neuropati diabetikum
DESCRIPTION
dmTRANSCRIPT
![Page 1: neuropati diabetikum](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081006/563db78b550346aa9a8c0540/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGKAJIAN MASALAH
![Page 2: neuropati diabetikum](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081006/563db78b550346aa9a8c0540/html5/thumbnails/2.jpg)
NEUROPATI DIABETIKUM
DEFINIS
I
• Gangguan baik klinis maupun subklinis pada DM tanpa penyebab neuropati perifer yang lain. Gangguan neuropati termasuk manifestasi somatik dan atau otonom dari saraf perifer.
anamnesis
• rasa nyeri seperti terbakar, bergetar sendiri, terasa lebih sakit dimalam hari. Rasa nyeri saat beraktivitas dan berkurang saat beristirahat.
PF
• penurunan refleks motorik patella, achilles. Penurunan aliran darah arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior.
PP
• GDP, GD2PP, HBA1C, Pada penderita neuropati diabetikum bisa didapatkan peningkatan kada GDP > 130 mg/dL, GD2PP > 180 mg/dL, HBAIC ≥ 6.5.
![Page 3: neuropati diabetikum](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081006/563db78b550346aa9a8c0540/html5/thumbnails/3.jpg)
• nyeri pada kedua siku tangan sejak 7 hari. Nyeri menetap, tidak menjalar. Kedua telapak kaki pasien nyeri seperti tertusuk pisau, nyeri seperti terbakar, kaki bergetar sendiri, sakit saat malam hari disangkal, Nyeri saat beraktivitas, berkurang saat istirahat. Riwayat Diabetes Melitus Tipe 2 sejak 1 tahun yang lalu
Subjektif
• Reflex motorik T.Achilles: +/+, Reflex motorik T. Patella: +/+, Arteri Dorsalis Pedis : +/+ reguler, kuat angkat, Arteri Tibialis Posterior : +/+ reguler, kuat angkat
• Pemeriksaan Laboratorium : GDP 160mg/dl, GD2PP 209mg/dl
Objektif
• Neuropati Diabetikum• DD/ Plantar tunnel syndrome dan Ulna tunnel syndrome
• Osteoarthrosis
Assessment
• Rencana tatalaksana : meloxicam 15 mg 1x/hari• Cek HBAIC dan GDP, GD2PP berkala
Planning
![Page 4: neuropati diabetikum](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081006/563db78b550346aa9a8c0540/html5/thumbnails/4.jpg)
Alur diagnostic neuropati DMAnamnesis :
Kesemutan, tingling atau nyeri pada kaki sering merupakan gejala yang pertama, bisa juga nyeri dan kesemutan. Gejala bisa melibatkan sistem saraf sensoris atau motorik ataupun sistem saraf otonom.
Anamnesis :
Kesemutan, tingling atau nyeri pada kaki sering merupakan gejala yang pertama, bisa juga nyeri dan kesemutan. Gejala bisa melibatkan sistem saraf sensoris atau motorik ataupun sistem saraf otonom.
LABORATORIUM
Pemeriksaan glukosa plasma puasa
≥126 mg/dl. Atau Pemeriksaan
glukosa plasma ≥200 mg/dl 2 jam Atau Pemeriksaan glukosa plasma
sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan klasik. Atau
Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan metode High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) yang terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP)Atau
Pemeriksaan elektrofisiologi
LABORATORIUM
Pemeriksaan glukosa plasma puasa
≥126 mg/dl. Atau Pemeriksaan
glukosa plasma ≥200 mg/dl 2 jam Atau Pemeriksaan glukosa plasma
sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan klasik. Atau
Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan metode High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) yang terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP)Atau
Pemeriksaan elektrofisiologi
NEUROPATI DIABETIKUM
terkonfirmasi
![Page 5: neuropati diabetikum](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081006/563db78b550346aa9a8c0540/html5/thumbnails/5.jpg)
Gambaran klinik neuropati DM
Polineuropati sensorik-motorik simetris
Neuropati otonom
Mononeuropati
![Page 6: neuropati diabetikum](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081006/563db78b550346aa9a8c0540/html5/thumbnails/6.jpg)
Aspek terapi neuropati DM
• pengendalian glukosa darah dan monitor HbA1c secara berkala
• pengendalian faktor metabolik lain seperti hemoglobin, albumin, dan lipid
Terapi preventif
• Terapi simtomatis ini bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan perawatan kaki. Jadi sebenarnyya berguna untuk menurunkan angka morbiditas dan mencegah komplikasi
medikamentosa
![Page 7: neuropati diabetikum](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081006/563db78b550346aa9a8c0540/html5/thumbnails/7.jpg)
Kesimpulan Telah dilaporkan kasus seorang perempuan Ny. ER usia 45
tahun datang ke Poli Penyakit Dalam RSIJ-PK dengan keluhan nyeri pada kedua siku sejak 7 hari SMRS, nyeri pada telapak kaki seperti tertusuk pisau, yang dirasakan saat aktivitas dan berkurang saat istirahat. Pasien terdiagnosis penyakit diabetes melitus sejak Agustus 2014.
Keluhan pada saat awal diagnosa DM tipe 2 disertai dengan gejala klasik seperti peningkatan nafsu makan, peningkatan frekuensi BAB, dan penurunan berat badan. Pasien mendapatkan terapi metformin 500 mg 3x sehari dan glimepride 1 mg 1x sehari. Pasien sering lupa minum obat. Pada saat kontrol gula darah pasien tetap tinggi.
![Page 8: neuropati diabetikum](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081006/563db78b550346aa9a8c0540/html5/thumbnails/8.jpg)
Pada pemeriksaan hasil laboratorium terbaru didapatkan GDP 160mg/dl, GD2PP 209mg/dl. Sehingga pasien ini di diangosa Diabetik Neuropati dengan DM tipe 2 tidak terkontrol. Rencana tatalaksana memberikan metformin 500 mg 3x sehari, glimepride 1 mg 1x sehari, dan meloxicam 15 mg 1x sehari.
Rencana pemeriksaan penunjang, ulang GDP, GD2PP, HBA1C dan direncanakan pemeriksaan pengontrol Faktor Risiko DM seperti EKG, Ureum kreatinin, LDL, HDL Trigliserida
![Page 9: neuropati diabetikum](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081006/563db78b550346aa9a8c0540/html5/thumbnails/9.jpg)
Diperlukan edukasi pada pasien tentang kepatuhan minum obat dan asupan makanan. Edukasi asupan makanan dianjurkan mengurangi cemilan. Melakukan olahraga dengan fokus menurunkan IMT hingga normal.