no1
DESCRIPTION
SPSSTRANSCRIPT
Salah satu konsep penting dalam statistik inferensi adalah :
Apakah beberapa sampel yg telah diambil berasal dari populasi yg sama (populasi data berdistribusi normal) ? Apakah sampel2 tersebut mempunyai varian yg sama?
Cara menguji kenormalan dg : skewness, kurtosis, histogram
no tinggi gender
1 170.2 Pria
2 172.5 Pria
3 180.3 Pria
4 172.5 Pria
5 159.6 Wanita
6 168.5 Wanita
7 168.5 Pria
8 172.5 Pria
9 174.5 Pria
10 159.6 Wanita
Contoh :Berikut adalah data tinggi badan 25 responden yg diambil secara acak ( angka dalam centimeter)
no tinggi gender
11 170.4 Wanita
12 161.3 Wanita
13 172.5 Pria
14 170.4 Wanita
15 168.9 Wanita
16 168.9 Wanita
17 177.5 Wanita
18 174.5 Pria
19 168.6 Wanita
20 164.8 Wanita
no tinggi gender
21 170.4 Pria
22 168.9 Pria
23 164.8 Wanita
24 167.2 Wanita
25 167.2 Wanita
Langkah - langkah :Data tabel diatas dimasukkan kedalam program SPSS, sebagaimana caranya yg telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.
Tampilan pada variabel view
Tampilan pada data view
Pengolahan data dg SPSS
Buka lembar kerja/file deskriptif sesuai kasus di atas, atau jika sudah terbuka ikuti prosedur berikut.
Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian pilih submenu Descriptive Statistic
Dari serangkaian pilihan yg ada, sesuai kasus, pilih Frequencies… untuk menampilkan tabel frekuensi. Klik pilihan tersebut, maka tampak di layar :
Variable(s) atau variable yg akan dimasukkan. Oleh karena akan dibuat frekuensi dari variabel tinggi, maka klik mouse pada variabel tinggi, kemudian klik tanda ‘>’ ( yg sebelah atas), maka variabel tinggi berpindah ke variable(s)
Pengisian :
Klik pilihan Statistic Tampak di layar :
Pengisian :
Pilihan statistic meliputi berbagai ukuran utk menggambarkan data (statistik diskriptif)
Percentiles value atau nilai persentil, utk keseragaman, klik Quartiles dan Percentiles(s). Kemudian pd kotak di samping kanan percentiles ketik 10, lalu tekan Add. Sekali lagi ketik 90 pd kotak terdahulu dan klik lagi tombol Add. Pengerjaan ini dimaksudkan untuk membuat nilai persentil pd 10 dan 90
Dispersion atau penyebaran data. Utk keseragaman, semua atau keenam jenis pengukuran dispersi dipilih semua.
Central Tendency atau pengukuran pusat data. Utk keseragaman klik Mean dan Median.
Distribution atau bentuk distribusi data. Utk keseragaman, klik Skewness dan Kurtosis
Tekan Continue setelah selesai input utk melanjutkan proses berikutnya
Pengisian :
Klik pilihan Chart, maka tampak di layar :
Pengisian :
Chart berhubungan dg jenis grafik yg akan ditampilkan.Pengisian : Chart type atau jenis grafik, utk keseragaman pilih Histogram dg juga memilih with normal curve
Tekan Continue setelah selesai input utk melanjutkan proses berikutnya
Klik pilihan Format, maka tampak dilayar :
Pengisian :
Pilihan ini berhubungan dg susunan (format) data.Pengisian : Order by atau data output akan disusun seperti apa. Utk keseragaman, output akan disusun naik (data dari terkecil ke terbesar).Oleh karena itu, pilih Ascending value.Abaikan bagian lain dan tekan Continue utk kembali ke kotak dialog utama
Tekan OK jika semua pengisian telah selesai
Output SPSS ( 1 ) :
Ukuran Skewness adalah -0,155. Utk penilaian, nilai tersebut diubah ke angka rasio
Rasio skewness adalah : nilai skewness/standard error skewness
Atau dalam kasus ini rasio skewness = -0.155/0.464 = -0.334 Sebagai pedoman, jika rasio skewness berada diantara -2 sampai dengan +2, maka distribusi data adalah normal.
Oleh karena -0.334 terletak pada daerah tersebut, maka dp dikatakan distribusi sampel data tinggi badan adalah normal
Analisis :
Ukuran Kurtosis adalah 0.452. Utk penilaian, nilai tersebut diubah ke angka rasio
Rasio kurtosis adalah : nilai kurtosis/standard error kurtosis Atau dalam kasus ini rasio kurtosis = 0.452/0.902 = 0.0005
Sebagai pedoman, jika rasio kurtosis berada diantara -2 sampai dg +2, maka disebut data adalah normal.
Oleh karena 0.0005 terletak pd daerah tersebut, maka dp dikatakan distribusi sampai data tinggi badan adalah normal
Analisis :
Output SPSS ( 2 ) :
Output SPSS ( 3 ) :
Bagian ketiga menggambarkan grafik data yg telah dibuat frekuensinya.
Terlihat bahwa batang histogram mempunyai kemiripan bentuk dg kurva normal (berbentuk seperti lonceng) yg disertakan.
Hal ini membuktikan bahwa distribusi tersebut sudah dp dikatakan normal atau mendekati normal.
Analisis :
Cara menguji kenormalan dg : kolmogorof-smirnov, shapiro-wilkLangkah – langkah : Buka lembar kerja /file deskriptif sesuai kasus di atas, atau jika sudah terbuka ikuti prosedur berikut. Dari menu utama SPSS, pilih menu Analize, kemudian pilih submenu Descriptive Statistic
Dari serangkaian pilihan yg ada, sesuai kasus pilih Explorer… Klik pilihan tersebut, maka tampak dilayar
Pengisian : Dependent list, klik variabel tinggi, kemudian klik tanda ‘>’ (yg sebelah atas), maka veriabel tinggi berpindah ke dependent list. Factor list, variabel gender, kemudian klik tanda ‘>’ (yg sebelah atas), maka variabel gender berpindah ke foktor List List cases by atau kasus akan diurutkan menurut variabel mana? Dalam kasus ini, karena variabel hanya dua dan semua sudah masuk ke dependent dan factor, maka isian tersebut diabaikan saja.
Pengisian : Kemudian klik pilihan Statistic, tampak dilayar : Terlihat default dari SPSS yg memilih descriptive. Utk keseragaman, biarkan saja pilihan tersebut (tidak usah diubah)
Pengisian :Tekan Continue setelah selesai input utk melanjutkan proses berikutnya. Kemudian klik pilihan Plots. Utk keseragaman, pilihan diisi : Pada boxplot adalah pilihan None atau tdk akan dibuat Boxplot Pada Descriptive, tdk ada yg dipilih, atau stem and leaf dideselect (klik kotak sebelah hingga tdk ada tanda apapun disana) Klik pilihan Normality plots with test. Pilihan ini utk membuat gambar uji normalitas Pada pilihan spread vs level with levene test, pilih Power estimation utk menguji kesamaan varian.
Tekan Continue setelah selesai input utk melanjutkan proses berikutnya.
Pengisian : Pada bagian Display (lihat bagian pertama pengisian) atau penampilan, pilih Both yg berarti baik statistic maupun plots akan digunakan
Tekan OK jika semua pengisian telah selesai
Output SPSS ( 1 ) :
Output SPSS ( 2 ) :
Analisis :Output bagian statistik deskriptif.
Bagian ini sudah dibahas pd penjelasan sebelumnya, yg pd prinsipnya menggambarkan ukuran terpusat tinggi badan yg dimiliki kedua gender
Output SPSS ( 3 ) :
Analisis :Output test of Normality.
Pedoman pengambilan keputusan :
Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05, Distribusi adalah tidak normal (simetris)
Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, Distribusi adalah normal (simetris)
Analisis :Ada dua uji, yaitu :
1.Kolmogorov smirnov dg keterangan adalah sama dg uji Lilliefor (lihat tanda ‘a’ dibawah tabel). Didapat baik utk gender Pria ataupun Wanita, tingkat signifikansi atau nilai probabilitas yg diatas 0.05 (0.125 dan 0.200 lebih besar dari 0.05), maka dp dikatakan distribusi kedua sampel adalah normal.
1.Shapiro wilk. Didapat baik utk gender Pria ataupun Wanita, tingkat signifikansi atau nilai probabilitas yg diatas 0.05 (0.110 dan 0.279 lebih besar dari 0.05), maka dp dikatakan distribusi kedua sampel adalah normal.
Analisis :Output test of Homogenety of variance.
Pedoman pengambilan keputusan :
Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05, data berasal dari populasi-populasi yg mempunyai varian tdk sama
Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, data berasal dari populasi-populasi yg mempunyai varian sama
Hanya ada satu uji, yaitu uji Levene :
Levene test. Didapat tingkat signifikansi atau nilai probabilitas yg di atas 0.05 (0.232 lebih besar dari 0.05), maka dp dikatakan data berasal dari populasi-populasi yg mempunyai varian sama
Output SPSS ( 4 ) :
Output SPSS ( 5 ) :
Analisis :Output utk menguji Normalitas dg Plot (Q-Q plot).
Pada gambar Q-Q Plot utk variabel tinggi baik utk gender Pria ataupun Wanita, terlihat ada garis lurus dari kiri ke kanan atas. Garis itu berasal dari nilai Z (lihat pembahasan z score). Jika suatu distribusi data normal, maka data akan tersebar di sekeliling garis. Terlihat bahwa memang data tersebar di sekeliling garis (kecuali ada satu data pria dan satu data wanita yg ‘outlier’. Oleh karena itu dp dikatakan bahwa distribusi adalah normal
Output SPSS ( 6 ) :
Output SPSS ( 7 ) :
Analisis :Output utk menguji Normalitas dg Plot (Detrended Normal Q-Q plot).
Output ini (dua buah dg gender pria dan wanita) utk mendeteksi pola-pola dari titik-titik yg bukan bagian dari kurva normal.
Terlihat bahwa baik pd gender pria atau wanita, sebagian besar data terpola di sekitar garis, kecuali dua buah data yg masing-masing ada di pojok kanan atas. Hal ini membuktikan bahwa distribusi data adalah normal
Output SPSS ( 8 ) :
no tinggi gender
1 70.3 Wanita
2 72.4 Pria
3 80.5 Wanita
4 72.3 Pria
5 59.5 Wanita
6 68.6 Wanita
7 68.7 Pria
8 72.5 Wanita
9 74.4 Pria
10 59.5 Wanita
Latihan :Berikut adalah data berat badan 25 responden yg diambil secara acak ( angka dalam kilogram)
no tinggi gender
11 70.2 Pria
12 61.4 Wanita
13 72.3 Pria
14 70.2 Wanita
15 68.6 Pria
16 68.4 Wanita
17 77.2 Wanita
18 74.3 Pria
19 68.4 Wanita
20 64.5 Pria
no tinggi gender
21 70.5 Pria
22 68.6 Pria
23 64.7 Wanita
24 67.4 Wanita
25 67.3 Pria