entrapment neuropati

21
Tennis Elbow Tennis elbow dapat disebabkan karena melakukan pukulan backhand yang kurang sempurna pada permainan tenis. Namun banyak juga pekerjaan dan gerakan berulang-ulang pada pergelangan tangan dan lengan yang dapat menyebabkan tennis elbow. Rasa sakit akibat tennis elbow terjadi pada tendon otot-otot lengan yang menempel pada tonjolan tulang siku bagian luar. Nyeri juga dapat menyebar ke lengan dan pergelangan tangan. Istirahat dan memakai obat penghilang rasa sakit seringkali membantu meringankan gejala tennis elbow. Jika pengobatan konservatif tidak membantu atau gejalanya menyebabkan sulit beraktifitas, dokter mungkin menyarankan operasi. Gejala Rasa sakit akibat tennis elbow menyebar dari bagian luar siku menuju lengan bagian bawah dan pergelangan tangan. Rasa nyerinya dapat menyebabkan sulit menggoyangkan tangan, memutar kenop pintu, bahkan sulit mengangkat secangkir kopi Penyebab Tennis elbow disebabkan ketegangan dan cedera otot yang berlebihan. Penyebabnya adalah kontraksi berulang-ulang otot lengan yang digunakan untuk meluruskan atau mengangkat pergelangan tangan. Gerakan berulang dan tekanan pada jaringan tersebut dapat menyebabkan peradangan pada tendon yang melekatkan antara otot-otot lengan dengan tonjolan tulang siku bagian luar. Bermain tenis, terutama melakukan stroke backhand berkali-kali dengan teknik yang buruk merupakan salah satu penyebab tennis elbow. Namun banyak juga gerakan lengan lainnya yang dapat menyebabkan tennis elbow, termasuk: 1. Menggunakan alat-alat reparasi 2. Melukis 3. Membetulkan sekrup 4. Memotong bahan-bahan untuk memasak, terutama daging

Upload: wiwin-wijayangsih

Post on 04-Aug-2015

196 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Entrapment Neuropati

Tennis ElbowTennis elbow dapat disebabkan karena melakukan pukulan backhand yang kurang sempurna pada permainan tenis. Namun banyak juga pekerjaan dan gerakan berulang-ulang pada pergelangan tangan dan lengan yang dapat menyebabkan tennis elbow.

Rasa sakit akibat tennis elbow terjadi pada tendon otot-otot lengan yang menempel pada tonjolan tulang siku bagian luar. Nyeri juga dapat menyebar ke lengan dan pergelangan tangan.

Istirahat dan memakai obat penghilang rasa sakit seringkali membantu meringankan gejala tennis elbow. Jika pengobatan konservatif tidak membantu atau gejalanya menyebabkan sulit beraktifitas, dokter mungkin menyarankan operasi.

Gejala

Rasa sakit akibat tennis elbow menyebar dari bagian luar siku menuju lengan bagian bawah dan pergelangan tangan. Rasa nyerinya dapat menyebabkan sulit menggoyangkan tangan, memutar kenop pintu, bahkan sulit mengangkat secangkir kopi

Penyebab

Tennis elbow disebabkan ketegangan dan cedera otot yang berlebihan. Penyebabnya adalah kontraksi berulang-ulang otot lengan yang digunakan untuk meluruskan atau mengangkat pergelangan tangan.

Gerakan berulang dan tekanan pada jaringan tersebut dapat menyebabkan peradangan pada tendon yang melekatkan antara otot-otot lengan dengan tonjolan tulang siku bagian luar.

Bermain tenis, terutama melakukan stroke backhand berkali-kali dengan teknik yang buruk merupakan salah satu penyebab tennis elbow. Namun banyak juga gerakan lengan lainnya yang dapat menyebabkan tennis elbow, termasuk:

1. Menggunakan alat-alat reparasi2. Melukis3. Membetulkan sekrup4. Memotong bahan-bahan untuk memasak, terutama daging5. Menggunakan mouse komputer secara berlebihan

Perawatan dan obat-obatan

Tennis elbow sering sembuh dengan sendirinya. Tetapi jika obat penghilang sakit dan perawatan lainnya tidak cukup membantu, dokter akan menyarankan terapi fisik. Untuk kasus yang parah, mungkin diperlukan pembedahan.

Terapi

Dokter mungkin menyarankan teknik tenis atau tugas-tugas pekerjaan tertentu untuk mengurangi tekanan pada jaringan yang terluka.- Latihan. Dokter atau ahli terapi fisik mungkin menyarankan latihan secara bertahap dengan cara meregangkan dan memperkuat otot-otot, terutama otot lengan. - Penjepit. Dokter juga mungkin menyarankan pasien memakai tali lengan atau penjepit

Page 2: Entrapment Neuropati

untuk mengurangi tekanan pada jaringan yang terluka.

Operasi

Jika gejala tidak membaik setelah setidaknya satu tahun terapi biasa, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang rusak.http://health.detik.com/read/2011/11/02/095325/1758066/770/tennis-elbow-cedera-otot-yang-tak-hanya-serang-petenis

Sindrom terowongan kubiti terjadi ketika saraf ulnaris dikompresi atau terperangkap di bagian dalam siku. Gejala umum termasuk mati rasa atau kesemutan atas dan ke bawah bagian dalam lengan anda, dengan kesemutan ke jari manis dan kelingking. Sering menekuk siku, atau meletakkan siku anda pada permukaan yang keras, adalah penyebab umum dari cedera saraf. Saraf ulnaris juga dapat tertekan pada kanal Guyon di pergelangan tangan, tapi ini kurang umum.http://hongtjoen.wordpress.com/2012/04/28/gangguan-otot/Dari dua kondisi saraf yang paling umum yang mempengaruhi jeratan lengan, sindrom terowongan kubiti kurang terkenal dibandingkan dengan neuropati kompresi yang dikenal sebagai carpal tunnel syndrome. Dalam artikel ini, pasien, dokter bedah ortopedi, dan terapis fisik semua akan menemukan informasi yang berharga pada sindrom terowongan cubiti.Para penulis menyajikan tinjauan rinci mengenai operasi yang dilakukan untuk melepaskan saraf dari kekangan dalam terowongan cubiti. tunnel syndrome kubiti banyak seperti sindrom carpal tunnel. Alih-alih saraf median yang mencubit atau dikompresi (saraf median dipengaruhi dalam carpal tunnel syndrome), itu saraf ulnaris yang terpengaruh. Kedua saraf turun dari tulang belakang leher (leher) ke siku. Saraf median mengambil lebih dari tengah pendekatan lengan ke pergelangan tangan, sedangkan saraf ulnar bergerak sepanjang bagian dalam siku ke sisi jari kelingking dari pergelangan tangan.Tekanan pada saraf ulnaris mana saja sepanjang jalan dari siku ke tangan dapat menyebabkan mati rasa dan kesemutan dari dua jari terakhir (cincin dan kecil). penjeratan saraf ulnaris juga dapat mengakibatkan kelemahan tangan. Nyeri biasanya tidak gejala utama dengan sindrom terowongan cubiti. Ketika rasa sakit tidak terjadi, pasien sering laporan itu terjadi sepanjang medial (dalam) dari siku dan kadang-kadang turun ke lengan bawah.Kondisi ini disebut sindrom terowongan kubiti karena salah satu tempat yang paling umum di mana saraf ulnaris mendapatkan terjepit adalah kubiti (siku) terowongan. terowongan Ini hanyalah sebuah ruang yang dibuat oleh ligamen, jaringan ikat, tendon, kapsul sendi, dan tulang di siku melalui mana saraf ulnar lewat.Para penulis tempat cukup penekanan pada pemahaman anatomi siku dan bagaimana ini dapat memampatkan urat saraf di dalam salah satu dari lima tempat (terowongan kubiti ditambah empat lokasi lainnya). Ketika pengobatan bedah untuk melepaskan pembatasan saraf, semua daerah keterbatasan harus disikapi. Jika saraf yang dikompresi di lebih dari satu daerah tetapi ahli bedah hanya rilis satu area, maka gejala tidak akan hilang – atau mereka mungkin akan kembali dengan cepat setelah operasi sekali saraf jadi kesal lagi.Bagaimana dokter tahu Anda memiliki sindrom terowongan kubiti bukan carpal tunnel syndrome? Gejala mempengaruhi bagian-bagian yang berbeda dari tangan dan jari-jari karena setiap saraf pasokan otot yang berbeda, kulit, dan tendon. Tetapi ada juga uji klinis yang berbeda yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi saraf dipengaruhi. Dalam kasus sindroma terowongan kubiti, penyadapan, menggaruk, dan tes tekanan yang dapat dilakukan untuk memprovokasi saraf dan mereproduksi gejala yang sama.Dokter akan memeriksa dengan hati-hati dan menguji semua area siku mencari penyebab spesifik dari gejala. Sambungan akan dinilai untuk setiap ketidakstabilan dan tulang diperiksa untuk fraktur. Kondisi tersebut akan diberi label ringan, sedang, atau berat tergantung pada

Page 3: Entrapment Neuropati

apakah gejala bersifat sementara (datang dan pergi), tingkat keparahan dari kelemahan, dan hilangnya fungsi tangan untuk kegiatan seperti mengancingkan, mengetik, atau membuka pintu, botol, dan lainnya kontainer.Ketika kompresi pada saraf telah hadir lama, kelemahan otot semakin memburuk dan kelainan bentuk jari-jari dapat mulai berkembang. Salah satu cacat tangan yang paling dikenal dari kelumpuhan saraf ulnar adalah tangan cakar (juga disebut sebagai tanda Duchenne’s.Hilangnya kontrol motor otot-otot ke ring dan sedikit jari jari hasil pada mereka terjebak dalam posisi membungkuk. Sulit untuk mendapatkan tangan Anda di saku celana dengan jari dalam posisi ini. Semakin lama kelumpuhan berlangsung, otot sudah terkena sampai pasien dapat pegangan tidak lagi menjadi kunci atau memindahkan ibu jari menuju cincin dan jari kecil. Ini perkembangan gejala memberitahu dokter bahwa (dalam) intrinsik otot jari-jari telah dipengaruhi juga.Untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menentukan daerah yang tepat dari kompresi saraf, pengujian elektrodiagnostik dapat dilakukan. Tes ini terdiri dari kecepatan konduksi saraf (NCV) dan elektromiografi (EMG). X-ray mungkin diperintahkan untuk menyingkirkan patah. Sebuah tes yang lebih baru yang disebut USG resolusi tinggi sedang dipelajari untuk melihat apakah itu adalah cara yang lebih dapat diandalkan untuk mendiagnosis sindrom terowongan cubiti.Setelah diagnosis telah dibuat dan dikonfirmasi, maka itu masalah mengidentifikasi pendekatan pengobatan yang terbaik. Kadang-kadang apa yang dokter lihat karya mengabaikan sebagai jinak untuk kasus ringan – dengan kata lain, tidak melakukan apa-apa dan masalah akhirnya dapat memperbaiki sendiri. Tetapi kebanyakan pasien tidak mau untuk menguji yang keluar pendekatan. Mereka ingin bantuan dari gejala menjengkelkan sekarang.Mild kasus terowongan kubiti dengan gejala yang datang dan pergi disebabkan oleh fleksi siku berlebihan (biasanya sambil meringkuk tidur) dapat berhasil diobati menggunakan splints untuk menjaga siku dari postur membungkuk. terapis fisik dapat membantu memobilisasi (memindahkan, slide, meluncur) saraf dalam pelindung yang menutupi luar atau selubung. Seperti teknik mobilisasi saraf bisa sangat sukses dalam mengurangi gejala-gejala yang tidak menyenangkan tanpa operasi.Tapi ketika pendidikan pasien tentang posisi dan penggunaan siku tidak membuat perbedaan, maka pembedahan mungkin diperlukan. Dokter bedah telah beberapa alat dalam bukunya / tasnya trik begitu-untuk-berbicara. Dekompresi adalah pilihan pertama. Dokter bedah membuat sayatan sepanjang saraf dekat siku dan melepaskan setiap jaringan saraf memegang ke bawah atau tersangkut di sekitar saraf.Kadang-kadang dekompresi sederhana tidak cukup dan ahli bedah telah berpindah atau memindahkan saraf jauh dari lokasi aslinya. Dalam kasus lain, otot adalah menekan saraf setiap kali kontrak otot. Dokter bedah otot bergerak bukan bergerak saraf. Itu disebut transposisi submuscular atau intramuskular. Prosedur transposisi jauh lebih kompleks daripada dekompresi sederhana. Dengan transposisi otot, ada potensi lebih besar untuk komplikasi pasca operasi seperti pendarahan, kerusakan saraf dengan hilangnya fungsi motorik dan / atau sensasi, pembentukan jaringan parut, dan nyeri.Jika saraf sedang ditekan terhadap tulang atau lekukan di tulang untuk saraf terlalu dangkal, mungkin perlu untuk memotong beberapa tulang. Prosedur ini disebut epicondylectomy medial. Medial ahli bedah memberitahu kita bekerja pada tulang di sepanjang bagian dalam siku. Bahkan, ahli bedah adalah menghilangkan apa yang sering kita sebut sebagai tulang lucu.Sebagai bagian dari penelitian untuk artikel ini, penulis meninjau penelitian yang diterbitkan pada hasil dari prosedur bedah yang berbeda. Benar-benar tidak ada perbedaan dalam hasil dari satu prosedur ke yang berikutnya. Tanpa bukti dari pemenang, ahli bedah disarankan

Page 4: Entrapment Neuropati

untuk melakukan apa pun adalah yang paling sederhana dan paling invasif untuk memperbaiki masalah.Dokter bedah harus mempertimbangkan semua faktor ketika membuat keputusan tentang pendekatan bedah terbaik untuk mengambil. Kadang-kadang keputusan akhir tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana untuk melakukannya tidak dibuat sampai ahli bedah dapat mengambil lihat ke dalam apa yang terjadi dengan saraf. Metode pengambilan keputusan ini disebut penilaian intraoperatif. Dokter bedah memeriksa gerakan saraf, stabilitas, dan keberadaan, jumlah, dan lokasi jaringan parut. Setiap usaha dibuat untuk menghindari komplikasi, masalah, dan gejala berulang yang memerlukan operasi tambahan.Referensi:Palmer Bradley A., MD, dan Thomas B. Hughes, MD. Kubiti Tunnel Syndrome. Dalam The Journal of Hand Surgery. Januari 2010. Vol. 35A. Nomor 1. Pp. 153-163.

4. Sindrom Sabtu Malam (Saturday Night Palsy )Muncul akibat tekanan kepala pacar dan tekanan kursi yang mengenai pundak dan tangan saat

malam mingguan. Gejala yang muncul antara lain, jari-jari sulit digerakkan, kesemutan di ujung jari, di balik kuku. Biasanya pada ibu jari dan telunjuk. Pergelangan tangan masih ditekuk dan tangan masih bisa untuk meninju. (7)

Bila gejalanya ringan, biasanya dalam waktu seperempat jam bisa pulih lagi. Kalau sudah sampai hilang rasa dalam waktu berjam-jam, segeralah periksakan diri ke ahli saraf.

Sindrom Kanalis Radial (Radial Tunnel Symptoms)Terjadi karena saraf radial yang masuk ke teromongan di antara otot lengan bawah

tertekan otot. Umumnya disebabkan karena kontraksi lengan bawah yang terlalu kuat, misalnya untuk mengayun sesuatu. Karena itu, para petenis sering mengalami hal ini. (7)

Gejalanya ialah rasa nyeri di bagian punggung lengan bawah persis di bawah siku. Kadang-kadang nyeri terasa juga di bagian pergelangan tangan. Biasanya gejala kesemutan atau baal nyaris tidak ada. Jari-jari kemungkinan besar tidak bisa dibuka. Dokter biasanya akan menyarankan untuk menghentikan aktivitas tangan. (7,8)

Gejala Differensial DiagnosisCTS PTS RTS

Nyeri (+)Jari

(+) (+)

Kelemahan pada ibu jari dan jari telunjuk kanan

(+) (-) (-)

Kram (+) (-) (-)

Trauma (+) (-) (-)Infeksi (+) (-) (-)

Page 5: Entrapment Neuropati
Page 6: Entrapment Neuropati

ENTRAPMENT NEUROPATI

I. PENDAHULUAN

Otak dan medulla spinalis menerima dan mengirimkan impuls ke otak atau dari reseptor sensorik. Impuls ini ditransmisikan oleh saraf-saraf perifer. Saraf ini melintasi ekstremitas bawah dan atas serta menyeberangi berbagai sendi dalam jalurnya menuju susunan saraf pusat. Namun, dalam perjalanannya pada struktur tersebut saraf ini dapat terkompresi pada area-area tertentu.

Entrapment neuropati atau neuropati jebakan mengandung pengertian adanya trauma saraf perifer terisolasi yang terjadi pada lokasi tertentu dimana secara mekanis, mengalami penekanan oleh terowongan jaringan ikat atau tulang rawan, atau adanya deformitas oleh suatu jaringan ikat. Contohnya yaitu cedera saraf yang diakibatkan oleh kompresi langsung, atau contoh lain regangan atau angulasi yang kuat mengakibatkan trauma mekanis pada saraf. Contoh yang umum terjadinya kompresi adalah terowongan jaringan tulang rawan pada carpal tunnel syndrome dan pada ulnar neuropati di area terowongan cubital.Cedera angulasi atau regangan yang kuat adalah mekanisme yang penting dalam terjadinya cedera pada ulnar neuropati yang berkaitan dengan deformitas berat dari sendi sikut (”tardy ulnar plasy”). Kompresi rekuren pada saraf oleh tekanan luar dapat menyebabkan trauma fokal seperti ulnar neuropati dan lesi cabang yang dalam dari nervus ulnaris di dalam tangan.

Entrapment juga dapat terjadi oleh fibrosis atau penyembuhan suatu luka dari trauma lokal, perdarahan, atau traksi yang cenderung ”mengikat” saraf sehingga membatasi mobilitas normal saraf dalam jaringan. (2)

II. EPIDEMIOLOGIEntrapment neuropati merupakan kumpulan penyakit saraf perifer yang dicirikan

dengan adanya nyeri atau kehilangannya fungsi saraf akibat kompresi yang kronik. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan kasus entrapment neuropati yang paling sering. Penyakit ini lebih sering pada wanita dibandingkan pada pria, kemungkinan akibat terowongan karpal lebih kecil lintasannya pada wanita dibandingkan pada pria. Rasio antara wanita dengan pria yang menderita CTS ini sekitar 3:1. Biasanya penyakit ini muncul pada orang yang profesinya sering mengangkat beban yang berat dan pergerakan tangan berulang seperti pada pekerja pabrik, cleaning service, dan para pekerja tekstil.(3)

Neuropati pada saraf ulnaris merupakan penyakit tersering yang kedua yang disebabkan kompresi pada daerah siku atau pergelangan tangan. Penyakit ini menyerang pria 3-8 kali lebih sering dibandingkan pada wanita.(4)

Sedangkan pada Tarsal Tunnel Syndrome, belum ada dilaporkan prevalensi dan insidens terjadinya penyakit ini.

III. ETIOLOGI

Ada beberapa keadaan yang dapat menimbulkan entrapment neuropati. Saraf perifer dalam perjalannya ke distal pada anggota gerak atas maupun anggota gerak bawah melewati beberapa terowongan yang berbatasan dengan tulang, jaringan tendo atau jaringan muskuler. Pada titik yang dimaksud dapat terjadi disfungsi saraf oleh karena(5):1. Kompresi akibat kompartemen yang menyempit baik karena penyakit lokal maupun

sistemik seperti diabetes melitus, artritis rematoid, kehamilan, akromegali, hipotiroidisme atau karena adanya pembengkakan jaringan sekitar, misalnya pada sindroma terowongan karpal.

Page 7: Entrapment Neuropati

2. Ketegangan berulang-ulang pada saraf yang melalui struktur yang mengalami kelainan.

3. Tekanan oleh karena penyembuhan tulang yang kurang baik (malunion) misalnya pada nervus medianus akibat fraktur Colles.

4. Gesekan yang disebabkan oleh penyempitan yang berulang-ulang dari serabut saraf misalnya pada thoracic outlet syndrome.

5. Dislokasi yang berulang-ulang (tardi ulnar paralisis)

V. PATOFISIOLOGI

Beberapa penulis menduga faktor mekanik dan faktor vaskular memegang peranan penting dalam terjadinya entrapment neuropati. Tekanan yang berulang-ulang dan lama pada saraf akan menyebabkan peninggian tekanan intravesikuler. Akibatnya aliran darah vena intravesikuler melambat. Kongesti yang terjadi akan mengganggu nutrisi intravesikuler lalu diikuti anoksia yang akan merusak endotel. Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural. Apabila kondisi ini terus berlanjut akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf. (6) Penekanan yang berulang pada saraf yang melebihi tekanan perfusi kapiler akan menyebabkan terjadinya gangguan mikrovaskular. Hal ini menyebabkan hilangnya lapisan mielin sehingga terjadi keterlambatan konduksi saraf pada daerah yang terkena. Ketika kompresi yang akut terjadi, konduksi saraf terhambat. Kompresi yang semakin berat menimbulkan iskemik yang mengakibatkan kerusakan akson. Keadaan iskemik dan timbulnya peninggian tekanan intravesikuler akan makin memperparah kerusakan saraf. Akibat kerusakan ini, penyembuhan menjadi lambat dan berlangsung lama dan penyembuhannya dapat tidak sempurna.(5)

VI. PEMBAGIAN ENTRAPMENT NEUROPATI

1. Sindrom Kanalis Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)Terjadi karena adanya penekanan saraf sensorik di terowongan pergelangan

tangan (karpal). Saraf medianus atau saraf tengah masuk telapak tangan antara tendon fleksor dan retinakulum fleksor. Rongga kecil ini adalah kanalis karpal (carpal tunnel). Penyempitan oleh lemak atau cairan di sekelilingnya menekan saraf medianus, munculah kesemutan. Bisa terjadi akibat komplikasi kehamilan, obesitas, diabetes melitus, rematik. Gejala-gejala meliputi nyeri pada tangan yang kadang menyebar ke lengan atas. Nyeri makin berat di malam hari. Gejala menjadi parah oleh kerja manual yang berat seperti mencuci, menggosok. Penyelesaiannya bisa dengan operasi atau disuntik obat untuk memperlebar terowongan. Bisa juga hanya dengan fisioterapi bila gejala ringan.(7)

Gambar anatomi dari nervus medianus*

Page 8: Entrapment Neuropati

Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK(8) adalah:a) Flick's sign

Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa STK. Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud.

b) Thenar wasting.Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar.

c) Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer.

Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya. Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut. Ketrampilan/ketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam.

____________________* Kepustakaan no. 9

d) Wrist extension test.Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya

dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK, maka tes ini menyokong diagnosa STK.

e) Phalen's test.Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu

60 detik timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa. Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK.

f) Torniquet testDilakukan pemasangan torniquet dengan menggunakan tensimeter di

atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa.

g) Tinel's signTes ini mendukung diagnosa bila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.

h.) Pressure testi. Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam

waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa.ii. Luthy's sign (bottle's sign).iii. Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol

atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa.

i) Pemeriksaan sensibilitas.

Page 9: Entrapment Neuropati

Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positif dan menyokong diagnosa.

j) Pemeriksaan fungsi otonomDiperhatikan apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau

licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus. Bila ada akan mendukung diagnosa STK.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah:a. Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar. Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal. EMG bisa normal pada 31 % kasus STK.

Kecepatan Hantar Saraf (KHS). Pada 15-25% kasus, KHS bisa normal. Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang, menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan. Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik.

b. Pemeriksaan radiologiPemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat

apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto polos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra. USG, CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi.(8)

c. Pemeriksaan laboratoriumBila etiologi STK belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa

adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah , kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap.(8)

Diferensial Diagnosis Sindrom Kanalis Karpal

Beberapa diferensial diagnosis dari sindrom kanalis karpal (8)adalah:1. Cervical radiculopathy. Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan

dan bertambah bila leher bergerak. Distribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya.

2. Thoracic outlet syndrome. Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot thenar. Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah.

3. Pronator teres syndrome. Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak melalui terowongan karpal.

4. de Quervain's syndrome. Tenosinovitis dari tendon muskulus abduktor pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis, biasanya akibat gerakan tangan yang repetitif. Gejalanya adalah rasa nyeri dan nyeri tekan pada pergelangan tangan di dekat ibu jari. KHS normal. Finkelstein's test : palpasi otot abduktor ibu jari pada saat abduksi pasif ibu jari, positif bila nyeri bertambah.

Terapi pada Sindrom Kanalis Karpal

Page 10: Entrapment Neuropati

Selain ditujukan langsung terhadap STK, terapi juga harus diberikan terhadap keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK. Oleh karena itu sebaiknya terapi STK dibagi atas 2 kelompok, yaitu (8): 1. Terapi langsung terhadap STK

a. Terapi konservatif.o Istirahatkan pergelangan tangan.o Obat anti inflamasi non steroid.o Ada juga program latihan pergelangan tangan dan pemakaian wrist splint

sejenis pembungkus untuk menetralkan posisi pergelangan tangan.o lnjeksi steroid. Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau

metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no.23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus. Bila belum berhasil, suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan.

o Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian diuretika.o Vitamin B6 (piridoksin). Beberapa penulis berpendapat bahwa salah satu

penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mg/hari selama 3 bulan. Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila diberikan dalam dosis besar

o Fisioterapi. Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan.b. Terapi operatif.

Tindakan operasi pada STK disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan. Operasi hanya dilakukan pada kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau bila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar . Pada STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral. Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar, sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten.

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal, tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik. Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal, tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada saraf. Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pada terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka.

2. Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK.Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi,

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali. Pada keadaan di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian ataupun pencegahan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau mencegah kekambuhannya antara lain:o Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netralo Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda. Gunakanlah seluruh

tangan dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda, jangan hanya Menggunakan ibu jari dan telunjuk.

Page 11: Entrapment Neuropati

o Batasi gerakan tangan yang repetitif.o Istirahatkan tangan secara periodik.o Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat.o Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur.2. Sindrom Kanalis Tarsal (Tarsal Tunnel Syndrome)

Sindrom ini masih bersaudara dengan sindrom kanalis karpal. Gejala dan kejadiannya sama, hanya saja mengenai jari-jari kaki. Umumnya diderita kaum lelaki. Terapinya pun sederhana, bila tidak ada penciutan otot. Hanya dengan mengistirahatkan kaki dan tidak boleh terlalu banyak beraktivitas. Kalau ada penciutan otot, tentu harus dioperasi.(7)

Gambaran nervus tibialis posterior yang melalui terowongan tarsal*3. Sindrom Ulnaris (Sindrom Saraf Tulang Hasta)

Saraf ulnaris atau saraf tulang hasta (gambar C8) biasanya terjepit di daerah siku. Neuropati ini bisa jadi akibat efek lanjut semisal dislokasi akibat tulang lengan atas mengalami kerusakan. Akibatnya, tidak hanya saraf sensorik, saraf motorik juga kena. Kelemahan tangan bisa juga muncul. (7)

Gejala dapat dihilangkan dengan pembedahan saraf ke bagian siku. Saraf ulnaris juga dapat terganggu bila ada tekanan terlalu lama di telapak tangan. Ini biasanya terjadi pada pekerja manual atau akibat tekanan tongkat yang berat di telapak tangan(7).

___________________* Kepustakaan no. 10

4. Sindrom Sabtu Malam (Saturday Night Palsy )Muncul akibat tekanan kepala pacar dan tekanan kursi yang mengenai pundak dan

tangan saat malam mingguan. Gejala yang muncul antara lain, jari-jari sulit digerakkan, kesemutan di ujung jari, di balik kuku. Biasanya pada ibu jari dan telunjuk. Pergelangan tangan masih ditekuk dan tangan masih bisa untuk meninju. (7)

Bila gejalanya ringan, biasanya dalam waktu seperempat jam bisa pulih lagi. Kalau sudah sampai hilang rasa dalam waktu berjam-jam, segeralah periksakan diri ke ahli saraf. (7,8)

5. Sindrom Kanalis Radial (Radial Tunnel Symptoms)Terjadi karena saraf radial yang masuk ke teromongan di antara otot lengan bawah

tertekan otot. Umumnya disebabkan karena kontraksi lengan bawah yang terlalu kuat, misalnya untuk mengayun sesuatu. Karena itu, para petenis sering mengalami hal ini. (7)

Gejalanya ialah rasa nyeri di bagian punggung lengan bawah persis di bawah siku. Kadang-kadang nyeri terasa juga di bagian pergelangan tangan. Biasanya gejala kesemutan atau baal nyaris tidak ada. Jari-jari kemungkinan besar tidak bisa dibuka. Dokter biasanya akan menyarankan untuk menghentikan aktivitas tangan. (7,8)

6. Sindrom Kanalis Cubitalis (Cubital Tunnel Syndrome)Kesemutan atau baal biasanya terjadi di jari manis. Atau terjadi di wilayah saraf

ulnaris. Gejalanya seperti sindrom ulnaris. Baal biasanya terjadi tidak hanya pada satu tangan. Mulai ketika mengangkat telpon, menekan siku ke meja atau menekuk siku. Kadang-kadang muncul nyeri di bagian dalam siku atau pergelangan tangan. (7)

Kasus seperti ini jarang ditemui. Biasanya muncul akibat tulang siku yang terbentur tanpa sengaja berkali-kali dan kita diamkan saja. Beberapa minggu sesudahnya muncul

Page 12: Entrapment Neuropati

gejala kesemutan. Kalau sudah baal, biasanya harus dibedah atau kadang-kadang hanya dengan obat saja bisa sembuh. (3,7,8)

Semua pasien yang diduga sindroma terowongan kubital harus mendapatkan pemeriksaan EMG dan kecepatan konduksi saraf (NCV), sinar-X siku dan tulang belakang servikal. (8,11)

EMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :(1) kelainan saraf metabolik atau nutrisional, seperti polineuropati

diabetik dan (2) tempat jeratan kedua, seperti gangguan akar C8 (hingga disebut

'double crush syndrome'). Hasil tes elektrodiagnostik tidak boleh digunakan sebagai alat

diagnostik primer untuk mengindikasikan operasi. Mungkin indikator elektrodiagnostik untuk kelainan saraf ulnar pada siku yang paling spesifik dan masuk akal adalah perlambatan kecepatan konduksi melintas siku.

Walaupun nilai normal belum pasti, kecepatan konduksi (NCV) saraf ulnar umumnya 47-65 m/dt dengan rata-rata 55 m/dt. Pengurangan kecepatan kurang dari 25 % mungkin tidak bermakna. Pengurangan kecepatan lebih dari 33 % mungkin menunjukkan proses gangguan saraf disiku.

Temuan EMG lain yang menunjukkan sindroma terowongan kubital adalah berkurangnya jumlah potensial aksi unit motor, fibrilasi dan gelombang positif, dan pada kasus yang lebih berat, potensial reinnervasi polifasik. Indikator sensitif perubahan konduksi lainnya adalah hilangnya potensial sensori evoked. (8,12)

i. Posisi siku harus harus standar pada saat melakukan pemeriksaan elektrodiagnostik. Variasi pembacaan NCV bisa terjadi saat fleksi dan ekstensi, bahkan pada orang normal.

ii. Sinar-X siku memberikan informasi berguna menyangkut etiologi yang membantu rencana pengelolaan. Spur artritik, tumor tulang, raktura, atau kubitus valgus bisa ditemukan. Tampilan anteroposterior sedikit oblik, disebut sebagai tampilan terowongan kubital.Banyak proses patologis kord tulang belakang menyerupai sindroma ini, semua mungkin tampil dengan tanda dan gejala motor yang predominan. Bila pasien mengeluh 'tangan baal dan kaku', pikirkan lesi kord intrinsic seperti tumor intrameduler, siringomielia, sclerosis lateral amiotrofik, dan lesi kord ekstrinsik seperti kelainan saraf spondilitik servikal. Penyebab nyeri dan disfungsi tangan lainnya adalah(13) : (1) gangguan akar servikal karena osteofit atau diskus yang

mengalami herniasi, (2) tumor Pancoast dan lesi lain pleksus brakhial bawah dan

medial, dan (3) kompresi saraf ulnar ditempat lain, seperti pada terowongan

Guyon. Sebagai tambahan, berbagai gangguan saraf sistemik, seperti defisiensi nutrisional atau DM, mungkin berdiri sendiri atau bersama dengan sindroma terowongan kubital menyebabkan

Page 13: Entrapment Neuropati

kelemahan, atrofi, nyeri dan baal pada distal ekstremitas atas. Terkadang, pengaruh usia menyebabkan atrofi dan disfungsi tangan intrinsikTerapi yang diberikan pada penderita sindrom kanalis cubital adalah (7)

1. KonservatifNSAID, batasi aktivitas tulang sampai siku

2. OperatifPaling sedikit ada lima cara operasi berbeda yang dianjurkan untuk sindroma terowongan

kubital. Masing-masing dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri. Dikelompokkan kedalam kategori:(1) dekompresi untuk proses kompresi tanpa memindahkan saraf dari tempatnya

pada alur ulnar. Tindakan dekompresi adalah dekompresi sederhana dan epikondilektomi medial.

(2) transposisi Tindakan dekompresi ditujukan Tindakan transposisi memindahkan saraf keanterior kelokasi yang lebih terlindung. Selanjutnya bisa dibagi berdasar kemana saraf ulnar akan diletakkan: subkutan, intramuskuler, atau submuskuler. Cara lain yang dianjurkan Willis adalah pembebasan terowongan kubital yang diperluas dengan osteotomi parsial dari epikondil medial.

VI. KOMPLIKASIKomplikasi dari penyakit yaitu berkembangnya sindroma jebakan menjadi neuropati

yang kronik sehingga menghasilkan manifestasi berupa serangan paroksismal yaitu perasaan seperti ditusuk-tusuk dan dapat meluas diluar saraf dan akar-akar saraf yang relevan.

Kebanyakan operasi dekompresi dilakukan dengan aman. Komplikasi operasi berupa anesthesia dan pergeseran syaraf jarang. Kerusakan dari syaraf sekitar dan arteri dapat terjadi setelah operasi.

Infeksi setelah operasi dapat terjadi dan memicu rekurensi dari sindroma jebakan. Pada kasus seperti ini, eksplorasi ulang harus sering di lakukan mencegah komplikasi dan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.(14)

VII. PROGNOSISPada kasus entrapment neuropati ringan, dengan terapi konservatif umumnya

prognosa baik. Secara umum prognosa operasi juga baik, tetapi karena operasi hanya dilakukan pada penderita yang sudah lama menderita, penyembuhan post ratifnya bertahap. Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik. Biasanya perbaikan motorik dan otot-otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian. Keseluruhan proses perbaikan setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan .(7,8)

Bila setelah dilakukan tindakan operasi, tidak juga diperoleh perbaikan maka dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini (8):1. Kesalahan menegakkan diagnosa, mungkin jebakan/tekanan terhadap saraf terletak di

tempat yang lebih proksimal.2. Telah terjadi kerusakan total pada saraf di daerah tersebut3. Terjadi kasus baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema,

perlengketan, infeksi, hematoma atau jaringan parut hipertrofik.Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang

persisten di daerah distribusi saraf. Komplikasi yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat, hiperalgesia,

disestesia dan gangguan trofik.Sekalipun prognosa entrapment neuropati dengan terapi konservatif maupun

operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada. Bila terjadi kekambuhan, prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali.

Page 14: Entrapment Neuropati

VIII. KESIMPULANEntrapment neuropati atau neuropati jebakan mengandung pengertian adanya

trauma saraf perifer terisolasi yang terjadi pada lokasi tertentu dimana secara mekanis, mengalami penekanan oleh terowongan jaringan ikat atau tulang rawan, atau adanya deformitas oleh suatu jaringan ikat. Ada beberapa macam entrapmet neuropati yaitu sindrom kanalis karpal (carpal tunnel syndrome), sindrom kanalis tarsal (tarsal tunnel syndrome), sindrom ulnaris (sindrom saraf tulang hasta), sindrom sabtu malam (Saturday night palsy), sindrom kanalis radialis, dan sindrom kanalis cubitalis.

Sekalipun prognosa entrapment neuropati dengan terapi konservatif maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada. Bila terjadi kekambuhan, prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali

http://cetrione.blogspot.com/2008/05/entrapment-neuropati.html