Desa antara lain:
a. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan
lingkungan Desa antara lain:
1. tambatan perahu;
2. jalan pemukiman;3. jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian;
4. pembangkit listrik tenaga mikrohidro ;
5. lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan
6. infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa.
b. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
kesehatan antara lain:
1. air bersih berskala Desa;
2. sanitasi lingkungan;
3. pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan
4. sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.
c. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan dan kebudayaan antara lain:
11
1. taman bacaan masyarakat;
2. pendidikan anak usia dini;
3. balai pelatihanjkegiatan belajar masyarakat;
4. pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan
5. sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi
Desa.
d. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara
lain:
1. pasar Desa;2. pembentukan dan pengembangan BUMDesa;
3. penguatan permodalan BUMDesa;
4. pembibitan tanaman pangan;
5. penggilingan padi;
6. lumbung Desa;
7. pembukaan lahan pertanian;
8. pengelolaan usaha hutan Desa;
9. kolam ikan dan pembenihan ikan;
10.kapal penangkap ikan;
11.cold storage (gudang pendingin);
12.tempat pelelangan ikan;
13.tambak garam;
14.kandang ternak;
15.instalasi biogas;
16.mesin pakan ternak;17.sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.
e. pelestarian lingkungan hidup antara lain:
1.penghijauan;2. pembuatan terasering;
3. pemeliharaan hutan bakau;
4. perlindungan mata air;
5. pembersihan daerah aliran sungai;
6. perlindungan terumbu karang; dan
7. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
12
(3) Bidang Pemberdayaan Masyarakat antara lain:
a. pe1atihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;
b. pe1atihan teknologi tepat guna;
c. pendidikan, pe1atihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa,
dan Badan Pemusyawaratan Desa;
d. peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain:
1. kader pemberdayaan masyarakat Desa;
2. kelompok usaha ekonomi produktif;
3. kelompok perempuan,
4. kelompok tani,
5. kelompok masyarakat miskin,
6. kelompok ne1ayan,
7. kelompok pengrajin,8. kelompok pemerhati dan perlindungan anak,
9. kelompok pemuda;dan
10. ke1ompok lain sesuai kondisiDesa.
e. Pe1atihan lain sesuai dengan kondisi desa.
Pasal7
Penge10laan keuangan desa dike10la sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai 1 Janw,lri
sampai dengan tanggal31 Desember.
PasalS
(1)Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan
bukti yang lengkap dan sah.
(2)Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan
oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan
bukti dimaksud.
(3)Penge1uaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat
dilakukan sebe1um rancangan peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan
menjadi peraturan desa.
(4)Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
13
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasa19(1)Kepala Desa dengan dikoordinasikan oleh camat setempat menyampaikan
laporan realisasi penggunaan Dana Desa semester I dan semester II
kepada Bupati/Walikota.
(2)Penyampaian laporan realisasi penggunaan Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan ketentuan:
a. Semester I paling lambat minggu keempat bulan Juli tahun anggaran
berjalan;
b. Semester II paling lambat minggu keempat bulan Januari tahun
anggaran berikutnya.
PasallO
(1)Bupati/walikota menunda penyaluran Dana Desa dalam hal kepala desa
tidak menyampaikan APBDesa dan/atau laporan realisasi penggunaan
semester sebelumnya.
(2)Penundaan sebagaimana ayat 1 dilakukan sampai dengan disampaikannya
APBDesa dan/ atau laporan realisasi penggunaan semester sebelumnya.
(3)Bupati/walikota mengurangi penyaluran dana desa dalam hal di temukan
penyimpangan pelaksanaan yang mengakibatkan SiLPAtidak wajar.
(4)SiLPADana Desa yang tidak wajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
berupa sisa Dana Desa yang melebihi 30% (tiga puluh per seratus) dari
Dana Desa yang diterima Desa.
(5)Penggunaan Dana Desa yang tidak sesuai dengan prioritas sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 huruf a tidak mendapatkan persetujuan dari
bupati/walikota.
(6)Pengurangan Dana Desa dilaporkan oleh bupati/walikota kepada Menteri
Keuangan c.q Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.
14
------------------
Pasal!!
Peraturan Bupati/Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin
Ditetapkan di : Sekayupada tanggal : & Maret 2016
jWAKlL.BUPATI MUSI BANYUfINSELAKU PELAKSANA TUGABUPATI MUSI BANYUASIN
P-~BENI HERNEDI
Diundangkan di : SekayuPada Tanggal : 8 Maret 2016
SEKRETARIS DAERAH,
H.:t:...mBERITADAERAHKABUPATENMUS! BANYUASINTAHUN2016 NOMOR: 2-1
15