nika kewir

14
EVALUASI DAN SISTEM PELAPORAN KEWIRAUSAHAAN A. EVALUASI USAHA Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi. Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat- alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga. Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis. Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha 1

Upload: mang-angga

Post on 13-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kewira

TRANSCRIPT

EVALUASI DAN SISTEM PELAPORAN KEWIRAUSAHAANA. EVALUASI USAHAEvaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi. Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis. Tujuan Evaluasi Kelayakan UsahaEvaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi kelayakan, yaitu: (1) Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya, (2) Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. Tahapan-Tahapan Proses EvaluasiProses evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya sendiri. Walaupun tidak selalu sama, tetapi yang lebih penting adalah bahwa prosesnya sejalan dengan fungsi evaluasi itu sendiri. Berikut ini dipaparkan salah satu tahapan evaluasi yang sifatnya umum digunakan.

1. Menentukan apa yang akan dievaluasi. Dalam bidang apapun, apa saja yang dapat dievaluasi, dapat mengacu pada suatu program kerja. Di sana banyak terdapat aspek-aspek yang sekiranya dapat dan perlu dievaluasi. Tetapi, umumnya yang diprioritaskan untuk dievaluasi adalah hal-hal yang menjadi key-success factors-nya.

2. Merancang (desain) kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilakukan, harus ditentukan terlebih dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang dibutuhkan, tahapan-tahapan kerja apa saja yang dilalui, siapa saja yang akan dilibatkan, serta apa saja yang akan dihasilkan menjadi jelas.3. Pengumpulan data. Berdasarkan desain yang telah disiapkan, pengumpulan data dapat dilakukan secara efektif dan efisien, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.4. Pengolahan dan analisis data. Setelah data terkumpul, data tersebut diolah untuk dikelompokkan agar mudah dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai, sehingga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya. Selanjutnya, dibandingkan antara Fakta dan harapan/rencana untuk menghasilkan gap. Besar gap akan disesuaikan dengan tolok ukur tertentu sebagai hasil evaluasinya.5. Pelaporan hasil evaluasi. Agar hasil evaluasi dapat dimanfatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi didokumentasikan secara tertulis.

Monitoring dan Evaluasi Usaha

Hal yang perlu dievaluasi dalam sebuah usaha adalah1) Posisi keseluruhan usaha

Posisi keseluruhan usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. 2) Apakah ada kemajuan atau kemunduran usaha

Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam evaluasi kemajuan atau kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan, selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha. Cara mudah untuk mengetahui kemajuan dan kemunduran usaha adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).

3) Melakukan langkah perbaikan atau pengembangan

Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan penyehatan agar usaha kembali berjalan baik. Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan jangan cepat puas. Karena masih banyak sekali yang perlu dilakukan untuk mengembangkan usaha lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan, harus bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan tujuan agar usaha tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin harus mencoba mencari langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha.

4) Pikirkan target usaha anda selanjutnya

Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan target selanjutnya dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai? Melakukan Evaluasi Usaha

Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu:1. Secara rutin/berkala.Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.2. Secara InsidentalEvaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi.

a) Apa Saja Hal-Hal yang Perlu Dievaluasi ?1. Bagaimana kondisi keuangan usaha Anda?Ini adalah tahap pertama, dimana Anda dapat mengetahui maju mundurnya usaha Anda dan mengukur kinerja usaha Anda melalui evaluasi keuangan.

2. Bagaimana kondisi pasar bisnis Anda?Naik turunnya kondisi pasar sangat berpengaruh pada roda usaha Anda. Karena itu Anda tidak boleh melepaskan pandangan Anda dari kondisi pasar. Suatu saat akan terjadi perubahan yang menuntut Anda peka dan mengetahui dengan cepat bagaimana permintaan atau perubahan pasar, untuk segera diantisipasi dan kembali mengikuti selera pasar.

3. Bagaimana dengan pasar usaha sasaran?

Apakah produk Anda sudah sesuai dengan kebutuhan pasar? Indikator kegiatan usaha yang sehat atau berhasil biasanya ditandai dengan tepatnya pemilihan terhadap kebutuhan atau selera, biaya, kenyamanan, dan komunikasi dengan konsumen, serta pemilihan SDM yang tepat.4. Bagaimana kemajuan usaha Anda?

Tinjau kembali usaha anda secara berkala (paling sedikit 6 bulan)5. Bagaimana tahapan pertumbuhan dan pengembangan usaha Anda?

Bagaimana hasil dari sasaran jangka pendeknya? Apakah ada pencapaian keuntungan dan pertumbuhan seperti yang diharapkan? Bagaimana pangsa pasarnya? Apakah memenuhi target?6. Bagaimana kepemimpinan Anda?

Apakah Anda stress, atau hilang semangat? Apakah Anda kehilangan visi serta energi yang pernah Anda miliki pada saat pertama kali membuka usaha? Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan tindakan mencegah dari kegagalan usaha.2. SISTEM PELAPORAN Pengertian Sistem Pelaporan

Sistem pelaporan kepada manajemen merupakan hal yang penting untuk memandang laporan individu dalam konteks yang lebih besar dari keseluruhan sistem informasi yang dianggap bagian dari subsitem. Sistem pelaporan dapat dklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:

a) Sistem Pelaporan Horizontal, menghasilkan informasi untuk perencanaan & pengendalian dalam fungsi-fungsi operasional yang terkait di perusahaanb) Sistem Pelaporan Vertikal, membentuk arus ke bawah dan ke atas untuk informasi yang penting bagi perencanaan dan pengendalian

Baik sistem horizontal maupun vertikal merupakan dasar penting untuk sejumlah sistem pelaporan yang terspesifikasi (akuntansi biaya, sistem pelaporan akuntansi, pusat-pusat pertanggungjawaban dan laba).

Pelaporan manajemen sering disebut pelaporan diskresioner karena tidak dimandatkan seperti pelaporan keuangan. Orang bisa mengambil masalah dengan kebijaksanaan panjang, dan berpendapat bahwa sistem pelaporan manajemen yang efektif (MRS) yang diamanatkan oleh undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa semua perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Adapun factor yang mempengaruhi MRS yaitu: Proses pengambilan keputusan Mengidentifikasi masalah Mengevaluasi solusi alternative Implementasi solusi terbaik Melakukan peninjauan pasca implementasi

Merancang sistem pelaporan manajemen yang efektif memerlukan pemahaman akan apa yang dilakukan oleh para manajer dan jenis-jenis masalah yang dihadapinya.

Prinsip Manajemen

Prinsip manajemen memberikan wewenang pada kebutuhan informasi manajemen. Prinsip yang paling langsung mempengaruhi MRS adalah formalisasi pekerjaan, pertanggungjawaban dan wewenang, jangkauan pengendalian, dan manajemen dengan pengecualian. Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen. Fungsi Perencanaan Manajemen

Fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen secara mendasar mempengaruhi sistem pelaporan manajemen. Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas-aktivitas akan datang dari suatu perusahaan. Perencanaan dapat dilakukan untuk jangka panjang atau jangka pendek. Keputusan perencanaan dan pengendalian sering diklasifikasikan dalam empat kategori: perencanaan strategis, perencanaan taktis, pengendalian manajerial, dan pengendalian operasional.

Struktur Masalah

Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambil keputusan memahami masalah tersebut. Struktur masalah memiliki tiga elemen.

1. Data-nilai yang digunakan untuk mewakili factor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut.2. Prosedur-urutkan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah.3. Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.Kemudian ada dua jenis struktur masalah yaitu sebagai berikut.

1. Masalah terstruktur, dapat dikategorikan dalam hal ini jika syarat ketiga elemen penting tersebut terpenuhi.

2. Masalah tidak terstruktur, dapat dikategorikan dalam hal ini jika syarat ketiga elemen tidak terpenuhi semuanya. Jenis Laporan Manajemen

Pada kenyataannya, laporan manajemen dapat berbentuk fisik sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh penggunanya. Laporan ini dapar berupa dokumen kertas atau gambar elektronik yang disajikan di terminal lomputer. Laporan tersebut dapat berisi informasi verbal, numeric, atau grafis atau kombinasinya.

Tujuan laporan: mengurangi tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang dihadapi pengambil keputusan, dan mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif. Pelaporan terprogram: memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diantisipasi pengguna. Atribut laporan: agar lebih efektif, suatu laporan harus memiliki atribut antara lain relevan, ringkas, berorientasi pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat. Pelaporan khusus: sumber data untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui konsep yaitu penggalian data. Dan ada dua pendekatan umum untuk pendekatan data, antara lain model verifikasi dan model penemuan.

Akuntansi PertanggungjawabanSebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah tanggungjwab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer. Prinsip yang mendasar dari konsep ini adalah bahwa tanggung jawab para manajer area dapat dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang mereka kendalikan (biaya, pendapatan, dan investasi). Dua tahap akuntansi pertanggung jawaban yaitu sebagai berikut. 1. Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan atau anggaran yang berkaitan dengan tanggung jawab manajer

2. Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai akuntabilitas, aktivitas bisnis secara teratur mengorganisasikan kegiatan operasi kedalam unit-unit yang disebut sebagaipusat pertanggung jawaban, dengan bentuk yang paling umumnya itu pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi. Pertimbangan Perilaku1. Keserasian Tujuan, Ketika manajer berusaha memenuhi tujuan kerjanya, manajer tersebut juga melayani tujuan perusahaannya. Sistem pelaporan manajemen yang terstruktur rapi berperan penting dalam meningkatkan dan mempertahankan keserasian tujuan.2. Informasi yang Berlebihan. Muncul ketika seorang manajer menerima informasi berlebih dari yang dapat dicernanya.3. Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat. Ingat kembali bahwa salah satu tujuan laporan adalah untuk menstimulasi perilaku yang konsisten dengan tujuan perusahaan. Akan tetapi, ketika ukuran kinerja yang tidak tepat digunakan, laporan itu akan berpengaruh sebaliknya.

9