new tepung ikan
DESCRIPTION
menjelaskan tentang tepung ikanTRANSCRIPT
TEPUNG IKANTEPUNG IKAN
Tepung ikanTepung ikan adalah komoditas olahan hasil perikanan yang diperoleh adalah komoditas olahan hasil perikanan yang diperoleh dari suatu proses reduksi bahan mentah menjadi suatu produk yang dari suatu proses reduksi bahan mentah menjadi suatu produk yang sebagian besar terdiri dari komponen protein ikan. sebagian besar terdiri dari komponen protein ikan.
PENDAHULUANPENDAHULUAN
•berfungsi dalam mensuplai protein berfungsi dalam mensuplai protein pakan ternak, ikan & pakan ternak, ikan & udangudang
•kaya akan asam-asam amino esensial seperti lisin, methionin, kaya akan asam-asam amino esensial seperti lisin, methionin, dan triptofandan triptofan
•diduga mengandung diduga mengandung unidentified growth factorunidentified growth factor
Marco Polo pada awal abad ke empat belas Marco Polo pada awal abad ke empat belas “….mereka biasa memberi makan sapi, biri-biri, unta “….mereka biasa memberi makan sapi, biri-biri, unta dan kuda dengan ikan kering (dan kuda dengan ikan kering (dried fishdried fish), yang ), yang diberikan secara rutin tanpa memunjukkan adanya diberikan secara rutin tanpa memunjukkan adanya tanda-tanda tidak menyukainya.”tanda-tanda tidak menyukainya.”
Industri tepung ikan di dunia mulai ada pada awal Industri tepung ikan di dunia mulai ada pada awal tahun 1800-an di Eropa sebelah utara dan Amerika tahun 1800-an di Eropa sebelah utara dan Amerika Utara sebagai akibat dari surplus produksi ikan herringUtara sebagai akibat dari surplus produksi ikan herring
Indonesia sebagai importir tepung ikan
Impor 1998 : 35 291 ton (US$ 24 911 523)Impor 2003 : 47.746 ton (US$ 29 508 000)
Produksi 2003 : 8 635 ton
Negara-negara produsen utama tepung ikan saat ini adalah Peru, Negara-negara produsen utama tepung ikan saat ini adalah Peru, Norwegia, Denmark, Chili, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Rusia, Norwegia, Denmark, Chili, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Rusia, Thailand, Iceland, Equador dan Jepang.Thailand, Iceland, Equador dan Jepang.
PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGEMBANGAN INDUSTRI TEPUNG IKAN DOMESTIKTEPUNG IKAN DOMESTIK
Berkurangnya devisa yang dibelanjakanBerkurangnya devisa yang dibelanjakan Semakin terjaminnya pasokan tepung ikanSemakin terjaminnya pasokan tepung ikan Peningkatan produksi ternak dan ikan budidayaPeningkatan produksi ternak dan ikan budidaya Peningkatan efisiensi pemanfaatan sumberdaya Peningkatan efisiensi pemanfaatan sumberdaya
lokallokal Pengembangan agroindustriPengembangan agroindustri Pengembangan kawasan pesisir dan pulau Pengembangan kawasan pesisir dan pulau
terpencil sebagai sentra produksiterpencil sebagai sentra produksi Pemacuan kegiatan ekonomi lokalPemacuan kegiatan ekonomi lokal
KPI TIPE A : - Lemak < 0.75% - Protein > 67.5%
KPI TIPE B : tepung ikan yang diolah secara higienIs
KPI TIPE C : tepung ikan biasa
Konsentrat Protein Ikan (KPI)
Ketersediaan pasar
Konsistensi produk
Ketersediaan bahan bakuFaktor-Faktor Penting IndustriTepung Ikan
Ketersediaan teknologi
Persyaratan Mutu Jenis Mutu
Mutu I Mutu II a. Organoleptik
- Nilai Minimum - Kapang
b. Mikrobiologi - Escherichia coli, MPN/gr - Salmonella - Staphylococcus aureus
c. Kimia - Protein, % bobot/bobot minimum - Air, % bobot/bobot maksimum - Abu tidak larut dalam asam, % bobot/bobot
maksimum - Lemak, % bobot/bobot maksimum
7
negatif 3
negatif 1x103
60 10 2
10
5
negatif
3 negatif 1x103
45 12 4
15
SNI 01-2715-1995: TEPUNG IKAN
.
KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA SAMPEL TEPUNG IKAN
Jenis Sampel Kadar Air
(%) Kadar Protein
(%) Kadar Lemak
(%) Produk Lokal:
- Cara mekanis (pabrik) produk A
produk B
produk C produk D
- Cara Sederhana skala kecil
skala menengah
8,50 7,50 4,30 8,30
15,07 11,08
49,84 48,51 66,99 60,90
22,56 37,60
9,11
14,15 18,20
Produk Thailand 8,10 63,87 6,67 Produk Chili 6,10 67,40 11,31 Produk Peru 9,30 66,08 3,95
Tepung Tepung IkanIkan
K. AirK. Air K.ProteinK.Protein K.LemakK.Lemak K. AbuK. Abu LainnyaLainnya
Limbah Limbah KodokKodok
8,258,25 61,2661,26 11,2911,29 16,3716,37 2,372,37
Kepala Kepala UdangUdang
9,409,40 35,9035,90 4,964,96 29,7029,70 20,0420,04
Kerang Kerang HijauHijau
1010 58,458,4 9,79,7 14,114,1 5,85,8
KOMPOSISI PROKSIMAT KOMPOSISI PROKSIMAT JENIS TEPUNG LAINJENIS TEPUNG LAIN
PENINGKATAN MUTUPENINGKATAN MUTUTEPUNG IKANTEPUNG IKAN
Peningkatan mutu Peningkatan mutu bahan bakubahan baku
Perbaikan teknologi Perbaikan teknologi produksiproduksi
Pengawasan mutuPengawasan mutu
BAHAN BAKUBAHAN BAKU
Pendirian pabrik tepung ikan harus Pendirian pabrik tepung ikan harus memperhatikan ketersediaan bahan memperhatikan ketersediaan bahan mentahmentah
ikan yang sengaja ditangkap untuk ikan yang sengaja ditangkap untuk diolah menjadi tepung ikandiolah menjadi tepung ikan
hasil samping dari industri penangkapanhasil samping dari industri penangkapan limbah dari kegiatan industri pengolahan limbah dari kegiatan industri pengolahan
(minimal 35%)(minimal 35%) Ikan yang tidak mengandung toksinIkan yang tidak mengandung toksin
Ikan: Ikan:
(a) ikan berminyak/berlemak tinggi ((a) ikan berminyak/berlemak tinggi (oily/fatty fishoily/fatty fish) lemak lebih ) lemak lebih dari 2,5%dari 2,5%
(b) ikan kandungan lemak rendah ((b) ikan kandungan lemak rendah (non oily/lean/white fishnon oily/lean/white fish) ) lemak kurang dari 2,5%lemak kurang dari 2,5%
Peru dan Chili : Peru dan Chili : anchoviesanchovies Afrika Selatan : Afrika Selatan : anchoviesanchovies dan dan pilchardpilchard Norwegia dan Denmark: ikan Norwegia dan Denmark: ikan herring herring dan dan capelincapelin Amerika Amerika : : menhadenmenhaden
Indonesia yang single species: LemuruIndonesia yang single species: Lemuru
anchoviesanchovies
pilchardpilchard
herringherringcapelincapelinmenhadenmenhaden
lemurulemuru
BAHAN BAKUINDONESIA
Ikan Utuh: * Sisa kegiatan industri lain/afkiran * Hasil tangkapan sampingan (HTS)
Limbah : * Pengalengan Ikan * Surimi * Fillet Ikan
Komposisi Proksimat Beberapa Jenis Ikan
Jenis IkanAir(%)
Abu(%)
Lemak(%)
Protein(%)
Tiga wajah (Pennahia argentata)Selar kuning (Selaroides leptolepis)Kerong-kerong (Therapon therapis)Samngeh (Chrysochir areus)Buluh ayam (Setipina taty)Kuro (Polynemus indicus)Beloso (Saurida undosquamis)Gerot gerot (Parmadasys maculatus)Layur (Trichiurus lajor)Kurisi (Hemipterus tambuloides)Bawal putih (Pampus argentus)
78,1072,8371, 6378,2576,6176,0174,1970,6879,3779,5473,70
1,702,195,632,313,881,874,084,532,802,011,73
0,845,531,122,241,363,650,922,980,750,284,51
19,0019,0020,7116,8917,7818,0520,3920,9115,8017,2819,89
Sumber: Nasran dan Irianto (1988)
PENINGKATAN MUTU BAHAN BAKU
Bahan Baku
Pengolahan Tepung Ikan
Pengawetan
*Pengesan
*Chilled Water
•Chiller
•Pembekuan
•Formalin?
Kondisi
Sekarang
Formaldehid 0,1%:Formaldehid 0,1%: •ikan bertekstur lembek akibat pembusukan menjadi mengencang ikan bertekstur lembek akibat pembusukan menjadi mengencang memudahkan pengepresan untuk memisahkan minyak. memudahkan pengepresan untuk memisahkan minyak.
•dapat menurunkan nilai gizi, karena dapat bereaksi dengan dapat menurunkan nilai gizi, karena dapat bereaksi dengan protein, termasuk asam amino lisin.protein, termasuk asam amino lisin.
PENGOLAHAN TEPUNG IKANPENGOLAHAN TEPUNG IKAN
Cara keringCara kering Cara basahCara basah
a. Mekanis
b. Sederhana
PENGOLAHAN CARA KERING
Ikan Dicincang
Dikeringkan(Steam Jacket
Dryer)
Pengepresan
PenggilinganTepung Ikan
•Tidak banyak diterapkan, karena tidak mudah untuk mengadaptasikan Tidak banyak diterapkan, karena tidak mudah untuk mengadaptasikan menjadi proses yang kontinyumenjadi proses yang kontinyu
•Konsumsi bahan bakar tinggiKonsumsi bahan bakar tinggi•Dapat menggunakan pengering vakum jika menggunakan bahan mentah Dapat menggunakan pengering vakum jika menggunakan bahan mentah lemak tinggilemak tinggi
PENGOLAHAN CARA BASAH
Ikan Pemasakan
Pengepreas
Pengeringan
PenggilinganTepung Ikan
PENGOLAHANPENGOLAHANTEPUNG IKANTEPUNG IKAN
MEKANISMEKANIS
Uarp airPress liquorMinyak ikanStick waterKonsentrat stick water
Pemasak
Bahan Mentah
Pengepres
Decanter
Evaporator
Sentrifus
Minyak
Pengering
Tepung Ikan
Press Liquor Press Cake
Padatan
Air
Minyak
Unit Pengolahan
PENGOLAHANPENGOLAHANTRADISIONALTRADISIONAL
PERBAIKAN TEKNOLOGI
Peralatan Pemasakan:
Drum Dandang
Lemari pengukusan
Pengepresan:
a. Dongkrak
b. Ulir
c. Kompresor
Alat Pencabik
PERALATANPERALATANYANG YANG
DIKEMBANGKANDIKEMBANGKANBBRP2BBBRP2B
Pengeringan: a. Penggunaan asam organik b. Unit pengeringan
Introduksi Alat Penggiling
PEMBINAAN MUTUPEMBINAAN MUTU Arti penting mutu bahan Arti penting mutu bahan
mentahmentah Sanitasi dan higienis Sanitasi dan higienis
selama pengolahan selama pengolahan sampai pemasaransampai pemasaran
Penggunaan kadar Penggunaan kadar protein sebagai penentu protein sebagai penentu hargaharga
Hindarkan cemaran: Hindarkan cemaran: sisik, serbuk gergaji, sisik, serbuk gergaji, tanah, pasir, minyak ikan tanah, pasir, minyak ikan dlldll
PENINGKATAN PENINGKATAN PRODUKSIPRODUKSI
Optimalisasi Optimalisasi pemanfaatan sumber pemanfaatan sumber bahan bakubahan baku
Pembukaan unit Pembukaan unit pengolahan baru pengolahan baru
Teknologi alternatifTeknologi alternatif
SUMBER BAHAN SUMBER BAHAN BAKUBAKU
HTSHTS udang adalah 78% dari udang adalah 78% dari tangkapan, produksi udang tangkapan, produksi udang laut tahun 2003 adalah laut tahun 2003 adalah 240.000 ton240.000 tonLIMBAH LIMBAH dari kegiatan dari kegiatan
pengolahan:pengolahan:
a.a. Pengalengan ikan: 15 000 Pengalengan ikan: 15 000 tonton
b.b. Pembekuan: 180 000 tonPembekuan: 180 000 ton
c.c. Kodok: 1 500 tonKodok: 1 500 tonIkan yang tidak tertampung Ikan yang tidak tertampung oleh industri pengolahan oleh industri pengolahan produk untuk konsumsi produk untuk konsumsi manusia pada saat puncak manusia pada saat puncak musimmusim
HASIL SAMPING PUKAT HASIL SAMPING PUKAT UDANGUDANG
JENIS IKANJENIS IKAN KOMPOSISI PROKSIMATKOMPOSISI PROKSIMAT
Tiga wajah, selar kuning, Tiga wajah, selar kuning, kerong-kerong, kerong-kerong, samngeh, lidah pasir, samngeh, lidah pasir, buluh ayam, kuro, kuwe buluh ayam, kuro, kuwe ramping, beloso, gerot-ramping, beloso, gerot-gerot, layur, kurisi, gerot, layur, kurisi, peperek cina, ikan peperek cina, ikan buaya, jehana, bawal buaya, jehana, bawal putih, langkau, kueh dan putih, langkau, kueh dan peperek topangpeperek topang
Air : 70,68 – 79,54%Air : 70,68 – 79,54%
Protein: 15,80 – 21,62%Protein: 15,80 – 21,62%
Lemak : 0,22 – 5,53%Lemak : 0,22 – 5,53%
Abu : 1,63 – 5,63%Abu : 1,63 – 5,63%
ALTERNATIF PENGOLAHAN ALTERNATIF PENGOLAHAN TEPUNG IKAN HTS PUKAT UDANGTEPUNG IKAN HTS PUKAT UDANG
OPERASI PENANGKAPANOPERASI PENANGKAPANPUKAT UDANGPUKAT UDANG
IKAN HTSIKAN HTS
PENGOLAHAN DI DARATPENGOLAHAN DI DARAT PENGOLAHAN DI LAUTPENGOLAHAN DI LAUT
PENGOLAHANPENGOLAHANDI KAPALDI KAPAL
PENANGKAPPENANGKAP
PENGOLAHANPENGOLAHANDI KAPALDI KAPAL PABRIKPABRIK
UDANGUDANG
PEMBEKUANPEMBEKUAN
EKSPOREKSPOR
PENYIMPANAN DI DARATPENYIMPANAN DI DARAT
PEMASARANPEMASARAN
SILASE
TEKNOLOGI ALTERNATIF
Silase:
Pengolahan Secara Kimiawi
Pengolahan Secara Biologis
Tepung Silase
(asam formiat, propionat, (asam formiat, propionat, asetat, & sulfat)asetat, & sulfat)
(bakteri asam laktat)(bakteri asam laktat)
a.a. Silase dikeringkanSilase dikeringkanb.b. Ikan direndam asam, Ikan direndam asam,
dikeringkan dan dikeringkan dan ditepungkanditepungkan
c.c. Silase ditambah filler, Silase ditambah filler, dikeringkan dan dikeringkan dan ditepungkan ditepungkan
PENGOLAHAN SILASEPENGOLAHAN SILASEKadar Kadar
Air Air (%)(%)
Kadar Kadar Protein Protein
(%)(%)
Kadar Kadar Lemak Lemak
(%)(%)
Kadar Kadar Abu Abu (%)(%)
CARA ASAM:CARA ASAM:-Silase berbagai jenis -Silase berbagai jenis ikanikan-Silase limbah kodok-Silase limbah kodok
69,4-77,769,4-77,7
79,1779,17
13,5-16,913,5-16,9
16,0916,09
3,4-13,03,4-13,0
2,472,47
2,1-2,62,1-2,6
2,302,30
CARA BIOLOGIS:CARA BIOLOGIS:-Silase ikan rucah-Silase ikan rucah-Silase lemuru-Silase lemuru-Silase limbah kodok-Silase limbah kodok
84,6184,61 51,3451,3431,4831,4811,3311,33
11,6711,6727,3527,352,852,85
10,3410,34
3,063,06
KOMPOSISI PROKSIMAT SILASE KOMPOSISI PROKSIMAT SILASE IKANIKAN
SILASE Vs TEPUNG IKANSILASE Vs TEPUNG IKAN
BIAYA INVESTASIBIAYA INVESTASI: silase jauh lebih murah: silase jauh lebih murah
PENGOLAHANPENGOLAHAN:: silase tidak memerlukan tenaga ahli dan silase tidak memerlukan tenaga ahli dan memerlukan waktu pengolahan 1 – 5 hari; tepung ikan memerlukan waktu pengolahan 1 – 5 hari; tepung ikan memerlukan tenaga teknis dan memerlukan waktu beberapa memerlukan tenaga teknis dan memerlukan waktu beberapa jamjam
PENYIMPANANPENYIMPANAN:: silase memerlukan ruang penyimpanan silase memerlukan ruang penyimpanan (berupa tanki) 4 – 5 kali dari tepung ikan (berupa bangunan)(berupa tanki) 4 – 5 kali dari tepung ikan (berupa bangunan)
BAUBAU:: silase berbau lebih baik dibandingkan dengan tepung silase berbau lebih baik dibandingkan dengan tepung ikanikan
TRANSPORTASITRANSPORTASI:: silase 4 – 5 kali lebih kambah silase 4 – 5 kali lebih kambah dibandingkan tepung ikan, sehingga lebih mahaldibandingkan tepung ikan, sehingga lebih mahal
PEMASARANPEMASARAN:: tepung ikan jauh lebih dikenal dibandingkan tepung ikan jauh lebih dikenal dibandingkan silase, sehingga lebih mudah dipasarkan silase, sehingga lebih mudah dipasarkan
PENDIRIAN PABRIK TEPUNG IKAN
HTS: a. dikumpulkan diolah di darat b. penempatan alat penepung mini
Bahan baku terkumpul dalam jumlah besar di satu lokasi: Pabrik tepung ikan kontinyu atau semi-kontinyu
Bahan mentah sedikit dan terpencar: a. Pengolahan tepung ikan dengan teknologi sederhana b. Menyediakan unit pengolahan tepung ikan bergerak c. Silase
MAGGOT PENGGANTI MAGGOT PENGGANTI TEPUNG IKANTEPUNG IKAN
Maggot (belatung): larva lalat Maggot (belatung): larva lalat Hermetia Hermetia illucensillucens. Lalat hermetia berwarna hitam . Lalat hermetia berwarna hitam pekat ( pekat ( black soldier) black soldier)
Kandungan protein maggot mencapai Kandungan protein maggot mencapai 40% 40%
3 kg bungkil kelapa sawit dapat 3 kg bungkil kelapa sawit dapat diproduksi 1 kg maggot diproduksi 1 kg maggot
PENUTUP
@ @ Permasalahan utama tepung ikan di Indonesia adalah Permasalahan utama tepung ikan di Indonesia adalah ketersedian bahan mentah ikan ketersedian bahan mentah ikan@ Teknologi pengolahan tepung ikan telah tersedia baik @ Teknologi pengolahan tepung ikan telah tersedia baik yang sederhana maupun yang modern. yang sederhana maupun yang modern. Permasalahannya adalah tidak sampainya informasi Permasalahannya adalah tidak sampainya informasi tentang teknologi tersebut ke masyarakat. tentang teknologi tersebut ke masyarakat. Pengolahan tepung ikan sederhana dan silase sangat Pengolahan tepung ikan sederhana dan silase sangat memungkinkan untuk dikembangkan ke lokasi-lokasi memungkinkan untuk dikembangkan ke lokasi-lokasi yang ketersediaan bahan mentahnya kecil. yang ketersediaan bahan mentahnya kecil.@ Perbaikan-perbaikan teknologi pengolahan tepung @ Perbaikan-perbaikan teknologi pengolahan tepung ikan sederhana yang perlu dilakukan untuk ikan sederhana yang perlu dilakukan untuk menghasilkan tepung ikan yang memenuhi SNI telah menghasilkan tepung ikan yang memenuhi SNI telah dilaksanakan. dilaksanakan.