no 49/th xiv 3 - 9 april 2017 rp 7000,- ( luar aceh rp 10 ... · pdf filesistem ini kaya flora...
TRANSCRIPT
Untitled
NO 49/TH XIV 3 - 9 APRIL 2017 Rp 7000,- ( Luar Aceh Rp 10.000,- )
2 NO 49/TH XIV 3 - 9 APRIL 2017MODUS ACEH
PenPenPenPenPenanggungjanggungjanggungjanggungjanggungjaaaaawwwwwab/ab /ab /ab /ab /PimpinPimpinPimpinPimpinPimpinananananan RedRedRedRedRedaksiaksiaksiaksiaksi
Muhammad Saleh
DirekturDirekturDirekturDirekturDirektur UsahaUsahaUsahaUsahaUsaha
Agusniar
ManManManManManaaaaagergergergerger liputliputliputliputliputananananan
Juli Saidi
E d i t o rE d i t o rE d i t o rE d i t o rE d i t o r
Salwa Chaira
KarKarKarKarKartunis/Design Grafistunis/Design Grafistunis/Design Grafistunis/Design Grafistunis/Design Grafis
Rizki maulana
Pemasaran/S irkulas iPemasaran/S irkulas iPemasaran/S irkulas iPemasaran/S irkulas iPemasaran/S irkulas i
Firdaus, Hasrul Rizal,
Ghifari Hafmar
i k l a ni k l a ni k l a ni k l a ni k l a n
M. Supral
iklan/S irkulas iiklan/S irkulas iiklan/S irkulas iiklan/S irkulas iiklan/S irkulas i
LhokseumaLhokseumaLhokseumaLhokseumaLhokseumawe/awe/awe/awe/awe/aceh utceh utceh utceh utceh utaraaraaraaraara
mulyadi
S e k r e tS e k r e tS e k r e tS e k r e tS e k r e ta r i aa r i aa r i aa r i aa r i at / A D Mt / A D Mt / A D Mt / A D Mt / A D M
Yulia Sari
KepKepKepKepKepalaalaalaalaala BBBBBaaaaagiangiangiangiangian KeuangKeuangKeuangKeuangKeuangananananan
Agusniar
BagianBagianBagianBagianBagian ITITITITIT
Joddy Fachri
WWWWWa ra ra ra ra rtttttaaaaawwwwwa na na na na n
Muhammad Saleh
Juli Saidi
ZULHELMI
azhari usman
KKKKKorespondenorespondenorespondenorespondenoresponden
Aceh Selatan
Sabang
Nagan Raya
Takengon
Aceh Besar
Aceh Tenggara
Gayo Lues
Kuala Simpang
Pidie, Langsa
Bener Meriah
Simeulue
AlamaAlamaAlamaAlamaAlamattttt RedRedRedRedRedaksiaksiaksiaksiaksi
Jl. T. Panglima Nyak MakamNo. 4 Banda Aceh.Telp (0651) 635322
email:[email protected]
www.modusaceh.com.
Penerbit PT Agsha Media Mandiri
Rek Bank Aceh: 01.05.641993-1
Rek Bank BRI Cabang Banda Aceh:
0037.01.001643.30.9
NPWP: 02.418.798.1-101.000
Percetakan
PT. Medan Media Grafikatama
MODUS ACEHMODUS ACEHMODUS ACEHMODUS ACEHMODUS ACEHTABLOID BERITA MINGGUAN
BIJAK TANPA MEMIHAK
Redaksi
Dalam Menjalankan Tugas Jurnalistik, Wartawan MODUS ACEH Dibekali Kartu Pers.Tidak Dibenarkan Menerima Atau Meminta Apapun Dalam Bentuk Apapun dan Dari Siapa Pun
Terbit Sejak 2003
ebuah gerakan global telah meli-batkan lembaga swadayamasyarakat (LSM) lokal dan in-ternasional untuk bergabung
dengan seniman grafis terkenal AsherJay, fotografer peraih penghargaan PaulHilton, serta aktor dan aktivis LeonardoDiCaprio untuk membawa perhatian in-ternasional pada ekosistem Leuser, suatuwilayah di tepi utara Sumatera, Indonesiaagar lebih dikenal dunia.
Mulai dari komunitas lokal, ahli bi-ologi satwa liar ternama, konservasionishutan, aktivis hak asasi manusia danpejuang perubahan iklim mengatakanbahwa sudah waktunya untuk ekosistemLeuser mendapatkan pengakuan layakyang penting sebagai prioritas konser-vasi global. Mereka kemudian meng-gunakan media seni grafis, fotografi, vid-eo dan realitas maya yang disebarkanmelalui media sosial dan tradisional un-tuk mengangkat profil dari lanskap eko-sistem Leuser yang unik pada ketenaran,agar para pelaku industri berusaha un-tuk menghindari risiko reputasi sebagaipenyebab kerusakan yang terjadi di eko-sistem Leuser demi mendapatkan keun-tungan jangka pendek.
Ada 2,6 juta hektar hutan hujan yangmembentang di ekosistem Leuser men-jadi salah satu yang terluas dan tersisa diAsia Tenggara dan menjadi tempat tera-khir di dunia di mana orangutan, gajah,harimau, dan badak hidup bersama dialam bebas. Para ilmuwan satwa liar te-lah memperingatkan bahwa empat jenissatwa yang kini terancam punah akanpunah selamanya jika hutan yang tersisadi ekosistem Leuser ini hancur.
Ekosistem Leuser merupakan eko-sistem bersejarah yang dikenal oleh ilmupengetahuan telah mengalami ribuantahun evolusi tak terputus hingga meng-hasilkan salah satu konsentrasikeanekaragaman hayati tertinggi. Eko-sistem ini kaya flora dan fauna, termasuksetidaknya 105 jenis mamalia, 386 jenisburung, 95 jenis reptil dan amfibi dan8.500 spesies tanaman. Banyak di ant-aranya seperti Thomas Leaf Monkey ataudikenal sebagai monyet kedih, merupa-kan spesies endemik yang tidak dapatditemukan di tempat lain.
Ekosistem Leuser membentang diantara dua provinsi di Sumatera yaituAceh dan Sumatera Utara. Baru-baru ini,Aceh telah mengangkat kembali mantangubernur Irwandi Yusuf yang terkenaldengan julukannya sebagai GubernurHijau. Beberapa pihak sangat berharapagar pada era kepemimpinan politik baruini Irwandi akan memprioritaskan usaha
Love the Leuser Ecosystem Tarik Perhatian DuniaSebagai Pusat Keanekaragaman Hayati
konservasi Leuser pada tingkat yang lebihtinggi dibandingkan beberapa tahun-tahun terakhir.
Meskipun sekitar sepertiga dariwilayah ekosistem Leuser ditunjuk se-bagai Taman Nasional Gunung Leusertelah menjadi situs warisan duniaUNESCO, namun sebetulnya masih ban-yak wilayah ekosistem Leuser dengantingkat keanekaragaman hayati hutanhujan dataran rendah dan lahan gambutyang paling kaya berada di luar batas-batas taman na-sional.
Jutaan orangyang tinggal diwilayah tersebuttergantung padasungai-sungaibersih yang be-rasal dari eko-sistem Leuseruntuk air minum,melindungi daribanjir, dan irigasibagi mata penca-harian masyara-kat yang sebagi-an besar hidupdari pertanian. Sebuah gerakan konser-vasi lokal juga tengah berkembang den-gan memasukkan upaya politik, ilmiahdan hukum yang kuat bagi warga yangtinggal di wilayah ini. Usaha tersebut di-lakukan dengan memberikan advokasiuntuk perlindungan dan strategi pertum-buhan hijau untuk pembangunan.
Ekosistem Leuser muncul dalam filmdokumenter Leonardo DiCaprio yang ber-judul Before the Flood sebagai daerahyang berfungsi penting untuk melindun-gi keseimbangan iklim dunia. Film ini
kemudian menjadi film dokumenter yangpaling banyak ditonton dalam sejarah.Selain dijuluki sebagai ibukota orangu-tan dunia, ekosistem Leuser juga meru-pakan rumah bagi tiga rawa gambut uta-ma yang berfungsi sebagai tempat peny-impanan karbon paling kaya di bumi.Hutan-hutan rawa gambut yang basahmenangkap sejumlah besar karbon dariatmosfer kita dan menyimpannya denganaman di bawah tanah.
Sayangnya, meskipun ilegal, banyak
lahan gambut ini dikeringkan dan dibakaruntuk dijadikan industri perkebunan ke-lapa sawit. Ketika ini terjadi, polusi kar-bon dalam jumlah besar dilepaskan keudara. Peristiwa kebakaran terakhirdiperkirakan telah menyebabkan 100.000kematian di seluruh Asia Tenggara. Ke-bakaran hutan yang terjadi di puncaktahun 2015 telah membuat Indonesiamelepaskan polusi karbon yang samadengan jumlah polusi dari seluruhgabungan kegiatan ekonomi AmerikaSerikat setiap harinya.***
S
Siamang di Warung Siamang, Geuruete, Aceh Jaya
3NO 49/TH XIV 3 - 9 APRIL 2017MODUS ACEHAceh Barat
Kasus perampokanMonalisa sudah berjalanenam bulan. Keluarga kor-ban masih berharap polisibisa mengusut tuntas.
Juli Saidi
nam bulan sudah, Mo-nalisa (39) terbaring dipusaranya. Dia korbanperampokan sadis,Minggu, 25 September
2016 di rumahnya Jalan Swa-daya, Kecamatan Johan Pahla-wan, Meulaboh, Kabupaten AcehBarat.
Perempuan berdarah AcehBesar itu meninggal dunia sete-lah ditusuk benda tajam di seku-jur tubuhnya. Mantan istri BupatiNagan Raya, Teuku Zulkarnaini,ini meninggalkan seorang anaklelaki bernama Poncut.
Itu sebabnya, pasca ibunyameninggal, Poncut memilih ting-gal bersama ayahnya, Teuku Zu-lkarnaini, yang kini masih aktifmenjabat Bupati Nagan Raya.Poncut memang anak buahpernikahan Monalisa denganTeuku Zulkarnaini.
Entah itu sebabnya, saat ke-jadian, Poncut tinggal di rumahbersamanya ibunya, namun anakdan ibu ini tidak sekamar. Karenaitu, Poncut tidak mengetahui adakejadian perampokan ketika itu.
Namun, Poncut baru sadarketika sejumlah polisi mengge-dor pintu kamarnya dan mem-beri tahu bahwa ibunya sudahdirampok dan dirawat di RumahSakit Umum Daerah (RSUD) CutNyak Dhien, Meulaboh, AcehBarat.
Poncut baru tahu setelahpolisi mengetuk pintu kamarn-ya, kata Samsidar, Ibu Monal-isa yang juga nenek Poncut. Diamenjelaskan, pasca peristiwa
APA KABAR KASUS
PERAMPOKAN MONALISA?berdarah yang menimpa anakperempuan satu-satunya darilima bersaudara ini, Monalisamemang sempat dirawat di RSUDCut Nyak Dhien, Meulaboh. Na-mun, Kamis, 29 September 2016,ajal menjemputnya. Monalisameninggal dunia dan disebut-sebut karena menderita sesaknapas (asma).
Tetapi, saat terjadi perampo-kan, Monalisa sempat mengala-mi pukulan dari tiga perampokyang memakai pakaian serba hi-tam, termasuk sebo, sarung tan-gan serta baju. Anak sayadipukul hingga berdarah, dadan-ya juga dipijak-pijak, kata Sam-sidar mengulang cerita mendi-ang Monalisa saat masih hidup.
Tiga kawanan perampokanitu juga berhasil membawa kabur100 mayam emas murni dankalung berlian senilai Rp 200juta. Perhiasan mahal itu me-mang sengaja dilepas Monalisadari badannya, kemudian disim-pan di bawah kasur tempat ti-durnya.
Harta berharga itu diketahuihilang saat Monalisa menjalaniperawatan di RSUD Cut NyakDhien dan meminta ibunya un-tuk mengambil ke rumah Mon-alisa. Mendiang minta Ibu am-bil. Tetapi, ketika Ibu lihat, hartatersebut tidak ada lagi, ujar Sam-sidar, Rabu pekan lalu.
Samsidar mengaku, ha