no - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika bab ii.pdf · 10 kalsium...

42
29 29 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Definisi ASI Menurut khasanah (2011) menjelaskan bahwa ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam- garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna bagi makanan bayi (Khamzah, 2012). 2. Komposisi ASI Tahapan produksi ASI adalah kolostrum, ASI transisi dan ASI matur. Kolostrum adalah ASI yang berwarna kekuningkuningan atau jernih dan lebih kental, dan hanya diproduksi sekali pada hari pertama bayi lahir (Depkes RI, 2007). ASI transisi merupakan ASI peralihan dari kolostrum ke ASI biasa sampai hari ke-14, warnanya mulai memutih, sedangkan ASI matur sudah berwarna putih dan merupakan makanan lengkap untuk bayi (Indiarti & Sukaca, 2009). Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Upload: nguyencong

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

29

29

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Air Susu Ibu (ASI)

1. Definisi ASI

Menurut khasanah (2011) menjelaskan bahwa ASI adalah cairan

putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui.

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-

garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna bagi

makanan bayi (Khamzah, 2012).

2. Komposisi ASI

Tahapan produksi ASI adalah kolostrum, ASI transisi dan ASI matur.

Kolostrum adalah ASI yang berwarna kekuningkuningan atau jernih dan

lebih kental, dan hanya diproduksi sekali pada hari pertama bayi lahir

(Depkes RI, 2007). ASI transisi merupakan ASI peralihan dari kolostrum ke

ASI biasa sampai hari ke-14, warnanya mulai memutih, sedangkan ASI

matur sudah berwarna putih dan merupakan makanan lengkap untuk bayi

(Indiarti & Sukaca, 2009).

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

30

Komposisi kolostrum dan ASI dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah

ini.

Tabel 2.1 Komposisi Kolostrum dan ASI

(setiap 100 ml)

No

Zat-zat Gizi Satuan Kolostrum ASI

1 Energi Kkal 58.0 70

2 Protein G 2.3 0.9

3 Kasein Mg 140.0 187.0

4 Laktosa G 5.3 7.3

5 Lemak G 2.9 4.2

6 Vitamin A Ug 151.0 75.0

7 Vitamin B1 Ug 1.9 14.0

8 Vitamin B2 Ug 30.0 40.0

9 Vitamin B12 Mg 0.05 0.1

10 Kalsium Mg 39.0 35.0

11 Zat Besi (Fe) Mg 70.0 100.0

12 Fosfor Mg 14.0 15.0

Sumber: Depkes RI, 2007

3. Manfaat ASI

a. Manfaat yang diberikan ASI bagi bayi

Menurut Khasanah (2011) manfaat yang diberikan ASI untuk

bayi adalah sebagai berikut :

1) ASI baik bagi pertumbuhan emas otak bayi

Otak bayi membesar dua kali lipat dalam tahun pertama

kehidupan. Sel-sel otak yang banyaknya 14 miliar sel, tidak bisa

tumbuh dan berkembang secara alami saja sehingga ia

membutuhkan nutrisi. ASI mengandung AA (Asam Arakhidonat)

yang termasuk kelompok omega-6 dan DHA (Asam Dekosa

Heksanoat) kelompok omega-3 dan nutrisi lain seperti protein,

laktosa, dan lemak lainnya yang merupakan zat yang dapat

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

31

merangsang pertumbuhan otak bayi. Makanan yang paling bagus

dan dapat menunjang pertumbuhan otak bayi tidak ada selain ASI

eksklusif.

2) ASI sebagai sumber gizi

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan

komposisi yang seimbang karena disesuaikan dengan kebutuhan

bayi pada masa pertumbuhan. Jika proses menyusui dilakukan

dengan teknik yang tepat dan benar, produksi ASI seorang ibu akan

cukup sebagai makanan tunggal bagi bayi normal sampai dengan

usia 6 bulan. Selain nutrisinya yang lengkap, jumlah atau volume

dan komposisi ASI juga akan menyesuaikan kebutuhan bayi.

3) ASI meringankan pencernaan bayi

Kondisi system pencernaan bayi pada bulan-bulan pertama

belum berfungsi secara sempurna. Sehinggga nutrisi yang masuk

tidak boleh yang memperberat kerja system pencernaan. Selain ASI

mengandung nutrisi yang lengkap, ASI juga dilengkapi dengan

enzim-enzim yang membantu proses pencernaan sehingga

meringankan kerja system pencernaan bayi.

4) ASI meningkatkan kekebalan tubuh bayi

Disamping memenuhi kebutuhan nutrisinya, ASI juga

melindungi bayi dari berbagai macam penyakit. ASI mengandung

faktor kekebalan tubuh yang diperlukan bagi tubuh, ASI awal

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

32

mengandung faktor kekebalan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan

ASI yang keluar selanjutnya.

5) ASI menghindari bayi dari alergi

Alergi adalah suatu bentuk penolakan tubuh yang berlebihan

atas masuknya zat asing kedalam tubuh. Alergi sering terjadi pada

bayi karena sistem pengamanan tubuh yang belum terbentuk

sempurna. Bayi yang diberi ASI terhindar dari alergi karena ASI

mengandung antibody IgA tinggi dalam ASI yang berfungsi sebagai

pencegahan sistem imun terhadap zat pemicu alergi.

6) ASI tidak menimbulkan karies gigi pada bayi

Kandungan selenium yang banyak dalam ASI mampu

melindungi bayi terhadap timbulnya karies gigi. Karies gigi pada

bayi yang terdapat pada susu formula jauh lebih tinggi dibanding

yang terdapat pada ASI.

b. Manfaat yang diberikan ASI bagi ibu

Manfaat memberikan ASI tidak hanya dirasakan oleh bayi saja,

tetapi menyusui juga banyak memberikan manfaat bagi ibu, adapun

manfaat bagi ibu menurut Khasanah (2011) adalah :

1) Menguntungkan secara ekonomi

Dengan ibu menyusui bayinya maka tidak perlu mengeluarkan

biaya untuk makanan bayi, dengan demikian menyusui dapat

menghemat pengeluaran rumah tangga. Biaya bisa dialokasikan

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

33

untuk memberikan makanan yang bergizi bagi ibu karena

menyusui memerlukan zat gizi yang lebih

2) Timbul rasa percaya diri

Menyusui dapat memberikan rasa percaya diri bahwa ibu

mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk

bayinya

3) Menyusui dapat menunda kehamilan

Menyusui dapat dijadikan cara Keluarga Berencana (KB) yang

paling efektif untuk mencegah kehamilan jika dilakukan secara

tepat dengan beberapa syarat, yaitu belum mengalami menstruasi,

pemberian ASI-nya tidak boleh dihentikan sama sekali. Dengan

menyusui dapat menunda haid dan kehamilan sehingga hal ini bisa

digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum

dikenal dengan Metode Amenorea Laktasi (MAL)

4) Mempercepat pengecilan ukuran Rahim

Saat menyusui, terdapat hormone oksitosin yang berperan

dalam produksi ASI, hormone tersebut juga berfungsi membantu

rahim kembali lebih cepat dibandingkan ibu yang tidak menyusui.

5) Mengurangi resiko berat badan berlebih

Dengan menyusui, lemak yang ada di tubuh akan diubah

menjadi ASI sehingga tidak menyebabkan kegemukan dan cepat

mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelumnya. Menyusui

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

34

membutuhkan energi sekitar 500 kalori per hari sehingga ibu tidak

perlu mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi.

6) Mengurangi resiko kanker payudara

Diperkirakan zat innate immune system yang terdapat dalam

ASI memberikan perlindungan terhadap jaringan payudara ibu

sehingga bisa terhindar dari ancaman kanker payudara.

7) Mengurangi stress dan kegelisahan

Hormon oksitosin akan keluar saat ibu menyusui bayinya,

hormone ini berguna untuk mengurangi stress yang dialami

sehingga ibu yang menyusui akan memiliki perasaan yang positif

dan dapat melakukan lebih banyak hal-hal positif lainnya.

c. Manfaat ASI bagi Negara

Menurut Prasetyo (2009) manfaat ASI bagi Negara adalah

sebagai berikut:

1) Menghemat devisa Negara karena tidak perlu mengimpor susu

formula dan peralatan lainnya.

2) Bayi sehat membuat Negara lebih sehat.

3) Menghemat pada sector kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit

hanya sedikit.

4) Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka

kematian.

5) Melindungi lingkungan lantaran tidak ada pohon yang digunakan

sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu, dan perlengkapannya.

6) ASI merupakan sumber daya yang terus-menerus diproduksi.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

35

B. Susu Formula

1. Definisi Susu Formula

Susu formula adalah susu buatan yang diproduksi oleh pabrik

sebagai substitusi atau pengganti ASI karena ASI tidak ada atau tidak bisa

diberikan (Lisal, 2008).

Susu formula menurut WHO (2013) yaitu susu yang diproduksi

oleh industri untuk keperluan asupan gizi yang diperlukan bayi. Susu

formula kebanyakan tersedia dalam bentuk bubuk. Perlu dipahami susu

cair steril sedangkan susu formula tidak steril.

Pemberian susu formula diindikasikan untuk bayi yang karena

sesuatu hal tidak mendapatkan ASI atau sebagai tambahan jika produksi

ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi. Penggunaan susu formula ini

sebaiknya meminta nasehat kepada petugas kesehatan agar

penggunaannya tepat (Nasar, dkk, 2010).

Walaupun memiliki susunan nutrisi yang baik, tetapi susu sapi

sangat baik hanya untuk anak sapi, bukan untuk bayi. Oleh karena itu,

sebelum dipergunakan untuk makanan bayi, susunan nutrisi susu formula

harus diubah hingga cocok untuk bayi. Sebab, ASI merupakan makanan

bayi yang ideal sehingga perubahan yang dilakukan pada komposisi nutrisi

susu sapi harus sedemikian rupa hingga mendekati susunan nutrisi ASI

(Khasanah, 2011).

2. Komposisi Susu Formula

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

36

Secara umum, komposisi utama susu formula adalah susu sapi yang

mengandung laktosa dan/atau sukrosa sebagai sumber karbohidrat, protein

susu sapi, dan biasanya ditambahkan minyak nabati sebagai sumber lemak,

khususnya sumber Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA). Ada pula susu

formula khusus yang disediakan untuk bayi/anak yang memiliki penyakit

tertentu (Wardlaw and Hampl, 2007). Susu formula umum ada beberapa

jenis, yaitu:

a. Adapted Formula (AF), susu formula yang disesuaikan dengan

kebutuhan bagi bayi yang baru lahir samapi umur 6 bulan (Khasanah,

2011).

b. Complete Starting Formula (CSF), susu formula dengan susunan zat

gizinya lengkap dan pemberiannya dapat dimulai setelah bayi

dilahirkan.

c. Follow Up Formula (FUF), susu formula lanjutan yang gunanya

mengganti formula bayi yang sedang dipakai dengan formula tersebut.

d. Susu formula Premature, susu formula yang digunakan untuk bayi

yang lahir premature.

e. Susu Hipoalergenik (Hidrolisat), susu formula yang diberikan kepada

bayi yang mengalami gangguan pencernaan protein.

f. Susu Soya, susu formula bebas laktosa untuk bayi dan anak yang

mengalami alergi terhadap protein susu sapi (Khamzah, 2012).

g. Kid formula (1+), susu formula untuk anak berusia di atas 1 tahun.

Kandungan proteinnya lebih tinggi dengan vitamin dan mineralnya

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

37

sebab kebutuhan bayi juga bertambah. Komposisi masing-masing

susu formula tersebut bila dibandingkan dengan susu sapi dan ASI

dapat dilihat dalam tabel 2.2 sebagai berikut.

Tabel 2.2 Perbandingan Komposisi antara Susu Sapi (SS), Air Susu Ibu

(ASI), Adapted Formula (AF).

Zat Gizi Susu Sapi ASI AF

Energi (kkal) 65 65-70 67-67,6

Protein (g) 3,4 0,9-1,4 1,5-1,6

Kasein/whey (g) 1-1,2 0,7-1,5 0,9-0,96

Kasein (g) - 0,4-0,5 0,6-0,64

Laktamil bumil (mg) - 161 -

Laktoferin (mg) - 167 -

Ig (A) - 142 -

Laktosa (g) 4,3 7,3 -

Lemak (g) 3,9 3,0-5,5 3,4-3,64

Vitamin A (mg) 41 75 -

Vitamin B1 (mg) 43 14 -

Vitamin B2 (mg) 145 40 -

Asam Nikotinmik

(mg)

82 160 -

Vitamin B6 (mg) 64 12-15 -

Asam pantotenik (mg) 340 246 -

Biotin (mg) 2,8 0,6 -

Asam folat (mg) 0,13 0,1 -

Vitamin B12 (mg) 0,02 0,1 -

Vitamin C (mg) 1,1 5 -

Vitamin D (mg) 0,02 0,04 -

Vitamin Z (mg) 0,07 0,25 -

Vitamin K (mg) 6 1,5 -

Mineral (g) - 0,2 0,25-0,3

Kalsium (mg) 130 30-35 44,4-60

Kalium (mg) - 40 55-72

Klorin (mg) 108 30-40 37-41

Tembaga (mg) 14 40 -

Zat besi atau ferum

(mg)

70 100 0,5-1,3

Magnesium (mg) 12 4 4,6-5,3

Potassium (mg) 145 57 -

Sodium (mg) 58 15 -

Sulfur (mg) 30 14 -

Fosfor (mg) - 30 28,3-34

Natrium (mg) - 10 15-24

Sumber : Nur Khasanah (2011) & Siti Nur Khamzah (2012)

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

38

Beberapa bahan dasar yang sering ditambahkan untuk keperluan

tertentu termasuk kelengkapan nutrisi, di antaranya adalah (Widodo,

2009):

a. Susu bubuk skim. Susu bubuk skim yang ditambahkan memiliki

padatan total 96,81% (protein 34,11%, kadar lemak 1,33% dan kadar

air 3,19%). Penambahan skim bertujuan untuk meningkatkan kadar

lemak.

b. Potasium kaseinat, merupakan bahan tambahan kadar yang kadar

protein 84,15%, lemak 0,63%, padatan total 95,63, dan kadar air

4,37%. Penambahan potasium kaseinat bertujuan mengatur kadar

protein pada produk akhir.

c. Butter oil, ditambahkan bila produk akhir yang dikehendaki memiliki

kadar lemak yang tinggi.

d. Vitamin premik, merupakan campuran vitamin (A, D, E, K, kalsium

pantotenat, thiamin monositrat, nikotinamida, piridoksin,

hidroklorida, asam folat, sodium askorbat dan Dbiotin).

e. Mineral sebagai elemen yang sering ditambahkan pada susu formula

bubuk untuk memenuhi nutrisi bayi.

f. Lesitin, merupakan bioemulsifier yang mampu menggabungkan

gugus polar dan non polar sehingga susu bubuk dapat larut air.

g. Raftilosa, malto dekstrin dan Frukto Oligosakarida (FOS), diberikan

sebagai prebiotik.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

39

h. Madu dan sukrosa, diberikan untuk memberi rasa manis pada susu,

terutama susu formula bubuk untuk balita.

i. Kalsium karbonat, penambahannya bertujuan untuk pengkayaan

kalsium pada susu formula bubuk.

3. Kelemahan Susu Formula

Siti Nur Khamzah (2012) menjelaskan beberapa kelemahan atau

kekurangan yang ada pada susu formula yaitu :

a. Kandungan susu formula tidak selengkap ASI

b. Susu formula mudah tercemar

c. Menimbulkan diare dan sering muntah

d. Menimbulkan alergi

e. Obesitas

f. Pemborosan

g. Kurang vitamin dan zat besi

h. Terlalu banyak mengandung garam

i. Kandungan lemak dan protein yang tidah cocok

j. Menimbulkan alergi

Sutomo dan Anggraini (2010) juga menjelaskan susu formula

mempunyai beberapa kelemahan, antara lain; kurang praktis karena harus

dipersiapkan terlebih dahulu, tidak dapat bertahan lama, mahal dan tidak

selalu tersedia, cara penyajian harus tepat dapat menyebabkan alergi.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

40

4. Efek atau dampak negatif pemberian susu formula

Roesli (2008) menjelaskan berbagai dampak negatif yang terjadi

pada bayi akibat dari pemberian susu formula, antara lain:

a. Gangguan saluran pencernaan (muntah, diare)

Judarwanto (2007) menjelaskan bahwa anak yang diberi susu

formula lebih sering muntah/gumoh, kembung, “cegukan”, sering

buang angin, sering rewel, susah tidur terutama malam hari. Saluran

pencernaan bayi dapat terganggu akibat dari pengenceran susu

formula yang kurang tepat, sedangkan susu yang terlalu kental dapat

membuat usus bayi susah mencerna, sehingga sebelum susu dicerna

oleh usus akan dikeluarkan kembali melalui anus yang mengakibatkan

bayi mengalami diare (Khasanah, 2011).

b. Infeksi saluran pernapasan

Gangguan saluran pencernaan yang terjadi dalam jangka

panjang dapat mengakibatkan daya tahan tubuh berkurang sehingga

mudah terserang infeksi terutama ISPA (Judarwanto, 2007). Susu sapi

tidak mengandung sel darah putih hidup dan antibiotik sebagai

perlindungan tubuh dari infeksi. Proses penyiapan susu formula yang

kurang steril dapat menyebabkan bakteri mudah masuk (Khasanah,

2011).

c. Meningkatkan resiko serangan asma

ASI dapat melindungi bayi dari penyakit langka botulism,

penyakit ini merusak fungsi saraf, menimbulkan berbagai penyakit

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 13: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

41

pernapasan dan kelumpuhan otot (Nasir, 2011). Peneliti sudah

mengevaluasi efek perlindungan dari pemberian ASI, bahwa

pemberian ASI melindungi terhadap asma dan penyakit alergi lain.

Sebaliknya, pemberian susu formula dapat meningkatkan resiko

tersebut (Oddy, dkk, 2003) dalam (Roesli, 2008).

d. Meningkatkan kejadian karies gigi susu

ASI mengurangi penyakit gigi berlubang pada anak (tidak

berlaku pada ASI dengan botol), karena menyusui lewat payudara ada

seperti keran, jika bayi berhenti menghisap, otomatis ASI juga akan

berhenti dan tidak seperti susu botol. Sehingga ASI tidak akan

mengumpul pada gigi da menyebabkan karies gigi (Nasir, 2011).

e. Menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif

Susu formula mengandung glutamate (MSG-Asam amino) yang

merusak fungsi hypothalamus pada otak – glutamate adalah salah satu

zat yang dicurigai menjadi penyebab autis (Nasir, 2011).

Penelitian Smith, dkk (2003) dalam Roesli (2008), bayi yang

tidak diberi ASI mempunyai nilai lebih rendah dalam semua fungsi

intelektual, kemampuan verbal dan kemampuan visual motorik

dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI.

f. Meningkatkan resiko kegemukan (obesitas)

Kelebihan berat badan pada bayi yang mendapatkan susu

formula diperkirakan karena kelebihan air dan komposisi lemak tubuh

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 14: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

42

yang berbeda dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI (Khasanah,

2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Amstrong,dkk (2002) dalam

Roesli (2008) membuktikan bahwa kegemukan jauh lebih tinggi pada

anak-anak yang diberi susu formula. Kries dalam Roesli (2008)

menambahkan bahwa kejadian obesitas mencapai 4,5%- 40% lebih

tinggi pada anak yang tidak pernah diberikan ASI.

g. Meningkatkan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah

ASI membantu tubuh bayi untuk mendapat kolesterol baik,

artinya melindungi bayi dari penyakit jantung pada saat sudah dewasa.

ASI mengandung kolesterol tinggi (fatty acid) yang bermanfaat untuk

bayi dalam membangun jaringan-jaringan saraf dan otak. Susu yang

berasal dari sapi tidak mengandung kolesterol ini (Nasir, 2011).

Hasil penelitian Singhal, dkk (2001) dalam Roesli (2008);

menyimpulkan bahwa pemberian ASI pada anak yang lahir prematur

dapat menurunkan darah pada tahun berikutnya.

h. Meningkatkan resiko infeksi yang berasal dari susu formula yang

tercemar

Pembuatan susu formula di rumah tidak menjamin bebas dari

kontaminasi mikroorganisme patogen. Penelitian menunjukkan

bahwa banyak susu formula yang terkontaminasi oleh

mikroorganisme patogen (Sidi, et al. 2003).

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 15: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

43

Kasus wabah Enterobacteri zakazakii di Amerika Serikat,

dilaporkan kematian bayi berusia 20 hari yang mengalami demam,

takikardia, menurunnya aliran darah dan kejang pada usia 11 hari

(Weir (2002) dalam Roesli, 2008).

i. Meningkatkan kurang gizi

Pemberian susu formula yang encer untuk menghemat

pengeluaran dapat mengakibatkan kekurangan gizi karena asupan

kurang pada bayi secara tidak langsung. Kurang gizi juga akan terjadi

jika anak sering sakit, terutama diare dan radang pernafasan (Roesli,

2008).

j. Meningkatkan resiko kematian

Chen dkk (2004) dalam Roesli (2008), bayi yang tidak pernah

diberi ASI berisiko meninggal 25% lebih tinggi dalam periode

sesudah kelahiran daripada bayi yang mendapat ASI. Pemberian ASI

yang lebih lama akan menurunkan resiko kematian bayi.

Praptiani (2012), menyusui adalah tindakan terbaik karena

memberikan susu melalui botol dapat meningkatkan resiko kesehatan

yang berhubungan dengan pemberian susu formula diantaranya yaitu;

Peningkatan infeksi lambung, infeksi otitis media, infeksi

perkemihan, resiko penyakit atopik pada keluarga yang mengalami

riwayat penyakit ini, resiko kematian bayi secara mendadak, resiko

diabetes melitus bergantung insulin, Penyakit kanker dimasa kanak-

kanak

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 16: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

44

5. Faktor yang mempengaruhi pemberian susu formula

Arifin (2004), menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan yaitu:

a. Faktor pendidikan

Seseorang yang berpendidikan tinggi dan berpengetahuan luas

akan lebih bisa menerima alasan untuk memberikan ASI eksklusif

karena pola pikirnya yang lebih realistis dibandingkan yang tingkat

pendidikan rendah (Arifin, 2004).

b. Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif adalah hal yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang, salah satunya kurang

memadainya pengetahuan ibu mengenai pentingnya ASI yang

menjadikan penyebab atau masalah dalam peningkatan pemberian

ASI (Roesli, 2008).

c. Pekerjaan

Bertambahnya pendapatan keluarga atau status ekonomi yang

tinggi serta lapangan pekerjaan bagi perempuan berhubungan dengan

cepatnya pemberian susu botol. Artinya mengurangi kemungkinan

untuk menyusui bayi dalam waktu yang lama (Amirudin, 2006).

Penelitian Erfiana (2012), ibu yang tidak memberikan susu

formula sebagian besar oleh ibu yang tidak bekerja yaitu sebanyak 32

responden (88,9%) sehingga status pekerjaan dapat mempengaruhi

pemberian susu formula pada bayi.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 17: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

45

d. Ekonomi

Hubungan antara pemberian ASI dengan ekonomi/

penghasilan ibu dimana ibu yang mempunyai ekonomi rendah

mempunyai peluang lebih memilih untuk memberikan ASI dibanding

ibu dengan sosial ekonomi tinggi kerena ibu yang ekonominya rendah

akan berfikir jika ASI nya keluar maka tidak perlu diberikan susu

formula karena pemborosan (Arifin, 2004).

e. Budaya

Budaya modern dan perilaku masyarakat yang meniru negara

barat mendesak para ibu untuk segera menyapih anaknya dan memilih

air susu buatan atau susu formula sebagai jalan keluarnya (Arifin,

2004).

f. Psikologis

Ibu yang mengalami stres dapat menghambat produksi ASI

sehingga ibu kurang percaya diri untuk menyusui bayinya (Kurniasih,

2008). Ibu yang tidak memberikan susu formula sebagian besar

dilakukan oleh ibu yang kondisi psikologi baik yaitu sebanyak 33

responden (89,2) sehingga psikologis ibu mempengaruhi pemberian

susu formula pada bayi (Erfiani, 2012).

g. Informasi susu formula

Ibu yang tidak memberikan susu formula sebagian besar yang

tidak terpapar produk susu formula sebanyak 4 responden (36,4%)

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 18: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

46

sehingga iklan produk susu formula dapat mempengaruhi pemberian

susu formula.

h. Kesehatan

Ibu yang menderita sakit tertentu seperti ginjal atau jantung

sehingga harus mengkonsumsi obat-obatan yang dikhawatirkan dapat

mengganggu pertumbuhan sel-sel bayi, bagi ibu yang sakit tetapi

masih bisa menyusui maka diperbolehkan untuk menyusui bayinya

(Kurniasih, 2008).

i. Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita

Terdapat anggapan bahwa ibu yang menyusui akan merusak

penampilan. Padahal setiap ibu yang mempunyai bayi selalu

mengalami perubahan payudara, walaupun menyusui atau tidak

menyusui (Arifin, 2004).

j. Ketidaktahuan ibu tentang pentingnya ASI

Cara menyusui yang benar dan pemasaran yang dilancarkan

secara agresif oleh para produsen susu formula merupakan faktor

penghambat terbentuknya kesadaran orang tua dalam memberikan

ASI eksklusif (Nuryati, 2007).

k. Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan susu

botol

Persepsi masyarakat gaya hidup mewah membawa dampak

menurutnya kesediaan menyusui. Bahkan adanya pandangan bagi

kalangan tertentu bahwa susu botol sangat cocok untuk bayi dan

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 19: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

47

dipengaruhi oleh gaya hidup yang selalu ingin meniru orang lain

(Khasanah, 2011).

l. Peran petugas kesehatan

Masyarakat kurang mendapat penerangan atau dorongan

tentang manfaat pemberian ASI (Roesli, 2008).

C. Tumbuh kembang pada Bayi

1. Pengertian Tumbuh Kembang

Menurut Siti Nur Khamzah (2012) makna tumbuh dan kembang

sebenarnya merupakan proses yang berbeda, namun keduanya tidak

berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan satu sama lain. Pertumbuhan adalah

bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intra seluler, bersifat

kuantitatif sehingga dapat diukur menggunakan satuan panjang, satuan

berat, dan ukuran kepala. Adapun yang dimaksud dengan perkembangan

adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks, bersifat kualitatif, pengukuran dalam dilakukan menggunakan

skrining perkembangan.

Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan pertambahan jumlah dan

ukuran sel secara kuantitatif, dimana sel-sel tersebut mensintesis protein

baru yang nantinya akan menunjukkan pertambahan seperti umur, tinggi

badan, berat badan dan pertumbuhan gigi (Maryunani, 2010).

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 20: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

48

Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan keahlian

(kualitas) dan merupakan aspek tingkah laku pertumbuhan. Contohnya :

Kemampuan berjalan, berbicara dan berlari (Marni dan Rahardjo, 2012).

2. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Pertumbuhan bayi

Hampir tidak ada dua bayi yang sama dalam pertumbuhan, ada

yang tetap tumbuh kecil, tetapi ada juga yang menjadi besar, tumbuh

sacara berlebihan diantara kedua pertumbuhan tersebut dinamakan

”pertumbuhan rata-rata” (Maryunani, 2010). Pertumbuhan rata-rata

seorang bayi dipengaruhi oleh:

1) Faktor keturunan

2) Faktor gizi (makanan)

3) Faktor kemampuan oran tuannya (sosial-ekonomi)

4) Faktor kelamin

5) Faktor ras/suku bangsa

Untuk menilai pertumbuhan anak, baik bayi maupun balita

dapat diambil ukuran-ukuran “Antropometri“. Pengukuran

antopometri merupakan hal yang penting dalam menilai status gizi

dan perawatan bayi, pengukuran ini cepat, tidak mahal, tidak invasive.

Tujuan yang hendak dicapai dalam pemeriksaan antropometri ini

adalah : untuk penapisan status gizi pada orang yang berkebutuhan

khusus, survei status gizi untuk memperoleh gambaran status gizi

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 21: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

49

masyarakat pada saat tertentu dan pemantauan bermanfaat sebagai

gambaran perubahan status gizi dari waktu ke waktu (Arisman, 2009).

Menurut Jellife, (1966) dan Vaughan, (1979) dalam Santoso

dan Ranti (2009) pemeriksaan fisik antropometri yang bertujuan

untuk penilaian status gizi termasuk hal-hal sebagai berikut : berat

badan tinggi badan , lingkar kepala,lingkar dada, lingkar lengan atas,

ketebalan lipatan kulit.

1) Berat Badan

Ukuran ini merupakan yang terpenting, dipakai pada setiap

kesempatan memeriksa kesehatan anak pada setiap kelompok

umur. Berat badan merupakan hasil peningkatan seluruh jaringan

tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lainnya. Ukuran ini

merupakan indikator tunggal yang terbaik pada waktu ini untuk

keadaan gizi dan keadaan tumbuh kembang (Samsudin, 1985

dalam Santoso dan Ranti 2009).

Table 2.3 Kenaikan Berat Badan Anak pada Tahun Pertama

Kehidupan

Usia Bayi Kenaikan Berat Badan

0-3 bulan 700-1000 gr/bulan

4-6 bulan 500-600 gr/bulan

7-9 bulan 350-450 gr/bulan

10-12 bulan 250-350 gr/bulan

Sumber : Soetjiningsih (1995) dalam Khasanah (2011)

Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman

(1992) dalam Soetjiningsih (2010). Untuk memperkirakan berat

badan ideal anak seperti berikut:

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 22: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

50

a) Berat Badan Ideal (BBI) bayi (usia 0-12 bulan)

BBI=Umur (bulan)+4

2

b) BBI anak (umur 1-10 tahun)

BBI=(umur [tahun] x 2 ) + 8

c) Remaja dan Dewasa

BBI = (TB – 100) – (BB – 100) x 100 atau BBI = (TB – 100)

x 90%

d) Body Massa Index (BMI)

BMI andalah suatu rumus kesehatan dimana berat badan

seseorang (Kg) dibagi dengan tinggi badan (TB)2 dalam satuan

(m)

BMI = BB

(TB)²

BBI < 18,5 = berat badan kurang (underweight)

BBI 18,5-24 = normal

BBI 25-29 = kelebihan berat badan (overweight)

BBI >30 = obesitas

2) Tinggi Badan

Tinggi badan merupakan indikator umum ukuran tubuh dan

panjang badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. rumus

prediksi tinggi anak sesuai dengan potensi berdasarkan data tinggi

badan orang tua, dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal

sesuai dengan potensinya adalah sebagai berikut :

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 23: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

51

TB anak perempuan = (TB ayah−13cm)+TB ibu

2 ±8,5 cm

TB anak laki-laki = (TBibu+13cm)+ TB ayah

2 ±8,5 cm

Keterangan : 13 cm adalah rata-rata selisih tinggi badan antara

dua orang dewasa laki-laki dan perempuan di inggris, dan 8,5 cm

adalah nilai absolute tentang tinggi badan.

3) Lingkar kepala

Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm. antara usia 0

sampai 6 bulan lingkar kepala bertambah 1,32 cm per bulan. Antara

usia 6-12 bulan lingkar kepala meningkat 0,44 cm per bulan,

lingkar kepala meningkat sepertiganya dan berat otak bertambah

2,5 kali dari berat lahir. Pada umur 6 bulan lingkar kepala rata-rata

adalah 44 cm.

4) Lingkar dada

Ukuran normal lingkar dada sekitar 2 cm lebih kecil dari pada

lingkar kepala. Pengukuran dilakukan dengan mengukur lingkar

dada sejajar dengan puting.

5) Lingkar lengan atas

Lingkar lengan atas terdiri otot, lemak dan tulang. Lingkar

lengan atas sensitif untuk menilai status gizi dan sering digunakan

bersama pengukuran ketebalan otot bisep dan trisep.

6) Ketebalan Lipatan kulit

Ketebalan lipatan kulit memperkirakan simpanan lemak

subkutan pada tempat-tempat tertentu. Pengukuran tebal kulit ini

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 24: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

52

didaerah trisep dan subskapula diukur bersama dan

mengidentifikasikan cadangan lemak tubuh secara keseluruhan.

b. Perkembangan bayi

Menurut Wong (2008) proses tumbuh kembang dibagi

berdasarkan teori-teori perkembangan sebagai berikut :

1) Teori Perkembangan kognitif (Jean Piaget)

Perkembangan kognitif menurut Piaget merupakan

perubahan-perubahan yang terkait usia yang terjadi dalam

aktifitas mental. Ia juga menyebutkan bahwa kesuksesan

perkembangan kognitif mengikuti prosses yang urutannya

melewati empat fase, yaitu fase sensorimotorik (0-2 tahun), fase

pra-operasional (2-7 tahun), fase operasional (7-11 tahun) dan

fase operasional formal (>11 tahun) (Wong, 2008).

Dalam teori perkembangan ini anak prasekolah termasuk

dalam fase praoperasional, fase pra-operasional anak belum

mampu mengoperasionalisasikan apa yang dipikirkan melalui

tindakan dalam pikiran anak (Wong, 2008).

2) Teori Perkembangan Psikososial (Erikson)

Menurut Santrock (2011), Teori perkembangan ini

dikemukakan oleh Erikson yang mengemukakan bahwa

perkembangan anak selalu dipengaruhi oleh motivasi sosial dan

mencerminkan suatu keinginan untuk berhubungan dengan orang

lain. Untuk mencapai kematangan kepribadian psikososial anak

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 25: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

53

harus melewati beberapa tahap yaitu : tahap percaya dan tidak

percaya (1-3 tahun), tahap kemandirian versus malu-malu (2-4

tahun), tahap inisiatif versus rasa bersalah (3-6 tahun), tahap

terampil versus minder (6-12 tahun), tahap identidas versus

kebingungan peran (12-18 tahun).

Dalam teori perkembangan psikososial anak prasekolah

termasuk dalam tahap perkembangan inisiatif versus rasa

bersalah. Pada tahap ini anak mulai mencari pengalaman baru

secara aktif. Apabila anak menapat dukungan dari orang tuanya

untuk mengekplorasikan keingintahuannya maka anak akan

mengambil inisiatif untuk suatu tindakan yang akan dilakukan,

tetapi bila dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan

bersalah pada diri anak (Santrock, 2011)

3) Teori Perkembangan Psikoseksual (Freud)

Teori perkembangan psikoseksual pertama kali dikemukakan

oleh Sigmun Freud, ia menggunakan istilah psikoseksual untuk

menjelaskan segala kesenangan seksual. Selama masa kanak-

kanak bagian-bagian tubuh tertentu memiliki makna psikologik

yang menonjol sebagai sumber kesenangan baru dan konflik baru

yang secara bertahap bergeser dari satu bagian tubuh ke bagian

tubuh lain pada tahap-tahap perkembangan tertentu. Dalam

perkembangan psikoseksual anak dapat melalui tahapan yaitu:

tahap oral (0-1 tahun), tahap anal (1-3 tahun), tahap falik (3-6

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 26: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

54

tahun), tahap laten (6-12 tahun), dan tahap genital (>12 tahun)

(Wong, 2008).

Dalam teori perkembangan psikoseksual anak prasekolah

termasuk dalam tahap phalilc, dalam tahap ini genital menjadi

area tubuh yang menarik dan sensitif anak mulai mengetahui

perbedaan jenis kelamin dan menjadi ingin tahu tentang

perbedaan tersebut (Wong, 2008).

4) Teori Perkembangan Moral (Kohlberg)

Teori perkembangan moral dikemukakan oleh Kohlberg

dengan memandang tumbuh kembang anak ditinjau dari segi

moralitas anak dalam menghadapi kehidupan, tahapan

perkembangan moral yaitu: tahap prakonvensional (orientasi

pada hukum dan kepatuhan), tahap prakonvensional (orientasi

instrumental bijak), tahap konvensional, tahap pasca

konvensional (orientasi kontak sosial) (Wong, 2008).

Dalam teori perkembangan moral anak prasekolah termasuk

dalam tahap prakonvensional, dalam tahap perkembangan ini

anak terorientasi secara budaya dengan label baik atau buruk,

anak-anak menetapkan baik atau buruknya suatu tindakan dari

konsekuensi tindakan tersebut. Dalam tahap ini anak tidak

memiliki konsep tatanan moral, mereka menentukan prilaku yang

benar terdiri atas sesuatu yang memuaskan kebutuhan mereka

sendiri meskipun terkadang kebutuhan orang lain. Hal tersebut

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 27: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

55

diinterprestasikan dengan cara yang sangat konkrit tanpa

kesetiaan, rasa terimakasih atau keadilan (Wong, 2008)

Menurut Siti Nur Khamzah (2012) Proses perkembangan bayi

dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :

1) Bayi usia 1 bulan

a) Pada hari-hari pertama, bayi masih belum bisa membuka

matanya. Kemudian, selang beberapa waktu, ia bisa melihat

dalam jarak 20 cm.

b) Tahap bayi mulai beradaptasi dengan lingkungan baru.

c) Gerakan yang dikuasainya merupakan gerakan refleks alami.

d) Sangat peka terhadap sentuhan

e) Menggerakkan kepala kea rah bagian tubuh yang disentuh.

f) Sudah bisa tersenyum.

g) Menangis adalah bahasa komunikasinya. Semakin lama,

bunda akan tahu dengan sendirinya arti dari menangis sang

bayi, baik tangisan itu karena lapar, gerah, atau yang lainnya.

h) Memegang jari yang disentuhkan ke tangannya.

i) Menghabiskan sebagian waktunya dengan tidur.

2) Bayi usia 2 bulan

a) Sudah bisa membedakan muka dan suara.

b) Kualitas penglihatannya meningkat.

c) Matanya bisa mengikuti gerakan benda yang dekat

dengannya.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 28: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

56

d) Akan mengisap setiap benda yang dipegangnya.

e) Bisa miring ke kiri dan ke kanan.

f) Menggerak-gerakkan tangan dan kaki ketika meminta

perhatian.

3) Bayi usia 3 bulan

a) Dapat mengangkat kepala dan tubuh saat tengkurap.

b) Matanya sudah memperhatikan lingkungan sekitar.

c) Menangis jika ditinggal.

d) Mencari arah suara yang didengarnya.

e) Dapat duduk beberapa waktu jika ditunjang.

f) Menyukai bayangannya di cermin.

g) Semakin mahir menggunakan tangannya.

h) Mulai mengenali wajah orang dan benda yang akrab

dengannya.

4) Bayi usia 4 bulan

a) Mulai mengoceh dan tertawa.

b) Menginjak-injakkan kaki jika diberdirikan.

c) Dapat menggerakkan atau menggeser tubuhnya untuk meraih

benda.

d) Mengamati ekspresi wajah orang dan menirunya.

5) Bayi usia 5 bulan

a) Menangis jika mendengar suara ibunya.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 29: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

57

b) Dapat memindahkan barang dari satu tangan ke tangan yang

lain.

c) Menangis jika mainannya diambil.

d) Senyum dan mengoceh saat meminta perhatian.

e) Dapat memasukkan kaki kemulutnya.

f) Bereksperimen dengan suaranya. Membuat suara yang

berbeda-beda untuk mengomunikasikan keinginannya,

misalnya lapar, haus, marah, dan lain sebagainya.

g) Sangat suka ditegakkan dalam posisi duduk.

6) Bayi usia 6 bulan

a) Sudah banyak mengeluarkan suara.

b) Sudah bisa tengkurap sendiri.

c) Belajar menggunakan jari-jarinya untuk menggenggam

dengan baik, memukul, mengambil, dan memindahkan

benda.

7) Bayi usia 7 bulan

a) Sudah mahir duduk.

b) Sudah dapat mengangkat badannya dalam posisi merangkak.

c) Saat posisi merangkak, senang mengayunkan badannya ke

depan dan belakang.

d) Bermain dengan mainan yang disukai, dan marak jika

mainan tersebut diambil.

8) Bayi usia 8 bulan

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 30: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

58

a) Mampu berteriak untuk memanggil orang.

b) Sudah bisa merangkak dan duduk sendiri.

c) Membuang mainan yang tidak disukainya.

d) Sudah dapat berdiri dengan bantuan.

e) Dapat memegang botol minuman sendiri.

9) Bayi usia 9 bulan

a) Mulai bereaksi jika diperintah.

b) Mengenal beberapa kata.

c) Dapat berdiri dengan tangan dipegangi.

d) Aktif merangkak dan memanjat.

10) Bayi usia 10 bulan

a) Dapat berjalan dengan bantuan.

b) Merangkak dengan baik.

c) Mulai takut dengan orang yang tidak dikenal.

d) Mengerti yang diperintahkan kepadanya.

11) Bayi usia 11 bulan

a) Dapat menelan beberapa kali secara berturut-turut jika

minum dalam cangkir.

b) Berdiri lama tanpa bantuan.

c) Mempunyai lebih banyak kosakata.

d) Saatnya mengajarkan untuk berbagi, sebab pada usia ini bayi

memiliki sifat egosentris yang besar.

12) Bayi usia 12 bulan

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 31: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

59

a) Banyak berjalan, meskipun belum stabil.

b) Dapat berbicara 2-3 kata.

c) Mulai suka menggambar.

3. Ciri-ciri Tumbuh dan Kembang

Tumbuh kembang merupakan suatu proses utama yang hakiki dan

khas pada anak, dan merupakan suatu yang terpenting pada anak tersbut.

(Anik Maryunani. 2010) Tumbuh kembang anak ini mempunyai ciri-ciri

antara lain:

a. Bahwa manusia itu bertumbuh dan berkembang sejak dalam rahim

sebagai janin, akan berlanjur dengan proses tumbuh kembang anak,

dan kemudian proses tumbug krmbng dewasa.

b. Dalam priode tertentu, terdapat adanya periode perceptan atau periode

perlambatan, antara lain :

1) Pertumbuhan cepat terdapat pada masa janin.

2) Kemudian pertumbuhan cepat kembali pada masa akil balik (12-

16 tahun).

3) Selanjutnya pertumbuhan kecepatannya secara berangsur-angsur

berkurang sampai suatu waktu (sekitar usia 18 tahun) berhenti.

4) Terdapat adanya laju tumbuh-kembang yang berlainan diantara

organ-organ.

5) Tumbuh-kembang merupakan suatu proses yang dipengaruhi

oleh dua faktor penentu,yaitu faktor genetik yang merupakan

faktor bawaan,yan menunjukkan potensi anak dan faktor

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 32: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

60

lingkungan,yang merupakan faktor yang menentukan apakah

faktor genetik (potensi) anak akan tercapai.

6) Pola perkembangan anak mengikuti arah perkembangan yang di

sebut sefalokaudal (dari arah kepala ke kaki) dan proksimal-distal

(menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan

pusat,kemudian baru yang jauh).

7) Pola perkembangan anak sama pada setiap anak,tetapi

kecepatannya berbeda-beda.

4. Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan (Marni dan

Rahardjo, 2012)

a. Faktor Herediter/Genetik

Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu

suku, ras, dan jenis kelamin (Marlow, 1998 dalam Suprtini, 2004).

Anak laki-laki setelah lahir cenderung lebih besar dn tingi daripada

anak perempuan, hal ini akan nampak saat anak sudah mengalami pra-

pubertas. Ras dan suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan. Misalnya suku bangsa Asia memeiliki tubuh yang

lebih pendek dari pada orang eropa atau suku Asmat dari Irian berkulit

hitam (Marni dan Kukuh Raharjo, 2012)

Faktor genetika atau herediter merupakan faktor yang dapat

diturunkan sebagai dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh-

kembang anak. Yang termasuk faktor genetik antara lain:

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 33: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

61

1) Faktor bawaan yang normal atau patologis, seperti kelainan

kromosom (Sindrom Down), kelainan Kranio-fasial (celah bibir)

2) Jenis kelamin:

a) Pada umur tertentu laki-laki dan perempuan sangat berbeda

dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan

lain-lain.

b) Anak dengan jenis kelamin laki-laki pertumbuhannya

cenderung lebih cepat daripada anak perempuan.

c) Namun dari segi kedewasaan, perempuan menjadi dewasa

lebih dini, yaitu mulai adolesensi (remaja) pada umur 10 tahun,

sedangkan laki-laki mulai umur 12 tahun.

d) Keluarga : banyak dijumpai dalam satu keluarga ada yang

tinggi dan ada yang pendek.

e) Ras :

1.1. Beberapa ahli antropologi menyatakan ras kuning

cenderung lebih pendek dibanding dengan ras kulit

putih.

1.2. Suku Asmat di Papua berkulit hitam, sementara itu suku

Dayak di Kalimantan berkulit putih.

f) Bangsa : Bangsa Asaia cenderung bertubuh pendek dan kecil,

sementara itu bangsa Amerika cenderung tinggi dan besar.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 34: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

62

g) Umur : Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada

masa fetus, masa bayi dan masa adolesensi (remaja)

(Maryunani, 2010).

b. Faktor Eksternal

1) Lingkungan pra-natal

Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus

yang dapat menggangupertumbuhan dan pekembangan janin

antar lain gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat asupun

gizi yang baik, gangguan endokrin pada ibu (diabetes militus), ibu

yang mendapat terapi sitostatika atau mengaami infeksi rubela,

toxoplasmosis, sifilis dan herpes. Faktor lingngan yang lain

adalah radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organn

otak janin.

2) Lingkungan pos-natal

Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perembangan setelah bayi lahir adalah :

a) Nutrisi

Nutrisi adalah salah atau komonen yang penting

dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan

perkembangan. Terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan

seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air.

Apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang terpnuhi maka

dpat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 35: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

63

Aspan nutrisi yang berlebihan juga berdaampak buruk bagi

kesehatan anak, yaitu terajadi penumpukan kadar lemak yang

berlebihan dalam swl atau jarinngan bahkan pada pembulu

darah.

Penyebab status nutrisi kurang pada anak :

1.1. Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara

kuantitatif maupun kualitatif

1.2. Hiperaktivitas fisik atau istirahat yang kurang

1.3. Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan

kebutuhan nutrisi

1.4. Stress emosi yang dapat menyebabkan menruunya nafsu

makan atau absorbsi makanan tidak adekuat

b) Budaya lingkungan

Budaya keluarga atau masyarakat akan

mempengaruhi bagaimana mereka dalam mempersepsikan

dan memahami kesehatan dan perilaku hisup sehat. Pola

perilaku ibu hamil diengaruhi oleh budaya yang dianutnya,

misalnya larangan untuk makan makanan tertentu padahal

zat gizi tersebut dibuthkan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin. Keyakinan untuk melahirkan di dukun

bernak dari pada d tenaga kesehatan. Setelah anak lahir

dibesarkan di lingkungn atau berdasrkan lingkungan budaya

mayarakat setempat.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 36: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

64

c) Status sosial dan ekonomi keluarga

Anak yang dibesarkan dikeluarga yang berekonomi

tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi

dengan dengan baik dibandingkan dengan anak yang

dibesarkan di keluarga yang berekonomi sedang atau kurang.

Demikiain dengan status pendidikan orang tua, keluarga

dengan pendidikan tinggi akan lebih menerima arahan

terutama tentang peningkatan pertumbuhan dan

perkembangan anak, penggunana fasilias kesehatan dan lain-

lain dbandingkan dengan keluarga dengan latar belakang

pendidikan rendah.

d) Iklim atau cuaca

Iklim tertentu akan mempengaruhi status kesehatan

anak misalnya musim penghujan dapat menimbulkan banjir

sehingga menebabkakn transportasi untuk mendapatkan

makanan, timbul penyakit menular, dan penyakit kulit yang

dapat menyerang bayi dan anak-anak. Anak yang tingga di

daerah endemik misalnya endemik demam berdarah, jika

terjadi perubahan cuaca wabah demam berdarah akan

meningkat.

e) Olahraga atau latihan fisik

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 37: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

65

Manfaat olah raga atau latihan fisik yang teratur akan

meningkatkan sirkulai darah sehingga meningkatkan suplai

oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan aktifitas fisik dan

menstimulasi perkembangan otot jaringan sel.

f) Posisi anak dalam keluarga

Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak

tengah atau anak anak bungsu akan mempengaruhi pola

perkembangan anak tersebut di asuh dan dididik dalam

keluarga.

g) Status kesehatan

Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada

pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat

terlihat apabila anak dalam kondisi sehat dan sejahtera maka

percepatan pertumbuhan dan perkembangan akan lebih

mudah dibandingkan dengan anak dalam kondisi sakit.

h) Faktor hormonal

Faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan

dan perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan

dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon

tiroid dengan menstimulasi metabolisme tubuh,

glukokotiroid yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel

interstisial dari tetis untuk memproduksi testosterondan

ovarium untuk memproduksi estrogen selanjutnya hormon

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 38: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

66

tersebut akan menstimulasi perkembangan seks baik pada

anak laki-laki maupun perempuan sesuai dengan peran

hormonya.

c. Faktor Internal (Anik Maryunani, 2010)

Disamping faktor genetik dan lingkungan, faktor internal dalam

diri anak berikut ini juga dapat mempengaruhi proses tumbuh

kembang anak, yaitu :

1) Kecerdasan (IQ)

a) Kecerdasan dimiliki anak sejak dilahirkan

b) Anak dengan kecerdasan yang rendah tidak akan mencapai

prestasi yang cemerlang walaupun telah diberikan stimulus

yang tinggi.

c) Anak dengan kecerdasan tinggi dapat didorong oleh stimulus

lingkungan untuk berprestasi secara cemerlang.

2) Pengaruh hormonal

Terdapat tiga hormon utama yang mempengaruhi tumbuh

kembang anak, yaitu :

a) Hormon Somatotropin (Growth Hormon)

Atau hormon pertumbuhan, merupakan hormon yang

berpengaruh pada pertumbuhan tinggi badan karena

menstimulasi terjadinya proliferasi sel, kartilago dan skeletal.

Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan gigantisme

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 39: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

67

(pertumbuhan yang besar), sementara itu kekurangan hormon

ini menyebabkan dwarftisme (kerdil).

b) Hormon Tiroid,

Dimana hormon ini mutlak diperlukan pada tumbuh

kembang anak, karena mempunyai fungsi menstimulasi

metabolisme fungsi tubuh, yaitu metabolisme protein,

karbohidrat dan lemak. Kekurangan hormon ini (disebut

hipotiroidisme) dapat menyebabkan retardasi fisik dan mental

bila berlangsung terlalu lama. Sebaliknya, kelebihan hormon

ini (disebut hipertiroidisme) dapat mengakibatkan gangguan

pada kardiovaskular , metabolisme, otak, mata, seksual dan

lain-lain.

c) Hormon Gonadotropin (hormon Seks)

Dimana hormon ini terutama mempunyai peranan

penting dalam fertilisasi dan reproduksi. Hormon ini

menstimulisasi pertumbuhan interstisial dari tertis untuk

memproduksi testostron dan ovarium untuk memproduksi

ovum.

d) Pengaruh Emosi

1.1. Orang tua terutama ibu adalah orang terdekat tempat

anak belajar untuk bertumbuh dan berkembang.

Orangtua adalah model peran bagi anak.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 40: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

68

1.2. Jika orang tua memberi contoh perilaku emosional yang

baik atau buruk, anak akan belajar untuk meniru perilaku

orangtua tersebut.

1.3. Proses maturasi atau pematangan kepribadian anak

diperoleh melalui proses belajar dari lingkungan

keluarganya.

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 41: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

69

D. Kerangka Teori

Hubungan anara pemberian susu dengan tumbuh kembang bayi di

wilayah kerja puskesmas Kedungbanteng Kabupaten Banyumas.

Gambar 2.1 Kerangka Teoti Penelitian

Sumber : Khasanah (2011), Nasir (2011), Judarwanto (2007), Marni dan Rahardjo

(2012), Roesli (2008), Jellife, (1966) dan Vaughan, (1979) dalam Santoso dan

Ranti (2009)

Faktor yang mempengaruhi

Tumbuh Kembang Bayi

a. Faktor herediter /genetik

b. Faktor eksternal

c. Faktor internal

Sumber : Marni dan

Rahardjo (2012)

Manfaat ASI bagi bayi

a. Pertumbuhan otak bayi.

b. Sumber gizi bayi

c. Meringankan pencernaan

bayi

d. Meningkatkan kekebalan

bayi

Sumber : Khasanah (2011)

ASI EKSKLUSIF

TUMBUH KEMBANG

BAYI

ANTROPOMETRI

1. Berat Badan

2. Panjang badan

3. Lingkar dada

4. Lingkar lengan atas

5. Ketebalan lipatan kulit

6. Lingkar dada

DENVER II

KPSP

Sumber : Jellife, (1966) dan

Vaughan, (1979) dalam

Santoso dan Ranti (2009)

Dampak SUSU FORMULA

a. Gangguan saluran

pencernaan (muntah, diare)

b. Menurunkan perkembangan

kecerdasan kognitif

c. Meningkatkan kurang gizi

d. Obesitas

Sumber : Roesli (2008), Nasir

(2011), Judarwanto (2007)

SUSU FORMULA

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 42: No - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4094/3/audina irna kartika BAB II.pdf · 10 Kalsium Mg 39.0 35.0 11 Zat ... ASI menghindari bayi dari alergi ... Kandungan proteinnya

70

E. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

F. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada hubungan antara pemberian

susu dengan tumbuh kembang bayi di wilayah kerja Puskesmas

Kedungbanteng Kabupaten Banyumas.

Tumbuh Kembang

Bayi

Pemberian susu :

- Susu Formula

- ASI Eksklusif

- Susu formula dan ASI

Hubungan Antara Pemberian..., Audina Irna Kartika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017