neo
DESCRIPTION
sepsisTRANSCRIPT
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Tutorial Kasus PerinatologiFakultas KedokteranUniversitas Mulawarman
Sepsis Neonatorum
Disusun oleh:Hafied Himawan
Pembimbing:dr. Hendra, Sp. A
PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN DOKTER UMUMFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA2015
Refleksi Kasus
Sepsis Neonatorum
Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian stase Anak
Disusun oleh:Hafied Himawan
Menyetujui,
dr. Hendra, Sp. A
PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN DOKTER UMUMFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA2015
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
yang berjudul “Sepsis Neonatorum”.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan referat ini tidak lepas
dari bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. dr. Hendra, Sp. A.,sebagai dosen pembimbing klinik selama stase ilmu
penyakit anak bagian Perinatologi.
2. Seluruh pengajar yang telah mengajarkan ilmunya kepada penulis hingga
pendidikan saat ini.
3. Rekan sejawat dokter muda angkatan 2014 yang telah bersedia memberikan
saran dan mengajarkan ilmunya pada penulis.
4. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.
Akhir kata, ”Tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, penulis
membuka diri untuk berbagai saran dan kritik yang membangun guna
memperbaiki laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Samarinda, 20 Oktober 2015
Penulis
3
RESUME
Identitas Pasien:
Nama : By. Ny. NV
Tanggal lahir : 12 Oktober 2015
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : L3 Blok B Desa Bangun rejo Kec. Tenggarong Seberang
Tanggal masuk : 18 Oktober 2015
Identitas Ayah Pasien:
Nama : Tn. Ng
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan terakhir: SMA
Alamat : L3 Blok B Desa Bangun rejo Kec. Tenggarong Seberang
Identitas Ibu Pasien:
Nama : Ny. NV
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir: SMA
Alamat : L3 Blok B Desa Bangun rejo Kec. Tenggarong Seberang
Anamnesis:
1. Keluhan Utama
Kurang aktif, malas minum dan badan kuning
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelumnya pasien sempat dirawat selama 2 hari dari sejak lahir tanggal
12 oktober 2015 sampai tanggal 14 oktober 2015 di ruang mawar bersama ibu
pasien dan diusulkan untuk pindah ke ruang bayi atas indikasi caput
succedaneum. Namun kemudian pasien pulang paksa atas permintaan orang tua
4
pasien. Selama dirumah pasien dirawat oleh orang tua pasien dan mendapat ASI
untuk nutrisi selama dirumah. Selama perawatan dirumah selama 4 hari kondisi
pasien memburuk. Bayi datang dengan keluhan malas minum disertai badan
kuning sejak 3 hari SMRS. Keluhan ini awalnya diikuti dengan keluhan gelisah
dan rewel kemudian lama kelamaan bayi menjadi semakin kurang aktif sejak 2
hari SMRS. Bayi juga sudah tidak ada buang air kecil sejak 1 hari SMRS. Selain
itu pasien juga ada muntah berisi ASI sebanyak 2 kali sebelum dibawa ke rumah
sakit.
Saat dirumah sakit pasien sempat sesak, kejang 1x di IGD, muntah 1x dan
hipoglikemia dengan GDS 28 mg/dL dan dilakukan pemberian Diazepam 2,5mg
perrectal dan D10% 2cc/kgBB perIV bolus cepat. Pada pasien juga dilakukan
pemasangan Infus, Catheter Urin dan OGT untuk evaluasi balance cairan serta
observasi produksi OGT.
Pasien merupakan anak pertama, lahir spontan di Rumah Sakit ditolong
oleh Bidan. Pasien lahir spontan, cukup bulan dengan BB 2700 gram dan PB 47
cm.
3. Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu pasien sudah diarahkan oleh petugas puskesmas setempat untuk
melakukan persalinan di RS AWS dikarenakan alat yang lebih lengkap dan
memedai. Persalinan berlangsung spontan, dengan air ketuban warna jernih dan
cair hingga bayi ini lahir dengan berat 2700 gram dan panjang badan 47 cm.
4. Riwayat Kelahiran yang Lalu: (-)
Pasien merupakan anak pertama.
6. Resume Persalinan
Usia kehamilan : 37-38 minggu
Letak bayi : Presentasi kepala
Ketuban pecah : saat pertama kali tanda lahir muncul
Warna air ketuban : Jernih Cair
Jenis persalinan : Spontan
Apgar Score : bayi merah dan langsung menangis kuat
7. Identitas pemeriksaan bayi
5
Berat badan lahir : 2700 gram
Panjang badan lahir : 47 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lingkar dada : 31 cm
Lingkar Perut : 28 cm
Panjang lengan : 19 cm
Symphysis kaki : 29 cm
Anus : (+)
Cacat : (-)
8. Apgar Score :
APGAR MENIT KE 1 MENIT KE 5
Appearance (Warna Kulit) 2 2
Pulse (Laju Jantung) 2 2
Grimace (Refleks) - 1
Activity (Tonus Otot) 2 2
Respiration (Usaha Nafas) 2 2
Total 8 9
6
7
TOTAL 15
TOTAL 19
Kesimpulan klasifikasi bayi meurut Lubchenco : Neonatus cukup bulan (NCB)
Sesuai untuk Masa Kehamilan (SMK)
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
1. Frekuensi nadi : 140x/menit kuat angkat
2. Frekuensi nafas : 28x/menit irreguler
3. Suhu : 39,5 oC
Status generalisata
Kepala
Bentuk : bulat
Lingkar Kepala : 32 cm
Rambut : hitam, tipis
Mata : konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, sklera ikterik
Hidung : nafas cuping hidung -|- , sekret (-)
8
Telinga : bentuk normal
Mulut : pucat, sianosis,labiopalatoschizis (-)
Leher
Bentuk Normal
Thorax
Inspeksi : pergerakan dada simetris, retraksi ( - )
Auskultasi : wheezing (-/-), ronki (+/-), bunyi jantung I & II normal,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : bentuk normal, simetris, distended
Palpasi : soefl
Auskultasi : bising usus normal
Ekstremitas
akral dingin, CRT >2 detik, ikterik (+)
Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan DL, GDS, Bilirubin T/D/I,
9
PemeriksaanHasil
(18-10-2015)Nilai Rujukan
Leukosit 25.600 4.000-10.000/uLHb 17,9 11.0-16.0 g/dL
Hematokrit 52,1 37-54%Trombosit 85.000 150.000-450.000/uL
Glukosa Darah Sewaktu
28 <200 mg/dl
PemeriksaanHasil
(19-10-2015)Nilai Rujukan
Leukosit 18.900 4.000-10.000/uLHb 14,2 11.0-16.0 g/dL
Hematokrit 45,6 37-54%Trombosit 60.000 150.000-450.000/uL
Glukosa Darah Sewaktu
63 <200 mg/dl
Bilirubin Total 30,3 0.00-1.00 mg/dlBilirubin. Direk 5,8 0.00-0.25 mg/dlBilirubin Indirek 24,5 0.00-0.75 mg/dl
Natrium 153 135-155 mmol/lKalium 5.6 3.6-5.5 mmol/lChlorida 110 95-108 mmol/l
Diagnosis
Sepsis Neonatorum
Penatalaksanaan:
1. O2 Nasal kanul ½ lpm
2. IVFD KaEn 4A 175cc/24 jam
3. Aminosteril 6% 35 cc
4. Intralipid 6% 10 cc
5. Inj. Meropenem 3x55mg
6. Inj. Ranitidin 2x2,5mg
7. Inj. Aminophilin 2x5,5mg
8. Inj. Sucralfat 2x10mg
Prognosa
Dubia ad malam
BAB 2
PEMBAHASAN
10
TEORI KASUS
ANAMNESIS
1. Early onset sepsis (EOS)
- Bayi berumur sampai 3 hari
- Riwayat ibu dengan infeksi rahim, demam
dengan kecurigaan infeksi berat atau
ketuban pecah dini
- Bayi memiliki 2 atau lebih gejala pada
kategori A atau 3 atau lebih gejala pada
kategori B
2. Late onset sepsis (LOS)
- Bayi umur > 3 hari
- Bayi memiliki 2 atau lebih gejala pada
kategori A atau 3 atau lebih gejala pada
kategori B
Kategori A
1. Kesulitan bernafas (apneu, nafas > 60 kali
permenit, retraksi dinding dada, grunting
pada waktu ekspirasi, sianosis sentral)
2. Kejang
3. Tidak sadar
4. Suhu tubuh tidak normal (sejak lahir dan
tidak respon dengan pemberian terapi) atau
suhu tidak stabil sesudah pengukuran suhu
normal selama tiga kali atau lebih
5. Persalinan dilingkungan yang kurang
higienis (menyokong ke arah sepsis.
6. Kondisi memburuk secara cepat dan
dramatis (menyokong ke arah sepsis)
Kategori B
1. Tremor
Umur 4 hari
malas minum
badan kuning
Umur 5 hari
gelisah dan rewel
kemudian menjadi
kurang aktif.
Umur 6 hari
tidak ada buang air
kecil
Umur 7 hari
muntah ASI 2 kali
sesak,
kejang
Umur 9 hari
apneu
tidak sadar
11
2. Letargi atau lunglai
3. Mengantuk atau aktivitas berkurang
4. Iritable atau rewel, muntah, perut
kembung
5. Tanda-tanda mulai munculnya sesudah
hari ke empat
6. Air ketuban bercampur mekonium
7. Malas minum, sebelumnya minum dengan
baik
PEMERIKSAAN
FIRS atau SIRS
Bila ditemukan dua atau lebih keadaan:
Laju nafas >60x/m dengan/tanpa retraksi dan
desaturasi O2
Suhu tubuh tidak stabil (<36ºC atau
>37.5ºC)
Waktu pengisian kapiler > 3 detik
Hitung leukosit <4000x109/L atau
>34000x109/L
CRP >10mg/dl
IL-6 atau IL-8 >70pg/ml
16 S rRNA gene PCR : Positif
SEPSIS
Terdapat satu atau lebih kriteria FIRS/SIRS
disertai dengan gejala klinis infeksi seperti terlihat
dalam Tabel 2.
SEPSIS BERAT
Sepsis disertai hipotensi dan disfungsi organ
tunggal
SYOK SEPTIK
Sepsis berat disertai hipotensi dan kebutuhan
resusitasi cairan dan obat-obat inotropic
SINDROMA DISFUNGSI MULTIORGAN
Terdapat disfungsi multi organ meskipun telah
Antropometri
Berat badan lahir : 2700 gram
Panjang badan lahir : 47 cm
Lingkar kepala: 32 cm
Lingkar dada : 31 cm
Symphysis kaki : 29 cm
Anus : (+)
Cacat : (-)
Apgar Score
1 Menit : 8
5 Menit : 9
Tanda-tanda vital
Frekuensi nadi :140x/menit
Frekuensi nafas :28x/menit
irreguler
Suhu :39,5 oC
Status generalisata
Kepala
Mata : sklera ikterik
Mulut : pucat, sianosis
Thorax
Auskultasi :ronki (+/-),
12
mendapatkan pengobatan optimal
Usia
NeonatusSuhu
Laju
nadi
per
menit
Laju
napas
per
menit
Jumlah
leukosit
X
103/mm3
0-7 hari
>38,5oC
atau
<36oC
>180
atau
<100
>50 >34
7-30 hari
>38,5 o C
atau
<36 o C
>180
atau
<100
>40>19,5
atau <5
Catatan: Definisi SIRS pada neonatus
ditegakkan bila ditemukan 2 dari 4 kriteria
dalam tabel (salah satu di antaranya kelainan
suhu atau leukosit)
Abdomen
Inspeksi :
bentuk normal, simetris,
distended
Ekstremitas
akral dingin, CRT >2
detik, ikterik (+)
Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit : 25.600/uL
DIAGNOSIS
Diagnosis sepsis neonatorum bila sindrom klinis
mengarah ke sepsis, perlu dilakukan evaluasi
sepsis secara menyeluruh termasuk biakan darah,
pungsi lumbal, analisis dan kultur urin, biakan
cairan tubuh yang terdapat pada kateter, serta
foto dada. Diagnosis sepsis ditegakkan dengan
ditemukannya kuman pada biakan darah.
Hasil pemeriksaan penunjang, yaitu:
Leukositosis (>12.000/mm3) atau
leukositopenia (<4000/mm3), netropenia
dengan pergeseran ke kiri (<1000/mm3),
peningkatan rasio netrofil imatur (I/T) >0,2.
Trombositopenia (<100.000/mm3) dan
penurunan faktor-faktor pembekuan.
Peningkatan antibodi IgM dan reaktan fase
akut seperti C-reactive protein.
Sepsis Neonatorum
13
Ditemukan kuman pada biakan darah, urin,
dan cairan serebrospinal.
Pemerikasaan LCS terdapat peningkatan
jumlah leukosit terutama PMN (>20/ml
untuk umur <7 hari; >10/ml untuk umur >7
hari).
Analisa gas darah: asidemia dan hipoksia
Foto toraks dapat ditemukan atelektasis,
hematotoraks dan efusi pleura.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan sepsis
1. terapi antimikrobia pada patogen yang dicurigai
atau yang telah diketahui dengan pemberian
antibiotik kombinasi yang bertujuan untuk
memperluas cakupan mikroorganisme patogen
yang mungkin diderita pasien. Sehingga dipilih
yang mempunyai sensitifitas yang baik terhadap
kuman gram positif ataupun gram negatif dengan
memperhatikan resistensi kuman.
2. perawatan pendukung seperti cairan, elektrokit,
dan glukosa harus dipantau dengan teliti, disertai
dengan perbaikan hipovolemia, hiponatremia,
hipokalsemia, dan hipoglikemia serta
1. IVFD KaEn 4A 175cc/24
jam
2. Aminosteril 6% 35 cc
3. Intralipid 6% 115 cc
4. Inj.Meropenem 3x50mg
5. Inj.Ranitidin 2x2,5mg
6. Inj.Aminophilin 2x5,5mg
7. Inj.Sucralfat 2x10mg
8. Intubasi + VTP
14
pembatasan cairan jika sekresi hormon
antidiuretik tidak memadai. Syok, hipoksia, dan
asidosis metabolik harus dideteksi dan dikelola
dengan pemberian inotropik, resusitasi cairan,
dan ventilasi mekanik. Pada beberapa bayi
dapat mengalami periode apneu yang cukup
lama yang bisa menyebabkan sianosis sentral
atau frekuensi jantung <80x/menit. Untuk
bayi sangat kecil serangan apneu bisa
menetap bahkan setelah pertolongan awal
telah dilakukan (rangsangan pernafasan
manual, resusitasi dengan balon sungkup)
dan infeksi berat telah teratasi, jika teofilin
tidak tersedia atau pemberian oral belum
memungkinkan, bisa diberikan Aminofilin
dosis awal 6 mg/kg IV diteruskan 2 mg/kg
IV tiap 8 jam selama 7 hari. Tidak ada
keraguan pemberian terapi dextrose
intravena jika ditemukan kadar glukosa
rendah pada bayi. Bolus glukosa 10% IV 200
mg/kg (2 ml/kg) efektif untuk menaikkan
kadar glukosa darah. Pasca terapi pertama
harus diberikan infus glukosa 8 mg/kg/menit.
Jika hipoglikemia terjadi lagi, kecepatan
infus harus ditambah lagi menggunakann
glukosa 15-20%
BAB 3
KESIMPULAN
15
Pasien by. Ny. NV berjenis kelamin perempuan, lahir di RSUD pada
tanggal 12 Oktober 2015 dengan persalinan spontan pervaginam dengan masa
kehamilan 37-38 minggu, dan sesuai masa kehamilan.
Secara umum, mulai dari anamnesis, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang,
penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada kasus ini sudah sesuai dengan
teori yang penulis dapatkan dari literatur yang ada. Prognosis pada pasien ini
berdasarkan perjalanan penyakit dan penatalaksanaan yang telah didapatkannya
adalah dubia ad malam.
16