~ningkatan penguasaan kons.ep...

178

Click here to load reader

Upload: vuongtu

Post on 28-Feb-2018

342 views

Category:

Documents


46 download

TRANSCRIPT

Page 1: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEM

RE~ ORA.SI MANUSIA MELALUI METODE PEMECAHAN

MASALAH (PROBLEM SOLVING)

(Per tian Tindakan Kelas di MTs Negeri Tangerang II Pamulang - Banten)

SKRIPSI

Oleh :

IISDARSIAH

103016127088

PROGRAM STUDI PENDIDW..AN BIOLOGI

Jl USAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAJB:UAN Al,AM

AKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ICE:GURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

,EMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PENING .TAN PENGUASAAN KONSEP SISWA MELALUI METODE PEMEC IAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TENT ANG SISTEM

PERNAPASAN PADA MANUSIA

(J e/itian Tindakan Ke/as di MTsN Tangerang !! Pamulang)

Diajuk Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Yang Mengesahkan,

Pembimbi g

Drs. Ahmad So an M.Pd NIP. 150 231 502

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

.JU SAN PENDIDIKAN ILMIJ PENG ET AHlJAN ALAM

,KUL T AS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN

UNIVE'.RSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SY ARIF HIDAY A TULLAH

.JAKARTA

1A'10ll1'11\0.01\Ar

Page 3: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

LEMBAR PENGESAHAN

.ripsi berjudul:"Peningkatan Penguasaan Konsep Sistem Respirasi Pada

Manu Melalui Metode Pemecahan Masalah (problem solving)" diajukan

kepad 'akultas llmu Tarbiyah clan Keguruan (F!TK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakart Ian telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada 22 Mei 2008

dihad1 1 dewan penguji. Karena itu. penulis berhak memperoleh gelar Sai:jana SI

(S.Pd) da Jurusan Pendidikan !!mu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan

Biolo1

Jakarta, 03 Juni 2008 Panitia Ujian Munaqasyah

Tanggal Tancla Tangan Ketua ·usan Pendidikan IPA

Ir.H. NIP.

Sekre Baig NIP.

Peng1 Ir.H NIP.

Peng1 Baig NIP.

lhmud M. Siregar, M.Si )222933

s Jurusan Pendiclikan IPA na Susanti, M.Sc 1299475

ahmud M. Sil·egar, M.Si 1222933

na Susanti, M.Sc 1299475

.J..~.: ~ti-.: .7:~? ...

Mengetahui,

Dekan Fakultas llmu Tarbiyah clan Keguruan

MA

Page 4: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

SURAT PERNY ATAAN KARY A ILMIAH

Yan ~rtanda tangan di bawah ini :

Nan : Iis Darsiah

Nltv : 103016127088

: Pendidikan IPA (Biologi)/X

: 2003

Juru /Semester

Ang an Tahun

Alai : JI. Raya Tenjo No.36 RT/RW 01/01 Ds. Tenjo Kecamatan

Tenjo, Kab. Bogor - Jawa Baral 16370

Menyatakan dengan sesungguhnya

Bah skripsi yang berjudul "Peningkatan Penguasaan Konsep Sistem Respirasi

Pad; lanusia Siswa Melalui Metode Pemecahan Masalah (problem solving)",

adal iasil karya saya sendiri di bawah bimbingan :

ama : Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd

IP : 150231 502

Den an surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

men na segala konsekuansi apabila temyata skripsi ini buka hasil karya saya

senc

Jakarta, 25 Juni 2008

Page 5: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Solvini Res ear Educai Univer

This cl concep This ri

Novem used ir l11GS CO

observ1 which, score c second "t-test we ca~ was fo solving studem activiti methm

ABSTRACT

Darsiah. The Increasing of Mastery Concept Tltrouglz Problem tfetlwd About System Respiration of Human, (Classroom Action in MTs Negeri Tangerang II) Biological Program Study, Majors

1 Of IPA, Faculty of Tarbiyah and Teachers' Tmining State Islamic • Syarif Hidayatullalz Jakarta.

room action research has purpose lo know the increasing of masle1y •out the respiration system of Human through problem solving method. rrch is done in AfI's Negeri Tangerang 11 Pamulang Banten during -Desember 2007 toward 40 students of VIII.2. The instrument which is is class action research are test and observation sheet. The research 1cted in two cycles; each cycle consisted of planning, implementation, n and evaluation, and reflection phase. The technique of data analiysis used with N-Gain and significance test. 1) N-Gain resulted is N-Gain

1efirst cycle is 0.31, it's on the good categmy and N-Gain score at the cle is 0.54, still on the good category, 2) Significance test through ihich is resulted: tJ,;1ung =14.173 while l1able at 5%=2.02, t1>itlmg>l1abel· So •nclude that Ha accepted and Ho re.fused. The .finding (Jf the research I that based on the observation during study, the using of problem ethod can showed that the learning activities better than be.fore. The ~owed good cooperation and learning interaction. Peer tutoring also took place well. The cooperative learning with problem solving uld help them to practice the critical thinking skill.

y Words: Maste1y Concept, Cooperative Learning, problem Solving

Page 6: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Pemec: pada r Prngra Tarbiy Jakart

Penelit pengua pemec1 Tanger orang ~

terdiri , digunal melalu katego1 masih thitung S•

ini ben ditolak selama menun sebelui Kegiat: metodt keterar

Kata~

mas ala

ABSTRAK

Darsiah. Peningkatan Pengnasaan Konsep Siswa Meialni Metode 1n Masalah (Problem Solving) tentang Kons~:p Sistern Respirasi msia. (Penelitian Tindakan Kelas di MTs Negeri Tangerang H). Stndi Pendidikan Biologi, Jnrnsan Pendidikan IPA, Faknltas Ilmu dan Kegurnan, U niversitas Islam N egeri Syarif Hidayatnllah

Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan n konsep siswa tentang sistem respirasi pada manusia melalui metode 1 masalah (problem solving). Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri : II selama bulan November-Desember 2007 dan dilakukan terhadap 40 m kelas VIII.2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah . tes dan pedoman observasi selama pembelajaran. Teknik analisis yang adalah menggunakan N-Gain dan dilanjutkan dengan uji signifikansi

i "t". 1) Hasil N-Gain pada siklus I diperoleh sebesar 0,31, berada pada aik, sedangkan N-Gain pada siklus II meningkat menjadi 0,54 meskipun an1 kategori baik. 2) Uji signifikansi menggunakan uji "t" diperoleh sar 14, 173, sedangkan tiabcl pada taraf signifikansi 5% adalal1 2.02. Hal bahwa thituug>ttabcL Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho Dmuan dari penelitian ini menunujukkan bahwa berdasarkan observasi :mbelajaran, pcmbelajaran menggunakan metode pemecahan masalah kan bahwa aktivitas pembelajaran siswa tergolong lebih baik dmi ta. Siswa telah menunjukkan ke1jasama dan interaksi belajar yang baik. veer tutoring juga berlangsung dengm1 baik. Pembelajaran kooperatif 1emecahm1 masalah dapat menolong siswa untuk mempral,tikkan lan berpikir kritis.

;i : penguasaan konsep, pembelajaran kooperatif, metode pemecahan

Page 7: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

SWT)

men ye I

tercural

sahabat

gelar S

skripsi

dalam I

rasa ho1

1.

KATA PENGANTAR

1amdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

; telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

ikan penyusunan skripsi ini. Shalawat teriring salam semoga selalu

~ atas baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para

, yang telah membawa umat manusia menuju jalan kebenaran. Amin.

ipsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk untuk memperoleh

ma Pendidikan (S-1). Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan

tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka

empatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih, penghargaan serta

:t kepada:

)ak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan FITK UIN Syarif

layatullah Jakarta.

2. Jak Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan IP A.

3. : Baiq Hana Susanti, M.Sc, Sekertaris Jurusan Pendidikan IPA.

4. pak Drs. Ahmad Sofyru1, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan

>logi, sekaligus dosen pembimbing yllilg telah memberikan segala

1bingan, sarru1, pengarahan, ilmu, waktu serta motivasinya kepada

ml is.

5. pak/Ibu Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Pendidikan IPA (Biologi),

ig telah dengan sabar dan ikhlas mendidik penul is, semoga ilmu yang

1erikan kepada penulis dapat bertambah dan bermanfaat.

6. s. Suhardi, M. Ag, Kepala Sekolah, MTs Negeri Tangerang II Pamulang

1g telah memberikall izin penelitian kepada penulis.

7. 1 Tri Endah Indrianti, BA, guru bidru1g studi biologi yang telal1 menjadi

rtner dalam penelitian.

8. :wan Guru, Staf pegawai dan selumh siswa kelas Vlll.2 MTs Negeri

ngerru1g II Panrnlang yang telah banyak membantu penulis selruna

11elitian.

Page 8: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

9. enap pimpinan dan karyawan/karyawati perpustakaan UIN Syarif

1yatullah Jakarta, Perpustakaan LIPI Jakarta dan Perpustakaan UNJ

ma. 10. '. lak dan UIDI tercinta yang tak henti-hentinya mendo' akan,

nbimbing dan memotivasi serta memberikan dornngan moril maupun

eriil sehingga ananda dapat menyelesaikan skripsi ini. Adik-adikku

g aku sayangi (Santi, Imas dan Aka) terima kasih atas semangat,

:ungan dan perhatiannya selama ini.

11. · 1abat seperjuangan Bio 2003 (ALGA), khususnya Nay, Ani, Ruby, Ela,

nay, Cen2, Nui, Mayang, Pu2, dn2h, & Muslim. Sahabat-sahabat

erjuangan tercinta Unie, Udoh, Dci, De2 & Agus serta untuk "Aa"

.g tak pernah bosan memberikan semangat, doa se1ta cinta.

segala

setimpa

bagipe

ta semua pihalc yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga

1aikan yang telah diberikan kepada penulis, mendapat balasan yang

lfi Allah SWT (Amin). Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

ls khususnya dan pembaca umumnya.

Jakarta, Mei 2008

Penulis

Page 9: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

DAFTARISI

ABSTI IC ......................................................................................................... i

KATA :NGANTAR ....................................................................................... iii

DAFT, 181 ...................................................................................................... v

DAFT, GAMBAR ......................................................................................... viii

DAFT, TABEL ............................................................................................. ix

DAFT, LAMPIRAN .................................................................................... x

BAB I 'ENDAHULUAN

\. Latar Belakang Masalah ............................................................... I

3. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian .......................................... 8

:. Pembatasan Masalah ...................................................................... 8

). Perumusan Masalah ....................................................................... 9

' Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

BAB I (AJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

!NTERVENSI TINDAKAN

!\. Deskripsi Temitis .......................................................................... I 0

1. Hakikat Konstruktivisme ......................................................... 10

a. Konstruktivisme sebagai cara memperoleh pengetahuan . I 0

b. Konstruktivisme dalam pembelajaran IP A ........................ 17

c. Langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme .............. 20

2. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) .................... 21

3. Hakikat Penguasaan Konsep ..................................................... 26

a. Pengertian Penguasaan Konsep ........................................ 26

b. Kerangka Teori Penguasaan Konsep ............................... 29

B. Acuan Teori Rancangan-rancangan Alternatif ............................ 30

a. Pengertian Metode Pemecahan Masalah ................................ 30

b. lmplikasi Metode Pembelajaran Pemecahan masalah ............. 36 00

Page 10: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

1. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan .............................. 41

Kerangka Pikir .............................................................................. 48

Hipotesis Tindakan ........................................................................ 52

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

.. Tujuan Penelitian ........................................................................... 53

Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 53

Metode dan Desain Intervensi Tindakan ......................................... 53

I. Subyek Yang Terlibat Dalam Penelitian ........................................ 54

.. Peran dan Posisi Peneliti ................................................................ 54

Tahapan Intervensi Tindakan ......................................................... 54

f. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................. 56

L Data dan Sumber Data .................................................................... 57

Instrnmen Penelitian ....................................................................... 57

Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 58

,. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .............................................. 58

1. Validitas ................................................................................... 59

2. Reliabilitas ................................................................................ 60

•. Teknik Analisis Data ...................................................................... 61

Skor Gain (N Gain) ..................................................................... 61

Penilaian Observasi .................................................................... 61

11. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan ................................... 62

BABI HASIL PENELITIAN DAN PEMHAHASAN

\.. Hasil Intervensi Tindakan .............................................................. 63

3. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 65

::. Analisis Data .................................................................................. 65

). Interpretasi Hasil Analisis .............................................................. 70

~. Pembahasan Temuan Penelitian ..................................................... 80

" Keterbatasan Penelitian ................................................................. 83

Page 11: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

BABV PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 84

B. Saran ...................................................................................... 85

DAFT1 PUST AKA .................................................................... 86

LAMP \.N

Page 12: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

DAFT AR GAMBAR

1. P ~s Membangun Pengetabuan Imiah ..................................................... 16

2. B n Kerangka Berpikir .......................................................................... 51

3. D in Intervensi Tindakan ....................................................................... 54

Page 13: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

DAFT AR 'f ABEL

1. .angkah-langkah Pembelajaran Kooperatif. ........................................ 25

2. :emampuan Ranah Kognitif.. .............................................................. 28

3. 'erencanaan Langkah-langkah Kegiatan ............................................. 46

4. 'ahapan Intervensi Tindakan ............................................................. 54

5. :ategori Penguasaan Konsep ................................................................ 57

6. lata dan Sumber Data ........................................................................... 57

7. :isi-kisi Instrmnen Penguasaan Konsep .............................................. 58

8. ategori Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran .................................. 62

9. asil Penguasaan Konsep Siklus I dan IL ............................................ 64

J 1 )ata Hasil Pretes dan Postes Siklus I dan Siklus II ............................. 65

l lata-rata N-Gain Siklus I dan Siklus II ................................................ 67

1 ~orelasi antara N-Gain 1 dan N-Gain 2 ............................................... 67

1 Iasil Uji-t N-Gain Siklus I dan Siklus II ............................................ 68

I Iasil Analisis Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ......................... 69

Page 14: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Larnpir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

DAFT AR LAMPIRAN

1. Skenario Pembelajaran .................................................................. 91

2. Instrumen Penguasaan Konsep Siklus !.. ....................................... 97

3. Kunci Jawaban Instrumen Penguasaan Konsep Siklus I ............... 101

4. Instrumen Penguasaan Konsep Siklus II ...................................... I 02

5. Kunci Jawaban Instrumen Penguasaan Konsep Siklus II .............. 105

6. Lem bar Pedoman Observasi ........................................................ 106

7. LKS (Lembar Kerja Siswa) ........................................................... 107

8. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 116

9. Soal Uji Instrumen Siklus !.. ........................................................... 122

IO.Kunci .Jawaban Soal Uji Coba Siklus !.. ......................................... 126

11.Basil Uji Validitas Instrumen Siklus I ........................................... 127

12.Basil Perhitungan Uji Validitas Siklus I ....................................... 129

13.Rekap Uji Validitas Instrumen Siklus [ ........................................ 130

14.Reliabilitas Uji Coba Instrumen Siklus I ....................................... 131

15.Soal Uji Instrwnen Siklus II ......................................................... 134

16.Kunci Jawaban Instrumen Siklus II ............................................... 138

17.Basil Uji Validitas Instrumen Siklus Il .......................................... 139

18.Basil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Siklus II ..................... 141

19.Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Siklus II .............................. 142

W.Reliabilitas Uji Coba Instrumen Siklus II.. .................................... 143

i 1.Skor Basil Penguasaan Konsep Siklus !.. ...................................... 146

22.Skor Basil Penguasaan Konsep Siklus II ....................................... 147

23. Skor N-Gain Siklus I dan Siklus II .............................................. 148

24. Uji t Skor Basil Penguasaan Konsep Siklus I dan II .................... 149

25. Tabel Nilai Koefisien Korelasi "r" Product ]>foment .................. 150

26. Tabel nilai "t" ............................................................................... 151

Page 15: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

DAFTAR GAMBAR

I . P :s Membangun Pengetahuan lmiah ..................................................... 16

2. B .n Kerangka Berpikir .......................................................................... 51

3. D in Intervensi Tindakan ....................................................................... 54

Page 16: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

DAFTAR TABEL

1. angkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ......................................... 25

2. .emampuan Ranah Kognitif ................................................................ 28

3. erencanaan Langkah-langkah Kegiatan ............................................. 46

4. ahapan Intervensi Tindakan .............................................................. 54

5. :ategori Penguasaan Konsep ............................................................... 57

6. lata dan Snmber Data .......................................................................... 57

7. :isi-kisi Instrumen Penguasaan Konsep .............................................. 58

8. ategori Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran .................................. 62

9. asil Penguasaan Konsep Siklus I dan II .............................................. 64

]( lata Hasil Pretes dan Posies Siklus I dan Siklus II ............................. 65

1 · .ata-rata N-Gain Siklus I dan Siklus IL ............................................... 67

!'. :orelasi antara N-Gain I dan N-Gain 2 ............................................... 67

I'. [asil Uji-t N-Gain Siklus I dan Siklus II ............................................ 68

I, [asil Analisis Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus H ......................... 69

Page 17: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir•

Lampir:

Lampir:

Lampir:

Lampir:

Lampir:

Lampir,

Lampir:

Lampir:

Lampir:

Lamp in

Lamp in

Lampir•

Lamp it

Lampir.

Lampir.

Lampir

Lampir.

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

Lampir

DAFTAR LAMPIRAN

1. Skenario Pembelajaran .................................................................. 91

2. Instrumen Penguasaan Konsep Siklus !.. ....................................... 97

3. Kunci Jawaban Instrumen Penguasaan Konsep Siklus I ............... 101

4. Instrumen Penguasaan Konsep Siklus II ...................................... 102

'5. Kunci Jawaban Instrumen Penguasaan Konsep Siklus II .............. 105

6. Lembar Pedoman Observasi ......................................................... 106

7. LKS (Lembar Kerja Siswa) .......................................................... 107

8. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 116

9. Soal Uji Instrumen Siklus !.. .......................................................... 123

lO.Kunci Jawaban Soal Uji Coba Siklus I.. ........................................ 127

11.Hasil Uji V aliditas Instrumen Siklus !.. ......................................... 128

l2.Hasil Perhitungan Uji Validitas Siklus I ....................................... 130

l3,Rekap Uji Validitas Instrumen Siklus I ........................................ 131

14.Reliabilitas Uji Coba Instrumen Siklus I ....................................... 132

l5.Soal Uji Instrumen Siklus II ......................................................... 135

l 6.Kimci Jawaban Instrumen Siklus II ............................................... 139

17.Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II ........................................... 140

18.Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Siklus II ..................... 142

l9.Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Siklus II ............................... 143

W.Reliabilitas Uji Coba Instrumen Siklus !!.. .................................... 144

Zl.Skor Hasil Penguasaan Konsep Siklus !.. ....................................... 147

i2.Skor Hasil Penguasaan Konsep Siklus II ........................................ 148

~3. Skor N-Gain Siklus I dan Siklus II ............................................... 149

24. Uji t Skor Hasil Penguasaan Konsep Siklus I dim II .................... 150

ZS. Tabel Nilai Koefisien Korelasi "r" Product 1\1oment .................. 151

26. Tabel nilai "t" ............................................................................... 152

Page 18: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

A. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

saingan di era inforrnasi dan globalisasi yang rnerupakan rekayasa

ilrnu pc ~tahuan telah rnenuntut pernerintah dan rnasyarakat untuk menciptakan

surnber a rnanusia yang berkualitas dan profesional yang dapat berperan serta

dalarn I ibangunan. Pembangunan di segala bidang tidak terlepas dari proses

pendidi 1. Karena pendidikan pada hakikatnya rnerupakan usaha

rnernbu ·akan rnanusia dan rnernanusiakan rnanusia.

tdidikan rnerupakan salah satu sektor penting penentu keberhasilan

pernbar 1an nasional, baik dalarn upaya rneningkatkan kualitas surnberdaya

rnanus1: 1donesia seutuhnya, rnernpercepat proses alih ilrnu pengetahuan dan

teknolo rang dilakukan dalarn rangka akselerasi kernajuan bangsa dan negara,

rnaupur clam rnewujudkan cita-cita pernbangunan nasional.

ain itu, pendidikan rnerupakan salah satu faktor penting dalarn upaya

rnenmg kan kualitas sumberdaya manusia. Dengan tinggginya mutu

sumber a manusia akan menjadikan kemajuan dan peradaban bangsa, dan

sebalila . suatu bangsa akan sulit untuk maju jika sumberdaya manusianya

rendah h terbelakang. Oleh karena itu, masalah pencilidikan haruslah ada

perhafo rang sungguh-sungguh demi terciptanya perubahan dan kemajuan mutu

pendidi 1.

1didikan merupakan kewajiban bagi semua orang dan bertujuan untuk

menger mgkan potensi peserta didik, sebagaimana yang terdapat di dalam

Undan1 1dang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi:

:ndidikan nasional berfungsi mengembangkan kemarnpuan dan mbentuk watak serta peradaban bangsa yang bem1artabat dalarn rangka ncerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi erta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada 1an Yang Maha Esa, berakhlak rnulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

Page 19: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

2

1diri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung ab". 1

dalam dunia pendidikan peseria didik sebagai sumberdaya manusia

yang rn iliki potensi untuk maju, harus digali dan dikembangkan. Potensi itu

mempu j peluang untuk menempatkan peserta didik dalan1 kehidupan yang

semakir :irnpetitif. Salah satunya penguasaan akan ilrnu pengetahuan sebagai

kunci k1 rhasilan untuk hidup.

dngkatan kualitas pendidikan pada urnmnnya merupakan upaya

berkelru :an bagi semua pihak yang terlibat langsm1g maupun tidak langsung.

Salah l wujud upaya peningkatan kualitas pendidikan adalah rnelalui

pembat 'an dalam proses belajrur mengajrur. Karena peningkatan kualitas tidak

dapat 1 !paskan dari darnpak pertumbuhan pruradigma baru dalarn dunia

pendidi i yang rnempersyaratkan penyelenggaraan pendidikan agar berpotensi

untuk 1ciptakan keunggulan daya pikir, nalar, kekuatan moral dan etika

akadern tJangsa.

ises alih ilmu pengetahuan ini meliputi berbagai bidang ilrnu terrnasuk

ilmu y , rnengeksplorasi infonnasi tentlmg alam rnelalui pendidikan sains.

Pendidi i sains merupakan langkah awal bagi seorang anak mengenal dan

memah konsep-konsep tentang alam untuk mernbangun keahlian dan

ke111an1 111 berpikimya agar dapat berperan aktif dan humanis rnenerapkan

ilmuny 1lam kehidupan sehari-hari.

•kembangan IPA yang begitu cepat menggugah para pendidik untuk

meranc ~ dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan

konsep 'A dan menunjang kegiatan sehruri-hari dalam masyarakat. Untul(

menye1 ikan perkembangan IP A, kreativitas sumberdaya manusia merupakan

salah 1 syarat mutlak yang harus ditingkatkan. Jalur yang tepat untuk

menini ikan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan.

ndidikan sains menekankan pada pemberian pengalarnan secara

langsrn Oleh krurena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah

Page 20: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

3

keteram m proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami alam

sekitar. terampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh

pancam a, keterampilan menggunakan alat dan bahan secara benar dengan

selalu ~mpertimbangkan keselamatan kerja, keterampilan mengajukan

peiiany: , menggolongkan, menafsirkan data dan mengkomunikasikan hasil

temuan :ara beragam menggali dan memilih informasi faktual yang relevan

untuk n ~uji gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari. 2

111 tetapi saat ini pembelajaran IP A masih didominasi oleh penggunaan

metode ramah dan kegiatarmya lebih berpusat pada guru (teacher-centered).

Aktivit: siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan

mencat: tal-hal yang dianggap penting. Guru hanya menjelaskan IPA sebatas

produk l proses. Sehingga siswa menjadi kurang mampu mengaplikasikan ide

atau pe :tahuan yang sudah dimiliki pada bermacam situasi. Padahal, dalam

memba IP A tidak cukup hanya menekankan pada produk, tetapi yang lebih

penting !alah proses untuk membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau

hukum.

1logi memberikan sumbangan besar terhadap proses membangun

penget< m melalui penginderaan, adaptasi dan abstraksi harus menjadi acuan.

Artinya pikirkan proses membangun pengetahuan dan kesadaran bagaimana

penget: m diperoleh dan dikembangkan. Konsep-konsep dalam biologi

digunal untuk menjelaskan proses tersebut. Keseimbangan antara asimilasi

(penern l skema yang lama berdasarkan situasi barn) yang termasuk ke dalam

proses idaptasi diperlukan untuk mengembangkan penalaran dan

penget: annya. 3

Jlogi menurut anggapan sebagian orang merupakan pelajaran hafalan

dan di ~jari hanya untuk menghadapi ulangan atau ujian dan terlepas dari

penna' han dalam kehidupan mereka sehari-hari. Akibatnya siswa yang telah

belajar ologi tidak dapat menjelaskan atau menyelesaikan masalah yang

uryani Rustaman et all, Jurnal Fasilitator Edisi V THN 2003, Kemampuan Dasar Beke1ja 'ah dalam Sains, UPI dan Puskur Balitbangdiknas, h. 23

Page 21: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

4

dihada1 Pembelajaran yang kurang dirasakan manfaatnya (kurang bermakna)

oleh si~ mengakibatkan siswa hanya belajar untuk ulangan, tidak menggunakan

konsep ng telah dipelajari dalam memecahkan masalah. Peran guru sebagai

mediat< Ian fasilitator belum berjalan secara optimal. Aki.batnya siswa kmang

mengm konsep materi yang diberikan.

kepada

yang b:

jawabai

mempu

yang la

belum

menger

ru biologi hendaknya tidak hanya menyampaikan materi pengetahuan

>va di kelas, tetapi juga harus membiasakan siswa untuk dapat berfikir

Karena berfikir yang baik adalah lebih penting daripada mempunyai

mg benar atas suatu persoalan yang sedang dipelajari. Seseorang yang

d cara berfikir yang baik dapat digunakan untuk menghadapi persoalan

Sementara itu, seorang siswa yang sekedar menemukan jawaban benar

ti dapat memecahkan persoalan yang baru, karena mungkin ia tidak

agaimana menemukan jawaban itu.

:am melakukan kegiatan belajar mengajar guru dapat menggunakan

metode u strategi tertentu agar hasil belajar lebih memuaskan. Dalam mengajar

guru ha memiliki kemainpuan dan kreativitas dalain teknik pengajaran maupun

pengelc n kelas agai· kegiatan pengajaran dapat berlangslmg secara efektif.

Teknik igajaran merupakan cara mengajar yang memerlukan keahlian khusus.

Dalain nik pengajaran ditinjau dari segi penyajiai1 materi gmu harus pandai

menggl <an pendekatan secara arif dan bijaksana sesuai dengan pandangan

masmg· Ising guru akan hal dan kemampuan siswanya sehingga te~jadinya

interak~ iukatif.

lain interaksi belajar mengajar terjadi siswa belajar dan gnru mengajar,

keduan Jntuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun tugas siswa adalah belajar,

yaitu r gembangkan potensi seoptimal mungkin, sehingga tujuan tercapai

sesum 1gai1 apa yang dicita-citakan di dalain dirinya. Dalam ha! ini siswa

membu kan situasi kondisi yang memungkinkm1 serta menun.1ang

berkem 1gnya potensi tersebut. Untuk kepentingan tersebut peranan gmu sangat

diperlul agar potensi anak dapat berkembang semaksimal mungkin.4

Page 22: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

5

>agai seorang profesional, guru harus mempunyai pengetahuan dan

persedi strategi-strategi pembelajaran. Tidak semua strategi yang diketahuinya

harus c bisa diterapkan dalam kenyataan sehari-hmi di ruangan kelas. Meski

demiki: guru yang baik tidak akan terpaku pada satu strategi saja. Guru yang

mgm n 1 dan berkembang perlu mempunyai persediaan strategi dan teknik-

teknik nbelajaran yang pasti akan selalu bermm1faat dalam melaksanakan

kegiata ;!ajar sehari-hari.5

ru sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya proses

belajar ngajar agar tercapainya tujuan pengajm·m1 yang telah dicanangkan harus

memilil :emampuan dan kreativitas dalam menyesuaikan materi yang diajarkan

dengan odel-model pembelajm·an yang dapat membantu siswa untuk lebih

menger sekaligus berfikir kreatif, inovatif dan aspiratif dalam menyikapi

masalal mg ada.

~h karena tugas guru di kelas tidak sekedar menyampaikan infmmasi

demi l ;apaian tujuan pembelajaran, tetapi juga menciptakan pengalaman

belajar wa, guru hams berupaya agar kegiatan di kelas dapat memberikan

kesemr n seluas-luasnya bagi pengalaman belajar siswa. Guru harus mampu

menem tn metode dan teknik untuk mendukung peranannya tersebut sehingga

kegiata olajar mengajar dapat berlangsung secara efektif.

1dekatan konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang

meman tg bahwa siswa belajar sains dengan cara mengonstruksi pengertian atau

pemah< ,n baru tentang fenomena dari pengalaman yang telah dimiliki

sebelur ·a. 6

bentuk:

bukanl:

terse bu

tidak a

5

Ke/as, (J 6

)ri konstruktivisme menjelaskm1 bahwa pengetahnan seseorang adalah

konstruksi) orang itu sendiri. Pengetahuan seseorang akan suatu benda,

iruan benda itu, melainkan konstruksi pemikiran seseorang akan benda

[anpa keaktifan seseorang mencerna dan membentuknya, seseorang

. mempunyai pengetahuan. Oleh km·ena itu, Piaget menyatakan secara

a Lie. Cooperative learning "Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang eta : Grasindo, 2002 ), h. 54

Page 23: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

6

ekstrem .hwa pengetahuan tidak dapat ditransfer dari otak guru yang dianggap

tahu bil mrid tidak mengolah dan membentuknya sendiri. 7

m dalam ha! ini berfungsi sebagai fasilitator bagi berkembangnya

pemiki1 siswa menuju ke arah pemikiran yang lebih aktif sebagai

penge!Y igan terhadap pengetahuan yang dimilki oleh siswa sebelumnya.

Iemuut konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif s1swa

mengkc ruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar juga

merupa proses mengasimilasi dan menghubungkan pengetahuan atau

inform2 nformasi yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki siswa,

sehingg engetahuannya berkembang.8

adigma pembelajaran kooperatif ini tidak jauh berbeda dengan

pembel: 'an yang konstruktif yang diadopsi dari teori Vigotsky. Pada prinsipnya

teori in tkikat sosial dari pembelajaran. Siswa belajar melalui sebuah interaksi

dengan 1an sebaya yang lebih mampu. Siswa dihadapkan pada proses berpikir

teman s tya mereka, sehingga hasil belajar terbuka untuk seluruh siswa.9 Dalam

pembel ·an ini dapat memberikan motivasi bagi siswa untuk bekerja secm·a

kooperi artinya dapat memecahkan masalah dalan1 kelompok kecil, dan juga

dapat b ar berdemokrasi melalui interaksi satu dengan yang lain.

nbelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah bentuk

pembel ·an yang mengutamakan ke1jasama antar siswa dalam sebuah kelompok

be)ajar. tlam pe1~belajaran ini siswa dituntut untuk dapat bekerja sama dalam

memec: an berbagai permasalahan. Maka seorang guru dituntut untuk dapat

mengg1 kan metode pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas siswa

dalam 1 telaah dan menganalisis berbagai permasalahan.

digunal

h. 122-1: 8

1 ..... ___ ,, _,

:tode pembelajaran dimaksudkan sebagai cara atau strategi ym1g

guru untuk melakukan proses pembelajaran di kelas, terutama dalam

, Suparno. Teori Perkembangan Kognitif.Jean Piaget; (Yogyakarta: Kanisius, 2001),

Jina Pannen, dkk. Konstruktivisme Dalam Pembelajarqn, (Jakarta : PAU-PPAI UT, ·19 rardus Weruin. Menggagas Pen1belajaran Bahasa Indonesia yang Hun1anis, ,.,...,1,, ... ,.,.,..1- ,...,,,.,....../ho..-;h,/i.-.rl,,,v ".>cn9P:A1•;t..,=ll1 ... in;..\>,.-irl= 1 A '\')1. '\ "~1no- rlirPl..-nm n!'.!rh1 ')Q Nov

Page 24: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

7

konteks n~fer of knowledge dan transfer of value. Teknik tersebut membantu

guru ur : mengoptimalkan proses pembelajaran sehingg,a kompetensi yang

direncar m <la.pat tercapai dengan maksimal. 10

tode pemecahan masalah (problem solving) merupakan cara

member 11 pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan,

menelaa Ian berpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis

masalah sebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah. 11

I gan menggunakan metode pemecahan masalah ini, diharapkan siswa

<la.pat r .ggunakan pengetahuan awal yang dimiliki untuk memecahkan

permasa an yang ada, sehingga dalam proses pembelajaran siswa dituntut

berperar :tif <la.lam setiap mengemukakan gagasan a.tau pun ide yang berkaitan

dengan J nasalahan yang ada.

I cembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga

banyak , :mukan fakta bahwa para guru mengajarkan semua fakta dan konsep

kepada : va. Hal ini tentu tidak optimal karena terdesak waktu untuk mengajar

pencapa kurikulum. Guru kebanyakan memilih jalan yang termurah yakni

menginf msikan fakta dan konsep melalui metode ceran1ah. Akibatnya para

siswa n iiliki banyak pengetahuan tetapi tidak menemukan pengetahuan,

terlebih 1g1 untuk menemukan konsep intinya, tidak dilatih untuk

mengerr igkan ilmu pengetahuan.

ih satu penyebab siswa tidak suka untuk mempelajari suatu ilmu

khususn oiologi adalah siswa sulit untuk memecahkan masalah yang ada, hat ini

disebabl dalan1 kegiatan belajar mengajar siswa ha11ya dituntut untuk

mengha dan mendengarkan guru saat menerangkan. Sehingga siswa menjadi

pasif da urang terbiasa mengutarakan argumennya. Dengan metode pemecahan

masalah 1roblein solving) siswa dibiasakan memberikan jawaban untuk

memeca m masalah yang sedang diajukan. Sehingga siswa lebih memahami

dengan : iiri ilmu yang sedang dipelajarinya.

10 1 di Sayuti. Model Pembe/ajaran Konstruktivisme, (Jakarta: Jurnal Didaktika Islam

Vol. VI.~ Juni 2005), h. 119 II , .111.A-::..:i n~··-·----M--·- n_ .. _,__,_; _____ "~A------·-·1~, .. _,.1,,.,_ "''hMA,. •• v .... -~,.,, .. M,;

Page 25: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

8

tin itu, dari pembelajaran yang ada, kurang bisa mengembangkan

kemam1 n berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis bisa dikembangkan dan

begitu p kreativitas serta berpikir kreatif bisa dikembangkan.

varan-tawaran tersebut sangat rasional, yakni mengembangkan

kemam1 n siswa dengan pembiasaan berpikir kritis untuk membiasakan meneliti

sebuah salah dan menganalisis berbagai solusi untuk menyelesaikan masalah

tersebu1 :ngan berbasis pada teori-teori yang rasional. Kemudian mereka juga

dilatih 1 .ik berpikir kritis dan kreatif. Dan ini bisa dimulai di jenjang sekolah

meneng dengan melatih mereka dari masalah-masalah sederhana yang ada di

sekelili1 ya. 12

B. 11tifikasi Area dau Fokus Peuelitian

celitian akan dilaksanakan di sekolah MTs Negeri Tangerang II

Pamula Fokus penelitian adalah berkaitan dengan pengembangan metode

pembel: an yang saat ini dirasakan kurang bisa merangsang siswa untuk

menge11 akan ide atau gagasan berkaitan dengan pennasalahan. Maka dapat

diidenti 1si beberapa masalah yaitu :

a. Penguasaan konsep siswa sebelum melakukan pembelajaran metode

pemecahan masalah

b. Peningkatan penguasaan konsep siswa setelah melalui pembelajaran

metode pemecahan masalah (problem solving).

c. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar menggunakan

pembelajaran metode pemecahan masalah.

C. nbatasan Masalah

tuk lebih memfokuskan pembahasan dalam penulisan skripsi ini, malca

penulis :mbatasi permasalahan pada :

l. p, gunaan metode pembelajaran pemecahan masalah (problem solving)

w < meningkatkan penguasaan konsep siswa

Page 26: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

9

2. Pt igkatan penguasaan konsep sISwa dibatasi pada konsep sistem

p< tj)asan pada manusia

3. M de pembelajaran yang digunakan adalah metode pemecahan masalah

(p >fem solving)

D. ·umusan Masalah

,am kaitannya dengan latar belakang di atas, maka penulis

merumt m permasalahan, "Apakah pembelajaran dengart metode pemecahan

masalal· mblem solving) dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa tentang

sistem I 1apasan pada manusia secara signifikan?"

E. I(, :11aan Pcnelitian

s1swa,

mengen

dan me

dapat n

pengem

pemeca

Sedangl

dalam p

ipun kegunaan dari penelitian ini diharapkan bermanfaat baik bagi

c1 dan peneliti. Bagi siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep

:istem pernapasan pada manusia, keberanian siswa bertanya, menjawab

:mukakan pendapat, se1ia meningkatkan kerja sama siswa sehingga

ingkatkan prestasinya. Bagi guru dapat meningkatkan keterampilan

1gan metode dalam proses pembelajaran melalui pembelajaran metode

. masalah (problem solving), khususnya dalam pembelajaran biologi.

bagi peneliti dapat mencoba mengembangkan model pembelajaran

belajaran biologi.

Page 27: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

BABU

KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Des psi Teoritis

1. kikat Konstn1ktivisme

Konstruktivisme sebagai suatu cam membangun pengetahuan

Pengetahuan adalah abstraksi dari apa yang dapat diketahui dalan1 jiwa

orm 'ang mengetahuinya. Pada dasarnya pengetahuan tidak bersifat spontan,

mel kan pengetahuan hams diajarkan dan dipelajari. Dengan kata lain

pen; ihuan itu hams diusahakan. Awai pengetahuan terjadi karena

pan idera berinteraksi dengan alam nyata. 1

Konstmktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang

mer lnkan bahwa pengetahuan kita adalah konstmksi (bentukan) kita

sern . Von Glaserfeld dalam Paul Suparno menegaskan bahwa pengetahuan

buk ah suatu timan dari kenyataan (realitas). Pengetahuan bukanlah

garr ran dari dunia kenyataan ya11g ada. Pengetahuan selalu merupakan

akil dari suatu konstmksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang.

Ses mg membentuk skema, kategori, konsep dan struktur pengetahuan yang

dipt kan untul( pengetahuan.2

Von Glaserfeld dalmn Tatang menyatakan konstmktivisme mempaka11

sua Jandangan dan keyakinan terhadap suatu pengetahuan dengan asumsi

keb daan realita tidak dapat diketahui sebagai suatu kebenaran dikarenakan

kett

(sti

kor

dist

(Bandun 2

h. 18

I . 3 itasan penga aman manus1a. Pengalaman seseorang tentang sesuatu

[us) menghasilkan konsepsi. Konsepsi seseorang berbeda dengan

1si orang lain. Artinya dalam pembelajanm biologi seyogyanya

tkan serangkaia11 pengalan1an bempa kegiatan nyata yang rasional atau

ul Majid. Perencanaan Pe1nbelajaran "A1engernbangkan Standar Kon1petensi Guru", {emaja Rosdakaiya, 2006). Cet. Ke-2, h. 123 Suparno. Filsqf'at Konstruktivisme DalamPendidikan, (Yogyakarta : Kanisius, 1997),

Page 28: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

11

dap: imengerti siswa dan memungkinkan terjadi interaksi sosial dengan kata

lain ;it proses belajar siswa harus terlibat seeara langsung dalam kegiatan

nya

Tobin dalam Tatang memaparkan pada dasamya, setiap individu

mer 1dera, mengalami, dan meyakini fenomena di sekitamya serta

men iseptualisasikannya ke dalam bentuk pengetahuan melalui asosiasi

(Zin! dengan pengetahuan yang tela11 ada sebelumnya. Selanjutnya

peni thuan antar individu tersebut dinegosiasikan pemahamannya sehingga

dipe eh konsensus konseptual. Setiap pengetahuan dimediasi dan

dikt 1kan secara sosial. Oleh karena itu, pengctahuan memiliki dimensi

sos1, fan tidak dapat dianggap sebagai hasil konstruksi individu semata.

Kan tidak mungkin bagi individu untuk memisahkan pikirannya dari

dim i sosial pengetahuan, maka konstruktivisme dapat dipandang sebagai

sepe .gkat keyalcinan yang menyatukan aspek sosial dan kultural dari

bert li segi.4 Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar seorang guru

tidal :anya menenkankan pada cara pembentukan pengetahuan pada diri

pese didik, tetapi juga menekankan pada lingkungan sosial dalam

men 1batani tercapainya pemahaman terhadap pengetahuan yang

disa aikan.

Seorang tokoh konstruktivisme sosial Vigotsky mengungkapkan

penl ,nya faktor-faktor sosial dalam belajar. Selama belajar terdapat saling

pen1 1h antara bahan dan tindakan dalam kondisi sosial tertentu dan terlihat

jela: peranan bahasa dalam belajar konstruktif. Hal ini sesuai dengan

pem at Driver dalam Musahir menyatakan bahwa pengetalrnan dan

pen: :ian dikonstruksi bila seseorang terlibat secara sosial dalam dialog dan

akti alam percobaan-percobaan dan pengalaman. Dikatakan pula bahan

ruar 1 kelas tempat siswa belajar di sekolah sebagai sistem sosial yang

kon :k dapat mempengaruhi pembentukan pengetahuan masing-masing

Page 29: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

12

indi LI. Dengan demikian kognitif siswa berada diantara konteks individu

dan ial.5

Menurut Kenneth Semua pengetahuan itu dibangun. Maka, aspek

bud dan sosial merupakan hasil konstruksi seseorang. Bagaimanapun

sese ng dilahirkan di dalam suatu lingkungan sosial dan budaya, dimana

sem objek ataupun peristiwa yang terjadi mempunyai maksud tertentu.

Mal manusia tidak terlepas dari interaksi dengan komponen yang hidup

atau l tidak hidup.6

Konstruktivisme memandang bahwa pengetahuan individu merupakan

hasi ari proses membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman dalan1

sist< kognisi individu. Dalam mempelajari konstruktivisme memandangnya

sebi suatu proses sosial membangun pengetahuan serta dipengaruhi oleh

peni Jlman awal, pandangan dan keyakinan siswa serta pengaruh guru.

fakt

kon: keyi Pen1 kon: pern mer: men Bia> men di k1

peni pen1 ters( pcm baik

5 ~

6 ~

Project r-?_ 2000, h.,

7 ·r

Berkenaan dengan pengetahuan dan keyakinan siswa, terdapat dua

>enting dan mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu 7:

Pertama, Gtmstone dalam Tatang mengemukakan bahwa sifat dari ksi pengetahuan individu sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan 1an yang telah dirniliki mengenai materi yang akan dipelajari. thuan dan keyakinan awal siswa dikenal sebagai label miskonsepsi atau si alternatif. Seringkali miskonsepsi ini dianggap sebagai penghambat 1man ilmiah siswa sekaligus juga landasan dan refleksi guru dalam ang pembelajaran. Siswa diajak untuk rnenginterpretasikan dan 1bungkan pengetahuannya dengan konscp ilmiah yang diajarkan. m terkandung beberapa pertanyaan pengarah yang rclevan dan serta liakan konteks yang familiar dimata siswa. Dalam ha! ini, pembelajaran i menekankan pada proses perubahan konseptual. Kedua, pengetahuan dan keyakinan mengenai pembelajaran, u·an serta penman siswa dan guru sebagai wujud proses membangun 1huan yang dipcroleh berdasarkan pengalaman sebelumnya. Hal t dapat meningkatkan pemahaman dan pengcndalian terhadap proses ajaran siswa sehingga dapat tercapai kualitas pembelajarnn yang lebih iswa dan guru dapat merubah pandangannya mengenai pembelajaran

1hir. Konstrutivisme dalam Pembelqjaran IPA. MAN 4 Jakmta, 2004, h. 3 ;eth Tobin et all. Research on Instructional Strategies for Teaching Science" A ·tional Science Teacher Association, Macmillan Publishing c:ompany, New York:

Page 30: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

13

yani asif menjadi pembelajaran yang realistik (pembelajaran yang lebih akti

Menurut Piaget pikiran manusia mempunyai s1:ruktur yang disebut

sker atau skemata Gamak) yang sering disebut dengan struktur kognitif.

Den menggunakan skemata itu seseorang mengadaptasi dan

men )ordinasi lingkungannya sehingga terbentuk skemata yang baru, yaitu

pros asimilasi dan akomodasi. Selanjutnya Piaget berpendapat bahwa

sker a yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi itulah yang

dise pengetahuan. Asimilasi merupakan proses kognitif yang dengannya

sese ng mengintegrasikan informasi (persepsi, konsep, dan sebagainya) atau

pent unan baru ke dalam struktur kognitif (skemata) yang sudah dimiliki

sese ng. Akomodasi adalah proses restrukturisasi skemata yang sudah ada

sebz aldbat adanya informasi dan pengalaman baru yang tidak dapat secara

Jang ig diasimilasikan pada skemata tersebut. Hal itu dikarenakan informasi

baru rsebut agak berbeda dengan atau sama sekali tidak cocok dengan

sker > yang telah ada. 8

Konstruktivis menyatal(an bahwa semua pengetahuan yang kita

perc adalah konstruksi kita sendiri, maka mereka menolak kemungkinan

tran: : pengetahuan dari seseorang kepada yang lain bahkan secara prinsipil.

Ma1 tidaklah mw1gkin mentransfer pengetahuan karena setiap orang

men hgun pengetahuan pada dirinya.9

dari

men

kon:

di in

Ban

mer

' F PembelaJ \,H..,.//,.,,.

Pengetahuan bukanlah suatu barm1g yang dapat ditransfer begitu saja

kiran yang mempunyai pengetahuan ke pikiran orang yang belum

:nyai pengetahuan. Bahkan bila seorm1g guru bemmksud mentransfer

, ide dm1 pengertiannya kepada seorang murid, pemindahan itu hams

1retasikm1 clan dikonstruksikan oleh si murid le:wat pengalmnannya.

J1ya siswa yang salah menm1gkap apa yang di<garkan oleh gurunya

ukkan bahwa pengetahuan itu tidak dapat begitu saja dipindahkan,

:i A. Siroj. C~ara Seseorang Men1peroleh Pengetahuan dan Jn1plikasinya Pada n Matematika, Portal Informasi Pendidikan Di Indonesia, d,....,.,.Jiln·v:.0 ,..,.,, irl/f.11·no:::.T/A'l/r.,crh,_,,_cirni 1-.n-.-. r1;,.,,.1~<>m n<>rh> t,,1-.n-n-<>l 0 l<>-n ')flf\'7 h 1.

Page 31: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

14

mel< :an harus dikonstruksikan atau paling sedikit diinterpretasikan sendiri

oleh wa.

Hintzman dalam Muhibbin Syah dalam bukunya The Psychology of

Leai ig and j\Jemory berpendapat Learning is a change in organism due to

expi nee which can affect the organism's behavior. Artinya belajar adalah

suat 1erubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan)

dise ikan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku

org~ !ne tersebut. Jadi, dalam pandangan Hintzman, peruballan yang

ditir ilkan oleh pengalan1an tersebut dapat dikatakan belajar apabila

men ngaruhi organisme10

Biggs dalam pendahuluan Teaching for Learning mendefinisikan

bela dalam tiga macam rumusan, yaitu : rumusan kuantitatif, rumusan

insti ional, dan rumusan kualitatif. 11

kon

kog

Ber

10

'Secora kuantitatif ( ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan ;gisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta anyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut apa banyak materi yang dikuasai. Secora institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai ses "validasi" atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas teri-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan wa telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. f1rannya semakin baik mutu guru mengajar akan semakin baik pula tu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor. Adapun pengertian belajar secara kualiatat!f (tinjauan mutu) ialah ses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pcmahan1ai1 serta cara-cara nafsirkan dnnia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertiai1 ini Dkuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas .uk mernecahkan masalah yang kini clan nai1ti dihadapi siswa.

I Hakikat clan mekanisme belajar tidak bisa dilepaskan dari pandangan

!ktivisme tentai1g hakikat pengetahuan. Pengetalman adalah konstruksi

tf seseorang tentang kenyataan. Pengetahuan bukanlah kenyataan itu

~ melainkan akibat dai·i proses bagaimana seseorang itu menjadi tahu.

lk dari hakikat pengetahuan seperti itu, belajai· menurut pandangan

1ibbin Syah. Psiklogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja ,.,r-.n A"\ l_ At\

Page 32: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

15

kon 1ktivis adalah proses kognitif yang dilakukan pembelajar untuk

mer :ntuk dan mengembangkan kapabilitas baru yang diperlukan dalam

upa: beradaptasi dengan lingkungan, baik lingkungan internal maupun

eks1 al berdasarkan pengetahuan awal atau pengalaman yang dimiliki

seb( nnya. 12

Von Glaserveld membedakan tiga level konstruktivisme berdasarkan

hub ,an antara pengetahuan dengan kenyataan meliputi 13 :

a. Konstruktivisme radikal mengesampingkan hubungan antara

pengetahuan dan kenyataan sebagai kriteria kebenaran. Pengetahuan

dipandang sebagai pengaturan suatu objek yang dibentuk oleh

individu, sejauh kemampuan dan terlepas dari realita kebenarannya.

b. Konstruktivisme realisme-hipotesis memandang pengetahuan sebagai

hipotesis dari suatu struktur kenyataan serta mengalami perkembangan

menuju kebenaran yang sebenamya.

c. Konstruktivisme biasa memandang pengetahua11 sebagai gambaran

yang dibentuk individu mengenai kenyataan suatu obyek.

Bettencourt dalam Paul Suparno menyebutkan beberapa ha! yang dapat

mer tasi proses konstruksi pengetahuan manusia, antara lain konstruksi kita

yan1 ma, domain pengalaman kita, dan jaringan struktur kognitif kita. Hasil

dan oses konstruksi pengetahuan kita yang lampau dapat menjadi pembatas

kon: :ksi pengetahuan kita yang mendatang. Unsur-unsur yang kita

abst sikan dari pengalaman yang lampau, cara kita mengabstraksi dan

mer :ganisasikan konsep-konsep, aturan main yang kita gunakan untuk

mer ti sesuatu, semuanya punya pengaruh terhadap pembentukan

peni 1huan berikutnya. 14

12

dan Peng 13

adi. Implementasi Model Konstruktivis Dalam Pembelajaran JPS, Jurnal Pendidikan an !KIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVI April 2003, h. 83 ing Suratno. Constructivisrn and Science Education. (Bandung: Universitas .,,rl,.,...,.,.,.,;,, '1fl/)f,;\ h ')

Page 33: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

16

Dalam perspektif konstruktivisme, proses pembelajaran merupakan

prm membangun ulang/rekonstruksi pengetahuan. Layton dalam Tatang

mer akan bahwa proses membangun pengetahuan ilmiah harus bersifat

use.f (bermanfaat) dan mengarah pada hal-hal yang praktis. Layton

mer mtnya sebagai "cognition in practice". Secara sederhana, proses

pem ajaran konstruktivisme seperti yang dikemukakan oleh Layton dapat

dilil pada gambar I. di bawah ini. 15

Pen1 hu:

seh: ha

Proses pendidikan

di kelas

Pengetahu an ilmiah

Proses penterjemah

an/kaji ulang

Pengetahuan lain/pertimbangan

Gambar 1. Proses Membangun Pengetahuan Ilmiah

(Layton, dalam Tatang, 2007)

Pengetahuan untuk

kegiatan praktis dalam situasi

spesifik

Menurut prinsip konstruktivis, seorang peng3c1ar atau guru berperan

seb< : mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar murid

berj 1 dengan baik. Fungsi mediator dan fasilitator dapat dijabarkan dalam

beh Ja tugas sebagai berikut :

a. nyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan murid bertanggung ab dalarn rnembuat rancangan , proses, dan penelitian. Karena itu, jelas mberi kuliah atau ceramah bukanlah tugas utarna seorang guru

b. nyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang ngintahuan murid dan mernbantu rnereka untuk rnengekspresikan :asan-gagasannya dan rnengkornunikasikan ide ilmiah rnereka. nyediakan sarana yang merangsang s1swa berpikir secara produktif. nyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling rnendnkung

Page 34: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

17

ses belajar siswa. Guru harus menyemangati s1swa. Guru perlu 11yediakan pengalaman konflik.

c. monitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si murid tn atau tidak. Guru menunjukkan dan mempertanyakan apakah tgetahuan murid itu berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang kaitan. Guru membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan 'd 16 n.

b. ristruktivisme dalam pembelajaran IP A

Sains atau ilmu pengetahuan alan1 adalah ilmu yang mempelajari

tent fenomena yang terjadi di alam. Dalam sains, fenomena-fenomena

alm1 ii diterangkan berdasm·kan kepada fakta yang ada. Tak jarang sains bisa

dib1 km1 dengan melakukan percobaan-percobaan sederhana yang bisa

dila :an di sekolah, rumah atau halaman sekolah. l 7

Selama ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru di

sek< 1-sekolah masih didominasi oleh pandangan bahwa belajar adalah

mer lfal fakta-fakta (rote learning). Kelas masih berfokus kepada guru

seb: i sumber utama informasi atau pengetahuan dan pcnggunaan metode

cer2 h menjadi pilihan utama guru dalam proses belajar mengajar. 18

Pembelajaran konstruktivisme memberikan pengalaman yang

berl ungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau ra11cangan

keg .n disesuaikan dengan gagasan awal siswa dengm1 maksud agar siswa

mer :r!uas pengetahuan mereka tentang fenomena dan diberi kesempatan

unt1 nerm1gkai fenomena, sehingga siswa terdorong 1mtuk membedakm1 dan

mer lukan gagasa11 tentang fenomena yang mena11tang.

pro:

kon

per:

diri

'" 17

Konstru) 18

Pengetalmm1 seseorang dapat mengalami perubahan jika sudah melalui

belajar dan pengalaman. Ini berhubungan dengan adanya perubahan

tual pada diri siswa ketika berhadapa11 dengan konsep barn. Disinilah

proses belajar sa11gat mendukw1g adanya perubahan konseptual pada

wa.

] Suparno. Filsajat Konstruktivisme Da/amPendidikan, Op Cit, h. 66 naspriyanto Ram Ii. Pembelajaran Sains Menyenangkan Dengan Metode ime dalam Metamorfosa, Jurnal Pendidikan IP A, Vol. I No. 2 Oktober 2006, h. 49

Page 35: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

18

Perekayasaan proses pembelajaran dapat didesain oleh guru

sede dan rupa. Idealnya kegiatan untuk siswa pandai harus berbeda dengan

kegi 11 untuk siswa sedang atau kurang walaupun untulc memahami satu

Jem: :msep yang sama karena setiap siswa mempunyai keunikan masing­

mas . Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap pendekatan,

met• , dan teknik pembelajaran tidak bisa diabaikan. 19

Hubungan individu dengan lingkungan yang baik akan menghasilkan

Icon yang kondusif dalam proses belajar. Belajar dengan suasana yang

meu rnng akan menciptakan atau mengalami proses perkembangan diri

sec2 terns menerus. Sehingga proses belajar akan terns turnbuh pesat dan

mer ami kemajuan yang signifikan.

Untuk memperoleh keadaan yang demiki<m itu, temyata perlu

did1 ng dengan bimbingan yang optimal dari guru, orang tua, teman dan

seb1 inya. Terlebih guru sebagai seorang pengajar tidak hanya dituntut

mer nsfer ilmu belaka terhadap siswa, namun memberikan solusi-solusi

bag ;wa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Disini guru bukan semata

seb1 i sumber ilmu tetapi juga sebagai fasilitator bagi siswa yang

mer lukan bimbingan yang intensif.

Bertitik tolak dari sinilah seorang pengaJar harus kompeten dan

pro: onal dalam melakukan kegiatan mendidik atau cara mengaJar yang

bail )engan mendidik atau mengajar, seorang guru atau pengajar akan

me1 .h metode melalui pendekatan pembela,jarnn yang tepat dan menarik,

dal: arti disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran yang akan

diaj an serta melibatkan keaktifan secara fisik, intelektual dan emosional

ses1 dengan tingkat perkembangan siswa.

Konstruktivis dikembangkan dari ide Piaget bahwa siswa akan

nm myai pengalaman belajar jika mereka aktif berpartisipasi. Shapiro

dal: Munaspriyanto Ramli meyatakan bahwa di dalam kelas yang

me .plikasikan metode konstruktivis, siswa mempunyai sifat dan prilaku

sep saintis. Siswa membangun hipotesa, mengumpulkan data dengan

Page 36: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

me]

19

tkan percobaan atau observasi, dan membangun konsep berdasarkan

;a dan fakta yang mereka peroleh.20

Teori belajar konstruktivisme memandang anak sebagai makhluk yang

akti lalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan melal.ui interaksi dengan

linf 1gannya. Guru yang dipandang sebagai fasil itator dalam proses

perr lajaran seyogyanya mengetahui tingkat kesiapan anak untuk menerima

pel< m, termasuk memilih metode yang tepat dan sesuai dengan tahap

per! 1bangan anak.21

Esensi dari teori pembelajaran konstrutivistik adalah bahwa s1swa

han :ecara individu menemukan (discovery) konsep-konsep atau informasi

yan rnmpleks dan mengorganisasikannya dalam benaknya untuk jadi

mili fa sendiri atau pemilikan konsep (concept attainment). 22

kon

beri

1)

2)

20

21

Jurnal Pf 22

Pembelq 1;1;r1 l'l

Gunstone dalam Tatang mengemukakan bahwa proses pembelajaran

tktivisme dikatakan baik bila siswa dapat melakukan hal-hal sebagai 23 .

Dapat mengintegrasikan (integrating) secara tepat apa yang akan dipelajari dengan apa yang telah diketahui dan diyakini siswa; Memperluas (extending) cakupan mengenai apa yang sedang dipelajari ke dalam konteks yang berbeda; dan Memonitor (monitoring) proses pembelajaran sekaligus progresi berkenaan dengan tugas dan tujuan yang sedang dilakukan oleh siswa selama pembelajarnn.

nsip konstruktivisme melandasi pembelajaran IP A apabila :

1getahuan itu dibangun/dikonstmk oleh pikiran anak sendiri. Bermti 1getahuan tidak dapat dipindahkan dari pikiran guru ke pikiran anak. aklah yang harus aktif mengkonstruk pengetalman tersebut. wa dalam mengkonstruk pengetahuannya hingga te1jadi perubahm1 isepsi dari konsep yang belum scsuai dengan konsep ilmiah menjadi uai dengan konsep ilmiah.

~aspriyanto Ram Ii. Op Cit, h. 51 n)zah. Pe1nbelajaran Maten1atika Menurut Teori Belqjar Konstruktivisme. Dalam :likan dan Kebudayaan edisi 40, Balitbang - Depdiknas, h. I giran. Meningkatkan Keaktifan Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi Melalui n Konstruktivistik Model Kooperatif Berbantukan Modul, Jurnal llmu Pendidikan , "'"' .. 1 Roh••nnr; ")f\(lh. 1-.1.n 'Jh.

Page 37: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

20

3) ik pada saat masuk di kelas sudah memiliki pengetahuan awal. Tentang sep yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari maupun dari sekolah elumnya.

4) ~n guru hanya membantu menyediakan sarana dan menciptakan situasi 1dusif agar proses pembentukan pengetahuan siswa dapat terjadi dengan :!ah (guru sebagai arsitek kelas).

5) ajar dalam bentuk kooperatif dapat mempermudah bagi siswa dalam 1gkonstruk pengetahuannya. Sebagai indikator bahwa belajar dalam tuk kooperatif dikatakan berhasil apabila diantara individu dalam )!11poknya te1jadi interaksi fisik, kognitif, dan verbal yang dinamis rm merumuskan kesimpulan kelompok.24

c. igkah-Langkah Pembelajaran konstruktivisme

Untuk mengaplikasikan metode konstmktivis dalam kelas sains, guru

dih< ikan mampu memahami dan melaksanakan langkah-langkah dalam

met· konstruktivis. Alters dalam Munaspriyanto memberikan ilustrasi

tent Langkah-langkah tersebut yaitu25 :

a. narik perhatian

am tahapan ini guru memberikan gambaran singkat tentang sebuah

~mena dan menanyakan pengalaman anak tentang fenomena tersebut.

b. diksi pribadi

la tahapan ini siswa diberikan kesempatan untuk membuat prediksi

'.ang percobaan yang akan dilakukan

c. diksi kelompok

ru mengajak anak untuk membuat kelompok kecil dan berdiskusi di

im kelompok untuk membuat prediksi kelompok. Kemudian masing­

sing kelompok diharapkan menyampaikan prediksi mereka.

d. cobaan

adalah salah satu bagian terpenting, karena pada bagian ini anak akan

lakukan sendiri percobaan mereka. Mereka akan melakukan percoban

uk menguji hipotesis mereka, dan mengobsenrasi apakah prediksi

reka akurat atau tidak.

Page 38: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

21

e. kusi kelompok

elah melakukan percobaan, anak didik diajak untuk berdiskusi dalam

~mpok mengenai hasil percobaan mereka. Mereka berdiskusi apakah

diksi mereka akurat atau tidak dan mengapa itu bisa te1jadi.

f. >oran kelompok

sing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok mereka.

l bermacam alasan yang mendukung hipotesa dan konsep mereka.

g. jelasan

a tahapan ini, guru menyampaikan penjelasan singkat tentang teori

konsep yang mendasari percobaan serta juga mengoreksi sekiranya

lapat kesalahpahaman siswa.

h. ikasi

.a tahap ini, guru mengajak murid-murid untuk berpikir tentang apa

g bisa mereka lakukan untuk mengembangkan percobaan yang tadi

;rjakan atau menjelaskan fakta lain mengenai percobaan yang mereka

1kan.

2. nbelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)

Seorang pengajar yang profesional dituntut mampu menciptakan

situ; pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu

mer rong motivasi dan minat belajar dan benar-benar mampu

mer Tdayakan peserta didik dalam artian peserta didik tidak hanya man1pu

mer isai pengetahuan yang diajarkan, tetapi pengetahuan tersebut telah

mer i muatan nurani peserta didik, dihayati, diamalkan dalam kehidupan

sehi 1aii dan yang lebih penting lagi peserta didik tersebut mampu belajar

cara !ajar dan mampu mengembangkan dirinya.

Slavin dalam Pertly Karuru mengungkapkan pendekatan konstruktivis

dale pengajaran menerapkan pembelajaran kooperatif secara ekstensif, atas

dasi :eori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami

Page 39: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

22

kon -konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan konsep-

kon itu dengan temannya.26

Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai pembelajaran dimana

pan swa beke1ja sama di dalam kelompok-kelompok yang heterogen untuk

mer mi suatu tujuan dari pembelajaran. Pembelajaran kooperatif menjadi

bag yang terpenting di dalam mengjaar ilmu pengetahuan.27

Penerapan model kooperatif didasari pada koreksi atas pembelajaran

trad 111al dan temuan bahwa pembelajaran aktif termasuk kooperatif mampu

mer :katkan efektivitas pembelajaran. Pembelajaran teacher-centered

mer 1nyai tingkat keberhasilan yang lebih rendah daripada pembelajaran

akti engan para siswa memecahkan pe1masalahan, rnenjawab pertanyaan,

mer uskan pertanyaan milik mereka sendiri, mendiskusikan, menjelaskan,

berc 1t, atau brainstorming sesama teman kelas, dan cooperatiflearning.28

Menurut Johnson dalam Barokah Santoso cooperatif learning adalah

keg: n belajar mengajar secara kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan

bek1 sama untuk sampai kepada pengalaman belajar yang optimal, baik

pen: iman individu maupun kelompok.29 Model pembelajaran yang

<lite kan mengkondisikan siswa dalam suasana belajar yang kondusif.

coo,

mer

yan,

akai

26

Koopera dan Keb1

27

Heterogr. a Co/leg• 2000, h.

28

29

Bahasa l 30

Menurut Davidson dan Worsham dalam Supraptama yang dimaksud

atif learning adalah model pembelajaran yang sistematis dengan

ompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran

:fektif yang mengintegrasikan keterampilan so:;ial yang bennuatan

iis.30

]y Karuru. Penerapan Pendekatan Ketera111pilan Proses dalatn Seling Petnbelajaran 1pe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Be/ajar IPA Siswa SLTP. Jurnal Pendidikan :aan, No. 045, Tahun Ke-9, November 2003, h. 792-793 tt B. Watson&James E. Marshall Effects of Collaborative Incentives and Us Arrange111enl on Achieve111ent and Interaction ofC001;eratove Learning Groups in 'i? Science Course. Journal Research in Science Teaching Vol. 32, No. 3 PP 291-299,

~iran., Loe C'it. Dkah Santoso. Cooperat({Learning 'f>enerapan TeknikJigsa:i-v dalanz Petnbelajaran nesia di SLTP, Buletin Pelangi Pendidikan, Volume 1 No. 1Tahun1998/1999, ha!. 6 raptama. Meningkatkan Motivasi Be/ajar Sisrva dalam Mata Pelajaran Geografi cfpJ.ntnn rnnnPrntif/,p1u·nino R11IPtin PPlanP-i Pencliclik:in_ Vnh1me 4_ Nn_ I 'f'ah11n

Page 40: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

23

Cooperative learning merupakan suatu teknik instruksional dan

filo~ pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan siswa untuk

bek1 sama dalam kelompok kecil, guna memaksimalkan keman1puan

bela 1ya, dan belajar dari temannya serta memimpin dirinya.31

Dalam strategi ini diharapkan siswa berperan secara aktif, reflektif dan

sali1 11enghormati dalam setiap proses untuk mencapai keberhasilan dalam

bela Oleh karenanya untuk membangun model kooperatif harus dimulai

dari isiatif, dan kepedulian guru terhadap kondisi nyata siswa untuk

kern an mengnbah hal-hal yang menghambat berlangsungnya suatu proses

pern ajaran. Tentu yang diharapkan dari penerapan model tersebut tidak

han: :neningkatkan ke~ja sama secara bertanggung jawab, tetapi juga akan

dap1 11emacu penguasaan siswa terhadap materi ajar, dan belajar mengajar

me!; kelompoknya.

narn

Beb

1.

2.

3.

4.

5.

31

i'vlelalui i n,..,.,,... ...... i....,

Meskipun mengutamakan kegiatan pembelajaran dalam kelompok,

tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning.

pa ciri yang harus tampak dalam cooperative learning adalah32 :

Positive interdevence, anggota kelompok berkewajiban bekerjasama satu sama Iain untuk mencapai tujuan bersama. Keberhasilan kelompok sangat ditentukan pada usaha setiap anggotanya. Dalam ha! ini setiap anggota kelompok memiliki nilai sendiri. dan nilai kelompok; Individual accountability, semua anggota suatu kelompok turut bertanggungjawab untuk melakukan tugasnya; Face-to.face promotive interaction. setiap kelompok hams cliberi kesempatan untuk bertcmu muka dan cliskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan sinergi yang mcnguntungkan semua anggota; Appropriate use of coolaborative skills, para siswa cliclukung dan dibantu untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan keterampilan pengendalian konflik; clan Group processing, anggota regu menetapkan tujuan kelompok, dan pacla waktu te1ientu menilai apa yang mereka lakukan dan merumuskan apa yang mesti mereka ke1jakan se!anjutnya.

ni Suasti, dkk. Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa SMU Pembangunan UNP ifikasi Cooperatif Learning Model Jigsmv, Jurnal Pembelajaran, No. 04 Tahun 26, (\'): i.. 'l')r.

Page 41: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

24

Menurut Ibrahim dalam Gerardus Weruin, ada tujuh dasar

pen lajaran kooperatif, yaitu33 :

Siswa dalam kelompoknya merasa sehidup sepenanggungan bersama;

Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu dalam kelompoknya; Siswa di dalam kelompoknya mempunyai tujuan yang sama; Siswa membagi tugas dan timgggung jawab yang sama diantara anggota kelompok; Siswa akan mendapat nilai atau penghargaan untuk semua anggota kelompok; Siswa berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama; dan Siswa diminta mempertanggungjawabkan secara individu materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan pada kesadaran siswa

untl belajar berpikir, memecahkan masalah, dan belajar untuk

mer olikasikan pengetahuan, konsep, keterampilan tersebut kepada siswa

yan. membutuhkan dan setiap siswa merasa senang menyumbangkan

pen tlmannya kepada orang lain dalam kelompoknya. Siswa diharapkan

mar 1 belajar merefleksi terhadap proses pemikiran mereka sendiri dan

mer mt koneksi antara pengalaman mereka dalam diskusi kelompok, diskusi

ant~ celompok dalam membangun pengetahuan tentang materi maupun

pen ihan masalah.

beq

dal!

dap

33

http://.pe '\{\f\''1 t.

Pembelajaran kooperatif dapat sating menguntungkan antar siswa yang

:tasi rendah dan siswa yang berprestasi tinggi bekerja bersama-sama

mengerjakan tugas-tugas dari guru, siswa yang berkemampuan tinggi

nenjadi tutor bagi siswa yang berkemampuan lebih rendah.

ardus Weruin. Menggagas Pen1belajaran Bahasa Indonesia yang l/un1anis, nakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opini&id=l45235. yang direkam pada 29 Nov

Page 42: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

25

Tabel 1. Langkah-langkah pembclajaran kooperatir34

FASE KEGIATAN GURU

Fase 1 Guru menyampaikan semua tujuan Menyar tikan tujuan dan memotivasi pembelajaran yang ingin dicapai pada siswa pelajaran tersebut dan memotivasi

siswa belajar. Fase 2 Guru menyajikan info1masi kepada Menyaj n informasi siswa baik dengan peragaan

( demonstrnsi) atau teks. Fase 3 Guru menjelaskan kepada siswa Mengo1 1isasikan siswa ke dalam bagaimana cara membentuk kelompok kelomp kelompok belajar belajar dan mernbantu setiap kelompok

agar melakukan perubahan yang efisien.

Fase4 Guru membimbing kelompok-Memba kerja kelompok dalam kelompok belajar pada saat mereka belajar mengerjakan tugas. Fase 5 Guru mengetes materi pelajaran atau Mengel materi kelompok menyaj ikan hasil-hesil

2ekerjaan mereka. Fase 6 Gum memberikan cara-cara untuk Memb< an penghargaan menghargai baik upaya maupun hasil

• belajar individu dan kelompok .

Pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tnjuan

pen Jajaran dan motivasi siswa untuk belajar. Fase diikuti siswa dengan

pen ian informasi, sering dalam bentuk teks bukan verbal. Selanjutnya

sis' dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan

gur ada saat siswa beke1jasama menyelesaikan tugas mereka. Fase terakhir

dar ~mbelajaran kooperatif yaitu penyajian hasil akhir ke1ja kelompok, dan

me tes apa yang mereka pelajari, serta memberi penghargaan terhadap

usa usaha kelompok maupun individu.

Esensi dari cooperative learning adalah tanggung jawab individu

sd ;us kelompok, sehingga dalam diri s1swa terbentuk sikap

ket antungan positif (posit if interdepence) yang menjadikan kerja kelompok

Page 43: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

26

berj 1 optimal.35 Keadaan ini dapat mendorong siswa dalam kelompoknya

bela bekerja, dan bertanggung jawab dengan sungguh-sungguh sampai

deni selesainya tugas-tugas individu dan kelompok. Oleh karena itu

indi u dalam kelompok tidak menjadi "penumpang gelap, pasrah" kepada

tern: asal namanya tercantum sebagai anggota kelompok.

3. <lkat Penguasaan Konsep

]>engertian Penguasaan Konsep

Hakikat tujuan IP A adalah untuk menghantarkan s1swa menguasai

kon: ,konsep IP A dan keterkaitaimya untuk dapat memecahkan masalah

terk: dalam kehidupan sehari-hai·i. Kata menguasai disini mengisyaratka11

bah1 pendidikan IP A harus menjadikan siswa tidak sekedar tahu (knowing)

dan tfal (memorizing) tentang konsep-konsep IPA, melainka11 hams

men ika11 siswa untuk mengerti da11 memahami (to understand) konsep­

korn tersebut dai1 menghubungkan keterkaita11 suatu konsep dengan konsep

lain.

Mata pelajara11 biologi terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep da11

prm ·prinsip. Dalam hubungannya dengan penguasaa11 konsep biologi pada

s1s\\ yang paling penting untuk diperhatika11 dalai11 proses pengajaran

biol• adalah bagaimana siswa membentuk konsep dalam pikirannya.

Biologi berkaitai1 dengan cara mencai·i tahu dan memahami tentang

alan ocara sistematis, sehingga pembelajaran biologi buka11 ha11ya untuk

peni saa11 kumpula11 pengetahuan ya11g bempa fakta-fakta, konsep-konsep,

prm ·prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pen• tlcan biologi diharapkai1 dapat menjadi wahana bagi siswa untuk

men lajaii dirinya sendiri da11 alam sekitarnya.

kara

35

36

Konsep merupakan suatu abstraksi ya11g menggambarkan cm-cm,

r atau atribut yang sama dai·i sekelompok objek dari suatu fakta, baik

)kah Santoso. Loe Cit. 1yudi, Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA, Balitbang­i/nnuu1 rlPnrlilrn::\Q an irl i11rn::11/1.h/tino-l-::1t::in nP1n::ih:Hn::tn c.:.i<.:vJ::t htm rli::tk-<.:.P<.: ?fl

Page 44: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

27

mer Jean suatu proses, peristiwa, benda atau fenomena di alam yang

mer dakannya dari kelompok lainnya.37

Konsep merupakan buah pemikirau seseorang atau sekelompok oraug

yan: :inyatakan dalau1 definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan

me! ti prinsip, hukum, dau teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa,

pen: nnan, melalui generalisasi dau berpikir abstrak. Kegunaan konsep

untt nenjelaskan dan meramalkan.38 Konsep menunjukkan suatu hubungan

auta ~onsep-konsep yang lebih sederhana sebagai dasar perkiraau atau

Jaw: 11 manusia terhadap pertanyaau-pertanyaan yang bersifat asasi tentang

mer ia suatu gejala itu bisa terjadi.

Suatu fakta dalam biologi menau1pilkan adanya konsep-konsep,

hub ;an antar konsep yang membentuk prinsip-prinsip, dau ditemukannya

atau ;rlakunya hukum-hukum atau teori-teori yang mengatur kehidupan

suat 1akhluk hidup. Jadi, belajar konsep merupakau hasil utama pendidikan,

kare menurut Ratna Wilis Dahar dalam Nuryani bahwa konsep merupakan

dasi agi proses-proses mental ym1g lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-

prm dau generalisasi-generalisasi.39

Konsep dasar ym1g telah dimiliki oleh siswa dapat dijadikan konsep

acrn mtuk dapat menjelaskan konsep yaug baru didapatkan oleh siswa. Dari

kon awal inilah siswa dapat melakukan generalisasi atas konsep yang bm·u.

!nil< :alah satu teori belajar konstruktivisme, dimana pcngetahuan seseorang

adal hasil dari bentukan (konstruksi) sendiri berdasarkan pengetahuan awal

yan: imiliki. Dengan pengetahum1 awal yang dimiliki ini, diharapkan siswa

clap; 1emecahkan permasalahan yang ada.

orar

akti

mer

37

38

A h '71

Pengaturan kegiatau kognitif merupakan suatu kemahirm1 tersendiri,

rang mempunyai kemahiran ini, mampu mengon1rol dan menyalurkan

tS kognitif yang berlaugsung dalam dirinya sendiri. Bagaimana dia

atkau perhatian, bagaimaua belajm-, bagaimMa dia menggaJi dari

yani Rustaman, dkk. Strategi Be/ajar Mengajar Biologi, Op Cit, h. 51 iful Sagala. Konsep Dan Makna Pembelqjaran, (Bandung : Alfabeta, 2006), Cet. Ke-

Page 45: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

r~~~;~ AK~v~.h~~~~~~~-·-) ._I_. UIN ~lllf~_:l~~l\H~~-J

28

mgi , bagaimana dia menggunakan pengetahuan yang dimilikinya,

khu nya bila menghadapi masalah.40

Keman1puan yang termasuk ranah kognitif oleh Bloom sebelum

dire i dikategorikan ke dalam enam jenjang, yakni41 :

Tabel 2. Kemampuan Ranah Kogniltif oleh Bloom

No Kemampuan lutdikator

L I

2. F

3. F

4. }

5. ' '

6. E

Faktor-:

1.

40

·ll

tan (knowledge/recalling) Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, kesimpulan.

ahaman (comprehension) Pemahaman terhadap hubungan antar-faktor, antar konsep, antar-data, sebab-akibat, dan penarikan kesimnulan.

~rapan (application) Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

lisis (analysis) Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian atau gagasan, menunjukkan hubungan antar bagian:

esis (syntesis) Menggabungkan berbagai info1masi menjadi satu kumpulan atau konsep , meramu/merangkai berbagai gagasan menjadi sesuah1 yang barn.

,uasi (evaluation) Mempertimbangkan dan rnenilai benar-salah, baik-buruk, bermanfaat-tidak bermanfaat.

:or yang mempengaruhi tingkatan pemahaman siswa adalah :

Tingkat usia Pada tahap usia SD, kebanyakan pemahaman mereka ditekankan pada tingkatan hafalan (rote learning), tanpa tekanan untuk rnenjelaskan rnengapa atau bagaimana. Sedangkan pada tahap usia SLIP maupun SMU, pembelajaran haruslah dipusatkan pada pemberdayaan

ul Majid. Op Cit. h. 74 1~rl '!nfuo;in rlld:- f.'"rd11n\'; Pornh1>lnin1vrn IPA RPrhn<i!i.;: KnrnnPIPn.;:i fTHk::trt::i ·

Page 46: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

29

(empowerment) siswa untuk mencapai tingkatan pemahaman yang lebih tinggi yaitu pemahaman relasional.

2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) Pemilihan terhadap penggunaan pendekatan sangat mempengaruhi pemahaman siswa. Jika kita mengharapkan pembelajaran yang menekankan kepada pencapaian tingkat pemahaman siswa yang lebih tinggi atau pembelajaran bermakna bagi siswa, kita harus dapat memilih dan menggunakan cara-cara atau pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar. Dengan demikian akan tercapai tujuan akhir pembelajaran.

3. Motivasi siswa Siswa dapat dikelompokkan menjadi tiga, keompok pertama adalah kelompok siswa yang benar-benar ingin belajar (willing to learn), lngin memahami apa yang akan dipelajari sel.ama proses belajar. Kelompok ini mempunyai motivasi internal yang sangat tinggi. Kelompok kedua adalah kelompok siswa yang hanya ingin nilai terbaik (to gain a good mark). Siswa di kelompok ini biasanya punya !notivasi dan tingkat partisipasi yang tinggi dalam proses KBM, namun Jabil. Dan kelompok yang ketiga adalah kelompok siswa yang sekedar ikut sekolah (to have Jim at the school) atau lebih populernya kelompok penggembira. Bagi mereka yang pcnting adalah masuk sekolah dan naik kelas. 42

Tingkatan pemahaman dan faktor yang mempengaruhinya merupakan

sala ~tu tugas seorang guru dalam menjalankan tugasnya, pengabaian guru

terh j) tingkatan pemahan1m1 dan faktor yang mempengaruinya cenderung

w1tL inenghasilkm1 proses KBM yang kurang ben112Jma bagi siswa dan

akhi ra tidak bisa menghantarkan siswa untuk menguasai konsep-konsep

IP A tta penerapannya dalam kehidupm1 sehari-hari.

Kemngka Teori Penguasaan Konsep

1sep adalal1 hasil dari pemikiran seseorang yang dimnbil dari saJian

fakt peristiwa, dan pengalaman. Dengan konsep seseorm1g dapat

mer iskan atau mendeskripsikan suatu fakta atau gejala yang te1jacli.

Tujuan IPA secara umum adalah agm· siswa mc:mahfilili konsep IP A

dan :terkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan

tent : almn sekitar W1tuk mengembangkm1 pengetahuan tentm1g proses alam

Page 47: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

B.

30

seki mampu menerapkan berbagai konsep untuk menjelaskan gejala alam

dan mpu menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalab

yan1 lemukan dalam kehidupan sehari-hari.

met•

ada,

den!

pem

kete

keja

Inl

terh:

yan1

suat

dika

bern

Dalam biologi, konsep sangat diperlukan untuk menjelaskan suatu

untuk menjadikan siswa tidak hanya menguasai konsep yang telah

api siswa harus dapat mengatasi suatu permasalaban yang dihadapi

menggunakan konsep yang telab ada. Selain itu, dalam proses

ajaran yang ada, diharapkan siswa dapat menerapkan se1ia menjelaskan

bw1gan antar konsep yang satu dengan konsep yang lain.

Penguasaan konsep merupakan penguasaan terhadap abstraksi, fakta,

n, peristiwa ataupun objek-objek yang saling berhubungan. Dalam hal

u berperan penting untuk mengetabui tingkat pemahaman siswa

p konsep. Karena tidak jarang guru sering menemui siswa-siswanya

~rgolong pandai berdasarkan nilai tapi tidak mampu menyelesaikan

ermasalaban berkaitan dengan materi secara sistematis. Hal ini dapat

an bahwa siswa tersebut baru sekedar tahu, tetapi belum menguasai

;ntamg konsep yang terkait dengan pertanyaan.

mn Teori Rancangan-rancangan Alternatif atan Desain-desain

crnatif Intervensi.

Pengertian Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Menurut Suyitno pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim

dan fayanan terhadap keman1puan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan

pes< . didik yang beragam agaU" te1jadi interaksi optimal antara guru dengan

sisv :e1ia antara siswa dengan siswa. Menurut Suhito agar tujuan pengajaran

dap ercapai, guru hams man1pu mengorganisir semna komponen yang satu

den : yang lainnya agar dapat berinteraksi sccara harmonis. Salah satu

kou nen dalam pembelajaran adalah pemanfaatan berbagai macam strategi

dan ;tode pembelajaran secara dinamis dan fleksibel sesuai dengan materi,

Page 48: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

31

sisV\ :Ian konteks pembelajaran. Sehingga dituntut guru dapat memilih

met< pembelajaran yang cocok dengan materi atau bahan ajar.43

Metode dibedakan daii pendekatan. Pendekatan (approach) lebih

men mkan pada strategi dalam perencanaan. Sedangkan metode (method)

lebi! whekankan pada teknik pelaksanaannya.44 Metode dapat digunakan

untt merealisasikan beberapa pendekatan. Metode imi dirancang untuk

men 1ai keberhasilan dalam proses pembelajaran.

mas

mer

dip2

mer

beq

mer

ada.

mer

met

unt1

n1a~

yan

pe11

43

pembela maten1at

44

45

Chapter Dasar d Negeri I

"

Problem solving berasal dari bahasa Inggris yang berarti pemecahan

1. Gagne dalam Yurnetti, mengemukakan bahwa problem solving

.kan suatu proses yang menghasilkan pelajaran barn. Hal ini dapat

ni bahwa jika sisw;i ditempatkan pada situasi masalah, dan dalam

ukan solusi tentang masalah tersebut mereka melakukan proses

r dengan sejumlah hipotesis dan penerapan kemampuannya. Jika

. menemukan kesesuaian antara hipotesis dengan permasalahan yang

naka mereka dapat menemukan pemecahan masalah sekaligus

I . . b 45 : aJan sesuatu yang aru.

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah salah satu

: yang menganjurkan siswa belajar mengolah berbagai tipe masalah

menemukan atau membangun solusi yang tepat terhadap pemecahan

h yang dihadapi. Metode ini menganggap bahwa siswa adalah orang

epat untuk memecahkan masalah, karena dia bisa menjawab setiap

d. k 46 raan yang itanya an guru.

://www.mathematic.a·ansdigit.com/index.php/mathematiG::]Qurnal/model-n-creative-problem -solving-dengan-video-compact-disk-dalam-pen1_belaiaran-html yang direkam pada 25 Juli 2007,·h. 2 ' "' :yani Rustaman, dkk. Stra/egi Be/ajar Mengajar Biologi, Op Cit, h. 92 rnetti. Pembelajaran Mela/ui Pendekalan Problem Solving Berdasarkan Tugas >or/ dan Kegiatan laboratorium Sebogai Sumber Be/ajar Dl>lam Mata Kuliah Fisika "Usan Fisika FM!PA IK!P Padang, dalam Laporan Penelitian, FMJPA Universitas ng, 2000, h. 8

.. ., ,...._,._ ~ ,,.., ___ ~ __ ._/ n .. -1..1- ... C"-1 •. :.~~ ~J~#l~,..,A J,-,.,.,.,..,,,1 l)a.c"""',.,..h nfPrhH•J:&finn

Page 49: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

32

Pada hakikatnya masalah adalah kesenjangan antara tujuan yang

diin kan dengan kondisi yang ada untuk meraih tujuan yang diharapkan.47

Situ yang ada tidak sesuai dengan tujuan yang akan kita capai. Maka perlu

ada usi untuk mengatasi kesenjangm1 yang terjadi sehingga dapat tereapai

tuju yang diharapkan.

Pemecahan masalah merupakan proses mental dalam menciptakm1

solu untuk suatu masalah. Ini adalah satu bentuk keistimewaan tentang

pem 1mn masalah dimana sebuah solusi diciptakan dengan bebas dm1 kreatif

diba ngkan dengan mangandalkan bm1tuan orang lain.411

Pemecahan masalah merupakan bagian dari bentuk berpikir.

Mei :rtimbangkm1 semua fungsi pemikiran yang rumit., pemecahan masalah

mer ikan proses kognitif tertinggi yang memerlukan modulasi dan

kete 1pilan-keterill!1pilan pokok yang terkontrol dan mtin. Hal ini terjadi jika

sese :ng atau sistem kecerdasan alami seseorang tidak mengetahui

bag• •ana diproses dari asal pemikirm1 ke pemyataan akhir. Hal ini menjadi

bag dari proses masalah besar ym1g meliputi penemuan masalah dan bentuk

l 49 mru: 1.

Dalill!1 pengajaran IP A, problem solving memainkan perm1an penting,

dah usaha menumbuh-kembangkan kemill!1puan siswa dalmn memecahkan

ma~ h-masalah IPA serta menciptakan pengajaran yang fleksibel.

me!

ym1

per

me:

41

Tingkat :woo,11.

" http://en

4'

Metode creatif problem solving adalah suatu model pembelajaran yang

Ikan pemusatan pada pengajarm1 dan keterampilan pemecahan masalah,

iikuti dengan penguatan ketermnpilan. Ketika c\ihadapkm1 c\engan suatu

vaan, siswa c\apat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk

ih clan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara

,sis D. Dwiyogo. Kapabilitas Pemecahan Masa/ah Sebagai Hasil Be/ajar Kognitif ;gi. Jumal Teknologi Pembelajaran, Teori dan Penelitian Talmn 7, No. 2 Oktober

onhn. "Creative Probleni .... <:;o/ving", dpedia.org/wiki/creative_problem_solving yang direkam pa<la 25 Mei 2008, h. l

"-'--'··~'' t..~•·-·''~- ... :1,:...,,..~1: ... ,.,. .. ,,,/,,,a,..;m .. ,.,.h~,,.. ...... cnluino \/'\'.!no- rlirPk!lm

Page 50: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

33

men: fa! tanpa dipikir, keterampilan memecahkan masalah memperluas

"k" 50 pros1 1erp1 1r.

\i!enurut Yager dalam Desak Made Citrawathi, 2003 bahwa penerapan

pend ttan konstruktivisme dalam pembelajaran berarti menempatkan siswa

pada 1sisi sentral dalam keseluruhan program pengajaran. Pertanyaan yang

mun digunakan sebagai bahan diskusi, investigasi dan kegiatan kelas atau

labo irium. 51 Pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan

mas; 1 (problem solving) memberikan kesempatan kepada siswa untuk

men ia memecahkan sendiri permasalahan yang dikemukakan.

Metode pemecahan masalah (problem solving) bukan hanya sekedar

mete mengajar, tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam metode

prol z solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai

den! menggunakan dan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

Beberapa kelebihan metode pemecahan masalah (problem solving)

adal ;ebagai berikut :

Metode ini dapat membuat pendidikan sekolah menjadi lebih relevan

dengan kehidupan.

Proses belajar mengaJm· melalui pemecahan masalah dapat

membiasakan pai·a siswa menghadapi dan memecahkan masalah

secara terampil.

Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa

secara aktif dan menyeluruh.

Beberapa kekurangan metode pemecahan masalah (problem solving)

adai sebagai betikut :

50

pembelaj 1nate1nat

51

Masyara

Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai denagn tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta

•nim. http://www.mathematic.transdigit.com/index.php/mathematic-journal/model-1-creative-problem -solving-dengan-video-compact-disk-dalam-pembelajaran-1tml yang direkam pada 25 Juli 2007, h. 3 iak Made Citrawati Penerapan Suple1nen Bahan Ajar Be11valvasan Sains Teknologi Dengan 1nenggunakan Pendekatan Kontruktivisnie Da/0111 Pe111belajaran Biologi

1 '~ - -·-' .J ___ 'T',.1-.-~1~-: C':m .. ~ Cl\A Al\.T l Q; ... ..,..,. .. .,,;,,, l11rn-:.I Pr.>nr1irtil:~n rl~n

Page 51: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

34

pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan keterampilan guru.

b. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.

c. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.52

Ian kalau kita cermati, melalui metode pemecahan masalah (problem

solvi1 siswa dapat merasakan adanya masalah, dan mencoba memecahkan

masa tersebut berdasarkan pengetahuan yang telah mereka miliki

sebel aya.

llelalui metode pemecahan masalah (problem solving) siswa dapat

mem l1kan masalah secara terstruktur dan bertahap sehingga diperoleh basil

peme 1an masalah yang tepat dan cepat. Disamping itu, dengan strategi

peme 1an masalah siswa terlatih untuk mengidentifikas.i, menganalisis dan

menf tluasi pe1masalahan dengan cermat sehingga siswa dapat

meni

diha(

pro st

Met<

peml

dalai

kelo

SlSW

men

52

Cipta. 201 53

1bai1gkan daya nalarnya secara kritis untuk memecahkan masalah yang ' 53 I.

'enggunaan metode problem solving sebagai salah satu metode dalam

oelajar mengajar sangat berperan dalam menyelesaikan soal-soal IP A.

pemecahan masalah (problem solving) adalah suatu metode

\iaran yang menitikberatkan pada keterampilan serta keaktifan siswa

mencari penyelesaian pemmsalahan yang dihadapi dalam sebuah

Jk kecil. Maka ketika siswa dihadapkan dengan suatu pertanyaan,

apat melakukan keterampilan memecahkan masalah serta memilih dan

1bangkan tanggapannya.

tful Bahri Djarnarah & Aswan Zein. Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta : Rineka h. 105 Wayan Redhana. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui

Page 52: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

35

Dengan penerapan metode pemecahan masalah (problem solving) ini,

sisw dituntut aktif secara fisik dan mental untuk dapat mengalami

pem >jaran bermakna, yang pada hakikatnya merupakan peningkatan

ting! m pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.

Dalam kegiatan belajar IP A, metode yang dipakai guru di kelas sangat

men ngaruhi cara belajar yang dilakukan oleh siswa. Penggunaan metode

pen! rnn yang tepat mempunyai andil yang besar dalam kegiatan belajar

men ar di kelas. Kemampuan yang dihm·apkan dimiliki oleh anak didik akan

dite1 can oleh ketepatan penggunaan metode pembelajaran serta kesesuaian

deni tujuan yang akm1 dicapai. Ini berarti tujuan pengajarm1 akan dapat

dica dengan penggunaan metode yang tepat.

Metode problem solving dapat menolong murid meningkatkan

kem puan menganalisa dan dapat menolong mereka menggunakan

kerr puan ini dalam situasi berbeda-beda. Penyelesaian problem clapat juga

mer •ng murid belajar fakta, konsep dan prinsip dalmn IP A.

Pengajaran dengm1 menggunakan metode problem solving ini juga

clap: nerangsang kemampuan berfikir siswa secara kre:atif clan menyeluruh,

kan dalam proses belajaruya siswa banyak melakukan proses mental

den menyoroti permasalahan clari berbagai segi dalam mencari

pen !hannya.

Satu tujuan penting dari pendidikan adalah membantu para siswa

beh bagaimana cara berpikir lebih produktif dengan menggabungkan

pen ran pemikiran kreatif (untuk menghasilkan gagasan-gagasm1) dan

pen ran kritis (untuk mengevaluasi gagasan-gagasmi). 04

me1

pe11

ber

me

54

Kreativitas siswa dalam mencari gagasan dan ide-ide dalmn

adapi suatu permasalahan dapat digali denga11 penerapan metode

lajaran pemecahan masalah. Kreativitas dalam ha! ini adalah proses

ir di mana siswa berusaha untuk menemukm1 hubungan-hubungan barn

nai konsep dengan permasalahan yang dihadapi serta mendapatkan

tight Rusbult Thinking Skills in Education (methods to improve Problem Solving), - '•,., • / ' · --"-L! .. l.l---1-l.-..l l.1-~ "lf\f\1 ,,,,..~..,. rl:.-r.>l,.,,m n<>.rl.<> t"'nno>:>l lh T\11P.i

Page 53: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

36

Jaw< l metode atau cara barn dalam memecahkan suatu masalah. Bagi

pen< kan bukanlah apa yang dihasilkan dari proses tersebut, tetapi keasyikan

dan enangan siswa terlibat dalam proses tersebut. Maka dengan penerapan

pem ajaran kooperatif metode pemecahan masalah ini1 diharapkan tercipta

suas , kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan sehingga dapat

men sang siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan untuk memecaJ1kan

berb ti permasalahan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.

Untuk itu, pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran

koo1 1tif dengan metode pemecaJ1an masalah (problem solving). Fokus

pern an ini adalaJ1 peningkatan penguasaan konsep sistem respirasi pada

man a dari basil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa selama

pern aJaran.

Implikasi Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah

Implikasi pembelajaran dengan metode pemecaJ1an masalah (problem

soil: ) iaJaJ1 bernbahnya pola pembelajaran di kelas. Bila skenario yang

pali umum adalah penjelasan materi, contoh soal dan latihan, maJca

pen iajaran harus selalu diprovokasi dengim pertanyaan-pertanyaan dan

biai 1 siswa mengatasinya sendiri dari permasalahan tersebut dengai1 cai·a

me1 nalisa, sintesis, dan mengevaluasinya. Cara ini dapat dilakukan dengan

can wa membaca buku-buku dan memanfaatkan sumber-sumber lain yang

berl an dengan permasalahan. Melakukan penelitian, bertai1ya kepada orai1g

yan hli atau mendiskusikan dengan temannya.

Dalam metode pemecahan masalah (problem solving) ini siswa diberi

Ices patai1 untuk menggali masalah dulu dari fenomena yai1g dihadapi atau

dis: an, kemudian dilanjutkan kegiatan pengamatan atau percobaan yang

me ~ri jalan kepada siswa untuk menemukan jalannya sendiri. Dengan kata

!ail >embelajaran beijalan dai·i ditemukannya data-data basil pengan1atan,

dit< ;kan ke pengainbilan kumpulan data-data yang ada..

Page 54: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

37

Pemikiran rasional adalah bagian terpenting dalam metode pemecahan

mas l. Langkah-langkah dalam metode pemecahan masalah menumt

Hid1 :hi yaitu :55

menciptakan situasi yang kondnsif mengidentifikasi situasi yang ada bandingkan sitnasi yang ideal dengan situasi yang ada, dan mengidentifikasi situasi masalah memecahkan masalah berdasarkan penyebabnya memahami alternatif-alternatif solusi layak mengevaluasi dan memilih alternatif yang sesuai

Dengan metode pemecahan masalah diharapkan siswa menjadi

tera il menghadapi masalah dan berusaha memecahkannya, serta memiliki

pen: thuan yang bermanfaat dan berguna untuk kehidupan di masyarakat.

Sementara menurut Davis & Alexander dalam Y urnetti,

mer nukakan lima langkah dalam metode pemecahan masalah (problem

soli , ), yaitu56 :

Rm

ss H

http://W' 56

Sensing Potential Problems (merasakan adanya masalah)

Formulating Problems (merumuskan masalah)

Search for Saluting (mencari pemecahan)

Trade off Among Solution and Initial Selection (menyimpulkan)

Implemeantation and Evaluation ( evaluasi dan implementasi)

Lima langkah dalam metode pemecahan masalah menurut Craig • 57 t, ymtu:

Explorasi masalah ; mengumpulkan informasi maupun dari aspek eksternal atau pun internal. Jenis proses pengumpulan datainformasi tergantung dari masalah yang akan diselesaikan Menyelidiki solusi-solusi alternative ; kumpulkan semua informasi yang telah diperoleh yang diperkirakan dapat menjadi solusi dari masalah yang dihadapi dan mencoba untuk bertukar pikiran dengan orang-orang ahli.

oshi Shibata Problern .)o/ving: definition, terminology, and,oattern. mediafrontier.com/article/PS/PS,htm yang direkam pada 25 Februari 2007, h. 3

Page 55: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

38

Pilih alternatif terbaik; mendaftar semua al!ernatif yang diperoleh, mengevaluasi masing-masing alternatif dan pilihlah alternatif yang diprediksikan dapat menjadi alternatif terbaik Merencanakan tindakan; ini adalah langkah anda menentukan keputusan. Mengadakan percobaan dan mengumpulkan umpan balik; pada tahap ini diadakan suatu percobaan untuk membuktikan keputusan pemecahan masalah yang diambil. Setelah itu hasil yang diperoleh dari percobaan diadakan evaluasi.

Dari semua pendapat tentang langkah-langkah metode pemecahan

mas 1 malca dapat disimpulkan langkah-langkah pembelajaran metode

pern 1han masalah (problem solvtng) adalah sebagai berikut :

Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini bisa timbul dari diri siswa atau dari guru. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, berdiskusi dan lain-lain. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dengan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh pada langkah kedua di atas. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langka11 ini siswa harus berusalia memecahkan masalah sehingga betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode lain seperti dernonstrasi, tugas diskusi dan lain-lain. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sarnpai pada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalal1 tadi.

C. hasan Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan

Sol

kes

Met ode

Inta Jukantisari dalam skripsinya yang berjudul "Perbandingan Hasil

" Biologi yang Diajar Dengan Metode Ceramah dan Metode Problem

g" (sebuah studi eksperimen Di MAN 7 Jakarta) memberikan

mlan sebagai berikut58 :

:i Jukantisari. Perbandingan Jlasil Be/ajar Biologi Antara Si:nva yang Diajar dengan amah dan Problem Solving. Sebuah studi eksperimen di MAN 7 Jakarta, (Jakarta :

,.,., 1 • -•- -1--~ T.T--.·--·-- 1 .. - TOA o;,..1,..,..: l H1'.T """'"if'l.Tirl"<>u<ltnll"<>h lnl:-'<>l't~

Page 56: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

39

I ii penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode

l 1ecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan hasil belajar

l ogi siswa, diantaranya dikarenakan siswa dapat terbiasa bagaimana

1 11ecahkan masalah dalam soal-soal biologi. Meningkatnya hasil belajar

m juga disebabkan adanya keterlibatan siswa. Siswa menjadi aktif

1m proses belajar mengajar pada kelas eksperimen yaitu kelas yang

ar dengan metode pemecahan masalah (problem solving).

Nurhidayati dalam skripsinya yang be1judul "Eji?kt!fitas Penggunaan

Met1 Problem Solving Terhadap Hasil Be/ajar Matematika Siswa" (Studi

Eks1 men Di Kelas II MTs Islamiyah Ciputat), memberikan kesimpulan

bah1 penggunaan metode problem solving efektif dalam meningkatkan hasil

bela matematika siswa Islamiyah Ciputat. Hal ini dapat dilihat bahwa basil

bela matematika siswa yang diberi pengajaran dengan metode problem

solv lebih tinggi dibandingkan hasil belajar matematika siswa yang tidak

dibe rengajaran dengan metode problem solving.59

Dwi Priyo dalam penelitiannya yang be1judul " Analisis Apresiasi

Gur Sekolah Dasar Terhadap Pembelajaran lvlatematika Berbasis

Pen atan Pemecahan Masalah" (sebuah penelitian terhadap guru kelas VI

SDI di Kotamadya Malang, khususnya di Kecamatan Lowokwaru),

mer :rikan kesimpulan sebagai berikut :

59

i\4atema Tarbiyal

60

Pada umumnya, para guru SD/MI memiliki tingkat apresiasi cukup

baik terhadap pembelajaran matematika berbasis pemecahan

masalah.

Tidak ada hubungan antara apresiasi guru (terhadap pembelajaran

matematika berbasis pemecahan masalah) dan tingkat apresiasi

akademik sekolahnya. 60

rhidayati. "Ejektifitas Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Hasil Be/ajar Siswa" Sebuah studi eksperimen di Mts Islamiyah Ciputat, (Jakarta : skripsi Fak. Ilmu rr Keguruan Jur. Matematika. UIN SyarifHidayatullah Jakan:a, 2005) •i Priyo. Analisis Apresiasi Guru Seka/ah Dasar Terhadap Pembe/ajaran Matematika

- 1 - -- l .1 ., . .. 1-1~ t.. ..... -. /fr1:,..;1a ..... .-v-. ........ "'"' :rl/ilrnunlr..~rl nhn?f::::.rliQ.k/?4/-iintnmm-~1CTI-

Page 57: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

40

l Wayan Redhana dalam skripsinya yang berjudul "Meningkatkan

Ket< npilan Berpikir Kiritis Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif

Den. 1 Strategi Pemecahan Masalah" mengemukakan bahwa dengan

dite1 mnnya metode pembelajaran pemecahan masalah siswa mampu

men at tahapan-tahapan pemecahan masalah secara sistematis seperti yang

diru skan dalam penelitian ini, yaitu memvisualisasi masalah, membuat

des), si kimia, merencanakan solusi, melaksanakan rencana, melakukan

peni :kan dan evaluasi. Strategi pembelajaran yang ia gunakan dapat

men katkan tanggung jawab, menumbuhkan kesetiakawanan, memupuk

sika sating tolong menolong, mendorong dan membantu siswa

men nukakan pendapat, memecahkan masalah secara terstruktur dan

bert p, memahami konsep-konsep kimia, memotivasi siswa belajar lebih

akti 1aik di sekolah maupun di rumah, melatih siswa berpikir kritis,

mer ·ong proses belajar lebih teratur dan terstruktur, meningkatkan

kerr puan s1swa dalam memecahkan masalah, dan memudahkan

mer ahkan masalah. Keterampilan berpikir s1swa pun mengalami

pen • 61 ,atan.

Yumetti dalam penelitiannya yang be1judul "Pembelajaran Melalui

Pen catan Problem Solving Berdasarkan Tugas Chapter Report Dan

Keg 2n Laboratorium Sebagai Sumber Be/ajar Dalam Mata Kuliah Fisika

Dm Di Jurusan Fisika FM/PA Padang" memaparkan bahwa problem

soli : memainkan peranan penting dalam usaha menw11buh-kembangkan

ken tpuan siswa dalam memecahkan masalah-masalah IP A serta

me1 >takan pengajaran yang fleksibel. Dengan metode ini mereka mencoba

me! 1kan proses berpikir dengan sejumlah hipotesis dan penerapan

ken 1puannya. Bila mereka menemukan suatu kombinasi tertentu dari

atrn ·aturan dan situasi yang cocok, disamping memecahkan masalah, juga

tela 1empelajari sesuatu yang baru.62

61 ---- F\ __ -~1. t.. lf\

Page 58: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

41

Teten Rustendi dalam skripsinya yang be1judul "Penerapan Metode

Pem han Masalah (Problem Solving) Dalam Peningkatan Pembelajaran

Men ' Karangan Argumentasi" Pada Siswa Kelas I SMA Negeri 2 Bandung

Tah1 l\jaran 2004/2005 menyimpulkan bahwa penerapan metode Pemechan

Mas 1 (Problem Solving) dapat membantu meningkatkan prestasi belajar

sisw an siswa bisa lebih peka terhadap pelajaran.63

Yuswina dalam skripsinya yang berjudul "lmplementasi Metode

Pem ajaran Problem Solving dalam Meningkatkan Kemampuan berpikir

Krit )iswa pada Mata Pelajaran PKn (Studi Deskriptif Analitis di SMA

Neg [ Batujajar)" menyimpulkan bahwa:

(1) Tingkat antusiasme siswa tinggi karena kemampuan guru dalam

men ngkitkan motovasi siswa. Selain itu, sikap gmu yang ramah, penuh

sem ;at, dan hangat dalam berinteraksi dengan peserta didik. (2) Persepsi

s1svi terhadap materi pelajaran yang dibelajarkan dengan metode

peff ajaran problem solving menjadi lebih menarik dan menantang. (3)

Pen u1aan metode pembelajaran problem solving dapat menciptakan

sum 1 pembelajaran yang menyenangkan, tidak bosan dan tidak demok1iais,

den mengembangkan pembelajaran yang dinamis dan terarah yang

me! tkan siswa aktif, kreatif dan kritis melalui kegiatan pemecahan masalah

dah pembelajaran di kelas. 64

D. rngajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

1. ngertian Pernapasan

(or,

seb

63

Peningk Bandun

1

1

yang <lit 64 "\

Ke1natn;

Pemapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup

1isme) dengan lingkungannya. Secara mnum pemapasan dapat dimiikan

1i suatu proses pengambilan 02 ( oksigen) dan pengeluarm1 C02

en Rustendi, Penerapan Metode Pemecahan Masa/ah (Problem Solving) Dalam 1 Pembelajaran Menu/is Karangan Argwnentasi" Pada Siswa Kelas I SMA Negeri 2 bun Ajaran 2004/2005. http://digilib.upi.edu/pasca/available.letd-1220 l 05-102207 / m pada I Juli 2007 rina. bnplernentasi Metode Pe1nbelajaran Probletn Solving dalam Meningkatkan 1 berpikir Kritis Sfawa pada Mata Pe/ajaran ?Kn (Studi Deskriplif Analitis di SMA

• • , • ·~· "'"'"'"' ,_L,_ __ 11..J~_:1:1 ... _: ~..1 .. 1 ..... ,,,.,..,../"'"";1,.,J....1,,.1«>t-rl .. 11')01flh_110')'1; 1 v::in~r

Page 59: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

42

(km« dioksida) dan uap air yang dilakukan oleh pai·u-paru. Oksigen

dipe tan oleh makhluk hidup untuk mengoksidasi makanan, sehingga akan

dipe ~h energi. Proses ini berlangsung di dalam sel, yang disebut pernapasan

sel. ergi yang dihasilkan oleh pernapasan sel akan digunakan untuk

berb ti aktivitas tubuh, misalnya pemanasan suhu tubuh, gerak otot, dan

kegi l-kegiatan lain yang dilakukai1 oleh tubuh. Pada proses pernapasan,

dike :kan zat produk buangan berupa air (H20) dan karbondioksida ( C02)

yan~ rnn dikeluarkan oleh darah ke paru-paru, kemudian oleh paru-paru

dike ckan melalui hidung.

Proses membakar zat makaiian di dalam tubuh dengan menggunakai1

oksi . disebut oksidasi biologi. Oksidasi biologi adalah bereaksinya sari-sari

mak :n dengan oksigen dalam sel-sel tubuh untulc menghasilkan energi dan

men uarkan zat-zat sisa berupa C02 dan uap air.

1ksi oksidasi adalah :

I1206 6C02 + ( zal lkanan)

+ 602 (oksigen) (karbondioksida)

2. ,t-alat Pernapasan pada Manusia

~ Hidung

am hidung udara mengalaini tiga perlakuan, yaitu proses penyaringan

11 bulu-bulu hidw1g dan cairan lendir, penyesuaiai1 sulm, dan

embaban yang disesuaikan dengan suhu dan kelembaban tubuh.

) Pangkal tenggorok (taring)

igkal tenggorok disusun oleh tulang rawan yang membentuk jakun.

la bagian puncak tulang rawan terdapat katup ( epiglotis ). Katup ini

peran untuk menghalangi makanan agar tidak masuk ke tenggorokan

la saat mengunyah.

) Batang tengggorok (trakea)

rsusun dari tulang rawan yang membentuk cincin. Permukaannya

:silia/berambut getar yai1g berfungsi untak menyaring kotoran masuk ke

uran pernapasai1. Batang tenggorok bercabang menjadi dua yang

Page 60: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

43

t abang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil, disebut

l 1kiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut

c olus.

Paru-paru (pulmo)

I 1-paru terletak di dalam rongga dada sebelah kanan dan kiri yang

c sahkan oleh jantung. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir,

mgkan gelambir kiri terdiri atas dua gelambir. Paru-paru diselimuti

1 selaput paru-parn (pleura). Paru-paru merupakan kumpulan dari

:mbung-gelembung paru-paru (alveolus) yang jumlabnya kurang lebih

juta alveolus. Dalam alveolus inilah te~jadi pertukaran 0 2 dan C02

1ra difusi.

Diafragma

dalab otot yang memisahkan antar rongga dada (torak) dan rongga

~rut (abdomen).

3. kanisme Pertukaran Gas

Udara masuk melalui hidung- batang tenggoro~ bronkus

·1>-bronkiolus - paru paru - alveolus

Dlah udara masuk ke dalam paru-paru dari alveolus (gelembung­

:mbung paru-paru), oksigen masuk ke kapiler-kapiler darah secara

isi. Zat warna merah darah yang disebut hemoglobin (Hb) yang

lapat dalam darah merah akan mengikat oksigen. Hemoglobin yang

11gikat oksigen disebut oksihemoglobin. Oksigen diedarkan oleh darah

seluruh jaringan tubuh dan akhirnya ke sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel

uh darab melepaskan oksigen sehingga oksihemoglobin menjadi

noglobin kembali.

sigen yang dilepaskan pada sel-sel tubuh digunakan untuk oksidasi

~mbakar) zat makanan. Proses oksidasi tersebut merupakan proses

pirasi sel yang terjadi di dalam mitokondria. Proses respirasi sel

nghasilkan produk utama yaitu energi da11 zat sisa berupa

·bondioksida (C02). Ka.rbondioksida (C02) sisa proses respirasi sel

Page 61: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

44

d wa ke paru-paru. Darah yang banyak mengandung karbondioksida

t varna merah tua dan disebut darah kotor. Di paru-paru, karbondioksida

r Llk ke dalam alveolus secara difusi. Selanjutnya, karbondioksida

c luarkan melalui alat pernapasan dan akhirnya keluar melalui rongga

r 111g saat kita mcnghembuskan nafas.

3. ~ :am-macam Pernapasan

~ Pernapasan dada

f'ernapasan dada terjadi karena aktivitas otot m1tar tulang rusuk. Bila

:itot antar tulang rusuk berkerut (berkontraksi), maka tulang-tulang

rusuk akan terangkat dan volum rongga dada akan membesar. Keadaan

ini menyebabkan penurunan tekanan udara di dalam paru-pml.1

(tekanan di dalan1 rongga dada mel\jadi kecil). Karena tekanm1 udara di

luar tubuh lebih besar, maka udara dari luar yang kaya oksigen masuk

ke daimn paru-paru melalui rongga hidung, tenggorokan, dan pm·u­

pmu. Dengan demikian terjadi inspirasi.

Bila otot-otot antar tulang rusuk mengendor (relaksasi) yaitu kembali

pada posisi semula, maka tulang-tulang rusuk akan tertekan.

Akibatnya, volum rongga dada mengecil (tekanan di dalmn rongga

dada membesar). Keadaan ini mengakibatkml naiknya tekanan udara di

dalam paru-paru. Seimljutnya udara di dalarn paru-paru yang kaya

karbondioksida terdorong ke luar melalui hidung. Dengan demikian

terjadilah ekspirasi.

Pernapasan Perot

Pernapasml perut te1jadi karena aktivitas otot-otot diafragma yang

membatasi rongga perut dan rongga dada. Bila otot diafragma

berkontraksi, maka diafragma akan menclatm-. Keadaan ini

mengakibatkml rongga clada membesar sehingga tek<Ulan udara di

paru-pmu mengecil (takanan rongga dada menjadi kecil). Akibatnya,

udara !um· yang kaya oksigen masuk ke dalam pmu-paru melalui

saiuran pernapasml. Dengan demikim1, terjadilah inspirasi.

Page 62: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

45

Sebaliknya, bila otot diafragma relaksasi, maka kedudukan diafragma

lkan melengkung ke atas. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada

nengecil sehingga tekanan paru-paru membesar (i:ekanan rongga dada

11enjadi besar). Akibatnya udara dari paru-parn yang kaya

'rnrbondioksida terdorong ke luar. Dengan demikian terjadilah

?kspirasi.

4. i rnme Paru-paru

Volume udara pernapasan sangat bervariasi. Hal ini dipengaruhi oleh

. dan kekuatan seseorang saat melakukan pernapasan. Udara yang

I tar masuk dalam paru-paru dapat digolongkan meruadi enam, yaitu :

Udara pernapasan (UP) adalah volume udara yang keluar masuk parn­

paru sebagai akibat pernapasan. Udara pernapasan disebut juga tidal

volume. Banyaknya udara pernapasan lebih kurang 5.000 cc.

Udara komplemen (UK) adalah volume udara yang masih dapat

dimasukkan ke dalam paru-pam setelah inspirasi biasa. Banyaknya

udara komplemen lebih kurang 1.000 cc.

Udara cadangan (UC) merupakan volume udara yang masih dapat

diembuskan dari dalam pam-paru setelah melakukan ekspirasi biasa.

Banyaknya udara cadangan di dalam paru-paru lebih kurang 2.500 cc.

Udara residu (UR) adala11 volume udara yang tersisa di dalam paru­

paru setelah melakukan ekspirasi sekuat-kuah1ya Banyaknya udara

residu di dalarn pmu-paru lebih kurm1g 1.000 cc.

Kapasitas vital paru-paru (KV) adalah volume udara yang dapat

diembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat­

kuatnya. Kapasitas vital paru-paru dapat dihitung dengan runms: KV =

UP+UK.

Volume total paru-paru (VTP) adalah volume udm11 yang tertan1pung

di dalam paru-paru. Volume total paru-paru dapat dihitung dengan

rumus : VTP = KV +UR.

Page 63: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

46

5. I iinan atau Penyaldt pada Sistem Pernapasan Manusia

> ~on-infeksi

I) Asfiksi merupakan terganggunya pengangkutm1 oksigen ke sel-sel

atau jaringan tubuh.

2) Amandel yaitu pembengkakan kelenjar limfe di tekak

3) Po lip yaitu pembengkakan kelef\jar limfe dihid.w1g

4) Asma yaitu penyakit menahun kronis akibat penyempitan bronkus

dan bronkiolus

5) Kanker paru-paru yaitu penyakit yang diakibatkan polusi udara

yang bersifat langsung atau tidak langsung, antar lain CO, N02,

H2S04, dan HCO

Infeksi

I) Faringitis yaitu peradangan faring disebabkan oleh merokok,

bakteri dan virus

2) Tonsillitis yaitu peradangan rongga hidung bagian atas atau tonsil

oleh bakteri

3) Bronchitis yaitu peradangan pada bronkus atau bronkiolus

4) Pneumonia yaitu infeksi paru-paru karena bakteri dan virus pada

dinding alveolus

5) TBC yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri

bakteri Mycobacterium tuberculosis

6) Dipteri yaitu infeksi saluran pemapasan karena bakteri

Corynebacterium diptherial

·encanaan langkah-langkah tindakan yang akan dilaksanakan dalam

peneliti adalah :

Siklus

Tabel 3.

Perencanaan Langkah-langkah Tindakan

Perencanaan • Merancang model pembelajaran

problem solving dalam

pembelajaran biologi pada konsep • -1 -

Page 64: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

47

hubungannya dengan kesehatan.

• Mengembangkan Rencana

Pembelajaran

.. Menyiapkan sumber belajar

• Menyusun lembar kerja siswa

0 Mengembangkan format evaluasi

• Mengembangkan format observasi

KBM

Tindakan Menerapkan tindakan sesuai dengan

skenario pembelajaran dan Lembar

Kerja Siswa

Menerapkan tindakan sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran metode

pemecahan masalah, yaitu :

I. Identifikasi masalah

2. Mencari data atan keterangan

3. Menetapkan jawaban sementara

4. Menguji kebenaranjawaban

Sementara

5. Menarik kesimpulan

Pengamatan .. Pengamatan dilakukan bersamaan

( observasi) dengan tindakan menggunakan

format o bservasi yang telah tersedia.

• Observer melakukan pencatatan

semua proses yang terjadi dalam

tindakan pembelajaran yang

melipnti kendala dan kelemahan

dari tindakan yang diberikan,

perilaku siswa dalam KBM,

Page 65: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

48

maupun respon siswa terhadap

tindakan yang dilakukan.

Refleksi Hasil pengamatan dianalisis untuk

memperoleh gambaran bagaimana

darnpak dari tindakan yang dilakukan,

hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki

dan apa saja yang harus menjadi

perhatian pada tindakan berikutnya.

Siklus 2 n Perencanaan,

seterus11 tindakan,

pengarnatan

( observasi), dan

refleksi.

E. Kerangka Pikir

Pada dasarnya belajar biologi adalah tidak terlepas dari rnernpelajari

tent alarn atau kehidupan yang didalamnya banyak terdapat permasalahan.

Ole arena itu, dalam mempelajari biologi siswa dituntut untuk dapat peka

terh >P pennasalalmn yang ada dalarn biologi dan berusaha untuk

mer esaikannya sehingga siswa tersebut dapat mengerti apa yang sedang ia

peh i.

Dalarn biologi, konsep sangat diperlukan untuk menjelaskan suatu

me1 ~· untuk rnenjadikan siswa tidak hanya rnenguasai konsep yang telah

ada etapi siswa harus dapat mengatasi suatu pern1asalahan yang dihadapi

den 1 rnenggunakan konsep yang telah ada. Selain itu, dalan1 proses

pen lajaran yang ada, diharapkan siswa dapat rnenerapkan serta rnenjelaskan

ket1 Jbungan antar konsep yang satu dengan konsep yang lain.

Berdasarkan asumsi di atas, maka perlu adanya upaya perbaikan

per 1ajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif

dar eatif menemukan ide-ide, konsep-konsep baru berdasarkan pengalaman

Page 66: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

49

Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua

pote peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Kegiatan

pem ajaran mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami,

me!. kan sesuatu, hidup dalam kebersamaan dan mengaktualisasikan diri.

Den 1 demikian kegiatan pembelajaran harus dapat mengernbangkan

krea tas peserta didik dalam rnemecahkan berbagai perrnasalahan.

Konstruktivisme rnerupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang

men mkan bahwa pengetahuan kita merupakan basil pengeintegrasian antara

pen1 thuan dan pengalaman sebelumnya dengan apa yang sedang dipelajari

sert1 nemutuskan pengetahuan dan keyakinan mana saja yang perlu

dike .ruksi.

Pembelajaran konstruktivisrne berpandangan bahwa pengetahuan akan

ters n atau terbangun di dalam pikiran siswa sendiri ketika ia berupaya

unti mengorganisasikan pengalaman barunya berdasar pada kerangka

kog f yang sudah ada di dalarn pikirannya. Dengan. dernikian, pengetahuan

tida apat begitu saja dari otak seorang guru ke otak siswanya. Setiap siswa

har1 11embangun pengetahuan itu di dalam otaknya sendiri-sendiri.

Pembelajaran konstiuktivistik model cooperative learning merupakan

sali satu model pembelajaran yang efektif dalam membina kemampuan

pes , didik rnernecahkan berbagai pennasalahan yang ada berdasarkan

pen ahuan awal yang rnereka rniliki sebelumnya tentang materi yang

diai an. Selain itu, pembelajaran ini dapat membantu menumbuhkan

ken 1puan ke1jasarna, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial

SIS1

Pembelajaran model cooperatif learning ini dapat diwujudkan dengan

me e pembelajaran pemecahan masalah (problem solving). Dalam metode

per ahan masalah (problem solving) ini dapat membantu siswa menganalisa

ber ~ai permasalahan yang ada serta dituntut unt11k mencari alternatif

pe1 :ahan masalahnya.

Metode pemecahan masalah dapat merangsang siswa untuk berpikir

Page 67: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

50

diha1 i berkaitan dengan materi yang dipelajari. Dengan metode ini siswa

dapa ieke1:jasama dengan teman sejawat untuk bersama-sama mencari

pen) saian dari sebuah pe1masalahan. Selain itu dalam metode pemecahan

mas1 1 dapat melatih siswa memecahkan masalah secara terstruktur dan

bert< ~, merangsang siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan berkaitan

den! permasalahan yang ada, sehingga dapat memotivasi siswa untuk

belq lebih aktif.

Dalam membangun struktur keilmuan bagi p1~serta didik, adalah

sang penting untuk menolong siswa bagaimana melihat hubungan antara

fakt: mg satu dengan fakta yang lain yang kelihatannya tidak berhubungan,

dan mgkondisikan agar siswa menemukannya berdasarkan pengetahuan

yan1 lah mereka miliki. Dan kalau kita cennati melalui metode pemecahan

mas 1 diharapkan dapat merasakan adanya masalah, dan mencoba

men ahkan masalah tersebut. Sehingga siswa dapat mengembangkan konsep

dasi ·ang dimiliki untuk menjelaskan konsep yang barn didapatkan oleh

SIS\\

Melalui pembelajaran metode pemecahan masalah ini siswa dapat

mer ami pembelajaran bermakna yang pada hakikatnya dapat mengantarkan

sis\! •ada penguasaan terhadap konsep yang sedang dipelajari.

Page 68: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

51

Ilmu Biologi

Pengetahuan Awai

Strategi Belajar Mengajar

Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah

• Dapat merangsang berpikir secara aktif dan menggunakan nalar.

• Menumbuhkembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah.

• Memecahkan masalah secara terstruktur dan be1tahap.

• Merangsang siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan. untuk memecahkan masalah.

• Meningkatkan tanggung jawab dan menumbuhkan kesetiakawanan.

• Melatih siswa berpikir kritis. • Memotivasi siswa belajar lebih aktif.

Penguasaan Konsep Biologi

Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir

Page 69: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

52

F. Ripotcsis Tindakan

Penerapan pembelajaran kooperatif metode pemecahan masalah

(pro. n solving) dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep

siste >ernapasan manusia.

Page 70: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

BAB HI

METODOLOGI PENELITIAN

A. uan Penelitian

I elitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep

sistem p apasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan siswa kelas

VIII.2 J\, Negeri Tangerang II Pamulang.

B. ktu dan Tempat Penelitian

elitian ini akan dilaksanakan bulan November - Desember 2007 dan

bertemp ii MTs Negeri Tangerang II Pamulang, .Tl. Pajajaran No. 31 Pamulang

Tangera

C. tode Penelitian dan Dcsain Intervensi Tindakan

elitian ini menggunakan penelitian model Peneli:tian Tindakan Kelas

(PTK) I a situasi kelas atau lazim dikenal dengan classroom action research.

Peneliti ernpaya menelaah secara seksama masalah yang menjadi fokus

peneliti fan dalam waktu yang bersamaan peneliti juga harus menganalisis dan

merefle permasalahan yang ada sebagai dasar melakuka11 perbaikan terhadap

rancang tindakan selanjutnya. Dalam ha! ini, peneliti di bantu guru serta dosen,

bersam: 1:ma mencari hasil yang terbaik untuk meningkatkan penguasaan konsep

sistem J .iapasan pada manusia.

Page 71: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Perencanaan j · --..~ ~---' -~>-

Refleksi ~-s_1_K_L_u._s_1_~1 I '''"D~ I ~== Pengamatan I ¢::::=

Refleksi

Perencanaan I ~-S-ik_l_u_s_1_1_~, I Pelaksanaan

P ___...-'l-~ engamatan ~

Has ii Penelitian

Gambar 3. Desain Intervensi Tindakm~

D. ijek Yang Terlibat Dalam Pcnelitian

54

!iek yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.2 MTs

Negeri · tgerang II Pamulang yang berjumlah 40 orang.

E. !an dan P6sisi Peneliti Dalam Penelitian

1eliti berperan sebagai observer yang berkolaborasi dengan satu guru

biologi 1g bersangkutan dalan1 ha! ini guru biologi kelas VIIl.2

F. It a pan Intervensi Tindakan

1 1' mcanaan

1 man Awai

Tabet 4. Tahapan Intervensi Tindakan

Ide Memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran biologi

Berdasarkan basil observasi metode mengajar guru

saat ini : pembelajaran biologi berisi konsep, fakta,

1 ___ ..1~L-.C-1 -!-~~·- -~~1...,...1.-..:.-. ... n..-.

Page 72: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

D

p,

2 1

kurang merangsang keaktifan siswa dalam

memecahkan masalah, pemhehrjaran bersifat

teacher-centered, sehingga siswa kurang

menguasai konsep.

55

nosa (hipotesis) Penggunaan pembelajaran kooperatif model

pemhelajaran pemecahan masalah (problem

solving) dapat meningkatkan pengnasaan konsep.

11canaan

lakan

Penerapan metode pemhelajaran pemecahm1

masalah (problem solving) untuk konsep sistem

pernapasan pada mmmsia dan huhungannya dengan

kesehatan.

format tugas : pembagian kelompok kecil ym1g

be1:jumlah 5 orang tiap kelompok.

Kegiatan kelompok : melalui berbagai sunber

yang telah tersedia setiap kelompok berdiskusi

mencari jawabm1 atas permasalahan/pertanyaan

yang ada, menuliskan hasil diskusi dalmn selembar

kertas untuk persiapan presentasi.

Persentasi dan diskusi pleno : beberapa kelompok

menyajikan hasil diskusinya dalam pleno kelas,

guru bertindak sebagai moderator.

Pemberian tes awal (pretest) oleh guru w1tuk

mengetahui pengetahuan awal siswa.

• Gum menjelaskan sistem pernapasm1 pada

mannsia

• Gum membagi siswa ke dalam beberapa

kelompok kecil

" Guru memberikan beberapa pertm1yaan yang

berkaitan dengan materi yang diajarkan kepada

tiap kelompok untuk didiskusikan

Page 73: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

56

" Siswa mendiskusikan penyelesaian/jawaban

dari pertanyaan tentang sistem pernapasan

dalam kelompoknya masing-masing

berdasarkan sumber yang 1:ersedia.

" Guru meminta beberapa kelompok

mempresentasikm1 basil diskusi mereka di

depan kelas dan mencocokkanjawaban

sementara mereka denganjawaban yang benm·

dari masing-masing pertanyaan.

0 Siswa mengilll1bil kesimpulan setiap

pertanyaan dengm1 dibillltu oleb guru.

0 Guru mengumpulkan basil diskusi siswa.

.. Gum memberikan postes dari basil

pembelajm·an yang sudah dilakukm1.

3 p iamatan Mengumpulkan data berupa basil observasi selama

proses belajar mengajar berlangsw1g, basil

wawancara dengan guru yang bersangkutan yaitu

guru biologi, basil tes tertulis berbentuk piliban

ganda.

4 F eksi Menggunakan data untuk dim1alisis, evaluasi dan

refleksi untuk membuat revisi perbaikan pada

tindakan siklus berikutnya.

Siklus Ian seterusnya

Penuli1 Laporan Penelitian

G. .sil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

1ingkatan penguasaan konsep siswa, dan situasi belajar yang

menye1 gkan yang bisa merangsm1g keaktifan siswa untuk memecabkan

masala ehingga dapat meningkatkm1 penguasaan konsep pada konsep sistem

pemap n. pada manusia.

Page 74: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

H.

Tabel 5. Kategori Pe11goasaan Konsep

(Sombe1·: Boko Pedoman Akademik LPTK C, 2004)1

Skor Penguasaan Kategori

85 - 100 Sangat baik

70-84 Baik

55-69 Cukup

40 - 54 Kurang

0 - 39 Sangat kurang

a dan Somber Data

57

Data yang diperoleh berupa nilai basil penguasaan konsep siswa pada

pok1 bahasan sistem respirasi pada manusia dan aktivitas siswa selama

pem ajaran di kelas.

Pe

A1 sis

Tabel 6. Data dan Somber Data -

Data Sumberdata Instrumen

1asaan Konsep Siswa P1 ·etest dan Postest .

itas belajar Siswa dan guru p,. odoman Observasi

I. trumcn Penelitian

trumen adalah alat untuk mengumpulkan data, dengan instrumen inilah

data-da penelitian akan terkumpul. Kemudian data-data tersebut diolah dan

dianafo untuk kemudian disimpulkan. Instrumen yang digunakan adalah tes

jenis I tan ganda untuk mengukur peningkatan penguasaan konsep dan

pedom: observasi aktivitas siswa selama proses belzgar mengajar untuk

menget ti suasana saat interaksi belajar mengajar.

lfiani, "Penge1nbanganProgra1n Pen1helajaran Bioteknologi untuk Meningkatkan Kemamr ' Inkuiri Ca/on Guru" Jurnal Pendidikan IPA METAMORFOSA, Vol. I No. 2,

f 1- I':

Page 75: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Tab1 , Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Konsep Sistem Respirasi Pada Manusia

58

No. ~----,--R-.an_a_h_K_o~g,~n_it_,if __ C_3_._J Jnmlah

. Cl I C2 I _J % Vlateri

I. p

tt 2. A

I'(

rr ft

2. IV

P' d

3. l\ p

_Q 4. " p

5. l\ k p s 11

ertian dan n respirasi a lat msi pada 1sia dan ;inva inisme karan 0 2

:o,

un-maca1n :s 1pasan me udara ipasan

un-n1acam nan dan akit pada m respirasi JSia

1,3

6,8,10*,13*, 14*

18,25

5*,11 *

13*, 14, 15,19*,

20 21,24

Sildus I 2,4

7,9,11,12, 15

17,22,23*, 24

Siklus II 1,2,6,7, I 0,12

16, 17*

22,23

l 5

16, 19,20, 21*

3,4,8,9

18

25

I 4 16%

11 44%

10 40%

12 48%

8 32%

5 20%

* = Ttda ahd

J. rnik Pengumpulan Data

mik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Observasi langsung saat mengajar di kelas, observasi 1111 berupa

pedoman observasi menggunakan skala lima.

2. Tes berupa pretes dan pastes untuk mengetahui peningkatan

penguasaan konsep pokok bahasan sistem pernapasan pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan.

K. knik Pemeriksaan Kcpercayaan

:itu tes dapat dikatakan baik, bilamana tes tersebut memiliki ciri sebagai

alat uk yang baik. Kriterianya yaitu memiliki validitas yang culrnp tinggi dan

memili reliabilitas yang baik. Suatu alat ukur disebut memiliki validitas

Page 76: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

59

dan ses dengan kriteria tertentu. A1iinya ada kesesuaian alat ukur dengan

fungsi p :ukuran dan sasaran pengukuran.2

U ji Validitas

uk mengukur validitas soal dalam penelitian ini dengan menggunakan

ms korelasi Point Biseral3, yaitu :

r =Mp-Mt {P pb, SDt Vq

erangan:

r point biseral

Mean (nilai rata-rata hitung) skor yang dicapai peserta tes

menjawab betul, yang seclang dicari korelasinya dengan tes

secara keseluruhan

Mean skor total, yang berhasil clicapai oleh peserta didik

Deviasi standar skor total

Proporsi pese1ia tes yang menjawab betul terhadap butir soal

yang sedang dicari korelasinya dengan tes S(~cara keseluruhan

mudian disesuaikan dengan r tabcl dengan kriteria pengujian sebagai

berikut ka r1i;1 2: ftab malrn butir soal tersebut adalah valid dan jika r11;1 :S ftab maka

butir so ersebut adalah tidak valid.

apun hasil perhitungan instrumen siklus l yang diperoleh terhadap 25

item s adalah sebanyak 20 item dinyatakan valid yaitu item nomor

1,2,3,4. ,7,8,9,11,12,15,16,17,18,19,20,22,24,25 dan yang gugur sebanyak 5

item yr nomor 10,13,14,21, dan 23.4 Sedangkan hasil perhitungan instrumen

siklus mi 25 item soal adalah sebanyak 20 item dinyatakan valid yaitu item

nomor ,2,3,4,6,7,8,9, 10, 12, 14, 15, 16, 18,20,21,22,23,24,25 clan yang gugur

2 •tib Toha, Teknik Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT Rja Grafindo Persada, 2001), h. 109

iarsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakaiia : PT Bumi Aksara.

Page 77: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

60

ebanya~ , item yaitu nomor 5,11,13,17,dan 19. Untuk langkah-langkah

perhitur 1 uji validitas dan label hasil uji eoba dapat dilihat pada lampiran.

Uji Reliabilitas

iabilitas dapat diartikan dengan keajegan bilamana tes tersebut diujikan

berkali- i hasilnya relatif sama, artinya setelah hasil tes pertama dengan tes

berikutr dikorelasikan terdapat hasil korelasi yang signifikm1. 5

.tu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika

hasil te: rsebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas

tes, ber 1ungan dengan masalah ketetapm1 hasil tes. Atau seandainya hasilnya

berubal mh, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Uji ini

dlakuki iengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau dikenal dengan

K-R20 .itu:

terangan:

Reliabilitas instrumen

Jumlah item

Varians total

Proporsi responden yang menjawab benar

I -p;

lam memberikan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas (r;;) pada

ummm digunakm1 patokm1 sebagai berikut : bila r;; > 0.7, tes memiliki

reliabil 'tinggi atau tes terse but sudah memiliki kualitas yang baik.

ri 20 item yang valid diperoleh reliabilitas sebesar 0.85 untuk siklus I

dan ni reliabilitas untuk siklus II adalah 0,83. Hasil perhitungan reliabilitas

siklus m siklus II ini termasuk memiliki reliabilitas yang tinggi. Semua hasil

perhiti m ini dapat dilihat pada lampirm1.

>lib Toha, Teknik Eva/uasi Pendidikan. (Jakarta: PT Rja Grafindo Persada, 2001), h.

Page 78: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

61

L. aiik Analisis Data

Skor Gain (Gain N)

n adalah selisih antara nilai postes dan pretes. Gain skor ternormalisasi

menuqj1 an tingkat efektivitas perlakuan daripada perolehan skor atau postes. 6

Rumus , n menurut Meltzer dalam Y anti (2006) 7, adalah :

skor pas tes - skor pre tes tm=

Skor ideal - s kor pre tes

Terdap1 ga kategorisasi perolehan skor gain temormalisasiu :

g-tinggi : nilai (<g> )>O, 7

pedo1m

aktivita

dengan

untuk r

dibulatl

6

Ke111a111J. Oktober

7

Pendidil '

learn in,

g-sedang : nilai 0,7 e"(<g>)e"0,3

g-rendah : nilai ( <g> )<0,3

Penilaian Observasi

ama pembell_\jaran berlangsung dilakukan observasi berdasarkan

ibservasi yang sudah disediakan. Pedoman observasi berisi 8 aspek

enilaian. Penilaian atas pertanyaan juga dibagi ke dalam 5 kategori

jenjang (rendah, sedang, tinggi), yang skomya bergerak dari 0 s/d 4.

1peroleh tebaran skor, maka diperoleh dengan cara : 8 x 5 : 3 = 13,33

menjadi 13, sehingga rentangan nilainya adalah :

fiani. "Pengembangan Program Petnbelajaran Bioteknologi Untuk Meningkatkan 1 lnkuiri Ca/on Guru", Jumal Pendidikan IPA METAMORFOSA, Vol. I No. 2, 16, h. 6 1ti tlerlanti, "Tanya Jmvab Sepular Penelitian Pendidikan Sains". Bogor : Jurusan

IPA, 2006, h. tzer E. David, "The Relationship BehVeen Mathe111atics Preparation an Conceptual 'Jfns in Physics: a possible "hidden variable" in diagnostic pretes score", Departemen -- ..1 "' -•-----·, 1 ......... c1-.-.1-,.,. T 1 ... :.,"" .. ";h, A'"'"""" 1,....,.,"' l\(\(\ 1 I r111ri uru..rur anno1P r_nm

Page 79: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

62

Tabel 8. Katcgori Aktivitas Siswa Selama P<lmbelajaran9

Ren tang Kategori

0-13 Rendah

14-27 Sedang

28 - 41 Tinggi

M. dak Lanjut Pcngembangan Perencanaan

olah peneliti melakukan tindakan pada siklus I, maka ditindak lanjuti

dengan lakukan tahapan pada siklus II, adapun tahapan dalam siklus II adalah

sebagai ·ikut :

I . encanaan tindakan

Identifikasi terhadap permasalahan pembelajaran yang dijumpai dalam

siklus I se1ia penentuan altematif pemecahan atas permasalahan

tersebut

Pengembangan skenario tindakan

2. aksanaan tindakan

aksanaan sesuai skenario

3. servasi tindakan

tgumpulan data

4. fleksi tindakan

9

dengan

nganalisa, mengevaluasi dan refleksi data

>man Cakra Griadhi, Penanggulangan Miskonsepsi Pada Mata Pelajaran Ekonomi bar Kerja SisH1a dan Petnanjilatan Lingkungan untuk Meningkatkan Prestasi Be/ajar

,. _,,,_ -

Page 80: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Has ntervensi Tindalrnn

Pada bab ini akan dibabas mengenai basil penelitian yang telab

dilal an di MTsN Tangerang II Pamulang. Penelitian ini dilakukan terhadap

sisVI iswi kelas Vlll.2 dengan jumlah siswa 40 orang terdiri dari 17 orang

putr m 23 orang putTi.

Secara garis besar tindakan pembelajaran yang clilakukan terdiri dari

dua !us yaitu siklus I dan siklus II. Tindakan pembelajaran yang dilakukan

dise ikan dengan desain intervensi tindakan pacla bab III. Adapun hasil

inteJ 'lsi tindakan yang diperoleh adalah peningkatan penguasaan konsep

sist( respirasi pada manusia clan aktivtas siswa selama tindakan

pell' ajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil intervensi tindakan yang telah dilakukan dengan

mer :malrnn rnetode pernbelajaran pernecahan masalah dapat cliperoleb hasil

tind 111 yaitu peningkatan penguasaan konsep siswa terhadap konsep sistern

1-esf si pacla rnanusia. Setelab diberikan tinclakan terlihat peningkatan tes

akb pastes) dari basil tes awal (pretes) baik pada siklus I rnaupun pada

sikl IL Siswa lebib rnudah rnenguasai konsep dan menerapkan konsep yang

tela dimiliki untuk memecabkan setiap permasalaban yang dihadapi

ben 1rkan materi yang dipelajari. Tinclakan pembelajaran yang dilakukan

dap nerangsang daya pikir kiitis siswa untuk menemukan berbagai alternatif

pen man masalal1 serta memiliki keberanian untuk mengungkapkan

ber' ai ide dan gagasan terbadap pennasalalmn yang dihadapi.

Berdasarkan hasil observasi setelal1 tindakim pembelajaran, maka

dip leh data basil penguasaan konsep siswa pada siklus I dan siklus II pada

tab< di bawah ini.

Page 81: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

64

Tabel 9. Hasil penguasaan konsep siklus I dlan siklus U

'lo Nama Siklus I Siklus II Pretes Postcs N-Gain Pretes Postes N-Gain

I A 40 50 0.17 20 75 0.69 2 B 50 50 0 40 80 0.67 3 c 55 85 0.67 50 85 0.7 4 D 70 75 0.17 60 65 0.13 5 E 50 70 0.4 25 85 0.8 6 F 65 70 0.14 60 70 0.25 7 G 25 60 0.47 55 65 0.22 8 II 20 60 0.5 45 90 0.82 9 I 65 75 0.28 50 75 0.5 JO .J 55 65 0.22 35 60 0.38 11 K 35 60 0.38 40 70 0.5 12 L 75 85 0.4 85 100 1 13 1\1 70 75 0.17 60 70 0.25 14 N 70 65 -0.2 60 85 0.63 15 0 55 60 0.11 60 65 0.13 16 p 50 85 0.7 55 90 0.78 17 Q 45 70 0.45 65 75 0.29 18 R 45 50 0.09 45 65 0.36 19 s 60 75 0.38 I 40 100 I 20 T 65 70 0.14 I 55 80 0.56 21 u 70 70 0 i 55 80 0.56 22 v 70 50 -0.7 40 65 0.42 23 w 55 70 0.33 40 90 0.83 24 x 45 85 0.73 15 75 0.71 25 v 40 85 0.75 45 90 0.82 26 z 50 80 0.6 65 80 0.43 27 AA 50 70 0.4 40 70 0.5 28 AB 45 50 0.09 50 75 0.5 29 AC 50 65 0.3 35 75 0.62 30 AD 60 65 0.13 35 60 0.38 31 AE 80 85 0.25 50 95 0.9 32 AF 50 60 0.2 55 75 0.44 33 AG 45 65 0.36 45 65 0.36 )4 AH 65 80 0.43 60 75 0.38 35 Al 60 95 0.88 45 85 0.73 36 A,J 55 85 0.67 75 80 0.2 37 Al( 65 80 0.43 60 85 0.63 38 AL 50 85 0.7 55 I 90 0.78 39 AM 60 65 0.13 65 ! 75 0.29 40 AN 40 50 0.17 35 75 0.62

) 2170 2795 12.5 1970 3110 21.7 x 54.25 69.875 0.31 49.25 77.75 0.54

Page 82: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

65

B. Pcm ksaan Keabsaban Data

Data basil penguasaan konsep diperoleh dari tes awal (pretes) yaitu tes

yan~ :lakukan sebelum siswa memperoleh materi pelajaran dan tes akhir

(pos 1 yaitu tes yang dilakukan setelah siswa mendapatkan materi pelajaran.

Tes 1guasaan konsep siklus I terdiri dari soal pilihan ganda sebanyak 25

soal 1gan pilihan sebanyak 4 option dan skor 5 untuk setiap jawaban yang

bem -\dapun basil perhitungan instmmen siklus I yang diperoleb terbadap

25 i1 soal adalah sebanyak 20 item dinyatakan valid dengan nilai reliabilitas

sebe 0.85 (relibilitas tinggi).

Sedangkan basil perbitungan instrumen siklus 11 dari 25 item soal

adal sebanyak 20 item dinyatakan valid dengan nilai reliabilitas sebesar

0,83 ~liabilitas tinggi). Data basil pretes dan pastes diperiksa dan dikoreksi.

Dari tsil pretes dan posies tersebut kemudian dicari selisih rata-rata dan

sefo N-gain untuk mengetabui rata-rata penguasaan konsep dari tes yang

dilal an selama proses belajar mengajar. Jika basil rata-rata penguasaan

kon: yang diperoleb tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan, maka

tind n akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

C. Am is Data

I. 1ingkatan Penguasaau Konsep Sistem Respirasi Pada Manusia

'dasarkan basil penelitian diperoleb data pretes dm1 posies siklus I dari

20 soal han ganda.

Tabel 10.

Data basil pretes dan postes siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus 2

x Pre-test Pos-test NGain Pre-test ~'"'"'~' N Gain

54,25 69,875 0,31 49,25 77,75 0,54

13,04 12,27 0,29 14,08 10,44 0,24 -

SD

Tabel di atas menunjukkan bahwa, pada siklus pertama sebelum

dih can kegiatan pembelajaran metode pemecahan masalah diperoleh skor

Page 83: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

66

pre- siswa tentang subkonsep pengertian pernapasan, alat-alat respirasi

padi anusia, dan mekanisme pertukaran gas termasuk dalam kategori kurang

(ren 54,25), namun setelab kegiatan pembelajanm metode pemecahan

mas i pada siklus pertama, skor pas-test siswa termasuk dalam kategori

cuk1 (rerata 69, 13). Sedangkan pada siklus kedua, skor pre-test siswa

tent< subkonsep proses pemapasan, volume paru-paru dan kelainan atau

pen) t pada sistem pemapasan termasuk pada kategori kurang (rerata

49,2 namun setelab pembelajaran metode pemecahan masalah pada siklus

kedt skorpos-test siswa tennasuk baik (rerata 77,75).

Selanjutnya dilakukan penghitung selisih antara nilai pretest dan

post maka diperoleh nilai N Gain pada tiap siklusnya .. Nilai rerata N Gain

pad< dus pertama adalab 0,31, berdasarkan kategorisasi perolehan skor gain

tem1 1alisasi maka hal 1111 menunjukkan bahwa g-sedang (nilai

0,7e g>)e"0,3). Sedangkan pada siklus kedua nilai rerata N Gain meningkat

men 1ai 0,54 tetapi skor gain terno1malisasinya masih berada pada kategori

sed<

Setelab didapati nilai basil penguasaan konsep siswa pada tiap siklus,

mak ilakukan pengujian dua sampel dengan menggunakan uji-T atau paired

sam T test, yaitu pengujian yang dilakukan terhadap dua sarnpel yang

berr mgan. Maka dilakukan langkab sebagai berikut :

a. 1tukan hipotesis

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan

penguasaan konsep pada siklus I dan siklus II.

Terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan penguasaan

konsep pada siklus I dan siklus II.

b. tentuan kesimpulan berdasarkan probabilitas

Jika probabilitas (signifikan) > 0,05, maka Ho : diterima

Jika probabilitas (signifikan) < 0,05, maka Ho: ditolak

Page 84: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

67

Hasil perhitungan uji-T dengan menggunakan program SPSS I 0.0

dida can hasil sebagai berikut :

Tabcl 11. Rata-rata N-Gain Siklus I dan Siklus II

Mean N

N-Gain l .3135 40

N-Gain 2 .5427 40

Std. })cviatio

.28715

.23565

"I Std. Error Mean .04540

.03726

Dari tabel diatas tampak bahwa rata-rata N-gain siklus I 0,3135,

sta111 deviasi 0,28715, dan standar kesalahan rata-rata 0,04540. Banyalmya

sisw N) adalah 40. Sedangkan rata-rata N-gain siklus II sebesar 0,5427,

starn deviasi 0,23565, dan standar kesala11an rata-rata 0,3726. Banyaknya

sisw 'I) adalah 40.

Berdasarkan analisis ini, malca didapat kenaikan rata-rata skor hasil N­

Gai1 !!ri siklus I dan siklus II. Dimana rata-rata N-Gain siklus II sebesar

0,54 sedangkan rata-rata N-Gain siklus I 0,3135. Sdaajutnya diperlukan

adai pengujian lanjut untuk mengetahui apakah perbedaan hasil tersebut

sign an pada tai·afkepercayaan 95% dai1 p<0,05.

Tabel 12. Korelasi antar N-Gain l dan N-Gain 2 N

N-Gain I & 40 N-Gain2

Correlation .942 ~ _:_°_J

Dari tabel tersebut dapat dilihat ba11wa hasil korelasi antara N-Gain l

dan Gain 2 adalah r = 0,942 dengan nilai probabilitas yang tampak pada

kok sig. 0,000. Hal ini berarti korelasi antara N-Gain siklus l dan N-Gain

sikl ~ adalah sangat kuat kai·ena r mendekati 1, dan korelasi ini signifikan

pad. rafkepercayaan 95% karena probabilitas < 0,5.

Page 85: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Paired IN I N

I -2

Tabel 13. Hasil Uji-t N-Gain Siklus I dan Siklus II

Paired J)iffcrenccs t Std. 95°/o Confidence

Std. EtTOf Interval of the Mean J)eviation Mean Difference

LO\VCf lJnner I -.22922 .!0229 .01617 -.26193 -.196~ -14.173

68

Sig. (2-

df tailed)

39 .000

Berdasarkan output di atas dapat diuji apakah perbedaan penguasaan

kom siklus 1 dan siklus 2 signifikan pada taraf kesalahan 5% dan

kep' yaan 95%. Untuk melihat harga tabel, maka didasarkan pada (df)

den~ kebebasan yang besarnya adalah n-1, besarnya adalah 40-1 =39,

seda ~an pengujian dilakukan dengan menggunakan dua pihak didapat

Hat ;ebesar 2.02. Dari tabel di atas tan1pak ba11wa rata-rata N-gain siklus I

dan :!us II adalah sebesar -0,22922 dengan standar kesalahan rata-rata

0,01 7. Simpangan baku atau standar deviasi sebesar 0,10229 dan harga

thitun -14,173 dengan probabilitas sebesar 0,000.

Nilai thitung lebih besar dari ltabel (14, 173>2.02}. Dapat disimpulkan

balr Ha diteiima dan Ho ditolak (signifikansi dibawah atau sama dengan

O.OS aka Ha diterima). Berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara

pern rntan penguasaan konsep pada siklus 1 dan Siklus 2.

2. :ivitas Siswa dalan1 Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam. pembelajaran, maka

digt i::an pedoman observasi yang terdiri dari 8 aspek dengan skala lima

dal< setiap pertemuan. Setelah diperoleh data observasi selania

pen tajaran, maka hasilnya dianalisis. Adapun hasil analisis aktivitas siswa

sela proses belajar mengajar pada siklus I dan siklns II dapat dilihat pada

tabt 4 di bawah ini :

Page 86: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

-

-

-

Tabel 14.

Hasil analisis aktivitas siswa siklus I dan sildus U

Aspek perilalm siswa yang dinilai

lnteraksi siswa selama PBM, 1neliputi interaksi antar sis\va, siswa dengan guru, siswa dalam kelompoknya Keberanian siswa dalam be11anya atau mengernukakan pendapat dalarn PBM Partisipasi siswa dalam menge1jakan tugas mandiri/kelompok, berdiskusi, dan membuat laooran Motivasi, ketekunan dan antusisme dalam mengikuti PBM dilihat dari kesungguhan respon siswa Kehadiran siswa dalam PBM dilihat dari ketepatan waktu di kelas atau tempat belajar, dan jumlah siswa yang absent Hubungan siswa dilihat dari keakraban, kerjasama dan ko1npetisi sis\va llubungan siswa dengan guru dalam pemanfaatan guru sebagai pendamping, pembimbing dan narasumber dalam pemecahan masalah Efektifitas pemanfaatan waktu dilihat dari ketepatan siswa mengerjakan tugas dan ketepatan pembelajaran sesuai \vaktu yang dirancang dengan 1nantap

Jumlah Rata-rata

0 = Sangat kurang 1 = Kurang 2 = Cukup 3 =Baik 4 = Sangat baik

l

I

0

2

I

2

0

!

I

9

Siklus I Sildus II Pertemuan vertemuan

2 3 I 2 3

2 3 3 4 4

I 3 3 4 4

2 3 3 4 4

2 3 3 4 4

2 3 3 4 4

--f---

I 2 3 4 4

2 2 3 4 4

! 2 2 3 3

13 21 ?3 31 31 14,33 28,33

69

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

akti as belajar siswa selama proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II.

Set an besar dari aspek yang dinilai menunjukkan adanya peningkatan

per :u siswa ke arah lebih baik. Pada siklus I diperoleh rata-rata aktivitas

Page 87: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

70

sis" ebesar 14,33 (kategori sedang) sedangkan pada siklus II diperoleh rata­

rata :ivitas siswa sebesar 28,33 (kategori tinggi).

D. Inti retasi Hasil Analisis

Peh maan tindakan adalal1 sebagai berikut :

l. Ins I

Tahap Perencanaan Tindakan (plmming)

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai

kut:

Penelitian direncanakan akan dilaksanakan padla minggu ke-2 pada

talrnn pelajaran 200712008 berlangsung yaitu tanggal 8 s/d 20

November 2008.

Pembuatan skenario pembelajaraan dengan menerapkan metode

pemecahan masalah (problem solving).

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk keperluan

demonstrasi tentang hasil proses pernapasan.

Membuat instrumen berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 soal dan

lembar observasi yang telah disepakti oleh guru biologi yang

bersangkutan.

Menyusun pedoman wawancara untuk guru mengenai tanggapan

guru biologi tentang metode pemecahan masalah.

Menyustm Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai penuntun diskusi

siswa.

Membagi siswa ke dalam 8 kelompok kecil masing-masing

kelompok terdiri atas 5 orang.

Tindakan pembelajaran dalam siklus I dilalrnkan sebanyak empat

kali pertemuan dengan subkonsep pengertian dan tujuan respirasi,

alat-alat respirasi pada manusia dan fungsinya serta mekanisme

pertukaran gas.

Page 88: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

71

Tahap Tindakan (action)

Pembelajaran akan berlangsung di kelas. Sebelum pembelajaran

dilal an, peneliti memberitahukan kepada siswa/siswi kelas VIII.2 bal1wa

sela1 pembelajaran guru akan dibantu oleh peneliti. Pembelajaran biologi

dilal an oleh guru biologi, peneliti bertugas mengobservasi selama kegiatan

pem [\jaran berlangsung.

Sebelnm pembelajaran dimulai terlebih dahulu siswa diberikan tes

awa 'retes) tentang subkonsep pengertian respirasi, alat-alat respirasi pada

man a. dan mekanisme pertukaran gas untuk mengetalmi kemampuan awal

sisv. erhadap konsep sistem respirasi pada manusia tentang pengertian

resp si, alat-alat respirasi pada manusia dan mekanisme: pertukaran gas.

~Jah pretes berlangsung guru memerintallkan siswa untuk duduk secara

berk mpok sesuai dengan nan1a-nan1a anggota kelompoknya yang sudal1

dite1 can terlebih dahulu oleh peneliti. Guru menjelaskan metode

pem ajaran yang akan digunakan dan langkal1-langkah yang akan diterapkan

selai pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui tahapan

beril

Tallap orientasi, guru memberikan orientasi umum dan rasional tentang

konsep yang akan dipelajari, membangkitkan minat dan motivasi

belajar siswa, serta sekaligus memusatkan perhatian siswa terhadap

materi yang akan dibahas.

Tahap restrukturisasi ide, guru merestrukturisasi ide-ide siswa dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbimbing dan mengajukan

masalah-masalah yang terdapat dalam LKS kegiatan I. Siswa dalam

kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan atau masalah­

masalah yang diajukan guru dan menuliskan jawaban sementara basil

diskusi pada selembar kertas. Tahapm1 pemecahan masalah terdiri dari

: mengidentifikasi pertanyaan atau masalah yang diajukan, mencari

data atau keterangan ym1g dapat digunakan untuk pemecahan masalal1

yaitu dengm1 membaca sumber yang tersedia, meneliti, be1tanya dan

Page 89: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

72

permasalahan yang didiskusikan. Setelah siswa mendiskusikan

permasalahan-permasalahan dalam kelompok, beberapa kelompok

ditunjuk untuk menyampaikan jawabannya di depan kelas dan

kelompok Jain ditugaskan memberi tanggapan. Guru bertindak sebagai

moderator. Dalam diskusi guru dapat mengembangkan pertanyaan­

pe1ianyaan untuk menggali gagasan-gagasan siswa dan membimbing

siswa un1uk memahami konsep yang sedang dipelajari.

Tahap pemantapan konsep, guru menugaskan s1swa mengerjakan

latihan-latihan pada LKS untuk memantapkan konsep yang telah

dipelajari.

Tahap sistematisasi clan perluasan. guru menugaskan setiap kelompok

membuat kesimpulan dari hasil diskusi berdasarkm1 konsep yang sudah

dipelajari.

:!ah proses pembelajaran selesai kemudian guru memberikan tes akhir

1·tes) clari konsep yang suclah dipel~jari.

Tahap Observasi

l) Pemberian tes awal (pre/es) clari 20 soal pihhan ganda diperoleh

rerata skor sebesar 54,25. Dari hasil tersebut menmtjukkan bahwa

rata-rata siswa di kelas ini memiliki tingkat penguasaan konsep

awal yang harnpir merata, yaitu pengetahuan awal sebelum

pcnyampaian materi.

2) Aktivitas belajar siswa belum berlangsung dengan baik karena

masih terdapat beberapa siswa yang belum memiliki buku paket

biologL sehingga siswa lebih hanyak mengandalkan siswa yang

memiliki buku paket.

3) Kc~jasama siswa dalam kelompok masih pcrlu ditingkatkan karcna

siswa yang pintar lebih banyak mendominasi diskusi kelompok,

sedangkan siswa lainnya lebih banyak sebagai penclengm-.

4) Siswa yang pintar belum secara penuh membimbing atau

Page 90: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

73

5) Interaksi siswa dengan guru masih berlangsung satu arah, siswa

lebih banyak mendengarkan daripada mengajukan pertanyaan dan

sebagian guru yang mengajukan pertanyaan.

6) Pada kegiatan diskusi kelas, secara umum siswa belum mempunyai

keberanian untuk bertanya dan menjawab pertanyaan sehingga

jumlah siswa yang berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas masih

sedikit jumlahnya.

7) Kegiatan bertanya dan menjawab pertanyaan dalam diskusi kelas

lebih banyak didominasi oleh siswa yang pintar.

8) Masih banyak siswa menge1jakan soal··soal yang ditugaskan

perkelompok secara individu.

9) Keseriusan siswa dalam memanfaatk:an waktu untuk:

menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang ada masih perlu

ditingk:atk:an.

10) Pada pe11emuan terakhir diberik:an tes akhir (pastes). Has ii tes dari

20 soal didapatkan rata-rata penguasaan k:onsep siswa meningk:at

menjadi 69,875 dengan besamya peningkatan penguasaan konsep

dari rata-rata N-gain siklus I sebesar 0,3 J. termasuk kategori

sedang. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa telah

terjadi peningkatan pen&>uasaan konsep siswa. dari hasil pretes ke

pastes, meskipun rerata skor past est baru mem;apai kategori cukup

Tahap retleksi

1) Kegiatan pembelajaran metode pemecahan masalah dapat

meningkatkan penguasaan konsep siswa dan menumbuhkan

kerjasama siswa dalam memecahkan setiap permasalahan yang

ada, namun dalam pelaksanammya belum dilaksanakan secara

maksimal. Hal ini terlihat dari nilai rerata. siswa yang belum

rnencapai kriteria ym1g diinginkan dan aktivitas pernbelajaran yang

masih helum optimal. Oieh karena itu perlu clitindaklanjuti clengan

Page 91: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

2)

3)

74

Masih terlihat sikap dominasi dari s1swa yang aktif diskusi

kelompok, sehingga siswa yang pendiam lebih ban yak

memperhatikan temannya yang aktif ketika diskusi.

Penentuan kelompok yang masih dite:ntukan oleh peneliti

menunjukkan kurangnya kerjasama antar siswa dalam diskusi

kelompok. Sehingga perlu adanya perubalmn dalam penentuan

kelompok diskusi agar siswa lebih dapat ke1jasama dalam diskusi

kelompok.

4) Masalah pemanfaatan waktu merupakan kendala yang paling

dirasakan ketika belajar. Karena diskusi kelompok sangat

membutuhkan waktu yang lama. Sehingga diperlukan pemanfaatan

yang lebih optimal dalam menyelesaikan setiap pen11asa1ahan.

5) Masih sedikitnya siswa yang berperan aktif dalam mengemukakan

pendapat pada saat diskusi sehingga siswa yang lain terlihat masih

banyak ym1g mengobrol dengan temmmya.

6) Dalm11 mengemukakan pendapat siswa rnasih terpaku terhadap

konsep yang ada dibuku paket pegangm1 siswa. Maka untuk siklus

selanjutnya peneliti akan berusaha merangsang siswa agar siswa

dapat mengemukakan pendapat sendiri berdasarkan konsep ym1g

telah dipahm11i.

7) Persentase siswa yang mencapai kategori penguas= konsep yang

diharapkm1 perlu ditingkatkan. Oleh karena itu peneliti akan

melakukan perbaikan tinda1cm1 pembelajm·an ke siklus selm1jutnya.

Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi siklus I ini diperoleh gambm·an bahwa basil

ingkatan penguasaill1 konsep siswa belum rnencapai kriteria yang

'U:apkan. Oleh karena itu, sebagai langkah perbaikan pernbelajm=

us I ini maka perlu dilanjutkan ke tindakan pembelajarill1 pada siklus

Adapun perbaikan yang hams dilakukill1 pada siklus II ini adalah

agai berikut: • 1 1 •• •• , 1

Page 92: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

75

2) ~ elum diskusi dimulai terlebih dahulu siswa dibcrikan pemahaman awal

t adap konsep yang akan didiskusikan oleh siswa dengan pertanyaan­

I anyaan yang dapat merangsang siswa untuk berpikir kritis.

3) I :lakan pengubahan penentuan anggota kelompok. Siswa diberikan

I ebasan untuk menentukan anggota kelompoknya sendiri, dengan

tan bahwa setiap kelompok tetap jumlahnya empat orang clan siswa

) ~ pintar barns merata pada setiap kelompok. Dengan cara demikian

Lrapkan siswa dapat bekerja sama dan berinteraksi dengan baik.

2. lus n Tahap Perencanaan (planning)

l) Rencana penelitian dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya

setelah siklus I berakhir, yaitu hari selasa timggal 22 November s.d

4 Desember 2007.

2) Pembuatan skenario pembelajaran deng<m menerapkan metode

pemecahan masalah (problem solving).

3) Guru menugaskan siswa untuk menentukan anggota kelompok

masing-masing ke dalam 8 kelompok, dirnana tiap kelompok

terdiri dari 5 orang dan siswa yang pintar hams merata pada setiap

kelompok.

4) Peneliti bertindak sebagai peneliti yang mengobservasi kegiatan

belajar mengajar dari awal sampai akhir pe:mbelajaran di kelas.

Sedangkan yang menjadi guru adalah guru pelajaran biologi yang

bersangkutan.

5) Dalam perencanaannya siklus II ini akim dilaksanakan menjadi 3

kali pertemuan, dengan subkonsep macam-macan1 proses

pernapasan, volume udara pernapasan serta penyakit dan kelainan

pada system pernapasan.

6) Kriteria keberhasilan untuk siklus II ini, yaitu adanya peningkatan

penguasaan konsep daripada siklus I.

Page 93: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

76

Tindakan II (action 2)

Tindakan pembelajaran pada siklus II ini dimaksudkan untuk

nperbaiki hasil belajar siswa se1ta mengatasi kekurangan-kekurangan

g te1jadi pada siklus I. Adapun tindakan pembelajaran pada siklus II ini

ksanakan dalam tiga kali pertemuan. Sub konsep yang akan dipelajari

siklus II yaitu macarn-rnacam proses pernapasan, volume udara

mpasan dan kelainan atau penyaldt pada sistem pernapasan rnanusia.

Sebelurn pembelajaran siswa terlebih dahulu diberikan tes awal

?tes) w1tuk mengetahui pengetalman awal siswa tentang konsep yang

n dipelajari. Setelalt dilakukan pretes guru memerintahkan siswa untuk

nbentuk anggota kelompok sendiri yang terdiri atas 8 kelornpok.

1ana setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Adapun tahapan metode

ibelajaran yang akan digunakan selarna pembelajaran adalah :

Talmp orientasi. Sebelurn diskusi kelompok dilakukan, terlebih dahulu

guru rnemberikan pemahaman awal dan rnernotivasi belajar siswa

tentang subkonsep yang akan dipelajari. Sub konsep yang akan

dipelajari pada siklus 2 adalah rnengenai rnacam-rnacarn pernapasan,

volume udara pemapasan dan kelainan atau penyakit pada sistern

pernapasan. Pada taltap ini guru mernberikan beberapa pertanyaan

untuk memotivasi dan mernusatkan perhatian siswa pada rnateri yang

akan dibaltas, diantaranya yaitu :"apa yang kamu rasakan dalarn

rongga dada ketika menghirup nafas?".

Tahap restrukturisasi ide. Dari pertanyaan-pe1tanyaan yang dilontarkan

tadi kernudian guru melanjutkannya dengan memberikan beberapa

pertanyaan atau perrnasalahan yang terdapat dalam lembar ke1ja siswa.

Siswa dalarn kelompok kemudian mendiskusikan masalah-masalalt

yang diajukan secara kooperatif. Adapun tahapan pernecahan masalah

yang harus diternpuh oleh siswa adalah

a) Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, pada talmp ini siswa

berdiskusi dengan ternannya w1tuk mernahan1i pertanyaan-

Page 94: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

77

b) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk

pemecahan masalah yaitu dengan membaca sumber yang tersedia,

bertanya dan berdiskusi. Semua anggota kelompok berdiskusi

mencari solusi dari pertanyaan yang ada, mengemukakan

pendapatnya masing-masing berdasarkan konsep yang mereka

pelajari dari sumber yang tersedia.

c) Menguji jawaban sementara. Beberapa kelompok ditunjuk untuk

mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas untuk diuji

kebenaran jawabannya. Dalam hal ini guru bertugas sebagai

moderator. Setiap kelompok bertugas mernberikan tanggapan.

Guru rneluruskan kesalahan konsep dari hasil diskusi dan rnernberi

pemantapan dengan mereview sernua materi yang sedang

dipelajari. Selain itu guru juga mernbimbing siswa memahami

konsep yang sedang dipelajari.

d) Menarik kesirnpulan dari peimasalahan yartg didiskusikan. Tiap

kelompok mernbuat kesirnpulan dari masalah yang didiskusikan

dengan bimbingan guru.

Tahap pemantapan konsep, guru menugaskan s1swa untuk

mengerjakan soal-soal yang ada dalam lembar kerja siswa untuk

memantapkan konsep yang telah dipelajari.

Tahap sistematisasi, guru rnenugaskan setiap kelornpok rnembuat

kesimpulan dari konsep yang telah dipelajari.

elah tindakan pembelajaran selesai dilakukan, lalu dilakukan tes akhir

•sties) untuk mengetahui peningkatan penguasaan siswa terhadap

1sep yang telah dipelajari.

Tahap observasi

1) Pemberian tes sebanyak 20 soal pilihan ganda diperoleh rerata skor

pretes sebesar 49,25 dan rerata skor postes sebesar 77,75 dengan

N-Gain 0,54. dari hasil tersebut menunjukkan bahwa te1jadi

Page 95: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

78

rerata skor pasties mencapai kategori baik, begitu juga dengan N­

Gain yang sudah mengalami peningkatan meskipun masih dalam

kategori sedang.

2) Ke1jasama siswa dalam kelompok dan interaksi di antara siswa

sudah berlangsung dengan baik, karena kelompok ditentukan oleh

mereka sendiri, sehingga mereka memiliki rasa tanggung jawab

bersama.

3) Aktivitas belajar siswa sudah berlangsung baik. Karena semua

siswa sudah memegang buku paket sebagai salah satu sumber

referensi meskipun beberapa dari mereka rnenggunakan srnnber

buku yang berbeda.

4) Jllllllah siswa yang be1tanya maupun yang menjawab pertanyaan

sudah lebih banyak dan lebih merata dari siklus sebelumnya.

5) Siswa yang pintar sudah terlibat aktif membimbing temannya yang

mempunyai keman1puan akademik kurang.

6) Pada kegiatan diskusi kelas, siswa terlihat :mdah terlibat secara

aktif dalam kegiatan diskusi.

7) Siswa sudah berani mengemukakan pendapat, walaupun hams

dirangsang dahulu dengan pertanyaan yang berkaitan dengan

masalah yang sedang dibahas. Setiap anggota kelompok berusaha

untuk memadukan pendapat yang sejalan ataupun yang

bertentangan lllltuk menghasilkan pendapa1. yang terbaik bagi

kelompoknya.

Tahap Refleksi

1) Kegiatan pembelajaran metode pemecahan masalah dapat

meningkatkan penguasaan konsep siswa yaitu dari rerata cukup

(69,875) pada siklus I mengalami peningkatan menjadi rerata baik

(77,75). N-Gain juga mengalami peningkatan menjadi 0,54 dari

0,31.

Page 96: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

2)

3)

4)

79

Kegiatan pembelajaran metode pemecahan masalah dapat

menumbuhkan ke~jasama dan kesetiakawanan s1swa dalam

kelompoknya.

Diskusi kelas yang dilakukan dapat merangsang siswa untuk

mengemukakan pendapat dan be1tanya ten tang materi yang

dipelajari.

Metode pembelajaran pemecahan masalah juga dapat

mengembangkan kreativitas siswa dalam mencari alternatif

pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah serta mempe1mudah siswa mengana!isis

suatu masalah.

5) Banyaknya referensi yang digunakan dapat menjadi sumber

informasi dan bukti konsep yang dipelajari. Siswa dapat

mencocokkan pendapat mereka dengan konsep atau fakta

berdasarkan sumber referensi sehingga konsep yang mereka

pelajari berubah menjadi konsep yang benar.

Keputusan

Setelah dilakukan tindakan pembelajaran metode pemecahan

salah (problem solving) pada siklus I dan siklus II, maka diperoleh hasil

agai berikut :

1) Penguasaan konsep siswa mengalami peningkatan dari siklus I dan

siklus II serta memiliki perbedaan yang signifikan.

2) Metode pembelajaran yang diterapkan dapat merangsang siswa

mengemukakan pendapat.

3) Diskusi kelompok dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab,

kesetiakawanan dan kerjasama antar siswa.

4) Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan ke arah yang lebih

baik pada siklus II dibandingkan dengan siklus I.

Page 97: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

E. Pem

so/vi.

tinda

lebih

hany

dan

meni

ten ta

pertL

80

tasan Temuan Penelitian

'enerapan pembelajaran metode pemecahan masalah (problem

dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa. Sebelum dilakukan

t pembelajaran metode pemecahan masalah kegiatan pembelajaran

rpusat pada guru (teacher-centered). Aktivitas siswa dapat dikatakan

iendengarkan. Sehingga siswa menjadi kurang mampu mengemukakan

ngaplikasikan ide pada be1TIJacam situasi. Akibatnya siswa kurang

sai konsep yang sedang dipelajari. Penguasaan konsep pada siklus I

pengertian dan tujuan respirasi, alat-alat respirasi, dan mekanisme

·an gas belnm mencapai kriteria yang diharapkan (ketuntasan belajar).

'ada siklus I, penguasaan konsep siswa tentang pengertian dan tujuan

resp1 i, alat-alat respirasi dan mekanisme pertukaran gas belum mencapai

krite ang diinginkan. Begitu juga aktivitas belajar siswa belum berlangsw1g

deng baik. Dalam diskusi kelompok masih banyak siswa yang sibuk dengan

men: rol dan bercanda. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum bisa

beke sama dalam memecal1kan masalah dan menumbuhkan rasa tanggung

jawa .alam dirinya masing-masing. Sehingga masih perlu ditingkatkan lagi

gum 'encapai pembelajaran yang optimal. Kegiatan peer tutoring belum

berli mng dengan baik, yakni siswa yang pintar belwn secara penuh

merr nbing atau membantu temannya yang kurang akademiknya. Pada

kegi 1 diskusi kelas jwnlah siswa yang bertanya maupun yang menjawab

pert: ~an masih sedikit dan terbatas pada siswa yang pintar. Kerjasan1a

kelo ok dan interaksi siswa masih berlangsung secara kaku dan kurang

harn is. Semuanya ini disebabkan oleh penentuan anggota kelompok yang

mas !itentukan oleh peneliti dan kebiasaan siswa sebelmm1ya yaitu siswa

lebil myak mendengarkan dan mencatat informasi yang disampaikan oleh

gurt m sering menunggu penjelasan guru. Kebiasaan ini masih terbawa

ketil mereka sedang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan metode

pem 11an masalah. Selain itu, pemanfaatan referensi buku sebagai sumber

info 1si juga belum optimal dan masih terbatas. Siswa hanya menggunakan

Page 98: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

81

mem i buku paket. Sehingga penyampaian ide atau gagasan kurang

didas an atas konsep atau fakta dalam buku referensi.

'ada siklus II, penguasaan konsep siswa mengalami peningkatan,

begit mla aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan

siklu: Penguasaan konsep yang dicapai mengalami peningkatan dari rerata

kateg cukup (69,13) menjadi rerata kategori baik (77,75). Ke1jasama dan

intere belajar siswa berlangsung dengan baik dan jumlah siswa yang

berta1 maupun yang menjawab pertanyaan lebih banyak dan lebih merata.

Di sa ing itu, kegiatan peer tutoring juga sudah berlangsung dengan baik.

Hal disebabkan siswa sudah mempunyai pengalaman mengikuti

pemt jaran kooperatif dengan metode pemecahan masalah pada siklus I,

sehin 1 siswa sudah mampu beradaptasi dengan pembelajaran sernpa pada

siklu: !. Selain itu penentuan anggota kelompok oleh siswa sendiri

mem :kinkan siswa dapat memilih anggota kelompok yang bisa diajak

helm sama sehingga kegiatan diskusi kelompok dapat berlangsung dengan

baik.

)ari hasil tes awal (pretes) dapat diinterpretasikan bahwa siswa tel ah

mem i pengetahuan awal tentang materi pelajaran yang akan dipelajari. Ini

mem ~tikan bahwa siswa bukanlah kertas kosong yang sama sekali bersih

dari ·etan atau tulisan, tetapi siswa memi!iki pengetahuan awal yang

dipe1 h dari pengalamnnya sehari-hari atau hasil dari interaksinya dengan

ling~ ;an dalam kehidupan sehari-hari. Konstruktivisme memandang gum

seba: mediator dalam membangun pemahaman di kelas. Konsep awal yang

suda imiliki siswa kadangkala tidak selmulrnya sesuai dengan konsep yang

akan :erima ketika belajar. Oleh karena itu, selan1a interaksi di kelas, ada

pors: :iientu yang menekankan aktivitas siswa membangun pengetahuan

(stuc -centered) dan ada juga porsi tertentu bagi gum untuk mengarahkan

pem man clan keyakinan siswa (teacher-centered).

Pembelajaran kooperatif dapat mengoptimalkan peran s1swa dalam

beri1 aksi sosial dengan siswa yang lain maupun dengan guru. Selain itu,

Page 99: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

mem1

kegia

mas al

konse

pemb

an tan

meny

mem1

pemb

82

k ke1jasama tim, membangun rasa tanggung jawab, menggiatkan

peer tutoring, meningkatkan kemampuan siswa memecahkan

secara bersama-sama dan memudahkan pemahaman terhadap konsep­

biologi. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Wright bahwa

!aran kooperatif dapat membangun ke1jasama, :mling mengenal di

;wa dan mendorong terjadinya interaksi sosial. Selain itu Cooper juga

kan bahwa keunggulan pembelajaran ini adalah setiap siswa

yai tanggung jawab dan berpartisipasi secara aktif dalam

jaran dan siswa dapat mengembangkan keterampilan tingkat tinggi.

1elalui pembelajaran metode pemecahan masalah (problem solving)

s1swa pat memecahakan masalah secara terstruktur sehingga diperoleh hasil

peme :an masalah yang tepat. Di samping itu, dengan metode pembelajaran

ini si : dapat terlatih untuk menganalisis suatu permasalahan dengan cermat

sehin : siswa dengan sendirinya dapat mengembangkan daya nalarnya untuk

menc pemecahan dari permasalahan. Maka dengan berkembangnya daya

nalar wa dapat menegambangkan daya kreativitas siswa untuk menemukan

hubu n barn mengenai konsep yang dimiliki dengan permasalahan yang

dihac

'embelajaran metode pemecahan masalah merangsang keaktifan

s1swi tlam berpikir sehingga siswa dapat mengemukakan berbagai ide atau

gaga mengenai pemecahan setiap permasalahan. Hal ini sesuai dengan

temu Tyler dalam I Wayan Redhana dimana pembelajaran yang

mem ilcan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh keterampilan­

kete1 pilan dalan1 pemecahan masalah akan dapat meningkatkan

kem: man berpikir siswa. Selain itu metode pembelajaran ini dapat

men' catkan rasa tanggung jawab serta kerjasama siswa dalam kegiatan

disk1 kelompok. Dengan kerjasama yang baik siswa dapat bertukar ide atau

gaga dari setiap altematif pemecahan masalah dengan sesama rekan

disk tya. Hal ini tentu saja dapat menyatukan berbagai pendapat atau ide

yan~ erbeda sehingga dapat diperoleh satu gagasan yang tepat mengenai

Page 100: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

83

F. Keti atasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak

kekt 1gan dan kelemahan. Adapun beberapa kekurangan dan kelemahan dari

pene an ini diantaranya adalah sedikitnya waktu yang diberikan pihak

seko sehingga penerapan metode pembelajaran ini dirasa kurang optimal.

Sela tu, terbatasnya kemampuan peneliti dalam upaya mencari cara yang

tepa 1tuk meningkatkan penguasaan konsep siswa t:entang sistem respirasi

pad2 musia.

Page 101: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

A. Kes mlan

BABV

PENUTUP

Ben rrkan hasil pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diambil

simpula :;bagai berikut:

1. : ::!ah dilakukan tindakan pembelajaran berupa kegiatan pembelajaran

.ode pemecahan masalah (problem solving) hasil penguasaan konsep

va pada konsep sistem respirasi pada manusia setiap siklusnya

1galami peningkatan. Pada siklus I rerata skor pre test siswa baru

1capai 54,25 dan rerata skor post test sudah mencapai 69,875 dengan

d. N-Gain pada kategori baik (0,31 ). Setelah dilakukan perbaikan pada

us II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan rerata

r pre test mencapai 49 ,25 dan rerata skor post test sebesar 77, 7 5

gan nilai N-Gain 0,54 (kategori baik). Hal ini menunjukkan bahwa

il penguasaan konsep siswa pada konsep sistem respirasi pada rnanusia

'at ditingkatkan rnelalui pembelajaran rnetocle pemecahan rnasalah

Jblem solving).

2. -t data basil perhitungan rata-rata N-Gain siklus I dan Siklus II

eroleh nilai thitung sebesar 14, l 73 clan nilai t1abcl sebesar 2,02, pada taraf

rrifikansi 0,05 (5%), jadi thitung>t1abcl· Maka dapat drsimpulkan bahwa Ha

~rima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

1g signifikan antar peningkatan penguasaan konsep siswa di siklus I dan

lus II

3. nbelajaran metode pemecahan rnasalah clapat mengernbangkan

tivitas siswa dalarn rnemecahkan setiap permasalahan yang dihaclapi,

nciptakan suasana pernbelajaran yang rnenyenangkan, ticlak

mbosankan dan demokratis, meningkatkan ke1j·asama dan interaksi

wa dalam proses pembelajaran, sehingga kegiatan cliskusi dapat

fangsung dengan baik.

Page 102: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

85

B. Sar;

Seb; i tindak lanjut dari hasil penelitian 1111, maka dapat dikemukakan

beberap tran sebagai berikut:

1. 1daknya penerapan kegiatan pembelajaran pemecahan masalah

1blem solving) ini digunakan untuk pembahasan konsep sistem

)irasi pada manusia dan konsep lain yang sesuai.

2. 1 ·u hendaknya lebih memahami konsep, karakteristik, langkah-langkah

evaluasi dad pembelajaran metode pemecal1an masalah agar basil

g diperoleh setelah pembelajaran lebih baik.

3. :i guru hendaknya dapat mengembangkan metode pembelajaran

iecal1an masalah sebagai salah satu metode pembelajaran yang bisa

:rapkan dalan1 pembelajaran biologi.

4. u hendaknya menggunakan variasi metode pembelajaran agar siswa

at lebih memahami materi yang dipelajari serta menciptakan suasana

1belajaran yang tidak membosankan.

Page 103: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

DAFT AR PUST AKA

Arikunt Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta PT Bumi :ara, 2005

__ . P litian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. Pertama, 2006

Anoniff iQ ://www.mathematic.transdigit.com/index. php/mathematic­:nal/model-pembelajaran-creati ve-problem -solving-dengan-video-1pact-disk-dalam-pembelajaran-matematika.html yang direkam pada 25 2007

Anoniff "Creative Problem Solving", 1://en.wikipedia.org/wiki/creative _problem_solving yang direkam pada \1ei 2008

Anoniff Problem Solving", http://en.wikipedia.org/wiki/Problem _solving yang :kam pada 25 Mei 2008

Bahri, ful Djamarah & Aswan Zein. Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta eka Cipta. 2002

Cakra, oman Griadhi, Penanggulangan Miskansepsi Pada Mata Pelajaran momi dengan Lembar Ke1ja Siswa dan Pemanfaatan Lingkungan untuk ningkatkan Prestasi Belajar Siswa, Jurusan Pendidikan Ekonomi, :ultas Penidikan !PS, !KIP Negeri Singaraja, Jurnal Pendidikan dan 1gajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXV Juli 2002

Dwiyoi Wasis D. Kapabilitas Pemecahan Masalah Sebagai Hasil Be/ajar ',!Jlit!f Tingkat Tinggi. Jurnal Teknologi Pembelajaran, Teori dan 1elitian Tahun 7, No. 2 Oktober 2000

Gustiar Nurhizrah. Konstruktivisme dan Penerapannya dalam Praktik 1didikan. Fonun Pendidikan, No. 01 Tahun 30, Edisi April 2005

Hamza Pembelqjaran Matematika Menurut Teori Beilrjar Konstruktivisme. lam Jurua! Pendidikan dan Kebudayaan Edi.si 40, Balitbang -pdiknas

Herlanl Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Bogar usan Pendidikan IP A, 2006

Jukanti i, lnta. Perbandingan Hasil Be/ajar Biologi Antara Siswa yang Diajar 1gan Metode Ceramah dan Problem Solving. Sebuah studi eksperimen MAN 7 Jakarta, Jakarta : skripsi Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jur. ~-Riolo<'i. l JTN SvarifHidavatullah Jakarta: 2005

Page 104: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

87

Karuru, erdy. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Seling >ibelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk J1feningkatkan Kualitas ajar IPA Siswa SLTP. Jumal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 045, mn Ke-9, November 2003

Lie, A :. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di mg-ruang Ke/as, Jakarta : Grasindo, 2002

Made, :ak Citrawati. Penerapan Suplemen Bahan Ajar Berwawasan Sains nologi Masyarakat Dengan menggunakan Pendekatan Kontruktivisme :am Pembelajaran Biologi Untuk A1eningkatkan Literasi dan Teknologi va SMAN I Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKTP Negeri garaja, No. 3 THN. XXXVI, April 2003

Majid, . iul. Perencanaan Pernbelajaran "Mengembangkan Standar Kompetensi u", Bandung, Rernaja Rosdakarya, Cet. Ke-2, 2006

McCall foanne. A General Problem Solving Method. Journal Research of !cation. http://www.slc.gc.ca/~jrnc/probsol.htm.

Cartner kNamara. "Basic Guidelines to Problem Solving and Decision king", Adapted from the Field Guide to Leadership and Supervision, )://www.management.org/prsn prd/prb bsc.htm dirdrnm 15 maret 2008

Meltze1 . David, The Relationship Between Mathematics Preparation an •iceptual Learning Gains in Physics: a possible "hidden variable" in gnostic pretes score, Departemen of Physics and Astronomy, Iowa te University, Ames, Iowa 50011. dari www.google.com, 2007

Musahi 'Construtivisme dalam Pembelajaran IPA. Artikel : MAN 4 Jakarta, )4

Nurhid: ti. "F/ekt!fitas Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Hasil 'ajar Nfatematika Siswa" Sebuah studi eksperimen di A1ts Jslamiyah iutat, Skripsi : Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jur. Matematika. UIN rrif Hidayatullah Jakarta, Jakarta : 2005)

Pannen mlina, dkk. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran, Jakarta: PAU-PPAI ·, 2001

Priyo, 1i. Analisis Apresiasi Guru Seka/ah Dasar Terhadap Pembelajaran rtematika Berbasis Pemecahan Masalah. p :// digili bumum.ac.i d/ download. php ?f=disk/24/jiptumm-gdl-res-2001-i-matematika-dwipri yo 1.08.00.pdf

Page 105: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Ramli,

Rosyad<

Rusbult

Rustam;

' --·'

Rustenc

Sagal a,

Santosc

Sayuti,

Sofyan,

Shibata

Suasti,

88

maspriyanto. Pembelajaran Sains Menyenangkan Dengan Metode 1struktivisme dalam Metamorfosa, Jurua] Pendidikan IP A, Vol. 1 No. 2 Dber2006

)ede. Paradigma pendidikan Demokratis "Sebuah Model Pelibatan :yarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan", Jakaiia : Kencana, 4

raight Thinking Skills in Education (method~ to improve Problem 1ing), http://www.asa3.org/ ASA/education/think/method.htm , 2001, g direkam pada tanggal 16 Mei 2008

Nuryani et all, Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah dalam Sains, UPI Puskur Balitbangdiknas. Failitator Edisi V THN 2003

tegi Be/ajar Mengajar Biologi, Malang : Universitas Negeri Malang, 5

Ieten. Penerapan Metode Pemecahan Masa/ah (Problem Solving) am Peningkatan Pembelajaran Menu/is Karangan Argumentasi" Pada Na Kelas I SMA Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2004/2005. //digilib.upi.edu/pasca/available/etd-1220105-102207/ yang direkam pada I Juli 7

iiful. Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung : Alfabeta, Cet. Ke-006

3arokah. Cooperatif Learning 'Penerapan Teknik Jigsaw dalain 11belajarai1 Bahasa Indonesia di SLTP, Buletin Pelangi Pendidikan, lume 1 No. 1 Tahun 2000

thdi. Model Pembelajaran Konstruktivisme, Jakarta : Jurua] Didaktika cm Vol. VI, No. l Juni 2005

1mad, dkk. Evaluasi Pembelajaran IP A Berbasis Kompetensi. Jakarta : nbaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006

1idetoshi Problem Solving : definition, terminology, and pattern. )://www.mediafrontier.com/article/PS/PS.htm yang direkam pada 25 lruari 2007

1rni, dkk. Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa SMU Pembangunan Tp Melalui Modifikasi Cooperatif Learning Jviodel Jigsaw. Jurnal nbelajai·an, No. 04 Tahun 26, Desember 2003

Page 106: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Sukadi. l

Supamc

89

tplementasi Model Konstruktivis Dalam Pembelajaran JPS, Jurnal didikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVI il 2003

ml. Teori Perkembangan Kognitif.Iean Piaget, Yogyakaiia : Kanisius, l

Suprapt l. Meningkatkan Motivasi Be/ajar Siswa dalam Mata Pelajaran •grafi Melalui Pendekatan Cooperat!f Learning, Buletin Pelangi didikan, Volume 4, No. I Tahun 2001

Suratno ttang. Peranan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran dan Pengqjaran 1s. Prosiding Seminai· Intemasional Pendidikan IPA, 2007

__ . ( structivism and Science Education. Bandung : Universitas Pendidikan Jnesia, 2006

Susanto udyo. Keterampilan Dasar Mengqjar IP A Berbasis Konstruktivisme, . MIP A : UNM, 2002

Syah, I\ dbbin. Psiklogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT naja Rosdakarya, 2004)

Tobin, I meth et all. Research on Instructional Strategies jilr Teaching Science" 'roject of National Science Teacher Association, Macmillan Publishing npany, New York : 2000

Toha, ( bib, Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Rja Grafindo Persada, )j

Undan~ 1dang Sistem pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem 'em Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), Bandung : Penerbit Citra tbara, 2003

Wagira ~1eningkatkan Keakt!fan Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi Melalui nbelqjaran Konslruktivistik Model Kooperatij Berbantukan Madu!, nal Ilmu Pendidikan , Jilid 13, Nomor 1, Februari 2006

Wahyu Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA, litbang-Diknas. http://www.depdik.nas.go.id.jurnal/36/tingk.atan nahaman siswa.htm. diakses 26 Desember 2006, 2001 Yuliati, Lia. •nampuan Pemikiran Hipotetik Dedukt!f Siswa Dalam Penguasaan nsep Fisika, Jurnal MIPA, Edisi 30, No. 1, Januari 200 I

Page 107: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Watson.

Wayan,

Wemin, !

Yumett

Yuswin

Zulfiani

90

:ott B. &James E. Marshall Effects of Collaborative Incentives and erogeneous Arrangement on Achievement and Interaction of ~1eratove Learning Groups in a College Life Science Course. Journal earch in Science Teaching Vol. 32, No. 3 PP 291-299, 2000

:Zedhana. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa lvfelalui 1belajaran Kooperatif Dengan Strategi Pemecahan lvfasalah, dalam ial Pendidikan dan pengajaran, No. 3 Tahun XXXVI, IKIP Negeri iaraja Juli 2003

orardus. Menggagas Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Humanis, ://. pontianakpost.com/berita/index.asp ?Berita=Qpj.ni&id= 14 523 5 g direkam pada 29 Nov 2007

embelajaran Melalui Pendekatan Problem Solving Berdasarkan Tugas rpter Report dan Kegiatan Laboratorium Sebagai Sumber Be/ajar am Mata Kuliah Fisika Dasar di .Jurusan Fisika FMIPA !KIP Padang, 1m Laporan Penelitian, FMIP A Universitas Negeri Padang, 2000

Implementasi Metode Pembelajaran Problem Solving dalam 1ingkatkan Kemampuan berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran 1 (Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri I Batujajar), UPI : 2006, 1//digilib.upi.edu/pasca/available/etd-1129106-110231 yang direkam a 4 Februari 2008

Pengembangan Program Pembelajaran ningkatkan Kemampuan Inkuiri Calon Guru, :TAMORFOSA, Vol. 1 No. 2, Oktober 2006

Bioteknologi Untuk Jurnal Pendidikan IP A

Page 108: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of
Page 109: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

tri!fanggal Konsep/ Subkonsep

nis, 08 Pengertian Respirasi, ;ember

Alat-alat Respirasi 17 Pada Manusia dan

Mekanisme

Pertukaran Gas

I I

Lampiran l

SKENARIO PEMBELAJARAN

Bidang Studi : Biologi

Dnlrn.lr Rohal.:!an • ~ilii:.tPm RPlilnir~_fii:i P~;ul~ M~n111td~

l\.Cl3:S:fi.'5illl :; Y .ill \Uf:fil_IJiillJI.!. \;:)U!1UJ

Standar Kompetensi : Memaltami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan

Alokasi Waktu Kegiatan Pembelajaran Sumber/Bahan/Alat

7x40' Siklus I Sumber: (4xpertemuan) 1. Pertemuan pertama (80')

Buku Paket - Essis kelas VIII

a. Kegiatan Pendahuluan (20') - Erlangga VIII • Melakukan pretes - Campbell jilid III • Motivasi : Guru bertanya kepada siswa apakah mereka mengetahui istilah respirasi (pernapasan) - Sains Biologi 2,

• Prasyarat : Guru bertanya alat apa saja yang Aneka Ilmu kelas

merupakan organ penyusun sistem pernapasan VIII

b. Kegiatan Inti (50') - Grafindo VIII

• Guru membantu siswa untuk membentuk keiompok diskusi dengan jumlah 5 orang

Alat: I - Charta sistem perkelon1pok

respirasi pada • Guru memaparkan permasalahan yang akan dijadikan permasalahan dalam kelompok

manusia Charta organ

diskusi, yaitu : alveolus - Tujuan respirasi Chari.a mekanisme

Alat-alat respirasi pada manusia -- inspirasi dan - Proses jalannya pernapasan

ekspirasi • Guru menyediakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai penuntun diskusi lain diberikan kepada

Balian: masing-masing kelompok untuk didiskusikan - LKS

'° .....

Page 110: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

lSa, 13 1ember ,7

• Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi permasalahan kegiatan 1 di LKS

• Pada akhir diskusi masing-masing kelompok mempresentasikan basil diskusi

• Melaknkan Tanva iawab basil diskusi

•Siswa dibantu guru membuat kesimpulan dari basil diskusi

• Penugasan pekerjaan rumah membuat laporan diskusi perkelompok

2. Pertemuan kedua (80') a. Kegiatan Pendahuluan (10')

• Guru mengulas materi sebelumnya dengan memberikan beberapa pertanyaan berikut ini: 1. Apakah oksidasi biologi? 2. Sebutkan alat-alat respirasi pada manusia?

b. Kegiatan Inti (50') • Guru meminta siswa untuk duduk membentuk

kelompok diskusi dengan kelompoknya masing­masing

= Guru memaparkan permasalahan yang akan didiskusikan oleb siswa, yaitu :

Mekanisme pertukaran gas 0 2 dan C02 di alveolus Fungsi 0 2 di dalam tubuh Buktikan bahwa respirasi menghasilkan H20 (uap air) Apa yang menyebabkan kita menguap?

• Guru memberikan Lembar Kerja Siwa (LKS) sebagai penuntun diskusi

• Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi

•Diakhir diskusi masing-masing kelompok mempresentasikan basil diskusi mereka

Bahan eksperimen (cermin)

~

Page 111: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

u • ..,,, J'.J

rember 7

Isa, 20 rember 7

•Melakukan tanyajawab basil diskusi c. Kegiatan Penutup (20')

• Membuat kesimpulan •Penugasan pekerjaan rumah membuat laporan

diskusi perkelompok

.... ., ,.fl..._.,."'"-'"-"-""-"""= '°"'"""'~s= \<.FV J

a. Kegiatan Pendahuluan (15') • Guru mengulas materi sebelumnya dengan

memberikan beberapa pertanyaan berikut ini: I. Apakah fungsi oksigen di dalam tubub? 2. Apakah basil dari respirasi?

b.Kegiatan Inti (55') • Guru memberikan soal-soal kepada setiap siswa • Guru menugaskan kepada setiap siswa untuk

mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam LKS secara individu

• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan

• Guru mengumpulkan jawaban siswa • Guru dan siswa membahas soal-soal yang

dikerjakan siswa bersama-sama c.Kegiatan Penutup (IO')

• Guru memberikan beberapa pertanyaan dalam bentuk lisa.n kepada sisv1a

• Guru. menugaska.11 sis\va membaca materi yang telab dipelajari untuk mempersiapkan tes akhir di akhir pertemuan.

4. Pertemuan keempat (80') • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan materi yang belum dipahami. • Guru memberikan pertanyaan yang diajukan kepada

siswa yang ingin mencoba menjawabnya • Guru melengkapijawaban siswa

::E

Page 112: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

nis, 22 rember 7

Macam-macam pernapasan,macam volume udara pernapasan, serta

paa smem resprras1 manusia

6x40' (3xpertemnan)

• Guru memberikan tes akhir <nostes) Siklus II 1.Pertemnan Pertama a. Kegiatan Pendahuluan (20')

• Guru memberikan tes awal (pretes)

11ap K'l:!OmpuK

• Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan "apa yang kamu rasakan dalam rongga dada ketika mengbirup udara?"

b. Kegiatan Inti (50') • Guru meminta siswa untuk duduk perkelompok • Guru meminta siswa memperbatikan carta

pernapasan dada dan pernapasan perut • Guru meminta siswa membaca buku sumber • Guru memaparkan beberapa permasalahan yang

akan dibabas dalam diskusi secara berkelompok, yaitu:

Mekanisme pernapasan dada saat inspirasi dan ekspirasi Mekanisme pernapasan perut saat inspirasi dan ekspirasi

• Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai penuntun diskusi

• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi

• Diakhir diskusi setiap kelompok diminta menjawab setiap pertanyaan berdasarkan basil diskusi

• Melakukan tan ya jawab basil diskusi dan mencocokkan jawaban yang benar

c. Kegiatan penutup (10') • Tiap kelompok mengumpulkan basil diskusi

mereka • Siswa membuat kesimpulan dari basil diskusi

I

'f

Page 113: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

>elasa, 27 '1ovember ?007

~amis, 29 lovember 007

2.Pertemuan Kedua

a. Kegiatan Pendahuluan (10') • Guru mengulas materi yang telah disampaikan

dengan memberikan tes tertulis kepada siswa : 1. Apa yang berperan dalam pernapasan dada dan

--o-N···-·- •H-•A~H~HA-, n•..,p-uu..,.._ ¥""'"""""' pernapasan dada?

3. Bagaimana mekanisme ekspirasi pada pernapasan perut?

b. Kegiatan Inti (55') • Guru meminta siswa untuk duduk perkelompok • Guru meminta tiap kelompok untuk :

mendata macam-macam volume pernapasan, mengidentifikasi beberapa penyakit dan kelainan pada sistem respirasi manusia serta penyebabnya dari sumber yang ada.

• Guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk mendiskusikan permasalahn yang telah diberikan

• Guru meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan hasil jawaban mereka

• Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan yang telah tersedia di Lembar Kerja Siswa (LKS) secara individu dan ja,:vaba..."'lilya dikumpulkan.

c, Kegiata..r1 Penutup (15') • Tiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi mereka • Guru menugaskan tiap kelompok untuk membuat

laporan hasil diskusi

3.Pertemuan Ketiga (80') a. Kegiatan Pendahuluan (IO')

• Guru mengulas materi yang telah disampaikan dengan memberikan tes tertulis kepada siswa : I. Sebutkan macam-macam volume pernaoasan?

l,c u

Page 114: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

2. Sebutkan beberapa kelainan dan penyakit pada sistem respirasi pada manusia?

b. Kegiatan Inti ( 40') • Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal­

soal yang terdapat dalam LKS secara individu. ....... .. . . . ...,,.,.,."" """""'·u vn•n·-... ,.u...,."""~~~ ........ .;,..., ...... ~-& .,....,....,"' ..,._.~"' J"<.Lue

sudab diberikan c. Kegiatan Penutup (30')

Melakukan tes akhir ( vostes)

Pamulang, 0 I November 2007

Mengetabui,

!is Darsiab N!M.103016127088

~

Page 115: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

97

Lampiri ~

INSTRUMEN PENELITIAN SIKI,US I

Nama: Kelas :

Pilihlah ah satu jp,waban yang paling tepat !

1. tespirasi adalah .... 1. pertukaran gas oksigen di paru-paru 1. pertukaran gas oksigen dari atmosfer ke paru-paru :. pertukaran gas oksigen di paru-paru dan jruringan l. pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.

2. ['ujuan utama bemafas adalah .... 1. mendapatkan 02 1. menyerap 0 2 guna pembakaran dalrum tubuh ,. pertukaran gas I. melepaskan C02

3. )ksidasi biologi adalah .... 1. proses membakar zat makanan di dal.rum tubuh dengan

menggunakan oksigen ). proses pengrumbilan 02 dari udara bebas ~. proses penyaringan oleh udara oleh rrumbut-rrumbut hidung dan

selaput lendir I. proses penyesuaian suhu udara yang masuk ke rongga hidung

4. 'roses oksidasi biologi di dalrum sel tunuh dapat ditulis dengan :eaksi .... 1. zat makanan + 02 -- C02 + H20 ). zat makanan + 02 -- C02 + H20 + energi :. zat makanan + 02 -- C02 + H20 + gaya 1. zat makanan + 02 -- C02 + 02 + energi

5. Organ-organ pemapasan pada grumbar di bawah ini secara berurutan illalah ....

a. hidung, trakea, laring, bronkus, bronkiolm:, alveolus b. hidung, paring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus

Page 116: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

6.

7.

8.

9.

hidung, laring, trakea, bronkiolus, bronkus, alveolus hidung, laring, trakea, bronkus, alveolus, bronkiolus

iifat fisik paru-paru pada manusia yang benar adalah .... kanan 2 gelambir

•. kanan 3 gelambir kiri 3 gelambir

I. tidak mempunyai gelambir

lebagai bagian alat pemapasan, hi dung berfungsi sebagai .... menyaring udara yang masuk

I.

l.

menyaring udara dan menyesuaikan suhu membasahi udara yang masuk pertukaran gas

Jdara di dalam rongga hidung dibersihkan oleh .... t. kapiler hidung & lapisan epitel ). kapiler hidung & lendir hidung ,. rambut-rambut hidung dan lapisan epitel !. rambut-rambut hidung & selaput lendir hid.ung

98

"'ungsi lendir yang dihasilkan oleh selaput lendir pada rongga hidung 1dalah .... I.

).

l

menyimpan udara menghangatkan udara menyaring udara membuang udara

10. Bulu-bulu halus yang terdapat dalam hidung berguna untuk .... '!. menyaring udara b. menghangatkan udara c. mencium bau d. melembabkan udara

11. Alat pemapasan pada gambar di bawah ini berfungsi untuk ....

"_!~-~-~_,.,.-::. .•. ~'-

a. tempat mengikat udara b. tempat menyaring udara c. tempat pertukaran 02 dan C02 d. tempat pembentukan hemoglobin

Page 117: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

99

12. ada laring/tekak terdapat anak tekak dan katup tenggorokan yang "rguna untuk ....

menyaring kotoran yang masuk ke saluran pemapasan penyesuaian suhu pengatur kelembaban menghalangi makanan agar tidak masuk ke tenggorokan pada saat mengunyah

13. rutanjalannya pemapasan pada manusia yang benar adalah .... hidung-trakea-laring-bronkus-bronkiolus--alveolus hidung-laring-trakea-bronkus-bronkiolus-·alveolus hidung-laring-bronkus-alveolus-paruparu hidung-laring-trakea-bronkus-alveolus-paruparu

14. i dalam paru-paru yang dipertnkarkan adalah .... udara alveoli dengan gas dalam kapiler darah udara bebas dengan udara alveoli antara darah dengan udara alveoli C02 dan H20 darah dengan 02 udara pemapasan

15. oristiwa pertnkaran gas secara difusi terjadi terhadap gas .... H20 C02 02 Semuanya

16. ada waktu kita mengembuskan udara pemapasan melalui pipa ke ilam air kapur, lama kelamaan air kapur menjadi keruh. Hal ini :embuktikan bahwa udara dari paru-paru mengandung gas ....

C02 H20 N2 NH3

17. [akan sambil bicara dapat menyebabkan tersedak, pertistiwa ini rjadi pada bagian ....

rongga hidung rongga mulut pangkal tenggorok batang tenggorok

18. ada proses pemapasan, pengikatan 02 terjadi pada .... paru-paru alveolus sel darah

Page 118: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

100

19. Tahapan pernapasan eksternal adalah pertukara:n gas dari .... a. dara:h ke sel b. atmosfer ke paru-paru c. alveolus ke sel d. atmosfer ke alveolus

20. Zat warna merah yang mengikat oksigen dalam darah adalah .... a. hemosianin b. oksihemoglobin c. hemoglobin d. aksihemoglobin

Page 119: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

101

Lampi 13 Kunci Jawaban Instrumen Siklus I

1. D 11. c 2. B 12. D

3. A 13. B

4. B 14. D

5. B 15. c 6. B 16. c 7. B 17. c 8. D 18. D

9. B 19. B

10.B 20.C

Page 120: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampi!'. 4

Nama: Kelas :

Pilihlah

1. F a 1:

2. F a b c d

3. F a 1: c d

4. (

INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS II

ah satu jawaban yang paling tepat !

tapasan perut terjadi oleh aktivitas .... )tot diafragma c. otot antar rusuk )tot perut d. otot tulang dada

tapasan dada dapat terjadi karena aktivitas .... ·elaksasi otot diafragma contraksi otot diafragma contraksi otot antar rusuk mntraksi dan relaksasi otot rusuk

t waktu inspirasi terjadi .... liafragma mendatar, tulang rusuk menurun liafrgama mendatar, tulang rusuk terangkat liafragma melengkung ke atas, tulang rusuk terangkat !iafragma melengkung ke bawah, tulang rusuk menurun

tbar di bawah adalah aktivitas pemapasan dada pada saat ....

a :kspirasi I: rnntraksi

c. inspirasi d. inhalasi

102

5. 1 mg rusuk menurun, diafragma melengkung ke atas, adalah aktivitas I tapasan .... a mspirasi I: :kspirasi

c. kontraksi d. relaksasi

6. I " saat kontraksi, volume rongga dada akan membesar, sehingga r .yebabkan .... ~ naiknya tekanan udara 'L ""-•--v•r.. ,f-,,,.),,..,....,.,..,_, H,.l,... ......

Page 121: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

tekanan rongga dada mengecil [)fot tulang rusuk mengendor

103

7. a saat relaksasi volume rongga mengecil (tekanan di dalam rongga 1 membesar), sehingga mengakibatkan naiknya tekanan udara di dalam 1-paru. Dengan demikian terjadilab .... inspirasi c. kontraksi

l ekspirasi d. Inhalasi

8. ( ibar di bawab adalab aktivitas pernapasan dada pada saat ....

2 ikspirasi c rnntraksi

c. inspirasi d. ekshalasi

9. I lyataan yang tepat tentang inspirasi adalab .... 2 :itot antar tulang rusuk dan diafragma berkontraksi sehingga tulang

:usuk terangkat, rongga dada membesar dan udara masuk l Jtot antar tulang rusuk dada berkontraksi, diafrgania relaksasi sehingga

:ulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan udara masuk c Jtot antar tuiang dada dan diafragma relaksasi se:hingga tuiang rusuk

rerangkat, rongga dada membesar dan udara masuk c Jtot antar tulang dada relaksasi sehingga tula:ng rusuk terangkat,

rongga dada membesar dan udara masuk

10. l ~anisme pemapasan perut berdasarkan gerakan .... ' ;ekat diafragma c. dinding paru-paru l :itot antar tulang rusuk d. perut

11. 1 ume udara yang dapat diembuskan sekuat-kuatnya setelab melakukan ,jrasi sekuat-kuatnya disebut .... 1dara pernapasan c. udara kompkmenter kapasitas vital paru-paru d. udara cadangan

12. ' ume udara yang tersisa di paru-paru setelab ekspirasi biasa disebut. ... idara pemapasan c. udara residu udara komplemen d. udara cadangan

Page 122: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

104

13. telah seseorang mengembuskan udara dalam paru-paru sekuat-kuatnya, lka dalam paru-paru tetap terdapat udara yang disebut udara .... residu c. cadangan komplementer d. pernapasan

14. orang perenang tahan beberapa waktu di dalam air, ha! ini menunjukkan l1wa dia memiliki ....

udara residu paru-paru yang besar udara komplementer paru-paru yang besar udara cadangan yang besar kapasitas vital paru-paru yang besar

15. pasitas vital paru-paru merupakan .... volume udara yang keluar masuk akibat aktivitas pernapasan volume udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi sekuat­kuatnya volume udara yang diembuskan setelah melakukan inspirasi volume maksimum udara yang diserap paru-paru

16. ntoh gangguan paru-paru yang bukan karena infeksi adalah .... bronchitis c. TBC pneumonia d. asma

17. lyakit gangguan saluran pernapasan akibat infeksi Mycobacterium ·erculosis adalah .... difteri c. TBC bronchitis d. asma

18. ntoh penyakit pada sistem pernapasan karena infeksi adalah ... amandel c. asma polip d. TBC

19. 'adangan pada cabang tenggorok disebut. ... selesma c. TBC bronchitis d. asma

20. iyakit yang dapat disebabkan oleh alergi terhadap suatu benda, asap tbakau/rokok, psikis (pikiran), atau keturunan adalah .... asma c. bronchitis kanker paru-paru d. TBC

Page 123: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

105

Lampi1 5 Kunci Jawaban Instrnmen Siklus II

I. A 11. B

2. D 12. D

3. B 13.A

4. c 14. D

5. B 15. c 6. B 16.D

7. B 17. c 8. A 18. D

9. A 19. B

IO.A 20.A

Page 124: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampi. 6

Lembar Pedoman Observasi

Aspek pcrilcku siswa yang No

dinilai

1

2

3

4 '

5

6

7

8

Interaksi siswa selama PBM, meliputi interaksi antar siswa, siswa dengan guru, siswa dalarn kelomooknva Keberanian siswa dalarn bertanya atau mengemukakan pendapat dalarn PBM Partisipasi siswa dalam mengerjakan tugas mandiri/kelompok, berdiskusi, dan membuat laooran Motivasi, ketekunan dan antusisme dalam mengikuti PBM dilihat dari kesungguhan respon siswa

Kehadiran siswa dalarn PBM dilihat dari ketepatan waktu di kelas atau tempat belajar, dan iumlah siswa vang absent Hubungan siswa dilihat dari keakraban, kerjasama dan kompetisi siswa Hubungan siswa dengan guru dalam pemanfaatan guru sebagai pendarnping, pembimbing dan narasumber dalam pemecahan masalah Efektifitas pemanfaatan waktu dilihat dari ketepatan siswa mengerjakan tugas dan ketepatan pembelajaran sesuai waktu yang dirancang dengan mantap

0 - Sangat kurang I = Kurang 2 = Cukup 3 =Baik 4 = Sangat baik

0 l

106

Skor

., ,, 3 4

Page 125: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

107

Lampiri r

Mendes! dengan I

a. p p

pengelua oleh tub1 oksigen memperc bereaksi1 untukme

R c

(zat: b. A

I

2.

3.

4.

5.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Sistem Pernapasan Pada Manusia

Ringkasan Materi

Jsikan Sistem Pernapasan pada Manusia dan Hubungannya :ehatan ~ertian Pernapasan apasan atau respirasi merupakan suatu proses pengambilan 0 2 dan · C02 dan uap air yang dilakukan oleh paru-paru. Oksigen diperlukan illltuk oksidasi makanan, sehingga akan diperoleh energi. Pengikatan ilkukan oleh darah. Jadi pemapasan adalah suatu kegiatan untuk ' energi disebut juga oksidasi biologi. Oksidasi biologi adalah

sari-sari makanan dengan oksigen dalam sel-sel tubuh tasilkan energi dan mengeluarkan zat-zat sisa berupa C02 dan uap air. :si oksidasinya sebagai berikut : :206 + 602 6C02 + canan) ( oksigen) (karbondioksida) ·alat Pernapasan longga hidung (Cavum nasalis)

6H20 (uap air)

Jdara yang dihirup melalui hidung mengalami 3 perlakuan : ) Penyaringan oleh rambut-rambut hidung dan sdaput ) Penyesuaian suhu ) Diatur kelembabannya 'angkal Tenggorok (Larink atau tekak) ,etaknya di belakang rongga hidung dan rongga mulut. Pada tekak erdapat anak tekak dan katup tenggorokan yang berguna untuk aenghalangi makanan agar tidak masuk ke tenggorokan pada saat iengunyah. latang Tenggorok (Trakea) 'ersusun oleh tulang rawan yang membentuk cincin. Permukaannya •ersilia/berambut getar yang berfungsi untuk menyaring kotoran 1asuk ke saluran pemapasan. Batang tenggorok bercabang menjadi .ua disebut bronkus. Bronkus bercabang lagi menjadi saluran kecil di alam paru-paru disebut bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil an halus masuk pada gelembung paru-paru disebut alveolus. 'aru-paru (Pulmo) 'erletak dirongga dada, berjumlah 2 buah, sebelah kiri 2 gelambir dan ang kanan 3 gelambir. Paru-paru (pulmo) memiliki kapiler-kapiler arah yang berfungsi untuk difusi makanart. Paru-paru memiliki elaput pembungkus disebut pleura. )iafragma 'dalah otot yang memisahkan antara rongga. dada (torak) dengan

Page 126: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

108

c. 'kanisme Pernapasan/Pertukaran gas fdara masuk melalui hidung batang tenggorok bronkus ronkiolus paru paru alveolus ertukaran gas terjadi di alveolus yaitu dari gas 02 dan C02 •ksigen mengalami pertukaran secara difusi di paru-paru ernapasan eksternal, yaitu : - Pertukaran gas antara udara atmosfir dengan udara alveolus - Pertukaran gas antara udara alveolus dengan darah ernapasan internal, yaitu pertukaran gas antara darah dengan sel

d. 1ses Pernapasan 1. I tapasan dada dengan menggunakan otot tulang rusuk

udara masuk (inspirasi/inhalasi) : rongga dada membesar karena tulang rusuk terangkat volume paru-paru membesar tekanan dalam paru-paru mengecil. udara keluar ( ekspirasi/ekshalasi) : rongga dada mengecil karena tulang rusuk kembali volume paru-paru mengecil tekanan dalam paru-paru mengecil

2. I tapasan perut dengan menggunakan otot diafragma 1. !ara masuk (inspirasi/inhalasi) : membesarnya rongga dada karena

iafragma berkontraksi ( diafragma mendatar) 2. iara keluar (ekspirasi/ekshalasi) : mengecilnya rongga dada karena otot

iafragma melengkung ke atas e. lume paru-paru

Udara tidal atau udara pernapasan : udara keluar masuk saat .pernapasan biasa. Udara komplementer : udara yang masih dapat masuk ke paru-paru setelah inspirasi biasa. Udara suplementer : udara yang masih tersisa setelah kita melakukan ekpirsi biasa. :Udara residu : udara yang masih tertinggal di paru-paru setelah mengadakan ekspirasi sekuat-kuatnya :Kapasitas vital paru-paru : kapasitas udara yang bias dihembuskan setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya. Kapasitas total paru-paru : Kapasitas vital + Volume residu

f. lainan atau penyakit pada sistem pernapasan esma : Infeksi saluran pernapasan mchitis : peradangan cabang tenggorok (bronkus) nritis : peradangan pleura C : infeksi paru-paru oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis na : alergi terhadap udara dan debu ip : pembesaran tonsil di rongga hidung :Iker paru paru : peyakit yang diakibatkan oleh polusi udara yang sifat langsung atau tidak langsung, antara lain C02

Page 127: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Kegiat Sistem Konsef Sub Kc

Tujuan

Bah an

CaraK1 I. 2. 3.

4. 5.

Pertanyi I.

2. 3.

1 :napasan

: Pemapasan Pada Manusia

109

:p : Sistem pernapasan manusia tersusun atas bagian-bagian yang berfungsi mengeluarkan udara untuk pernapasan

Siswa dapat menyebutkan organ pemapasan pada manusia Siswa dapat memahami mekanisme pertukaran gas 02 dan C02 di paru-paru

1. Charta alat pernapasan 2 Buku palcet yang relevan 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1ati charta alat pemapasan :alah buku palcet biologi yang relevan '.atilah gambar di bawah ini baik-baik kemudian berilah keterangan a bagian yang bernomor kusikan permasalahan yang ada is jawaban di lembar yang tersedia

Sesuai gambar yang ditunjukkan oleh nomor 1 s/d 9 adalah : I. 6. i 7. l. 8. l 9. 5. Jihidung udara mengalami apa saja? Sebutkan! <\palcah yang dimalcsud oksidasi biologi? Tulislah realcsinya!

Page 128: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Kegiat2 Sistem I Konsep SubK01 Tujuan

Alat dan 1. ( 2. ( 3. k

Cara Ke; 1. 2. 3.

4. 5.

Pertanya

1. J1 a

2. I\ ti

3. I\ 4. A

110

mp as an : Pemapasan Pada Manusia

~ : Mekanisme pertukaran gas 0 2 dan C02 di paru-paru Siswa dapat memahami mekanisme pertukaran gas 02 dan

C02 di paru-paru

han:

Siswa dapat memahami fungsi 0 2 di dalam tubuh Siswa mampu membuktikan bahwa respirasi mampu menghailkan H20

rta alat pernapasan rta mekanisme pemapasan

nati charta mekanisme pemapasan :calah buku paket biologi yang relevan ~plah udara pemapasan ke atas kaca kemudian lihat bagaimana rubahan permukaan kaca setelah ditiup skusikan pennasalahan yang ada Jis jawaban di lembar yang tersedia

:kan secara singkat mekanisme pertukaran 02 dan C02 yang terjadi di llus! usia bemapas menghirup oksigen. Jelaskan fungsi oksigen di dalam b. kita! gapa permukaan kaca menjadi berubah? Berl kesimpulan anda! yang menyebabkan seseorang menguap?

Page 129: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Latiha A. Pilil

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

oat Ganda

iuan utama bemafas adalah .... mendapatkan 02 menyerap 02 guna pembakaran dalam tubuh pertukaran gas melepaskan C02

111

itan jalannya pemapasan pada manusia pada manusia yang benar, 1lah ...

hidung-trakea-laring-broukus-broukiolus-alveolus hidung-laring-trakea-bronkus-broukiolus-alveolus hidung-laring-bronkus-alveolus-paru-paru hidung-laring-trakea-bronkus-alveolus-pam-paru

tukaran oksigen dari udara luar dengan karbondioksida dari darah adi di dalam ...

taring c. bronkus trakea d. alveolus

!gsi lendir yang dihasilkan oleh selaput lendir pada rongga hidung uk ...

menyimpan udara menghangatkan udara menyaring udara membuang udara

:an yang berperan dalam pernapasan dada adalah .. tulang rusuk dan diafragma tulang rusuk dan otot perut diafragma dan otot diafragma otot diafragma dan otot perut

istiwa pertukaran gas secara difusi di paru-paru te1jadi terhadap gas ... C02 c. H20 02 d. semuanya

ara di dalam rongga hi dung dibersihkan oleh .... kapiler hidung & lapisan epitel kapiler hidung & lendir hidung rambut-rambut hidung dan lapisan epitel rambut-rambut hidung & selaput lendir hidung

sidasi biologi adalah ... proses membakar zat makanan di dalam tubuh dengan menggunakan oksigen proses pengan1bilan oksigen dari udara bebas proses penyaringan udara oleh rambut-rambut hidung dan selaput lendir proses penyesuaian suhu udara yang masuk ke: rongga hidung

wama merah yang mengikat oksigen dalam darah adalah .... hemosianin oksihemoglobin

Page 130: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

hemoglobin aksihemoglobin

10. ~ t fisik paru-paru pada manusia yang benar adalah .... kanan 2 gelambir kanan 3 gelambir kiri 3 gelambir tidak mempunyai gelambir

B. Uraian

Perhatikan alat pemapasan berikut!

' :i. Sebutkan bagian-bagian yang bernomor 1-6 !

112

b. Bagian nomor berapakab tempat te1jadinya pertukaran gas C02 dan 02?

' ' Apakab fungsi oksigen dalam tubuh?

Sebutkan 3 perlakuan udara yang mauk ke hidung! Bagimana mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida!

Page 131: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Kegiata1 Sistem p. Konsep Sub Kon Tujuan

Alat& B

CaraKe1: 1. A 2. B: 3. D 4. Ti

Pertanya2 1. 2. 3.

113

apasan : Pemapasan Pada Manusia : Pemapasan dada dan Pemapasan perut : - Siswa dapat membedakan mekanisme pemapasan dada dan pemapasan perut pada saat inspirasi dan ekspirasi

- Siswa c!apat memahami volume udara di paru-paru - Siswa mengetahui beberapa kelainan & penyakit pada sistem

pemapasan n : 1. charta alat pemapasan

2. chata pemapasan dada dan pemapasan perut 3. buku paket yang relevan 4. Lembar Kerja Siswa (LKS)

tilah carta pemapasan pemapasan dada dan perut! sumber yang tersedia! .1sikan pertanyaan yang ada! jawaban di lembar yang tersedia!

ada gambar A, jelaskan yang terjadi saat inspirasi dan ekspirasi! ada gambar B, jelaskan yang terjadi saat inspirasi dan ekspirasi! .pa perbedaan antara pemapasan dada dan pemapasan perut!

G'smbar A. Pemspsssn Perot

Gambar C. Pomapsssn Dada

Page 132: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Kegiat: Sistem Konsep Sub Ko

Tujuan

pemap2

Bah an

Cara K( L 2. 3. 4.

Pertany 1. 2.

3.

! napasan

: Pemapasan Pada Manusia

114

p : Volume udara pemapasan dan kelainan atau penyakit pada sistem pernapasan

Siswa dapat memahami volume udara di pam-paru Siswa mengetahui beberapa kelainan & penyakit pada sistem

charta alat pernapasan buku paket yang relevan Lembar Kerja Siswa (LKS)

atilah carta pemapasan dada dan pemt! :a sumber yang tersedia! kusikan pertanyaan yang ada! is jawaban di lembar yang tersedia!

alah macam-macam volume pemapasan dari sumber yang tersedia! 1tifikasi beberapa kelainan dan penyakit dari berbagai sumber yang edia! 1skan apa pengaruh rokok terhadap kesehatan perokok maupun orang-1g yang disekeliling perokok!

Page 133: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Latihan A. Piliha

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

B. Uraian 1. Se 2. A] 3. AJ

ti :anda la pemapasan perut yang berperan adalah ... . otot diafragma c. otot antar rusuk . otot perut d. otot tulang dada :nbar di bawah adalah aktivitas pemapasan dada pada saat ... . ekspirasi c. inspirasi . kontraksi d. ekshalasi

115

'ume udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi sekuat-kuatnya :sebut...

udara pemapasan c. udara residu udara komplemen d. udara cadangan

ume udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru setelah akukan inspirasi biasa adalah ...

udara residu c. udara cadangan udara komplemen d. kapasitas vital paru-paru

~nyakit gangguan saluran pemapasan akibat infeksi Mycobacterium '.berculosis adalah ...

bronchitis c. TBC pneumonia d. as ma

ida saat kontraksi, volume rongga dada akan membesar, sehingga enyebabkan ....

naiknya tekanan udara turunnya tekanan udara tekanan rongga dada mengecil otot tulang rusuk mengendor

angguan paru-paru yang bukan karena infeksi adallah ... difteri c. TBC bronchitis d. asma

kan tahap proses pemapasan pada manusia! till perbedaan antara inspirasi dan ekspirasi? till perbedaan pemapasan dada dan pemapasan perut?

Page 134: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

:ompetensi Dasar

1deskripsikan ~m pemapasan a manusia dan ungannya dengan ~hatan

'

Lampiran 8

Konsep/ Snbkonsep

KISI-KISI PENGUASAAN KONSEP

.t"r..aa~n Jr IC'!Ujt:Urau:

Ke las Alokasi Waktu Bentuk Soal Standar Korn petensi

Uraian Materi

: ll" iFl5llliOgl

: VIII ( delapan) : 80 Menit : Pilihan Ganda : Memahami berbagai sistem dalam kehidnpan

Indikator

Pengertian dan tujuan • Menjelaskan pengertian respirasi respirasi • Memahami tujuan respirasi

• Menjelaskan pengertian oksidasi biologi

• Merumuskan reaksi kimia proses oksidasi biologi

.pasan d1sebut 1uga oks, . I · u.:.v.n..:e;.i J.::<..H.u U>;.;.i.~a.r ... 3.U.i.JU. o;iatJ.-.::iUJ.i

makanan menggunakan oksigen. Reaksi kimianya yaitu

.

Zat makanan + 02 • C02+ H20+enerni

Alat-alat respirasi Alat-alat respirasi pada manusia • Mengurutkan macam-macam alat pada manusia ad al ah oemaoasan oada manusia

No. So al

1 2 3

4

5

Aspek Yang

Dinknr Cl C2 Cl

C2

C3 --0\

Page 135: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

1. rongga hidung, berfungsi berdasarkan garnbar dalarn penyaringan, • Mengarnbarkan sifat fisik paru- I 6 I Cl penyesuaian suhu, dan paru. pengaturan kelembaban. • MenPPBmhRrk::1n fnna~:i hiclnna I 7 I C2

- -terdapat katup tenggorokan pemapasan

I 8 I Cl berfungsi untuk • Menjelaskan bagian rongga menghalangi makanan agar hidung yang berfungsi tidak masuk ke membersihkan udara dalam tenggorokan pada saat rongga hidung

I 9 I C2 mengunyah. " Menjelaskan fungsi lendir yang 3. Batang tenggorok (trakea) dihasilkan oleh selaput lendir

yang bercabang menjadi pada rongga hidung I 10 I Cl dua disebut bronkus dan • Memberi narna batas antara

bercabang lagi menj adi rongga dada dan rongga hidung I 11 I C2 saluran kecil dalarn paru- • Menjelaskan fungsi bulu-bulu

paru disebut bronkeolus halus dalarn hidung I 12 I C2 dan bercabang menjadi • Menerangkan fungsi alat

cabang yang paling kecil pemapasan yang ditunjukkan dan halus disebut alveolus. berdasarkan garnbar

I I Cl Silia yang terdapat pada • Memberi narna cabang dari

13 ~·'·-rm··t..-aan "'ak.:i.a !-"'-' AUl'I.. J.U ~,,._

bronkiolus I 1 "

I 01 berfungsi Ui.'1tuk rnenyai.;ng I '"T I '-'' • Menjelaskan fungsi silia/rarnbut kotoran masuk ke saluran getar yang terdapat pada batang pemapasan. tengggorok I 15 I C2 4. Paru-paru, terletak

dirongga dada, berjumlah 2 • Menjelaskan fungsi katup

buah, sebelah kiri 2 tengggorokan

gelambir dan kanan 3 I I I -I -gelambir. -..i

Page 136: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

5. Diagfrahma adalah otot yang memisahkan antyar rongga dada dengan rongga nen1t.

. ....,. ~ ·----:- ,J-·---.r - r----r:-----gas I manusi~ adal~ ~dara ~asuk pada manusia yang benar

melalui hidung diteruskan ke • Menjelaskan udara yang I 17 I C2 trakea lalu ke bronkus dilanjutkan dipertukarkan dalam paru-paru

18 I Cl ke bronkiolus menuju ke paru-paru e Menjelaskan gas yang mengalami I ke alveolus. pertukaran secara difusi di paru-Pertukaran gas terjadi di alveolus paru

I 19 I C3 yaitu dari gas 02 dan gas C02 • Membuktikan zat yang Oksigen mengalami pertukaran terkandung dalam udara dari secara difusi di paru-paru paru-paru

I 20 I C3 Pemapasan ekstemal yaitu • Menunjukkan letak peristiwa pertukaran gas antara udara tersedak terjadi

I 21 I C3 atmosfer dengan udara alveolus " Membuktikan zat yang Komponen darah yang mengikat terkandung dalam udara oksigen adalah hemoglobin. Basil pemapasan yang diembuskan

I 22 I C2 utama dari proses respirasi adalah " Menunjukkan tempat terjadinya energi yang digunakan oleh tubuh

pengikatan 02 ' 23 I C2 I untuk melak:ukan aktivitas tubuh. I • Menielaskan oroduk utama yang I

diha;ilkan darl proses respirasi sel

e Menguraikan tahapan pemapasan I ekstemal

24 I C2

" Menyebutkan komponen darah

I 25

I Cl

yang mengikat 02 dalam darah --00

Page 137: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Kornponen darah yang rnengikat

nasu ma.'Tia mm proses resp1ras1 adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas tub uh

SIKLUSil tdeskripsikan sistem Macam Proses Macam-macam Pernapasan : • Menjelaskan organ yang terlibat I C2 1apasan pada Pernapasan a. Pernapasan dada dalam aktivitas pernapasan perut usia dan Organ yang berperan : otot rusuk • Menjelaskan aktivitas yang dapat 2 C2 mgannya dengan - udara masuk (inspirasi/inhalasi) menyebabkan terjadinya pemapasan hatan : rongga dada membesar karena dad a

tulang rusuk terangkat • Mengurutkan tahapan terjadinya 3 C3 volume paru-paru membesar proses inspirasi tekanan dalam paru-paru • Menentukan mekanisme pernapasan 4 C3 mengecil. dada pada saat inspirasi berdasarkan

- udara keluar garnbar ( ekspirasi/ekshalasi) : rongga • Menunjukkan peristiwa yang terjadi 5 CJ dada rnengecil karena tulang pada saat pernapasan dada dan perut rusuk kembali volume pada saat ekspirasi I I I paru-paru mengecil tekanan I ; ~v'fenjelaskan akiivitas pen1apasan 6 C2 dalam paru-paru mengecil berdasarkan tahapan yang dijabarkan

b. Pernapasan perut yaitu ketika tulang rusuk menurun Organ yang berperan : otot dan diafragma melengkung ke atas.

diafragma • Menerangkan akibat yang terjadi - udara masuk (inspirasi/inhaiasi) : pada saat kontraksi, volume rongga 7 C2 membesarnya rongga dada dada mernbesar. karena diafragma berkontraksi

• Meramalkan oroses vang teriadi saat --\0

Page 138: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Volume udara pemapasan

I

(diafragma mendatar) - udara keluar

( ekspirasi/ekshalasi) : mengecilnya rongga dada karena ,...+ ..... + A: .... l'...--- --1---L--.- - I

Macam volume udara pemapasan yaitu:

a)Udara tidal atau udara pemapasan : udara keluar masuk saat pemapasan biasa.

b) Udara komplementer: udara yang masih dapat masuk ke paru-paru setelah inspirasi biasa.

c)Udara suplementer: udara yang masih tersisa setelah kita melakukan ekpirsi biasa.

d) Udara residu : udara yang masih tertinggal di paru-paru setelah mengadakan ekspirasi sekuat-kuatnya

e )Kapasitas vital paru-paru :

relaksasi volume rongga mcngecil (tekanan di dalam rongga dada membesar), sehingga mengakibatkan naiknya tekanan udara di dalam

- l_T.u• .. .u'l;'1n.urutI1 n1i.-::Karusme pernapasan yang terjadi berdasarkan gambar yang disajikan.

• Membedakan pernyataan yang tepat tentang inspirasi

• Menyebutkan mekanisme yang terjadi pada proses pemapasan perut

• Menjelaskan organ yang bergerak pada mekanisme pernapasan perut yaitu sekat diafraITTTia

• Menjelaskan volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat pemapasan yaitu udara pemapasan

• Menjelaskan volume udara pemapasan yang dapat diembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya.

• Menjelaskan volume udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi biasa

• Menerangkan udara yang tetap terdapat dalam paru-paru s~telah kita mengembuskan udara dalam paru-paru sekuat-kuatnya

• Menjelaskan volume udara yang masih dapat dimasukkan ke oaru-

8 CJ

9 CJ

10 C2

11 Cl

12 C2

13 Cl

14 Cl

15 Cl I

16 C2

17 C2 -~

Page 139: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

kapasitas udara yang bias paru setelah melakukan inspirasi dihembuskan setelah biasa. melakukan inspirasi sekuat- • Membuktikan bahwa seorang I 18 I C3 kuatnya. perenang memiliki udara

r•1 • ._1:ip{l.~Ita~ vu211 'T vu1urne l senmgga cua blsa tahan beberapa residu waktu dalam air

• Mendefinisikan pengertian udara I 19 I Cl residu

• Mendefinisikan pengertian kapasitas I 20 I Cl

vital aru- aru Kelainan atau Penyakit a. Non-infeksi • Memberi contoh gangguan paru-paru 21 Cl pada Sistem Pemapasan • Asfiksi merupakan yang bukan karena infeksi Manusia terganggunya pengangkutan • Menjelaskan penyakit gangguan I 22 I C2

oksigen ke sel-sel atau saluran pemapasan akibat infeksi jaringan tubuh. Mycobacterium tuberculosis

• Amandel yaitu • Memberi contoh penyakit p~da pembengkakan kelenjar limfe sistem pemapasan karena infeksi I 23 I C2 di tekak • Menjelaskan penyakit yang

• Polip yaitu pembengkakan diakibatkan oleh peradangau pada kelenjar limfe dihidung cabang tenggorok I 24 I Cl

• Asma yaitu penyakit • Menentukan penyakit yang dapat menahun kronis akibat disebabkan oleh alergi terhadap suatu j

I penyempitan bronkus dan I benda, asap, tembakau/rokok, psikis 25 C3

bronkiolus;akibat alergi I (pikiran), atau keturunan. terhadap suatu benda,asap, tembakau/rokok,psikis, atau keturunan

: Kanker paru-paru yaitu penyakit yang diakibatkan polusi udara yang bersifat I

I I I -IV langsung atau tidak langsung, -

Page 140: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

antar lain CO, N02, H2SO,, dan HCO

b. Infeksi • Faringitis yaitu peradangan

+" .. _: ... ,... ..J.!--L-L.1.-- _1_1_

• Tonsillitis yaitu peradangan rongga hidung bagian atas atau tonsil oleh bakteri

• Bronchitis yaitu peradangan pada bronkus atau bronkiolus

• Pneumonia yaitu infeksi paru­paru karena bakteri dan virus pada dinding alveolus

~ IV IV

Page 141: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

123

Lampiran 9

UJI INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS I Nama: Kelas :

Pilihlah salah tu jawaban yang paling tepat !

I. Re: asi adalah .... a. ·iukaran gas oksigen Ji paru-paru b. iukaran gas oksigen dari atmosfer ke paru-paru c. -tukaran gas oksigen di paru-paru dan jaringan d. iukaran gas oksigen dan karbondioksida

2. Tuj 1 utama bernafas adalah .... a. ndapatkan 02 b. nyerap 02 guna pembakaran dalam tubuh c. tukaran gas d. lepaskan C02

3. Ok: 1si biologi adalah .... a. 1ses membakar zat makanan di dalam tubuh dengan menggunakan

1igen b. 1ses pengambilan 02 dari udara bebas c. ,ges penyaringan oleh udara oleh rambut-rambut hidung dan selaput

dir d. 1Ses penyesuaian suhu udara yang masuk ke rongga hidung

4. Pro oksidasi biologi di dalam sel tunuh dapat ditulis dengan reaksi .... a. makanan + 02 - C02 + H20 b. makanan + 02 - C02 + H20 + energi c. makanan + 02 - C02 + H20 + gaya d. makana11 + 02 - C02 + 02 + energi

5. Org organ pernapasan pada gambar di bawah ini secara bernrutan ada

a. ung, trakea, laring, bronkus, bronkiolus, alveolus b. ung, paring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus c. ung, laring, trakea, bronkiolus, bronkus, alveolus d. ung, laring, trakea, bronkus, alveolus, bronkiolus

Page 142: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

124

6. Sil isik paru-paru pada manusia yang benar adalab .... a. nan 2 gelambir b. nan 3 gelambir c. :i 3 gelambir d. lak mempunyai gelambir

7. Se! ai bagian alat pernapasan, hidung berfungsi sebagai. ... a. myaring udara yang masuk b. myaring udara dan menyesuaikan suhu c. :mbasahi udara yang masuk d. rtukaran gas

8. Ud di dalam rongga hidung dibersihkan oleh .... a. :Jiler hidung & lapisan epitel b. Ji!er hidung & lendir hidung c. 11but-rambut hidung dan lapisan epitel d. nbut-rambut hidung & selaput lendir hidung

9. Fm lendir yang dihasilkan oleh selaput lendir pada rongga hidung ada a. :nyirnpan udara b. nghangatkan udara c. nyaring udara d. mbuang udara

10. Bat mtara rongga dada dan rongga perut adalab .... a. Ura b. ggorokan c. :fragma d. u-paru

11. Bui :ulu halus yang terdapat dalam hi dung berguna untuk .... a. nyaring udara b. nghangatkan udara c. ncimn bau d. lembabkan udara

12. Ala :rnapasan pada gambar di bawab ini berfungsi untuk ....

X, j) a. tpat mengikat udara b. !pat menyaring udara c. ipat pertukaran 02 dan C02 d. ipat pembentukan hemoglobin

Page 143: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

125

13. Brc .olus bercabang-cabang menjadi pembuluh halus yang disebut. ... a. •nkus b. eolus c. cea d. nkiolus

14. Fun silia/rambut getar yang terdapat pada batang tengg;orok adalah .... a. nyesuaikan su b. :gatur kelembaban c. yaring kotoran yang mauk ke dalam pemapasan d. ; 1ghalangi makanan agar tidak masuk ke tenggorokan

15. Pad: ring/tekak terdapat anak tekak dan katup tenggornkan yang berguna

16.

17.

18.

19.

untu a. 1 tyaring kotoran yang masuk ke saluran pemapasan b. 1 yesuaian suhu c. I ~atur kelembaban d. r :ghalangi makanan agar tidak masuk ke tenggorokan pada saat

r .gunyah

Umt a. h b. h c. h d. h

Di di a. u b. u c. aJ

d. c

Perisl a. H b. c c. 0 d. Sc

Pad a kapur udara a. 0 b. H: c. N: d. NJ

alannya pernapasan pada manusia yang benar adalah .... ng-trakea-laring-bronkus-bronkiolus-alveolus ng-laring-trakea-broukus-broukiolus-alveolus ng-laring-bronkus-alveolus-paruparu ng-laring-trakea-bronkus-alveolus-pampam

l paru-paru yang dipertukarkan adalah .... a alveoli dengan gas dalam kapiler darah l bebas dengan udara alveoli ·a darah dengan udara alveoli dan H20 darah dengan 02 udara pemapasan

1 pertukaran gas secara difusi terjadi terhadap gas., ..

ianya

du kita mengembuskan udara pemapasan melalui pipa ke dalam air ma kelamaan air kapur meajadi keruh. Hal ini membuktikan bahwa -i paru-paru mengandung gas ....

Page 144: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

126

20. Mi 11 sambil bicara dapat menyebabkan tersedak, pertistiwa ini terjadi pada ba: l ....

a. ngga hidung b. 11gga mulut c. ngkal tenggorok d. tang tenggorok

21. Ud pernapasan yang diembuskan ke pernlkaan kaca akan menyebabkan ka< menjadi buram. Hal ini demikian menunjukkan baliwa udara pe1 msau mengandung .... a. b. )2

c. 0 d.

22. Pac roses pernapasan, pengikatan 0 2 terjadi pada .... a. u-paru b. eolus c. d. all

23. Pro : utama yang dihasilkan dari proses respirasi adalali. ... a. >rgi b. 12

c. d. )

24. Tali 11 pernapasan eksternal adalali pertukaran gas dari .... a. ili ke sel b. osfer ke paru-paru c. ~olus ke sel d. osfer ke alveolus

25. Zat · na merali yang mengikat oksigen dalam darali adailali .... a. I tosianin b. ihemoglobin c. 1oglobin d. hemoglobin

Page 145: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampiran 11 Tabei 14. Basil Perhitungan Uji Validitas Instrumen

R I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 x X" A I I I I 0 I I I 0 I 0 I 0 0 0 I I I I I I I I 0 0 17 289 B 0 I I 0 I 0 I I I I I 0 I I 0 I I I I I I I I I I 20 400 c 0 I 0 I 0 I I 0 0 1 1 1 0 • 0 n . .

- v v v ' v 1 1 v u I " 0 0 l ' 0 l l 0 I I 0 0 l I 0 II 121 F 0 0 I 0 I I 0 0 0 I I 0 0 I 0 I I 0 I I I 0 I I I 14 1% G 0 0 I I I I I 0 0 I I I 0 I I 0 I I I I I I I I I 19 361 H I 0 I I I I 0 I I I I I I I I I I I I I I I 0 0 I 21 441 I 0 0 0 I 0 I I 0 I I I 0 0 I 0 I I 0 I I I I I I I 16 256 J I I 0 I 0 0 0 0 I I 0 I I I I 0 0 I 0 I 0 I 0 I I 14 196 K 0 I 0 I I I 0 I I I 0 I I 0 I I 0 0 I I I I I I I 18 324 L 0 0 0 0 I 0 I I 0 I I 0 I 0 0 0 I 0 0 I I 0 0 0 0 9 81 M I 0 0 0 I 0 0 0 0 I 0 I 0 0 0 I I 0 0 0 I 0 I I I 10 100 N 0 0 0 I 0 I 0 I 0 0 I 0 I I 0 0 0 0 I 0 I 0 I I 0 10 100 0 I I 0 I I I I 0 0 I 0 I I I 0 0 I 0 0 I 0 I I I I 16 256 p 0 I I 0 0 0 0 0 0 I 0 0 I I 0 0 0 I 0 I 0 0 I 0 I 9 81 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 I 0 I 0 I 0 I I 0 0 0 I I 0 0 0 8 64 R 0 I I I I I I 0 0 I 0 I I I I 0 0 I 0 0 I I I I I 17 289 s I 0 0 I 0 I I 0 I I I 0 I I 0 I 0 I 0 I I I I l I 17 289 T 0 0 I 0 0 0 0 0 0 I 0 I 0 I I 0 I 0 0 I I I I I I 12 144 u I 0 I 0 I I 0 I I I I I 0 0 I I I I I I I I I 0 0 18 324 v 0 0 I 0 I I I I 0 I I 0 0 I 0 I I 0 I 0 I I I I I 16 256 w I I I I 0 I I 0 I I I 0 I I I I I I I I I I I I I 22 484 -x I I I I I I 0 I I I I I I I 0 I I I I I I I I I I 23 529 y 0 0 I 0 I I I 0 0 0 I 0 0 I 0 0 I I I 0 I 0 I 0 0 11 121 z 0 I I I I I 0 0 I I I 0 I 0 0 I I 0 I I I I I I I 18 324

AA 0 0 0 I I I 0 0 0 I 0 0 I 0 0 0 0 0 I 0 I I I 0 0 9 81 AB 0 0 0 ! 0 ! 0 0 I 0 l 0 • l l l I 0 i i l I I l l 16 256 ' AC I I l I 0 I I I I I 0 I 0 0 0 I I I ! l ! l 0 0 l •• '" 324 AD I I l I l I I ·1r 0 I I I 0 I I I I I l I I I I I I 22 484 AE I I I I I I I I 0 I I I 0 I I I I I I I I I I I I 23 529 AF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 I I 0 0 0 0 0 I 1 0 I 0 I 7 49 AG 0 0 0 I 0 I 0 0 0 I 0 0 I I 0 0 0 I 0 0 I I I 0 0 9 81 AH I I I I I I I 0 I I I l 0 I 0 I I I I I I I I I I 22 484 Al I I I I I I I I 0 l ! l l l l l l l I 1 I l I l i 24 576 AJ l I l l 0 I I I 0 I 1 1 0 0 I 0 1 0 I I I I I 1 0 18 324 AK I I I I I l 0 I I I I I 0 I I I I I I I I I I I I 23 529 AL 0 0 I 0 I I 0 0 I 0 I 0 0 I 0 I I 0 I I I I I I I 15 225 AM I I I I 0 I 0 0 0 I I 0 0 l I 0 I 0 I I I I I I I 17 289 AN I I I I I I I 0 I I I I 0 I I I I I I I l I I I I 23 529 -AO 0 0 0 I I I I 0 0 0 I I l I 0 I I 0 I I I I I I I 17 289 AP I I I I 0 l l 0 I l I l 0 0 I 0 I 0 I I I I 0 0 0 16 256

N 00

AQ 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 0 I 0 I I 0 I 0 I 0 I I 0 0 I 10 100 AR l 0 0 0 I I 0 0 l I I I I 0 0 0 I 0 I I I I I l I 16 256

Page 146: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

AS I I I I I I I I I I I I I I 0 I I I I I I I I I I 24 576 AT I I I I 0 I 0 0 0 I 0 I 0 I 0 I I 0 I I I I I I I 17 289 AU 0 0 0 I 0 I I 0 1 I 0 0 0 I 0 1 1 0 I I I I I I I 15 225 AV 0 0 I 0 0 I I 0 0 0 0 0 I I 0 0 I 0 I 0 I I I 0 0 to 100 AW 0 0 0 I 0 0 0 0 0 I 0 0 0 I 0 I I 0 I 0 I 0 I 0 I 9 81 AX I I I I I I I I I 0 I I I I I I I I I I I I I I I 24 576 Jmlb 23 24 30 35 27 40 26 16 23 43 31 28 23 39 19 31 41 22 39 46 40 43 34 37 37 799 13955

-~

Page 147: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

130

Lampira 2

Langkah I M

Langkah2 M

M

M

Langkah3 Me

Sl

Oil

SL

SL

SL SL SL

Langkah4 Me1

Langkah 5 Me1 Ko~ Con Mp

Mal

Perhitungan Validitas Item Soal Siklus I

apkan tabel perllitungan validitas

ll'i skor mean dari skor total yaitu Mt dengan menggunakan rumus :

2:Xt N

799

50 15.98

ri deviasi standar total yaitu dengan rumus :

[z::tr mi : I;Xt= 13955; I;Xt=799; N=50; jadi :

2

' 13955 -[799] 50 50

'.J279.1-(15.98)2

.J279. l - 255.3604

.J23.7396 4.92

i perhitungan Mp dari tiap butir I s/d 25

i atau menghitung koefisien korelasi (r00, dari item I s/d 25) menggunakan rumus ;n Point Biserial. Adapun perhitungannya yaitu: soal No. I l.35 Mt= 15.98 SD= 4.92 p = 0.46 q = 0.54 fw1>o1 = 0.273

bL< = M~;;1t H r = 19.35-15.98 ~0.46 .,, 4. 92 0.54

3.37 0 2 rhi, = --x .85 4.92

rhi, = 0.583 r.,"'1 '""'• maka untuk soal no I layak untuk dipakai (valid)

Page 148: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampiran 13

Ta be

No I I\ 2 I\ 3 I! 4 Ji 5 I! 6 l'i 7 l'J 8 19 9 18 IO 16 JI 18 12 18 13 16 14 16 15 18 16 17. 17 16. 18 0.5 19 17. 20 17. 21 16. 22 17. 23 16. 24 17. 25 17.

• Dimana

untuk n

5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Siklns I

.

Mt SDt I> Q rpbi rt bl* Kriteria 15.98 4.92 0.46 0.54 0.583 0.273 Valid 15.98 4.92 0.48 0.52 0.613 0.273 Valid 15.98 4.92 0.6 0.4 0.509 0.273 Valid 15.98 4.92 0.7 0.3 0.489 0.273 Valid 15.98 4.92 0.54 0.46 0.459 0.273 Valid 15.98 4.92 0.8 0.2 0.526 0.273 Valid 15.98 4.92 0.52 0.48 0.37 0.273 Valid 15.98 4.92 0.32 0.68 0.435 0.273 Valid 15.98 4.92 0.46 0.54 0.459 0.273 Valid 15.98 4.92 0.86 0.14 0.106 0.273 Tidak Valid 15.98 4.92 0.62 0.38 0.57 0.273 Valid 15.98 4.92 0.56 0.44 0.462 0.273 Valid 15.98 4.92 0.46 0.54 0.02 0.273 Tidak valid 15.98 4.92 0.78 0.22 0.IJ3 0.273 Tidak Valid 15.98 4.92 0.38 0.62 0.45 0.273 Valid 15.98 4.92 0.62 0.38 0.506 0.273 Valid 15.98 4.92 0.82 0.18 0.357 0.273 Valid 15.98 4.92 0.44 0.56 0.56 0.273 Valid 15.98 4.92 0.78 0.28 0.468 0.273 Valid 15.98 4.92 0.78 0.28 0.555 0.273 Valid 15.98 4.92 0.92 0.08 0.206 0.273 Tidak Valid 15.98 4.92 0.8 0.2 0.566 0.273 ' Valid 15.98 4.92 0.86 0.14 0.186 0 .27~ Tidak Valid 15.98 4.92 0.68 0.32 0.52 0.273 Valid 15.98 4.92 0.74 0.26 0.447 0.273 Valid

_ Mp-M1 1£ valid apabila ypbi > 0,273 (r tabel product moment SDI fq

0 taraf a= 5%)

131

Page 149: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampiran 14 Tabet 14. Hasil Perhitungan Uji relibilitas Instrumen

I 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 15 16 17 18 19 20 22 24 25 x X' I I I I 0 I I I 0 0 I 0 I I I I I I 0 0 14 196

0 I I 0 I 0 I I I I 0 0 I I I I I I I I 15 225

0 I 0 I 0 1 I n n . . -- - v v ' l ' v I ! ! 0 l H 121

0 0 0 I 0 I I 0 0 0 0 0 I I 0 I I 0 I 0 8 64

0 0 I 0 I I 0 0 0 I 0 0 I I 0 I I 0 I I IO 100

0 0 I I I I I 0 0 I I I 0 I I I I I I I 15 225

I 0 I I I I 0 I I I I I I I I I I I 0 I 17 289

0 0 0 I 0 I I 0 I I 0 0 I I 0 I I I I I 12 144

I I 0 I 0 0 0 0 I 0 I I 0 0 I 0 I I I I 11 121

0 I 0 I I I 0 I I 0 I I I 0 0 I I I I I 14 196

0 0 0 0 I 0 I I 0 I 0 0 0 I 0 0 I 0 0 0 6 36

1 0 0 0 I 0 0 0 0 0 I 0 I 1 0 0 0 0 I I 7 49

0 0 0 I 0 I 0 I 0 I 0 0 0 0 0 I 0 0 I 0 6 36

I I 0 I I I 1 0 0 0 I 0 0 I 0 0 1 I 1 I 12 144

0 1 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 I 0 0 I 5 25

0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I 0 I I 0 0 0 1 0 0 5 25

0 1 1 I I I I 0 0 0 1 I 0 0 I 0 0 I 1 I 12 144

I 0 0 1 0 I I 0 I I 0 0 I 0 I 0 I 1 I 1 12 144

0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I I 0 I 0 0 ! ! ! 1 8 64

I 0 1 0 1 I 0 I 1 1 I 1 I I I I 1 ! ! ! 0 A 15 225 v

0 0 1 0 1 1 I 1 0 1 0 0 1 I 0 1 0 1 1 I 12 144

1 I 1 1 0 1 I 0 1 I 0 1 1 I 1 I 1 I I I 17 289

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 I 0 1 I 1 1 I I 1 I 18 324

0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 I ! 0 0 0 0 8 64 ) 1 1 1 1 1 0 0 I 1 0 0 I 1 0 1 I 1 1 1 14 196 ) 0 0 1 I I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 I 0 0 5 25 ) 0 0 I 0 I 0 0 I 1 0 1 1 I 0 I 1 1 1 1 12 144

I I 1 I 0 1 I 1 1 0 1 0 I 1 I I I I 0 1 16 256 -w I 1 1 1 1 I 1 0 0 I I I 1 1 I I 1 1 I 1 18 324 N

Page 150: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

' ' ' , u I I I I I I I I I I I I 19 361

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 I 2 4

0 0 0 I 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 I 0 0 4 16

I I I I I I I 0 I I I 0 I I I I I I I I 18 324

I I I I I I I I 0 I I I I I I I I I I I 19 361

__!_ I I I 0 I I 1 0 I ' ' n ' n

. . ' ' ' ,

' 19 361

0 0 I 0 I I 0 0 I I 0 0 I I 0 I I I I I 12 144

I I I I 0 I 0 0 0 I 0 I 0 I 0 I I I I I 13 169

I I I I I I I 0 I I I I I I I I I I I I 19 361

0 0 0 I I I I 0 0 I I 0 I I 0 I I I I I 13 169

I I I I 0 I I 0 I I I I 0 I 0 I I I 0 0 14 1%

0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 I I 0 I 0 I 0 I 0 I 7 49

I 0 0 0 I I 0 0 I I I 0 0 I 0 I I I 1 I 12 144

I I I I I I I I I I I 0 I I I I I I I I 19 361

I I I I 0 I 0 0 0 0 I 0 I I 0 I I I I I 13 169

0 0 0 I 0 I I 0 I 0 0 0 I I 0 I I I I I II 121

0 0 I 0 0 I I 0 0 0 0 0 0 I 0 I 0 I 0 0 6 36

0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 0 I 0 0 0 I 5 25

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 20 400

23 24 30 35 27 40 26 16 23 31 28 19 31 41 22 39 46 43 37 37 605 8435

1.25 0.25 0.24 0.21 0.25 0.16 0.25 0.22 0.25 0.23 0.25 0.23 0.23 0.15 0.25 0.17 0.17 0.16 0.22 0.19 4.33

Uji Reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan nlmus K_wR_ 20 dari Kuder~Fjcardison. l\dapun pcrhitUiigannya yaitu.:

r,,: [_!!__] [i- LPiqi] n-I St2

St2 =[~XtJ Diketahui St2 =( 4, 72)2

; 2;p*q = 4.33, n=20,jadi : -w w

Page 151: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

1J4

---, N Q

ti=< M ~ blJ N blJ ::;:; N "" t-;, ----, i::

2i3 ~ ~ ~ ·;::;

-'1 ~ M ('-. ~ "' M N. °' ~

""" N -- N 0 ~ ;.§ - -- :r I I 00 ;; --,

~ .: 11 - ..::::.. ... --..J ~

No V') V') V') v-. N ~ q o. 00 __, L__J - - - 0

II II II II II II ~==

Page 152: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampiran 15

JJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS II

Nama: Kelas :

Pilihlah salal tu jawaban yang paling tepat !

1. Perna~ a. oto b. oto

2. Pernap a. reli b. kor c. kor d. kor

3. Pada w a. dia: b. dial c. diaJ d. diaJ

4. Gamba

n perut te1jadi okh aktivitas .... afragma c. otot antar rusuk ~rut d. otot tulang dada

n dada dapat terjadi karena aktivitas .... 1si otot diafragma ksi otot diafragma ksi otot antar rusuk ksi dan relaksasi otot rusuk

u inspirasi terjadi .... :ma mendatar, tulang rusuk menurun ma mendatar, tulang rusuk terangkat :ma melengkung ke atas, tulang rusuk terangkat :ma melengkung ke bawah, tulang rusuk menunm

bawah adalah aktivitas pernapasan dada pada saat ....

a. eksJ si c. inspirasi b. kon :si d. inhalasi

5. Peristi\\ I) Di 2) Ti 3) Ti 4) Di

Yangm a. I & b. 2&

ang terjadi pada pernapasan dada dan perut: agma mendatar 1g rusuk menurun 1g rusuk terangkat agma melengkung ke atas mjukkan peristiwa ekspirasi (pengeluaran udara) adalah ....

c. 3 &4 d. I &3

135

Page 153: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

6. Tulani pemap a. ms b. ek~

7. Pada men ye a. nai b. tur c. tek d. oto

8. Pada s memb< Dengai a. IDS]

b. eks

9. Gainba

136

usuk menurun, diafragma melengkung ke atas, ad al ah aktivitas n .... 1si c. kontraksi asi d. relaksasi

tt kontraksi, volume rongga dada akan membesar, sehingga kan .... ra tekanan udara ya tekanan udara n rongga dada mengecil Jang rusuk mengendor

relaksasi volume rongga mengecil (tekanan di dalain rongga dada ), sehingga mengakibatkan naiknya tekanan udara di dalain pruru-pruru. :mikian te1jadilah .... si tsi

c. kontraksi d. Inhalasi

bawah adalah aktivitas pemapasan dada pada saat. ...

a. eks1 si c. kon ~si

c. inspirasi d. ekshalasi

10. Pemyat a. otot

terru b. otot

tulru c. otot

terai d. otot

men

11. Mekani: a. peni b. peni c. kont d. pen~

yang tepat tentang inspirasi adalah .... tar tulang rusuk dan diafragma berkontraksi sehingga tulang rusuk :at, rongga dada membesar dan udara masuk ttar tulang rusuk dada berkontraksi, diafrgan1a relaksasi sehingga usuk terangkat, rongga dada membesar dan udara masuk 1tar tulang dada dan diafragma relaksasi sehingga tulang rusuk at, rongga dada membesar dan udara masuk ar tulang dada relaksasi sehingga tulai1g rusuk terangkat, rongga dada sar dan udara masuk

: atau proses pemapasan perut meliputi .... tbilan 02 (inspirasi) 1aranC02 si .bilan 0 2 (inspirasi) dan pengeluaran C02 ( ekspirasi)

Page 154: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

12. Mekan a. sek b. oto

13. Volum disebut a. uda b. uda

14. Volum inspirru a. uda b. uda

15. Volumt a. uda: b. uda

16. Setelah dalamr a. resi, b. kon

17. Volumt inspirru; a. uda: b. uda c. udru d. kap:

18. Seoran€ bahwac a. uda b. udru c. udru d. kap1

19. Udara n a. vok b. volu c. volu d. volu

eksr

20. Kapasit a. volu b. volu c. volu d. volu

137

.e pemapasan perut berdasarkan gerakan .... liafragma c. dinding paru-pam .tar tulang rusuk d. perut

idara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat pemapasan

mmplementer c. udara cadangan iemapasan d. udara vital paru-paru tdara yang dapat diembuskan sekuat-kuatnya setelah :kuat-kuatnya disebut. ... 1emapasan >ernapasan

c. udara komplementeir d. uda:ra cadangan

melakukan

Iara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi biasa disebut. ... •ernapasan c. udara residu :omplemen d. udara cadangan

:eorang mengembuskan udara dalam paru-paru sekuat-kuatnya, maka 1-paru tetap terdapat udara yang disebut udara ....

c. cadangan :menter d. pernapasan

Jara yang masih dapat dimasukkan ke paru-paru setelah melakukan asa, yaitu .... esidu adangan omplemen llS vital parn-paru

:renang tahan beberapa waktu di dalan1 air, hal ini menunjukkan memiliki .... ;sidu paru-paru yang besar omplementer paru-paru yang besar adangan yang besar as vital paru-paru yang besar

lu adalah .... udara yang keluar masuk paru-paru akibat aktivitas pemapasan udara yang diembuskan setelah melakukan inspirasi udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi sekuat-kuatnya udara yang masih dapat diembuskan dari dafam paru-paru setelah

si

·ital paru-paru merupakan .... udara yang keluar masuk akibat aktiviras pernapm:an udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi sekuat-kuatnya udara yang diembuskan setelah melakukan inspirnsi maksimum udara yang diserap paru-paru

Page 155: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

21. Contoh. a. bron b. pneu

22. Penyaki1 tubercul a. difte b. bron

23. Contoh1 a. amar b. polii:

24. Peradani a. seles b. broni

25. Penyakit tembaka1 a. asma b. kank•

gguan paru-paru yang bukan karena infeksi adal.ah .... tis c. TBC nia d. asma

~angguan saluran pemapasan akibat infeksi ~.adalah ....

c. TBC :is d. as ma

yakit pada sistem pemapasan karena infeksi adalah ... c. asma d. TBC

pada cabang tenggorok disebut. ... c. TBC

1s d. asma

138

Mycobacterium

mg dapat disebabkan oleh alergi terhadap suatu benda, asap 1kok, psikis (pikiran), atau keturunan adalah ....

c. bronchitis aru-paru d. TBC

Page 156: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

139

La iran 16

Kunci jawaban nji instrnmen siklus II

I. A 11. D 21. D

2. D 12.A 22.C

3. B 13. B 23. D

4. c 14. B 24.B

5. B 15. D 25.A

6. B 16. A

7. B 17. c 8. B 18. D

9. A 19. c IO.A 20.C

Page 157: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lamp1ra11. n Tabel 14. Hasil Perhitungan Uji Validitas lnstrumen Siklus II

R I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 x X' A 0 I I I I I I 0 0 0 I 0 I I 0 I I I 0 I I I I I 0 17 289 B 0 0 I I I 0 0 0 0 0 I 0 I 0 0 I I 0 I I I I 0 0 0 11 121 c I 0 I I I 0 0 0 0 0 I I I 0 0 0 0 I 0 l I l 0 0 0 11 121 n I I l 1 l l 0 0 0 0 l l 1 l 0 1 0 0 I I I I n ' n u ,.,

r v v v v v v ' v v v v . ' tr , -, l v 1 l u " I [ I I l 0 rn 100 G l l I I I I 0 l I 0 I I l I I I 0 I I l l I I I I 22 484 H 0 I I I I I 0 0 0 0 I 0 l 0 0 0 0 0 I 0 I I 0 0 0 10 100 I 0 I I I I I 0 0 0 0 0 I I 0 0 0 0 0 0 I I I 0 I 0 II 121 J 0 0 I l I 0 0 0 0 I I 0 I 0 0 0 I l I 0 I 0 0 0 0 10 100 K 0 0 l I l I 0 0 0 I l 0 l 0 0 0 0 0 l 0 l I 0 l 0 11 121 L I I I I 0 l 0 l l 0 l I l 0 I I 0 l I l 0 I I l l 19 361 M I 0 I I I l I 0 0 0 0 l l 0 0 0 0 0 0 l 0 I 0 0 0 10 100 N 0 l I l 0 l I 0 l 0 I l l l I 0 0 l 0 0 0 I 0 0 0 13 169 0 l I I I 0 I 0 I I I I 0 I I I I 0 l I l 0 I l I l 20 400 p I I l I l l l l l l l 0 0 l 0 l 0 0 l l I l l 0 l 19 361 Q l l l l l l 0 0 l l l 0 l I 0 l 0 0 l l l l l l 0 18 324 R 0 0 l 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 l 0 0 0 0 0 l 0 0 0 4 16 s l l l l 0 I 0 0 0 l I l I l 0 I 0 l I I l I l l 0 18 324 T 0 0 l l 0 0 0 I I 0 0 l l 0 I 0 0 l l 0 l l 0 0 l 12 144 u l l I l 0 l l I l 0 0 I I l 0 I 0 l 0 l l I l l I 19 361 v 0 l 0 0 l 0 0 0 l I l l 0 0 0 0 0 0 I l 0 l 0 l 0 to 100 w 0 0 l l I l 0 0 0 0 0 I l 0 0 0 0 l I l l I 0 0 0 II 121 x 0 0 I l I 0 0 0 l 0 I l I l 0 0 0 0 I I l 0 0 l 0 12 144 y l 0 l l I 0 0 0 0 0 0 l I 0 0 0 0 0 0 I l I 0 0 0 9 81 z l 0 0 l l 0 0 0 0 0 I 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 6 36

AA l 0 I l l I l 0 l 0 I l l 0 0 l I 0 I l I I I I 0 18 324 AB 0 0 0 l 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 I 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 4 16 AC 0 0 l l 0 0 0 0 0 0 l l l 0 0 l 0 0 I 0 l l 0 l 0 IO 100 AD 0 0 l l I l 0 I 0 0 I 0 I 0 0 0 0 0 l 0 l I 0 l 0 II 121 AE 0 0 l l 0 0 0 0 0 0 l 0 0 0 0 0 0 l 0 0 I I 0 0 0 6 36 AF 0 0 l l l l l 0 0 0 l 0 l 0 0 0 0 0 I l l l 0 I 0 12 144 AG 0 0 0 l 0 0 0 0 0 0 l 0 l 0 0 0 l 0 l 0 0 l 0 0 0 6 36 AH l 0 l l l 0 0 0 0 0 l 0 l 0 0 0 0 0 l 0 I l 0 l 0 10 100 Al 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 l 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 l 0 3 9 AJ l l l l 0 l 0 l I 0 0 l l ! ! ! 0 ! ! I l l ! 0 ! 19 361 AK l l 0 l l l 0 l l 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 l 0 0 8 64 AL l 0 0 l 0 0 0 0 0 0 l 0 0 0 I l 0 0 l l I 0 l l l 11 121 AM 0 0 l I 0 0 0 0 0 0 0 0 l 0 0 0 0 0 l l 0 0 0 0 0 5 25 AN 0 0 l l 0 0 0 0 0 0 l 0 l 0 0 I 0 l l 0 l l 0 l 0 10 100 AO 0 0 0 I l l 0 l l 0 l 0 0 0 0 0 0 0 l l l 0 l l 0 ll 121 AP 0 l 0 0 0 0 0 0 0 0 l 0 l 0 0 0 0 0 l 0 l 0 0 l 0 6 36 -AQ 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 l 0 0 I 0 I 0 l I I 0 l 0 0 0 8 64 ~ AR 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I 0 l 0 0 l 0 0 0 0 l l 0 0 0 6 36

Page 158: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

AS 0 I I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 4 16 AT 0 I I 0 0 0 I 0 0 0 I 0 0 I 0 I 0 0 I I I I 0 I 0 II 121 AU 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 I 0 0 0 0 0 I I I 0 0 I 0 7 49 AV 0 0 I 1 I 0 0 0 0 0 I I I 0 0 0 0 I I 0 I I I 0 1 12 144 AW 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 I 0 I 0 1 0 0 0 0 0 5 25 AX 0 I 0 0 I I I 0 14 0 0 I I 0 0 0 0 0 0 I I I 0 1 0 ti 121 Jmlh 18 21 37 40 26 23 10 10 16 7 35 20 39 16 8 22 7 17 34 JO 35 38 16 26 9 560 7444

-""" -

Page 159: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

142

Lampir. l8

Langkah j l\

Langkah.:i l\

A

A

Langkah3 t-1

5

D

s

s s s s

Langkah 4 M

Langkah 5 M K< Cc M:

M:

Perhitungan Validitas Item Soal Siklus II

riapkan tabel perhitungan validitas

:ari skor mean dari skor total yaitu Mt dengan menggunakan rumus :

IXt :--

N 560

:--

50 ' 11.20

ari deviasi standar total yaitu dengan rumus :

= [~tr ihui: 2/\'t=7444; 2/\'t=560; N=50;jadi:

2

= 7444 -[560] 50 50

= ~148,88 - (11,20) 2

= ~148,88-125,44

= ~23,44 =4,85

ui perhitungan Mp dari tiap butir I s/d 25

1ri atau menghitung koefisien korelasi (rb;, dari item I s/d 25) menggunakan rumus ien Point Biserial. Adapun perhitungannya yaitu: ~ soal No. l 15 Mt= 11,2 SD= 4,85 p = 0,36 q = 0,64 rm1~1 = 0.273

r =Mp-Mt [P b~ SDt Vq ,. . = 15 -11,2 ~0.36 "' 4.85 0.64

3,8 0 rbl .. =

4.85

x . 75

,.bl.< = 0.58 r,,, r,.11~, maka untuk soal no I layak untuk dipakai (valid)

Page 160: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampiran 1~

Ta be

No 1 I: 2 1: 3 1: 4 1: 5 J: 6 1• 7 l• 8 1 ( 9 1: IO 1: 11 1: 12 I'. 13 I i 14 I~

15 I~

16 1, 17 1: 18 1'. 19 1: 20 l '. 21 1: 22 1: 23 J(

24 1: 25 1~

*Dimana

n= 60 tara

143

; Rekapitulasi Hasil Perhitungan Validitas Instrum·en Siklus Il

' Mt SDt n 0 rnbi rtbl* Kriteria 11.20 4.85 0.36 0.64 0.585 0.273 Valid 11.20 4.85 0.42 0.58 0.410 0.273 Valid 11.20 4.85 0.74 0.26 0.438 0.273 Valid 11.20 4.85 0.8 0.2 0.392 0.273 Valid 11.20 4.85 0.52 0.48 0.269 0.273 TidakValid 11.2(1 4.85 0.46 0.54 0.680 0.273 Valid 11.20 4.85 0.2 0.8 0.288 0.273 Valid 11.20 4.85 0.2 0.8 0.495 0.273 Valid 11.20 4.85 0.32 0.68 0.602 0.273 Valid 11.20 4.85 0.14 0.86 0.326 0.273 Valid 11.20 4.85 0.7 0.3 0.252 0.273 TidakValid 11.20 4.85 0.4 0.6 0.414 0.273 Valid 11.20 4.85 0.78 0.22 0.201 0.273 Tidak valid 11.20 4.85 0.32 0.68 0.564 0.273 Valid 11.20 4.85 0.16 0.84 0.340 0.273 Valid 11.20 4.85 0.44 0.56 0.511 0.273 Valid 11.20 4.85 0.14 0.86 0.125 0.273 Tidak Valid

. 11.20 4.85 0.34 0.66 0.362 0.273 Valid 11.20 4.85 0.68 0.32 0.262 0.273 TidakValid 11.20 4.85 0.6 0.4 0.518 0.273 Valid 11.20 4.85 0.7 0.3 0.382 0.273 Valid 11.20 4.85 0.76 0.24 0.462 0.273 Valid 11.20 4.85 0.32 0.68 0.689 0.273 Valid 11.20 4.85 0.52 0.48 0.342 0.273 Valid 11.20 4.85 0.18 0.82 0.561 0.273 Valid

Mp-Mt IE. valid apabila ypbi > 0,273 (r tabelproduct moment untuk SDI fq

~5%)

Page 161: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

.1..iatmp1rau. •u Tabel 14. Hasil Perhitungan Uji relibilitas Instrumen Siklus U

1 2 3 4 6 7 8 9 10 12 14 15 16 18 20 21 22 23 24 25 x X2

0 I I 1 1 I 0 0 0 0 1 0 1 1 I I 1 1 I 0 13 169

0 0 I I 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 I 1 1 0 0 0 6 36

' ' ' ' 1 , ,,, u, u u . u I ! u ! u l l I u l 0 12 144

I I I 1 I 0 0 1 0 0 1 0 1 0 I 1 I I 0 0 12 144

0 0 0 0 0 I 0 0 0 1 I 0 1 0 I I I 1 I 0 9 81

I I 1 1 I 0 1 I 0 I 1 I I 1 1 I I 1 1 1 18 324

0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 6 36

0 1 1 I 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 I 1 I 0 1 0 9 81

0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 I 0 I 0 0 0 0 5 25

0 0 1 1 1 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 7 49

1 1 1 1 1 0 I 1 0 I 0 1 1 1 I 0 1 1 I 1 16 256

I 0 1 1 I I 0 0 0 I 0 0 0 0 I 0 1 0 0 0 8 64

0 I 1 I I I 0 I 0 I I I 0 I 0 0 I 0 0 0 II 121

I 1 1 1 I 0 1 I I 0 I I I I I 0 I I I 1 17 289

I 1 I 1 I 1 I 1 I 0 I 0 I 0 I I 1 I 0 1 16 256

I 1 I I I 0 0 1 I 0 I 0 I 0 I I 1 I I 0 14 1%

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 1 0 0 0 3 9

I I I I I 0 0 0 1 1 I 0 I I I I I 1 I 0 15 225

0 0 ! ! 0 0 ! ! 0 ! 0 ! 0 I 0 ! l 0 0 l lO 100 .

! ! ! ! ! ! ! l 0 l l 0 l ! l ' ' ' l l 18 324 ' ' ' 0 I 0 0 0 0 0 1 I I 0 0 0 0 I 0 I 0 I 0 7 49

0 0 I I I 0 0 0 0 I 0 0 0 I I I I 0 0 0 8 64

0 0 1 I 0 0 0 I 0 I I 0 0 0 I I 0 0 I 0 8 64

I 0 I I 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 1 I I 0 0 0 7 49

I 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 3 9

I 0 I I I I 0 I 0 1 0 0 I 0 I I I I I 0 13 169

J 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4

J 0 I I 0 0 0 0 0 I 0 0 I 0 0 I I 0 I 0 7 49

J 0 I I I 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 0 I 0 7 49

~

t

Page 162: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

u

0

0

I

0

I

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

18

.23

u I I u u u u u u u v u I v I I v v v

0 I I I I 0 0 0 0 0 0 0 0 I I I 0 I 0

0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0

0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 I 0 1 0

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

I I I I 0 I I 0 I I I I I I I I 1 1 0 I

. 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 I I 1

0 I 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

0 I I 0 0 0 0 0 0 0 0 I 1 0 I 1 0 1 0

0 0 I I 0 I I 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0

I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 I 0

0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 I I 1 0 I 0 0 0

0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 I 0 0 0

I I 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 I 0 0 I 0 0 0 0 I 0 I 0 I I I 0 I 0

0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 0 0 I 0

0 1 1 0 0 0 0 0 I 0 0 0 I 0 I 1 1 0 1

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I I I 0 0 0 0 0

I 0 0 1 I 0 I 0 I 0 0 0 0 1 1 I 0 1 0

21 37 40 23 10 10 16 7 20 16 8 22 17 30 35 38 16 26 9

0.24 0.19 0.16 0.16 0.56 0.22 0.12 0.24 0.22 0.13 0.25 0.22 0.24 0.21 0.18 0.22 0.25 0.15 0.12

Uji ReJiabilita5 instrumen dilakukan dengan menggunakao rumus K-R 20 dari Kuder-Ricardison. Adapun perhitungannya yaitu:

ri, =[n:l] [1

st' =[L:']'

"[,piqi] St'

, ., 8 64

~ 4

6 36

2 4

" , .. .

9 81

3 9

7 49

8 64

3 9

6 36

4 16

3 9

9 81

4 16

8 64

4 16

9 81

419 4501

4.15

-e

Page 163: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

146

.-- ~

• "gB <:>; .,.. i "' c;: N :;· ·.:::

~ w "' I 00

,......., ~ -- ...-1" o\ '"1 ,......., ;§ - '--- -.:!" - 0 °' r-- I I ["-. " r---1

~1; .£. ~

s: 11 - =- ~ .,.. .,.. .,.. "' q o. q 00

'-----' L..__ - - - c;) II II II II II II :..:,:::

Page 164: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampiran 2~

Materi: Mai pad

HASIL PENGUASAAN KONSEP SIKLUS II

1-macam pernapasan, Volume udara pernapasan dan Kelainan stem peruapasau

lo Nam a Nilai orates Nilai nnstes 1 A 20 75 2 B 40 80 a c 50 85 ~ D 60 65

? E 25 85 ~ F 60 70 7 G 55 65

~ H 45 90 ) I 50 75 0 J 35 60

~ K 40 70 t2 L 85 100 13 M 60 70 4 N 60 85 5 0 60 65 6 p 55 90 7 Q 65 75 B R 45 65 9 s 40 JOO b T 55 80 \ u 55 80 g v 40 65

~ w 40 90 It x 15 75 5 y 45 90 B z 65 80 f AA 40 70 3 AB 50 75 D AC 35 75 0 AD 35 60 I AE 50 95 2 AF 55 75

> AG 45 65 I AH 60 '15

5 Al 45 85 s AJ 75 80 7 AK 60 85

' AL 55 90 l AM 65 75 ) AN 35 75

148

Page 165: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

149

Lampiran 2; Skor N-Gain Siklus I dan Sildus II

No

. N- N-

!esp pretes post es Gain pretes 11ostes Gain

Siklus I Siklus II 1 A 40 50 0.1667 20 75 0.6875 2 B 50 50 0 40 80 0.6667 3 c 55 85 0.6667 50 85 0.7 4 D 70 75 0.1667 60 65 0.125 5 E 50 70 0.4 25 85 0.8 6 F 65 70 0.1429 60 70 0.25 7 G 25 60 0.4667 55 65 0.2222 8 H 20 60 0.5 45 90 0.8182 9 I 65 75 0.2857 50 75 0.5

10 J 55 65 0.2222 35 60 0.3846 11 K 35 60 0.3846 40 70 0.5 12 L 75 85 0.4 85 100 1 13 M 70 75 0.1667 60 70 0.25 14 N 70 65 -0.167 60 85 0.625 15 0 55 60 0.1111 60 65 0.125 16 p 50 85 0.7 55 90 0.7778 17 Q 45 70 0.4545 65 75 0.2857 18 R 45 50 0.0909 45 65 0.3636 19 s 60 75 0.375 40 100 1 20 T 65 70 0.1429 55 80 0.5556 21 •u 70 70 0 55 80 0.5556 22 v 70 50 -0.667 40 65 0.4167 23 :w 55 70 0.3333 40 90 0.8333 24 'X 45 85 0.7273 15 75 0.7059 25 y 40 85 0.75 45 90 0.8182 26 z 50 80 0.6 65 80 0.4286 27 I.A 50 70 0.4 40 70 0.5 28 m 45 50 0.0909 50 75 0.5 29 IC 50 65 0.3 35 75 0.6154 30 lD 60 65 0.125 35 60 0.3846 31 lE 80 85 0.25 50 95 0.9 32 lF 50 60 0.2 55 75 0.4444 33 ;G 45 65 0.3636 45 65 0.3636 34 ~H 65 80 0.4286 60 75 0.375 35 u 60 95 0.875 45 85 0.7273 36 lJ 55 85 0.6667 75 80 0.2 37 ~K 65 80 0.4286 60 85 0.625 38 '1L 50 85 0.7 55 90 0.7778 39 M 60 65 0.125 65 75 0.2857 40 \N 40 50 0.1667 35 75 0.6154

Page 166: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

l5G

~amplran 24

Uji-t Skor Hasil Penguasaan Konsep

Fiilred Samples Statistics

Std. Error Mean N Std. Deviation Mean --

Pair I fretcsl 54.2500 40 13.03595 2.06116 --Jostes I 69.8700 40 12.27294 1.94052 --Pair2 ?retes2 49.2500 40 14.07626 2.22565

lostes2 77.7500 40 10.43601 1.65008

Pair3 )gain I .3135 40 .28715 .04:540

i/gain2 .5427 40 .23565 .03726 --Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pai pretesl &

40 .368 .019 posies!

Pretes2 & 40 .185 .254

oostes2 Pai:

ngainl & 40 .942 .000

Ngain2 Pai1

Paired Samples Test

Sig. (2-Paired Differences t df tailed)

Std. 95% Confidence Std. Error Interval of the

Mean Deviation Mean Difference

Lower Unner Pair I pretest . - -

postesl !5.6250 14.24094 2.25169 20.1794 [ l.0705 -6.939 39 .000 0 7 3

Pair 2 Pretes2 . . . l8.5000 15.90033 2.51406 33.5851 23.4148 -I l.336 39 .000

postes2 0 7 3 Pair 3 ngainl,

N•ain2 k22922 .10229 .01617 -.26193 -.19651 -14.173 39 .000

Page 167: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Lampiran 2 Tabi lilai Koefisien Korelasi "r" Product Moment d~tri Pearson

l 2 3 4 5 l(

.

:

Ha ma "r" pada taraf signifikansi 5% 1%

0.997 J.000 0.950 0.990 0.878 0.959 0.811 0.917 0.754 0.874 0.707 0.834 '

0.666 0.798 0.632 0.765 0.602 0.735 0.576 0.70:B 0.553 0.684 0.532 0.661 0.514 0.641 0.497 0.623 0.482 0.606 0.468 0.590 0.456 0.575 0.444 0.561 0.433 0.549 0.423 0.537 0.413 0.526 0.404 0.515 0.396 0.505 0.388 0.496 0.381 0.487 0.374 0.478 0.367 0.470 0.361 0.463 0.355 0.456 0.349 0.449 0.325 0.418 0.304 0.393 0.288 0.372 0.273 0.354-0.250 0.325 0.232 0.302 0.217 0.283 0.205 0.267 0.195 0.254 0.174 0.228 0.159 0.208 0.138 0.181 0.113 0.148 0.098 0.128 0.088 0.115 0.062 0.081

151

Page 168: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

152

Lampiran 2 Tabel Nilai "t"

1tau db Har1>a kritik "t" nnda taraf si«nilrikansi : 5% 1%

I 12.71 63.66 2 4.30 9.92 3 3.18 5.84 4 2.78 4.60

,5 2.57 4.03 6 2.45 3.71 7 2.36 3.50 lg 2.31 3.36 19 2.26 3.25 lo 2.23 3.17 I I 2.20 3.11 12 2.18 3.06 13 2.16 3.01 i4 2.14 2.98 ls 2.13 2.95 l6 2.12 2 .. 92 17 2.11 2 .. 90 ls 2.10 2.88 19 2.09 2.86 w 2.09 2.84 ! I 2.08 2.83 l2 2.07 2.82

13 2.07 2.81 !4 2.06 2.80 !5 2.06 2.79 \6 2.06 2.78 !7 2.05 2.77 is 2.05 2.76 ;9 2.04 2.76 lo 2.04 2.75 !5 2.03 2.72 0 2.02 2.71 ~

15 2.02 2.69 'o 2.01 2.68 • 0 2.00 2.65 0 2.00 2.65 0 1.99 2.64 0 1.99 2.63

1~ 1.98 2.·63 1.98 2.62

so 1.98 2.61 ho 1.97 2.60 )O 1.97 2 . .59 )0 1.97 2 . .59 )O 1.96 2 . .59 00 1.96 2.58

Page 169: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

~NINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM RESPlRASI PADA 1~USIA MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM

I SOLVING)

Penguji

Di:\jukan padajurusan Pendidikan IPA yang dipers~ntasikan

Pada seminar proposal skripsi

Oleh:

rrs DARSIAH

NIM. 103016127088

fe1Y> ki1rn6-1"0 ~ ~lfb~

Ors. AV...~ <;,llf-{l:tr\, µ · ?·

Penguji ill

r. H. Mahmud rv TC•.(r.r, M.Si

~IP. I '.;0 222 93'.

.Nengsih Juanengsih M .Pd

NIP. I 50 377 450

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan IPA

Fakultas llmu Tarbl dnn Kcgu u<>n

1~--Ir. H. Mahmud M Sir<'gar, M.Si

NIP. 150 222 933

Page 170: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Nama

NIM

J w-usan/Pro1

Judul Skrips

No

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Ii

12

13

Undani Tentani (Bandu!

Nuryan. Sains, L 2003, h.

Nuryani (Malang

N, Roes1 (Jakarta

Anita Li1 learn in~

Pudyo S1 Konstruk

Paul St (Yogyak•

Paulina P (Jakarta:

Gerard us Hun1anis, http://.por 29 Nov 2(

Wahdi Sa: Jumal Did

Abdul Ma. Standar K Cet. Ke-2,

Dede Rosi Pelibatan, (Jakarta : ~

Abdul Maj

LEMBAR UJI REFERENSI

lis Darsiah

103016127088

Pendidikan IP A/Pendidikan Biologi

Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa Melalui Metode Pemecahan

\1asalah (problem solving) Tentang Sistem Pemap~an Pada Manusia .

Judul dan Halaman Buku/Referensi

~ang Sistem pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. !•tem Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), f Penerbit Citra Umbara, 2003 ), h. 7

\staman et all, Kemampuan Dasar Bekerja l/miah da!anz !Jan Puskur Balitbangdiknas. Failitator Edisi V THN '

i>taman, dkk. Strategi Be/ajar Mengajar Bio/ogi, 'niversitas Negeri Malang, 2005), h. 33

], K. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. '.Rieneka Cipta, 1994), Cet. Ke-3, h. 35

poperative Learning "MemprakJikkan Cooperative T?uang-ruang Ke/as, (Jakarta: Grasindo, 2002 ), h. 54

::to. Kelerampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis '·me, (Fak. MIPA: UNM, 2002), h. 6

:10. Teori Perken1bangan Kognitif Jean Piaget~

: Kanisius, 200 I), h. 123

',n, dkk. Konstruktivisme Da/am Pembelajaran, lJ-PPAI UT, 2001), h. 18

I.

2.

3.

4.

5.

.fi.

7.

ll.

["Uin. Menggagas Pen1be/ajaran Bahasa Indonesia yang 9.

: akoost.com/berita/index.asp ?Berita=Opin i&id= 145235 h. I

Model Pembe/ajaran Konstruktivisme, (Jakarta : ka Islam Vol. VI. No. I Juni 2005), h. 119

Perencanaan Pemhelajaran "Mengemhangk.an ,etensi Guru", (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006). 42

' Paradigma pendidikan Demokratis "Sebuah Model yarakat da!am Penye!enggaraan Pendidikan", \'ana, 2004 ), h. I 04

'Op Cit, h. 123

10.

I I.

12.

I 3.

Tanda Tangan ,Pcmbimbin2

(

Page 171: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

15 Tatang St ')o. Peranan KonstrukJivisme Dalam Pembelajaran dan 1.5. Pengajar. 'ains. Prosiding Seminar lntcmasional Pcndidikan IPA. 2007,h. I

16 Tatang SL '.o. Peranan Konrlrulaivisme Dalam Pe1nbelajaran dan 16. f Pengajart ains. Op Cit. h. 80

17 Musahir., ytrutivisme da/am Pembelajaran IPA. MAN 4 Jakarta, 17.

~ 2004, h. 3

18 Tatang Ju b. Peranan Konrtn1ktivisme Da/am Pemhe/ajaran dan 18. Pengajara \ins. Op Cit, h. 84-85

f 19 Rusdi A. S :. CaraSeseorang Mempero/eh Pengetahuan don 19'. /mplikasitr, i'ada Pembelajaran Matematika, Portal lnfomiasi Pcndidikar [Indonesia, htt~://ww11 bdiknas.go.id/Jumal/43/rusd~-a-siroj.htm, direkam pada tangg !Jan 2007,h. 3

20 Paul Supar. -"'ilsafat Konstruktivisme DalamPendidikan, Op Cit, h. 20. 20

21 Muhibbin ~ i,. Psiklogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, 21 (Bandung: 'Remaja Rosdakarya, 2004 ), h. 90

f !2 Sukadi. tm1 ientasi Model Konstruktivis Da/am Pen1belajaran 22. /PS, Jumal ijjdikan dan Pengajaran !KIP Negeri Singaraja, No. 2 TH.XXXV >ril 2003, h. 83 r !3 Tatang Sur. I Constructivism and Science Education. (Bandung : 23. Universitas ldidikan Indonesia, 2006), h. 2

'.4 Paul Suparn '.'ilsafat Kanstruktivisme Da/amPendidikan, Op Cit, h. 24. 22

5 Tatang Sura : Peranan Konstriiktivisme Dal am Pembelajafan dan 25. Pengajaran is, Op Cit, h. 86

6 Paul Supam1 .r/safal Konslruktivisme DalamPendidikan, Op Cit, h. 26. ( 66

7 Munaspriyar tarn Ii. Pembelajaran Sains Menyenangkan Dengan 27. [ Metode Kon~ rtivisme dalam Metamorfosa, Jumal Pendidikan IPA, Vol. I I i2 Oktober 2006, h. 49

f Nurhizrah G1 1Jnti. Konstruktivisme dan Penerapannya da/am 28. Praktik Pena !an. Forum Pendidikan, No. 0 I Tahun 30, Edisi April 2005, c !

i Abdul Majid. :, Cit, h. 132 29.

Munaspriyan iamli. Op Cit, h. 51 30.

Hamzah. Pe" ''J.iaran Matematika Menurur Teori Be/ajar 31. Kons1ruktivis1 Dalam Jumal Pendidikan dan Kebudayaan edisi 40,

~ Balitbang - C liknas, h. I

Wagiran. Mer latkan KeakJifan Mahasiswa dan Reduksi 32 . • ,1,_,

Page 172: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

Nomor I lbruari 2006. him. 26

33 Tatang ~ ,;no. Constructivisn1 and Science Education. ()p l'it, h. 4 33. ~ 34 Musahir. ? Cit, h. 4 34. /.

35 Munaspr \to Ramli. Op Cit, h. 52-53 35.

36 Perdy K1 ,1. Penerapan Pendekatan Keterampi/an Proses da/ant 36. Seling p, e/ajaran KooperatifTipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas 'Jjar IPA Siswa SLTP. Jumal Pendidikan dan Kebuday No. 045, Tahun Ke-9, November 2003, h. 792-793

37 Wagiran. cCit :17.

~ 38 Barokah toso. ('ooperatif Learning 'Penerapan Teknik JigsalY 38. da/am p, ilajaran Bahasa Indonesia di SLTP, Buletin Pelangi Pendidik1 1/olume I No. I Tahun 1998/1999, hal. 6

39 Supraptar 'Meningkatkan Motivasi Be/ajar Siswa da/am Mata 39. Pe/ajara1 ·ografi Me/a/ui Pendekatan Cooperatif Leaming, Buletin P •gi Pendidikan, Volume 4, No. I Tahun 200 I, hal. 23

40 YumiSu< idkk. Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa SMU 40. Pembang 1 UNP Me/a/ui Modifikasi Cooperatif learning Model Jigsaw, J1 I Pembelajaran, No. 04 Tahun 26, Desember 2003, h. 326.

f 41 Wagiran., :Cit. 41.

42 Gerard us 1uin. Menggagas Pembe/ajaran Bahasa Indonesia yang 42. f Humanis,

h!!Jl:i/.QQn ak11ost.corn/berita/index.as11?Berita=011ini& id= 14 5235 yang direl lpada 29 Nov 2007, h. 2

tr 43 Perdy Kar Op Cit, h. 794 43.

44 Barokah S :1so. Loe Cit 44.

45 Wahyudi, ~kat Pen1ahan1an Siswa Terhadap Materi Pen1belajaran 45. ·e IPA, Balitl 'i~Diknas. httg://wwv 'gdiknas.go.id.jumal/36/tingkatan ll!Omahaman siswa.htm. ,kses 26 Desember 2006, 200 I, h. I

t 46 Nuryani R man, dkk. Strategi Be/ajar Mengajar Biologi, Op Cit, 46. h. 51

47 Syaiful Sa1 · Konsep Dan Mnkna Pembelajaran, (Bandung: 47.

~ Alfabeta, 2 ',),Cd. Ke-4, h. 71

48 Nuryani R1 inan, dkk. Strategi Be/ajar Mengajar Biologi, Op Cit 48. h. 50

49 Abdul Maj ~p Cit. h. 74 49. ;£ 50 Ahmad Sol '. dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis

50/ Kompetens !lkarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Pre: 1006). Cet. Ke-I, h. 18-19 f/I

Page 173: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

53

54

55

http://WW' joumal/m video-con direkam p

Nuryani F Sain.<. Op

Yumctti. , llerdasar) SebagaiS Jurusan f FMIPA U,

Joanne Mc Research< http://ww' journal/me video-com direkam P'

Yurnctti. (

Desak Ill Berwawas. Pendekata Meningkat Jurnal Per THN. xx;

Syaful Bah (Jakarta: F

I Wayan Sislva M Pemecaha1 3 Tahun X

Syaful Bah

Yumetti. C

Dwi Priyo. Pembe/ajaJ http://digili 2001-dwi-r

I Wayan R1

Yumetti. P Berda\·arkc Sebagai Su .Jurusan Fi: FMIPA Un

Teten Rustc .')o/ving) Di Arguntenta . .. : ____ "'"''"'

athematic.transdigit.corniindex.php/mathematic­-pembelajaran-creative-problem -solving-dcngan­t-disk-dalam-pembelajaran-matematika.html yang 25 Juli 2007, h. 2

Iman et all, Kemampuan Dasar llekerja llmiah da/am h. 92

be/ajaran Me/a/ui Pendekatan Problem Solving fugas Chapter Report dan Kegiatan Laboratorium 'er Be/ajar Dalam Mata Kuliah Fisika Dasar di 1 FM/PA IK!P Padang, dalam Laporan Penelitian, bitas Negcri Padang, 2000, h. 8

la. A General Problem Solving Method. Journal focation. http://www.slc.qc.ca/-jmc/probsol.htm. h. I ',lthcmatic.transdigit.com/index.php/mathematic­!~pembelajaran-creative-problem -solving-dengan­';-disk-dalam-pembelajaran-matematika.html yang 25 Juli 2007, h. 3

'it, h. 8

Citrawati. Penerapan Suplemen Bohan Ajar Sains Teknologi Masyarakat Dengan menggunakan fontruktivisme Dalam Pembe/ajaran Biologi Untuk · Uterasi don Tekno/ogi Siswa SMAN I Singaraja. :kan dan Pengajaran !KIP Negeri Singaraja, No. 3 , April 2003, h. 15

.~amarah & Aswan Zein. Strategi Be/ajar Mengajar, b Cipta. 2002), h. I 05

,lhana. Meningkatkan Ke1erampilan Berpikir Krilis ;ui Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi balah, dalam Jurnal Pendidikan dan pengajaran, No. VI, Juli 2003, IKIP Negeri Singaraja, h. 21

•jamarah & Aswan Zein. Op Cit, h. I 03-104

ii, h. 9

1/isis Apresiasi Guru Seka/ah Dasar Terhadap :watematika Berbasis Pemecahan Masalah. :1um.ac.id/download.php?f=disk/24/jiptumm-gdl-res­matika-dwipriyo 1.08.00.pdf

ma. Op Cit, h. 19

:elajaran Melalui.Pendekatan Problem Solving iugas Chapter Report don Kegiatan laboratorium tr Be/ajar Dalam Mata Kuliah Fisika Dasar di [FM/PA /KIP-Padang, dalam Laporan Penelitian, [sitas Negeri Padang, 2000

I t, Penerapan Metode Pemecahan Masalah (Problem J Peningkatan Pemhe/ajaran Menu/is Karangan (ada Siswa Kelas I SMA Negeri 2 Bandung Tahun

52.

53.

54.

55.

56.

57.

58.

59.

60.

61.

62.

63.

64.

65.

Page 174: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

7

8

Yuswina. /11 dalam Meni Pe/ajaran P Balujajar), l 1129106-111

Suharsimi A Aksara, 2001

Zulfiani, 11 P1. Meningkatkl IPA META~

Chabib Toh Grafindo Per

Chabib Toha

Suharsimi A PT Bumi Akl

Chabib Toha

Suharsimi Ar

rm· h. 100

Yanli Herlanl

Bogor: Jurus

Zulfiani, Op (

Nyoman Caki Pelajaran Ek< Lingkungan u Pendidikan El Singaraja, Jur No. 3 TH. XX

11entasi Metode Pembelajaran Prablem Solving 1tkan Kemampuan berpikir Kritis Siswa pada Mata Studi Deskriptif Analitis di SMA Negcri I

:· 2006, http//digilib.upi.cdu/pasca/available/e!d-1 yang direkam pada 4 Februari 2008

'n!o, Penelitian Tindakan Ke/as, (Jakarta: PT. Bumi 67. :et. Pertama, h.16

'mbanganProgram Pembelajaran Bioteknologi untuk 68. emampuan Inkuiri Ca/on Guru" Jumal Pendidikan lFOSA, Vol. I No. 2, Oktober 2006, h. 6

Teknik Eva/uasi Pendidikan. (Jakarta l, 2001). h. 109

PT Rja 69.

t Cit, h. 109-110 70.

nto. Dasar-Dasar Evaluasi l'endidikan. (Jakarta : 71. . 2005), h. 79

72. Cit, h.118

73. tto. Op Cit, h. 86

74.

ranya Jawab Sepular Pene/itian Pendidikan Sains". 'endidikan IPA, 2006, h. 70 75.

1.6-7 76.

riadhi, Penanggulangan Miskonsepsi Pada Mata 77. ni dengan lembar Kerja Siswa dan Pemanfaatan : Meningkatkan Prestasi Be/ajar Siswa, Jurusan >mi, Fakultas Penidikan IPS, IKIP Negeri >endidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Juli 2002, h. 76

Drs. Ahm So an, M.Pd NIP. 150 231 502

Page 175: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGICRI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN xrn.GURUAN

Tcl:p. (62-21)7443328, 740192!5. Fax. (62-211 7•14JJ2N

Nomor 9S, Cipulal I !i4 !ndonesia Email : [email protected]

Nomor : Ft .02. J / Vll /2007 :aksi!Outline BINGAN SKRIPSI

Jakarta .. 23 Juli 2007 Lamp. : A Ha I : B

Tembusan:

K tda Yth. [ Ahmad Sofyan, M.Pd P )imbing Skripsi F Jtas llmu Tarbiyah dan Keguruan L Syarif Hidayatullah J: ·ta.

A ramu 'a/aikum wr. wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing Jill (n :ri/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

l ta

J san

S ester

· J I Skripsi.

!is Darsiah

103016127088

Pendidikan IPA - Biologi

VIII

Peningkqtan penguasaan konsep ~;istem respirasi pada manusia melalui '{letode pemecahan masalah (problem solving)

Jw tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 21 Mei 20 lengan abstrak/outline sebagaimana terlampir. Meskipun demikian Pembimbing be1 : untuk mengubahjudul tersebut bi la dipandang tidak /kurang sesuai.

Bi1 ngan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat di> anjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Alas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

We lamu 'a/aikum wr. wb.

I. Dekan FITK 2. MahasiswaY

Page 176: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

1nnda N.;irnor 95. C1put11 -Nomor Lamp. Ha I

~ _JI ~~

T111?usan.

DEPARTEMEN AGAM!A IJNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Telp : (62·11) 744))28, 7401945. Fax.. (62.:1) ·;44332:

Em.sit : [email protected] 12. lndonesil

-~"""'"""""'""'~""""""""""""""'""'"""""'"""""'""'""'""''!!!!~~~"""~""''2~""'""'""'""'""'"""'

s y

l n

n.Ol/Flfl"L022/ /2007 S1ru111e11 Rise/ nN PENELlTlAN

epada Y1 h:

Jakana. 26 Sep1ember 2007

-Cpala Madrasah ·rsan;nviyilh i'\egri l'anggcrang 2 Painu/ang i-'. Pa1 nt da 1Jg

-,sala11111 'aluik11111 11.,-. 11·b.

:nga11 honr.at kan1i san1pnikan bah\va.

IM

rllSCff',

ju/ Skripsi

lis Darsiah

103016127088. IPA/Biologi

IX

Peningkatan penguasaan konsep sistem respirasi pada manusia melalui metode pemecah_an masalah (problem solving)

_ah be:iar :nahasisll'a Faku/las llmu Tarbiyah dan Keg.1ruaro UIN J3"arta yang ·_ng men; usun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (rise[) di 1nstrnsi/sekolah

SaudJra p;·npir1.

,_k i1u kami "10hor, banwan Saudarn lcrhadap mahasiswa tersebut dala111 _ksana:,an pcnelilian dimaksud.

A per.rn1;an <i:1n ba111Uan Saudara, kami uc;ipkan terima kasih.

:ulannr 'alaiku111 1rr.11 b. f1.

e,

""''H''li\\ .J.J..; V~.C

I. Debn FIT 2. Pemban!ll [ 3. Mahrsi3\Vil

llidanl' J\\"ck111ik b1°rsar1~k11t'an.

Page 177: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

DEPARTEMEN AGAMA UNI VERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Fl~KULTAS ILMU TAREIYAH DAN IIBIGURUA.N

Tclp ltJ2·21) 74'1)328. 740192S. F1111.. t62·.'.!I) 744ll2:

Jo•nor 95. C•pu1a1 154: 1rlon..:sia Email [email protected]

:i--·======,,,-==========-

No111or . U1 /Flfl'L022/ /2007 Jakana, 26 Septe111uer 2007 Lan1p. . ii'..' incn J?iset

H a I • U. '.:OBA INSTRUMEN

Tn1busan:

1(1 la Y•h• K( a M~drasah ·rsanJ\viynh Negri Tanggerang 2 Pa1nula11g Di

r1ulang

A~ an1u ·alaik11111 •1 r. \:•b.

D< ir: hcrmat kami sa111paibn bahwa,

r, a

N

Jt an

S1 stcr

Iis Darsiah

103016127088

IP/\/Biologi

IX

Jc Skripsi Peningkatan penguasaan konsep scstem respirasi pada manusia melalui metode pemecahan masalah (problem solving)

ada bccar malwsiswa Fa\:ultas llmu i'arbiy&h dan Keguruan UJN Jakarta yang sed menyuscn skrip;i, dan akan ll1rnr,adakan penelitia.1·. (riset) di instansi/sekolah yan uud'ira pimpin.

Unt · iw kami mohon bantuan Saudara terhadop n:ahasiswa tersebut dalarn me! 'anairnn penel itian dimaksud.

Ata ·rhatian <lan bantuan Saudara, kan1i ucftpkan teri1na knsih.

Hl(l.' 1111:r 'alaiku111 11•r H b.

s [)arwis 0 2J6 .156

I. Dekan F!TK 2. Pembantu 01 3. Mahasiswa :1

1 Bidar.g Akademik ~ bersangkutan.

Page 178: ~NINGKATAN PENGUASAAN KONS.EP SISTEMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10640/1/IIS... · MASALAH (PROBLEM SOLVING) ... 1cted in two cycles; each cycle consisted of

DEPARTEMEt~ AGAMA MADRASAH TSAN A WIY AH NEGERI T ANGERANG II PAMULANG

JI. Pajajaran No. 3 I Pamulang Tangerang Telp. 7415023

SURAT KETERANGAN.

Nomor : MTs-i/189/PP.005/,154/2008

ang benanda ta n dibawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang II

1mulang dengar menerangkan bahwa :

Nama : !is Darsiah

NIM : 103016127088

Jurusan : Pendidikan IPA-Biologi

Semester : VIII

nar nama terseb liatas telah mengadakan penelitian pada MTsN Tangerang II Pamulang dengan

.ul "PENINGKJ \.N PENGUASAAN KONSEP SISW A MELALUI METODE PEMECAHAN

\.SALAH (PRO EM SOLVING) KONSEP SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA PADA

'sN TANGERA ; II PAMULANG", yang dilaksanakan pada bulan November - Desember

17.

nikian surat ket1 igan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pamulang, 23 April 2008

. <-'-".'tepala,

~;'.'..::~:~~'Sr J ·;It~ , -;· ~r.-!~~~~i, M&

~ N1p. 150 281 903